laporan kerja beton ii bentha yuda

51
LAPORAN PRAKTIKUM KERJA BETON II DISUSUN OLEH : NAMA : BENTHA YUDA NIM : 3201301018 KELAS : 3B/SEMESTER III PRODI : TEKNIK SIPIL JURUSAN : TEKNIK SIPIL D3

Upload: bentha-niger

Post on 09-Nov-2015

183 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

Praktek Kerja Beton II

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMKERJA BETON II

DISUSUN OLEH :NAMA: BENTHA YUDANIM: 3201301018KELAS: 3B/SEMESTER IIIPRODI: TEKNIK SIPILJURUSAN: TEKNIK SIPIL D3

POLITEKNIK NEGERI PONTIANAKTAHUN AJARAN 2014/2015KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji dan syukur kehadirat Allah SWT, karena berkat rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya penulis dapat menyelesaikan Laporan Praktikum Beton II. Adapun tujuan dari penulisan laporan ini adalah sebagai bukti bahwa mahasiswa telah melaksanakan Praktek Praktikum Beton II. Dalam penulisan laporan ini, penulis banyak menerima bantuan, petunjuk dan bimbingan yang diperlukan oleh penulis sehingga laporan ini dapat selesai tepat pada waktunya. Untuk itulah penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih kepada :1. Bapak Asmadi,ST,MT selaku instruktur praktikum kerja beton2. Bapak M.Sukri,A.MD selaku teknisi praktikum kerja beton3. Pembimbing-pembimbing lain di bengkel Teknik Sipil4. Serta teman-teman yang sangat membantu selama praktikum

Pontianak, 23 September 2014

Bentha YudaDAFTAR ISIBAB I : Pendahuluan1.1 Latar Belakang1.2 Sejarah Perkembangan Beton1.3 Tujuan PraktikumBAB II : BetonBAB III: Peralatan Pekerjaan BetonBAB IV: Materi Praktikum4.1Job 1 : Beton Deking ( Tahu )4.1.1Peralatan dan Bahan4.1.2Dasar Teori4.1.3Perhitungan Bahan4.1.4Langkah Kerja4.1.5Gambar Kerja4.1.6Dokumentasi Hasil Praktikum4.2Job 2:Pembengkokan Besi Beton ( Beugel )4.2.1Alat dan Bahan4.2.2Dasar Teori4.2.3Perhitungan Bahan4.2.4Langkah Kerja4.2.5Gambar Kerja4.2.6Dokumentasi Hasil Praktikum

4.3Job 3 : Pondasi4.3.1Peralatan dan Bahan4.3.2Dasar Teori4.3.3Perhitungan Bahan4.3.4Langkah Kerja4.3.5Gambar Kerja4.3.6Dokumentasi Hasil Praktikum4.4Job 4 : Beton Pelat Kebun4.4.1Peralatan dan Bahan4.4.2Dasar Teori4.4.3Perhitungan Bahan4.4.4Langkah Kerja4.4.5Gambar Kerja4.4.6Dokumentasi Hasil Praktikum4.5Job 5 : Pembuatan Balok / Patok4.5.1Peralatan dan Bahan4.5.2Dasar Teori4.5.3Perhitungan Bahan4.5.4Langkah Kerja4.5.5Gambar Kerja4.5.6Dokumentasi Hasil Praktikum

BAB V :PENUTUP5.1 KESIMPULAN5.2 SARAN

BAB IPENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Beton merupakan salah satu material kontruksi yang penting dalam pembangunan, apakah itu bangunan, jembatan, bendungan dan sebagainyaAgregat beton merupakan bahan biasa yang ditemukan di alam, yaitu kerikil, pasir, selain itu semen, air dan udara juga merupakan komposisi betonBeton sangat sering digunakan saat ini mengingat bahan bangunan lain seperti kayu mulai susah ditemukan, selain itu juga karena beton merupakan bahan bangunan yang kuat dan mudah dibentuk.Namun penggunaan beton harus bijaksana agar tidak terjadi hal-hal yang tidak dikehendaki, seperti runtuh,ataupun terlalu banyak sehingga membuat kerugian dan berkurangnya bahan-bahan untuk membuat beton.

