laporan kerja praktek (referensi) 2007
TRANSCRIPT
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
i
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk.
TANGERANG - BANTEN
Disusun untuk memenuhi mata kuliah ICE-420 dan
sebagai salah satu syarat kelulusan
Oleh :
Eria Marina ( 6207025 )
Ester Tania S.P ( 6207026 )
Ernawati ( 6207098 )
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2010
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
ii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
Komentar :
Pelaksanaan Kerja Praktek : 21 Juni 2010 – 19 Juli 2010
Mengetahui, Menyetujui,
Pembimbing Kerja Praktek, Koordinator Pembimbing Lapangan,
Prof. Dr. VS. Susilowati Praptowidodo Chandra Ginting
Koordinator Kerja Praktek, Mill Service Department,
Tony Handoko, ST. Yuliasih
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
iii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang di Seksi Stock Preparation
Komentar :
Pelaksanaan Kerja Praktek : 21 Juni 2010 – 25 Juni 2010
Mengetahui, Menyetujui,
Pembimbing Kerja Praktek, Pembimbing Lapangan,
Prof. Dr. VS. Susilowati Praptowidodo Rudy Tjahjono
Koordinator Kerja Praktek, Kepala Seksi Stock Preparation,
Tony Handoko, ST. Thomas Sumardi
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
iv
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang di Seksi Paper Machine
Komentar :
Pelaksanaan Kerja Praktek : 28 Juni 2010 – 2 Juli 2010
Mengetahui, Menyetujui,
Pembimbing Kerja Praktek, Pembimbing Lapangan,
Prof. Dr. VS. Susilowati Praptowidodo Surwana
Koordinator Kerja Praktek, Kepala Seksi Paper Machine,
Tony Handoko, ST. V.A. Hady Hartanto
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
v
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang di Departemen Compliance & Development
Komentar :
Pelaksanaan Kerja Praktek : 5 Juli 2010 – 9 Juli 2010
Mengetahui, Menyetujui,
Pembimbing Kerja Praktek, Pembimbing Lapangan,
Prof. Dr. VS. Susilowati Praptowidodo Nana Suryana
Koordinator Kerja Praktek, Kepala Departemen C&D,
Tony Handoko, ST. Imelda H. Cunong
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
vi
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang di Seksi Quality Control
Komentar :
Pelaksanaan Kerja Praktek : 5 Juli 2010 – 9 Juli 2010
Mengetahui, Menyetujui,
Pembimbing Kerja Praktek, Pembimbing Lapangan,
Prof. Dr. VS. Susilowati Praptowidodo Nana Suryana
Koordinator Kerja Praktek, Kepala Seksi Quality Control,
Tony Handoko, ST. Desi Handajani
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
vii
LEMBAR PENGESAHAN
LAPORAN KERJA PRAKTEK
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang di Seksi Environmental Protection
Komentar :
Pelaksanaan Kerja Praktek : 12 Juli 2010 – 14 Juli 2010
Mengetahui, Menyetujui,
Pembimbing Kerja Praktek, Pembimbing Lapangan,
Prof. Dr. VS. Susilowati Praptowidodo Mega Wijayanti
Koordinator Kerja Praktek, Kepala Seksi Environmental Protection,
Tony Handoko, ST. Desi Handajani
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
viii
Jurusan Teknik Kimia
Fakultas Teknologi Industri
Universitas Katolik Parahyangan Bandung
SURAT PERNYATAAN
Kami yang bertanda tangan di bawah ini, yaitu :
1. Nama : Eria Marina
NRP : 6207025
2. Nama : Ester Tania Sutarsa Phoa
NRP : 6207026
3. Nama : Ernawati
NRP : 6207098
Dengan ini menyatakan bahwa laporan kerja praktek kami yang berjudul :
LAPORAN KERJA PRAKTEK DI PT. INDAH KIAT PULP & PAPER
Tbk.
TANGERANG – BANTEN Merupakan hasil pekerjaan dan ide kami sendiri serta materi dari sumber lain
telah dikutip dengan cara penulisan referensi yang sesuai.
Pernyataan ini kami buat dengan sebenar-benarnya dan jika pernyataan ini tidak
sesuai dengan kenyataan, maka kami bersedia menanggung sanksi sesuai dengan
peraturan yang berlaku.
Tangerang, 2010
Eria Marina Ester Tania S.P Ernawati
(6207025) (6207026) (6207098)
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
ix
INTISARI
PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Tangerang didirikan pada tanggal 7 Desember 1976 oleh Bapak Eka Tjipta Widjaja. PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk merupakan salah satu anak perusahaan Sinar Mas Group. Perusahaan ini bergerak dalam bidang industri kertas yang memproduksi kertas warna..
Bahan baku pembuatan kertas di PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Tangerang terdiri dari pulp dan didukung dengan bahan recycle yang berupa broke paper yang merupakan kertas hasil gagal produksi. Pulp yang digunakan berasal dari dua jenis pulp yang berbeda, yaitu NBKP yang merupakan pulp serat panjang dan LBKP yang merupakan pulp serat pendek. NBKP diimpor dari negara Brazil dan Kanada, sedangkan LBKP diproduksi oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Perawang – Riau.
Proses pembuatan kertas di PT Indah Kiat Pulp and Paper terdiri dari 4 bagian, yaitu seksi Stock Preparation, seksi Paper Machine, seksi Finishing, dan seksi Converting. Seksi stock preparation bertugas menghancurkan lembaran-lembaran pulp dan broke paper menjadi buburan pulp. Buburan pulp tersebut kemudian dikirim ke seksi paper machine untuk diproses lebih lanjut menjadi lembaran kertas. Kertas yang dihasilkan kemudian mengalami proses pemotongan, penyortiran, dan pembungkusan pada seksi Finishing dan Converting.
Sistem utilitas yang dibutuhkan oleh PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk Tangerang terdiri dari air yang diperoleh dari sungai Cisadane, listrik, dan steam yang dipasok dari PT Dian Swastika Sentosa. Limbah yang dihasilkan sebagian besar berupa limbah cair. Limbah kemudian diolah pada seksi Waste Water Treatment sebelum akhirnya dibuang dan disalurkan kembali ke sungai Cisadane.
Pada pelaksanaan kerja praktek, diberikan 3 tugas khusus, yaitu Penentuan Kapasitas High Consistency Cleaner, Washer dan Pulper yang terdapat di Seksi Stock Preparation 3 untuk peningkatan kapasitas produksi di seksi Stock Preparation 3 dari 3000 ton/bulan menjadi 5.000 ton/ bulan. Dari hasil perhitungan untuk high consistency cleaner dapat dinyatakan bahwa kapasitas high consistency cleaner masih memadai apabila dilakukan peningkatan kapasitas produksi kertas tetapi perlu dilakukan pengujian kadar ash content kertas hasil produksi setelah dilakukan peningkatan. Sedangkan hasil perhitungan untuk washer dan pulper 3 menunjukkan bahwa kedua alat tersebut belum memadai apabila dilakukan peningkatan kapasitas produksi. Untuk washer, perlu dilakukan peningkatan kapasitas dengan memperbesar dimensi washer. Sedangkan untuk pulper 3 dapat digantikan dengan pulper 5,6,7 atau 8 yang jarang digunakan dan berkapasitas lebih besar sehingga dapat digunakan apabila dilakukan peningkatan kapasitas produksi.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
x
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa atas
rahmat-Nya yang telah diberikan sehingga laporan kerja praktek ini dapat
diselesaikan dengan baik. Laporan kerja praktek ini disusun dalam rangka
memenuhi tugas akhir mencapai gelar sarjana di bidang ilmu Teknik Kimia dan
sebagai syarat mata kuliah ICE- 420 Kerja Praktek.
Laporan kerja praktek ini merupakan rangkuman hasil pengamatan dan
bukti terlaksananya kegiatan kerja praktek yang dilakukan selama satu bulan di
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang.
Pada kesempatan ini, penulis ingin menyampaikan ucapan terima kasih
yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang turut membantu dan mendukung
di dalam penyusunan laporan kerja praktek ini, terutama kepada:
1) Bapak Tony Handoko, ST. selaku koodinator kerja praktek Jurusan Teknik
Kimia Fakultas Teknologi Industri Universitas Katolik Parahyangan,
2) Prof. Dr. VS. Susilowati Praptowidodo selaku dosen pembimbing kerja
praktek,
3) Mr. Weng Cheng Lung selaku kepala pabrik PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk. Tangerang,
4) Bpk. Sebastianus Yeo selaku kepala departemen administrasi PT. Indah
Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang,
5) Bpk. Chandra Ginting dan Bpk. Andre selaku koordinator kerja praktek
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang,
6) Bpk. Thomas T. Sumardi selaku kepala seksi Stock Preparation PT. Indah
Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang,
7) Bpk. Rudy Tjahjono selaku pembimbing lapangan di seksi Stock
Preparation PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang,
8) Bpk. Falahuddin yang telah memberikan tugas khusus,
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
xi
9) Bpk. Falahuddin, Bpk. Yatno, Bpk. Cholid, dan Ibu Desy atas bantuannya
selama berada di seksi Stock Preparation,
10) Bpk. V.A. Hady Hartanto selaku kepala seksi Paper Machine PT. Indah
Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang,
11) Bpk. Surwana selaku pembimbing lapangan di seksi paper machine PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang,
12) Bpk. Damasus, Bpk. Heri, Bpk. Rio, Bpk. Herry Kurniawan, Bpk.
Kuswanto, Bpk. Suhaedi yang telah menerima penulis dengan baik di
seksi Paper Machine,
13) Bpk. Heri, Bpk. Suparno dan Bpk. Trianto yang telah mengajarkan proses
produksi secara nyata di lapangan kepada penulis,
14) Mr. Peng Shou Kou selaku kepala departemen finishing-converting PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang,
15) Ibu Wiza Bachtiar selaku kepala seksi finishing PT. Indah Kiat Pulp &
Paper Tbk. Tangerang,
16) Bpk. Rulhavish selaku pembimbing lapangan di seksi finishing PT. Indah
Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang,
17) Bpk. Agus Priyanto selaku kepala seksi converting PT. Indah Kiat Pulp &
Paper Tbk. Tangerang,
18) Bpk. Yudhi Sutrisno selaku pembimbing lapangan di seksi converting PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang,
19) Bpk. Sugianto selaku kepala seksi pengolahan limbah PT. Indah Kiat Pulp
& Paper Tbk. Tangerang,
20) Bpk. Ari Sardjono selaku pembimbing lapangan di seksi pengolahan
limbah PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang,
21) Ibu Imelda selaku kepala departemen Compliance & Development PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang,
22) Ibu Desi Handajani selaku kepala seksi quality control PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk. Tangerang,
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
xii
23) Bpk. Subagyo, Bpk. Nana, dan Bpk. Chandra selaku pembimbing
lapangan di seksi quality control PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tangerang,
24) Bpk. Wahyudi, Bpk. Robertus, Bpk. Ahmad, Bpk. Bagus, Bpk. Dadang,
Bpk. Eko, Bpk. Ari, Bpk. Catur, Bpk. Dicky yang telah mengajarkan
banyak hal mengenai sistem quality control kepada penulis,
25) Ibu Mega Wijayanti selaku pembimbing di seksi Environmental
Protection PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang,
26) Ibu selaku pembimbing di kepala seksi Environmental Protection PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang,
27) Orang tua penulis yang telah memberikan dukungan moral dan material
selama melakukan kegiatan kerja praktek, dan
28) Teman-teman yang telah memberikan dukungan dan semangat, serta
menjadi tempat berbagi suka-duka selama kegiatan kerja praktek, dan
29) Semua pihak yang turut membantu penulis dalam penyusunan laporan ini.
Penulis menyadari bahwa di dalam penyusunan laporan ini masih banyak
terdapat kekurangan-kekurangan. Oleh karena itu, dengan segala kerendahan hati,
penulis mengharapkan kritik dan saran yang membangun. Akhir kata, penulis
berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat bagi pembaca.
Bandung, 18 Agustus 2010
Penulis
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
xiii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
LEMBAR PENGESAHAN ................................................................................... ii
SURAT PERNYATAAN........................................................................................ x
INTISARI............................................................................................................... xi
KATA PENGANTAR ..........................................................................................xii
DAFTAR ISI......................................................................................................... xv
DAFTAR TABEL................................................................................................ xix
DAFTAR GAMBAR............................................................................................ xx
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................1
1.2 Garis Besar Proses............................................................................. 3
1.3 Pelaksanaan Kerja Praktek................................................................ 4
1.4 Tujuan Kerja Praktek ........................................................................4
1.5 Ruang Lingkup Kerja Praktek........................................................... 5
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................6
2.1 Sejarah Kertas ...................................................................................6
2.2 Pulp ...................................................................................................7
2.2.1 Sifat Fisik Pulp........................................................................ 7
2.2.2 Sifat Kimia Pulp...................................................................... 9
2.2.3 Komponen Penyusun Serat Pulp........................................... 10
2.2.4 Proses Pembuatan Pulp ........................................................ 12
2.3 Kertas ............................................................................................. 17
2.3.1 Bahan Baku Pembuatan Kertas............................................. 18
2.3.2 Jenis-Jenis Serat ................................................................... 19
2.3.3 Sifat Fisika dan Kimia Kertas .............................................. 19
2.3.4 Proses Pembuatan Kertas .................................................... 22
BAB III BAHAN .............................................................................................. 25
3.1 Bahan-Bahan Utama ...................................................................... 25
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
xiv
3.2 Bahan Penunjang............................................................................ 26
BAB IV SISTEM PRODUKSI KERTAS .......................................................... 33
4.1 Stock Preparation........................................................................... 33
4.1.1 Pulping ................................................................................. 34
4.1.2 Cleaning ............................................................................... 35
4.1.3 Refining ................................................................................ 36
4.1.4 Mixing .................................................................................. 37
4.2 Paper Machine................................................................................ 38
4.2.1 Stuff box................................................................................ 38
4.2.2 Cleaning ............................................................................... 39
4.2.3 Screening.............................................................................. 40
4.2.4 Head box .............................................................................. 40
4.2.5 Dewatering............................................................................ 40
4.2.6 Pressing................................................................................ 41
4.2.7 Drying .................................................................................. 41
4.2.8 Calendering.......................................................................... 42
4.2.9 Reeling.................................................................................. 43
4.3 Finishing – Converting .................................................................. 43
4.3.1 Finishing .............................................................................. 43
4.3.1.1 Pemotongan...............................................................43
4.3.1.2 Penyortiran .............................................................. 43
4.3.1.3 Pembungkusan ( Packing )....................................... 44
4.3.2 Converting............................................................................ 44
4.3.2.1 Pemotongan.............................................................. 44
4.3.2.2 Laminating & Embossing......................................... 45
4.3.2.3 Packing..................................................................... 45
BAB V ALAT PROSES DAN INSTRUMENTASI ........................................ 47
5.1 Alat Proses ..................................................................................... 47
5.1.1 Stock preparation.................................................................. 47
5.1.2 Paper machine .................................................................... 58
5.1.3 Finishing .............................................................................. 70
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
xv
5.1.4 Converting............................................................................ 74
5.2 Instrumen Pengontrol ..................................................................... 77
5.2.1 Stock preparation.................................................................. 78
5.2.2 Paper machine ..................................................................... 78
5.3 Instrumen Quality Control ............................................................. 78
5.3.1 Pengawasan Mutu Bahan Baku............................................ 78
5.3.2 Pengawasan Mutu Bahan Dalam Proses .............................. 79
5.3.3 Pengawasan Mutu Produk.................................................... 80
BAB VI PRODUK.............................................................................................. 83
6.1 Jenis Produk Kertas......................................................................... 83
6.2 Ukuran Produk Kertas..................................................................... 83
6.3 Warna Produk Kertas ..................................................................... 84
6.4 Merk Dagang Produk Kertas.......................................................... 84
BAB VII UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH...................................... 86
7.1 Sistem Utilitas ................................................................................ 86
7.1.1 Air ........................................................................................ 86
7.1.1.1 Fresh Water.............................................................. 86
7.1.1.2 White Water.............................................................. 88
7.1.2 Steam..................................................................................... 89
7.1.3 Listrik ................................................................................... 90
7.2 Maintenance.................................................................................... 90
7.3 Pengolahan Limbah....................................................................... 91
7.3.1 Limbah Padat ....................................................................... 92
7.3.2 Limbah Cair ......................................................................... 93
7.4 Kebisingan ..................................................................................... 95
BAB VIII LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK...................................... 96
8.1 Lokasi Pabrik ................................................................................. 96
8.2 Tata Letak Pabrik ........................................................................... 97
BAB IX STRUKTUR ORGANISASI.............................................................. 100
9.1 Struktur Organisasi ...................................................................... 100
9.1.1 Production Department...................................................... 100
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
xvi
9.1.2 Business Department.......................................................... 101
9.1.3 Engineering Department.................................................... 101
9.1.4 Compliance Development Department............................... 102
9.1.5 Mill Service Department..................................................... 103
9.1.6 Finance & Accounting Section........................................... 104
9.2 Jumlah Karyawan......................................................................... 104
9.3 Kesejahteraan Karyawan.............................................................. 105
9.4 Peraturan Kerja............................................................................. 107
9.5 Segi Ekonomis Perusahaan .......................................................... 109
BAB X PEMBAHASAN................................................................................. 110
10.1 Stock Preparation....................................................................... 110
10.2 Paper Machine........................................................................... 110
10.3 Finishing & Converting ............................................................. 111
10.4 Unit Pengolahan Air................................................................... 111
10.5 Unit Pengolahan Limbah............................................................ 112
10.6 Steam.......................................................................................... 112
10.7 Quality Control .......................................................................... 112
10.8 Kelayakan Pabrik ....................................................................... 112
BAB XI KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... 114
11.1 Kesimpulan ................................................................................ 114
11.2 Saran........................................................................................... 114
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 115
LAMPIRAN A STRUKTUR ORGANISASI..................................................... 116
LAMPIRAN B DIAGRAM ALIR PEMBUATAN KERTAS .......................... 118
LAMPIRAN C DIAGRAM ALIR DI STOCK PREPARATION........................ 120
LAMPIRAN D DIAGRAM ALIR DI PAPER MACHINE ............................... 122
LAMPIRAN E DIAGRAM ALIR DI FINISHING - CONVERTING................ 124
LAMPIRAN F DIAGRAM ALIR CHEMICAL ................................................ 126
LAMPIRAN G DIAGRAM ALIR WASTE WATER TREATMENT................... 129
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
xvii
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Rincian kegiatan pelaksanaan kerja praktek......................................... 5
Tabel 2.1 Komposisi serat penyusun kayu ........................................................ 11
Tabel 2.2 Karakteristik proses pulping secara mekanik dan kimiawi................ 13
Tabel 2.3 Perbandingan proses sulfat dan sulfit dan soda ................................. 16
Tabel 5.1 Kapasitas pulper ................................................................................ 48
Tabel 7.1 Baku Mutu Limbah Cair Industri Kertas............................................ 95
Tabel 7.2 Baku Mutu Tingkat Kebisingan......................................................... 95
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
xviii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Struktur kimia selulosa.................................................................. 10
Gambar 2.2 Struktur kimia lignin...................................................................... 11
Gambar 2.3 Diagram alir proses pulping .......................................................... 12
Gambar 2.4 Diagram alir proses pembuatan kertas .......................................... 22
Gambar 3.1 Struktur molekul OBA................................................................... 28
Gambar 4.1 Diagram alir proses Stock Preparation ........................................ 33
Gambar 4.2 Diagram alir proses Paper Machine............................................. 38
Gambar 5.1 Pulper ........................................................................................... 48
Gambar 5.2 HC cleaner.................................................................................... 50
Gambar 5.3 Flow tank...................................................................................... 51
Gambar 5.4 DD refiner .................................................................................... 53
Gambar 5.5 Washer........................................................................................... 55
Gambar 5.6 Settling tank.................................................................................. 56
Gambar 5.7 Jet cooker....................................................................................... 57
Gambar 5.8 Stuff box......................................................................................... 58
Gambar 5.9 Centri cleaner................................................................................ 60
Gambar 5.10 Horizontal screen ......................................................................... 61
Gambar 5.11 Pack pulper................................................................................... 62
Gambar 5.12 Wire part....................................................................................... 65
Gambar 5.13 Batasan wire part dengan press part ........................................... 67
Gambar 5.14 Skema Alat Dryer......................................................................... 68
Gambar 5.15 Skema Alat Reeler........................................................................ 70
Gambar 5.16 Skema Alat Rewinder................................................................... 71
Gambar 5.17 Skema Alat Strapex...................................................................... 74
Gambar 5.18 Mesin Hitung................................................................................ 77
Gambar 8.1 Denah lokasi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang ....... 97
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Seiring dengan meningkatnya jumlah penduduk dunia dari tahun ke tahun,
jumlah permintaan akan kertas yang sudah menjadi komoditi penting juga
meningkat. Seperti yang kita ketahui, kayu merupakan salah satu bahan utama
dalam pembuatan kertas dan Indonesia merupakan negara yang memiliki hutan
yang berpotensi dalam penyediaan kayu.
Permintaan kertas dunia yang meningkat ini kemudian memacu industri
untuk mengembangkan proses produksi kertas. Perkembangan industri kertas
yang semakin meningkat memerlukan perkembangan teknologi yang memadai
serta sumber daya manusia yang berkemampuan tinggi yang dapat menunjang
perkembangan industri kertas di Indonesia, maka dari itu diperlukan
perkembangan ilmu pengetahuan dan pengaplikasian secara nyata di industri. Hal
inilah yang menjadi salah satu tujuan dilaksanakannya kerja praktek ini.
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang resmi berdiri pada tanggal 7
Desember 1976. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang merupakan salah
satu anak perusahaan dari PT. Sinar Mas Group yang berkantor pusat di Plaza BII,
Jl.MH.Thamrin No.51, Jakarta Pusat 10350. Pabrik PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk berlokasi di Jl. Raya Serpong Km 8, Tangerang, Jawa Barat. PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk. Tangerang merupakan salah satu manufaktur kertas terkemuka
di Indonesia yang didirikan oleh Bapak Eka Tjipta Widjaja dengan sistem
Penanaman Modal Asing (PMA) yang merupakan Perusahaan Joint Venture
dengan sebuah perusahaan Indonesia yaitu PT. Berkah Indah Agung yang
menyediakan akses sumber kayu dan dua buah perusahaan asing dari Taiwan
yaitu Yuen Fong Yu Global Investment Coorporation dan Chung Hwa Pulp
International Coorporation yang membantu dalam hal teknologi proses produksi
kayu gelondongan dari daerah tropis untuk produksi kertas cetak dan kertas tulis.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 2
Visi PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk adalah “We will become a world
class enterprise and a global provider of high quality pulp, paper and converting
products by using the most advanced technology and management techniques for
purposes of satisfying our costumers, creating share holder value, taking care of
our employers and sharing of social responsibilities”. Sedangkan misi dari
perusahaan ini adalah “To produce world class speciality paper product in 21st
PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Tangerang mulai berproduksi secara
komersil pada tahun 1979 yakni pada bulan April 1979, mesin kertas no.1 dan 2
mulai beroperasi dan menghasilkan 100 ton keras setiap harinya. Akibat
meningkatnya permintaan pasar, pada bulan Juni 1982 PT. Indah Kiat Pulp and
Paper Tbk. Tangerang menambah 1 mesin kertas sehingga meningkatkan jumlah
produksi kertas menjadi 150 ton setiap harinya.
century ”. Dalam rangka mencapai visi dan misi tersebut, PT. Indah Kiat Pulp
and Paper Tbk. Tangerang telah menerima beberapa sertifikasi antara lain ISO
9001 pada Agustus 1995 dengan diperbaharui tahun 2000 tentang Sistem
Manajemen Mutu dari International Certification Board, SGSICS pasal 7.5.1
tentang Control of Production and Service Provision, ISO 14001 pada tanggal 12
September 1995 dengan diperbaharui pada tahun 2004 tentang karena penerapkan
Environmental Management System (EMS) mengenai hal pananganan limbah,
pasal 4.4.6 tentang Operating Control, dan sertifikasi terbaru OHSAS 18001 pada
tahun 2007 tentang standar kesehatan dan keselamatan kerja dengan diperbaharui
pada tahun 1999. pasal 4.4.6 tentang Operating Control.
Pada tahun 1983, PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. membangun sebuah
pabrik baru di daerah Perawang, Riau dan mulai berproduksi secara komersial
dengan kapasitas produksi 250 ton setiap harinya pada pertengahan tahun 1984,
tepatnya bulan Mei. Pada bulan April 1988, PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk.
Tangerang meningkatkan kapasitas produksi ketiga mesin kertas sehingga
kapasitas meningkat menjadi 250 ton per harinya. Pada bulan Juni 1990, PT.
Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Tangerang melakukan publikasi dengan menjual
saham-saham perusahaan untuk umum di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 3
Surabaya sebanyak 13% dari total saham mereka. Sejak itu komposisi pemegang
saham PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. menjadi sebagai berikut :
1. PT. Puri Nusa Eka Persada 57.25 %
2. Chung Hwa Pulp Int (BVI).Co 16.11 %
3. Yuen Foong Yu Invest Co 7.62 %
4. Masyarakat 19.02 %
Pada akhir tahun 1922, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. resmi
mengambil alih PT. Sinar Dunia Makmur dan bergabung menjadi anak
perusahaan PT. Sinar Mas Group. Dengan demikian PT. Indah Kiat Pulp and
Paper Tbk. menjadi salah satu industri pulp dan kertas terbesar di Asia dengan 3
buah pabrik yang masing-masing berlokasi di :
1. Desa Perawang, Kecamatan Siak, Kabupaten Bengkalis, Riau yang
memproduksi kertas budaya dan pulp.
2. Desa Pakulonan, Kecamatan Serpong, Kabupaten Tangerang, Banten yang
memproduksi kertas budaya.
3. Desa Kragilan, Kabupaten Serang, Banten yang memproduksi kertas
industri.
1.2 Garis Besar Proses
Proses produksi kertas di PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Tangerang
diawali di seksi Stock Preparation. Di seksi ini, bubur pulp yang berasal dari
lembaran-lembaran pulp disiapkan. Proses persiapan bahan baku ini terdiri dari
proses pembuburan, penghalusan, pembersihan, penyimpanan, dan penambahan
bahan-bahan kimia penunjang.
Proses produksi ini kemudian dilanjutkan ke seksi Paper Machine. Di
seksi Paper Machine bubur pulp yang telah disiapkan kemudian diproses menjadi
lembaran-lembaran kertas melalui proses mekanik seperti forming, pressing,
drying, calendering dan reeling. Kertas yang dihasilkan pada seksi Paper
Machine dalam bentuk jumbo rol.
Kertas dalam bentuk jumbo rol ini kemudian dikirim ke seksi Finishing
untuk dipotong menjadi kertas dalam ukuran mini roll maupun big sheet. Kertas-
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 4
kertas dalam ukuran mini roll maupun big sheet ini kemudian dikirimkan ke
bagian Converting untuk dipotong-potong kembali menjadi berbagai ukuran
sesuai dengan permintaan konsumen.
1.3 Pelaksanaan Kerja Praktek
Kerja Praktek dilaksanakan di PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Jl. Raya
Serpong km 8 Tangerang, Banten dari tanggal 21 Juni 2010 hingga 19 Juli 2010.
1.4 Tujuan Kerja Praktek
Tujuan dari pelaksanaan kerja praktek di PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk
ini adalah :
1. Mendapatkan gambaran nyata tentang alat proses dan cara
pengoperasiannya yang berfungsi sebagai sarana produksi.
2. Mendapatkan gambaran nyata tentang pengoperasian kerja dan
penerapannya dalam usaha pengoperasian suatu sarana produksi termasuk
diantaranya manajemen pengolahan dan peraturan kerja.
3. Memahami dan dapat menggambarkan struktur masukan proses produksi,
yang meliputi :
Bahan-bahan utama maupun penunjang yang diambil dari alam
maupun yang dibeli,
Energi yang dibutuhkan untuk melaksanakan proses produksi
Struktur kebutuhan tenaga kerja, ditinjau dari jenis dan tingkat
kemampuannya.
4. Memahami dan dapat menggambarkan struktur masukan proses produksi,
yang meliputi produk utama, produksi samping, energi, dan limbah.
5. Memahami karakteristik perangkat-perangkat proses, termasuk alat ukur
dan alat kendali.
6. Mendapatkan kesempatan menggunakan pengetahuan yang diperoleh di
bangku kuliah untuk menganalisis jalannya proses dan/atau memecahkan
persoalan nyata yang ada di dalam kegiatan pengoperasian sarana
produksi.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 5
7. Memahami segi-segi ekonomis pengoperasian suatu sarana produksi, yang
meliputi struktur permodalan, struktur pembiayaan, struktur pendapatan.
1.5 Ruang Lingkup Kerja Praktek
Kerja praktek di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
dilaksanakan di 5 Departemen yaitu Production Departement, Business
Departement, Engineering Department, Compliance Development Department,
dan Service Mill Department. Rincian kegiatan kerja praktek disajikan pada tabel
1.1 di bawah ini.
Tabel 1.1 Rincian kegiatan pelaksanaan kerja praktek
Tanggal Bagian Agenda
21 Juni 2010 HRD dan K3 - Pengenalan tata-tertib pabrik
- Pengenalan lingkungan kerja
- Orientasi K3
20 – 25 Juni 2010 Seksi Stock
Preparation
Pengamatan terhadap proses
produksi di Seksi Stock
Preparation
28 Juni – 2 Juli 2010 Seksi Paper Machine Pengamatan terhadap proses
produksi pada Seksi Paper
Machine
5 – 9 Juli 2010 Seksi Develpment &
Complience
Pengamatan terhadap
pengendalian kualitas bahan
baku da kertas hasil produksi
12 – 13 Juli 2010 Seksi Environmental
Protection
Pengamatan terhadap proses
penanganan limbah
14 – 16 Juli 2010 Seksi Stock
Preparation
Pengambilan data untuk tugas
khusus
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
6
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Sejarah Kertas
Kata kertas (paper) berasal dari kata Cyperus papyrus yang merupakan
sejenis tumbuhan yang daunnya dapat digunakan sebagai media untuk menulis.
Kertas papyrus sudah mulai digunakan oleh bangsa Mesir, Yunani, dan Romawi
kuno pada tahun 2500 SM.
Pembuatan kertas pertama kali dilakukan di Cina dengan menggunakan
bambu dan kapas pada tahun 105 M. Proses pembuatan kertas di Cina
menggunakan cara tradisional. Teknik pembuatan kertas dipelajari oleh
masyarakat Eropa Selatan. Pada akhir abad ke-14 kertas diproduksi dengan skala
besar di Eropa. Pabrik kertas di Inggirs didirikan pada abad 17 dan Amerika
Serikat mendirikan pabrik pada tahun 1690. Pertama kali pabrik kertas didirikan
menggunakan bahan baku berasal dari kapas dan linen.
Sekitar tahun 1750 ditemukan mesin pengurai “Hollander Beater”,
sehingga pembuatan kertas dilakukan secara modern. Kemudian pada tahun 1799,
Louis Robert menemukan pembuatan kertas di atas saringan berjalan.
Berdasarkan penemuan yang ada diciptakan mesin “Fourdrinier” yang dilengkapi
dengan silinder berisi uap air sebagai media pengering kertas.
Proses pembuatan pulp dari kayu secara mekanik ditemukan oleh Keller
dan Saxony pada tahun 1844. Pembuatan pulp dengan menggunakan proses soda
dikembangkan oleh Watt dan Burgess pada tahun 1851. Pada tahun 1857,
Tilghman mematenkan proses sulfit yang menghasilkan pulp dengan kualitas
lebih baik. Pada tahun 1884 proses Kraft ditemukan berdasarkan percobaan Dahl
di Danzig. Pada tahun 1909, proses sulfat digunakan untuk pertama kalinya di
Amerika Serikat. Pada akhir abad ke-20, proses sulfat telah mendominasi industri
pulp.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 7
2.2 Pulp
Sebelum kayu diolah menjadi kertas, lignin harus dipisahkan dari serat
yang terdapat di dalam kayu. Proses penghilangan lignin menghasilkan pulp yang
merupakan bahan utama dari pembuatan kertas. Serat berasal dari berbagai
macam tumbuh-tumbuhan seperti jerami, bambu, kayu, merang, dan batang serta
ampas tebu. Namun, serat yang paling umum digunakan adalah serat kayu.
Kayu yang digunakan untuk pulp umumnya dibedakan menjadi dua jenis,
yaitu :
a) Kayu lunak (softwood) yaitu kayu yang berasal dari tumbuhan konifer,
contohnya pinus. Softwood menghasilkan kertas yang memiliki
permukaan kasar, sulit dilakukan proses pemutihan, dan berwarna gelap.
b) Kayu keras (hardwood) yaitu kayu yang berasal dari tumbuhan yang
menggugurkan daunnya setiap tahun, contohnya akasia. Hardwood
menghasilkan kertas dengan permukaan halus, mudah diputihkan, dan
berwarna terang.
Karakteristik pulp yang dapat mempengaruhi kualitas kertas adalah
panjang serat. Semakin panjang serat yang terkandung dalam pulp, maka kekuatan
kertas yang dihasilkan pun semakin besar. Hal ini dikarenakan serat yang lebih
panjang memiliki sel penyusun yang lebih banyak dan saling berikatan. Dengan
bertambahnya sel, maka ikatan yang dihasilkan akan semakin kuat.
2.2.1 Sifat Fisik Pulp
Dalam proses pembuatan pulp, harus diperhatikan beberapa sifat fisik
yang dimiliki oleh pulp antara lain :
1) Brightness
Pengukuran brightness dilakukan dengan cara membandingkan intensitas
cahaya biru pada panjang gelombang 457 nm yang dipantulkan oleh
permukaan lapisan Magnesium Oksida (MgO) pada sudut datang 45○ dan
sudut pantul 0○
yang dinyatakan dalam persen GE (General Electric).
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 8
2) Dirt Count
Dirt count adalah noda pada lembaran pulp yang memilki warna cerah dan
luas titik hitam ekivalen 0,04 mm2
3) Dirty Problem
atau lebih besar.
Pulp seringkali memiliki pengotor. Pengotor ini harus dibersihkan agar tidak
mengurangi kualitas kertas.
4) Fungus
Pulp yang akan digunakan harus bebas dari fungus atau jamur yang biasa
tumbuh di atas lembaran pulp.
5) Packaging
Pembungkus lembaran pulp harus berada dalam keadaan baik, tidak robek,
menutupi seluruh bagian pulp, dan kering.
6) Rusty wire
Rusty wire digunakan untuk mengikat susunan lembaran pulp. Kawat yang
digunakan harus bebas dari karat agar pulp tidak terkontaminasi.
7) Strength Properties
• Surface Strength
Surface Strength adalah kekuatan atau daya tahan permukaan kertas pada
saat dicabut (picking).
• Tensile Strength
Tensile Strength adalah daya tahan material terhadap gaya tarik yang
bekerja pada kedua ujung bahan. Tensile Strength dinyatakan dalam 15
kgf/mm atau 15 KN/m diukur pada kondisi standar.
• Tearing Strength
Tearing Strength adalah gaya yang diperlukan untuk merobek pulp pada
keadaan standar. Tearing Strength dinyatakan dalam gram force (gf) atau
mN.
