laporan mistar ingsut
TRANSCRIPT
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT, yang telah melimpahkan
rahmat dan karunianya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah Metrologi Industri ini yang berjudul “MISTAR INGSUT”.
Makalah ini bertujuan untuk melengkapi tugas Metrologi
Industri. Makalah ini juga dapat digunakan sebagai referensi bagi para
pembaca untuk memahami dan mempelajari tentang mistar ingsut.
Penulis juga mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak
yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan makalah ini,
sehingga makalah ini dapat diselesaikan dengan sebaik mungkin dan
tepat pada waktu yang telah ditentukan.
Penulis menyadari bahwa makalah ini masih memiliki banyak
kekurangan dan kesalahan. Untuk itu, penulis mengharapkan kritik dan
saran yang membangun dari pembaca untuk kesempurnaan makalah
ini kedepannya. Akhir kata Wassalamualaikum Wr. Wb.
Pekanbaru, 30 Oktober 2011
Penulis
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR................................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
DAFTAR GAMBAR................................................................................... iv
DAFTAR TABEL.......................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN.............................................................................1
1.1 Latar Belakang..............................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum..........................................................................1
1.3 Alat – Alat.....................................................................................2
1.4 Benda Ukur...................................................................................3
1.5 Pelaksanaan Praktikum.................................................................3
BAB II TEORI DASAR...............................................................................5
2.1 Pengertian....................................................................................5
2.2 Bagian – bagian mistar ingsut......................................................5
2.3 Prinsip kerja mistar ingsut............................................................6
2.4 Jenis – jenis mistar ingsut.............................................................7
2.5 Kemampuan pengukuran mistar ingsut........................................8
2.6 Beberapa kesalahan dalam pembacaan mistar ingsut...............10
BAB III DATA PENGAMATAN..................................................................11
3.1 Benda ukur 1..............................................................................11
3.2 Benda ukur 2..............................................................................12
BAB IV PEMBAHASAN DATA..................................................................13
4.1 Pengolahan data benda 1 (Poros)...............................................13
4.2 Pengolahan data benda 2 (V-Block) ...........................................15
BAB V ANALISIS................................................................................20
BAB VI KESIMPULAN.............................................................................21
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page ii
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................22
LAMPIRAN.............................................................................................23
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page iii
DAFTAR GAMBAR
Gambar 1. 1 Mistar Ingsut Nonius..........................................................2
Gambar 1. 2 Mistar ingsut jam ukur.......................................................2
Gambar 1. 3 Mistar ingsut digital...........................................................2
Gambar 1. 4 V-Block..............................................................................3
Gambar 1. 5 Poros.................................................................................3
Gambar 2. 1 Bagian – Bagian Mistar Ingsut...........................................6
Gambar 2. 2 Skala Mistar Ingsut............................................................7
Gambar 2. 3 Mistar Ingsut Nonius..........................................................7
Gambar 2. 4 Mistar Ingsut Jam Ukur (Dial Indicator)..............................8
Gambar 2. 5 Mistar Ingsut Digital..........................................................8
Gambar 2. 6 Mengukur Ketebalan, Jarak, Dan Diameter Luar................8
Gambar 2. 7 Mengukur Kedalaman........................................................9
Gambar 2. 8 Mengukur Tingkat..............................................................9
Gambar 2. 9 Mengukur Diameter Dalam...............................................9
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page iv
DAFTAR TABEL
Tabel 3. 1 Data Benda Ukur 1 ( Poros Bertingkat )...............................11
Tabel 3. 2 Data Benda Ukur 2 ( V-Blok )...............................................12
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page v
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keterampilan seseorang dalam melakukan proses pengukuran
serta kemampuan untuk menganalisis hasil pengukuran sangat
bergantung pada pengetahuannya atas prosedur dan alat ukur serta
cara pemakaiannya. Karena jenis alat ukur yang dikenal dalam
Metrologi Industri sangat beragam, mulai dari yang ukuran
penggunaannya sampai dengan yang khusus dibuat untuk suatu
tujuan pengukuran tertentu.
