laporan mipang liri (iii)
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN
MORFOLOGI BAKTERI (PEWARNAAN GRAM),
KAPANG, DAN KHAMIR
Oleh :
Kelompok IV
Kelas 2B
1. Haghia Sophia NIM. 122110151
2. Liri Sisca Wulandari NIM. 122110155
3. Sherly Wulan Tisparinda NIM. 122110171
4. Suci Nurharisah NIM. 122110173
KEMENTERIAN KESEHATAN RI
JURUSAN GIZI POLTEKKES PADANG
2013
LAPORAN PRAKTIKUM MIKROBIOLOGI PANGAN
Hari/ Tanggal : Jumat, 3 Oktober 2013
Praktikum ke- : ke-3
Judul Praktikum : Morfologi Bakteri (Pewarnaan Gram), Kapang, dan Khamir
Tinjauan Pustaka :
Mikroba yang ada di sekeliling kita mempunyai manfaat yang sangat besar, salah
satunya untuk pengolahan makanan. Mikroba jenis bakteri yang digunakan dalam
pemanfaatan berbagai macam produk adalah: Lactobacillus ,Streptococcus, Pediococcus
cerevisiae, Acetobacter. Pada mikroba jenis fungi yang digunakan dalam pemanfaatan
berbagai macam produk adalah Jamur Rhyzopus oryzae, Neurospora sitophila,
Aspergillus wentii dan Aspergillus oryzae, Saccharomyces cerevisiae.
Bakteri merupakan salah satu jenis organisme yang tidak mempunyai inti sel
layaknya organisme lainnya. Bakteri dapat hidup di berbagai lingkungan. Bakteri yang
bermanfaat secara umum dipergunakan dalam berbagai bidang seperti lingkungan,
pangan, industri maupun pengobatan. Bakteri merupakan mikroorganisme bersel satu,
tidak berlorofil (kecuali beberapa jenis) dan berkembangbiak dengan pembelahan diri,
ukuran tubuhnya sangat kecil. Bakteri pada umumnya bersifat heterotrof hidupnya
sebagai saprofit atau sebagai parasit. Namun demikian, ada pula beberapa jenis yang
mampu mengadakan asimilasi, jadi bersifat autotrof.
Berdasarkan cara memperoleh makanannya :
a. Bakteri Heterotrof adalah bakteri ini hidup dengan memperoleh makanan berupa
zat organik dari lingkungannya.
b. Bakteri Autotrof adalah bakteri yang dapat menyusun zat makanan sendiri dari zat
anorganik yang ada.
c. Bakteri Fotoautrotof yang memanfaatkan cahaya sebagai energi
d. Bakteri Kemoautrotof adalah bakteri yang menggunakan energi kimia yang
diperolehnya pada saat terjadi perombakan zat kimia dari molekul yang kompleks
menjadi molekul yang sederhana dengan melepaskan hidrogen
Berdasarkan sumber oksigen yang diperlukan dalam proses respirasi :
a. Bakteri aerob yaitu bakteri yang menggunakan oksigen bebas
dalam proses respirasinya. Misal: Nitrosococcus, Nitrosomonas dan Nitrobacter.
b. Bakteri anaerob yaitu bakteri yang tidak menggunakan oksigen
bebas dalam proses respirasinya. Misal: Streptococcus lactis
Berdasarkan Tempat Hidupnya :
a. Eubacteria merupakan bakteri pada umumnya, yaitu bakteri yang sering ditemui
dalam kehidupan sehari-hari.
b. Ordo Eubacteriales mempunyai ciri-ciri selnya berbentuk bulat atau batang yang lurus
dan terpisah-pisah. Bangsa ini meliputi berbagai famili, antara lain sebagai berikut :
Azetobacteraceaem, Rhizobiaceae, Enterobacteriaceae, Micrococcaceae,
Neisseriaceae, Lactobacillaceae, dan Bacillaceae.
c. Ordo Actinomycetes sel-sel memanjang mirip hifa cendawan, cenderung membentuk
percabangan.
d. Archaebacteria sangat berbeda dengan bakteri pada umumnya, karena memiliki sifat-
sifat yang dapat memungkinkan menjadi salah satu penyebab bentuk-bentuk
kehidupan pertama di bumi ini. Untuk itulah dinamakan “Archaebacteria” (bahasa
Yunani archaio berarti kuno).
Kapang (mould/filamentous fungi) merupakan mikroorganisme anggota regnum
Fungi ("Kerajaan" Jamur) Fungi yang membentuk hifa, biasanya tumbuh pada
permukaan makanan yang sudah basi atau terlalu lama tidak diolah. Kapang bukan
merupakan kelompok taksonomi yang resmi, sehingga anggota-anggota dari kapang
tersebar ke dalam filum Glomeromycota, Ascomycota, dan Basidiomycota.
Kapang mempunyai kisaran pH pertumbuhan yang luas, yaitu 1.5-11. Kebusukan
makanan kaleng yang disebabkan oleh kapang sangat jarang terjadi, tetapi mungkin saja
terjadi. Kebanyakan kapang tidak tahan panas sehingga adanya kapang pada makanan
kaleng disebabkan oleh kurangnya pemanasan (under process) atau karena terjadi
kontaminasi setelah proses.
