laporan kkn desa mainan kec.sembawa kab.banyuasin sumatera selatan 2013
TRANSCRIPT
1
LAPORAN KEGIATANKULIAH KERJA NYATA (KKN) REGULER MAHASISWA UNSRI DAN
KKN BERSAMA BKS PTN-BARAT
DESA MAINAN KEC. SEMBAWA KABUPATEN BANYUASIN
PROVINSI SUMATERA SELATAN
Program Kerja :
1. Sosialisasi Pajak Untuk Pembangunan Desa2. Penyuluhan Mengenai Pengendalian Penyakit Jamur Akar Putih
Pada Perkebunan Tanaman Karet Masyarakat Desa Mainan3. Penyuluhan Pengembangan Produk Perikanan Berupa Nugget Ikan
Lele Sangkuriang4. Membantu Proses Pengajaran Di SDN 8 Serta Pengadaan
Bimbingan Belajar Di Desa Mainan5. Profesionalisasi Tenaga Administrasi Sdn 8 Mainan6. Kegiatan Bakti Sosial Untuk Keluarga Miskin7. Sosialisasi Budidaya Ikan Lele Sangkuriang Di Kolam Terpal
Dengan Menggunakan Sistem Aquaponik Dan Resirkulasi Air8. Olahraga (Turnamen Futsal) Antar RT Kategori U- 139. Gotong Royong Pembersihan Gedung Serbaguna10. Menghadiri Pengajian Ibu-ibu11. Gotong Royong Pembersihan Masjid Nurul Iman12. Tadarusan Di Bulan Ramadhan13. Kegiatan Buka Puasa Bersama
PROGRAM PENGEMBANGAN KULIAH KERJA NYATALEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT (LPM)
UNIVERSITAS PSRIWIJAYA TAHUN 2013
2
HALAMAN PENGESAHAN
LAPORAN KEGIATANKULIAH KERJA NYATA ( KKN) REGULER MAHASISWA UNSRI DAN
KKN BERSAMA BKS PTN-BARAT
DESA MAINAN KEC. SEMBAWA KABUPATEN BANYUASIN
PROVINSI SUMATERA SELATAN
OLEH :
1. Hayrunizar : 051010071262. Ingrit : 051010060103. Irma Agustiana : 061110020114. Putri Wulandari : 071014010075. Astrid Harmila : 071014020136. Fatkhonudin : D1A0091627. Atika : 1004114235
Diterima sebagai salah satu bukti telah mengikuti Kuliah Kerja Nyata
Inderalaya, Agustus 2013
Dosen Pembimbing Lapangan,
Dr. Zulfikri Suleman, MA
NIP. 195907201985031002
3
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan syukur alhamdulillah atas ridhoNya kami telah dapat
melaksanakan kegiatan Kuliah Kerja Nyata (KKN) reguler mahasiswa UNSRI
dan KKKN BERSAMA BKS – PTN BARAT Desa Mainan.
Pada kesempatan ini kami semua mengucapkan terima kasih kepada Bapak
Dr. Zulfikri Sulaiman M.A selaku dosen pembimbing lapangan yang selalu
memberi pengarahan dan pengawasan kepada kami semua, terimakasih juga
kepada Bapak Rusdi selaku kepala desa Mainan yang telah menerima kami semua
dengan baik, Terimakasih juga kepada Bapak ketua RT 1 sampai dengan RT 7
yang membantu kelancaran program kerja kami, Teman - teman Karang Taruna
dan Ikatan Remaja Masjid Nurul Islam, dan warga desa Mainan, serta semua
pihak yang telah banyak membantu dalam pelaksanaan kuliah kerja nyata ini.
Didalam kegiatan pelaksanaan kuliah kerja nyata ini kami semua menyadari
banyaknya kesalahan dan kekeliruan, sehingga saran sangat dibutuhkan dalam hal
ini.
4
DAFTAR ISI
Halaman
Halaman Pengesahan............................................................................................. iKata pengantar ......................................................................................................iiDaftar Isi.............................................................................................................. iii
BAB I. PENDAHULUANA. Tujuan KKN.............................................................................................. 1B. Manfaat KKN............................................................................................ 1C. Analisis Situasi Desa................................................................................. 1
BAB II. KEADAAN UMUM DESA MAINANA. Lokasi dan Batas Wilayah Administrasi.................................................... 2B. Perhubungan dan Komunikasi................................................................... 2C. Pemerintah Rt/Dusun................................................................................. 2D. Kependudukan........................................................................................... 2E. Pola Kehidupan Masyarakat...................................................................... 31. Mata pencaharian dan pendapatan............................................................. 32. Agama dan tradisi ..................................................................................... 43. Pendidikan................................................................................................. 44. Kesehatan.................................................................................................. 4
BAB III. MASALAH DAN PEMECAHANA. Masalah...................................................................................................... 5B. Pemecahannya........................................................................................... 5
BAB IV. PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATANA. Tahap pelaksanaan..................................................................................... 14B. Khalayak sasaran....................................................................................... 15C. Faktor penghambat.................................................................................... 15D. Faktor pelancar.......................................................................................... 15E. Hasil kegiatan............................................................................................ 15
BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN............................................................... 34A. Kesimpulan................................................................................................ 34B. Saran - Saran.............................................................................................. 34
LAMPIRAN – LAMPIRANA. Foto KegiatanB. Dan lain-lain
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Tujuan KKN
Adapun tujuan dari KKN ini adalah untuk melatih dan mendidik jiwa
pengabdian kepada masyarakat pada diri setiap mahasiswa. Tujuan dari program
kerja KKN itu sendiri adalah untuk menciptakan Desa Mainan menjadi BKB
( Bersih, Kreatif, dan Berakhlak).
B. Manfaat KKN
Adapun manfaat dari kegiatan KKN ini adalah :
1. Melatih kecerdasan emosional quotion setiap mahasiswa dalam
kehidupan sosial
2. Menumbuhkan semangat pengabdian mahasiswa dalam kehidupan
bermasyarakat
3. Mewujudkan salah satu dari 3 fungsi mahasiswa yakni : social control,
iron stock, dan agent of change
4. Mengaktifkan kembali berbagai kegiatan-kegiatan sosial yang tertunda di
Desa Mainan
C. Analisis Situasi Desa Mainan
Dari hasil analisis kami terhadap situasi desa bahwa Desa Mainan terdiri
dari 4 dusun, yakni Dusun I, Dusun II, Dusun III dan Dusun IV. Dimana di dusun
I terdapat 7 RT. Potensi terbesar Desa Mainan adalah perkebunan karet, kelapa
sawit dan ternak hewan. Masyarakat Mainan pun rata- rata profesinya sebagai
petani karet dan karyawan perusahaan. Adapun permasalahan Desa Mainan yang
kami dapati adalah sebagai berikut :
1. Minimnya tingkat kesadaran masyarakat terhadap kebersihan lingkungan.
2. Kurangnya kesadaran dan kepedulian terhadap warga yang kurang mampu
2
3. Banyaknya sumber daya alam yang tersedia di desa tersebut namun tingkat
sumber daya manusia belum optimal sehingga kreativitas masyarakat masih
minim.
4. Kurang aktifnya respon masyarakat desa terhadap kegiatan-kegiatan
penyuluhan.
3
BAB II
KEADAAN UMUM
A. Lokasi dan Batas Wilayah Administrasi Desa Mainan
Lokasi Desa Mainan terletak di Kecamatan Sembawa, yang terdiri dari 4
dusun yakni dusun 1, dusun 2, dusun 3, dan dusun 4. Sebelah utara berbataan
dengan Desa Santan Sari, sebelah selatan berbatasan dengan Desa Sumber Waras,
sebelah timur berbatasan dengan Desa Air Batu, dan sebelah barat berbatasan
dengan Desa Rejodadi.
B. Perhubungan dan Komunikasi
Desa Mainan dapat ditempuh dengan jalur darat. Transportasi masyarakat
yang paling umum adalah transportasi darat. Komunikasi dapat dijangkau oleh
jaringan telekomunikasi, seperti telepon genggam dan internet. Meskipun tidak
banyak jumlah warnet yang ada.
C. Pemerintahan Desa
Pemerintah Desa Mainan, dipimpin oleh seorang Kepala Desa beserta
jajarannya, yakni peranagkat-perangkat desa.
D. Kependudukan
Desa Mainan terdiri dari 1.494 kepala keluarga dengan jumlah total
keseluruhan penduduk sebanyak 5.093 jiwa. Aktivitas masyarakat beragam,
kemudian pekerjaan masyarakat desa Mainan pun beragam. Yakni terdiri dari
petani yang hampir sebagian besar, pegawai negeri sipil, buruh, pedagang,
karyawan dan lain-lain.
