laporan pelatihan peningkatan keselamatan dan …

23
0 LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MELALUI PENDEKATAN PARTISIPATIF UNTUK PETANI KELAPA SAWIT DI SIMALUNGUN, SUMATERA UTARA Simalungun, 2 – 3 September 2018 ILO MEDAN 2018

Upload: others

Post on 16-Nov-2021

17 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

0

LAPORAN PELATIHAN

PENINGKATAN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA (K3) MELALUI

PENDEKATAN PARTISIPATIF UNTUK PETANI KELAPA SAWIT DI

SIMALUNGUN, SUMATERA UTARA

Simalungun, 2 – 3 September 2018

ILO MEDAN

2018

Page 2: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

1

Pendahuluan

Kabupaten Simalungun terletak sekitar 160 Km arah tenggara dari ibu kota Provinsi Sumatera

Utara (Kota Medan) dengan luas wilayah sekitar 438,660 Ha terdiri dari 31 Kecamatan.

Mayoritas penduduk Simalungun bekerja di sector pertanian (sekitar 53,97%) termasuk

perkebunan. Kelapa sawit merupakan komoditas utama di wilayah Simalungun dan

merupakan perkebunan rakyat terbesar kedua di Provinsi Sumatera Utara setelah Kabupaten

Labuhan Batu. Data 2016 menunjukan luas área kelapa sawit sekitar 160,785.04 Hektar yang

melibatkan lebih dari 78,626 Kepala Keluarga.

Upaya peningkatan produktivitas kelapa sawit Indonesia terus digalakkan, namun perlu juga

dilakukan upaya perbaikan kondisi ketenagakerjaan sektor sawit. Berdasarkan hasil studi

diagnostik yang dilakukan oleh International Labour Organization (ILO), ada 6 (enam) aspek

penting untuk mempromosikan pekerjaan yang layak sektor sawit, yaitu:

1. Status ketenagakerjaan,

2. Upah

3. Dialog sosial

4. Keselamatan dan kesehatan kerja (K3)

5. Pekerja anak, dan

6. Pengawasan ketenagakerjaan

Ke-enam aspek tersebut menjadi konsensus Nasional dalam upaya memperkuat unggulan

ekonomi sektor sawit secara berkelanjutan. Hal tersebut akan mendukung kontribusi

Nasional terhadap tujuan besar pembangunan berkelanjutan (SDGs 2030) pada pilar tujuan

ke-8 untuk pekerjaan yang layak dan pertumbuhan ekonomi, dimana salah satu komponen

pekerjaan layak adalah menjamin Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3).

Pelaksanaan K3 dilingkunan petani kelapa sawit (informal) memiliki tantangan tersendiri dan

berbeda dengan pelaksanaan di perusahaan besar (formal) yang mengacu pada standar-

standar yang telah ditetapkan. Karena itu ILO mengembangkan metode pelatihan bagi pekerja

informal yang mendorong upaya partisipatif petani untuk melakukan monitoring secara

mandiri, menentukan prioritas dan melakukan perbaikan secara sukarela.

Bekerjasama dengan asosiasi petani sawit SAMADE (Sawitku Masa Depanku) DPD

Simalungun, ILO melaksanakan pelatihan K3 dengan metode PAOT (Participatory Action

Oriented Training) di Kabupaten Simalungun yang diikuti peserta dari wilayah Simalungun,

Serdang bedagai, Riau dan Labuhan Batu Selatan. Pada pelatihan tersebut, peserta

mendapatkan beberapa sesi antara lain:

Sesi 1 : Pengenalan kesehatan dan keselamatan kerja

Sesi 2 : Pengenalan bahaya dan resiko kerja

Sesi 3 : Penjelasan sesi teknis, diantaranya:

A. Penanganan dan penyimpanan material

B. Design tempat kerja

C. Keamanan mesin, listrik dan peralatan kerja

Page 3: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

2

D. Lingkungan fisik

E. Fasilitas kesejahteraan

Sesi 4 : Praktek Pengisian Checklist dan Studi Lapangan

Sesi 5 : Rencana aksi perbaikan kondisi kerja

Sesi 6 : Evaluasi pelatihan

Asosiasi Sawitku Masa Depanku atau disingkat Asosiasi SAMADE, merupakan wadah

perjuangan masyarakat petani kelapa sawit untuk mewujudkan kesejahteraan hidupnya,

wadah pemersatu petani kelapa sawit, wadah pemberdayaan petani kelapa sawit, wadah

pendidikan dan pembelajaran petani kelapa sawit, wadah pertukaran informasi tentang

kelapa sawit, wadah komunikasi petani kelapa sawit dan wadah pemelihara serta pelestari

lingkungan hidup

Tujuan

Pelaksanaan pelatihan K3 melalui pendekatan PAOT yang diberikan kepada petani sawit

anggota SAMADE bertujuan:

� Meningkatkan pengetahuan Keselamatan dan Kesehatan kerja (K3) para petani sawit

anggota SAMADE;

� Melakukan latihan checklist untuk menentukan prioritas perbaikan kondisi kerja

dilingkungan sawit;

� Menyusun rencana aksi perbaikan kondisi dan lingkungan kerja petani sawit;

Keluaran

� 45 petani sawit anggota SAMADE memiliki pengetahuan tentang Keselamatan dan

Kesehatan Kerja (K3) di sektor perkebunan kelapa sawit;

� Daftar isian checklist yang mencerminkan kondisi dan lingkunagn kerja petani sawit

anggota SAMADE;

� Dokumen rencana aksi perbaikan oleh para peserta pelatihan;

Pelaksanaan Pelatihan

Hari Ke-1 (Minggu, 2 September 2018)

Pembukaan

Pembukaan diawali laporan ketua Panitia, Hotman Damanik yang menyampaikan profil dan

jumlah peserta yang mengikuti pelatihan K3. Para peserta tidak hanya berasal dari Kabupaten

Simalungun tetapi ada juga dari Riau, Serdang bedagai dan Labuhan Batu. Sementara itu ILO

memberikan pengantar tentang ILO dan K3 dengan metode PAOT bagi petani sawit. Pelatihan

dibuka secara resmi oleh Ketua DPW SAMADE Sumatera Utara, yang menyampaikan

penghargaan kepada ILO atas dukungan dan kepedulian dalam upaya meningkatkan

kesejahteraan petani sawit. SAMADE berharap untuk terus melakukan kerjasama dengan ILO

dalam mendorong kesejahteraan petani sawit.

