laporan lpj kkn kel 23 fixed (1)

38
I.PENDAHULUAN I.1 Latar Belakang Pembangunan nasional merupakan suatu usaha peningkatan kualitas manusia dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan berdasarkan atas kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi, serta memperhatikan tantangan global. Tujuan pengembangan nasional yaitu mewujudkan masyarakat adil makmur yang merata secara material dan spiritual berdasarkan Pancasila sebagai wadah kesatuan Republik Indonesia yang merdeka, bersatu, berkedaulatan rakyat, dan dalam suasana perikehidupan yang aman, tentram, tertib, dan dinamis. Sumber Daya Manusia adalah bahan dasar yang esensial dalam proses pembangunan sebuah negara yang harusnya menjadi titik berat dalam sebuah pembangunan di bidang dan tingkat mana pun. Adanya perubahan tingkat sumber daya manusia menuju lebih tinggi adalah merupakan satu bukti bahwa pembangunan dalam sebuah sistem berjalan dengan baik dan maju. Dalam hal pembangunan sebuah negara, desa merupakan poin yang cukup penting dalam menentukan dasar untuk sebuah pembangunan, akan tetapi, banyak pihak yang menganggap poin ini sudah bukan merupakan poin dasar dari 1

Upload: fetti-onenk

Post on 26-Dec-2015

46 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

I. PENDAHULUAN

I.1 Latar Belakang

Pembangunan nasional merupakan suatu usaha peningkatan kualitas manusia

dan masyarakat Indonesia yang dilakukan secara berkelanjutan berdasarkan atas

kemampuan nasional, dengan memanfaatkan kemajuan ilmu pengetahuan dan

teknologi, serta memperhatikan tantangan global. Tujuan pengembangan nasional

yaitu mewujudkan masyarakat adil makmur yang merata secara material dan spiritual

berdasarkan Pancasila sebagai wadah kesatuan Republik Indonesia yang merdeka,

bersatu, berkedaulatan rakyat, dan dalam suasana perikehidupan yang aman, tentram,

tertib, dan dinamis.

Sumber Daya Manusia adalah bahan dasar yang esensial dalam proses

pembangunan sebuah negara yang harusnya menjadi titik berat dalam sebuah

pembangunan di bidang dan tingkat mana pun. Adanya perubahan tingkat sumber

daya manusia menuju lebih tinggi adalah merupakan satu bukti bahwa pembangunan

dalam sebuah sistem berjalan dengan baik dan maju.

Dalam hal pembangunan sebuah negara, desa merupakan poin yang cukup

penting dalam menentukan dasar untuk sebuah pembangunan, akan tetapi, banyak

pihak yang menganggap poin ini sudah bukan merupakan poin dasar dari sebuah

pembangunan negara yang menyeluruh dan merata. Banyak pihak beranggapan

bahwa desa adalah sebuah istilah yang dianggap kuno dan tertinggal. Padahal, desa

adalah elemen paling penting berdirinya sebuah bangsa. Desa adalah poin penyangga

kehidupan kota, paradigma ini sudah mulai ditinggalkan. Tanpa adanya hasil

produksi yang baik dari sebuah desa yang mempunyai sistem yang baik pula, maka

sedikit banyak akan mempengaruhi putaran ekonomi dari sebuah kota, karena di desa

sendiri masih terdapat banyak lahan kosong yang bisa dijadikan lahan untuk

memproduksi hal esensial dalam hidup, yakni sandang, pangan, dan papan.

Sementara di perkotaan sendiri, dengan semakin menipisnya lahan produksi maka

akan semakin mengecil pula tingkat produksi dari 3 hal tersebut (Fitroni, 2009).

1

Page 2: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

Dalam hal ini, maka dapat dilihat hubungan yang erat antara desa dan kota.

Kota akan kesulitan bila hasil produksi dari desa juga terganggu. Dan untuk

meminimalkan hal tersebut, perlu dilakukan kegiatan pemberdayaan masyarakat desa

yang tujuannya adalah untuk menjaga perputaran pembangunan antara desa dan kota.

Pengelolaan sumber daya menusia sendiri merupakan sebuah kegiatan yang dinaungi

oleh multi disiplin ilmu dan dilakukan secara berkesinambungan untuk mendapat

hasil yang paripurna. Hasil yang paripurna yang dimaksud adalah tercapainya

kesejahteraan masyarakat desa, sehingga masyarakat desa mempunyai keterampilan

yang bisa dijadikan lahan untuk mencari nafkah.

Ditunjang dari salah satu tri dharma perguruan tinggi, yakni pengabdian

masyarakat, maka dalam hal ini, mahasiswa yang merupakan agen perubahan

ditunjuk sebagai ujung tombak untuk melakuka inisiasi dini terhadap masyarakat

agar masyarakat desa memiliki pola pikir yang lebih intelek. Dan salah satu program

yang ditempuh adalah Kuliah Kerja Nyata (KKN) yang fungsinya adalah penerjunan

langsung mahasiswa ke lingkup masyarakat untuk mengimplementasikan ilmu yang

telah didapat sebagai bentuk dari pengabdian masyarakat. Melalui program ini,

mahasiswa dapat membantu memberdayakan masyarakat desa demi terwujudnya

pembangunan yang menyeluruh dan merata.

Salah satu cara guna mendukung terlaksananya pembangunan yang

menyeluruh dan merata ini adalah POSDAYA. Posdaya adalah suatu wadah kegiatan

penguatan fungsi-fungsi keluarga secara terpadu dan gotong-royong dari, oleh, dan

untuk masyarakat. Selain itu, posdaya juga menjadi sarana bagi keluarga untuk

mengembangkan diri di bidang ; pendidikan, kesehatan, ekonomi, dan lingkungan

bagi seluruh anggotanya melalui kerja sama antar elemen dalam keluarga ataupun

masyarakat yang lebih luas. Selain itu, posdaya juga dibentuk untuk mengasah

kemandirian dari sebuah keluarga ataupun masyarakat dalam memenuhi kebutuhan

sehari-hari. Di Desa Gunungmalang sendiri telah terdapat POSDAYA

“Gunungmalang Bersinar” yang didirikan oleh KKN UNEJ Periode I tahun 2014,

akan tetapi, POSDAYA ini masih belum bisa berjalan dengan baik. Setelah kami

melakukan survey mengenai posdaya yang diketuai oleh Ibu Suryaningsih ini,

kendala utama yang menyebabkan posdaya ini mati suri adalah tidak adanya modal

2

Page 3: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

awal dan kurangnya animo masyarakat, hal ini terbukti pada program pembuatan

pupuk organik yang sama sekali tidak ada tindak lanjut dan sangat kurangnya animo

dari masyarakat. Mahasiswa KKN UNEJ periode II tahun 2014 ini, mencoba untuk

menghidupkan kembali posdaya yang telah ada di Desa Gunungmalang.