E. Pola Kehidupan Masyarakat
1. Mata pencaharian dan pendapatan
4
Mata pencaharian dan pendapatan masyarakat Mainan 80% berprofesi
sebagai petani. Namun ada juga yang bekerja sebagai pedagang, nelayan, dan
PNS.
2. Agama dan tradisi
Masyarakat Desa Mainan mayoritas beragama islam. Dan masyarakat
Desa Mainan masih cukup memegang tradisi leluhur,dan berpegang teguh
pada norma adat,kesopanan dan kesusilaan.
3. Pendidikan
Tingkat pendidikan masyarakat Desa Mainan bermacam-macam.
Mulai dari yang mengenyam pendidikan di Sekolah Dasar, SMP, SMA dan
perguruan tinggi.
4. Kesehatan
Secara umum tingkat kesehatan di Desa Mainan dikatakan baik. Di
Desa Mainan sendiri terdapat puskesdes sendiri. Tenaga kesehatan yang ada di
Desa Mainan tidak banyak, namun cukup ada bidan yang membuka praktek di
Desa Mainan.
5
BAB III
MASALAH DAN PEMECAHANNYA
PROFESI
Penyuluhan Mengenai Pengendalian Penyakit Jamur Akar Putih
(Rigidoporus Lignosus) Pada Perkebunan Tanaman Karet Masyarakat Desa
Mainan
A. Masalah
Berdasarkan observasi dan survei lapangan yang dilakukan terhadap
masyarakat di Desa Mainan, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin.
Diperoleh data bahwa mayoritas masyarakat setempat bermatapencaharian
sebagai petani tanaman karet, baik dalam ruang lingkup pembibitan maupun
perkebunan rakyat. Selaku petani karet tentunya dalam melaksanakan proses
budidaya akan menemukan berbagai kendala dan hambatan untuk mencapai
tingkat produksi lateks yang optimal, dan salah satu kendala yang signifikan
menghambat laju produksi lateks tanaman karet yakni adanya penyakit Jamur
Akar Putih (JAP) yang disebabkan oleh jamur Rigidoporus lignosus.
B. Pemecahannya
Bersumber dari masalah yang ditemukan, maka kami selaku pelaksana
pengabdian masyarakat yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Reguler Universitas Sriwijaya dan KKN Badan Kerja Sama – Perguruan Tinggi
Negeri Wilayah Barat merasa perlu untuk melaksanakan kegiatan penyuluhan
pengendalian Jamur Akar Putih (JAP) di Desa Mainan, yang dalam hal ini
kegiatan tersebut di beri nama “Penyuluhan Pengendalian Jamur Akar Putih (JAP)
pada Tanaman Karet”. Kegiatan ini diharapkan dapat mencerdaskan petani
setempat dalam hal menanggulangi penyakit Jamur Akar Putih (JAP), meliputi
pencegahan pra-tanam hingga mengendalikan penyakit JAP pada tanaman yang
telah berproduksi.
6
Penyuluhan Pengembangan Produk Perikanan Berupa Nugget Ikan Lele
Sangkuriang
A. Masalah
Masih minimnya informasi warga tentang jenis-jenis produk perikanan dan
kurangnya kreativitas masyarakat terhadap inovasi produk perikanan. Sehingga
banyak masyarakat Desa Mainan hanya bisa mengolah hasil perikanan menjadi
makanan biasa tanpa menyadari banyaknya produk perikanan yang dapat
dikembangan menjadi sebuah usaha peningkatan perekonomian masyarakat.
B. Pemecahannya
Dari masalah yang ditemui tersebut, maka diadakanlah program penyuluhan
penyampaian informasi untuk memberitahukan tentang jenis-jenis produk
perikanan yang ada dilakukan penyuluhan perkenalan beberapa jenis produk
perikanan serta melakukan demo masak pembuatan salah satu produk perikanan
yang dapat dijadikan peningkat perekonomian warga Mainan yaitu berupa demo
masak pembuatan Nugget ikan Lele Sangkuriang. Serta kegiatan dilakukan agar
terciptanya program diversifikasi pangan dan produk perikanan. Sehingga
masyarakat desa Mainan terpacu untuk meningkatkan dan mengasah
kekreativitasan mereka.
Kegiatan Bakti Sosial Untuk Warga Miskin
A. Masalah
Berdasarkan hasil data yang diterima dari kepala desa Mainan, masih
banyak warga yang layak mendapat bantuan, terlebih dalam bulan Ramadhan ini
merupakan waktu yang sangat mulia untuk saling berbagi.
7
B. Pemecahan
Dari masalah yang ditemui tersebut, maka dipandang perlu untuk dilakukan
kegiatan bantuan sosial berupa pemberian sembako kepada warga yang kurang
mampu berdasarkan data yang diterima dari kepala desa sehingga dapat
mengurangi beban mereka.
Membantu Proses Pengajaran di SDN 8 serta Pengadaan Bimbingan Belajar
(Bimbel) di Desa Mainan
A. Masalah
Masalah yang ditemui yakni kurangnya tenaga pendidik pada mata pelajaran
Bahasa Inggris, Bahasa Indonesia, Matematika, IPS dan IPA. Selain itu, terlalu
banyak jam mengajar yang ditanggung oleh satu guru dalam 1 minggunya juga
menjadi masalah. Akibatnya proses pembelajaran menjadi kurang kondusif
apalagi ditambah sedikitnya waktu guru dalam menyampaikan materi sehingga
siswa sulit untu memahami lebih lanjut materi yang disampaikan.
B. Pemecahannya
Dari permasalahan terlalu banyak jam mengajar yang ditanggung oleh satu
guru maka perlu diadakan kegiatan membantu proses pengajaran di SDN 8
tersebut. Kemudian untuk mengatasi masalah siswa yang sulit memahami materi
dikarenakan sedikitnya waktu di sekolah maka perlu diadakan bimbingan belajar
karena dengan adanya bimbingan tersebut siswa lebih bisa mengoptimalkan waktu
belajarnya untuk lebih memahami materi yang diajarkan di sekolah.
Program Profesionalisasi tenaga administrasi SDN 008 Mainan
A. Masalah
Masalah yang ada dalam administrasi sekolah yaitu kurangnya tenaga
administrasi yang terampil dan jumlah tenaga administrasinya juga masih kurang
karena tidak sesuai dengan guru yang mengajar di sekolah tersebut.
8
B. Pemecahannya
Dari masalah yang ditemui tersebut, maka perlu di adakan pengajaran atau
tambahan pengetahuan terhadap tenaga administrasi tata usaha sekolah tersebut
supaya tidak adanya lagi masalah tentang tenaga administrasi.
Program Sosialisasi Dan Praktik Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)
Mikro Organisme Lokal (MOL) Berbahan Dasar Limbah Sayuran
A. Masalah
Masalah yang dihadapi pada sosialisasi kali ini adalah minimnya
pengetahuan masyarakat desa mainan tentang cara pembuatan mikro organisme
lokal, padahal banyak limbah rumah tangga maupun limbah pertanian yang bisa
dimanfaatkan sebagai bahan baku pembuatan pupuk organik cair. Seperti limbah
sayuran sawi, kangkung, kol, bayam, nasi basi, buah maja, keong, bonggol pisang
dan lain lain. Yang tentunya sangat mudah didapat disekitar rumah. Kemudian
kurangnya kesadaran masyarakat desa mainan terhadap lingkungan dan produk
pertanian yang organik, selain itu juga masyarakat desa mainan didominasi
dengan perkebunan karet sehingga para petani enggan memanfaatkan limbah
sayuran.
B. Pemecahannya
Dari masalah yang ditemui tersebut, maka dipandang perlu untuk
melakukan pelatihan pembuatan pupuk organik cair di Desa Mainan, karena
dengan adanya pelatihan ini para petani dapat memahami keunggulan-keunggulan
POC dan sekaligus cara pembuatannya, Tapi yang terpenting dari itu semua para
petani dengan cara yang sederhana mampu membuat pupuk organik cair sendiri
dengan biaya murah dan ramah lingkungan serta bahan-bahannya sangat mudah
untuk diperoleh seperti limbah sayuran dan lain lain.
9
Program Sosialisasi Budidaya Ikan Lele Sangkuriang di Kolam Terpal
Dengan Menggunakan Sistem Aquaponik dan Resirkulasi Air
A. Masalah
Masih kurangnya pengetahuan tentang teknik budidaya ikan lele
sangkuriang dan kurangnya ketersediaan air serta lahan untuk melakukan
kegiatan budidaya perikanan.
