laporan kunjungan kerja spesifik komisi viii dpr ri … · 2019-04-09 · dalam rangka pelaksanaan...
TRANSCRIPT
LAPORAN KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI
KE KABUPATEN TABANAN PROVINSI BALI MASA SIDANG II TAHUN SIDANG 2018 – 2019
“DALAM RANGKA PENINJAUAN PROGRAM REHABILITASI SOSIAL DI BALAI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS SENSORIK
NETRA (BRSPDSN) MAHATMIYA”
29 NOVEMBER 2018
SEKRETARIAT KOMISI VIII DPR RI
DAFTAR ISI
BAB I : Pendahuluan
BAB II : Sekilas tentang BRSPDSN Mahatmiya Bali
BAB III : Laporan Kunjungan Kerja
BABIV : Penutup
RANCANGAN JADWAL ACARA TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI
DALAM RANGKA MENINJAU PROGRAM REHABILITASI SOSIAL KE PROVINSI BALI
TANGGAL 29 NOPEMBER 2018
NO.
HARI/TANGGAL
ACARA
KETERANGAN
1.
Kamis, 29 Nopember 2018
Pkl. 05.00 WIB Berkumpul di Terminal 3 Ultimate Bandara Internasional Soekarno Hatta, Gate 5.
Check-in 1 (satu) jam sebelum keberangkatan
Pkl. 05.35 WIB Take Off dari Bandara Soekarno Hatta
Dengan Pesawat Garuda (GA 400 )
Pkl. 08.40 WIB Tiba Di Bandar Udara Ngurah Rai Bali, langsung menuju Balai Tuna Netra Mahatmiya, Kec. Kediri, Tabanan.
Penjemputan oleh Protokol
Pkl. 10.45 WIB Peninjauan lapangan ke Balai Tuna Netra Mahatmiya, Kec. Kediri, Tabanan didampingi Kadinsos Bali dan Kadinsos Kab. Tabanan.
Dikoordinasikan oleh Protokol
Pkl. 12.30-13.30 WIB Ishoma
Pkl. 13.30-15.00 WIB Menuju Bandar Udara Ngurah Rai Bali
Dikoordinasikan oleh Protokol
Pkl. 16.05 WIB Take off dari Bandar Udara Ngurah Rai Bali menuju Jakarta
Dengan Pesawat Garuda (GA 439)
Pkl. 17.10 WIB Tiba di Bandara Soekarno Hatta Cengkareng
DAFTAR NAMA ANGGOTA TIM KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI
DALAM RANGKA MENINJAU PROGRAM REHABILITASI SOSIAL KE PROVINSI BALI
TANGGAL 29 NOPEMBER 2018
NO.
N A M A
NO. ANG./FRAKSI
KETERANGAN
DAPIL
1. DR. IR.H.D. SODIK MUDJAHID, M.SC
A-343/F.GER PIMPINAN KOMISI VIII DPR
RI
JABAR I
2. DRS. H. SAMSU NIANG, M.Pd A-227/F.PDIP ANGGOTA SULSEL II
3. DR. IR. MARKUS NARI, M.SI A-314/F.PG ANGGOTA SULSEL III
4. DRA. HJ. RUSKATI ALI BAAL A-394/F.GER ANGGOTA SULBAR
5. EVI ZAINAL ABIDIN, B.Com A-429/F.PD ANGGOTA JATIM II
6. IR. NANANG SAMODRA, K.A., M.Sc.
A-443/F.PD ANGGOTA NTB
7. IR. DRS. BAMBANG BUDI SUSANTO
A-492/F.PAN ANGGOTA JATIM IX
8. KH. DJA’FAR SHODIK, SH. A-24/F.NASDEM ANGGOTA JATIM XI
BAB I PENDAHULUAN
A. UMUM
Dalam rangka pelaksanaan tugas dan fungsi DPR RI, sesuai ketentuan Peraturan Tata Tertib DPR RI, maka Komisi VIII DPR-RI dalam kunjungan Kerja Spesifik Masa Persidangan II Tahun Sidang 2018 - 2019 telah membentuk Tim Kunjungan Kerja Spesifik yakni ke Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
B. DASAR KUNJUNGAN KERJA
1. Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 20, 20A, 21 dan 23 tentang tugas DPR-RI di bidang Legislasi, Anggaran dan Pengawasan.
