laporan pa blitar tahun 2013
DESCRIPTION
Hasil Laporan PKLI Kelompok PA Blitar Tahun 2013TRANSCRIPT
LAPORAN
PRAKTIK PERADILAN AGAMA
PRAKTIK KERJA LAPANGAN INTEGRATIF 2013
PENGADILAN AGAMA KOTA/KABUPATEN BLITAR
NAMA KELOMPOK
1. Ifan Nur Hamim NIM 10210049
2. Aminuddin NIM 10210091
3. Masrur Ainun N NIM 10210100
4. Ismail NIM 10210109
5. Fakhri Saleh NIM 09220022
6. M. Idris NIM 10220037
7. M.Fadlurrahman NIM 10220085
8. Adirianto NIM 10220095
9. Miftah Farid A NIM 10220100
10. Adelia Asmawati NIM 10220015
11. Lutvi Amalia R NIM 10220081
Dosen Pembimbing Lapangan:
Dr. H. Fadil Sj., M.Ag.
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM
MALANG
FAKULTAS SYARIAH
TAHUN 2013
PERSETUJUAN PEMBIMBING
Pembimbing Laporan Praktik Peradilan Agama Kelompok PA Blitar PKLI Tahun
2013 Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, setelah membaca,
mencermati, serta mengoreksi kembali berbagai data yang ada di dalamnya, maka
laporan ini dinyatakan telah dianggap memenuhi syarat untuk diajukan ke majelis
penguji laporan PKLI 2013.
Malang, 2 Agustus 2013
Pembimbing,
Dr. H. Fadil Sj., M.Ag
NIP.19651231 199203 1 046
i
PENGESAHAN PRAKTIK PERADILAN AGAMA
Dewan penguji Laporan Praktik Peradilan Agama Kelompok PA Blitar PKLI
Tahun 2013 Fakultas Syariah UIN Maulana Malik Ibrahim Malang, dengan nama-
nama yang tercantum pada bagian cover, dinyatakan telah memenuhi criteria
Praktik Peradilan Agama sesuai yang diamanatkan buku Pedoman Penulisan
Karya Ilmiah dan Pedoman PKLI. Dengan demikian, semua nama-nama
sebagaimana dimaksud dinyatakan LULUS.
Penguji:
Dr. M. Nur Yasin, M.Ag (…………………………)
NIP.196910241995031003
Malang, 2 Agustus 2013
Dekan,
Dr. H. Roibin, M.H.I
NIP.196812181999031002
ii
KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmaanirrahiim,
Dengan mengucap Alhamdulillah, kami bersyukur atas terselesaikannya
laporan ke-PA-an sebagai tugas akhir dalam kegiatan PKLI yang diselenggarakan
oleh Fakultas Syariah pada tahun 2013 dengan baik.
Sholawat dan salam, semoga senantiasa terlimpahcurahkan kepada
junjungan kita Nabi besar Muhammad SAW beserta keluarga dan para sahabatnya
yang telah membawa kita ke jalan yang penuh kemulyaan. Semoga kita semua
termasuk orang-orang yang mendapatkan syafaat dari beliau sehingga kita
termasuk golongan yang selamat kelak di akhirat.
Kami mengucapkan rasa terima kasih kami atas bantuan dan bimbingan
yang telah diberikan oleh seluruh civitas akademika Universitas Islam Negeri
Maulana Malik Ibrahim Malang khususnya kepada:
1. Prof. Dr. H. Mudjia Rahardjo, M.Siselaku rektor Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang;
2. Dr. H. Roibin, M.H.Iselaku dekan Fakultas Syariah Universitas Islam
Negeri Maulana Malik Ibrahim Malang;
3. Dr. H. Fadil Sj., M.Agselaku Dosen Pembimbing Lapangan kelompok
PKL untuk KotaBlitar;
4. Seluruh Pegawai Pengadilan Agama Blitar yang telah membimbing
kami mempelajari seluk beluk Pengadilan Agama dan proses sidang;
iii
5. Seluruh dosen Fakultas Syariah Universitas Islam Negeri Maulana
Malik Ibrahim Malang yang telah menyalurkan ilmunya sehingga
bekal kami dalam menghadapi permasalahan di lapangan menjadi
cukup;
6. Teman-teman PKLI kelompok Kota Blitar yang bekerja keras selama
masa praktik di Pengadilan Agama Blitar dan semua pihak yang tidak
dapat kami sebutkan satu-persatu yang turut membantu menyelesaikan
laporan ke-PA-an.
Kami mengucapkan jazaakum Allah khoiran katsiraa.
Akhirnya, tentunya laporan ini memiliki banyak kekurangan baik dalam
hal penulisan ataupun isi.Maka, kami sangat mengharapkan nasihat dan kritik
konstruktif sehingga kesalahan kami menjadi batu sandungan untuk berdiri lebih
tegak lagi. Semoga laporan ini memberikan manfaat yang dapat kita berguna bagi
kita semua. Amiin...
Malang, 2 Agustus 2012
Penulis
iv
DAFTAR ISI
PERSETUJUAN PEMBIMBING............................................................................i
PENGESAHAN PRAKTIK PERADILAN AGAMA.............................................ii
KATA PENGANTAR............................................................................................iii
DAFTAR ISI............................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN........................................................................................1
A. Deskripsi Pengadilan Agama........................................................................1
B. Struktur Organisasi PA.................................................................................1
C. Jumlah Hakim, Panitera, Juru Sita dan Karyawan Administrasi................13
D. Fasilitas Pendukung....................................................................................15
E. Dan lain-lain yang relevan..........................................................................18
a) Visi Dan Misi..........................................................................................18
b) Rencana Strategis (RENSTRA)..............................................................19
e) Kegiatan Persidangan..............................................................................21
f) Wilayah Hukum......................................................................................22
g) Status Gedung..........................................................................................23
h) Kegiatan Persidangan..............................................................................23
i) Keuangan Biaya Perkara.........................................................................24
j) Sumber Daya Manusia............................................................................28
k) Pembinaan Sumber Daya Manusia..........................................................30
BAB II PRAKTIK PERADILAN..........................................................................40
A. Program Kerja.............................................................................................40
1. Manajemen Peradilan..............................................................................40
2. Administrasi Perkara...............................................................................40
v
3. Administrasi Persidangan dan Putusan...................................................44
4. Administrasi Umum................................................................................46
5. Kinerja Pelayanan Publik........................................................................48
B. Pelaksanaan Program Kerja........................................................................50
C. Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja.........................................................56
BAB III PROBLEM DAN SOLUSI......................................................................58
A. Problem Pelaksanaan Praktek Peradilan.....................................................58
B. Solusi/Penyelesaian Problem yang Dilaksanakan.......................................59
BAB IV PENUTUP...............................................................................................61
A. Kesimpulan.................................................................................................61
B. Saran............................................................................................................61
LAMPIRAN LAMPIRAN.....................................................................................62
vi
BAB I
PENDAHULUAN
A. Deskripsi Pengadilan Agama
Pengadilan agama Blitar berada di jalan Imam Bonjol 42 kota Blitar
dengan nomor telepon atau faximile (0342) 801296. Gedung yang diresmikan
oleh bapak ketua pengadilan tinggi agama surabaya tahun 2009 ini memiliki 30
pegawai,12 pramubhakti dan 2 orang tenaga keamanan. Dengan rata-rata
penerimaan perkara pertahun +3000 perkara, dengan mengedepankan pelayanan
maka pegawai di Pengadilan Agama tersebut berusaha untuk selalu melakukan
pelayanan prima dan melengkapi berbagai fasilitas yang ada di lingkungannya.
B. Struktur Organisasi PA
Berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 3 tahun 2006 jo. Undang-
undang Nomor 50 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
Nomor 7 tahun 1989 tentang Peradilan Agama, disebutkan bahwa ”Tugas serta
tanggung jawab, susunan organisasi dan tata kerja Kepaniteraan dan
Kesekretariatan Pengadilan diatur lebih lanjut oleh Mahkamah Agung”. Namun
sejak diberlakukannya undang-undang Nomor 3 tahun 2006 jo. Undang-undang
Nomor 50 tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Undang-undang Nomor 7 tahun
1989 tentang Peradilan Agama tersebut, belum ada ketentuan lebih lanjut dari
Mahkamah Agung tentang tugas serta tanggung jawab, susunan organisasi dan
tata kerja kepaniteraan dan kesekretariatan Pengadilan Tingkat Pertama, sehingga
susunan organisasi Pengadilan Agama Blitar masih mengacu pada ketentuan
peraturan yang lama yaitu Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989.
1
2
Sesuai ketentuan pasal 9 ayat (1) Undang-Undang Nomor 7 tahun 1989,
disebutkan Susunan Pengadilan Agama terdiri dari pimpinan, Hakim Anggota,
Panitera, Sekretaris dan Jurusita, sedangkan dalam pasal 10 ayat (1) dterangkan
bahwa Pimpinan Pengadilan Agama terdiri dari seorang Ketua dan seorang Wakil
Ketua. Dalam pasal 26 ayat (2) disebutkan bahwa ”dalam melaksanakan tugasnya
Panitera Pengadilan Agama dibantu oleh seorang Wakil Panitera, beberapa orang
Panitera Muda, beberapa orang Panitera Pengganti dan beberapa orang jurusita”.
Dalam ketentuan pasal 44 disebutkan bahwa ”Panitera pengadilan merangkap
Sekretaris pengadilan”.
Berdasarkan hal tersebut diatas, Struktur Organisasi Pengadilan Agama
Blitar adalah sebagaimana terlampir.
PENYUSUNAN ALUR TUPOKSI
1. Tugas Pokok
Pengadilan Agama Blitar yang merupakan Pengadilan Tingkat
Pertama, bertugas dan berwenang memeriksa, memutus dan
menyelesaikan perkara-perkara antara orang-orang beragama Islam
dibidang Perkawinan, Kewarisan, Wasiat, dan Hibah yang dilakukan
berdasarkan Hukum Islam, serta wakaf, zakat, infaq dan shodaqoh serta
ekonomi syari’ah, sebagaimana di atur dalam pasal 49 Undang-undang
Nomor 50 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang
No. 7 tahun 1989 tentang Pengadilan Agama.
2. Fungsi
Untuk melakukan tugas pokok tersebut Pengadilan Agama Blitar
mempunyai fungsi sebagai berikut :
3
a) Memberikan pelayanan teknis yudisial dan administrasi kepaniteraan
bagi perkara tingkat pertama serta.penyitaan dan eksekusi.
b) Memberikan pelayanan dibidang administrasi perkara dan administrasi
Umum dengan penuh tanggung jawab.
c) Memberikan keterangan, pertimbangan dan nesehat tentang hukum
Islam pada instansi pemerintah di daerah hukumnya, apabila diminta
sebagaimana di atur dalam pasal 52 ayat (1) Undang-undang Nomor 7
Tahun 1989 tentang Peradilan Agama.
d) Memberikan pelayanan penyelesaian perkara Permohonan Pertolongan
Pembagian Harta Peninggalan di luar sengketa antara orang-orang
yang beragama Islam yang dilakukan berdasarkan hukum Islam
sebagaimana diatur dalam pasal 107 ayat (2) Undang-undang Nomor 7
Tahun 1989 tentang Pengadilan Agama.
e) Memberikan pelayanan Informasi kepada masyarakat yang
berhubungan dengan perkara, serta menerima pengaduan – pengaduan
dari masyarakat yang berhubungan dengan perkara
f) Melaksanakan tugas – tugas lainnya seperti melakukan penyuluhan
Hukum, Pengambilan sumpah ru’yatul Hilal, memberikan
pertimbangan hukum agama, pelayanan riset / penelitian, pengawasan
terhadap Advokat penasehat Hukum dan lain sebagainya.
g) Menyediakan Information Desk, sebagai tempat untuk memperoleh
berbagai infomasi yang dibutuhkan oleh masyarakat pencari keadilan
dan sebagai sarananya telah disediakan media berupa komputer dan
4
TV Plasma, yang memuat informasi aktual berupa profil organisasi,
informasi perkara, jadwal sidang dan sebagainya.
a. Ketua Pengadilan Agama Blitar
Ketua Pengadilan Agama Blitar mempunyai tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut antara lain :
1. Melakukan koordinasi anatar sesama Instansi di lingkungan penegak
hukum dan kerjasama dengan instansi lain, serta dapat memberikan
keterangan pertimbangan dan nasihat tentang Hukum Islam kepada
Instansi pemerintah di daerah hukumnya apabila diminta.