B. Pemecahannya
Dari masalah yang ditemui tersebut, maka perlu untuk melakukan sosialisasi
tentang budidaya ikan lele sangkuriang di kolam terpal dengan menggunakan
sistem aquaponik dan resirkulasi air. Dengan menggunakan sistem tersebut dapat
menghemat pemakaian air untuk melakukan kegiatan budidaya.
NON PROFESI
Sosialisasi Pajak Untuk Pembangunan Pedesaan
A. Masalah
Berdasarkan observasi dan survei lapangan yang dilakukan terhadap
masyarakat di Desa Mainan, Kecamatan Sembawa, Kabupaten Banyuasin.
Ditemukan beberapa fenomena yang berkaitan dengan perpajakan. Pertama,
masyarakat setempat belum memahami secara utuh hakikat atau makna dari
masing-masing pajak yang diberlakukan pemerintah, khususnya Pajak Bumi dan
Bangunan (PBB) dan Pajak Penghasilan (PPn). Sehingga timbul pertanyaan di
benak masyarakat, bagaimana pemerintah menentukan nominal pajak yang mesti
dibayar oleh masyarakat, hal tersebut disebabkan pemerintah, yang dalam hal ini
Direktorat Jenderal Pajak belum melaksanakan transparansi dan sosialisasi
perpajakan secara masif. Akibatnya mayoritas masyarakat pedesaan menolak
nominal pajak yang ditetapkan pemerintah, dan sikap tersebut termanifestasikan
dalam perbuatan masyarakat yang enggan membayar pajak.
10
Kedua, pudarnya kepercayaan masyarakat terhadap pemerintah (Dirjen
Pajak) dalam melaksanakan pengelolaan perpajakan negeri ini, yang disebabkan
terjadinya penyelewengan keuangan pajak di tubuh Dirjen Pajak selaku
pengumpul keuangan perpajakan. Faktor ini pulalah yang menjadi alasan
masyarakat malas membayar pajak. Ketiga, masyarakat belum mengetahui dan
memahami bahwa begitu pentingnya pajak dalam menopang pembangunan
Indonesia. Masyarakat belum mengetahui jika mayoritas mereka tidak membayar
pajak, maka pembangunan Indonesia akan mandek dan bersifat stagnan, sehingga
kesejahteraan rakyat akan sulit tercapai.
B. Pemecahannya
Bersumber dari masalah yang ditemukan, maka kami selaku pelaksana
pengabdian masyarakat yang tergabung dalam Kuliah Kerja Nyata (KKN)
Reguler Universitas Sriwijaya dan KKN Badan Kerja Sama – Perguruan Tinggi
Negeri Wilayah Barat merasa perlu untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi
perpajakan di Desa Mainan, yang dalam hal ini kegiatan tersebut di beri nama
“Sosialisasi Pajak Untuk Pembangunan Pedesaan”. Kegiatan ini diharapkan dapat
menjawab berbagai pertanyaan-pertanyaan masyarakat setempat yang berkaitan
dengan perpajakan secara transparan, serta dapat mengembalikan kepercayaan
masyarakat terhadap Dirjen Pajak selaku pengumpul keuangan pajak. Selain itu,
diharapkan pula masyarakat memahami begitu pentingnya mereka harus
membayar pajak, yang bertujuan untuk membangun negara ini.
Gotong Royong Pembersihan Gedung Serbaguna
A. Masalah
Selama observasi dan survei lapangan yang dilakukan pada desa Mainan
didapatkan kendala yaitu kurangnya kesadaran masyarakat dalam kebersihan dan
kondisi lingkungan gedung serbaguna yang kotor.
11
B. Pemecahannya
Dari masalah yang ditemui tersebut, maka perlu di adakan gotong royong
agar terciptanya kenyamanan dalam pelaksanaan kegiatan dan pertemuan
digedung serbaguna.
Kegiatan Pengajian Ibu-ibu di Desa Mainan
A. Masalah
Masih kurang aktifnya kegiatan pengajian ibu-ibu dikarenakan sebagian
besar kegiatan mereka lebih banyak di kebun. Sehingga waktu untuk mereka
berkumpul dengan tetangga lain sangat sedikit sekali. Hal ini tentu saja membuat
tali silaturahmi antara ibu-ibu sedikit renggang. Selain itu dikarenakan kurangnya
minat ibu-ibu untuk mengadakan pengajian sehingga membuat mereka masih ada
yang buta aksara qur’an.
B. Pemecahannya
Dari permasalahan tersebut, maka perlu diadakan kegiatan dan pengaktifan
kembali pengajian ibu-ibu di desa Mainan. Sehingga diharapakan dengan adanya
pengajian tersebut tali silaturahmi ibu-ibu lebih baik lagi dari sebelumnya. Selain
itu, diharapkan juga agar ibu-ibu lebih terpacu kembali untuk mempelajari dan
mendalami al-qur’an.
Gotong Royong Pembersihan masjid Nurul Islam
A. Masalah
Berdasarkan observasi dan survei lapangan yang dilakukan di desa Mainan,
ditemukan masih kurangnya tingkat kesadaran masyarakat untuk bergotong
royong terutama dalam menjaga kebersihan sarana dan prasarana umum, salah
satunya yaitu Masjid yang merupakan tempat ibadah umat muslim dan juga
seringkali digunakan dalam berbagai kegiatan keagamaan.
12
B. Pemecahannya
Dari masalah yang ditemui tersebut, maka dipandang perlu untuk diadakan
gotong royong agar tetap terjaganya kebersihan Masjid Nurul Islam dan
terciptanya kenyamanan dalam pelaksanaan berbagai kegiatan keagamaan. Selain
itu gotong royong ini harus diagendakan minimal 2 kali dalam sebulan dan
dilaksanakan dari seluruh kalangan masyarakat.
Tadarusan di Bulan Ramadhan
A. Masalah
Tadarusan di bulan ramadhan menjadi salah satu kegiatan yang
mendominasi pada setiap masjid. Atas dasar itu, kewajiban melakukan kegiatan
itu harus ditumbuhkan dalam peserta KKN. Permasalahannya karena kegiatan
tadarusan itu tidak hanya bermanfaat untuk masyarakat disekitar tetapi untuk diri
pribadi peserta KKN tersebut. Selain itu, pada Masjid Nurul Islam dan Nurul
Iman yang tidak jauh dari posko KKN terlihat tidak aktifnya kegiatan tadarusan.
B. Pemecahannya
Dari masalah yang ditemui tersebut, maka dipandang perlu diadakan
kegiatan tadarusan di Masjid Nurul Islam dan Nurul Iman karena kegiatan itu
tidak hanya bermanfaat untuk masyarakat sekitar tetapi untuk diri pribadi peserta
KKN tersebut.
Turnamen Futsal
A. Masalah
Masalah yang ada dalam turnamen futsal yaitu kurangnya kekompakan
dalam satu tim.
B. Pemecahannya
Dari masalah yang ditemui tersebut, maka perlu di adakan turnamen agar
terjalin kekompakan dan silaturahmi antar tim.
13
Buka Puasa Bersama
A. Masalah
Berdasarkan hasil observasi yang kami lakukan, masih kurangnya
solidaritas dan kebersamaan diantara warga desa mainan. Selain itu tidak adanya
para pemuda di desa minan yang tergabung dalam satu wadah organisasi untuk
mengadakan perkumpulan atau kegiatan silaturrahmi yang dalam hal ini yaitu
mengadakan acara buka puasa bersama.
B. Pemecahan
Dari masalah yang ditemui tersebut, maka dipandang perlu untuk dilakukan
kegiatan acara buka puasa bersama antara waga mainan dan anak-anak KKN.
14
BAB IV
PELAKSANAAN DAN HASIL KEGIATAN
PROFESI
Penyuluhan Mengenai Pengendalian Penyakit Jamur Akar Putih
(Rigidoporus Lignosus) Pada Perkebunan Tanaman Karet Masyarakat Desa
Mainan
A. Tahap Pelaksanaan
Untuk melaksanakan kegiatan “Penyuluhan Pengendalian Jamur Akar Putih
(JAP) pada Tanaman Karet” maka beberapa langkah yang mesti di tempuh yakni
sebagai berikut:
1. Persiapan
Melakukan rapat internal kelompok KKN untuk menentukan jadwal dan
tempat kegiatan, serta draft acara yang mesti dilaksanakan.
