laporan kinerja tim penanggulangan kemiskinan … · laporan kinerja tkpkd kabupaten blora tahun...
TRANSCRIPT
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 0
TAHUN 2019
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | i
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | ii
DAFTAR ISI
Kata Pengantar ……………………………………………………………………………. i
Daftar Isi ……………………………………………………………………………………. ii
Daftar Tabel ………………………………………………………………………………… iv
Daftar Grafik ………………………………………………………………………........... v
Daftar Gambar ……………….……………………………………………………………. vi
BAB.I PENDAHULUAN ……………………………………………………………….. 1 1.1. Latar Belakang ………………………………………………………… 1
1.2. Maksud dan Tujuan …………………………………………………. 3 1.3. Dasar Hukum …………………………………………………............ 3
1.4. Sistematika ……………………………………………………………… 5
BAB II GAMBARAN UMUM ………………………………………………………….. 7 2.1. Kondisi Umum Kabupaten Blora …………………………….……. 7 2.2. Kondisi Kemiskinan Kabupaten Blora …………………………… 10
BAB III ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGGULANGAN
KEMISKINAN…………………………………………………………………….
21 3.1. Tinjauan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Dalam
RPJMD Kabupaten Blora …………………………………………….
21 3.2. Arah Kebijakan , Sasaran dan Strategi Penanggulangan
Kemiskinan di Kabupaten Blora ……………………………………
26
BAB IV PELAKSANAAN KEGIATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
TAHUN 2019.…………………………………………………………………….
42 4.1. Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten
Blora dengan Provinsi Jawa Tengah……………………………….
42 4.2. Rapat Koordinasi Intervesi Program dan Kegiatan OPD
Tahun 2019 …………..…………………………………………………
43
4.3. Koordinasi Basis Data Terpadu dengan Kementerian Sosial RI dan Kebijakan Anggaran dengan TNP2K ……………………..
62
4.4. Penyusunan Surat Edaran Bupati Blora tentang Pembentukan Tim Penanggulan Kemiskinan Kecamatan,
Desa dan Kelurahan …………………………………………………..
63 4.5. Sosialisasi Surat Edaran Bupati Blora tentang Pembentukan
Tim Penanggulan Kemiskinan Kecamatan, Desa dan
Kelurahan …………………….…………………………………………
63 4.6. Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Penanggulangan
Kemiskinan (SIMNANGKIS) ………………………………………….
76 4.7. Rapat Koordinasi Program dan kegiatan Pendukung
Penanggulangan kemiskinan ………………………………….…….
77 4.8. Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Semester I … 78 4.9. Rapat Koordinasi Kelompok Kerja/Kelompok Program (Pokja
/ Pokgram) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | iii
Daerah (TKPKD) ……………………………………………………….. 79
4.10. Studi Pembelajaran di Kabupaten Trenggalek …………………. 79 4.11. Rapat Koordinasi Capaian Program yang Mendukung
Intervensi Kemiskinan yang Diampu oleh OPD, Baznas dan CSR ………………………………………………………………………..
81
4.12. Rapat Koordinasi Penanggulangan kemiskinan Semester II … 81 4.13. Rapat Koordinasi Persiapan Sistem Layanan Rujukan
Terpadu (SLRT) …………………..…………………………………….
84 4.14. Partisipasi Baznas dan Akademisi dalam Upaya
Penanggulangan Kemiskinan ………….……………………………
85
BAB V PENUTUP …………………………………………….................................. 102
5.1 Kendala dalam Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Tahun 2019
102
5.2 Kesimpulan……………………………………………………………… 102 5.3 Saran …………………………………………………………………….. 103
LAMPIRAN ……………………………………………………………………………….…. 104
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | iv
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1. Jenis Penggunaan Lahan di Kabupaten Blora Sesuai
Rencana Pola Ruang ……….................................................
7 Tabel 2.2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Blora
Tahun 2014-2019 ……………………………………………………
8 Tabel 2.3. Perkembangan Jumlah Penduduk (Jiwa) Kabupaten Blora
Tahun 2014-2019 ………………….………………………………..
9 Tabel 2.4. Angka Ketergantungan Penduduk Kabupaten Blora
Tahun 2014-2019 ……………………………………………………
9
Tabel 2.5. Dominasi Belanja Non Makanan Terhadap Garis Kemiskinan (26,59%) ………….…………………………………..
13
Tabel 2.6. Dominasi Belanja Makanan Terhadap Garis Kemiskinan (73,41%)………………………………………………………………..
13
Tabel 3.1. Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Blora ….
32
Tabel 4.1. Data Intervensi OPD di Desa Miskin Prioritas 1, 2 dan 3
Kabupaten Blora …………………………………………………….
45 Tabel 4.2. Partisipasi Baznas dan Akademisi dalam Upaya
Penanggulangan Kemiskinan ……………………………………..
85 Tabel 4.3. Lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari berbagai Perguruan
Tinggi……………………………………………………………………
87
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | v
DAFTAR GRAFIK
Grafik 2.1. Garis Kemiskinan Rata-Rata Pengeluaran Konsumsi Per
Kapita Per Bulan Dari Tahun 2015-2019 ……………………
14 Grafik 2.2. Jumlah Penduduk Miskin Kabupaten Blora Bila
Dibandingkan Dengan Kabupaten Sekitarnya ……………..
15 Grafik 2.3. Posisi Relative Tingkat Kemiskinan Kabupaten Blora
Bulan Maret 2019 …………………………………………………. 15 Grafik 2.4. Posisi Relatif angka tingkat kemiskinan Kabupaten Blora
ditingkat Provinsi Jawa Tengah ..………………………………
16
Grafik 2.5. Posisi Relatif Angka Tingkat Kemiskinnan Kabupaten Blora Dengan Kabupaten Sekitarnya …………………….……
16
Grafik 2.6. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Blora Tahun 2015 – Maret 2019 ……………………………………….
18
Grafik 2.7. Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2015 - 2019 ………………………………………………..
19
Grafik 2.8. Indeks Keparahan Kemiskinan Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah Dan Nasional Tahun 2015 – 2019 ……………
20
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | vi
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan bersama
Wakil Gubernur Jawa Tengah …………………….…………..
105 Gambar 2. Sambutan Bupati dalam acara Rapat Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah ……………………………………………………….
105
Gambar 3. Studi Pembelajaran di Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) ………………………
106
Gambar 4. Diskusi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Daerah Kabupaten Blora dengan Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K) ………
106
Gambar 5. Rapat Koordinasi Penggunaan Dana Pelatihan untuk Warga Miskin ……………………………………………………..
107
Gambar 6. Rakor Sosialisasi Pembentukan Tim Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Kecamatan ………………………………
107
Gambar 7. Sosialisasi Pembentukan Tim Penanggulangan
Kemiskinan (TPK) Tingkat Desa dan Kelurahan …………..
108 Gambar 8. Rapat Program Kerja Kelompok Kerja (Pokja) dan
Kelompok Program (Pokgram) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD)
Kabupaten Blora …………………………………………………
108 Gambar 9. Silaturahmi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Daerah Kabupaten Blora dengan Badan Pusat Statistik Kabupaten Blora ………………………………………………….
109
Gambar 10. Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Penanggulangan Kemiskinan (SIMNANGKIS) …..………….
109 Gambar 11. Studi Pembelajaran Kemiskinan di Kabupaten
Trenggalek ………………………………………………………….
110 Gambar 12. Studi Pembelajaran di Posko GERTAK (Gerakan Tengok
Bawah Masalah Kemiskinan) …………..……………………...
110 Gambar 13. Rapat Koordinasi Bantuan Ekonomi Produktif dan
Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) pada Desa Miskin
Prioritas 1 dan 3 dari BAZNAS dan Bank Jateng Cabang Blora …………………………………….…………………………..
111
Gambar 14. Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Blora tahun 2019…………………………………..
111
Gambar 15. Narasumber TNP2K dalam Rangka Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Blora Tahun 2019…………………………………………………………………..
112
Gambar 16. Narasumber Kementerian Sosial Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial Direktorat Pemberdayaan Sosial
Perorangan Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat …….
112 Gambar 17. Rapat Koordinasi Penyusunan Laporan Pelaksanaan
Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD) …………….
113 Gambar 18. Pembentukan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT).. 113
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | vii
Gambar 19. Penyerahan Bantuan Modal Usaha untuk Masyarakat
Miskin Desa Wado Kecamatan Kedungtuban ……………..
114 Gambar 20. Penandatanganan Kerjasama Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Pemerintah Kabupaten Blora ………………………………………………….
114
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Dalam percepatan penanggulangan kemiskinan, Peraturan Presiden
Nomor 15 tahun 2010 tentang Percepatan Penanggulangan Kemiskinan
mengamanatkan pembentukan dan pelaksanaan kerja Tim Koordinasi
Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Pusat maupun tingkat Provinsi dan
Kabupaten/Kota. Sebagai tindak lanjut Peraturan Presiden tersebut,
Menteri Dalam Negeri menerbitkan Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan Kabupaten/Kota.
Berdasarkan dua regulasi tersebut, mendorong pemerintah Kabupaten
Blora menerbitkan Peraturan Bupati Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Blora, dan
terakhir diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 33 Tahun 2015 tentang
Perubahan Atas Perturan Bupati Nomor 1 Tahun 2015 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaten Blora. Selanjutnya
agar kinerja penanggulangan kemiskinan tahun 2019 dapat terukur dan
dapat dievaluasi Bupati menerbitkan Keputusan Bupati nomor :
050/353/2019 tentang pembentukan Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Kabupaten Blora.
Tugas dan fungsi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Kabupaten Blora Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
a. Tugas:
1. Melakukan koordinasi penanggulangan kemiskinan di Kabupaten
Blora.
2. Mengendalikan pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di
Kabupaten Blora
b. Fungsi:
1. Pengoordinasian penyusunan Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Daerah di Kabupaten Blora sebagai dasar penyusunan rencana
pembangunan jangka menengah daerah di bidang penanggulangan
kemiskinan.
2. Pengoordinasian Perangkat Daerah atau gabungan Perangkat
Daerah bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan
rencana strategis Perangkat Daerah.
3. Pengoordinasian Perangkat Daerah atau gabungan Perangkat
Daerah bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan
rancangan Rencana Kerja Perangkat Daerah.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 2
4. Pengoordinasian Perangkat Daerah atau gabungan Perangkat
Daerah bidang penanggulangan kemiskinan dalam hal penyusunan
rencana kerja Perangkat Daerah.
5. Pengoordinasian evaluasi pelaksanaan perumusan dokumen
rencana pembangunan daerah bidang penanggulangan kemiskinan.
6. Pengendalian pemantauan, supervisi dan tindak lanjut terhadap
pencapaian tujuan program dan kegiatan penanggulangan
kemiskinan agar sesuai dengan kebijakan pembangunan daerah.
7. Pengendalian pemantauan pelaksanaan kelompok program
penanggulangan kemiskinan oleh Perangkat Daerah yang meliputi
realisasi pencapaian target, penyerapan dana dan kendala yang
dihadapi.
8. Penyusunan hasil pemantauan pelaksanaan program dan/atau
kegiatan program penanggulangan kemiskinan secara periodik.
9. Pengendalian evaluasi pelaksanaan program dan/ atau kegiatan
penanggulangan kemiskinan.
10. Pengendalian penanganan pengaduan masyarakat bidang
penanggulangan kemiskinan; dan
11. Penyiapan laporan pelaksanaan dan pencapaian program
penanggulangan kemiskinan kepada Bupati Blora dan Tim
Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi Jawa Tengah.
Adapun susunan keanggotaan Tim Koordinasi Penanggulangan
Kemiskinan Kabupaten Blora Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
NO KEDUDUKAN DALAM TIM JABATAN DALAM DINAS
1. PENANGGUNG JAWAB Bupati Blora
2. KETUA Wakil Bupati Blora
3. WAKIL KETUA Sekretaris Daerah Kab. Blora
4. SEKRETARIS Kepala Bappeda Kab. Blora
5. WAKIL SEKRETARIS I Kepala Dinas Sosial, Pemberdayaan
Perempuan, dan Perlindungan Anak
Kabupaten Blora
6. WAKIL SEKRETARIS II Kepala Dinas Pemberdayaan Masyarakat dan
Desa Kabupaten Blora
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 3
Dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan perlu
dilakukan langkah-langkah upaya penajaman yang meliputi penajaman
sasaran, perancangan dan keterpaduan program, monitoring dan evaluasi
serta efektifitas anggaran, perlu dilakukan penguatan kelembagaan
ditingkat Kabupaten. Selain itu diperlukan koordinasi secara terpadu
lintas pelaku dalam penyiapan perumusan dan penyelenggaraan
kebijakan penanggulangan kemiskinan.
1.2. Maksud dan Tujuan
Maksud dan tujuan penyusunan Laporan Kinerja TKPK adalah :
1. Memberikan gambaran pelaksanaan kegiatan TKPKD Kabupaten
Blora dalam percepatann penanggulangan kemiskinan di tahun
2019.
2. Memberikan gambaran kondisi kemiskinann dan pelaksanaan
koordinasi dalam implementasi intervensi program dan kegiatan
dalam percepatann penanggulangan kemiskinan di tahun 2019.
3. Memberikan gambaran permasalahan yang dihadapi dalam
upaya penanggulangan kemiskian.
4. Memberikan gambaran harapan yang akan datang dalam upaya
percepatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Blora.
1.3. Dasar Hukum
1. Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2011 tentang Penanganan
Fakir Miskin (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011
Nomor 83, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 5235);
2. Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang Percepatan
Penanggulangan Kemiskinan sebagaimana telah diubah dengan
Peraturan Presiden Nomor 96 Tahun 2015 tentang Perubahan
Atas Peraturan Presiden Nomor 15 Tahun 2010 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2015 Nomor 199);
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 4
3. Peraturan Presiden Nomor 166 Tahun 2014 tentang Program
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (Lembaran Negara
Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 341);
4. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 7 Tahun 2011
tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah
Kabupaten Blora Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah
Kabupaten Blora Tahun 2011 Nomor 7, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Blora Nomor 7);
5. Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor 10 Tahun 2016
tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah
Kabupaten Blora Tahun 2016-2021 (Lembaran Daerah
Kabupaten Blora Tahun 2016 Nomor 10, Tambahan Lembaran
Daerah Kabupaten Blora Nomor 10);
6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 42 Tahun 2010 tentang
Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Provinsi dan
Kabupaten/Kota (Berita Negara Republik Indonesia Tahun 2010
Nomor 337);
7. Peraturan Bupati Blora Nomor 33 Tahun 2015 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan Di Kabupaten Blora
(Berita Daerah Kabupaten Blora Tahun 2015 Nomor 1);
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 5
1.4. Sistematika
Sistematika dalam penyusunan laporan Kinerja TKPKD Kabupaten
Blora Tahun 2019 adalah sebagai berikut :
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
1.2. Maksud dan Tujuan
1.3. Dasar Hukum
1.4. Sistematika
II. GAMBARAN UMUM
2.1. Kondisi Umum Kabupaten Blora
2.2. Kondisi Kemiskinan Kabupaten Blora
III. ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN
3.1. Tinjauan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan dalam RPJMD
Kabupaten Blora
3.2. Arah Kebijakan, Sasaran dan Strategi Penanggulangan
Kemiskinan di Kabupaten Blora
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN TAHUN
2019
4.1. Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Blora
dengan Provinsi Jawa Tengah
4.2. Rapat Koordinasi Intervesi Program dan Kegiatan OPD Tahun
2019.
4.3. Koordinasi Basis Data Terpadu (BDT) dengan Kementerian Sosial
RI dan Kebijakan Anggaran dengan Tim Nasional Percepatan
Penangguangan Kemiskinan (TNP2K);
4.4. Membuat Surat Edaran Bupati Blora Nomor : 054/1570/2019
Tahun 2019 tentang Pembentukan Tim Penanggulangan
Kemiskinan Kecamatan, Desa dan Kelurahan;
4.5. Sosialisasi Surat Edaran Bupati Blora tentang Pembentukan TPK
Kecamatan, Desa dan Kelurahan.
4.6. Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Penanggulangan
Kemiskinan (SIMNANGKIS);
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 6
4.7. Rapat Koordinasi Program dan Kegiatan Pendukung
Penanggulangan Kemiskinan.
4.8. Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Semester I;
4.9. Rapat koordinasi Kelompok Kerja / Kelompok Program
(Pokja/Pokgram) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Daerah (TPKD);
4.10. Study Pembelajaran di Kabupaten Trenggalek
4.11. Rapat Koordinasi Capaian Program yang Mendukung Intervensi
Kemiskinan yang Diampu oleh OPD, Baznas dan CSR;
4.12. Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Semester II
4.13. Rapat Koordinasi Persiapan Pembentukan Sistem Layanan
Rujukan Terpadu (SLRT)
4.14. Partisipasi Baznas dan Akademisi dalam Upaya Penanggulangan
Kemiskinan
V. PENUTUP
5.1. Kendala dalam pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan tahun
2019
5.2. Kesimpulan
5.3. Saran
LAMPIRAN
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 7
BAB II
GAMBARAN UMUM
2.1. Kondisi Umum Kabupaten Blora
Kabupaten Blora yang berslogan “Blora Mustika” secara geografis
berada di antara 111º16’ s.d. 111º338’ Bujur Timur dan 6º528’ s.d. 7º248’
Lintang Selatan. Dan secara administratif Kabupaten Blora terdiri dari 16
Kecamatan, 275 desa dan 24 Kelurahan yang terletak berada di ujung
timur Jawa Tengah berbatasan dengan Jawa Timur dengan luas wilayah
sebesar 1.955,8219 km2 atau 195.582.19 ha (6,01 persen dari luas
wilayah Provinsi Jawa Tengah), dengan batas daerah Kabupaten Blora,
yaitu: sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Grobogan; sebelah
utara berbatasan dengan Kabupaten Pati dan Kabupaten Rembang;
sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Ngawi Provinsi Jawa
Timur; dan sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bojonegoro dan
Kabupaten Tuban Provinsi Jawa Timur. Adapun penggunaan jenis lahan
sebagai berikut :
Tabel 2.1
Jenis Penggunaan Lahan di Kabupaten Blora
Sesuai Rencana Pola Ruang
JENIS PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha)
Lahan Sawah 78.828,061
Irigasi setengah teknis 25.110,418
Tadah hujan 53.710,643
Lahan Bukan Sawah 116,761,013
Bangunan dan pekarangan 15.805,590
Tegal/kebun 7.668,213
Waduk 117,521
Hutan 90.567,582
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 8
JENIS PENGGUNAAN LAHAN LUAS (Ha)
Perkebunan 1.684,807
Lainnya 917,300
Jumlah (A+B) 195.589,074
Sumber: SIPD 2019
Sedangkan jumlah penduduk Kabupaten Blora pada Tahun 2018
tercatat sebesar 906.380 jiwa, untuk tahun 2019 jumlah penduduk
Kabupaten Blora mengalami pertambahan sebesar 19.262 jiwa .
Sehingga jumlah penduduk Kabupaten Blora tahun 2019 sebesar
925.642 jiwa. Sesuai dengan Surat Edaran Menteri Dalam Negeri tanggal
17 Januari 2014 Nomor 470 / 328 / SJ perihal Pemanfaatan Data
Kependudukan, yang mewajibkan data kependudukan yang digunakan
untuk semua keperluan adalah data kependudukan dari Kementerian
Dalam Negeri maka data kependudukan yang digunakan adalah data dari
Dinas Kependudukan dan catatan sipil. Perkembangan Jumlah penduduk
di Kabupaten Blora dapat dilihat dalam tabel berikut:
Tabel 2.2 Perkembangan Jumlah Penduduk Kabupaten Blora
Tahun 2014-2019
Tahun
Jenis Kelamin Jumlah
(Jiwa)
Perubahan
(Jiwa)
Pertumbuh
an (%) Laki – Laki
(Jiwa)
Perempuan
(Jiwa)
2014 488.489 489.521 978.010 8.629 0,890
2015 492.086 492.762 984.848 5.383 0,699
2016 495.467 496.110 991.577 6.729 0,683
2017 498.514 499.318 997.832 6.255 0,631
2018 498.514 499.318 906.380 -91.452 -9,165
2019 463.252 462.390 925.642 19.262 0,875
Sumber: Dindukcapil Kab Blora tahun 2019
Perkembangan jumlah penduduk per kecamatan di Kabupaten
Blora dapat dilihat pada Tabel berikut:
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 9
Tabel 2.3
Perkembangan Jumlah Penduduk (Jiwa) Kabupaten Blora
Tahun 2014-2019
NO. KECAMATAN TAHUN
2014 2015 2016 2017 2018 2019
1. Jati 56.576 56.568 56.942 57.309 50.886 51.923
2. Randublatung 89.735 90.458 90.962 91.384 79.570 81.457
3. Kradenan 46.428 46.340 46.535 46.683 41.761 42.816
4. Kedungtuban 64.092 64.969 65.069 65.607 58.867 60.555
5. Cepu 85.096 85.607 85.884 86.184 76.587 78.175
6. Sambong 31.411 31.219 31.311 31.460 28.476 29.070
7. Jiken 41.504 41.643 41.980 42.332 39.235 39.793
8. Bogorejo 26.553 26.620 26.650 26.795 63.925 25.860
9. Jepon 68.003 68.249 68.882 69.510 94.606 65.252
10. Blora 102.738 103.182 103.666 104.113 49.033 96.522
11. Banjarejo 67.057 67.875 68.519 69.184 64.059 65.454
12. Tunjungan 51.365 51.754 52.418 52.921 63.137 50.043
13. Japah 38.587 38.579 38.905 39.208 68.994 37.224
14. Ngawen 67.192 68.051 68.640 69.219 65.047 64.416
15. Kunduran 73.320 73.643 73.940 74.472 25.501 70.245
16. Todanan 69.541 70.364 70.848 71.451 36.696 66.837
Jumlah 979.244 984.848 991.201 997.832 906.380 925.642
Sumber: Dindukcapil Kab Blora tahun 2019
Bonus Demografi yang terjadi dimana jumlah penduduk produktif
(usia 15-64 tahun) akan menanggung jumlah penduduk non produktif
(usia 0-14 tahun dan usia diatas 65 tahun) akan juga terjadi di
Kabupaten Blora dengan melihat angka ketergantungan penduduk, Pada
tahun 2019 angka ketergantungan penduduk sebasar 0,41 artinya dari
100 penduduk produktif menanggung 41 penduduk non produktif.