2. Undang undang Nomor 17 tahun 2014 tentang MD3 sebagaimana telah diubah dalam Undang undang Nomor 42 Tahun 2014 tentang perubahan atas Undang undang Nomor 17 tahun 2014 Tentang Majelis Permusyawaratan Rakyat, Dewan Perwakilan Rakyat, Dewan Perwakilan Daerah, dan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
3. Keputusan DPR RI Nomor 01 tahun 2014 tentang Tata Tertib:
a. Pasal 6 dan 7 tentang Wewenang dan Tugas DPR RI;
b. Pasal 58 Ayat (3) tentang Tugas Komisi di bidang Pengawasan;
c. Pasal 59 Ayat (3) huruf (f) tentang Pelaksanaan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi DPR RI.
4. Keputusan rapat Internal Komisi VIII DPR RI tanggal 21 November 2018
C. MAKSUD DAN TUJUAN 1. Melaksanakan fungsi pengawasan program rehabilitasi sosial lebih
khusus pelaksanaan kebijakan pelayanan dan perlindungan bagi penyandang disabilitas netra di wilayah Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
2. Memastikan adanya kepedulian dan tanggung jawab pemerintah terutama kementerian Sosial RI terhadap penyandang disabilitas netra di wilayah Kabupaten Tabanan Provinsi Bali .
3. Menyerap aspirasi daerah dari unsur dinas sosial maupun masyarakat terkait perlindungan dan pelayanan penyandang disabilitas netra di wilayah Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
4. Mendapatkan masukan berupa data faktual tentang pelaksanaan perlindungan dan pelayanan dari unit pelaksana teknis di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Mahatmiya dan penyandang disabilitas netra di wilayah Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
5. Melakukan pengawasan lapangan langsung dengan mengecek kondisi klien panti yang mencakup pelayanan, perlindungan dan tanggung jawab sekaligus melakukan pengawasan terhadap dukungan manajemen,
kelayakan standar sarana dan prasarana pengelolaan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN)
D. MENGAPA KOMISI VIII DPR RI PERLU MELAKUKAN KUNJUNGAN SPESIFIK KE BALAI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS SENSORIK NETRA (BRSPDSN) MAHATMIYA TABANAN PROVINSI BALI? Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Mahatmiya merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Sosial Republik Indonesia, bergerak dibidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Kecacatan (ODK), bertugas memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas agar mampu mandiri. PSBN Mahatmiya Bali dalam rangka implementasi hak-hak serta peningkatan kesejahteraan orang dengan kecacatan melalui rehabilitasi sosial di dalam panti dan di luar panti. ODK yang belum atau tidak memungkinkan untuk diberikan rehabilitasi sosial di dalam panti maka akan dilayani di luar panti (outreach services). PSBN Mahatmiya Bali memiliki kapasitas tampung 50 orang penerima manfaat terdiri dari 50 orang penyandang disabilitas netra.
Untuk Jangkauan pelayanannya meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan (Kendari). Atau bisa dikatakan keberadaan Panti Sosial Bina Netra (PSBN) Mahatmiya Kabupaten Tabanan Provinsi Bali adalah UPT terdepan di wilayah timur Indonesia
E. DATA DAN FAKTA Jumlah penyandang disabilitas tuna netra di negara Indonesia pada tahun 2016 berjumlah kurang lebih 3.5 juta, sedangkan jumlah panti yang menangani penyandang disabilitas tuna netra jumlahnya masih sangat terbatas. Pada bulan Juli 2018 pimpinan komisi VIII melakukan kunjungan ke panti sosial bina netra di kota Bandung ditemukan banyak fasilitas sarana dan prasarana yang sudah tidak layak.
BAB II SEKILAS TENTANG BALAI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG
DISABILITAS SENSORIK NETRA (BRSPDSN) MAHATMIYA
Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Mahatmiya merupakan Unit Pelaksana Teknis Kementerian Sosial Republik Indonesia, bergerak dibidang Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Orang Dengan Kecacatan (ODK), bertugas memberikan bimbingan, pelayanan dan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas agar mampu mandiri. PSBN Mahatmiya Bali dalam rangka implementasi hak-hak serta peningkatan kesejahteraan orang dengan kecacatan melalui rehabilitasi sosial di dalam panti dan di luar panti. ODK yang belum atau tidak memungkinkan untuk diberikan rehabilitasi sosial di dalam panti maka akan dilayani di luar panti (outreach services). PSBN Mahatmiya Bali memiliki kapasitas tampung 50 orang penerima manfaat terdiri dari 50 orang penyandang disabilitas netra. Jangkauan pelayanan meliputi Provinsi Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, Jawa Timur dan Sulawesi Selatan (Kendari).