1.2 Sejarah Perkembangan BetonDalam perkembangan peradaban manusia khususnya dalam halbangunan, tentu kerap mendengar cerita tentang kemampuan nenek moyang merekatkan batu-batu raksasa hanya dengan mengandalkan zat putih telur, ketan atau lainnya. Kemudian, berdirilah bangunan fenomenal, sepertiCandi BorobuduratauCandi PrambanandiIndonesiaataupun jembatan diCina. Benar atau tidak, cerita, legenda tadi menunjukkan dikenalnya fungsisemensejak zaman dahulu. Perekat dan penguat bangunan ini awalnya merupakan hasil percampuranbatu kapurdan abu vulkanis. Pertama kali ditemukan di zamanKerajaan Romawi, tepatnya diPozzuoli, dekat telukNapoli,Italia. Bubuk itu lantas dinamai pozzuolana. Karena terdiri dari kapur yang dibakar dan tanah puzzolanSelain itu ditemukannya juga Semen Portland oleh Joseph Aspdin yaitu campuran dua bahan utama, batu kapur (kaya akan kalsium karbonat) dan tanah lempung yang banyak mengandungsilika(sejenis mineral berbentuk pasir),aluminium oksida(alumina) sertaoksida besi. Bahan-bahan itu kemudian dihaluskan dan dipanaskan pada suhu tinggi sampai terbentuk campuran baru. Beton juga mengalami perkembangan baru seperti pada tahun 1892 oleh Yoseph Munier dari Perancis yaitu pemakaian tulangan dalam beton. Tahun 1885 oleh Prof. Bauschinger dan Way dari Jerman Menemukan prinsip hubungan besi tulangan dalam beton. Tahun 1892 oleh Henne Beque dari Perancis menerapkan tulangan miring dan sengkang( beugel) pada beton. Tahun 1920-1924 oleh Prof. Duft Abrams Di Amerika merumuskan hubungan kekuatan beton dan pemakaian volume air pengaduk. Kekuatan beton sangat dipengaruhi oleh kadar air (fas)Di Indonesia beton juga mengalami perkembangan yaitu pada tahun 1960 Indonesia memakai standar beton berdasarkan standar Belanda, kemudian peraturan beton 1955 diganti PBI 1971-NI-2, peraturan beton SKSNI T-15-03 tahun 1991, peraturan beton Indonesia SK SNI-03-2847 tahun 2002

1.3 Tujuan PraktikumAdapun tujuan umum dalam praktikum ini ialah sebagai berikut :1) Mahasiswa dapat berkerja dengan terampil dalam kerja beton2) Mahasiswa dapat mempraktekan hasil praktikum ini dimana pun tempat ia kerja kelak3) Mahasiswa lebih mengenal jenis-jenis, bahan-bahan kontruksi beton4) Mahasiswa lebih pandai merangkai tulangan beton5) Mahasiswa dapat memberi ukuran yang baik dari campuran beton6) Mahasiswa dapat mengetahui bagaimana sebagai perkerja beton, dan akan lebih menghargai bagaimana susahnya saat berkerja7) Mahasiswa dapat lebih terampil dalam penggunaan alat manual ataupun mesin8) Mahasiswa diharapkan dapat lebih bisa berkerja sebagai partner atau berkerja sama

BAB IIBETONDasar TeoriDalam sebuah kontruksi bangunan, bendungan dan sebagainya tentu beton sudah tidak asing lagi kita dengar, apalagi kita sebagai mahasiswa Teknik Sipil yang sangat berhubungan sekali. Beton merupakan bahan bangunan komposit yang terdiri atas kombinasi agregat yaitu campuran pasir dan kerikil dan pengikatnya semen, percamburan ini tentu menggunakan air agar bisa terbentuk sesuai mal yang diinginkanKontruksi beton sangat sering kita jumpai sekarang ini apalagi pada bangunan berskala besar karena beton sangat baik sebagai pengganti kayu yang semakin susah didapat saat ini. Beton biasanya digunakan untuk membuat perkerasan jalan, struktur bangunan, fondasi, jalan, jembatan penyeberangan, struktur parkiran, dasar untuk pagar/gerbang, dan semen dalam bata atau tembok blok. Nama lama untuk beton adalah batu cair.Dalam perkembangannya banyak ditemukan beton baru hasil modifikasi, seperti beton ringan, beton semprot, beton fiber, beton berkekuatan tinggi, beton berkekuatan sangat tinggi, beton mampat sendiri dll. Saat ini beton merupakan bahan bangunan yang paling banyak dipakai di dunia.

Pengertian BetonBeton merupakan campuran agregat kasar dan halus dengan semen dan air dengan perbandingan tertentu membentuk suatu masa yang sangat mirip dengan batu. Beton digunakan untuk membuat pondasi, balok, plat cangkang, plat lantai dan lain sebagainya. Beton yang sudah mengeras dapat dikatakan sebagai batuan tiruan, dengan rongga-rongga antara butiran yang besar (agregat kasar atau batu pecah), dan pori-pori antara agregat halus diisioleh semen dan air (pasta semen). Pasta semen juga berfungsi sebagai perekat atau pengikat dalam proses pengerasan, sehingga butiran-butiran agregat saling terekat dengan kuat sehingga terbentuklah suatu kesatuan yang padat dan tahan lama.

Material Penyusun BetonBeton adalahpencampuran dari semen, air, pasir dan kerikil yang memiliki perbandingan 1Pc : 2Ps : 3Kr= normal1Pc : 1,5Ps : 2.5Kr= Kedap Air1Pc : 3Ps : 5Kr= Beton Tumbuk Untuk Lantai Kerja1) SemenSemen merupakan material beton yang terdiri dari penyusun-penyusun sebagai berikut :Batu kapur, merupakan komponen yang banyak mengandung CaCO3 dengan sedikit tanah liat, magnesium karbonat, alumina silikat dan senyawa oksida lainnya. Dan juga senyawa besi dan organik yang membuat batu kapur berwarna abu-abu hingga kuning.Tanah liat, merupakan tanah yang mudah lengket dan mengandung alumina silikat hidrat dan bahan lainnya sehingga dapat menyusun semen.Pasir Besi dan Silikat, merupakan bahan koreksi pada campuran tepung baku (raw mix) yg digunakan sebagai bahan pelengkap pembuatan semen.2) PasirPasir merupakan material beton yang kedua yang biasa ditemukan di alam, berdasarkan gunanya pasir terdiri dari tiga macam, yaitu :Pasir Pasang, yaitu pasir yang biasa digunakan untuk pemasangan dinding batubata/batako, dan untuk perkerjaan plesteran pada dinding tersebut.Pasir Cor, yaitu jenis pasir yang biasa dan baik digunakan untuk perkerjaan cor beton, misalnya cor sloof, kolom, balok, plat lantai beton, dllPasir Urug, yaitu pasir yang hanya cocok dipakai untuk perkerjaan pengurukan(Urug), karena memiliki gradasi yang bervariasi dan bercampur dengan tanah/lumpur dalam jumlah yang relatif banyak. Urukan ini bisa untuk menambah ketinggian lantai rumah dan bangunan sebagainya.3) KerikilKerikil merupakan bahan komposisi beton yang terdiri atas batu-batu pecahan yang kecil yang tidak sengaja maupun sengaja dibentuk untuk komposisi beton dan sebagai kontuksi lainnya.

