laporan pendahuluan strock

Upload: ayuvie

Post on 06-Jul-2018

223 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    1/35

    LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

    PADA PASIEN DENGAN STROKEDI RUANG NAGASARI RSUP SANGLAH

    OLEH :

    NI PUTU AYU SAVITRI(P07120214033)

    POLITEKNIK KESEHATAN KEMENKES DENPASAR 

    DIV KEPERAWATAN TK.II / SEMESTER IVURUSAN KEPERAWATAN

    201!

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    2/35

    LAPORAN PENDAHULUAN ASUHAN KEPERAWATAN

    PADA PASIEN DENGAN STROKE

    A. P"#$"%&'#

    Stroke adalah serangan otak yang timbul secara mendadak dimana

    terjadi gangguan fungsi otak sebagian atau menyeluruh sebagai akibat

    dari gangguan aliran darah oleh karena sumbatan atau pecahnya

    pembuluh darah tertentu di otak sehingga menyebabkan sel-sel otak

    kekurangan darah, oksigen atau zat - zat makanan dan akhirnya dapat

    terjadi kematian sel-sel tersebut dalam waktu relatif singkat. (Yayasan

    Stroke Indonesia !!"#.

    $enurut %rice & 'ilson (!!# pengertian dari stroke adalah setiap

    gangguan neurologik mendadak yang terjadi akibat pembatasan atau

    terhentinya aliran darah melalui sistem suplai arteri otak. )ari beberapa

    uraian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian stroke adalah

    gangguan sirkulasi serebral yang disebabkan oleh sumbatan atau

    penyempitan pembuluh darah oleh karena emboli, trombosis atau

    perdarahan serebral sehingga terjadi penurunan aliran darah ke otak yang

    timbulnya secara mendadak. Stroke diklasi*kasikan menjadi dua yaitu

    stroke non hemoragik dan stroke hemoragik berdasarkan kelainan

    Stroke non hemoragik adalah suatu gangguan peredaran darah otak

    tanpa terjadi suatu perdarahan yang ditandai dengan kelemahan pada

    satu atau keempat anggota gerak atau hemiparese, nyeri kepala, mual,

    muntah, pandangan kabur dan dysfhagia (kesulitan menelan#. Stroke non

    haemoragik dibagi lagi menjadi dua yaitu stroke embolik dan stroke

    trombotik ('anhari, !!+#. Sedangkan stroke hemoragik adalah Suatu

    gangguan peredaran darah otak yang ditandai dengan adanya perdarahan

    intra serebral atau perdarahan subarakhnoid. anda yang terjadi adalah

    penurunan kesadaran, pernapasan cepat, nadi cepat, gejala fokal berupa

    hemiplegi, pupil mengecil, kaku kuduk ('anhari, !!+#.

    B. Etiologi$enurut Sylia dan orraine (!!#, S/ terjadi akibat 0

    1. %erdarahan intraserebrum hipertensif.

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    3/35

    . %erdarahan subaraknoid (%S2#0 ruptura aneurisma secular (berry#,

    rupture malformasi arterioena ($23#, trauma.4. %enyalahgunaan kokain, amfetamin5. %erdarahan akibat tumor otak6. Infark hemoragik

    . %enyakit perdarahan sistemik termasuk penggunaan obat

    antikoagulan.7lasi*kasi Stroke 8on /aemoragik menurut arwoto dkk, (!!+# adalah 0

    a.   ransient Ischemic 2ttack (I2# I2 adalah de*sit neurologik fokal akut yang timbul karena

    iskemia otak sepintas dan menghilang lagi tanpa sisa dengan cepat

    dalam waktu tidak lebih dari 5 jam.

    b.  9eersible Iscemic 8eurological )e*cit (9I8)#

    9I8) adalah de*sit neurologik fokal akut yang timbul karena

    iskemia otak berlangsung lebih dari 5 jam dan menghilang tanpa

    sisa dalam waktu 1-4 minggu

    c.  Stroke in :olution (%rogressing Stroke#

    Stroke in eolution adalah de*cit neurologik fokal akut karena

    gangguan peredaran darah otak yang berlangsung progresif dan

    mencapai maksimal dalam beberapa jam sampai beberapa hari

    d.  Stroke in 9esolution

    Stroke in resolution adalah de*cit neurologik fokal akut karena

    gangguan peredaran darah otak yang memperlihatkan perbaikan

    dan mencapai maksimal dalam beberapa jam sampai bbrapa hari

    e.  ;ompleted Stroke (infark serebri#

    ;ompleted stroke adalah de*sit neurologi fokal akut karena oklusi

    atau gangguan peredaran darah otak yang secara cepat menjadi

    stabil tanpa memburuk lagi.

    Sedangkan secara patogenitas menurut arwoto dkk, (!!

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    4/35

    a.  Stroke trombotik, yaitu stroke iskemik yang disebabkan oleh

    karena trombosis di arteri karotis interna secara langsung masuk ke

    arteri serebri media. %ermulaan gejala sering terjadi pada waktu

    tidur,atau sedang istrirahat kemudian berkembang dengan

    cepat,lambat laun atau secara bertahap sampai mencapai gejala

    maksimal dalam beberapa jam, kadang-kadang dalam beberapa

    hari (-4 hari#, kesadaran biasanya tidak terganggu dan ada

    kecendrungan untuk membaik dalam beberapa hari,minggu atau

    bulan.

    b.  Stroke embolik, yaitu stroke iskemik yang disebabkan oleh karena

    emboli yang pada umunya berasal dari jantung. %ermulaan gejala

    terlihat sangat mendadak berkembang sangat cepat, kesadaran

    biasanya tidak terganggu, kemungkinan juga disertai emboli pada

    organ dan ada kecendrungan untuk membaik dalam beberapa hari,

    minggu atau bulan.