Page 4: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

3

Sesi Pengantar

Fasilitator menyampaikan pengantar tentang maksud dan tujuan pelatihan K3 dan metode

pelatihan yang digunakan (PAOT). Metode tersebut memberikan peran kepada peserta untuk

menyampaikan dan berbagi praktek baik pelaksanaan K3 dilingkungan kerjanya.

Sesi 1: keselamatan dan kesehatan kerja (K3) dilingkungan perkebunan Sawit

Pada sesi ini, peserta bermain game “WORD RALLY”. Peserta dibagi menjadi 5 kelompok,

dimana masing-masing kelompok diminta untuk berbaris lurus menghadap sebuah kertas

flipchart, dan peserta diminta secara cepat berdurasi 3 menit untuk menuliskan ‘dua kata

yang berkaitan dengan K3’ secara bergantian diantara masing-masing anggota kelompok. Dan

hasil permainan sebagai berikut:

Kelompok 1

TENERA

Kelompok 2

DURA

Kelompok 3

SEHATI

1. Sarung tangan

2. Pelindung kepala

3. Rumah sakit

4. Kaos kaki

5. Kaca mata

6. Alas kaki

7. Penutup hidung

8. Penutup telinga

9. Baju pelindung

1. Tutup mulut

2. Kaca mata

3. Penutup kepala

4. Tempat racun

5. Jas hujan

6. Pelindung kaki

7. Cuci tangan

8. Tempat mandi

9. Peralatan kaki

10. Baju kerja

11. Hati hati

12. Sepatu bot

13. Team work

14. Jangan ngantuk

15. Pake helm

16. Petunjuk bahaya

1. Penutup kepala

2. Sepatu bot

3. Sarung tangan

4. Penutup mulut

5. Peralatan safety

6. Kaca mata

7. Sepatu safety

8. Jaket keselamatan

9. Masker mulut

10. Cuci tangan

11. Hem mantap

12. Ikat pinggang

13. Kaos kaki

14. Jas hujan

15. Bontot makan

16. Obat-obatan

17. Air minum

Kelompok 4

ANGGREK

Kelompok 5

JAYA

Kelompok 6

MEONG

1. Sarung tangan

2. Sepatu bot

3. Pake helm

4. Masker mulut

5. Kaos kaki

6. Kaca mata

7. Jas hujan

8. Cuci tangan

9. Antisipasi lokasi

10. Baju kerja

11. Sarapan sehat

12. Makan obat

1. Masker mulut

2. Pake helm

3. Cuci tangan

4. Sarung tangan

5. Baju kerja

6. Jaga kesehatan

7. Sepatu bot

8. Antisipasi racun

9. Kaos kaki

10. Pelindung kepala

11. Kaca mata

12. Jaga kebersihan

13. Sarapan pagi

14. Penutup mulu

15. Jas hujan

16. Pudding susu

1. Sepatu bot

2. Sarung tangan

3. Kaca mata

4. Helm kepala

5. Peralatan kerja

6. Jas mantel

7. Masker mulut

8. Baju kerja

9. Kaos kaki

10. Safety first

11. Racun api

12. Sarapan pagi

13. Alat komunikasi

14. Perlindungan diri

Page 5: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

4

17. Cek alat

18. Hati-hati

19. Alat komunikasi

20. Awas api

Sesi 2: Pengenalan bahaya dan resiko kerja

Pada sesi pengenalan bahaya dan resiko, fasiliator menjelaskan tentang ‘Bahaya’ dan ‘Resiko’,

seperti gambar berikut:

Secara sederhana, Bahaya didefinisikan segala kondisi yang dapat merugikan baik cidera atau

kerugian lainnya, atau sumber, situasi atau tindakan yang berpotensi menciderai manusia

atau sakit penyakit atau kombinasi dari semuanya. Bahaya ini tidak dapat diukur sehingga

tidak mungkin bisa dikendalikan. Sedangkan Risiko adalah tingkat kemungkinan terjadinya

insiden/kecelakaan karena terpapar bahaya. Risiko ini sudah dapat diukur dan dikendalikan.