• Bursting Strength
Bursting Strength adalah besarnya tekanan hidrostatik yang diperlukan
untuk merusak material, jika tekanan dinaikkan dengan kecepatan konstan.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 9
2.2.2 Sifat Kimia Pulp
Selain dari sifat fisika, pulp juga dipengaruhi oleh sifat kimianya. Sifat
kimia yang mempengaruhi kualitas pulp antara lain :
1) Kadar air (Moisture Content)
Kadar air adalah jumlah kandungan air yang terkandung di dalam pulp
diukur pada suhu 105 ± 2○
Perhitungan Moisture Content dinyatakan dalam rumus sebagai berikut:
C. Kadar air diukur menggunakan alat yang
disebut Infra Red Moisture Tester dan dinyatakan dalam satuan gram.
( )%100
1
21 ×
−=
wwwcontentmoisture
Dimana,
w1
w
= berat pulp sebelum dimasukkan ke alat tester
2
2) Kadar Chlor
= berat pulp setelah 10 menit dimasukkan ke alat tester
Kadar Chlor diukur dengan cara titrasi menggunakan cara Mohr. Dalam
proses titrasi ini digunakan AgNO3 dan K2CrO4. AgNO3 merupakan
larutan standar yang sebelumnya sudah direaksikan dengan KCl dan NaCl.
K2CrO4
3) Muatan Pulp (particle charge)
merupakan senyawa indikator.
Muatan pulp adalah jenis muatan listrik yang terkandung dalam pulp.
Muatan listrik dalam pulp bersifat negatif dan diukur dengan menggunakan
PCD titrator dalam satuan milivolt (mv).
4) pH (derajat keasaman)
pH merupakan derajat keasaman pulp yang diukur dari jumlah ion Hidrogen
[H].
5) Pitch
Pitch adalah getah-getah yang terkandung di dalam pulp.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 10
2.2.3 Komponen Penyusun Serat Pulp
Serat dalam pulp terdiri dari 4 komponen :
1) Selulosa
Selulosa merupakan komponen utama dari polisakarida di dalam kayu
dan merupakan polimer yang tersusun atas glukosa. Selulosa
merupakan polimer berantai lurus, panjang, dan memiliki ikatan yang
kuat. Rumus molekul dari selulosa adalah (C6H10O5)n
, dengan n
merupakan derajat polimerisasi. Kandungan selulosa di dalam kayu
berkisar antara 40-47 %. Struktur kimia selulosa dapat dilihat pada
gambar 2.1.
Gambar 2.1 Struktur kimia selulosa
2) Hemiselulosa
Hemisolulosa adalah polimer dengan rantai pendek dan bercabang
serta larut dalam air. Hemiselulosa tersusun dari glukosa, manosa,
galaktosa, arabinosa dan xylosa. Hemiselulosa akan mempengaruhi
tearing strength dan ikatan hidrogen serat. Susunan ikatan penyusun
hemiselulosa berubah-ubah selama proses pengolahan kayu secara
kimia. Hemiselulosa akan berbanding lurus dengan tearing strength,
tetapi berbanding terbalik dengan ikatan hidrogen. Jumlah
hemiselulosa dalam pulp selalu lebih kecil dibandingkan dengan
jumlah selulosa karena hemiselulosa larut dalam air.
3) Lignin
Lignin merupakan komponen serat yang keras dan memilki struktur
sangat kompleks. Lignin tersusun atas fenyl propan yang saling terikat
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 11
dalam bentuk 3 dimensi dan pengotor. Struktur kimia senyawa lignin
dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Struktur kimia lignin
4) Ekstraktif
Ekstraktif ini mengandung hormon tumbuhan, resin, asam lemak, dan
pengotor yang terdapat di dalam kayu. Komposisi serat penyusun kayu
dapat dilihat pada tabel 2.1.
Tabel 2.1 Komposisi serat penyusun kayu
Serat penyusun Softwood Hardwood
Selulosa 40-44% 43-47%
Hemiselulosa 17-23% 22-35%
Lignin 25-31% 16-24%
Ekstraktif 1-5% 2-8%
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 12
2.2.4 Proses Pembuatan Pulp
Proses pembuatan pulp dapat dilihat pada gambar 2.3.
Gambar 2.3 Diagram alir proses pulping
Penjelasan dari mekanisme proses pembuatan pulp adalah sebagai berikut :
1. Proses Debarking
Proses debarking adalah proses penghilangan kulit kayu yang mengandung
lignin sehingga diperoleh kayu yang bebas pengotor. Pada kulit kayu
mengandung lignin dengan kadar yang cukup tinggi yaitu ± 30-50 %.
2. Proses Chipping
Proses chipping yaitu proses penghalusan kayu sehingga diperoleh serat-
serat. Proses chipping dilakukan dengan menggunakan alat chipper.
3. Proses Chip Screening
Proses chip screening adalah proses pemisahan serpihan kayu berdasarkan
ukuran. Serpihan – serpihan kayu yang memiliki ukuran tidak sesuai akan
dikembalikan ke dalam chipper, sedangkan serpihan – serpihan kayu yang
memiliki ukuran sesuai akan diolah lebih lanjut ke proses pulping.
4. Proses Pulping
Proses pulping adalah proses penguraian serat-serat selulosa yang masih
saling berikatan. Proses pulping dibedakan menjadi 2 macam, yaitu proses
Kayu Debarking Chipping Chip Screening
Chip yang sesuai Cleaning
& Bleaching
Pupling
Washing & Drying
Tidak
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 13
pulping secara mekanik dan secara kimiawi. Karakteristik proses pulping secara
mekanik dan kimiawi dapat dilihat pada Tabel 2.2.
Tabel 2.2 Karakteristik proses pulping secara mekanik dan kimiawi
Karakteristik Mekanik Kimiawi
Konsumsi Energi 1000 kW/ton pulp sesuai kebutuhan
Yield 95% 45% Panjang serat Pendek Panjang Strength Rendah Tinggi Biaya produksi Murah Mahal
a. Pulping Mekanik
Pulping secara mekanik dilakukan menggunakan alat penggiling. Alat
penggiling digunakan untuk menggiling kayu menjadi serat-serat yang akan
digunakan pada proses bleaching. Serat yang dihasilkan dari proses pulping
secara mekanik memiliki yield yang tinggi dan kekuatan serat yang lebih
rendah. Kayu yang digunakan pada proses pulping secara mekanik masih
mengandung zat lignin. Hal tersebut menyebabkan harga pulp yang
dihasilkan lebih rendah.
b. Pulping Kimiawi
Proses pulping secara kimiawi dilakukan dengan cara memasak atau
memanaskan campuran serat kayu dan bahan kimia tertentu. Proses
pemasakan dilakukan dalam tabung dengan bertekanan tinggi, biasa disebut
dengan proses digester. Serat yang dihasilkan dari proses pulping secara
kimiawi memiliki yield yang rendah dan kekuatan serat yang lebih tinggi.
Serat kayu pada proses pulping secara kimiawi tidak mengandung lignin
karena dilakukan pemasakan terhadap serat kayu. Namun, pada proses
pemasakan terjadi degradasi selulosa yang menyebabkan yield menurun.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 14
Proses pulping secara kimiawi ada 4 macam, yaitu :
i. Proses Kraft (Sulfat)
Proses sulfat adalah proses yang paling umum digunakan. Proses sulfat
dapat dilakukan untuk semua jenis kayu. Proses sulfat merupakan
proses alkalin yang dilakukan dengan sistem semi batch. Proses ini
dilakukan dengan mencampurkan larutan putih (white liquor), yang
terdiri atas senyawa natrium hidroksida (NaOH), natrium karbonat
(Na2CO3), dan natrium sulfida (Na2S) yang dapat memisahkan lignin
yang terkandung di dalam serat. Lignin akan terhidrolisis menjadi
alkohol dan asam. Proses ini dilakukan di dalam sebuah tabung yang
dioperasikan pada suhu antara 170-176 o
Ada beberapa kelemahan dalam proses ini antara lain : terjadinya
pencemaran udara, kesulitan dalam control pengendaliannya, yield yang
dihasilkan rendah dan hanya dapat digunakan untuk serat pendek.
Sedangkan kelebihan dari proses sulfat antara lain : menghasilkan serat
kuat dan dapat dilakukan proses bleaching.
C dan tekanan 660-925 kPa.
Setelah 2-5 jam, campuran pulp dan zat kimia serta sisa campuran
lainnya dikeluarkan dari digester dan kemudian dicuci untuk
memisahkan black liquor dari pulp yang ada.
ii. Proses Sulfit
Proses sulfit hanya dapat digunakan untuk softwood yang tidak
memiliki senyawa fenol. Proses sulfit dilakukan untuk menghaluskan
serat-serat kayu dengan reaksi sulfonasi. Reaksi sulfonasi dilakukan
dengan penambahan sulfur dioksida berlebih. Pelarutan lignin
dilakukan dengan penambahan kalsium bisulfit dan kemudian
dilanjutkan dengan hidrolisis selulosa, hemiselulosa, dan lignin.
Penambahan dan pemasakan dilakukan dalam digester. Proses sulfit
berlangsung antara 6-12 jam dengan temperatur berkisar antara 125-
160o
C dan tekanan 620-755 kPa.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 15
Selama proses pemasakan terjadi reaksi-reaksi menurut persamaan
berikut [4]
S + O
:
2 → SO
2 SO2
2 + H2O + CaCO3 → Ca(HSO3)2 + CO
Atau 2 SO2
2 + H2O + MgCO3 → Mg(HSO3)2 + CO
2 SO2
2 + Mg(OH)2 → Mg(HSO3)
Atau SO2
2 + H2O + NH3 → NH4HSO
Namun, proses sulfit menyebabkan pencemaran air dan membutuhkan
energi yang sangat besar.
3
iii. Proses Soda
Proses soda pertama kali ditemukan di Inggris pada tahun 1851
oleh Hugh Burgess dan Charles Watt. Proses soda ini memperoleh
paten pada tahun 1854. Proses soda merupakan suatu proses pulping
dengan menggunakan larutan soda (NaOH) dalam proses pemasakan
kayu. Soda yang digunakan akan memisahkan zat lignin dari serat kayu.
Dalam pemasakan serat kayu dengan metode soda, lama
pemasakan sangat dipengaruhi oleh temperatur pemasakan. Pemasakan
dengan temperatur rendah akan memakan waktu yang lama, sedangkan
dengan temperatur tinggi akan mempercepat waktu pemasakan.
Umumnya temperatur pemasakan dengan proses ini sekitar 168 – 180 οC (335 – 354 ο
Dosis soda yang akan dimasukkan ke dalam campuran sebesar
18 – 22 % dari berat kering kayu yang digunakan, sedangkan untuk
kayu coniferous dosis ini dapat bertambah hingga 26%. Apabila dosis
soda yang dimasukkan terlalu banyak akan menghasilkan serat yang
terlalu lunak, dan apabila terlalu sedikit akan menyebabkan serat
menjadi tidak matang dan berwarna gelap (kotor) serta terdapat banyak
gumpalan-gumpalan dalam serat. Dalam proses soda, selain
F). Lama pemasakan dengan menggunakan proses soda
sekitar 180 – 240 menit (3 – 4 jam).
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 16
menggunakan sodium hidroksida, juga menggunakan bahan kimia lain
seperti sodium formate dan sodium asetat (CH3
COONa).
iv. Proses Pomilio
Proses pomilio meliputi 4 tahap antara lain tahap persiapan alkali,
tahap klorinasi, tahap pemisahan produk hasil klorinasi, dan tahap
pemutihan dengan menggunakan hypochlorite.
Tahap persiapan sering kali digabungkan dengan tahap klorinasi.
Tahap klorinasi dapat dilakukan dengan cara memasak serpihan-
serpihan kayu dalam soda kaustik (NaOH) pada tekanan atmosfir.
Untuk bahan baku jerami, pemasakan serpihan kayu dilakukan selama
1-2 jam dengan konsentrasi 5-30 gram NaOH per liter. Pada umumnya
konsentrasi dari soda kaustik yang digunakan berkisar 9 % dari berat
kering bahan baku.
Campuran bahan baku dan alkali akan masuk ke dalam tungku
pemanas kemudian mengalami kontak dengan steam. Bahan yang
melewati tungku kemudian akan diekstrak untuk memisahkan bahan
dengan senyawa alkali. Produk diklorinasi menggunakan prinsip
absorpsi dalam suatu tempat tertentu. Setelah melalui proses klorinasi,
pulp dicuci dengan alkali untuk menghilangkan klorin dan diputihkan
menggunakan hypochlorite. Untuk proses pemutihan, dibutuhkan
sekitar 10.5 % hypohlorite dari berat kering bahan baku.
Tabel 2.3 Perbandingan proses sulfat dan sulfit dan soda
Proses Soda Proses Sulfat Proses Sulfit
Temperatur Pemasakan 168 – 180 o 170 – 180 C o 120 – 135 C
oC
Waktu Pemasakan 3 – 4 jam 2 – 4 jam 4 – 20 jam
pH Larutan 11 – 12 13 1 – 2
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 17
Bahan Kimia NaOH,
CH3NaOH, NaCOONa,
HCOONa 2
H
S
2SO3, Ca(HSO3)2, Mg(HSO3)2,
NaHSO3, NH4HSO3
5. Proses Cleaning dan Bleaching
Proses cleaning adalah proses pembersihan pengotor yang masih terdapat di
dalam pulp hasil dari proses pulping. Setelah melalui proses cleaning, pulp
diputihkan melalui proses bleaching. Proses bleaching dilakukan untuk
memperoleh pulp yang tidak berwarna karena pulp yang tidak berwarna selama
penyimpanan akan berubah warna jika terkena sinar matahari sehingga
mempengaruhi kekuatan kertas. Proses bleaching dapat meningkatkan kapasitas
absorpsi dan kemurnian pulp.
6. Proses Washing dan Drying
Proses washing bertujuan untuk membersihkan pengotor-pengotor yang
masih tersisa dalam pulp. Proses washing dilakukan untuk pulp yang telah melalui
proses bleaching. Setelah dicuci, pulp dikeringkan dalam proses drying dan
dipotong menjadi lembaran-lembaran pulp.
2.3 Kertas
Pulp yang telah dibentuk menjadi lembaran pulp melalui proses pressing
kemudian diolah menjadi lembaran kertas. Proses pembuatan kertas dibedakan
menjadi 3 macam antara lain:
1) Kertas yang dibuat dengan bantuan tangan (hand made)
2) Kertas yang dibuat dengan cetakan (moul made)
3) Kertas yang dibuat dengan mesin (machine made)
Untuk produksi kertas skala industri, dilakukan dengan menggunakan
mesin Fourdriner dimana kertas lebih mudah dibuat, dapat dikeringkan dengan
cepat, dan dapat digunakan untuk jenis pulp yang berbeda.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 18
2.3.1 Bahan Baku Pembuatan Kertas
Dalam proses pembuatan kertas digunakan 2 jenis bahan baku, yaitu :
1. Serat Kayu
Serat kayu dapat diklasifikasikan menjadi 2 jenis yaitu :
a. LBKP/LUKP (Laubholz Bleached Kraft Pulp/ Laubholz Unbleached
Kraft Pulp)
Bahan baku LBKP/LUKP berasal dari tumbuhan yang berdaun
lebar yang tumbuh di daerah tropis dengan karakteristik serat yang
pendek dimana ukurannya kurang dari 1600 mikron. Pulp jenis LBKP
telah melalui proses pemutihan sedangkan pulp jenis LUKP tidak melalui
proses pemutihan. Bahan baku LBKP/LUKP didatangkan dari PT. Indah
Kiat Pulp & Paper yang berlokasi di Riau.
b. NBKP/NUKP(Nadelholz Bleached Kraft Pulp/ Nadelholz Unbleached
Kraft Pulp)
Bahan baku NBKP/NUKP berasal dari tumbuhan konifer yang
tumbuh di daerah dingin dengan karakteristik serat yang panjang dimana
ukurannya lebih dari 1600 mikron. Pulp jenis NBKP telah melalui proses
pemutihan sedangkan pulp jenis NUKP tidak melalui proses pemutihan.
Bahan baku NBKP/NUKP diimpor dari Kanada dan Amerika.
2. Kertas Daur Ulang
Dalam proses pembuatan kertas, kertas bekas disebut juga serat
sekunder. Dengan menggunakan kertas bekas atau yang dikenal dengan
broke paper, didapatkan beberapa keuntungan antara lain :
a. Menghemat penggunaan serat alam sehingga tidak merusak lingkungan,
b. Mengurangi polusi yang disebabkan oleh limbah yang ada,
c. Penghematan secara ekonomis karena harganya lebih murah
dibandingkan dengan serat primer, dan
d. Investasi pengolahan menjadi lebih murah jika mengkombinasikan pulp
dan broke paper dibandingkan pulp saja sebagai bahan baku.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 19
Kertas bekas dapat digolongkan menjadi 2 jenis yakni Pre
Consumerized dan Pass Consumerized. Pre Consumerized adalah kertas
yang tidak lolos dari Quality Control, hasil cutting yang diperoleh dari seksi
Paper Machine dan Finishing dan belum digunakan oleh konsumen. Pass
Consumerized merupakan kertas yang telah digunakan oleh konsumen, yang
terdiri dari :
a. ONP (Old Newspaper),
b. OPM (Old Magazine Paper), dan
c. OCC (Old Corrugator Container)
OCC merupakan kertas bekas karton bergelombang atau box karton
bekas. OCC dibagi menjadi AOCC (American Old Corrugator Container),
yang didatangkan dari Amerika dan LOCC (Local Old Corrugator
Container) yang berasal dari lokal.
2.3.2 Jenis-Jenis Serat
Pada umumnya pembuatan kertas menggunakan bahan baku serat dari
kayu. Penggunaan serat harus diperhatikan dari segi ekonomis, agar dapat
meminimalisasi biaya yang diperlukan. Selain serat kayu, dapat digunakan serat
dari bahan lain seperti kain katun, linen, serat rami, esparto.
1. Serat katun menghasilkan selulosa murni. Dalam pembuatan kertas bulu katun
digunakan sebagai serat, sedangkan kain katun jarang digunakan karena kurang
ekonomis.
2. Linen memiliki karakteristik serat yang panjang dan dapat menghasilkan
permukaan kertas yang kuat, halus, dan lembut.
3. Serat rami, serat yang tidak mudah diputihkan, dan
4. Esparto merupakan sejenis serat daun seperti bambu, batang padi, dan rotan.
2.3.3 Sifat Fisika dan Kimia Kertas
Untuk mendapatkan kertas yang baik, kertas harus memenuhi beberapa
kriteria penilaian. Penilaian kualitas dan mutu kertas dapat dilihat dari sifat fisik
dan sifat kimia. dari kertas yang digunakan sebagai kriteria standar antara lain:
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 20
1) BW (Basis Weight)
Basis weight merupakan berat kertas persatuan luas tertentu yang
dinyatakan dalam g/m2
2) Brightness
(gsm/gramatur kertas). Basis weight diukur dengan
menimbang kertas pada luas permukaan tertentu.
Brightness merupakan tingkat kecerahan kertas. Penentuan brightness
dilakukan dengan mengukur reflectance pulp yang dinyatakan dalam % . Untuk
warna biru dengan menggunakan intensitas panjang gelombang maksimum
sebesar 457 nm.
3) Bursting Strength
Bursting Strength merupakan jumlah tekanan yang diperlukan untuk
merobek kertas pada saat dilakukan penjepitan. Bursting strength dinyatakan
dalam satuan kPa.
4) Color
Color merupakan kualitas warna kertas yang diujikan dengan menggunakan
alat spectral reflectivity.
5) Moisture Content
Moisture content adalah banyaknya air yang terkandung dalam kertas dan
biasanya dinyatakan dalam %.
6) Opacity
Opacity adalah tingkat keburaman kertas yang dinyatakan dalam %.
7) Smoothness
Smoothness merupakan tingkat kehalusan permukaan kertas. Smoothness
ditentukan dengan mengalirkan udara melalui annulus logam yang mengalami
kontak dengan permukaan kertas. Smoothness dinyatakan dalam satuan mL/menit
8) Stiffness
Stiffness adalah besarnya gaya yang diperlukan untuk membengkokkan
kertas hingga mencapai sudut tertentu yang telah dijadikan patokan. Stiffness
dinyatakan dalam mN.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 21
9) Stretch
Stretch adalah besarnya daya tahan maksimum yang dimiliki kertas pada
saat dilakukan penarikan hingga kertas putus dan biasanya dinyatakan dalam %.
10) Tearing Strength
Tearing Strength merupakan ketahanan maksimum atas besarnya gaya yang
diberikan untuk merobek kertas. Tearing Strength dilakukan dengan menjatuhkan
pendulum berayun ke atas permukaan kertas. Tearing Strength dinyatakan dalam
satuan gf atau mN.
11) Tensile Strength
Tensile strength adalah jumlah gaya yang dibutuhkan untuk memutuskan
lembaran kertas. Tensile strength dinyatakan dalam satuan kN/m.
12) Thickness
Thickness merupakan ketebalan kertas hasil produksi. Thickness diukur
dengan mikrometer sekrup dengan satuan mm.
13) Transparency
Transparency adalah daya tembus cahaya terhadap kertas.
14) Water Resistance
Water resistance merupakan ketahanan kertas terhadap cairan dan
dinyatakan dalam satuan %.
15) Water Vapor Permeability
Water Vapor Permeability merupakan ketahanan permeabilitas kertas
terhadap uap, water vapor permeability dinyatakan dalam satuan %.
Selain sifat fisik, adapun sifat kimia dari kertas yang digunakan sebagai
kriteria standar antara lain :
1) Tingkat pH
pH merupakan derajat keasaman yang menunjukkan jumlah kandungan ion
H+
dalam kertas. Kertas yang baik pada umumnya berada pada pH yang bersifat
netral sekitar 6,8-7.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 22
2) Kadar Logam
Umumnya kandungan logam dalam kertas terdiri dari logam besi dan
tembaga.
3) Kontaminan Mikroorganisme
Kertas yang baik adalah kertas yang tidak mengandung mikroorganisme
yang dapat mengkontaminasi kertas.
2.3.4 Proses Pembuatan Kertas
Secara umum, proses pembuatan kertas dapat dilihat pada gambar 2.4 di
bawah ini :
Pulp Repulping Beating Refining Filling
SizingColoringFourdrinierMachine
Cutting &Packing
CaCO3TiO2ClayZn
StarchWaxResin
Dyes
Gambar 2.4 Diagram alir proses pembuatan kertas
Proses pembuatan kertas dibagi menjadi beberapa tahap, yaitu :
1) Persediaan dan Pengolahan Bahan Baku
Pada tahap ini bahan baku (raw material) berupa lembaran pulp serta bahan-
bahan kimia diolah menjadi bubur pulp. Proses-proses yang terjadi pada tahap
ini antara lain:
a) Repulping (dispersion)
Repulping merupakan proses penggilingan lembaran pulp menjadi
bubur pulp. Pertama, lembaran pulp dimasukkan ke dalam pulper, kemudian
ditambahkan air proses hingga tercapai konsistensi sekitar 4%. Pada pulper
terdapat alat pengaduk yang berfungsi untuk memecah, merobek dan
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 23
mengaduk lembaran-lembaran pulp yang dimasukkan. Selain itu, dinding
pulper dilengkapi dengan baffle yang berfungsi untuk mencegah terjadinya
fenomena seperti vortex selama proses pengadukan, sehingga kerja pulper
dapat menjadi lebih efektif.
b) Beating
Setelah melalui proses repulping, proses dilanjutkan dengan tahap
beating. Pada tahap ini serat-serat selulosa pada bubur pulp dipecah sehingga
ukurannya menjadi lebih kecil, agar pulp yang semula ringan dan berpori
menjadi lebih padat, keras, kuat, dan fleksible.
c) Refining
Selanjutnya pada tahap refining susunan dan komposisi serat dibuat
sesuai dengan permintaan konsumen. Serat-serat diolah menjadi lebih halus
dan diluruskan sehingga dapat meningkatkan fleksibilitas pulp.
d) Filling
Pada tahap ini, ditambahkan senyawa pengisi kertas seperti CaCO3,
TiO2
e) Sizing
, clay, dan senyawa zinc (Zn). Penambahan filler ditujukan untuk
meningkatkan kecerahan, softness, dan opacity serta membuat penetrasi tinta
menjadi lebih jelas.
Sizing merupakan proses untuk meningkatkan daya tahan kertas
terhadap cairan. Proses sizing biasanya menggunakan senyawa hidrokarbon,
natural waxes, starch, kasein, resin sintetis, dan roasin.
f) Coloring
Pada proses Coloring dilakukan pemberian dyes (zat warna) pada bubur
pulp sesuai dengan permintaan konsumen. Pemberian dyes biasanya
dilakukan sebanyak 2-40% dari berat akhir kertas. Jenis dyes yang biasa
digunakan untuk pewarnaan bubur pulp terdiri dari tiga jenis yaitu basic,
acid, dan direct.
2) Pembentukan dan Pengeringan Lembaran Kertas
Pulp yang telah menjadi bubur pulp kemudian dimasukkan ke dalam alat
fourdrinier machine untuk membentuk lembaran kertas. Pertama-tama dilakukan
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 24
proses pengaturan aliran dan tekanan buburan pulp baik masukan maupun
keluaran, serta proses untuk meminimalkan flokulasi serat-serat pulp. Proses ini
dilakukan di dalam head box.
Setelah melalui proses di dalam head box, dilakukan proses dewatering
dimana bubur pulp dikeluarkan menuju wire yang sedang bergerak. Proses ini
bertujuan untuk mengurangi kandungan air yang terdapat di dalam bubur pulp
dengan bantuan gaya gravitasi. Air sisa hasil pemisahan ini disebut air proses atau
white water.
Setelah melalui proses dewatering, kandungan air dalam kertas masih
cukup tinggi, sehingga diperlukan proses pressing. Lembaran kertas akan dibawa
oleh felt yang bergerak secara kontinu, masuk ke dalam rotary press. Lembaran
kertas yang masuk ke dalam rotary press akan dipress oleh roda-roda yang
berputar dan dapat mengurangi kadar air hingga 70%.
Untuk memperoleh kertas dengan kadar air yang lebih rendah, dilakukan
proses pengeringan lebih lanjut dengan menggunakan cylinder dryer. Pada
cylinder dryer terjadi proses pengeringan dengan menggunakan silinder-silinder
yang diisi dengan steam dan didapatkan lembaran kertas dengan kadar air 4-6 %.
Setelah melalui proses pengeringan, lembaran kertas ini kemudian akan
dihaluskan permukaannya melalui alat calendering.
Proses terakhir dalam proses pembuatan kertas adalah proses pemotongan
dan pembungkusan. Kertas dipotong sesuai dengan ukuran sesuai dengan
permintaan konsumen dan kertas dilakukan pembungkusan untuk menjaga
kualitas kertas.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
25
BAB III
BAHAN
3.1 Bahan-Bahan Utama
Bahan baku utama yang digunakan dalam proses pembuatan kertas di PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang terdiri dari 2 macam, yaitu:
1. NBKP (Nodelholz Bleached Kraft Pulp)
NBKP merupakan pulp yang memiliki serat panjang dan kuat. NBKP
diperoleh dari tumbuhan konifer yang tumbuh di daerah dingin, berkayu
keras, dan berdaun jarum. NBKP menghasilkan kertas dengan permukaan
yang kasar dan tidak mudah sobek. Salah satu contohnya yaitu pinus.
Kebutuhan pulp jenis NBKP diimport dari Kanada, Amerika Serikat, dan
Brasil. Kebutuhan NBKP di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
dapat mencapai 700 ton/bulan.
2. LBKP (Laubholz Bleached Kraft Pulp)
LBKP merupakan pulp yang memiliki serat pendek. LBKP diperoleh dari
tumbuhan yang tumbuh di daerah tropis, berkayu lunak, dan berdaun lebar.
LBKP menghasilkan kertas dengan permukaan yang halus dan mudah sobek.
Kebutuhan pulp jenis LBKP didatangkan dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Perawang, Riau. Kebutuhan LBKP di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tangerang dapat mencapai 5.000 ton/bulan. Kekuatan serat pulp jenis LBKP
lebih rendah jika dibandingkan dengan serat pulp jenis NBKP.
3. Broke Paper
Broke paper adalah kertas sisa pemotongan dari seksi paper machine,
finishing, dan converting. Selain itu, broke paper berasal dari hasil produksi
yang tidak lolos quality control. Broke paper dipisahkan berdasarkan
warnanya sebelum akhirnya dicampurkan dengan pulp jenis LBKP di seksi
Stock Preparation.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 26
4. Air
Air yang digunakan harus memenuhi kriteria kualitas seperti salinitas,
konduktivitas, dan total hardness untuk dapat menjaga kualitas produk.
3.2 Bahan Penunjang
Selain bahan baku utama, dalam proses pembuatan kertas di PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk. Tangerang dibutuhkan juga bahan baku pendukung lainnya
(bahan penunjang). Bahan baku penunjang yang digunakan anatara lain:
1. Filler
Filler yang digunakan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tanggerang
berasal dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Serang. Filler yang digunakan
terdiri dari 2 macam yaitu:
a. CaCO
CaCO3
3 berfungsi untuk mengisi rongga-rongga di antara serat-serat kertas
sehingga kertas memiliki tingkat smoothness yang baik. Selain itu, filler
CaCO3 juga dapat meningkatkan derajat keputihan kertas, memperbaiki
tingkat kelicinan, serta memperbaiki derajat keburaman atau daya tembus
cahaya (opacity). Filler CaCO3
b. Non CaCO
digunakan di paper machine sebelum
memasuki proses screening.
Non CaCO3
3 berfungsi untuk mendapatkan nilai opacity yang cukup tinggi.
Merk dagang bahan yang digunakan Ancylex 93 dan Luminex dengan
kebutuhan mencapai 2.300 ton/bulan. Filler non CaCO3
2. Cationic Starch
ditambahkan di
paper machine sebelum screen atau mixing chest.
Bahan yang digunakan dalam pembuatan cationic starch terdiri dari tapioka
yang telah dimodifikasi dan memiliki muatan positif. Cationic starch
memiliki fungsi untuk meningkatkan kekuatan susunan serat, meningkatkan
ketahanan kertas terhadap air, dan membantu meningkatkan retensi filler dan
zat warna. Cationic starch dimasak di jet cooker lalu ditambahkan steam dan
air. Selama proses pemasakan, larutan tapioka ditambahkan dengan PVA,
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 27
SSA, waxsize, biocide, enzyme, zinc sulfate, dan OBA (untuk produksi kertas
putih). Merk dagang yang digunakan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tangerang adalah Amylofax T-2200 dan Solsacat 22 dengan kebutuhan
mencapai 90 ton/bulan. Standar konsistensi untuk larutan cationic starch yaitu
1±0.2%.
3. PAC (Poly Aluminium Chloride)
PAC merupakan bahan kimia yang berwujud cair. Rumus molekul dari PAC
adalah [Al2(OH)3Cl3]10
4. AKD (Alkyl Ketene Dimer)
. PAC berfungsi untuk mejaga kestabilan pH air
proses, yaitu sekitar 7-8. Selain itu, PAC juga berfungsi untuk mengendapkan
partikel-partikel tersuspensi dan sebagai desinfektan. Penambahannya
dilakukan pada silo pit dan white water pit. Merk dagang yang sering
digunakan adalah 250 MU. Kebutuhan PAC mencapai 17 ton/bulan.
AKD merupakan cairan kimia yang berwarna putih dan mempunyai sifat
korosif/B3. AKD berfungsi untuk meningkatkan water resistance kertas (daya
tahan kertas terhadap penetrasi cairan), sehingga cairan cepat kering dan tidak
menyebar. Selain itu AKD dapat meningkatkan retensi filler dan zat warna
(internal sizing agent). Merk dagang AKD yang digunakan di PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk. Tangerang antara lain Hosize 3125 MS, Raisafob 9115,
dan Basoplast 8711 LC dengan kebutuhan AKD mencapai 75 ton/bulan. AKD
digunakan pada campuran di dalam stuff box.
5. Biocyde (Microbiocyde)
Mikroorganisme dapat menghasilkan lendir yang menyebabkan cacat pada
kertas hasil produksi.. Biocyde digunakan untuk membunuh dan menghambat
pertumbuhan mikroorganisme tersebut. Ada berbagai macam biocyde yang
digunakan pada seksi Stock Preparation dan paper machine, yaitu :
a. Amicyde merupakan cairan beracun dan korosif yang berwarna kuning
dengan pH = 6 – 9 .
b. BC merupakan cairan tidak berbau dengan gugus isothizolines dengan
pH= 3.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 28
c. Busan merupakan cairan yang berwarna kekuningan. Busan memiliki sifat
beracun dan korosif. Busan memiliki pH = 5,5 – 7,5 dan umumnya
digunakan pada pembuatan kertas dan karton.
d. Dukem merupakan cairan berwarna kuning pucat atau hijau yang sedikit
berbau dan larut dalam air dengan pH = 3 – 5.
e. Spektrum merupakan cairan beracun, korosif, dan dapat menyebabkan
iritasi. Spektrum memiliki pH = 8.
Merk dagang yang digunakan antara lain BX 9127, BC 807, dan BC 809.
Kebutuhan biocide dapat mencapai 1 ton/bulan.
6. OBA (Optical Brightening Agent)
OBA dikenal juga sebagai FWA (Flouresecent Whitening Agent) yang
memiliki nama dagang Sinar White C. OBA berfungsi untuk membuat warna
kertas menjadi lebih terang. Kebutuhan OBA di PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk. Tanggerang mencapai 10 ton/bulan. OBA ditambahkan pada stock
preparation sebelum pompa machine chest. Struktur molekul OBA dapat
dilihat pada Gambar 3.1.
Gambar 3.1 Struktur molekul OBA
7. CaCl
CaCl2
2 merupakan larutan yang memiliki sifat korosif. CaCl2 berfungsi untuk
meningkatkan kekuatan pulp dan daya serap pulp terhadap dyes, serta
meningkatkan kesadahan sehingga daya ikat serat meningkat terhadap warna
(warna tua). Kebutuhan CaCl2
8. Dyes
di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tangerang mencapai 400 kg/bulan.
Dyes merupakan bahan yang berbahaya, bersifat korosif dan juga dapat
menimbulkan iritasi bila terkena kulit. Dyes berfungsi untuk memberikan
warna pada kertas sesuai dengan yang diinginkan atau permintaan konsumen
dengan bantuan alat dosing pump. Kebutuhan dyes di PT. Indah Kiat Pulp &
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 29
Paper Tbk. Tangerang mencapai 26 ton/bulan. Terdapat 3 jenis dyes yang
digunakan, antara lain:
a. Basic Dyes
Basic dyes merupakan zat warna yang berbentuk serbuk dan bermuatan
positif. Basic dyes memiliki sifat berbahaya dan menyebabkan iritasi.
Merek dagang basic dyes yang digunakan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk. Tangerang yaitu Basasol yang berasal dari PT. BASF.
b. Direct Dyes
Direct dyes merupakan zat warna yang berbentuk serbuk dan bermuatan
negatif. Merek dagang direct dyes yang digunakan di PT. Indah Kiat Pulp
& Paper Tbk. Tangerang yaitu Pergasol yang berasal dari PT. CIBA.
c. Pigment Dyes
Pigment dyes merupakan zat warna yang berbentuk pasta dan bermuatan
netral. Merek dagang Pigment dyes yang digunakan di PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk. Tangerang yaitu Irgalite yang berasal dari PT. CIBA.
