laporan pelatihan peningkatan keselamatan dan …
TRANSCRIPT
0
LAPORAN PELATIHAN
PENINGKATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MELALUI
PENDEKATAN PARTISIPATIF UNTUK PETANI KELAPA SAWIT DI
SIMALUNGUN, SUMATERA UTARA
Simalungun, 2 – 3 September 2018
ILO MEDAN
2018
1
Pendahuluan
Kabupaten Simalungun terletak sekitar 160 Km arah tenggara dari ibu kota Provinsi Sumatera
Utara (Kota Medan) dengan luas wilayah sekitar 438,660 Ha terdiri dari 31 Kecamatan.
Mayoritas penduduk Simalungun bekerja di sector pertanian (sekitar 53,97%) termasuk
perkebunan. Kelapa sawit merupakan komoditas utama di wilayah Simalungun dan
merupakan perkebunan rakyat terbesar kedua di Provinsi Sumatera Utara setelah Kabupaten
Labuhan Batu. Data 2016 menunjukan luas área kelapa sawit sekitar 160,785.04 Hektar yang
melibatkan lebih dari 78,626 Kepala Keluarga.
Upaya peningkatan produktivitas kelapa sawit Indonesia terus digalakkan, namun perlu juga
dilakukan upaya perbaikan kondisi ketenagakerjaan sektor sawit. Berdasarkan hasil studi
diagnostik yang dilakukan oleh International Labour Organization (ILO), ada 6 (enam) aspek
penting untuk mempromosikan pekerjaan yang layak sektor sawit, yaitu:
1. Status ketenagakerjaan,
2. Upah
3. Dialog sosial
4. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)
5. Pekerja anak, dan
6. Pengawasan ketenagakerjaan
Ke-enam aspek tersebut menjadi konsensus Nasional dalam upaya memperkuat unggulan
ekonomi sektor sawit secara berkelanjutan. Hal tersebut akan mendukung kontribusi
Nasional terhadap tujuan besar pembangunan berkelanjutan (SDGs 2030) pada pilar tujuan
ke-8 untuk pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, dimana salah satu komponen
pekerjaan layak adalah menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).
Pelaksanaan K3 dilingkunan petani kelapa sawit (informal) memiliki tantangan tersendiri dan
berbeda dengan pelaksanaan di perusahaan besar (formal) yang mengacu pada standar-
standar yang telah ditetapkan. Karena itu ILO mengembangkan metode pelatihan bagi pekerja
informal yang mendorong upaya partisipatif petani untuk melakukan monitoring secara
mandiri, menentukan prioritas dan melakukan perbaikan secara sukarela.
Bekerjasama dengan asosiasi petani sawit SAMADE (Sawitku Masa Depanku) DPD
Simalungun, ILO melaksanakan pelatihan K3 dengan metode PAOT (Participatory Action
Oriented Training) di Kabupaten Simalungun yang diikuti peserta dari wilayah Simalungun,
Serdang bedagai, Riau dan Labuhan Batu Selatan. Pada pelatihan tersebut, peserta
mendapatkan beberapa sesi antara lain:
Sesi 1 : Pengenalan kesehatan dan keselamatan kerja
Sesi 2 : Pengenalan bahaya dan resiko kerja
Sesi 3 : Penjelasan sesi teknis, diantaranya:
A. Penanganan dan penyimpanan material
B. Design tempat kerja
C. Keamanan mesin, listrik dan peralatan kerja
2
D. Lingkungan fisik
E. Fasilitas kesejahteraan
Sesi 4 : Praktek Pengisian Checklist dan Studi Lapangan
Sesi 5 : Rencana aksi perbaikan kondisi kerja
Sesi 6 : Evaluasi pelatihan
Asosiasi Sawitku Masa Depanku atau disingkat Asosiasi SAMADE, merupakan wadah
perjuangan masyarakat petani kelapa sawit untuk mewujudkan kesejahteraan hidupnya,
wadah pemersatu petani kelapa sawit, wadah pemberdayaan petani kelapa sawit, wadah
pendidikan dan pembelajaran petani kelapa sawit, wadah pertukaran informasi tentang
kelapa sawit, wadah komunikasi petani kelapa sawit dan wadah pemelihara serta pelestari
lingkungan hidup
Tujuan
Pelaksanaan pelatihan K3 melalui pendekatan PAOT yang diberikan kepada petani sawit
anggota SAMADE bertujuan:
� Meningkatkan pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) para petani sawit
anggota SAMADE;
� Melakukan latihan checklist untuk menentukan prioritas perbaikan kondisi kerja
dilingkungan sawit;
� Menyusun rencana aksi perbaikan kondisi dan lingkungan kerja petani sawit;
Keluaran
� 45 petani sawit anggota SAMADE memiliki pengetahuan tentang Keselamatan dan
Kesehatan Kerja (K3) di sektor perkebunan kelapa sawit;
� Daftar isian checklist yang mencerminkan kondisi dan lingkunagn kerja petani sawit
anggota SAMADE;
� Dokumen rencana aksi perbaikan oleh para peserta pelatihan;
Pelaksanaan Pelatihan
Hari Ke-1 (Minggu, 2 September 2018)
Pembukaan
Pembukaan diawali laporan ketua Panitia, Hotman Damanik yang menyampaikan profil dan
jumlah peserta yang mengikuti pelatihan K3. Para peserta tidak hanya berasal dari Kabupaten
Simalungun tetapi ada juga dari Riau, Serdang bedagai dan Labuhan Batu. Sementara itu ILO
memberikan pengantar tentang ILO dan K3 dengan metode PAOT bagi petani sawit. Pelatihan
dibuka secara resmi oleh Ketua DPW SAMADE Sumatera Utara, yang menyampaikan
penghargaan kepada ILO atas dukungan dan kepedulian dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan petani sawit. SAMADE berharap untuk terus melakukan kerjasama dengan ILO
dalam mendorong kesejahteraan petani sawit.