Berdasarkan ada tidaknya septa :
1. Kapang tidak bersepta
a. Kelas Oomycetes (spora seksual disebut oospora) terdiri dari ordo saprolegniales
(spesiesSaprolegnia) dan ordo Peronosporales (spesies Pythium).
b. Kelas Zygomycetes (spora seksual zigospora) terdiri dari ordo Mucorales (spora
aseksualadalah sporangiospora) seperti : Mucor mucedo, Zygorrhynchus, Rhizopus,
Absidia danThamnidium.
2. Kapang bersepta adalah Kelas fungi tidak sempurna (imperfecti) tidak mempunyai
spora seksual
a. Ordo Moniales
b. Ordo Melanconiales : Colletotrichum, Gleosporium,
Pestalozzia.
Khamir (yeast) merupakan kelompok mikroorganisme yang telah banyak
dimanfaatkan dalam industri pangan sebagai bahan pengawet Khamir merupakan anggota
dari kingdom jamur. Sebagian besar berbentuk uniselular, tetapi ada yang bentuknya
multiselular dengan pembentukan formasi berbentuk string (tali) yang dihubungkan
dengan sel yang berbelah yang disebut dengan pseudohyphae atau hifa palsu (false
hyphae). Ukuran rata-rata yeast adalah 3-4 µm untuk diameternya, walaupun beberapa
yeast bisa mencapai 40 µm.
Khamir mempunyai kisaran pH pertumbuhan 1.5-8.5. Namun kebanyakan
khamir lebih cocok tumbuh pada kondisi asam, yaitu pada pH 4-4.5, sehingga kerusakan
oleh khamir lebih mungkin terjadi pada produk-produk asam. Suhu lingkungan yang
optimum untuk pertumbuhan khamir adalah 25-30oC dan suhu maksimum 35-47oC.
Berdasarkan kelas :
a. Kelas Asomycetes/khamir askosporognenous, di mana spora tumbuh
di dalam askus
b. Kelas Basidiomycetes, yang membentuk spora, pada basidium
c. Kelas Deuteromycetes, yaitu khamir yang tidak memproduksi spora
seksual disebut juga Fungi Imperfecti dan terdiri dari dua family yaitu;
Sprorobolomycetaceae yang memproduksi ballistospora
Cryptococcaceae yang tidak memproduksiballistospora
maupun sporaseksual.
Alat :
1. Jarum Ose
2. Kaca Preparat
3. Spiritus/ Api Bunsen
4. Mikroskop
5. Pipet Tetes
6. Kapas
Bahan :
1. Kristal Violet
2. Lugol
3. Safranin
4. Alkohol 70%
5. Aquades Steril
6. Lepat
7. Lemper
8. Yughort
9. Kecap
10. Tauco
11. Roti
12. Tempe
13. Selai
14. Madu
15. Tapai Singkong
16. Sari Buah
Prosedur :
1. BAKTERI
a. Bersihkan kaca preparat dengan alkohol sampai lemaknya
hilang dan keringkan diatas lampu spritus
b. Ambil bahan dengan jarum ose yang
sebelumnya sudah dipanaskan di atas spritus. Letakkan pada
kaca preparat steril
c. Tambahkan aquades steril dan
homogenkan
d. Fiksasi dengan
melakukan di atas api
e. Tambahkan kristal violet, biarkan 1
menit dan kemudian cuci di air yang mengalir
f. Tambahkan lugol, biarkan 1 menit dan kemudian cuci di air
yang mengalir
g. Tambahkan alkohol 70%, biarkan 10 detik dan cuci dengan
air yang mengalir
h. Tambahkan safronin, biarkan 30 detik
dan cuci dengan air mengalir
i. Kemudian keringkan dengan kertas saring
j. Lakukan pengamatan di bawah mikroskop.
Jika pengamatan
Ungu/biru = gram positif (+) (bentuk bulat/batang)
Merah/pink = gram negative (-) (bentuk susunan)
2. KAPANG DAN KHAMIR
a. Bersihkan kaca preparat dengan alkohol sampai lemaknya
hilang
b. Keringkan diatas lampu spritus
c. Teteskan aquades steril
d. Ambil/letakkan 1 mata ose bahan dan homogenkan
e. Keringkan dan fiksasi di atas lampu spritus, sampai lengket
f. Tetesi dengan methylen blue, biarkan 2 menit
g. Bersihkan dengan air mengalir (tidak terlalu deras)
h. keringkan dan amati di bawah kaca mikroskop
Hasil Praktikum :
Morfologi Bakteri, Kapang, dan Khamir
1. Bakteri
NoNama
BahanGambar Susunan Bentuk Tersangka
Gram
(+/-)
1 Lemper
10 x P
Bergerombol Susunan -
(pink)
2 Yoghurt
10 x P
Tidak
berkoloni,
tersebar satu-
satu/tunggal
Coccus
(bulat)
dan Basil
(batang)
Lactobacillus
bulgaricus
Streptococcus
thermophillus
+
(ungu)
3 Lepat
10 x P
40 x P
Berkoloni/
bergerombol.
