laporan kuliah kerja profesi (kkp)
TRANSCRIPT
LAPORAN
KULIAH KERJA PROFESI (KKP)
EDITOR DI PT. CIPTA TELEVISI PENDIDIKAN INDONESIA
(MNC TV)
Disusun untuk memenuhi sebagian persyaratan
Guna menempuh Mata Kuliah Kerja Profesi
Program Studi Televisi dan Film
Jurusan Seni Media Rekam
Disusun Oleh:
Nugraha Rangga N
(12148137)
FAKULTAS SENI RUPA DAN DESAIN
INSTITUT SENI INDONESIA
SURAKARTA
2015
iii
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT Tuhan semesta alam, yang telah memberikan
rahmat dan petunjuk-Nya sehingga diberikan jalan kemudahan dalam
melaksanakan Kuliah Kerja Profesi (KKP) dan menyelesaikan laporannya sebagai
satu rangkaian proses akademik yang harus ditempuh oleh mahasiswa program
studi Televisi dan Film. Satu bulan merupakan waktu yang sangat singkat untuk
mengetahui seluk beluk dunia pertelevisian. Banyak materi dan pengalaman baru
yang didapat mengenai dunia pertelevisian khususnya dalam hal profesionalisme
kerja di dunia televisi. Hal ini penulis mendapat kesempatan untuk melaksanakan
praktek Kerja Profesi di salah satu stasiun televisi nasional swasta Indonesia yaitu
PT. Cipta Televisi Pendidikan Indonesia (MNC TV).
Tentunya penulis ingin mengucapkan rasa terima kasih sebanyak-
banyaknya kepada semua pihak yang telah membantu dalam pelaksanaan Kuliah
Kerja Profesi ini, diantaranya:
1. Bapak Noor Harsya Aryosamodro, S.Sn yang telah membimbing penulis
dalam proses Kuliah Kerja Profesi dan menyelesaikan laporan akhir KKP
ini.
2. Instruktur lapangan Post Production MNC TV Bapak Donald Rio
Aritonang.
3. Bapak Agustinus Dwi Ari, selaku HR Department MNC TV dan seluruh
jajaran MNC TV yang telah memberikan kesempatan penulis untuk
pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi.
iv
4. Tim Post Production MNC TV yang sangat luar biasa, Pak Benni, Mas
Nanang, Mas Nova, Mas Budi, Mbak Rohma, Mbak Maulida Terima kasih
atas ilmu yang diberikan.
5. Bapak Nur Rahmat Ardi Candra, S.Sn., M.Sn. selaku kepala jurusan Seni
Media Rekam Institut Seni Indonesia Surakarta.
6. Bapak Ranang Agung S, S.Pd, M.Sn selaku Dekan Fakultas Seni Rupa dan
Desain Institut Seni Indonesia Surakarta.
7. Orang tua tercinta serta saudara yang selalu memberikan do’a dan
dukungannya.
8. Teman-teman Prodi Televisi dan Film angkatan 2011 dan 2012 yang
senasib dan seperjuangan dengan penulis.
Penulis menyadari betul laporan ini banyak kekurangan. Penulis sangat
mengharapkan masukan dan kritikan dari berbagai pihak, agar laporan ini lebih
bermanfaat bagi kita semua. Atas partisipasi dan apresiasinya terhadap laporan
ini, penulis mengucapkan terima kasih.
Surakarta, Maret 2015
Penulis
Nugraha Rangga
v
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL …………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN ………………………………………………… ii
KATA PENGANTAR ………………………………………………………. iii
DAFTAR ISI …………………..…………………………………………… v
BAB I. PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang ……………………………………………………….. 1
1.2 Alasan Pemilihan Lokasi KKP ……………………………………… 2
1.3 Alasan Pemilihan Job Desc Video Editing…………………………… 3
1.4 Tujuan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi …………………………… 4
1.5 Manfaat Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi ………………………….. 4
1.6 Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi …………………………… 6
1.7 Lokasi Penyelenggaran Kuliah Kerja Profesi ……….………………. 7
BAB II. MATERI DAN METODE KERJA PROFESI
2.1 Materi Kerja Profesi ………………………………………………….. 8
2.1.1 Materi Umum …………...……………………………………. 8
2.1.2 Materi Khusus ………………………………………………. 12
2.2 Metode Kerja Profesi…………………………………………………. 17
2.2.1 Pengumpulan Data Primer ……………………………………. 17
a. Observasi ……………………………………………………….. 17
b. Wawancara ……………………………………………………. 19
vi
c. Partisipasi ………………………………………………………. 20
2.2.2 Pengumpulan Data Sekunder ………………………………….. 20
a. Analisis Dokumen dan Rekaman ………………………………. 20
b. Studi Pustaka ………..…………………………………………. 21
BAB III. PELAKSANAAN KERJA PROFESI
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan …………………………………. 22
1. Sejarah Perusahaan ……………………………..………………. 22
2. Logo …………………………………………….………………. 23
3. Visi dan Misi ……………………………………………………. 23
4. Fasilitas ……………………………………...………………… 24
3.2 Pelaksanaan Kegiatan Kerja Profesi ………….……………………. 25
1. Waktu dan Tempat KKP ………………………………………….. 25
2. Deskripsi Pelaksanaa KKP ……………………………………….. 25
3 Kendala dan Solusi …………………………………………….. 30
BAB IV. PENUTUP
4.1 Kesimpulan ………………..……..………………………………… 31
4.2 Saran ……………………………………………………………….. 31
DAFTAR PUSTAKA …………….……………………………………… 33
LAMPIRAN
1
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Program siaran televisi di Indonesia pada umumnya diproduksi oleh
stasiun televisi dan PH (Production House) yang bekerjasama dengan stasiun
televisi yang bersangkutan. Beragamnya program acara televisi, membuat orang
memiliki banyak pilihan ketika menonton televisi. Genre program yang
ditawarkan diantaranya reality show, news, sport, magazine, game show, drama,
variety show dan masih banyak lagi. Acara-acara tersebut bergantung dari
kepentingan masing-masing dari stasiun penyiaran televisi yang bersangkutan.