3
Sesi Pengantar
Fasilitator menyampaikan pengantar tentang maksud dan tujuan pelatihan K3 dan metode
pelatihan yang digunakan (PAOT). Metode tersebut memberikan peran kepada peserta untuk
menyampaikan dan berbagi praktek baik pelaksanaan K3 dilingkungan kerjanya.
Sesi 1: keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dilingkungan perkebunan Sawit
Pada sesi ini, peserta bermain game “WORD RALLY”. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok,
dimana masing-masing kelompok diminta untuk berbaris lurus menghadap sebuah kertas
flipchart, dan peserta diminta secara cepat berdurasi 3 menit untuk menuliskan ‘dua kata
yang berkaitan dengan K3’ secara bergantian diantara masing-masing anggota kelompok. Dan
hasil permainan sebagai berikut:
Kelompok 1
TENERA
Kelompok 2
DURA
Kelompok 3
SEHATI
1. Sarung tangan
2. Pelindung kepala
3. Rumah sakit
4. Kaos kaki
5. Kaca mata
6. Alas kaki
7. Penutup hidung
8. Penutup telinga
9. Baju pelindung
1. Tutup mulut
2. Kaca mata
3. Penutup kepala
4. Tempat racun
5. Jas hujan
6. Pelindung kaki
7. Cuci tangan
8. Tempat mandi
9. Peralatan kaki
10. Baju kerja
11. Hati hati
12. Sepatu bot
13. Team work
14. Jangan ngantuk
15. Pake helm
16. Petunjuk bahaya
1. Penutup kepala
2. Sepatu bot
3. Sarung tangan
4. Penutup mulut
5. Peralatan safety
6. Kaca mata
7. Sepatu safety
8. Jaket keselamatan
9. Masker mulut
10. Cuci tangan
11. Hem mantap
12. Ikat pinggang
13. Kaos kaki
14. Jas hujan
15. Bontot makan
16. Obat-obatan
17. Air minum
Kelompok 4
ANGGREK
Kelompok 5
JAYA
Kelompok 6
MEONG
1. Sarung tangan
2. Sepatu bot
3. Pake helm
4. Masker mulut
5. Kaos kaki
6. Kaca mata
7. Jas hujan
8. Cuci tangan
9. Antisipasi lokasi
10. Baju kerja
11. Sarapan sehat
12. Makan obat
1. Masker mulut
2. Pake helm
3. Cuci tangan
4. Sarung tangan
5. Baju kerja
6. Jaga kesehatan
7. Sepatu bot
8. Antisipasi racun
9. Kaos kaki
10. Pelindung kepala
11. Kaca mata
12. Jaga kebersihan
13. Sarapan pagi
14. Penutup mulu
15. Jas hujan
16. Pudding susu
1. Sepatu bot
2. Sarung tangan
3. Kaca mata
4. Helm kepala
5. Peralatan kerja
6. Jas mantel
7. Masker mulut
8. Baju kerja
9. Kaos kaki
10. Safety first
11. Racun api
12. Sarapan pagi
13. Alat komunikasi
14. Perlindungan diri
4
17. Cek alat
18. Hati-hati
19. Alat komunikasi
20. Awas api
Sesi 2: Pengenalan bahaya dan resiko kerja
Pada sesi pengenalan bahaya dan resiko, fasiliator menjelaskan tentang ‘Bahaya’ dan ‘Resiko’,
seperti gambar berikut:
Secara sederhana, Bahaya didefinisikan segala kondisi yang dapat merugikan baik cidera atau
kerugian lainnya, atau sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia
atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya. Bahaya ini tidak dapat diukur sehingga
tidak mungkin bisa dikendalikan. Sedangkan Risiko adalah tingkat kemungkinan terjadinya
insiden/kecelakaan karena terpapar bahaya. Risiko ini sudah dapat diukur dan dikendalikan.
Ilustrasi 7 langkah bekerja dengan seperti gambar berikut:
1. Mengidentfikasi sumber bahaya
2. Menganalisa resiko
1. Mengeliminasi resiko
2. Mengganti dengan yang tidak beresiko
5
3. Melokalisir resiko
4. Melindungi diri dari resiko
7. Menghindar dari resiko
Secara umum potensi bahaya dibagi menjadi:
1. Bahaya Fisik: Kebisingan, penerangan, getaran, iklim, temperatur, radiasi, dsb.
2. Bahaya Kimia: Pestisida, pupuk, bahan beracun, dsb.
3. Bahaya Biologi: Serangga, hewan buas dan piaraan, mikroba, bakteri, dsb.
4. Bahaya Ergonomi: jongkok, bungkuk, posisi kerja lebih tinggi, posisi miring, dsb.
5. Bahaya Mekanik: Peralatan kerja, listrik, dsb;
6. Bahaya Topografi: Ketinggian, licin, dsb.
7. Bahaya Psikologis: stres, ketakutan, kesendirian, kegelapan, pelecehan, dsb.
Untuk mempertegas tentang bahaya dan resiko, peserta berlatih mengamati gambar dan
berdiskusi untuk mengdidentifikasi potensi bahaya dan resiko serta bagaimana menaganinya:
Kelompok DURA
Sumber Bahaya Resiko Penanganan Resiko
Kayu pikulan Patah dan beresiko menciderai
pekerja
Menggunakan kayu/bamboo
yang lebih kuat/kokoh
Tali pengikat Putus dan tandan buah
menimpa kaki pekerja
Menggunakan tambang yg kuat
atau kabel yang lebih kuat
Posisi ergonomi
Posisi salah satu membungkuk
atau jinjit utk
menyeimbangkan beresiko
sakit pinggang
Menggunakan dudukan/tatakan
yg stabil bagi pekerja yg pendek
atau posisi yg lebih rendah bagi
pekerja yg lebih tinggi
Karung goni (wadah)
Robek menyebabkan tandan
buah beresiko menimpa kaki
pekerja
Menggunakan keranjang bamboo
atau rotan yang lebih kokoh
6
Serangga, lipan, dsb.
Beresiko tersengat atau
tergigit binatang dari buah
tandan
Menggunakan pelindung diri
seperti sepatu dan pakain
tertutup
Paparan panas
Ruang kerja terbuka dan panas
beresiko dehidrasi atau
kekurangan cairan tubuh,
mudah lelah dan tidak fokus
Menggunakan topi lebar atau
mencari tempat yang tertutup
atau terlindungi dari panas
Kelompok JAYA
Sumber Bahaya Resiko Penanganan Resiko
Posisi miring
(ergonomi) Sakit pinggang dan cidera
Memperbaiki posisi kerja dengan
sudut yang aman
Peralatan kerja (sabit) Cidera karena alat kerja
Menggunakan alat potong yg sesuai
dan tajam dengan pegangan yg
kokoh dan stabil
Kesendirian (psikologi) Ketakutan Bekerja secara kelompok
Serangga, duri dan
binatang liar
Tergigit atau sersengat
binatang atau tertusuk duri
Menggunakan helm, kacamata dan
sarung tangan (APD)
Bahaya topografi Terpeleset atau terjatuh Membersihkan lingkungan kerja
agar tetap bersih
Kelompok SEHATI
Sumber Bahaya Resiko Penanganan Resiko
Bahan kimia beracun Keracunan Menggunakan masker
Paparan panas
matahari Dehidrasi Menggunakan topi lebar
Binatang buas,
serangga dan bakteri
Digigit serangga/binatang
buas
Menggunakan sepatu dan pakaian
tertutup yang nyaman bagi pekerja
Beban berat dan posisi Sakit punggung/pinggang Beban disesuaikan dengan
7
membungkuk dan osteoporosis kemampuan pekerja
Tangki sprayer
Kebocoran alat beresiko
bahan mengenai kulit
(iritasi)
Pemeriksaan/perawatan peralatan
semprot
Topografi Terpeleset/terantuk/jatuh Alas kaki yang nyaman
Psikologis Ketakutan/was was Ada pengawasan atau bekerja
berkelompok
Kelompok PKS
Sumber Bahaya Resiko Penanganan Resiko
Getaran mesin (fisik) Terpeleset atau terjatuh
atau mungkin tergilas
Menggunakan tali pengaman dan
sering istirahat
Posisi miring dan
membungkuk
(ergonomi)
Sakit pinggang/punggung Memperbaiki posisi kerja dan
sering istirahat
Peralatan kerja
(mekanik) Cidera
Menggunakan alat kerja yang
sesuai dan tidak membutuhkan
tenaga besar
Kesendirian (psikologis) ketakutan atau was was Bekerja dalam kelompok
Ketinggian (topografi) Terpeleset/jatuh dari atas
mesin
Menggunakan tali pengaman dan
APD yang sesuai
Kelompok TANI
Sumber Bahaya Resiko Penanganan Resiko
Posisi kerja
membungkuk dengan
beban berat (ergonomi)
Sakit pinggang/punggung
Memperbaiki posisi kerja sesuai
atauran siku dan menggunakan
alat bantu memindahkan beban
Tandan buah sawit
(fisik) Cidera tertimpa buah
Menggunakan pelindung kepala
dan alat kerja yang sesuai
8
Peralatan kerja
(mekanik)
Cidera oleh bagian yang
tajam
Alat kerja yang sesuai dan tidak
membutuhkan tenaga besar
Serangga/lipan atau
binatang liar, duri buah
(bilogi)
Tergigit/tersengat dan
tertusuk duri
Menggunakan pakaian tertutup
yang nyaman dan APD
Sesi 3: Penjelasan sesi teknis
Pada sesi ini, fasilitator mempresentasikan prinsip-prinisp yang perlu dipahami dalam setiap
area pengamatan, sebagai berikut:
A. Penanganan dan penyimpanan material
1. Penyimpanan yang terorganisir dengan baik;
2. Pemindahan dan penanganan yang lebih pendek dan singkat
3. Mengangkat beban berat sedikit demi sedikit dan lebih efisien
B. Design tempat kerja
1. Mudah dijangkau: Letakkan material, peralatan dan tombol pengendali ditempat yang
mudah terjangkau;