Mutu dan Kelas BetonBeton adalah bagian dari konstruksi yang dibuat dari campuran beberapa material sehingga mutunya akan banyak tergantung kondisi material pembentuk ataupun pada proses pembuatannya. Untuk itu kualitas bahan dan proses pelaksanaannya harus dikendalikan agar dicapai hasil yang optimal. Mutu beton K adalah kuat tekan karakteristik beton kg/cm2 dengan benda uji kubus sisi 15 cm.Kelas Mutu bk(kg/cm2) bm(s=46kg/ cm2)TujuanPengawasan

Mutu agregatkekuatan

B0--Non strukturRinganTanpa

B1--Non strukturRinganTanpa

K125125200Non strukturSedangKontinu

K175175250StrukturKetatKontinu

K225225300StrukturKetatKontinu

K > 225>225>300StrukturKetatkontinu

1) Beton Kelas IBeton Kelas I adalah beton untuk perkerjaan-perkerjaan non struktural yang pelaksanaanya tidak diperlukan keahlian khusus. Pengawasan mutu hanya dibatasi pada pengawasan ringan terhadap mutu bahan-bahan, sedangkan terhadap kekuatan tekan tidak disyaratkan.

2) Beton Kelas IIBeton kelas II adalah beton untuk perkerjaan struktural secara umum. Pelaksanaanya memerlukan keahlian yang cukup dan harus dilakukan dibawah pengawasan tenaga ahli beton kelas II dibagi dalam mutu-mutu standar B1, K125, K175, K225. Pengawasan mutu terdiri dari pengawasan yang ketat terhadap bahan-bahan dengan keharusan untuk memeriksa beton secara kontinyu kecuali H1

3) Beton Kelas IIIBeton kelas III adalah beton untuk perkerjaan-perkerjaan srtuktural dimana dipakai mutu beton dengan kekuatan tekan lebih tinggi dari K125 kg/cm. Dalam pelaksanaanya memerlukan keahlian khusus dan memerlukan labotarorium dengan dengan peralatan yang lengkap yang dilayani tenaga-tenaga ahli yang dapat melakukan pengawasan mutu beton secara kontinyu.

Sifat-sifat BetonSifat-beton dapat kita lihat dalam kehidupan sehari-hari, beton yang belum mengeras tentu seperti adonan sehingga mudah dibentuk sesuai keinginan kita. Selain bersifat lunak, beton yang sudah mengeras memilki sifat kuat dan kokoh, dapat menahan panas yang tinggi, baik dalam kondisi panas maupun dingin, tahan lama, dan sebagainya.Sifat adukan beton antara lain :1) Konsistensi (Kekentalan)Akan mempengaruhi : Cara pengangkutan Cara pemadatan Cara penulangan dan jenis konstruksiKonsistensi tergantung pada : Jumlah dan jenis semen Nilai faktor air semen (fas) Jenis dan gradasi agregat Penggunaan bahan tambahan

2) Workability (mudah dikerjakan), meliputi :Mudah diaduk, mudah disalurkan, mudah dipadatkan, dll.Yang mempengaruhi Workability yaitu : Konsistensi Mobilitas Kohesi (perlawanan dari komponen terhadappemisahan)Sifat yang saling melekat