Desa Gunungmalang, Kecamatan Sumberjambe, Kabupaten Jember

merupakan salah satu daerah yang digunakan sebagai salah satu tempat untuk

penerjunan mahasiswa KKN. Desa Gunungmalang sendiri terbagi menjadi lima

dusun; Dusun Karang Kebun, Dusun Krajan, Dusun Ajungbabi, Dusun Paleran, dan

Dusun Gayasan. Mayoritas masyarakat Desa Gunungmalang adalah ras Madura. Dan

mata pencaharian mayoritasnya adalah butuh tani yang pendapatan per harinya

sekitar Rp. 20.000,00 - 25.000,00. PKK di desa juga mempunyai program untuk

meningkatkan skill dari tiap penduduk yang di bina agar bisa mendapat pendapatan

tambahan seperti membuat kerajinan tas dari tali kur. Masalah terbesar dari

perekonomian warga adalah bidang pemasaran, karena tidak ada wadah induk yang

mau mewadahi secara partai besar.

Dikarenakan pada KKN periode II tahun 2014 setiap desa terdiri dari 2

kelompok (kelompok 23 dan kelompok 142), maka pembagian wilayah kerja dibagi

menjadi 2. Kelompok 23 mendapat wilayah kerja Dusun Paleran dan Dusun

Ajungbabi.

Permasalahan tiap dusun di Desa Gunungmalang hampir sama, terutama di

bidang pendidikan dan higienitas kesehatan. Dusun Paleran mempunyai

permasalahan terbanyak di segi higienitas karena kebanyakan masyarakat mandi di

sungai, padahal untuk fasilitas MCK telah tersedia, ditambah kurangnya kesadaran

masyarakat untuk hidup sehat. Untuk Dusun Ajungbabi mempunyai masalah

terbanyak di bidang pendidikan, fasilitas pendidikan masih kurang layak. dan

kesehatan, hampir sama dengan Dusun Paleran, di Dusun Ajungbabi, masyarakat

masih memilih mandi di sungai.

Untuk itu, mahasiswa KKN yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu,

diharapkan mampu menginterpretasikan akan arti pentingnya suatu pembangunan

dan ilmu yang pernah di dapat dalam masyarakat dan bertanggung jawab untuk

3

Page 4: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

membantu memberdayakan masyarakat Desa Gunungmalang yang mencakup empat

pilar; Kesehatan, lingkungan, ekonomi, dan pendidikan.

I.2 Permasalahan

1. Bidang Kesehatan, kurangnya kesadaran pengetahuan ibu-ibu hamil tentang

program posyandu dan kurang sadarnya masyarakat Gunungmalang

mengenai pentingnya pemberian ASI eksklusif, serta kurangnya kesadaran

warga untuk hidup sehat.

2. Bidang Pendidikan, masih banyak kesadaran orang tua tentang pentingnya

pendidikan dan kurangnya sarana-prasarana untuk menunjang kegiatan

pendidikan dan pengembangan kreativitas anak-anak.

3. Bidang Lingkungan, tidak sadarnya masyarakat terhadap kebersihan

lingkungan sekitar dengan membuang kotoran ternak sembarangan, juga tidak

adanya tempat pembuangan sampah akhir.

4. Bidang Ekonomi, kurangnya pengetahuan tentang menejemen pemasaran,

sehingga produk-produk yang dihasilkan tidak mempunyai tindak lanjut dan

kurangnya skill untuk mengolah bahan tak terpakai untuk bisa dijadikan

bahan yang mempunyai nilai ekonomis.

I.3 Tujuan dan Manfaat

I.3.1 Tujuan

Program POSDAYA untuk meningkatkan kualitas SDM di Desa

Gunungmalang adalah untuk membantu memberdayakan masyarakat dengan

berbagai permasalahan yang ada, hal ini meliputi :

1. Dalam bidang kesehatan, ditujukan untuk mengetahui dan meningkatkan

kesadaran pengetahuan ibu-ibu hamil tentang program posyandu dan

kesadaran masyarakat Gunungmalang mengenai pentingnya pemberian ASI

eksklusif, serta kesadaran warga untuk hidup sehat.

2. Dalam bidang Pendidikan, untuk meningkatkan kesadaran orang tua tentang

pentingnya pendidikan dan memperbaiki sarana-prasarana untuk menunjang

kegiatan pendidikan dan pengembangan kreativitas anak-anak.

4

Page 5: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

3. Dalam bidang Lingkungan, untuk meningkatkan kesadaran masyarakat

terhadap kebersihan lingkungan sekitar dengan memanfaatkan limbah

kotoran ternak dan mengolahnya menjadi pupuk.

4. Dalam Bidang Ekonomi, untuk meningkatkan pengetahuan tentang

menejemen pemasaran dan melatih skill masyarakat untuk mengolah bahan

tak terpakai sehingga bisa dijadikan bahan yang mempunyai nilai ekonomis.

I.3.2 Manfaat

1. Bagi Mahasiswa

a. Sebagai perwujudan dari tujuan perguruan tinggi untuk mendekatkan diri

dengan masyarakat.

b. Sebagai sarana dalam memberikan solusi untuk pemecahan masalah di desa

dengan ilmu pengetahuan yang dimiliki.

c. Sebagai sarana dalam menerapkan dan mengaplikasikan ilmu pengetahuan

yang diperoleh di Universitas.

d. Sebagai sarana dalam menjadikan mahasiswa yang bertanggung jawab,

mandiri, dan berpengalaman untuk siap diterjunkan di lapang.

2. Bagi Universitas

a. Sebagai lembaga yang mempercepat kerjasama antara masyarakat dan

pemerintah.

b. Sebagai upaya untuk menghasilkan lulusan mahasiswa yang berkualitas.

c. Sebagai sarana untuk memperkenalkan peran mahasiswa di tengah kehidupan

bermsyarakat.

3. Bagi Masyarakat dan Pemerintah

a. Dapat dijadikan sebagai pihak – pihak yang mendukung keberhasilan

pembangunan.

b. Dapat memperoleh bantuan tenaga dan pemikiran dalam mengatasi berbagai

permaslahan yang dihadapi.

5

Page 6: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

c. Dapat mengembangkan kerjasama antara perguruan tinggi dengan tingkat

instansi pemerintah dan lembaga masyarakat.

