laporan mikrobiologi finish

12
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI TES SENSITIVITAS KUMAN TERHADAP ANTIBIOTIKA, TINDAKAN ANTISEPSIS KULIT, FLORA NORMAL KULIT,FLORA NORMAL UDARA,FLORA NORMAL MULUT DAN ISOLASI KUMAN. Kelompok B.16 Ketua : Reza Ervanda Zilmi (1102009241) Sekretaris : Mestikarini Astari (1102009170) Anggota : Lia Noor Anggraini (1102009159) Mentari Effendi (1102009169) Rhezza Imam Morganda (1102009242 ) Sandri (1102009258) Wiwinda Octa Lia (1102009303) Wulan Dita Pratiwi (1102009304) Selya Dwi Devrita Sari (1102008237)

Upload: sandraldira

Post on 30-Sep-2015

272 views

Category:

Documents


3 download

DESCRIPTION

fuy

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGITES SENSITIVITAS KUMAN TERHADAP ANTIBIOTIKA, TINDAKAN ANTISEPSIS KULIT, FLORA NORMAL KULIT,FLORA NORMAL UDARA,FLORA NORMAL MULUT DAN ISOLASI KUMAN.

Kelompok B.16Ketua: Reza Ervanda Zilmi

(1102009241)

Sekretaris: Mestikarini Astari

(1102009170)

Anggota:Lia Noor Anggraini

(1102009159)

Mentari Effendi

(1102009169)

Rhezza Imam Morganda (1102009242 )

Sandri

(1102009258)

Wiwinda Octa Lia

(1102009303)

Wulan Dita Pratiwi

(1102009304)

Selya Dwi Devrita Sari

(1102008237)

Tiara Anggun

(1102008253)Teori Dasar

Kepekaan Kuman Terhadap Berbagai Agen

Pertumbuhan kuman dipengaruhi oleh berbagai faktor, seperti suhu, pH, tekanan osmose, sinar matahari, bahan kimia, logam, dan sebagainya.

Suhu dapat mempengaruhi pertumbuhan kuman karena kuman memerlukan suhu optimum untuk dapat tumbuh dengan baik. Suhu juga dapat mempengaruhi pembentukan pigmen pada beberapa jenis kuman, sehingga untuk dapat melihat pigmennya maka kuman harus ditanam dan dieram pada suhu tertentu yang optimum.

Sinar matahari, terutama sinar ultra ungu ( panjang gelombang 250-265 nanometer ) dan juga sinar-sinar lain yang mempunyai gelombang pendek, dapat menghambat pertumbuhan atau mematikan kuman. Bakteri yang aktif melakukan pembelahan lebih mudah dipengaruhi oleh sinar ultra ungu ( ultraviolet, uv )

Beberapa jenis logam berat, seperti tembaga dan air raksa, mempunyai daya penghambat pertumbuhan beberapa jenis kuman ; daya hambat logam terhadap pertumbuhan kuman ini disebut daya oligodinamik. Hal ini dapat diterangkan dengan ion-ion logam tersebut mempunyai afinitas dengan protein sel kuman, yang mengakibatkan penggumpalan sejumlah besar ion-ion tersebut dan mengakibatkan denaturasi protein sel kuman.

Bahan kimia , berbagai jenis bahan kimia dapat menghambat pertumbuhan kuman, misalnya kadar gula yang tinggi, zat warna, desinfektan, antibiotika. Bahan kimia ini dapat menghambat pertumbuhan kuman disebut efek bakteriostatik, atau dapat membunuh kuman , disebut juga efek bakterisid. Disenfektan adalah bahan kimia yang digunakan untuk santinasi, desinfeksi, antisepsis, dan untuk membunuh kuman.

Antibiotika sering digunakan untuk mengobati berbagai penyakit bacterial. Antibiotika dapat bersifat bakteriostatik dapat juga bersifat bakterisid. Dalam melakukan terapi dengan menggunakan antibiotika guna penanggulangan penyakit infeksi bacterial, kadang diperlukan pemeriksaan kepekaan ( tes sensitivitas ) kuman terhadap antibiotic yang tersedia, karena pada masa kini telah banyak ditemukan kuman yang resisten terhadap antibiotika.