Perkembangan angka ketergantungan penduduk di Kabupaten Blora
dapat dilihat pada Tabel berikut:
Tabel 2.4 Angka Ketergantungan Penduduk Kabupaten Blora
Tahun 2014-2019
Tahun
Penduduk
Usia 0-14 th
(Jiwa)
Penduduk
Usia > 65 th
(Jiwa)
Jumlah
(Jiwa)
Penduduk
Usia 15 – 64
th (Jiwa)
Rasio
Ketergan-
tungan
2014 239.495 67.481 306.976 672.267 0,46
2015 252.278 64.748 317.026 667.822 0,47
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 10
Tahun
Penduduk Usia 0-14 th
(Jiwa)
Penduduk Usia > 65 th
(Jiwa)
Jumlah
(Jiwa)
Penduduk Usia 15 – 64
th (Jiwa)
Rasio Ketergan-
tungan
2016 264.261 63.050 327.331 663.890 0,49
2017 203.820 92.856 296.676 701.156 0,42
2018 177.014 81.419 258.433 647.947 0,40
2019 180.395 88.879 269.274 656.368 0.41
Sumber: Dindukcapil Kab Blora tahun 2019
2.2. Kondisi Kemiskinan Kabupaten Blora
Secara umum kemiskinan didefinisikan sebagai kondisi dimana
seseorang atau sekelompok orang tidak mampu memenuhi hak-hak
dasarnya untuk mempertahankan dan mengembangkan hidupnya yang
bermatabat. Persoalan kemiskinan merupakan permasalahan sosial
yang sering dihubungkan dengan keterbelakangan dan ketertinggalan.
Dalam mengukur kemiskinan di Indonesia, BPS menggunakan konsep
kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach).
Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai
ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar
makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Jadi
Penduduk Miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata
pengeluaran perkapita perbulan di bawah garis kemiskinan.
Definisi yang sangat luas ini menunjukkan bahwa kemiskinan
merupakan masalah multidemisional, sehingga tidak mudah untuk
mengukur kemiskinan dan perlu kesepakatan pendekatan pengukuran
yang dipakai. Untuk mengukur tingkat kemiskinan tersebut, Badan
Statistik Pusat (BPS) menggunakan 2 jenis data kemiskinan makro dan
mikro yaitu:
1. Data Kemiskinan Makro merupakan data yang diperoleh melalui
mekanisme survey (sampel), bersifat komulatif, memberikan
gambaran umum dan profil suatu daerah, sebagai pengambilan
kebijakan makro, data tidak dapat menampilkan secara by name by
address.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 11
Data kemiskinan makro biasanya diterbitkan oleh BPS 2 kali satu
tahun seperti data tingkat kemiskinan, indek kedalaman dan data
resmi lainnya yang telah dirilis BPS.
2. Data Kemiskinan Mikro merupakan data yang diperoleh melalui
mekanisme sensus (menyeluruh), bersifat detail, dan dapat
menampilkan data secara by name by address sehingga dapat
digunakan untuk intervensi program.
Contoh data Pemutakhiran Basis Data Terpadu (PBDT) tahun 2019
dari hasil verifikasi dan validasi data SIKS-NG yang dilakukan oleh
Kementerian Sosial RI melalui Dinas Sosial Pemberdayaan
Perempuan dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora yang
sekarang berubah menjadi Data Terpadu Kesejahteraan Sosial
(DTKS) dan digunakan sebagai Basis Data Kemiskinan.
Kemiskinan tidak hanya dilihat dari sisi ekonomi saja, namun
dilihat dari kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar
seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, pendidikan, dan
kesehatan. Kemiskinan dapat disebabkan oleh kelangkaan alat
pemenuh kebutuhan dasar, ataupun sulitnya akses terhadap
pendidikan dan pekerjaan. Secara makro, kemiskinan muncul karena
adanya ketidaksamaan pola kepemilikan sumber daya yang
menimbulkan distribusi pendapatan timpang, penduduk miskin hanya
memiliki sumber daya dalam jumlah yang terbatas dan kualitasnya
rendah. Kemiskinan muncul akibat perbedaan kualitas sumber daya
manusia karena kualitas sumber daya manusia yang rendah berarti
produktivitas juga rendah, upahnya pun rendah. Kemiskinan muncul
sebab perbedaan akses dan modal. Akibat keterbatasan dan
ketertiadaan akses manusia terhadap modal, penduduk miskin
menjadi sulit untuk mengembangkan hidupnya yang lebih baik.
Kemiskinan kultural yaitu mengacu pada sikap seseorang atau
masyarakat yang (disebabkan oleh faktor budaya) tidak mau berusaha
untuk memperbaiki tingkat kehidupan meskipun ada usaha dari pihak
luar untuk membantunya.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 12
Persoalan kemiskinan di Kabupaten Blora masih menjadi salah
satu isu strategis dalam setiap tahapan pembangunan. Berbagai upaya
telah dilakukan dalam rangka penurunan angka kemiskinan, namun
hasilnya masih realtif kecil penurunannya. Untuk itu penyelasaian
persoalan kemiskinan tidak hanya bertumpu pada pemerintah saja,
namun perlu ada kontribusi dari pihak-pihak lain. Penyelesaian
permasalahan kemiskinan membutuhkan sinergi dan kemitraan
dengan semua pihak. Pemerintah, termasuk pemerintah daerah mulai
dari tingkat Kabupaten, Kecamatan dan tingkat Desa/Kelurahan,
kalangan dunia usaha, perguruan tinggi, organisasi kemasyarakatan
serta Baznas perlu membangun kesepahaman bersama dengan
menetapkan strategi yang tepat dalam penanggulangan kemiskinan.
Profil kemiskinan digambarkan melalui kondisi kemiskinan
konsumsi dan kemiskinan non konsumsi. Kondisi kemiskinan
konsumsi di daerah dapat digambarkan melalui beberapa tahapan
analisis terhadap Indikator Utama kemiskinan konsumsi meliputi
Persentase Penduduk Miskin (P0), Jumlah Penduduk Miskin, Indeks
Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2).
Sementara itu kemiskinan non konsumsi digambarkan dengan kondisi
layanan dasar kesehatan, pendidikan, ketenagakerjaan, sarana dan
prasarana dasar dan kecukupan pangan.
Garis Kemiskinan yang digunakan oleh BPS terdiri dari dua
komponen, yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) yang setara
dengan pemenuhan kebutuhan kalori 2.100 kkal per kapita per hari
seebagai kebutuhan dasar makanan yang diwakili oleh 52 jenis
komoditi dan Garis Kemiskinan Non Makanan (GKNM) yang
merupakan kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang,
pendidikan dan kesehatan yang terdiri dari 51 jenis komoditi di
perkotaan dan 47 jenis komoditi di perdesaan, di mana GK merupakan
penjumlahan dari GKM dan GKNM.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 13
Tabel 2.5.
Dominasi belanja non makanan terhadap garis kemiskinan (26,59%)
NO. PERKOTAAN (28,06%) NO. PERDESAAN (25,15%)
1. Perumahan (6,49%) 1. Perumahan (6,28%)
2. Bensin (4,45%) 2. Bensin (3,84%)
3. Listrik (3,39%) 3. Listrik (1,95%)
4. Pendidikan (2,64%) 4. Pendidikan (1,67%)
5. Perlengkapan mandi (1,21%) 5. Kesehatan (1,27%)
6. Lainnya (9,89%) 6. Lainnya (10,17%)
Tabel 2.6.
Dominasi belanja makanan terhadap garis kemiskinan (73,41%)
NO. PERKOTAAN (71,94%) NO. PERDESAAN (74,82%)
1. Beras (20,65%) 1. Beras (23,23%)
2. Rokok (10,17%) 2. Rokok (9,47%)
3. Daging ayam Ras (4,04%) 3. Daging ayam Ras (3,27%)
4. Telur ayam Ras (3,94%) 4. Telur ayam Ras (3,95%)
5. Gula pasir (3,23%) 5. Gula pasir (3,18%)
6. Tempe (2,54%) 6. Tempe (2,92%)
7. Mie instan (2,49%) 7. Mie instan (2,54%)
8. Tahu (1,99%) 8. Tahu (2,23%
9. Bawang merah (1,94%) 9. Bawang merah (2,38%)
10. Kue basah (1,59%) 10. Cabe rawit (2,49%)
11. Lainnya (19,35%) 11. Lainnya (19,15%)
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 14
Penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran konsumsi per
kapita per bulan di bawah garis kemiskinan dikategorikan sebagai
penduduk miskin. Posisi relatif garis kemiskinan Kabupaten Blora
sampai dengan maret tahun 2019 sebesar Rp.335.837,-/kapita/bulan
di bawah rata-rata garis kemiskinan Jawa Tengah sebesar Rp.369.385,-
/kapita/bulan dan Nasional sebesar Rp.404.398,-/kapita/bulan.
Grafik 2.1
Garis kemiskinan rata-rata pengeluaran konsumsi per kapita per bulan dari Tahun 2015-2019
Sumber : BPS, 2019
Kabupaten Blora berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik
yang tercatat sampai dengan bulan Juli tahun 2018 sebanyak 906.380
jiwa dengan jumlah penduduk sampai bulan Maret 2019 sebanyak
97.900 jiwa merupakan penduduk dengan kreteria miskin. Jumlah
penduduk miskin di Kabupaten Blora di tahun 2019 dibandingkan
dengan jumlah penduduk miskin di Kabupaten sekitarnya masih lebih
baik bila dibandingkan dengan Kabupaten Pati sebesar 119.000 jiwa,
Kabupaten Demak 137.600 jiwa dan Kabupaten Grobogan 161.900
jiwa dan masih lebih tinggi bila dibandingkan dengan Kabupaten
Rembang sebesar 97.900 jiwa, Kabupaten Jepara sebesar 83.500 jiwa
dan Kabupaten Kudus sebesar 58.000 jiwa.
342.541
364.527 370.910383908
404398
299.011315.269
337.657350.875
369385
257.581
279.972291.114
308.520
335837
2015 2016 2017 2018 2019
Nasional Jawa Tengah Blora
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 15
Grafik 2.2
Jumlah penduduk miskin Kabupaten Blora bila dibandingkan dengan
Kabupaten sekitarnya
Sumber : BPS, 2019
Posisi angka kemiskinan Kabupaten Blora periode Maret tahun
2019 sebesar 11,32% masih diatas tingkat kemiskinan di Jawa Tengah
sebesar 10,80% dan Nasional sebesar 9,41%.
Grafik 2.3
Posisi relative tingkat Kemiskinan Kabupaten Blora bulan Maret 2019
Sumber : BPS, 2019
Sedangkan posisi relative tingkat kemiskinan Kabupaten Blora
mengalami kenaikan yang pada tahun 2018 berada di posisi 23, di
tahun 2019 naik menjadi posisi 22 dari 35 Kabupaten dan Kota se
Jawa Tengah dengan tingkat kemiskinan 11,32% yang masih termasuk
zona merah yang sudah mendekati zona kuning Kabupaten Cilacap.
KudusJepara
RembangBlora
PatiDemak
Grobogan
58.000 83.500 95.300 97.900 119000 137.600 161.900
11,22
10,7
10,129,82
9,41
13,58
13,27
12,23
11,32
10,8
13,5213,33
13,04
11,90
11,32
9
9,5
10
10,5
11
11,5
12
12,5
13
13,5
14
2015 2016 2017 2018 2019
Nasional Jawa Tengah Kabupaten Blora
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 16
Garfik 2.4
Posisi Relatif angka tingkat kemiskinan Kabupaten Blora ditingkat Provinsi Jawa Tengah
Sumber : BPS, 2019
Pada bulan Maret tahun 2019 posisi relative angka tingkat
kemiskinan Kabupaten Blora masih lebih baik apabila disandingkan
dengan daerah sekitar seperti Kabupaten Rembang yang memiliki
angka kemiskinan sebesar 14,95% dan Kabupaten Grobogan 11,77%.
Namun dibandingkan dengan angka kemiskinan Kabupaten Pati
sebesar 9,46%, Kabupaten Kudus sebesar 6,68% dan Kabupaten
Jepara sebesar 6,66%, angka kemiskinan Kabupaten Blora masih lebih
tinggi yaitu 11,32%.
Grafik 2.5
Posisi relatif angka tingkat kemiskinan Kabupaten Blora dengan
Kabupaten sekitarnya
Sumber : BPS, 2019
6,68 6,66
9,46
11,32 11,77 11,86
14,95
9,41
10,8
0,00
2,00
4,00
6,00
8,00
10,00
12,00
14,00
16,00
Kudus Jepara Pati Blora Grobogan Demak Rembang
Jawa Tengah Nasional
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 17
Perkembangan tingkat kemiskinan di Kabupaten Blora selama
periode waktu tahun 2015 – Maret 2019 semakin membaik. Hal ini
menunjukkan bahwa kinerja Tim Penanggulangan Kemiskinan Daerah
Kabupaten Blora (TKPKD Kabupaten Blora) telah bekerja dengan
keras/trend positif, walaupun capaian kemiskinan di Kabupaten Blora
masih belum sesuai dengan target dalam RPJMD ditahun 2019 sebesar
10,5-11,2% dan masih di bawah capaian kemiskinan ditingkat Jawa
Tengah. Hal ini masih perlu upaya lebih keras melalui intervensi
pelibatan semua stakeholder dengan menerapkan program dan
kegiatan yang ditujukan kepada masyarakat miskin.
Penurunan angka kemiskinan di Kabupaten Blora tahun 2015 –
Maret 2019 semakin membaik yaitu dari angka 13,52% di tahun 2015,
turun menjadi 11,32% di Maret tahun 2019. Hal ini menunjukkan
bahwa penurunan selama kurun waktu lima tahun sebesar 2,2% point
(rata-rata penurunan sebesar 0,44%/tahun) bahkan cenderung lebih
rendah dibandingkan dengan rata-rata penurunan kemiskinan di Jawa
Tengah sebesar 0,556%/tahun. Adapun uraian penurunan tingkat
kemiskinan di Kabupaten Blora sebagai berikut :
1. Pada tahun 2015 angka kemiskinan sebesar 13,52% turun menjadi
13,33% di tahun 2016 (turun sebesar 0,19% point).
2. Pada tahun 2016 angka kemiskinan sebesar 13,33% turun menjadi
13,04% di tahun 2017 (turun sebesar 0,29% point).
3. Pada tahun 2017 angka kemiskinan sebesar 13,04% turun menjadi
11,90% di tahun 2018 (turun sebesar 1,14% point).
4. Pada tahun 2018 angka kemiskinan sebesar 11,90% turun menjadi
11,32% di Maret tahun 2019 (turun sebesar 0,58% point).
Sampai dengan Maret tahun 2019 kinerja TKPKD Kabupaten Blora
menunjukan tingkat kenerja yang sangat baik sehingga dapat menurunan
angka kemiskinan di Kabupaten Blora sebesar 0,58% point. Masih kalah
bila dibandingkan di tahun 2018 sebesar 1,14%, namun masih lebih baik
ditahun-tahun sebelumnya tahun 2015, 2016 dan 2017.
Demikian juga untuk jumlah penduduk miskin di Kabupaten
Blora juga mengalami penurunan. Dalam kurun waktu tahun 2015 –
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 18
Maret 2019 jumlah penduduk miskin Kabupaten Blora semakin
berkurang yaitu sebanyak 115.000 jiwa ditahun 2015 turun menjadi
97.900 jiwa di maret tahun 2019 (17.100 jiwa). Hal ini juga
menunjukkan trend yang positif.
Grafik 2.6
Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Blora Tahun 2015 – Maret 2019
Sedangkan untuk tingkat Indeks kedalaman kemiskinan atau
sering disingkat P1, merupakan ukuran rata-rata kesenjangan
pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis
kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata
pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan. Capaian P1 Kabupaten
Blora pada periode tahun 2015 sampai dengan maret tahun 2019
mengalami perkembangan yang fluktuaksi, yaitu pada tahun 2015
sebesar 2,08%, pada tahun 2016 naik menjadi sebesar 2,17%,
kemudian pada tahun 2017 menurun signifikan menjadi 1,53%, akan
tetapi di maret tahun 2018 mengalami kenaikan menjadi 1,62%,
kemudian mengalami penurunan 1,59% di bulan maret 2019. Kondisi
tersebut tidak relevan bila dibandingkan dengan perkembangan
ditingkat Nasional dan Jawa Tengah yang mengalami penurunan.
Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 19
Grafik 2.7
Perkembangan Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten
Blora, Provinsi Jawa Tengah dan Nasional Tahun 2015-2019
Sumber : BPS, 2019
Untuk Indeks Keparahan Kemiskinan atau disingkat P2,
merupakan gambaran mengenai penyebaran pengeluaran diantara
penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi
ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin. Perkembangan
indeks keparahan kemiskinan Kabupaten Blora dari tahun 2015
sampai dengan Maret tahun 2019 juga mengalami perkembangan
yang fluktuaksi. Pada tahun 2015 dan 2016 tingkat keparahan
kemiskinan P2 Kabupaten Blora sebesar 0,54% menurun menjadi
0,31% di tahun 2017.Naik lagi ditahun 2018 sebesar 0,37% serta
kinerja indek keparahan kemiskinan Kabupaten Blora mengalami
penurunan 0,34% di bulan maret 2019. Sangat tidak relevan dengan
capaian P2 Jawa Tengah dan Nasional yang sama-sama mengalami
penurunan. Selengkapnya dapat dilihat pada gambar berikut.
1,5
1,7
1,9
2,1
2,3
2,5
20152016
20172018
2019
2,082,17
1,54 1,621,59
2,44
2,37
2,21
1,85
1,53
1,841,74 1,79
1,71
1,55
Blora Jawa Tengah Nasional
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 20
Grafik 2.8
Indeks Keparahan Kemiskinan Kabupaten Blora, Provinsi Jawa Tengah
Dan Nasional Tahun 2015 - 2019
Sumber : BPS, 2019
0,540,44 0,46 0,44
0,37
0,65 0,630,55
0,45
0,3
0,540,54
0,310,37
0,34
2015 2016 2017 2018 2019
Kabupaten Blora Jawa Tengah Nasional
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 21
BAB III
ARAH KEBIJAKAN DAN STRATEGI PENANGGULANGAN KEMISKINAN
3.1. Tinjauan Kebijakan Penanggulangan Kemiskinan Dalam
RPJMD Kabupaten Blora
Dengan mengacu pada Peraturan Daerah Kabupaten Blora Nomor
10 Tahun 2016 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah
Kabupaten Blora tahun 2016-2023, visi pembangunan lima tahun ke
depan adalah “Terwujudnya Masyarakat Blora yang Lebih Sejahtera
dan Bermartabat”. Visi tersebut diterjemhkan ke dalam 7 misi yaitu :
1. Mewujudkan pemerintah yang efektif bersih KKN, dan demokratis,
melaksanakan reformasi birokrasi dalam rangka peningkatan
pelayanan publik.
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatan masyarakat dan
memaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah yang ramah
lingkungan dan berkesinambungan.
3. Meningkatkan iklim kondusif dan kerjasama dengan pihak-pihak
berkepentingan serta menciptakan lapangan kerja dan pengembangan
inventasi
4. Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia, kualitas pelayanan
bidang pendidikan, kesehatan, sosial dasar, pemberdayaan
masyarakat dan lainnya serta memanfaatkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kearifan lokal.
5. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana publik.
6. Mewujudkan dan mendorong tersusunnya kebijakan daerah yang
berpihak pada masyarakat miskin (Pro Poor), pro job, prow growth, pro
environment dan pro gender.
7. Mewujudkan penegakan supremasi hukum dan Hak Asasi Manusia
(HAM).
Dari ketujuh misi tersebut, dalam dokumen RPJMD tersirat secara
jelas yang mendorong pada arah penanggulangan kemiskinan yaitu pada
misi 2, 3, 4, 5 dan 6. Tujuan, sasaran, strategi dan kebijakan yang
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 22
berkaitan dengan arah penanggulangan kemiskinan berdasarkan masing-
masing misi adalah sebagai berikut :
1. Misi 2 : Meningkatkan pertumbuhan ekonomi, pendapatan
masyarakat dan memaksimalkan pemanfaatan sumber daya daerah
yang ramah lingkungan dan berkesinambungan.
Tujuan :
1) Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan
pendapatan masyarakat
2) Meningkatkan produktivitas hasil pertanian, peternakan dan
perikanan sebagai penunjang ketahanan pangan
Sasaran :
1) Meningkatnya kualitas koperasi, serta kemandirian usaha mikro
kecil dan menengah
2) Meningkatnya nilai ekspor dan tertatanya pasar tradisional dan
Pedagang Kaki Lima
3) Terpeliharanya produksi dan produktivitas pertanian dan populasi
hewan ternak
Strategi :
1) Meningkatkan kapasitas dan pembinaan pelaku industri kecil dan
menengah dalam hal produksi maupun pemasaran.
2) Meningkatkan pembinaan koperasi agar aktif dan sehat, dan
memberdayakan UMKM agar memiliki kemandirian dan daya
saing produk.
3) Memanfaatkan rantai nilai dan jaringan regional untuk
meningkatkan ekspor dan meningkatkan kelayakan bangunan
pasar.
4) Meningkatkan ketersediaan air dengan membangun sarana
sumberdaya air, dan memberdayakan kelompok tani dalam
pemanfaatan teknologi tepat guna dan pengembangan agrobisnis.
5) Memberdayakan kelompok budidaya perikanan dalam upaya
peningkatan produksi perikanan.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 23
6) Meningkatkan kerjasama dengan lembaga yang bergerak dalam
bidang distribusi pangan untuk memastikan ketersediaan pasokan
pangan dan stabilitas harga pangan pokok.
Kebijakan :
1) Pengembangan industri kecil menengah potensial; peningkatan
kapasitas SDM pelaku industri; dan pengembangan industri
pengolahan berbasis IPTEK
2) Peningkatan kualitas koperasi dan inovasi produk UMKM dalam
mendorong daya saing
3) Peningkatan kerjasama perdagangan, pengelolaan pasar
tradisional, dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL)
4) Peningkatan produksi dan kualitas produk pertanian (dalam arti
luas) dengan orientasi bisnis pertanian dalam rangka menjamin
ketahanan pangan.
5) Pengembangan budidaya perikanan dengan media kolam terpal,
dan peningkatan usaha pengolahan ikan
6) Peningkatan akses, distribusi dan konsumsi pangan yang
beragam, berimbang, bergizi dan aman.