II. PELAKSANAAN KEGIATAN

II.1 Tempat dan Waktu

Program Peningkatan Kualitas Sumberdaya Manusia di bidang Ekonomi,

Pendidikan, Lingkungan, dan Kesehatan di Desa Gunungmalang, Kecamatan

Sumberjambe, Kabupaten Jember, merupakan program yang dilakukan oleh

Mahasiswa Kuliah Kerja Nyata Tematik Posdaya Gelombang II Tahun Ajaran

2013/2014 Universitas Jember. Kuliah Kerja Nyata (KKN) ini dilakukan selama 45

hari terhitung sejak tanggal 16 Juni 2014sampai dengan 28 Juni 2014 dan dilanjutkan

pada tanggal 4 Agustus 2014 sampai dengan 4 September 2014. Kegiatan KKN

dilaksanakan di Desa Gunungmalang, Kecamatan Sumberjambe , Kabupaten Jember.

Tempat kegiatan disesuaikan dengan jenis dan lokasi kegiatan yang telah ditentukan.

II.2 Khalayak dan Sasaran

Kegiatan “Program Peningkatan Kualitas SDM Melalui Kegiatan POSDAYA

“Gunungmalang Bersinar” di Bidang Ekonomi, Pendidikan, Lingkungan dan

Kesehatan di Desa Gunungmalang Kecamatan Sumberjambe Kabupaten Jember”

terdiri dari empat pilar yang sudah disebutkan dalam judul dan di setiap pilar

mempunyai sasaran yang berbeda yang dapat dijelaskan dalam tabel 2.1 berikut ini.

Tabel 2.1 Sasaran Program dalam 4 Pilar Posdaya

Pendidikan Ekonomi Kesehatan Lingkungan

Siswa – siswi

tingkat SD, MI di

Desa

Gunungmalang

khususnya anak –

anak di MI Miftahul

Ulum Ajungbabi

Para petani dan

peternak di dusun

Paleran.

Ibu – ibu hamil

dan ibu-ibu yang

mempunyai balita

umur 0-6 tahun

dan pembentukan

dokter kecil UKS

di SDN

Petani dan

peternak serta

seluruh

masyarakat di

Desa

Gunungmalang.

6

Page 7: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

dan SDN

Gunungmalang 01

Gunungmalang

01

II.3 Jenis Kegiatan dan Metode

Jenis Kegiatan yang dilakukan dalam KKN Tematik Posdaya ini berada

dalam lingkup 4 pilar, yaitu bidang ekonomi, lingkungan, pendidikan, dan kesehatan.

Metode yang digunakan di keempat pilar ini bermacam-macam, yaitu dengan metode

sosialisasi, pembelajaran interaktif, pembentukan dokter cilik dan UKS, penyuluhan

dan pelatihan pembuatan pupuk organik. Secara sederhana, sosialisasi dapat diartikan

sebagai proses membaur dengan masyarakat. Dalam proses tersebut dapat dipelajari

berbagai nilai, norma, dan pola-pola perilaku individu ataupun kelompok dalam

masyarakat desa Gunungmalang. Pembelajaran interaktif merupakan metode untuk

menarik minat belajar siswa-siswi MI Miftahul Ulum Ajungbabi. Pembelajaran

tersebut dilakukan dengan berbagai metode yang dapat memudahkan siswa-siswi

dalam memahami materi pembelajaran di sekolah. Pelatihan dokter cilik

dimaksudkan untuk memberikan pengetahuan dan keterampilan pada siswa-siswi

mengenai cara hidup sehat dan cara menangani luka ringan di sekolah. Pelatihan

dokter cilik ini juga ditunjang dengan pembentukan UKS yang dapat menjadi wadah

bagi mereka untuk mengembangkan keterampilan di bidang kesehatan. Sedangkan

penyuluhan merupakan sebuah intervensi sosial yang melibatkan penggunaan

komunikasi informasi secara sadar untuk membantu masyarakat membentuk

pendapat mereka sendiri dan mengambil keputusan dengan baik. Pelatihan

merupakan proses pemberikan ilmu dan keterampilan baru bagi masyarakat yang

dapat memberikan manfaat. Pengembangan usaha kecil merupakan kegiatan yang

ditujukan untuk megembangkan usaha-usaha kecil yang dimiliki masyarakat desa

dengan harapan dapat membantu perekonomian desa dan masyarakatnya.

II.3.1 Kegiatan di bidang Pendidikan

Sasaran kegiatan dalam bidang pendidikan yaitu siswa-siswi MI Miftahul

Ulum di Dusun Ajungbabi. Pada bidang pendidikan dilakukan suatu metode

pembelajaran yang disebut pembelajaran interaktif. Pembelajaran interaktif ini

7

Page 8: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

merupakan suatu metode pembelajaran yang dibuat sedemikian rupa sehingga proses

belajar mengajar di kelas tidak monoton dan terkesan membosankan bagi siswa.

Metode ini dilakukan dengan membuat suasana belajar sambil bermain sehingga

siswa-siswi merasa senang dan berani tampil untuk menyatakan pendapatnya. Selain

itu digunakan juga metode pembelajaran secara berkelompok yang dapat melatih

anak untuk belajar bekerjasama. Metode ini bertujuan untuk melatih mental dan

keberanian siswa-siswi MI dalam menyampaikan pendapat melalui diskusi dan

menjawab pertanyaan di depan kelas. Pembelajaran Interaktif ini dikhususkan bagi

siswa-siswi kelas 6 sebagai bentuk persiapan dalam menghadapi Ujian Nasional.

Materi yang digunakan adalah mata pelajaran Ujian Nasional, yaitu Matematika,

IPA, dan Bahasa Indonesia. Dengan adanya pembelajaran interaktif ini diharapkan

siswa-siswi MI Miftahul Ulum Ajungbabi dapat belajar dan menyerap ilmu lebih

baik. Selain itu diharapkan pula agar guru-guru di MI Miftahul Ulum dapat meniru

dan melanjutkan metode Pembelajaran Interaktif dalam proses kegiatan belajar

mengajar.