9. NaOH (Caustic Soda)
NaOH merupakan bahan kimia yang bersifat bahaya, korosif, dan
menyebabkan iritasi. NaOH berfungsi sebagai penetralisir pH pada proses
water treatment dan juga sebagai pembilas pipa-pipa, tangki dan peralatan
lainnya pada saat alkaline boil out. Caustic Soda ditambahkan dalam pulper
untuk mengatur pH rendaman (tidak boleh lebih besar dari 7) agar kertas tidak
mudah terdegradasi.
10. Defoamer
Defoamer berfungsi untuk menghilangkan busa dalam buburan pulp, karena
busa dapat menimbulkan bercak-bercak pada kertas. Umumnya berupa cairan
berwarna putih. Merk dagang defoamer yang digunakan di PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk. Tangerang yaitu Afranil ST dan Etingal L dengan
kebutuhan bahan ini dapat mencapai 100 kg/bulan.
11. Flocculant
Flocculant digunakan untuk mengendapkan lumpur dan kotoran-kotoran yang
terdapat dalam air pada proses water treatment serta mengendapkan serat-serat
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 30
pulp. Merk dagang yang digunakan adalah Clarifloc. Kebutuhan flocculant
dapat mencapai 50 kg/bulan.
12. PVA (Poly Vinyl Alcohol)
PVA berwujud padat atau serbuk. PVA berfungsi untuk menambah kekakuan
(stiffness) dan kekuatan permukaan (tensile strength) kertas. Merk dagang
yang digunakan adalah Elvanol 11-30. Kebutuhan PVA dapat mencapai 2
ton/bulan.
13. Wax Size
Wax Size berfungsi untuk meningkatkan kehalusan (smoothness) dan
kekakuan (stiffness) kertas dengan gramatur diatas 90 gsm, serta mengurangi
curling. Merk dagang yang digunakan adalah Acronal S 540, Styronal DD 516
AP, dan Triwax 40 LD. Kebutuhannya dapat mencapai 1,5 ton/bulan.
14. Enzim
Enzim berfungsi untuk mengontrol viskositas larutan tapioca. Pengontrolan
viskositas dilakukan dengan cara memecah rantai karbon agar dapat
menembus ruang yang lebih kecil pada susunan serat. Merk dagang yang
digunakan yaitu Apozyme 240, Fibrezyme LWT, dan Enbio RE-66-PU.
15. Zinc Sulfate (ZnSO4
Penambahan ZnSO
) 98%
4 98% bertujuan untuk membantu proses penetrasi enzim
di dalam tepung tapioka. Kebutuhan akan ZnSO4
16. Fixing Agent
98% di PT. Indah Kiat Pulp
& Paper Tbk. Tangerang dapat mencapai 56 kg/batch.
Fixing agent merupakan bahan yang bersifat korosif dan berbahaya bagi
lingkungan. Fixing agent digunakan untuk membantu proses pengikatan dyes
pada pulp. Merk dagang fixing agent yang digunakan di PT. Indah Kiat Pulp
& Paper Tbk. Tangerang adalah Tinofox ECO-N dan Catiofast VSH dengan
kebutuhan fixing agent mencapai 100 kg/bulan.
17. Retention Aid
Retention aid digunakan untuk meningkatkan daya rekat antara serat dengan
filler CaCO3 pada bubur pulp sehingga serat-serat yang halus tidak banyak
yang jatuh pada saat penyaringan. Merk dagang retention aid yang digunakan
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 31
di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tanggerang antara lain Alcofix 159,
Catiofast M135, Catiofast 8236 PR, Percol 47, Percol 2305, dan Telioform
M135 dengan kebutuhan retention aid mencapai 7 ton/bulan.
18. Alum (Al2SO4.18H2
Alum memiliki pH sebesar 1,7-2,1. Alum berfungsi sebagai koagulan yang
digunakan untuk mengendapkan lumpur pada tangki masukan dalam proses
water treatment. Selain itu alum digunakan untuk meningkatkan daya ikat
antara surface sizing agent dengan serat kertas.
O)
19. NaOCl (Sodium Hypochloride)
NaOCl merupakan bahan kimia yang bersifat korosif. NaOCl berfungsi untuk
menjaga keseimbangan kadar free chlorin dan membunuh mikroorganisme
pada unit water treatment. Kebutuhan NaOCl yang digunakan di PT. Indah
Kiat Pulp & Paper Tbk. Tanggerang dapat mencapai 1.800 m3
20. Biochemical
/bulan.
Biochemical yaitu enzim yang mengandung bakteri dan jamur. Biochemical
berfungsi untuk menghancurkan selulosa, kanji, lignin, tanin, dan komponen
lain yang terdalam limbah industri pulp dan paper. Selain itu, biochemical
digunakan untuk menurunkan kadar Biologycal Oxygen Demand (BOD) dan
Total Soluble Solid (TSS) pada air limbah secara aerob. Merk dagang
biochemical yang digunakan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tanggerang yaitu Super bio dan B220 HV.
21. WWT Aid (Waste Water Treatment Aid)
WWT aid merupakan bahan kimia berwarna coklat dan bersifat higroskopis.
WWT aid digunakan dalam proses pengolahan limbah cair. Merk dagang
biochemical yang digunakan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tanggerang yaitu Filabac M, Formula 40, dan Superbio 11-M.
22. Boil Out Chemical (BOC)
BOC merupakan bahan kimia yang berwujud cair dan berwarna kuning. BOC
berfungsi untuk membersihkan alat proses yang digunakan dari sisa bahan
kimia dan menghilangkan mikroorganisme. BOC yang digunakan di PT. Indah
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 32
Kiat Pulp & Paper Tbk. Tanggerang yaitu Renew SC 7450 dan Spectrum RX-
7823.
23. Phosphoric Acid (H3PO4
Phosphoric acid merupakan bahan kimia yang memiliki sifat korosif dan pH
sebesar 1,5. Phosphoric acid digunakan pada proses waste water treatment.
)
24. Thickener
Penambahan thickener membuat permukaan kertas menjadi halus dan licin.
Penambahan thickener hanya dilakukan pada saat pembuatan kertas yag
dipesan oleh Jepang. Merk dagang thickener yang digunakan di PT. Indah
Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang yaitu Latekoll D.
25. Flushing Agent
Flushing Agent digunakan untuk mencuci pipa-pipa yang berasal dari aliran
dyes.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
33
BAB IV
SISTEM PRODUKSI KERTAS
Proses produksi kertas di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
dibagi menjadi 3 tahapan proses, yakni :
1. Stock Preparation (proses persiapan bahan baku kertas),
2. Paper Machine (proses pembuatan lembaran kertas), dan
3. Finishing and Converting (proses penyelesaian kertas tahap akhir)
4.1 Stock Preparation
Seksi Stock Preparation bertugas untuk mempersiapkan bahan baku dalam
proses pproduksi kertas di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang. Pada
tahapan proses ini, pulp LBKP (Laubholz Bleached Kraft Pulp) dan pulp NBKP
(Nadelholz Bleached Kraft Pulp) mula-mula dihancurkan secara mekanis di dalam
pulper hingga menjadi bubur-bubuaran pulp. Bubur pulp ini kemudian dikirim
untuk diproses lebih lanjut menjadi lembaran kertas ke seksi Paper Machine.
Pada seksi Stock Preparation ada 4 tahapan proses yang terjadi, yaitu
pulping, cleaning, refining dan mixing, seperti yang tergambarkan pada gambar
4.1 di bawah ini.
Pulper Chest 3Pulper 3 H.C Cleaner Flow Tank DD. Refiner 3
Mixing ChestMedium ChestMachine ChestPaper Machine
LBKP Pulp
Pulper Chest 2Pulper 2LBKP Pulp
DD. Refiner 2
Pulper Chest 1Pulper 1NBKP Pulp
DD. Refiner 1
Gambar 4.1 Diagram alir proses Stock Preparation
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 34
4.1.1 Pulping
Dalam proses pulping bahan baku berupa lembaran pulp dihancurkan
secara mekanis menjadi bentuk bubur pulp menggunakan mesin pulper yang
beroperasi secara batch pada temperatur ruang dan tekanan 1 atm. PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk. Tangerang saat ini memiliki 8 buah mesin pulper pada seksi
stock preparation, dimana 1 buah pulper untuk mengolah pulp NBKP dan 7 buah
pulper digunakan untuk mengolah pulp LBKP. Dalam proses pulping digunakan
air untuk memperlancar proses penghancuran lembaran pulp. Untuk pulp jenis
LBKP, air yang digunakan adalah air proses sedangkan untuk pulp jenis NBKP
digunakan fresh water yang berasal dari sungai Cisadane yang telah melewati
proses water treatment sebelumnya. Dalam proses pembuatan kertas warna, broke
paper yang merupakan kertas hasil gagal produksi dari seksi Paper Machine dan
kertas sisa hasil potongan dari seksi Finishing-Converting, ditambahkan ke dalam
pulper LBKP sebagai bahan baku tambahan.
Pada tahapan proses ini, pertama-tama ditambahkan air ke dalam pulper
hingga mencapai ± 1/3 dari volume pulper. Kemudian, lembaran-lembaran pulp
dan broke paper dimasukkan ke dalam pulper dan diaduk. Jumlah lembaran pulp
dan broke paper yang digunakan bergantung pada karakteristik kertas yang ingin
dihasilkan dan kapasitas pulper yang digunakan. Selanjutnya ke dalam pulper
ditambahkan bahan-bahan kimia penunjang seperti CaCl2 dan fixing agent.
Penambahan CaCl2 berfungsi untuk mengikat dyes sedangkan fixing agent
berfungsi untuk meningkatkan efisiensi pemakaian dyes, terutama untuk dyes
warna tua. Konsistensi bubur pulp dalam pulper ini sekitar 4,5 % ± 0,2 %. Setelah
dilakukan pengadukan ± 20 menit, bubur pulp yang telah terbentuk kemudian
dipompa dengan pompa pulper menuju pulper chest dengan kapasitas
penampungan sebesar 70 m3
. Pulper chest merupakan tempat penyimpanan
sementara sebelum bubur pulp diproses lebih lanjut di high centrifugal cleaner.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 35
4.1.2 Cleaning
Proses cleaning ini dilakukan untuk memisahkan berbagai pengotor seperti
logam, pasir, kawat, dan sebagainya yang terbawa dalam bubur pulp. Proses
cleaning terjadi di dalam alat High Centrifugal Cleaner (HC Cleaner) dan
berlangsung pada temperatur dan tekanan ruang. Pada seksi Stock Preparation
terdapat 3 buah unit HC Cleaner.
Sebelum masuk ke dalam HC Cleaner, bubur pulp terlebih dahulu
dilewatkan melalui CRC (Consistency Recording Controller). CRC berfungsi
untuk menjaga konsistensi bubur pulp tetap konstan. Besarnya konsistensi bubur
pulp bergantung pada warna kertas serta gramatur kertas yang diinginkan.
Konsistensi bubur pulp biasanya berkisar sekitar 4,5 % ± 0,2 %. Pada saat
melewati CRC, konsistensi bubur pulp akan terbaca secara otomatis kemudian
dibandingkan dengan set point yang telah ditentukan. Jika bubur pulp memiliki
konsistensi di bawah set point, maka valve akan menutup secara otomatis, dan
sebaliknya jika bubur pulp memiliki konsistensi di atas set point, maka valve pada
CRC akan terbuka secara otomatis sehingga konsistensi mendekati set point. Pada
unit CRC air yang digunakan merupakan air proses yang berasal dari shower pit.
Prinsip kerja dari alat HC Cleaner berdasarkan gaya sentrifugal. Pertama
bubur pulp masuk melalui inlet pada bagian atas dengan kecepatan tinggi menuju
pipa pada HC Cleaner sehingga bubur pulp akan menabrak dinding pipa pada HC
Cleaner. Dengan prinsip gaya sentrifugal bubur pulp akan berputar sehingga
pengotor-pengotor yang memiliki berat jenis yang lebih besar dari bubur pulp
akan bergerak ke bawah dan tertampung di dalam junk box, sedangkan partikel-
partikel yang lebih ringan yakni bubur pulp tadi akan keluar melalui outlet pada
bagian atas karena adanya dorongan dari tekanan air yang berasal dari bagian
dasar HC Cleaner.
Setelah melewati proses cleaning, bubur pulp selanjutnya dialirkan ke
dalam flow tank yang digunakan sebagai tempat penyimpanan sementara bubur
pulp. Flow tank juga digunakan untuk mencegah terjadinya fluktuasi tekanan
pada inlet pompa dengan level bubur pulp tetap dijaga agar konstan. Untuk
mencegah terjadi fluktuasi, bubur pulp dialirkan secara over flow ke dalam flow
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 36
tank, sehingga ada sebagian bubur pulp yang dialirkan kembali ke dalam pulper
chest. Selain itu dengan adanya flow tank, maka fluktuasi aliran pulp dari HC
Cleaner ke DD-Refiner dapat dicegah karena fluktuasi aliran bubur pulp dapat
menyebabkan kerusakan disc pada DD-Refiner.
4.1.3 Refining
Pada tahapan proses refining bubur pulp digiling lebih lanjut untuk
memperoleh bubur pulp dengan freeness (derajat giling) tertentu. Besarnya derajat
giling bergantung pada gramatur kertas yang ingin diproduksi. Dengan proses
refining ini didapatkan ikatan antar serat yang optimum melalui berbagai proses
seperti: pemotongan, pengupasan, penyerabutan, dan pengembangan.
Freeness menunjukkan tingkat penggilingan serat-serat pulp atau
kandungan air yang tertapis dalam 3 gram bubur yang diencerkan dalam 1 L
larutan. Pengujian freeness pada keluaran DD-Refiner dilakukan setiap 30 menit
sekali. Nilai freeness ditentukan dengan mengukur kandungan air yang
dibebaskan setelah bubur pulp disaring dengan freeness tester. Freeness
dinyatakan dalam cc CSF (Canadian Standard Freenes) dimana semakin kecil
harga cc CSF maka serat yang dihasilkan dari proses refining tersebut semakin
halus.
Proses refining terjadi di dalam alat DD-Refiner (Double Disc Refiner).
DD-Refiner memiliki dua buah pelat yaitu stator dan rotor yang bergerak secara
rotasi sehingga dapat menekan bubur pulp yang berada diantara kedua pelat
tersebut. DD-Refiner ini beroperasi dengan tekanan masuk sebesar 1,5 - 2,5
kg/cm2 dan tekanan keluar sebesar 3,0 - 4,5 kg/cm2. Besarnya tekanan masuk dan
keluar dari bubur pulp menentukan besarnya tekanan yang diterima bubur pulp,
sehingga pengaturan dilakukan pada keran masukan dan keluaran apabila derajat
giling yang didapatkan tidak sesuai dengan yang dikehendaki. Bubur pulp yang
masuk ke dalam DD-Refiner harus memiliki konsistensi tertentu untuk
menghindari gesekan antara kedua plat yang dapat menimbulkan cutting
(pemotongan pada serat).
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 37
Di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang, khususnya pada seksi
Stock Preparation terdapat 16 unit DD-Refiner. DD-Refiner dapat dioperasikan
secara seri maupun paralel, bergantung kepada gramatur kertas yang diinginkan.
Rangkaian seri digunakan untuk memproduksi kertas dengan gramatur < 80 gsm,
sedangkan rangkaian paralel digunakan untuk memproduksi kertas dengan
gramatur > 80 gsm. Pada rangkaian seri bubur pulp mengalir secara bergantian
dari DD-Refiner 1 ke DD-Refiner berikutnya hingga diperoleh serat yang bersifat
halus. Jadi, bubur pulp keluaran DD-Refiner 1 akan masuk ke DD-Refiner 2 dan
seterusnya, sehingga freeness yang didapatkan akan turun secara bertahap dari
DD-Refiner 1 ke DD-Refiner 2, 3, dst. Sedangkan, pada rangkaian paralel bubur
pulp dimasukkan secara serempak ke dalam semua unit DD-Refiner yang sedang
beroperasi sehingga karakteristik serat yang diinginkan dari operasi DD-Refiner
secara paralel bersifat kasar.
Setelah melewati proses refining, bubur pulp kemudian dimasukkan ke
dalam mixing chest.
4.1.4 Mixing
Proses mixing merupakan proses pencampuran antara bubur pulp LBKP,
NBKP dan broke paper yang berasal dari seksi Paper Mechine dan Finishing-
Converting. Proses mixing ini berlangsung di dalam mixing chest. Tujuan dari
proses mixing ini adalah untuk meningkatkan kualitas kertas yang ingin dihasilkan
seperti tensile strength, porocity, dan smoothness kertas sesuai dengan standar.
Komposisi campuran ditentukan sesuai dengan jenis dan gramatur kertas yang
ingin dihasilkan. Setelah melewati proses pencampuran hingga campuran menjadi
homogen ± selama 10 menit, bubur pulp kemudian dialirkan ke dalam medium
chest sebelum selanjutnya dialirkan ke dalam machine chest. Medium chest
berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara bubur pulp sebelum bubur pulp
masuk ke dalam machine chest. Penyimpanan sementara dimaksudkan untuk
menjaga agar aliran bubur pulp ke dalam machine chest tetap konstan dan
homogen. Konsistensi bubur pulp di dalam mixing chest dan medium chest adalah
± 4,4 %.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 38
4.2 Paper Machine
Pada seksi Paper Machine (PM) ini bubur pulp yang dihasilkan dari
bagian Stock Preparation diproses lebih lanjut menjadi kertas dalam bentuk
jumbo roll. Proses yang terjadi di seksi ini meliputi proses pencampuran (mixing),
pembersihan (cleaning), penyaringan (screening), pengurangan kadar air
(dewatering), pressing, pengeringan (drying), surface sizing, calendering, dan
reeling. Proses pembuatan kertas dapat dilihat pada gambar 4.2 di bawah ini.
Stuff box Cleaning Screening Head Box Dewatering Pressing
Drying ISurface sizingDrying IICalenderingReeling
Gambar 4.2 Diagram alir proses Paper Machine
4.2.1 Stuff Box
Proses pada seksi Paper Machine diawali dengan mengalirkan bubur pulp
dari machine chest ke dalam stuff box. Di dalam stuff box, laju alir bubur pulp
diatur sebelum selanjutnya dialirkan menuju cleaner. Pada stuff box, beberapa
bahan kimia seperti AKD (Alkil Ketene Dimer), cationic starch, dan anionic dyes
yang bermuatan negatif ke dalam bubur pulp. Komposisi bahan-bahan kimia yang
ditambahkan disesuaikan dengan warna dan gramatur kertas yang diinginkan.
Untuk bahan kimia OBA (Optical Brightness Agent) hanya digunakan untuk
memproduksi kertas putih. Untuk produksi kertas jenis warna tertentu,
ditambahkan cationic dyes yang bermuatan positif sebelum memasuki proses
cleaning. Konsistensi bubur pulp dalam stuff box sebesar 3,5%-4,2% dan laju alir
keluaran bubur pulp dari stuff box berkisar antara 60-165 m3
/hari.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 39
4.2.2 Cleaning
Proses dilanjutkan ke proses cleaning yang terjadi di dalam alat centri
cleaner berbentuk cone yang prinsip kerjanya menggunakan gaya sentrifugal
dimana pengotor yang berat jenisnya lebih besar akan menuju ke bawah
sedangkan bubur pulp yang berat jenisnya lebih ringan akan mengalir ke atas
untuk kemudian dilakukan proses screening. Proses cleaning bertujuan untuk
menghilangkan pengotor-pengotor yang masih terbawa oleh bubur pulp. Proses
ini meliputi 4 tahap, yakni :
a. Cleaning I
Pada tahap cleaning I digunakan 40 buah centri cleaner. Bubur pulp yang
sudah bersih (accepted) akan mengalir ke bagian atas cleaner untuk kemudian
dilakukan proses screening di dalam horizontal screen. Sedangkan bubur pulp
yang mengalir ke bawah dan masih mengandung pengotor (rejected) dialirkan
menuju cleaning II untuk dilakukan proses pembersihan lebih lanjut.
b. Cleaning II
Pada tahap cleaning II ini digunakan 8 buah centri cleaner. Dari proses
cleaning II, bubur pulp yang telah bersih (accepted) akan dialirkan menuju
silo pit, sedangkan bubur pulp yang masih mengandung pengotor (rejected)
akan dialirkan ke dalam cleaning III untuk dilakukan proses pembersihan
lebih lanjut.
c. Cleaning III
Begitu juga dengan proses cleaning III dimana bubur pulp yang telah bersih
(accepted) akan dialirkan menuju silo pit, sedangkan bubur pulp yang masih
mengandung pengotor (rejected) akan dialirkan ke dalam cleaning IV untuk
dilakukan proses pembersihan lebih lanjut. Pada tahap cleaning III hanya
digunakan 2 buah centri cleaner.
d. Cleaning IV
Pada tahap cleaning IV centri cleaner yang digunakan hanya 1 buah. Bubur
pulp accepted dari cleaning IV akan dialirkan menuju Cleaning III,
sedangkan bubur pulp rejected akan dialirkan menuju waste water treatment.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 40
4.2.3 Screening
Sebelum memasuki proses screening, bubur pulp yang sudah bersih dari
proses cleaning tadi ditambahkan filler CaCO3
Bubur pulp yang lolos dari proses screening kemudian dialirkan menuju
head box, sedangkan bubur pulp yang tidak lolos proses screening dialirkan ke
dalam pack pulper. Di dalam pack pulper serat-serat pulp yang menggumpal
dihancurkan kembali. Bubur pulp yang belum hancur akan dialirkan ke bagian
waste water treatment sedangkan bubur pulp yang ukurannya sudah memenuhi
syarat akan dialirkan ke dalam silo pit untuk kemudian dibersihkan kembali
diproses cleaning.
yang bertujuan untuk
meningkatkan derajat keputihan (brightness) dan kehalusan (smoothness) kertas.
Proses screening ini terjadi di dalam alat horizontal screen. Proses screening ini
bertujuan untuk menghilangkan serat-serat yang menggumpal serta pengotor yang
ikut terbawa di dalam bubur pulp untuk mendapatkan ukuran bubur pulp yang
homogen.
4.2.4 Head Box
Sebelum memasuki head box, ke dalam bubur pulp ditambahkan zat
retention aid yang berfungsi untuk meningkatkan daya rekat antara serat dengan
filler CaCO3
. Head box berfungsi untuk mengatur aliran bubur pulp yang keluar
dari horizontal screen, menghindari terbentuknya gumpalan-gumpalan serat pada
bubur pulp dan untuk menyebar dan meratakan bubur pulp ke atas permukaan
wire. Pada bagian outlet dari head box dilakukan pengaturan gramatur kertas.
Konsistensi bubur pulp di head box berkisar antara 0,4%-1,1% dengan nilai pH
7-8.
4.2.5 Dewatering
Aliran bubur pulp dari headbox tadi kemudian dibagi ke dalam pipa-pipa
kecil agar aliran pulp yang akan melewati proses dewatering agar bubur pulp
lebih tersebar merata. Dewatering merupakan proses pengurangan kadar air
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 41
dengan prinsip gravitasi di dalam bubur pulp dengan cara melewatkan bubur pulp
di atas kawat plastik yang bergesekan dengan hydrofoil sehingga air lolos melalui
pori-pori (mesh) wire dan turun ke dalam wire pit. Bubur pulp yang tertahan pada
permukaan wire dibawa untuk dilakukan proses pressing. Moisture content bubur
pulp setelah melewati proses dewatering berkisar antara 90%-95%.
4.2.6 Pressing
Proses pressing dilakukan dengan melewatkan kertas pada dua silinder
bersentuhan yang berputar berlawanan arah. Proses pressing terdiri dari 3 tahap,
yaitu :
1. First Pressing.
Pada pressing tahap pertama terjadi pengurangan kadar air pada lembaran
kertas hingga 50%-60%. Lembaran kertas yang masih basah kemudian dibawa
dengan bantuan felt untuk diproses lebih lanjut agar kandungan air dalam
lembaran kertas berkurang.
2. Second Pressing
Pada tahap ini terjadi pengaturan ketebalan kertas (thickness) dan pengurangan
kadar air hingga 40%-50%.
3. Third Pressing
Pada tahap ini dilakukan penghalusan permukaan kertas (smoothing). Tahap
ini hanya dilakukan untuk pembuatan kertas dengan gramatur di atas 120 gsm.
4.2.7 Drying
Proses drying merupakan proses pengurangan kadar air yang dilakukan
dengan alat cylinder dryer. Proses ini dilakukan dengan menggunakan steam
secara bertahap dari 50 – 130 o
C yang dilewatkan melalui cylinder dryer. Cylinder
dryer dilapisi oleh sejenis kain kanvas yang berguna untuk menyerap air di dalam
kertas dan juga dapat menahan panas yang dikeluarkan steam dari dalam drum.
Proses drying dibagi menjadi dua tahap, yaitu :
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 42
1. Drying I
Drying I terdiri dari 3 group drying dengan total 22 buah cylinder dryer.
Moisture content keluaran drying I berkisar antara 2 – 3 %. Sebelum
memasuki proses drying II, pada lembaran kertas dilakukan proses surface sizing
terlebih dahulu dengan cara melapisi permukaan kertas dengan starch solution
yang terdiri dari tapioka, PVA, SSA, waxsize, biocyde, enzyme, zinc sulfate, dan
OBA (hanya untuk produksi kertas putih). Surface sizing dilakukan untuk
meningkatkan daya tahan kertas terhadap penetrasi tinta, memperkuat permukaan
kertas dan meningkatkan kehalusan (smoothness) kertas.
Proses drying dimulai dengan menambahkan tapioka yang sudah
dilarutkan dalam air kemudian dipanaskan bersama-sama dengan enzim hingga
suhu 75oC. Kemudian ditambahkan zinc sulfate dan didiamkan selama 15 menit
agar enzim dapat menguraikan tapioka dengan maksimal. Larutan tapioka ini
kemudian dipanaskan kembali hingga suhu 95oC. Larutan PVA yang telah
dipanaskan secara terpisah kemudian dicampurkan ke dalam larutan tapioka
dengan zat-zat lainnya seperti OBA (hanya untuk produksi kertas putih) dan SSA.
Waxsize hanya ditambahkan untuk produksi kertas bergramatur di atas 90 gsm dan
pencampurannya dilakukan dengan cara menambahkannya ke dalam larutan
tapioka pada suhu 75o
C.
2. Drying II
Drying II terdiri dari 2 group drying dengan total 12 buah cylinder dryer yang
digunakan. Moisture content keluaran drying II berkisar antara 5 – 6 %.
4.2.8 Calendering
Proses calendering dilakukan dengan melewatkan lembaran kertas pada 4
buah roll yang berputar berlawanan arah satu dengan lainnya agar permukaan
kertas menjadi lebih halus dan untuk mendapatkan ketebalan kertas (thickness)
yang sesuai. Untuk produksi drawing paper yang memerlukan permukaan yang
cenderung kasar, tidak diperlukan proses calendering.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 43
4.2.9 Reeling
Pada bagian ini lembaran kertas digulung menjadi bentuk jumbo roll untuk
kemudian akan dikirim ke seksi Finishing-Converting.
4.3 Finishing – Converting
Kertas hasil dari seksi Paper Machine yang berbentuk jumbo roll diperiksa
kualitasnya oleh seksi Quality Controll (QC). Kertas yang memenuhi syarat
dikirim ke seksi Finishing – Converting.
4.3.1 Finishing
Kegiatan-kegiatan yang dilakukan di seksi finishing meliputi proses
pemotongan (cutting), penyortiran (sorting), dan pembungkusan (packing).
4.3.1.1 Pemotongan (cutting)
Kertas yang dihasilkan dari seksi Paper Machine yang berbentuk jumbo
roll dipotong dengan menggunakan mesin rewinder atau cutter. Mesin rewinder
digunakan untuk memotong kertas dari jumbo roll menjadi mini roll. Mesin cutter
digunakan untuk memotong kertas dari bentuk mini roll menjadi big sheet dengan
standar ukuran 70 x 100 cm. Sisa potongan kertas yang tidak terpakai dijadikan
broke paper.
4.3.1.2 Penyortiran (sorting)
Kkertas berukuran big sheet disortir secara manual sehingga diperoleh
kertas yang tidak cacat atau kualitas kertas yang dihasilkan sesuai dengan standar
yang telah ditetapkan oleh perusahaan. Kertas yang memenuhi standar akan
dihitung secara manual dalam satuan rim untuk setiap kemasan. Kertas yang cacat
ditandai dengan adanya sobek, kotor, bergelombang, warna tidak sama, sudut
tidak siku, bercak air lubang (holes) pada kertas. Kertas yang tidak memenuhi
standar digunakan sebagai broke paper.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 44
4.3.1.3 Pembungkusan ( packing )
Kertas big sheet yang telah melewati proses penyotiran, disortir dan
dihitung kembali sebelum kemudian dibungkus menggunakan wrapping paper,
diberi label sesuai dengan jenis, ukuran dan identitas kertas. Setelah proses ini
selesai, kertas big sheet ini kemudian di packing menggunakan wooden pallet dan
dilapisi dengan plastik. Untuk kertas yang berukuran mini roll, dibungkus dengan
wrapping paper menggunakan mesin Cyclop. Kertas-kertas yang sudah dipacking
ini selanjutnya dikirimkan ke bagian gudang produksi untuk penyimpanan
sementara sebelum selanjutnya dikirim ke konsumen.
4.3.2 Converting
Seksi converting merupakan proses pengerjaan untuk kertas dengan
ukuran tertentu seperti memo, A4, dan lain-lain. Kegiatan di seksi converting
meliputi proses pemotongan, laminating & embossing, dan pembungkusan.
4.3.2.1 Pemotongan
Kertas ukuran mini roll dari seksi finishing sebagian dikirimkan ke seksi
converting untuk dipotong menjadi kertas ukuran tertentu (cut size). Pemotongan
pada seksi ini terdiri dari dua jenis proses yaitu dasar kertas berupa roll dan big
sheet. Beberapa contoh ukuran cut size, seperti kertas A4 (210 mm x 297 mm),
LS/Letter (8,5 inci x 11 inci) dan F4/Folio (215 mm x 330 mm). Pemotongan
dilakukan dengan menggunakan mesin Ech Will.
Kertas big sheet yang telah lolos proses penyortiran kemudian dipotong
sesuai dengan ukuran yang diinginkan menggunakan mesin polar. Ukuran kertas
yang dihasilkan antara lain, A4 (210 mm×297 mm), B4 (257mm×364 mm), A3
(297mm×420mm), LS (8.5” ×11”), F4A (216 mm×343mm), F4B (216
mm×330mm), F4 (215 mm×330mm), kertas memo, dan sebagainya. Sebelum di
packing, kertas yang telah dipotong akan diperiksa kembali oleh bagian quality
control.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 45
4.3.2.2 Laminating & Embossing
Proses laminating & embossing merupakan perlakuan khusus untuk
produk kertas tertentu seperti double layer paper. Dimana pada laminating dua
lembaran disatukan dengan penambahan perekat dan pressing dari roll-roll.
Produk dari proses laminating yaitu kertas dengan lapisan plastik yang terdapat di
dalamnya. Sedangkan kertas hasil dari proses embossing yaitu lembaran kertas
dengan tekstur tertentu seperti kertas map atau sampul.
4.3.2.3 Packing
Kertas yang telah dipotong menggunakan mesin ech will dibungkus
dengan menggunakan kertas atau plastik menggunakan mesin pemco. Kertas yang
telah dibungkus per satuan rim kemudian diberi label menggunakan labelling
machine sebelum dimasukkan ke dalam kardus, diikat dan disusun di atas wooden
pallet. Kardus yang telah disusun dalam bentuk pallet ini kemudian di bungkus
dengan plastic warp terlebih dahulu menggunakan mesin Robopac/Strapex VT-45
sebelum dikirimkan ke gudang produksi. Untuk setiap dusnya terdiri dari 5 rim.
Kertas cut size hasil pemotongan mesin polar dibungkus menggunakan 3
mesin yang berbeda tergantung dari ukuran kertas dan kebutuhannya. Mesin-
mesin tersebut meliputi :
1. Mesin Autopack
Mesin Autopack membungkus kertas dengan ukuran A4 dan LS/Letter.
Pada mesin ini kertas dibungkus secara otomatis dengan menggunakan plastik
atau kertas yang telah dilaminasi. Kertas yang telah dibungkus kemudian diberi
label menggunakan labeling machine. Kertas kemudian dimasukkan ke dalam
kardus dan diikat dengan tali menggunakan mesin bundling/strapping band.
Kardus kemudian dibungkus diatas wooden pallet dan dibungkus kembali dengan
menggunakan mesin Robopac/Strapex VT-45 sebelum dikirimkan ke gudang
produksi.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 46
2. Mesin Hugo Beck
Mesin Hugo Beck membungkus kertas secara otomatis seperti pada mesin
Autopack. Namun, mesin Hugo Beck hanya digunakan untuk membungkus kertas
dengan ukuran A4 atau kertas memo. Pembungkusan pada mesin Hugo Beck
dilakukan dengan menggunakan shrink film.
3. Conveyor
Mesin conveyor digunakan membungkus kertas secara manual sama
seperti pemberian label. Ukuran kertas yang dibungkus pada bagian conveyor
lebih bervariasi dibandingkan dengan mesin Autopack maupun Hugo Beck.
Ukuran-ukuran kertas tersebut meliput i A4, A3, A5, F4, dan B5. Kertas yang
telah dibungkus dimasukkan ke dalam kardus, diikat dengan tali menggunakan
mesin bundling/strapping band, disusun di atas wooden pallet dan selanjutnya
dibungkus dengan mesin Robopac/Strapex VTS-45. Kertas yang telah selesai
dibungkus kemudian dikirim ke dalam gudang produksi.
Pengontrolan kualitas di area converting dilakukan pada beberapa poin,
antara lain :
1. Pengecekan ukuran, siku, dan defect kertas setelah pemotongan di
mesin polar.
2. Pengecekan ukuran, siku, defect, jumlah lembar per pack, label, dan
material di lokasi conveyor.
3. Pengecekan ukuran, siku, defect, dan hasil bungkus dengan
menggunakan mesin Ech Will.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
47
BAB V
ALAT PROSES DAN INSTRUMENTASI
5.1 Alat Proses
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang mill menggunakan berbagai
macam alat dalam proses produksi. Alat-alat proses tersebut dibagi menjadi 3
seksi yaitu: seksi Stock Preparation, seksi Paper Machine, dan seksi Finishing-
Converting.
5.1.1 Stock Preparation
Pada seksi Stock Preparation, lembaran pulp diolah menjadi bubur pulp
yang kemudian akan dialirkan ke seksi Paper Machine untuk diproses menjadi
lembaran kertas. Alat-alat proses yang terdapat dalam seksi ini antara lain pulper,
pompa, bak penampung (chest), refiner, dan lain-lain.
5.1.1.1 Pulper
Pulp yang digunakan sebagai bahan baku untuk pembuatan kertas di PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang mill masih berupa lembaran-lembaran.