Ilustrasi 7 langkah bekerja dengan seperti gambar berikut:

1. Mengidentfikasi sumber bahaya

2. Menganalisa resiko

1. Mengeliminasi resiko

2. Mengganti dengan yang tidak beresiko

Page 6: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

5

3. Melokalisir resiko

4. Melindungi diri dari resiko

7. Menghindar dari resiko

Secara umum potensi bahaya dibagi menjadi:

1. Bahaya Fisik: Kebisingan, penerangan, getaran, iklim, temperatur, radiasi, dsb.

2. Bahaya Kimia: Pestisida, pupuk, bahan beracun, dsb.

3. Bahaya Biologi: Serangga, hewan buas dan piaraan, mikroba, bakteri, dsb.

4. Bahaya Ergonomi: jongkok, bungkuk, posisi kerja lebih tinggi, posisi miring, dsb.

5. Bahaya Mekanik: Peralatan kerja, listrik, dsb;

6. Bahaya Topografi: Ketinggian, licin, dsb.

7. Bahaya Psikologis: stres, ketakutan, kesendirian, kegelapan, pelecehan, dsb.

Untuk mempertegas tentang bahaya dan resiko, peserta berlatih mengamati gambar dan

berdiskusi untuk mengdidentifikasi potensi bahaya dan resiko serta bagaimana menaganinya:

Kelompok DURA

Sumber Bahaya Resiko Penanganan Resiko

Kayu pikulan Patah dan beresiko menciderai

pekerja

Menggunakan kayu/bamboo

yang lebih kuat/kokoh

Tali pengikat Putus dan tandan buah

menimpa kaki pekerja

Menggunakan tambang yg kuat

atau kabel yang lebih kuat

Posisi ergonomi

Posisi salah satu membungkuk

atau jinjit utk

menyeimbangkan beresiko

sakit pinggang

Menggunakan dudukan/tatakan

yg stabil bagi pekerja yg pendek

atau posisi yg lebih rendah bagi

pekerja yg lebih tinggi

Karung goni (wadah)

Robek menyebabkan tandan

buah beresiko menimpa kaki

pekerja

Menggunakan keranjang bamboo

atau rotan yang lebih kokoh

Page 7: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

6

Serangga, lipan, dsb.

Beresiko tersengat atau

tergigit binatang dari buah

tandan

Menggunakan pelindung diri

seperti sepatu dan pakain

tertutup

Paparan panas

Ruang kerja terbuka dan panas

beresiko dehidrasi atau

kekurangan cairan tubuh,

mudah lelah dan tidak fokus

Menggunakan topi lebar atau

mencari tempat yang tertutup

atau terlindungi dari panas

Kelompok JAYA

Sumber Bahaya Resiko Penanganan Resiko

Posisi miring

(ergonomi) Sakit pinggang dan cidera

Memperbaiki posisi kerja dengan

sudut yang aman

Peralatan kerja (sabit) Cidera karena alat kerja

Menggunakan alat potong yg sesuai

dan tajam dengan pegangan yg

kokoh dan stabil

Kesendirian (psikologi) Ketakutan Bekerja secara kelompok

Serangga, duri dan

binatang liar

Tergigit atau sersengat

binatang atau tertusuk duri

Menggunakan helm, kacamata dan

sarung tangan (APD)

Bahaya topografi Terpeleset atau terjatuh Membersihkan lingkungan kerja

agar tetap bersih

Kelompok SEHATI

Sumber Bahaya Resiko Penanganan Resiko

Bahan kimia beracun Keracunan Menggunakan masker

Paparan panas

matahari Dehidrasi Menggunakan topi lebar

Binatang buas,

serangga dan bakteri

Digigit serangga/binatang

buas

Menggunakan sepatu dan pakaian

tertutup yang nyaman bagi pekerja

Beban berat dan posisi Sakit punggung/pinggang Beban disesuaikan dengan

Page 8: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

7

membungkuk dan osteoporosis kemampuan pekerja

Tangki sprayer

Kebocoran alat beresiko

bahan mengenai kulit

(iritasi)

Pemeriksaan/perawatan peralatan

semprot

Topografi Terpeleset/terantuk/jatuh Alas kaki yang nyaman

Psikologis Ketakutan/was was Ada pengawasan atau bekerja

berkelompok

Kelompok PKS

Sumber Bahaya Resiko Penanganan Resiko

Getaran mesin (fisik) Terpeleset atau terjatuh

atau mungkin tergilas

Menggunakan tali pengaman dan

sering istirahat

Posisi miring dan

membungkuk

(ergonomi)

Sakit pinggang/punggung Memperbaiki posisi kerja dan

sering istirahat

Peralatan kerja

(mekanik) Cidera

Menggunakan alat kerja yang

sesuai dan tidak membutuhkan

tenaga besar

Kesendirian (psikologis) ketakutan atau was was Bekerja dalam kelompok

Ketinggian (topografi) Terpeleset/jatuh dari atas

mesin

Menggunakan tali pengaman dan

APD yang sesuai

Kelompok TANI

Sumber Bahaya Resiko Penanganan Resiko

Posisi kerja

membungkuk dengan

beban berat (ergonomi)

Sakit pinggang/punggung

Memperbaiki posisi kerja sesuai

atauran siku dan menggunakan

alat bantu memindahkan beban

Tandan buah sawit

(fisik) Cidera tertimpa buah

Menggunakan pelindung kepala

dan alat kerja yang sesuai

Page 9: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

8

Peralatan kerja

(mekanik)

Cidera oleh bagian yang

tajam

Alat kerja yang sesuai dan tidak

membutuhkan tenaga besar

Serangga/lipan atau

binatang liar, duri buah

(bilogi)

Tergigit/tersengat dan

tertusuk duri

Menggunakan pakaian tertutup

yang nyaman dan APD

Sesi 3: Penjelasan sesi teknis

Pada sesi ini, fasilitator mempresentasikan prinsip-prinisp yang perlu dipahami dalam setiap

area pengamatan, sebagai berikut:

A. Penanganan dan penyimpanan material

1. Penyimpanan yang terorganisir dengan baik;

2. Pemindahan dan penanganan yang lebih pendek dan singkat

3. Mengangkat beban berat sedikit demi sedikit dan lebih efisien

B. Design tempat kerja

1. Mudah dijangkau: Letakkan material, peralatan dan tombol pengendali ditempat yang

mudah terjangkau;