2. Memperhatikan keluhan-keluhan yang timbul dari masyarakat dan
menanggapinya bila dipandang perlu.
3. Menindak lanjuti temuan-temuan hasil pengawasan yang dilakukan
oleh Pengadilan Tinggi Agama Surabaya, Mahkamah Agung RI,
BPKP atau Instansi lain yang berwenang.
4. Membagi perkara gugatan dan permohonan kepada Hakim untuk
disidangkan.
5. Memerintahkan pimpinan seta mengawasi eksekusi sesuai dengan
ketentuan yang berlaku.
Ketua Pengadilan Agama Blitar sejak yang tercatat hingga sekarang
adalah sebagai berikut :
1. IMAM BURHAN sebagai Ketua Pengadilan Agama Blitar sejak tahun
1883 sampai dengan tahun 1934.
5
2. M. IRCHAM sebagai Ketua Pengadilan Agama Blitar sejak tahun
1934 sampai dengan tahun 1956.
3. KH. DAHLAN sebagai Ketua Pengadilan Agama Blitar sejak tahun
1956 sampai dengan tahun 1974.
4. KH. MUCHSIN sebagai Ketua Pengadilan Agama Blitar sejak tahun
1972 sampai dengan tahun 1974.
5. KH. ABDUL CHALIM sebagai Ketua Pengadilan Agama Blitar sejak
tahun 1934 sampai dengan tahun 1956.
6. KH. A. A. TAUFIQ, SH sebagai Ketua Pengadilan Agama Blitar
sejak tahun 1983 sampai dengan tahun 1986.
7. Drs. H. KAMIL, SH sebagai Ketua Pengadilan Agama Blitar sejak
tahun 1986 sampai dengan tahun 1989.
8. Drs. H. HUSEN ELM sebagai Ketua Pengadilan Agama Blitar sejak
tahun 1989 sampai dengan tahun 1997..
9. Drs. H. MARSAID, SH.M.Hum sebagai Ketua Pengadilan Agama
Blitar sejak tahun 1997 sampai dengan tahun 2000.
10. Drs. H. SOEDARSONO, SH.M.Hum sebagai Ketua Pengadilan
Agama Blitar sejak tahun 2001 sampai dengan tahun 2005.
11. Drs. H. AGUS DHIMYATHI HAMID, SH.M.Hum sebagai Ketua
Pengadilan Agama Blitar sejak tahun 2005 sampai dengan tahun 2006.
12. Drs. H. MOCH. CHAMID, SH.MH sebagai Ketua Pengadilan Agama
Blitar sejak tahun 2006 sampai dengan tahun 2008.
13. Drs. HIDAYAT KUSFANDI, SH sebagai Ketua Pengadilan Agama
Blitar sejak tahun 2008 sampai dengan tahun 2010.
6
14. Drs. MAS'UD sebagai Ketua Pengadilan Agama Blitar sejak tahun
2010 sampai dengan tahun 2012.
15. Hj. SRI ASTUTI, SH. sebagai Ketua Pengadilan Agama Blitar sejak
tahun 2012 sampai dengan sekarang.
b. Wakil Ketua Pengadilan Agama Blitar
Wakil Ketua Pengadilan Agama Blitar mempunyai tugas dan fungsi
sebagai berikut :
1. Membantu Ketua Pengadilan Agama Blitar dalam membuat
program kerja jangka pendek dan jangka panjang pelaksanaan dan
operasionalnya.
2. Membantu Ketua Pengadilan Agama Blitar dalam hal pengawasan
umum terhadap Hakim Anggota pejabat Kepaniteraan dan
Kesektretariatan mengenai tingkah laku di dalam maupun di luar
persidangan.
3. Mewakili Ketua Pengadilan Agama Blitar apabila berhalangan :
a. Melaksanakan tugas Ketua Pengadilan Agama Blitaryang
didelegasikan.
b. Wewenangnya sebagai Wakil Ketua Pengadilan Agama yaitu
memberikan rekomendasi kepada ketua Pengadilan Agama
Blitar dalam hal memberikan penghargaan dalam
melaksanakan tugasnya berupa promosi jabatan, kepangkatan
dan lainnya.
c. Melakukan tugas-tugas Insindentil yang ditugaskan oleh Ketua
Pengadilan Agama.
7
c. Hakim Pengadilan Agama Blitar
Hakim Pengadilan Agama Blitar mempunyai tugas pokok dan fungsi
sebagai berikut, antara lain:
1. Memeriksa, mengadili dan memutus serta menyelesaikan perkara-
perkara yang menjadi tanggung jawabnya.
2. Menetapkan hari siding berikutnya.
3. Bertanggung jawab atas pembuatan berita acara siding berikutnya.
4. Menyiapkan naskah putusan/penetapan.
5. Membuat Instrumen yang berkaitan dengan keuangan dan register
perkara.
d. Panitera/Sekretaris
Panitera/Sekretaris Pengadilan Agam Blitar mempunyai tugas pokok dan
fungsi sebagai berikut, antara lain:
1. Memimpin pelaksanaan tugas Kepaniteraan dan Kesekretariatan.
2. Membagi tugas kepada bawahan dan menetapkan.
3. Penanggung jawab kegiatan Kepaniteraaan dan Kesekretariatan.
4. Meningkatkan koordinasi dengan Instansi terkait.
5. Mengarahkan, mengawasi, pelaksanaan tugas-tugas Kepaniteraan
dan Kesekretariatan.
e. Wakil Panitera
Wakil Panitera Pengadilan Agama Blitar mempunyai tugas pokok dan
fungsi sebagai berikut, antara lain :
1. Membuat program kerja dan rencana kinerja tahunan dibidang
Kepanitersan dan Pengorganisasian.
8
2. Memberi pelayanan perkara tentang upaya Hukum Banding Kasasi
dan peninjauan kembali, sita jaminan dan eksekusi serta P3HP.
3. Melaksanakan tugas Panitera/Sekretaris apabila berhalangan.
4. Mengawasi administrasi perkara, mempersiapkan persidangan
perkara, menyimpan berkas perkara, yang masih berjalan dan
urusan lain yang berhubungan dengan masalah perkara.
5. Menyiapkan arsip berkas perkara pada Panitera Muda Hukum.
f. Panitera Muda Permohonan
Panitera Muda Permohonan Pengadilan Agama Blitar mempunyai tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut, antara lain:
1. Menerima berkas perkara baru serta kelengkapan untuk
disampaikan secara bertingkat kepada Ketua Pengadilan.
2. Membantu kepada pencari keadilan dalam konsultasi tatacara
pembuatan permohonan.
3. Membantu wakil Panitera dalam menyelenggarakan administrasi
perkara.
4. Bertanggung jawab bersama Panitera Muda gugatan dan Panitera
Muda Hukum tentang ketepatan dan kebenaran penyusunan
laporan perkara.
5. Bertanggung jawab dan melaporkan hasil kegiatan penerimaan dan
penyelesaian perkara permohonan untuk dimasukkan dalam data
laporan bulanan, 4 bulan, 6 bulan, dan tahunan.
g. Panitera Muda Gugatan
9
Panitera Muda Gugatan Pengadilan Agama Blitar mempunyai tugas pokok
dan fungsi sebagai berikut, antara lain :
1. Membantu membuat program kerja dan rencana kinerja tahunan di
bidang kepaniteraan dan pengorganisasian.
2. Membagi tugas kepada bawahan kepaniteraan gugatan serta
memberikan bimbingan secukupnya tentang hal tersebut.
3. Memberikan pelayanan kepada pencari keadilan dalam hal tata
cara pembuatan surat gugatan.
4. Menyerahkan dan meneliti berkas perkara yang telah diminutasi
kemudian diserahkan kepada Meja III.
5. Bertanggung jawab bersama Panitera Muda Permohonan, dan
Panitera Muda Hukum tentang ketepatan dan kebenaran
penyusunan laporan perkara.
h. Panitera Muda Hukum
Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama Blitar mempunyai tugas pokok
dan fungsi sebagai berikut, antara lain :
1. Membantu membuat program kerja dan rencana kinerja tahunan di
bidang kepaniteraan dan pengorganisasian.
2. Membagi dan mengawasi serta memberikan bimbingan kepada
bawahan.
3. Bertanggung jawab terhadap laporan bulanan, triwulan, 6 bulan
serta tahunan.
4. Menerima berkas perkara yang telah diminutasi dari Panitera
Pengganti untuk didata dan dimasukkan dalam box arsip perkara.
10
5. Menyiapkan dan menyerahkan salinan putusan Pengadilan apabila
ada permintaan dari para pihak.
i. Wakil Sekretaris
Wakil Sekretaris Pengadilan Agama Blitar mempunyai tugas pokok dan
fungsi sebagai berikut, antara lain :
1. Bertanggung jawab atas kelancaran tugas Kesekretariatan.
2. Memimpin pelaksanaan tugas Kesekretariatan.
3. Menetapkan sasaran kegiatan Kesekretariatan setiap tahun.
4. Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan.
5. Memantau pelaksanaan tugas bawahan dan mengadakan rapat
dinas dengan atasan..
j. Kepala Sub Bagian Kepegawaian
Kepala Sub Bagian Kepegawaian Pengadilan Agama Blitar mempunyai
tugas pokok dan fungsi sebagai berikut, antara lain :
1. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas
Kepegawaian.
2. Menyiapkan rumusan kebijaksanaan pimpinan di bidang
Kepegawaian.
3. Menetapkan sasaran kegiatan setiap tahun.
4. Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan.
5. Memantau pelaksanaan tugas bawahan dan mengadakan rapat
dinas dengan atasan.
k. Kepala Sub Bagian Keuangan
11
Kepala Sub Bagian Keuangan Pengadilan Agama Blitar mempunyai tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut, antara lain :
1. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas sub bagian
keuangan.
2. Menyiapkan rumusan kebijaksanaan pimpinan dibidang keuangan.
3. Menetapkan sasaran kegiatan setiap tahun.
4. Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan.
5. Memantau pelaksanaan tugas bawahan dan mengadakan koordinasi
dengan bendahara.
l. Kepala Sub Bagian Umum
Kepala Sub Bagian Umum Pengadilan Agama Blitar mempunyai tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut, antara lain :
1. Bertanggung jawab atas kelancaran pelaksanaan tugas sub bagian
umum.
2. Menyiapkan rumusan kebijaksanaan kepada pimpinan dibidang
bagian umum.
3. Menetapkan sasaran kegiatan setiap tahun.
4. Menyusun dan menjadwalkan rencana kegiatan.
5. Melaporkan pelaksanaan tugas kepada Wakil Sekretaris.
m. Panitera Pengganti
Panitera Pengganti Pengadilan Agama Blitar mempunyai tugas pokok dan
fungsi sebagai berikut, antara lain :
1. Membantu Hakim dengan mengikuti dan mencatat jalanya
persidangan.