Program yang lain di pilar pendidikan adalah dengan melakukan revitalisasi

perpustakaan “Rumah Pintar” yang juga berada di MI Miftahul Ulum dusun

Ajungbabi. Rumah Pintar ini merupakan salah satu program yang dilakukan oleh

Mahasiswa KKN Universitas Jember Gelombang I tahun ajaran 2013/2014, namun

tidak terlaksana dengan baik. Buku-buku berantakan dan tidak tertata rapi serta tidak

adanya petugas yang rutin menjaga perpustakaan “Rumah Pintar”. Oleh karena itu

kami ingin mengaktifkan kembali “RumahPintar” ini agar siswa-siswi MI Miftahul

Ulum Ajungbabi khususnya dapat memanfaatkan perpustakaan ini dengan baik

sehingga tujuan didirikannya Rumah Pintar ini dapat terwujud. Kegiatan dan Metode

pelaksanaannya di bidang pendidikan dapat dijelaskan pada tabel 2.2.

Tabel 2.2 Kegiatan dan Metode Pelaksanaan Bidang Pendidikan

Keterangan Kegiatan

Waktu Pembelajaran Interaktif : 22 Agustus – 30 Agustus 2014 (jam

menyesuaikan dengan jadwal mata pelajaran UN di MI

Miftahul Ulum)

8

Page 9: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

Revitalisasi Rumah Pintar : 29-30 Agustus 2014

Revitalisasi rumah pintar :29 Agustus 2014 (08.00 – 11.00

WIB)

TempatPembelajaran Interaktif : MI Mifthul Ulum Ajungbabi

Revitalisasi rumah pintar : MI Miftahul Ulum Ajungbabi

Peserta KegiatanPembelajaran Interaktif : siswa – siswi kelas 6 di MI Miftahul

Ulum Ajungbabi

II.3.2 Kegiatan di bidang Lingkungan

Program yang dilakukan dalam pilar lingkungan adalah pemberian

penyuluhan sekaligus pelatihan mengenai cara pembuatan pupuk organik. Program

ini dipilih karena melihat kondisi lingkungan Desa Gunungmalang yang kotor dan

sebagai sarana pemanfaatan sampah organik terutama di sekitar area peternakan

ayam. Penyuluhan dibantu oleh salah seorang warga desa yang merupakan sarjana

pertanian dan sekaligus pemilik peternakan ayam tersebut.

Pelatihan pembuatan pupuk ini memerlukan persiapan sebelumnya seperti

pengumpulan kotoran ayam serta persiapan bahan pupuk organik. Kegiatan ini

bertujuan untuk memberikan pengetahuan terhadap warga masyarakat khususnya

petani mengenai pentingnya penggunaan pupuk organik bagi tanaman serta

lingkungan. Dengan menggunakan pupuk organik, selain tanaman dapat tumbuh

lebih subur, juga dapat memperbaiki kerusakan tanah akibat penggunaan pupuk

kimia yang diberikan secara berlebihan.

Tabel 2.3 Kegiatan dan Metode Pelaksanaan Bidang Lingkungan

Keterangan Kegiatan

WaktuPenyuluhan dan Pelatihan Pupuk Organik: 26 Agustus 2014

(15.00 – 17.00 WIB)

9

Page 10: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

Tempat Peternakan ayam di Dusun Gayasan

Peserta Kegiatan Petani dan peternak desa Gunungmalang

II.3.3 Kegiatan di bidang Kesehatan

Program yang dilakukan pada pilar kesehatan adalah memberikan

penyuluhan tentang pola hidup bersih dan sehat (PHBS) kepada masyarakat desa

khususnya di dusun Paleran. Dalam penyuluhan ini juga diselingi dengan penyuluhan

tentang pentingnya menyusui bayi secara eksklusif dan hal-hal mengenai kehamilan.

Kegiatan penyuluhan ini dilakukan dengan tujuan untuk meningkatkan kesadaran

masyarakat akan pentingnya pola hidup bersih dan sehat. Penyuluhan dilaksanakan

bersamaan dengan posyandu. Dalam melakukan penyuluhan ini kami mahasiswa

KKN berkoordinasi dan dibantu oleh bidan desa Gunungmalang yang setiap bulan

rutin melakukan kegiatan posyandu. Materi penyuluhan PHBS meliputi bahaya

MCK di sungai, cara mencuci tangan yang baik dan benar, serta pentingnya

pemberian ASI pada bayi secara eksklusif dan hal-hal berkenaan dengan kehamilan.

Program lain yang dilakukan di bidang kesehatan adalah dengan

pembentukan UKS (Unit Kesehatan Sekolah) dan dokter cilik. Pembentukan UKS

diawali dengan menyiapkan ruangan yang akan digunakan sebagai ruang UKS.

Mahasiswa KKN membantu memberikan fasilitas berupa kotak P3K, obat-obatan,

dan poster-poster kesehatan. Kegiatan dalam program ini kemudian dilanjutkan

dengan memberikan sosialisasi dan penyuluhan mengenai pola hidup bersih dan

sehat serta pengetahuan dan pemahaman awal mengenai UKS. Selanjutnya dipilih

siswa-siswi yang akan menjadi kader UKS atau dokter cilik. Sebagai bekal dalam

menjadi kader UKS/dokter cilik maka diadakan pelatihan bagi mereka tentang tata

cara pembersihan dan perawatan luka ringan. Dalam menjalankan perannya, dokter

cilik ini akan dibantu dan didampingi oleh pembina UKS. Secara terperinci kegiatan

10

Page 11: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

dan metode yang dilakukan pada bidang kesehatan dapat dilihat pada tabel 2.3

berikut ini.

Tabel 2.4 Kegiatan dan Metode Posdaya Bidang Kesehatan

Keterangan Kegiatan

Waktu

Penyuluhan : 9 Agustus 2014 (10.00 – 13.00 WIB)

Menyiapkan ruang UKS: 13 Agustus 2014 (10.00 – 14.00WIB)

Sosialisasi UKS: 21 Agustus 2014 (08.00 – 12.00 WIB)

Pemilihan dan pelatihan kader UKS (dokter cilik): 25 Agustus

2014 (09.00 – 11.00 WIB)

Tempat

Penyuluhan: tempat posyandu Durian 52 yaitu di rumah Kasun

Paleran, Bpk. Muhsinin.