bahwa PSBN Mahatmiya secara kelembagaan milik Kementerian Sosial RI yang memberikan pelayanan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas netra. kegiatan-kegiatan PSBN Mahatmiya sebagai sarana untuk memberikan kemandirian melalui bimbingan, seperti bimbingan keterampilan massage sport, shiatsu, suthaiho, refleksi, computer bicara, anyaman, music, gong tradisional Bali, dan kegiatan-kegiatan lain yang memberikan modal kemandirian bagi penyandang disabilitas netra. Alamat Kantor : Jalan S. Parman No 1 Tabanan - Bali Telp/fax : 0361-811661 Kode Pos : 82123
Website : http://mahatmiya.kemsos.go.id email : [email protected]
A. SEJARAH
Awal berdiri tahun 1957 Berdiri yayasan pendidikan Dria Raba "Panti Guna Dria Raba"
1 -10-1959 Berganti Nama Menjadi Sasana Rehabilitasi Penderita Catat Netra “Dria Raba”
17 -01-1985 Nama "Dria Raba diganti dengan "Mahatmiya"
15 -10-1985 Pindah alamat ke Jl. S. Parman No.1 Kediri Tabanan
1 -10-1994 Nama Sasana Rehabilitasi Penderita Cacat Netra diganti dengan Panti Sosial Bina Netra
1999 Menjadi unit pelaksana teknis Departemen Sosial Terlikuidasi bergabung menjadi UPT Badan Kesejehteraan Sosial Nasional (BKSN)
2001 Kembali Menjadi UPT Departemen Sosial
2007 Melaksanakan Program Multi Layanan dan Program Penjangkauan
2010 Nama Departemen Sosial RI Berubah menjadi Kementerian Sosial RI
B. Tugas Pokok
Memberikan bimbingan, pelayanan, dan rehabilitasi sosial yang bersifat kuratif, rehabilitatif, promotif dalam bentuk bimbingan pengetahuan dasar pendidikan, fisik, mental, sosial, pelatihan, ketrampilan, resosialisasi, bimbingan lanjut bagi penyandang cacat netra agar mampu mandiri dan berperan aktif dalam kehidupan bermasyarakat serta pengkajian dan penyiapan standar pelayanan, pemberian informasi dan rujukan Sesuai Keputusan Menteri Sosial RI No. 85/HUK/tahun 2007 PSBN Mahatmiya sebagai salah satu UPT di lingkungan kementerian sosial RI yang menyelenggarakan uji coba multi layanan kepada penyandang cacat tubuh ringan dan tuna rungu wicara
C. Fungsi
1. Penyusunan Rencana dan Program, Evaluasi dan Laporan
2. Pelaksanaan Registrasi, Observasi, Identifikasi, Diagnosa Sosial dan Perawatan
3. Pelaksanaan Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial yang Meliputi Bimbingan Mental, Fisik dan Ketrampilan
4. Pelaksanaan Resosialisasi, Penyaluran dan Bimbingan Lanjut
5. Pelaksanaan Pemberian Perlindungan Sosial, Advokasi Sosial, Informasi dan Rujukan
6. Pelaksanaan Pusat Model Pelayanan Rehabilitasi dan Perlindungan Sosial
7. Pelaksanaan Urusan Tata Usaha
D. VISI “Mewujudkan Kesetaraan dan Kemandirian Sosial Penyandang Disabilitas di Masyarakat”
E. MISI
1. Menyelenggarakan Rehabilitasi Sosial bagi penyandang disabilitas sesuai dengan standar Rehabilitasi Sosial yang berlaku
2. Meningkatkan Sumber Daya Manusia Penyandang Disabilitas
3. Meningkatkan profesionalisme Pekerja Sosial dalam Rehabilitasi Sosial bagi Penyandang Disabilitas
4. Memenuhi sarana dan prasarana penunjang kegiatan panti sesuai dengan Standar Rehabilitasi Sosial
F. TUJUAN
1. Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Bagi Penyandang Cacat Netra, Penyandang Cacat Tubuh, dan Penyandang Cacat Rungu Wicara Sesuai Standar