Bagi beberapa jenis alat ukur pembahasan akan dilakukan
secara terperinci dengan menekankan hal – hal dasar atau pokok yang
merupakan penjabaran dari dasar Metrologi Industri. Sementara itu,
bagi jenis alat ukur dan cara pengukuran yang lain hanya perlu
disinggung garis besarnya saja.
Keterampilan tidak dapat dicapai hanya dengan mempelajari
teorinya saja, melainkan harus disertai juga dengan praktikum yang
memadai.
1.2 Tujuan Praktikum
a. Praktikan mampu menggunakan mistar ingsut berbagai jenis
dengan baik dan benar.
b. Praktikan mampu mengkalibrasi mistar ingsut.
1.3 Alat – Alat
a. Mistar Ingsut Nonius
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 1
Gambar 1. 1 Mistar Ingsut Nonius
b. Mistar Ingsut Jam Ukur
Gambar 1. 2 Mistar ingsut jam ukur
c. Mistar Ingsut Digital
Gambar 1. 3 Mistar ingsut digital
1.4 Benda Ukur
a. V-Block
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 2
Gambar 1. 4 V-Block
b. Poros
Gambar 1. 5 Poros
1.5 Pelaksanaan Praktikum
1. Benda ukur digambar dan diberi kode pada tiap bagian yang
akan diukur.
2. Pengukuran awal benda ukur dilakukan dengan mistar ingsut
skala nonius dengan kecermatan 0.20 mm.
3. Hasil pengukuran dicatat sesuai dengan kode pada setiap
bagian benda ukur.
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 3
4. Diulangi langkah 1 sampai 3, dengan mistar ingsut jam ukur
dan mistar ingsut digital dengan kecermatan 0.001 mm.
Namun sebelum pengukuran mistar ingsut terlebih dahulu
disetting hingga tampak nol pada layar digital.
5. Dicatat setiap hasil pengukuran menurut kode masing –
masing.
6. Diulangi langkah no 1 sampai no 5, pada benda ukur yang
berbeda.
7. Setelah semua hasil pengukuran dicatat, lalu bandingkan
dengan perhitungan persentase eror antara mistar ingsut
nonius dan jam ukur terhadap mistar ingsut digital.
8. Alat ukur dan benda ukur dibersihkan dan diletakkan
ketempat semula.
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 4
BAB II
TEORI DASAR
2.1 Pengertian
Mistar ingsut adalah alat ukur linier serupa dengan mistar ukur.
Mistar ingsut memiliki skala linier pada batang dengan ujung yang
berfungsi sebagai sensor penahan benda ukur. Suatu peluncur dengan
sisi yang dibuat sejajar dengan rahang ukur tetap dinamakan sebagai
rahang ukur gerak yang bisa digeserkan pada batang ukur. Prinsip
kerja mistar ingsut sama dengan mistar ukur, yakni penggunaan skala
linier. Perbedaannya ialah pada mengukur objek ukur. Permukaan
batang ukur harus relatif keras dan tahan aus dan dirancang dengan
ketelitian geometri yang tinggi. Kerataan masing – masing bidang
rahang dan kesejajarannya dirancang dengan toleransi bentuk yang
tinggi, supaya permukaan dua sensor akan tetap sejajar. Dengan
demikian meskipun tak segaris garis ukur dan garis dimensi
diusahakan tetap sejajar untuk mengurangi efek kesalahan kosinus.
2.2 Bagian – bagian mistar ingsut
Bagian – bagian mistar ingsut, dimana pada batang ukurnya
terdapat skala linier berkecermatan 1 atau ½ mm. Tergantung pada
jenis dan cara pembacaan skala.