Stasiun televisi dapat memilih program yang menarik dan memiliki nilai jual
kepada pemasang iklan, sementara perusahaan produksi acara televisi dapat
meraih keuntungan dari produksinya.
Produksi program televisi melibatkan beberapa pihak yang terbagi atas
beberapa divisi yang pada prinsipnya saling berkaitan dan bertanggung jawab
dalam mengelola salah satu atau keseluruhan unit dalam produksi, sehingga
program tersebut akan berjalan dengan baik. Persaingan di dunia industri
pertelevisian sangatlah selektif memilih calon karyawan yang benar-benar
mempunyai dedikasi tinggi dan kemampuan yang lebih.
Untuk memenuhi kebutuhan tersebut, program studi televisi dan film ISI
Surakarta merupakan salah satu institut yang menyelenggarakan disiplin ilmu
pendidikan di bidang pertelevisian. Mahasiswa diberikan mata kuliah yang
2
relevan dalam bidang tersebut, yang nantinya para mahasiswa siap terjun langsung
di stasiun televisi atau PH (Production House) secara profesional dengan berbekal
ilmu yang di dapat di bangku kuliah. Sebelum itu mahasiswa wajib menempuh
mata kuliah KKP ( Kuliah Kerja Profesi), di mana mahasiswa memiliki kewajiban
untuk mengamati sekaligus mengalami secara langsung penerapan kompetensi
yang telah dikembangkan selama kuliah melalui praktek belajar-bekerja atau
magang di dunia kerja yang sesungguhnya. Pelaksanaan KKP (Kuliah Kerja
Profesi) tersebut diharapkan mampu untuk mangasah dan mengembangkan
kemampuan serta kompetensi bagi mahasiswa.
1.2 Alasan Pemilihan Lokasi Kuliah Kerja Profesi
Perkembangan dunia pertelevisian di Indonesia begitu pesat, banyak
bermunculan stasiun televisi swasta yang berskala lokal maupun nasional. Dari
sekian banyak stasiun televisi tersebut masing-masing memiliki keunggulan dan
karakter masing-masing dalam setiap programnya, sehingga dengan ciri khasnya
stasiun televisi tersebut memiliki penikmat tersendiri.
Salah satunya adalah MNC TV, merupakan salah satu stasiun televisi
swasta yang dari awal kemunculannya yang menyuguhkan hiburan memikat dan
menghibur bagi masyarakat Indonesia. Walaupun MNC TV adalah stasiun televisi
pengganti dari TPI (Televisi Pendidikan Indonesia) mampu menyuguhkan
eksistensinya di mata pemirsa setianya. MNC TV selalu menayangkan tampilan,
gaya, serta program yang inovatif, berbeda, dan kreatif di industri pertelevisian.
Bukan hanya itu, sikap kooperatif mulai dari HRD (Human Resources
3
Development) maupun tim MNC TV dalam membagi ilmu merupakan alasan kuat
untuk menjatuhkan pilihan di MNC TV sebagai tempat KKP.
1.3 Alasan Pemilihan Job Desc Video Editing
Kesempatan untuk pelaksanaan KKP (Kuliah Kerja Profesi) di MNC TV
diperoleh pengalaman baru yang selama ini belum pernah didapatkan di bangku
kuliah. Pelaksanaan KKP selama satu bulan ini dengan job desc yang saya pilih,
yaitu pada divisi paska produksi. Dalam paska produksi terdapat 3 Department di
dalamnya yaitu audio post, graphic design dan video editing. Dari ketiga
department di dalam paska produksi MNC TV saya memilih job desc video
editing dikarenakan di posisi ini meruapakan tahap dimana saya dapat mengamati
hasil-hasil produksi tanpa harus ikut dalam proses produksi secara langsung.
Sehingga dapa menambah referensi visual saya menuju cita-cita yang saya
harapkan.
Pemilihan jabatan sebagai video editing memiliki peran yang sangat
penting di suatu program acara televisi, dan tugas utamanya adalah menata dan
memilih sebuah gambar yang cocok untuk diolah dalam software editing untuk
ditayangkan. Video editing juga dituntut sekreatif mungkin dalam mengolah
gambar yang sudah dipilih dan dapat menjadikan sebuah cerita yang layak
ditonton oleh masyarakat.
4
1.4 Tujuan Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi
Tujuan pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi di MNC TV bertujuan untuk:
1. Mencari pengalaman langsung dalam bidang pertelevisian agar lebih siap
dalam menghadapi dunia kerja serta mampu menerapkan wawasan teoritis
yang didapat di dunia akademik.
2. Menambah wawasan dan pengalaman di bidang ilmu pertelevisian yang
belum diperoleh di masa perkuliahan.
3. Mengetahui secara langsung bagaimana sistem sirkulasi dalam penyiaran
sebuah progam.
4. Mengetahui gambaran jelas mengenai tantangan dunia kerja yang semakin
kompetitif.
5. Mempelajari dan belajar menggunakan peralatan standar industri televisi di
MNC TV.
6. Mengembangkan kemampuan bekerjasama dengan tim MNC TV.
1.5 Manfaat Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi
Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi untuk mahasiswa Prodi Televisi dan
Film, Jurusan Seni Media Rekam ISI Surakarta ini memberi manfaat baik bagi
mahasiswa, lembaga pendidikan (Prodi Televisi dan Film, Jurusan Seni Media
Rekam, ISI Surakarta), maupun dunia industri.