2. Aparatur Struktural dan Aparatur Fungsional Telah Memenuhi Kualifikasi dan Kompetensi Sesuai Dengan Nomenklatur yang Ditetapkan
3. Penyebarluasan Informasi Mengenai Pelayanan dan Rehabilitasi Sosial Penyandang Cacat Kepada Seluruh Lapisan Masyarakat
4. Menumbuhkembangkan Kemitraan dalam Penyaluran Mantan Penerima Manfaat
5. Sarana dan Prasarana Aparatur Pemerintah dan Sarana Prasarana Penunjang Kegiatan Panti Sesuai Dengan Peraturan yang Berlaku
BAB III
LAPORAN HASIL KUNJUNGAN KERJA SPESIFIK KOMISI VIII DPR RI
KE BALAI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS
SENSORIK NETRA (BRSPDSN) TABANAN PROVINSI BALI
A. PERTEMUAN DENGAN KEPALA BALAI REHABILITASI SOSIAL
PENYANDANG DISABILITAS SENSORIK NETRA (BRSPDSN) DAN KLIEN PENERIMA MANFAAT BALAI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS SENSORIK NETRA (BRSPDSN)
Rombongan kunjungan kerja spesifik komisi VIII DPR RI disambut oleh kepala Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Mahatmiya Bapak I Ketut Supena dan Kepala Dinas Sosial Kabupaten Tabanan Bapak I Made Gunawan beserta jajarannya. Selain itu hadir pula kepala Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik Kementerian Sosial RI Bapak Bambang Sugeng dan Ibu Morharjani kepala Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Intelektual Kementerian Sosial RI. Kepala Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) menyampaikan terimakasih yang sebesar-besarnya atas kehadiran dan perhatian dari Komisi VIII DPR RI di Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Mahatmiya. Selain itu disampaikan pula perkembangan situasi dan kondisi Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN), antara lain:
1. BRSPDSN Mahatmiya merupakan unit pelaksana teknis yang berada di
bawah dan bertanggung jawab kepada Direktur Jenderal Rehabilitasi
Sosial Kementerian Sosial RI. yang bertugas memberikan rehabilitasi
sosial bagi penyandang disabilitas sensorik netra. Struktur tugas dan
fungsi PSBN Mahatmiya Bali diatur melalui Permensos 106/HUK/2006
tentang Organisasi dan Tata Kerja Panti Sosial di Lingkungan
Departemen Sosial. Dengan terbitnya Peraturan Menteri Sosial RI
Nomer 18 Tahun 2018 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana
teknis rehabilitas penyandang disabilitas di lingkungan dirjen rehabilitasi
sosial, terjadi perubahan nomenklatur dan tata kerja dari PSBN
Mahatmiya Bali menjadi BRSPDSN Mahatmiya Bali yang akan berlaku
mulai Januari Tahun 2019.
2. BRSPDSN Mahatmiya Bali sampai saat ini melaksanakan tugas pokok
untuk memberikan rehabilitasi sosial bagi penyandang disabilitas
sensorik netra. Bentuk rehabilitasi sosial yang diberikan meliputi :
a. Terapi penghidupan (livelyhood)
b. Terapi fisik
c. Terapi Mental spiritual
d. Terapi keterampilan
3. Struktur organisasi dan pembagian tugas pada bagian yang ada di panti
sudah di tetapkan melalui Peraturan Menteri Sosial RI Nomer 18 Tahun
2018 tentang organisasi dan tata kerja unit pelaksana teknis rehabilitas
penyandang disabilitas di lingkungan dirjen rehabilitasi sosial.
4. Jumlah ASN yang ada di BRSPDSN Mahatmiya sebanyak 37 orang
sedangkan jumlah pe ngawai tidak tetapnya sebanyak 6 orang.