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 5
Gambar 2. 1 Bagian – Bagian Mistar Ingsut
1. Rahang sensor mengukur dimensi luar
2. Rahang sensor mengukur dimensi dalam
3. Ekor pengukur kedalaman
4. Skala utama (cm)
5. Skala utama (inch)
6. Skala vernier (cm)
7. Skala vernier (inch)
8. Peluncur/penggerak rahang gerak
2.3 Prinsip kerja mistar ingsut
Prinsip kerja mistar ingsut adalah secara mekanik dengan cara
menyentuhkan sensor ukur pada permukaan benda yang akan diukur.
Peluncur berfungsi untuk menggerakkan sensor gerak sesuai dengan
dimensi benda yang akan diukur. Nilai ukuran pada benda ukur dapat
dilihat dengan menjumlahkan skala utama dengan skala nonius. Untuk
jenis mistar ingsut jam ukur prinsip kerjanya sama dengan mistar
ingsut nonius, hanya saja pembacaan skala noniusnya dapat dilihat
pada jam ukur. Sedangkan untuk mistar ingsut digital, hasil
pengukuran langsung dapat dibaca pada digital.
Adapun cara pembacaan pengukuran jangka sorong nonius
adalah sebagai berikut. Lihat Gambar 2.2.
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 6
a. Baca angka mm pada skala utama (pada Gambar 2.2 = 9
mm)
b. Baca angka kelebihan ukuran dengan cara mencari garis
skala utama yang segaris lurus dengan skala nonius (pada
Gambar 2.2 = 0,15 mm)
c. Jumlahkan hasil pembacaan skala utama dengan hasil
pembacaan skala nonius sehingga ukuran yang dimaksud
adalah 9,15 mm.
Gambar 2. 2 Skala Mistar Ingsut
2.4 Jenis – jenis mistar ingsut
d. Mistar ingsut skala nonius
Gambar 2. 3 Mistar Ingsut Nonius
e. Mistar ingsut jam ukur (dial indicator)
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 7
Gambar 2. 4 Mistar Ingsut Jam Ukur (Dial Indicator)
f. Mistar ingsut digital
Gambar 2. 5 Mistar Ingsut Digital
2.5 Kemampuan pengukuran mistar ingsut
1. Mengukur ketebalan, jarak, dan dimeter luar
Gambar 2. 6 Mengukur Ketebalan, Jarak, Dan Diameter Luar
2. Mengukur kedalaman
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 8
Gambar 2. 7 Mengukur Kedalaman
3. Mengukur tingkat
Gambar 2. 8 Mengukur Tingkat
4. Mengukur diameter dalam
Gambar 2. 9 Mengukur Diameter Dalam
2.6 Beberapa kesalahan dalam pembacaan mistar ingsut
g. Kesalahan sistematik meliputi :
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 9
Kedudukan nol
Kerataan dan kesejajaran sensor
Kesalahan kosinus
h. Kesalahan rambang meliputi :
Tekanan pengukuran yang berubah – ubah
Keterulangan pembacaan.
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 10
BAB III
DATA PENGAMATAN
3.1 Benda ukur 1
Tabel 3. 1 Data Benda Ukur 1 ( Poros Bertingkat )