Berkoordinasi dengan Kepala Desa Mainan, Sekretaris Desa, Kadus-
Kadus, Ketua-Ketua RT, perangkat desa lainnya, pemuka masyarakat,
tokoh agama, dan karang taruna setempat berkaitan dengan jadwal, tempat
pelaksanaan, dan masyarakat yang akan di undang.
Menentukan jadwal dan tempat kegiatan.
Menyiapkan alat dan bahan simulasi penyuluhan.
Pembuatan dan penyebaran undangan kegiatan.
2. Pelaksanaan
Kegiatan “Penyuluhan Pengendalian Jamur Akar Putih (JAP) pada Tanaman
Karet” dilaksanakan di Halaman Rumah Pak Rusman Efendi (Ketua RT. 7) Jl.
Meja Batu, Dusun 1 Desa Mainan. Pada Minggu, 28 Juli 2013 pukul 14.00 –
17.00 WIB.
15
B. Khalayak Sasaran
Sasaran kegiatan “Penyuluhan Pengendalian Jamur Akar Putih (JAP) pada
Tanaman Karet” ini adalah seluruh petani karet Desa Mainan, Kecamatan
Sembawa, Kabupaten Banyuasin.
C. Faktor Penghambat
Faktor yang menjadi penghambat terlaksananya kegiatan “Penyuluhan
Pengendalian Jamur Akar Putih (JAP) pada Tanaman Karet” yakni sebagai
berikut:
1. Kultur masyarakat yang masih tabu dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat
penyuluhan.
2. Mayoritas masyarakat yang cenderung apatis terhadap kegiatan yang tidak
memberikan keuntungan personal secara langsung.
3. Ruang lingkup desa yang cukup luas, mengakibatkan butuhnya waktu yang
cukup lama bagi kami untuk menyebarkan undangan secara masif.
4. Kelompok tani Desa Mainan yang pasif sehingga mengakibatkan cukup
sulitnya kami dalam mengumpulkan massa tani, dan hanya aktif ketika
diadakan pembagian pupuk bersubsidi dari pemerintah.
D. Faktor Pelancar
Faktor yang melancarkan kegiatan “Penyuluhan Pengendalian Jamur Akar
Putih (JAP) pada Tanaman Karet” yakni adanya kerja sama yang
berkesinambungan antara kami selaku peserta KKN dengan pengurus Masjid
Nurul Iman yang telah membantu menyebarkan undangan ke petani setempat.
E. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan “Penyuluhan Pengendalian Jamur Akar Putih (JAP) pada
Tanaman Karet” meskipun kuantitas petani yang ikut berpartisipasi tidak
mencapai target, tetapi dari sisi penyampaian substansi pengendalian Jamur Akar
Putih (JAP) sesuai dengan kebutuhan masyarakat dan harapan kami selaku
pelaksana kegiatan. Selain itu, petani setempat akhirnya dapat memahami secara
16
utuh langkah-langkah pencegahan dan pengendalian Jamur Akar Putih (JAP) yang
selaras dengan keamanan lingkungan.
Penyuluhan Pengembangan Produk Perikanan Berupa Nugget Ikan Lele
Sangkuriang
A. Tahap Pelaksanaan
Untuk melaksanakan penyuluhan pengenalan berbagai jenis produk
perikanan serta pengadaan demo masak pembuatan Nugget ikan Lele agar
kegiatan tersebut berhasil, maka langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
Langkah pertama sebelum diadakan penyuluhan serta demo masak adalah
persiapan, yaitu : koordinasi dengan kepala desa dan perangkatnya, pemuka
masyarakat, karang taruna, ibu-ibu PKK dan sebagainya.
Langkah kedua berupa survei langsung melihat pasar yang menyedikan
bahan baku Nugget berupa Ikan Lele.
Langkah ketiga menentukan peserta penyuluhan atau target dari kegiatan
yang akan dilakukan ini.
Langkah keempat menentukan tempat, waktu, dan menyusun jadwal
pelaksananya dan mempersiapkan tekhnis acara.
Langkah kelima menyebarkan undangan dan memberitahukan baik secara
lisan maupun tulisan kepada warga tentang kegiatan yang akan dilakukan.
Langkah keenam persiapan materi penyuluhan da bahan-bahan serta alat
yang digunakan dalam demo masak pembuatan Nugget ikan.
Langkah ketujuh melakukan pengujian berupa prakegiatan dengan
pembuatan Nugget sebelumnya untuk melihat kekurangan dan kelebihan dari
Nugget yang akan didemokan didepan masyarakat.
2. Pelaksanaan
Penyuluhan dilaksanakan 1 kali dengan jadwal terlampir. Penyuluhan yang
pertama yakni penyuluhan mengenai pengenalan produk-produk perikan serta
pelaksanaan demo masak pembuatan nugget ikan lele yang dilaksanakan pada
17
tanggal 14 Juli 2013 bertempat di Jalan Meja Batu, tepatnya di rumah Ketua RT 7
Desa Mainan pada pukul 14.00 sampai dengan selesai.
B. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran adalah ibu-ibu di Desa Mainan.
C. Faktor Penghambat
Faktor penghambat dari kegiatan penyuluhan diversivikasi produk
perikanan yaitu kurang pedulinya masyarakat dalam pendengarkan apa yang
disampaikan dan pada demo masak pembuatan nugget ikan kurang fokusnya
masyarakat dalam memperhatikan proses pembuatan dan hanya sibuk menunggu
Nugget yang jadi untuk mereka bawa dan dicicip dirumah masing-masing.
D. Faktor Pelancar
Faktor yang menyebabkan kelancaran dalam acara penyuluhan diversivikasi
produk perikanan dan demo masak yaitu kesediaan Ibu RT 7 menjadi tempat
penyuluhan dan kesediaannya untuk penyediaan peralatan-peralatan yang
dibutuhkan pada saat demo masak nugget.
E. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan penyuluhan tersebut, hasil yang didapatkan adalah bahwa
kegiatan penyuluhan dan demo masak tesebut terlaksana dengan baik dan lancar.
Adanya pengetahuan tentang jenis produk perikanan yang dapat dijadikan usaha
peningkatan perekonomian. Selain itu antusias penerimaan terhadap produk
perikanan berupa Nugget sangatlah besar terbukti pada hari selanjutnya setelah
warga mencicipi Nugget mereka lebih banyak bertanya tentang keunggulan dari
Nugget itu sendiri dan antusias warga untuk membuat kembali Nugget ikan Lele
sebagai makanan untuk keluarga nya maupun untuk dijadikan usaha kecil.
18
Membantu Proses Pengajaran di SDN 8 serta Pengadaan Bimbingan Belajar
(Bimbel) di Desa Mainan
A. Tahap Pelaksanaan
Untuk melaksanakan kegiatan Membantu Proses Pengajaran di SDN 8 serta
Pengadaan Bimbingan Belajar (Bimbel) di Desa Mainan dan agar kegiatan
tersebut berhasil, maka langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
Untuk kegiatan membantu proses pengajaran, langkah pertama yang
dilakukan yaitu koordinasi dengan kepala sekolah SDN 8 dan langkah kedua
menentukan jadwal membantu mengajar. Kemudian, untuk pengadaan bimbel
langkah pertama yang dilakukan menentukan jadwal dan temapt pelaksanaan.
Langkah kedua yakni menyebarkan pamphlet.
2. Pelaksanaan
Kegiatan membantu proses pengajaran di SDN 8 dilakukan mulai tanggal
18 Juli2013 sampai 26 Juli 2013. Kemudian bimbel diadakan 2 x seminggu
yakni hari selasa dan kamis yang dimulai pada tanggal 16 juli 2013 sampai 25
juli 2013 yang diikuti siswa-siswai SD.
B. Khalayak Sasaran
Sasaran kegiatan tersebut yakni siswa-siswi SD.
C. Faktor Penghambat
Faktor penghambat membantu proses pengajaran Kemudian, untuk
pengadaan bimbingan belajar faktor penghambatnya yakni kurangnya minat anak-
anak untuk mengikuti bimbingan belajar karena mereka kurang mengerti manfaat
yang di dapati. Selain itu, kurang juga dorongan dari orang tua mereka yang rata-
rata minim pengetahuan tentang pentingnya belajar tambahan.
19
D. Faktor Pelancar
Faktor pelancar yang menyebabkan kelancaran dalam kegiatan membantu
proses pengajaran adalah kerjasama yang baik dari pihak kepala sekolah dan
bapak/ibu guru di SDN 8 desa Mainan. Kemudian, faktor pelancar pengadaan
bimbingan belajar yakni beberapa anak-anak yang mengikuti bimbel terus datang
karena tertarik dengan kegiatan tersebut sehingga pertemuan selanjutnya mereka
semakin semangat untuk datang belajar.