Kuat Tekan BetonPengertian kuat tekan beton adalah besarnya beban dibagi satuan luas, yang menyebabkan benda uji beton hancur bila dibebani dengan gaya tekan tertentu yang dihasilkan oleh mesin tekan. Kuat desak beton merupakan sifat terpenting dalam kualitas beton dibanding dengan sifat-sifat lain. Kekuatan desak beton ditentukan oleh pengaturan dari perbandingan semen, agregat kasar dan halus, air dan berbagai jenis campuran. Perbandingan dari air semen merupakan faktor utama dalam meientukan kekuatan beton. Semakin rendah perbandingan air semen, semakin tinggi kekuatan desaknya. Suatu jumlah tertentu air diperlukan untuk memberikan aksi kimiawi dalam pengerasan beton, kelebihan air meningkatkan kemampuan pekerjaan (mudahnya beton untuk dicorkan) akan tetapi menurunkan kekuatan (Chu Kia Wang dan C. G. Salmon, 1990).Prosedur Pengujian1) Ambil benda uji yang akan ditentukan kekutan tekanan dari bak perendam, kemudian bersihkan dari kotoran yang menempel dengan kain pelembab. benda uji dapat menggunakan bentuk kubus ukuran 15cm x 15 cm atau silinder diamter 15 cm dengan tinggi 30 cm.2) Tentukan berat dan ukuran benda uji.3) Letakkan benda uji pada mesin secara sentries. sesuai dengan tempat yang tepat pada mesin tes kuat tekan beton.4) Jalankan benda uji atau mesin tekan dengan penambahan beban konstan berdasar 2 sampai 4 kg/cm2 per detik.5) Lakukan pembebanan sampai benda uji menjadi hancur dan catatlah beban maksimum yang terjadi selama pemeriksaan benda uji.6) Pengujian kuat tekan beton ini dilakukan pada saat beton berumur 3,7,14 dan 28 hari lalu diambil rata-rata.7) Untuk menghitung kekuatan beton pada umur hari kesekian dapat membaca artikel yang khusus membahas tentang tabel konversi beton umur 3 sampai dengan 28 hari.8) Beton yang sering digunakan untuk pekerjaan bangunan antara lain K-225, K-250, K-300, K-350, K-400, K-450, K-500 dan berbagai ukuran kuat tekan lain menyesuiakan dengan kebutuhan kekuatan struktur.

Perhitungan: Kekuatan tekan beton = P/A (kg/cm2)Dimana :P = Beban maksimum (kg)A = Luas penampang benda uji (cm2)Selimut Beton

Selimut beton berfungsi melindungi tulangan dalam beton akibat pengaruh dari luar yang dapat menimbulkan karat pada tulangan, menjaga keawetan betonUntuk membuat selimut beton ad cara mudah, yaitu dengan membuat beton tahu. Beton tahu dapat dibuat dari plastik, metal anti karat, atau adukan mortar yang dicetak sesuai tebal selimut yang diinginkan.

Syarat Selimut Beton Berdasarkan SKSNI T-15-1991 pasal 3.16.7KegunaanTebal selimut min (mm)

1Beton cor setempat(non-pratekan) pada konstruksi

ABeton yang dicor langsung diatas tanah dan selalu berhubungan dengan tanah70 mm

BBeton yang berhubungan dengan tanah atau cuaca

D-1640

D-19 s/d D-5650

CBeton yang tidak langsung berhubungan dengan cuaca atau tanah

-pelat, dinding, pelat berusuk

Tulangan diameter 44 dan diameter 5640

< D-3620

-balok, kolom

Tulangan utama, pengikat, sengkang, lilitan spiral40

Komponen struktur cangkang, pelat lipat

D-1920

D-1615

Perawatan BetonProses perawatan biasanya disebut juga proses curing. Proses curing pada beton memainkan peran penting pada pengembangan kekuatan dan daya tahan beton, proses curing dilaksanakan segera setelah proses pencetakan selesai. Proses curing ini meliputi pemeliharaan kelembaban dan kondisi suhu, baik dalam beton maupun di permukaan beton dalam periode waktu tertentu.

Proses curing pada beton bertujuan memberikan kelembaban yang cukup pada proses hidrasi lanjutan dan pengembangan kekuatan, stabilitas volume, ketahanan terhadap pembekuan dan pencairan serta abrasi. Lamanya proses curing tergantung pada faktor-faktor sebagai berikut :1) Jenis semen yang digunakan2) Proporsi dari campuran3) Ukuran dan bentuk daripada beton4) Kondisi cuaca disekitarnya, dllBeton di tanah (misalnya trotoar, tempat parkir, jalanan, lantai, pelapis saluran) dan beton struktur (misalnya deck jembatan, dermaga, kolom, balok, lempengan) membutuhkan waktu curing minimal tujuh hari, sepuluh hari atau lebih merekomendasikan jangka waktu minimum curing, proses curing dilakukan minimum hingga mencapai kekuatan 70 % dari kekuatan yang direncanakan. 70% kekuatan dapat dicapai dengan cepat apabila curing dilakukan pada temperatur yang tinggi dan atau dengan penggunaan bahan kimia tambahan yang digunakan untuk mempercepat perkembangan kuat tekan.

Pengujian Mutu BetonMaksud dan tujuannya adalah menerangkan prosedur pemeriksaan kuat tekan beton, membuat beton sesuai dengan rancangan beton yang diingikan.Beton banyak digunakan sebagai bahan utama rumah tinggal sampai gedung bertingkat tinggi, agar penggunaanya sesuai kebutuhan yang direncanakan maka perlu dicari berapa kuat tekan betonnya. berikut ini kita uraiakan sebuah cara tes kuat tekan beton. Percobaan ini bertujuan untuk menentukan kekuatan tekan beton berbentuk kubus dan silinder dibuat dan dirawat (cured) di laboratorium. Kekuatan tekan beton adalah beban persatuan luas yang menyebabkan beton hancur.CONTOH KUAT TEKAN BETON ( bk ) = P/AP= Beban maksimum ( kN )A= luas penampang bidang tekan (cm2 ) Benda Uji= 3 buahukuran 15x15x3No

Umur

Berat( Kg )Diameter( cm )Tinggi( cm )Luas( cm2 )Beban Tekan(kN)

