laporan ointment

33
LAPORAN PRAKTIKUM SEDIAAN SEMISOLIDA EUCALYPTUS OINTMENT PROGRAM STUDI FARMASI UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG 2014 PENDAHULUAN Tinjauan Bn!u" S#iaan Definisi ointment (salep) menurut FI IV adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk  pemakaian topical pada kulit atau selaput lender. Dasar salep yang digunakan sebagai  pembawa dibagi menjadi 4 kelompok !. Dasar salep hidrokarbon "ontohnya #aselin putih. Dasar salep ini digunakan sebagai emollient dan sukar dicuci. $idak mongering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama. %. Dasar salep serap Dasar salep serap juga bermanfaat sebagai emollient. "ontohnya lanolin& paraffin hidrofilik& dan lanolin anhidrat. '. Dasar salep yang dapat dicuci dengan air dalah emulsi minyak dalam air antara lain salep hidrofilikkrim. *eberapa bahan obat dapat menjadi efektif menggunakan dasar salep ini daripada dasar salep hidrokarbon. +euntungan lain dapat diencerkan dengan air.

Upload: rawina-nurmarianita

Post on 05-Oct-2015

131 views

Category:

Documents


21 download

DESCRIPTION

laporan ointment

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM

SEDIAAN SEMISOLIDA

EUCALYPTUS OINTMENT

PROGRAM STUDI FARMASI

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG

2014PENDAHULUAN

Tinjauan Bentuk Sediaan

Definisi ointment (salep) menurut FI IV adalah sediaan setengah padat ditujukan untuk pemakaian topical pada kulit atau selaput lender. Dasar salep yang digunakan sebagai pembawa dibagi menjadi 4 kelompok :

1. Dasar salep hidrokarbon

Contohnya vaselin putih. Dasar salep ini digunakan sebagai emollient dan sukar dicuci. Tidak mongering dan tidak tampak berubah dalam waktu lama.

2. Dasar salep serap

Dasar salep serap juga bermanfaat sebagai emollient. Contohnya lanolin, paraffin hidrofilik, dan lanolin anhidrat.

3. Dasar salep yang dapat dicuci dengan air

Adalah emulsi minyak dalam air antara lain salep hidrofilik/krim. Beberapa bahan obat dapat menjadi efektif menggunakan dasar salep ini daripada dasar salep hidrokarbon. Keuntungan lain dapat diencerkan dengan air.

4. Dasar salep larut dalam air

Lebih tepat disebut gel.

Tinjauan Bahan Aktif

Minyak kayu putih adalah minyak atsiri yang diperoleh dari destilasi daun segar dan ranting kayu putih Melaluca (Melaleuca leucadendra) yang berisi cineole. Minyak kayu putih diterapkan secara eksternal sebagai stimulant dan rubefacient ringan pada rematik. Ini juga digunakan dengan agen volatile lainnya dalam persiapan untuk menghilangkan gangguan saluran pernapasan dan hidung tersumbat. Ini juga dapat digunakan sebagai aroma terapi.

Oleum Cayuputi (Minyak kayu putih)

Minyak atsiri yang dibuat dengan cara menyuling dengan air dari bahan-bahan berdaun yang masih segar dari jenis Melaleuca leucadenron Linn. Cair encer hijau biru jernih; rasanya aromatic yang mudah dikenal menyerupai kapur barus. Berat jenis 0,919-0,930. Indeks bias 1,466-1,471 (Parmacope edisi V)RANCANGAN FORMULA

BAHAN AKTIF

Senyawa AktifEfek/KhasiatEfek sampingKarakteristik FisikaKarakteristik Kimia

Eucalyptus Oil,

Cajeputol, 1,8-cineole, 1,8-epoxy-para menthane ekaliptol

(Remington : 1064)Flavouring agent, ekspektoran pada bronchitis kronik.

Stimulan, rubefacient pada rematik, gangguan saluran pernapasan dan hidung tersumbat. Pemerian : Tidak berwarna atau agak kekuningan, dengan karakteristik, aromatik, sensasi dingin.

Kelarutan :

1 : 5 alkohol 70%BM : 154,249

Minyak kayu putih.

Mengandung cineole.

Stabilitas : dalam bentuk krim dan lotion.

RENCANA SPESIFIKASI SEDIAAN

NoJenisSpesifikasi yang diinginkan

1.