2. Siku: Bekerja pada ketinggian siku dan ruang kaki yang cukup;
3. Alat bantu: Gunakan penjepit, pasak, catok, pengungkit dan alat bantu lainnya
4. Mudah dilihat: buat tampilan dan pengendali mudah dilihat dan dipahami
C. Keamanan mesin, listrik dan peralatan kerja
1. Belilah mesin yang aman di mana semua titik operasional terbebas dari bahaya;
2. Gunakan alat bantu untuk memasukan dan mengeluarkan benda agar tidak berbahaya;
3. Gunakan pelindung pada bagian yang berbahaya;
4. Jagalah perawatan mesin & peralatan kerja yang baik
D. Lingkungan fisik
1. Pencahayaan yang baik;
2. Penyaringan panas, kebisingan, debu, dan bahan kimia;
3. Pencegahan kebakaran dan tersengat listrik.
E. Fasilitas kesejahteraan
1. Sediakan fasilitas penting;
2. Bersiap untuk kondisi darurat;
3. Gunakan fasilitas penting yang murah;
Pada akhir sesi teknis, peserta diminta berdiskusi kelompok untuk mengidentifikasi praktek
baik dilingkungan kerja setiap anggota sesuai area pengamatan, dan mempresentasikan
sebagai berikut:
Kelompok SEHATI: praktek baik untuk Penanganan dan Penyimpanan Material
1. Peletakan egrek atau dodos dilokasi terdekat dan ditempat yang aman
2. Angkong disimpan tidak jauh dari lokasi kerja dan aman
3. Perlatan kerja (gancu, kampak) disimpan pada tempat yang berdekatan
4. Pengaturan posisi alat kerja yang nyaman digunakan
5. Setelan dan kunci untuk mengatur panjang pendek fiber egrek
6. Penempatan perlatan kerja pada tempat khusus dalam gudang
Kelompok TAHAN SEGALA: praktek baik untuk Tempat Kerja
9
1. Pembersihan lahan sawit dari semak dan pohon penutup
2. Tersedia APD (helm, masker)
3. Tersedia gubuk atau naungan sebagai tempat istirahat
4. Penerapan konsep pengendalian hama terpadu
5. Tidak membuang puntung rokok pada lahan gambut
6. Tersedia poster/tanda pada area tegangan tinggi
7. Penggunaan peralatan listrik seusai SIN
Kelompok TIM JAYA: praktek baik untuk Kemanan Mesin, listrik dan peralatan kerja
1. Membeli mesin dan perlatan kerja yang mudah digunakan;
2. Membeli mesin dengan sparepart yang mudah dijangkau (tersedia di simalungun)
3. Merawat mesin kerja (termasuk motor) secara berkala;
4. Memilih mesin (termasuk motor) hemat bahan bakar;
5. Memakai peralatan kerja yang modern;
Kelompok TANI: praktek baik untuk Lingkungan Fisik
1. Tersedia rak untuk menyimpan barang dan perlatan kerja agar tersusun rapi, mudah
dicari dan tidak mudah hilang
2. Penggunaan angkong atau beko untuk mempermudah pekerjaan, mempersingakt waktu
kerja dan menghemat tenaga
3. Menggunakan alat pikul untuk meringankan beban yang diangkat agar tidak mudah capek
dan pekerjaan cepat selesai
Kelompok KECEBONG: praktek baik untuk Fasilitas Kesejahteraan
1. Menyimpan nomer2 penting (Polisi, BPBD, puskesmas) dalam kondisi darurat;
2. Sirine dan ketongan sebagai tanda darurat;
3. Menyediakan titik kumpul di kebun untuk kondisi darurat;
4. Tersedia klinik, masjid, rumah karyawan
5. Tersedia alat pemadan kebakaran (Ember, APAR, pasir dan goni basah)
6. Tersedia kotak P3K
7. Tersedia alat angkut kereta sorong (angkong)
8. Tersedia papan peringatan/pemberitahuan
9. Tersedia APD (masker, sarung tangan, helm, kaca mata)
10. Tersedia alat komunikasi (HP setiap individu)
11. Tersedia air minum karyawan dan pekerja dilapangan
12. Tersedia daftar menu makanan
13. Tersedia perlatan pembuatan pupuk organik
Sesi 4. Penjelasan checklist dan persiapan praktek lapangan
Pada sesi ini fasilitator menjelaskan struktur dan isi checklist (versi yang diadaptasi untuk
sawit), area pengamatan dan bagaimana cara mengisi checklist. Kemudian membagi peserta
menjadi 5 kelompok yang bekerja mengamati area-area sebagai berikut:
� Kelompok KECEBONG melakukan pengamatan pada area I (PENANGANAN DAN
PENYIMPANAN MATERIAL) dan II (POSTUR KERJA DAN ALAT KERJA)
� Kelompok TAHAN SEGALA melakukan pengamatan pada area III (KEAMANAN MESIN &
PERALATAN KERJA) dan IV (BEKERJA DI KETINGGIAN DAN RUANG TERTUTUP)
10
� Kelompok SEHATI melakukan pengamatan pada area V (KONDISI FISIK LINGKUNGAN
KERJA) dan VI (BAHAN KIMIA)
� Kelompok JAYA melakukan pengamatan pada area VII (FASILITAS KESEJAHTERAAN) dan
VIII (KETANGGAP DARURATAN)
� Kelompok TANI melakukan pengamatan pada area IX (PENGELOLAAN KERJA) dan X
(GENDER DAN ANAK)
Hari Ke-2 (Senin, 3 September 2018)
Review hari pertama dilakukan sebelum sesi lanjutan melalui game lempar bola. Peserta yang
menangkap bola menyebutkan hal-hal yang diingat pada hari pertama pelatihan.