13 hari12,571530,3176.625190

23 hari12,521530,4176.625200

33 hari12,661530,3176.625210

17 hari12,661530,2176.625320

27 hari12,531530,0176.625300

37 hari12,691530,4176.625350

114 hari12,601530,1176.625390

214 hari12,651530,1176.625400

314 hari12,731530,5176.625400

128 hari12,701530,4176.625480

228 hari12,651530,5176.625460

328 hari12,601530,2176.625420

LUAS=1/4d2BEBAN RATA-RATA ( P )=Beban Tekan Dijumlahkan/3(banyak benda uji)KUAT TEKAN BETON ( bk )= P/A

BAB IIIRANCANGAN CAMPURAN BETONPersyaratan CampuranSyarat-syarat yang harus dipenuhi dalam campuran beton yaitu :1) Mempunyai kuat tekan yang tinggi sesuai keperluan2) Mudah dikerjakan3) Keawetan beton tinggi4) Ekonomis

Konverrsi Perbandingan Berat Ke VolumeKonversi perbandingan Berat ke Volumea. Berdasarkan perbandingan beratCara yang paling ideal untuk mendapatkan hasil yang lebih baik sesuai Jobmix design (JMF). Waktu pelaksanaan lama karena alat yang terbatas, kecuali menggunakan beton ready mix: Metode DEO (Development Organization Elemen) Pengalaman dilapangan (berdasarkan faktor pengembangan volume) Berdasarkan berat jenis bahan.b. Perbandingan volume (Isi)Sering dilakukan terutama pada pekerjaan manual/konvesional.Ukuran takaran dikonversi dari kebutuhan bahan berdasarkan perbandingan berat:Campuran 1 Pc : 2 Ps : 3 Kr: normal1 Pc : 1,5 Ps : 2,5 Kr: kedap air1 Pc : 3 Ps : 5 Kr: beton tumbuk untuk lantai kerja

BAB IVMATERI PRAKTIKUM4.1 Job 1 : Beton Deking ( Tahu )4.1.1 Peralatan dan BahanPeralatan1) Ember2) Sekop3) Palu4) Siku-siku5) Pensil6) Sendok spesiBahan1) Pasir2) Air 3) Semen4) Mal dari potongan papan5) Kawat 6) Paku 7) Papan Triplek

4.1.2 Dasar TeoriBeton tahu atau beton deking berfungsi untuk membuat sela atau jarakantara permukaan bekisting dengan tulangan, sehingga pada waktupengecoran nanti bisa terbentuk selimut beton sesuai yang diinginkan.

4.1.3 Perhitungan BahanPada proyek ini, selimut Beton pada pelat, kolom dan balok direncanakan dengan : campuran = Pc : Ps = 1: 4 = 5

volume padat = (0.02 x 0.24 x 0,24) m = 0,001152 m

volume gembur= volume padat x 1,3= 0,001152 x 1,3= 0,0014976 m x 1000= 1, 4976 liter

semen yang digunakan = x 1, 4976 liter = 0,3 liter

pasir yang digunkan= x 1, 4976 liter = 1,12 liter

air yang digunakan= 0,6 x 0,3 liter= 0,18 liter / Disesuaikan

4.1.4 Langkah KerjaLangkah langkah kerja yang akan dilakukan sebagai berikut :

1. Siapkan bahan yang diperlukan2. Siapkan alat yang diperlukan3. Siapkan papan mal / cetakan

Panjang 29cm = 2bhPanjang 24cm = 2bh4. Siapkan Alas Plastik/Papan triplek uk 35cm x 35cm5. Rakit cetakan dengan ukuran

6. Siapkan adukan beton dengan perbandingan 1sm : 4ps7. Siapkan kawat pengikap panjang = 13cm dalam bentuk

8. Masukkan adukan beton ke dalam cetakan dan patokan9. Biarkan 1 menit10. Potong adukan tersebut dengan sendok spesi / sendok semen11. Tanamkan kawat pengikat

4.1.5 Gambar Kerja

4.1.6 Dokumentasi Hasil Praktikum

4.2 Job 2 : Pembengkokan Besi Tulangan ( Beugel )5.2.1 Alat Dan Bahanperalatan1) Bending2) Meteran3) Meja Bending4) Pemotong tulangan

Bahan1) Besi tulangan 7 mm4.2.2 Dasar TeoriBeugel adalah besi yang dipasang melilit tulangan pokok pada komponen struktur beton bertulang berfungsi sebagai unsur penahan geser yang terjadi pada balok atau kolom beton bertulang. 4.2.3Perhitungan Bahana) Panjang besi beugel kolom (13 13) cmPanjang 1bh = 2h + 2b + 3 x (d) + 2 x 5 (d)= 2(13) + 2(13) + 3 x (0.7) + 2 x 5 (0.7)= 52 + 2.474 + 7= 61,474Panjang total = 3 x 61,474 = 184,422

b) Panjang Tulangan PokokPanjang 1bh = 66 + 2 x (5 x (d)) + 2 x ( d)= 66 + 2 x (5 x (0,7)) + 2 x ( (0,7))= 66 + 7 + 1,649= 68,649 cmPanjang total = 2 x 68,649 cm= 137,298 cm

c) Sengkang Pemisah / Cakar AyamPanjang = ( 6 + d ) x 2 + ( 8 + d ) x 2 + 12= ( 6 + (0.7) ) x 2 + ( 8 + (0.7) ) x 2 + 12= 13,1 + 17,1 + 12= 42,2 cm