    C. Tanda dan Gejala$anifestasi klinik klien yang terkena serangan stroke menurut

    (=lack & /awk, !!"#, berariasi tergantung pada penyebabnya,

    luas area neuron yang rusak, lokasi neuron yang terkena serangan,

    dan kondisi pembuluh darah kolateral di serebral. $anifestasi dari

    stroke iskemik termasuk hemiparesis sementara, kehilangan fungsi

    wicara dan hilangnya hemisensori. Stroke dapat dihubungkan dengan

    area kerusakan neuron otak maupun de*sit neurologi, menurut

    Smeltzer dan =are (!!# manifestasi klinis dari stroke meliputi01. 7ehilangan $otorik. Stroke adalah penyakit motor neuron atas dan

    mengakibatkan kehilangan kontrol olunter terhadap gerakan motorik.

    )isfungsi motor yang paling umum adalah /emiparesis (kelemahan#

    dan hemiplegia (paralisis pada satu sisi tubuh# sering terjadi

    setelah stroke, yang biasanya desebabkan karena stroke pada bagian

    anterior atau bagian tengah arteri serebral, sehingga memicu

    terjadinya infark bagian motorik dari kortek frontal.

    2. 2phasia, klien mengalami de*sit dalam kemampuanberkomunikasi,termasuk berbicara, membaca, menulis dan

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    5/35

    memahami bahasa lisan. erjadi jika pusat bahasa primer yang

    terletak di hemisfer yang terletak di hemisfer kiri serebelum tidak

    mendapatkan aliran darah dari arteri serebral tengah karena

    mengalami stroke, ini terkait erat dengan area wernick dan brocca.

    3. )isatria, dimana klien mampu memahami percakapan tetapi sulit

    untuk mengucapkannya, sehingga bicara sulit dimengerti. /al ini

    disebabkan oleh terjadinya paralisis otot yang bertanggung jawab

    untuk menghasilkan bicara.4. 2praksia yaitu ketidakmampuan untuk melakukan tindakan yang

    dipelajari sebelumnya, seperti terlihat ketika klien mengambil sisir

    dan berusaha untuk menyisir rambutnya.5. )isfagia, dimana klien mengalami kesulitan dalam menelan karena

    stroke pada arteri ertebrobasiler yang mepengaruhi saraf yang

    mengatur proses menelan, yaitu 8 3 (trigeminus#, 8 3II (facialis#, 8 I>

    (glossofarengeus# dan 8 >II (hipoglosus#.6. %ada klien stroke juga mengalami perubahan dalam penglihatan

    seperti diplopia.7. /orner?s syndrome, hal ini disebabkan oleh paralisis nerus simpatis

    pada mata sehingga bola mata seperti tenggelam, ptosis pada kelopak

    mata atas, kelopak mata bawah agak naik keatas, kontriksi pupil dan

    berkurangnya air mata.

    8. @nilateral neglected merupakan ketidak mampuan merespon stimulusdari sisi kontralateral infark serebral, sehingga mereka sering

    mengabaikan salah satu sisinya.9. )e*sit sensori disebabkan oleh stroke pada bagian sensorik dari lobus

    parietal yang disuplai oleh arteri serebral bagian anterior dan medial.10. %erubahan perilaku, terjadi jika arteri yang terkena stroke bagian otak

    yang mengatur perilaku dan emosi mempunyai porsi yang berariasi,

    yaitu bagian kortek serebral, area temporal, limbik, hipotalamus,

    kelenjar pituitari yang mempengarui korteks motorik dan area bahasa.

    11. Inkontinensia baik bowel ataupun kandung kemih merupakan salah

    satu bentuk neurogenic blader atau ketidakmampuan kandung kemih,

    yang kadang terjadi setelah stroke. Saraf mengirimkan pesan ke otak

    tentang pengisian kandung kemih tetapi otak tidak dapat

    enginterpretasikan secara benar pesan tersebut dan tidak

    mentransmisikan pesan ke kandung kemih untuk tidak mengeluarkan

    urin. Ini yang menyebabkan terjadinya frekuensi urgensi dan

    inkontinensia.

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    6/35

    Urtan!ara" 

    Na#a Sara" Si"at Sara" $e#%eri&an !ara"nt& dan "ng!i

    I 8erusolfaktorius

    Sensorik /idung, sebagai alatpenciuman

    II 8erus optikus Sensorik =ola mata, untuk

    penglihatanIII 8erusokulomotoris

    $otorik %enggerak bola mata danmengangkat kelopak mata

    I3 8erus troklearis $otorik $ata, memutar mata danpenggerak bola mata

    3 8erustrigeminus

    8. Aftalmikus

    8. $aksilaris

    8. $andibularis

    $otorik dansensorik

    $otorik dansensorik

    Sensorik

    $otorik dansensorik

    -

    7ulit kepala dan kelopakmata atas

    9ahang atas, palatum danhidung9ahang bawah dan lidah

    3I 8erus abdusen $otorik $ata, penggoyang sisimata

    3II 8erus fasialis $otorik danSensorik

    Atot lidah, menggerakkanlidah dan selaput lendirrongga mulut

    3III 8erusauditorius

    Sensorik elinga, rangsanganpendengaran

    I> 8erus agus Sensorik danmotorik Baring, tonsil, dan lidah,rangsangan citarasa> 8erus agus Sensorik dan

    motorikBaring, laring, paru-parudan esophagus

    >I 8erus asesorius $otorik eher, otot leher>II 8erus

    hipoglosus$otorik idah, citarasa, dan otot

    lidah

    $enurut Smeltzer & =are (!!# dan %rice & 'ilson (!!# tanda

    dan gejala penyakit stroke adalah kelemahan atau kelumpuhan lengan

    atau tungkai atau salah satu sisi tubuh, hilangnya sebagian penglihatan

    atau pendengaran, penglihatan ganda atau kesulitan melihat pada satu

    atau kedua mata, pusing dan pingsan, nyeri kepala mendadak tanpa

    kausa yang jelas, bicara tidak jelas (pelo#, sulit memikirkan atau

    mengucapkan kata-kata yang tepat, tidak mampu mengenali bagian dari

    tubuh, ketidakseimbangan dan terjatuh dan hilangnya pengendalian

    terhadap kandung kemih.Stoke menyebabkan de*sit neurologik, bergantung pada lokasi lesi