2. Misi 3 : Meningkatkan iklim kondusif dan kerjasama dengan pihak-
pihak berkepentingan serta menciptakan lapangan kerja dan
pengembangan inventasi.
Tujuan :
1) Menurunkan pengangguran
Sasaran :
1) Meningkatnya penempatan tenaga kerja
Startegi :
1) Meningkatkan kualitas pelatihan/magang bagi pencari kerja, dan
mengembangkan program kemitraan antara pemerintah dengan
dunia usaha/industri dalam penempatan kerja.
Kebijakan :
1) Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas pencari kerja,
penempatan kerja.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 24
3. Misi 4 : Meningkatkan Kualitas sumber daya manusia, kualitas
pelayanan bidang pendidikan, kesehatan, sosial dasar, pemberdayaan
masyarakat dan lainnya serta memanfaatkan ilmu pengetahuan,
teknologi dan kearifan lokal.
Tujuan :
1) Meningkatkan kualitas sumberdaya manusia
2) Meningkatkan perlindungan sosial bagi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Sasaran :
1) Meningkatnya ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan
dan Kepastian pendidikan
2) Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat dan terkendalinya
jumlah penduduk
3) Usia Harapan Hidup
4) Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
Strategi :
1) Meningkatkan pemberian beasiswa bagi anak dari keluarga
kurang mampu,
2) meningkatkan kompetensi guru dan tenaga kependidikan melalui
diklat/pelatihan, meningkatkan sarana prasarana pendidikan
yang memadai.
3) Meningkatkan pemerataan, akses dan kualitas pelayanan
kesehatan melalui peningkatan tenaga medis yang professional;
peningkatan perbaikan gizi masyarakat; peningkatan usaha
preventif dalam penanggulangan dan pencegahan penyakit;
peningkatan perilaku hidup bersih dan sehat; peningkatan
kualitas lingkungan
4) sehat; Peningkatan deteksi tumbuh kembang anak; Peningkatan
pemeriksanaan ibu hamil, peningkatan persalinan oleh tenaga
kesehatan, dan peningkatan pelayanan pasca melahirkan.
5) Meningkatkan promosi mengenai KB dengan melibatkan kader
masyarakat.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 25
6) Meningkatkan pembudayaan kesetiakawanan sosial dalam
penyelenggaraan perlindungan sosial.
Kebijakan :
1) Peningkatan pelayanan PAUD, pendidikan dasar dan pendidikan
non formal yang bermutu; dan Peningkatan profesionalisme dan
kompetensi tenaga pendidik, peningkatan kualitas sarana
prasarana pendidikan.
2) Peningkatan upaya kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
didukung dengan pemerataan pelayanan kesehatan yang
berkualitas.
3) Penguatan mutu pelayanan KB dan kesehatan reproduksi yang
aman, efektif dan terjangkau.
4) Peningkatan pembinaan dan penyediaan bantuan bagi
Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS).
4. Misi 5 : Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana
publik.
Tujuan :
1) Meningkatkan sarana dan prasarana dasar permukiman dan
perumahan agar masyarakat hidup layak
Sasaran :
1) Berkurangnya Rumah Tidak Layak Huni dan kawasan kumuh
perkotaan.
2) Meningkatnya kualitas dan kuantitas air bersih dan sanitasi
Strategi :
1) Meningkatkan rehabilitasi rumah tidak layak huni, dan perbaikan
lingkungan perumahan di kawasan kumuh perkotaan,
Peningkatan kerjasama dengan swasta dalam penyediaan
perumahan dan permukiman yang berwawasan lingkungan
Kebijakan :
1) Penurunan kawasan kumuh perkotaan melalui perbaikan kualitas
lingkungan pemukiman
2) Meningkatkan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi
berbasis masyarakat
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 26
3) Peningkatan sarana air bersih dan sanitasi
5. Misi 6 : Mewujudkan dan mendorong tersusunnya kebijakan daerah
yang berpihak pada masyarakat miskin (Pro Poor), pro job, prow
growth, pro environment dan pro gender.
Tujuan :
1) Meningkatkan kualitas perencanaan dan penganggaran
pembangunan daerah
Sasaran :
1) Meningkatnya Pencapaian target indikator RPJMD
Strategi :
1) Meningkatkan kualitas implementasi perencanaan, pengendalian
dan evaluasi kinerja pembangunan
Kebijakan :
1) Peningkatan perencanaan, monitoring dan evaluasi pembangunan
daerah
3.2. Arah Kebijakan, Sasaran dan Strategi Penanggulangan
Kemiskinan di Kabupaten Blora
Dengan memperhatikan strategi dan kebijakan yang ada dalam
RPJMD Kabupaten Blora tahun 2016-2021, maka tujuan
penanggulangan kemiskinan untuk lima tahun yang akan datang adalah
sebagai berikut :
1. Menurunkan kesenjangan pendapatan dan meningkatkan pemerataan
penduduk miskin
2. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan pemerataan pendapatan
masyarakat
3. Meningkatkan kesempatan kerja dan berusaha bagi masyarakat
4. Meningkatkan perlindungan sosial bagi Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
5. Meningktkan keterjangkauan dan kualitas pelayanan pendidikan
6. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
7. Meningkatkan ketercukupan gizi masyarakat
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 27
8. Meningkatkan ketersediaan sarana dan prasarana dasar dalam
menunjang kehidupan yang layak
9. Meningkatkan ketersediaan dan keterjangkauan pangan di daerah
Atas tujuan yang sudah ditetapkaan dalam upaya penanggulangan
kemiskinan lima tahun mendatang, maka sasaran yang akan dicapai
adalah sebagai berikut :
1. Meningkatknya kualitas kebijakan dan kelembagaan penanggulangan
kemiskinan di daerah
2. Meningkatnya kualitas dan kemandirian usaha kecil dan mikro
3. Meningkatnya penempatan tenaga kerja
4. Meningkatnya penanganan terhadap Penyandang Masalah
Kesejahteraan Sosial (PMKS)
5. Meningkatnya ketersediaan, Keterjangkauan, Kualitas, Kesetaraan
dan Kepastian pendidikan
6. Meningkatnya kualitas kesehatan masyarakat, kesejahteraan keluarga
dan perlindungan bagi masyarakat miskin.
7. Menurunnya kasus gizi buruk
8. Menurunnya angka kesakitan penduduk akibat penyakit menular
9. Meningkatnya pemenuhan rumah layak huni dan terjangkau, akses
air bersih dan sanitasi bagi masyarakat
10. Meningkatkan produksi pangan utama dan pemerataan terhadap
akses pangan
Strategi penanggulangan kemiskinan berdasarkan arahan dari
pemerintah pusat antara lain melalui Memperbaiki Program Perlindungan
Sosial, Meningkatkan Akses Terhadap Pelayanan Dasar dan
Pemberdayaan Kelompok Masyarakat Miskin. Untuk menjawab strategi
penanggulangan kemiskinan tersebut, Pemerintah Kabupaten Blora
menetapkan strategi daerah sebagai berikut:
1. Mendorong upaya penurunan kemiskinan melalui penetapan
kebijakan yang pro terhadap kemiskinan dan memperkuat
kelembagaan koordinasi dalam penanggulangan kemiskinan.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 28
2. Meningkatkan pendapatan masyarakat melalui peningkatan kapasitas
dan pembinaan pelaku industri kecil, pemberdayaan UKM,
pengembangan kualitas produk dan pemasaran.
3. Meningkatkan pertumbuhan ekonomi masyarakat melalui
pengembangan pasar desa dan pembinaan serta pengelolaan sektor
usaha non formal.
4. Meningkatkan kualitas pelatihan/magang bagi pencari kerja, dan
mengembangkan program kemitraan antara pemerintah dengan dunia
usaha/industri dalam penempatan kerja.
5. Meningkatkan penanganan terhadap PMKS melalui peningkatan
ketrampilan dalam mendukung peningkatan pendapatan.
6. Meningkatkan keterjangkauan dan kualitas pelayanan pendidikan
melalui penurunan beban biaya pendidikan dan perluasan akses
layanan pendidikan
7. Meningkatkan pemerataan, akses dan kualitas pelayanan kesehatan
melalui perluasan perlindungan jaminan kesehatan bagi masyarakat
miskin
8. Menurunkan angka kematian ibu, bayi dan balita melalui
peningkatan antenatal care dan postnatal care,peningkatan monev
kehamilan, penggunaan kartu P4K dan buku KIA, peningkatan
kesadaran kualitas hidup sehat pada wanita calon ibu dan ibu hamil.
9. Peningkatan cakupan pasangan usia subur ber KB melalui perluasan
jangkauan layanan KB, peningkatan sosialisasi dan pemberdayaan
keluarga.
10. Meningkatkan ketercukupan gizi masyarakat melalui pemenuhan
pangan yang bergizi dan seimbang bagi balita yang terdeteksi
berpotensi gizi buruk maupun gizi kurang
11. Menurunkan angka kesakitan penduduk melalui peningkatan
kesadaran masyarakat dengan gerakan bebas jenitik 95%,
peningkatan jangkauan temuan TB pada 100 meter kasus positif
yang ditemui, penyelesaian kawasan kumuh miskin dan peningkatan
kualitas kebersihan lingkungan.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 29
12. Meningkatkan pemenuhan sarana dan prasarana dasar melalui
penyediaan rumah yang terjangkau, rehabilitasi rumah tidak layak
huni, penyediaan sanitasi, pengembangan jaringan air bersih dan
perbaikan kawasan kumuh perkotaan. Selain itu perbaikan terhadap
akses sarana jalan dan jembatan bagi desa-desa kategori miskin.
13. Meningkatkan pembangunan sarana air bersih dan sanitasi berbasis
masyarakat
14. Meningkatkan ketersediaan air dengan membangun sarana
sumberdaya air, dan memberdayakan kelompok tani dalam
pemanfaatan teknologi tepat guna dan pengembangan agrobisnis.
15. Memberdayakan kelompok budidaya perikanan dalam upaya
peningkatan produksi perikanan.
16. Meningkatkan kerjasama dengan lembaga yang bergerak dalam
bidang distribusi pangan untuk memastikan ketersediaan pasokan
pangan dan stabilitas harga pangan pokok.
Semetara itu arah kebijakan yang ditempuh dalam upaya
penanggulangan kemiskinan secara khusus diarahkan pada :
1. Menyusun dan menetapkan kebijakan pada masing-masing sektor
yang mendorong pada pengurangan beban masyarakat miskin,
meningkatkan pendapatan masyarakat miskin dan memperkuat
koordinasi antar perangkat daerah serta peningkatan kerjasama
dengan pihak diluar pemerintah baik itu perusahaan swasta maupun
dengan perguruan tinggi.
2. Pengembangan industri kecil, menengah potensial; peningkatan
kapasitas SDM pelaku industri; dan pengembangan industri
pengolahan berbasis IPTEK
3. Peningkatan kualitas produk dan inovasi UKM serta pengembangan
jaringan pemasaran dalam mendukung daya saing usaha.
4. Peningkatan kerjasama perdagangan dalam pengelolaan pasar
tradisional dan penataan Pedagang Kaki Lima (PKL)
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 30
5. Peningkatan Kompetensi dan Produktivitas pencari kerja, penempatan
kerja, perluasan informasi ketersediaan lapangan pekerjaan dan
perluasan cakupan pengiriman transmigran.
6. Peningkatan ketrampilan PMKS fokus pada kegiatan usaha, bantuan
peralatan dan pendampingan kegiatan usaha yang produktif
7. Peningkatan kualitas pendidikan dan keterjangkauan biaya
pendidikan dengan fokus pada peningkatan BOS, pemberian
pemberian beasiswa bagi anak dari keluarga kurang mampu,
pemberian beasiswa anak miskin beprestasi untuk melanjutkan
pendidikan yang lebih tinggi serta peningkatan layanan pendidikan
non formal.
8. Perluasan jaminan pelayanan kesehatan terhadap seluruh penduduk
yang belum tercakup ke dalam JKN dan pendampingan, perluasan
layanan kesehatan pada penyakit tertentu dan penduduk dengan
kecacatan.
9. Penurunan angka kematian ibu, bayi dan balita difokuskan pada
peningkatan layanan persalinan resiko tinggi dan paska persalinan,
peningkatan kualitas gizi ibu dan anak serta peningkatan capaian ASI
eksklusif
10. Perluasan pelayanan KB fokus pada pemenuhan KB masyarakat
miskin, peningkatan layanan kelompok remaja dan mendorong pada
Pelayanan KB/KR Yang Mandiri
11. Pemenuhan gizi masyarakat yang difokuskan pada ibu hamil, bayi
dan balita dengan melakukan deteksi dini secara akif melibatkan
tenaga kesehatan ditingkat dasar dan pelibatan masyarakat disekitar
lingkungan.
12. Penurunan angka kesakitan difokuskan pada peningkatan kualitas
lingkungan, peningkatan temuan penyakit dan peningkatan uapaya
kesembuhan.
13. Pemenuhan sarana dan prasarana dasar difokuskan pada bantuan
rehabilitasi rumah layak huni, pengembangan sanitasi komunal,
bantuan sanitasi rumah tangga, pemenuhan listrik perumahan dan
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 31
pemberdayaan masyarakat dalam perluasan jaringan air bersih dan
peningkatan akses bagi desa-desa miskin.
14. Peningkatan produksi dan kualitas produk pertanian (dalam arti luas)
dengan orientasi bisnis pertanian dalam rangka menjamin ketahanan
pangan.
15. Pengembangan budidaya perikanan dengan media kolam terpal, dan
peningkatan usaha pengolahan ikan
16. Peningkatan akses, distribusi dan konsumsi pangan yang beragam,
berimbang, bergizi dan aman.
17. Keterkaitan tujuan, sasaran, strategi, kebijakan dan program
penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Blora dapat dilihat pada
tabel di bawah ini :
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 32
Tabel 3.1
Keterkaitan Tujuan, Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Blora
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Target
2018
Target
2019
Target
2020
Target
2021 Strategi Kebijakan
Menurunkan
kesenjangan
pendapatan
dan
meningkatkan
pemerataan
penduduk
miskin
Meningkatknya
kualitas
kebijakan dan
kelembagaan
penanggulangan
kemiskinan di
daerah
Persentase
penduduk
miskin
11,2-
11,7
10,5-
11,2
10-10,5 9-10 Mendorong upaya
penurunan
kemiskinan
melalui penetapan
kebijakan yang
pro terhadap
kemiskinan dan
memperkuat
kelembagaan
koordinasi dalam
penanggulangan
kemiskinan
Menyusun dan
menetapkan
kebijakan pada
masing-masing
sektor yang
mendorong pada
pengurangan
beban masyarakat
miskin,
meningkatkan
pendapatan
masyarakat miskin
dan memperkuat
koordinasi antar
perangkat daerah
serta peningkatan
kerjasama dengan
pihak diluar
pemerintah baik
itu perusahaan
swasta maupun
dengan perguruan
tinggi.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 33
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Target
2018
Target
2019
Target
2020
Target
2021 Strategi Kebijakan
Meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi dan
pemerataan
pendapatan
masyarakat
Meningkatnya
kualitas dan
kemandirian
usaha kecil dan
mikro
Pengeluaran
Riil Perkapita
9.092 9.223 9.354 9.485 Meningkatkan
pendapatan
masyarakat
melalui
peningkatan
kapasitas dan
pembinaan pelaku
industri kecil,
pemberdayaan
UKM,
pengembangan
kualitas produk
dan pemasaran.
Pengembangan
industri kecil,
menengah
potensial;
peningkatan
kapasitas SDM
pelaku industri;
dan
pengembangan
industri
pengolahan
berbasis IPTEK
Peningkatan
kualitas produk
dan inovasi UKM
serta
pengembangan
jaringan
pemasaran dalam
mendukung daya
saing usaha.
Meningkatkan
pertumbuhan
ekonomi
masyarakat
Peningkatan
kerjasama
perdagangan
dalam pengelolaan
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 34
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Target
2018
Target
2019
Target
2020
Target
2021 Strategi Kebijakan
melalui
pengembangan
pasar desa dan
pembinaan serta
pengelolaan sektor
usaha non formal.
pasar tradisional
dan penataan
Pedagang Kaki
Lima (PKL)
Meningkatkan
kesempatan
kerja dan
berusaha bagi
masyarakat
Meningkatnya
penempatan
tenaga kerja
Tingkat
pengangguran
terbuka
3,74 3,6 3,5 3,4 Meningkatkan
kualitas
pelatihan/magang
bagi pencari kerja,
dan
mengembangkan
program
kemitraan antara
pemerintah
dengan dunia
usaha/industri
dalam
penempatan kerja.
Peningkatan
Kompetensi dan
Produktivitas
pencari kerja,
penempatan kerja,
perluasan
informasi
ketersediaan
lapangan
pekerjaan dan
perluasan cakupan
pengiriman
transmigran.
Persentase
Pencari kerja
yang
ditempatkan
70 75 78 80
Meningkatkan
perlindungan
sosial bagi
Penyandang
Meningkatnya
penanganan
terhadap
Penyandang
Persentase
PMKS skala
kabupaten
yang
0,65 0,67 0,7 0,12 Meningkatkan
penanganan
terhadap PMKS
melalui
Peningkatan
ketrampilan PMKS
fokus pada
kegiatan usaha,
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 35
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Target
2018
Target
2019
Target
2020
Target
2021 Strategi Kebijakan
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
Masalah
Kesejahteraan
Sosial (PMKS)
memperoleh
bantuan
sosial untuk
pemenuhan
kebutuhan
dasar
peningkatan
ketrampilan dalam
mendukung
peningkatan
pendapatan.
bantuan peralatan
dan pendampingan
kegiatan usaha
yang produktif
Meningktkan
keterjangkauan
dan kualitas
pelayanan
pendidikan
Meningkatnya
ketersediaan,
Keterjangkauan,
Kualitas,
Kesetaraan dan
Kepastian
pendidikan
Angka Usia
Harapan
Lama Sekolah
12,25 12,45 12,65 12,85 Meningkatkan
keterjangkauan
dan kualitas
pelayanan
pendidikan
melalui
penurunan beban
biaya pendidikan
dan perluasan
akses layanan
pendidikan
Peningkatan
kualitas
pendidikan dan
keterjangkauan
biaya pendidikan
dengan fokus pada
peningkatan BOS,
pemberian
pemberian
beasiswa bagi anak
dari keluarga
kurang mampu,
pemberian
beasiswa anak
miskin beprestasi
untuk melanjutkan
pendidikan yang
lebih tinggi serta
Rata-rata
lama sekolah
6,3 6,4 6,5 6,6
Angka
Kelulusan
(AL) SD/MI
100 100 100 100
Angka
Kelulusan
(AL)
SMP/MTs
100 100 100 100
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 36
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Target
2018
Target
2019
Target
2020
Target
2021 Strategi Kebijakan
peningkatan
layanan
pendidikan non
formal.
Meningkatkan
derajat
kesehatan
masyarakat
Meningkatnya
kualitas
kesehatan
masyarakat,
kesejahteraan
keluarga dan
perlindungan
bagi masyarakat
miskin.
Persentase
penduduk
miskin
mendapatkan
JKN
100 100 100 100 Meningkatkan
pemerataan, akses
dan kualitas
pelayanan
kesehatan melalui
perluasan
perlindungan
jaminan
kesehatan bagi
masyarakat
miskin
Perluasan jaminan
pelayanan
kesehatan
terhadap seluruh
penduduk yang
belum tercakup ke
dalam JKN dan
pendampingan,
perluasan layanan
kesehatan pada
penyakit tertentu
dan penduduk
dengan kecacatan.
Angka
Kematian
Bayi (AKB)
10 9,5 9 8,5 Meurunkan angka
kematian ibu, bayi
dan balita melalui
peningkatan
antenatal care dan
Penurunan angka
kematian ibu, bayi
dan balita
difokuskan pada
peningkatan Angka
Kematian
11,5 10,5 10 9,5
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 37
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Target
2018
Target
2019
Target
2020
Target
2021 Strategi Kebijakan
Balita
postnatal
care,peningkatan
monev kehamilan,
penggunaan kartu
P4K dan buku
KIA, peningkatan
kesadaran
kualitas hidup
sehat pada wanita
calon ibu dan ibu
hamil.
layanan persalinan
resiko tinggi dan
paska persalinan,
peningkatan
kualitas gizi ibu
dan anak serta
peningkatan
capaian ASI
eksklusif
Kasus
Kematian Ibu
12 11 10 9
Cakupan
Pasangan
Usia Subur
yang ingin
ber-KB tidak
terpenuhi
(Unmet Need)
7,2 6 6,2 5,2 Peningkatan
cakupan
pasangan usia
subur ber KB
melalui perluasan
jangkauan
layanan KB,
peningkatan
sosialisasi dan
pemberdayaan
keluarga.
Perluasan
pelayanan KB
fokus pada
pemenuhan KB
masyarakat
miskin,
peningkatan
layanan kelompok
remaja dan
mendorong pada
Pelayanan KB/KR
Yang Mandiri
Meningkatkan
ketercukupan
Menurunnya Presentase 0,09 0,07 0,05 0,04 Meningkatkan
ketercukupan gizi
Pemenuhan gizi
masyarakat yang
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 38
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Target
2018
Target
2019
Target
2020
Target
2021 Strategi Kebijakan
gizi masyarakat kasus gizi buruk Gizi Buruk masyarakat
melalui
pemenuhan
pangan yang
bergizi dan
seimbang bagi
balita yang
terdeteksi
berpotensi gizi
buruk maupun
gizi kurang
difokuskan pada
ibu hamil, bayi dan
balita dengan
melakukan deteksi
dini secara akif
melibatkan tenaga
kesehatan
ditingkat dasar
dan pelibatan
masyarakat
disekitar
lingkungan.
Menurunnya
angka kesakitan
penduduk
akibat penyakit
menular
Cakupan
penemuan TB
70 70 72 75 Menurunkan
angka kesakitan
penduduk melalui
peningkatan
kesadaran
masyarakat
dengan gerakan
bebas jenitik 95%,
peningkatan
jangkauan temuan
TB pada 100
meter kasus
positif yang
ditemui,
Penurunan angka
kesakitan
difokuskan pada
peningkatan
kualitas
lingkungan,
peningkatan
temuan penyakit
dan peningkatan
uapaya
kesembuhan.
Angka
Kesakitan
DBD
350 340 330 320
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 39
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Target
2018
Target
2019
Target
2020
Target
2021 Strategi Kebijakan
penyelesaian
kawasan kumuh
miskin dan
peningkatan
kualitas
kebersihan
lingkungan.