12
2. Membantu Hakim dalam membuat PHS, sita jaminan, berita acara
persidangan yang harus diselesaikan sebelum siding berikutnya,
mengetik putusan dan penetapan sidang.
3. Melaporkan setiap hari siding berjalan kepada Panitera
Gugatan/permohonan atau staf tentang tundaan sidang alasan
tundaan sidang, serta amar putusan.
4. Melaporkan kepada kasir untuk diselesaikan tentang biaya perkara
dalam proses tersebut setiap hari sidang berjalan.
5. Menyerahkan berkas perkara kepada petugas Meja II apabila telah
selesai diminutasi.
n. Jurusita/Jurusita Pengganti
Jurusita/Jurusita Pengganti Pengadilan Agama Blitar mempunyai tugas
pokok dan fungsi sebagai berikut, antara lain :
1. Melaksanakan semua perintah yang diberikan oleh Ketua
Pengadilan Agama Blitar, Majelis Hakim dan Panitera.
2. Menyampaikan panggilan-panggilan dan pengumuman serta
teguran, memberitahukan putusan, banding, kasasi dan peninjauan
kembali.
3. Melakukan penyitaan atas perintah Ketua/Panitera apabila
berhalangan yang salinanya disampaikan kepada para pihak serta
kepada kepentingan pihak lain seperti BPN setempat bila terjadi
penyitaan sebidang tanah.
13
C. Jumlah Hakim, Panitera, Juru Sita dan Karyawan Administrasi
HAKIM ( 14 )
1. Hj. Sri Astuti, S.H.
2. Drs. Muh. Zainuddin, S.H., M.H.
3. Drs. H. Romdloni
4. Drs. H. Nuril Huda, M.H.
5. Drs. Marilah, M.H.
6. Drs. H. Dzanurusyamsi, M.H.
7. Dra. Enik Faridaturrohmah, M.H.
8. Drs. Moh. Anwar Musadad, M.H.
9. Drs. Tontowi. S.H., M.H.
10. Drs. Murdini
11. Drs. H.M. Zainuri, S.H., M.H.
12. Drs. Imam Qozin B,. M.H.
13. Hj. Nurul Hikmah, S.Ag., M.H.
14. Drs. Nanang Sukarna, S.H.
PANITERA ( 10 )
1. Drs. Syatibi, S.H.
2. H. Subandi. S.H.
3. H. Ropingi, S.H.
4. H. Mahalli, S.H.
5. Hj. Nur Chomariyati, S.H.
6. H. Sukarno. S.H.
7. Muhammad Adib, S.H.
14
8. Umi Mufarikah, S.H.
9. Misbah, S.H., M.H.
10. Nur Azizah, S.H.
JURU SITA ( 4 )
1. Sumidi
2. Suyono, S.H.
3. Ahmad Faruq S., S.H.
4. Siti Komariyah, S.H.
PEGAWAI ADMINISTRASI ( 19 )
1. Dra. Binti Anipah
2. Aulia Rahman H, S.H.
3. Wirawan Arsyad
4. Vela Syaiful A
5. Avid A.R, S.H.
6. M. Darul Huda
7. M. A. Chadafi, S.HI.
8. Muh. Saifudin S.HI.
9. H. Nurul Hidayat, S.H.
10. Marwiyanto
11. Rufia W.P. SH, S.HI
12. Heri W.W
13. Asti Ika Moralana A. Md.
14. Helmina R. S. AB
15. Afiq, S.H.
15
16. Ainur Rofiq H., S.H.
17. Djumahardi
18. Zainal Arifin
19. Khamid Manan
D. Fasilitas Pendukung
1. Pengelolaan Sarana dan Prasarana
Bahwa dalam rangka pengelolaan sarana prasarana tahun 2012
menuju tertib administrasi perlengkapan diperlukan pengelolaan yang baik
dan benar sesuai ketentuan yang berlaku. Salah satunya dengan
pengadministrasian yang lebih tertib terhadap seluruh asset tetap yang
dimiliki oleh Pengadilan Agama Blitar baik melalui OFBI maupun melalui
aplikasi SABMN (Sistem Akuntasnsi Barang Milik Negara) yang telah
dijalankan oleh Pengadilan Agama Blitar.
1) Sarana dan Prasarana Gedung.
Pengelolaan sarana dan prasarana gedung pada Pengadilan Agama
Blitar meliputi pengelolaan asset tetap yang terdiri dari tanah, gedung
bangunan kantor dan rumah negara permanen.
Dalam tahun anggaran 2012 Pengadilan Agama Blitar mendapatkan
belanja Modal yang digunakan sebagai rehabilitasi lanjutan tahap II
gedung Kantor Pengadilan Agama Blitar yang dikerjakan oleh Kontraktor
Pelaksana CV. Armina Teknika, Konsultan Perencana CV. Perspektif
Konsultan dan Konsultan Pengawas CV. Panorama.
16
Pengelolaan aset tetap berupa bangunan gedung kantor permanen dan
rumah negara pada Pengadilan Agama Blitar meliputi :
1. Pembuatan KIB (Kartu Inventaris Barang) dan sertifikat atas
nama Pemerintah Republik Indonesia cq. Mahkamah Agung
Republik Indonesia untuk bangunan gedung kantor permanen
dan rumah Negara.
2. Perawatan bangunan kantor permanen meliputi lantai I dan
lantai II dengan memelihara Ijin mendirikan bangunan.
Gambar gedung kantor Pengadilan Agama Blitar
2) Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung
17
Sarana dan Prasarana Fasilitas Gedung merupakan aset tetap yang
meliputi peralatan dan mesin serta aset tetap lainnya. Pengelolaan
peralatan dan mesin mencakup pengelolaan kendaraan dinas bermotor, alat
elektronik dan seluruh barang inventaris lainnya.
a. Pengelolaan kendaraan dinas bermotor roda 4 dan kendaraan dinas
bermotor Roda 2 meliputi :
o Pembuatan KIB (kartu Inventaris Barang)
o Penerbitan SIP (Surat Ijin Pemakaian)
o Perawatan kendaraan dinas bermotor roda 4 dan kendaraan
dinas bermotor roda 2 secara periodik. Jumlah kendaraan
bermotor roda 4 sebanyak 3 unit dan kendaraan bermotor
roda 2 sebanyak 8 unit.
b. Pengelolaan peralatan inventaris kantor meliputi :
• Pembuatan DIR (Daftar Inventaris Ruangan) pada
setiap ruang
• Pembuatan KIB (kartu Inventaris Barang)
• Pemberian label pada barang inventaris kantor
• Perawatan pada peralatan kantor berupa perawatan AC
dan perawatan Komputer.
• Pengadaan jaringan komputer
c. Pengelolaan aset tetap lainnya yang meliputi :
Pengadministrasian buku-buku perpustakaan baik buku-buku yang
sudah ada maupun buku-buku baru.
18
E. Dan lain-lain yang relevan
a) Visi Dan Misi
Sebagai salah satu pelaksana peradilan, Pengadilan Agama Blitar telah
menetapkan visi yang mengacu pada visi Mahkamah Agung Republik
Indonesia sebagai puncak kekuasaan kehakiman yang dirumuskan dengan
merujuk pada Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 terutama alinea
kedua dan alinea keempat sebagai tujuan negara Republik Indonesia, yakni
“TERWUJUDNYA TERTIB ADMINITRASI SEBAGAI SALAH SATU
UPAYA PENINGKATAN PELAYANAN MASYARAKAT YANG
BERBASIS PADA KINERJA APARATUR PENGADILAN AGAMA
BLITAR”
Untuk dapat mewujudkan visi tersebut, maka Pengadilan Agama
Blitar telah menetapkan misi sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan penerimaan perkara dengan tepat waktu dan
efesien.
2. Mewujudkan tertib administrasi perkara dan administrasi umum baik
dan benar.
3. Meningkatkan penyelesaian putusan dan penyerahan salinan putusan
dan akta cerai dengan penuh tanggung jawab.
4. Meningkatkan sumber daya manusia yang berbasis kinerja .
5. Menjaga kridibilitas, tranparansi, akuntabel administrasi Pengadilan
Agama Blitar.
6. Meningkatkan pelayanan Informasi kepada masyarakat sebagai salah
satu perwujudan reformasi birokrasi.
19
b) Rencana Strategis (RENSTRA).
Dalam rangka mendukung program pencapaian visi pada Pengadilan
Agama Blitar, dipandang perlu menyusun Rencana strategis (Renstra) telah
ditetapkan di Pengadilan Agama Blitar yaitu sebagai berikut :
1. Meningkatkan pelayanan penerimaan perkara dengan cepat dan tepat
waktu dan efesien serta mencatat dalam buku regester Perkara
Tingkat Pertama, Register Perkara Banding, Register Perkara Kasasi
dan Register Perkara Peninjauan Kembali, sehingga semua kolom-
kolom yang terdapat dalam buku register perkara tersebut dapat terisi
sempurna sebagai data informasi yang otentik
2. Meningkatkan tertib administrasi perkara dan administrasi Umum
dengan baik dan benar disamping itu tertib Pengelolaan Biaya proses,
tertib Penerimaan Negara Bukan Pajak ( PNBP ) serta tertib dan benar
dalam pengelolaan Anggaran Negara
3. Meningkatkan penyelesaian putusan dan salinannya serta akta cerai
dengan penuh tanggung jawab kepada pencari keadilan sebagai salah
satu upaya peningkatan kepuasan terhadap masyarakat
4. Meningkatkan sumber daya manusia yang berbasis kinerja dengan
berpedoman aparatur pada tupoksi
5. Menjaga kridibilitas, transparansi, akuntabel administrasi Pengadilan
Agama Blitar.
6. Meningkatkan pelayanan Infoemasi kepada masyarakat sebagai salah
satu perwujudan reformasi birokrasi.
20
c) TUPOKSI (Tugas Pokok dan Fungsi) Pengadilan Agama
1. Pengadilan Agama Merupakan Pengadilan Tingkat Pertama yang
bertugas dan berwenang memeriksa, memutus, dan menyelesaikan
perkara – perkara di tingkat pertama antara orang –orang yang
beragama islam di bidang perkawinan, kewarisan, wasiat dan hibah
yang dilakukan berdasarkan hukum islam serta waqaf, zakat, infaq
dan shadaqah serta ekonomi Syari’ah sebagaimana di atur dalam Pasal
49 UU Nomor 50 Tahun 2009.
2. Untuk melaksanakan tugas pokok tersebut, Pengadilan Agama
mempunyai fungsi sebagai berikut :
3. Memberikan pelayanan Tekhnis Yustisial dan Administrasi
Kepaniteraan bagi perkara Tingkat Pertama serta Penyitaan dan
Eksekusi.
4. Memberikan pelayanan dibidang Administrasi Perkara banding,
Kasasi, dan Peninjauan Kembali serta Administrasi Peradilan lainnya.
5. Memberikan pelayanan administrasi umum pada semua unsur di
Lingkungan Pengadilan Agama.
6. Memberikan keterangan, pertimbangan dan nasihat tentang Hukum
Islam pada instansi Pemerintah di daerah Hukum nya apabila diminta.
7. Memberikan pelayanan permohonan pertolongan pembagian harta
peninggalan diluar sengketa antar orang – orang yang beragama Islam.
8. Waarmerking Akta Keahliwarisan dibawah tangan untuk pengambilan
deposito / tabungan dan sebagainya.