2.

3.

4.

5.

6.Bentuk Sediaan

Kadar bahan aktif

pH sediaan

Viskositas

Warna

BauOintmentCajuputi Oil 5%4,5 6,5 (berdasarkan Ph kulit )-

Tidak berwarna/putihAromatik

MACAM-MACAM BAHAN1. BASIS SALEPBahanPemerianKelarutanInkompaktibilitasKeterangan Lain

Polyaethylenglycolum 4000 / PEG 4000

(FI II, hal:489 ; HPE edisi 6, hal:517)Potongan atau bungkalan, warna putih atau hamper putihLarut dalam air, larut dalam aseton, alcohol, benzena, gliserin, glycol, agak larut dalam eter dan hidrokarbon alifatik, tidak larut dalam lemak, mineral oil-Suhu lebur = 53C - 56C

Polyaethylenglycolum 400 / PEG 400

(FI II, hal:487 ; HPE edisi 6, hal:517)Cairan kental, jernih tidak berbau, atau hampir tidak berbauLarut dalam air, larut dalam aseton, diklorometan, etanol 95%, dan methanol.

Agak larut dalam eter dan hidrokarbon alifatik, tidak larut dalam lemak, mineral oil-BJ = 1,125-1,135

Suhu beku = 4-8 C

Lanolin

(HPE edisi 6, hal:378)Berwarna kuning, baunya khas, substansinya seperti lilinSangat larut pada benzena, kloroform, eter, petroleum, sedikit larut pada etanol 95% dingin, lebih larut pada etanol 95% yang panas, praktis tidak larut dalam airLanolin berisi prooxcidant yang bisa jadi mempengaruhi stabilitas bahan aktif tertentuBJ = 0,932 - 0,945 gram/cm dalam 15C

Paraffin liquid (HPE edisi 6, hal:445)Tidak berwarna, praktis tidak berasa, dan berbau bila dinginPraktis tidak larut dalam etanol 95%, gliserin, dan air.

Larut dalam aseton, benzena, kloroform, eter, petroleum eterInkompaktibel dengan bahan yang agentoxcidizing yang kuatBerfungsi sebagai emollient, lubrikan, solvent, bahan tambahan pada vaksin, pembawa minyak

Vaselin album (HPE edisi 6, hal:481)Tidak berbau, tidak berasa, warna putihPraktis tidak larut dalam aseton, etanol, gliserin, dan air.

Larut dalam benzena, kloroform, eter, heksan-Berfungsi sebagai emollient, dan bahan dasar ointment

Vaselinum flavum, vaselin kuning, yellow soft paraffin (FI IV : 823)Massa seperti lemak kekuningan, berflouresensi sangat lemah walaupun setelah melebur. Dalam lapisan tipis transparan. Tidak/hampir tidak berbau dan berasaTidak larut dalam air, mudah larut dalam benzena, dalam karbon disulfida, dalam kloroform dan dalam minyak terpentin, larut dalam eter, dalam heksana dan umumnya dalam minyak lemak dan minyak atsiri, praktis tidak larut dalam etanol dingin dan etanol panas dan dalam etanol mutlak dinginLanolin incompactible dengan phenolFungsi : emollient, ointment base, plasticizer, base serap : 10-50% emollient dan plasticizer in ointment 5-50%

BJ: 0,815-0,880 pada suhu 60oJarak beku: 38o-40o

3. Cera Alba, malam putih (FI IV:180)Padatan putih beku, sedikit tembus cahaya dalam keadaan tipis, bau khas lemah dan bebas bau tengikTidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dingin, etanol mendidih melarutkan asam asetat dan bagian dari mirisin, yang merupakan kandungan malam putih. Larut sempurna dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan minyak atsiri, sebagian larut dalam benzena dingin dan dalam karbon disulfida dingin. Pada suhu lebih kurang 30o. Larut sempurna dalam benzena, dan dalam karbon disulfida.BJ +/- 0,95

Jarak lebur 62o-65o

4. Cera flava, malam kuning (FI IV:186)Padatan berwarna kuning sampai coklat keabuan, berbau enak seperti madu, agak rapuh, bila dingin dan bila panas membentuk granul, padatan non-hablur meleleh pada suhu tangan.Tidak larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol dingin. Etanol mendidih melarutkan asam stearat dan sebagian dari mirisin yang merupakan kandungan malam kuning. Larut sempurna dalam kloroform, dalam eter, dalam minyak lemak dan dalam minyak atsiri. Larut sebagian dalam benzena dan karbon disulfida dingin, pada suhu +/- 30o larut sempurna dalam benzena dan dalam karbon disulfida.