Meningkatkan
ketersediaan
sarana dan
prasarana
dasar dalam
menunjang
kehidupan
yang layak
Meningkatnya
pemenuhan
rumah layak
huni dan
terjangkau,
akses air bersih
dan sanitasi
bagi masyarakat
Cakupan
ketersediaan
rumah layak
huni
68,56 68,56 68,56 68,56 Meningkatkan
pemenuhan
sarana dan
prasarana dasar
melalui
penyediaan rumah
yang terjangkau,
rehabilitasi rumah
tidak layak huni,
penyediaan
sanitasi,
pengembangan
jaringan air bersih
dan perbaikan
kawasan kumuh
perkotaan. Selain
itu perbaikan
terhadap akses
sarana jalan dan
Pemenuhan sarana
dan prasarana
dasar difokuskan
pada bantuan
rehabilitasi rumah
layak huni,
pengembangan
sanitasi komunal,
bantuan sanitasi
rumah tangga,
pemenuhan listrik
perumahan dan
pemberdayaan
masyarakat dalam
perluasan jaringan
air bersih dan
peningkatan akses
bagi desa-desa
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 40
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Target
2018
Target
2019
Target
2020
Target
2021 Strategi Kebijakan
jembatan bagi
desa-desa kategori
miskin.
miskin.
Cakupan
pelayanan air
minum
63,53 66,71 70,05 73,55 Meningkatkan
pembangunan
sarana air bersih
dan sanitasi
berbasis
masyarakat
Cakupan
pelayanan
sanitasi
0,05 0,06 0,07 0,08
Meningkatkan
ketersediaan
dan
keterjangkauan
pangan di
daerah
Meningkatkan
produksi
pangan utama
dan pemerataan
terhadap akses
pangan
Produksi Padi
sawah
411.591 414.472 417.373 420.295 Meningkatkan
ketersediaan air
dengan
membangun
sarana
sumberdaya air,
dan
memberdayakan
kelompok tani
dalam
pemanfaatan
teknologi tepat
guna dan
pengembangan
Peningkatan
produksi dan
kualitas produk
pertanian (dalam
arti luas) dengan
orientasi bisnis
pertanian dalam
rangka menjamin
ketahanan pangan.
Produksi Padi
ladang
36.047 36.156 36.264 36.373
Produksi
Jagung
268.568 271.253 273.966 276.705
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 41
Tujuan Sasaran Indikator
Sasaran
Target
2018
Target
2019
Target
2020
Target
2021 Strategi Kebijakan
agrobisnis.
Produksi
perikanan
415 421 435 450 Memberdayakan
kelompok
budidaya
perikanan dalam
upaya
peningkatan
produksi
perikanan.
Pengembangan
budidaya
perikanan dengan
media kolam
terpal, dan
peningkatan usaha
pengolahan ikan
Skor Pola
Pangan
Harapan
(PPH)
67,0 67,2 67,4 67,6 Meningkatkan
kerjasama dengan
lembaga yang
bergerak dalam
bidang distribusi
pangan untuk
memastikan
ketersediaan
pasokan pangan
dan stabilitas
harga pangan
pokok.
Peningkatan akses,
distribusi dan
konsumsi pangan
yang beragam,
berimbang, bergizi
dan aman.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 42
BAB IV
PELAKSANAAN KEGIATAN PENANGGULANGAN KEMISKINAN
TAHUN 2019
4.1. Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Blora
dengan Provinsi Jawa Tengah.
Diawal tahun 2019 tepatnya pada tanggal 12 Pebruari 2019
Kabupaten Blora melaksanakan rapat koordinasi penanggulangan
kemiskinan yang bersinegi dengan Provinsi Jawa Tengah di Pendopo
Rumah Dinas Bupati Blora. Pada saat dilaksanakan rakor tersebut dihadiri
oleh Bapak Wakil Gubernur Jawa Tengah yang diawal tahun 2019
melaksanakan safari penanggulangan kemiskinan ke beberapa Kabupaten
se Jawa Tengah yang masuk zona merah. Maksud dan tujuan dilakukan
rapat koordinasi tersebut adalah untuk memberikan motivasi, mencari akar
permasalahan , strategis serta, meningkatkan sinergitas Kabupaten Blora
dalam penanggulangan kemiskinan. Tema yang diambil dalam rakor
tersebut adalah “Membangun Sinergitas Penanggulangan Kemiskinan
Kabupaten Blora bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah Bapak H. Taj Yasin
Maimoen Zubair”. Dalam arahannya beliau menyampaikan tentang arti
pentingnya kevalidan data BDT dalam percepatan penanggulangan
kemiskinan. Hasil validasi dan verifikasi data ditingkat Desa dan Kelurahan
yang dilaksanakan oleh petugas Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan
dan Perlindungan Anak Kabupaten Blora dan kemudian di
musyawarahkan tingkat Desa dan Kelurahan sangat penting kevalidannya
dalam memberikan bantuan social kepada masyarakat miskin. Musdes dan
muskel yang biasanya dilaksanakan dua tahun sekali, beliau akan
mengusulkan untuk validasi dan verifikasi data dapat dilakukan tiga bulan
sekali dalam setahun ke Kementerian Sosial RI.
Sinergitas dan konsistensitas OPD dalam mengintervensi ke masayarakat
miskin melalui program dan kegiatan baik yang sumber dana dari APBD
Kabupaten, APBD Propinsi dan APBN sangat dibutuhkan. Dalam acara
tersebut juga disampaikan penghargaan kepada PKH yang secara mandiri
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 43
keluar dari program PKH karena sudah merasa mampu untuk hidup
mandiri.
Beberapa hal yang disampaikan oleh Bapak Bupati Blora program rencana
di tahun 2019 antara lain:
1. Pembentukan Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK) Tingkat
Kecamatan.
2. Pembentukan Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK) Tingkat Desa dan
Kelurahan.
3. Semua OPD harus ikut intervensi melalui Perjanjian Kinerja
4. KKN Tematik Kemiskinan dan Stunting
5. PNS harus mendampingi warga miskin di lingkungannya
Disamping itu disampaikan pula kendala dan permasalahan yang dihadapi
Kabupaten Blora dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinan adalah :
1. Data kemiskinan yang masih perlu di perbaharui dan belum tuntas
terverifikasi dan validasi, sehingga Lokasi dan Alokasi bantuan kepada
masyarakat banyak yang kurang tepat sasaran (warga penerima
manfaat)
2. Koordinasi, sinergitas perencanaan dan pelaksanaan program/kegiatan
antar OPD dan Pemerintah Desa yang masih perlu ditingkatkan
3. Pola pikir masyarakat yang masih mengharapkan bantuan dari
pemerintah
4. CSR belum terorganisir
4.2. Rapat Koordinasi Intervesi Program dan Kegiatan OPD Tahun 2019
Setelah dilaksanakan rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan
dengan Bapak Wakil Gubernur Jawa Tengah, segera dilaksanakan rapat
koordinasi intervensi program dan kegiatan OPD yang dipimpin langsung
oleh Bapak Bupati yang didampingi oleh Sekretaris Daerah Kabupaten
Blora yang bertempat di ruang rapat Setda Kabupaten Blora. Maksud dan
tujuan dari rapat tersebut adalah memperoleh data program dan kegiatan
OPD (APBD Kabupaten, APBD Provinsi dan APBN) yang akan
diintervensikan kepada masyarakat dan desa miskin di Kabupaten Blora
yang masuk prioritas 1, 2 dan 3. Yang hadir dalam rapat koordinasi
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 44
tersebut adalah semua OPD teknis, Camat, Kepala Desa yang masuk
kreteria miskin prioritas 1, 2 dan 3, Baznas dan Bank Jateng.. Dalam rapat
tersebut Bapak Bupati menghimbau untuk ditingkatkan sinergitas dan
koordinasi dalam penentuan lokasi by name dan by address, sedangkan
untuk kegiatan yang bersumber dana dari provinsi dan APBN diusulkan
agar kabupaten yang menentukan lokasinya. Sedangkan bantuan RLTH
dari BAZNAS dan Bank Jateng Cabang Blora maupun peningkatan ekonomi
produktif dari BAZNAS diharapkan peran serta akif dari tingkat Kecamatan
untuk membantu tingkat Desa miskin prioritas 1, 2 dan 3 dala membuat
proposal pengajuan kegiatan tersebut. Dalam rapat koordinasi tersebut
diperoleh hasil program dan kegiatan OPD yang akan diintervensikan
ditahun 2019 antara lain :
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 45
Tabel 4.1.
Data Intervensi OPD di Desa Miskin Prioritas 1, 2 dan 3 Kabupaten Blora
PRIORITAS I
OPD URAIAN 1. Ds. Ketileng
Kec. Todanan
2. Ds. Pilang
Kec.
Randublatung
3. Ds. Sidomulyo
Kec. Banjarejo
4. Ds. Sumber
Kec. Kradenan
5. Ds. Getas
Kec. Kradenan
6. Ds.
Mendenrejo
Kec. Kradenan
Dinas Rumkimhub
RTLH (APBD KAB, PROV, DAK)
10 unit 14 unit 13 unit 17 unit 11 unit 16 unit
Dinas
Kesehatan JKN 4362 orang 7585 orang 6169 orang 10984 orang 4628 orang 9618 orang
Dinas Peternakan
dan Perikanan
Ternak ayam @50
ekor 573 KK 828 KK 975 KK 1268 KK 843 KK 916 KK
Pengobatan ternak
sapi 100 ekor 100 ekor 123 ekor 105 ekor 100 ekor 115 ekor
Penebaran benih
ikan 20000 ekor
Dinas
Pertanian dan
Ketahanan Pangan
Benih Padi 625 kg 625 kg
Benih Kedelai 1250 kg
Benih Kelapa 600 batang
Benih Jagung 3525 kg 2100 kg
1725 (ket . 1050
kg sudah realisasi sanya proses
pembagian)
5775 (ket. 3300 kg
sudah realisasi sisanya proses
pembagian)
4125 ( ket . 2250
sdh realisasi sisanya
pembagian)
Alsintan traktor roda 2
1 unit 1 unit 2 unit
JUT 1 unit
Jaringan Irigasi 1 unit
Dinas Sosial
P3A
PKH 292 KPM 294 KPM 568 KPM 542 KPM 458 KPM 777 KPM
BPNT 367 KPM 685 KPM 474 KPM 472 KPM 413 KPM 611 KPM
Bansos Lansia & Difabel
2 orang 1 orang 10 orang
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 46
Dinas
Perinnaker
Pelatihan naker a.l.
Batik, Makanan
Olahan,
Kewirausahaan,
Keterampilan, Jahit, Boga
20 ORANG (Sudah
Kewirausahaan)
20 ORANG
(Sudah Batik)
20 ORANG (Sudah
Kewirausahaan)
20 ORANG
(Sudah Batik)
Dinas PMD
Forum Perempuan
Ekonomi Produktif (Pelatihan
Pembuatan Kue
berbahan waluh)
20 orang
Bankeu Sarpras Desa
(Banprov)
Pembangunan
Jalan Dusun
Patihan. Ada
(drainase,
talaud, sudah cair)
Jalan
Pavingisasi RT
02/01. (talud,
sudah cair)
Bankeu Sarpras Desa
(APBD Kab)
Pembangunan
jalan, sudah
dilaksanakan
Ada,jalan
pavingisasi RT2
RW1, sudah
dilaksanakan
Ada, pembuatan
talud dusun gumiring, rabat
beton dukuh
jurangjero, sudah
dilaksanakan
60%
Bantuan BUMDes @ 50 jt
1 Paket (
proposal sudah
masuk ke Kemendes,
pencairan
dalam proses)
1 Paket (
proposal sudah
masuk ke Kemendes,
pencairan
dalam proses)
1 Paket ( proposal
sudah masuk ke
Kemendes,
pencairan dalam
proses)
1 Paket (
proposal sudah
masuk ke Kemendes,
pencairan
dalam proses)
1 Paket (
proposal sudah
masuk ke Kemendes,
pencairan dalam
proses)
Dinas Dalduk
KB Peserta KB Aktif 543 orang 1219 orang 970 orang 1641 orang 538 orang 1917 orang
Baznas
Baznas (usaha
Produktif) untuk
pelatihan 10 orang
dan diantaranya
bantuan modal 5
orang
10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 47
PRIORITAS II
OPD URAIAN 1. Ds. Ngumbul
Kec. Todanan
2. Ds.
Kedungwungu Kec. Todanan
3. Ds. Gabusan
Kec. Jati
4. Ds.
Bangkleyan Kec. Jati
5. Ds. Wado
Kec. Kedungtuban
6. Ds. Botoreco
Kec. Kunduran
Dinas
Rumkimhub
RTLH (APBD KAB,
PROV, DAK) 9 unit 8 unit 9 unit 8 unit 9 unit 7 unit
Dinas
Kesehatan JKN 4299 orang 3830 orang 3947 orang 4049 orang 6073 orang 3220 orang
Dinas Peternakan
dan Perikanan
Ternak ayam @50
ekor 559 KK 377 KK 267 KK 529 KK 534 KK 461 KK
Pengobatan ternak
sapi 100 ekor 100 ekor 102 ekor 132 ekor 100 ekor 128 ekor
Penebaran benih
ikan 20000 ekor
Kolamisasi Desa 10 kolam
Dinas
Pertanian dan
Ketahanan
Pangan
Benih Padi 625 kg 1250 kg 625 kg
Benih pagi gogo 750 kg
Benih Jagung 2250 kg 900 kg
Alsintan traktor roda
2 1 unit 3 unit 3 unit
Alsintan Pompa air 2 unit 1 unit
Alsaintan Multi
Power Threser 1 unit
Alsintan Rice Transplanter
1 unit
Dinas Sosial
P3A
PKH 343 KPM 324 KPM 291 KPM 339 KPM 337 KPM 340 KPM
BPNT 288 KPM 280 KPM 360 KPM 266 KPM 287 KPM 265 KPM
Bansos Lansia &
Difabel 9 orang 5 orang 8 orang 21 orang
Dinas Perinnaker
Pelatihan naker a.l.
Batik, Makanan
Olahan, Kewirausahaan,
Keterampilan, Jahit,
Boga
15 ORANG
(Sudah Pengolahan aneka
makanan)
16 ORANG (Sudah Batik)
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 48
PRIORITAS II
OPD URAIAN 1. Ds. Ngumbul
Kec. Todanan
2. Ds.
Kedungwungu Kec. Todanan
3. Ds. Gabusan
Kec. Jati
4. Ds.
Bangkleyan Kec. Jati
5. Ds. Wado
Kec. Kedungtuban
6. Ds. Botoreco
Kec. Kunduran
Dinas PMD
Forum Perempuan
Ekonomi Produktif (Pelatihan
Pembuatan Kue
berbahan waluh)
Bankeu Sarpras
Desa (Banprov)
Ada (drainase,
sudah cair)
Ada (Talud
sudah cair)
Bankeu Sarpras
Desa (APBD Kab)
Ada, pavingisasi Dk. Ngembang RT
11/05 Sudah
dilaksanakan
Ada, jalan paving wado gempol RW
05. Sudah
dilaksanakan
TMMD Sengkuyung 1 Paket
Bantuan BUMDes @
50 jt
1 Paket (
proposal sudah
masuk ke
Kemendes, pencairan dalam
proses)
1 Paket (
proposal
sudah masuk
ke Kemendes, pencairan
dalam proses)
1 Paket ( proposal sudah masuk ke
Kemendes,
pencairan dalam
proses)
1 Paket (
proposal sudah
masuk ke
Kemendes, pencairan dalam
proses)
Dinas Dalduk
KB Peserta KB Aktif 820 orang 586 orang 1182 orang 768 orang 859 orang 710 orang
Baznas
Baznas (usaha
Produktif) untuk pelatihan 10 orang
dan diantaranya
bantuan modal 5
orang
10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang 10 orang
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 49
PRIORITAS III
OPD URAIAN
1. Ds.
Jurangjero
Kec. Bogorejo
2. Ds.
Nglengkir
Kec. Bogorejo
3.
Kel.Tambakromo
Kec. Cepu
4. Ds.
Kalinanas
Kec. Japah
5. Ds.
Pengkolrejo
Kec. Japah
6.Ds. Bangsri Kec. Jepon
Dinas
Rumkimhub
RTLH 3 unit 3 unit 40 unit 3 unit 3 unit 3 unit
Pavingisasi jaling 425 m
Air bersih/ Sumur bor
50 SR
Ipal komunal 50 SR
PJU 6 Titik
Dinas
Kesehatan JKN 2246 orang 3215 orang 4943 orang 1614 orang 2408 orang 1613 orang
Dinas
Peternakan dan Perikanan
Ternak ayam @50
ekor 255 KK 137 KK
Pengobatan ternak
sapi 100 ekor 110 ekor 100 ekor 100 ekor 179 ekor 156 ekor
Penebaran benih
ikan
40000 ekor
APBD I 11000
APBD II
Dinas
Pertanian dan
Ketahanan
Pangan
Benih Padi 375 kg 750 kg
Tumpangsari
tanaman padi-jagung
(Ha)
1750 kg 3500 kg
Tumpangsari Padi-
Kedelai (Ha) 1350 kg
Benih Kedelai 1000 kg
Benih Jagung
2400 ( ket . 900
kg sdh realisasi
sisanya proses)
3225 kg ( ket .
1950 kg sdh
realisasi
sisanya
proses)
2325 kg 675 kg 4800 kg 1800 kg
Alsintan traktor roda
2 1 unit
Alsintan Pompa air 1 unit
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 50
PRIORITAS III
OPD URAIAN
1. Ds.
Jurangjero
Kec. Bogorejo
2. Ds.
Nglengkir
Kec. Bogorejo
3.
Kel.Tambakromo
Kec. Cepu
4. Ds.
Kalinanas
Kec. Japah
5. Ds.
Pengkolrejo
Kec. Japah
6.Ds. Bangsri Kec. Jepon
Alsintan cultivator 1 unit
JUT 1 paket
Cadangan Pangan 800 kg
Dinas Sosial
P3A
PKH 216 KPM 231 KPM 269 KPM 152 KPM 149 KPM 100 KPM
BPNT 232 KPM 246 KPM 178 KPM 159 KPM 200 KPM 126 KPM
Bansos Lansia & Difabel
5 orang
Dinas
Perinnaker
Pelatihan naker a.l.
Batik, Makanan Olahan,
Kewirausahaan,
Keterampilan, Jahit,
Boga
15 (ORANG) Sudah
Makananan
Olahan
Dinas PMMD
Bankeu Sarpras
Desa (BANPROV)
Ada (Talud dan
makam, belum
cair, belum dilaksanakan)
TMMD (Reguler) 1 Kegiatan
Dinas Dalduk
KB
Peserta KB Aktif 342 orang 492 orang 864 orang 372 orang 967 orang 468 orang
Pelayanan KB bagi Keluarga miskin
(Gakin)
1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
Kampung KB 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan
Baznas Baznas (usaha
Produktif) 5 orang 5 orang
RLTH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Bank Jateng RLTH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Dinas PUPR Embung 1 unit
Jalan 3000 m 195 m 300 m
Waduk 1 unit
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 51
PRIORITAS III
OPD URAIAN 7. Kel. Jepon Kec. Jepon
8. Ds. Bleboh Kec. Jiken
9. Ds. Jiken Kec. Jiken
10. Ds.
Ketringan
Kec. Jiken
11. Ds. Kalen
Kec.
Kedungtuban
12. Ds.
Kedungtuban Kec.
Kedungtuban
Dinas
Rumkimhub
RTLH 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit
Pavingisasi jaling 900 m
Air bersih/ Sumur
bor 50 SR
Ipal komunal 50 SR
PJU
Talut Drainase 450 m
Pamsimas 50 SR
Dinas
Kesehatan JKN 7145 orang 3549 orang 5394 orang 2263 orang 2644 orang 4779 orang
Dinas
Peternakan
dan Perikanan
Ternak ayam @50
ekor 407
Pengobatan ternak
sapi 100 ekor 100 ekor 100 ekor 100 ekor 46 ekor 100 ekor
Penebaran benih
ikan
10000 ekor
APBD I
20000 ekor
APBD I
Dinas
Pertanian dan
Ketahanan
Pangan
Benih Padi 2000 kg 1875 kg
Tumpangsari
tanaman padi-jagung (Ha)
4200 kg 1400 kg 1400 kg
Benih bawang merah 4 ha
Benih cabai merah 4 ha
Benih Jagung 825 kg 750 kg 4125 kg 3375 kg 1500 kg 2250 kg
Alsintan cultivator 1 unit
Cadangan Pangan 800 kg
Pengisian Lumbung 1 paket
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 52
PRIORITAS III
OPD URAIAN
1. Ds.
Jurangjero
Kec. Bogorejo
2. Ds.
Nglengkir
Kec. Bogorejo
3.
Kel.Tambakromo
Kec. Cepu
4. Ds.
Kalinanas
Kec. Japah
5. Ds.
Pengkolrejo
Kec. Japah
6.Ds. Bangsri Kec. Jepon
Pemanfaatan
pekarangan (bibit
sayur buah dan lele)
1 paket
Dinas Sosial
P3A
PKH 178 KPM 213 KPM 235 KPM 223 KPM 249 KPM 278 KPM
BPNT 140 KPM 255 KPM 210 KPM 113 KPM 205 KPM 239 KPM
Bansos Lansia & Difabel
12 orang
Dinas PMD
Bankeu Sarpras
Desa (BANPROV)
Pembangunan
Jalan (ada,
drainase sudah
cair)
Pavingisasi
(sudah cair)
Bankeu Sarpras
Desa (APBD KAB)
Ada,
pembangunan
jalan Dk suruhan
dan dk lencong
Sudah dilaksanakan
Ada, pavingisasi
RT 01 dan 04 RW
04 Sudah
dilaksanakan
Dinas Dalduk KB
Peserta KB Aktif 1238 orang 861 orang 1294 orang 832 orang 551 orang 897 orang
Pelayanan KB bagi
Keluarga miskin
(Gakin)
1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
Kampung KB 1 kegiatan 1 kegiatan
Baznas Baznas (usaha
Produktif)
RLTH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Bank Jateng RLTH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Dinas PUPR Jalan 1000 m
Irigasi 262 m 1000 m
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 53
PRIORITAS III
OPD URAIAN
13. Ds. Ngraho
Kec.
Kedungtuban
14. Ds.
Jepangrejo
Kec. Blora
15. Ds.Kamolan Kec. Blora
16.