21
9. Melaksanakan tugas-tugas pelayanan lainnya seperti penyuluhan
hukum, memberikan pertimbangan hukum agama, pelayanan riset /
penelitian pengawasan terhadap advokat / penasehat hukum dan
sebagainya.
e) Kegiatan Persidangan
Kegiatan persidangan pada Pengadilan Agama Blitar dilaksanakan
4 (empat) kali dalam satu minggu dengan menggunakan 3 (tiga) ruang
sidang dan pada tahun 2011 jumlah perkara yang diterima 5261 perkara
dan dapat diselesaikan/ diputus sejumlah 4110 perkara dengan volume
capaian 78 % sisa perkara sejumlah 1151 perkara. Apabila dikaitkan
antara Volume perkara yang diterima dengan volume persidangan, maka
kondisi tersebut sangatlah tidak ideal, setidaknya Pengadilan Agama Blitar
membutuhkan 4 (empat) ruang sidang, namun jumlah Hakim pada
Pengadilan Agama Blitar hanya berjumlah 15 orang termasuk Wakil
Ketua dan Ketua, sehingga untuk memenuhi kondisi ideal maka
Pengadilan Agama Blitar masih sangat membutuhkan penambahan ruang
sidang dan Panitera Pengganti murni.
Selain kegiatan persidangan, berdasarkan Peraturan Mahkamah
Agung RI No. 1 tahun 2010 tentang Mediasi, yang diberlakukan sejak
bulan Juli tahun 2011, maka volume kegiatan hakim meningkat dua kali
lipat dari biasanya. Untuk mengantisipasi hal tersebut diatas, Pengadilan
Agama Blitar telah membuat jadwal dan waktu kegiatan Hakim mediasi,
dengan harapan dimasa yang akan datang permasalahan tersebut dapat
teratasi dan ditanggulangi dengan seksama.
22
f) Wilayah Hukum
Gambar singkat keadaan geografis dan tempat kedudukan status
dan wilayah hukum yurisdiksi Kota / Kabupaten termasuk geografis
Propinsi Jawa Timur yang merupakan wilayah kerja eks Karesidenan
Kediri.
Letak geografis Kabupaten Blitar antara 112” 25” – 112” 20”
Bujur Timur dan 7” 58” –7” 09” lintang selatan dengan batas – batas
sebagai berikut :
Sebelah Utara : Kabupaten Kediri dan Malang
Sebelah selatan : Samudra Indoensia
Sebelah Timur : Kabupaten Malang
Sebelah Barat : Kabupaten Tulungagung dan Kediri
Luas wilayah Hukum : 1588,79 Km 2 terdiri atas
Blitar Utara : Luas 898, 79 Km 2
Blitar Selatan : Seluas 690 Km 2
Ketinggian : 167 Meter diatas permukaan laut
Pengadilan Agama Blitar wilayah hukum meliputi wilayah Kota
Blitar dan Kabupaten Blitar dengan rincian sebagai berikut :
Kota Blitar : 3 Kecamatan 20 Kelurahan
Kabupaten Blitar : 22 Kecamatan 48 Desa/Kelurahan
23
g) Status Gedung.
Gedung Pengadilan Agama Blitar berbentuk bangunan permanent
dan pada tahun 2011 ini adanya penambahan gedung yang semula hanya
lantai I menjadi lantai II, status gedung Balai Sidang Pengadilan Agama
Blitar adalah milik Negara dengan luas bangunan 982 m2 dibangun
diatas tanah seluas 908 m2 Sertifikat Hak Pakai Nomor 00017 tahun 2011
dan IMB Nomor : 740/IMB Tahun 2011.
h) Kegiatan Persidangan
Kegiatan persidangan pada Pengadilan Agama Blitar dilaksanakan
4 (empat) kali dalam satu minggu dengan menggunakan 3 (tiga) ruang
sidang dan pada tahun 2012 jumlah perkara yang diterima dan dapat
diselesaikan/ diputus dengan volume capaian 79%. Apabila dikaitkan
24
antara Volume perkara yang diterima dengan volume persidangan, maka
kondisi tersebut sangatlah tidak ideal, dengan jumlah hakim pada
Pengadilan Agama Blitar hanya berjumlah 11 orang termasuk Ketua,
sehingga untuk memenuhi kondisi ideal maka Pengadilan Agama Blitar
masih sangat membutuhkan penambahan ruang sidang dan Panitera
Pengganti murni.
Selain kegiatan persidangan, berdasarkan Peraturan Mahkamah
Agung RI No. 1 tahun 2008 tentang Mediasi, yang diberlakukan sejak
bulan Juli tahun 2010, maka volume kegiatan hakim meningkat dua kali
lipat dari biasanya. Untuk mengantisipasi hal tersebut diatas, Pengadilan
Agama Blitar telah membuat jadwal dan waktu kegiatan Hakim mediasi,
dengan harapan dimasa yang akan datang permasalahan tersebut dapat
teratasi dan ditanggulangi dengan seksama .
i) Keuangan Biaya Perkara
Adapun keuangan perkara untuk tahun 2012 adalah sebagai berikut :
1. Penerimaan :
a. Sisa awal : Rp. 285.121.800
b. Penerimaan : Rp. 2.508.302.700
Jumlah : Rp. 2.793.424.500
2. Pengeluaran:
a. Hak – hak kepaniteraan : Rp. 167.695.000
b. Biaya Panggilan : Rp. 178.720.000
c. Biaya Pemeriksaan setempat : Rp. 1.301.883.800
25
d. Biaya Sumpah : Rp. -
e. Biaya Terjemah : Rp. -
f. Biaya Sita Jaminan : Rp. 4.849.000
g. Biaya pemberitahuan : Rp. 253.158.200
h. Pengiriman biaya perkara : Rp. 7.359.400
i. Materai : Rp. 27.744.000
j. Pengambilan sisa panjar : Rp. 473.755.100
Rp. 352.599.000
Jumlah : Rp. 2.793.424.500
3. Penerimaan Negara Bukan Pajak
Penerimaan Negara bukan Pajak tahun 2012 dan Hak-hak kepaniteraan
lainya sebesar Rp. 313.651.200,- dibandingkan dengan tahun 2011 ada
peningkatan 11,2%
PENERIMAAN PNBP TAHUN 2012
NO
.
BULAN TAHUN
2011
TAHUN
2012
PROSENTASE
(%)
1. Januari 23.986.700 30.415.200 27
2. Pebruari 22.080.300 24.856.400 13
3. Maret 27.228.800 25.982.600 -5
4. April 22.128.700 25.938.600 17
5. Mei 24.505.000 27.317.500 11
6. Juni 23.104.000 25.070.400 9
7. Juli 23.166.400 26.996.600 17
8. Agustus 19.485.100 17.996.700 -8
26
9. September 26.046.900 31.312.500 20
10. Oktober 26.135.200 33.815.800 29
11. Nopember 24.144.700 26.131.300 8
12. Desember 20.063.500 17.817.600 -11
Jumlah 282.075.300 313.651.200 11
4. Uang iwadh
Uang iwadl yang telah dihimpun sejak tahun 2012 sejumlah
Rp.1.542.000-. dan telah disetor menggunakan No.Rekening : A.11.794
An. Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat Islam dan
Penyelenggaraan Haji Jl. Lapangan Banteng Barat 3-4 Jakarta
NO
.
BULAN Penerimaan
(Rp)
Pengeluaran
(Rp)
1. Januari 153.000 153.000
2. Pebruari 193.000 193.000
3. Maret 233.000 233.000
4. April 133.000 133.000
5. Mei 174.000 174.000
6. Juni 163.000 163.000
7. Juli 80.000 80.000
8. Agustus 160.000 160.000
9. September 121.000 121.000
10. Oktober 62.000 62.000
27
11. Nopember 40.000 40.000
12. Desember 50.000 50.000
Jumlah 1.542.000 1.542.000
5. Uang pengelolaan Biaya proses
Uang pengelolaan Biaya proses adalah pengelolaan yang
diperuntukan kebutuhan ATK perkara dan kebutuhan – kebutuhan yang
habis pakai adapun penerimaan biaya proses tahun 2012 sejumlah Rp
205.667.547,- pengeluaran untuk kebutuhan ATK dan kebutuhan yang
habis pakai dan lainnya sejumlah Rp 165.090.900,- Sisa uang pengelolaan
biaya proses tahun 2012 sejumlah Rp 40.576.647,- dalam table berikut:
PENGELOLAAN BIAYA PROSES
NO. BULAN Penerimaan (Rp) Pengeluaran (Rp) Sisa
Sisa Awal Rp 26.947.547
1. Januari Rp 14.520.000 Rp 12.414.100 Rp 29.053.447
2. Pebruari Rp 10.950.000 Rp 5.181.050 Rp 34.822.397
3. Maret Rp 10.350.000 Rp 26.307.700 Rp 18.864.697
4. April Rp 11.430.000 Rp 7.474.250 Rp 22.820.447
5. Mei Rp 12.930.000 Rp 8.320.950 Rp 27.429.497
6. Juni Rp 11.250.000 Rp 4.979.250 Rp 33.700.247
7. Juli Rp 11.160.000 Rp 16.223.000 Rp 28.637.247
8. Agustus Rp 7.890.000 Rp 4.561.700 Rp 31.965.547
9. September Rp 29.010.000 Rp 5.408.150 Rp 55.567.397
10. Oktober Rp 26.630.000 Rp 14.001.950 Rp 68.195.447
11. Nopember Rp 19.400.000 Rp 21.482.300 Rp 66.113.147
28
12. Desember Rp 13.200.000 Rp 38.736.500 Rp 40.576.647
Saldo Akhir Rp 40.576.647
Jumlah Rp 205.667.547 Rp 167.090.900
j) Sumber Daya Manusia
Bahwa sumber daya manusia adalah merupakan merupakan aset
yang berharga bagi kelangsungan Pengadilan Agama Blitar. Adapun
sumber daya manusia dapat dikatagorikan menjadi 2 (dua) kelompok
sebagai berikut :
1. Kelompok Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial
Sumber Daya Manusia Teknis Yudisial adalah Sumber Daya
Manusia yang berperan penting dalam proses menerima, memeriksa,
mengadili dan memutus perkara, yang dalam hal ini terdiri dari Ketua,
Wakil Ketua, Hakim, Panitera/Sekretaris, Wakil Panitera, Panitera Muda,
Panitera Pengganti, Jurusita/Jurusita Pengganti.
Dengan adanya hal tersebut diatas, maka dalam tahun 2012
Pengadilan Agama Blitar telah melakukan beberapa hal untuk
mengantisipasi terjadinya mutu putusan rendah, lemahnya integritas dan
skill dan pengetahuan yang kurang, diantaranya sebagai berikut :
Mengadakan pembinaan yang dilakukan setiap akhir bulan yang
bersangkutan.
29
Mengikuti dan atau menugaskan Hakim atau pejabat Kepaniteraan
untuk mengikuti pelatihan/pembinaan sesuai dengan jabatannya
oleh Pengadilan Tinggi Agama/Mahkamah Agung RI berdasar
surat tugas dari atasan.
Mengadakan studi banding ke Pengadilan Agama yang mempunyai
integritas dan kinerja tinggi, berdasar surat keputusan Ketua
Pengadilan Agama Blitar.
Mengadakan rubrik pengetahuan Informasi Technologi, yang
diadakan setiap minggu sekali.
2. Kelompok Sumber Daya Manusia Non Teknis Yudisial.
Bahwa sumber daya manusia Non Teknis Yudisial adalah sumber
daya manusia yang berperan penting dalam mengelola dan mengurusi
urusan rumah tangga kantor dan administrasi umum perkantoran. Adapun
sumber daya manusia non teknis yudisial terdiri dari Sekretaris yang
dalam hal ini dirangkap oleh Panitera, Wakil Sekretaris, Kepala Sub
Bagian dan Pegawai Pengadilan Agama Blitar.