5
1. Bagi Mahasiswa
a. Sebagai peralihan dari suasana akademik atau kampus ke dunia kerja
yang sesungguhnya, sehingga pengalaman tersebut dapat dipakai untuk
mempersiapkan diri dari segi mental dan kompetensi menghadapi
industri pertelevisian.
b. Sebagai usaha memantapkan kesiapan profesi dibidangnya, khususnya
di paska produksi.
c. Dapat menjalin relasi dengan pihak stasiun televisi atau perusahaan.
d. Mendapatkan sebuah wacana baru sebagai pertimbangan di masa
depan dengan pengalaman sebagai Video editing di MNC TV.
e. Bertukar pikiran dan pengalaman langsung dengan tim paska produksi
di lokasi.
2. Bagi Lembaga Pendidikan
a. Merupakan salah satu cara evaluasi pencapaian kompetensi lulusan
dan materi ajar.
b. Dapat menjalin kerjasama dengan pihak industri atau perusahaan.
c. Mewakili eksistensi Program Studi Televisi dan Film ISI Surakarta.
d. Memperoleh informasi dari industri atau perusahaan tentang
kompetensi dan kualifikasi SDM yang dibutuhkan.
6
3. Bagi Dunia Industri
Memperoleh calon tenaga terdidik sebagai Video Editing yang sesuai dengan
kompetensi yang dibutuhkan dalam kebutuhan industri televisi yang
standart nasional.
1.6 Waktu Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi
Sesuai dengan kesepakatan yang telah disetujui, maka pelaksanaan Kuliah
Kerja Profesi di PT. Citra Televisi Pendidikan Indonesia (MNC TV) ini dilakukan
sebagai berikut:
1. Lama Pelaksanaan : 8 Desember 2014 – 9 Januari 2015
2. Hari Kerja : Senin – Jum’at
3. Jam Kerja : Shift I : jam 09:00 – 17:00 WIB
Shift II : Jam 17:00 – 24:00 WIB
Shift III : Jam 24:00 – 08:00 WIB
Untuk jam kerja pada MNC TV khususnya tim paska produksi ini dibagi
menjadi III shift. Untuk minggu pertama saya mendapatkan shift I yaitu pada jam
09:00 WIB sampai 17:00 WIB, minggu berikutnya saya ditempatkan di shift II
pada jam 17:00 WIB sampai 24:00 WIB, dua minggu berikutnya saya
ditempatkan di shift III hingga akhir masa KKP.
7
1.7 Lokasi Penyelenggaraan Kuliah Kerja Profesi
Institusi yang dituju adalah
Kantor MNC TV
1. Nama Institusi : PT. Citra Televisi Pendidikan Indonesia (MNC
TV)
2. Divisi : Pasca Produksi
3. Department : Video editing
Alamat : Jln. Pintu 2 Taman Mini Indonesia Indah (TMII),
Jakarta Timur – Indonesia. Telp (021) 8412473 /
(021) 8412483
8
BAB II
MATERI DAN METODE KERJA PROFESI
2.1 Materi Kerja Profesi
2.1.1 Materi Umum
Televisi merupakan media massa yang paling utama untuk mendapatkan
informasi dan hiburan. Sebagian masyarakat memiliki televisi dirumahnya,
Karena televisi mempunyai kelebihan pada pemberian informasi yang
menggunakan gambar dan suara atau bersifat audiovisual. Setiap stasiun televisi
mempunyai beberapa program acara yang ditayangkan dengan genre yang
berbeda-beda.
Menurut Naratama dalam bukunya “Menjadi Sutradara Televisi” (Tahun
2004, hal 62) bahwa penayangan sebuah program acara televisi bukan hanya
bergantung pada konsep penyutradaraan atau kreativitas penulisan naskah,
melainkan sangat bergantung pada kemampuan profesionalisme dari seluruh
kelompok kerja di dunia broadcast dengan seluruh mata rantau divisinya. Acara
yang bagus bisa ambruk karena kurang promosi dan juga bisa jatuh bila kualitas
gambar on air-nya mengalami gangguan frekuensi seperti suaranya bergema atau
gambarnya rusak. Namun, semuanya masih bisa diantisipasi. Kuncinya ada pada
penentuan Format Acara Televisi.
Naratama mendefinisikan format acara televisi adalah sebuah perencanaan
dasar dari suatu konsep acara televisi yang akan menjadi landasan kreatifitas dan
desain produksi yang akan terbagi dalam berbagai kriteria utama yang disesuaikan
9
dengan tujuan dan target pemirsa acara tersebut. Terdapat tiga bagian dari format
acara televisi, diantaranya:
1. Fiksi (Drama)
Sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui
proses imajinatif kreatif dari kisah-kisah drama atau fiksi yang direkayasa dan
dikreasi ulang. Format yang digunakan merupakan interpretasi kisah
kehidupan yang diwujudkan dalam suatu runtutan cerita dalam sejumlah
adegan. Adegan-adegan tersebut akan menggabungkan antara realitas
kenyataan hidup dengan fiksi atau imajinasi khayalan para kreatornya.
Sebagai contoh, antara lain : drama percintaan, tragedi, horor, komedi,
legenda, aksi, dan sebagainya.
2. Non Fiksi ( Non Drama)
Sebuah format acara televisi yang diproduksi dan dicipta melalui
pengolahan imajinatif kreatif dari realitas kehidupan sehari-hari tanpa harus
menginterpretasi ulang dan tanpa harus menjadi dunia khayalan. Format
nonfiksi bukan merupakan runtutan cerita fiksi dari setiap pelakunya. Untuk
itu, format-format program acara nonfiksi merupakan sebuah runtutan
pertunjukan kreatif yang mengutamakan unsur hiburan yang dipenuhi dengan
aksi, gaya, dan musik. Contoh : talk show, konser musik, variety show, dll.