    (pembuluh darah mana yang tersumbat#, ukuran area yang perfusinya

    tidak adekuat dan jumlah aliran darah kolateral. Stroke akan

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    7/35

    meninggalkan gejala sisa karena fungsi otak tidak akan membaik

    sepenuhnya.=erikut gejala dari stroke 0a# 7elumpuhan pada salah satu sisi tubuh (hemiparese atau hemiplegia#b# umpuh pada salah satu sisi wajah CBell’s Palsy D

    c# onus otot lemah atau kakud# $enurun atau hilangnya rasae# Eangguan lapang pandang CHomonimus HemianopsiaDf# Eangguan bahasa (Disatria: kesulitan dalam membentuk kataF afhasia

    atau disfasia0 bicara defeksifGkehilangan bicara#g# Eangguan persepsih# Eangguan status mental

    Eejala yang ditimbulkan dapat pula diklasi*kasikan berdasarkan sistem

    peredaran darah yang terkena.1. Sistem 7arotis

    Eejalanya 0 @nilateral headache

    )isartria

    2fasia, bilamana mengenai hemisfer dominan

    2mourosis fugaks (transient monocular blindness)  ipsilateral

    menetap /emiparesisGparalisis kontralateral

    /emiparestesiaGanestesia kontralateral

    =rancio-Bacial atau de*sit ekstremitas bawah kontralateral

    )eiasi konjugue ke arah lesi

    . Sistem ertebro-basilaris 8istagmus

    )iplopia

    Eangguan penglihatanGpergerakan bola mata

    3ornitus

    %arestesia sirkumoral

    3ertigo

     initus

    2mnesia

    )isartria

    )isfagia

    )rop attack /emihipestesia

    2taksia serebeller ipsilateral

    Sindrom horner ipsilateral

    Aftalmoplegia internuklearis

    Tanda dan gejala yang muncul sangat tergantung pada daerah dan luasnya daerah otak 

    yang terkena

    1. !engaruh terhadap status mental

    T"dak sadar 30# $ 40#

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    8/35

    %on&use 45# dar" pas"en '"asanya sadar 

    2. (aerah arter" sere'r" med"a) arter" karot"s "nterna akan men"m'ulkan

    *em"pleg"a kontralateral yang d"serta" hem"anesthes"a +30#,80#-

    &as"a '"la mengena" hem"s&er dom"nant +35#,50#-

    praks"a '"la mengena" hem"s&er non dom"nant+30#-

    3. (aerah arter" sere'r" anter"or akan men"m'ulkan gejala

    *em"pleg"a dan hem"anesthes"a kontralateral terutama tungka" +30#,

    80#-

    /nkont"nens"a ur"n) a&as"a) atau apraks"a tergantung hem"s&er mana yang

    terkena

    4. (aerah arter" sere'r" poster"or 

     yer" spontan pada kepala

    &as"a '"la mengena" hem"s&er dom"nant +35,50#-

    5. (aerah erte'ra 'as"ler akan men"m'ulkan

    er"ng &atal karena mengena" pusat,pusat "tal d" 'atang otak 

    *em"pleg"a alternans atau tetrapleg"a

    %elumpuhan pseudo'ul'ar +kelumpuhan otot mata) kesul"tan menelan)

    emos" la'"l-

    A*'+ ,'+'-& *$'# -"'"% # #$ &"%"# $"+ ,& *"%5:

    1. troke hem"s&er kanan

    *em"parese se'elah k"r" tu'uh

    !en"la"an 'uruk 

    empunya" kerentanan terhadap s"s" kontralateral se'aga" kemungk"nan

    terjatuh ke s"s" yang 'erlaanan

    2. stroke hem"s&er k"r"

    engalam" hem"parese kanan

    !er"laku lam'at dan sangat 'erhat",hat"

    %ela"nan '"dang pandang se'elah kanan

    ("s&ag"a glo'al

    &as"a

    udah &rustas"

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    9/35

    Tanda dan gejala TIK 

    $anifestasi klinik peningkatan tekanan intrakranial banyak dan berariasi.

    %erubahan tingkat kesadaran penderita merupakan indikator yang palingsensitif dari semua tanda peningkatan tekanan intrakranial.

     rias klasik peningkatan tekanan intrakranial adalah F

    1. 8yeri kepala karena regangan duramater dan pembuluh darah.

    . %apiledema yang disebabkan oleh tekanan dan pembengkakan diskus

    optikus.

    4. $untah sering proyektil.

     anda-tanda peningkatan tekanan intrakranial lainnyaF

    1. /ipertermia.

    . %erubahan motorik dan sensorik.

    4. %erubahan berbicara.

    5. 7ejang.

    D. Pat' (a) Stro&e

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    10/35

    E. Pato*!iologi1. Stroke /emoragik

     ahapan pato*sologi terjadinya stroke adalah kerusakan pembuluh darah

    otak, pembuluh darah tidak mampu mengalirkan darah atau pembuluh

    darah pecah dan bagian otak yang memperoleh darah dari pembuluh

    yang rusak tadi fungsinya menjadi terganggu hingga timbul gejala-gejala

    stroke.

     ahapan tersebut tidak terjadi dalam waktu singkat.%ada tahap pertama

    dimana dinding pembuluh darah yang mengalirkan darah ke otak mula-

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    11/35

    mula terkena berupa aterosklerosis pada pembuluh-pembuluh yang kecil.

    %enebalan dinding pembuluh darah ini terjadi berangsung-angsur dan

    diakibatkan oleh hipertensi, )$, peninggian kadar asam urat atau lemak

    dalam darah, perokok berat dll.