2. PENGAWET

Ditambahkannnya pengawet ke dalam sediaan karena sediaan mengandung media air yang merupakan media pertumbuhan mikroba.

Bahan pemerianKelarutaninkompaktibilitasKeterangan lainADI

Na-benzoat

(HPE, hal:662) Kristal granul

Putih

Sangat higroskopis

Amorf Air 1:1,8

Etanol 95% 1:75

Etanol 90% 1:50

Air 100% 1:1,4 Gelatin

Garam feri

Garam Ca pH = 2-5 C = 0,02-0,5%5 mg/kg BB

Metil paraben (Nipagin)

HPE, hal:466 Kristal putih

Tidak berwarna

Tidak berbau

Rasa terbakar Air 1:4000 Air 50 C 1:50

Air 80 C 1:30

Propilenglikol 1:5

Gliserin 1:69

Larut bebas dalam etanol dan eter Aktivitas antimikroba Turun dengan adanya surfaktan pH = 3-6

dalam larutan pembawa aqua

rentang pemakaian 0,015%-0,2% -

Propil paraben (Nipasol)HPE, hal:526 Kristal putih Tidak berbau

Tidak berasa Air 1:2500 Propilenglikol 1:39 Gliserin 1:250

Etanol 1: 1,1

Sangat larut dalam aseton

Larut bebas dalam alcohol eter Magnesium Aluminium silikat

Magnesium trisilikat+besi oksidaC = 0,01-0,02%pH = 4-8

rentang pemakaian 0,01-0,02%10mg/kg BB

Natrium propiona(HPE, hal:699) Tidak berwarna Kristal tidak transparan / granul Mudah mengalir

Tidak berbau / lemah Etanol 95% 1:24 Air 1:1

Air panas 1:0,65

Praktis tidak larut dalam kloroform dan eter Asam organikpH = 7,8-9,2-

3. EMULGATOR

BAHANPEMERIANKELARUTANINKOMPAKTIBILITASKET.LAIN

Triethanolamin ( TEA )

HPE hal : 794Cairan tidak ber- warna,berbau kuatSukar Larut dalam air dan bercampur dengan etanol

Polysorbate 80

Tween 80

HPE hal.810Bau khas, rasa pahit bentuk Leonna pada suhu 25c yaitu cairan minyak berwarna kuningLarut dalam air dan etanol tidak larut dalam mineral oil dan vegetable oilDapat kehilangan warna / mengendap dengan bermacam- macam bahan terutama fenol

Steary Alkohol

HPE hal.741Stearyl occurus as hard, waxy preces, fotes or granules cath o slight characteristic adon and bland taste

4. SURFAKTAN

BahanPemerianKelarutanInkompaktibili-tasKeterangan LainADI

Stearil alcohol (FI II, hal:574)Butiran atau potongan, licin, warna putih, bau khas lemah, rasa tawarSukar larut dalam air, larut dalam etanol (95%)p, dan dalam eter pInkompaktibel dengan bahan yang oxcidasinya kuat dan asam kuat--

Cera alba (HPE edisi 6, hal:779)Lilin putih dengan tidak berasa, putih atau nyaris kuningLarut dalam eter, kloroform, fixed oil, kurang larut dalam etanol 95%, praktis tidak larut dalam airInkompaktibel dengan bahan yang mudah teroksidasiBJ = 0,95 0,969 gram/cmTL = 61-65C-

5. ANTIOKSIDANTBahanKadar FungsiKarakteristik FisikaKarakteristik Kimia

Na-metabisulfit (HPE edisi 6, hal:691)0,01-1,0% antioksidanPemerian tidak berwarna, Kristal prisma atau bubuk putih berbau seperti sulfur dioksida dan asam.Kelarutan : sangat mudah larut dalam gliserin, dalam air 1:9Dalam air, terurai menjadi ion Na+ dan H2SO3- ; pH=3,5-5,0 untuk 5% larutan pada suhu 20C memiliki titik didih