E. Hasil Kegiatan
Hasil dari kegiatan membantu proses pengajaran di SDN 8 yakni kegiatan
tersebut berjalan dengan baik dan lancar. Kerjasama antara kepala sekolah dan
guru dalam kegiatan tersebut sangat baik. Sehingga dalam membantu proses
pengajaran di SDN tersebut terlaksana dengan lancar. Kemudian, hasil dari
kegiatan pengadaan bimbingan belajar yakni kegiatan tersebut terlaksana dengan
baik dan lancar. Walaupun awalnya mereka kurang tertarik untuk mengikuti
bimbel tetapi akhirnya mereka sangat antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut.
Program Profesionalisasi Tenaga Administrasi SDN 008 Mainan
A. Tahap Pelaksanaan
Untuk melaksanakan kegiatan profesionalisasi tenaga administrasi SDN 008
Mainan, ada beberapa langkah yang perlu di siapkan yaitu :
1. Persiapan
Koordinasi dengan kepala desa
Koordinasi dengan kepala sekolah sdn 008 desa mainan
Koordinasi dengan pegawai SDN 008 Desa Mainan
Menentukan waktu pelaksanaan profesionalisasi tenaga administrasi SDN
008 Desa Mainan
2. Pelaksanaan
20
Pelaksanaan profesionalisasi tenaga administrasi Dsdn 008 Desa Mainan
di lakukan di SDN 008 Desa Mainan pada tanggal 19 juli 2013 s/d selesai pukul
08.00
B. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran adalah tenaga administrasi SDN 008 Desa Mainan
C. Faktor Penghambat
Kurangnya pengetahuan tenaga administrasi SD
Kurangnya kedisiplinan waktu para pegawai
D. Faktor Pelancar
Faktor yang menyebabkan kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar
adalah kerja sama yang baik dengan kepala sekolah dan staf SDN 008 Mainan.
E. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan tersebut, hasil yang didapatkan adalah bahwa kegiatan
profesionalisasi tenaga administrasi SDN 008 Mainan tesebut terlaksana dengan
baik dan lancar.
Kegiatan Bakti Sosial Untuk Warga Miskin
A. Tahap Pelaksanaan
1. Persiapan
Langkah pertama koordinasi dengan Kepala desa, ketua karang taruna dan
tokoh masyarakat
Langkah kedua menetukan anggaran dana
Langkah ketiga menentukan waktu dan target penerima bantuan
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan buka puasa bersama ini dilaksanakan pada hari
Kamis tanggal 11 Juli 2013 dan Jum’at tanggal 12 Juli 2013 jam 15.30 s/d
21
selesai. Penerima bantuan hanya 12 orang yang dipilih oleh Kepala desa Mainan
berdasarkan yang ada.
B. Khalayak Sasaran
Sasaran dalam kegiatan Bakti sosial ini adalah warga yang kurang mampu
berdasarkan data yang diterima dari kepala desa yang berjumlah 12 orang yang
tersebar dari Rt 01 sampai rt 07.
C. Faktor Penghambat
Penghambat dalam kegiatan ini lebih terfokus pada dana. Karena dana
terbatas jadi yang menerima bantuan hanya 12 0rang dan 12 orang ini merupakan
hasil pilihan dari kepala desa Mainan dari puluhan warga yang tidak mampu.
D. Faktor Pelancar
Kegiatan ini berjalan lancar karena ada bantuan dan kerjasama dari kepala
desa dalam memilih para penerima bantuan dan adanya kerjasama dari karang
taruna yang telah mengantar kami menuju setiap rumah warga yang menerima
bantuan.
E. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan bantuan sosial untuk warga miskin ini diperoleh hasil yang
cukup memuaskan. Kegiatan berjalan lancar walaupun dananya terbatas dan
jumlah warga yang menerima tidak terlau banyak. Dengan kegiatan ini bisa
mengurangi sedikit beban mereka dengan bantuan sembako yang diberikan.
Warga yang menerima bantuan juga senang dan berterima kasih dengan kegiatan
ini. Kegiatan ini dapat memupuk rasa solidaritas dan kebersamaan sesama kita
apalagi dibula Ramadhan yang mulia ini.
Program Sosialisasi Dan Praktik Pembuatan Pupuk Organik Cair (POC)
Mikro Organisme Lokal (MOL) Berbahan Dasar Limbah Sayuran
22
A. Tahap Pelaksanaan
Untuk melaksanakan kegiatan pelatihan pembuatan POC - MOL ini dapat
melewati beberapa tahap yaitu sebagai berikut:
1. Persiapan
Koordinasi dengan kepala desa
Koordinasi dengan tokoh masyarakat
Koordinasi dengan ketua RT 1 Hingga RT 7
Koordinasi dengan masyarakat sekitar
Menentukan peserta pelatihan
Menentukan waktu dan tempat
Mempersiapkan materi pelatihan dan menyebarkan undangan
B. Pelaksanaan
Kegiatan pelatihan pembuatan POC – MOL ini dilaksanakan pada hari
minggu tanggal 28 Juli 2013 pukul 15.30 WIB s/d selesai yang bertempat di
halaman rumah ketua RT 7 Jalan Meja Batu.
C. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran adalah masyarakat di Desa Mainan khususnya para petani.
D. Faktor Penghambat
Faktor penghambat dari kegiatan ini adalah kurangnya antusias warga
sehingga warga yang hadir tidak sesuai dengan target. Padahal jika warga dapat
hadir maka kegiatan tersebut akan lebih menrik dan akan lebih bermanfaat bagi
seluruh masyarakat desa Mainan.
E. Faktor Pelancar
Faktor yang menyebabkan kelancaran dalam kegiatan ini adalah tersedianya
semua bahan dan alat serta penguasaan bahan, untuk menunjang kegiatan
pelatihan dan cara pembuatannya, sehingga simulasinya berjalan dengan lancar
23
dan semua pertanyaan warga bisa terjawab dengan gamblang. Selain itu adanya
peran aktif dari ketua RT 7 untuk memfasilitasi tempat untuk simulasi dan warga
yang hadir cukup antusias untuk bertanya dan mengikuti kegiatan tersebut.
F. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan pelatihan tersebut, hasil yang didapatkan adalah bahwa
kegiatan pelatihan berjalan lancar dan cukup menarik walaupun jumlah warga
yang hadir tidak terlalu banyak. Output nyata dari kegiatan pelatihan ini adalah
menambah pengetahuan masyarakat tentang manfaat pupuk organik cair dan
dengan proses yang sederhana bisa menambah creatifitas masyarakat dalam
pemanfaatan limbah sayuran, terutama ibu ibu yang hadir sangat antusias dengan
teknik yang disosialisasikan karena bahan yang digunakan semua tersedia didapur
ibu rumah tangga atau libah keluarga. Setelah usai sosialisasi maka warga dapat
membuat POC – MOL dengan cara yang sanggat sederhana tetapi tidak
mengurangi khasiat dari POC – MOL tersebut.
Program Sosialisasi Budidaya Ikan Lele Sangkuriang di Kolam Terpal
Dengan Menggunakan Sistem Aquaponik dan Resirkulasi Air
A. Tahap Pelaksanaan
Untuk melaksanakan kegiatan sosialisasi tersebut berhasil, maka langkah
yang ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Persiapan
Langkah pertama sebelum diadakan kegiatan tersebut adalah persiapan,
yaitu : koordinasi dengan kepala desa dan perangkatnya, pemuka masyarakat di
Desa Mainan.
Langkah kedua mempersiapkan materi sosialisasi dan menyampaikan
materi tersebut.
Langkah ketiga menentukan waktu dan tempat untuk melakukan kegiatan
tersebut.
24
Langkah kelima mempersiap bahan-bahan dan alat yang dibutuhkan untuk
melakukan kegiatan tersebut.
2. Pelaksanaan
Kegiatan sosialisasi dilaksanakan pada hari minggu tanggal 28 Juli 2013
pukul 14.00 WIB s/d selesai yang bertempat di halaman rumah ketua RT 7 Jalan
Meja Batu.
B. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran adalah masyarakat di Desa Mainan.
C. Faktor Penghambat
Faktor penghambat dari kegiatan ini adalah kurangnya partisipasi warga
sehingga tidak sesuai dengan target. Padahal jika warga yang menghadiri banyak
program sosialisasi akan sangat menarik dan menambah wawasan bagi
masyarakat Desa Mainan.