3. Berita dan Olahraga
Sebuah format acara televisi yang diproduksi berdasarkan informasi
dan fakta atas kejadian dan peristiwa yang berlangsung pada kehidupan
sehari-hari. Format ini memerlukan nilai-nilai faktual dan aktual yang
10
disajikan dengan ketepatan dan kecepatan waktu di mana dibutuhkan sifat
liputan yang independent. Contoh Berita Ekonomi, Liputan Siang, dan
Laporan Olahraga.
Format tersebut, didapat berbagai macam jenis program televisi. Berbagai
jenis program ini dapat dikelompokkan menjadi dua bagian besar berdasarkan
jenisnya, yaitu program informasi (news) dan program hiburan (entertainment).
Selanjutnya, program informasi dibagi lagi menjadi dua jenis, yaitu berita keras
(hard news), yang merupakan laporan berita terkini yang harus segera disiarkan
dan berita lunak (soft news), yang merupakan kombinasi dari fakta, gosip, dan
opini. Sedangkan program hiburan terbagi atas tiga kelompok besar, yaitu musik,
drama permainan (game show), dan pertunjukan.
Menurut Morissan dalam bukunya “Media Penyiaran” bahwa dalam dunia
televisi program acara tersebut terdiri dari:
1. Program informasi adalah segala jenis siaran yang untuk memberikan
tambahan pengetahuan (informasi) kepada khalayak audiens. Program
informasi tidak harus program berita di mana presenter membacakan berita,
tapi juga termasuk di dalamnya acara talk show (perbincangan). Program ini
dibagi 2, yakni berita keras (hard news) dan berita lunak (soft news).
2. Program Hiburan, segala bentuk siaran yang bertujuan untuk menghibur
audiens dalam bentuk musik, lagu, cerita, dan permainan. Yang
termasuk dalam kategori hiburan adalah drama, permainan (game), musik, dan
pertunjukan.
11
Menentukan jadwal penayangan suatu acara ada baiknya ditentukan atas
dasar perilaku audiens yaitu rotasi kegiatan mereka dalam satu hari dan juga
kebiasaan menonton televisi pada jam tertentu, sedangkan dalam penyusunan
jadwal acaranya harus mempertimbangkan berbagai faktor yang mempengaruhi
kebiasaan menonton audiens, pekerjaan, kebutuhan , dan ketertarikan audiens
kepada hal – hal tertentu.
Suatu program dihasilkan melalui proses produksi yang memerlukan
banyak peralatan, dana, dan tenaga dari berbagai profesi kreatif. Proses produksi
itu sendiri terdiri atas tiga bagian utama, yaitu:
1. Tahap Pra Produksi
Hal-hal yang termasuk dalam kegiatan pra produksi antara lain
penuangan ide (gagasan) ke dalam outline, penulisan skrip/scenario,
storyboard, program meeting, peninjauan lokasi pengambilan gambar,
production meeting, technical meeting, pembuatan artistik dan perencanaan
lain yang mendukung proses produksi dan pasca produksi. Namun demikian
harus diingat, apa yang direncanakan di atas kertas dalam pelaksanaannya di
lapangan sering menyimpang karena berbagai alasan, misalnya pengambilan
gambar tertunda karena hujan atau alasan teknis lainnya. Maka dalam
perencanaan pembiayaan perlu ditambahkan dana untuk biaya tak terduga,
pemain cadangan dan sebagainya.
2. Tahap Produksi
Kegiatan mulai dari pembahasan ide (gagasan) awal sampai dengan
pelaksanaan pengambilan gambar (shooting). Dalam perencanaan ini terjadi
12
proses interaksi antara kreativitas manusia dengan peralatan pendukung yang
tersedia. Baik buruknya proses produksi akan sangat ditentukan oleh
perencanaan di atas kertas. Perencanaan di atas kertas merupakan imajinasi
yang dituangkan di atas kertas yang nantinya akan diproduksi di lapangan.
Apa yang direncanakan di atas kertas itulah yang akan dibuatkan audiovisual-
nya sesuai dengan tujuan yang hendak dicapai.
Kegiatan pengambilan gambar (shooting) baik di studio maupun di
luar studio. Proses pengambilan gambar (shooting) bisa dilakukan secara
langsung pada saat program televisi disiarkan (live), namun pengambilan
gambar juga bisa dilakukan dengan taping. Perlu dilakukan pemeriksaan ulang
setelah kegiatan pengambilan gambar selesai dilakukan. Jika terdapat
kesalahan maka pengambilan gambar dapat diulang kembali.
3. Tahap Pasca Produksi
Kegiatan setelah pengambilan gambar sampai materi itu dinyatakan
selesai dan siap disiarkan atau diputar kembali. Kegiatan yang termasuk dalam
tahap pasca produksi adalah penyuntingan (editing), memberi ilustrasi, musik,
efek, evaluasi dan lain-lain.
2.1.2 Materi Khusus
Selama Kuliah Kerja Profesi, Mahasiswa dituntut mampu melihat,
mengamati, memahami proses editing program yang ada di MNC TV.
Pelaksanaan kuliah kerja profesi berada di Post Production atau biasa
disebut dengan bagian Editing. Banyak software yang digunakan dalam
13
post pro yakni meliputi After Effect, 3D Max, Cinema 4D, Photoshop,
Corel Draw Graphic untuk di bagian Graphic Design. Dan untuk bagian
audio post memakai banyak software juga meliputi Nuendo, Cubase, Studio
One, Pro Tools, Melodyne, Adobe Audition. Dan Untuk Video editing
menggunakan software AVID Media Composer 5 dan 6.