No Ukuran
Pengamat A Pengamat B
Hasil pengukuran dengan Hasil pengukuran dengan
Nonius Jam Ukur Digital Nonius Jam Ukur Digital
1 Titik 1 49.94 49.95 49.95 44.94 44.90 44.94
2 Titik 2 99.64 99.65 99.65 99.64 99.60 99.63
3 Titik 3 23.96 23.95 23.97 23.92 23.90 23.96
4 Titik 4 23.94 23.95 23.94 23.94 23.90 23.93
5 Titik 5 23.94 23.95 23.93 23.96 23.90 23.92
6 Titik 6 23.98 24.00 23.99 23.98 23.95 23.94
7 Titik 7 9.82 9.80 9.82 9.76 9.75 9.79
8 Titik 8 9.82 9.80 9.81 9.74 9.75 9.76
9 Titik 9 9.82 9.80 9.83 9.72 9.75 9.76
10 Titik 10 9.82 9.80 9.81 9.74 9.75 9.78Tanggal : Suhu ruangan :Tanda Tangan :
A. B.
Instruktur :
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 11
3.2 Benda ukur 2
Tabel 3. 2 Data Benda Ukur 2 ( V-Blok )
No UkuranPengamat A Pengamat B
Hasil pengukuran dengan Hasil pengukuran denganNonius Jam Ukur Digital Nonius Jam Ukur Digital
1 Titik 1 34.74 34.75 34.75 34.74 34.75 34.812 Titik 2 70.24 70.20 70.30 70.30 70.30 70.303 Titik 3 6.62 6.60 6.60 5.88 6.40 6.254 Titik 4 15.00 15.00 15.00 14.84 15.00 15.005 Titik 5 3.12 3.80 4.06 4.12 4.80 4.926 Titik 6 4.64 4.65 4.82 4.94 4.95 4.907 Titik 7 3.86 3.80 3.89 4.20 3.65 3.978 Titik 8 14.84 14.65 14.84 14.82 14.70 14.809 Titik 9 11.46 11.45 11.45 11.40 11.45 11.12
10 Titik 10 2.40 2.40 2.36 2.30 2.40 2.3011 Titik 11 4.92 4.90 4.99 4.84 4.95 4.8612 Titik 12 2.52 2.55 2.88 2.00 1.80 2.6013 Titik 13 11.42 11.50 11.41 11.12 11.50 11.4814 Titik 14 14.42 14.85 14.82 14.58 14.50 14.6415 Titik 15 4.16 4.15 4.20 3.82 4.00 3.9216 Titik 16 4.60 4.60 4.78 4.88 4.70 4.7017 Titik 17 4.14 4.16 4.20 3.58 3.50 3.5118 Titik 18 14.94 15.00 15.12 15.08 15.15 15.1219 Titik 19 5.88 6.60 5.89 6.44 6.35 6.3520 Titik 20 2.36 2.45 2.36 2.40 2.60 2.5121 Titik 21 4.94 4.90 4.95 4.82 4.75 4.7022 Titik 22 2.02 2.10 2.00 2.50 2.40 2.37Tanggal : Suhu ruangan :Tanda Tangan :
A. B.
Instruktur :
BAB IV
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 12
PEMBAHASAN DATA
4.1 Pengolahan data benda 1 (Poros)
RUMUS>PERSENTASE ERROR=|Jenis−AcuanAcuan |×100%4.1.1 Pengolahan data hasil Nonius vs Digital
%Error=|Nonius−DigitalDigital |×100%a. Pengamat A
Titik 1 %Error=|49.94−49.9549.95 |×100%=0.02%
Titik 2 %Error=|99.64−99.6599.65 |×100%=0.01%
Titik 3 %Error=|23.96−23.9723.97 |×100%=0.04%
Titik 4 %Error=|23.94−23.9423.94 |×100%=0.00%
Titik 5 %Error=|23.94−23.9323.93 |×100%=0.04%
Titik 6 %Error=|23.98−23.9923.99 |×100%=0.04%
Titik 7 %Error=|9.82−9.829.82 |×100%=0.00%
Titik 8 %Error=|9.82−9.819.81 |×100%=0.10%
Titik 9 %Error=|9.82−9.839.83 |×100%=0.10%
Titik 10 %Error=|9.82−9.819.81 |×100%=0.10%
b. Pengamat B
Titik 1 %Error=|44.94−44.9444.94 |×100%=0.00%