Sesi 5: Praktek Lapangan
Pada sesi ini, seusai pembagian kelompok dan checklist, setiap kelompok didampingi
fasiliator dan panitia melakukan pengamatan dilapangan yang bertugas untuk melakukan
asesmen tempat kerja sesuai daftar pertanyaan checklist. Pemeriksaan checklist dilakukan
secara individu tetapi penentuan prioritas perbaikan ditentukan berdasarkan diskusi
kelompok teramsuk penentuan 3 poin baik (good point) dan 3 poin yang perlu diperbaiki (3
points to be improved). Hasil diskusi kelompok ditampilkan sebagai berikut:
Kelompok ‘KECEBONG: I (Penanganan dan Penyimpanan Material) dan II (Postur kerja &
Alat Kerja)
Poin-Poin Baik
1. Kondisi jalan tidak ada hambatan untuk
jalur transportasi material
2. Tersedia rak bertingkat untuk
menyimpan dokumen
3. Terdapat tanda-tanda K3
4. Tersedia alat sorong untuk mengangkut
material dan peralatan kerja
11
Poin-poin yang perlu diperbaiki
1. Perlu penambanhan tanda atau papan
peringatan pada gudang penyimpanan
2. Perlu wadah khusus untuk wadah
limbah beracun
Kelompok ‘TAHAN SEGALA: III (Kemanan Mesin dan Peralatan Kerja) dan IV (Bekerja di
ketinggian dan ruang tertutup)
3 Poin Baik
5. Pemasangan pengaman yang sesuai pada
bagian mesin yang bergerak
6. Tombol darurat terlihat jelas, mudah
dikenali dan dijangkau
7. Sirkulasi udara diruang kerja cukup baik dan
alami
8. Pemeriksaan mesin/peralatan kerja
dilakukan berkala
3 Poin yang perlu diperbaiki
12
3. APD perlu disusun secara rapi sesuai dengan
jenisnya
4. Papan peringatan ‘bahaya’ perlu
diletakkan pada dinding luar gudang
5. Ruang penyimpanan mesin tegangan tinggi perlu diberikan pagar penutup
Kelompok ‘SEHATI: IV (Lingkungan Fisik) dan V (Bahan Kimia)
3 Poin Baik
1. Sirkulasi dan pencahayaan alami pada
gudang penyimpanan pupuk
2. Tersedia gudang khusus penyimpanan
bahan kimia
Poin yang perlu diperbaiki
13
6. Material yang sudah tidak digunakan perlu
dipisahkan/disingkirkan
7. Penyimpanan alat kerja perlu dipisahkan
atau dibuatkan tempat khusus
Kelompok ‘JAYA’: VII (Fasilitas kesejahteraan) dan VIII (ketanggapdaruratan)
3 Poin Baik
3. Tanda/rambu peringatan tersedia
didepan gudang penyimpanan
4. Lonceng kedaruratan tersedia dan
berfungsi dengan baik
5. Tersedia APAR dan berfungsi dengan baik
6. Tersedia fasilitas cuci tangan di gudang
14
7. Tersedia alat angkut (angkong) yang
siap digunakan
8. Tersedia alat angkut yang disesuaikan
dengan aturan siku
3 Poin yang perlu diperbaiki
8. Gardu listrik perlu diberikan pagar
pengaman/penutup
9. Alat panen (egreg) perlu diberikan
penutup saat tidak digunakan
10. Kanopi pohon berdekatan dengan
kabel listrik tegangan tinggi perlu
pemangkasan
11. Arsip yang tidak digunakan perlu
disingkirkan, tetapi jika masih
digunakan perlu dibuat rak khusus
Kelompok ‘KECEBONG: IX Fasilitas Kesehateraan) dan X (Gender & Pekerja Anak)
Poin-Poin Baik
15
1. Tersedia fasilitas perumahan bagi
pekerja
2. Tersedia masjid untuk ibadah pekerja
3. Lapangan bulutangkis bagi bagi pekerja
4. Pekerja memiliki BPJS kesehatan
Poin-poin yang perlu diperbaiki
5. Tersedia toilet namun lebih bagus jika
dirawat dan dibersihkan dengan rutin
6. Tersedia cukup air di toilet namun perlu ada
perbaikan pada kran air karena bocor
Sesi Pengenalan PAOT
Pada sesi ini fasilitator menjelaskan tentang metode, tujuan, prinsip-prinsip PAOT melalui
permaianan PAOT. Sebanyak 10 gambar praktek baik dan contoh perbaikan ditempel pada
papan untuk dipilih para peserta yang sesuai dengan prinsip PAOT, yaitu: Berbiaya murah,
mudah dilakukan dan cara cerdas (menyelesaikan masalah).
Sesi Rencana Aksi
Pada sesi ini, peserta diminta menyusun rencana aksi secara individual sebagai tindak lanjut
pelatihan, yaitu dengan menentukan 3 perbaikan yang akan dilakukan dalam waktu 2-3 bulan
dan akan dimonitor dalam sebuah lokakarya berbagi pengalaman dalam melaksanakan
perbaikan. Selain itu peserta juga ditugaskan mengamati kondisi dan lingkungan kerjanya
dengan mengisi checklist yang akan dikumpulkan dalam waktu 10 hari setelah pelatihan.