Pendirian UKS dan dokter cilik: SDN Gunungmalang 01

Peserta kegiatan

Penyuluhan: ibu-ibu hamil dan ibu dari balita peserta posyandu

Sosialisasi UKS: siswa-siswi SDN Gunungmalang 01

Pemilihan kader UKS: siswa siswi kelas 3, 4, dan 5 SDN

Gunungmalang 01

Pelatihan tata cara pembersihan dan perawatan luka: kader-

kader UKS (dokter cilik)

II.3.4 Kegiatan di bidang Ekonomi

Program yang dilakukan di bidang ekonomi saling berkaitan dengan program

di bidang lingkungan. Pupuk organik hasil dari penyuluhan dan pelatihan dapat

dikemas dan dijual kembali kepada petani lain yang membutuhkan. Sehingga

program penyuluhan dan pelatihan ini juga dapat menjadi bekal/modal bagi peternak

dan petani sekitar desa Gununmalang untuk meningkatkan perekonomian keluarga

11

Page 12: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

dan desa pada umumnya. Hal ini dilakukan karena sebagian besar petani desa

Gunungmalang masih banyak yang mengunakan pupuk kimia dalam bertani yang

dapat berdampak buruk bagi kesuburan tanah dalam jangka panjang. Penggunaan

pupuk organik ini dapat memperbaiki komposisi tanah. Oleh karena itu kami melihat

bahwa produk pupuk organik ini merupakan produk yang potensial dalam

meningkatkan perekonomian warga desa Gunungmalang.

Tabel 2.5 Kegiatan dan Metode Posdaya Bidang Ekonomi

Keterangan Kegiatan

Waktu 26 Agustus 2014, pukul 15.00-17.00 WIB

Tempat Peternakan ayam milik Bapak Yoyon

Peserta kegiatan 12 orang yang terdiri atas petani dan peternak

ayam

II.4 Kendala dan Pemecahan

II.4.1 Kendala

Dalam mencapai keberhasilan suatu implementasi kegiatan pasti akan

dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan satu sama lainnya. Faktor -

faktor tersebut cenderung selalu berubah dan tidak selalu sama seperti dalam

perencanaan yang telah dibuat sebelumnya. Dalam mengimplementasikan suatu

program paling tidak ada dua faktor yang dapat menentukan dan mempengaruhi

keberhasilan suatu perencanaan kegiatan, yaitu faktor pendorong dan faktor

penghambat. Adapun faktor pendorong dan faktor penghambat dalam

pengimplementasian program pada masing-masing pilar dapat dijelaskan sebagai

berikut:

1. Kegiatan di Bidang Kesehatan

a. Penyuluhan tentang PHBS

12

Page 13: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

Faktor pendorong:

- Peserta penyuluhan dan para kader sangat antusias dalam mengikuti kegiatan

penyuluhan.

- Manfaat penyuluhan ini dapat meningkatkan tingkat kesehatan mawsyarakat

desa Gunungmalang.

Faktor penghambat:

- Kurangnya kesadaran masyarakat dan peserta posyandu akan bahaya MCK di

sungai

- Sedikitnya peserta posyandu yang datang pada saat penyuluhan karena ada

kesalahan komunikasi antara bidan desa, kader posyandu, dan kepala dusun.

- Kurangnya kesadaran ibu-ibu akan pentingnya pemberian ASI eksklusif pada

bayi dan kurangnya pengetahuan tentang kehamilan resiko tinggi.

b. Pembentukan UKS dan dokter cilik

Faktor pendorong:

- Pihak sekolah sangat mendukung program pembentukan UKS dan dokter cilik di

SDN Gunungmalang 01.

- Pihak sekolah menyediakan ruangan yang akan dijadikan untuk ruang UKS.

- Program ini juga mendapatkan dukungan penuh dari bidan dan puskesmas

setempat. Pihak puskesmas bersedia memberikan sumbangan/bantuan berupa

obat-obatan (parasetamol dan antasida).

- Siswa-siswi antusias dalam mengikuti penyuluhan dan sosialisasi UKS

- Siswa-siswi khususnya kelas 3, 4 dan 5 juga antusias untuk menjadi kader

UKS/dokter cilik

Faktor penghambat:

- Ruangan UKS yang disediakan oleh pihak sekolah merupakan ruang

perpustakaan yang rencananya akan dipindahkan ke ruang perpustakaan yang

baru, tetapi ruang perpustakaan yang baru masih dalam proses pembangunan

13

Page 14: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

(sekitar 70%) sehingga buku-buku perpustakaan belum bisa dipindahkan. Untuk

sementara sebagian ruang perpustakaan lama difungsikan untuk ruang UKS.

- Kurangnya dana dalam pembiayaan ruang UKS. Masih belum terdapat bed

untuk siswa beristirahat.

2. Kegiatan di Bidang Pendidikan

a. Revitalisasi “Rumah Pintar”

Faktor pendorong:

- Pihak sekolah mendukung program revitalisasi “Rumah Pintar”

- Bermanfaat untuk meningkatkan minat baca dan pengetahuan siswa-siswi MI

Miftahul Ulum Ajungbabi.

- Minat siswa-siswi MI Miftahul Ulum Ajungbabi yang tinggi untuk belajar dan

membaca.

Faktor penghambat:

- Kurangnya dukungan pemerintah untuk mengembangkan sekolah yang berstatus

swasta.

- Masih terbatasnya jumlah dan jenis buku bacaan yang tersedia.

b. Pembelajaran Interaktif

Faktor pendorong:

- Minat dan antusiasme siswa-siswi MI Miftahul Ulum Ajungbabi yang tinggi

untuk belajar.

- Tenaga pengajar mendukung dan bersedia melanjutkan metode Pembelajaran

Interaktif untuk proses kegiatan belajar mengajar selanjutnya.

Faktor penghambat:

- Kurangnya fasilitas, sarana dan prasarana yang dapat mendukung kegiatan

belajar mengajar.

3. Kegiatan di Bidang Lingkungan, penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk

organik

14

Page 15: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

Faktor pendorong:

- Minat para petani dan peternak dalam pembuatan pupuk organik cukup tinggi.

- Terdapat figur pemuda yang bisa dijadikan mentor.

Faktor penghambat:

- Kurangnya pengetahuan petani tentang bahaya dampak penggunaan pupuk

kimia dalam kegiatan pertaniannya.

- Kurangnya pemanfaatan barang-barang bekas atau sampah untuk dijadikan

bahan bernilai ekonomis.

4. Kegiatan di Bidang Ekonomi, pembuatan produk pupuk organik untuk dijual.

Faktor pendorong:

- Bapak Yoyon memiliki cukup banyak mitra kerja, sehingga penjualan pupuk

bisa menjadi lebih ringan

- Cara dan biaya yang relatif sangat terjangkau untuk membuat bahan.

Faktor penghambat:

- Masyarakat masih belum menganggap pemanfaatan bahan tak terpakai menjadi

bahan ekonomis sebagai kesempatan yang cukup bagus untuk membantu

perekonomian keluarga.