4.2.4Langkah Kerja1. Persiapkan terlebih dahulu semua peralatan dan bahan-bahan yang diperlukan untuk kegiatan prakterk kerja membengkokkan beugel ini.2. Persiapkan tulangan berdiameter 7mm secukupnya.3. Potong tulangan sesuai ukuran yang telah dihitung pada perhitungan bahan, yaitu beugel kolom P = 61,474 sebanyak 3buah per mahasiswa, untuk tulangan pokok berukuran 68,649 cm sebanyak 2 buah dan sengkang pemisah / cakar ayam dengan ukuran 42,2 cm sebanyak 1 buah.4. Bengkokkan tulangan tersebut dengan bendng yang telah diletakkan diatas meja bending sesuai dengan teknik yang telah diajarkan oleh teknisi.5. Setelah selesai membengkokkan tulangan, kumpulkan dan simpan semua peralatan yang digunakan dan jangan lupa untuk mengecek kembali jumlahnya.6. Begitu juga dengan sisa bahan yang tidak terpakai, simpan kembali ke dalam gudang jika memang masih bisa dipergunakan kembali.Pekerjaan pembengkokkan beugel, tulangan pokok dan sengkang pemisah selesai.4.2.5 Gambar Kerja

4.2.6 Dokumentasi Hasil Praktikum

4.3 Job 3 : Pondasi4.3.1Peralatan dan BahanPeralatan1) Ruskam2) Gergaji3) Sendok spesi4) Palu cakar5) Sekop6) Pemotong besi7) Meteran8) Pensil atau kapur9) Ember10) Siku11) Gerobak12) Tang atau kakak tua untuk mengikat kawat bendratBahan1) Besi tulangan 6 mm2) Besi tulangan 8 mm3) Beugel 6cm x 6cm4) Papan mal5) Paku6) Kawat bendrat4.3.2Dasar TeoriPondasi bangunan adalah kontruksi yang paling penting, bayangkan jika sebuah bangunan jika pondasinya tidak kokoh. Karena itu pondasi sering dibilang hidup mati sebuah bangunanSecara umum, terdapat dua macam pondasi, yaitu pondasi dangkal dan pondasi dalam. Pondasi dangkal digunakan bila bangunan yang berada diatasnya tidak terlalu besar. Rumah sederhana misalnya. Pondasi ini juga dipakai untuk bangunan umum lainnya yang berada diatas tanah keras yang termasuk pondasi dalam ialah: pondasi batu kali setempat, pondasi lajur batu kali, pondasi tapak/pelat stempat, dll. Sedangkan pondasi dalam ialah pondasi yang dipakai pada bangunan diatas tanah yang lembek. Pondasi ini juga dipakai pada bangunan dengan bentangan yang cukup lebar dan bangunan bertingkat yang termasuk pondasi dalam ialah: pondasi tiang pancang4.3.3 Perhitungan Bahan1) Papan mal (cetakan) Papan untuk kolom 12 cm 12 cmPapan ukuran 50 cm 12 cm 1,5 cm = 2 kepingPapan ukuran 50 cm 15 cm 1,5 cm = 2 keping Papan untuk plat pondasi 60 cm 60 cmPapan ukuran 50 cm 12 cm 1,5 cm = 2 kepingPapan ukuran 53 cm 12 cm 1,5 cm = 2 keping2) Besi beugel untuk kolom (12 12) cm Panjang 1bh= 2h + 2b +3 x (d) + 2 x 5 (d) = 2(8) + 2(8) +3 x (0,8) + 2 x 5 (0,8)= 32 + 2,827 + 8= 42,827 cmPanjang Beugel Total= 3 x 42,827= 128,481 cm3) Besi Tulangan BetonPanjang 1 bh= 46 + 2 x (5 x (d)) + 2 x ( d)= 46 + 2 x (5 x (0,7)) + 2 x ( (0,7))= 46 + 7 + 1,649= 54,649 cmPanjang Tulangan Total= 8 x 54,649 cm= 437,192 cm

4) Besi Tulangan PokokPanjang 1bh= 20 + 45 + 10 2 + 15 + (d)= 20 + 45 + 10 2 + 15 + (0,8)= 20 + 45 +8 + 15 + 0,628= 88,628Panjang Tulangan Total = 4 x 88,628 = 354,512 cm

5) Perhitungan BahanBahan beton Pc = 300 kg/m3Ps = 800 kg/m3Kr = 1200 kg/m3Volume tapak = 0,5 x 0,5 x 0,1= 0,025 m3V. kolom pondasi= 0,12 x 0,12 x 0,45= 0,0065 m3+= 0,0315 m3V. total gembur= 1,3 x 0,0315 m3= 0,04095 m3Kebutuhan semen= 300 kg/m3 x 0,04095 m3= 12,285 kg x 1,25 kg/litter= 15,35625 litterKebutuhan pasir= 800 kg/m3 x 0,64 m3= 32,27 kg x 1,25kg/litter= 56,471 litterKebutuhan kerikil = 1200 kg/m3 x 0,04095 m3= 49,14 kg x 1,25 kg/litter= 61,425 litterKebutuhan air= 0,6 x 12,285 kg= 7,371 kg= 7,371 litter