Daftar rencana aksi perbaikan sebagai berikut:
16
No Nama Peserta Rencana Perbaikan
1 Lian Raya
Tarigan
Short term (2-3 bulan)
1. Pembuatan papan tanda dan petunjuk arah
2. Penyusunan/merapikan peralatan Damkar
3. Pembuatan tanda/petunjuk parker kendaraan
Long term (6-12 bulan)
4. Perbaikan gudang limbah B3
5. Perbaikan tempat kebersihan tim semprot
2 Anton Tarigan
Short term (2-3 bulan)
1. Membuat checklist berkelanjutan (tugas harian)
2. Mendokumentasikan aspek-aspek perbaikan
3. Memotivasi pekerja melalui prinsip PAOT
Long term (6-12 bulan)
4. Merencanakan studi banding untuk melihat aspek-aspek
perbaikan
3 Muhammad Tri
Sukoco
Short term (2-3 bulan)
1. Menyediakan APD bagi pemanen sawit
2. Memperbaiki penyimpanan peralatn kerja
3. Memperbaiki alat bantu transportasi untuk melangsir TBS
4 Bambang S
Short term (2-3 bulan)
1. Meningkatkan disiplin diri terkait pelaksanaan K3
2. Merapikan penyimpanan peralatan kerja
3. Menggunakan material kerja sefisien mungkin
5 Eko Syahputra
Short term (2-3 bulan)
1. Perbaikan jalan produksi panen
2. Pembuatan titi (jembatan) panen
3. Pembuatan jalan baru untuk pengakutan TBS
6 Ludin Tambunan
Short term (2-3 bulan)
1. Pembuatan label pada bahan
2. Pembuatan rak tempat penyimpanan material/alat
7 Ponirin
Short term (2-3 bulan)
1. Pemberian label pada peralatan kerja
2. Perawatan dan perbaikan pada peralatan kerja dan mesin
3. Pengelompokan barang-barang yang sejenis
8 Suyanto
Short term (2-3 bulan)
1. Lebih disiplin bengkat kerja lebih awal
2. Rutin memeriksa hasil kerja
3. Perawatan rutin perlatan kerja
9 Kasto Edi
Wiyono
Short term (2-3 bulan)
1. Meningkatkan disiplin kerja (bengkat lebih awal)
2. Meningkatkan kualitas kerja (giat dan rajin)
10 Toga P Naek
Simarmata
Short term (2-3 bulan)
1. Memperbaiki (rehab) tempat kotak ‘papan bunga’
2. Merapikan posisi barang/material di gudang rumah
3. Memperbaiki gudang usaha ‘papan bunga’
11 Tugimin
Short term (2-3 bulan)
1. Berpartisipasi dalam pembuatan jalan sekitar rumah oleh
PTPN-IV
12 Esman HS
Tambunan
Short term (2-3 bulan)
1. Pendataan perawatan alat transportasi kerja
17
2. Memberikan label pada sarana vital didalam rumah
3. Meningkatkan disiplin jam istirahat/tidur
13 R. Damanik
Short term (2-3 bulan)
1. Memperbaiki hambatan jalan (berliku) menuju ladang
2. Membuat tempat penampungan TBS sementara
3. Menyusun waktu pengangkutan TBS
14 Amister Silalahi
Short term (2-3 bulan)
1. Meningkatkan disiplin waktu kerja (tidak terlambat)
2. Makan tepat waktu (menyiapkan bekal makanan dalam
bekerja)
3. Melakukan perawatan kendaraan sarana bekerja
15 Eko Hendriawan
Short term (2-3 bulan)
1. Membuat rambu-rambu jalan
2. Meningkatkan kesadaran berlalu lintas
3. Meningkatkan kebersihan lingkungan
16 Belman
Manurung
Short term (2-3 bulan)
1. Perbaikan proses penunasan kebun sawit
2. Menyusun peralatan kerja dirumah
3. Memperbaiki ruang belajar anak
17 Ramses
Manurung
Short term (2-3 bulan)
1. Menata posisi ruang kerja
2. Membuat lebel surat/dokumen seseuai jenis
3. Menata/membuat label tombol lampu rumah
18 Ridwan Sirait
Short term (2-3 bulan)
1. Memperbaiki penyimpanan peralatan kerja
2. Memperbaiki manajemen kerja
3. Pembuatan label
19 Muhairuddin
Sinaga
Short term (2-3 bulan)
1. Meningkatkan disiplin diri
2. Melengkapi peralatan kerja
3. Meningkatkan pola piker (murah, mudah dan cerdas)
20 Ian Persada
Bangun
Short term (2-3 bulan)
1. Penggunaan APD (masker, pakaian kerja, kacamata,
sepatu kerja) pada saat semprot
2. Membuang bekas pestisida dengan baik
3. Menyusun peralatan dan material di gudang sesuai jenis
dan fungsinya
21 M. Yamin Purba
Short term (2-3 bulan)
1. Meningkatkan pengawasan penggunaan APD pada pekerja
2. Menyediakan pudding susu bagi pekerja
3. Membiasakan berdo’a sebelum bekerja
Long terms (6-12 bulan)
4. Pembuatan rak di rumah untuk menyimpan perlatan
dapur dan bahan (garam, gula, bumbu dapur)
22 Sabungan
Tambunan
Short term (2-3 bulan)
1. Membuat ilustrasi/gambar yang baru pada