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 13
Titik 2 %Error=|99.64−99.6399.63 |×100%=0.01%
Titik 3 %Error=|23.92−23.9623.96 |×100%=0.17%
Titik 4 %Error=|23.94−23.9323.93 |×100%=0.04%
Titik 5 %Error=|23.96−23.9223.92 |×100%=0.17%
Titik 6 %Error=|23.98−23.9423.94 |×100%=0.17%
Titik 7 %Error=|9.76−9.799.79 |×100%=0.31%
Titik 8 %Error=|9.74−9.769.76 |×100%=0.20%
Titik 9 %Error=|9.72−9.769.76 |×100%=0.41%
Titik 10 %Error=|9.74−9.789.78 |×100%=0.41%
4.1.2 Pengolahan data hasil Jam Ukur vs Digital
%Error=|JamUkur−DigitalDigital |×100%a. Pengamat A
Titik 1 %Error=|49.95−49.9549.95 |×100%=0.00%
Titik 2 %Error=|99.65−99.6599.65 |×100%=0.00%
Titik 3 %Error=|23.95−23.9723.97 |×100%=0.08%
Titik 4 %Error=|23.95−23.9423.94 |×100%=0.04%
Titik 5 %Error=|23.95−23.9323.93 |×100%=0.08%
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 14
Titik 6 %Error=|24.00−23.9923.99 |×100%=0.04%
Titik 7 %Error=|9.80−9.829.82 |×100%=0.20%
Titik 8 %Error=|9.80−9.819.81 |×100%=0.10%
Titik 9 %Error=|9.80−9.839.83 |×100%=0.31%
Titik 10 %Error=|9.80−9.819.81 |×100%=0.10%
b. Pengamat B
Titik 1 %Error=|49.90−49.9449.94 |×100%=0.09%
Titik 2 %Error=|99.60−99.6399.63 |×100%=0.03%
Titik 3 %Error=|23.90−23.9623.96 |×100%=0.25%
Titik 4 %Error=|23.90−23.9323.93 |×100%=0.13%
Titik 5 %Error=|23.90−23.9223.92 |×100%=0.08%
Titik 6 %Error=|23.95−23.9423.94 |×100%=0.04%
Titik 7 %Error=|9.75−9.799.79 |×100%=0.41%
Titik 8 %Error=|9.75−9.769.76 |×100%=0.10%
Titik 9 %Error=|9.75−9.769.76 |×100%=0.10%
Titik 10 %Error=|9.75−9.789.78 |×100%=0.31%
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 15
4.2 Pengolahan data benda 2 (V-Block)
RUMUS>PERSENTASE ERROR=|Jenis−AcuanAcuan |×100%
4.2.1 Persentase Error Nonius vs Digital
%Error=|Nonius−DigitalDigital |×100%a. Pengamat A
Titik 1 %Error=|34.74−34.7334.73 |×100%=0.03%
Titik 2 %Error=|70.24−70.3070.30 |×100%=0.09%
Titik 3 %Error=|6.62−6.606.60 |×100%=0.30%
Titik 4 %Error=|15.00−15.0015.00 |×100%=0.00%
Titik 5 %Error=|3.12−4.064.06 |×100%=23.15%
Titik 6 %Error=|4.64−4.824.82 |×100%=3.73%
Titik 7 %Error=|3.86−3.893.89 |×100%=0.77%
Titik 8 %Error=|14.84−14.8414.84 |×100%=0.00%
Titik 9 %Error=|11.46−11.4511.45 |×100%=0.09%
Titik 10 %Error=|2.40−2.362.36 |×100%=1.69%
Titik 11 %Error=|4.92−4.994.99 |×100%=1.40%
Titik 12 %Error=|2.52−2.882.88 |×100%=12.50%
Titik 13 %Error=|11.42−11.4111.41 |×100%=0.09%
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 16
Titik 14 %Error=|14.42−14.8214.82 |×100%=2.70%
Titik 15 %Error=|4.16−4.204.20 |×100%=0.95%
Titik 16 %Error=|4.60−4.784.78 |×100%=3.77%
Titik 17 %Error=|4.14−4.204.20 |×100%=1.43%
Titik 18 %Error=|14.94−15.1215.12 |×100%=1.19%