5. Penerima manfaat yang ada di BRSPDSN Mahatmiya Bali berasal dari 7
provinsi yang menjadi wilayah kerja yakni :
a. Provinsi Jawa Timur
b. Provinsi Bali
c. Provinsi NTB
d. Provinsi NTT
e. Provinsi Sulawesi Tenggara
f. Provinsi Kalimantan Tengah
g. Provinsi Papua
6. Jumlah penerima manfaat dalam balai berdasarkan derah asal adalah sebagai
berikut :
a. Provinsi Bali sebanyak 21 orang yang terdiri dari lali-laki 13 orang,
perempuan sebanyak 8 orang.
b. Provinsi NTB sebanyak 17 orang yang terdiri dari 8 orang laki-laki
dan 9 orang perempuan.
c. Provinsi NTT sebanyak 6 orang yang terdiri dari 5 orang laki-laki dan
1 orang perempuan
d. Provinsi Jawa Timur sebnayak 4 orang yang terdiri dari 3 orang laki-
laki dan 1 orang perempuan
e. Provinsi Sulawesi tenggara sebanyak 2 orang laki-laki. 7. Jumlah penerima manfaat luar balai pada tahun 2018 adalah 220 orang
penerima manfaat dengan rincian sebagai berikut :
a. Provinsi Jawa Timur sebanyak 110 penerima manfaat
b. Provinsi Bali sebanyak 30 orang penerima manfaat.
c. Provinsi NTB sebanyak 30 orang penerima manfaat
d. Provinsi NTT sebanyak 20 orang penerima manfaat
e. Provinsi Sulawesi Tenggara sebanyak 30 orang penerima manfaat.
8. Sumber anggaran yang digunakan untuk operasional BRSPDSN
Mahatmiya Bali setiap tahun berasal dari APBN, dan tertera dalam DIPA
BRSPDSN Mahatmiya Bali. Dimana anggaran tersebut mengcover
anggaran untuk :
a. Belanja barang.
b. Belanja Modal
c. Belanja Operasional
d. Belanja pegawai
9. Materi pelatihan yang diberikan di BRSPDSN Mahatmiya Bali adalah
sebagai berikut :
a. Orientasi Mobilitas
b. Activity Daily Living Skill
c. Anatomi dan fisiologi
d. Patologi
e. Computer bicara
f. Baca Tulis Braile
g. Budi pekerti
h. agama
i. Kewirausahaan
j. Keterampilan massage
k. Keterampilan kerajinan tangan
l. Keterampilan music
m. Keterampilan seni tari, gong dan geguntangan
n. Bahasa inggris
o. Pramuka
10. BRSPDSN Mahatmiya Bali memiliki standar tertentu sehingga dapat
dijadikan sebagai rujukan bagi BRSPDSN yang lain, standar tersebut
antara lain :
a. Standarisasi proses rehabilitasi yang telah berjalan sesuai dengan
urutan dan aturan yang jelas serta dijalakan dengan professional dan
dari oleh berbagai profesi dari berbagai disiplin ilmu sesuai dengan
yang dibutuhkan.
b. Proses pelaksanaan kegiatan sudah diatur dan terstandarisasi
tercermin dari diperolehnya ISO 9001: 2015 tentang Quality
Managemen System.
c. Capain output yang dihasilkan dari proses rehabilitasi BRSPDSN
Mahatmiya Bali Banyak yang sudah berhasil bekerja dan mandiri.
d. Kelengkapan saranan prasarana yang sesuai dengan standar yang
dibutuhkan untuk melaksanakan proses rehabilitasi sosial bagi
penyandang disabilitas khususnya netra.
e. Pengembangan networking yang cukup luas yang sudah di miliki oleh
BRSPDSN Mahatmiya Bali sehingga dapat di jadikan model dalam
pengembangan panti lainnya kedepan dalam menjalin kerja sama
dengan lembaga lainnya.
11. Capaian prestasi yang sudah di raih BRSPDSN Mahatmiya bali tahun
2017 s/d 2018
a. Melatih Pelatih (TOT) 10 orang dari Republik Fiji keterampilan URUT
Massage
b. PM atas Nama I Kadek Rai Astawa mendapatkan Juara 2 Lomba
Catur Tingkat SLB se Provinsi Bali Pada Tahun 2017.
c. Mahatmiya Band mendapatkan penghargan sebagai band 10 besar
terbaik pada HUT Bhayangkara pada Tahun 2018.
d. Mendapatkan sertifikasi ISO 9001.2015 tentang Quality Management
System pada Tahun 2018 dengan nilai terbaik.
e. Sebagai lembaga tempat praktikum regular dari universitas baik
diluar maupun dalam negeri seperti :
Flinders University Australia
Universitas Islam Negeri Surakarta
Universitas Buya Hamka (UHAMKA) Jakarta.