Bahwa meskipun selama tahun 2012 masih ada jabatan struktural
pada Pengadilan Agama Blitar yang masih belum terisi namun
pengelolaan urusan rumah tangga kantor dapat berjalan dengan baik yang
pada akhirnya dapat menyelesaikan tugas-tugas non yudisial berjalan
dengan baik dan lancar.
30
Grafik Sumber Daya Manusia padaPengadilan Agama Blitar
87%
13%
Tenaga Teknis
Tenaga Non Teknis
k) Pembinaan Sumber Daya Manusia
Bahwa Pembinaan sumber daya manusia dapat diciptakan efektif
dan efisien, maka dibutuhkan mekanisme pembinaan yang berkelanjutan
yaitu dengan jalan pembinaan karir dengan menjadikan penilaian yang
berbasis kinerja sebagai komponen utamanya.
Bahwa selain pembinaan karir tidak kalah pentingnya adalah
pembinaan skill dalam memahami dan menguasai bidang tugas yang
menjadi tanggung jawabnya.
Dalam rangka pembinaan sumber daya manusia tersebut langkah-
langkah yang telah dilakukan oleh Pengadilan Agama Blitar adalah
sebagai berikut :
1. Promosi dan Mutasi
Bahwa Pengadilan Agama Blitar untuk tahun 2012 telah
melaksanakan rotasi mutasi internal jabatan, rotasi mutasi jabatan antar
satuan kerja antara lain:
31
1. NUR CHOMARIYATI, SH. NIP. 196808271992032003
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan
Agama Mahkamah Agung RI No: 0454/DjA/KP.04.1/III/2012
tanggal 23 Maret 2012 dari Panitera Permohonan Pengadilan
Agama Blitar menjadi Panitera Muda Hukum Pengadilan Agama
Blitar.
2. ROPINGI, SH., NIP. 195812121992031004 berdasarkan Surat
Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama Mahkamah
Agung RI No: 0456/DjA/KP.04.1/III/2012 tanggal 23 Maret 2012
dari Panitera Pengganti Pengadilan Agama Blitar menjadi Panitera
Permohonan Pengadilan Agama Blitar.
Mutasi/rotasi keluar, antara lain :
1. Drs. H. MAS’UD NIP. 195905271986031005 berdasarkan Surat
Keputusan Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
81/KMA/SK./VI/2012 tanggal 28 Juni 2012 dari Ketua Pengadilan
Agama Blitar menjadi Hakim Tinggi Agama Samarinda.
2. Drs. SUKANDAR, SH. MH. NIP. 195405061985121001
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan
Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor1179/DjA/KP.04.6/SK/VI/2012 tanggal 7 Juni 2012 dari
Wakil Ketua Pengadilan Agama Blitar menjadi Ketua Pengadilan
Agama Majalengka.
3. Drs. H. IMAM SYAFI’I, SH., MH. NIP. 196005171992031000
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan
32
Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia Nomor
1187/DjA/KP.04.6/SK/VI/2012 tanggal 7 Juni 2012 dari Hakim
Pengadilan Agama Blitar menjadi Wakil Ketua Pengadilan Agama
Kediri.
4. Drs. H. AKHMADI NIP.196403121993031000 berdasarkan Surat
Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung Republik
IndonesiaNomor794/SEK/KP.01/SK/9/2012 tanggal 25 September
2012 dari Hakim Pengadilan Agama Blitar menjadi Hakim
Pengadilan Agama Serang.
5. Dra. Hj. SITI AISYAH, SH., MH., NIP. 195710071983032002
berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung
Republik IndonesiaNomor605/SEK/KP.01/SK/9/2012 tanggal 25
September 2012 dari Hakim Pengadilan Agama Blitar menjadi
Wakil Ketua Pengadilan Agama Bima.
6. Drs. H. MOH. MUNIB, M.HI NIP. 1964122231994032004
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan
Agama Mahkamah Agung RI No: 1176/DjA/KP.04.1/III/2012
tanggal 22 Maret 2012 dari Panitera Muda Hukum menjadi Wakil
Panitera Pengadilan Agama Bangil.
Mutasi/Rotasi Masuk, antara lain :
1. Hj. SRI ASTUTI, SH. NIP. 1948123119790120001 berdasarkan
Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama
Mahkamah Agung Republik Indonesia
33
Nomor2339/DjA/KP.04.6/SK/VI/2012 tanggal 7 Juni 2012 menjadi
Ketua Pengadilan Agama Blitar.
2. Drs. MUH. ZAINUDDIN, SH., MH., NIP. 195705241985031002
berdasarkan Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah Agung
Republik Indonesia Nomor740/SEK/KP.01/SK/9/2012 tanggal 25
September 2012 menjadi Wakil Ketua Pengadilan Agama Blitar.
3. Drs. H. M. ZAINURI, SH., MH., NIP.195602121982031002
berdasarkan Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan
Agama Mahkamah Agung Republik Indonesia
Nomor2689/DjA/KP.04.6/SK/X/2011 tanggal 31 Oktober 2011
menjadi HakimPengadilan Agama Blitar.
Selain mengusulkan promosi dan mutasi, Pengadilan Agama Blitar
juga mengusulkan kenaikan pangkat dan golongan antara lain :
1. Drs. IMAM QOZIN BAHROWI, SH., MH., NIP.
196411011990021001 dari Hakim Madya Pratama/IV/a ke Hakim
Madya Muda/IV/b terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2012, Nomor
Surat Keputusan Sekretaris Mahkamah
Agung085/SEK/KP.01/SK/9/2012 tanggal 04 September 2012.
2. Drs. H. NURIL HUDA, SH., MH., NIP. 195307111980031002
dari Hakim Madya Pratama/IV/a ke Hakim Madya Muda/IV/b
terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2012, Nomor Surat Keputusan
Sekretaris Mahkamah Agung083/SEK/KP.01/SK/9/2012 tanggal
04 September 2012.
34
3. MUHAMMAD ADIB, SH., NIP.195910281981011002 dari
Penata/III/c ke Penata Tk.I/III/d terhitung mulai tanggal 1 Oktober
2012, Nomor Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan
Agama Mahkamah Agung0513/DjA/KP.04.01/SK/IV/2012 tanggal
20 April 2012.
4. NUR AZIZAH, SH., NIP. 197509172000032001 dari Penata/III/c
ke Penata Tk.I/III/d terhitung mulai tanggal 1 Oktober 2012,
Nomor Surat Keputusan Direktur Jenderal Badan Peradilan Agama
Mahkamah Agung0493/DjA/KP.04.01/SK/IV/2012 tanggal 20
April 2012.
Mengadministrasikan pegawai yang melakukan cuti antara lain:
Cuti Tahunan, yakni :
1. Drs. Muhammad Ashar, MH., NIP. 196801141995031002 dari
tanggal 4 s.d 9 Januari 2012.
2. Moh. Syaifuddin, SH. NIP. 197105271995031001 dari tanggal 5
s.d 9 Januari 2012.
3. Drs. Akhmadi, NIP. 196403121993031000 dari tanggal 1 s.d 5
Maret 2012.
4. Dra. Hj. Aisyah, SH., MH., NIP. 195710071983032002 dari
tanggal 16 s.d 18 Mei 2012.
5. Drs. H. Sukandar SH,.MH., NIP. 195405061985121001 dari
tanggal 25 s.d 30 Mei 2012.
6. Drs. Imam Qozin Bahrowi SH., MH., NIP. 196411011990021001
dari tanggal 11 s.d 13 Juni 2012.
35
7. Umi Mufarikah, SH., NIP. 196812111992022001 dari tanggal 11
s.d 13 .
Juni 2012.
8. Drs. H. M. Zainuri, SH., MH., NIP. 196602121982031002 dari
tanggal 15 s.d 19 Juni 2012.
9. Nur Azizah SH., NIP. 197509172000032001 dari tanggal 20 s.d 22
Juni 2012.
10. Drs. H. Dzanurussyamsi, MH., NIP. 196811021994031000 dari
tanggal 22 s.d 26 Juni 2012.
11. Asti Ika Moraliana A.md. NIP. 198609292009122004 dari tanggal
25 s.d 27 Juni 2012.
12. Dra. Enik Faridaturrochmah, MH., NIP. 197004071994032002 dari
tanggal 11 s.d 13 Juli 2012.
13. Dra. Hj. Siti Aisyah SH., MH., NIP. 195710071983032002 dari
tanggal 5 s.d 7 Nopember 2012.
14. Hj. Nurul Hikmah S.Ag MH., NIP. 197308061997032002 dari
tanggal 30 Juli s.d 1 Agustus 2012.
15. Drs. H. Nuril Huda SH., MH., NIP. 195307111980031002 dari
tanggal 19 s.d 21 Nopember 2012.
16. Suyono SH., NIP. 196504052006041001 dari tanggal 4 s.d 11
Desember 2012.
17. Drs. Marilah SH., NIP. 195305051994031004 dari tanggal 17 s.d
19 Desember 2012.
36
18. Drs. H.M. Zainuri SH., MH., NIP. 195602121982031002 dari
tanggal 20 s.d 22 Desember 2012.
19. Drs. Murdini, NIP. 196710081994031004 dari tanggal 20 s.d 28
Desember 2012.
20. Drs. Anwar Musaddad, MH. NIP. 196803171994031006 dari
tanggal 26 s.d 28 Desember 2012.
Cuti Besar, yakni:
1. ROPINGI, SH., NIP. 195812121992031004 dari tanggal 1 Oktober
s.d. 23 Nopember 2012 untuk melaksanakan Ibadah Haji.
Cuti Sakit antara lain :
1. Drs. Marilah SH., NIP. 195305051994031004 dari tanggal 16 s.d
20 Januari 2012.
2. H. Subandi, SH., NIP. 195604251982031002 dari tanggal 16 s.d 21
Februari 2012.
Pengisian Jabatan Struktural
Bahwa Pengelolaan formasi jabatan structural pada Pengadilan
Agama Blitar pada tahun2012 asih kurang mendapatkan perhatian yang
optimal, dimana jabatan Kepala Sub Bagian Umum yang sudah lama
kosong hingga sekarang masih belum terisi, sehingga kegiatan kerja dan
kinerja dibidang tersebut menjadi terhambat.