Titik 19 %Error=|5.88−5.895.89 |×100%=0.17%
Titik 20 %Error=|2.36−2.362.36 |×100%=0.00%
Titik 21 %Error=|4.94−4.954.95 |×100%=0.20%
Titik 22 %Error=|2.02−2.002.00 |×100%=1.00%
b. Pengamat B
Titik 1 %Error=|34.74−34.8134.81 |×100%=0.20%
Titik 2 %Error=|70.30−70.3070.30 |×100%=0.00%
Titik 3 %Error=|5.88−6.406.40 |×100%=5.92%
Titik 4 %Error=|14.84−15.6015.60 |×100%=4.87%
Titik 5 %Error=|4.12−4.804.80 |×100%=14.52%
Titik 6 %Error=|4.94−4.904.90 |×100%=0.82%
Titik 7 %Error=|4.20−3.793.79 |×100%=10.82%
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 17
Titik 8 %Error=|14.82−14.8014.80 |×100%=0.14%
Titik 9 %Error=|11.40−11.1211.12 |×100%=2.52%
Titik 10 %Error=|2.30−2.302.30 |×100%=0.00%
Titik 11 %Error=|4.84−4.864.86 |×100%=0.41%
Titik 12 %Error=|2.00−2.602.60 |×100%=23.08%
Titik 13 %Error=|11.12−11.4811.48 |×100%=3.14%
Titik 14 %Error=|14.58−14.6414.64 |×100%=0.41%
Titik 15 %Error=|3.82−3.923.92 |×100%=2.55%
Titik 16 %Error=|4.88−4.704.70 |×100%=3.83%
Titik 17 %Error=|3.58−3.513.51 |×100%=1.99%
Titik 18 %Error=|15.08−15.1215.12 |×100%=0.26%
Titik 19 %Error=|6.44−6.356.35 |×100%=1.42%
Titik 20 %Error=|2.40−2.512.51 |×100%=4.38%
Titik 21 %Error=|4.82−4.704.70 |×100%=2.55%
Titik 22 %Error=|2.50−2.372.37 |×100%=5.49%
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 18
4.2.2 Persentase Error Nonius vs Digital
%Error=|JamUkur−DigitalDigital |×100%a. Pengamat A
Titik 1 %Error=|34.75−34.7534.75 |×100%=0.00%
Titik 2 %Error=|70.20−70.3070.30 |×100%=0.14%
Titik 3 %Error=|6.60−6.606.60 |×100%=0.00%
Titik 4 %Error=|15.00−15.0015.00 |×100%=0.00%
Titik 5 %Error=|3.80−4.064.06 |×100%=6.40%
Titik 6 %Error=|4.65−4.824.82 |×100%=3.53%
Titik 7 %Error=|3.80−3.893.89 |×100%=2.31%
Titik 8 %Error=|14.65−14.8414.84 |×100%=1.28%
Titik 9 %Error=|11.45−11.4511.45 |×100%=0.00%
Titik 10 %Error=|2.40−2.362.36 |×100%=1.69%
Titik 11 %Error=|4.90−4.994.99 |×100%=1.80%
Titik 12 %Error=|2.55−2.882.88 |×100%=11.46%
Titik 13 %Error=|11.50−11.4111.41 |×100%=0.79%
Titik 14 %Error=|14.85−14.8214.82 |×100%=0.20%
Titik 15 %Error=|4.15−4.204.20 |×100%=1.19%
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 19
Titik 16 %Error=|4.60−4.784.78 |×100%=3.77%
Titik 17 %Error=|4.10−4.204.20 |×100%=2.38%
Titik 18 %Error=|15.00−15.1215.12 |×100%=0.79%
Titik 19 %Error=|6.60−5.895.89 |×100%=12.05%
Titik 20 %Error=|2.45−2.362.36 |×100%=3.81%
Titik 21 %Error=|4.90−4.954.95 |×100%=1.01%
Titik 22 %Error=|2.10−2.002.00 |×100%=5.00%
b. Pengamat B
Titik 1 %Error=|34.75−34.8134.81 |×100%=0.17%
Titik 2 %Error=|70.30−70.3070.30 |×100%=0.00%
Titik 3 %Error=|6.40−6.256.25 |×100%=2.40%
Titik 4 %Error=|15.00−15.6015.60 |×100%=3.85%