2. Siku: Bekerja pada ketinggian siku dan ruang kaki yang cukup;

3. Alat bantu: Gunakan penjepit, pasak, catok, pengungkit dan alat bantu lainnya

4. Mudah dilihat: buat tampilan dan pengendali mudah dilihat dan dipahami

C. Keamanan mesin, listrik dan peralatan kerja

1. Belilah mesin yang aman di mana semua titik operasional terbebas dari bahaya;

2. Gunakan alat bantu untuk memasukan dan mengeluarkan benda agar tidak berbahaya;

3. Gunakan pelindung pada bagian yang berbahaya;

4. Jagalah perawatan mesin & peralatan kerja yang baik

D. Lingkungan fisik

1. Pencahayaan yang baik;

2. Penyaringan panas, kebisingan, debu, dan bahan kimia;

3. Pencegahan kebakaran dan tersengat listrik.

E. Fasilitas kesejahteraan

1. Sediakan fasilitas penting;

2. Bersiap untuk kondisi darurat;

3. Gunakan fasilitas penting yang murah;

Pada akhir sesi teknis, peserta diminta berdiskusi kelompok untuk mengidentifikasi praktek

baik dilingkungan kerja setiap anggota sesuai area pengamatan, dan mempresentasikan

sebagai berikut:

Kelompok SEHATI: praktek baik untuk Penanganan dan Penyimpanan Material

1. Peletakan egrek atau dodos dilokasi terdekat dan ditempat yang aman

2. Angkong disimpan tidak jauh dari lokasi kerja dan aman

3. Perlatan kerja (gancu, kampak) disimpan pada tempat yang berdekatan

4. Pengaturan posisi alat kerja yang nyaman digunakan

5. Setelan dan kunci untuk mengatur panjang pendek fiber egrek

6. Penempatan perlatan kerja pada tempat khusus dalam gudang

Kelompok TAHAN SEGALA: praktek baik untuk Tempat Kerja

Page 10: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

9

1. Pembersihan lahan sawit dari semak dan pohon penutup

2. Tersedia APD (helm, masker)

3. Tersedia gubuk atau naungan sebagai tempat istirahat

4. Penerapan konsep pengendalian hama terpadu

5. Tidak membuang puntung rokok pada lahan gambut

6. Tersedia poster/tanda pada area tegangan tinggi

7. Penggunaan peralatan listrik seusai SIN

Kelompok TIM JAYA: praktek baik untuk Kemanan Mesin, listrik dan peralatan kerja

1. Membeli mesin dan perlatan kerja yang mudah digunakan;

2. Membeli mesin dengan sparepart yang mudah dijangkau (tersedia di simalungun)

3. Merawat mesin kerja (termasuk motor) secara berkala;

4. Memilih mesin (termasuk motor) hemat bahan bakar;

5. Memakai peralatan kerja yang modern;

Kelompok TANI: praktek baik untuk Lingkungan Fisik

1. Tersedia rak untuk menyimpan barang dan perlatan kerja agar tersusun rapi, mudah

dicari dan tidak mudah hilang

2. Penggunaan angkong atau beko untuk mempermudah pekerjaan, mempersingakt waktu

kerja dan menghemat tenaga

3. Menggunakan alat pikul untuk meringankan beban yang diangkat agar tidak mudah capek

dan pekerjaan cepat selesai

Kelompok KECEBONG: praktek baik untuk Fasilitas Kesejahteraan

1. Menyimpan nomer2 penting (Polisi, BPBD, puskesmas) dalam kondisi darurat;

2. Sirine dan ketongan sebagai tanda darurat;

3. Menyediakan titik kumpul di kebun untuk kondisi darurat;

4. Tersedia klinik, masjid, rumah karyawan

5. Tersedia alat pemadan kebakaran (Ember, APAR, pasir dan goni basah)

6. Tersedia kotak P3K

7. Tersedia alat angkut kereta sorong (angkong)

8. Tersedia papan peringatan/pemberitahuan

9. Tersedia APD (masker, sarung tangan, helm, kaca mata)

10. Tersedia alat komunikasi (HP setiap individu)

11. Tersedia air minum karyawan dan pekerja dilapangan

12. Tersedia daftar menu makanan

13. Tersedia perlatan pembuatan pupuk organik

Sesi 4. Penjelasan checklist dan persiapan praktek lapangan

Pada sesi ini fasilitator menjelaskan struktur dan isi checklist (versi yang diadaptasi untuk

sawit), area pengamatan dan bagaimana cara mengisi checklist. Kemudian membagi peserta

menjadi 5 kelompok yang bekerja mengamati area-area sebagai berikut:

� Kelompok KECEBONG melakukan pengamatan pada area I (PENANGANAN DAN

PENYIMPANAN MATERIAL) dan II (POSTUR KERJA DAN ALAT KERJA)

� Kelompok TAHAN SEGALA melakukan pengamatan pada area III (KEAMANAN MESIN &

PERALATAN KERJA) dan IV (BEKERJA DI KETINGGIAN DAN RUANG TERTUTUP)

Page 11: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

10

� Kelompok SEHATI melakukan pengamatan pada area V (KONDISI FISIK LINGKUNGAN

KERJA) dan VI (BAHAN KIMIA)

� Kelompok JAYA melakukan pengamatan pada area VII (FASILITAS KESEJAHTERAAN) dan

VIII (KETANGGAP DARURATAN)

� Kelompok TANI melakukan pengamatan pada area IX (PENGELOLAAN KERJA) dan X

(GENDER DAN ANAK)

Hari Ke-2 (Senin, 3 September 2018)

Review hari pertama dilakukan sebelum sesi lanjutan melalui game lempar bola. Peserta yang

menangkap bola menyebutkan hal-hal yang diingat pada hari pertama pelatihan.