4.3.4 Langkah Kerja1) Mempersiapkan alat dan bahan yang akan dibutuhkan2) Pertama-tama kita memotong papan sebagai mal Masing-masing 1 buah bekesting untuk bagian pelat, dan 1 buah bekesting lagi untuk bagian kolomnya.3) kita persiapkan papan untuk bagian pelat4) setelah dirakit paku agar kokoh5) selanjutnya bagian mal untuk kolom dengan papan ukuran 12 cm x 1,5 cm x 50 cm = 2 keping, dan papan ukuran 15 cm x 1,5 cm x 50 cm = 2 keping.6) Rakit sesuai gambar kerja, beri paku agar kokoh7) Setelah selesai membuat mal kita membuat tulangannya8) Kita buat terlebih dahulu tulangan untuk bagian beugel dengan mempersiapkan tulangan besi 8 mm dengan panjang 1 buahnya 42,827 cm, disini kita memerlukan beugel sebanyak 3 buah, Tulangan Beton dengan panjang 1 buahnya 54,649 cm, membutuhkan 8 buah, dan Tulangan Pokok dengan panjagn 1 buah nya 88,628 cm, dibutuhkan 4 buah.9) Kemudian, setiap besi tulangan tersebut kita bengkokan dengan menggunakan bantuan bending dengan mengikuti dimensi yang ada pada gambar kerja dan dengan teknik yang telah diberikan oleh teknisi10) Selanjutnya kita buat lagi tulangan utama untuk kolom pondasi kita. Di sini kita memerlukan 4 buah tulangan 8 mm dengan panjang 1 buahnya = 102,8 cm.11) Kemudian, setiap besi tulangan tersebut kita bengkokan dengan menggunakan bantuan bending dengan mengikuti dimensi yang ada pada gambar kerja dan dengan teknik yang telah diberikan oleh teknisi 12) Setelah tulangan utamanya telah jadi, kemudian buat begelnya (begel 6/6) dengan menggunakan besi tulangan 6 mm sebanyak 4 buah. Dimana, panjang 1 buahnya adalah 29,1 cm13) Kemudian, setiap besi tulangan tersebut kita bengkokan dengan menggunakan bantuan bending dengan mengikuti dimensi yang ada pada gambar kerja dan dengan teknik yang telah diberikan oleh teknisi14) Setelah tulangan utama dan begel 6/6 untuk kolom pondasi telah jadi, maka lanjutkan pekerjaan kita dengan pemasangan begel 6/6 pada 4 batang tulangan utama kolom tadi dengan jarak 15 cm antar begel.15) Ikat dengan kawat agar tidak bergeser16) Setelah tulangan kolom telah selesai dikerjakan, maka selanjutnya kita selesaikan bagian tulangan pelatnya dengan menggabungkan terlebih dahulu 10 tulangan pelat tadi secara bertimpa antara satu sama lainnya, yaitu 4 buah dibagian bawah dan 4 buah dibagian atas secara tegak lurus terhadap tulangan yang dibagian bawah. Gabungkan 10 tulangan tersebut dengan jarak 15 cm antara satu sama lainnya dengan menggunakan kawat bendrat.17) Setelah itu kita pasang tulangan kolom diatas tulangan pelat sesuai dengan data pada gambar kerja dan pas di tengah bagian tulangan pelat tersebut.18) Karena tidak dilakukan pengecoran pada job ini, maka sampai disini saja perkerjaannya19) Setelah semua selesai dengan rapi bersihkan tempat kerja dan kemas alat-alat20) Penulangan pondasi pun selesai4.3.5 Gambar Kerja

4.3.6 Dokumentasi Hasil Praktikum

4.4 Job 4 : Beton Pelat Kebun 4.4.1 Peralatan dan BahanPeralatan : Ruskam Gergaji Sendok spesi Palu cakar Sekop Pemotong besi Meteran / siku Pensil atau kapur Ember Gerobak / arco Kakak tua untuk mengikat kawat bendratBahan : Besi tulangan 6 mm Beton tahu (5buah) Papan mal Paku- Kawat bendrat5.4.2Dasar TeoriBeton pelat kebun berfungsi sebagai akses jalan pada kebun baik perumahan, trotoar, maupun taman kota.5.4.3 Perhitungan BahanVolume padat= 0,6 m x 0,5 m x 0,08m= 0,024 m3Volume gembur= 0,024 m3 x 1,30= 0,0312 m3

Kebutuhan Semen= 300 kg/m3 x 0,0312 m3= 9,36 kgKebutuhan Pasir = 800 kg/m3 x 0,0312 m3= 24,96 kgBatu Pecah= 1200 kg/m3 x 0,0312 m3= 37,44 kgBesi beton = 56 + 2 (5 x (d)) + 2 ( (d))= 56 + 2 (5 x (0,6)) + 2 ( (0,6))= 56 + 6 + 1,413= 63,413 cm

= 46 + 2 (5 x (d)) + 2 ( (d))= 46 + 2 (5 x (0,6)) + 2 ( (0,6))= 46 + 6 + 1,413= 53,413 cm