II.4.2 Pemecahan Masalah

Pemecahan masalah adalah suatu usaha yang dilakukan seseorang untuk

menyelesaikan masalah dengan menggunakan pengetahuan, keterampilan, dan

pemahaman yang telah dimilikinya.faktor pendorong dan faktor penghambat pada

implementasi program-program posdaya di desa Gunungmalang kecamatan

Sumberjambe diusahakan diminimalisisr dengan berbagai cara berikut:

1. Pendekatan secara formal dan nonformal kepada masyarakat desa

Gunungmalang. Pendekatan formal merupakan pendekatan yang dilakukan

15

Page 16: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

dengan kegiatan yang terstruktur dan terencana, yaitu melalui kegiatan

penyuluhan, diskusi, sosialisasi, dan pelatihan yang telah direncanakan

sebelumnya. Sedangkan pendekatan informal adalah pendekatan yang dilakukan

secara spontanitas dengan suasana kekeluargaan seperti berbincang-bincang

ringan dengan masyarakat desa.

2. Pendekatan terhadap perangkat desa dan kader-kader terlatih yang telah dipilih

agar program-program yang telah terlaksana dapat dilanjutkan secara kontinyu

dan mandiri meskipun tanpa pendampingan mahasiswa KKN. Hal ini dilakukan

dengan cara memberikan pengertian dan motivasi serta kritik dan saran yang

dapat membangun suatu program posdaya ke arah yang lebih baik.

3. Pendampingan kepada setiap kader di dalam setiap pilar posdaya di bidang

kesehatan, pendidikan, lingkungan, dan ekonomi. Pendampingan dilakukan

selama masa program kegiatan KKN berlangsung agar kader-kader yang telah

terpilih dapat melakukan perannya dengan baik.

II.5 Rencana Biaya dan Realisasi Biaya KKN

Rencana biaya yang diestimasi dalam melaksanakan Program KKN guna

Meningkatan Sumberdaya Manusia di Desa Gunungmalang sebesar Rp 850.000,00

dan realisasi biaya yang telah dikeluarkan adalah sebesar Rp 364.000,00 dengan

rincian sebagai berikut:

No Nama KegiatanRencana

Anggaran

Realisasi

Anggaran

Keterangan

1

Pembelajaran Interaktif

dan revitalisasi “Rumah

Pintar”

Rp 150.000 Rp 46.000

- pembelian kertas manila

untuk pembuatan ular

tangga raksasa 6 biji @

2.500,00

- pembelian poster

pendidikan 5 biji @

2.000,00

- pembelian ATK (3

spidol) @ 7.000,00

16

Page 17: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

2

Dokter Cilik dan

pembentukan UKS di

SDN Gunungmalang 01

Rp 100.000 Rp 100.000

-pembelian alat kesehatan

(kotak P3K, Betadine

300ml, Rivanol 300ml, kasa

4 biji, plester 1 rol, kapas

putih 1 rol)

3

Pengembangan Usaha

Kecil (penjualan hasil

pupuk kandang)

Rp 150.000 -

-pengembangan dari

penyuluhan dan pembuatan

pupuk di kandang ayam

milik Bapak Yoyon

4

Penyuluhan PHBS dan

kesehatan ibu hamil &

balita

Rp 250.000 Rp 84.500

-pembuatan poster

kesehatan sebanyak 5

poster @ 7.900,00

-pembelian konsumsi untuk

90 orang anggota posyandu

@500, total 45.000

5

Pemberdayaan

Lingkungan (pelatihan

pembuatan pupuk

organik)

Rp 200.000 Rp 133.500

-pembelian EM4 1 liter Rp.

15.000,00

-pembelian glukosa 1 kg

Rp. 10.000,00

-konsumsi 15 orang Rp.

58.500,00

-fee pemateri Rp.

50.000,00

JumlahRp

850.000,00

Rp

364.000,00

Tabel 2.6 Rincian Anggaran Dan Realisasi Biaya Program

17

Page 18: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

III. HASIL KEGIATAN DAN PEMBAHASAN

III.1 Hasil Kegiatan

Kegiatan yang dilakukan selama 45 hari (6 minggu) mahasiswa KKN di Desa

Gunungmalang yang dilaksanakan mulai tanggal 16 Juni – 28 Juni 2014 yang

dilanjutkan tanggal 4 Agustus – 4 September 2014 secara terperinci dapat dilihat

pada tabel berikut ini.

Tabel 3.1 Pelaksanaan Kegiatan KKN selama 6 Minggu

N

oKegiatan

Pelaksanaan Kegiatan

(Minggu ke-)

I II II

I

I

V

V V

I

1 Upacara Pelepasan dan penerimaan mahasiswa

KKN

2 Penyusunan tim kerja

3 Survei dan identifikasi permasalahan setiap dusun

di Desa Gunungmalang

4 Penyusunan rencana program kerja

5 Diskusi dengan DPL pada Persuli I

6 Penyusunan proposal program

7 Evaluasi rencana program dengan DPL

8 Perencanaan dan persiapan penyuluhan PHBS

9 Perencanaan dan persiapan kegiatan Revitalisasi

Rumah Pintar (pilar pendidikan)

10 Pelaksanaan penyuluhan PHBS (pilar kesehatan)

11 Persiapan program UKS dan dokter cilik (pilar

kesehatan)

18

Page 19: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

12 Pelaksanaan pembentukan UKS dan dokter cilik

(pilar kesehatan)

13 Pelaksanaan program Pembelajaran Interaktif (pilar

pendidikan)

14 Penyuluhan dan pelatihan pembuatan pupuk

organik

15 Penjualan hasil pembuatan pupuk (pilar ekonomi)

20 Diskusi evaluasi program KKN yang telah

terealisasi

21 Pembuatan laporan KKN

22 Perpisahan dengan warga Desa Gunungmalang

III.2 Pembahasan

Kegiatan program KKN Tematik Posdaya Gelombang II Tahun Ajaran

2013/2014 membahas kegiatan yang terdiri dari 4 pilar yaitu pendidikan, kesehatan,

ekonomi, dan lingkungan. Berikut pembahasan mengenai program KKN masing-

masing pilar yang telah dilakukan selama di Desa Gunungmalang.

III.2.1 Pilar Kesehatan

a. Penyuluhan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)

Penyuluhan ini dilaksanakan bersamaan dengan kegiatan posyandu yang

diselenggarakan rutin oleh bidan desa setiap bulannya. Kegiatan ini dilaksanakan

pada tanggal 9 Agustus 2014 di Dusun Paleran. Berdasar informasi dari bidan desa,

ada 90 orang yang berada di bawah naungan posyandu Durian 52, tetapi pada

pelaksanaannya hanya ada sekitar 20 orang yang datang, karena ada kesalahan

komunikasi antara bidan desa, kader posyandu, dan kepala dusun. Kami melakukan

penyuluhan tentang bahaya mandi di sungai dan cara menjaga higienitas, terutama

dalam hal mencuci tangan yang benar. Juga membantu bidan untuk memberi edukasi

pada para kader dan anggota posyandu mengenai kehamilan dan merawat bayi.