    %roses penebalan timbul berangsur-angsur dalam waktu beberapa tahun

    atau akhirnya suatu saat terjadi sumbatan dimana aliran darah yang

    terjadi cukup ditolerir oleh otak. 2khirnya karena sempitnya lumen

    pembuluh darah tersebut tidak cukup lagi memberi darah pada pembuluh

    darah otak ini menyebabkan kerapuhan dan pembuluh darah menjadi

    pecah dan timbul perdarahan. %ada saat dimana pembuluh darah tersebut

    pecah atau tersumbat hingga aliran darah tidak cukup lagi memberi darah

    lalu timbul gejala-gejala neurologik berupa kelumpuhan, tidak bisa bicara

    atau pingsan, diplopia secara mendadak. Sumbatan pembuluh darah otak

    dapat juga terjadi akibat adanya bekuan-bekuan darah dari luar otak

    (jantung atau pembuluh besar tubuh# atau dari pembuluh darah leher

    (karotis# yang terlepas dari dinding pembuluh tersebut dan terbawa ke

    otak lalu menyumbat. 7arena fungsi otak bermacam-macam, maka gejala

    stroke juga timbul tergantung pada daerah mana otak yang terganggu.

    %enyumbatan atau pecahnya pembuluh darah secara mendadak dapat

    menimbulkan gejala dan tanda-tanda neurologik yang memiliki sifat,

    mendadak, tidak ada gejala-gejala dini atau gejala peningkatan dan

    timbulnya iskemi atau kerusakan otak,gejala neurologik yang timbul

    selalau terjadi pada satu sisi badan, gejala-gejala klinik yang timbul

    mencapai maksimum beberapa jam setelah serangan . @mumnya kurang

    dari 5 jam, jadi misalnya pagi hari serangan stroke timbul berupa

    kelemahan pada badan sebelah kanan kemudian berangsur-angsur

    menjadi lumpuh sama sekali.%erdarahan pada stroke hemoragik biasanya terjadi pada intraserebral dan

    subarachnoid. %erdarahan intraserebral biasanya timbul karena pecahnya

    mikroaneurisma (=erry aneurysm# akibat hipertensi maligna. %ecahnya

    pembuluh darah otak terutama karena hipertensi ini mengakibatkan darah

    masuk ke dalam jaringan otak, membentuk massa atau hematom yang

    menekan jaringan otak dan menimbulkan oedema di sekitar otak.

    %eningkatan I7 yang terjadi dengan cepat dapat mengakibatkan

    kematian yang mendadak karena herniasi otak. %erdarahan intra cerebral

    sering dijumpai di daerah putamen, talamus, sub kortikal, nukleuskaudatus, pon, dan cerebellum. /ipertensi kronis mengakibatkan

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    12/35

    perubahan struktur dinding permbuluh darah berupa lipohyalinosis atau

    nekrosis brinoid.%erdarahan subarachnoid (%S2# terjadi akibat pembuluh darah disekitar

    permukaan otak pecah, sehingga terjadi ekstraasasi darah ke ruang

    subarachnoid. %erdarahan subarachnoid umumnya disebabkan oleh

    rupturnya aneurisma sakular atau perdarahan dari arterioenous

    malformation (23$#.. Stroke 8on /emoragik4. Infark ischemic cerebri sangat erat hubungannya dengan

    aterosklerosis dan arteriosklerosis. 2terosklerosis dapat menimbulkan

    bermacam-macam manifestasi klinis dengan cara0

    1.  $enyempitkan lumen pembuluh darah dan mengakibatkan

    insu*siensi aliran darah.

    .  Aklusi mendadak pembuluh darah karena terjadinya thrombus dan

    perdarahan aterm.

    4.  )apat terbentuk thrombus yang kemudian terlepas sebagai emboli.

    5.  $enyebabkan aneurisma yaitu lemahnya dinding pembuluh darah

    atau menjadi lebih tipis sehingga dapat dengan mudah robek.

    Baktor yang mempengaruhi aliran darah ke otak0

    1.  7eadaan pembuluh darah.

    .  7eadan darah 0 iskositas darah meningkat, hematokrit meningkat,aliran darah ke otak menjadi lebih lambat, anemia berat, oksigenasi

    ke otak menjadi menurun.

    4.   ekanan darah sistemik memegang peranan perfusi

    otak. Atoregulasi otak yaitu kemampuan intrinsik pembuluh darah

    otak untuk mengatur agar pembuluh darah otak tetap konstan

    walaupun ada perubahan tekanan perfusi otak.

    5.  7elainan jantung menyebabkan menurunnya curah jantung dan

    karena lepasnya embolus sehingga menimbulkan iskhemia otak.

    Suplai darah ke otak dapat berubah pada gangguan fokal (thrombus,

    emboli, perdarahan dan spasme askuler# atau oleh karena

    gangguan umum (/ypoksia karena gangguan paru dan jantung#.

    2rterosklerosisseringGcenderung sebagai faktor penting terhadap

    otak. hrombus dapat berasal dari Hak arterosklerotik atau darah

    dapat beku pada area yang stenosis, dimana aliran darah akan

    lambat atau terjadi turbulensi. Aklusi pada pembuluh darah serebral

    oleh embolus menyebabkan oedema dan nekrosis diikuti thrombosis

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    13/35

    dan hypertensi pembuluh darah. %erdarahan intraserebral yang

    sangat luas akan menyebabkan kematian dibandingkan dari

    keseluruhan penyakit cerebroaskuler. 2noksia serebral dapat

    reersibel untuk jangka waktu 5- menit. %erubahan irreersible

    dapat anoksia lebih dari 1! menit. 2noksia serebral dapat terjadi oleh

    karena gangguan yang berariasi, salah satunya cardiac arrest.

    +. Pe#eri&!aan Diagno!ti&   $enurut ()oenges dkk, 1"""# pemeriksaan diagnostik yang dapat

    dilakukan pada penyakit stroke adalah01. 2ngiogra* serebral0 membantu menentukan penyebab stroke secara

    spesi*k seperti perdarahan, obstruksi arteri atau adanya titik oklusiG

    ruptur.. ;-scan0 memperhatikan adanya edema, hematoma, iskemia, dan

    adanya infark.4. %ungsi lumbal0 menunjukkan adanya tekanan normal dan biasanya

    ada thrombosis, emboli serebral, dan I2 (ransient Ischaemia 2ttack#

    atau serangan iskemia otak sepintas. ekanan meningkat dan cairan

    yang mengandung darah menunjukkan adanya hemoragik

    subarakhnoid atau perdarahan intra kranial. 7adar protein total

    meningkat pada kasus thrombosis sehubungan dengan adanya prosesinHamasi.