Lembaran pulp ini harus dihancurkan terlebih dahulu dengan menggunakan
pulper. Lembaran-lembaran pulp yang digunakan adalah LBKP, NBKP, dan
kertas broke. Pulper berbentuk tangki silinder vertikal dengan dasar berbentuk
kerucut. Pada dinding atas silinder tersebut terdapat bagian yang terbuka yang
berfungsi sebagai tempat untuk memasukkan pulp. Pada dinding pulper terdapat 4
buah baffle, dan pada bagian dasarnya terdapat 12 buah baffle. Selain itu pada
bagian dasarnya juga terdapat pengaduk (agitator) yang dijalankan oleh motor.
Pada pulper ini terdapat 3 jenis saluran, yaitu masukan air proses, masukan zat
aditif, dan keluaran bubur pulp. Bahan kimia yang ditambahkan pada pulper
antara lain defoamer, smoothing agent, CaCl2, NaOH, OBA, mikrobiocyde 1 dan
2, dan dyes. Pada seksi stock preparation IKPP terdapat 8 buah pulper, tetapi
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 48
yang sering digunakan hanya 6 unit pulper. Skema pulper dapat dilihat pada
gambar 5.1.
white water inlet
Pressure gauge level
outlet buburan pulp
agitator
pulper chest
Gambar 5.1 Pulper
Kapasitas dari setiap pulper yang ada di IKPP dapat dilihat pada tabel 5.1.
Tabel 5.1 Kapasitas pulper
Pulper Volume (m3 Daya tampung (kg pulp/batch) )
1 18 750 – 900
2 18 750 – 900
3 22 875 – 1100
4 18 700 – 850
5 36 1500 – 1800
6 36 1500 – 1800
7 36 1500 – 1800
8 36 1500 – 1800
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 49
5.1.1.2 Pulper Chest
Pulper chest berfungsi sebagai tempat penyimpanan bubur pulp sementara
sebelum dialirkan ke unit HC Cleaner. Pulper chest berbentuk bak terbuka yang
berdinding porselen, dan pada bagian dasarnya terdapat agitator yang berfungsi
untuk menjaga kehomogenan dari bubur pulp. Sebelum pulp memasuki pulper
chest, pulp terlebih dahulu melewati magnetic separator yang berfungsi untuk
memisahkan logam-logam (contohnya kawat-kawat pengikat) yang terbawa
selama proses pulping. Hal ini diperlukan karena logam-logam yang terbawa akan
merusak mesin DD Refiner. Pada seksi stock preparation IKPP terdapat 5 unit
pulper chest, dimana 3 unit digunakan untuk menampung pulp LBKP dan 2 unit
untuk pulp NBKP. Kapasitas dari tiap-tiap pulper chest adalah:
1) 3 unit LBKP Pulper Chest dengan volume 70 m
2) 2 unit NBKP Pulper Chest dengan volume 60 m
3
3
5.1.1.3 Pompa Pulper
Pompa pulper berfungsi untuk memindahkan bubur pulp dari pulper ke
HC Cleaner. Pompa pulper yang digunakan di IKPP termasuk dalam jenis pompa
sentrifugal dengan rpm sebesar 1.450 dan memiliki kapasitas sebesar 2,5 m3
/menit
dengan daya 25 HP.
5.1.1.4 CRC (Consistency Recording Controlled)
Sebelum masuk ke HC Cleaner, bubur pulp terlebih dahulu melewati CRC
yang berfungsi sebagai alat untuk menjaga konsistensi dari larutan agar tetap
konstan.
Unit CRC mengontrol konsistensi bubur pulp dengan cara mengatur
bukaan valve white water secara otomatis berdasarkan settling yang telah
ditentukan pada unit sensor. Jika aliran yang ingin dilewatkan memiliki
konsistensi yang melewati batasan, maka keran yang terdapat pada CRC akan
terbuka untuk menurunkan konsistensinya. Dan sebaliknya, jika harga
konsistensinya kurang dari batas, maka larutan dipekatkan di pulper dengan
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 50
menambahkan lembaran pulp lagi. Rentang pengukuran alat CRC ini adalah 1,5 –
5% konsistensi.
5.1.1.5 HC Cleaner (High Consistency Cleaner)
HC cleaner berfungsi untuk memisahkan bubur pulp dari pengotor-
pengotor yang memilki berat jenis lebih besar dari bubur pulp (misalnya: pasir,
kawat, dan gumpalan-gumpalan pulp). HC Cleaner berbentuk tabung vertikal
yang pada bagian bawahnya berbentuk kerucut dan dilengkapi dengan kaca.
Skema HC cleaner dapat dilihat pada gambar 5.2.
Inlet buburan pulp
outlet buburan pulp
Outlet kotoran
Water inlet
Tampak atas
Gambar 5.2 HC cleaner
HC Cleaner memisahkan bubur pulp dengan prinsip gaya sentrifugal
fraksi ringan. Bubur pulp masuk ke dalam HC Cleaner dan dibuat berputar,
kemudian bubur pulp ini akan menabrak dinding, sehingga bahan-bahan yang
lebih berat akan mengendap. Sedangkan tekanan air (dilution water) akan
mendorong serat pulp yang lebih ringan naik ke atas. Serat-serat tersebut akan
keluar pada bagian keluaran. Sedangkan pengotor-pengotor yang lebih berat akan
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 51
terakumulasi di glass cone. Pengotor di glass cone kemudian akan terbawa keluar
karena adanya gaya gravitasi.
Serat jenis NBKP tidak perlu melewati HC Cleaner karena pulp yang
dihasilkan sudah cukup bersih. Pada seksi stock preparation IKPP terdapat 3 unit
HC cleaner dengan kapasitas 3,2 m2
dengan debit masing-masing berkisar antara
2000 - 3000 L/menit.
5.1.1.6 Flow Tank
Flow tank berfungsi sebagai tempat penyimpanan sementara bubur pulp.
Flow tank diperlukan untuk mencegah terjadinya fluktuasi tekanan pada masukan
pompa dengan adanya level bubur yang konstan. Flow tank berbentuk kotak
dengan ukuran 1.200 mm x 1.500 mm x 1.800 mm yang dilengkapi dengan 2 buah
penyekat di dalamnya. Tekanan pada flow tank sebesar 50 psig. Pada seksi stock
preparation IKPP terdapat 3 unit flow tank, dengan kapasitas masing-masing flow
tank 2,3 m3
. Skema flow tank dapat dilihat pada gambar 5.3.
Inlet buburan pulp
Outlet buburan pulp
Inlet buburan pulp
Outlet buburan pulp
Flow Tank SP I Flow Tank SP III
Gambar 5.3 Flow tank
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 52
5.1.1.6 Pompa Flow Tank
Pompa flow tank berfungsi untuk memindahkan pulp dari flow tank ke
dalam DD Refiner. Pompa flow tank yang digunakan di IKPP termasuk dalam
jenis pompa sentrifugal dengan rpm sebesar 1.450 dan memiliki kapasitas sebesar
1,5 m3
/menit dengan daya 25 HP.
5.1.1.7 DD Refiner (Double Disc Refiner)
DD refiner berfungsi untuk menggiling bubur pulp agar diperoleh bubur
pulp dengan tingkat kehalusan tertentu yang memenuhi standar freeness untuk
menghasilkan kekuatan serat yang diinginkan. DD refiner berbentuk tabung
dengan dua macam pelat di dalamnya, yaitu pelat rotor dan stator. Tekanan
masukan sebesar 1,5 - 2,5 kg/cm2 dan tekanan keluaran sebesar 3,0 - 4,5 kg/cm2
Prinsip kerja alat ini adalah pelat rotor dan stator akan memutar dan
menekan bubur pulp yang masuk diantara kedua plat. Bubur pulp yang masuk
harus mempunyai konsistensi yang cukup untuk menghindari gesekan antara
kedua plat untuk menghindari terjadinya pemotongan serat. Besarnya tekanan
yang diterima bubur pulp ditentukan oleh besarnya tekanan masuk dan tekanan
keluar bubur pulp sehingga derajat gilingnya tidak memenuhi syarat. Untuk
memenuhi persyaratan derajat gilingnya dilakukan pengaturan oleh keran
masukan dan keran keluaran.
.
Daya yang diperlukan sebesar 400 HP.
Berdasarkan jenis rangkaiannya, DD refiner ada 2 macam, yaitu :
1. DD Refiner yang dijalankan secara seri.
Rangkaian DD Refiner yang dijalankan secara seri umumnya digunakan
untuk kertas dengan gramatur di bawah 80 gsm. Pada sistem rangkaian ini, aliran
akan melewati DD Refiner 1 kemudian berlanjut ke DD Refiner 2 dan seterusnya.
Tujuan dari rangkaian seri adalah supaya memdapatkan produk dengan gramatur
yang bersifat halus.
2. DD Refiner yang dijalankan secara paralel.
Rangkaian DD Refiner yang dijalankan secara paralel umumnya digunakan
untuk kertas dengan gramatur di atas 80 gsm. Pada sistem rangkaian ini, aliran
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 53
akan melewati beberapa DD Refiner secara serempak karena gramatur serat yang
diinginkan bersifat kasar.
Pada seksi stock preparation IKPP terdapat 16 unit DD refiner, 11 unit
digunakan pada SP1 dan SP2, sedangkan 5 unit lainnya digunakan pada SP3.
Skema DD refiner dapat dilihat pada gambar 5.4.
inlet Inletoutlet
motor
Gambar 5.4 DD refiner
5.1.1.8 Mixing Chest
Mixing chest berfungsi sebagai tempat penampungan untuk melakukan
pencampuran bubur LBKP, NBKP, dan kertas broke dengan komposisi tertentu
sesuai dengan jenis kertas yang akan diproduksi. Mixing chest berbentuk bak
terbuka dengan dinding yang dilapisi keramik dilengkapi agitator dengan 3 buah
blade. Pada seksi stock preparation IKPP terdapat 6 unit mixing chest, dengan
kapasitas masing-masing 70 m3
.
5.1.1.9 Medium Chest
Bubur pulp yang akan masuk ke machine chest harus bersifat homogen
untuk itu sebelum masuk ke machine chest, bubur pulp ditampung di medium
chest. Untuk menghasilkan larutan yang homogen maka medium chest yang
berupa bak terbuka dengan dinding yang dilapisi dengan keramik dilengkapi
dengan blade dan agitator. Selain untuk menjaga keseragaman bubur pulp,
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 54
medium chest juga berfungsi untuk mencegah terjadinya over loading dan
fluktuasi aliran dengan cara membuatnya overflow agar konsistensi larutan stabil.
Konsistensi bubur pulp di medium chest ini adalah ± 4,4 % yang diatur oleh CRC.
Pada seksi Stock Preparation IKPP terdapat 3 unit medium chest dengan kapasitas
masing-masing 70 m3
.
5.1.1.10 Machine Chest
Machine chest berfungsi sebagai tempat penampungan terakhir di seksi
Stock Preparation. Dan juga untuk menjaga konsistensi bubur pulp menuju stuff
box. Machine chest berbentuk bak terbuka yang berdinding porselen dan
dilengkapi pengaduk dengan 3 buah blade. Konsistensi bubur pulp dijaga konstan
± 3,5 % dan pH bubur 7 – 8. Pada seksi Stock Preparation IKPP terdapat 3 unit
machine chest dengan kapasitas masing-masing:
1) SP 1 dan 2 dengan volume 70 m
2) SP 3 dengan volume 60 m
3
3
5.1.1.11 3 F – Screen (3 Function Screen)
Alat ini berfungsi untuk membersihkan serat-serat kertas broke dengan
menghancurkan bubur kertas broke yang menggumpal dan menyaring bubur
broke (dari sampah plastik dan kotoran) dari seksi Finishing-Converting. 3F -
Screen berupa silinder vertikal dilengkapi dengan penyaring dan propeller. Daya
yang digunakan 30 HP. Pada seksi Stock Preparation IKPP terdapat 3 unit 3 F –
Screen dengan kapasitas masing-masing sebesar 2000 L/menit.
5.1.1.12 Washer
Alat in berfungsi untuk mencuci dan mengentalkan serat-serat bubur
kertas broke setelah melewati 3F–Screen. Washer berupa drum berukuran
diameter sebesar 1.220 mm dan lebar sebesar 2.150 mm yang dilengkapi dengan
wire. Jenis washer yang digunakan pada IKPP adalah suction filter. Skema
washer dapat dilihat pada gambar 5.5.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 55
.
Broke inlet Shower
Broke outlet
White water outlet
Gambar 5.5 Washer
Prinsip kerja dari alat ini adalah bubur pulp dipisahkan dari air melalui
drum filter sehingga konsistensi bertamba. Air shower disemprotkan agar serat
dari bubur kertas tidak mengumpul pada drum filter yang berputar. Pada seksi
Stock Preparation IKPP terdapat washer sebanyak 9 unit.
5.1.1.13 Broke Chest
Alat ini berfungsi sebagai tempat penampungan bubur kertas broke yang
kemudian akan dialirkan kembali ke mixing chest. Broke chest berupa bak
berbentuk persegi panjang yang berdinding porselen. Pada seksi Stock
Preparation IKPP terdapat 3 unit broke chest dengan kapasitas masing-masing
sebesar 70 m3
.
5.1.1.14 White Water Pit
Alat ini berfungsi sebagai tempat penampungan sementara air proses
yang berasal dari washer. White Water Pit berupa bak berbentuk persegi panjang
yang berdinding porselen. Pada seksi Stock Preparation IKPP terdapat 3 unit
dengan kapasitas masing-masing sebesar 30 m3
.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 56
5.1.1.15 Pompa White Water Pit
Pompa yang digunakan di seksi Stock Preparation IKPP termasuk dalam
jenis pompa sentrifugal dengan rpm sebesar 1.450 dan memiliki kapasitas sebesar
6 m3
/menit dengan daya 60 HP.
5.1.1.16 Settling Tank
Alat ini berfungsi sebagai tempat penampungan air proses dan juga untuk
mengendapkan serat-serat pulp yang masih terbawa oleh air proses dengan
bantuan flocculant, sehingga serat-serat pulp tersebut dapat digunakan kembali di
pulper. Sedangkan air yang telah terbebas dari pulp digunakan kembali untuk
shower di bagian Stock Preparation dan Paper Machine. Settling Tank berupa
silinder vertikal yang bagian bawahnya berbentuk kerucut dan didalamnya
terdapat sebuah diafragma yang berfungsi untuk menahan pulp supaya tidak naik
ke permukaan. Pada seksi Stock Preparation IKPP terdapat 3 unit dengan
kapasitas 150 m3
White water flokulan
serat
Air
diafragma
pulper
Shower pit
untuk setiap unit. Skema settling tank dapat dilihat pada gambar
5.6.
Gambar 5.6 Settling tank
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 57
5.1.1.17 Pompa Settling Tank
Pompa yang digunakan di seksi Stock Preparation IKPP termasuk dalam
jenis pompa sentrifugal dengan rpm sebesar 1.450 dan memiliki kapasitas sebesar
2 m3
/menit dengan daya 20 HP.
5.1.1.18 Shower Pit
Alat ini berfungsi untuk menampung air proses yang telah dipisahkan
dari serat-serat pulp di settling tank. Shower pit berupa bak berbentuk persegi
panjang yang berdinding porselen. Pada seksi Stock Preparation IKPP terdapat 3
unit dengan kapasitas masing-masing unit sebesar 30 m3
.
5.1.1.19 Pompa Shower Pit
Pompa yang digunakan di seksi Stock Preparation IKPP terdapat
termasuk dalam jenis pompa sentrifugal dengan rpm sebesar 1.450 dan memiliki
kapasitas sebesar 2 m3
/menit dengan daya 20 HP.
5.1.1.20 Jet Cooker
Alat ini berfungsi untuk memasak larutan cationic starch dengan
menggunakan steam pada temperatur 130o
Powder cationic starch
Fresh water
outlet
C. Pada seksi Stock Preparation IKPP
terdapat 1 unit. Skema jet cooker dapat dilihat pada gambar 5.7.
Gambar 5.7 Jet cooker
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 58
5.1.1.21 Vibro Screen
Alat ini berfungsi untuk menyaring larutan filler CaCO3 yang telah
dilarutkan dengan air dan untuk menyaring larutan cationic starch. Pada seksi
Stock Preparation IKPP terdapat 2 unit. 1 unit terletak pada filler CaCO3
dan 1
unit terletak pada cationic starch.
5.1.1.22 Pompa Fresh Water Pit
Pompa yang digunakan di seksi Stock Preparation IKPP termasuk dalam
jenis pompa sentrifugal dengan rpm sebesar 2900 dan memiliki kapasitas sebesar
0,2 m3
/menit dengan daya 5 HP.
5.1.2 Paper Machine
Pada bagian ini, pulp yang telah dibuburkan akan diproses kembali menjadi
lembaran-lembaran kertas. Proses yang terjadi pada seksi ini adalah pressing,
drying, dan calendering.
5.1.2.1 Stuff Box
Stuff box berfungsi sebagai alat pencampur bubur pulp dengan bahan
kimia, seperti AKD, cationic starch, dyes, dan OBA. Stuff box berbentuk bak
persegi panjang dengan 2 buah sekat. Seksi Paper Machine IKPP memiliki 3 unit
stuff box. Skema stuff box dapat dilihat pada gambar 5.8.
Inlet dari machine chest
Ke Stock Preparation (medium chest)
overflow overflow
outlet ke cleaner
Gambar 5.8 Stuff box
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 59
5.1.2.2 Fan Pump
Fan Pump berfungsi menurunkan konsistensi bubur pulp. Bubur pulp dari
stuff box dicampur dengan air dari silo pit. Pada seksi Paper Machine IKPP
terdapat 3 unit fan pump.
5.1.2.3 Centri Cleaner
Centri Cleaner berfungsi untuk memisahkan bubur pulp dari pengotor-
pengotor seperti pasir dengan menggunakan prinsip gaya sentrifugal. Centri
Cleaner berbentuk cone.
Cara kerja alat ini adalah bubur pulp yang akan dibersihkan dialirkan dari
samping dengan kecepatan yang tinggi menggunakan pompa. Umpan tersebut
akan menabrak dinding dari centri cleaner sehingga akan membentuk putaran
seperti spiral. Partikel-partikel yang memiliki berat jenis yang besar akan
mengendap ke dasar dan dikeluarkan melalui saluran pembuangan di bagian
bawah alat, sedangkan partikel dengan berat jenis yang lebih ringan akan bergerak
ke atas dan diolah lagi ke dalam horizontal screen. Setiap Paper Machine terdiri
dari 4 tahap cleaning:
1) Cleaning 1 : terdiri dari 40 buah centri cleaner. Bubur yang ringan akan
bergerak ke horizontal sceen dan bubur yang memiliki massa jenis lebih besar
akan masuk dalam proses cleaning 2.
2) Cleaning 2 : terdiri dari 8 buah centri cleaner. Bubur yang ringan akan
bergerak ke silo pit dan bubur yang memiliki massa jenis lebih besar akan
masuk dalam proses cleaning 3.
3) Cleaning 3 : terdiri dari 2 buah centri cleaner. Bubur yang ringan akan
bergerak ke centri cleaner tahap 2 dan bubur yang memiliki massa jenis lebih
besar akan masuk dalam proses cleaning 4.
4) Cleaning 4 : terdiri dari 1 buah centri cleaner. Bubur yang ringan akan
bergerak ke centri cleaner tahap 3 dan bubur yang memiliki massa jenis lebih
besar akan masuk dalam proses waste water treatment. Skema centri cleaner
dapat dilihat pada gambar 5.9.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 60
Outlet kotoran
Outlet buburan pulp
inlet
Gambar 5.9 Centri cleaner
5.1.2.4 Horizontal Screen
Horizontal Screen berfungsi untuk menyaring dan memisahkan serat-serat
halus dan kasar serta pengotor dari bubur pulp. Bubur pulp yang sesuai dapat
melalui screen akan dialirkan ke head box, sedangkan bubur pulp yang tertahan di
screen akan diolah kembali di pack pulper. Horizontal Screen berbentuk saringan
yang terdiri dari dua lapis silinder yang diberi jarak dan dipasang secara
horizontal. Pada bagian dalam horizontal screen terdapat agitator yang akan
menyebarkan bubur pulp di atas screen. Skema horizontal screen dapat dilihat
pada gambar 5.10.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 61
Gambar 5.10 Horizontal screen
Cara kerja horizontal screen adalah bubur pulp yang masuk diputar dan
ditekan dengan agitator. Serat yang melewati screen akan disalurkan ke head box,
sedangkan pengotornya (rejected) akan diolah kembali di pack pulper. Pada seksi
Paper Machine IKPP terdapat 3 unit horizontal screen.
5.1.2.5 Pack Pulper
Pack Pulper berfungsi untuk menampung dan membersihkan pengotor
yang masih tertinggal dalam bubur pulp yang tidak lolos dari horizontal sceen.
Pack pulper berbentuk kotak dan dilengkapi dengan saringan dan impeller.
Saringan dilengkapi oleh sistem pemasukan air sehingga bubur di dalamnya akan
larut. Impeller berfungsi untuk menghancurkan bubur pulp yang masih
menggumpal.
Cara kerja alat ini adalah bubur pulp yang akan diproses masuk ke dua
buah tangki (twin tube pack pulper). Jika bubur pulp pada tangki pertama telah
mencapai batas tertentu, maka bubur akan masuk ke dalam pack pulper yang
kedua. Setelah itu air yang bertekanan dialirkan agar pulper dapat digunakan
kembali. Pengotor yang masih tersisa akan dibuang ke waste water treatment,
sedangkan bubur yang lolos dari puck pulper akan masuk ke dalam silo pit. Pada
seksi Paper Machine IKPP terdapat 6 unit pack pulper. Skema pack pulper dapat
dilihat pada gambar 5.11.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 62
Gambar 5.11 Pack pulper
5.1.2.6 Head Box
Head Box berfungsi untuk meratakan, menyebarkan dan menstabilkan
bubur pulp yang masuk dari horizontal screen serta untuk menghindari terjadinya
gumpalan bubur pulp yang keluar dari screening. Head Box berupa kotak yang
dilengkapi dengan dua buah roll.
Cara kerja alat ini adalah bubur pulp dari horizontal screen masuk ke
dalam head box yang alirannya diatur oleh stream flow valve dan by pass valve.
Melalui taper flow chamber dan manyfolked yang berjumlah 81 buah, bubur pulp
dialirkan ke dalam head box dan diratakan oleh turning roll. Dengan bantuan
tekanan yang berasal dari dalam head box, bubur pulp akan mengalir keluar
dengan jumlah dan kecepatan aliran yang konstan dan merata melalui slice roll
dan slice mouth. Bagian dalam head box:
1) Evener roll
Alat ini berfungsi untuk menahan dan meratakan aliran bahan yang masuk dan
keluar dari head box.
2) Rotary shower
Alat ini berfungsi untuk membersihkan sisa pulper yang menempel di dinding
bagian dalam dari head box dan juga untuk menghilangkan busa yang berada di
dalam head box.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 63
3) Slice
Alat ini berfungsi untuk membagi bahan yang keluar dari slice mouth menjadi
19 bagian yang sama. Kandungan air pada bubur pulp yang berada di permukaan
wire diatur dengan slice opening yaitu dengan membuka dan menutup slice bagian
atas. Bagian bawah slice (apron blade), berfungsi untuk mengatur laju alir
keluaran pancaran bubur pulp dan mengatur formasi kertas.
4) Bleed of pipe
Alat ini berfungsi untuk mengatur aliran bubur pulp yang keluar dari slice
mouth agar menyebar ke arah sisi ujung slice mouth dan sebaliknya.
5) Head box vacuum pump
Alat ini berfungsi untuk memberikan tekanan di dalam head sehingga
mempengaruhi kecepatan pancaran bahan keluar dari head box.
5.1.2.7 Wire Part
Wire part bebentuk lembaran plastik halus yang terbuat dari bahan
polyester mono filament. Wire part berfungsi untuk menyebarkan bubur pulp dan
untuk mengurangi kadar air yang terdapat dalam bubur pulp. Wire part akan
bergesekan dengan hydrofil sehingga air akan lolos melalui pori-pori wire. Wire
part bekerja pada temperatur 50-70o
1) Breast roll
C. Wire part memiliki beberapa bagian
penting, diantaranya:
Alat ini berfungsi sebagai penunjang wire. Terbuat dari stainless steel dengan
ukuran 510 mm x 3,3 m.
2) Forming board
Alat ini berfungsi untuk mengurangi kadar air pada bahan yang terdapat di atas
permukaan permukaan wire yang mempengaruhi kondisi formasi bahan. Material
yang digunakan adalah kreramik (Al2SO3
3) Hydrofoil
).
Alat ini berfungsi untuk mengatur jumlah pelepasan air yang lepas dari bahan
diatas permukaan wire. Besarnya sudut kemiringan permukaan hydrofoil yang
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 64
menyentuh wire akan mempengaruhi banyak sedikitnya air yang dilepaskan.
Material yang digunakan adalah keramik.
4) Dandy roll
Alat ini berfungsi untuk memperbaiki formasi kertas agar menjadi lebih bagus
dan juga untuk meningkatkan kualitas kertas yang dihasilkan dengan
menghilangkan busa yang timbul pada permukaan kertas. Alat ini memiliki
ukuran 915 mm x 3,1 m dengan mesh 35.
5) Wire suction box
Alat ini berfungsi untuk mengurangi kadar air yang terkandung dalam bahan di
atas wire. Besarnya hisapan suction box berurutan dari hisapan kecil hingga
hisapan besar, sesuai dengan urutan posisi suction box dihitung dari head box.
Jika hisapan terlalu besar maka dapat melepaskan air terlalu banyak dan partikel-
partikel kertas ikut terlepas yang dapat menyebabkan lubang-lubang kecil seperti
jarum pada kertas (pin hole). Sehingga hisapannya harus diatur dengan sebaik-
baiknya.
6) Suction couch roll
Alat ini berfungsi sebagai tahap akhir untuk mengurangi kadar air pada bahan
diatas permukaan wire. Putaran suction couch roll berfungsi untuk mengurangi
gesekan antara wire dengan couch roll, dan juga untuk membantu putaran wire
sehingga mengurangi beban kerja wire driving roll. Alat ini memiliki ukuran 660
mm x 3,35 m.
7) Drive roll
Alat ini berfungsi untuk menggerakkan putaran wire agar tetap berputar pada
jalurnya. Alat ini memiliki ukuran 750 mm x 3,3 m.
8) Wire roll
Alat ini biasa disebut dengan nama wash roll, memiliki fungsi untuk
membersihkan kertas yang masih terbawa oleh wire pada saat kertas diangkat dari
wire ke felt. Material yang digunakan adalah stainless steel dengan ukuran 314
mm x 3,45 m.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 65
9) Wire gulider roll
Alat ini berfungsi untuk mempertahankan posisi wire agar tetap berada pada
jalurnya saat wire berputar. Material yang digunakan adalah black diamond
dengan ukuran 274 mm x 3,45 m.
10) Shaking machine
Alat ini berfungsi untuk menyebaratakan lapisan bubur pulp pada permukaan
wire. Dan juga untuk menambah kekuatan tensile strength pada kertas. Skema
wire part dapat dilihat pada gambar 5.12.
Gambar 5.12 Wire part[6]
5.1.2.8 Press Part
Press Part berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam bahan kertas serta,
serta tempat pengaturan thickness dan smoothness (hanya untuk produk dengan
gramatur kurang dari 120 gsm). Pada bagian ini terdapat 3 tahap, yaitu:
1) First press atau pick up
2) Second press
Second press berfungsi untuk mengurangi kadar air dalam kertas dengan
bantuan felt sebagai penyangga, selain itu juga untuk menentukan thickness
kertas. Kadar air pada tahap ini sekitar 50 - 60 %
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 66
3) Third press
Third press berfungsi untuk menghaluskan permukaan kertas (smoothing),
biasanya digunakan untuk produksi kertas dengan gramatur diatas 120 gsm. Press
part ini terdiri dari 2 buah roll, yaitu:
a) Suction press roll
Suction press roll ini berfungsi untuk menghisap dan memindahkan kertas
dari wire part ke press part serta mengurangi air yang terkandung pada kertas dari
sekitar 78% menjadi sekitar 60 %. Material yang digunakan adalah karet dengan
ukuran 710 mm x 3,5 m. Jumlah lubang yang terdapat pada suction press roll ini
berjumlah 102.244 buah dengan diameter lubang atas sebesar 3 mm dan diameter
lubang bawah sebesar 4 mm
b) Touch roll
Touch roll berfungsi untuk menghantarkan kertas dari pick up roll ke second
press. alat ini memiliki ukuran 600 mm x 3,5 m. Press suction memiliki beberapa
bagian, antara lain:
i. Felt
Felt berfungsi untuk memperluas bidang permukaan untuk mengurangi
kadar air yang terkandung pada kertas, membantu membawa kertas, dan
membantu menghilangkan pengotor-pengotor dari kertas. Material yang
digunakan adalah polyester. Cara untuk membersihkan felt, antara lain:
• High pressure shower
Alat ini berfungsi untuk membersihkan pori-pori felt dari kotoran-kotoran
dengan menggunakan air yang memiliki tekanan maksimal 15 kg/cm2
• Suction box
.
Alat ini berfungsi untuk menghisap kotoran-kotoran dari permukaan felt
dengan cara vakum.
• Mencuci permukaan felt dengan sabun atau kaustik soda (NaOH). Kaustik
soda yang tersedia memiliki kadar 50-60%, sehingga terlebih dahulu
diencerkan dengan air, karena kaustik soda dengan konsentrasi yang tinggi
dapat merusak felt. Pengencerannya dilakukan dengan perbandingan 1 liter
kaustik soda dicampur dengan air sebanyak 10 liter.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 67
ii. Wringer roll
Alat ini berfungsi untuk mengeluarkan air dan pengotor-pengotor dari felt.
Material yang digunakan adalah karet dengan ukuran 560 mm x 3,15 m. Top
roll memiliki permukaan yang rata sedangkan bottom roll memiliki permukaan
yang tidak rata atau groovet roll.
iii. Suction box
Alat ini berfungsi untuk menghisap air dan kotoran-kotoran dari permukaan
felt. Material yang digunakan adalah keramik yang tahan panas dan gesekan,
sehingga tidak akan merusak felt. Skema press part dapat dilihat pada gambar
5.13 di bawah ini. `
A
C
B
D
Keterangan:A. WireB. FeltC. Suction Couch RollD. Suction Press Roll
Gambar 5.13 Batasan wire part dengan press part
[7]
5.1.2.9 Dryer
Dryer berfungsi sebagai alat pengering di dalam proses drying dengan
sistem cylinder dryer. Alat ini terdiri dari dua macam, yaitu:
1) Canvas dryer (dryer fabric)
Alat ini berfungsi untuk memperluas permukaan perpindahan panas antara
kertas dengan permukaan dryer agar proses pengeringan dapat lebih merata dan
juga untuk menjaga kertas agar tetap rapi. Sebelum memasuki dryer group 1,
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 68
kertas memiliki kadar air sekitar 55 %. Pengaturan temperatur pada dryer group 1
tidak boleh terlalu tinggi, karena dapat menyebabkan kertas menjadi rapuh dan
mudah putus. Selain itu, suhu yang tinggi menyebabkan banyak debu-debu yang
akan menempel pada permukaan dryer.
2) Cylinder dryer
Alat ini berfungsi untuk mengeringkan kertas dengan bantuan steam. Material
yang digunakan adalah besi cor dengan lapisan krom pada permukaan luarnya.
Alat ini memiliki ukuran 1,524 x 3,15 m. Kadar air (moisture) pada kertas
dipengaruhi oleh permukaan dryer, oleh karena itu permukaan dryer harus selalu
bersih. Untuk menjaga dryer agar selalu bersih dipasang doctor dryer dengan
sudut kemiringan 35 – 40o
a) Drying I, terdiri dari:
. Proses drying dibagi menjadi dua, yaitu:
i) Grup 1: 8 buah dryer (untuk PM 1 dan 2) dan 6 buah dryer (untuk PM 3)
ii) Grup 2: 8 buah dryer (untuk PM 1, 2, dan 3)
iii) Grup 3: 8 buah dryer (untuk PM 1, 2, dan 3)
b) Drying II, terdiri dari:
i) Grup 4: 2 buah dryer (untuk PM 1, 2, dan 3)
ii) Grup 5: 8 buah dryer (untuk PM 1 dan 2) dan 10 buah dryer (untuk PM 3)
Gambar 5.14 Skema Alat Dryer
[8]
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 69
5.1.2.10 Size Press
Size press berfungsi untuk menghaluskan permukaan kertas dengan
adanya penambahan starch solution ke lembaran kertas. Size press berada diantara
drying I dan drying II.
5.1.2.11 Calender
Calender digunakan untuk menghaluskan dan menghindari permukaan
kertas yang bergelombang. Calender ini terdiri dari dua buah cast iron atau lebih
yang disusun secara vertikal yang akan menekan lembaran kertas dengan berat
alat itu sendiri.
5.1.2.12 Calender Pit
Calender pit berfungsi untuk menampung kertas yang gagal produksi
setelah melewati proses calendering untuk diolah lebih lanjut lagi. Kertas broke
ini kemudian ditambahkan dengan air yang berasal dari silo pit. Setelah itu,
campuran ini dialirkan ke broke chest untuk digunakan kembali sebagai bahan
baku pulp di seksi Stock Preparation.
5.1.2.13 Silo Pit
Silo pit berfungsi untuk menampung air proses dari proses dewatering
dan bubur pulp dari unit pack pulper. Selain itu, juga sebagai untuk menampung
bubur pulp yang lolos dari pack pulper. Silo pit berbentuk bak persegi panjang
yang berdinding porselen. Di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tangerang ini terdapat
3 unit silo pit.
5.1.2.14 Reeler
Reeler berfungsi untuk menggulung lembaran-lembaran kertas yang
dihasilkan dari proses calendering, menjadi berbentuk jumbo roll.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 70
Gambar 5.15 Skema Alat Reeler[9]
5.1.2.15 Crane
Crane berfungsi untuk memindahkan kertas hasil produksi dalam
bentuk jumbo roll ke tempat yang telah disediakan seperti mesin cutter maupun
rewinder. Selain itu juga dapat digunakan untuk memindahkan barang-barang
berat lainnya.
5.1.3 Finishing
Fungsi dari seksi ini adalah untuk merubah jumbo roll hasil produksi dari
paper machine menjadi rol-rol sesuai dengan pesanan atau order.
5.1.3.1 Rewinder
Alat ini berfungsi untuk memproses kertas dari bentuk jumbo roll menjadi
mini roll. Alat ini tersusun dari roll-roll yang telah dilengkapi dengan slitter knife.
Rewinder yang ada di seksi ini berjumlah 3 mesin.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 71
Kapasitas dari tiap rewinder bergantung pada gramatur, ukuran, diameter,
dan keadaan fisik kertas yang diinginkan:
1) Mesin rewinder 1 : > 25 jumbo roll/hari
2) Mesin rewinder 2 : ± 15 – 20 jumbo roll/hari
3) Mesin rewinder 3 : ± 15 – 20 jumbo roll/hari
Dimana berat rata-rata setiap roll 3,5 – 4 ton.
Kecepatan masing-masing rewinder:
1) Mesin rewinder 1 = ± 600 m/menit
2) Mesin rewinder 2 = ± 800 m/menit
3) Mesin rewinder 3 = ± 1000 m/menit
Kemampuan potong untuk masing-masing rewinder (dalam 1 kali kerja/1
buah jumbo roll):
1) Mesin rewinder 1 mampu menghasilkan 10 buah mini roll.