Gambar Avid Media Composer 5
Untuk video editing MNC TV lebih cenderung memakai software
AVID Media Composer dari pada software lainnya seperti Adobe Premiere
Pro, Edius, Sony Vegas, Final Cut Pro. Dari semua software tersebut sudah
standart nasional tetapi Avid lebih praktis dan cocok untuk perusahan yang
memiliki beberapa komputer editing. Karena Avid dalam sistem
managemen filenya sangat praktis dan Avid sendiri juga bisa terhubung
dengan komputer lain yang terinstall software Avid Media Composer, jadi
untuk berbagi file antar komputer sangat praktis.
Pada proses editing yang digunakan sekarang menggunakan sistem Non
Linear, karena sistim Non Linear lebih praktis dan simple. Non linear
editing sendiri adalah Sistem Editing berbasis komputer yang memiliki
14
Operating System seperti pada Windows, Linux, Mac Os dll. Di Post Pro
MNC TV menggunakan Operating System Windows XP dan Windows 7,
operating system yang dirasa lebih ringan dari operating system lainnya.
Dan untuk macam – macam aplikasi Software editing seperti Avid, Velocity,
Adobe Premiere, Pinacle Studio Pro, Sony-NLE 110, Vegas, dll. Aplikasi
Software editing yang digunakan di MNC TV yaitu menggunakan AVID
versi 5.0.1 dan 5.8.4.
Pada system editing Non Linear memakai prinsip – prinsip sebagai
berikut:
Logging (Capture Video-Audio).
Pemilihan gambar
Penyesuaian Time Code, Editing
Akurat, informatif, Atraktif (Audio Mixing, Animasi, Transisi/Effect).
Preview/Review, Output , Rendering/Taping/Covertion File
Editing video adalah pekerjaan memotong-motong gambar atau shot
kemudian merangkai kembali potongan-potongan tersebut untuk
menghasilkan sebuah cerita sesuai dengan naskah. Orang yang bertanggung
jawab dalam editing yaitu editor. Sebagai editor di MNCTV memiliki job
desk dan tanggung jawab yang harus dilaksanakan. Diantaranya adalah:
15
1. PREVIEW
Preview adalah diharuskannya sebagai editor untuk melihat
keseluruhan materi shoting untuk mendapat gambaran pemilihan shot
mana kira kira yang saya gunakan dalam editing
2. LOGGING
Logging adalah melakukan proses pencatatan durasi time code in
& out yang butuhkan pada media catatan kertas untuk di digitizing ke
dalam hardisk.
3. DIGITIZING
Digitize merupakan kerja seorang editor untuk melakukan
Pemindahan materi kaset video (capture) kedalam hard disk komputer
Untuk dapat di editing
4. ASEMBLING
Assembly merupakan proses kerja editor untuk menyusun kembali
materi editing berdasarkan naskah yang diberikan secara berurutan
baik itu shot yang baik ataupun tidak baik
5. ROUGH CUT
Rough cut adalah proses editing berupa potongan-potongan shot-
shot yang kasar atau belum rapi pada shot-shot yang telah disusun
berdasarkan naskah yang ada.
16
6. FINE CUT
Fine cut adalah proses editing berupa potongan-potongan shot
yang baik dan tersusun rapi berdasarkan dengan persetujuan pada
proporsi durasi yang diinginkan oleh Sutradara.
7. TRIMMING (PICTURE LOCK)
Triming adalah proses editing dimana timeline yang sudah
tersusun rapi akan lebih diperhalus kembali , dan struktur editing
tidak dirubah lagi. Lalu desain grafis atau animator mendesain grafis
sesuai tema program acara. Lalu penata gambar menata gambar atau
video sesuai alur pada naskah atau rundown per segmen. Penata
gambar harus berani memotong atau mengurangi video jika ada
kekurangan atau kesalahan teknis yang fatal dalam video tersebut.
sebelum memotong terlebih dahulu editor meminta ijin kepada
produser agar tidak terjadi kesalah pahaman. Setelah itu disetorkan ke
on line editing yang pengerjaannya meliputi :
1. TITLING
Titling adalah proses pembuatan huruf tulisan yang akan
digunakan untuk template, judul program, credit title yang
berfungsi untuk memberikan informasi sesuatu kepada
penonton.
17
2. COLOUR CORECTION
Colour correction adalah proses koreksi warna pada shot-shot
yang dirangkai sehingga semaximal mungkin mempunyai
kesinambungan warna yang baik.
3. MIXING
Mixing adalah penggabungan unsur suara, dialog, sound efek
dan illustrasi musik (backsound) yang dibutuhkan oleh gambar,
yang sudah ditentukan, dibuat, diedit, dikoreksi oleh seorang
penata suara yang bekerjasama dengan Sutradara.
Setelah itu kaset hasil editing diserahkan reporter kepada Associate
Producer. Sesusai proses editing, kaset master/file/ grafis berikut log sheet
dibawa editor ke perpustakaan atau library untuk dimasukkan ke dalam
inventory. Selanjutnya Produser Program mengumpulkan dan memeriksa
naskah serta kaset hasil editing dari Associate Produser untuk dicocokkan
dengan rundown final. Jika semua lengkap setelah itu dibawa ke ruang
Master Control dan Program Director.
2.2 Metode Kerja Profesi
2.2.1 Pengumpulan Data Primer
a. Observasi
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi ini, observasi dilakukan
dengan cara mengamati secara langsung proses dari awal mulai dari
datangnya materi sampai pengiriman video ke master control yang ada di
18
MNC TV. Observasi ini dilakukan untuk memahami bagaimana proses
editing program yang ada di MNC TV, yang dipandu oleh kepala group
video editing post production MNC TV Berdasarkan observasi yang
diperoleh Di MNC TV. Terdapat 16 komputer editing video yang
dilengkapi hardware yang mendukung seperti mixer dan VTR, 1 ruang
audio post yang dilengkapi sebuah peralatan standart audio seperti mixer,
sound monitor, keyboard, bass, gitar, soundcard untuk membuat ilustrasi
musik dan take vokal pengiring. Dan disana terdapat 8 komputer grafis
yang standart pembuatan grafis televisi.