LAPORAN BARANG KUASA PENGGUNA
GABUNGAN INTRAKOMPTABEL DAN EKSTRAKOMPTABEL
RINCIAN PER SUB-SUB KELOMPOK BARANG
37
POSISI 18 JULI 2013
TAHUN ANGGARAN 2013
No Uraian Satuan Kuantitas Nilai KeteranganTANAH 1,211 1.210.713.000
1 Tanah Bangunan Rumah Negara Golongan II
M2 265 242.475.000 Baik
2 Tanah Bangunan Kantor Pemerintah
M2 946 968.238.000 Baik
PERALATAN DAN MESIN
440 1.220.535.078
3 Station Wagon Unit 1 62.500.000 Baik4 Mini Bus
(Penumpang 14 Orang Ke bawah)
Unit 2 334.308.028 Baik
5 Sepeda Motor Unit 9 91.867.000 Baik6 Global Positioning
Systembuah 1 2.658.000 Baik
7 Lemari Besi/ Metal buah 1 300.000 Baik8 Lemari Kayu buah 14 5.459.000 Baik9 Rak besi buah 34 5.508.000 Baik10 Rak kayu buah 16 2.850.000 Baik11 Filing Cabinet Besi buah 7 1.353.000 Baik12 Brankas buah 4 32.560.000 Baik13 Papan Visual/ papan
Namabuah 6 1.500.000 Baik
14 Mesin Absensi buah 2 15.400.000 Baik15 Alat Pemotong Kertas buah 1 50.000 Baik16 Meja Kerja Besi/
Metalbuah 1 4.100.000 Baik
17 Meja Kerja Kayu buah 41 14.263.000 Baik18 Kursi Besi/ Metal buah 109 69.607.000 Baik19 Kursi Kayu buah 22 370.000 Baik20 Sice buah 21 10.928.000 Baik21 Meja Rapat buah 1 200.000 Baik22 Meja Komputer buah 14 3.502.125 Baik23 Meja Ketik buah 1 500.000 Baik24 Meja Telepon buah 4 800.000 Baik25 Meja Resepsionis buah 1 600.000 Baik26 Partisi buah 2 688.000 Baik27 Jam Elektronik buah 6 225.000 Baik28 Lemari es buah 1 1.225.000 Baik29 AC Split Buah 19 88.051.000 Baik
38
30 Kipas Angin buah 13 2.495.000 Baik31 Televisi buah 5 62.940.000 Baik32 Tape Recorder (Alat
Rumah Tangga Lainnya (Home Use))
buah 1 332.000 Baik
33 Amplifier buah 3 450.000 Baik34 Loudspeaker buah 1 20.000 Baik35 Sound System buah 1 3.313.000 Baik
36 Alat Hiasan buah 1 50.000 Baik37 Lambang Garuda
Pancasilabuah 4 240.000 Baik
38 Gambar Presiden/ Wakil Presiden
buah 4 100.000 Baik
39 Tiang Bendera buah 5 200.000 Baik40 Palu Sidang buah 2 115.000 Baik41 Handy Cam buah 2 9.900.000 Baik42 Karpet buah 4 615.000 Baik43 Gordyn/ Kray buah 3 396.000 Baik44 Power Supply
(Peralatan Studio Video dan Film)
buah 1 79.000 Baik
45 Pesawat Telephone buah 6 250.000 Baik46 Facsimile buah 1 450.000 Baik47 Unit Tranceiver HF
Portablebuah 1 144.000 Baik
48 Wireless Amplifier buah 1 3.267.000 Baik49 Proyektor Romad
Completbuah 2 16.280.000 Baik
50 Viewer (Alat Laboratorium Immunologi )
buah 1 19.400.000 Baik
51 Meja Kerja (Alat Laboratorium Lainnya)
buah 1 3.350.000 Baik
52 Kamera Digital buah 1 5.242.600 Baik53 P.C Unit buah 31 192.770.850 Baik54 Lap Top buah 7 94.893.700 Baik55 Note Book buah 1 13.000.000 Baik56 CPU (Peralatan
mainframe)buah 1 3.400.000 Baik
57 Monitor buah 1 1.160.000 Baik58 Printer (Peralatan
Personal Komputer)Buah 11 11.063.000 Baik
59 Peralatan Personal Komputer Lainnya
Buah 1 7.155.500 Baik
60 Peralatan Jaringan Lainnya
Buah 1 12.314.500 Baik
39
61 Alat Tenis Meja Buah 1 150.000 BaikGEDUNG DAN BANGUNAN
3 3.395.548.910
62 Bangunan Gedung Kantor Permanen
Unit 1 3.350.756.910 Baik
63 Bangunan Gedung Tempat Ibadah Permanen
Unit 1 41.328.000 Baik
64 Rumah Negara Golongan II Tipe A Permanen
Unit 1 3.500.000 Baik
BAB II
PRAKTIK PERADILAN
A. Program Kerja
1. Manajemen Peradilan
Adapun program kerja Pengadilan Agama Blitar adalah ”MEWUJUDKAN
TERTIB ADMINISTRASI, EFEKTIF, EFISIEN, MENDAPATKAN
KEPERCAYAAN PUBLIK, PROFESIONAL DAN MEMBERI PELAYANAN
HUKUM YANG BERKUALITAS, ETIS, TERJANGKAU DAN BIAYA
RINGAN BAGI MASYARAKAT”.
2. Administrasi Perkara
a. Penerimaan Perkara
Program Panitera Muda Permohonan ( Meja Pertama )
Dengan penerimaan perkara yang cepat, dan tepat waktu sebagai salah
satu upaya peningkatan penyelesaian administrasi perkara yang berbasis
pada pelayanan masyarakat yang prima.
Program Panitera Muda Gugatan (Meja Dua)
Dengan pendaftaran yang tepat waktu, mewujudkan peningkatan
pencatatan dalam administrasi perkara dengan tertib dan baik.
Program Panitera Muda Hukum ( Meja Tiga )
Pelaporan dan penyelesaian pemberkasan perkara yang tepat dan
akurat, sebagai salah satu upaya perwujudan peningkatan administrasi
yang tertib, dan pelayanan publik yang prima.
40
41
b. Panitera Pengganti ( PP)
Panitera Pengganti adalah suatu jabatan fungsional yang ditetapkan oleh
undang-undang berdasar pada ujian khusus Panitera Pengganti yang berkewajiban
dan tugas adalah mencatat segala kegiatan yang ada di dalam persidangan dan
bertanggung jawab keabsahannya, untuk itu Panitera Pengganti di dalam era
globalisasi dipertegas harus mempunyai program dan tujuan tertentu, antara lain:
Program
Meningkatkan kualitas berita acara sebagai salah satu sumber hukum
dalam mengambil putusan.
c. Jurusita Pengganti
Juru sita/ juru sita pengganti adalah petugas atas perintah Ketua
Pengadilan Agama untuk menyampaikan dan atau melaksanakan Eksekusi kepada
para pihak kealamat yang dituju sesuai dengan barang sengketa dan atau
menyampaikan panggilan kealamat Pemohon atau Termohon, Penggugat/
Tergugat secara patut dan sah.
Program
Meningkatkan menyampaikan panggilan sebagai salah satu upaya
perwujudan keabsahan dan kepatutan dalam persidangan
d. Keuangan Perkara
Pola tentang keuangan perkara dasar hukumnya diatur dalam pasal 121
ayat (4) dan pasal 145 ayat (4) RBg dimana dalam ketentuan tersebut besarnya
biaya perkara ditentukan oleh Ketua Pengadilan Agama.
Sedangkan biaya prosesmerupakan biaya-biaya pelaksanaan Peradilan
dalam rangka penyelesaian suatu perkara, yang termasuk biaya proses
42
sebagaimana dijelaskan dalam pasal 90 ayat (1) Undang-undang No. 3 tahun 2006
yang diperbaharui antara lain:
1) Biaya panggilan Penggugat / Tergugat, Pemohon / Termohon
2) Biaya saksi jika diperlukan
3) Biaya pengambilan sumpah
4) Biaya penyitaan
5) Biaya Eksekusi
6) Biaya pemeriksaan setempat
7) Biaya untuk menyampaikan amar putusan
8) Biaya lain-lain atas perintah Ketua Pengadilan
Di Pengadilan Agama Blitar meggunakan dua sistem buku antara lain
Buku Jurnal perkara dan Buku Induk Keuangan perkara, adapunBuku Jurnal
Perkara terdiri dari:
1) Buku Jurnal perkara permohonan
2) Buku Jurnal perkara gugatan
3) Buku Jurnal perkara Banding
4) Buku Jurnal perkara kasasi
5) Buku Jurnal perkara PK
6) Buku Jurnal perkara Eksekusi
Dalam kedua buku tersebut diatas, maksud dan tujuannya antara lain,
kalau buku jurnal mencatat kegiatan penerimaan dan pengeluaran uang perkara
untuk setiap perkara, merupakan rekening koran bagi panjar biaya perkara,
sedangkan buku induk keuangan perkara segala kegiatan sehari-hari dari buku
43
jurnal perkara dimasukkan/disalin dalam buku induk keuangan perkara berupa
tabelaris. Maka program keuangan perkara adalah sebagai berikut:
Program
Ketertiban keuangan perkara yang tranparansi, sebagai salah satu upaya
perwujudan peningkatan kualitas kinerja yang profesional.
e. Pemberkasan Perkara
Pemberkasan perkara adalah pemberkasan dari berkas perkara gugatan /
permohonan yang tersusun dengan rapi dan tertib sampai ke berita acara
persidangan sudah terketik dengan tanggal jadwal persidangan dan ditanda
tangani Panitera Pengganti dan Ketua Majlis Hakim sebelum sidang berikutnya,
bahkan jangkauan kedepan adalah sebelum dibacakan sidang terakhir, putusan
sudah terketik dengan rapi dan siap untuk diserahkan kepada pencari keadilan.
Akan tetapi untuk sementara Pengadilan Agama Blitarbaru sampai kepada
berita acara persidangan sudah terketik untuk sidang berikutnya, adapun konsep
putusan dan atau pada waktu membacakan putusan Majlis Hakim, dalam
persidangan membacakan konsep putusan yang telah diparaf semua anggota
Majlis dalam persidangan.
Program
Meningkatkan kualitas berita acara persidangan sebagai salah satu upaya
perwujudan nilai putusan menuju peradilan yang berwibawa.
f. Arsip Perkara
Arsip perkara adalah sebagai pusat ingatan dari segala kegiatan yang tidak
dapat dipisahkan dari segi kegiatan administrasi secara keseluruhan, oleh
karenanya masalah arsip harus ditangani dengan baik dan benar, karena arsip itu
44
sendiri kadang-kadang sebagai bahan dalam pembinaan hukum dan arsip
merupakan sebagai fungsi pelayanan masyarakat, yang memakan biaya untuk gaji,
ruangan dan peralatan, terkadang arsip perkara bila tidak terpelihara dengan baik
akan tampak kotor dan sarang laba-laba, maka untuk tercapainya arsip perkara
yang dinamis perlu adanya program yang matang karena arsip mengandung nilai
Administrasi, nilai keuangan, nilai penelitian, dan nilai dokumen.
Program
Meningkatkan penataan arsip perkara sebagai salah satu upaya perwujudan
nilai tata kerja tertib administrasi perkara yang berbasis pada pelayanan publik
dengan cepat, tepat dan terkendali.
3. Administrasi Persidangan dan Putusan
a. Sistem Pembagian Perkara
Pengadilan Agama Blitar didalam sistem pembagian perkara kepada
Majlis Hakim telah ditentukan oleh Ketua Pengadilan Agama Blitar berdasarkan
senioritasnya, kalau hal tersebut telah diketahui baru dibuatkan Surat keputusan
yang menentukan siapa-siapa yang berhak untuk menjadi Hakim Majlis dan
Hakim anggota, serta tata urutan pembagian berkas perkara yang akan
disidangkan.
Apabila Ketua Pengadilan Agama berhalangan dan atau tugas kedinasan,
maka pembagian berkas perkara sudah otomatis diambil dari penerimaan bekas
perkara pada waktu itu juga sudah ada ketentuan berapa-berapa Majlis Hakim
mendapatkan berkas perkara untuk siap disidangkan. Adapun penunjukan untuk
Penitera Pengganti mengikuti surat keputusan Ketua pengadilan Agama Blitar.
Program
45
Meningkatkan penataan dan pembagian berkas perkara, sebagai salah satu
upaya pembelajaran nilai-nilai proses hukum dalam persidangan dengan matang
dan akurat.
b. Ketepatan Waktu Pemeriksaan Dan Penyelesaian Perkara
Didalam ketepatan waktu pemeriksaan perkara dalam persidangan dimulai
pukul 08.00 WIB. Seluruh berkas perkara sudah siap dimeja Majlis Hakim untuk
merekapitulasi perkara-perkara yang berbobot dan tidak berbobot dan mengoreksi
berita acara yang sudah diketik, serta mengagendakan batasan-batasan
pemeriksaan perkara itu sendiri, relas panggilan para pihak atau surat-surat bukti
untuk itu, dengan adanya demikian Majlis Hakim dapat diprediksi bahwa
pelayanan masyarakat dalam bidang persidangan dapat diatasi dengan baik.