Sesi 5: Praktek Lapangan

Pada sesi ini, seusai pembagian kelompok dan checklist, setiap kelompok didampingi

fasiliator dan panitia melakukan pengamatan dilapangan yang bertugas untuk melakukan

asesmen tempat kerja sesuai daftar pertanyaan checklist. Pemeriksaan checklist dilakukan

secara individu tetapi penentuan prioritas perbaikan ditentukan berdasarkan diskusi

kelompok teramsuk penentuan 3 poin baik (good point) dan 3 poin yang perlu diperbaiki (3

points to be improved). Hasil diskusi kelompok ditampilkan sebagai berikut:

Kelompok ‘KECEBONG: I (Penanganan dan Penyimpanan Material) dan II (Postur kerja &

Alat Kerja)

Poin-Poin Baik

1. Kondisi jalan tidak ada hambatan untuk

jalur transportasi material

2. Tersedia rak bertingkat untuk

menyimpan dokumen

3. Terdapat tanda-tanda K3

4. Tersedia alat sorong untuk mengangkut

material dan peralatan kerja

Page 12: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

11

Poin-poin yang perlu diperbaiki

1. Perlu penambanhan tanda atau papan

peringatan pada gudang penyimpanan

2. Perlu wadah khusus untuk wadah

limbah beracun

Kelompok ‘TAHAN SEGALA: III (Kemanan Mesin dan Peralatan Kerja) dan IV (Bekerja di

ketinggian dan ruang tertutup)

3 Poin Baik

5. Pemasangan pengaman yang sesuai pada

bagian mesin yang bergerak

6. Tombol darurat terlihat jelas, mudah

dikenali dan dijangkau

7. Sirkulasi udara diruang kerja cukup baik dan

alami

8. Pemeriksaan mesin/peralatan kerja

dilakukan berkala

3 Poin yang perlu diperbaiki

Page 13: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

12

3. APD perlu disusun secara rapi sesuai dengan

jenisnya

4. Papan peringatan ‘bahaya’ perlu

diletakkan pada dinding luar gudang

5. Ruang penyimpanan mesin tegangan tinggi perlu diberikan pagar penutup

Kelompok ‘SEHATI: IV (Lingkungan Fisik) dan V (Bahan Kimia)

3 Poin Baik

1. Sirkulasi dan pencahayaan alami pada

gudang penyimpanan pupuk

2. Tersedia gudang khusus penyimpanan

bahan kimia

Poin yang perlu diperbaiki

Page 14: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

13

6. Material yang sudah tidak digunakan perlu

dipisahkan/disingkirkan

7. Penyimpanan alat kerja perlu dipisahkan

atau dibuatkan tempat khusus

Kelompok ‘JAYA’: VII (Fasilitas kesejahteraan) dan VIII (ketanggapdaruratan)

3 Poin Baik

3. Tanda/rambu peringatan tersedia

didepan gudang penyimpanan

4. Lonceng kedaruratan tersedia dan

berfungsi dengan baik

5. Tersedia APAR dan berfungsi dengan baik

6. Tersedia fasilitas cuci tangan di gudang

Page 15: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

14

7. Tersedia alat angkut (angkong) yang

siap digunakan

8. Tersedia alat angkut yang disesuaikan

dengan aturan siku

3 Poin yang perlu diperbaiki

8. Gardu listrik perlu diberikan pagar

pengaman/penutup

9. Alat panen (egreg) perlu diberikan

penutup saat tidak digunakan

10. Kanopi pohon berdekatan dengan

kabel listrik tegangan tinggi perlu

pemangkasan

11. Arsip yang tidak digunakan perlu

disingkirkan, tetapi jika masih

digunakan perlu dibuat rak khusus

Kelompok ‘KECEBONG: IX Fasilitas Kesehateraan) dan X (Gender & Pekerja Anak)

Poin-Poin Baik

Page 16: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

15

1. Tersedia fasilitas perumahan bagi

pekerja

2. Tersedia masjid untuk ibadah pekerja

3. Lapangan bulutangkis bagi bagi pekerja

4. Pekerja memiliki BPJS kesehatan

Poin-poin yang perlu diperbaiki

5. Tersedia toilet namun lebih bagus jika

dirawat dan dibersihkan dengan rutin

6. Tersedia cukup air di toilet namun perlu ada

perbaikan pada kran air karena bocor

Sesi Pengenalan PAOT

Pada sesi ini fasilitator menjelaskan tentang metode, tujuan, prinsip-prinsip PAOT melalui

permaianan PAOT. Sebanyak 10 gambar praktek baik dan contoh perbaikan ditempel pada

papan untuk dipilih para peserta yang sesuai dengan prinsip PAOT, yaitu: Berbiaya murah,

mudah dilakukan dan cara cerdas (menyelesaikan masalah).

Sesi Rencana Aksi

Pada sesi ini, peserta diminta menyusun rencana aksi secara individual sebagai tindak lanjut

pelatihan, yaitu dengan menentukan 3 perbaikan yang akan dilakukan dalam waktu 2-3 bulan

dan akan dimonitor dalam sebuah lokakarya berbagi pengalaman dalam melaksanakan

perbaikan. Selain itu peserta juga ditugaskan mengamati kondisi dan lingkungan kerjanya

dengan mengisi checklist yang akan dikumpulkan dalam waktu 10 hari setelah pelatihan.