    5. $9I ($agnetic 9esonance Imaging#0 menunjukkan daerah yang

    mengalami infark, hemoragik, dan malformasi arterioena.6. @ltrasonogra* )oppler0 mengidenti*kasi penyakit arterioena.

    . ::E (:lectroencephalography#0 mengidenti*kasi penyakit didasarkan

    pada gelombang otak dan mungkin memperlihatkan daerah lesi yang

    spesi*k.

    0 menggambarkan perubahan kelenjar lempeng pineal daerah

    yang berlawanan dari massa yang meluas, kalsi*kasi karotis interna

    terdapat pada thrombosis serebral.

    +. aboratorium0

    • @rin0 glukosa, protein, berat jenis, dan sedimen

    • )arah0

    o )arah rutin0 /b, hematokrit, leukosito :) (askulitis#

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    14/35

    o Elukosa darah, sewaktu, puasa, %%

    o 7reatinin dan urea (fungsi ginjal#

    o ipid darah (kolesterol total, ), /), trigliserida#

    o :lektrolit (8a, 7#

    o 'aktu perdarahan

    G. Penatala&!aan $edi!%enatalaksanaan penderita dengan S/ adalah sebagai berikut01. %osisi kepala dan badan atas !-4! derajat, posisi miring jika muntah

    dan boleh dimulai mobilisasi bertahap jika hemodinamika stabil.. =ebaskan jalan nafas dan pertahankan entilasi yang adekuat, bila

    perlu diberikan ogsigen sesuai kebutuhan.4. anda-tanda ital diusahakan stabil

    5. =ed rest6. 7oreksi adanya hiperglikemia atau hipoglikemia. %ertahankan keseimbangan cairan dan elektrolit

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    15/35

     ekanan darah0 sebaiknya diperiksa dalam posisi yang berbeda, kaji

    tekanan nadi, dan kondisi patologis.

    %ulse rate meningkatGmenurun tergantung dari mekanisme

    kompensasi, sistem konduksi jantung & pengaruh sistem saraf 

    otonom.

    9espiratory rate

    Suhu

    c. %emeriksaan Bisik

    a# 7eadaan umum

    7esadaran 0 umumnya mengalami penurunan kesadaran.

    Suara bicara 0 kadang mengalami gangguan yaitu sukardimengerti, kadang tidak bisa bicara.

     anda-tanda ital 0 tekanan darah meningkat, denyut nadi

    berariasi.

    b# %emeriksaan integumen

    7ulit 0 jika klien kekurangan oksigen, kulit akan tampak pucat

    dan jika kekurangan cairan maka turgor kulit akan

    buruk. )i samping itu perlu juga dikaji tanda-tanda

    dekubitus terutama pada daerah yang menonjol karena

    klien stroke hemoragik harus bed rest -4 minggu.

    7uku 0 perlu dilihat adanya clubbing *nger, cyanosis.

    9ambut0 umumnya tidak ada kelainan.

    c# %emeriksaan kepala dan leher

    7epala 0 bentuk normocephalik.

    $uka 0 umumnya tidak simetris yaitu mencong ke salah

    satu sisi.

    eher 0 kaku kuduk jarang terjadi. (Satyanegara, 1""+#

    d# %emeriksaan dada

    %ada pernafasan kadang didapatkan suara nafas terdengar ronchi,

    wheezing ataupun suara nafas tambahan, pernafasan tidak teratur

    akibat penurunan reHeks batuk dan menelan.

    e# %emeriksaan abdomen

    )idapatkan penurunan peristaltik usus akibat bed rest yang lama,

    dan kadang terdapat kembung.

    f# %emeriksaan inguinal, genetalia, anus

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    16/35

    7adang terdapat incontinensia atau retensio urine.

    g# %emeriksaan ekstremitas

    Sering didapatkan kelumpuhan pada salah satu sisi tubuh.

    h# %emeriksaan neurologi

    %emeriksaan nerus cranialis 0 @mumnya terdapat gangguan

    nerus cranialis 3II dan >II central.

    %emeriksaan motorik 0 /ampir selalu terjadi kelumpuhan G

    kelemahan pada salah satu sisi tubuh.

    %emeriksaan sensorik 0 )apat terjadi hemihipestesi.

    %emeriksaan reHeks 0 %ada fase akut reHek *siologis sisi yang

    lumpuh akan menghilang. Setelah

    beberapa hari reHeks *siologis akan

    muncul kembali didahuli dengan reHeks

    patologis.(usuf $isbach, 1"""#

    d. %emeriksaan )iagnostik

    a# %emeriksaan radiologi

    ; scan 0 )idapatkan hiperdens fokal, kadang-kadang

    masuk entrikel, atau menyebar ke

    permukaan otak. (inardi 'idjaja, 1""4#

    $9I 0 @ntuk menunjukkan area yang mengalami

    hemoragik. ($arilynn :. )oenges, !!!#

    2ngiogra* serebral 0 @ntuk mencari sumber perdarahan seperti

    aneurisma atau malformasi askuler.

    (Satyanegara, 1""+#

    %emeriksaan foto thoraJ 0 )apat memperlihatkan keadaan jantung,

    apakah terdapat pembesaran entrikel kiri

    yang merupakan salah satu tanda hipertensi

    kronis pada penderita stroke. (usuf $isbach,

    1"""#.