Program
Meningkatkan ketepatan jam persidangan, sebagai salah satu upaya
perwujudan pelayanan publik yang prima.
c. Minutasi Perkara
Surat-surat yang asli yang ada dalam berkas perkara, putusan asli itu
dikeluarkan dan atau dipisahkan dengan surat-surat asli, kemudian pelaksanaanya
dengan cara berangsur-angsur tidak sekaligus setiap sidang, akan tetapi setiap
berkas perkara yang dijilid dengan rapi dalam satu bendel perkara yang telah
mempunyai berkekuatan hukum tetap, kemudian dicatat dalam daftar minutasi
ditanda tangani oleh Majlis Hakim dan yang bertanggung jawab terhadap minutasi
adalah Majlis Hakim, dibantu oleh Panitera Pangganti, batas akhir minutasi satu
46
bulan setelah persidangan terakhir dilaksanakan selanjutnya diserahkan kepada
Meja (III) tiga.
Program
Penyelesaian minutasi dengan tepat waktu, merupakan upaya peningkatan
ketertiban administrasi perkara yang bernilai dokumentasi Hukum.
d. Pelaksanaan Putusan
Pelaksanaan putusan adalah suatu putusan Hakim terhadap adanya
sengketa harus dilaksanakan keputusannya, yang berkekuatan hukum tetap karena
Pengadilan Agama dibidang perceraian maka diterbitkan akta cerai.
Akan tetapi Pengadilan Agama Blitar masih ada yang menunda-nunda
penerbitan akta cerai karena penyampaian pemberitahuan isi putusan yang
disampaikan Juru sita pengganti selalu memperpanjang waktu yang seharusnya
sudah diterbitkan Akta Cerainya sebagai salah satu pelaksanaan putusan Hakim
akan tetapi menjadi lambat terhadap pelayanan masyarakat.
Program
Melaksanakan putusan Hakim sebagai salah satu kepuasan para pencari
keadilan dan sebagai perwujudan penegakan hukum yang berwibawa.
4. Administrasi Umum
a. Kepegawaian
Pegawai Negeri Sipil adalah pegawai yang terdaftar dalam Badan
Administrasi Kepegawaian Negara (BAKN), dimana Pegawai Negeri Sipil dan
terdaftar dalam nomor induk Pegawai dan ditentukan oleh undang-undang SE
BAKN No.08.SE/1983 lampiran XXI yang di dalamnya termuat buku induk
47
pegawai, file pegawai, buku kendali yaitu kenaikan pangkat gaji berkala dan
pensiun, kartu data pegawai dan statistik pegawai.
Dari uraian tersebut semuanya mengandung maksud antara lain tentang
program-program agar hak-hak pegawai bisa terjamin baik kenaikan pangkat,
tunjangan dan jabatan dimasa yang akan datang termasuk kesejahteraan pensiunan
pegawai.
Program
Dengan tertib administrasi pegawai sebagai salah satu upaya tercapainya
peningkatan kepangkatan, tunjangan serta kesejahteraan pegawai dimasa yang
akan datang.
b. Keuangan
Keuangan perkara maupun keuangan negara (DIPA) adalah merupakan
kewajiban bagi Pengadilan Agama Blitar untuk mengatur dan melaksanakan tugas
yang telah diatur oleh Departemen Keuangan maupun Pola Bindalmin, hanya saja
Pengadilan Agama menerima amanat dan tanggung jawab pengelolaan uang
tersebut dengan sebaik-baiknya, sesuai dengan aturan yang telah ditentukan.
Program
Melaksanakan uang DIPA dengan transparan dan akurat sebagai salah satu
upaya perwujudan ketertiban administrasi secara akuntabilitas.
c. Inventaris
Inventaris Kantor Pengadilan Agama Blitar adalah salah satu inventaris
kekayaan milik negara yang harus dijaga kelestariannya baik barang milik negara
masa yang lalu, maupun barang milik negara yang akan datang, karena barang
48
kekayaan milik negara adalah perwujudan dari anggaran negara yang diberikan
kepada instansi pemerintah untuk dikelola oleh instansi itu sendiri dan sebagai
perwujudan anggaran negara yang dapat dipertanggungjawabkan atas realisasi
anggaran tersebut.
Program
Terpeliharanya inventaris harta kekayaan negara sebagai salah satu upaya
peningkatan dan perwujudan anggaran negara yang transparan dan akuntabel.
d. Perpustakaan
Perpustakan negara adalah suatu himpunan buku-buku berbagai jenis judul
dan karangan serta penerbitan dijadikan satu dan atau beberapa almari dan tercatat
dalam buku induk kepusakaan maupun dalam katalog yang tujuannya untuk
mempermudah pengendalian paminjaman buku terhadap karyawan Pengadilan
Agama Blitar dan juga buku kepustakaan adalah suatu sumber dari segala ilmu
pengetahuan untuk dijadikan acuan atau dasar pengembalian putusan hakim.
Program
Meningkatkan ketertiban administrasi kepustakaan sebagai salah satu
upaya perwujudan khazanah ilmu pengetahuan dan pengembangan wawasan
menuju kerja kinerja karyawan dan Hakim Pengadilan Agama Blitar.
5. Kinerja Pelayanan Publik
a. Pengelolaan Manajemen
Pengelolaan manajemen Pengadilan Agama Blitar, yaitu (1) pengelolaan
terarah, dalam arti jelas program kerjanya menggunakan aturan yang ada sehingga
sasarannya dapat tercapai, (2) Pengelolaan terukur dalam arti bobot kegiatan kerja
49
kinerja karyawan/karyawati dan Hakim menggunakan tingkat kemampuan dan
senioritas, (3) Pengelolaan terkendali dalam arti menekan tingkat hambatan /
kendala, dan mengutamakan tingkat keberhasilannya / penyelesaianya.
Program
Dengan manajemen terarah, terukur, dan terkendali, sebagai salah satu
upaya peningkatan tertib administrasi peradilan yang berbasis pada pelayanan
publik yang prima.
b. Kepemimpinan
Kepemimpinan adalah seorang yang memiliki keterampilan untuk
mempengaruhi atau menggerakan perilaku orang lain mampu bekerja secara tegar
efektif dan efisien untuk mencapai tujuan organisasi, dalam arti bahwa seorang
pimpinan dituntut untuk memahami perilaku-perilaku orang lain yang menjadi
wewenangnya dan menggerakkan sesuai dengan Visi dan Misi organisasi.
Program
Meningkatkan pengaruh terhadap kinerja atau diatas pelaksanaan
mekanisme melalui program dan pengaruh rutin dari organisasi.
c. Pengembangan Sumber Daya Manusia
Pengembangan sumber daya manusia adalah suatu aksi min reaksi
seseorang untuk mencapai tujuan kegiatan organisasi tertentu dan atau suatu aksi
min reaksi seseorang untuk meminimalisir adanya hambatan / kendala dan
rintangan suatu organisasi untuk tercapainya sasaran yang diinginkan.
Program
50
Peningkatan sumber daya manusia sebagai salah satu perwujudan motivi
skill dan supportifitas terhadap bawahan
d. Tingkat Pengaduan Masyarakat
Pelayanan masyarakat pada Pengadilan Agama Blitar telah dilakukan
dengan tertib menurut prosedur serta undang-undang yang berlaku, aman terhadap
pelayanan bersifat lugas, lancar tidak ada hambatan atau penekanan, serta
manipulasi terhadap masyarakat.
Pengaduan masyarakat adalah suatu pengaduan atas tidak tertibnya dalam
prosedur dan undang-undang yang berlaku, rasa tidak aman dan nyaman terhadap
pelayanan, prosedur yang berbelit-belit tidak memberi kepuasan dalam pelayanan
untuk mencapai tujuan tertentu.
Program
Meningkatkan pelayanan masyarakat sebagai salah satu upaya tercapainya
ketertiban dalam prosedur, aman dan nyaman dalam lingkungan, lancar dalam
menyelesaikan tugas.
B. Pelaksanaan Program Kerja
Pengadilan Agama Blitar adalah merupakan salah satu penyelenggaraan
Kekuasaan Kehakiman dibawah Mahkamah Agung baik dibidang organisasi,
administrasi dan finansial sebagai lembaga yang mandiri, tidak campur tangan
pihak lain, dengan demikian untuk mencapai sasaran yang diinginkan oleh
lembaga Peradilan adanya sistem-sistem yang dipergunakan oleh pemerintah
berupa AKIP (Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) dan LAKIP (Laporan
51
Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah) maka segala kegiatan dan program
akan dapat terukur nilai capaian dan nilai bobotnya.
Dalam pelaksanaan tugas dan atau pekerjaan serta capaian kinerja
Pengadilan Agama Blitar ada tiga hal yang diperhatikan antara lain:
1. Unsur Pimpinan
Suatu unsur pimpinan sebagai Pembina Utama dan bertanggung jawab atas
penyelenggaraan Kekuasaan Kehakiman di Pengadilan Agama Blitar, adapun
kebijakan umum pada Pengadilan Agama Blitar secara Kolegal adalah Ketua
Pengadilan Agama Blitar dan Panitera/ sekretaris, oleh karena itu unsur
pimpinan merupakan kebijakan penentu, maka secara organisatoris kebijakan
tidak merupakan operatif dalam melakukan kebijakan tersebut.
2. Pelaksana
Suatu unsur yang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas pokok
Pengadilan Agama menerima, memeriksa, mengadili, memutus, perkara-
perkara yang diajukan padanya, hal ini pelaksana tersebut dilaksanakan oleh
Majlis Hakim dan dibantu oleh para Panmud Permohonan, Panmud Gugatan,
Panmud Hukum dan Panitera Pengganti
3. Pembantu Pimpinan
Suatu unsur yang bertanggung jawab untuk melaksanakan tugas secara
operasional dalam kegiatan yang bersifat menunjang dan pelayanan
administrasi atas pelaksanaan tugas pokok Pengadilan Agama, adapun secara
manajerial pembantu pimpinan menerima pendelegasian wewenang sebagian
52
tugas pokok pimpinan / Ketua Pengadilan Agama Blitas, didalam pembantu
pempinan ini ada 2 (dua) unsur :
a. Panitera
Yaitu kepaniteraan adalah suatu unit kerja yag menunjang pelaksanaan
tugas pengelolaan administrasi, perkara-perkara yang diajukan di
persidangan pada majlis hakim.
b. Sekretaris
Yaitu sutu unit kerja yang membantu pimpinan yang mengelola Sumber
Daya Manusia, Kepegawaian, Keuangan ( DIPA ) dan inventaris / kekayaan
harta milik Negara.
Pelaksanaan pekerjaan dan atau kegiatan yang ada pada Pengadilan
Agama Blitar pada umumnya telah melaksanakan tuga-tugas kekuasaan
kehakiman antara lain menerima, memeriksa, mengadili, dan memutus perkara-
perkara yang diajukan padanya, dan telah melaksanakan dibidang Yustisial
dibidang administrasi peradilan yang diatur dalam Buku II Pedoman Pelaksanaan
Administrasi Peradilan.
Akan tetapi kenyataan yang ada dalam pelaksanaan kegiatan dan atau
pekerjaan masih terdapat kelemahan-kelemahan antara lain :
1) Lemahnya Sumber Daya Manusia dalam penalaran program kerja;
2) Masih terdapat kelambatan dalam pelayanan masyarakat;
3) Masih ada tumpang tindihnya pekerjaan dan perangkapan jabatan.