Daftar rencana aksi perbaikan sebagai berikut:

Page 17: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

16

No Nama Peserta Rencana Perbaikan

1 Lian Raya

Tarigan

Short term (2-3 bulan)

1. Pembuatan papan tanda dan petunjuk arah

2. Penyusunan/merapikan peralatan Damkar

3. Pembuatan tanda/petunjuk parker kendaraan

Long term (6-12 bulan)

4. Perbaikan gudang limbah B3

5. Perbaikan tempat kebersihan tim semprot

2 Anton Tarigan

Short term (2-3 bulan)

1. Membuat checklist berkelanjutan (tugas harian)

2. Mendokumentasikan aspek-aspek perbaikan

3. Memotivasi pekerja melalui prinsip PAOT

Long term (6-12 bulan)

4. Merencanakan studi banding untuk melihat aspek-aspek

perbaikan

3 Muhammad Tri

Sukoco

Short term (2-3 bulan)

1. Menyediakan APD bagi pemanen sawit

2. Memperbaiki penyimpanan peralatn kerja

3. Memperbaiki alat bantu transportasi untuk melangsir TBS

4 Bambang S

Short term (2-3 bulan)

1. Meningkatkan disiplin diri terkait pelaksanaan K3

2. Merapikan penyimpanan peralatan kerja

3. Menggunakan material kerja sefisien mungkin

5 Eko Syahputra

Short term (2-3 bulan)

1. Perbaikan jalan produksi panen

2. Pembuatan titi (jembatan) panen

3. Pembuatan jalan baru untuk pengakutan TBS

6 Ludin Tambunan

Short term (2-3 bulan)

1. Pembuatan label pada bahan

2. Pembuatan rak tempat penyimpanan material/alat

7 Ponirin

Short term (2-3 bulan)

1. Pemberian label pada peralatan kerja

2. Perawatan dan perbaikan pada peralatan kerja dan mesin

3. Pengelompokan barang-barang yang sejenis

8 Suyanto

Short term (2-3 bulan)

1. Lebih disiplin bengkat kerja lebih awal

2. Rutin memeriksa hasil kerja

3. Perawatan rutin perlatan kerja

9 Kasto Edi

Wiyono

Short term (2-3 bulan)

1. Meningkatkan disiplin kerja (bengkat lebih awal)

2. Meningkatkan kualitas kerja (giat dan rajin)

10 Toga P Naek

Simarmata

Short term (2-3 bulan)

1. Memperbaiki (rehab) tempat kotak ‘papan bunga’

2. Merapikan posisi barang/material di gudang rumah

3. Memperbaiki gudang usaha ‘papan bunga’

11 Tugimin

Short term (2-3 bulan)

1. Berpartisipasi dalam pembuatan jalan sekitar rumah oleh

PTPN-IV

12 Esman HS

Tambunan

Short term (2-3 bulan)

1. Pendataan perawatan alat transportasi kerja

Page 18: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

17

2. Memberikan label pada sarana vital didalam rumah

3. Meningkatkan disiplin jam istirahat/tidur

13 R. Damanik

Short term (2-3 bulan)

1. Memperbaiki hambatan jalan (berliku) menuju ladang

2. Membuat tempat penampungan TBS sementara

3. Menyusun waktu pengangkutan TBS

14 Amister Silalahi

Short term (2-3 bulan)

1. Meningkatkan disiplin waktu kerja (tidak terlambat)

2. Makan tepat waktu (menyiapkan bekal makanan dalam

bekerja)

3. Melakukan perawatan kendaraan sarana bekerja

15 Eko Hendriawan

Short term (2-3 bulan)

1. Membuat rambu-rambu jalan

2. Meningkatkan kesadaran berlalu lintas

3. Meningkatkan kebersihan lingkungan

16 Belman

Manurung

Short term (2-3 bulan)

1. Perbaikan proses penunasan kebun sawit

2. Menyusun peralatan kerja dirumah

3. Memperbaiki ruang belajar anak

17 Ramses

Manurung

Short term (2-3 bulan)

1. Menata posisi ruang kerja

2. Membuat lebel surat/dokumen seseuai jenis

3. Menata/membuat label tombol lampu rumah

18 Ridwan Sirait

Short term (2-3 bulan)

1. Memperbaiki penyimpanan peralatan kerja

2. Memperbaiki manajemen kerja

3. Pembuatan label

19 Muhairuddin

Sinaga

Short term (2-3 bulan)

1. Meningkatkan disiplin diri

2. Melengkapi peralatan kerja

3. Meningkatkan pola piker (murah, mudah dan cerdas)

20 Ian Persada

Bangun

Short term (2-3 bulan)

1. Penggunaan APD (masker, pakaian kerja, kacamata,

sepatu kerja) pada saat semprot

2. Membuang bekas pestisida dengan baik

3. Menyusun peralatan dan material di gudang sesuai jenis

dan fungsinya

21 M. Yamin Purba

Short term (2-3 bulan)

1. Meningkatkan pengawasan penggunaan APD pada pekerja

2. Menyediakan pudding susu bagi pekerja

3. Membiasakan berdo’a sebelum bekerja

Long terms (6-12 bulan)

4. Pembuatan rak di rumah untuk menyimpan perlatan

dapur dan bahan (garam, gula, bumbu dapur)

22 Sabungan

Tambunan

Short term (2-3 bulan)

1. Membuat ilustrasi/gambar yang baru pada

pengelompokan material di gudang pabrik

2. Memberikan label pada panel-panel listrik

3. Peningkatan kesadaran penggunaan APD pada pekerja

23 Firman Juandana Short term (2-3 bulan)

Page 19: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

18

1. Memperbaiki rak untuk menyimpan perlatan kerja di

rumah

2. Membuat penampungan sampah sementara di dapur

3. Memperbaiki parit pembuangan kamar mandi lebih bersih

24 Sahrul Ramadan

Short term (2-3 bulan)