    b# %emeriksaan laboratorium

    %ungsi lumbal 0 %emeriksaan likuor yang merah biasanya

    dijumpai pada perdarahan yang masif,

    sedangkan perdarahan yang kecil biasanya

    warna likuor masih normal (Jantokhrom#

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    17/35

    sewaktu hari-hari pertama. (Satyanegara,

    1""+#

    %emeriksaan darah rutin

    %emeriksaan kimia darah 0 %ada stroke akut dapat terjadi

    hiperglikemia. Eula darah dapat mencapai

    6! mg dalam serum dan kemudian

    berangsur-angsur turun kembali. (usuf 

    $isbach, 1"""#

    %emeriksaan darah lengkap 0 @ntuk mencari kelainan pada darah

    itu sendiri. (inardi 'idjaja, 1""4#

    %engkajian menurut )ongoes

    1. %engkajian %rimer

     Airay 

    2danya sumbatanGobstruksi jalan napas oleh adanya penumpukan sekret

    akibat kelemahan reHek batuk

     Breathing

    7elemahan menelanG batukG melindungi jalan napas, timbulnya

    pernapasan yang sulit dan atau tak teratur, suara nafas terdengar

    ronchi Gaspirasi!irculation

     ) dapat normal atau meningkat , hipotensi terjadi pada tahap lanjut,

    takikardi, bunyi jantung normal pada tahap dini, disritmia, kulit dan

    membran mukosa pucat, dingin, sianosis pada tahap lanjut

    . %engkajian Sekunder

    • 2ktiitas dan istirahat

    )ata Subyektif0

    7esulitan dalam beraktiitas F kelemahan, kehilangan sensasi atau

    paralysis

    $udah lelah, kesulitan istirahat ( nyeri atau kejang otot#.

    )ata obyektif0

    %erubahan tingkat kesadaran.

    %erubahan tonus otot ( Haksid atau spastic#, paraliysis

    ( hemiplegia #, kelemahan umum.

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    18/35

    •  Sirkulasi

    )ata Subyektif0

    9iwayat penyakit jantung ( penyakit katup jantung, disritmia, gagal

     jantung, endokarditis bacterial #

     %olisitemia.

    )ata obyektif0

    /ipertensi arterial

    )isritmia, perubahan :7E

    %ulsasi 0 kemungkinan berariasi

    )enyut karotis, femoral dan arteri iliaka atau aorta abdominal

    • Integritas ego

    )ata Subyektif0

    %erasaan tidak berdaya, hilang harapan

    )ata obyektif0

    :mosi yang labil dan marah yang tidak tepat, kesediahan ,

    kegembiraan kesulitan berekspresi diri

    • :liminasi

    )ata Subyektif 

    Inkontinensia

    2nuria

    )istensi abdomen (kandung kemih sangat penuh#

     idak adanya suara usus (ileus paralitik#

    • $akanG minum

    )ata Subyektif0

    8afsu makan hilang

    8ausea G omitus menandakan adanya %I7, kehilangan sensasi

    lidah , pipi , tenggorokan, disfagia.

    9iwayat )$, %eningkatan lemak dalam darah.

    )ata obyektif0

    %roblem dalam mengunyah ( menurunnya reHek palatum dan faring

    #

    Abesitas ( factor resiko#

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    19/35

    • Sensori neural

    )ata Subyektif0

    %using G syncope ( sebelum ;32 G sementara selama I2 #

    8yeri kepala 0 pada perdarahan intra serebral atau perdarahan sub

    arachnoid.

    7elemahan, kesemutanGkebas, sisi yang terkena terlihat seperti

    lumpuhGmati

    %englihatan berkurang

    Sentuhan 0 kehilangan sensor pada sisi kolateral pada ekstremitas

    dan pada muka ipsilateral ( sisi yang sama #

    Eangguan rasa pengecapan dan penciuman

    )ata obyektif0

    Status mental F koma biasanya menandai stadium perdarahan ,

    gangguan tingkah laku (seperti0 letergi, apatis, menyerang# dan

    gangguan fungsi kognitif 

    :kstremitas 0 kelemahan G paraliysis ( kontralateral pada semua

     jenis stroke, genggaman tangan tidak imbang, berkurangnya reHek

    tendon dalam ( kontralateral #

    'ajah0 paralisis G parese ( ipsilateral #

    2fasia ( kerusakan atau kehilangan fungsi bahasa, kemungkinan

    ekspresifG kesulitan berkata kata, reseptif G kesulitan berkata kata

    komprehensif, global G kombinasi dari keduanya.

    7ehilangan kemampuan mengenal atau melihat, pendengaran,

    stimuli taktil

    2praksia 0 kehilangan kemampuan menggunakan motorik

    9eaksi dan ukuran pupil 0 tidak sama dilatasi dan tak bereaksi padasisi ipsi lateral

     

    • 8yeri G kenyamanan

    )ata Subyektif0

    Sakit kepala yang berariasi intensitasnya

    )ata obyektif0

     ingkah laku yang tidak stabil, gelisah, ketegangan otot G fasial

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    20/35

    • 9espirasi

    )ata Subyektif0

    %erokok (factor resiko#

    • 7eamanan

    )ata obyektif0

    $otorikGsensorik 0 masalah dengan penglihatan

    %erubahan persepsi terhadap tubuh, kesulitan untuk melihat objek,

    hilang kewasadaan terhadap bagian tubuh yang sakit

     idak mampu mengenali objek, warna, kata, dan wajah yang pernah

    dikenali

    Eangguan berespon terhadap panas, dan dinginGgangguan regulasi

    suhu tubuh

    Eangguan dalam memutuskan, perhatian sedikit terhadap

    keamanan, berkurang kesadaran diri

    7aji risiko jatuhnya

    7aji Skor 2)nya

    •  Interaksi social

    )ata obyektif0

    %roblem berbicara, ketidakmampuan berkomunikasi

    (Doenges "# $arilynn#%&&& hal %'%#.

    I. Diagno!a Ke,era(atan

    $erupakan pernyataan yang menjelaskan status kesehatan baik aktual

    maupun potensial. %erawat memakai proses keperawatan dalam

    mengidenti*kasi dan mengsintesa data klinis dan menentukan interensi

    keperawatan untuk mengurangi, menghilangkan, atau mencegah masalah

    kesehatan klien yang menjadi tanggung jawabnya.

    1. Eangguan perfusi jaringan cerebral berhubungan dengan gangguan

    aliran darah sekunder akibat peningkatan tekanan intracranial.. Eangguan komunikasi erbal berhubungan dengan kehilangan kontrol

    otot facial atau oral.4. Eangguan mobilitas *sik berhubungan dengan kerusakan neuromuscular5. 9esiko gangguan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh berhubungan

    dengan ketidakmampuan menelan.6. )e*cit perawatan diri berhubungan dengan hemipareseGhemiplegi.