Titik 5 %Error=|4.80−4.824.82 |×100%=0.41%
Titik 6 %Error=|4.95−4.904.90 |×100%=1.02%
Titik 7 %Error=|3.65−3.793.79 |×100%=3.69%
Titik 8 %Error=|14.70−14.8014.80 |×100%=0.68%
Titik 9 %Error=|11.45−11.1211.12 |×100%=2.97%
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 20
Titik 10 %Error=|2.40−2.302.30 |×100%=4.35%
Titik 11 %Error=|4.95−4.864.86 |×100%=1.85%
Titik 12 %Error=|2.80−2.602.60 |×100%=7.69%
Titik 13 %Error=|11.50−11.4811.48 |×100%=0.17%
Titik 14 %Error=|14.50−14.6414.64 |×100%=0.96%
Titik 15 %Error=|4.00−3.923.92 |×100%=2.04%
Titik 16 %Error=|4.70−4.704.70 |×100%=0.00%
Titik 17 %Error=|3.50−3.513.51 |×100%=0.28%
Titik 18 %Error=|15.15−15.1215.12 |×100%=0.70%
Titik 19 %Error=|6.35−6.356.35 |×100%=0.00%
Titik 20 %Error=|2.60−2.512.51 |×100%=3.59%
Titik 21 %Error=|4,75−4.704.70 |×100%=1.06%
Titik 22 %Error=|2.40−2.372.37 |×100%=1.27%
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 21
BAB V
ANALISIS
Dari hasil pengolahan data yang dilakukan dengan
membandingkan hasil pengukuran mistar ingsut nonius dan mistar
ingsut jam ukur terhadap mistar ingsut digital, diperoleh hasil
persentase error yang paling mencolok terlihat pada pengukuran
benda 2. Hasil persentase error ini sendiri terjadi akibat ketidaksamaan
ketelitian antara mistar ingsut nonius, jam ukur, maupun digital. Selain
itu kesalahan pembacaan juga sering terjadi baik pada pengamat A
maupun pengamat B sehingga hasil ini dapat menyebabkan perbedaan
hasil pengukuran dan penyimpangan. Keakuratan yang dapat dijadikan
pembanding ialah keakuratan mistar ingsut digital yang hasil
pengukurannya langsung dapat dibaca pada layar digital.
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 20
BAB VI
KESIMPULAN
Kesalahan yang terjadi selama proses pengukuran dan hasil
pengukuran dapat disebabkan oleh beberapa faktor sebagai berikut :
1. Ketelitian tiap-tiap mistar ingsut yang beragam menyebabkan
ketidaksamaan hasil pengukuran
2. Kurangnya ketelitian dari pengamat dalam membaca skala hasil
pengukuran pada mistar ingsut
3. Lingkungan yang melibatkan perubahan suhu ruangan
4. Alat ukur yang belum dikalibrasi
5. Rahang diam dan rahang gerak pada mistar ingsut sudah tidak
sejajar lagi
Mistar ingsut digital dapat dijadikan sebagai standarisasi acuan
dalam praktikum ini.
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 21
DAFTAR PUSTAKA
Dody Sofyan Arief, ST.,MT; Feblil Huda, 2011, Buku Panduan Praktikum
Mterologi : Pekanbaru
Http : //www.scribd.com
Rochim, Toufik. 2001, spesifikasi,metrologi dan kontrol kualitas
geometri 1.Bandung:ITB
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 22
LAMPIRAN
Mistar Ingsut Kelompok 2 Page 23