2) Mesin rewinder 2 mampu menghasilkan 9 buah mini roll.
3) Mesin rewinder 3 mampu menghasilkan 9 buah mini roll.
Gambar 5.16 Skema Alat Rewinder
[10]
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 72
5.1.3.2 Cutter
Alat ini berfungsi untuk memotong kertas dari bentuk jumbo roll menjadi
kertas berbentuk big sheet. Alat ini tersusun dari beberapa roll yang dilengkapi
dengan slitter knife dan cross cutter. Cutter yang ada di seksi ini berjumlah 10
mesin, yang terdiri dari 3 double cutter, 2 single cutter, dan 5 mini cutter.
Kemampuan potong untuk masing-masing cutter :
1) mesin single cutter terdiri dari 6 set slitter knife dan 1 set cross cutter dapat
memotong sampai 8 jumbo roll dalam waktu yang bersamaan.
2) mesin double cutter terdiri dari 6 set slitter knife dan 2 set cross cutter, dapat
memotong antara 10 jumbo roll dalam waktu yang bersamaan.
3) mesin mini cutter terdiri dari 6 set slitter knife.
5.1.3.3 Slitting
Alat ini berfungsi untuk memproses kertas order jenis roll dari mesin
rewinder. Slitting tersusun dari roll-roll yang telah dilengkapi dengan slitter knife.
Pada seksi ini terdapat 3 mesin slitting, yaitu :
1. Mesin pertama memiliki kecepatan maksimum sebesar 700 m/menit dengan
menggunakan 11 set slitter knife (bagian atas dan bawah)
2. Mesin kedua memiliki kecepatan maksimum untuk gramatur kertas 50 gsm
sebesar 700m/menit, untuk gramatur kertas 100 gsm sebesar 1200m/menit
dengan menggunakan 11 set slitter knife.
3. Mesin ketiga memiliki kecepatan maksimum untuk gramatur kertas 50 gsm
sebesar 800m/menit, untuk gramatur kertas 100 gsm sebesar 1600m/menit
dengan menggunakan 10 set slitter knife.
5.1.3.4 Broke Pulper
Alat ini berfungsi untuk membuburkan kembali kertas broke. Broke
Pulper berupa tabung berbentuk vertikal dan terbuka, dimana pada bagian
dasarnya terdapat agitator untuk mengaduk dan menghancurkan kertas broke.
Jumlah broke pulper yang terdapat pada seksi ini ada 3 unit.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 73
5.1.3.5 Ball Press
Alat ini berfungsi untuk mengepress sisa kertas hasil potong menjadi satu.
Ball Press yang terdapat pada seksi ini sebanyak 3 mesin.
5.1.3.6 Pollar / Guilotine
Alat ini berfungis untuk memotong kertas dari jumbo roll menjadi kertas
dengan ukuran tertentu. Pollar / Guilotine yang terdapat pada seksi ini sebanyak 3
mesin.
5.1.3.7 Cyclop
Alat ini berfungsi untuk membungkus kertas berbentuk roll menggunakan
wrapping plastic. Cyclop yang terdapat pada seksi ini sebanyak 3 mesin.
5.1.3.8 Wrapping
Alat ini berfungsi untuk membungkus kertas secara manual dengan kertas
coklat. Wrapping yang terdapat pada seksi ini sebanyak 2 unit.
5.1.3.9 MC, MSK
Alat ini berfungsi untuk membungkusa tumpukan kertas dengan
menggunakan shrink film. MC, MSK yang terdapat pada seksi ini sebanyak 1
unit.
5.1.3.10 Strapex VTS 45
Alat ini berfungsi untuk mengikat ream-ream kertas dengan
menggunakan tali plastik. Pada seksi ini terdapat 1 unit strapex VTS 45. Skema
alat strapex VTS 45 seperti di bawah ini.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 74
Gambar 5.17 Skema Alat Strapex
[11]
5.1.4 Converting
Fungsi atau tugas utama dari seksi ini adalah untuk merubah mini roll
atau big sheet menjadi ukuran cut size (A4, A3, F4, letter size, dll).
5.1.4.1 Mesin Ech Will
Mesin ini berfungsi untuk memotong kertas dari bentuk mini roll menjadi
lembaran kertas dengan ukuran tertentu seperti A4, A3, F4, letter size, dll. Pada
seksi ini terdapat 1 unit mesin Ech Will.
5.1.4.2 Mesin Pembungkus (Pemco)
Mesin ini berfungsi untuk mengemas dan memberi label ream yang
dilakukan secara otomatis setelah kertas di potopng di ech will dengan
menggunakan sampul plastik. Pada seksi ini terdapat 1 unit pemco.
5.1.4.3 Mesin Bundling
Alat ini berfungsi untuk mengikat box yang berisi kertas dengan
menggunakan tali strapper. Mesin bundling yang terdapat pada seksi ini sebanyak
1 unit.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 75
5.1.4.4 Mesin Polar
Mesin ini berfungsi untuk memotong lembaran kertas dalam bentuk big
sheet menjadi kertas dengan ukuran yang lebih kecil, misalnya: folio, A4, A3, B4,
LS, F4, kertas origami dan kertas memo. Pada seksi ini terdapat 4 unit mesin
polar.
5.1.4.5 Embossing
Alat ini berfungsi untuk membuat kertas yang memiliki tekstur dengan
cara menggunakan penekanan oleh roll yang berhimpit kertas, dimana roll
memiliki tekstur permukaan tertentu.
5.1.4.6 Laminating
Alat ini berfungsi untuk membuat produk kertas denan dua lapisan
dengan cara merekatkan dua kertas atau kertas dengan plastik menggunakan
perekat khusus, seperti kertas pembungkus yang satu sisinya merupakan plastik
atau produk kertas bergramatur besar seperti 160 gsm.
5.1.4.7 Balling Press
Alat ini berfungsi untuk memadatkan kertas hasil potongan menjadi satu
ikatan berdasarkan berat per satu ball.
5.1.4.8 Conveyor
Alat ini berfungsi untuk memindahkan kertas yang telah dikemas secara
manual dari sutau tempat ke tempat lain. Pada seksi ini terdapat 3 unit conveyor.
5.1.4.9 Autopack Machine
Alat ini berfungsi untuk membungkus kertas dengan menggunakan
shrink film plastic. Auto pack machine yang terdapat pada seksi ini sebanyak 2
unit.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 76
5.1.4.10 Hugo beck Wacon
Alat ini berfungsi untuk mengemas kertas hasil cut size dari mesin polar
secara semi otomatis. Hugo beck wacon yang terdapat pada seksi ini sebanyak 2
unit.
5.1.4.11 Labeling Machine (Willett)
Alat ini berfungsi untuk memberi label pada produk kertas yang telah
dibungkus dari mesin pemco. Labeling machine yang terdapat pada seksi ini
sebanyak 1 unit.
5.1.4.12 Sealer and Shrink (Wacon)
Alat ini berfungsi untuk mengemas produk ke dalam plastic wrapping.
Mesin ini berjumalh 2 unit dan bekerja dengan kecepatan sebesar 1500 pak/jam.
Spesifikasi-spesifikasi kapasitas tumpukan kertas yang tersedia meliputi lebar
antara 40 mm - 350 mm, panjang antara 100 mm - 500 mm, dan tinggi antara 20
mm - 120 mm.
5.1.4.13 Mesin Cetak
Mesin ini berfungsi untuk mencetak cover dan label yang akan
digunakan untuk produk yang telah dipack dengan berbagai ukuran seperti cover
untuk memo dan label ream.
5.1.4.14 Mesin Hitung
Mesin hitung berfungsi untuk menghitung jumlah lembaran kertas pada
setiap produk telah dihasilkan. Pada seksi ini terdapat 2 unit mesin hitung.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 77
Gambar 5.18 Mesin Hitung
[12]
5.1.4.15 Big Strapex
Alat ini berfungsi untuk mengikat box dengan tali strapper.
5.1.4.16 Meja Ukur
Alat ini berfungsi untuk memeriksa kembali kertas-kertas yang sudah
dihasilkan apakah sudah sesuai standar atau belum. Pada seksi ini terdapat 1 unit
meja ukur.
5.2 Instrumen Pengontrol
Sampai tahun 2005, Untuk sistem pengontrolan di P.T. Indah Kiat Pulp &
Paper Tbk. Tangerang, secara umum masih dilakukan manual. Setelah tahun 2006
sistem otomatisasi baru mulai direalisasikan.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 78
5.2.1 Stock Preparation
Pada seksi ini terdapat dua jenis sistem pengontrolan yang digunakan,
yaitu:
1) CRC (Consistency Recording Controlled)
CRC berfungsi untuk mengontrol konsistensi bubur pulp agar sesuai dengan
standar yang ada. CRC berhubungan langsung dengan shower pit yang
menyediakan air proses. Didalam CRC terdapat sebuah blade yang berfungsi
untuk mendeteksi konsistensi bubur pulp. Prinsip kerja dari CRC adalah mengatur
bukaan valve air panas secara otomatis sesuai dengan setting point yang telah
ditentukan. Di seksi Stock Preparation ini terdapat 2 unit CRC.
2) FRC (Flow Recording Controller)
FRC berfungsi untuk mengatur besarnya laju alir di kerangan. Untuk
pengaturan konsistensi bubur pulp, chest, pompa, pengaturan jumlah AKD dan
cationic starch pada bagian Stock Preparation sudah mulai dilakukan dengan
bantuan komputer.
5.2.2 Paper Machine
Pada bagian paper machine diterapkan penggunaan program pengontrolan
Digital Controlling System (DCS). Pengontrolan yang dilakukan meliputi antara
lain penentuan: ash content, moisture, head box,. Namun, pengontrolan yang
dilakukan sebagian besar masih dilakukan secara manual.
5.3 Instrumen Quality Control
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. melakukan uji kualitas terhadap bahan
baku, bahan proses, incoming material dan produk kertas yang dihasilkan untuk
menjaga kualitas produk dan kepuasan konsumen.
5.3.1 Pengawasan Mutu Bahan Baku
Bahan yang disimpan di gaudang material diuji dengan 2 metode, yaitu :
• Pengetesan langsung sebelum bahan diterima, biasanya dilakukan
untuk bahan-bahan seperti tapioka, PAC, dan CaCO3.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 79
• Pengetesan dilakukan setelah bahan ditermia dan dismpan di
gudang khususnya bahan-bahan impor seperti dyes, filler, OBA
dan AKD.
Bahan baku yang diuji pada tahap ini adalah :
1. Pulp, dilakukan uji brightness, moisture content, strength properties
2. CaCO3
3. Tapioka, dilakukan uji moisture content, pH, impurities, brightness, dan
viskositas.
, dilakukan uji impurities, ukuran partikel, dan brightness.
4. Cationic starch, dilakukan uji moisture content, viskositas, konsistensi,
dan impurities.
5. Pallet, dilakukan uji ukuran, moisture content serta defect,
6. IDO (Industrial Diesel Oil), dilakukan uji densitas dan warna.
Adapun, alat-alat yang digunakan untuk melakukan pengujian di atas,
seperti berikut :
1. pHmeter, untuk mengukur tingkat keasaman suatu bahan.
2. Piknometer, untuk mengetahui berat jenis bahan baku.
3. Viskometer yang berfungsi untuk mengukur besarnya viskositas suatu
bahan (kadar kekentalan bahan).
4. Neraca analitis, oven, dan corong Buchner yang berfungsi untuk mengukur
konsistensi dan konsentrasi bahan.
5.3.2 Pengawasan Mutu Bahan Dalam Proses
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. tidak hanya menguji bahan baku tetapi
juga bahan yang digunakan dalam proses. Alat-alat yang digunakan dalam
pengujian antara lain :
0) Viskometer yang berfungsi untuk mengukur kekentalan bahan yang digunakan.
1) pHmeter yang berfungsi untuk mengukur tingkat keasaman bahan.
2) Corong Buchner yang berfungsi untuk mengetahui besarnya konsentrasi bahan
proses (dalam berat/berat, berat/volume, atau mol/volume).
3) Freeness tester berfungsi untuk mengukur besarnya derajat giling yang
dinyatakan dalam centimeter cubic Canadian Standard Freeness atau biasa
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 80
dikenal dengan cc CSF. Jika harga cc CSF semakin rendah, maka serat akan
semakin halus dan sebaliknya. Cara kerja dari alat ini adalah sebagai berikut:
a) Bubur pulp diambil dengan gayung sampai penuh.
b) Permukaannya diratakan dengan permukaan gayung.
c) Kemudian diencerkan dengan 1000 mL air bersih.
d) Pasang tutup bawah alat freeness tester
e) Setelah diaduk hingga serbasama, sampel dimasukkan ke dalam corong
silinder peniris.
f) Tempatkan gelas ukur di bawah corong alir air samping dan gelas piala di
bawah corong alir air bawah.
g) Buka tutup bagian bawah, kemudian kran udara.
h) Air yang keluar melalui corong alir air samping ditampung kemudian
diukur volume serta temperaturnya.
i) Dikoreksi nilai freenessnya dengan tabel koreksi derajat giling terhadap
temperatur 27o
j) Prosedur kerja pengujian freeness :
C.
i. Keluaran dari refiner NBKP dan broke chest, mengunakan gayung
berukuran 75 mL yang disebut gayung 4 %.
ii. Keluaran dari refiner LBKP, mengunakan gayung berukuran 66.67
mL yang disebut gayung 4.5 %.
iii. Keluaran dari machine chest, mengunakan gayung berukuran 85.7 mL
yang disebut gayung 3.5 %. Contoh perhitungan di atas dengan asumsi
berat pulp kering = 3 gram,
maka untuk gayung 4% → %100753 x
mLgram = 4%
5.3.3 Pengawasan Mutu Produk
PT Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. juga melakukan pengujian kualitas
produk kertas yang dihasilkan. Alat-alat yang dipakai untuk uji kualitas ini adalah:
0) Bending Stiffness Tester yang berfungsi untuk mengukur derajat kelenturan
kertas. Stiffness ditentukan dengan menghitung gaya yang diperlukan untuk
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 81
membengkokkan lembaran kertas hingga mencapai sudut tertentu (dalam
mN).
1) Cobb Sizing Tester yang berfungsi untuk mengukur cobb value. Cobb value
adalah jumlah air yang diserap (dalam satuan gram) oleh lembaran kertas
seluas 1 m2 dalam waktu tertentu dan diukur dalam kondisi standar. Cara
kerja alat ini dimulai dengan menekan kertas dengan sebuah silinder.
Kemudian silinder diisi air dan didiamkan selama 60 detik. Setelah itu, air
dikeluarkan dan kertas yang telah terbasahi ditimbang (dalam gram /
m2
2) Datacolor digunakan untuk Colour Testing, yaitu pengujian terhadap warna
kertas dengan mengetahui panjang gelombang (λ) yang dipantulkan oleh
suatu benda tertentu. Dengan range λ antara 400 – 700 nm.
.menit). Selisih antara berat kertas yang mengandung air dan berat kertas
awal adalah jumlah air yang diserap oleh kertas.
3) Densometer yang berfungsi untuk mengukur porocity, dengan mengukur
waktu yang dibutuhkan untuk melewatkan 100 cc udara pada selembar kertas
(dalam secon/100 cc atau mL/menit ).
4) Elrepho yang berfungsi untuk mengukur kualitas warna kertas, brightness,
dan opacity. Pengukuran menggunakan 3 parameter, yakni:
L : gelap atau terangnya warna dimana semakin besar harga L maka
brightness kertas juga semakin besar.
a* : kadar warna merah-hijau dimana semakin besar nila a* maka semakin
merah dan sebaliknya semakin kecil semakin hijau.
b* : kadar warna kuning-biru dimana semakin besar nilai b* maka semakin
kuning dan sebaliknya semakin kecil semakin biru.
5) Mullen Burst O Matic Tester yang berfungsi untuk mengukur besarnya
bursting strength. Bursting strength adalah besarnya tekanan hidrostatik
dalam kPa yang diperlukan untuk dapat merusak (rupture) material jika
tekanan dinaikkan dengan laju konstan melalui diafragma karet ke daerah
lingkaran berdiameter 30,5 mm. Prinsip kerja alat ini adalah dengan menjepit
sampel kertas pada suatu penjepit kertas dan diberikan tekanan (dalam kPa).
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 82
6) Moistrex yang berfungsi untuk mengukur kandungan air yang terdapat di
dalam kertas dengan menggunakan sinar infrared.
7) Water Resistance, berfungsi untuk mengukur kekuatan kertas terhadap
penetrasi air. Cara kerja alat ini adalah pertama-tama ke dalam cawan petri
dimasukkan larutan NH4
8) Paprican Micro Scanner digunakan untuk mengukur dirt count dan light
contrass, dan formation (mm
SCN. Kemudian kertas diletakkan di atas permukaan
cairan. Selanjutnya teteskan FeCl3 ke atas kertas sambil dinyalakan
stopwatch. Stopwatch dimatikan setelah muncul bintik-bintik merah pada
kertas.
2/m2). Dirt count merupakan yaitu banyak black
spot per m2
9) pHmeter digunakan untuk mengukur tingkat keasaman (pH) permukaan.
.
10) Sample Punch yang berfungsi untuk mengukur gramatur kertas. Gramatur
adalah berat kertas dibagi dengan luas kertas (dalam gram/m2
11) Tensile strength tester yang berfungsi untuk mengukur daya tahan lembaran
kertas terhadap gaya tarik yang bekerja pada kedua ujung kertas yang
dinyatakan dalam kN/m. Kertas yang akan diukur dijepit pada kedua
ujungnya, kemudian ditarik secara perlahan-lahan dan diukur gaya yang
dibutuhkan untuk memutuskan kertas.
). Gramatur
kertas ditentukan dengan menimbang massa kertas dengan luas permukaan
tertentu.
12) Tearing Strength Tester yang berfungsi untuk mengukur tearing strength,
yaitu gaya yang dibutuhkan untuk menyobek kertas. Prinsip kerja alat ini
adalah dengan menggunakan pendulum berayun yang dijatuhkan untuk
merobek kertas. Dengan mencatat data tinggi pendulum, maka dapat
ditentukan energi yang hilang yang berkaitan dengan gaya yang dibutuhkan
untuk merobek kertas (dalam mN.m2
13) Tensile Stiffness Tester yang berfungsi untuk mengukur tensile stiffness
orientation (TSO), yaitu untuk melihat arah serat (searah atau tidak,
berdasarkan besarnya sudut penyimpangan).
/g).
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
83
BAB VI
PRODUK
6.1 Jenis Produk Kertas
Kertas yang diproduksi oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
memiliki gramatur dari 50 sampai dengan 165 gsm dan terdiri dari berbagai jenis,
antara lain:
1) Briefcard Paper (BCD)
2) Colour Duplicating Paper (CDP)
3) Colour Photocopy Paper (CPC)
4) Colour Woodfree Paper (CWF)
5) High Smoothness CWF (HWF)
6) High Smoothness CPC (HPC)
7) Laminating paper (LMP)
8) Release Base Paper / Sticker Base Paper (RBP)
9) Qur’an Paper High Smoothness (QPP)
10) Woodfree Paper (WF)
11) White Wrapping Paper (WWP)
6.2 Ukuran Produk Kertas
Kertas yang diproduksi oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
memiliki ukuran yang bermacam-macam antara lain:
1) Big sheet
2) Cut Size, meliputi A3, A4, B4, F4, F4A, F4B, dan LS.
3) Converted Product, meliput i memo block, mosaic, dan rainbow pack.
4) Roll, meliput i jumbo roll dan mini roll , dan
5) Ukuran sesuai dengan permintaan konsumen.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 84
6.3 Warna Produk Kertas
Warna kertas yang diproduksi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tangerang antara lain:
1) White Paper
2) Colour Paper, meliput i black, cyber, deep, light, dan rainbow colour.
6.4 Merk Dagang Produk Kertas
Merk dagang untuk kertas yang diproduksi oleh PT. Indah Kiat Pulp &
Paper Tbk. Tangerang yaitu:
1) Bazic
2) Butterfly
3) Collins
4) Connect
5) Cube
6) Farbiges Druckerpapier
7) Fargsorterat
8) Flying Colours
9) Jumbo
10) IKPP Paper
11) IK Duplicator
12) Lasercol
13) Novolus
14) Oxford Color Paper
15) Paperline
16) Pacesetter
17) Premier
18) Phoenix
19) Skyline
20) Sinar Spectra
21) Spectra Color
22) Super fine
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 85
23) Tudor
24) Visual Colours, dll.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
86
BAB VII
UTILITAS DAN PENGOLAHAN LIMBAH
7.1 Sistem Utilitas
Sistem utilitas yang digunakan di PT. Indah Kiat Pulp &Paper Tbk.
Tangerang dibagi menjadi 3 komponen, yaitu:air, steamdanlistrik.
7.1.1 Air
Air yang digunakan oleh PT. Indah Kiat Pulp &Paper Tbk. Tangerang
dibagi menjadi dua jenis, yaitu: fresh water dan process water.
7.1.1.1 Fresh Water
Kebutuhan fresh water PT. Indah Kiat Pulp &Paper Tbk. Tangerang
bersumber dari sungai Cisadane yang berada di sebelah barat lokasi pabrik dengan
melalui proses pengolahan terlebih dahulu. Seksi utility menyediakan sekitar
5000–8000 ton fresh water/hari. Air yang bersumber dari sungai Cisadane masih
sangat kotor dan tidak mungkin digunakan untuk proses produksi, sehingga perlu
dilakukan water treatment untuk memenuhi kebutuhan air.Zat yang ditambahkan
selama water treatmentadalah :
1) Alum (Al2(SO4)3.18H2
Alum berfungsi sebagai koagulan yang dapat menggumpalkan lumpur yang
terdapat dalam air sungai. Kebutuhan alum di PT.Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk. Tangerang mencapai 6.300 m
O)
3
2) Flokulan
per bulannya.
Flokulan digunakan untuk mengikat zat pengotor berukuran kecil, sehingga
zat pengotor akan menjadi partikel yang lebih besar dan mengendap. Flokulan
ditambahkan ke dalam bak yang dilengkapi dengan pengaduk. Kebutuhan
flokulan yang digunakan oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
mencapai 50 m3 per bulannya.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 87
3) Caustic Soda
Caustic Soda digunakan untuk menjaga kestabilan pH.NaOH ini ditambahkan
setelah dilakukan penambahan alum. Hal tersebut dikarenakan air akan
berubah menjadi asam setelah ditambahkan alum. Kebutuhan NaOH yang
digunakan oleh PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang mencapai3.500
m3
4) NaOCl
per bulannya.
NaOCl digunakan untuk membunuh mikroorganisme yang terkandung di
dalam air sungai. Kebutuhan NaOCl yang digunakan oleh PT. Indah Kiat Pulp
& Paper Tbk. Tangerang mencapai 1.800 m3
per bulannya.
Freshwater digunakan lagi untuk kegiatan produksi dan non-produksi seperti
pembuatan buburan NBKP, pembuatan larutan cationic starch dan larutan filler
CaCO3
Proses-proses pengolahan fresh water di unit water treatment adalah:
(ancylex), untuk membilas peralatan pada saat boil out, memenuhi
kebutuhan steam, dan keperluan rumah tangga.
a. Proses di tangki masukan
Pertama, untuk mengendapkan kotoran yang terkandung dalam air
sungai di dalam tangki masukan, di tambahkan alum yang memiliki sifat
asam dan koagulan Clarifix sebanyak 6 kg koagulan untuk setiap 100 kg
alum. Penambahan alum ini membuat air sungai menjadi semakin asam
sehingga diperlukan NaOH untuk menetralkan air sungai dan dilakukan
pengontrolan pH sebesar ± 7 serta pengontrolan kandungan SS air sebesar
100 ppm. Kebutuhan alum yang digunakan sebanyak maksimum 300 kg/hari,
flokulan maksimum 3 kg/hari, dan caustic soda maksimum 300 kg/hari.
b. Proses di tangki proses (Accelator Clarifier)
Accelator clarifier memiliki agitator dengan 3 buah impeller dimana
impeller pertama yang terletak bagian bawah tangki yang berfungsi untuk
mengaduk flok sehingga flok tidak mengendap dan lebih mudah dibuang
kembali ke sungai. Impeller kedua terletak di bagian tengah tangki berfungsi
untuk mengaduk flokulan dan NaOH menjadi homogen sehingga proses
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 88
pengendapan dan netralisasi sempurna. Sedangkan, impeller ketiga terletak di
bagian atas tangki, yang berfungsi untuk membawa flok ke bagian bawah
tangki agar flok mengendap. Kemudian air yang sudah jernih akan keluar
secara overflow melalui pipa-pipa di permukaan air.
Di dalam accelator clarifier ini juga terjadi 2 proses yakni primary
mixing dan secondary mixing. Pada primary mixing ditambahkan flokulan
untuk mengendapkan pengotor yang terkandung dalam air sungai sehingga
membentuk flok-flok atau lumpur dan dapat dipisahkan dari air. Pada
secondary mixing ditambahkan NaOH untuk menetralkan air dengan pH
sekitar 7 hingga 7.3.
c. Proses di tangki filter (Pressure Filter)
Air yang sudah bersih dari proses di accelator clarifier kemudian
dilewatkan melalui 5 buah pressure filter yang dilengkapi dengan media
penyaring pasir, kerikil, dan batu koral yang bertujuan untuk memisahkan
flok yang terbawa di dalam air. Filter yang digunakan kemudian di cuci
minimal satu kali sehari dengan cara membalikkan arah aliran air dari bawah
ke atas sehingga flok yang terendapkan di filter akan terbawa ke atas dan
keluar melalui pipa backwash. Penggantian pasir, kerikil, dan koral dilakukan
3 tahun sekali.
d. Proses di tangki penampungan
Terdapat 2 jenis tangki penampungan yakni tangki untuk air non
produksi yang memiliki kapasitas 300 m3 untuk air produksi dan tangki untuk
air non produksi yang memiliki kapasitas 250 m3
. Di dalam tangki
penampungan air produksi dilakukan penambahan NaOCl yang berfungsi
untuk membunuh mikroorganisme. Jumlah NaOCl yang digunakan
maksimum 90 kg/hari.
7.1.1.2 ProcessWater
Air proses merupakan air buangan hasil proses produksi yang telah
melalui proses treatment sehingga masih dapat digunakan kembali. Penggunaan
air proses ini ditujukan untuk mengurangi penggunaan fresh water, sehingga
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 89
dapat meminimalisasi biaya produksi. Air proses digunakan di seksi Stock
Preaparation dan di seksi Paper Machine.
Air proses pada seksi Stock Preparation diperoleh dari wire pit dan couch
pit. Air proses yang masih mengandung bubur padatan akan diproses lebih lanjut
di unit washer untuk memisahkan bubur padatan dari air proses. Kemudian air
proses bebas padatan ini dialirkan ke dalam white water pit, lalu dialirkan ke
dalam settling tank untuk ditambahkan dengan flokulan untuk mengendapkan
serat-serat pulp halus yang masih terkandung di air proses. Air keluaran settling
tank digunakan kembali unit pulper dan unit shower pit. Dari unit shower pit, air
proses ini kemudian dialirkan kembali ke unit washer untuk mencuci bubur kertas
broke. Sedangkan di seksi Paper Machine, air proses dari settling tank digunakan
untuk shower.
Di seksi Paper Machine, air proses berasal dari hasil proses dewatering
yang ditampung di wiretank, wirepit, danseal pit. Selanjutnya, air proses dialirkan
ke dalam bak silo pit. Air proses yang berada di dalam silo pit ditambahkan
bahan-bahan kimia seperti PAC untuk menstabilkan pH, defoamer untuk
menghilangkan busa, biocyde untuk mematikan mikroba. Kebutuhan air PT. Indah
Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang mencapai 19.26 m3
per ton kertas yang
diproduksi.
7.1.2 Steam
Steam yang digunakan dalam proses produksi kertas disuplai oleh PT.
DSS (Dian Swastika Sentosa) yang terletak di dalam kawasan PT. Indah Kiat Pulp
& Paper Tbk. Tangerang. Steam yang dihasilkan oleh PT. DSS bertekanan sebesar
7 bar dan merupakan superheated steam. Steam tersebut kemudian digunakan
untuk memanaskan dryer, larutan cationic starch, dan silo pit. Kondensat yang
dihasilkan dari proses produksi sebanyak± 70 %, dikembalikan ke PT. DSS untuk
diolah kembali menjadi steam. Untuk memenuhi kebutuhan steam, PT. DSS
memiliki lima buah boiler. Kebutuhan steam PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tangerang mencapai 3.06 ton per ton kertas yang diproduksi.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 90
7.1.3 Listrik
Kebutuhan listrik PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang disuplai
dari PT. Dian Swastika Sentosa dan juga oleh PLN. Listrik yang disuplai oleh PT.
DSS adalah tiga per empat dari total listrik yang digunakan oleh PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk. Tangerang.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan listrik di PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk. Tangerang, PT. Dian Swastika Sentosa memiliki dua buah turbin gas dan
lima buah engine generator untuk pembangkit listrik. Kebutuhan Listrik PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang mencapai 605.7 Kwh per ton kertas
yang diproduksi.
7.2. Maintenance
Maintenance bertujuan untuk performance dari mesin-mesin yang ada,
selain itu juga untuk menjaga kondisi semua peralatan agar tetap dalam kondisi
yang baik. Yang bertanggung jawab penuh dalam melakukan kegiatan
maintenance ini adalah seksi Workshop dan seksi Electrical & Instrument (EI),
tetapi seksi Workshop dan seksi Electrical & Instrument (EI) tidak dapat
mengontrol secara keseluruhan maka dari itu harus dibantu dengan tanggung
jawab seluruh karyawan yang menggunakan peralatan.
Kegiatan maintenanceseksi Workshop pekerjaan sipil, mekanik,perpipaan,
dan welding. Kegiatan maintanance seksi Electrical & Instrument (EI) meliput i
pekerjaan elektronik, instrumentasi, dan otomasi. Kegiatan maintenance yang
dilakukan terdapat dua macam, yaitu:
1) Preventive Maintenance
Preventive maintenance merupakan kegiatan maintenance yang dilakukan
secara rutin. Tujuannya adalah untuk menjaga performance dan keawetan
seluruh peralatan dan mesin produksi sehingga dapat bekerja secara optimal.
Kegiatan-kegiatan preventive maintenance yang dilakukan adalah sebagai
berikut:
a) Bagian sipil, memperbaiki kondisi bangunan-bangunan di kawasan pabrik
yang sudah mulai rusak.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 91
b) Bagian bengkel, melakukan pembersihan yang sudah dijadwalkan dan
perbaikan jika terjadi kerusakans pare part.
c) Bagian perencanaan, membuat gambar kerja untuk pemesanan spare part
ke bengkel.
d) Melakukan boil out. Ada dua jenis boil out yang dilakukan, yaitu:
i. Light Boil Out
Kegiatan light boil out dilakukan rutin setiap 10 hari sekali untuk
membersihkan peralatan-peralatan tertentu. Contohnya: menguras silo pit
dan mencegah terjadinya slime. Kegiatan light boil out biasanya dilakukan
untuk produksi kertas putih.
ii. Heavy Boil Out
Kegiatan heavy boil out dilakukan setiap 21 hari sekali. Pada proses
heavy boil out ada dua metode boil out yang digunakan secara bergantian,
yaitu: boil out acid dan boil out alkali. Boil out acid bertujuan untuk
menghilangkan slime-slime yang terbentuk dan menempel pada mesin-
mesin produksi. Boil out acid ini dilakukan pada pH 3 – 3.5 dengan
menggunakan campuran chemical boil out (NaOH) dan H2
2) Corrective Maintenance
O. Sedangkan,
boil out alkali dilakukan untuk menghilangkan bahan-bahan kimia yang
menempel pada alat. Boil out alkali ini dilakukan pada pH ≥ 13 dengan
menggunakan chemical boil out, NaOH.
Corrective maintenance merupakan kegiatan maintenance yang sifatnya
mendadak. Corrective maintenance ditujukan untuk memperbaiki peralatan-
peralatan dan mesin-mesin produksi yang rusak secara tiba-tiba pada saat sedang
beroperasi, sehingga dapat digunakan kembali untuk memproduksi kertas.
7.3 Pengolahan Limbah
PT. Indah Kiat Pulp &Paper Tbk. Tangerang menghasilkan limbah-limbah
yang akan dibuang ke sungai. Sebelum limbah dibuang ke sungai limbah diolah
terlebih dahulu. Tujuan dari pengolahan limbah yaitu limbah yang dibuang tidak
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 92
membahayakan manusia dan lingkungan. Limbah yang dihasilkanada dua jenis
yaitu limbah padat dan limbahcair.
7.3.1 Limbah Padat
Limbah padat yang dihasilkan olehPT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tangerang antara lain sisa kemasan, potongan kertas, limbah domestik, dan
sludge.
1) Sisa Kemasan
Sisa kemasan yang ada di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
antara lain plastik, kaat, drum plastik, dan drum besi. Sisa kemasan dikumpulkan
dan dikirim ke seksi General Affairs. Di seksi General Affairs dilakukan
penyortiran terhadap sisa kemasan, kemudian dijual ke customer atau
dikembalikan ke supplier.
2) Potongan Kertas
Potongan kertas diperoleh dari kertas yang putus selama proses produksi
di Paper Machine, kertas sisa pemotongan di finishing dan converting, kertas
yang tidak lolos sortir, dan kertas yang tidak sesuai dengan permintaan customer.
Potongan kertas yang ada digunakan sebagai kertas broke. Potongan kertas
rainbow digunakan untuk pembuatan kertas berwarna gelap atau pembungkus
bahan baku.
3) Limbah Domestik
Limbah domestik merupakan limbah yang diperoleh bukan dari proses
produksi. Limbah domestik meliputi kertas tisu, plastik atau kertas pembungkus
makanan, daun kering, dan lain-lain. Limbah domestik dikumpulkan menurut
jenisnya, yang terdiri dari 3 antara lain sampah kertas, sampah plastik, dan
campuran. Limbah tersebut dikumpulkan dan diangkut ke tempat pembuangan
akhir oleh Dinas Kesehatan.
4) Sludge
Sludge merupakan limbah yang diperoleh dari proses pengolahan limbah
cair yang telah melewati beberapa tahap. Sludge ini dapat dimanfaatkan sebagai
pupuk untuk tanaman singkong, padi, dan lain-lain.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 93
7.3.2 Limbah Cair
Limbah cair sisa hasil proses produksi diolah terlebih dahulu agar tidak
mencemari sungai Cisadane. Limbah cair dialirkan kebagian seksi Pengolahan
limbah yang bertanggung jawab untuk mengolah limbah cair secara fisika, kimia,
dan biologi.
Pertama-tama, limbah cair sisa hasil proses produksi ini dilewatkan ke bar
screen untuk memisahkan limbahcair dari limbahpadat seperti plastik, potongan
kayu, kawat, dll agar tidak menyumbat pompa maupun perpipiaan serta tidak ikut
terbawa ke dalam pumping pit. Limbah cair yang telah terbebas dari limbah padat
ini kemudian ditampung sementara di pumping pit. Pumping pit berupa kolam
panjang yang dilengkapi dengan 2 pompa dengan sensor ketinggian di seksi
Paper Machine, dimana jika ketinggian cairan di pumping pit terlalu tinggi maka
pompa akan menyala secara otomatis dan memompakan limbah cair menuju unit
pengolahan limbah. Begitu pula sebaliknya, jika ketinggian cairan terlalu rendah
maka pompa akan mati. Dimensi ukuran pumping pit sebesar 12 m x 4 m x 3 m.