Pemeriksaan kepekaan kuman terhadap antibiotika antara lain dapat dilakukan dengan :

1. CARA CAKRAM ( DISC METHOD ), yaitu dengan menggunakan cakram kertas yang mengandung antibiotika/ bahan kimia lain dengan kadar tertemtu yang kemudian diletakkan diatas lempeng agar yang ditanami kuman yang akan diperiksa, kemudian dieram. Apabila tampak adanya zona hambatan pertumbuhan kuman di sekeliling cakram antibiotika, maka kuman yang diperiksa sensitif terhadap antibiotika tersebut. Cara ini disebut juga sebagai cara difusi agar, cara yang lazim dilakukan adalah cara Kirby-Bauer.

2. CARA TABUNG ( TUBE DILUTION METHOD ), yaitu dengan membuat penipisan antibiotika pada sederetan tabung reaksi yang berisi perbenihan cair. Kemudian tabung-tabung tersebut dimasukkan kuman yang akan diperiksa dengan jumlah tertentu kemudian dieram. Dengan cara ini akan dapat diketahui konsentrasi terendah antibiotika yang menghambat pertumbuhan kuman yang disebut Konsentrasi Hambat Minimal ( KHM ) atau Minimal Inhibitory Concentration ( MIC )

Flora Normal

Kuman terdapat di mana saja di alam ini, yaitu di air, tanah, udara dan juga di permukaan tubuh serta beberapa alat/organ tubuh. Pada umumnya kuman-kuman tersebut merupakan flora normal. Tempat atau lokasi tempat hidup kuman disebut sebagai habitat.

Alat dan Bahan

Pada pemeriksaan kepekaan / sensitivitas kuman terhadp antibiotika :

1. Lempeng agar Mueller Hinton

2. Kaldu BHI 1 cc

3. Usap kapas steril

4. Cakram antibiotika ( 5 macam )

5. Biakan kuman : Staphylococcus aureus atau Escherichia coliPada percobaan antisepsis kulit:

1. Lempeng darah

2. Kaldu 2 cc3. Usap kapas steril4. Antisepsis :a) Sabun b) Tinctura jodii 3 % atau providone iodinec) Alcohol 70 %

Pada pemeriksaan flora normal kulit :

1. Lempeng darah

2. Jari telunjuk mahasiswaPada pemeriksaan isolasi kuman :1. Sediaan kuman (tabung B)

2. Media biakan Na

3. Ose

Pada pemeriksaan flora normal udara :

1. Lempeng Agar darahPada Pemeriksan Fllora Noramal mulut :

1. Tusuk Gigi

2. Zat warna untuk pewarnaan sederhana atau gram

3. Ose

4. Larutan garam NaClCara kerja

Pemeriksaan kepekaan terhadap berbagai antibiotka:1. Ambil kuman yang telah disediakan dengan sengkelit steril, buat suspensi dalam tabung berisi kaldu BHI steril 1cc,sesuaikan dengan standart Mc Farland 0.5.

2. Celupkan usap kapas steril ke dalam suspensi kuman yang telah dibuat3. Oleskan usap kapas yang telah mengandung kuman pada permukaan media Agar secara merata (seluruh permukaan agar).4. Letakkan cakram antibiotika yang disediakan pada permukaan agar dengan jarak cukup antara cakram satu dan cakram lain.5. Eram pada lemari pengeraman 37 C,selama 24 jam dan lihat serta catat hasilnya.

Antisepsis Kulit :

1. Bagian bawah lempeng agar darah dibagi menjadi 4 bagian dengan menggunakan pensil gelas.

2. Usap kapas steril dibasahi dengan kaldu steril, kemudian diusapkan pada telapak tangan , selanjutkan dioleskan pada salah satu bagian lempeng darah.\

3. Cuci tangan dengan sabun dan air selama 2 menit, kemudian lakukan kembali cara ke-2, dengan menggunakan usap kapas steril yang dibasahi dengan kaldu steril, oleskan pada agar darah bagian kedua.

4. Ambil sebuah usap kapas steril, basahi dengan kaldu steril, oleskan pada lengfan bawah bagian voler, kemudian oleskan pada agar darah bagian ketiga5. Olesi lengan bawah bagian voler tersebut dengan tincture jodii 3 %, biarkan kering, kemudian olesi dengan alcohol 70 %. Selanjutnya ambil sebuah usap kapas steril dan dibasahi dengan kaldu steril kemudian dioleskan pada agar darah bagian keempat.