Ds.Purworejo
Kec. Blora
17. Ds.
Tawangrejo
Kec. Kunduran
18.Ds. Gedebeg Kec. Ngawen
Dinas Rumkimhub
RTLH 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit 3 unit
Pamsimas 50 SR
Dinas
Kesehatan JKN 4048 orang 2861 orang 3348 orang 2466 orang 2696 orang 1465 orang
Dinas
Peternakan
dan Perikanan
Ternak ayam @50
ekor 431 265 86
Pengobatan ternak
sapi 181 ekor 100 ekor 100 ekor 100 ekor 100 ekor 101 ekor
Penebaran benih ikan
80000 ekor
APBD I 10000
ekor APBD II
Dinas
Pertanian dan
Ketahanan
Pangan
Benih Padi 1875
Tumpangsari tanaman padi-jagung
(Ha)
70 kg 280 kg
Tumpangsari Padi-
Kedelai (Ha) 90 kg . 90 kg
Benih Kelapa 600 batang
Benih Jagung 2625 kg 2400 kg 300 kg 1950 kg 1500 kg
Alsintan traktor roda
2
Alsintan Pompa air 1 unit 1 unit
JUT 1 paket
Lumbung 1 unit
Pengisian Lumbung
Lumbung
(Pembangunan) 1 paket
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 54
PRIORITAS III
OPD URAIAN
1. Ds.
Jurangjero
Kec. Bogorejo
2. Ds.
Nglengkir
Kec. Bogorejo
3.
Kel.Tambakromo
Kec. Cepu
4. Ds.
Kalinanas
Kec. Japah
5. Ds.
Pengkolrejo
Kec. Japah
6.Ds. Bangsri Kec. Jepon
Pemanfaatan
pekarangan (bibit
sayur buah dan lele)
Desa mandiri pangan (kambing )
1 paket 1 paket
Peningkatan mutu
dan keamanan pangan (pengenalan
menu B2SA pada
siswa sekolah )
Dinas Sosial
P3A
PKH 298 KPM 189 KPM 178 KPM 191 KPM 192 KPM 111 KPM
BPNT 206 KPM 199 KPM 198 KPM 163 KPM 217 KPM 116 KPM
Bansos Lansia & Difabel
26 orang
Dinas PMD
Forum Perempuan
Ekonomi Produktif
(Pelatihan
Pembuatan Kue)
Pelatihan Pembuatan
rajut
dilaksanakan tgl
19-20 Nopember 2019
Bankeu Sarpras
Desa (BANPROV)
Rabat Beton dan
Lapangan volley
(ada, sudah cair,
drainase dan JUT dalam proses)
Rabat Beton (ada, belum cair,
makadam, talud,
paving)
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 55
PRIORITAS III
OPD URAIAN
1. Ds.
Jurangjero
Kec. Bogorejo
2. Ds.
Nglengkir
Kec. Bogorejo
3.
Kel.Tambakromo
Kec. Cepu
4. Ds.
Kalinanas
Kec. Japah
5. Ds.
Pengkolrejo
Kec. Japah
6.Ds. Bangsri Kec. Jepon
Bankeu Sarpras
Desa (APBD KAB)
Ada, drainase dk. Betet,
Sudah
dilaksanakan
Rabat Beton dan Lapangan volley
Ada, Sudah
dilaksanakan
Rabat beton dk. Kepitu RT 02/02
Ada, sudah
dilaksanakan
Bantuan BUMDes @
50 jt 1 paket
Dinas Dalduk
KB
Peserta KB Aktif 717 orang 909 orang 511 orang 413 orang 482 orang 321 orang
Pelayanan KB bagi
Keluarga miskin
(Gakin)
1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
Kampung KB 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan
Baznas RLTH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Bank Jateng RLTH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Dinas PUPR Embung
Jalan 450 m 2800 m
Drainase 75 m 350 m
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 56
PRIORITAS III
OPD URAIAN
19.Ds.
Kedungsatriyan
Kec. Ngawen
20.Ds.
Rowobungkul
Kec. Ngawen
21.Ds.
Sambongayar
Kec. Ngawen
22.Ds.
Sarimulyo
Kec. Ngawen
23.Ds.Semawur Kec. Ngawen
24.Ds. Srigading Kec. Ngawen
Dinas Rumkimhub
RTLH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Pamsimas 50 SR
Dinas
Kesehatan JKN 1361 orang 2110 orang 1430 orang 2078 orang 1582 orang 1438 orang
Dinas
Peternakan dan
Perikanan
Ternak ayam @50
ekor 201 41
Pengobatan ternak
sapi 147 ekor 100 ekor 72 ekor 100 ekor 100 ekor 100 ekor
Penebaran benih ikan
Dinas Pertanian
dan Ketahanan
Pangan
Benih Padi 375 375
Tumpangsari tanaman padi-
jagung (Ha)
1750 kg 1750 kg
Benih Jagung 300 kg 300 kg 1725 kg 600 kg 525 kg 750 kg
Alsintan Pompa air 1 unit
Irigasi Pipanisasi 76 ha
Peningkatan mutu dan keamanan
pangan
(pengenalan menu
B2SA pada siswa
sekolah )
1 sekolah
Dinas Sosial P3A
PKH 119 KPM 126 KPM 97 KPM 123 KPM 114 KPM 109 KPM
BPNT 102 KPM 124 KPM 126 KPM 88 KPM 105 KPM 138 KPM
Bansos Lansia &
Difabel
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 57
PRIORITAS III
OPD URAIAN
19.Ds.
Kedungsatriyan
Kec. Ngawen
20.Ds.
Rowobungkul
Kec. Ngawen
21.Ds.
Sambongayar
Kec. Ngawen
22.Ds.
Sarimulyo
Kec. Ngawen
23.Ds.Semawur Kec. Ngawen
24.Ds. Srigading Kec. Ngawen
Dinas PMD Bankeu Sarpras
Desa (BANPROV)
Ada (talud
sudah cair)
Talut dan Rabat Beton
(sudah cair)
Perbaikan Jalan dan Talut (sudah
cair)
Peningkatan Jalan (sudah
cair)
Rehab Drainase
(sudah cair)
Bankeu Sarpras
Desa (APBD KAB)
Ada,
pembangunan
talud dan
rabat jalan
Sudah dilaksanakan
ada, perbaikann
jalan
penggurukan
grosok,
pembangunan talud jalan
ada,
peningkatan jalan desa
semawur-
trembulrejo
ada,
pembangunan/
rehabilitasi
drainase.
Dinas Dalduk
KB
Peserta KB Aktif 201 orang 428 orang 413 orang 511 orang 309 orang 502 orang
Pelayanan KB bagi
Keluarga miskin (Gakin)
1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
Baznas RLTH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Bank Jateng RLTH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Dinas PUPR Embung
Jalan 250 m 300 m 1100 m
Drainase 250 m
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 58
PRIORITAS III
OPD URAIAN
25.Ds.
Talokwohmojo
Kec. Ngawen
26. Ds.
Trembulrejo
Kec. Ngawen
27.Ds.Gadu Kec. Sambong
28.Ds.Giyanti Kec. Sambong
29.Ds.
Gempolrejo
Kec. Tunjungan
30.Ds.
Sambongrejo
Kec. Tunjungan
Dinas
Rumkimhub RTLH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Dinas
Kesehatan JKN 2423 orang 2561 orang 3506 orang 2217 orang 2919 orang 3000 orang
Dinas
Peternakan dan
Perikanan
Ternak ayam @50 ekor
Pengobatan ternak
sapi 100 ekor 75 ekor 94 ekor 105 ekor 100 ekor 100 ekor
Dinas Pertanian
dan Ketahanan Pangan
Benih Padi 625 375
Tumpangsari
tanaman padi-
jagung (Ha)
1750 kg 3500 kg
Tumpangsari
jagung-Kedelai (Ha) 3600 kg 1800 kg 2400 kg 1200 kg
Benih Jagung 900 kg 2100 kg 975 kg 1875 kg
Alsintan Pompa air 2 unit
Alsintan cultivator 1 unit
Desa mandiri
pangan (kambing ) 1 paket
Dinas Sosial
P3A
PKH 183 KPM 195 KPM 121 KPM 135 KPM 232 KPM 225 KPM
BPNT 85 KPM 67 KPM 72 KPM 165 KPM 167 KPM 146 KPM
Bansos Lansia &
Difabel 14 orang 1 orang
Dinas
Perinnaker
Pelatihan naker a.l.
Batik, Makanan
Olahan,
Kewirausahaan, Keterampilan,
Jahit, Boga
20 (ORANG) Sudah
Kewirausahaan
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 59
PRIORITAS III
OPD URAIAN
25.Ds.
Talokwohmojo
Kec. Ngawen
26. Ds.
Trembulrejo
Kec. Ngawen
27.Ds.Gadu Kec. Sambong
28.Ds.Giyanti Kec. Sambong
29.Ds.
Gempolrejo
Kec. Tunjungan
30.Ds.
Sambongrejo
Kec. Tunjungan
Dinas PMD Bankeu Sarpras
Desa (APBD KAB)
Ada, Pembuatan
jembatan
sederhana, jalan
paving dan talud
jalan. Sudah dilaksanakan
Ada, pavigisasi
lorong dan talud
jalan. Sudah
dilaksanakan
Ada,
pembangunan talud dan
drainase. Sudah
dilaksanakan
Ada, makadam
belum selesai Rabat dan
pavingisasi sudah
dilaksanakan
Dinas Dalduk KB
Peserta KB Aktif 444 orang 425 orang 501 orang 331 orang 576 orang 527 orang
Pelayanan KB bagi
Keluarga miskin
(Gakin)
1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
Kampung KB 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan 1 kegiatan
Baznas RLTH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Bank Jateng RLTH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 60
Prioritas III
OPD URAIAN 31.Ds. Sukorejo
Kec. Tunjungan
32.Ds.Tambahrejo
Kec. Tunjungan
33.Ds. Tunjungan
Kec. Tunjungan
34.Ds. Tutup
Kec. Tunjungan
Dinas Rumkimhub RTLH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Dinas Kesehatan JKN 3067 orang 2341 orang 2508 orang 4668 orang
Dinas Peternakan dan Perikanan
Pengobatan ternak sapi 100 ekor 100 ekor 100 ekor 100 ekor
Penebaran benih ikan 30000 ekor APBD I
Dinas Pertanian dan Ketahanan
Pangan
Benih Padi 750 625
Benih Jagung 1125 kg 675 kg 4125 kg 900 kg
Alsintan cultivator 1 unit
Alsintan Rice Transplanter 1 unit
JUT 1 paket
Rehab jaringan irigasi tersier 63 ha
Pemanfaatan pekarangan
(bibit sayur buah dan lele) 1 paket
Dinas Sosial P3A
PKH 179 KPM 176 KPM 188 KPM 257 KPM
BPNT 140 KPM 235 KPM 124 KPM 128 KPM
Bansos Lansia & Difabel
Dinas Perinnaker
Pelatihan naker a.l. Batik,
Makanan Olahan,
Kewirausahaan,
Keterampilan, Jahit, Boga
16 ORANG (Sudah procesing hasil
pertanian)
Pelatihan Pembuatan rajut 20 orang
Dinas PMD Bankeu Sarpras Desa (APBD
KAB)
Ada, pembangunan
talud dan makadam,
sudah dilaksanakan
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 61
Prioritas III
OPD URAIAN 31.Ds. Sukorejo Kec. Tunjungan
32.Ds.Tambahrejo Kec. Tunjungan
33.Ds. Tunjungan Kec. Tunjungan
34.Ds. Tutup Kec. Tunjungan
Dinas Dalduk KB
Peserta KB Aktif 569 orang 682 orang 579 orang 722 orang
Pelayanan KB bagi Keluarga
miskin (Gakin) 1 paket 1 paket 1 paket 1 paket
Kampung KB 1 kegiatan 1 kegiatan
Baznas Baznas (usaha Produktif)
RLTH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Bank Jateng RLTH 5 unit 5 unit 5 unit 5 unit
Dinas PUPR Embung
Jalan 650 m 350 m 900 m
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 62
4.3. Koordinasi Basis Data Terpadu (BDT) dengan Kementerian Sosial RI
dan Kebijakan Anggaran dengan TNP2K
Ditahun 2019 TKPKD Kabupaten Blora yaitu Bappeda Kabupaten
Blora dengan Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak
Kabupaten Blora melakukan study pembelajaran ke Kementerian Sosial RI dan
TNP2K untuk belajar tentang pengelolaan data BDT dan kebijakan
pengaanggaran untuk penannggulangan kemiskinan. Data BDT yang tersedia
di Pusdatin Kementerian Sosial merupakan data yang berasal dari tingkat desa
hasil validasi dan verifikasi yang telah dimusyawarahkan tingkat desa dan
kelurahan dimasing-masing Kabupaten yang ada di Indonesia dan data
tersebut dikelola oleh pusat/Pusdatin untuk digunakan oleh semua
kementerian dan lembaga untuk memberikan bantua social kepda masyarakat
miskin yang yang ada di Indonesia. Kemudian juga data tersebut dikembalikan
ditingkat Kabupaten hingga ke Desa dan Kelurahan untuk dikelola
penggunaannya untuk Pemerintah Kabupaten Blora untuk memberikan
bantuan sosial , dan data hasil dari Pusdatin juga wajib untuk dilakukan
kembali validasi dan verikasi data yang dimusyawarahkan ditingkat Desa dan
Kelurahan setiap 3 bulan sekali dan dikirm lagi ketingkat Pusdatin
Kememnterian Sosial RI melalui Dinas Sosial Pemberdayaan Perempuan dan
Perlindungan Anak Kabupaten Blora setelah mendapat rekomendasi dari
Bupati Blora, demikian seterusnya.
Sedangkan study pembelajaran di TNP2K dengan maksud untuk
mengetahui metode-metode strategi dan kebijakan penganggaran untuk
kegiatan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Blora. Upaya strategis
untuk meningkatkan efektivitas program penanggulangan kemiskinan agar
tepat sasaran dan sesuai mekanisme program serta kualitas dalam
implementasinya. Metode tersebut digunakan dalam strategi untuk
menurunkan beban pengeluaran dan meningkatan pendapatan masayarakat
miskin. Untuk itulah diperlukan adanya Strategi Penanggulangan Kemiskinan
Daerah (SPKD). SPKD merupakan dokumen perencanaan jangka menengah (5
tahunan) sebagai acuan bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 63
lain dalam melakukan perencanaan dan penganggaran kebjakan dan program
penanggulangan kemiskinan di daerah.
4.4. Penyusunan Surat Edaran Bupati Blora Nomor : 054/1570/2019
tentang Pembentukan Tim Penanggulangan Kemiskinan Kecamatan,
Desa dan Kelurahan
Salah satu langkah inovasi yang dilakukan oleh TKPKD Kabupaten
Blora adalah dengan menyusun Surat Edaran Bupati Blora tentang
Pembentukan Tim Penanggulangan kemiskinan Tingkat Kecamatan, Desa dan
Kelurahan. Dengan beberapa kali melakukan rapat koordinasi dengan Dinas
PMD dan Dinas Sosial P3A Kabupaten Blora serta Bagian hukum Setda Blora
telah menyusun Surat Edaran Bupati Blora Nomor: 054/1570/2019 tanggal
16 Mei 2019 tentang Pedoman Pembentukan Tim Penanggulangan kemiskinan
Tingkat Kecamatan, Desa Dan Kelurahan Tahun 2019.
4.5. Sosialisasi Surat Edaran Bupati Blora tentang Pembentukan Tim
Penanggulangan Kemiskinan Kecamatan, Desa dan Kelurahan
Pedoman Pembentukan Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK)
Kecamatan dan Desa/Kelurahan ini yang telah disusun dengan maksud agar
terdapat pemahaman yang sama bagi semua pelaku penanggulangan
kemiskinan sehingga dapat meminimalkan terjadinya kesimpang siuran
langkah, baik dalam kelembagaan maupun pelaksanaan tugas. Adapun
tujuannya ialah agar terwujud efektifitas dan efisiensi langkah percepatan
penanggulangan kemiskinan sehingga pada akhirnya dapat mengurangi
jumlah warga miskin di Kabupaten Blora.
Pelaksanaan Sosialisasi Surat Edaran Bupati Blora Nomor:
054/1570/2019 tanggal 16 Mei 2019 tentang Pedoman Pembentukan Tim
Penanggulangan kemiskinan Tingkat Kecamatan, Desa dan Kelurahan Tahun
2019 dilaksanakan 2 tahap sebagai berikut :
1. Pelaksanaan sosialisasi Surat Edaran Bupati Blora tingkat Kecamatan
dilaksanakan di Aula Rapat Bappeda Blora dengan mengundang Camat
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 64
beserta kepala seksi Kesejahteraan Sosial Kecamatan di 16 Kecamatan di
Kabupaten Blora dengan maksud dan tujuan agar tingkat Kecamatan
memahami dan segera membentuk Tim TPK Kecamatan. Adapun
Kedudukan Tim TPK Kecamatan, kelembagaan dan mekanisme kerja Tim
Penanggulangan Kemiskinan (TPK) pada tingkat Kecamatan diatur sebagai
berikut :
A. Kelembagaan Tim Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Kecamatan
1) TPK Kecamatan berkedudukan di kecamatan dan bertanggung
jawab kepada Camat.
2) Secara operasional TPK Kecamatan ada di bawah koordinasi TKPK
Kabupaten Blora.
3) TPK Kecamatan bertugas melakukan fasilitasi dan koordinasi
penanggulangan kemiskinan pada tingkat kecamatan.
4) TPK Kecamatan bertugas menjalin kerjasama kemitraan,
kewirausahaan, pemberdayaan dan pendampingan kepada TPK
Desa/Kelurahan.
5) TPK Kecamatan berfungsi sebagai koordinator TPK
Desa/Kelurahan.
6) Keanggotaan TPK Kecamatan ditetapkan dengan SK Camat.
7) TPK Kecamatan terdiri atas unsur-unsur:
a). Lembaga swadaya masyarakat [Forum Badan Kesejahteraan
Masyarakat (BKM), Unit Pengelola Kegiatan (UPK), PSKS/Potensi
Sumber Kesejahteraan Sosial (Pekerja Sosial Profesional, Pekerja
Sosial Masyarakat(PSM),Taruna Siaga Bencana (Tagana),
Lembaga Kesejahteraan Sosial (LKS), Karang Taruna, Lembaga
Konsultasi Kesejahteraan Keluarga (LK3), Keluarga Pioner,
Wahana Kesejahteraan Sosial Berbasis Masyarakat (WAKSBM),
Wanita Pemimpin Kesejahhteraan Sosial (WPKS), Penyuluh
Sosial Fungsional, Penyuluh Sosial Masyarakat, Tenaga
Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK), pendamping desa,
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 65
organisasi sosial, organisasi kemasyarakatan, organisasi
keagamaan, penggerak PKK, dll]
b). Lembaga pendidikan (perguruan tinggi, pesantren, SMA/SMK,
BLK, Lembaga Pendidikan Ketrampilan)
c). Dunia usaha (pabrik, distributor, toko besar, industri rumah
tangga, industri kerajinan / ekonomi kreatif, usaha
pertambangan, usaha agribisnis, usaha peternakan, usaha
perikanan, bank, koperasi, bengkel, notaris, HIPMI, pemborong,
dll).
d). Dinas/Instansi di Kecamatan.
8) Susunan organisasi TPK Kecamatan meliputi:
a) Ketua,
b) Wakil ketua,
c) Sekretaris, dibantu tenaga Operator dan administrasi
d) Kelompok Kerja / Pokja yaitu :
1). Pokja data dan pengaduan,
2). Pokja kemitraan dan usaha,
3). Pokja pemberdayaan dan pendampingan.
9) Personil TPK Kecamatan beserta penanggung jawab dan sekretariat
sekurang-kurangnya berjumlah 8 (delapan) orang.
10) Camat berkedudukan sebagai penanggung jawab TPK Kecamatan.
11) Ketua TPK Kecamatan dijabat oleh Sekretaris Kecamatan.
12) Wakil Ketua TPK Kecamatan dijabat dari unsur Kepolisian Sektor.
13) Sekretaris TPK Kecamatan dijabat oleh Kepala Seksi Kesejahteraan
Rakyat.
14) Sekretariat TPK Kecamatan secara fungsional melekat pada Seksi
Kesejahteraan Rakyat.
15) Personil sekretariat TPK Kecamatan yang berasal dari Seksi
Kesejahteraan Rakyat ditunjuk oleh camat.
16) Pokja-pokja, dan personil sekretariat dari unsur non Organisasi
Perangkat Daerah Kecamatan ditunjuk oleh lembaga.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 66
B. Tugas Tim Penanggulangan Kemiskinan Kecamatan meliputi 4 hal,
yaitu:
1. Kelompok Kerja Data dan Pengaduan
a). Melakukan koordinasi pelaksanaan pendataan di tingkat
kecamatan termasuk petugas Kecamatan dari Dinas Sosial P3A
Kabupaten Blora, sesuai ketentuan dari Pemerintah Kabupaten
Blora sebagai bahan pemutakhiran data BDT kedalam aplikasi
SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next
Generation).
b) Menyusun serta mengelola data dan profil kemiskinan tingkat
kecamatan.
c) Memberi layanan data/profil kemiskinan kepada pelaku
penanggulangan kemiskinan baik pemerintah, swasta,
maupun masyarakat.
d) Mengelola laporan pemutakhiran (up dating) data dan profil
kemiskinan dari TPK Desa/Kelurahan.
e) Perumusan, penyiapan dan memfasilitasi penanganan aspirasi
dan pengaduan masyarakat terkait kegiatan penanggulangan
kemiskinan.
f) Menghimpun dan segera melaporkan ke TKPK Kabupaten
Blora jika terdapat kejadian luar biasa (misalnya stunting,
busung lapar, bayi dengan gizi buruk, wabah penyakit
endemik, dll).
g) Secara periodik setiap Bulan Juni dan bulan Desember
menyampaikan laporan tentang perkembangan data dan profil
kemiskinan serta pengaduan masyarakat miskin kepada TKPK
Kabupaten Blora dengan dilampiri hasil verifikasi dan validasi
data BDT ditingkat Desa dan daftar KK miskin yang telah
”Mentas” serta disertai BA hasil Musyawarah Desa dan Berita
Acara Keluarga miskin yang keluar secara mandiri dari PKH
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 67
2. Kelompok Kerja Kemitraan dan Usaha
a) Melakukan pendataan potensi sumber daya (antara lain
berupa sumber daya alam, sumber daya manusia, sarana-
prasarana, teknologi, usaha, ketrampilan maupun dana) untuk
penanggulangan kemiskinan di wilayah kerjanya.
b) Menyusun rencana pemanfaatan potensi sumberdaya tersebut
(pada butir a) dalam penanggulangan kemiskinan.
c) Melakukan sosialisasi strategi penanggulangan kemiskinan
Kabupaten Blora kepada semua pemangku kepentingan (stake
holders) di wilayah kerjanya.
d) Menjalin kemitraan dengan pihak-pihak yang memiliki sumber
daya untuk penanggulangan kemiskinan dengan tujuan agar
mereka bersedia memberi dukungan nyata (Kemitraan dapat
berasal dari Swadaya Masyarakat, Mitra kerja / swasta,
Koperasi, Perangkat Pemerintah, BUMD, BUMN, Perbankan,
Baznas dll.).
e) Memberi dukungan (misalnya memberi informasi yang akurat,
menunjukkan lokasi yang dikehendaki, mempertemukan
dengan orang atau lembaga terkait, dll) kepada pihak-pihak
yang akan melakukan kegiatan penanggulangan kemiskinan di
wilayah kerjanya.
f) Secara periodik pada bulan Pebruari dan bulan September
menyampaikan laporan tentang potensi sumber daya
penanggulangan kemiskinan dan juga setiap bulan Juni dan
bulan Desember menyampaikan laporan tentang kegiatan
perolehan sumbangan (bisa berupa barang, dana atau fasilitas
lainnya) dari pelaku penanggulangan kemiskinan.