f. Membuat Inovasi sebagai sarana bimbingan bagi PM berupa Cafe
yang diberi nama ARTNE COFFEE dan dikelola oleh PM yang
merupakan penyandang disabilitas netra dan menjadi yang pertama
di dunia.
g. Membuat program inovasi pelayanan publik dengan nama
“GEMPITA” (gerakan menjadi pengusaha bagi penyandang
disabilitas netra)
h. Melakukan kerja sama dengan pihak PEMDA yang ada di Bali seperti
Pemkab Badung dan Pemprov Bali dimana BRSPDSN Mahatmiya
Bali dilibatkan sebagai Instruktur pada program progam kegiatan
pelatihan bagi penyandang disabiltas netra seperti pada Kegiatan
Pelatihan Keterampilan Massage bagi penyandang disabilitas netra
yang ada di Kabupaten Badung dan Provinsi Bali. Mahatmiya di
percaya sebagai tenaga ahli di Provinsi Bali dan Kabupaten Badung
dalam kegiatan Unit Pelayanan Sosial Keliling
i. Mendapatkan mendali 4 emas 2 perak dan 1 perunggu pada
PERPROV Bali Tahun 2018.
j. Mendapatkan mendali emas pada cabang olah raga lempar lembing
pada Tahun 2006 di Vietnam atas nama I Nyoman Oka
k. Mendapatkan mendali perak pada cabang olah raga lempar cakram
pada Tahun 2006 di Vietnam atas nama I Made Yasa
l. Mendapatkan mendali emas pada cabang olah raga lempar cakram
pada Papernas Bandung pada Tahun 2016 atas nama I Made Adi
Purnawan.
m. PM BRSPDSN Mahatmiya a.n Andi Permana Yudi mendapatkan
Juara 3 Pada acara “Got Talent Special Kids” Se-Bali Tahun 2017.
n. BRSPDSN MAHATMIYA BALI mendapatkan penghargaan dari
MURI atas pencapaian rekor Tari Kecak Masal yang diikuti oleh 220
Orang penyandang disabilitas Netra dari 5 provinsi yakni Jawa Timur,
Bali, NTB, NTT dan Sulawesi Tenggara pada Desember 2017.
o. PM atas Nama I Made Sunada mendapatkan Juara 3 pada lomba
cerita pendek tingkat SLB se Bali Pada Tahun 2017.
B. PENINJAUAN SARANA DAN PRASARANA BALAI REHABILITASI SOSIAL PENYANDANG DISABILITAS SENSORIK NETRA (BRSPDSN) MAHATMIYA. Rombongan Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI melakukan peninjauan ke berbagai fasilitas dan sarana pendukung Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Mahatmiya, peninjauan dimaksudkan untuk mengetahui, kelayakan, kelengkapan kualitas fasilitas sarana dan prasarana BRSPDSN.
1. Data dan Fakta Kunjungan Kerja a. Sarana prasarana yang dimiliki BRSPDSN Mahatmiya Bali untuk
mendukung pelaksanaan operasional dan kegiatan rehabilitasi sosial
sudah cukup memadai, namun perlu modernisasi dalam rangka
menuju Balai sebagai centre of excellent dan role model bagi lembaga
kesejahteraan sosial yang dikelola oleh Kabupaten/Kota dan Provinsi.
b. Jumlah kamar tidur asrama yang ada di BRSPDSN Mahatmiya Bali
sebanyak 20 kamar, jumlah penerima manfaat yang tertampung
dalam satu kamar antara 2 sampai 3 orang dalam satu kamar.
c. Jumlah keseluruhan penerima manfaat yang ditangani oleh
BRSPDSN Mahatmiya Bali baik yang berasaldari program dalam dan
luar panti sebanyak 270 penerima manfat sedangkan jumlah pegawai
yang ada pada saat ini, PNS sebanyak 37 orang dan Non PNS 6
orang, dan PNS yang akan memasuki masa purna tugas pada waktu
dekat sebanyak 6 orang. Sehinga jika dihitung rasio antara jumlah
pegawai dibandingkan dengan jumlah pegawai adalah 1 orang
pegawai menangani sebanayak 7 sampai 8 PM.
d. Kelengkapan dukungan fasilitas untuk operasional panti dan kegiatan
rehabilitasi PM cukup lengkap dan sesuai dengan kebutuhan yang
diperlukan.
e. Kelayakan cukup memadai namun berkaitan dengan sarana
prasarana untuk printer breile masih belum tersedia, disamping itu
jumlah kendaraan operasional perlu ditambah untuk mendukung
kegiatan operasional yang mobilitasnya cukup tinggi, karena
kendaraan yang ada sudah cukup tua.