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    21/35

    . 9esiko terjadinya ketidakefektifan bersihan jalan nafas yang

    berhubungan dengan menurunnya reHeks batuk dan menelan,

    imobilisasi.

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    22/35

    16 mm/g#

    . mendemonstrasika

    n kemampuan

    kognitif yang

    ditandai dengan0 

    a. berkomunikasi

    dengan jelas

    dan sesuai

    dengan

    kemampuan

    b. menunjukkan

    perhatian,

    konsentrasi dan

    orientasi

    c. memproses

    informasi

    d. membuat

    keputusan

    dengan benar

    e. menunjukkanfungsi sensori

    motori cranial

    yang utuh 0

    tingkat

    kesadaran

    mambaik, tidak

    ada gerakan

    gerakan

    inolunter

    untuk proteksi

    ". =atasi gerakan pada

    kepala, leher dan

    punggung

    1!. $onitor kemampuan

    =2=

    11. 7olaborasi pemberian

    analgetik

    1. $onitor adanya

    tromboplebitis

    14. )iskusikan menganai

    penyebab perubahan

    sensasi

    2. Eangguan

    komunikasi

    erbal

    berhubungan

    dengan

    kehilangan

    kontrol otot

    NOC1. 2nJiety self control. ;oping4. Sensory function 0

    hearing & ision5. Bear self controlKriteria 'a!il /1. 7omunikasi 0

    penerimaan,

    NICCo##niation

    En'ane#ent / S,ee'

    De*it.1. Eunakan penerjemah,

     jika diperlukan. =eri satu kalimat simple

    setiap bertemu, jika

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    23/35

    facial atau oral. interpretasi, dan

    ekspresi pesan

    lisan, tulisan, dan

    non erbal

    meningkat.. 7omunikasi

    ekspresif (kesulitan

    berbicara# 0

    ekspresif pesan

    erbal dan atau non

    erbal yang

    bermakna.

    4. 7omunikasi resptif

    (kesulitan

    mendengar# 0

    penerimaan

    komunikasi dan

    interpretasi pesan

    erbal danGatau non

    erbal.

    5. Eerakanterkoordinasi 0

    mampu

    mengkoordinasi

    gerakan dalam

    menggunakan

    isyarat6. %engolahan

    informasi 0 klienmampu untuk

    memperoleh,

    mengatur, dan

    menggunakan

    informasi. $ampu mengontrol

    respon ketakutan

    dan kecemasanterhadap

    diperlukan4. )orong pasien untuk

    berkomunikasi secara

    perlah dan untuk

    mengulangi permintaan5. =erikan pujian positif Co##niation

    En'ane#ent / Hearing

    De*!itCo##niation

    En'ane#ent / 3i!al

    de*!itAn!iet) RedtionAti4e Li!tening

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    24/35

    ketidakmapuan

    berbicara

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    25/35

    klien memerlukan.. 2jarkan pasien

    bagaimana merubah 

    posisi dan berikan

    bantuan jika diperlukan

    7. 9esiko

    gangguan

    nutrisi kurang

    dari kebutuhan

    tubuh

    berhubungan

    dengan

    ketidakmampua

    n menelan.

    NOC /1. 8utritional Status. 8utritional Status 0

    food and Huid

    intake4. 8utritional Status 0

    nutrient intake5. 'eight control

    Kriteria Ha!il /1. 2danya peningkatan

    berat badan sesuai

    dengan tujuan. =erat badan ideal

    sesuai dengan

    tinggi badan4. $ampu

    mengidenti*kasi

    kebutuhan nutrisi5. idak ada tanda-

    tanda malnutrisi6. $enunjukkkan

    peningkatan fungsi

    pengecapan dari

    menelan. idak terjadi

    penurunan berat

    badan yang berarti

    NIC /Ntri!ion $anage#ent

    1. 7aji adanya alergi

    makanan. 7olaborasi dengan ahli

    gizi untuk menentukan

     jumlah kalori dan

    nutrisi yang dibutuhkan

    pasien4. 2njurkan pasien untuk

    meningkatkan intake Be5. 2njurkan pasien untuk

    meningkatkan protein

    dan itamin ;6. $onitor jumlah nutrisi

    dan kandungan kalori. =erikan informasi

    tentang kebutuhan

    nutrisi

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    26/35

    selama jam makan. $onitor mual muntah

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    27/35

    mandi0 mampu

    untuk

    membersihkan

    tubuh sendiri

    secara mandiri

    dengan atau tanpa

    alat bantu

    5. %erawatan diri

    hygiene0 mampu

    untuk

    mempertahankan

    kebersihan dan

    penampilan yang

    rapi secara

    mandiri dengan

    atau tanpa alat

    bantu

    6. %erawatan diri

    hygiene oral0

    mampu untukmerawat mulut

    dan gigi secara

    mandiri dengan

    atau tanpa alat

    bantu

    . $ampu

    mempertahankan

    mobilitas yang

    diperlukan untuk

    ke kamar mandi

    dan menyediakan

    perlengkapan

    mandi

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    28/35

    mengetahui

    kebutuhan

    bantuan untuk

    eliminasi

    ". $ampu untuk

    mengenakan

    pakaian dan

    berhias sendiri

    secara mandiri

    atau tanpa alat

    bantu

    1!.$enggunakan

    pakaian secara

    rapi dan bersih

    11.$ampu melepas

    pakaian, kaus kaki

    dan sepatu

    1.$enunjukkan

    rambut yang rapi

    dan bersih14.$enggunakan tata

    rias

    Sel" are a!!i!tane/

    dre!!ing:groo#ing

    1. %antau tingkat

    kekuatan dan toleransi

    aktiitas

    . %antau peningkatan

    dan penurunan

    kemampuan untuk

    berpakaian dan

    melakukan perawatan

    rambut4. Sediakan pakaian

    pasien pada tempat

    yang mudah dijangkau

    (di samping tempat

    tidur#

    5. Basilitasi pasien untuk

    menyisir rambut, bila

    memungkinkan

    6. )ukung kemandirian

    dalam berpakaian,

    berhias, bantu pasien

     jika diperlukan

    . %ertahankan priasi

    saat pasien berpakaian

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    29/35

    menarik pakaian jika

    diperlukan

    ". =eri pujian atas usaha

    untuk berpakaian

    sendiri

    1!.Eunakan terapi *sik

    dan okupasi sebagai

    sumber dalam

    perencanaan tindakan

    pasien dalam

    perawatan pasien

    dengan alat bantu;. 9esiko

    terjadinya

    ketidakefektifan

    bersihan jalan

    nafas yang

    berhubungan

    dengan

    menurunnya

    reHeks batuk

    dan menelan,

    imobilisasi.