D. Faktor Pelancar
Faktor yang menyebabkan kelancaran dalam kegiatan ini adalah tersedianya
semua bahan dan alat untuk menunjang kegiatan sosialisasi tersebut sehingga
simulasinya berjalan dengan lancar. Selain itu adanya peran aktif dari ketua RT 7
untuk memfasilitasi tempat untuk simulasi dan warga yang hadir cukup antusias
untuk bertanya dan mengikuti kegiatan tersebut.
E. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan sosialisasi tersebut, hasil yang didapatkan adalah bahwa
warga merasa puas dan memahami materi yang disampaikan. Bahkan ada warga
yang ingin mencoba untuk melakukan kegiatan budidaya tersebut.
NON PROFESI
Sosialisasi Pajak Untuk Pembangunan Pedesaan
A. Tahap Pelaksanaan
25
Untuk melaksanakan kegiatan “Sosialisasi Pajak Untuk Pembangunan
Pedesaan” maka beberapa langkah yang mesti di tempuh yakni sebagai berikut:
1. Persiapan
Melakukan rapat internal kelompok KKN untuk menentukan jadwal dan
tempat kegiatan, serta draft acara yang mesti dilaksanakan.
Berkoordinasi dengan Kepala Desa Mainan, Sekretaris Desa, Kadus-
Kadus, Ketua-Ketua RT, perangkat desa lainnya, pemuka masyarakat,
tokoh agama, dan karang taruna setempat berkaitan dengan jadwal, tempat
pelaksanaan, dan masyarakat yang akan di undang.
Menentukan jadwal dan tempat kegiatan.
Pembuatan dan penyebaran undangan kegiatan.
2. Pelaksanaan
Kegiatan “Sosialisasi Pajak Untuk Pembangunan Pedesaan” dilaksanakan
di Masjid Nurul Iman Jl. Meja Batu RT. 7 Dusun 1 Desa Mainan. Kegiatan
dilakukan pada Minggu, 21 Juli 2013 pukul 14.00 – 15.30 WIB.
B. Khalayak Sasaran
Sasaran kegiatanB “Sosialisasi Pajak Untuk Pembangunan Pedesaan” ini
adalah seluruh masyarakat Desa Mainan, Kecamatan Sembawa, Kabupaten
Banyuasin.
C. Faktor Penghambat
Faktor yang menjadi penghambat terlaksananya kegiatan “Sosialisasi Pajak
Untuk Pembangunan Pedesaan” yakni sebagai berikut:
1. Kultur masyarakat yang masih tabu dengan kegiatan-kegiatan yang bersifat
sosialisasi, khususnya yang berkaitan dengan kepemerintahan.
2. Mayoritas masyarakat yang cenderung apatis terhadap kegiatan yang tidak
memberikan keuntungan personal secara langsung.
3. Ruang lingkup desa yang cukup luas, mengakibatkan butuhnya waktu yang
cukup lama bagi kami untuk menyebarkan undangan secara pasif.
26
D. Faktor Pelancar
Faktor yang melancarkan kegiatan “Sosialisasi Pajak Untuk Pembangunan
Pedesaan” yakni adanya kerja sama yang berkesinambungan antara kami selaku
peserta KKN dengan pengurus Masjid Nurul Iman yang telah membantu
menyebarkan undangan ke masyarakat setempat.
E. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan “Sosialisasi Pajak Untuk Pembangunan Pedesaan” meskipun
jumlah masyarakat yang ikut berpartisipasi tidak mencapai target, tetapi dari sisi
penyampaian substansi pajak yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat, sesuai
dengan Term of Reference (TOR) materi dan harapan kami selaku pelaksana
kegiatan. Selain itu, pertanyaan-pertanyaan masyarakat yang berkaitan dengan
pajak selama ini dapat terjawab dengan lugas dan gamblang.
Gotong Royong Pembersihan Gedung Serbaguna
A. Tahap Pelaksanaan
Untuk melaksanakan kegiatan gotong royong, ada beberapa langkah yang
perlu di siapkan yaitu :
1. Persiapan
Koordinasi dengan kepala desa
Koordinasi dengan masyarakat
Koordinasi dengan karang taruna
Menentukan waktu pelaksanaan gotong royong
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan gotong royong di lakukan di desa mainan pada tanggal 08 juli
2013 pukul 09.00 s/d selesai.
B. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran adalah masyarakat desa mainan.
C. Faktor Penghambat
Kurangnya kekompakan masyarakat desa mainan
27
Kurangnya alat kebersihan
D. Faktor Pelancar
Faktor yang menyebabkan kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar
adalah kerja sama yang baik dengan karang taruna dan masyarakat setempat.
E. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan tersebut, hasil yang didapatkan adalah bahwa kegiatan
gotong royong tesebut terlaksana dengan baik dan lancar.
Pembersihan masjid
A. Tahap Pelaksanaan
Untuk melaksanakan kegiatan gotong royong, maka beberapa langkah yang
ditempuh adalah sebagai berikut :
1. Persiapan
Koordinasi dengan kepala desa
Koordinasi dengan masyarakat di sekitar Masjid Nurul Islam
Koordinasi dengan karang taruna
Menentukan waktu pelaksanaan gotong royong
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan gotong royong di lakukan di masjid Nurul Islam desa Mainan
pada tanggal 07 juli 2013 dan 21 juli 013 pukul 09.00 s/d selesai.
B. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran dari gotong royong ini adalah masyarakat desa mainan
khususnya masyarakat di daerah masjid Nurul Islam desa Mainan.
C. Faktor Penghambat
28
Kurangnya kekompakan masyarakat desa mainan
Kurangnya alat kebersihan
D. Faktor Pelancar
Faktor yang menyebabkan kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar
adalah kerja sama yang baik dengan karang taruna dan masyarakat setempat.
E. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan tersebut, hasil yang didapatkan adalah bahwa kegiatan
gotong royong tesebut terlaksana dengan baik dan lancar. Selain itu dengan
kegiatan ini bisa memancing dan menumbuhkan kesadaran masyarakat sekitar
agar selalu menjaga kebersihan masjid Nurul Islam.
Kegiatan Pengajian Ibu-ibu di Desa Mainan
A. Tahap Pelaksanaan
Untuk melaksanakan mengikuti kegiatan pengajian ibu-ibu di desa Mainan
dan agar kegiatan tersebut berhasil, maka langkah yang ditempuh adalah sebagai
berikut:
1. Persiapan
Langkah pertama yang dilakukan yaitu koordinasi dengan pengurus masjid
dan ketua pengajian ibu-ibu. Langkah kedua yakni menentukan tempat dan
waktu mengenai kegiatan tersebut.
2. Pelaksanaan
Kegiatan pengajian ibu-ibu dilaksanakan 2 kali seminggu dengan jadwal
pada tanggal 8 hari senin pukul 13.00 bertempat di salah satu rumah warga desa
Mainan dan 9 Juli 2013 hari selasa pukul 14.00 di Masjid Nurul Islam.
B. Khalayak Sasaran
Sasaran kegiatan tersebut yakni ibu-ibu desa Mainan.
29
C. Faktor Penghambat
Kurang kondusifnya waktu ibu-ibu untuk berkumpul dikarenakan kegiatan
mereka lebih banyak dihabiskan di kebun. Selain itu, kurangya kesadaran ibu-ibu
untuk mempererat tali silaturahmi dan kurangnya minat ibu-ibu untuk
melaksanakan kegiatan tersebut.
D. Faktor Pelancar
Faktor yang menyebabkan kelancaran dalam kegiatan tersebut adalah
kerjasama pengurus masjid dan ketua pengajian ibu-ibu.
E. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan pengajian ibu-ibu tersebut, hasil yang didapatkan adalah
bahwa kegiatan pengajian ibu-ibu tesebut terlaksana dengan baik dan lancar.
Kegiatan tersebut dihadiri oleh ibu-ibu desa Mainan. Walaupun tidak seluruhnya
ibu desa mainan yang datang tetapi ibu-ibu cukup banyak yang datang karena
kesadaran mereka untuk mempelajari al-qu’ran dan untuk mempererat tali
silaturahmi.
Buka Puasa Bersama
A. Tahap Pelaksanaan
1. Persiapan
Langkah pertama koordinasi dengan Pengurus masjid, ketua karang taruna,
Ketua IRMA dan tokoh masyarakat
Langkah kedua menetukan anggaran dana
Langkah ketiga menentukan waktu dan tempat pelaksanaan kegiatan
Langkah keempat membuat undangan dan menyebarkannya.