1. Membuat alat langsir sawit yang murah, mudah dan

cerdas

2. Meningkatkan kesadaran penggunaan APD saat bekerja

3. Memperbaiki jalur transportasi ketempat kerja

25 Lina Rismayani

Short term (2-3 bulan)

1. Memperbaiki selokan limbah rumah tangga

2. Memperbaiki jalan menuju rumah

3. Menata barang sejenis makanan ringan dan bumbu dapur

26 Suheri Yansih

Short term (2-3 bulan)

1. Perbaikan saluran limbah rumah tangga

2. Perbaikan jalan menuju ladang

27 Abdul Zailani

Short term (2-3 bulan)

1. Perbaikan jalan rusak menuju tempat kerja

2. Membuat jalan air (parit) yang tergenang

3. Melakukan penghijaua

28 Pantiani

Short term (2-3 bulan)

1. Merapikan file-file/dokumen kerja

2. Merubah tata letak meja kerja

3. Merubah tata letak telpon kantor

4. Merubah tata letak komputer dan printer

5. Merapikan komputer rusak dan barangyang tidak terpakai

6. Membuat rak/tempat sandal dan sepatu di kantor

29 Muhamad Ishak

Short term (2-3 bulan)

1. Merapikan gudang minyak/material

2. Memperbaiki barak/tempat tinggal

3. Memperbaiki akses jalan

30 Robert Sitorus

Short term (2-3 bulan)

1. Memisahkan sampah organic dan sampah kimia

2. Menyusun rencana setiap pekerjaan

3. Meningkatkan perbaikan setiap hal (selalu belajar)

31 Erliani

Short term (2-3 bulan)

1. Memperbaiki/merapikan gudang kantor

2. Menyusun dokumen surat masuk dan keluar

3. Memisahkan/mengklasifkasi dokumen sesuai jenisnya

Long terms (6-12 bulan)

4. Menyusun data/dokumen yang masih dipakai

5. Menyusun tahapan dan jadwal pekerjaan

6. Menyusun rencana perekrutan anggota untuk

pelaksanaan kerja ke depan

32 Umar Dani

Short term (2-3 bulan)

1. Membuat tempat pembuangan sampah

2. Membuat rak untuk menempatkan dokumen penting

3. Memperbaiki halam/jalan sekitar rumah

33 Rahmadi Short term (2-3 bulan)

1. Membuat jalur alternative untuk becak agar dapat

Page 20: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

19

mengangkut buah sawit

2. Merubah alat angkut dari beko menjadi becak

34 Sabungan

Tambunan

Short term (2-3 bulan)

1. Membuat ilustrasi/gambar baru untuk pengelompokan

material di gudang pabrik

2. Memberikan label dan menyusun panel-panel listrik

3. Meningkatkan kesadaran penggunaan APD bagi pekerja

pabrik

Hasil Pre dan Post Test

Sebanyak 45 peserta mengikuti test, namun hanya 29 yang mengikuti pre dan post-test secara

lengkap (mengerjakan keduanya). Dari 29 peserta hampir semua peserta mengalami

peningkatan pengetahuan dan 25 diantaranya mendapatkan nilai antara 8-10. Secara rinci

dapat dilihat pada grafik berikut ini, garis BIRU (PRETEST) dan garis MERAH (POST TEST).

Grafik Perbandingan Pre dan Post Test

Sesi Evaluasi pelatihan

Evaluasi dilakukan oleh peserta pelatihan dengan menggunakan stiker tempel dengan

memberikan penilaian 5 aspek yang akan dievaluasi, diantaranya: Pemateri, materi yang

disampaikan, metode pelatihan, kemanfaatan dan fasilitas pelatihan. Secara umum materi

pelatihan cukup bermanfaat bagi peserta dan cara penyajian materi cukup menyenangkan

dengan kesimpulan sebagai berikut:

� Pemateri, semua (100%) peserta memberikan penilaian Senang

� Materi, semua (100%) peserta juga merasa bermanfaat

� Metode pelatihan, semua (100%) peserta memberikan penilaian Senang

� Kemanfaatan, semua (100%) peserta memberikan penilaian Senang

� Fasilitas pelatihan, sebagaian besar menyatakan senang dan hanya 11% menyatakan biasa

Sesi Closing

Pada sesi pentupan, ketua DPD Simalungun menyampaikan ucapan terima kasih kepada ILO

yang mendukung pelatiahan K3 bagi anggota SAMADE dan juga kepada PTPN IV yang

memfasilitasi ruang pelatihan, akomodasi bagi peserta dan tempat praktek dilapangan.

Publikasi Media

• https://www.youtube.com/watch?v=fXCtcn0yZvY&feature=share

Page 21: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

20

AGENDA PELATIHAN PERBAIKAN K3 BAGI PETANI SAWIT

KABUPATEN SIMALUNGUN

2 – 3 SEPTEMBER 2018

DAY 1

08.00 - 08.30 Registrasi Panitia

08.30 - 09.00 Pembukaan Panitia

09.00 – 09.30 � Pengantar pelatihan, perkenalan dan pre test Fasilitator

09.30 – 10.30

Sesi 1: Pengenalan K3

� Curah pendapat tentang K3 (Word Rally)