2. Tantangan dan Permasalahan Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN) Mahatmiya: a. Anggaran masih terbatas untuk mendukung kinerja dan kegiatan
(BRSPDSN) Mahatmiya secara maksimal.
b. Sarana penunjang fasilitas pokok sudah harus diupgrade, contoh:
komputer bicara dan printer braile
c. Jumlah SDM yang ada masih sangat terbatas .
d. Kendaraan operasional untuk mendukung pelaksanaan kegiatan
sudah kurang memadai baik dari sisi jumlah maupun kondisi
kendaraan yang sudah lama.
C. REKOMENDASI a. Sebagai Center Of Excellent Services serta sebagai role model dan balai
rujukan dari lembaga kesejahteran sosial yang dikelola oleh kabupaten
kota dan provinsi maka dibutuhkan peningkatan sarana prasarana yang
mampu dijadikan role model oleh kabupaten/kota provinsi di Indonesia.
b. Perlu dukungan anggaran untuk mengupgrade sarana prasarana seperti
Komputer bicara dan printer braile .
c. Mengingat masih minimnya jumlah Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang
Disabilitas Sensorik Netra (BRSPDSN), maka Kementerian Sosial RI
perlu menambah jumlah Balai Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas
Sensorik Netra (BRSPDSN) di wilayah yang lain.
d. Pemerintah harus memberikan dukungan ruang bagi para klien penerima
manfaat untuk berperan aktif di masyarakat, baik dukungan kemudahan
untuk beraktifitas dan perlindungan bagi masyarakat difabel.
e. Perlu tindak lanjut dan implementasi dari UUNo 8 Tahun 2016 tentang
Penyandang Disabilitas dengan menerbitkan Peraturan Pemerintah
sehingga amanat undang-undang tersebut bisa dijalankan dengan baik.
BAB IV PENUTUP
Demikianlah laporan kunjungan kerja spesifik ini dibuat, sebagai bahan pertanggungjawaban dan masukan dalam program rehabilitasi sosial.
PIMPINAN KOMISI VIII DPR RI WAKIL KETUA
DR. IR. HD SODIK MUJAHID, MSC
Lampiran Dokumentasi
Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Bapak Dr. Ir. HD Sodik Mujahid, MSc memberikan sambutan pada acara Kunjungan Kerja Spesifik Rehabilitasi Sosial di BRSPDSN Mahatmiya Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
Kepala BRSPDSN Mahatmiya Bapak I Ketut Supena menyampaikan ucapan selamat datang & terimakasih atas Kunjungan Kerja Spesifik Komisi VIII DPR RI di BRSPDSN Mahatmiya Kabupaten Tabanan Provinsi Bali
Ketua Rombongan Kunker Spesifik Wakil Ketua Komisi VIII DPR RI Bapak Dr. Ir. HD Sodik Mujahid, MSc memberikan bantuan secara simbolis di BRSPDSN Mahatmiya Kabupaten Tabanan Provinsi Bali
Rombongan Kunker Spesifik Komisi VIII DPR RI meninjau lab Komputer dan melihat langsung kemampuan para Penerima Manfaat Program Rehabilitasi Sosial Kemensos RI di BRSPDSN Mahatmiya Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
Kemampuan penerima manfaat dalam memasak disaksikan langsung oleh Rombongan Kunker Spesifik Komisi VIII DPR RI di BRSPDSN Mahatmiya Kabupaten Tabanan Provinsi Bali
Pentas seni Tari Bali ditampilkan dengan sangat gemulai dengan iringan alat musik tradisional Bali oleh peserta didik BRSPDSN Mahatmiya Kabupaten Tabanan Provinsi Bali.
Rombongan Kunker Spesifik Komisi VIII DPR RI berpoto dengan anak didik dan Kepala BRSPDSN Mahatmiya, kepala dinas Sosial Kabupaten Tabanan, beserta perwakilan dari Kemensos RI.