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan kegiatan buka puasa bersama ini dilaksanakan pada hari sabtu
tanggal 27 Juli 2013 jam 17.30 s/d selesai. Pelaksanaan buka puasa bersama
dilaksanakan di Masjid Nurul Iman RT 07.
30
B. Khalayak Sasaran
Sasaran dalam kegiatan buka puasa bersama ini adalah masyarakat desa
mainan terutama warga yang berada disekitar RT 07.
C. Faktor Penghambat
Penghambat dalam kegiatan ini lebih terfokus pada dana. Karena dana
terbatas jadi untuk melaksanakan kegiatan ini bekerjasama dengan pengurus
masjid dan sumber dana berasal dari pengurus masjid. Jumlah undangan yang
disebar juga sedikit karena keterbatasan anggaran.
D. Faktor Pelancar
Kegiatan ini berjalan lancar karena ada bantuan dan kerjasama dari
pengurus masjid yang telah memfasilitasi tempat dan bantuan dana.
E. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan buka puasa bersama ini diperoleh hasil yang cukup
memuaskan. Kegiatan berjalan lancar walaupun dananya terbatas dan jumlah
warga yang hadir tidak terlalu banyak. Dengan kegiatan ini bisa semakin
mempererat solidaritas dan kebersamaan sesama warga desa Mainan maupun
dengan anak-anak KKN.
Tadarusan di Bulan Ramadhan
A. Tahap Pelaksanaan
Untuk melaksanakan kegiatan Tadarusan di Bulan Ramadhan tersebut,
maka langkah-langkah yang ditempuh adalah sebagai berikut:
1. Persiapan.
31
Langkah pertama sebelum diadakan kegiatan tadarusan di bulan ramadhan
ini adalah persiapan, yaitu menentukan tempat.
Langkah kedua koordinasi dengan anggota kelompok. Setelah itu,
pengurus masjid, Karang Taruna, Irmanis (Ikatan Remaja Masjid Nurul Islam),
dan masyarakat.
Langkah kedua menentukan anggota kelompok yang akan mengikuti
tadarusan. Setiap anggota kelompok dibagi menjadi dua yakni ke masjid Nurul
Islam dan Masjid Nurul Iman. Kegiatan itu dibagi dengan menggunakan jadwal
piket tadarusan.
2. Pelaksanaan.
Kegiatan tadarusan di bulan ramadhan ini dilaksanakan selama bulan
ramadhan yang diakhiri pada perpisahan KKN. Kegiatan ini dilakukan setelah
solat tarawih.
B. Khlayak Sasaran
Sasaran dalam kegiatan tadarusan ini adalah masyarakat yang lebih di
hususkan pada pemuda pemudi di Desa Mainan.
C. Faktor Penghambat
Pada kegiatan tadarusan di bulan ramadhan ini terdapat faktor penghambat
dalam proses pelaksanaannya yakni minat masyarakat untuk memajukan
tadarusan di masjid cukup besar. Namun, pada pelaksanaannya sedikit sekali yang
berperan aktif.
D. Faktor PelancarFaktor pelancar dalam kegiatan tadarusan ini adalah masyarakat memiliki
minat yang besar untuk diadakannya kegiatan tadarusan, pengurus masjid pun
sangat mendukung, dan ustad yang ada di Desa mainan ini membantu mengajak
pemuda pemudi untuk mengikuti tadarusan di Masjid Nurul Islam dan Nurul
Iman.
32
E. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan tadarusan di bulan ramadhan ini setidaknya bisa mendapatkan
berkah dari Allah SWT, mengisi kegiatan masjid setelah solat tarawih,
terwujudnya generasi muda yang religius, dan masyarakat serta anggota KKN
mahir membaca Al-Qur’an.
Turnamen Futsal
A. Tahap Pelaksanaan
Untuk melaksanakan kegiatan turnamen futsal, ada beberapa langkah yang
perlu di siapkan yaitu :
1. Persiapan
Koordinasi dengan kepala desa
Koordinasi dengan masyarakat
Koordinasi dengan karang taruna
Koordinasi dengan anggota tim
Menentukan waktu pelaksanaan turnamen futsal
2. Pelaksanaan
Pelaksanaan turnamen futsal di lakukan di lapangan futsal desa mainan
pada tanggal 17 juli 2013 s/d 19 juli 2013 pukul 15.00 s/d 17.30
B. Khalayak Sasaran
Khalayak sasaran adalah masyarakat desa mainan.
C. Faktor Penghambat
Kurangnya kekompakan antar tim
Kurangnya kedisiplinan waktu para tim
D. Faktor Pelancar
33
Faktor yang menyebabkan kelancaran dalam kegiatan belajar mengajar
adalah kerja sama yang baik dengan karang taruna dan masyarakat setempat.
E. Hasil Kegiatan
Dari kegiatan tersebut, hasil yang didapatkan adalah bahwa kegiatan
turnamen futsal tesebut terlaksana dengan baik dan lancar.
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Dari kegiatan kuliah kerja nyata ini dapat disimpulkan bahwa:
34
1. Kegiatan kuliah kerja nyata di Desa Mainan berlangsung dengan baik
dan cukup berhasil
2. Desa Mainan masih memiliki beberapa permasalahan antara lain masih
kurangnya respon dari warga desa terhadap kegiatan-kegiatan yang
sifatnya berkumpul. Dan masih kurang aktifnya masyarakat terhadap
kegiatan kebersihan
3. Program kerja yang belum terlaksana secara optimal adalah kegiatan
pembuatan tapal batas desa
4. Program kegiatan kuliah kerja nyata di desa Mainan merupakan kegiatan
yang sangat bermanfaat untuk memacu jiwa pengabdian mahasiswa
terhadap masyarakat
5. Pada Kegiatan program kuliah kerja nyata diadakan juga program profesi
dan non profesi.
B. Saran-Saran
Dari kegiatan kuliah kerja nyata yang dilaksanakan di Desa Mainan dapat
disarankan sebagai berikut :
1. Kedepannya kegiata kuliah kerja nyata ini dilaksanakan terus dan dijadikan
mata kuliah wajib bagi tiap fakultas untuk melatih jiwa pengabdian
mahasiswa terhadap masyarakat.
2. Sebaiknya mahasiswa dalam melaksanakan kuliah kerja nyata bisa
melaksanakan program kerja dengan optimal dan menjaga nama baik
almamater.