Sesi 2: Pengenalan bahaya dan resiko kerja

� Diskusi kelompok identifikasi bahaya dan

resiko kerja di perkebunan kelapa sawit

Fasilitator

Fasilitator

10.30 – 10.45 Coffee break Panitia

10.45 – 12.30

Sesi 3: Penjelasan sesi teknis

F. Penanganan dan penyimpanan material

G. Design tempat kerja

H. Keamanan mesin, listrik dan peralatan kerja

I. Lingkungan fisik

J. Fasilitas kesejahteraan

Diskusi tanya jawab

Fasilitator

Fasilitator

Fasilitator

Fasilitator

Fasilitator

12.30 – 13.30 Lunch break Panitia

13.30 – 14.30 Sesi 4: Diskusi dan Checklist

� Diskusi kelompok sesi teknis

� Penjelasan checklist dan pembagian tugas

Fasilitator

Fasilitator

14.30 – 14.45 Coffee break Panitia

14.45 – 17.00 Sesi 5: praktek lapangan Paralel

DAY 2

08.00 – 10.30

Review DAY 1

Sesi 6: Diskusi dan presentasi

� Diskusi kelompok menentukan 3 poin baik dan

3 poin yang perlu diperbaiki

� Presentasi hasil diskusi kelompok

Fasilitator

Paralel

Paralel

10.30 – 10.45 Coffee break Panitia

10.45 – 12.30

Sesi 7: Pengenalan PAOT

Sesi 8 8: Melakukan perbaikan dan penyusunan

rencana aksi

Fasilitator

Fasilitator

12.30 – 13.30 Lunch break Panitia

13.30 – 15.00 Sesi 9: Post test dan evaluasi

Penutupan

Fasilitator

Irfan

Page 22: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

0

Data peserta pelatihan

NO NAMA KEANGGOTAAN PEKERJAAN M/F HP/EMAIL

1 Lian Raya Tarigan DPW RIAU Pemeliharaan L 085265536607

2 Anton Priadi Tarigan DPW RIAU Pemeliharaan L 081365069888

3 Eko Sahputra DPD LABUHAN BATU Pemanen L 081269838644

4 Muhammad Tri Sukoco DPD LABUHAN BATU Pemanen L 082367511907

5 Kasto Edy Wiyono DPD SIMALUNGUN Pemanen L 085297969179

6 Ponirin, Sag DPD SIMALUNGUN PETANI L 081362455306

7 Drs. Ibrahim Silalahi DPD SIMALUNGUN PETANI L 081361461544

8 M. Yamin Purba DPD SIMALUNGUN PETANI L 081397157252

9 Rikkot Damanik DPD SIMALUNGUN BHL L 081376367777

10 Eko Hendriawan DPD SIMALUNGUN Pemanen L 085270573000

11 Amister Silalahi DPD SIMALUNGUN PETANI P 082360434079

12 Esman H.S Tambunan DPD SIMALUNGUN Pemanen L 082168311498

13 Renol Silaban DPD SIMALUNGUN Pemanen L 082163598811

14 Erliani DPD SIMALUNGUN Khemis P 085275855598

15 Lina Rismayani DPD SIMALUNGUN Khemis P 085275306997

16 Suheriyansi DPD SIMALUNGUN Khemis P 082272192352

17 Pantiani DPD SIMALUNGUN Khemis P 082267016909

18 Firman Juandana DPD SIMALUNGUN Pemeliharaan L 085262426833

19 Rahmadi DPD SIMALUNGUN Engenering L 082368365464

20 Umardani, ST DPD SIMALUNGUN Engenering L 082370959212

21 Ronald Tambunan DPD SIMALUNGUN PETANI L 088808732533

22 Sahrul Ramadan DPD SIMALUNGUN Engenering L 085835704070

23 Abdul Zailani DPD SIMALUNGUN Engenering L 082272396672

24 Sabungan Tambunan DPD SIMALUNGUN Pemeliharaan L 085264718888

25 Ayub Anas DPD SIMALUNGUN Khemis L 082294483726

26 Ludin Tambunan DPD SIMALUNGUN PEMANEN L 085275203737

27 Elfrans Sinurat DPD SIMALUNGUN KARYAWAN L 081361319937

28 Liberton A.R.P. Silitonga DPD SIMALUNGUN Pemanen L 082361007994

29 Ramses Manurung, SP DPD SIMALUNGUN Khemis L 081361645004

30 Ian Persada Bangun, SP DPD SIMALUNGUN Khemis L 085373333510

31 Tugimen DPD SIMALUNGUN PETANI L 081370001677

32 Belman Manurung DPD SIMALUNGUN Khemis L 081260448694

33 Ridwan Sirait DPD SIMALUNGUN Pemanen L 081263521577

34 Muhammad Ishak DPD SIMALUNGUN Pemanen L 085261568504

35 Robert Sitorus DPD SIMALUNGUN Pemanen L 085297607108

36 Wawan Agustiawan DPD SIMALUNGUN Khemis L 08535999166

37 Suyanto DPD SIMALUNGUN Pemanen L 082167777924

38 Bambang Sukeri DPD SIMALUNGUN PETANI L 082258480136

39 Muhairuddin Sinaga DPD SIMALUNGUN Pemanen L 085261692510

40 Drs. Sumarno DPD SIMALUNGUN PETANI L 085297713637

41 Muchtar S. Sinaga, SP. MM DPD SIMALUNGUN KARYAWAN L 081370951126

42 Edi Suryadi Sinaga, SPd DPD SIMALUNGUN PETANI L 081263266235

43 Hotman Damanik, ST DPD SIMALUNGUN Engenering L 082274536275

44 Ngatino, SE DPD SIMALUNGUN Engenering L 085262864756

45 Toga N.P. Simarmata DPD SIMALUNGUN Pemanen L 081260986570

Page 23: LAPORAN PELATIHAN PENINGKATAN KESELAMATAN DAN …

1

FOTO-FOTO KEGIATAN

Pembukaan oleh Ketua DPW SAMADE SUMUT

Suasana Diskusi kelompok

Peserta menyampaikan hasil diskusi

Peserta perempuan juga aktif

Praktek pengamatan dilapangan

Kumpulan foto-foto kegiatan

Mempelajari checklist PAOT