pengelompokan material di gudang pabrik
2. Memberikan label pada panel-panel listrik
3. Peningkatan kesadaran penggunaan APD pada pekerja
23 Firman Juandana Short term (2-3 bulan)
18
1. Memperbaiki rak untuk menyimpan perlatan kerja di
rumah
2. Membuat penampungan sampah sementara di dapur
3. Memperbaiki parit pembuangan kamar mandi lebih bersih
24 Sahrul Ramadan
Short term (2-3 bulan)
1. Membuat alat langsir sawit yang murah, mudah dan
cerdas
2. Meningkatkan kesadaran penggunaan APD saat bekerja
3. Memperbaiki jalur transportasi ketempat kerja
25 Lina Rismayani
Short term (2-3 bulan)
1. Memperbaiki selokan limbah rumah tangga
2. Memperbaiki jalan menuju rumah
3. Menata barang sejenis makanan ringan dan bumbu dapur
26 Suheri Yansih
Short term (2-3 bulan)
1. Perbaikan saluran limbah rumah tangga
2. Perbaikan jalan menuju ladang
27 Abdul Zailani
Short term (2-3 bulan)
1. Perbaikan jalan rusak menuju tempat kerja
2. Membuat jalan air (parit) yang tergenang
3. Melakukan penghijaua
28 Pantiani
Short term (2-3 bulan)
1. Merapikan file-file/dokumen kerja
2. Merubah tata letak meja kerja
3. Merubah tata letak telpon kantor
4. Merubah tata letak komputer dan printer
5. Merapikan komputer rusak dan barangyang tidak terpakai
6. Membuat rak/tempat sandal dan sepatu di kantor
29 Muhamad Ishak
Short term (2-3 bulan)
1. Merapikan gudang minyak/material
2. Memperbaiki barak/tempat tinggal
3. Memperbaiki akses jalan
30 Robert Sitorus
Short term (2-3 bulan)
1. Memisahkan sampah organic dan sampah kimia
2. Menyusun rencana setiap pekerjaan
3. Meningkatkan perbaikan setiap hal (selalu belajar)
31 Erliani
Short term (2-3 bulan)
1. Memperbaiki/merapikan gudang kantor
2. Menyusun dokumen surat masuk dan keluar
3. Memisahkan/mengklasifkasi dokumen sesuai jenisnya
Long terms (6-12 bulan)
4. Menyusun data/dokumen yang masih dipakai
5. Menyusun tahapan dan jadwal pekerjaan
6. Menyusun rencana perekrutan anggota untuk
pelaksanaan kerja ke depan
32 Umar Dani
Short term (2-3 bulan)
1. Membuat tempat pembuangan sampah
2. Membuat rak untuk menempatkan dokumen penting
3. Memperbaiki halam/jalan sekitar rumah
33 Rahmadi Short term (2-3 bulan)
1. Membuat jalur alternative untuk becak agar dapat
19
mengangkut buah sawit
2. Merubah alat angkut dari beko menjadi becak
34 Sabungan
Tambunan
Short term (2-3 bulan)
1. Membuat ilustrasi/gambar baru untuk pengelompokan
material di gudang pabrik
2. Memberikan label dan menyusun panel-panel listrik
3. Meningkatkan kesadaran penggunaan APD bagi pekerja
pabrik
Hasil Pre dan Post Test
Sebanyak 45 peserta mengikuti test, namun hanya 29 yang mengikuti pre dan post-test secara
lengkap (mengerjakan keduanya). Dari 29 peserta hampir semua peserta mengalami
peningkatan pengetahuan dan 25 diantaranya mendapatkan nilai antara 8-10. Secara rinci
dapat dilihat pada grafik berikut ini, garis BIRU (PRETEST) dan garis MERAH (POST TEST).
Grafik Perbandingan Pre dan Post Test
Sesi Evaluasi pelatihan
Evaluasi dilakukan oleh peserta pelatihan dengan menggunakan stiker tempel dengan
memberikan penilaian 5 aspek yang akan dievaluasi, diantaranya: Pemateri, materi yang
disampaikan, metode pelatihan, kemanfaatan dan fasilitas pelatihan. Secara umum materi
pelatihan cukup bermanfaat bagi peserta dan cara penyajian materi cukup menyenangkan
dengan kesimpulan sebagai berikut:
� Pemateri, semua (100%) peserta memberikan penilaian Senang
� Materi, semua (100%) peserta juga merasa bermanfaat
� Metode pelatihan, semua (100%) peserta memberikan penilaian Senang
� Kemanfaatan, semua (100%) peserta memberikan penilaian Senang
� Fasilitas pelatihan, sebagaian besar menyatakan senang dan hanya 11% menyatakan biasa
Sesi Closing
Pada sesi pentupan, ketua DPD Simalungun menyampaikan ucapan terima kasih kepada ILO
yang mendukung pelatiahan K3 bagi anggota SAMADE dan juga kepada PTPN IV yang
memfasilitasi ruang pelatihan, akomodasi bagi peserta dan tempat praktek dilapangan.