    NO6:

    1. esp"ratory status

    ent"lat"on. 9espiratory

    status 0 2irway

    patency4. 2spiration ;ontrol

    7riteria /asil 0

    1. $endemonstrasika

    n batuk efektif dan

    suara nafas yang

    bersih, tidak ada

    sianosis dan

    dyspneu (mampu

    mengeluarkan

    sputum, bernafas

    dengan mudah,

    tidak ada pursed

    lips#. $enunjukkan jalan

    nafas yang

    paten (klien tidak

    merasa tercekik,

    irama nafas,

    NI6 :

    "ray suct"on1. %astikan kebutuhan

    oralGtracheal

    suctioning.. =erikan A 1-

    literGmnt, metode

    dengan pemasangan

    nasal kanul.4. 2njurkan pasien untuk

    istirahat dan napas

    dalam (bagi anak usia

    diatas 6#5. %osisikan pasien untuk

    memaksimalkan

    entilasi6. akukan *sioterapi

    dada jika perlu. 7eluarkan sekret

    dengan batuk atau

    suction

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    30/35

    frekuensi

    pernafasan dalam

    rentang normal,

    tidak ada suara

    nafas abnormal#4. $ampu

    mengidenti*kasika

    n dan mencegah

    faktor yang

    penyebab.

    udara 7assa basah

    8a;l embab11.=erikan antibiotik1.2tur intake untuk

    cairan mengoptimalkankeseimbangan.

    14.$onitor respirasi dan

    status A15.%ertahankan hidrasi

    yang adekuat untuk

    mengencerkan sekret16.elaskan pada pasien

    dan keluarga tentang

    penggunaan peralatan 0

    A, Suction, Inhalasi.

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    31/35

     proses per'a"kan

    kul"t dan

    mencegah

    terjad"nya sedera

     'erulang

    4. ampu

    mel"ndung" kul"t

    dan

    mempertahankan

    kelem'a'an kul"t

    dan peraatan

    alam"

    pada derah yang

    tertekan

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    32/35

    6. idak ada spasme 

    bladder =alance

    cairan seimbang

    pada abdomen.. 9isiko jatuh

    berhubungan

    dengan

    penurunan

    kesadaran.

    NOC1. rauma 9isk Bor. Injury 9isk forKriteria Ha!il /1. 7eseimbangan. Eerakan

    terkoordinasi 0

    kemampuan otot

    untuk bekerja sama

    secara olunteer

    untuk melakukan

    gerakan yang

    bertujuan4. %rilaku pencegahan

     jatuh

    5. idak ada kejadian

     jatuh

    NIC+all Pre4ention

    1. $engidenti*kasi faktor

    resiko pasien terjadinya

     jatuh

    .   kaji kemampuan

    mobilitas pasien

    4. $onitor tanda L tanda

    ital

    5. =antu pasien dalam

    berjalan atau mobilisasi

    6. ;iptakan lingkungan

    yang aman bagi pasien

    . =erikan alat =antu jika

    diperlukan

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    33/35

    nyeri (tahu

    penyebab nyer,

    mampu

    menggunakan

    teknik

    nonfarmakologi

    untuk mengurangi

    nyeri, mencari

    bantuan#

    . $elaporkan bahwa

    nyeri berkurang

    dnegan

    menggunakan

    manajemen nyeri

    4. $ampu mengenali

    nyeri (skala,

    intensitas,

    frekuensi dan

    tanda nyeri#

    5. $enyatakan rasanyaman setelah

    nyeri berkurang

    6. anda ital dalam

    rentang normal

    . idak mengalami

    gangguan tidur

    . Abserasi reaksi

    nonerbal dari

    ketidaknyamanan

    4. =antu pasien dan

    keluarga untuk mrncari

    dan menemukan

    dukungan

    5. 7ontrol lingkungan

    yang dapat

    mempengaruhi nyeri

    seperti suhu rungan,

    pencahayaan dan

    kebisingan

    6. 7urangi faktor

    presipitasi nyeri

    . 7aji tipe dan sumber

    nyeri untuk

    menentukan interensi

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    34/35

    K. Re"eren!i

    )oenges. $.:F $oorhouse. $.BF Eeissler. 2.;. (1"""#. (encana Asuhan

    eperaatan : Pedoman untuk Perencanaan dan Pendokumentasian

    Peraatan Pasien edisi *. akarta0 :E;.

    828)2 Internasional.  !1. Diagnosis eperaatan Denisi danlasikasi. akarta0%enerbit =uku 7edokteran.:E;

    8anda 8ic-8oc.!14. Aplikasi Asuhan eperaatan Berdasarkan Diagnosa$edis dan +anda#,ilid -.akarta0$edia2ction%ublishing

    %rice, S.2 & 'ilson. .$. (!!#. Patosiologi : onsep linis ProsesProses

    Penyakit "disi / 0ol %. akarta0 :E;

    Smeltzer, S.; & =are, =.E. (!!#. Buku A1ar eperaatan $edikal Bedah"disi 2 0ol *. akarta0 :E;

     arwoto, dkk. !!+. 7eperawatan $edikal =edah .akarta0 rans Info $edia.

     Yayasan Stroke Indonesia.!!".Sekilas entang Stroke.diakses pada

    8oember !16 http0GGwww.yastroki.or.idGberita.php .

    $engetahui

    %embimbing %raktik $ahasiswa

    8i %utu 2yu Saitri

    8I%. 8I$.%!

  • 8/17/2019 laporan pendahuluan strock

    35/35

      $engetahui

      %embimbing Institusi

     8I%.