Ruangan paska produksi
Dalam department video editing, pada mulanya saat Kerja Praktek
diberikan kesempatan untuk beradaptasi dengan lingkungan kerja,
misalnya melalui pengenalan dengan karyawan post production,
pengenalan mengenai alat-alat yang digunakan dalam post production
meliputi VTR (Video Tape Recorder), kaset Betacam, Avid Mojo dan lain-
lain. Setelah melalui tahap orientasi/ adaptasi tersebut, setelah itu belajar
tentang capturing dan printing dengan menggunakan VTR (Video Tape
19
Recorder), mengetahui sistem kerja kaset Betacam yang digunakan untuk
menge-print suatu program yang telah jadi. Serta dilengkapi Audio Mixer
yang berfungsi untuk mengatur suara yang digunakan dalam proses
capturing maupun printing.
Ruangan editing
b. Wawancara
Wawancara yang dilakukan merupakan kegiatan Tanya jawab secara
langsung dengan pembimbing lapangan. Tujuannya adalah untuk
mendapatkan informasi yang lebih jelas dan akurat tentang bagaimana cara
kerja seorang Video Editing dalam sebuah produksi program acara. Selama
wawancara dilakukan, didapat jawaban-jawaban dari pembimbing
lapangan yang mana jawaban tersebut bisa menambah wawasan,
pengetahuan, dan pengalaman tentang proses pembuatan sebuah program
acara.
Beberapa orang yang di wawancara antara lain mas Donald Rio
sebagai pembimbing lapangan yang berposisi sebagai kepala group video
editor. Bapak Beni Hendratmo selaku kepala post production department,
20
selain itu juga melakukan wawancara pada mas Nova, mas Nanang, dan
mbak Rohma sebagai editor senior di post production department.
c. Partisipasi
Pengetahuan dan pengalaman yang terbatas terkadang membuat
kesulitan untuk melaksanakan tugas dari pembimbing saat proses editing
dengan menggunakan software yang baru dikenal. Oleh karena itu, secara
bertahap dibimbing langsung oleh pembimbing lapangan yang di sini juga
bertindak sebagai kordinator Video Editing. Berpartisipasi dalam pekerjaan
setiap hari selama proses Kuliah Kerja Profesi. Mulai dari tanggal 8
Desember 2014 hingga 9 Januari 2015 sesuai dengan tugas dan tanggung
jawab yang diberikan oleh pembimbing lapangan.
2.2.2 Pengumpulan Data Sekunder
a. Analisis Dokumen dan Rekaman
Proses Kuliah Kerja Profesi selain melakukan pengumpulan data
primer juga melakukan pengamatan melalui tayangan di televisi.
Pekerjaannya yaitu mencoba melihat seberapa jauh peran dari seorang
video editor dalam memberikan sebuah tayangan yang menarik. Selain itu
dalam ruangan post production juga sangat dituntut untuk bekerja cepat
dan tepat dalam memberikan hasil editing.
21
b. Studi Pustaka
Melalui beberapa buku tentang teori dan metode video editing
mencoba menemukan kesamaan dalam kerja langsung di lapangan. Di
samping itu juga mencari artikel dan e-book di internet mengenai kinerja
dari seorang video editing di stasiun televisi. Juga meminta data
perusahaan kepada HRD MNC TV yang memang telah dipersiapkan untuk
anak magang maupun yang lainnya sebagai bahan untuk penulisan laporan
KKP. Buku-buku yang dibaca antara lain Menjadi Sutradara Televisi tahun
2004 karangan Naratama, Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan
Televisi tahun 2005 karangan Morisson, Teknik Produksi Progam Televisi,
tahun 2007 Karangan Fred Wibowo, Video Editing dan Video Production
tahun 2008 dari Wahana Komputer.
22
BAB III
PELAKSANAAN KERJA PROFESI
3.1 Tinjauan Umum Perusahaan
1. Sejarah Perusahaan
MNC TV mulai mengudara sejak tanggal 20 Oktober 2010 dengan tag-
line atau slogan “Selalu di Hati”. Logo dan merek perseroan MNC TV ini
diharapkan dapat memperluas pangsa pasar dan pemirsa dari stasiun ini.
Bersamaan dengan kehadiran MNC TV, publik dapat menyaksikan peningkatan
kualitas dan keragaman tayangan, sebagai hasil dari komitmen untuk
memperbaiki kerja dan budaya perseroan. MNC TV pada awalanya mengunakan
nama dan slogan TPI, dimana TPI sendiri didirikan pada tahun 1990 di Jakarta.
Sebagai perusahaan yang bergerak dalam bidang jasa penyiaran televisi di
Indonesia. TPI merupakan perusahaan swasta ketiga yang mendapatkan izin
penyiaran televisi pada tanggal 1 Agustus 1990, dan sebagai stasiun televisi
pertama yang mendapat izin penyiaran secara nasional. TPI mulai beroperasi
secara komersial sejak tanggal 23 Januari 1991, dan pada bulan Juli 2006, Media
Nusantara Citra (MNC) mengakuisisi 75 % saham TPI. Secara resmi TPI
bergabung menjadi salah satu televisi yang dikelola MNC yang juga merupakan
induk dari RCTI dan Global TV.
MNC TV sejak awal juga telah membuktikan diri sebagai stasiun televisi
yang paling jeli dalam menangkap selera dan kebutuhan masyarakat Indonesia,
stasiun televisi yang benar – benar menampilkan citra Indonesia, dan
23
mengedepankan tayangan - tayangan sopan dan bisa dinikmati seluruh keluarga.