Dari unit pumping pit limbah cair dipompa ke buffer tank yang dilengkapi
dengan dua buah mixer yang digunakan untuk mengaduk limbah cair agar limbah
cair tidak mengendap dan menjadi lebih homogen.Buffer tank dapat menampung
hingga 2.000m3
Setelah diberi penambahan alum pada unit hydraulic jump, limbah cair
kemudian dialirkan menuju flocculation tank. Pada flocculation tanki ni, limbah
ditambahkan bahan kimia polymer anionic sebanyak0,1 - 0,2 ppm yang bersifat
sebagai flokulan yang berfungsi untuk menyatukan gumpalan kecil yang telah
terbentuk akibat penambahan alum menjadi gumpalan yang lebih besar.
Flocculation tank terdiri dari 2 tangki dimana tangki pertama terjadi pengadukan
cepat untuk membentuk gumapalan dengan kecepatan motor impeller sebesar 3,2
dengan ukuran tank sebesar 28 m x 19.2 m x 4.15 m. Dari buffer
tank, limbah cair dipompakan menuju hydraulic jumpyang akan menimbulkan
turbulensi aliran limbah sehingga bahan kimia akan terdistribusi secara merata.
Pada unit ini, limbah cair ditambahkan alum sebanyak 20 - 40 ppm yang berfungsi
sebagai koagulan sehingga dapat menggumpalkan kotoran-kotoran yang terdapat
di dalam limbah cair.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 94
rpm dengan daya 2 HP. Sedangkan tangki kedua terjadi pengadukan lambat untuk
membentuk flok yang lebih besar dengan bantuan polimer anionik. Pembentukan
flok dibantu dengan polimer anionik yang bermuatan negatif untuk menarik serat
dan pulp yang bermuatan negatif sehingga terbentuk endapan. Ukuran
flocculation tank sebesar 8,5 m x 8,5 m x 4,5 m.
Limbah cair kemudian dialirkan ke unit clari-thickener dengan tujuan
untuk mengendapkan kotoran-kotoran yang ada. Kotoran-kotoran akan
mengendap di dasar clari-thickener, dan kemudian akan dialirkan menuju sludge
holding tank dengan menggunakan pompa. Limbah cair yang telah terbebas dari
kotoran kemudian dialirkan menuju pre-mixing tank untuk ditambahkan lumpur
aktif, fosfat, danurea. Lumpur aktif mengandung bakteri-bakteri yang dapat
menguraikan zat-zat pengotor yang terdapat di dalam limbah. Sedangkan, fosfat
dan urea berfungsi sebagai suplai nutrisi bagi bakteri-bakteri pengurai untuk
tumbuh dalam lumpur aktif. Selanjutnya, campuran limbah dan lumpur aktif
dialirkan menuju deep oxidation ditch (tankiaerasi). Bakteri-bakteri pengurai
tersebut merupakan bakteri aerob. Oleh sebab itu, dalam proses penguraiannya
dibutuhkan oksigen yang juga dipasok oleh aerator ke dalam unit deep oxidation
ditch.
Limbah cair kemudian dialirkan menuju final clarifier untuk
mengendapkan lumpur yang terbawa. Setelah lumpur terendapkan, limbah cair
kemudian ditampung di dalam effluent tank sebelum akhirnya dibuang ke
sungai.Sedangkan lumpur yang terendapkan kemudian dialirkan ke dalam sludge
return tank. Dari sludge return tank, lumpur/endapan akan diproses lebih lanjut di
dalam pre-mixing tank dan sludge thickener sebelum akhirnya ditampung di
dalam sludge holding tank. Endapan kemudian dialirkan menuju dehydrator untuk
mengurangi kadar air yang terdapat di dalamya. Endapan dari dehydrator yang
sudah berkurang kadar airnya kemudian di bakar di boiler bersama batu bara.
Adapun baku mutu limbah cair industri kertas dan air limbah domestic seperti
yang terlampir di tabel 7.1 di bawah ini.
Limbah B3 berupa larutan hasil pengujian COD dan sisa bahan kimia yang
sudah kadaluarsa dikirimkan untuk diolah lebih lanjut ke Prasadha Pamunah
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 95
Limbah Industri yang terletak di Cileungsi, Bogor. Sedangkan limbah berupa aki
bekas dijual ke PT. Non Ferindo Utama yang terletak di Curug, Tangerang.
Tabel 7.1 Baku Mutu Limbah Cair Industri Kertas dan Air Limbah Domestik
Parameter Kadar Maksimum (mg/L)
Beban Pencemaran Maksimum (Kg/ton)
BOD 100 5 5 COD 200 10 TSS 100 5
Minyak dan lemak 10 - Nitrat 10 - Nitrit 0.2 - pH 6.0 – 9.0
Debit limbah maksimum 50m3/ton poduk kertas kering
7.4. Kebisingan
Salah satu dampak yang ditimbulkan dari proses produksi kertas di PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang yaitu kebisingan. Ada beberapa langkah
yang diambil oleh PT. IKPP Tbk. Tangerang untuk menanggulangi masalah
tersebut, diantaranya adalah penggunaan alat peredam getar, pemeliharaan mesin
secara berkala, dan penggunaan ear-plug bagi operator lapangan yang bekerja di
daerah dengan tingkat kebisingan di atas 85 dB sesuai dengan baku mutu tingkat
kebisingan seperti yang terlampir dalam tabel 7.2, yang berdasarkan acuan :
1. Keputusan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor : KEP-48/MENLH/11/1996
Tanggal Berlaku : 25 November 1996
2. Keputusan Menteri Tenaga Kerja
Nomor : KEP-51/MEN/1999
Tanggal Berlaku : 16 April 1999
Tabel 7.2 Baku Mutu Tingkat Kebisingan
Lingkungan/Wilayah Nilai Ambang Batas Satuan
Pemukiman 55 dB(A)
Area Kerja (8 jam) 85 dB(A)
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
96
BAB VIII
LOKASI DAN TATA LETAK PABRIK
8.1 Lokasi Pabrik
Lokasi kantor dan pabrik PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
yaitu Jalan Raya Serpong KM 8, Desa Pakulonan, Kecamatan Serpong,
Kabupaten Tangerang, provinsi Banten. Sedangkan lokasi untuk kantor pusat PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. yaitu Gedung Plaza BII Jalan M.H Thamrin No.
51, Jakarta.
Lokasi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang berada di jalan raya
dan berdekatan dengan jalan tol Tangerang – Jakarta – Merak sehingga kantor dan
pabrik dapat diakses dengan mudah. Lokasi pabrik yang strategis ini
menguntungkan karena memberikan kemudahan dan kelancaran dalam
pendistribusian baik bahan baku proses produksi maupun pendistribusian barang-
barang hasil produksi kepada distributor dan para konsumen baik di dalam
maupun di luar negeri. Konsumen PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. umumnya
berasal dari luar negeri, dan produk yang diminta dikirim dengan menggunakan
kapal laut melalui Pelabuhan Tanjung Priok
Selain itu, lokasi pabrik PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
yang berdekatan dengan sungai Cisadane sangat menguntungkan, karena sungai
Cisadane merupakan sumber air untuk memenuhi kebutuhan proses produksi
maupun non-produksi yang mengalami water treatment terlebih dahulu.
Berikut ini adalah batas-batas geografis dari kantor dan pabrik PT. Indah
Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang:
• Sebelah utara: pemukiman penduduk desa Pakulonan Timur.
• Sebelah selatan : pemukiman penduduk dan markas Artileri Pertahanan
Udara RI (ARHANUDRI).
• Sebelah timur : perumahan Alam Sutera.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 97
• Sebelah barat : perumahan Gading Serpong yang dibatasi oleh sungai
Cisadane.
Gambar 8.1 Denah lokasi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
8.2 Tata Letak Pabrik
Kawasan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang memiliki beberapa
gedung yang terpisah dan terdapat tiga pos keamanan dalam menjalankan
aktivitas selama bekerja antara lain :
1) Kantor Utama
Kantor utama PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang berada di
Wisma Indah Kiat yang terletak bersebelahan dengan pabrik. Dalam
Wisma Indah Kiat terdapat Departemen Business dan Departemen
Accounting. Kedua departemen ini tidak berhubungan secara langsung
dengan proses produksi kertas.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 98
2) Kantor Pabrik
Kantor pabrik terletak di bagian pintu masuk PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk. Tangerang. Kantor pabrik terdiri dari Mill Manager Office (kantor
kepala pabrik) dan departemen Administrasi yang terdiri dari seksi
General Affairs dan HRD.
3) Kantor-kantor Seksi
PT. Indah Kiat Pulp & Paper memiliki beberapa seksi. Seksi-seksi
tersebut antara lain : General Affairs, HRD, Gudang Material, K3, QC
(Quality Control), QSC (Quality System Control), PL (Pengolahan
Limbah), FN (Finishing), CV (Converting), WS (Workshop), EI
(Electrical & Instrument), UT (Utility) serta Gudang Produksi. Lokasi dari
kantor-kantor seksi ini ada di tempat yang berbeda-beda di dalam
lingkungan PT. Indah Kiat Pulp & Paper. Sebagai contohnya: kantor seksi
Stock Preparation berada di lokasi bagian produksi.
4) Unit Produksi
Unit Produksi yaitu Departemen Produksi. Departemen produksi terbagi
menjadi seksi Stock Preparation, seksi Paper Machine, seksi Paper
Finishing, dan seksi Paper Converting.
5) PT. Dian Swastika Sentosa
Perusahaan ini terletak di dalam kawasan PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk. Tangerang. Perusahaan ini mensuplai kebutuhan listrik dan steam
yang dibutuhkan dalam proses produksi PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tangerang.
6) Gudang
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang mempunyai dua gudang,
yaitu gudang material dan gudang produksi. Persediaan bahan baku dan
bahan penunjang yang diperlukan dalam proses produksi disimpan di
dalam gudang material, sedangkan kertas yang telah selesai diproduksi dan
siap untuk dipasarkan disimpan dalam gudang produksi. Gudang di PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang memiliki kapasitas 14.000 ton,
memiliki 16 unit forklift, dan 1 set container loading.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 99
7) Water Treatment
Dalam lingkungan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang terdapat
unit pengolahan air. Bangunan ini terdiri dari sebuah kantor seksi dan satu
set unit alat pengolahan air sungai Cisadane. Air yang diperoleh dari unit
ini (Fresh water) akan digunakan untuk proses produksi dan non-produksi.
8) Unit Pengolahan Limbah
Unit pengolahan limbah PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
berfungsi untuk mengolah limbah cair yang dihasilkan dari proses
produksi.
9) Bangunan-bangunan Lain
Bangunan-bangunan lain yang terdapat di PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk. Tangerang bersifat sebagai bangunan penunjuang, di antaranya
adalah: tempat ibadah, mess karyawan, ruang meeting, ruang tamu, sarana
olah raga, kantin, koperasi, kamar kecil, tempat parkir, dll.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
100
BAB IX
STRUKTUR ORGANISASI
9.1 Struktur Organisasi
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang memiliki struktur organisasi
yang fungsional, dimana tugas drai pimpinan kepada bawahan dan
pertanggungjawaban tugas dari bawahan kepada pimpinan berjalan sesuai dengan
tugas dan wewenangnya. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang dipimpin
oleh seorang kepala pabrik yang disebut dengan mill manager. Mill manager
memiliki tugas yaitu bertanggung jawab untuk melaksanakan sistem mutu produk
yang dihasilkan dan memiliki komitmen untuk melakukan evaluasi terhadap
sistem jaminan mutu melalui tinjauan manajemen yang dilakukan paling sedikit
setahun sekali.
Mill manager dalam menjalankan tugasnya dibantu oleh lima depatemen,
antara lain :
9.1.1 Production Department
Production Department memiliki tanggung jawab yaitu untuk menjalankan proses
produksi sesuai dengan prosedur kerja yang baik dengan mempertimbangkan
dampaknya terhadap lingkungan, menjaga efektifitas proses produksi, memenuhi
kebijakan perusahaan dan sarana perusahaan, bekerja sama dengan kepala
departemen lain yang berhubungan dalam mengambil tindakan perbaikan dan
pencegahan terhadap masalah dalam produksi. Departemen produksi terdiri dari
empat seksi antara lain:
1. Seksi Stock Preparation (SP)
Seksi Stock Preparation memiliki tugas untuk membuat buburan pulp dari
bahan baku pulp, broke paper dan bahan kimia lain. Buburan pulp kemudian
diproses di seksi Paper Machine. Seksi Stock Preparation (SP) memiliki
tanggung jawab untuk menjaga standar agar tetap baik.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 101
2. Seksi Paper Machine (PM)
Seksi Paper Machine memiliki tugas untuk bertanggung jawab dan
mengolah buburan pulp yang berasal dari Seksi Stock Preparation menjadi kertas.
3. Seksi Finishing
Seksi Finishing memiliki tugas untuk menghasilkan produk kertas dalam
bentuk roll dan big sheet, serta menyortir dan menghitung lembaran kertas
tersebut.
4. Seksi Converting
Seksi Converting memiliki tugas dalam memotong produk kertas menjadi
A4, F4,atau ukuran sesuai permintaan konsumen, membuat converted product,
dan membungkus produk kertas sesuai dengan order dari konsumen.
9.1.2 Business Department
Business Department bertanggung jawab dalam menerapkan sistem
manual lingkungan, memenuhi sistem manajemen lingkungan, mengatur proses
penyimpanan dan pengiriman produk kertas kepada customer, serta memenuhi
kebijakan perusahaan, tujuan, dan sasaran perusahaan.
Departemen bussiness bertanggung jawab atas seksi Gudang Produksi,
dimana seksi Gudang Produksi mencakup pembelian bahan baku utama dan bahan
baku penunjang serta pemasaran produk hasil produksi. Selain itu, seksi ini juga
bertanggung jawab untuk penyimpanan dan pengawasan serta pendistribusian
produk-produk baik di dalam negeri maupun luar negeri.
9.1.3 Engineering Department
Engineering Department bertugas untuk mengkoordinasi dalam melakukan
maintenance dan masalah operasional seperti: listrik, steam , dan air. Engineering
Department terdiri dari tiga seksi, yaitu:
1. Seksi Mechanical Maintenace & Manufacturing
Seksi Mechanical Maintenace & Manufacturing memiliki tugas yaitu
merancang dan mengembangkan pabrik, memelihara dan memperbaiki alat, serta
instalasi peralatan baru. Seksi ini mencakup bagian-bagian, yaitu: bagian welding
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 102
(pengelasan), maintenance (perawatan untuk semua alat-alat produksi), dan sipil
(perbaikan gedung).
2. Seksi Electrical & Instrument Maintenance
Seksi Electrical & Instrument memiliki tugas untuk mengurus dalm
penyediaan air, steam, dan listrik untuk kebutuhan produksi.
3. Seksi Power Plant & Station Boiler
Seksi ini berkerja sama dengan seksi Electrical & Instrument dalam hal
pengadaan air bersih (freshwater), air proses, steam dan listrik untuk proses
produksi.
9.1.4 Compliance Development Department
Kepala Compliance Development Department memiliki tugas untuk :
1. Mengkoordinasi dalam proses publikasi, distribusi dan administrasi
manual lingkungan.
2. Menganalisis dan menyelesaikan masalah-masalah mutu.
3. Menyiapkan dan melaksanakan internal dan eksternal audit mutu serta
menyiapkan laporan-laporan yang berhubungan.
4. Menyatukan, meninjau dan mendistribusikan prosedur operasi bersama
antara kepala departemen dan kepala seksi.
5. Mengkoordinasikan semua aktivitas yang berhubungan dengan
lingkungannya.
6. Menerapkan dan memspesifikasikan manajemen lingkungan.
7. Menlakukan evaluasi pada efektifitas tindakan perbaikan dan pencegahan
penyimpangan mutu produk.
8. Melakukan analisa dan penyelesaian terhadap masalah lingkungan.
Compliance Development Department terdiri dari tiga seksi, yaitu:
1) Seksi Quality Control
Seksi Quality Control bertanggung jawab melakukan pengujian bahan
baku, baik bahan baku utama maupun bahan baku penunjang serta produk
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 103
hasil produksi. Seksi Quality Control juga bertanggung jawab untuk menguji
kualitas limbah.
2) Seksi Quality System Control
Seksi ini bertanggung jawab untuk memelihara pelaksanaan sistem
manajemen mutu berdasarkan standar ISO 9001 dan ISO 14001, serta SMK3
3) Seksi Environmental Protection
( Sistem Manajemen Keselamatan dan Kesehatan Kerja ).
Seksi Environmental Protection bertanggung jawab mengolah limbah
dari hasil proses produksi, baik limbah padat maupun limbah cair.
9.1.5 Mill Service Department
Kepala bagian Mill Service memiliki tanggung jawab untuk :
1) Melakukan koordinasi keselamatan dan kebersihan lingkungan kerja
2) Melakukan koordinasi atas aktivitas training
3) Memenuhi sistem kebijakan perusahaan, manajemen lingkungan, serta
tujuan dan sasaran yang ingin dicapai.
4) Mengawasi penyimpanan barang-barang yang masuk maupun keluar
pabrik
5) Menangani area penyimpanan barang bekas dalam plastik.
6) Melakukan koordinasi pembuangan limbah padat dan penjualan barang
bekas dari pabrik.
7) mengkoordinasi dalam keadaan darurat.
Departemen administrasi mencakup empat seksi, yaitu:
1) Seksi General Affairs
Seksi General Affairs bertanggung jawab atas hal-hal yang
berhubungan dengan umum seperti perbaikan gedung, hubungan masyarakat,
pembelian barang (purchasing), serta penjualan barang-barang bekas dengan
karyawan baik yang di luar maupun yang di dalam pabrik.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 104
2) Seksi Personalia/ Human Resources Development (HRD)
Seksi HRD ini bertanggung jawab atas hal-hal yang menyangkut
karyawan PT. Indah Kiat Pulp & Paper, seperti merekrutan tenaga kerja baru,
pelatihan, praktek kerja lapangan serta sistem pengupahan.
3) Seksi Kesehatan & Keselamatan Kerja (K3
Seksi K3 bertanggung jawab atas kemungkinan kecelakaan yang dapat
terjadi di dalam pabrik. Seksi K3 wajib melakukan pemeriksaan dan
pengontrolan untuk mencegah dan mengurangi resiko kecelakaan, di tempat
kerja. Selain itu, seksi K3 juga bertanggung jawab dalam penyediaan
poliklinik.
)
4) Seksi Gudang Material (Material Warehouse)
Seksi ini bertanggung jawab atas penyimpanan suku cadang pabrik
serta barang-barang keperluan kantor lainnya. Selain itu, seksi gudang
material juga bertanggung jawab dalam pendistribusian bahan baku baik
bahan baku utama maupun penunjang untuk digunakan dalam proses
produksi.
9.1.6 Finance & Accounting Section
Finance & Accounting Section tidak berhubungan secara langsung dengan
proses produksi. Departemen ini bertanggung jawab mengenai cash flow
perusahaan, baik dalam pengawasan maupun memberikan pengarahan mengenai
biaya produksi. Departemen ini juga bertanggung jawab dalam tender serta
pembukuan operasi produksi.
9.2 Jumlah Karyawan
Jumlah karyawan yang bekerja di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tangerang hingga bulan Juli 2010 adalah:
1. Berdasarkan jenis kelamin, jumlah karyawan yang berjenis kelamin laki –
laki sebanyak 858 orang dan berjenis kelamin perempuan sebanyak 256
orang.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 105
2. Berdasarkan jenjang pendidikan, yaitu :
1) S2 sebanyak 2 orang
2) S1 sebanyak 114 orang
3) D3 sebanyak 44 orang
4) Non-diploma sebanyak 956 orang
9.3 Kesejahteraan Karyawan
PT Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Tangerang menjamin kesejahteraan
dan kesehatan semua karyawan dengan memberikan fasilitas-fasilitas, meliput i:
1) Asuransi
a) Asuransi Keselamatan Kerja
Untuk asuransi keselamatan kerja, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tangerang bekerja sama dengan asuransi Jamsostek (Jaminan Sosial
Tenaga Kerja). Jamsostek melindungi karyawan atas kecelakaan yang
mungkin terjadi di dalam pabrik maupun di luar pabrik pada saat jam
kerja.
b) Asuransi di Luar Jam Kerja
Asuransi Bumi Putera Daerah melindungi karyawan PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk. Tangerang ketika berada pada saat di luar jam
kerja.
c) Asuransi Kesehatan
Dalam bidang kesehatan, karyawan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tangerang dilindungi oleh Asuransi Sinar Mas Medicare. Asuransi ini
tidak hanya berlaku untuk karyawan tetapi juga berlaku untuk anggota
keluarga karyawan (suami/istri dan anak pertama sampai anak ketiga).
2) Fasilitas Kesehatan
a) Poliklinik
Di dalam lingkungan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
terdapat poliklinik yang diperuntukan tidak hanya bagi karyawan tetapi
juga bagi keluarga karyawan. Dokter jaga dan suster dalam poliklinik
ini bertugas secara shift selama 24 jam.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 106
b) Kerjasama dengan Rumah Sakit
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang berkerjasama dengan
rumah sakit RS Global Medika. RS Global Medika memberikan
potongan harga bagi karyawan dan keluarga karyawan yang berobat di
rumah sakit tersebut. Selain itu, PT. Indah Kiat Pulp & Paper juga
bekerjasama dengan RS Eka.
3) Fasilitas Olahraga dan Ibadah
Di dalam lingkungan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
juga menyediakan fasilitas olahraga seperti lapangan futsal, voli, sepak
bola, tenis meja, bulutangkis dan ruangan fitness. Selain itu PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk. Tangerang juga menyediakan mushola dan masjid bagi
karyawan yang beragama Islam.
4) Mess Karyawan
Karyawan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang mempunyai
wewenang untuk tinggal di kamar mess. Bagi karyawan yang masih belum
menikah akan dipinjamkan kamar mess, sedangkan bagi mereka yang
telah berkeluarga akan dipinjamkan sebuah rumah. Mess yang disediakan
oleh perusahaan sudah dilengkapi fasilitas listrik, air ledeng, kamar mandi,
kabel telepon, dan kabel TV. Setiap karyawan yang menempati mess
diperbolehkan menambah perabotan pribadi dengan biaya sendiri.
5) Tunjangan
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang menyediakan tunjangan
hari raya, hadiah bagi anak karyawan yang berprestasi, dana training bagi
karyawan, dan dana rekreasi bagi karyawan dan keluarga.
6) Koperasi
PT. Indah Kiat Pulp and Paper Tbk. Tangerang menyediakan koperasi
bagi semua karyawan perusahaan. Koperasi menyediakan jasa simpan
pinjam, menjual makanan dan minuman, serta pemesanan produk kertas.
Pembayaran untuk pemesanan produk dilakukan dengan sistem
pemotongan gaji.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 107
7) Serikat Pekerja
Seluruh karyawan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
tergabung di dalam serikat pekerja. Persoalan-persoalan yang terjadi di
dalam pabrik akan dibahas pada sebuah pertemuan (rapat) yang dihadiri
oleh manajemen pabrik dan perwakilan serikat pekerja.
8) Seragam
Setiap karyawan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang wajib
menggunakan seragam saat bekerja. Para karyawan mendapatkan jatah dua
set pakaian dinas setiap tahunnya, dan bagi operator lapangan jatah
tambahan sebanyak empat buah kaos.
9.4 Peraturan Kerja
1) Jam Kerja
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang membedakan jam kerja
karyawan menjadi dua bagian, yakni:
a) Jam Kerja Shift
Karyawan departemen produksi dan security bekerja berdasarkan
shift, adapun pembagian jam kerja karyawan adalah sebagai berikut :
i. Departemen produksi : Shift 1 = pk. 08.00 - 16.00
: Shift 2 = pk. 16.00 - 24.00
: Shift 3 = pk. 24.00 - 08.00
ii. Bagian security : Shift 1 = pk. 07.00 - 15.00
: Shift 2 = pk. 15.00 - 23.00
: Shift 3 = pk. 23.00 - 07.00
b) Jam Kerja non-Shift
Selain itu, ada pula karyawan yang bekerja non-shft. Karyawan yang
bekerja non-shift adalah seluruh karyawan diluar departemen produksi dan
bagian security dengan pembagian jam kerja sebagai berikut :
i. Jam kerja : Hari Senin-Kamis = pk. 08.00 - 17.00
: Hari Jumat = pk. 08.00 - 17.15
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 108
ii. Jam istirahat : Hari Senin-Kamis = pk. 12.00 - 13.00
: Hari Jumat = pk. 11.45 - 13.00
2) Cuti
a) Cuti Tahunan
Seluruh karyawan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
memiliki hak untuk cuti. Hak yang dimiliki oleh para karyawan adalah 12
hari per tahun, para karyawan yang telah bekerja lebih dari 5 tahun, akan
mendapatkan tambahan satu hari cuti per tahunnya, dan bagi mereka yang
telah bekerja lebih dari 10 tahun, akan mendapatkan tambahan dua hari cuti,
demikian seterusnya. Para karyawan tetap memperoleh gaji dan uang
transportasi secara penuh.hak mendapatkan cuti selama 12 hari per tahunnya.
Karyawan akan memperoleh uang kompensasi pengganti hak cuti jika hak
cuti yang dimiliki tidak dipergunakan. Penggantian hak cuti adalah sebesar
premi satu hari dikalikan jumlah hari cuti yang tersisa.
b) Cuti Sakit
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang memberikan keleluasaan
bagi karyawannya untuk mendapatkan cuti sakit selama 12 hari per tahun.
Karyawan diwajibkan untuk melapor ke perusahaan pada hari yang
berhalangan dan menyerahkan surat keterangan sakit/ surat di rawat inap dari
dokter saat kembali bekerja. Selama menjalani cuti sakit, tidak ada potongan
gaji ataupun uang makan, tetapi karyawan yang sakit tidak akan mendapatkan
uang transportasi.
c) Cuti Khusus Karyawan Wanita
Khusus bagi karyawan wanita, akan diberikan cuti khusus jika
karyawan wanita tersebut sedang mengalami haid, cuti ini berlangsung
selama 2 hari. Jika karyawan wanita tersebut akan melahirkan akan diberikan
cuti selama 1,5 bulan sebelum melahirkan dan 1,5 bulan setelah melahirkan.
Selama cuti hamil dan melahirkan, karyawan wanita tersebut tetap
mendapatkan gaji penuh serta uang makan namun tidak mendapatkan uang
transportasi.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 109
d) Cuti Khusus
Karyawan PT. Indah Kiat Pulp & Paper berhak untuk mendapatkan cuti
khusus jika karyawan menikah, ada anggota keluarga karyawan yang
meninggal, atau keluarga terkena bencana alam.
3) Pensiun
Karyawan PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang yang telah
berusia 55 tahun akan dipensiunkan dan memperoleh dana pensiun sesuai
dengan peraturan yang telah ditetapkan oleh pemerintah.
9.5 Segi Ekonomis Perusahaan
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang merupakan bentuk
perusahaan terbuka untuk umum dengan membuka penjualan saham untuk umum
di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya pada bulan Juni tahun 1990,.
Kepemilikan saham di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang adalah
sebagai berikut:
1) PT. Puri Nusa Eka Persada sebesar 57,25 %
2) Chung Hwa Pulp International Corporation sebesar 16,11 %
3) Yuen Foong Yu Global Investment Corporation sebesar 7,62 %
4) Umum sebesar 19,02 %
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
110
BAB X
PEMBAHASAN
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Merupakan perusahaan yang bergerak
di bidang kertas dan merupakan anak perusahaan PT. Sinar Mas Group. Kertas
yang dihasilkan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang adalah kertas
berwarna dengan bahan baku berupa pulp dan broke paper. Di PT. IKPP
Tangerang Mill, proses produksi dibagi menjadi 2 departemen yaitu departemen
produksi dan departemen finishing yang masing – masing terdiri atas 2 seksi,
yaitu seksi Stock Preparation, Paper Machine, Finishing dan Converting.
10.1 Stock Preparation
Seksi stock preparation merupakan seksi pengolahan bahan baku berupa
lembaran pulp dan broke paper menjadi buburan pulp yang kemudian akan diolah
lebih lanjut di seksi Paper Machine. Sebelum dilakukan proses produksi, pulp
yang diterima diuji kualitasnya oleh seksi Quality Control untuk memastikan
kualitas pulp.
Lembaran pulp akan dihancurkan menjadi bubur pulp di dalam pulper dan
dipompakan ke dalam chest. Buburan pulp yang masih kasar harus lebih lanjut
dalam Double Disc Refiner sehingga diperoleh bubur pulp yang lebih halus.
Bubur pulp kemudian dibersihkan menggunakan Centri Cleaner sehingga
pengotor yang berat akan turun ke bawah mengikuti prinsip gaya sentrifugasi dan
terbuang. Bubur pulp yang telah bersih kemudian dialirkan ke dalam Head Box
untuk diolah lebih lanjut di seksi Paper Machine.
10.2 Paper Machine
Buburan pulp yang berada di dalam head box dicampur dengan retention
aid dan didistribusikan secara merata ke atas wire dengan bantuan air proses.
Kandungan air dalam buburan pulp di head box yang masih tinggi perlu diolah
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 111
lebih lanjut untuk mengurangi kadar air. Kadar air buburan pulp dikurangi dengan
menggesekkan buburan pulp yang berada di atas wire dengan hydrofoil sehingga
air akan turun menuju wire pit melalui pori-pori. Buburan pulp kemudian di press
menggunakan dandy roll.
Buburan pulp yang telah di press kemudian dikeringkan dengan
menggunakan cylinder dryer. Proses pengeringan I, menghasilkan kertas dengan
kadar air sekitar 2 – 3 %. Kertas yang telah kering kemudian ditambahkan dengan
starch solution sebagai surfacing agent, kemudian dikeringkan kembali hingga
kadar airnya menjadi 5-6 %. Kemudian kertas mengalami proses calendering
untuk memperhalus permukaan kertas dan proses reeling sehingga dihasilkan
kertas dalam bentuk jumbo roll.
10.3 Finishing & Converting
Pada seksi finishing, kertas hasil produksi dari seksi Paper Machine
berupa ukuran jumbo roll kemudian dipotong menjadi ukuran mini roll dan big
sheet. Kertas dengan ukuran mini roll ini kemudian didistribusikan menuju seksi
converting untuk dilakukan penyesuaian ukuran menjadi ukuran cut size seperti
A4, B5, F4, dan sebagainya sesuai dengan permintaan konsumen. Kertas yang
telah dipotong sesuai dengan pesanan ini kemudian dikemas dan disimpan di
gudang penyimpanan sebelum dikirim kepada konsumen.
10.4 Unit Pengolahan Air
Fresh water yang digunakan dalam proses produksi berasal dari sungai
Cisadane. Air dari sungai Cisadane kemudian diolah dengan dilakukan
penambahan flokulan dan koagulan dengan tujuan mengendapkan pengotor-
pengotor yang terdapat di dalam air sungai, dan selanjutnya dibagi menjadi 2
bagian. Bagian air yang sudah bersih kemudian dialirkan ke dalam kolam
penampungan untuk ditambahkan NaOH agar pH air sesuai yakni sekitar 7. Selain
itu, dilakukan penambahan NaOCl untuk membunuh mikroorganisme masih
terkandung di dalam air agar tidak menghambat proses produksi kertas.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 112
10.5 Unit Pengolahan Limbah
Limbah yang dihasilkan oleh PT. IKPP Tbk. Tangerang berupa limbah
padat dan limbah cair. Limbah cair diolah di unit pengolahan limbah agar sesuai
dengan bahan baku mutu limbah sebelum selanjutnya dialirkan kembali menuju
Sungai Cisadane, sedangkan untuk limbah padatan berupa sludge, sisa kemasan
dan potongan kertas di jual kembali.
10.6 Steam
Steam digunakan untuk memenuhi kebutuhan energi dalam proses
produksi seperti untuk memanaskan larutan cationic starch dan pada proses
drying. Steam yang digunakan oleh PT. IKPP Tbk. Tangerang merupakan steam
yang dibeli dari PT. Dian Swastika Sentosa. PT. DSS memiliki lima buah boiler
yang menghasilkan steam dengan tekanan 7 bar.
10.7 Quality Control
Setiap bahan baku, hasil produksi dan limbah yang ada di PT.IKPP Tbk.
Tangerang diuji kualitasnya oleh seksi quality control. Apabila bahan baku yang
dibeli oleh PT. IKPP Tbk. Tangerang tidak memenuhi standar, maka perusahaan
mengembalikan bahan baku kepada produsen. Kertas gagal produksi (rejected
product) akan dibubur kembali untuk digunakan pada proses produksi.
10.8 Kelayakan Pabrik
Kertas yang dihasilkan PT. IKPP Tbk. Tangerang dipesan dari berbagai
negara di dunia, antara lain Amerika Serikat, Jepang, Malaysia, Lebanon, Mesir
dan berbagai negara lainnya. PT. IKPP Tbk. Tangerang dapat dikatakan layak jika
ditinjau dari segi keselamatan kerja, hasil produksi serta dampaknya terhadap
lingkungan.
Keselamatan kerja di PT. IKPP Tbk. Tangerang sudah baik. Setiap
karyawan diwajibkan untuk menggunakan alat pelindung diri (APD) seperti
earplug, helm, dan lain-lain dalam bekerja untuk meminimalisasi terjadinya
kecelakaan dalam bekerja. Selain itu, disediakan juga alat pemadam api ringan di
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 113
berbagai tempat untuk mengantisipasi terjadinya kebakaran sehingga sumber api
tidak menjadi lebih besar.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
114
BAB XI
KESIMPULAN DAN SARAN
11.1 Kesimpulan
1. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang sangat menjaga dan terus
meningkatkan kualitas produk kertas yang dihasilkan. Hal ini dibuktikan
dengan diperolehnya sertifikat ISO 9001.
2. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang sangat memperhatikan
kebersihan dan kelestarian lingkungan hidup. Hal ini dibuktikan dengan
diperolehnya sertifikat ISO 14001.
3. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang sangat memperhatikan
kesehatan dan keselamatan kerja para pekerjanya. Hal ini dibuktikan dengan
diperolehnya sertifikat OHSAS 18001.
4. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang mempunyai empat seksi dalam
proses produksinya, yaitu: stock preparation, paper machine, finishing, dan
converting.
5. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang memproduksi berbagai macam
kertas budaya dalam berbagai ukuran dengan gramatur antara 50 – 165 gsm.
6. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang memproduksi berbagai macam
kertas budaya untuk diekspor ke negara Amerika Serikat, Jepang, Malaysia,
Lebanon, Mesir dan berbagai negara lainnya.
11.2Saran
1. Meningkatkan proses cleaning bubur pulp agar tidak terjadi cacat produksi
(defect) dan gagal produksi yang kadang terjadi pada paper machine.