3. Kelompok Kerja Pemberdayaan dan Pendampingan
a) Mengelola data tentang keterampilan / minat / potensi yang
dimiliki keluarga miskin di wilayah kerjanya.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 68
b) Memberdayakan masyarakat miskin sesuai dengan
keterampilan / minat / potensi dalam kegiatan
penanggulangan kemiskinan.
c) Menyelenggarakan koordinasi dengan para pendamping tingkat
kecamatan dan desa/kelurahan tentang metode pendampingan
yang sesuai untuk wilayah kerjanya.
d) Memantau kinerja para pendamping tingkat desa/kelurahan.
e) Memantau perkembangan dan keberlanjutan kegiatan
penanggulangan kemiskinan yang berlokasi di lebih dari satu
desa di wilayah kerjanya.
f) Secara periodik pada bulan Pebruari dan bulan September
menyampaikan laporan tentang keterampilan/ minat/ potensi
yang dimiliki keluarga miskin dan juga setiap bulan Juli dan
bulan Desember menyampaikan laporan tentang kinerja para
pendamping kegiatan penanggulangan kemiskinan.
4. Penyampaian Laporan
a) Secara periodik (setiap Juni dan bulan Desember) TPK
Kecamatan wajib menyampaikan laporan kepada TKPK
Kabupaten Blora secara manual atau dapat melalui Email :
[email protected] berupa:
b) Rekapitulasi keluarga miskin dilampiri data dari tingkat desa
dan Bertita Acara hasil Musyawarah Desa.
c) Rekapitulasi keluarga miskin yang sudah ”Mentas”) dilampiri
data dari tingkat desa dan Berita Acara hasil Musyawarah
Desa serta Berita Acara Keluarga miskin yang keluar secara
mandiri dari PKH.
d) Rekapitulasi penggaduan masyarakat dalam penanggulangan
kemiskinan Rekapitulasi perolehan sumbangan untuk
penanggulangan kemiskinan
e) Daftar Kinerja pendamping tingkat Kecamatan kegiatan
penanggulangan kemiskinan
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 69
f) Daftar kegiatan TPK Kecamatan
g) Setiap tahun [pada bulan Pebruari dan bulan September] TPK
Kecamatan wajib menyampaikan tambahan laporan secara
manual atau dapat melalui Email : [email protected]
berupa:
h) Daftar potensi sumberdaya untuk penanggulangan kemiskinan
i) Daftar keterampilan / minat / potensi keluarga miskin
j) Penyusunan dan penyampaian laporan-laporan tersebut
dilaksanakan oleh sekretariat, tetapi isi substansinya dari
masing-masing seksi.
k) Sesudah terbentuk TPK Kecamatan, sekretariat menyusun
profil personil TPK Kecamatan dan dilaporkan kepada TKPK
Kabupaten Blora. Laporan tentang profil hanya dilakukan satu
kali pada awal terbentuknya TPK Kecamatan.
l) Melaporkan profil anggota TPK Kecamatan.
2. Sosialisasi ditingkat desa dan kelurahan dilaksanakan dimasing-masing
Kecamatan di 16 Kecamatan se Kabupaten Blora dengan mengundang
semua Kepala Desa dan kelurahan, Kasi Kesejahteraan Sosial, Pendamping
Desa, PKH dan TKSK. Maksud dan tujuan adalah untuk memberikan
pemahaman dalam penyusunan Tim Penanggulangan Kemiskinan Tingkat
Desa dan Kelurahan karena tingkat desa dan kelurahan merupakan ujung
tombak dalam rangka percepatan penanggulangan kemiskinan. Adapun
Kedudukan Tim TPK Desa dan Kelurahan, kelembagaan dan mekanisme
kerja Tim Penanggulangan Kemiskinan (TPK) pada tingkat Desa dan
Kelurahan diatur sebagai berikut :
A. Kelembagan Tim Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Desa /
Kelurahan (TPK Desa/Kelurahan)
1. TPK Desa/Kelurahan berkedudukan di Desa/Kelurahan dan
bertanggung jawab kepada Kepala Desa/Lurah.
2. Secara operasional TPK Desa/Kelurahan ada di bawah koordinasi
TPK Kecamatan.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 70
3. TPK Desa/Kelurahan bertugas melakukan fasilitasi dan koordinasi
penanggulangan kemiskinan pada tingkat desa/kelurahan.
4. TPK Desa/Kelurahan bertugas melakukan pendataan, pemutakhiran
(up dating) dan verifikasi dan validasi data kemiskinan, kemitraan,
kewirausahaan, pemberdayaan, pendampingan, dan pemantauan
perkembangan kesejahteraan warga miskin pada tingkat
Desa/Kelurahan.
5. Keanggotaan TPK Desa/Kelurahan ditetapkan dengan SK Kepala
Desa/Lurah.
6. TPK Desa/Kelurahan terdiri atas unsur-unsur:
a) Lembaga Swadaya Masyarakat [Badan Kesejahteraan
Masyarakat (BKM), gabungan kelompok tani (Gapoktan),
Pendamping Lokal Desa, PSKS, dan PKK, dll].
b) Lembaga pendidikan [perguruan tinggi, pesantren, SMA/SMK,
BLK, Lembaga Pendidikan Ketrampilan]
c) Dunia usaha [pabrik, distributor, toko besar, industri rumah
tangga, industri kerajinan / ekonomi kreatif, usaha
pertambangan, usaha agribisnis, usaha peternakan, usaha
perikanan, bank, koperasi, bengkel, notaris, HIPMI,
pemborong, dll].
d) Pemerintahan Desa/Kelurahan [seksi yang membidangi
kesejahteraan, Babinsa, Babinkamtibmas, LPMD, BPD, Kepala
dusun, RW, RT, Kader kesehatan, Kader KB, Kader lainnya,
dan tokoh masyarakat setempat]
7.Susunan organisasi TPK Desa/Kelurahan meliputi:
a) Ketua,
b) Wakil ketua,
c) Sekretaris dibantu tenaga Operator dan administrasi
d) Kelompok Kerja/Pokja yaitu :
1). Pokja data dan pengaduan,
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 71
2). Pokja kemitraan dan usaha,
3). Pokja pemberdayaan dan pendampingan.
8. Personil TPK Desa/Kelurahan beserta penanggung jawab dan
sekretariat sekurang-kurangnya berjumlah 8 (delapan) orang.
9. Kepala Desa/lurah berkedudukan sebagai penanggung jawab TPK
Desa/Kelurahan.
10. Ketua TPK Desa/Kelurahan dijabat oleh Sekretaris
Desa/Kelurahan.
11. Wakil Ketua TPK Desa/Kelurahan dijabat oleh Babinkamtibmas /
atau Babinsa.
12. Sekretaris TPK Desa/Kelurahan dijabat oleh Kepala Seksi yang
membidangi Kesejahteraan Rakyat.
13. Sekretariat TPK Desa/Kelurahan secara fungsional melekat pada
Seksi yang membidangi Kesejahteraan Rakyat.
14. Personil sekretariat TPK Desa/Kelurahan yang berasal dari Seksi
yang membidangi Kesejahteraan Rakyat ditunjuk oleh Kepala Desa
/ Lurah.
15. Pokja-pokja, dan personil sekretariat ditunjuk oleh Kepala Desa/
Lurah.
B. Tugas Tim Penanggulangan Kemiskinan Desa / Kelurahan meliputi
4 hal, yaitu:
1. Kelompok Kerja Data dan Pengaduan
a) Melaksanakan pendataan, pemutakhiran (up dating) dan
verifikasi data keluarga miskin, sesuai ketentuan dari
Pemerintah Kabupaten Blora, dan berkoordinasi dengan
petugas dari Dinas Sosial dan P3A Kabupaten Blora yang
ditugaskan di tingkat Desa /kelurahan sebagai bahan aplikasi
SIKS-NG (Sistem Informasi Kesejahteraan Sosial Next
Generation)
b) Menyusun serta mengelola data & profil kemiskinan tingkat
Desa/Kelurahan.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 72
c) Menyusun dan mengelompokkan warga miskin berdasarkan
miskin permanen dan tidak permanen/produktif serta
tingkatan kemiskinan.
d) Melayani pengaduan dari warga setempat ketika terjadi
ketidaktepatan data keluarga miskin, dan melakukan verifikasi
terhadap aduan tersebut serta pengaduan lainnya dalam
rangka upaya penanggulangan kemiskinan.
e) Memberi layanan data/profil kemiskinan kepada pelaku
penanggulangan kemiskinan baik pemerintah, swasta,
maupun masyarakat.
f) Menghimpun dan melaporkan ke TPK Kecamatan jika ada
kejadian luar biasa (misalnya busung lapar, bayi gizi buruk,
wabah penyakit endemik, dll).
g) Mendorong warga miskin di desa/kelurahannya untuk
memiliki Kartu Keluarga dan KTP.
h) Mendorong kepada Kepala Desa / Lurah untuk memasang
stiker/kode tertentu keluarga miskin masing-masing rumah
keluarga miskin yang berkoordinasi dengan tim TKPK
Kecamatan dan Dinas Sosial dan P3A Kabupaten Blora.
i) Mendorong kepada Kepala Desa/Lurah untuk memasang
banner yang berisi nama-nama keluarga miskin di masing-
masing kantor Balai Desa/Kelurahan.
j) Secara periodik (setiap bulan Mei dan bulan Nopember)
menyampaikan laporan tentang perkembangan data keluarga
miskin termasuk Berita Acara hasil Musyawarah Desa apabila
ada anggota/warga miskin baru atau yang keluar (mentas)
dan Berita Acara keluarga miskin yang keluar secara mandiri
dari PKH (rangkap 2) serta laporan pengaduan masyarakat
dalam rangka penanggulangan kemiskinan kepada TPK
Kecamatan.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 73
2. Kelompok Kerja Kemitraan dan Usaha Kemitraan
a) Melakukan pendataan potensi sumberdaya [bisa berupa sumber
daya alam, sumber daya manusia, sarana-prasarana, teknologi,
usaha, keterampilan maupun dana] untuk penanggulangan
kemiskinan di wilayah kerjanya.
b) Menyusun rencana pemanfaatan potensi sumber daya tersebut
(pada butir 1) dalam penanggulangan kemiskinan.
c) Menetapkan urutan prioritas pelaksanaan kegiatan
penanggulangan kemiskinan di desa/kelurahannya.
d) Menjalin kemitraan (channeling) dengan pihak-pihak yang
memiliki sumber daya untuk penanggulangan kemiskinan
dengan tujuan agar mereka bersedia memberi dukungan nyata
(Kemitraan dapat berasal dari Swadaya Masyarakat, Mitra
Kerja/swasta, Koperasi, Perangkat Daerah Pemerintah, BUMD,
BUMN, Perbankan, Baznas dll).
e) Menentukan calon lokasi dan calon penerima manfaat kegiatan
penanggulangan kemiskinan sesuai urutan prioritas dan
urgensi masalah.
f) Berpartisipasi aktif dalam musyawarah rencana pembangunan
(Musrenbang) desa.
g) Mendorong keterlibatan individu, kelompok, dan/atau lembaga
masyarakat di desanya dalam penanggulangan kemiskinan
h) Memberi dukungan [misalnya memberi informasi yang akurat,
menunjukkan lokasi yang dikehendaki, mempertemukan
dengan orang atau lembaga terkait, dll] kepada pihak-pihak
yang akan melakukan kegiatan penanggulangan kemiskinan di
desanya.
i) Secara periodik (pada bulan Januari dan bulan Agustus)
menyampaikan laporan tentang potensi sumber daya untuk
penanggulangan kemiskinan dan juga setiap bulan Mei dan
bulan Nopember menyampaikan laporan perolehan sumbangan
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 74
(antara lain berupa barang, dana atau fasilitas lainnya) dari
pelaku penanggulangan kemiskinan, prioritas penerima manfaat
untuk penanggulangan kemiskinan dan prioritas kegiatan
penanggulangan kemiskinan.
3. Kelompok Kerja Pemberdayaan dan Pendampingan
a) Mendorong dan mengkoordinasi untuk mengumpulkan data
tentang keterampilan / minat / potensi yang dimiliki keluarga
miskin di wilayah kerja.
b) Menyusun serta mengelola data tentang keterampilan / minat /
potensi yang dimiliki keluarga miskin di desa/kelurahan yang
bersangkutan.
c) Menetapkan urutan prioritas pelaksanaan kegiatan
pemberdayaan masyarakat, keterampilan/minat/potensi yang
dimiliki keluarga miskin untuk dimasukkan dalam kegiatan
ekonomi dan sarana dan prasarana penanggulangan
kemiskinan di desa/kelurahannya.
d) Mengorganisasi kegiatan pendampingan yang dilakukan oleh
para pendamping tingkat desa/kelurahan.
e) Memberdayakan dan mendampingi masyarakat miskin sesuai
dengan keterampilan/minat/potensi dalam kegiatan
penanggulangan kemiskinan.
f) Memantau perkembangan dan keberlanjutan pendampingan
kegiatan penanggulangan kemiskinan yang berlokasi di
desa/kelurahannya.
g) Membangun sinergi dengan semua lembaga terkait, termasuk
Badan/Lembaga Keswadayaan Masyarakat di
desa/kelurahannya.
h) Membantu warga miskin dalam berhubungan dan mengurus
berbagai keperluan dengan pelaku penanggulangan kemiskinan.
i) Berpartisipasi aktif dalam musyawarah rencana pembangunan
(Musrenbang) tingkat desa.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 75
j) Secara periodik (pada bulan Januari dan bulan Agustus)
menyampaikan laporan tentang daftar keterampilan yang
diminati dan yang sudah dimiliki keluarga miskin dan juga
setiap bulan Mei dan bulan Nopember menyampaikan laporan
tentang daftar pendampingan tingkat desa yang sedang
dilaksanakan dalam kegiatan penanggulangan kemiskinan.
4. Penyampaian laporan
a) Secara periodik [setiap bulan Mei dan bulan Nopember] TPK
Desa/Kelurahan wajib menyampaikan laporan kepada TPK-
Kecamatan berupa:
b) Daftar hasil verifikasi dan validasi data keluarga miskin
desa/kelurahan dan Berita Acara hasil Musyawarah Desa
sebanyak rangkap 2
c) Daftar keluarga miskin yang telah ”Mentas” dan Berita Acara
hasil Musyawarah Desa sebanyak rangkap 2.
d) Daftar pengaduan masyarakat dalam penanggulangan
kemiskinan .
e) Daftar perolehan sumbangan untuk penanggulangan
kemiskinan .
f) Daftar prioritas penerima manfaat kegiatan penanggulangan
kemiskinan .
g) Daftar prioritas kegiatan penanggulangan kemiskinan .
h) Daftar pendampingan kegiatan penanggulangan kemiskinan.
i) Daftar realisasi kegiatan TPK Desa/Kelurahan.
j) Secara periodik [pada bulan Januari dan bulan Agustus) TPK
Desa/Kelurahan wajib menyampaikan tambahan laporan
berupa:
1). Daftar potensi sumber daya untuk penanggulangan
kemiskinan.
2). Daftar keterampilan yang di minati dan yang sudah/pernah
di miliki keluarga miskin.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 76
k) Penyusunan dan penyampaian laporan-laporan tersebut
dilaksanakan oleh sekretariat, tetapi isi substansinya dari
masing-masing seksi.
l) Sesudah terbentuk TPK Desa/Kelurahan, sekretariat menyusun
profil personil TPK Desa/Kelurahan dan dilaporkan kepada TPK-
Kecamatan. Laporan tentang profil hanya dilakukan satu kali
pada awal terbentuknya TPK Desa/Kelurahan.
Dari hasil pelaksanaan sosialisasi tersebut sampai akhir tahun 2019
telah terbentuk Tim Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Kecamatan
sebanyak 16 Tim, sedangkan untuk Tim Penanggulangan Kemiskinan Tingkat
Desa sebanyak 138 Tim sert untuk Tim Penanggulangan Kemiskinan Tingkat
Kelurahan sebanyak 18 Tim. Untuk memotivasi dan mendorong agar setiap
desa segera membentuk Tim Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Desa
ditahun 2020 akan dilaksanakan monitoring dan evaluasi ke setiap desa.
4.6. Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Penanggulangan Kemiskinan
(SIMNANGKIS)
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat miskin diperlukan
adanya program penanggulangan kemiskinan yang terpadu. Penanggulangan
kemiskinan memerlukan strategi khusus karena sifatnya yang tidak saja
multidimensional, tapi juga saling berkaitan, dinamik, kompleks, sarat dengan
sistem institusi (konsensus sosial), gender dan karakteristik yang khas pada
setiap wilayah.
Program-program penanggulangan kemiskinan yang ada seringkali
dirasa belum semua tepat sasaran. Salah satu hal yang menyebabkan
penanggulangan kemiskinan tidak dapat optimal adalah banyaknya program-
program pengentasan kemiskinan yang terpisah-pisah yang masing-masing
program mempunyai sasaran warga miskin sendiri-sendiri. Sebagai akibatnya
sering terjadi tumpang tindih program penanganan kemiskinan dan kurang
tepat sasaran.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 77
Untuk dapat merumuskan program-program penanggulangan
kemiskinan agar lebih tepat sasaran, sangat memerlukan dukungan data-data
keluarga miskin yang valid dan akurat. Banyaknya versi data-data kemiskinan
seringkali justru membuat bingung dan menyebabkan program
penanggulangan kemiskinan jadi tidak tepat sasaran.
Kebutuhan akan validitas data kemiskinan menjadi mutlak sebagai
dasar acuan bagi para pengambil kebijakan dalam merumuskan kebijakan
daerah khususnya dalam penanggulangan kemiskinan. Oleh karena itu
diperlukan adanya suatu sistem informasi penanggulangan kemiskinan yang
mampu mengelola dan menyajikan data-data keluarga miskin yang valid,
akurat dan terpadu. Dengan demikian diharapkan validitas data kemiskinan
tetap terjaga sehingga dapat digunakan sebagai bahan acuan dalam
penanggulangan masalah kemiskinan. Tersedianya laporan-laporan,
dashboard berupa grafis chart dan table yang memudahkan dalam membaca
data kemiskinan. Tersedianya informasi kemiskinan dalam peta GIS yang
dapat melihat kemiskinan se kabupaten hingga desa.
Adanya Aplikasi Sistem Informasi Manajemen Penanggulangan
Kemiskinan diharapkan juga mampu mendukung para pengambil kebijakan
dalam merumuskan program-program penanggulangan kemiskinan,
melakukan monitoring dan evaluasi serta meningkatkan optimalisasi
pelaksanaan program penanggulangan kemiskinan.
Oleh karena itu diharapkan Pengembangan SIM Penanggulangan
Kemiskinan yang mampu mengelola database kemiskinan secara terintegrasi
dan terpadu, sehingga mampu menjadi dasar pengambil kebijakan.
4.7. Rapat Koordinasi Program dan Kegiatan Pendukung Penanggulangan
Kemiskinan
Disamping pelaksanaan rapat koordinasi terkait dengan intervensi
langsung 11 OPD dalam penanngulangan kemiskinan, juga dilaksanakan
rapat koordinasi terkait program dan kegiatan yang mendukung atau
penunjang penanggulangan kemiskinan. OPD yang terkait dengan hal tersebut
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 78
antara lain Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil, Dinas Lingkungan
Hidup, Dinas Komunikasi dan Informatika, RSU Soetijono Blora, Bagian
Hukum Setda Blora, Badan Penanggulangan Bencana Daerah dan Kecamatan.
Dari beberapa kegiatan yang dilaksanakan oleh OPD tersebut didalamnya juga
melibatkan dan memberi bantuan untuk masyarakat kurang mampu.
Harapkan kedepan semua OPD Kabupaten Blora baik itu yang melakukan
intervensi maupun pendukung diarahkan pemberian bantuannya kepada
masyarakat miskin by name by address sehingga kegiatan tersebut benar-
benar menyasar warga miskin.