Program - program yang sangat Indonesia inilah yang mampu mengantarkan
MNC TV sebagai stasiun televisi papan atas Indonesia. MNC TV sendiri
senantiasa mengasah diri sebagai partner yang memberikan layanan terbaik bagi
seluruh mitra usaha. Dengan dukungan SDM profesional, MNC TV siap menjadi
televisi terdepan yang dapat diandalkan.
2. Logo
3. Visi, Misi, dan Slogan
Visi : Pilihan Utama Pemirsa Indonesia
Misi : Menyajikan Tayangan Bercita Rasa Indonesia yang
Menghibur dan Inspiratif
Slogan : Selalu di Hati
24
4. Fasilitas
1. Studio
Empat studio produksi dilengkapi dengan sistem digital
2. Master Control Room
Pusat operasional siaran MNCTV yang sudah menggunakan sistim
digital.
3. Post Production Centre
Terdiri dari 3 unit linier editing, 8 unit non linier editing, 3 unit cut to
cut, 4 set QC equipment.
4. Technical Outside Broadcast Equipment
Terdiri dari 21 unit camera plus assesoris.
5. Outside Broadcast Van (OB Van)
Terdiri dari 3 camera system dan 1 unit mini van dilengkapi 2 camera .
6. Satelit News Gathering (SNG)
Terdiri dari 2 unit SNG untuk siaran langsung outdoor dalam waktu
singkat.
Studio 4 MNC TV
25
3.2 Pelaksanaan Kerja Profesi
1. Waktu dan Tempat Kuliah Kerja Profesi
Kerja Profesi dilaksanakan selama 1 bulan sejak tanggal 8 Desember
2014 hingga 9 Januari 2015. Pelaksanaan KKP bertempat di ruang editing 4
gedung post production MNC TV. Untuk jam kerja pada MNC TV khususnya
tim paska produksi ini dibagi menjadi 3 shift. Untuk minggu pertama saya
mendapatkan shift I yaitu pada jam 09:00 WIB sampai 17:00 WIB, minggu
berikutnya saya ditempatkan di shift II pada jam 17:00 WIB sampai 24:00
WIB, 2 minggu berikutnya saya ditempatkan di shift III hingga berakhir masa
KKP.
Selama satu bulan ketentuan jadwal menyesuaikan instruktur Kerja
Profesi. Kegiatan KKP diliburkan pada hari Sabtu dan minggu atau pada hari
libur nasional. Terkadang ada waktu lembur jika ada program yang harus kejar
tayang.
2. Deskripsi Pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi
Selama pelaksanaan kuliah kerja profesi di MNC TV sebagai video
editing lebih ditempatkan untuk mengedit tayangan lokal konten. Selain
mengedit lokal konten juga mengedit beberapa progam acara seperti “TV
Champion”. Selain itu juga membantu para video editor untuk capture video
dari hasil syuting MNC Muslim yang akan di edit. Berkas berita acara kegiatan
selama proses KP terlampir.
26
Gambar saat proses editing Lokal Konten
Untuk materi editing lokal konten yang menentukan adalah tim
programming. Jadi tim programming akan mengupload materinya di NAS.
NAS sendiri adalah sebuah software dimana semua hasil syuting dan materi
grafis dan juga hasil eksport akan berada disitu. Jadi nantinya tim
programming dan tim Quality control tinggal mengkoreksi di software NAS
tersebut. Setelah tim programming mengupload materi yang akan diedit kami
segera mendownload materi tersebut dan kemudian diedit sesuai lokasi
tayangan acara tersebut. Setelah selesai nantinya juga akan diupload di NAS
dan hasil eksportan akan diperiksa lagi oleh tim quality control.
Logo program mata pancing
27
Materi-materi local content yang di edit antara lain mata pancing,
jendela dan pelesir. Mata pancing adalah salah satu program unggulan MNC
TV yang membahas tema seputar meamancing. Tim mata pancing tidak hanya
meliput acara memancing di Indonesia saja tetapi juga di beberapa Negara lain
seperti pada saat tayang pada tanggal 16 hingga 26 agustus 2013, tim mata
pancing melakukan perjalanan ke wilayah Amerika Serikat. Mata pancing
berisi liputan seputar memancing baik di danau, sungai dan laut. Tidak hanya
memancing tetapi juga menampilkan pesona keindahan alam sekitar lokasi
memancing.
Program lainnya yaitu pelesir, program ini mengajak para penonton
utnuk mengunjungi berbagai tempat di tanah air sekaligus mengungkap
berbagai keindahan dan potensi wisata serta budaya daerah yang dimilikinya.
Selain itu juga dapat sebagai referansi berlibur atau perjalanan wisata bagi
penonton. Ada juga program Jendela, program ini hampir mirip dengan pelesir,
perbedaanya pada sudut pandang yang meneropong alam dan budaya dari
perspektif humanis. Selain meliput tempat-tempat indah di seluruh pelosok
nusantara penonton juga diajak untuk mengetahui kebiasaan dari masyarakat
yang di kunjungi.
bumper in program Jendela
28
Tugas saya sebagai local content editor yaitu mengedit ulang program-
program di atas yang telah tayang secara nasional pada chanel MNC TV untuk
ditayangkan kembali pada kanal-kanal MNC TV dan stasiun MNC TV daerah.
Diantaranya mengganti promo-promo iklan yang tampil, mengaganti bumper
in dan out dengan yang terbaru, menambahkan station id yang baru sesuai
dengan daerah yang akan menayangkan program tersebut.
Bumper in program Pelesir
Selain itu juga ada beberapa program yang tidak local content seperti
program TV champion. Program ini di berikan jika program yang diedit akan
segera tayang atau saat editor utama MNC TV sedang bertugas semua,
sehingga saya diberi kesempatan untuk mengedit program non local content.