5.4.4 Langkah Kerja1. Pertama kita menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sesuai kebutuhan.2. Kita potong papan sebagai mal dengan ukuran yang sudah ditentukan.3. Rakit mal sesuai ukuran menggunakan paku.4. Potong besi ukuran 6 mm menggunakan pemotong besi sepanjang 60 cm sebanyak empat buah dan 50 cm sebanyak lima buah.5. Bengkokkan masing-masing besi tersebut menggunakan bending pada meja bending.6. Setelah pembengkokkan selesai rakit tulangan menggunakan kawat bendrat dengan ukuran masing-masing berjarak 13,5 cm.7. Setelah pengikatan selesai, ikat pula beton tahu pada masing-masing sudut tulangan berjumlah 5buah.8. Letakkan tulangan yang telah diikat beton tahu tersebut didalam mal.9. Siapkan adukan yang telah dihitung takarannya.10. Aduk dengan rata kemudian tuangkan pada mal yang telah berisi tulangan.11. Ratakan dengan menggunakan sendok spesi.12. Jika sudah benar-benar rata dan padat kemudian diamkan dan tutup dengan terpal agar tidak terkena matahari langsung, tunggu 28 hari hingga benar-benar beton siap dipakai.13. Setelah semuanya selesai, bereskan alat-alat yang dipakai dan bahan-bahan yang mungkin masih bisa digunakan dan simpan pada tempatnya.14. Pekerjaan pembuatan beton pelat kebun telah selesai.

5.4.5 Gambar Kerja

5.4.6 Dokumentasi Hasil Praktikum

4.5 JOB V : PEMBUATAN BALOK / PATOK4.5.1 Peralatan dan BahanPeralatan :RuskamGergajiSendok spesiPalu cakarSekopPemotong besiMeteran / sikuPensil atau kapurEmberGerobak / arcoKakak tua untuk mengikat kawat bendratBahan :Besi tulangan 6 mmBesi tulangan 8 mmBeton tahu (5buah)Papan malPakuKawat bendrat4.5.3 Perhitungan BahanVolume padat= 1,20 m x 0,12 m x 0,12m= 0,0173 m3Volume gembur = 1,30 x 0,0173 m3= 0,0225 m3Kebutuhan semen= 300 kg/m3 x 0,0225 m3= 6,74 kgKebutuhan pasir= 800 kg/m3 x 0,0225 m3= 18 kgBatu pecah= 1300 kg/m3 x 0,0225 m3= 27 kgAir = 0,6 x 6,74 kg= 4,04 kg= 4,04 litterBeugelJumlah 9 buahPanjang 1 buah= (8 x 4) + 2 (5 x 0,6) + 2 ( x 0,6)=39,4 cmPanjang 9 buah x 39,4 cm = 354,6 cmBesiJumlah 4 buahPanjang 1 buah= 120 2 x 2 + 2 x 3 + 9= 131 cmPanjang 4 buah x 131 cm = 524 cm4.5.4 Langkah Kerja1. Pertama kita menyiapkan alat dan bahan terlebih dahulu sesuai kebutuhan.2. Potong papan sesuai ukuran dengan panjang 130 cm dan lebar 9 cm.3. Potong besi ukuran 6 mm menggunakan pemotong besi sepanjang 38 cm sebanyak sembilan buah dan 140 cm sebanyak dua buah.4. Bengkokkan masing-masing besi tersebut menggunakan bending pada meja bending.5. Setelah pembengkokkan selesai rakit tulangan menggunakan kawat bendrat dengan ukuran masing-masing berjarak 13,5 cm, kemudian ikat dengan beton tahu / deking sebagai alas pada tulangan agar sama rata.6. Sanggah pada ujung mal dengan lebar 3 cm menggunakan kayu sisa untuk penyanggah adukan agar tidak masuk hingga membentuk lancip.7. Masukkan tulangan yang telah dirakit tersebut kedalam mal yang telah diberi penyanggah.8. Siapkan adukan sesuai takaran yang telah dihitung.9. Tuangkan adukan kedalam mal kemudian ratakan dengan sendok spesi hingga adukan padat.10. Jika sudah benar-benar rata dan padat kemudian diamkan dan tutup dengan terpal agar tidak terkena matahari langsung, tunggu 28 hari hingga benar-benar beton siap dipakai.11. Setelah semuanya selesai, bereskan alat-alat yang dipakai dan bahan-bahan yang mungkin masih bisa digunakan dan simpan pada tempatnya.12. Pekerjaan pembuatan beton patok telah selesai.4.5.5 Gambar Kerja

4.5.6 Dokumentasi Hasil Praktikum

BAB VPENUTUP5.1 KesimpulanDiharapkan mahasiswa dapat :- Menghitung analisa bahan bangunan yang di perlukan agar bahan yang digunakan tidak sia-sia- Memahami cara pembengkokan tulangan beugel agar di lapangan nanti mahasiswa sudah terbiasa- Bekerja sama sebagai Tim untuk melatih kekompakkan satu sama lain nya.

5.2 SaranPada saat sedang Praktek diharapkan mahasiswa sebelumnya mendengarkan arahan instruksi atau teknisi yang mengajar agar tidak ada kesalahan yang nantinya mengakibatkan kesahalan fatal. Dan pada saat praktek mahasiswa mampu bersikap serius dalam praktek agar pengerjaannya menghasilkan hasil yang memuaskan.