2. Perlu diadakan peningkatan kesadaran karyawan akan penggunaan alat
pelindung diri, seperti ear plug dan helm.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
115
DAFTAR PUSTAKA
1. Dokumen-dokumen di seksi Stock Preparation PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk. Tangerang
2. Dokumen-dokumen di seksi Paper Machine PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tangerang
3. Dokumen-dokumen di seksi Finishing-Converting PT. Indah Kiat Pulp &
Paper Tbk. Tangerang
4. Dokumen-dokumen di departemen Compliance & Development PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk. Tangerang
5. Austin, G.T, “Shreve's Chemical Process”, Industries McGraw-Hill
International Editions
6. Wire Part,
, New York, 1984.
http://www.machinerylubrication.com/Read/588/paper-machine-
lubrication
7. Batasan wire part dengan press part,
http://www.machinerylubrication.com/Read/588/paper-machinelubrication
8. Dryer, http://www.machinerylubrication.com/Read/588/paper-machine-
lubrication
9. Reeler, http://www.machinerylubrication.com/Read/588/paper-machine-
lubrication
10. Rewinder, http://www.chinglai.com.tw
11. Strapex, http://www.verpakkingstechniek.nl/images/Strapex%20totaal.jpg
12. Mesin Hitung, http://www.nichirokogyo.co.jp/products_e/paper_count_dc.html
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
116
LAMPIRAN A
STRUKTUR ORGANISASI
1061171111111
117
IKPP TANGERANG MILL HEAD
MBOS/V Team Section
PRODUCTION DEPARTMENT
BUSINESS DEPARTMENT
ENGINEERINGDEPARTMENT
COMPLIANCE DEVELOPMENTDEPARTMENT
MILL SERVICEDEPARTMENT
FINANCE & ACCOUNTING SECTION
Stock Preparation Section
Paper Machine Section
Paper Converting Section
Paper Finishing Section
Sales & Marketing Area 1 Section
Sales & Marketing Area 2 Section
F/G W/H & Delivery Section
Product Development Section
Paper PPICSection
Mech .i Mtc & Manufacturing Section
E & I Maintenance Section
Power Plant & St Boiler Section
R & D Section
QA Section
Enviromental Protection Section
General Affairs Section
Human ResourcesSection
Material Mgm Section
Procureme Section
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
118
LAMPIRAN B
DIAGRAM ALIR PEMBUATAN KERTAS
119
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
120
LAMPIRAN C
DIAGRAM ALIR DI STOCK PREPARATION
121
Pulper LBKP
Pulper Chest
CRC
HC Cleaner
Flow tank
DD Refiner
Ref Chest
FIC
FIC
FICMixer
C Starch
Drum Non CaCO3
Dyes
Stuff Box
Paper Machine
Overflow
AKD
Machine Chest
Medium Chest
Broke Screen
Drain
C. Strach
Overflow
CRC
Overflow
Broke pulper-FCCallender-PM
Broke C/T PM & FCC/T-16
White Water Pit
C/T-10
SP 2
SP 3
Ref Chest
CRC, Shower,
etc
Shower Pit
Washer 1
Washer 2
Washer 3
Couch Pit
Wire Pit
Settling Tank
Settling Tank
TankTo Pm
Fresh water
Pulper NBKP
Pulper Chest
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
122
LAMPIRAN D
DIAGRAM ALIR DI PAPER MACHINE
123
Stock Preparation
Machine Chest Stuff Box
OBA
Dyestuff
Cationic StarchInternal Sizing Agent ( AKD )
Cleaning
Colour dyestuff(cationic)
Screening
Filler
Headbox
Retention Aid
Dewatering Couchpitto Stock
Preparation
overflow reject to wwt
Wirepit
Packpulper
Silopit
Biocide
PAC / Alum
Defoamer
Wire tank
Sealpit
PressingDrying ISurface SizingDrying IICalenderingReelingFinishing &
Converting
Steam
Condensate to boiler
Starch Solution
OBATapioka
PVASSA
WaxsizeBiocideEnzyme
ZinkSulfate
Steam
Condensate to boiler
Calender pit
Dry broke
Broke Chest
Biocide
Stock Preparation
to Stock Preparation
overflow
. .
.
stock
sheet
condensate
white water
steam
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
124
LAMPIRAN E
DIAGRAM ALIR DI FINISHING – CONVERTING
125
PaperMachine
CutterM/C
RewinderM/C
Sortir
Mini CutterM/C
Packing
PolarM/C
BigSheet
Packing
GudangProduksi
Big Sheet
MiniRoll
SEKSI FINISHING
MiniRoll
Laminating & Embossing
Ech WillM/C
Cutting
Pemco
Big sheet
Kertas berukuran tertentu
Mesin Polar
BigSheet
Packing
Packing
Conveyor Memo Packing
SEKSI CONVERTING
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
126
LAMPIRAN F DIAGRAM ALIR CHEMICAL
127
Filler CaCO
3
CaCO3 Slurry 72 %
Fresh Water
Tangki penampung dengan konsistensi
21 – 25 %Vibro Screen Tangki penampung
CaCO3 Seksi Paper
Machine
Filler Non CaCO
Powder Tangki berisi Fresh Water ± ⅔ BAGIAN
Tangki dengan konsistensi 30 ± 2 % Vibro Screen Tangki penampung
Mixing chest (SP 1)
3
128
Cationic Starch
Air
Steam
Powder
Jet Cooker Tangki Vibro ScreenTangki berisi
larutan Cationic Starch siap pakai
Stuff BoxSeksi Paper
Machine
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
129
LAMPIRAN G
DIAGRAM ALIR WASTE WATER TREATMENT
111
130
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
i
TUGAS KHUSUS PENENTUAN KAPASITAS HIGH CONSISTENCY CLEANER
UNTUK PENINGKATAN PRODUKSI PADA SEKSI STOCK
PREPARATION 3
PT. INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk.
TANGERANG MILL
Oleh :
Eria Marina (6207025)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2010
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
ii
INTISARI
High Consistency Cleaner merupakan salah satu alat yang digunakan dalam proses pembuatan kertas. High Consistency Cleaner berfungsi untuk memisahkan buburan pulp dari pengotor. Prinsip kerja dari High Consistency Cleaner yaitu pemisahan buburan pulp dengan menggunakan prinsip dari gaya sentrifugal dengan fraksi ringan. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan konsumen akan kebutuhan kertas selalu meningkat yang menyebabkan produksi kertas pun meningkat. M Tujuan dari pemberian tugas khusus ini yaitu untuk mengetahui apakah alat high consistency cleaner yang terdapat di Stock Preparation 3 PT. IKPP Tbk. Tangerang Mill masih dapat digunakan apabila kapasitas produksi dinaikkan dari 3000 ton/bulan menjadi 5000 ton/bulan. Dari hasil perhitungan yang diperoleh, beban buburan pulp yang harus dipisahkan dari pengotor oleh alat High Consistency Cleaner untuk kapasitas produksi 3000 ton/bulan yaitu 1,65895 m3/menit dan untuk kapasitas produksi 5000 ton/bulan yaitu 2,1572 m3/menit. Beban buburan pulp yang dapat dipisahkan oleh alat yaitu 2-3 m3/menit. Alat High Consistency Cleaner yang ada saat ini di Stock Preparation 3 PT. IKPP Tbk. Tangerang Mill tidak perlu diganti apabila kapasitas produksi dinaikkan dari 3000 ton/bulan menjadi 5000 ton/bulan.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
iii
DAFTAR ISI
Halaman Judul ………………………………………………………….. i
Intisari ....................……………………………………………………... ii
Daftar Isi ………………………………………………………………... iii
Daftar Tabel .............................................................................................. iv
Daftar Gambar .......................................................................................... v
Bab I Pendahuluan ……………………………………………………. 1
1.1 Latar Belakang ........................................................................ 1
1.2 Tujuan ..................................................................................... 1
1.3 Ruang Lingkup ....................................................................... 2
Bab II Tinjauan Pustaka ……………………………………………….. 3
2.1 Cyclone ......…………………………………….....………… 3
2.2 High Consistency Cleaner ...................................................... 5
Bab III Pelaksanaan Tugas Khusus……….…………………………….. 6
Bab IV Hasil ......... ……………………..………………………………. 7
Bab V Pembahasan ...........................…………………………………… 8
Bab VI Kesimpulan dan Saran ………………………………………….. 9
Daftar Pustaka .........................................……………………………….. 10
Lampiran A Data Fisik ..............………………………………………… 11
Lampiran B Contoh Perhitungan ……………….....……………………. 12
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Perhitungan beban pulp pada high consistency cleaner ………. 7
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Prinsip kerja cyclone ……...................…………………… 3
Gambar 2.2 Sketsa cyclone ..…...............……………………………... 4
Gambar 2.3 Cyclone dalam industri ..........……………………………. 4
Gambar 2.4 High Consistency Cleaner...................…………………… 5
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang
PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang Mill merupakan salah satu
perusahaan penghasil kertas berwarna. Kertas berwarna terbuat dari pulp, broke
paper, filler (CaCO3 dan non CaCO3
Buburan pulp yang dihasilkan dari pulper chest masih mengandung
pengotor seperti logam, pasir, kawat, dan sebagainya, sehingga diperlukan proses
pembersihan atau pemisahan buburan pulp dari pengotor. Proses pemisahan
buburan pulp dari pengotor dapat dilakukan dengan menggunakan alat High
Consistency Cleaner (HC Cleaner). Buburan pulp dari pulper chest dipompakan
ke dalam High Consistency Cleaner sehingga diperoleh buburan pulp yang bebas
pengotor dan kemudian dialirkan ke dalam Double Disc Refiner (DD-Refiner)
Buburan pulp yang akan masuk ke dalam High Consistency Cleaner terlebih
dahulu harus melewati Consistency Recording Controller (CRC). Hal tersebut
bertujuan untuk menjaga konsistensi buburan pulp agar tetap konstan.
), dan berbagai macam zat kimia seperti
cationic starch, dyes, dan sebagainya.
Seiring dengan berjalannya waktu permintaan konsumen akan kebutuhan
kertas selalu meningkat, sehingga dapat menyebabkan produksi kertas pun
meningkat. Menanggapi hal tersebut maka PT IKPP Tbk. Tangerang Mill
memiliki rencana untuk meningkatkan kapasitas produksi kertas dari 3000
ton/bulan menjadi 5000 ton/bulan.
1.2 Tujuan
Tujuan dari tugas khusus ini adalah:
1. Mengetahui apakah alat High Consistency Cleaner yang terdapat di Stock
Preparation 3 masih dapat digunakan apabila kapasitas produksi dinaikkan
dari 3000 ton/bulan menjadi 5000 ton/bulan.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 2
1.3 Ruang lingkup
Ruang lingkup dari tugas khusus ini yaitu di seksi Stock Preparation 3
dalam proses pemisahan buburan pulp dari kotoran dengan menggunakan alat
High Consistency Cleaner.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
II.1 CYCLONE
Cyclone merupakan alat yang bekerja dengan menggunakan prinsip gaya
sentrifugal dan dioperasikan pada tekanan rendah. Pemisahan materi di dalam
cyclone berdasarkan perbedaan massa jenis, ukuran, dan bentuk dari materi
tersebut.
Prinsip kerja dari cyclone yaitu aliran fluida diinjeksikan melalui lubang
input. Bentuk kerucut yang terdapat pada cyclone menginduksikan aliran fluida
untuk membentuk fenomena vortex. Materi yang memiliki kerapatan lebih besar
akan didorong ke arah luar vortex. Akibat adanya gaya gravitasi maka materi
tersebut akan jatuh ke dasar cyclone menuju lubang pengeluaran. Sedangkan
untuk partikel yang memiliki kerapatan lebih kecil akan melewati pusat yang
bertekanan rendah dan keluar melalui lubang bagian atas dari cyclone. Prinsip
kerja dapat dilihat juga pada gambar 2.1 dan sketsa alat cyclone dapat dilhat pada
gambar 2.2.
[1]
[1]
Gambar 2.1 Prinsip kerja cyclone
[1]
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 4
Gambar 2.2 Sketsa cyclone
[1]
Dalam aplikasi industri cyclone digunakan pada industri agrikultur,
makanan, pengolahan lumpur, dan lain-lain. Sebagai contoh pada industri
agrikultur digunakan untuk memisahkan materi debu emisi dari pengolahan kapas,
pemebrsihan tepung, traktor, dan pencampuran tepung. Dalam industri makanan
digunakan untuk memisahkan gumpalan materi, memisahkan protein dan zat
tepung, memisahkan butiran pasir dari gula dalam jus kaleng, dan pada pabrik
keripik kentang digunakan untuk memurnikan air yang digunakan membersihkan
kentang. Alat cyclone pada industri dapat dilihat pada gambar 2.3.
[1]
Gambar 2.3 Cyclone dalam industri [1]
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 4
II.2 HIGH CONSISTENCY CLEANER
High Consistency Cleaner merupakan salah satu alat yang digunakan
dalam proses pembuatan kertas. High Consistency Cleaner memiliki prinsip kerja
yang sama dengan cyclone yaitu menggunakan prinsip gaya sentrifugal. High
Consistency Cleaner berfungsi untuk memisahkan buburan pulp dari pengotor
dengan menggunakan prinsip gaya sentrifugal. Buburan pulp yang memasuki
High Consistency Cleaner memiliki konsistensi yang berkisar antara 2,5-5,5%.
High Consistency Cleaner berbentuk tabung vertikal dengan bagian bawah
berbentuk kerucut.
Buburan pulp akan memasuki High Consistency Cleaner, kemudian bahan
yang terdapat di dalam alat akan berputar mengikuti gaya sentrifugal dengan
kecepatan tinggi. Bahan yang memiliki kerapatan lebih kecil akan terlempar ke
dinding alat dan bahan yang memiliki kerapatan lebih berat akan jatuh ke dasar
alat. Untuk serat pulp yang lebih ringan akan naik karena adanya gaya dorong dari
tekanan air, kemudian serat keluar melalui lubang outlet. Sedangkan kotoran akan
berkumpul di glass cone, kemudian akan keluar akibat dari gaya gravitasi. Untuk
serat panjang tidak perlu melewati High Consistency Cleaner karena pulp yang
dihasilkan bebas dari pengotor. Gambar High Consistency Cleaner dapat dilihat
pada gambar 2.4.
[2]
[3]
Gambar 2.4 High consistency cleaner
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
6
BAB III
PELAKSANAAN TUGAS KHUSUS
Tugas khusus yang diberikan yaitu melakukan analisis alat High
Consistency Cleaner di Stock Preparation 3 dari kapasitas produksi 3000
ton/bulan dinaikkan menjadi 5000 tn/bulan dengan waktu efisiensi 93%,
konsitensi 4,5%, dan densitas 1,172 ton/m3
Dalam melaksanakan tugas khusus dilakukan pencarian data beban pulp
yang dapat dipisahkan dari pengotor dan melakukan perhitungan beban pulp yang
harus dibersihkan untuk kapasitas produksi 3000 ton/bulan dan 5000 ton/bulan.
Kemudian dilakukan perbandingan beban pulp yang dapat dipisahkan dari
pengotor dan beban pulp yang harus dipisahkan dari pengotor untuk kapasitas
produksi 3000 ton/bulan dan 5000 ton/bulan, sehingga dapat diambil kesimpulan
apakah alat high consistency cleaner memungkinkan atau tidak jika beban pulp
dinaikkan kapasitas produksi 3000 ton/bulan menjadi 5000 ton/bulan.
.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
7
BAB IV
HASIL
Pada tugas khusus ini dilakukan perhitungan beban pulp yang harus
dipisahkan dari pengotor oleh high consistency cleaner untuk kapasitas produksi
3000 ton/bulan dan 5000 ton/ bulan. Hasil dari perhitungan beban pulp yang harus
dipisahkan dari pengotor dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Perhitungan beban pulp pada high consistency cleaner
kapasitas produksi
(ton/bulan)
beban pulp yang harus dipisahkan dari pengotor
(m3/menit)
3000 1,4088
5000 2,3606
Beban pulp yang dapat dipisahkan dari pengotor oleh high consistency
cleaner yang terdapat pada Stock Preparation PT. IKPP Tbk. Tangerang Mill
yaitu 2-3 m3
/menit. Dari hasil perhitungan yang diperoleh dan data dalam arsip
maka High Consistency Cleaner yang digunakan di Stock Preparation 3 PT. IKPP
Tbk. Tangerang Mill tidak perlu diganti untuk menaikan kapasitas produksi dari
3000 ton/bulan menjadi kapasitas produksi 5000 ton/bulan.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
8
BAB V
PEMBAHASAN
Buburan pulp yang berasala dari pulper chest pada stock preparation masih
mengandung pengotor. Buburan pulp dipisahkan dari pengotor dengan
menggunakan alat High Consistency Cleaner. Jumlah High Consistency Cleaner
yang terdapat di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang Mill pada sekarang
ini sebanyak 3 buah, dimana masing-masing unit pada Stock Preparation memiliki
1 buah. Untuk memenuhi kebutuhan konsumen akan kebutuhan kertas, maka PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang Mill memiliki rencana untuk
meningkatkan kapasitas produksi kertas dari 3000 ton/bulan menjadi 5000
ton/bulan. Oleh karena itu, diperlukan evaluasi akan daya tampung beban pada
alat. Dalam tugas khusus ini difokuskan pada alat High Consistency Cleaner.
High Consistency Cleaner bekerja dengan menggunakan prinsip gaya
sentrifugal, dimana benda akan menjauhi pusat. Dengan adanya gaya sentrifugal
maka benda yang memiliki berat jenis lebih ringan akan terlempar ke dinding alat
dan benda yang memiliki berat jenis lebih berat akan mengendap di dasar alat.
Dari perhitungan, diperoleh hasil bahwa beban buburan bahan yang harus
dipisahkan dari pengotor untuk kapasitas produksi 3000 ton/bulan oleh alat High
Consistency Cleaner yaitu sebesar 1,65895 m3/menit dan beban buburan bahan
yang harus dipisahkan dari pengotor untuk kapasitas produksi 5000 ton/bulan oleh
alat High Consistency Cleaner yaitu sebesar 2,1572 m3/menit. Beban buburan
bahan pulp yang dapat dipisahkan dari pengotor oleh High Consistency Cleaner
pada sekarang ini yaitu sebesar 2-3 m3
/menit. Beban buburan bahan yang harus
dipisahkan dari pengotor tidak melebihi kapasitas daya tampung alat. Hal tersebut
berarti High Consistency Cleaner yang terdapat sekarang ini masih bisa
digunakan apabila kapasitas produksi dari 3000 ton/bulan akan dinaikkan menjadi
5000 ton/bulan.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
9
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
High Consistency Cleaner yang terdapat di Stock Preparation 3 PT. IKPP Tbk.
Tangerang Mill masih dapat digunakan apabila kapasitas produksi dinaikan dari
3000 ton/bulan menjadi 5000 ton/bulan.
Saran
Menganalisa kandungan ash content pada bubur pulp hasil keluaran High
Consistency Cleaner untuk meminimalisasi terjadi cacat produk (defect).
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
10
DAFTAR PUSTAKA
1. Setiadi, Bugi, dkk. Pengantar Teknik Kimia Cyclone.
2. Anonim. Product-High Consistency Cleaner.
http://www.yichimachinery.com/ProductShow.asp%3FID%3D286&ei=fnRmT
I_HFI7evQOx5uH9Aw&sa=X&oi=translate&ct=result&resnum=1&ved=0CB
YQ7gEwAA&prev=/search%3Fq%3Dhigh%2Bconsistency%2Bcleaner%26hl
%3Did%26client%3Dfirefox-a%26sa%3DG%26rls%3Dorg.mozilla:en-
US:official%26channel%3Ds. Economic Development Zone,Zibo,
3. Anonim, 2007. Arsip – Arsip PT. Indah Kiat Pulp and Paper. Tbk, Tangerang
Mill
Cina.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
11
LAMPIRAN A
DATA FISIK
Data Spesifikasi High Consistency Cleaner di Stock Preparation 3
Jumlah High Consistency Cleaner : 1 buah
Kapasitas alat : 2 – 3 m3
/menit
Data Lapangan di Stock Preparation 3
Tekanan : 1 atm
Waktu kerja : 30 hari
Konsistensi buburan bahan : 4,5%
Densitas buburan pulp : 1,172 ton/m
Kapasitas produksi awal : 3000 ton/bulan
3
Kapasitas produksi yang diinginkan : 5000 ton/bulan
12
LAMPIRAN B
CONTOH PERHITUNGAN
B.1 Efisiensi waktu kerja
Time efficiency = 93% per bulan
Lama kerja = 30 hari
Waktu kerja efisien = Time efficiency x lama kerja
= 93% x 30 hari
= 27,9 hari
B.2 Beban Buburan Bahan untuk kapasitas produksi 3000 ton kertas / bulan
Kapasitas produksi kertas = 3000 ton/bulan
Beban inlet buburan bahan =
Beban inlet buburan bahan =
Beban inlet buburan bahan = 1.4088
B.3 Beban Pulp kapasitas produksi 5000 ton kertas / bulan
Kapasitas produksi kertas = 5000 ton/bulan
Beban inlet buburan bahan =
Beban inlet buburan bahan =
Beban inlet buburan bahan = 2,3606
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
i
TUGAS KHUSUS
PENENTUAN KAPASITAS WASHER UNTUK
PENINGKATAN PRODUKSI DI PT. INDAH KIAT
PULP & PAPER Tbk. TANGERANG
Disusun oleh:
Ester Tania SP (6207026)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2010
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
ii
INTISARI
Washer merupakan suatu unit yang berfungsi untuk membersihkan buburan pulp dari pengotor-pengotor yang terbawa selama proses produksi di seksi Paper Machine dan Finishing-Converting, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang. Seiring dengan berjalannya waktu, permintaan konsumen terhadap kertas semakin meningkat, oleh sebab itu PT. IKPP Tbk. Tangerang memiliki rencana untuk meningkatkan jumlah produksi Paper Machine 3 dari 3.000 ton per bulan menjadi sekitar 5.000 ton per bulan.
Tujuan dari diberikannya tugas khusus ini adalah untuk mengetahui apakah washer yang ada saat ini masih dapat digunakan untuk kapasitas produksi Paper Machine 3 ± 5.000 ton per bulan dan untuk memberikan masukan kepada perusahaan mengenai dimensi/ukuran washer yang baru jika washer yang ada saat ini ternyata tidak memadai.
Pada pelaksanaan tugas khusus ini, beban pulp yang dapat dicuci oleh semua mesin washer pada setiap bulannya dihitung. Beban pulp total yang harus ditanggung oleh mesin washer di Stock Preparation 3 merupakan kapasitas produksi yang baru, yaitu sebesar 5.000 ton/bulan. Dari perhitungan, diperoleh hasil bahwa beban pulp yang dapat dicuci oleh mesin washer di Stock Preparation 3 yang ada saat ini yaitu sebanyak 4765,98 ton per bulan dengan kecepatan putar setiap mesin washer sama besarnya, yaitu 8 detik per putaran. Beban pulp yang dapat dicuci tersebut kurang dari beban pulp yang harus ditanggung, yaitu sebesar 5.000 ton per bulan. Hal tersebut berarti bahwa washer yang tersedia saat ini tidak bisa digunakan untuk kapasitas produksi sebesar ± 5.000 ton per bulan.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ............................................................................................ i
INTISARI ............................................................................................................ ii
DAFTAR ISI ...................................................................................................... iii
DAFTAR TABEL ............................................................................................... v
DAFTAR GAMBAR .......................................................................................... vi
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................. 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................ 1
1.2 Tujuan ............................................................................................. 1
1.3 Ruang Lingkup ................................................................................ 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ........................................................................ 3
2.1 Proses Penyaringan (Filtrasi) ........................................................... 3
2.2 Rotary Drum Filter .......................................................................... 4
BAB III PELAKSANAAN TUGAS ................................................................... 6
BAB IV HASIL TUGAS .................................................................................... 8
BAB V PEMBAHASAN ................................................................................... 9
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ........................................................... 11
6.1 Kesimpulan ................................................................................... 11
6.2 Saran ............................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ 12
LAMPIRAN A DATA FISIK ........................................................................... 13
A.1 Data Spesifikasi Washer di Stock Preparation .............................. 13
A.2 Data Lapangan .............................................................................. 13
A.3 Data Literatur ............................................................................... 13
A.4 Asumsi-asumsi ............................................................................. 13
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
iv
LAMPIRAN B CONTOH PERHITUNGAN .................................................... 14
B.1 Luas Penyaringan Washer yang Tersedia ...................................... 14
B.2 Beban Pulp yang Harus Dicuci Selama 1 Bulan ............................ 14
B.3 Jumlah Pulp yang Dapat Dicuci Selama 1 Bulan ........................... 14
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
v
DAFTAR TABEL
Tabel 4.1 Perhitungan beban pulp pada proses washing .................................. 7
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Rotary drum filter ............................................................................... 4
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang, washer digunakan untuk
membersihkan buburan pulp dari pengotor-pengotor yang terbawa selama proses
produksi di seksi Paper Machine dan Finishing-Converting. Cara kerja washer
sangat mirip dengan prinsip kerja rotary drum filter dimana bubur pulp dicuci
dengan air pencuci yang keluar dari shower. Bubur pulp yang masuk ke dalam
washer berasal dari couch pit, broke chest dan wire pit. Bubur pulp ini
dipompakan ke dalam washer untuk dibersihkan sebelum dialirkan ke dalam
mixing chest.
Produksi kertas di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang dibagi
dalam 3 bagian, yaitu Paper Machine 1, Paper Machine 2 dan Paper Machine 3.
Kapasitas produksi kertas Paper Machine 3 pada saat ini adalah 3.000 ton per
bulan. Namun, PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang memiliki rencana
untuk meningkatkan jumlah produksi dari Paper Machine 3 menjadi sekitar 5.000
ton per bulan. Rencana peningkatan produksi ini mendapat kendala berupa batas
kapasitas alat yang saat ini tersedia untuk berproduksi. Hal ini yang menjadi latar
belakang diberikannya tugas khusus kepada penulis.
1.2. Tujuan
Tujuan dari diberikannya tugas khusus ini antara lain :
1. Mengetahui apakah washer di Stock Preparation 3 yang ada saat ini masih
dapat digunakan untuk kapasitas produksi Paper Machine 3 ± 5.000 ton
per bulan.
2. Memberikan masukan kepada perusahaan mengenai dimensi/ukuran
washer yang baru jika washer yang ada saat ini ternyata tidak memadai.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
2
1.3. Ruang Lingkup
Ruang lingkup tugas khusus ini adalah seksi stock preparation 3,
khususnya mesin washer yang digunakan.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1. Proses Penyaringan (Filtrasi)
Penyaringan atau filtrasi merupakan salah satu cara pemisahan zat padat
dari suatu cairan atau gas. Prinsip kerja filtrasi adalah campuran dilewatkan
melalui medium penyaring sehingga padatan akan tertahan di medium penyaring
sedangkan cairan melalui medium penyaring. Cairan yang melewati medium
penyaring disebut filtrat.
Medium penyaring merupakan suatu bahan berpori yang diameter porinya
lebih kecil dibanding dengan diamater padatan. Medium penyaring dapat dibuat
dari bahan keramik, logam, maupun membran polimer.
Ada beberapa gaya pendorong yang menyebabkan cairan dapat melewati
medium, yaitu :
1. Gaya berat (gravity filtration)
2. Tekanan (pressure filtration)
3. Vakum (vacuum filtration)
4. Gaya sentrifugal (centrifugal filtration)
Berdasarkan siklus operasinya, filtrasi dibagi menjadi 2 macam, yaitu :
1. Penyaringan secara batch (Batch Filtration)
Prinsip kerja penyaringan secara batch adalah suspensi yang hendak
disaring/difiltrasi dimasukan ke dalam suatu media penyaring atau filter dan
dibiarkan selama beberapa waktu sampai padatan terpisahkan dari campurannya.
Pada filtrasi batch tidak terdapat laju massa masukan dan keluaran dari bahan
yang disaring. Filtrasi batch dapat dilakukan dengan beberapa cara, diantaranya
yaitu filtrasi pada tekanan tetap, filtrasi pada laju alir tetap, dan filtrasi pada
tekanan dan laju alir tidak tetap. Contoh-contoh penyaring batch adalah filter
press, shell and leaf filters, dan automotic belt filter. Dalam penggunaannya,
filtrasi batch kurang efisien jika digunakan untuk menyaring suspensi dalam
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 4
jumlah yang sangat banyak. Hal tersebut disebabkan untuk menyaring suspensi
dalam jumlah yang sangat banyak, maka dibutuhkan media penyaring dengan luas
permukaan yang sangat besar. Hal ini akan menimbulkan masalah pada luas area
yang dibutuhkan.
2. Penyaringan secara kontinu (Continuous Filtration)
Pada penyaringan secara kontinu, suspensi yang hendak disaring dialirkan
secara terus-menerus (kontinu) ke dalam media penyaring atau filter. Jika
dibandingkan dengan filtrasi batch, filtrasi kontinu hanya membutuhkan media
penyaring dengan luas permukaan yang lebih kecil untuk kapasitas operasi yang
sama besarnya. Hal tersebut menyebabkan filtrasi kontinu lebih efisien
dibandingkan dengan filtrasi batch.
Ada beberapa macam filter yang umum digunakan dalam dunia industri,
diantaranya yaitu : rotary drum filter, horizontal belt filter, disc filter, tilting-pan
filter, dll.
Rotary vacuum washer merupakan jenis penyaring yang paling umum
digunakan dalam industri. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
menggunakan rotary vacuum washer sebagai alat untuk mencuci buburan pulp
yang berasal dari broke chest, couch pit, dan wire pit yang terdapat pada seksi
Paper Machine. Buburan pulp tersebut berasal dari buburan pulp yang ditolak
pada seksi Paper Machine karena tidak memenuhi syarat (masih kotor) dan
buburan pulp yang berasal dari broke paper. Setelah mengalami proses pencucian
(washing) di dalam washer, buburan pulp kemudian dialirkan ke dalam mixing
chest untuk dicampur dengan bubur pulp LBKP dan NBKP. Pencampuran
dilakukan dengan tujuan untuk memenuhi kriteria kertas sesuai dengan yang
diinginkan. Washer yang digunakan pada PT. IKPP Tbk. Tangerang ini bekerja
berdasarkan prinsip alat rotary drum filter.
2.2. Rotary Drum Filter
Rotary Drum Filter merupakan suatu alat yang berfungsi untuk
memisahkan padatan-padatan yang terkandung dalam slurry melalui sebuah
medium filter berpori yang berputar secara kontinu. Berdasarkan operasinya,
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 5
rotary drum filter dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu rotary drum pressure filter dan
rotary drum vacuum filter.
Gambar 2.1 Rotary drum filter
Pada proses washing yang terjadi di dalam PT. IKPP Tbk. Tangerang ini,
buburan pulp yang berasal dari broke chest, couch pit dan wire pit pada seksi
Paper Machine dipompakan ke dalam 3 buah washer yang terdapat pada seksi
Stock Preparation. Pada bagian inlet buburan pulp akan mengalami overflow dan
jatuh ke bagian bawah washer. Selanjutnya, drum yang berputar akan membawa
buburan pulp naik sambil dicuci dengan menggunakan air untuk dibersihkan dari
kotoran-kotoran yang masih terbawa. Buburan pulp yang terbawa pada medium
filter drum kemudian keluar pada bagian outlet washer dan masuk ke dalam broke
chest yang terdapat pada Stock Preparation sebelum akhirnya dialirkan ke dalam
mixing chest.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
6
BAB III
PELAKSANAAN TUGAS
Pada tugas khusus ini akan dilakukan perhitungan jumlah buburan pulp
yang dapat dicuci oleh mesin washer pada unit Stock Preparation 3 dalam waktu
1 bulan kemudian dievaluasi apakah penambahan kapasitas produksi dapat
dilakukan.
Data yang dibutuhkan di dalam perhitungan ini yaitu :
1. Data lapangan
Data lapangan diperoleh langsung dari dokumen yang terdapat dalam PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang. Data tersebut diantaranya yaitu :
a. Jumlah washer = 3 unit
b. Temperatur bubur pulp = 40o
c. Konsistensi feed pulp = 4 %
C
d. Tebal lapisan bubur pulp pada media penyaring = 1,5 cm
e. Waktu 1x putaran mesin washer = 8 detik
f. Diameter drum = 4 ft (1,22 m)
g. Panjang drum = 2,150 m
h. Panjang box washer = 2,355 m
i. Tinggi box washer = 1,225 m
j. Lebar box washer = 1,560 m
k. Kapasitas produksi yang diinginkan = 5.000 ton/bulan
2. Data literatur
ρ air (40oC) = 992,215 kg/m
3
Beban pulp yang masuk ke dalam washer dibagi menjadi 3, masing-
masing untuk Paper Machine 1, Paper Machine 2 dan Paper Machine 3. Analisis
dilakukan pada bagian Stock Preparation 3 yang memasok buburan pulp ke
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 7
bagian Paper Machine 3. Kapasitas produksi Paper Machine 3 adalah 3.000 ton
per bulan.
Pada pelaksanaan tugas khusus ini, beban pulp yang dapat dicuci oleh
semua mesin washer pada setiap bulannya dihitung. Beban pulp merupakan massa
pulp yang diperoleh dari volume bubur pulp yang tercuci dikalikan dengan
konsistensi pulp yang masuk ke dalam washer. Beban pulp yang harus ditanggung
oleh mesin washer di Stock Preparation 3 merupakan kapasitas produksi yang
baru, yaitu sebesar 5.000 ton/bulan.
Pengamatan di lapangan dilakukan untuk melihat kondisi washer yang ada
saat ini, dalam hal tangki atau kotak washer, kotak penampungan bubur pulp,
kecepatan putar rotary drum filter pada mesin washer, dan tempat inlet serta
outlet dari washer. Setelah melakukan pengamatan, beban pulp yang dapat dicuci
oleh mesin washer Stock Preparation 3 dalam waktu 1 bulan kemudian dihitung.
Beban pulp yang dapat dicuci tersebut kemudian dibandingkan dengan beban pulp
yang harus dicuci oleh mesin washer Stock Preparation 3. Dari perbandingan
tersebut dapat disimpulkan apakah memungkinkan atau tidak jika dilakukan
peningkatan produksi menjadi 5.000 ton/bulan.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
8
HASIL TUGAS
BAB IV
Pada tugas khusus ini dilakukan perhitungan beban pulp yang dapat dicuci
oleh mesin washer di Stock Preparation 3 yang ada saat ini. Hasil perhitungan
tersebut kemudian dibandingkan dengan beban pulp yang harus dicuci jika
kapasitas produksi kertas Paper Machine 3 di PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk.