LAMPIRAN – LAMPIRAN
Lampiran 1
FOTO-FOTO KEGIATAN PROGRAM KERJA KKN UNSRI ANGKATAN
79 TAHUN 2013
35
1. PENYULUHAN MENGENAI PENGENDALIAN PENYAKIT JAMUR
AKAR PUTIH (Rigidoporus lignosus) PADA PERKEBUNAN TANAMAN
KARET MASYARAKAT DESA MAINAN
Kegiatan ini dilaksanakan di halaman rumah RT 07 Desa Mainan
Gambar 1.1. Penyuluhan JAP Gambar 1.2. Penyampaian Program
2. PENYULUHAN PENGEMBANGAN PRODUK PERIKANAN BERUPA
NUGGET IKAN LELE SANGKURIANG
Kegiatan ini dilaksanakan di rumah RT 07 Desa Mainan
36
Gambar 2.1 Penyuluhan Pengembangan Gambar 2.2. Pembuatan Nugget
Produk Perikanan
3. PROFESIONALISASI TENAGA ADMINISTRASI SDN 08 MAINAN
Kegiatan ini dilaksanakan di Kantor SDN 08 Desa Mainan
Gambar 3.1. Kerjasama dengan Gambar 3.2. Perbaikan data
Tenaga administrasi
4. MEMBANTU PROSES PENGAJARAN DI SDN 8 SERTA
PENGADAAN BIMBINGAN BELAJAR (BIMBEL) DI DESA MAINAN
Kegiatan ini dilaksanakan di SDN 08 Desa Mainan dan posko KKN
37
Gambar 4.1. Mengajar di SDN 8 Gambar 4.2. Mengajar Bimbel
Gambar 4.1. Kegiatan Mengajar di SDN Gambar 4.2. Kegitan Bimbingan 08 Desa Mainan Belajar
5. KEGIATAN BAKTI SOSIAL UNTUK KELUARGA MISKIN
Kegiatan ini dilaksanakan di Desa Mainan
Gambar 5.1. Pembagian Sembako Kepada Gambar 5.2. Kegiatan Bakti Sosial
Masyarakat Kurang Mampu
6. SOSIALISASI PEMBUATAN PUPUK ORGANIK CAIR (Mikroorganisme Lokal) DARI LIMBAH SAYURAN
Kegiatan ini dilaksanakan di halaman rumah RT 07 Desa Mainan
38
Gambar 6.1. Penyampaian Pembuatan Gambar 6.2. Praktek Pembuatan Pupuk Organik Cair Mikroorganisme Lokal
7. SOSIALISASI BUDIDAYA IKAN LELE SANGKURIANG DI KOLAM TERPAL DENGAN MENGGUNAKAN SISTEM AQUAPONIK DAN RESIRKULASI AIR
Kegiatan ini dilaksanakan di halaman rumah RT 07 Desa Mainan
Gambar 7.1. Penyampaian Budidaya Gambar 7.2. Praktek Pembuatan Kolam
Lele Hemat Air Ikan Lele Sangkuriang
8. SOSIALISASI PAJAK UNTUK PEMBANGUNAN DESA
Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Nurul Iman Desa Mainan
39
\
Gambar 8.1. Foto Bersama Perwakilan Gambar 8.2.Sosialisasi dan
Kanwil Pajak Sum-Sel Penyampaian Materi Pajak
kepada Warga
9. GOTONG ROYONG PEMBERSIHAN GEDUNG SERBAGUNA
Kegiatan ini dilaksanakan di Gedung Serbaguna Desa Mainan
Gambar 9.1 Pembersihan Gedung Gambar 9.2. Partisipasi Masyarakat Serbaguna dalam Membantu
Pembersihan Gedung
10. KEGIATAN BUKA BERSAMA
Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Nurul Iman Desa Mainan
40
Gambar 10.1. Buka Bersama di Masjid Gambar 10.2 Kumpul dengan Warga Nurul Iman Saat Buka Bersama
11. GOTONG ROYONG PEMBERSIHAN MASJID NURUL ISLAM
Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Nurul Islam Desa Mainan
Gambar 11.1 Pembersihan Masjid Gambar 11.2. Merapikan Fasilitas Nurul Iman Masjid
12. TADARUSAN DI BULAN RAMADHAN
Kegiatan ini dilaksanakan di Masjid Nurul Iman Desa Mainan
41
Gambar 12.1. Tadarusan di Masjid Gambar12.2. Partisipasi Warga saat Nurul Iman Tadarusan Berlangsung
13. OLAHRAGA (Turnamen Futsal) ANTAR RT KATEGORI U-13
Kegiatan ini dilaksanakan di lapangan Desa Mainan
Gambar 13.1. Foto Bersama Team Gambar 13.2. Partisipasi Pemenang
Pemenang Futsal Saat Berfoto dengan
Panitia Lomba
14. MENGHADIRI PENGAJIAN IBU-IBU
Kegiatan ini dilaksanakan di rumah warga RT 07 Desa Mainan
42
Gambar 14.1. Pengajian Gambar 14.2. Foto Bersama
dengan Ibu-Ibu
Pengajian
Lampiran 2
MATERI PNGAJARAN, BIMBINGAN BELAJAR, DAN PENYULUHAN PENGEMBANGAN PRODUK PERIKANAN
A. Materi Pengajaran
43
Bahasa Indonesia
Materi Memahami Unsur Intinsik Puisi
Puisi dapat di definisikan sebagai sejenis bahasa yang
menyampaikan pesannya dengan lebih padat daripada pemakaian bahasa
biasa. Selain itu, puisi disebut juga sebagai suatu karya sastra yang
dikomunikasikan bukan informasi melainkan cipta sastra yang
membawakan semacam rasa dan persepsi tentang kehidupan dan
mempertajam kontak-kontak kita dengan pengalaman.
Unsur-unsur intrinsik puisi yakni:
1. Tema
Tema merupakan seuatu yang menjadi pokok permasalahan bagi
penyair. Untuk menentukan tema sebuah puisi kita perlu membaca puisi
secara berulang dengan memperhatikan makna yang terkandung dalam
puisi.
2. Rasa
Rasa merupakan sikap penyair terhadap pokok permasalahan yang
terkandung dalam puisi. Selain itu rasa merupakan dunia emosional
yang terdapat dalam puisi.
3. Nada
Nada merupakan sikap penyair terhadap pembaca. Bagaimana penyair
menyikapi pembaca, menghakimi, menggurui atau menyindir.
4. Amanat
Amanat merupakan sesuatu yang menjadi tujuan sang penyair atau efek
tertentu yang didambakan penyair.
Contoh Puisi Anak
Liburan Telah Tiba
Pagi yang cerah
ku bergegas menuju sekolah
Suara gemuruh lonceng sekolah
Ku nikmati masa-masa yang indah
Hangat sapa
44
Bersama teman
Memupuk tawa bersama kawan
Menuntt ilmu ku kerahkan
Demi meraih masa depan
B. Materi Bimbingan Belajar
Matematika
Tergabung dari materi pelajaran kelas 1-6 SD, secara garis besar
materi yang di ambil adalah hitungan-hitungan dasar. Di kelompokkan
menjadi 3 kelas, yaitu :
1. 1 dan 2 SD
2. 3 dan 4 SD
3. 5 dan 6 SD
Materi-materi lainnya di sesuaikan dengan pelajaran sekolah dan sesuai
dengan kebutuhan.
Contoh mengeja angka
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Contoh mengihitung bilangan-bilangan sederhana
1 + 1 = 2
2 + 4 = 6
4 + 2 = 6
4 + 4 = 8
Bahasa Inggris
Sama seperti di atas, akan tetapi dalam bahasa inggris lebih luas.
Tidak menjadi kelompok berdasarkan kemampuan yang telah mereka
terima di sekolah.
C. Pembuatan Nugget
Cara pembuatan nugget ikan adalah sebagai berikut :
1. Ikan dicuci bersih, kemudian dipisahkan kepala, sisik, isi perut, dan kulitnya,
selanjutnya ikan di fillet (diambil bagian dagingnya).
45
2. Setelah daging didapatkan, kemudian dilakukan penggilingan menggunakan
alat penggiling daging sampai halus dengan ditambahkan air dingin.
3. Setelah daging ikan digiling selanjutnya ditimbang.
4. Ikan yang ditimbang tadi di campurkan dengan tepung tapioka, tepung
maizena, kuning telur dan bumbu-bumbu seperti garam, bawang putih dan
lada.
5. Kemudian dilakukan pencetakan dengan menggunakan cetakan atau loyang.
6. Setelah dimasukkan di dalam cetakan, kemudian di lakukan pengukusan selama
20 sampai 30 menit.
7. Setelah dikukus di diamkan sebentar hingga hilang panasnya kemudian
dipotong persegi empat kecil-kecil.
8. Kemudian dilakukan pemaniran dengan mencelupkan di dalam putih telur
kemudian di lumuri dngan tepung roti.
9. Setelah pemaniran, selanjutnya dilakukan penggorengan dengan menggunakan
minyak panas.
10. Setelah kecokelatan diangkat dan jadilah nugget ikan
Lampiran 3
Daftar Hadir Peserta Lomba Turnamen Futsal U-13
No. Nama Nama Nama Peserta USia
46
Team Manager/Pelatih
1Semut
Merah FCDiki
Asenk
Muhammad Iqbal 13 TahunRhomadhon 13 TahunPetraMiko Agista 12 TahunRangga Anggara 11 TahunSendiM. Alfandi 13 Tahun
2 Boma FCDika
Anggi
Elan Rivaldo 13 TahunAlfin Hidayat 13 TahunAgil Satriya 12 TahunM. Arya Dwi Cahya 10 TahunEldi 12 TahunDeni 12 TahunReza 10 Tahun
3Rajawali
FCAries
Sulaiman
DenyYudaArifZakiMadonYogiNataRio
4Simple A
FCAzhar
PutraDio PatmajiKelunIlhamDandiFebiIqbalErwin
5Simple B
FCAzhar
NandaAnggaDaniDedenJulyRizkyPutra
6 Nurul Islam A
FC
Ilham Fahmi Rafli Framansyah 13 TahunRama Donaldi 12 TahunDimas Putra P. 8 TahunAgil Satria 12 Tahun
47
Diva Reydinata 10 TahunM. Arya Dwi CAhya 10 TahunJuwas Walkori 13 TahunReza Septiadi 10 Tahun
7Nurul
Islam B FCSoni Wahyudi
Ago Aredo 12 TahunAnugerah Dewa 11 TahunMM. Ibni Mahendra 9 TahunFadil Alvalza Putra 8 TahunEldiyansyah 10 TahunM. Agustian 11 TahunFerdi Agustian 9 TahunYadi Pratama 9 Tahun