19

Page 20: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

Para kader dan peserta posyandu terlihat antusias. Hal itu terlihat dari

bersemangatnya mereka untuk menirukan peragaan cuci tangan. Dan dalam hal

kontinuitas hasil penyuluhan, kami memberi masukan kepada kader-kader posyandu

yang terdiri dari 4 orang untuk tetap mengontrol dan mengingatkan peserta posyandu

dalam hal PHBS. Di kegiatan posyandu kemarin berlangsung dari jam 08.00 sampai

11.30.

Alasan diadakannya penyuluhan ini karena masih banyak masyarakat desa

yang kurang sadar akan pentingnya hidup bersih dan sehat. Hal ini terlihat dari masih

banyaknya masyarakat yang memiliki kebiasaan melakukan kegiatan MCK di

sungai. dengan adanya penyuluhan ini diharapkan masyarakat desa dapat lebih

mengerti akan bahaya kebiasaan mandi di sungai dan mau merubah kebiasaan

tersebut menjadi kebiasaan pola hidup yang sehat. Strategi yang diterapkan adalah

pendekatan secara formal kepada masyarakat melalui bantuan dari bidan desa dan

dengan pendampingan kepada kader untuk kepentingan kontuinitas atau

implementasi berkelanjutan atas penyuluhan yang kami berikan kepada masyarakat.

b. Pembentukan UKS dan dokter cilik

Rencana pelaksanaan program ini adalah di MI Miftahul Ulum yang berada

di dusun Ajungbabi. Namun setelah melihat kondisi sekolah yang tidak memadai

(keterbatasan ruang dan tenaga pelaksana) dan berkoordinasi dengan bidan desa

setempat, disarankan agar program ini dilaksanakan di SDN Gunungmalang 01 yang

terletak di dusun Krajan sebagai sekolah percontohan desa. Tujuan dibentuknya UKS

dan dokter cilik ini adalah meningkatan kesadaran diri siswa-siswi mengenai

pentingnya menjaga kesehatan serta memberikan pengetahuan dan keterampilan

kepada siswa-siswi mengenai kesehatan, pola hidup sehat dan bagaimana tindakan

awal saat kecelakaan atau luka di sekolah.

Pada pelaksanaannya, terbagi atas 3 pertemuan ditambah permohonan ijin

kepada kepala sekolah SDN Gunungmalang 01, pertemuan 1, yang dilaksanakan

pada tanggal 13 Agustus 2014, beragendakan persiapan ruangan UKS, pada

pertemuan pertama ini, kami memasang kotak P3K bersama isinya dan pemasangan

poster-poster kesehatan (poster tersebut diambil dari pembuatan poster saat

penyuluhan), akan tetapi, untuk pengadaan bed masih belum terlaksana karena

20

Page 21: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

keterbatasan dana (harga bed sekitar 1,4juta) kami meminta bantuan kepada sekolah,

tapi masih belum bisa ter-realisasi dalam waktu dekat. Pertemuan 2, yang

dilaksanakan pada tanggal 21 Agustus 2014, fokus pada pencarian kader dari kelas 3,

4, 5. Didapat kader sebanyak 10 orang (kelas 3 sebanyak 2 orang, kelas 4 sebanyak 6

orang, kelas 5 sebanyak 2 orang), selain pencarian kader, pada pertemuan ke-2 ini

kami memberi penyuluhan PHBS kepada seluruh anak di kelas 3, 4, dan 5.

Pertemuan 3, pada tanggal 25 Agustus 2014, adalah pertemuan terakhir yang

beragendakan pelatihan tindakan pertama perawatan luka, para kader juga langsung

praktek setelah diberi materi, output dari serangkaian pelatihan ini adalah

terbentuknya 10 orang kader dan tersusunnya jadwal piket UKS.

Dalam kegiatan ini kami meng-implementasikan strategi pemecahan masalah

adalah melalui pendekatan formal kepada pihak sekolah untuk pengaktifan program

UKS dan pendampingan kader UKS untuk implementasi ilmu dari penyuluhan dan

pelatihan perawatan awal luka.

III.2.2 Pilar Pendidikan

a. Revitalisasi Rumah Pintar

Program ini merupakan program pada KKN periode I tahun 2014, karena

saat observasi, kami menilai program ini sangat layak untuk diteruskan, maka dari itu

kami melakukan penataan ulang pada perpustakaan tersebut dengan menambahkan

variasi buku dan melakukan sedikit renovasi ruangan. Program ini dilaksanakan di

akhir dari program “Pembelajaran Interaktif” yang juga dilaksanakan di MI Miftahul

Ulum pada tanggal 29-30 Agustus 2014. Dengan harapan semakin banyaknya

koleksi buku – buku di Rumah Pintar akan meningkatkan semangat siswa – siswi

untuk menambah ilmu pengetahuan dengan membaca.

Dalam program ini, kami melakukan pendekatan formal pada pihak sekolah

untuk memberikan ijin melaksanakan program, hal ini juga termasuk ijin kepada

pihak yayasan MI.

b. Pembelajaran Interaktif

21

Page 22: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

Program ini dilaksanakan di MI Miftahul Ulum Dusun Ajung Babi pada

tanggal 22-30 Agustus 2014, kami diberi amanah dari Kepala MI untuk memberi

pelajaran yang akan dijadikan materi UN, karena itu, kami berfokus pada siswa kelas

6 dengan pelajaran matematika, bahasa Indonesia, dan IPA. Jumlah siswa kelas 6

yang menjadi anak didik kami sebanyak 8 orang. Siswa-siswi tersebut cukup antusias

saat mahasiswa KKN mengisi pelajaran. Wali kelas dan Kepala Sekolah juga merasa

terbantu dengan pasokan tenaga pengajar. Kendala yang biasa kami hadapi adalah

jadwal yang kadang berubah-ubah.

Output dari kegiatan ini adalah agar pihak MI merasa terbantu dalam KBM.

Selain itu, juga membantu adik-adik MI Miftahul Ulum belajar dengan cara yang

berbeda, karena dalam program kami, cara mengajar yang diterapkan adalah dengan

pembelajaran 2 arah, seperti mengadakan game edukasi. Dalam kegiatan ini, kami

tetap menggunakan pendekatan formal untuk mendapat ijin dari pihak MI.