4.8. Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Semester I
Rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan semester I yang
dilaksanakan pada bulan Agustus 2019 merupakan rapat koordinasi evaluasi
progress intervensi OPD dalam penanggulangan kemiskinan selama 6 bulan
sejak Januari 2019 sampai dengan bulan Agustus 2019. Beberapa hal hasil
yang diperoleh dari rapat koordinasi tersebut antara lain :
a. Untuk menumbuhkan inovasi inovasi baru program penanggulangan
kemiskinan misalnya hotline/sms center/wa center/medsos tentang
pengaduan.
b. Untuk peningkatan koordinasi dan sinergitas baik Tim Pokja TKPKD, BPS,
BAZNAS terkait dengan data BDT.
c. Untuk membentuk Tim Penanggulangan Kemiskinan tingkat Kecamatan,
Desa dan Kelurahan untuk membantu pengentasan kemiskinan serta
peran musyawarah desa/ kelurahan.
d. Progres kegiatan intervensi OPD untuk selalu berkoordinasi baik ditngkat
lapangan maupun secara administrasi.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 79
4.9. Rapat Koordinasi Kelompok Kerja / Kelompok Program
(Pokja/Pokgram) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(TKPKD)
Untuk meningkatkan kinerja kelompok kerja (Pokja) dan kelompok
program (Pokgram) TKPKD dalam upaya penanggulangan kemiskinan
dilakukan rapat koordinasi. Beberapa hasil yang diperoleh dalam rapat
tersebut antara lain :
a. Peningkatan peran aktif semua anggota dalam pokja/pokgram Tim
TKPKD Kabupaten Blora untuk melakukan program kerja yang lebih
efektif dan tepat sasaran.
b. Penanganan kemiskinan harus dimulai dari hulu yang terkait dengan
ketepatan pendataan BDT dimasing-masing desa/kelurahan serta
intervensi dihilir melalui kegiatan OPD
4.10. Studi Pembelajaran di Kabupaten Trenggalek
Dalam rangka mempercepat penanggulangan kemiskinan, Kabupaten
Blora telah mengadakan study pembelajaran di Kabupaten Trenggalek untuk
memperoleh inovasi-inovasi baru yang telah dilakukan oleh Kabupaten
Trenggalek. Kabupaten Trenggalek dengan program Inovasi GERTAK (Gerakan
Tengok Bawah Masalah Kemiskinan) yang membawa Kabupaten Trenggalek
memperoleh penghargaan Piala Emas Good Practice Award – Otonomi Awards (
OA ) 2018 dari Kementerian Dalam Negeri RI. Kabupaten Trenggalek dipilih
sebagai tempat belajar studi kemiskinan, karena Pemerintah Blora
menganggap penanganan kemiskinan di Trenggalek sudah baik, terpadu dan
telah diakui secara nasional.
Program GERTAK adalah program lintas perangkat daerah yang
menjadi barometer percepatan penanggulangan kemiskinan dan kerentanan di
Kabupaten. Beberapa langkah yang telah dilakukan oleh pemerintah
Kabupaten Trenggalek dalam percepatan penanggulangan kemiskinan adalah :
a. Berdirinya Posko GERTAK. Di posko Gertak, data dan informasi pengaduan
masyarakat tersebut diolah.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 80
b. Gertak Apps adalah layanan Online untuk mendukung kegiatan penentuan
kemiskinan secara mandiri (Self Defined Poverty System). Melalui layanan
ini, setiap pengguna aplikasi (warga Trenggalek) dapat berpartisipasi
melaporkan (mengirimkan data) warga miskin di lingkungan sekitarnya
sehingga memungkinankan posko Gertak untuk melakukan pemutakhiran
data kemiskinan.
c. Memiliki 'Pasukan Pink' yaitu para relawan untuk diajak peran aktifnya
untuk bersedekah informasi dan tenaganya untuk memperkuat program
Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan (Gertak).
d. Memiliki SLRT (Sistem Layanan Rujukan Terpadu) yang menangani
bantuan kemiskinan.
Strategi Implementasi Program Gertak antara lain :
a. Golden Standart Klasifikasi Musyawarah Desa / Kelurahan (mengolah data
dari BDT)
b. Mekanisme mutasi Gertak Apps (Gertak online MPM)
c. Sistem Rujukan Terpadu (Posko Gertak Verifikasi dan Validasi Data
Kemiskinan)
d. Bina Ekonomi Rakyat (Beasiswa Bidik Misi, JAPRI, RASTRA, PKH, APP)
e. Evaluasi dan Redefinisi Ngopi “Ngobrol Pintar” (Nginep di rumah warga,
pembuatan jurnal)
Dari hasil kunjungan ke Kabupaten Trenggalek tersebut Bapak Wakil
Bupati Blora mengintruksikan beberapa hal sebagai berikut :
a. Kabupaten Blora nanti akan mengadopsi program-program kemiskinan
yang sudah dilakukan Trenggalek termasuk inovasi GERTAK.
b. Semua OPD untuk berkolaborasi, bekerja secara keroyokan dan
menghimbau kepada setiap dinas untuk selalu tengok kebawah terkait
kebutuhan dan keluhan masyarakat miskin.
c. Peningkatan sinergitas BAZNAS dalam menangani kemiskinan serta
peningkatan zakat infaq bagi para Pegawai Negeri Sipil (PNS) untuk
penanganan kemiskinan di Kabupaten Blora.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 81
d. Mengadopsi Gertak Apps ke dalam aplikasi Manajemen Simnangkis untuk
perbaikan Pendataan warga miskin yang masuk DTKS dan tidak masuk
DTKS.
4.11. Rapat Koordinasi Capaian Program yang Mendukung Intervensi
Kemiskinan yang diampu oleh OPD, Baznas dan CSR
Kegiatan rapat kordinasi OPD dilaksanakan dalam rangka memantau
perkembangan kegiatan penanggulangan kemiskinan serta menerima
masukan dan saran serta memperoleh data-data terkait dengan laporan
kinerja Tim TKPKD dan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan
(LP2KD) dalam penanggulangan kemiskinan.
Karena didalam Peraturan Presiden Nomor 15 tahun 2010 tentang
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan dan Peraturan Menteri Dalam Negeri
Nomor 42 Tahun 2010 tentang Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan
Provinsi dan Kabupaten/Kota diatur tentang mekanisme laporan pelaksanaan
penanggulangan kemiskinan. Laporan pertama adalah Laporan Kinerja TKPKD
Kabupaten Blora Tahun 2019 dan Laporan Kedua merupakan Laporan
Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinnan Daerah (LP2KD) Kabupaten Blora
untuk Tahun 2019.
4.12. Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Semester II
Tema dalam rapat koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Semester II
adalah “untuk membangun dan meningkatkan koordinasi Tim TKPKD
Kabupaten Blora dalam upaya percepatan penanggulangan kemiskinan”.
Rapat koordinasi penanggulangan kemiskinan II merupakan rapat diakhir
tahun untuk mengevaluasi kegiatan-kegiatan yang telah dilaksanakan selama
setahun baik itu yang melalui intervensi maupun pendukung kegiatan
penanggulangan kemiskinan. Dalam acara rapat koordinasi tersebut
mendatangkan narasumber dari TNP2K dan Kementerian Sosial Direktorat
Jenderal Pemberdayaan Sosial Direktorat Pemberdayaan Sosial Perorangan
Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 82
1. Narasumber TNP2K
Materi dengan tema “Mempertajam Program dan Anggaran Belanja
Penanggulangan Kemiskinan di Kabupaen Blora “
Permasalahan yang dihadapi saat ini adalah ketimpangan dimasyarakat
sulit diturunkan, kerentaan sangat tinggi, kemiskinan melambat
penurunannya sehingga diperlukan adanya penajaman intervensi program
dan kegiatan melalui :
- Peningkatan pemanfaat data dalam perencanaan kebijakan (evidence-
based policy making).
- Peningkatan pemahaman pengambil kebijakan terkait permasalahan
dan prinsip strategi penanggulangan kemiskinan.
- Peningkatan kapasitas analitik timm teknis TKPKD terkait program dan
anggaran.
- Advokasi untuk peningkatan relevansi belanja OPD dengan kebutuhan
penanggulangan kemiskinan.
2. Narasumber Kementerian Sosial Direktorat Jenderal Pemberdayaan Sosial
Direktorat Pemberdayaan Sosial Perorangan Keluarga dan Kelembagaan
Masyarakat,
Materi dengan tema “Sistem Layanan dan Rujukan Terpadu untuk
Perlindungan Sosial dan Penanggulangan Kemiskinan”.
Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) yaitu Sistem yang membantu
mengidentifikasi kebutuhan masyarakat miskin & rentan miskin,
kemudian menghubungkan mereka dengan program dan layanan yang
dikelola oleh pemerintah (Pusat, Provinsi dan Kabupaten/Kota) dan non-
pemerintah sesuai dengan kebutuhan mereka.
Alasan mengapa perlunya SLRT ? Secara normatif, SLRT mendukung
tujuan pembangunan nasional dan agenda global, diantaranya :
1. Negara Hadir Melalui SLRT untuk Warga Miskin dan Tidak Mampu
sesuai mandat konstitusi
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 83
2. SLRT Menjadi Katalisator dalam Peningkatan Efektifitas dan Efisiensi
Perlindungan Sosial untuk Mengurangi Kemiskinan, Kerentanan, dan
Kesenjangan.
3. SLRT Berfungsi Sebagai Instrumen untuk Mendukung Percepatan
Pencapaian SDGs Melalui Penanganan Keluhan/Layanan, dan
Pelokalan SDGs
4. SLRT Menjadi Platform Kerjasama Multi Pihak di berbagai Tingkat
(mulai dari Desa/Kelurahan sampai Pusat) baik Pemerintah maupun
Non-Pemerintah
5. SLRT melaksanakan mandat RPJP, UU No.11/2009 tentang Kessos, dan
menjadi program prioritas nasional dalam RPJMN.
6. Dalam Konteks Otonomi Daerah, SLRT Menjadi Instrumen Penguatan
Koordinasi Antara Kabupaten/Kota dan Provinsi.
Sedangkan manfaat dari terbentuknya SLRT adalah :
1. Akses kelompok miskin dan rentan miskin termasuk PMKS terhadap
multi-layanan sosial meningkat
2. Kesadaran dan keberdayaan warga memahami hakhak mereka untuk
mengakses layanan sosial makin tinggi
3. Integrasi layanan sosial di daerah meningkat sehingga lebih responsive
terhadap kebutuhan warga
4. Rentang birokrasi pelayanan sosial semakin singkat
5. Kapasitas Pemda meningkat dalam:
6. Pemutakhiran basis data secara dinamis
7. Koordinasi layanan sosial pusat dan daerah
8. Perencanaan dan penganggaran PSPK (Perlindungan Sosial dan
Penanggulangan Kemiskinan) menjadi pro-poor dan makin efektif
9. Akuntabilitas program PSPK meningkat sehingga memperkecil risiko
penyelewengan.
10. Monitoring dan evaluasi program PSPK semakin efektif
Dalam rakor penanggulangan kemiskinan tersebut Bapak Wakil Bupati
Blora menyampaikan kesimpulan yaitu melalui rapat koordinasi ini berharap
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 84
memperoleh inovasi baru dalam rangka percepatan penanggulangan
kemiskinan yaitu :
1. Pusat Layanan (SLRT) yang membantu masyarakat miskin secara nyata di
bawah koordinasi Dinas Sosial P3A Kabupaten Blora.
2. Pos-pos layanan di setiap desa di bawah koordinasi Kepala Desa masing-
masing.
3. Layanan Sedekah Informasi Kemiskinan melalui medsos yang terintergrasi
dengan web Pemkab.
4. Koordinasi CSR dalam mendukung pengentasan kemiskinan.
Dengan demikian kami berharap target akhir RPJMD 2021 tingkat
kemiskinan Kabupaten Blora antara 9-10% dapat tercapai.
4.13. Rapat koordinasi Persiapan Pembentukan Sistem layanan Rujukan
Terpadu (SLRT)
Setelah dilaksanakannya rapat koordinasi penanggulangan
kemiskinan serta menindaklanjuti intruksi Bapak Wakil Bupati Blora terkait
pusat pelayanan bagi masyarakat miskin, maka dilakukan rapat persiapan
pembentukan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT) di Kabupaten Blora
untuk tahun 2020, bersama Dinas Sosial P3A Kabupaten Blora. Dari hasil
rapat koordinasi tersebut diperoleh kesimpulan :
1. Penentuan lokasi kesekretariatan SLRT di Dinas Sosial P3A Kabupaten
Blora.
2. Mempersiapkan perangkat Sarana dan prasarana.
3. Mempersiapkan SDM pengelola managemen SLRT.
4. Pembentukan Puskesos di tingkat Desa.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 85
4.14. Partisipasi Baznas dan Akademisi dalam upaya penanggulangan
Kemiskinan
1. BAZNAS
Dalam upaya mempercepat penurunan kemiskinan di Kabupaten
Blora keterlibatan pihak swasta sangat diperlukan sekali. Keterlibatan dan
partisipasi BAZNAS di Kabupaten Blora sangat besar sekali konribusinya
dalam membantu meringankan masyarakat Kabupaten Blora yang
memerlukan bantuan. Adapun bentuk kontribusi bantuan BAZNAS
Kabupaten Blora ditahun 2019 dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 4.2
Partisipasi Baznas dan Akademisi dalam upaya penanggulangan
Kemiskinan
NO URAIAN JUMLAH
1. Penerima Bantuan Program Ekonomi berupa
bantuan modal usaha produktif Rp. 1.228.500.000,-
2. Penerima Bantuan Program Dakwah Advokasi Rp. 47.617.500,-
3.
Penerima Bantuan Program Kemanusiaan
berupa perbaikan Rumah Tidak Layak Huni
(RTLH), bantuan korban Kebakaran dan
Bantuan sembako
Rp. 681.000.000,-
4. Penerima Bantuan Program Kesehatan berupa
piutang kesehatan Rp. 57.510.500,-
5.
Penerima Bantuan Program Pendidikan
Bantuan Beasiswa siswa miskin SD, SMP dan
Perguruan Tinggi
Rp. 846.650.000,-
JUMLAH Rp. 2.861.278.000
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 86
2. AKADEMISI
Partisipasi Akademisi kepada pemerintah Kabupaten Blora dalam
upaya membantu pengentasan kemiskinan di tahun 2019 berupa Kuliah
Kerja Nyata yang melibatkan dari berbagai universitas antara lain :
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 87
Tabel 4.3
Lokasi Kuliah Kerja Nyata (KKN) dari berbagai Perguruan Tinggi
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
1
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
TUTUP
TUNJUNGAN
1. Penanaman sayur dengan media hidroponik
2. Pelatihan pembuatan pupuk cair
3. Pelatihan pembuatan kompos
4. Pelatihan pembuatan pakan ternak
5. Pelatihan pembuatan antiseptik dari pelepah pisang
6. Pelatihan pembuatan pestisida dari bumbu dapur
7. Pelatihan E-Comerse
8. Pelatihan pemasaran
9. Pelatihan kearsipan dan pembukuan
10. Pelatihan packaging dan labeling sekaligus PIRT
11. Pelatihan pembuatan sabun dari minyak jelantah
12. Uji lab sabun dari minyak jelantah
13. Pendidikan dan Pelatihan Skrining Gizi dan Pembinaan Gizi untuk Mencegah Stunting
14. Edukasi dan Pemahaman GERMAS pada Masyarakat dan Kader Kesehatan
15. Pelatihan dan pembuatan kolam lele dan pengolahan ikan lele (nuget lele dan abon lele)
16. Pengadaan taman baca di balai desa
17. Pembuatan sistem informasi desa dan web desa
18. Pembuatan video profil desa
19. Pelatihan pengolahan sampah organik (pembuatan pot dari botol bekas)
20. Mengajar
21. Publikasi media cetak dan online (Jawa pos dan suara merdeka)
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 88
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
2.
UNIVERSITAS
DIPONEGORO SEMARANG
SAMBONG
REJO
TUNJUNGAN
1. Publikasi media cetak dan online
2. Pelatihan kearsipan dan pembukuan
3. Pelatihan E-Comerse 4. Pelatihan manajemen usaha
5. Pembuatan Ice Cream dari Beras (Rice Cream) 6. Pemanfaatan Lingkungan Rumah dengan Sistem Hidroponik
7. Pembuatan Web dan Profil Desa 8. Pembuatan Lentera dari Ampas Tebu “Tebulamp”
9. PemetaanPotensi UMKM
10. Pembuatan Sistem Informasi Desa 11. Pelatihan Pembuatan Kompos
12. Pembuatan Sabun dari Pelepah Pisang “PIPI CANTIK” 13. Pembuatan Tebu Rasa-Rasa Khas Blora “Tebulora”
14. Pembuatan Ampas Tebu untuk Pakan Ternak “Terenak” 15. Pembuatan video profil desa
16. Pembuatan kolam lele dengan terpal 17. Pengadaan taman baca di balai desa
18. Optimalisasi Packaging dan Labelling Produk UMKM dan
Pengurusan PIRT 19. Revitalisasi Posyandu Balita dan Lansia
20. Uji LaboratoriumpadaSabunPelepahPisang 21. Pembuatan Peta AdministrasiDesa
22. Pelatihan Ms. Word dan Ms. Excel
3.
UNIVERSITAS
DIPONEGORO SEMARANG
GEDEBEG
NGAWEN
1. Pelatihan web dan profil Desa
2. Pembuatan Sistem Informasi Desa 3. Pendampingan dan pengolahan pasca panen Jamur menjadi Bakso
jamur Rekapitulasi Kegiatan 4. Pendampingan kader posyandu terhadap upaya untuk
menurunkan angka stanting dengan hasil pembuatan sari kacang hijau menjadi donat, pembuatan bakpao labu, pembuatan donat
dari labu, pembuatan opor ayam dan pembuatan jus jeruk serta
alpukat.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 89
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
5. Uji Lab pakan ternak
6. Penerapan 3R (Reduce, Reuse, Recycle) dalam pemanfaatan batang pohon pisang menjadi pakan ternak
7. Pelatihan dan pendampingan tentang pembuatan komposting 8. Pemanfaatan lahan yang efektif untuk penanaman sayur mayur
9. Pembuatan pemetaan UMKM Desa Gedebeg 10. Pendampingan dan pelatihan pemanfaatan daun singkong sebagai
produk usaha UMKM
11. Pendampingan dan pelatihan pengetahuan dan kesadaran tentang manajemen usaha dan pemasaran secara Online khususnya
pengetahuan tentang e-commerce bagi pelaku UMKM 12. Pengurusan PIRT produk UMKM di Desa Gedebeg
13. Inisiasi Taman Baca Masyarakat 14. Pembuatan tiang penyangga guna budidaya buah naga di
pekarangan rumah warga 15. Pembuatan video mengenai potensi desa
16. Pelatihan dan Pendampingan pengetahuan budidaya ikan dengan
terpal 17. Pelatihan Pembuatan Kue
18. Publikasi media cetak dan online mengenai potensi desa 19. pembukuan dan kearsipan di desa
20. Pelatihan dan pendampingan penggunaan teknolgi mengenai MS word dan excel pada aparatur desa. Pelatihan dan pendampingan
kader posyandu pada pelaksanaan posyandu balita dan lansia
4.
UNIVERSITAS
DIPONEGORO SEMARANG
SAMBONG
ANYAR
NGAWEN
1. Inovasi Pembuatan Nugget dengan Jagung dan Wortel
2. Pemberdayaan Masyarakat Desa dengan Sosialisasi Pemasaran
secara Offline dan Online melalui system Dropshiping 3. Pelatihan Penggunaan Aplikasi Ms Excel dalam Pelayanan
Administrasi Masyarakat Desa 4. Pelatihan Pembukuan dengan Sistem Akuntansi Keuangan
Sederhana Bidang Jasa dan Bisnis Dropship 5. Pembuatan pakan lele dari sampah Organik
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 90
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
6. Penanaman Sayur secara Hidroponik
7. Pemetaan UMKM di sambonganyar 8. Pelatihan Penggunaan Aplikasi Microsoft Power Point dalam
Pelayanan Administrasi Masyarakat Desa 9. Pembuatan Pupuk Cair dari Sampah Organik
10. Diversifikasi Produk dan Optimalisasi Kemasan Budidaya Lele (Bakso Lele dan Scallop Lele)
11. Fermentasi Jerami sebagai Pakan Ternak
12. Branding Produk UMKM Desa Sambonganyar (Logo, PIRT dan Kandungan Gizi)
13. Pelatihan Pembuatan Brownis Singkong 14. Pelatihan Pembuatan Pisang Rai
15. Pembuatan Taman Baca 16. Pembuatan Sistem Informasi Desa
17. Pembuatan Web Desa
18. Pembuatan video profil desa 19. Pembuatan Tepung Jagung Rendah Kalori
20. Posyandu Balita “Pembuatan MP ASI Puding Jagung dan Labu Kuning”
21. Posyandu Balita “Penyuluhan Masyarakat Sadar Stunting” 22. Penyuluhan PHBS “Cuci Tangan Pakai Sabun di SDN
Sambonganyar” 23. Posyandu Balita “Pelatihan Screening Gizi Bayi dan Balita”
24. Pendampingan Lansia Sehat di Posyandu Lansia
25. Pembuatan dan Pemasangan Poster Kesehatan “DBD dan Stunting” di Poskesdes dan Setiap Posyandu
26. Pembuatan Gethuk Pisang Rendah Gula 27. Budidaya Lele dengan Kolam Terpal Persegi
28. Pelatihan Penggunaan E-Commerce dengan Aplikasi Shopee 29. Publikasi Media Cetak dan Online untuk Promosi Desa Penanaman
TOGA
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 91
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
5.
UNIVERSITAS
DIPONEGORO SEMARANG
KALEN
KEDUNG
TUBAN
1. Optimalisasi Rintisan UMKM Kampung Jagung
2. Pembuatan Video Profil Desa 3. Pemanfaatan Sampah Berbasis 3R
4. Pembuatan Peta Batas AdministrasidanPersebaranFasilitas
5. Klasterisasi UMKM danpotensiwilayahberbasispeta 6. Pelatihan komposting dan pengemasan pupuk kompos
7. Pemanfaatan Lingkungan rumah dengan Hidroponik 8. Pemberdayaan Ibu-Ibu Warga Desa dengan Sosialisasi Pemasaran
Secara Offline dan Online Serta Mengembangkan Produk Selai Jagung sebagai Produk Unggulan Desa
9. Pelatihan Pemasaran dengan Mengaplikasikan E-commerce (Tokopedia dan Shopee) sebagai strategi perdagangan modern
untuk mendistribusikan produk UMKM desa
10. Pendampingan Kader Posyandu balita dalam MenanganiMasalah Stunting dankunjungankepadakeluarga yang mengalami stunting.
11. Pengenalan dan pelatihan senam lansia 12. Pemanfaatan Pengolahan Hasil Pertanian Jagung Menjadi Sirup
Jagung 13. Pelatihan Budidaya Ikan Lele Dengan Terpal
14. Inisiasi TBM di Desa Kalen dengan memberdayakan masyarakat sebagai SDM sehingga dapat mengelola dan melanjutkannya.
15. Pelatihan Pengelolaan Arsip TBM.
16. Pembuatan Web dan Profil Desa 17. Pendampingan kader terkait Sistem Informasi Desa
18. Publikasi Media Cetak dan Online 19. Pendampingan dan Pelatihan MS Word dan Excel
6.