Publikasi Media
• https://www.youtube.com/watch?v=fXCtcn0yZvY&feature=share
20
AGENDA PELATIHAN PERBAIKAN K3 BAGI PETANI SAWIT
KABUPATEN SIMALUNGUN
2 – 3 SEPTEMBER 2018
DAY 1
08.00 - 08.30 Registrasi Panitia
08.30 - 09.00 Pembukaan Panitia
09.00 – 09.30 � Pengantar pelatihan, perkenalan dan pre test Fasilitator
09.30 – 10.30
Sesi 1: Pengenalan K3
� Curah pendapat tentang K3 (Word Rally)
Sesi 2: Pengenalan bahaya dan resiko kerja
� Diskusi kelompok identifikasi bahaya dan
resiko kerja di perkebunan kelapa sawit
Fasilitator
Fasilitator
10.30 – 10.45 Coffee break Panitia
10.45 – 12.30
Sesi 3: Penjelasan sesi teknis
F. Penanganan dan penyimpanan material
G. Design tempat kerja
H. Keamanan mesin, listrik dan peralatan kerja
I. Lingkungan fisik
J. Fasilitas kesejahteraan
Diskusi tanya jawab
Fasilitator
Fasilitator
Fasilitator
Fasilitator
Fasilitator
12.30 – 13.30 Lunch break Panitia
13.30 – 14.30 Sesi 4: Diskusi dan Checklist
� Diskusi kelompok sesi teknis
� Penjelasan checklist dan pembagian tugas
Fasilitator
Fasilitator
14.30 – 14.45 Coffee break Panitia
14.45 – 17.00 Sesi 5: praktek lapangan Paralel
DAY 2
08.00 – 10.30
Review DAY 1
Sesi 6: Diskusi dan presentasi
� Diskusi kelompok menentukan 3 poin baik dan
3 poin yang perlu diperbaiki
� Presentasi hasil diskusi kelompok
Fasilitator
Paralel
Paralel
10.30 – 10.45 Coffee break Panitia
10.45 – 12.30
Sesi 7: Pengenalan PAOT
Sesi 8 8: Melakukan perbaikan dan penyusunan
rencana aksi
Fasilitator
Fasilitator
12.30 – 13.30 Lunch break Panitia
13.30 – 15.00 Sesi 9: Post test dan evaluasi
Penutupan
Fasilitator
Irfan
0
Data peserta pelatihan
NO NAMA KEANGGOTAAN PEKERJAAN M/F HP/EMAIL
1 Lian Raya Tarigan DPW RIAU Pemeliharaan L 085265536607
2 Anton Priadi Tarigan DPW RIAU Pemeliharaan L 081365069888
3 Eko Sahputra DPD LABUHAN BATU Pemanen L 081269838644
4 Muhammad Tri Sukoco DPD LABUHAN BATU Pemanen L 082367511907
5 Kasto Edy Wiyono DPD SIMALUNGUN Pemanen L 085297969179
6 Ponirin, Sag DPD SIMALUNGUN PETANI L 081362455306
7 Drs. Ibrahim Silalahi DPD SIMALUNGUN PETANI L 081361461544
8 M. Yamin Purba DPD SIMALUNGUN PETANI L 081397157252
9 Rikkot Damanik DPD SIMALUNGUN BHL L 081376367777
10 Eko Hendriawan DPD SIMALUNGUN Pemanen L 085270573000
11 Amister Silalahi DPD SIMALUNGUN PETANI P 082360434079
12 Esman H.S Tambunan DPD SIMALUNGUN Pemanen L 082168311498
13 Renol Silaban DPD SIMALUNGUN Pemanen L 082163598811
14 Erliani DPD SIMALUNGUN Khemis P 085275855598
15 Lina Rismayani DPD SIMALUNGUN Khemis P 085275306997
16 Suheriyansi DPD SIMALUNGUN Khemis P 082272192352
17 Pantiani DPD SIMALUNGUN Khemis P 082267016909
18 Firman Juandana DPD SIMALUNGUN Pemeliharaan L 085262426833
19 Rahmadi DPD SIMALUNGUN Engenering L 082368365464
20 Umardani, ST DPD SIMALUNGUN Engenering L 082370959212
21 Ronald Tambunan DPD SIMALUNGUN PETANI L 088808732533
22 Sahrul Ramadan DPD SIMALUNGUN Engenering L 085835704070
23 Abdul Zailani DPD SIMALUNGUN Engenering L 082272396672
24 Sabungan Tambunan DPD SIMALUNGUN Pemeliharaan L 085264718888
25 Ayub Anas DPD SIMALUNGUN Khemis L 082294483726
26 Ludin Tambunan DPD SIMALUNGUN PEMANEN L 085275203737
27 Elfrans Sinurat DPD SIMALUNGUN KARYAWAN L 081361319937
28 Liberton A.R.P. Silitonga DPD SIMALUNGUN Pemanen L 082361007994
29 Ramses Manurung, SP DPD SIMALUNGUN Khemis L 081361645004
30 Ian Persada Bangun, SP DPD SIMALUNGUN Khemis L 085373333510
31 Tugimen DPD SIMALUNGUN PETANI L 081370001677
32 Belman Manurung DPD SIMALUNGUN Khemis L 081260448694
33 Ridwan Sirait DPD SIMALUNGUN Pemanen L 081263521577
34 Muhammad Ishak DPD SIMALUNGUN Pemanen L 085261568504
35 Robert Sitorus DPD SIMALUNGUN Pemanen L 085297607108
36 Wawan Agustiawan DPD SIMALUNGUN Khemis L 08535999166
37 Suyanto DPD SIMALUNGUN Pemanen L 082167777924
38 Bambang Sukeri DPD SIMALUNGUN PETANI L 082258480136
39 Muhairuddin Sinaga DPD SIMALUNGUN Pemanen L 085261692510
40 Drs. Sumarno DPD SIMALUNGUN PETANI L 085297713637
41 Muchtar S. Sinaga, SP. MM DPD SIMALUNGUN KARYAWAN L 081370951126
42 Edi Suryadi Sinaga, SPd DPD SIMALUNGUN PETANI L 081263266235
43 Hotman Damanik, ST DPD SIMALUNGUN Engenering L 082274536275
44 Ngatino, SE DPD SIMALUNGUN Engenering L 085262864756
45 Toga N.P. Simarmata DPD SIMALUNGUN Pemanen L 081260986570
1
FOTO-FOTO KEGIATAN
Pembukaan oleh Ketua DPW SAMADE SUMUT
Suasana Diskusi kelompok
Peserta menyampaikan hasil diskusi
Peserta perempuan juga aktif
Praktek pengamatan dilapangan
Kumpulan foto-foto kegiatan
Mempelajari checklist PAOT