III.2.3 Pilar Lingkungan

Dalam pilar lingkungan ini, kami menitik beratkan program pada pembuatan

pupuk dari kotoran ternak. Karena dalam kelompok kami tidak ada satu pun

mahasiswa pertanian, maka kami mencari pemateri yang berasal dari pemuda desa.

Hal ini dilakukan karena masyarakat kurang mempercayai mahasiswa untuk

pembuatan pupuk karena pada periode sebelum-sebelumnya, pembuatan pupuk

selalu gagal di Desa Gunungmalang, oleh karena itu, kami mencari figur masyarakat

yang bisa dijadikan penarik minat masyarakat untuk mengikuti penyuluhan dan

pembuatan pupuk. Adapun pemuda yang kami minta sebagai pemateri adalah Bapak

Yoyon, beliau adalah pemilik ternak ayam di Dusun Paleran, beliau juga sarjana

pertanian Universitas Muhammadiyah Jember. Dengan bantuan beliau, terkumpul

12 orang petani dan pengelola ternak ayam untuk menjadi peserta penyuluhan.

Kegiatan ini dilaksanakan pada tanggal 26 Agustus 2014, setelah memberi

penyuluhan singkat mengenai pembuatan pupuk dan kesalahan-kesalahan petani

selama ini dalam memberikan pupuk, Bapak Yoyon bersama kami langsung praktek

membuat pupuk dari kotoran ayam dengan menggunakan EM4 dan gula. Hasil dari

produk ini pada akhirnya dijual pada pengepul yang menjadi partner kerja Bapak

22

Page 23: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

Yoyon. Meskipun tidak ada brand dari pupuk ini, akan tetapi, produk pupuk ini

masih bisa dijual per sak.

Sangat terlihat bahwa masyarakat desa tidak langsung percaya pada

pendekatan nonformal yang kami lakukan terhadap masyarakat desa, masyarakat

masih membutuhkan seorang figur yang bisa menjadi magnet bagi masyarakat untuk

mengikuti program yang akan kami laksanakan. Dalam hal ini, pendekatan non-

formal yang kami lakukan kurang berhasil.

III.2.4 Pilar Ekonomi

Program ekonomi ini adalah program lanjutan dari pembuatan pupuk di lahan

ternak Bapak Yoyon. Dengan menghubungi mitra kerja ternak Bapak Yoyon, pupuk

ini juga ikut dipromosikan sebagai pupuk organik. Kekurangan dari produk ini

adalah tidak adanya brand khusus, karena menurut pertimbangan dari Bapak Yoyon,

hal itu tidak terlalu berpengaruh karena beliau sudah memiliki banyak mitra kerja.

Harapannya, dengan adanya penyuluhan dan pelatihan ini, para peternak dan

petani bisa menggunakan ilmu tersebut untuk mengurangi jumlah sampah dan bisa

menjadi terobosan baru dalam segi ekonomi, karena menggunakan bahan-bahan tak

terpakai seperti kotoran ayam dan mengolahnya menjadi sebuah produk yang bisa

dijual sangatlah membantu perekonomian masyarakat serta dapat dijadikan sebagai

salah satu jenis lapangan pekerjaan baru bagi warga desa khususnya peternak dan

petani.

Figur Bapak Yoyon sangatlah memberi pengaruh yang cukup signifikan

terhadap kelangsungan acara. Dalam hal ini, pendekatan yang kami lakukan adalah

pendekatan secara non-formal kepada Bapak Yoyon untuk bertanya masalah

penjualan pupuk kepada mitra kerja beliau.

23

Page 24: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

IV. PENUTUP

IV.1 Kesimpulan

IV.1.1 Pilar Pendidikan

a. Revitalisasi Rumah Pintar

Program ini telah terlaksana dengan baik, karena sejak awal didirikan,

program ini sangat didukung oleh pihak MI dan para siswa juga sangat antusias,

terlihat saat istirahat, para siswa ramai-ramai mengunjungi Rumah Pintar untuk

sekedar membaca.

b. Pembelajaran Interaktif

Kegiatan membantu KBM di MI Miftahul Umum berjalan cukup baik, tapi

masih belum memuaskan, hal ini dikarenakan jadwal pelajaran yang berubah-

ubah. Juga, KBM di MI sering diliburkan jika ada kegiatan ekstra sekolah, hal

ini berhubungan dengan jumlah siswa yang sedikit.

IV.1.2 Pilar Kesehatan

a. Dokter Cilik dan Pembentukan UKS

Program ini berjalan cukup sukses, karena telah terbentuk UKS pertama di

Desa Gunungmalang di tingkat SD, UKS ini juga telah memiliki kader-kader

24

Page 25: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

yang kami sebut Dokter Cilik. Kendala utama adalah kurangnya pembiayaan

untuk peralatan UKS, pihak PUSKESMAS-pun hanya memberi bantuan obat.

b. Penyuluhan PHBS (Pola Hidup Bersih dan Sehat)

Penyuluhan PHBS ini berjalan cukup baik, karena adanya kesalah-pahaman

antara bidan desa, kader posyandu, dan Kepala Dusun Paleran. Hal tersebut

berdampak pada target anggota posyandu yang totalnya 90 orang menjadi tidak

optimal karena yang hadir hanya 20 orang.

IV.1.3 Pilar Lingkungan

Program ini berjalan cukup baik, akan tetapi, peserta masih sangat sedikit,

animo masyarakat untuk memanfaatkan limbah masih kurang.

IV.1.4 Pilar Ekonomi

Program ini merupakan kelanjutan dari pembuatan pupuk di pilar

lingkungan. Program ini cukup memuaskan, karena Bapak Yoyon selaku

pemilik dan pengelola peternakan memiliki banyak mitra kerja.

IV.2 Saran

Saran untuk Desa Gunungmalang, desa ini memiliki cukup banyak potensi,

seperti pemandangan alam, akan lebih baik jika produk alam tersebut bisa

dimanfaatkan. Selain itu, Desa Gunungmalang masih belum memiliki ikatan

pengusaha desa, jika telah terbentuk, mungkin bisa menjadi stakeholder untuk

posdaya.

Saran untuk LPM UNEJ, berdasar pengalaman kami, mungkin perlu

dipertimbangkan untuk memberikan dana yang berbatas untuk pelaksanaan

KKN. Juga, penerjunan 2 kelompok untuk 1 desa sering membuat rancu tentang

program kerja yang kami laksanakan.

25

Page 26: Laporan Lpj Kkn Kel 23 Fixed (1)

26