6. Eram lempeng agar darah ini pada 37oC selama 24 jam dan lihat serta catat hasilnya. Flora Normal Mulut

1. Ambil satu sengkelit air garam(NaCl) faal steril, letakkan pada gelas alas.

2. Ambil sedikit kotoran gigi dan campur dengan air garam faal pada gelas alas, buat sediaan dan rekatkan.

3. Warnai sediaan dengan ungu kristal karbol atau pewarnaan gram.

4. Catat/gambar hasilnya dan bandingkan dengan pertunjukan lainnya

Flora Normal Kulit

1. Letakkan jari telunjuk pada lempeng agar darah.

2. Ermakan pada lemari pengeram 370C selama 24 jam.

3. Lihat hasilnya.Data hasil percobaan

1. Antisepsis kulit

NoDaerah KuadranHasil

1Kuadran 1Jumlah kuman paling banyak , tebal

2Kuadran 2Jumlah kuman lebih sedikit dibandingkan Kw 1

3Kuadran 3Jumlah kuman lebih sedikit dibandingkan Kw 1 & 2

4Kuadran 4Jumlah kuman lebih sedikit dibanding semua kw, tapi masih ada kuman.

2. Kepekaan / sensitivitas kuman terhadp antibiotikaAnti BakteriDiameterHasilJenis bakteri

Amoxcicilin4,5SensitiveStaphylococcus aureus

Penicillin3,5Sensitive

Ciprofloxacin2,7intermediet

Sulfametoxazol2.5Intermediet

Tetrasiklin1,6 cmIntermediet

3. Isolasi Kuman

Goresan ke-Hasil

Goresan 1Tidak terlihat koloni, goresan masih bertumpuk

Goresan 2Tidak terlihat koloni, goresan masih bertumpuk

Goresan 3Sudah mulai terlihat sedikit koloni, goresan ada yang bertumpuk

Goresan 4Terdapat koloni

4. Flora Normal Udara

Terdapat 3 koloni Flora Normal udara pada media Agar darah5. Flora Normal Kulit

Terlihat banyak Flora Normal kulit pada jari telunjuk setiap mahasiswa yang ditempelkan pada media Agar darah.

6. Flora Normal MulutTerdapat bakteri berupa Streptococcus, F. fusiformis, terdapat juga Burelia.Pengolahan data dan pembahasan1. Antisepsis Kulit

a. Pada Kw 1 terlihat banyak kuman ini menunjukan bahwa keadaan kulit (tangan) masih dalam keadaan tidak steril.b. Pada Kw 2, terlihat lebih sedikit kuman dibandingkan pada Kw 1 setelah di cuci tangannya. Walaupun sudah dicuci tangan nya tetap terdapat kuman, ini mungkin disebabkan pada saat mencuci tangan yang kurang bersih atau banyak flora udara yang menempel ketika mengeringkan tangan.c. Pada Kw 3, terlihat lebih sedikit dibandingkan Kw 1 dan 2, ini disebabkan tempat Voler jarang berinteraksi dengan kuman sekitar sehingga kuman terlihat lebih sedikit.d. Pada Kw 4, masih terdapat kuman setelah diberikan lotion dan alkohol yang seharusnya tidak terdapat kuman. Ini mungkin disebabkan oleh cara pembersihan dibagian voler yang kurang merata, atau terkena benda lain yang disana terdapat kuman, ataupun flora normal udara yang menempel pada voler.2. Kepekaan / sensitivitas kuman terhadp antibiotikaKepekaan antibiotika yang menunjukan hasil yang sensitif didapatkan pada semua jenis obat yang digunakan, perbedaanya hanya terdapat pada keefektifan dari anti mikrobanya.3. Isolasi KumanPada percobaan ini, dilihat terdapat koloni kuman yang terpisah pada goresan ke 44. Flora Normal Udara5. Flora Normal KulitPercobaan ini dapat menunjukan bahwa jari pada setiap mahasiswa terdapat flora normal kulit.

Kesimpulan :

1. Faktor-faktor yang mempengaruhi pertumbuhan kuman yaitu suhu, tekanan, pH, tekanan osmosa, sinar matahari, bahan kimia, dan benda logam.

2. Setiap kuman memerlukan suhu yang optimum yang berbeda-beda untuk dapat tumbuh optimal.

3. Flora normal dapat ditemukan pada bagian-bagian seperti mukosa mulut, kulit dan udara.4. Antiseptik dan alkohol dapat digunakan untuk membunuh kuman sehingga dapat digunakan pada proses sterilisasi.