Susunan -
(pink)
2. Kapang
NoNama
BahanGambar Susunan Bentuk
Kapang yang
tumbuh
1 Tempe
10 x P
40 x P
Kolumela
agak bulat
dan
apofisis
berbentuk
seperti
cangkir
Hifa non septat Rhizopus
2 Tauco
10 x P
40 x P
Hifa septat
dan
miselium
bercabang,
biasanya
tidak
berwarna
Aspergillus
oryzae
3 Kecap Hifa septat
dan
miselium
bercabang,
biasanya
tidak
berwarna
Seperti Kaki kuda Oryzae dan
konidia
4 Roti
10 x P
Miselium terang
atau keruh
R. stolonifer
dan R.nigricans
3. Khamir
NoNama
BahanGambar Susunan Bentuk
1 Selai
10 x P
Hifa semu sperikal
2 Madu
10 x P
membentuk
miselium
semu
avoid
3 Tape
Singkong
40 x P
Miselium
jelas
avoid
Pembahasan :
Pratikum kali ini membahas tentang pengamatan morfologi bakteri, kapang, dan
khamir, dilakukan dengan 2 metode yaitu preparat kering dan preparat basah.
Perbedaan preparat/ sediaan kering dengan preparat/ sediaan basah adalah terletak
pada pewarnaan yang dilakukan. Dimana sediaan kering menggunakan pewarnaan
sedangkan sediaan basah tidak dilakukan pewarnaaan. Sediaan basah digunakan untuk
kapang dan khamir, sedangkan sediaan kering digunakan untuk bakteri.
Pewarnaaan yang dihasilkan dari pengamatan morfologi bakteri menentukan
bentuk dari bakteri tersebut. Warna ungu/biru disebut juga dengan gram positif (+)
dengan bentuk bulat/batang. Dan warna merah/pink disebut juga gram negative (-)
dengan bentuk susunan.
Pengamatan bakteri dilakukan pada bahan makan yang mengandung protein
seperti yoghurt, lepat, dan lemper. Pengamatan kapang dilakukan pada bahan makan
yang mengandung karbohidrat seperti tempe, kecap dan roti. Sedangkan pengamatan
khamir dilakukan pada bahan makan yang mengandung gula seperti selai, madu, dan tape
singkong.
Penentuan morfologi bakteri pada pratikum kami kali ini dilakukan pada sampel
Yoghurt dan Lepat. Pada Yoghurt ditemukan bentuk bakteri yang berbentuk coccus
(bulat) dan basil (batang) yang mana didapatkan bahwa bakteri tersebut tidak berkoloni
dan tersebar dengan bentuk tunggal/satu-satu. Bakteri ini baik untuk kesehatan,
kecantikan, dan sebagainya. Bakteri ini kebanyakan bersifat aerobic hingga anaerobic
dan umumnya bersifat gram positif. Bakteri ini digunakan untuk proses fermentasi dalam
pembuatan yogurt dan dapat disangka dan diketahui bahwa bakteri ini dinamakan
lactobacillus.
Sampel yang kedua yaitu Lepat, pada lepat ditemukan bakteri yang berbentuk
susunan, tersusun berkoloni/bergerombol, dan pewarnaan dari bakteri pada lepat ini
dihasilkan dengan warna pink (-). Bakteri yang berbentuk susunan ini pada umumnya
dapat bertahan pada proses pemanasan, pendinginan, dan pengeringan dibandingkan
dengan bakteri bentuk batang. Demikian pula dengan bakteri yang bergerombol lebih
susah dibunuh oleh proses pengolahan dibandingkan bakteri yang terpisah-pisah.
Penentuan morfologi kapang dan khamir dilakukan dengan menggunakan sediaan
basah. Morfologi kapang pada pratikum kami ini dengan mengambil sampel adalah kecap
dan tauco. Sementara pada morfologi khamir kami melakukan uji sampel pada madu.
Kecap ditemukan dengan susunan hifa berseptat dan miselium bercabang serta tidak
berwarna, bakteri yang ada pada kapang ini adalah Aspergillus oryzae.
Kesimpulan :
Dengan adanya pratikum tentang morfologi bakteri, kapang, dan khamir
disimpulkan bahwa pewarnaan hanya dilakukan pada bakteri saja, dimana untuk bakteri
gram positif didapatkan hasil warna ungu (bulat/batang) dan gram negative dengan warna
pink (susunan)
Daftar Pustaka :
Winarno, F.G . 1989. Mikrobiologi Pangan. Padang : poltekkes Kemenkes RI Padang
Fardiaz,s. 1989.Mikrobiologi Pangan. IPB: PAU Pangan dan Gizi. Bogor
Waluyo, L. 2007.Mikrobiologi Umum. UMM Press. Malang
Penanggung Jawab :
Padang, 8 Oktober 2013