29
Progam Acara : TV Champhion
Tayang : Senin – Jum’at
Pukul : 16:00 WIB
Untuk progam acara “TV Champion” materi pemotongan time code
diberikan langsung oleh produser dari acara tersebut. Jadi produser sudah
merincikan time code yang kan dimasukkan dalam tayangan tersebut. Jadi kita
memasukkan time code berapa saja yang harus masuk dalam tayangan. Namun,
semua time code tersebut tidak semuanya pas pada perpotongan gambar.
Disinilah tim video editor memberikan pembenaran supaya perpotongan
tersebut tidak terkesan jumping.
Untuk hasil edit dari “TV Champion” ini tanpa melakukan eskport
terlebih dahulu. Dalam progam AVID Media Composer sudah mendukung fitur
yang hasil edit bisa langsung dikirim ke liblary sebelum tayang di televisi. Jika
dari tim quality control melihat sebuah kejanggalan maka tim quality control
berhak memberitahukan kepada kordinator video editing untuk di revisi lagi
sampai benar-benar siap tayang.
30
3. Kendala dan Solusi
Beberapa kendala yang dihadapi selama kerja profesi di MNC TV salah
satunya dengan adaptasi lingkungan yang baru, karena banyak berinteraksi
dengan rekan kerja yang lebih tua. Selain itu juga harus banyak berlatih untuk
menyesuaikan software editing yang di gunakan di MNC TV yaitu Avid Media
Composer yang belum sempat diberikan pelajaran sebelumnya di kampus.
Selama menempuh Kerja Profesi di MNC TV banyak kenyamanan yang
didapatkan disana. Semua anggota karyawan yang supel dan mudah bergaul
menjadikan proses belajar dan penyesuaian dapat berjalan dengan mudah dan
cepat.
31
BAB IV
PENUTUP
4.1 Kesimpulan
Kuliah Kerja Profesi di MNC TV, banyak mendapatkan ilmu-ilmu untuk
terjun di dunia kerja nanti. Dalam Kuliah Kerja Profesi di MNC TV, ditempatkan
sebagai editor dan memanfaatkan sebaik - baiknya untuk belajar lebih dalam
tentang proses editing pada program acara yang ditayangkan di stasiun televisi.
Selain itu mendapatkan pengetahuan baru yang belum pernah diajarkan di bangku
perkuliahan yaitu mempelajari software AVID Media Composer.
Selama Kuliah Kerja Profesi banyak mengamati tentang bagaimana cara
kerja editor dalam stasiun televisi khususnya di MNC TV. Selain itu dapat
mengerti secara langsung tentang apa saja tugas dan tanggung jawab sebagai
editor. Dalam proses editing, seorang editor harus teliti dan jeli dalam mengedit
video. Dengan pelaksanaan kuliah Kerja Profesi ini, semoga mendapatkan
manfaat dengan sebaik – baiknya, serta mampu mengaplikasikan pengalaman
kerja yang sudah di dapatkan selama Kuliah Kerja Profesi di MNC TV.
4.2 Saran
1. Saran Untuk Institut
Untuk mata Kuliah Kerja Profesi ini diharapkan lebih disosialisasikan
bahwa kuliah kerja profesi ini nantinya untuk pembekalan dasar keahlihan, dan
pengembangan kreativitas bagi mahasiswa. Diharapkan melalui pelaksanaan
32
kuliah Kerja Profesi mahasiswa memperoleh kesempatan untuk lebih berapresiasi
dalam dunia kerja yang sebenarnya.
2. Saran Untuk Fakultas
Program kuliah bagi mahasiswa agar lebih dikenalkan lagi dengan
teknologi pertelevisian digital saat ini. Mahasiswa harus belajar software –
software editing yang mumpuni. Diharapkan mahasiswa diajarkan lebih dari satu
software editing khususnya Avid Media Composer, sehingga dapat menjadi bekal
untuk mahasiswa nanti pada saat melaksanakan Kuliah Kerja Profesi dan bekerja
di stasiun televisi sesudah lulus.
3. Saran Untuk MNC TV
Dalam pelaksanaan Kuliah Kerja Profesi di divisi paska produksi
khususnya, semoga terus dapat meningkatkan kualitas dalam pembimbingan bagi
mahasiswa-mahasiswa yang melaksanakan Kuliah Kerja Profesi. Untuk
praktikan-praktikan berikutnya harap diberi kesempatan praktek yang lebih
fariatif sehingga praktikan dapat mengeksplorasi kemampuannya secara
maksimal. Semoga pengetahuan dan pengalaman yang berharga yang didapatkan
selama melaksanakan Kuliah Kerja Profesi di MNC TV dapat menjadi bekal yang
berharga.
33
DAFTAR PUSTAKA
Sumber Buku :
Naratama. Menjadi Sutradara Televisi. Jakarta. 2004: Grasindo
Morisson. Media Penyiaran Strategi Mengelola Radio dan Televisi. Tangerang.
2005: Ramdina Prakarsa
Fred Wibowo, Teknik Produksi Program Televisi, Yogyakarta: Pinus
Book Publiser, 2007.
Wahana Komputer. Video Editing dan Video Production, Jakarta: PT Elex
Media Komputindo, 2008
Sumber Dokumen MNCTV :
Rdt & Ga, Sejarah MNCTV, Jakarta: Jl. Pintu II Taman Mini Indonesia Indah,
2008
Pradipta Priyottama, HRD MNCTV, Bagan Struktur Organisasi MNCTV, Jl. Pintu
II Taman Mini Indonesia Indah, 2013
Romayanti, Post Production Admin, Bagan Alur Kerja Post Production MNCTV,
Jl. Pintu II Taman Mini Indonesia Indah, 201
34
35