Tangerang dinaikkan menjadi 5.000 ton per bulan. Hasil yang diperoleh dari
perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Perhitungan beban pulp pada proses washing
Beban pulp yang harus dicuci 5.000 ton / bulan
Beban pulp yang dapat dicuci 4765,98 ton / bulan
Washer yang terdapat pada seksi Stock Preparation 3 ini berfungsi untuk
mencuci buburan pulp yang berasal dari broke chest, silo pit, dan wire pit. Dari
hasil perhitungan, diperoleh bahwa beban pulp yang dapat dicuci oleh mesin
washer di seksi Stock Preparation 3 saat ini adalah sebesar 4765,98 ton per
bulan. Hal ini berarti kapasitas produksi Paper Machine 3 tidak dapat
ditingkatkan hingga 5.000 ton per bulan. Jumlah maksimal produksi Paper
Machine 3 dari perhitungan adalah 4765,98 ton per bulan.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
9
BAB V
PEMBAHASAN
Bubur pulp yang berasal dari broke paper pada seksi Paper Machine dan
Finishing-Converting dicuci kembali di dalam suatu unit pencuci yang disebut
washer. Jumlah washer yang ada di seksi Stock Preparation 3 PT. Indah Kiat
Pulp & Paper Tbk. Tangerang saat ini ada 9 buah unit yang memiliki ukuran dan
jenis yang sama. Washer tersebut beroperasi untuk setiap Paper Machine yang
berbeda, dimana setiap 1 unit Paper Machine memiliki 3 buah unit washer. Ruang
lingkup tugas khusus yang diberikat dibatasi pada seksi Stock Preparation 3.
Dalam rangka meningkatkan kapasitas produksinya, PT. Indah Kiat Pulp & Paper
Tbk. Tangerang ingin mengetahui apakah kapasitas washer di Stock Preparation
3 saat ini masih memadai atau tidak jika dilakukan peningkatan produksi.
Washer beroperasi berdasarkan prinsip kerja rotary drum filter. Rotary
drum yang terdapat di dalam washer tersebut berfungsi untuk menyaring kotoran-
kotoran yang terdapat dalam buburan pulp. Luas penyaringan dari setiap washer
yang ada saat ini yaitu sebesar 8,24 m2
Dari perhitungan, diperoleh hasil bahwa beban pulp yang dapat dicuci oleh
mesin washer di Stock Preparation 3 saat ini yaitu sebanyak 4765,98 ton per
bulan dengan kecepatan putar setiap mesin washer sama besarnya, yaitu 8 detik
per putaran. Beban pulp yang dapat dicuci tersebut kurang dari beban pulp yang
harus ditanggung, yaitu sebesar 5.000 ton per bulan. Hal tersebut berarti bahwa
washer yang tersedia saat ini masih belum bisa digunakan untuk kapasitas
produksi sebesar ± 5.000 ton per bulan.
, dengan diameter drum sebesar 1,22 m dan
panjang drum sebesar 2,150 m. Paper Machine 3 saat ini memiliki kapasitas
produksi sebesar ± 3.000 ton per bulan. Dalam kegiatan kerjanya, PT. Indah Kiat
memiliki rencana untuk meningkatkan kapasitas produksi Paper Machine 3
menjadi ± 5.000 ton per bulan.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 10
Jika kapasitas produksi unit Paper Machine 3 ingin ditingkatkan,
sebaiknya dilakukan penggantian salah satu washer yang ada. Penggantian alat
tidak perlu dilakukan untuk ketiga alat agar biaya penggantian alat tidak terlalu
besar. Selain itu, jika ketiga washer diganti, maka produksi Paper Machine 3
akan berhenti sementara waktu. Namun, jika hanya satu alat yang diganti, maka
beban kerja alat ini sementara waktu dapat dialihkan pada alat lainnya.
Meskipun kapasitas washer yang ada saat ini sudah memadai, namun
peningkatan kapasitas produksi dapat menyebabkan overflow di dalam tangki atau
kotak washer. Pada bagian dalam washer terdapat kotak penampungan bubur
pulp. Berdasarkan data yang ada, jarak antara drum dengan kotak penampungan
bubur pulp hanya sebesar 75 mm. Jarak tersebut sebaiknya diperbesar untuk
mencegah terjadinya overflow dari aliran bubur pulp. Overflow dapat
menyebabkan bubur pulp tidak tercuci pada washer. Hal tersebut dapat
mengakibatkan bubur pulp yang masuk ke dalam mixing chest masih belum
terbebas dari kotoran. Bubur pulp yang masih kotor dapat menyebabkan kertas
yang dihasilkan akan memiliki banyak cacat atau defect.
Berdasarkan pengamatan yang dilakukan, design dari kotak washer sudah
memadai untuk dilakukan peningkatan produksi. Hal yang perlu dibenahi
hanyalah jarak antara drum dengan kotak penampungan bubur pulp yang
dirasakan terlalu kecil jika kapasitas produksi ditingkatkan. Namun, jarak tersebut
tidak boleh terlalu besar karena dapat menyebabkan banyaknya bubur pulp yang
tertinggal di dalam kotak penampungan.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
11
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Washer yang ada saat ini belum bisa digunakan untuk kapasitas produksi
sebesar ± 5.000 ton per bulan.
6.2 Saran
Jika kapasitas produksi kertas ingin ditingkatkan menjadi ± 5.000 ton per
bulan, maka sebaiknya dimensi washer diperbesar. Dimensi washer yang baru
pun sebaiknya cukup besar agar jika sewaktu-waktu kapasitas produksi ingin
ditingkatkan kembali, tidak memerlukan penggantian alat.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
11
DAFTAR PUSTAKA
1. Geankoplis, C.J., “Transport Process and Unit Operations 3rd
2. Ir. Parikesit P., “Operasi Teknik Kimia I”, Catatan kuliah.
edition”,
Prentice Hall Inc., USA, 1993, hal 800-802, 805-806.
3. McCabe, Smith, & Harriot, “Unit Operations of Chemical Engineering 5th
4. Perry, Robert H., “Chemical Engineer’s Handbook 7
ed.“, McGraw-Hill Book Co., USA, 1993, hal 1002-1003, 1007-1010. th
5. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang, “Dokumen-dokumen
Department Engineering”.
edition”, hal 116.
6. PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang, “Dokumen-dokumen Stock
Preparation”.
7. http://www.tappsa.co.za
8. http://www.abhishekfilter.com
9. http://www.solidliquid-separation.com
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
13
LAMPIRAN A
DATA FISIK
A.1 Data Spesifikasi Washer di Stock Preparation
1. Jumlah washer untuk Paper Machine 3 = 3
A.2 Data Lapangan
1. Temperatur bubur pulp = 40o
2. Konsistensi feed pulp = 4 %
C
3. Tebal lapisan bubur pulp pada media penyaring = 1,5 cm
4. Waktu 1x putaran mesin washer = 8 detik
5. Diameter drum = 4 ft (1,22 m)
6. Panjang drum = 2,150 m
7. Panjang box washer = 2,355 m
8. Tinggi box washer = 1,225 m
9. Lebar box washer = 1,560 m
10. Kapasitas produksi Paper Machine 3 yang diinginkan = 5.000 ton/bulan
A.3 Data Literatur
1. ρ air (40oC) = 992,215 kg/m
3
A.4 Asumsi-asumsi
1. Jumlah bubur pulp yang masuk ke dalam setiap washer diasumsikan sama
besar.
2. Beban total pulp yang harus dicuci di unit Stock Preparation 3 sama
dengan kapasitas produksi yang baru, yaitu sebesar 5.000 ton per bulan.
3. Kecepatan putar tiap washer diasumsikan sama, yaitu 8 detik per putaran.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
14
LAMPIRAN B
CONTOH PERHITUNGAN
B.1 Luas Penyaringan Washer yang Tersedia
Diameter drum (d) = 1,22 m
Panjang drum (p) = 2,150 m
Luas penyaringan = luas selimut drum
= keliling drum x panjang drum
= π x d x p
= π x 3,14 x 2,150
= 8,24 m
2
B.2 Beban Pulp yang Harus Dicuci Selama 1 Bulan
Beban total pulp = 5.000 ton / bulan
Beban pulp untuk 1 unit mesin Washer = 3
/000.5 bulanton
= 1.666,33 ton / bulan
≈ 1.700 ton / bulan
B.3 Jumlah Pulp yang Dapat Dicuci Selama 1 Bulan
Luas penyaringan = 8,24 m
Tebal lapisan bubur pulp pada media penyaring = 1,5 cm
2
Volume bubur pulp untuk 1x penyaringan = luas penyaringan x tebal
= 8,24 m2
= 0,124 m
x 0,015 m
3
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 15
Konsistensi bubur pulp yang masuk = 4 %
= airkg
pulpkg1004
= 3
215,9921004
mairkgx
airkgpulpkg
= 39,689 kg pulp / m3
bubur pulp
Massa pulp = volume x konsistensi
= 33 689,39124,0
mpulpkgxm
= 4,9 kg pulp ( untuk 1x penyaringan)
Satu kali (1x) penyaringan sama dengan 1x putaran rotary drum filter pada
mesin washer. Jika 1x putaran washer membutuhkan waktu 8 detik, maka
jumlah putaran washer yang terjadi dalam waktu 1 bulan adalah :
Jumlah putaran = ik
putaranxmenit
ikxjammenitx
harijamxhari
det81
1det60
160
12430
= 324.000 putaran
Maka, jumlah pulp yang dapat dicuci/disaring dalam waktu 1 bulan adalah :
Jumlah pulp = jumlah putaran x massa pulp 1x penyaringan
= 324.000 putaran x 4,9 putaran
pulpkg
= 1.588.656,44 kg / bulan
= 1.588,66 ton / bulan ( untuk 1 mesin washer)
= 4765,98 ton / bulan ( untuk Stock Preparation 3)
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
i
ANALISA KAPASITAS PULPER PADA SEKSI STOCK
PREPARATION 3 UNTUK PENINGKATAN
PRODUKSI PT. INDAH KIAT PULP & PAPER Tbk.
TANGERANG MILL
Oleh :
Ernawati(6207098)
JURUSAN TEKNIK KIMIA
FAKULTAS TEKNOLOGI INDUSTRI
UNIVERSITAS KATOLIK PARAHYANGAN
BANDUNG
2010
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
ii
INTISARI
Pulper merupakan suatu alat yang digunakan untuk mengolah pulp menjadi bubur pulp dengan menggunakan sistem tangki pengaduk. Seiring dengan permintaan konsumen terhadap kertas yang semakin meningkat, maka PT. IKPP Tbk. Tangerang memiliki rencana untuk meningkatkan jumlah produksi pada seksi Stock Preparation dari 3.000 ton per bulan menjadi sekitar 5.000 ton per bulannya.
Tujuan dari diberikannya tugas khusus ini adalah untuk mengetahui apakah pulper 3 yang ada saat ini masih dapat digunakan untuk kapasitas produksi kertas 5.000 ton per bulan dan untuk memberikan masukan kepada perusahaan apabila pulper yang ada saat ini ternyata tidak memadai.
Pada pelaksanaan tugas khusus ini, dilakukan perhitungan beban pulp pada kondisi nyata di pabrik, yang dapat ditampung dan diproses oleh mesin pulper 3 setiap bulannya. Hasil perhitungan beban pulp pada kondisi nyata tadi kemudian dijadikan sebagai acuan beban pulp yang dapat diizinkan. Kemudian dilakukan perhitungan untuk beban pulp yang harus dimasukkan apabila terjadi peningkatan produksi hingga 5000 ton kertas per bulannya. Dari perbandingan ini maka dapat disimpulkan bahwa pulper 3 yang berkapasitas 22 m3 tidak memadai untuk dilakukan peningkatan kapasitas produksi. Apabila dilakukan investasi untuk mengupgrade pulper 3 dengan kapasitas 22 m3 hanya akan meningkatkan cost, maka sebaiknya dilakukan pengalokasian pulper 5,6,7 atau 8 untuk menggantikan pulper 3.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
iii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL................................................................................................ i
INTISARI............................................................................................................... ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
DAFTAR TABEL...................................................................................................iv
DAFTAR GAMBAR...............................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.......................................................................................1
1.1 Latar Belakang ..................................................................................1
1.2 Tujuan................................................................................................ 2
1.3 Ruang Lingkup.................................................................................. 2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................3
2.1 Aplikasi Sistem Tangki Pengadukan Dalam Industri Kertas........... 3
2.2 Pulper................................................................................................ 5
BAB III PELAKSANAAN TUGAS KHUSUS ................................................. 9
BAB IV HASIL TUGAS ................................................................................... 10
BAB V PEMBAHASAN................................................................................... 11
BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ......................................................... .. 13
6.1 Kesimpulan .................................................................................... 13
6.2 Saran............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................ .. 14
LAMPIRAN A DATA FISIK............................................................................. .. 15
LAMPIRAN B CONTOH PERHITUNGAN ..................................................... 16
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
iv
DAFTAR TABEL
Tabel 1.1 Kapasitas pulper................................................................................. 1
Tabel 2.1 Perbandingan antara berbagai sistem pengadukan............................. 7
Tabel 4.1 Perhitungan beban pulp pulper........................................................... 10
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
v
DAFTAR GAMBAR
Gambar 2.1 Skema pengadukan mekanis............................................................ 3
Gambar 2.2 Skema pengadukan cepat dengan terjunan...................................... 4
Gambar 2.3 Skema pengadukan lambat dengan baffle channel.......................... 4
Gambar 2.4 Skema pengadukan pneumatis........................................................ 5
Gambar 2.5 Proses disintegrasi pulp................................................................... 6
Gambar 2.6 Skema pulper secara umum............................................................. 6
Gambar 2.7 Perbedaan tipe pulper....................................................................... 8
Gambar 2.8 Perbedaan tipe impeller................................................................... 8
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar belakang Pulp yang merupakan bahan baku dalam pembuatan kertas. Bahan baku
pulp ini diperoleh dari PT. Indah Kiat Pulp & Paper Perawang Mill yang
memeliki karakteristik serat yang pendek atau yang lebih dikenal dengan LBKP,
sedabgkan untuk pulp NBKP yang memiliki karakteristik serat lebih panjang
diimpor dari Kanada, Amerika Serikat, dan Brasil. LBKP dan NBKP yang
digunakan di PT. Indah Kiat Pulp & Paper, Tangerang Mill berbentuk lembaran-
lembaran kering. Lembaran pulp ini kemudian diolah menjadi buburan pulp dalam
sebuah pulper yang berjenis hydro-pulper. Pulper yang terdapat di seksi Stock
Preparation berjumlah 8 buah dengan kapasitas setiap pulper yang dilampirkan
dalam tabel 1.1 berikut ini :
Tabel 1.1 Kapasitas pulper Pulper Volume (m3 Daya tampung (kg pulp/batch) )
1 18 750-900 2 18 750-900 3 22 875-1100 4 18 700-850 5 36 1500-1800 6 36 1500-1800 7 36 1500-1800 8 36 1500-1800
Pulper yang terdapat di seksi Stock Preparation berjumlah 8 buah pulper
dengan spesifikasi sebagai berikut, 4 pulper pertama merupakan mesin pulper
lama yang memiliki kapasitas 18 m3 untuk pulper 1, 2, dan 4 sedangkan pulper 3
memiliki kapasitas 22 m3dan sisanya 4 pulper dengan kapasitas 36 m3, dimana
pulper 1, 2, dan 3 digunakan untuk menghancurkan bahan baku pulp jenis LBKP,
sedangkan pulper 4 berfungsi untuk menghancurkan bahan baku pulp jenis
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 2
NBKP. 4 pulper dengan kapasitas 36 m3
Pada pulper terdapat 3 jenis saluran, yakni inlet air proses, inlet bahan aditif,
dan outlet buburan pulp. Setiap pulper memiliki 4 buah baffle pada bagian
dindingnya, dan 12 buah baffle pada bagian dasarnya. Selain baffle, pulper juga
dilengkapi dengan pengaduk dengan jenis agitator yang dioperasikan dengan
menggunakan motor listrik. Agitator berfungsi untuk menghancurkan lembaran-
lembaran pulp dengan prinsip pengadukan. Dalam proses pengadukan lembaran-
lembaran pulp akan diaduk hingga menjadi buburan pulp dengan kecepatan tinggi.
, jarang digunakan. Pulper ini hanya
digunakan jika ada permintaan khusus dari konsumen.
Dewasa ini dengan semakin meningkatnya permintaan konsumen akan
kertas maka PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang berencana untuk
meningkatkan kapasitas produksi di seksi Stock Preparation 3 dari awalnya 3000
ton per bulan menjadi 5000 ton per bulannya. Namun, kapasitas alat produksi
yang tersedia saat ini menjadi kendala rencana peningkatan ini. Hal ini lah yang
menjadi latar belakang diberikannya tugas khusus kepada penulis.
1.2 Tujuan
Tujuan dari tugas khusus ini adalah:
1. Mengetahui apakah pulper 3 yang ada saat ini masih dapat digunakan
untuk kapasitas produksi ± 5.000 ton per bulan.
2. Memberikan masukan kepada perusahaan jika pulper yang ada saat ini
ternyata tidak memadai.
1.3 Ruang lingkup Ruang lingkup tugas khusus ini adalah seksi Stock Preparation 3,
khususnya mesin pulper 3 yang digunakan.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
1.1 Aplikasi Sistem Tangki Pengadukan Dalam Industri Kertas Pengadukan merupakan aktivitas operasi pencampuran dua atau lebih zat
yang menyebabkan suatu fluida menjadi bersifat homogen. Selain untuk
meningkatkan homogenitas, pengadukan juga berfungsi untuk mempercepat
berlangsungnya suatu reaksi, mempercepat perpindahan panas, dan sebagainya.
Pengadukan dapat dilakukan dengan tiga cara, yaitu :
1. Pengadukan mekanis, merupakan metoda pengadukan menggunakan alat
pengaduk berupa impeller yang digerakkan dengan motor bertenaga listrik.
Pada umumnya, pengadukan mekanis terdiri dari motor, poros pengaduk, dan
impeller.
Gambar 2.1 Skema pengadukan mekanis[1]
2. Pengadukan hidrolis, merupakan pengadukan yang memanfaatkan gerakan air
sebagai tenaga pengadukan. Sistem pengadukan ini menggunakan energi
hidrolik yang dapat berupa energi gesek, energi potensial yang dihasilkan dari
suatu aliran hidrolik. Beberapa contoh pengadukan hidrolis adalah terjunan,
parshall flume, baffle basin (baffle channel), perforated wall, gravel bed dan
sebagainya.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 4
Gambar 2.2 Skema pengadukan cepat dengan terjunan[1]
Gambar 2.3 Skema pengadukan lambat dengan baffle channel[1]
3. Pengadukan pneumatis, merupakan pengadukan yang menggunakan udara
atau gas berbentuk gelembung yang dimasukkan ke dalam air sehingga
menimbulkan gerakan pengadukan pada air . Injeksi udara bertekanan ke
dalam suatu badan air akan menimbulkan turbulensi, akibat lepasnya
gelembung udara ke permukaan air. Makin besar tekanan udara, kecepatan
gelembung udara yang dihasilkan makin besar dan diperoleh turbulensi
yang makin besar pula.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 5
Gambar 2.4 Skema pengadukan pneumatis[1]
Aplikasi pengadukan dalam dunia industri terdapat dalam sistem tangki
berpengaduk. Sistem tangki berpengaduk berlangsung di dalam suatu tangki yang
dilengkapi dengan motor pengaduk, impeller. Sistem ini umumnya dilakukan
untuk mencampurkan suatu padatan agar dapat larut dalam cairan/ fluida.
1.2 Pulper
Dalam industri kertas sistem tangki berpengaduk diterapkan dalam proses
pengolahan lembaran-lembaran pulp menjadi buburan pulp. Pulp yang digunakan
sebagai bahan baku dan kertas berkas sisa hasil produksi (broke paper) sebagai
bahan recycled, dicampurkan ke dalam alat yang disebut pulper. Pulper berbentuk
tanki silinder vertikal dengan dasar berbentuk kerucut. Salah satu bagian dinding
silinder tersebut, terdapat bagian yang terbuka yang berfungsi sebagai tempat
untuk memasukkan pulp. Proses pemasukan lembaran pulp dilakukan secara
manual oleh pekerja lapangan. Pulper juga dilengkapi dengan agitator yang
berfungsi untuk mengaduk serta menghancurkan lembaran-lembaran pulp dan
broke paper sehingga didapatkan buburan pulp yang bersifat homogen.
Pulper merupakan alat pertama dan utama dalam seksi stock preparation.
Pulper yang digunakan merupakan pulper tipe hydropulper. Hydropulper
ditemukan oleh Edwin Cowles sehingga dikenal dengan nama Cowles Pulper pada
awalnya. Di dalam hydropulper ini, kandungan air pulp yang dihancurkan
ditingkatkan saat pengadukan.[2] Pulper yang digunakan harus mampu
mendisintegrasikan pulp, yaitu menjadikan serat-serat pulp yang panjang menjadi
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 6
lebih pendek. Proses penghancuran serat pulp oleh pulper ditunjukkan pada
Gambar 2.5 di bawah ini.
Gambar 2.5 Proses disintegrasi pulp
[3]
Pulper yang digunakan dalam industri kertas harus dapat bekerja secara
efisien sehingga dapat menghasilkan keuntungan untuk perusahaan yang lebih
besar. Desain dan ukuran dari pulper mempengaruhi seberapa besar efisiensi dari
pulper.
Skema pulper secara umum ditunjukkan pada Gambar 2.6.
Gambar 2.6 Skema pulper secara umum[2]
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 7
Proses pengolahan pulp menjadi buburan pulp dapat dibedakan berdasarkan
tingkat konsistensi pulp, yaitu:
1. Low-consistency, continuous: 1 – 4 % consistency
2. Low-consistency, batch: 5 – 7 % consistency
3. High-consistency, batch: > 12% consistency
4. High-consistency, continuous: > 12% consistency
Perbandingan untuk keempat jenis proses dapat dilihat pada Tabel 2.1.
Tabel 2.1 Perbandingan antara berbagai sistem pengadukan
[4]
Pulper type Consistency
(%)
Specific power
consumption
(kWh t-1
Retention time
(min) )
Extraction
screen
perforation,
φ(mm)
Low consistency,
continuous 3-4.25 30-45 5-8 18
Low consistency,
batch 5-8 30-45 10-20 3-16
High consistency,
continuous 15-20 15-25 15-20 4-10
High consistency,
batch 12-18 20-25 5-10 10-20
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 8
Desain pulper untuk low-consistency pulp dan high-consistency pulp
berbeda. Perbedaan antara keduanya ditunjukkan pada Gambar 2.7
Low consistency pulper High consistency pulper
Gambar 2.7 Perbedaan tipe pulper
[5]
Tangki pulper low – consistency dan high – consistency dibedakan oleh
jenis impeller (agitator) yang digunakan. Berikut adalah perbedaan tipe impeller
yang digunakan untuk low-consistency dan high-consistency.
Low- consistency impeller High- consistency impeller
Gambar 2.8 Perbedaan tipe impeller[4]
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
9
BAB III
PELAKSANAAN TUGAS KHUSUS
Dalam melaksanakan tugas khusus dilakukan perhitungan jumlah buburan
pulp yang dapat ditampung dan diproses oleh mesin pulper 3 dalam waktu 1
bulan.
Data-data yang dibutuhkan di dalam perhitungan ini yaitu :
1. Data lapangan, adapun berupa sebagai berikut :
a. Volume pulper 3 = 22 m
b. Waktu pengadukan = ± 15 Menit
3
c. Konsistensi pulp = 4.5%
d. Time eficiency = 93%
e. Air yang di gunakan = ± 1/3 volume pulper
f. Kapasitas produksi awal = 3.000 ton/bulan
g. Kapasitas produksi yang diinginkan = 5.000 ton/bulan
h. Komposisi dalam 1 ton kertas terdiri dari 18% ash, 4% tapioka, dan
78% pulp
2. Data literatur
Densitas pulp = 1.172 g/cm3 ≈ 1.172 ton/m
3 [6]
Pada pelaksanaan tugas khusus ini, dilakukan perhitungan beban pulp pada
kondisi nyata di pabrik, yang dapat ditampung dan diproses oleh mesin pulper 3
setiap bulannya. Hasil perhitungan beban pulp pada kondisi nyata tadi kemudian
dijadikan sebagai acuan beban pulp yang dapat diizinkan. Kemudian dilakukan
perhitungan untuk beban pulp yang harus dimasukkan apabila terjadi peningkatan
produksi hingga 5000 ton kertas per bulannya. Dari perbandingan tersebut dapat
disimpulkan apakah memungkinkan atau tidak jika dilakukan peningkatan
produksi menjadi 5.000 ton/bulan.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
10
BAB IV
HASIL TUGAS
Pada tugas khusus ini dilakukan perhitungan beban pulp yang dapat ditampung
untuk selanjutnya dihancurkan di dalam mesin pulper 3 yang memiliki kapasitas
22m3
. Hasil perhitungan tersebut kemudian dibandingkan dengan beban pulp yang
harus dihancurkan apabila dilakukan peningkatan kapasitas produksi kertas di PT.
Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang menjadi 5.000 ton per bulannya. Hasil
yang diperoleh dari perhitungan dapat dilihat pada tabel 4.1.
Tabel 4.1 Perhitungan beban pulp pulper
Beban pulp yang harus ditampung 1.84059 m3/menit
Beban pulp yang dapat ditampung 1.145956 m3/menit
Dari tabel di atas dapat dilihat bahwa apabila terjadi peningkatan kapasitas
produksi hingga 5000 ton kertas per bulannya, beban pulp yg harus ditampung
oleh pulper 3 sebanyak 1.84059 m3
/menit di mana melampaui batas maksimum
yang dapat ditampung oleh pulper 3.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
11
BAB V
PEMBAHASAN
Dalam industri kertas, pulper memiliki fungsi yang sangat penting. Pada
bagian stock preparation, pulper mengawali proses pembuatan kertas dimana
pulper yang berbentuk silinder dan dilengkapi dengan agitator sebagai motor
pengaduk digunakan untuk menghancurkan lembaran-lembaran pulp menjadi
bubur pulp yang kemudian baru dapat diolah menjadi kertas. Dalam rangka
peningkatan kapasitas produksinya dari 3000 ton kertas per bulannya menjadi
5000 kertas per bulannya pada seksi stock preparation 3, PT. Indah Kiat Pulp &
Paper Tbk. Tangerang ingin mengetahui apakah kapasitas pulper 3 yakni 22m3
Dari hasil perhitungan berdasarkan keadaan yang sebenarnya terjadi
dipabrik didapatkan bahwa beban masukan pulp yang diizinkan sebesar 1,145956
m
yang ada saat ini masih memadai atau tidak.
3 per menit. Sedangkan apabila diinginkan hasil produksi kertas sebanyak 5000
ton per bulannya maka dibutuhkan beban masukan pulp sebesar 1.840593 m3
setiap menitnya. Dari perbandingan ini maka dapat disimpulkan bahwa pulper 3
yang berkapasitas 22 m3
Pulper yang terdapat di seksi Stock Preparation berjumlah 8 buah pulper
dengan spesifikasi sebagai berikut, 4 pulper pertama merupakan mesin pulper
lama yang memiliki kapasitas 18 m
tidak memadai untuk dilakukan peningkatan kapasitas
produksi.
3 untuk pulper 1, 2, dan 4 sedangkan pulper 3
memiliki kapasitas 22 m3dan sisanya 4 pulper dengan kapasitas 36 m3. 4 pulper
dengan kapasitas 36 m3, jarang digunakan. Pulper ini hanya digunakan jika ada
permintaan khusus dari konsumen. Oleh karena itu, dilakukan perhitungan untuk
beban masukan pulp yang dapat diizinkan apabila digunakan pulper dengan
kapasitas 36m3 dengan asumsi lama pengadukan sama yakni 15 menit, dan
didapatkan hasil sebesar 1.8752 m3/menit. Dari hasil perhitungan didapatkan
bahwa pulper 5,6,7 dan 8 yang berkapasitas 36 m3 dapat digunakan untuk
memproduksi kertas sebanyak 5000 ton per bulannya. Apabila dilakukan investasi
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 12
untuk mengupgrade pulper 3 dengan kapasitas 22 m3
hanya akan meningkatkan
cost, maka sebaiknya dilakukan pengalokasian pulper 5,6,7 atau 8 untuk
menggantikan pulper 3.
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
13
BAB VI
KESIMPULAN DAN SARAN
6.1 Kesimpulan
Pulper 3 yang ada saat ini tidak dapat digunakan untuk kapasitas produksi
sebesar 5000 ton kertas per bulannya.
6.2 Saran
Pengalokasian pulper 5,6,7 atau 8 yang berkapasitas 36 m3
sebagai pengganti
pulper 3
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
14
DAFTAR PUSTAKA
1. Anonim. Proses Pengolahan secara Fisik - Kimia,
http://blog.its.ac.id/masduqi/files/2010/02/pengolahan-fisik-kimia.pdf
2. Anonim. Hydropulper,
http://www.energysolutionscenter.org/GasIRPaper/Learn%20About/Gloss
ary.htm#PaperManf
3. B. Fabry, M.R., J.C. Roux, Modelling of agitation in the disintegration
process of pulp suspensions. 2004,
.
http://cerig.efpg.inpg.fr/article-
scientifique/2006/desintegration-pates.pdf
4. Impeller Design, http://www.lamcor.com/pulpers.htm
5. Paper mill machines, http://www.harjitpapermachines.com/paper-pulp-
machines.html
6. Olutoye, M.A., Design of Manually Operated Paper-Recycling Machine.
Department of Chemical Engineering, Federal University of Technology,
Minna, Nigeria. 2005, http://lejpt.academicdirect.org/A07/49_54.pdf
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
15
LAMPIRAN A
DATA FISIK
A.1 Data Spesifikasi Pulper di Stock Preparation 3
Volume Pulper 3 = 22 m
3
A.2 Data Lapangan
1. Waktu pengadukan = ± 15 Menit
2. Konsistensi pulp = 4.5%
3. Time eficiency = 93%
4. Air yang di gunakan = ± 1/3 volume pulper
5. Kapasitas produksi awal = 3.000 ton/bulan
6. Kapasitas produksi yang diinginkan = 5.000 ton/bulan
A.3 Data Literatur
1. Densitas pulp = 1.172 g/cm3 ≈ 1.172 ton/m
3 [6]
A.4 Asumsi-asumsi
1. Komposisi dalam 1 ton kertas terdiri dari 18% ash, 4% tapioka, dan 78%
pulp
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang
16
LAMPIRAN B
CONTOH PERHITUNGAN
B.1 Efisiensi waktu kerja
Lama kerja = 1 bulan = 30 hari
Time efficiency = 93% per bulan
Waktu kerja efisien = Time efficiency x lama kerja
= 93% x 30 hari
= 27,9 hari ≈ 28 hari
B.2 Beban inlet pulp yang diizinkan
Lama pengadukan = 15 menit
Volume pulper = 22 m3
Densitas pulp = 1.172 ton/m3
= 17.18933 m
Daya tampung pulp dalam pulper = 23
𝑥𝑥 volume 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑥𝑥 densitas 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝=
23𝑥𝑥 22 𝑚𝑚3 × 1.172 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
𝑚𝑚3 3
Beban inlet pulp yang diizinkan = Daya tampung 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 dalam 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝Lama pengadukan
pulp
= 17.18933 m3 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝15 𝑚𝑚𝑝𝑝𝑡𝑡𝑚𝑚𝑡𝑡
= 1.145956 m3
/menit
B.3 Beban Pulp kapasitas produksi 3000 ton kertas / bulan
Kapasitas produksi kertas = 3000 ton/bulan
Kebutuhan buburan pulp = 3000 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑏𝑏𝑝𝑝𝑝𝑝𝑏𝑏𝑡𝑡
𝑥𝑥 1 𝑏𝑏𝑝𝑝𝑝𝑝𝑏𝑏𝑡𝑡27.9 ℎ𝑏𝑏𝑝𝑝𝑚𝑚
𝑥𝑥 78 %
= 83.87097 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡ℎ𝑏𝑏𝑝𝑝𝑚𝑚
Laporan Kerja Praktek PT. Indah Kiat Pulp & Paper Tbk. Tangerang 17
Beban inlet pulp :
= 83.87097 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡ℎ𝑏𝑏𝑝𝑝𝑚𝑚
× 1 ℎ𝑏𝑏𝑝𝑝𝑚𝑚1440 𝑚𝑚𝑝𝑝𝑡𝑡𝑚𝑚𝑡𝑡
𝑥𝑥 1𝑑𝑑𝑝𝑝𝑡𝑡𝑑𝑑𝑚𝑚𝑡𝑡𝑏𝑏𝑑𝑑 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
𝑥𝑥 1𝑘𝑘𝑡𝑡𝑡𝑡𝑑𝑑𝑚𝑚𝑑𝑑𝑡𝑡𝑝𝑝𝑡𝑡𝑑𝑑𝑚𝑚 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
= 83.87097 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡ℎ𝑏𝑏𝑝𝑝𝑚𝑚
× 1 ℎ𝑏𝑏𝑝𝑝𝑚𝑚1440 𝑚𝑚𝑝𝑝𝑡𝑡𝑚𝑚𝑡𝑡
𝑥𝑥 11.172
𝑚𝑚3
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑥𝑥 1
0.045
= 1.104356 𝑚𝑚3
𝑚𝑚𝑝𝑝𝑡𝑡𝑚𝑚𝑡𝑡
B.4 Beban Pulp kapasitas produksi 5000 ton kertas / bulan
Kapasitas produksi kertas = 5000 ton/bulan
Kebutuhan buburan pulp = 5000 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑏𝑏𝑝𝑝𝑝𝑝𝑏𝑏𝑡𝑡
𝑥𝑥 1 𝑏𝑏𝑝𝑝𝑝𝑝𝑏𝑏𝑡𝑡27.9 ℎ𝑏𝑏𝑝𝑝𝑚𝑚
𝑥𝑥 78 %
= 139.7849 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡ℎ𝑏𝑏𝑝𝑝𝑚𝑚
Beban inlet pulp :
= 139.7849 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡ℎ𝑏𝑏𝑝𝑝𝑚𝑚
× 1 ℎ𝑏𝑏𝑝𝑝𝑚𝑚1440 𝑚𝑚𝑝𝑝𝑡𝑡𝑚𝑚𝑡𝑡
𝑥𝑥 1𝑑𝑑𝑝𝑝𝑡𝑡𝑑𝑑𝑚𝑚𝑡𝑡𝑏𝑏𝑑𝑑 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
𝑥𝑥 1𝑘𝑘𝑡𝑡𝑡𝑡𝑑𝑑𝑚𝑚𝑑𝑑𝑡𝑡𝑝𝑝𝑡𝑡𝑑𝑑𝑚𝑚 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝
= 139.7849 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡ℎ𝑏𝑏𝑝𝑝𝑚𝑚
× 1 ℎ𝑏𝑏𝑝𝑝𝑚𝑚1440 𝑚𝑚𝑝𝑝𝑡𝑡𝑚𝑚𝑡𝑡
𝑥𝑥 11.172
𝑚𝑚3
𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡 𝑥𝑥 1
0.045
= 1.840593 𝑚𝑚3
𝑚𝑚𝑝𝑝𝑡𝑡𝑚𝑚𝑡𝑡
B.5 Beban inlet pulp yang diizinkan apabila pulper 8
Lama pengadukan = 15 menit
Volume pulper = 36 m3
Densitas pulp = 1.172 ton/m3
= 28.128 m
Daya tampung pulp dalam pulper = 23
𝑥𝑥 volume 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 𝑥𝑥 densitas 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝=
23𝑥𝑥 36 𝑚𝑚3 × 1.172 𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡𝑡
𝑚𝑚3 3
Beban inlet pulp yang diizinkan = Daya tampung 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝 dalam 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝Lama pengadukan
pulp
= 28.128 m3 𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝𝑝15 𝑚𝑚𝑝𝑝𝑡𝑡𝑚𝑚𝑡𝑡
= 1.8752 m3
/menit