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
KEDUNG TUBAN
KEDUNG TUBAN
1. Pelatihan dan pembuatan kolam lele
2. Pelatihan pembuatan dawet lele 3. Pelatihan pembuatan nuget lele
4. Pembuatan video profil desa 5. Pemetaan potensi UMKM di Desa Kedungtuban
6. Pembuatan peta informasi Desa Kedungtuban
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 92
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
7. Pembuatan Sistem Informasi Desa (SID Kedungtuban)
8. Pembuatan Web Profil Desa Kedungtuban 9. Pelatihan Pembukuan Keuangan, Kearsipan, Manajemen Usaha,
dan Pemasaran Online Offline bagi UMKM 10. Pelatihan pengolahan hasil pertanian (Puding Jagung Lumer)
11. Kompos dari Jerami 12. Pakan Ternak Fermentasi
13. Pelatihan Menanam secara Hidroponik
14. Susu dari Jagung (SUJUKU – Susu Jagung Kedungtuban-Blora) 15. Pelatihan pemasaran secara online dengan Shopee
16. Pembuatan Lampu Hias dari Bonggol Jagung 17. Sosialisasi mengenai pengurusan PIRT
18. Penyuluhan hukum perkawinan 7.
UNIVERSITAS DIPONEGORO
SEMARANG
NGRAHO KEDUNG TUBAN
1. Peningkatan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkan ikan lele melalui metode aquaponik
2. Pengembangan umkm dengan memanfaatkan potensi pertanian
desa 3. Pembuatan profil desa
4. Program Pembuatan Sistem Informasi Administrasi Kependudukan Berbasis Website pada desa
5. Pembuatan web dan profil desa sebagai media publikasi dan promosi untuk meningkatkan pelayanan masyarakat.
6. Program Pendampingan Kader Posyandu Balita Sebagai Upaya Pencegahan Stunting Dan Revitalisasi Posyandu lansia serta
Posbindu
7. Program Penanaman Toga Sebagai Upaya Peningkatan Status Kesehatan Masyarakat Desa Ngraho
8. Penyuluhan Manajemen Usaha dan Edukasi E-Commerce. 9. Pelatihan pengolahan produk dari hasil pertanian (kripik singkong)
sebagai kegiatan yang dapat meningkatkan perekonomian warga 10. Program pelatihan pemanfaatan sampah organik (jerami dan
dedaunan) untuk pembuatan pupuk kompos
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 93
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
11. Pelatihan pembuatan fermentasi pakan ternak
12. Inisiasi TBM : TMB (Tingkatkan Minat Baca) dengan TBM (Taman Bacaan Masyarakat).
13. Pembukuan dan Pengarsipan : Dokumen Rapi Mudahkan Temu Kembali.
14. Pembuatan APE PAUD multibahasa dari bahan bekas 15. Pemanfaatan limbah kayu sebagai media untuk kerajinan kaligrafi
/ lukis
16. Program Arahan Mini DesainJalandanDrainase 17. Pemetaan UMKM
18. Pelatihan Ms. Word dan Ms. Excel 19. Mengajar
8.
UNIVERSITAS
DIPONEGORO SEMARANG
WADO
KEDUNG
TUBAN
1. Pemberdayaan masyarakatdengan program UMKM dalam
peningkatan perekonomian 2. Budidayaikan lele dengan menggunakan terpal
3. Pelatihan pembuatanprodukabonlele, keripiklelesertaotak-otaklele
4. Pembuatan video profile desa 5. Pelatihan Komposting
6. Perancangan sisem informasi desa melalui media cetak 7. Budidaya Tanaman Sayuran dengan metode hidroponik sebagai
upaya penambahan pendapatan warga 8. Produksi pakan ternak sebagai upaya pemenuhan nutrisi hewan
ternak 9. Pemetaan UMKM
10. Pembuatan website dan profil desa
11. Usaha peningkatan pendapatan warga melalui pelatihan manajemen usaha dan pemasaran (online danofline)
12. Pemanfaatan sampah menjadi barang yang lebih bermanfaat (3R) 13. Pelatihan E-Commerce
14. Pelatihan Microsoft office dalam pembuatan laporan keuangan sederhana terutama pada pelaku bisnis UMKM
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 94
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
15. Upaya peningkatan minat baca masyarakat dengan pembangunan TBM
16. Sosialisasi dan pelatihan manajemen arsip sederhana kepada perangkat desa
17. Gerakan literasi sekolah dalam upaya meningkatkan minat baca anak-anak sekolah
18. Pendampingan kader posyandu dalam penanganan masalah stunting dan pentingnya sanitasi bagi bayi dan balita
19. Pengadaan media cetak (poster, pamflet, brosur, dan fact sheet)
sebagai upaya promosi Gerakan Masyarakat Hidup sehat di lingkungan masyarakat.
9.
KHOZINATUL
ULUM
BACEM
JEPON
1. Baca tulis Al-Qur’an (TPQ)
2. Bimbel 3. Posyandu
4. Posbindu 5. Lomba tarik tambang
6. Lomba Pecah air
7. Pengajian rutin mingguan 10.
KHOZINATUL
ULUM
JATIREJO
JEPON
1. Baca tulis Al-Qur’an (TPQ)
2. Bimbel
3. Posyandu 4. Posbindu
5. Sosialisasi Ibu Hamil dan Remaja 6. Pengadaan central rajut (tas dan peci)
7. Revitalisasi ikon desa
11
KHOZINATUL
ULUM
SOKO
JEPON
1. Baca tulis Al-Qur’an (TPQ)
2. Bimbel
3. Bimbel kursus bahasa asing 4. Posyandu
5. Posbindu 6. Sosialisasi pemasaran produk
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 95
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
7. Training Motivation
8. Tahlilan yasin 9. Pembuatan tas rajut
10. Pengajian isra' mi'raj 11. Sosialisasi pemilu
12
KHOZINATUL ULUM
WARU
JEPON
1. Baca tulis Al-Qur’an (TPQ) 2. Bimbel
3. Posyandu 4. Posbindu
5. Lomba- lomba 13
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
ANDONG
REJO
BLORA
1. Pembuatan pekarangan
2. Membuat desa wisata Agroedupastoral 3. Iqropolly
4. Pemberdayaan UMKM 5. Gerakan protein sehat
14
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
PURWOREJO
BLORA
1. Pemanfaatan Kotoran Sapi sebagai pupuk kompos 2. Pengembangan produk dan pemasaran UMKM sambel pecel Ibu Lely
3. Edukasi gerakan protein sehat dan bahaya minuman beralkohol
untyk anak-anak 4. Pengembangan Fasilitas Embung Plered
15
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
KEDUNG
WUNGU
TODANAN
1. Pelestarian lingkungan sungai melalui pengelolaan sampah
2. Gerakan gizi seimbang 3. Pemanfaatan limbah ternak sebagai pupuk kompos
4. Peningkatan potensi batik ciprat sebagai produk unggulan desa 16
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
KETILENG
TODANAN
1. Penyuluhan komersialisasi dan pemberian nilai tambah melalui pengolahan manisan cabai
2. PHBS
3. Pendidikan dini untuk membangun karakter bertanggungjawab melalui kegiatan penanaman dan pemeliharaan benih
4. Pembuatan aquaponik dengan memanfaatkan limbah pertanian
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 96
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
5. Nugget ayam
6. AKHI (akademi keluarga hebat indonesia) 7. Sosialisasi pendidikan holistik dan pendidikan karakter)
8. Konsumen cerdas 17
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
NGRAMBITAN
JAPAH
1. Pembuatan produk unggulan desa
2. Bank sampah desa 3. Pembuatan kandang komunal sapi
4. Gerakan protein sehat 5. Pembuatan pakan ternak silase
18
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
PENGKOL
REJO
JAPAH
1. Manajemen dan pemasaran UMKM cokelat tempe
2. Pojok baca 3. Gerakan protein sehat
4. Pemberdayaan karang taruna bagi pembangunan desa
5. Sosialisasi pendidikan budaya dan toleransi 19
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
BEJIREJO
KUNDURAN
1. Sosialisasi kandang komunal 2. Demo pembuatan MOL dan Kompos skala RT
3. Pembuatan silase 20
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
NGAWEN
OMBO
KUNDURAN
1. Pengembangan produk pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK)
2. Pemberian merk produk pembinaan kesejahteraan keluarga (PKK) 3. Perencanaan bisnis budidaya vanili
4. Perencanaan bisnis budidaya jahe
5. Pengolahan jahe sangrai menjadi jahe instan 21
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
KAWENGAN
JEPON
1. Pemanfaatan limbah peternakan untuk pupuk organik 2. Sosialisasi ulang pentingnya pakan silase kepada para peternak
sekitar 3. Bina cinta lingkungan
4. Pelatihan dan branding produk olahan kepada Ibu-Ibu PKK melalui demo produk pembuatan nugget tempe
22
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
KEMIRI
JEPON
1. Pelatihan budidaya maggot 2. Peningkatan nilai tambah produk agribisnis
3. Bakti tani dan ternak (BATITA)
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 97
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
4. Pengenalan padi IPB 3S dan konsultasi pertanian
5. Kemiri jaga wiyata 23
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
BACEM
JEPON
1. Penyuluhan pemasaran digital 2. Program pembuatan pupuk kompos menggunakan limbah
peternakan sapi dan limbah jerami 3. Program edukasi pertanian (Agri Edu)
4. Introduksi leguminosa pada lahan potensial untuk menunjang produktivitas ternak ruminansia
5. Sosialisasi tentang pentingnya menjaga lingkungan dalam kandang
dan mengetahui penyakit pada ternak 24
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
SOKO
JEPON 1. Advokasi akses lahan di lahan guna perawatan tanaman
Hortikultura 2. Penyuluhan hidup bersih dan sehat serta pemanfaatan limbah
rumah tangga
3. Edukasi dan pelatihan perawatan hewan ternak 4. Kegiatan penunjang
25
INSTITUT
PERTANIAN BOGOR
BANGSRI
JEPON
1. Sosialisasi pentingnya branding produk
2. Pelatihan pembuatan produk berbasiskan potensi desa Bangsri 3. Pelatihan Branding dan pemasaran online
4. Pembuatan packaging produk 5. Pelatihan pemanfaatan tongkol jagung sebagai media tanam jamur
6. Pelatihan pembuatan pakan fermentasi dari tongkol jagung
26
INSTITUT PERTANIAN
BOGOR
BLUNGUN JEPON 1. Sosialisasi dan pengadaan benih padi IPB 3s 2. Pemasaran dan branding produk dari organisasi PKK di Blungun
3. Edukasi pertanian dan SDG's di sekolah dasar desa Blungun 27
UNIVERSITAS GAJAH MADA
PALON JEPON
1. Peresmian Rintisan Gama Technopark Desa Palon KEMIRI
28
UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA
TALOKWOHMOJO
NGAWEN
1. Sosialisasi pembuatan Ecobrick 2. Revitalisasi Taman Baca
3. Plangisasi 4. Lomba Peringatan Hari Kesaktian Pancasila
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 98
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
5. Baksos
6. Posyandu 7. Pendampingan TPA
8. Bimbel 9. Senam
29
UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA
KEDUNG SATRIYAN
NGAWEN
1. Bimbel 2. Posyandu
3. Posbindu
4. Workshop 5. Kerjabakti
6. Pemeliharaan masjid dan mushola 7. Nobar bareng
8. Penanaman pohon jeruk bali di desa Kedungsatriyan
30
UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA
BANDUNG ROJO
NGAWEN
1. Pelatihan kerajinan dari barang bekas plastik 2. Kids atletik
3. Posyandu 4. Musikalisasi puisi dan drama
5. Pembuatan batik jumputan
31
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
TREMBUL
REJO
NGAWEN
1. Pemberdayaan Kelompok Batik
2. Plangisasi Dusun 3. Mural Balai Desa
4. Pembuatan Video Profil Dusun 5. Pendampingan pembuatan kemasan Keripik Singkong
6. Bimbel
7. Posyandu 8. Posbindu
9. Senam Jumat sehat 10. Pengajian Suronan
11. Penyaluran air bersih
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 99
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
32
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
SRIGADING
NGAWEN
1. Penyuluhan kampong buah
2. Bersih desa 3. Bimbel
4. Outbond warga 5. Posyandu
6. Interaksi kependidikan SD dan TK 7. Suronan
8. Pengadaan permainan Voley
9. Perawatan plangisasi 10. Senam Anak
33
UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA
KARANG JONG
NGAWEN 1. Plangisasi 2. Bimbel Kelas Balita
3. Pengadaan konsep taman desa 4. Senam
5. Karangtaruna
6. Penyuluhan dan pengadaan tempat sampah 7. Karangjong Cup
8. Lomba mewarnai
34
UNIVERSITAS NEGERI
YOGYAKARTA
BRADAG
NGAWEN
1. Bimbel 2. TPA
3. Mural TK 4. Literasi keuangan
5. Lomba menggambar 6. Sosialisasi penanganan bencana,
7. Inkblot 8. Hotline
9. Senam
10. Pemeliharaan masjid dan mushola 11. Posyandu
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 100
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
12. Pembuatan pagar desa 13. Mengikuti musdes
14. Pengajian dan santunan anak yatim 15. Bradag cup
16. Nobar 17. KKN Ngepit
18. Kerajinan barang bekas dari plastik 19. Batik ikat celup
20. Demo memasak 35
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
SEMAWUR
NGAWEN
1. Gerakan literasi sudut baca (pengadaan buku)
2. Senam 3. Kerjabakti
4. Pembuatan batik alam 5. Workshop pembuatan produk (pin dari flannel)
6. Bimbel 7. Outbond
8. Jelajah alam
9. Posyandu 10. Posbindu
11. Lomba 12. Plangisasi
36
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
ROWOBUNG
KUL
NGAWEN
1. Kerjabakti
2. Ecoprint 3. Perawatan situs Budaya
4. Pembuatan Tower untuk warga
5. Menanam Kelor disepanjang jalan desa dengan polybag 6. Pola Hidup Bersih dan Sehat (PHBS)
7. Ecobrick 8. Pelatihan masak modern
9. Bank sampah 10. Bimbel
11. Posyandu
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 101
NO UNIVERSITAS LOKASI
PROGRAM DESA KECAMATAN
37
UNIVERSITAS
NEGERI YOGYAKARTA
GEDEBEG
NGAWEN
1. TPA
2. Bimbel 3. Nobar
4. Taman baca 5. Mural dinding TK
6. Plangisasi 7. Sosialisasi pertanian
8. Pengadaan Bibit Tanaman
9. Pengadaan Desa Raman Anak 10. Pelatihan Pembuatan “Mango Chips”
11. Bersih desa 38 STAI AL
MUHAMMAD
CEPU
BANGKLEYAN JATI 1. Penataran untuk melatih para guru TPQ setempat terkait metode An Nahdliyah
2. Pelatihan usaha keripik pisang 3. Nobar
4. Jati Bersolawat 39 STAI AL
MUHAMMAD CEPU GEMPOL JATI 1. Nobar
2. Jati Bersolawat 40 STAI AL
MUHAMMAD CEPU JATI JATI 1. Nobar
2. Jati Bersolawat 41 STAI AL
MUHAMMAD CEPU
JEGONG JATI 1. Pelatihan parfum untuk baju
2. Nobar 3. Jati Bersolawat
42 STAI AL
MUHAMMAD
CEPU
KEPOH JATI 1. Sosialisasi pencehagan nikah dini
2. Nobar
3. Jati Bersolawat 43 STAI AL
MUHAMMAD
CEPU
PELEM JATI 1. Nobar 2. Jati Bersolawat
44 STAI AL MUHAMMAD
CEPU
GABUSAN JATI 1. Nobar 2. Jati Bersolawat
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 102
BAB V
PENUTUP
5.1 Kendala dalam Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Tahun
2019
Dalam pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di Kabupaten Blora
ditahun 2019 terdapat beberapa permasalahan/kendala yang dihadapi, yaitu:
a. Kurangnya sinergitas antar Organisasi Perangkat Daerah dan Pemerintah
Desa
b. Belum optimalnya sinergitas penyusunan rencana dan penganggaran
program/kegiatan yang mendukung penanggulangan kemiskinan
c. Pola pikir masyarakat yang masih mengharapkan bantuan dari pemerintah
terutama penerima manfaat PKH dan BPNT.
d. Letak Geografis yang kurang menguntungkan masyarakat dalam
mendapatkan aksesibilitas
e. Belum sinkronnya hasil verifikasi dan validasi data DTKS dengan data BPS
terkait jumlah penduduk miskin.
f. Belum optimalnya kinerja kelompk Kerja (Pokja) dan kelompok Program
(Pokgram) TKPKD Kabupaten Blora.
g. Belum semua Desa dan Kelurahan dalam pembentukan Tim
Penanggulangan kemiskinan Tingkat Desa dan Kelurahan.
h. Belum optimalnya penggunaan aplikasi manajemen Simnangkis dalam
pengelolaan data.
i. Belum sinergitasnya CSR.
5.2 Kesimpulan
Selama kurun waktu 5 tahun terakhir Pemerintah Kabupaten Blora
telah berhasil menurunkan angka kemiskinan dari tahun 2015 sebesar
13,52% menjadi menjadi 11,32 % pada periode Maret tahun 2019. Angka ini
masih cukup tinggi apabila dikalkulasikan dengan jumlah penduduk Blora
tahun 2018 sebanyak 906.380 jiwa yang berarti kita masih memiliki +97.500
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 103
jumlah penduduk miskin sampai bulan maret 2019. Tingkat kemiskinan di
Kabupaten Blora masih cukup tinggi bila dibandingkan dengan tingkat
Propinsi Jawa Tengah 10,80%% dan Nasional 9,41% dan menduduki posisi 22
dari 35 Kabupaten/kota se Jawa Tengah. Selain itu ditahun 2019 tingkat
kedalaman kemiskinan di Kabupaten Blora sebesar 1,59% masih cukup tinggi
bila dibandingkan tingkat Jawa Tengah sebesar 1,53% dan Nasional sebesar
1,55%, sedangkan tingkat keparahan kemiskinan Kabupaten Blora mencapai
0.34% juga masih cukup tinggi dibandingkan Jawa Tengah sebesar 0,30% dan
lebih rendah dibandingkan tingkat nasional sebesar 0,37%.
5.3 Saran
Upaya yang harus dilakukan oleh TKPKD Kabupaten Blora untuk
melakukan koordinasi dan sinergitas dengan OPD, swasta, akademisi,
perbankan, BUMN, BUMD, BUMDES, PT, CV, Organisasi Sosial Masyarakat,
BAZDA dengan menyusun kebijakan, strategi dan melakukan intervensi
kepada 46 desa zona merah dengan mencari permasalahan dan usaha-usaha
yang dapat dikembangkan di desa tersebut dan memanfaatkan penggunaan
dana desa untuk membantu penanggulangan kemiskinan melalui program
dan kegiatannya. Peningkatan kinerja dan sinergitas kelompok kerja (Pokja)
dan kelompok program (Pokgram) Tim TKPKD sangat diperlukan sekali dengan
membuat rencana program dan kegiatan yang lebih terarah dalam upaya
pengentasan kemiskinan.
Perlu adanya pembinaan dan sosialisasi melalui pemberdayaan dan
menumbuhkan kesadaran masyarakat dalam pemanfaatan sumber daya lokal
guna membantu pengentasan kemiskinan.
Hasil dari pengelolaan data DTKS hasil verifikasi dan validasi data agar
dapat diolah dan dimanfaatkan oleh semua pihak baik pemerintah maupun
swata secara by name by address agar bantuan program dan kegiatan yang
diberikan dapat tepat sasaran kepada masyarakat miskin.
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 104
LAMPIRAN
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 105
Gambar 1. Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah
Gambar 2. Sambutan Bupati dalam acara Rakor Penanggulangan
Kemiskinan bersama Wakil Gubernur Jawa Tengah
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 106
Gambar 3. Study Pembelajaran di Tim Nasional Percepatan Penanggulangan Kemiskinan (TNP2K)
Gambar 4. Diskusi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Blora dengan TNP2K
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 107
Gambar 5. Rapat Koordinasi Penggunaan Dana Pelatihan untuk Warga Miskin
Gambar 6. Rapat Koordinasi Sosialisasi Pembentukan Tim Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Kecamatan
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 108
Gambar 7 . Sosialisasi Pembentukan Tim Penanggulangan Kemiskinan Tingkat Desa dan Kelurahan.
Gambar 8. Rapat Program Kerja Kelompok Kerja (Pokja) dan Kelompok Program (Pokgram) Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah
(TKPKD) Kabupaten Blora
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 109
Gambar 9. Silaturahmi Tim Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Daerah (TKPKD) Kabupaten Blora dengan Badan Pusat Statistik
Kabupaten Blora
Gambar 10. Sosialisasi Aplikasi Sistem Informasi Manajemen
Penanggulangan Kemiskinan (SIMNANGKIS)
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 110
Gambar 11. Studi Pembelajaran Kemiskinan di Kabupaten Trenggalek
Gambar 12. Studi Pembelajaran di Posko GERTAK
(Gerakan Tengok Bawah Masalah Kemiskinan)
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 111
Gambar 13. Rapat Koordinasi Bantuan Ekonomi Produktif dan Rumah
Tidak Layak Huni (RTLH) Pada Desa Miskin Prioritas 1 Dan 3 dari BAZNAS
dan Bank Jateng Cabang Blora
Gambar 14. Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Blora Tahun 2019
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 112
Gambar 15. Narasumber TNP2K dalam rangka Rapat Koordinasi Penanggulangan Kemiskinan Kabupaten Blora Tahun 2019
Gambar 16. Narasumber Kementerian Sosial Direktorat Jenderal
Pemberdayaan Sosial Direktorat Pemberdayaan Sosial Perorangan Keluarga dan Kelembagaan Masyarakat
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 113
Gambar 17. Rapat Koordinasi Penyusunan Laporan Pelaksanaan Penanggulangan Kemiskinan Daerah (LP2KD)
Gambar 18. Pembentukan Sistem Layanan Rujukan Terpadu (SLRT)
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 114
Gambar 19. Penyerahan Bantuan Modal Usaha untuk Masyarakat Miskin Desa Wado Kecamatan Kedungtuban
Gambar 20. Penandatanganan Kerjasama Kuliah Kerja Nyata (KKN) Institut Pertanian Bogor (IPB) dengan Pemerintah Kabupaten Blora
Laporan Kinerja TKPKD Kabupaten Blora Tahun 2019 | 115