Untuk mengatasi kelemahan-kelemahan yang ada pada Pengadilan Agama
Blitar, maka perlu diterapkan sistem-sistem yang menunjang keberhasilan sasaran
dan tujuan tercapainya administrasi yang transparansi dan memberi pelayanan
53
publik, adapun pelaksanaan/pencapaian kerja menggunakan unsur-unsur yang
terdiri program, hambatan dan pemecahan serta sasaran yang ingin dicapai,
tersusun sebagai berikut :
Program
1. Memacu pelaksanaan pekerjaan sebagai salah satu upaya penigkatan
kinerja dan produktifitas hasil kegiatan karyawan/karyawati dan
Hakim Pengadilan Agama Blitar;
2. Peningkatan pembinaan dan memberi motivasi terhadap karyawan /
karyawati dan Hakim Pengadilan Agama Blitar;
3. Peningkatan kualitas pelayanan pada masyarakat secara profesional
sebagai salah satu perwujudan hasil kinerja karyawan/karyawati dan
Hakim Pengadilan Agama Blitar.
i. Pemecahan
1. Mengusulkan pegawai baru dan merencanakan kegiatan kerja
karyawan/karyawati dan Hakim Pengadilan Agama Blitar (Job
Discription) yang baru agar tidak terjadi perangkapan jabatan dan
tugas;
2. Mengadakan pembinaan secara periodik tentang kinerja dan kegiatan
dengan mengikut sertakan pembinaan dan pelatihan
fungsional/struktural;
3. Mengadakan pembinaan serta diskusi yang ada hubungannya dengan
Job Discription masing-masing;
ii. Sasaran/Capaian
54
1. Terwujudnya Pembinaan karyawan/karyawati dan hakim secara
periodik;
2. Tercapainya peningkatan sumber daya manusia;
3. Terwujudnya pelayanan terhadap pencari keadilan, sebagai upaya
perwujudan kinerja dan kegiatan karyawan/karyawati dan Hakim
Pengadilan Agama Blitar;
iii. Pengawasan Dan Pembinaan
1. Pengawasan
Pengawasan adalah kewenangan untuk meminta keterangan-
keterangan atau data-data yang bersangkutan dengan teknis yustisial dan
atau memberi petunjuk-petunjuk, teguran-teguran, peringatan-peringatan
yang dianggap perlu untuk perbaikan-perbaikan administrasi yustisial,
adapun pengawasan/pembinaan yang efisien dan efektif adalah sebagai
berikut :
1. Pengawasan dan sidak dan atau cek and ricek terhadap kinerja
karyawan/karyawati dan Hakim atas persetujuan Ketua
Pengadilan;
2. Meminta laporan dengan periodik;
3. Adanya pengaduan dari mayarakat;
Berdasarkan hal tersebut diatas, ada pengawasan melekat dan ada
pengawasan dari atasan langsung tentang kinerja kegiatan dan
keberhasilan pekerjaan tersebut, kalau pengawasan melekat itu
pengawasan berdasarkan job discription yang diberikan padanya dipelajari
dengan matang tetntang perencanaan yang akan dikerjakan kemudian
55
dituangkan kedalam program kerja sehari-hari, kalau pengawasan dari
atasan langsung yaitu pengawasan terhadap pekerjaan dan kinerja
karyawan/karyawati dan Hakim berdasarkan kebijakan ketua Pengadilan
Agama Blitar, dengan tujuan menjaga terelenggaranya manajemen
Peradilana dengan baik dan benar, menjaga Peradilan yang bermartabat
dan terhormat, dan meningkatkan pelayanan publik;
2. Pembinaan
Pembinaan karyawan / karyawati dan Hakim serta Wiyata Bhakti
Pengadilan Agama Blitar secara rutinitas telah dilakukan setiap
pertengahan bulan yang dipimpin langsung oleh ketua pengadilan agama,
didalam rapat dinas ini dikandung maksud mengenai hal-hal sebagai
berikut:
1) Tentang evaluasi kinerja dan kegiatan selama satu bulan
2) Tentang pengarahan-pengarahan dibidang yustisial
3) Tentang temuan-temuan dan masalah-masalah yang urgen
4) Tentang rencana kerja kegiatan berikutnya
Pembinaan tersebut dilakukan dan dilaksanakan berdasarkan
jadwal yang sudah diagendakan dalam setiap bulan, yang materinya adalah
masalah-masalah yang harus di diskusikan bersama dalam kegiatan yang
dipandang perlu adanya penyelesaian dan pemecahan untuk dapat
dipedomani bagi seluruh karyawan / karyawati dan Hakim serta Wiyata
Bhakti. Untuk tercapainya hasil kerja dan kinerja kegiatan, diperlukan
adanya program, uraian program, dan atau rencana kerja, hambatan dan
kendala, dan sasaran yang dicapai.
56
Program
Memberi rasa percaya diri terhadap kegiatan dan kinerja
karyawan/karyawati dan Hakim serta Wiyata Bhakti, sebagai upaya
peningkatan produktifitas dan penyelesaian administrasi perkara sebagai
perwujudan pelayanan publik yang prima dengan cara :
1. Memberi motivasi dan inovatif karyawan/karyawati, Hakim dan
Wiyata Bhakti sebagai upaya menumbuhkan wawasan keilmuan
dalam menghadapi pencari keadilan;
2. Memberi instruksi terhadap karyawan/karyawati, Hakim dan Wiyata
Bhakti yang sifatnya mendasar.
C. Evaluasi Pelaksanaan Program Kerja
Evaluasi kegiatan adalah evaluasi hasil dari seluruh kegiatan yang
dikerjakan setiap bulan, yang didalamnya terkandung maksud tentang hasil
administrasi keperkaraan, dan administrasi kesekretariatan, kemudian dievaluasi
setiap 3 (tiga) bulan sekali dan apabila dipandang ada kejanggalan-kejanggalan
dalam melaksanakan amanat kekuasaan kehakiman Ketua Pengadilan Agama
mengadakan evaluasi terhadap kejanggalan-kejanggalan yang ada, maka diadakan
rapat dinas yang diagendakan dengan tujuan mengevaluasi sejauh mana
kemajuan-kemajuan yang berhasil, dan kendala apa yang perlu dipecahkan
bersama, dan apabila dipandang perlu, Ketua Pengadilan Agama Blitar
mengintruksikan kepada Panitera/ Sekretaris untuk diadakan rapat secara
mendadak kapan saja dilakukan dengan melihat kondisi dan keadaan kegiatan
kinerja, adapun yang dievaluasi adalah sebagai berikut:
1. Adanya rencana kerja
57
2. Program kerja
3. Hambatan / kendala
4. Pemecahan
5. Sasaran / capaian
6. Hasil nilai kinerja kegiatan
7. Nilai bobot capaian
Dengan menggunakan sistem tersebut diatas, tujuannya adalah untuk
diketahui dan dimengerti oleh karyawan / karyawati dan Hakim Pengadilan
Agama Blitar, sejauhmana bobot nilai hasil kegiatan yang dicapai, apakah itu
mengandung dampak positif atau lemahnya kinerja, apakah kebijkan Ketua
Pengadilan Agama Blitar dapat dijalankan dengan penuh Integritas, dan dengan
cara apa mengatasi permasalahan-permasalahan yang dihadapi.
BAB III
PROBLEM DAN SOLUSI
A. Problem Pelaksanaan Praktek Peradilan
1. Masalah yang kami hadapi selama dalam masa praktek kerja lapangan
adalah kurangnya pegawai kebersihan. Dalam pengadilan Agama tersebut
para pegawai sendiri yang harus membersihkan tempat mereka. Ditambah
lagi Pengadilan Agama adalah tempat umum dimana orang berperkara,
sehingga tidak aneh jika banyak orang keluar masuk kantor Pengadilan
Agama. Kurangnya tenaga kebersihan membuat Pengadilan Agama
terkesan kotor.
2. Masalah kedua yang kami hadapi adalah ruang register perkara yang
kurang luas. Dimana hanya ada 3 penanggung jawab register perkara yang
harus melengkapi register tiap hari. Namun, ruang yang disediakan tidak
memadai untuk ukuran tiap buku perkara sepanjang 1 meter. Dibutuhkan
ruang yang lebih luas dan meja register perkara yang lebih panjang. Ruang
register sangat penting dalam rangka pencatatan perkara, hal ini penting
apabila pihak yang berperkara menemui masalah hukum atau akan
meminta banding atau kasasi, maka pengadilan agama hanya tinggal
menyerahkan berkas perkara pada instansi yang berwenang. Register
perkara juga sangat penting manakala ada pemeriksaan perkara yang
datang dari Pengadilan Tinggi atau Mahkamah Agung.
3. Masalah ketiga yang kami hadapi adalah jumlah pegawai yang tidak
memadai dengan banyaknya kasus yang masuk di pengadilan Agama,
58
59
kasus yang tercatat sejak Januari 2013 hingga Juli 2013 sebanyak kurang
lebih 2000 kasus. Hal ini menandakan tingkat perceraian di kota Blitar
sangat tinggi, namun hal ini tidak sepadan dengan jumlah pegawai yang
terbatas, sehingga pelayanan pada masyarakat tidak maksimal. Terbukti
dengan banyaknya pihak yang menunggu sampai berjam-jam untuk
mendaftarkan perkara atau untuk mengambil akta cerai mereka.
4. Masalah keempat yang kami hadapi adalah Tatanan administrasi di
Pengadilan Agama Blitar juga masih belum memadai, terbukti dengan
banyaknya pihak yang protes karena antrian panjang yang memakan waktu
berjam-jam apabila mereka hendak mengambil akta cerai.
5. Masalah kelima yang kami hadapi adalah Penyelesaian minutasi di
Pengadilan Agama Blitar memang lemah, hal ini disebabkan banyaknya
perkara tidak sebanding dengan jumlah pegawai Pengadilan yang
menangani perkara. Apalagi tidak semua berkas perkara tekumpul dalam
waktu yang relatif cepat. Hal ini karena adanya penumpukan berkas pada
ruang panitera
B. Solusi/Penyelesaian Problem yang Dilaksanakan
1. Solusi dari masalah ini adalah perekrutan pegawai kebersihan Pengadilan
Agama, apabila hal ini terpenuhi diharapkan Pengadilan Agama menjadi
tempat yang nyaman bagi para pegawainya.
2. Solusi dari masalah ini adalah pembangunan ruang register perkara yang
lebih luas. Sehingga pencatatan alur perkara dapat lebih lengkap tercatat
dan masyarakat dapat dilayani dengan maksimal. Selain itu, perlu adanya
60
penataan ruang bagi buku-buku register perkara. Sehingga ruang tidak
terkesan sempit.
3. Solusi dari masalah ini adalah menambah jumlah pegawai sehingga
pelayanan kepada publik dapat maksimal.
4. Solusi dari permasalahan ini adalah memeberi petunjuk tata administrasi
yang benar, sehingga administrasi tersusun dengan rapi dan pelayanan
menjadi semakin meningkat.
5. Solusi dari permasalahan ini ialah pengadaan minutasi berkas setiap
tanggal 25 bulan berikutnya, sehingga berkas perkara yang telah putus
dapat segera dibuat akta.
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
a. Program kerja telah dilaksanakan dengan semaksimal mungkin
b. Para mahasiswa banyak mendapat ilmu dari pengalaman praktik, yaitu
dalam bagian pendaftaran, register perkara baru dan register perkara lama.
Kami kurang mendapat materi secara teori dari para hakim seperti yang
telah diprogramkan sebelumnya dalam buku pedoman.
B. Saran
Saran yang dapat kami kemukakan adalah program yang telah
dicanangkan oleh fakultas, sebaiknya diberi footnote berupa penjelasan bahwa
tidak semua praktik peradilan harus dijalankan sesuai program, karena pada
kenyataannya kami mendapati bahwa program tersebut tidak sesuai untuk
praktik peradilan khusunya di Pengadilan Agama Blitar, yang mana
jumlahperkara mencapai 3000 kasus.
61
LAMPIRAN LAMPIRAN
62