laporan pengukuran kadar air dan kalibrasi alat ukur
TRANSCRIPT
8/20/2019 LAPORAN Pengukuran Kadar Air Dan Kalibrasi Alat Ukur
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pengukuran-kadar-air-dan-kalibrasi-alat-ukur 1/10
Hari, tanggal : Jum’at, 19 Februari 2016 Asisten Praktikum
Tempat : Lab. TPPHP 1.M. Khoirur Roziqin (F14120017)
Waktu : 07.00-10.00 2.Putri Layla Andini (F14120075)
3.Hendi Okta K (F14120100)
4.Sri Ichfana H (F14120114)
LAPORAN MATA KULIAH
TEKNIK PENGOLAHAN PANGAN
KALIBRASI ALAT UKUR KADAR AIR
Disusun Oleh:
RIZKI AHMAD FARIS (F14130106)
TEKNIK MESIN DAN BIOSISTEM
FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2015
8/20/2019 LAPORAN Pengukuran Kadar Air Dan Kalibrasi Alat Ukur
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pengukuran-kadar-air-dan-kalibrasi-alat-ukur 2/10
PENDAHULUAN
Latar Belakang
Kalibrasi yaitu memastikan hubungan antara harga-harga yang ditunjukkan
oleh suatu alat ukur dengan harga yang sebenarnya dari besaran yang diukur. Bila
berbicara kalibrasi maka kita membahas tentang rangkaian kegiatan pengukuran
instrumen-instrumen ukur secara perbandingan maupun langsung terhadap standar
acuan (Renanta, 2009 ).
Kadar air adalah persentase kandungan air suatu bahan yang dapat dinyatakan
berdasarkan berat basah (wet basis) atau berdasarkan berat kering (dry basis). Kadar
air berat basah mempunyai batas maksimum teoritis sebesar 100 persen, sedangkan
kadar air berdasarkan berat kering dapat lebih dari 100 persen (Syarif dan Halid,
1993). Kadar air suatu bahan biasanya dinyatakan dalam persentase berat bahan
basah, misalnya dalam gram air untuk setiap 100 gr bahan disebut kadar air berat basah. Berat bahan kering adalah berat bahan setelah mengalami pemanasan
beberapa waktu tertentu sehingga beratnya tetap (konstan). Pada proses pengeringan
air yang terkandung dalam bahan tidak dapat seluruhnya diuapkan.
Pengukuran kadar air di laboratorium biasanya dilakukan dengan
menggunakan metode oven yang merupakan metode secara langsung. Metode ini
juga dapat digunakan untuk mengkalibrasi moisture tester sebagai pengukur tidak
langsung kandungan air dalam suatu benih. Metode tidak langsung ini memberikan
hasil yang cukup cepat, misalnya untuk menentukan perlu tidaknya pengeringan
lebih lanjut (Schmidt, 2000).
Di dalam batas tertentu makin rendah kadar air benih makin lama daya hidup
benih tersebut. Kadar air optimum dalam penyimpanan bagi sebagian besar benihadalah antara 6% - 8%. Kadar air yang terlalu tinggi dapat menyebabkan benih
berkecambah sebelum ditanam. Sedang dalam penyimpanan menyebabkan naiknya
aktivitas pernapasan yang dapat berakibat terkuras habisnya bahan cadangan
makanan dalam benih. Selain itu, merangsang perkembangan cendawan pathogen di
dalam tempat penyimpanan. Tetapi perlu diingat bahwa kadar air yang terlalu rendah
akan menyebabkan kerusakan pada embrio (Hasanah et al ., 2003)
Tujuan
1. Tujuan dari praktikum kali ini adalah:
a. Mengetahui metode pengukuran kadar air biji-bijian
b. Mengetahui cara penggunaan alat ukur kadar air biji-bijian
c. Mengetahui kandungan kadar air biji-bijian
d. Membandingkan hasil pengukuran kadar air beras antara yang diukur
menggunakan Oven dengan Kett Moisture Tester
8/20/2019 LAPORAN Pengukuran Kadar Air Dan Kalibrasi Alat Ukur
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pengukuran-kadar-air-dan-kalibrasi-alat-ukur 3/10
METODE
Praktikum kalibrasi alat ukur kadar air dilaksanakan pada hari Jum’at, 19
Februari 2016 di Laboratorium Teknik Pengolahan Pangan dan Hasil Pertanian.
Alat dan Bahan
Peralatan : Timbangan analitik, Oven, Grain Moisture Tester, Kett Moisture Tester,
Crown Moisture Tester, cawan dan desikator. Bahan yang digunakan adalah gabah
dengan kadar air yang bervariasi.
Bahan : gabah kadai air rendah (13-17% bb) dan gabah kadar air tinggi (20-30% bb)
Prosedur Kerja
A. Prosedur penggunaan kett moisture tester
B.
Pengukuran dengan Crown Moisture Tester
Mulai Kalibrasi alat Kett
Moisture Tester
Giling masing-masing tipe
gabah
Masukkan tipe-tipe gabahtersebut ke dalam Kett
Moisture Tester
Tekan tuas pengukur pada
Kett Moisture Tester
Hitung rata-rata kadar
airnya
Input data gabah
ke a likasi excel
Diperolehlah kadar air rata-
rata
MulaiKalibrasi Crown Moisture
Tester
Bersihkan alat handle
dengan kuas
Masukkan masing-masing
tipe gabah ke dalam
Crown Moisture Tester
Tekan tuas pengukur pada
Crown Moisture TesterInput data gabah
ke a likasi excel
Hitung rata-rata kadar
airnyaDiperolehlah kadar air rata-
rata
8/20/2019 LAPORAN Pengukuran Kadar Air Dan Kalibrasi Alat Ukur
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pengukuran-kadar-air-dan-kalibrasi-alat-ukur 4/10
C.
Pengukuran dengan Grain Moisture Tester
a
D. Pengukuran dengan Metode Oven
MulaiKalibrasi Grain Moisture
Test
Amati terlebih dahulu
table dari alat, lalu ikuti
instruksi en ukuran
Timbang gabah sesuai
dengan angka yang tertera
di tabel
Masukkan gabah kedalam
Frain Moisture Tester
Input data gabah
ke aplikasi excel
Hitung rata-rata kadar
airnya
Diperolehlah kadar air rata-
rata
MulaiTimbang gabah seberat
5-6 gram.
Letakkan gabah
kedalam desikator
Masukkan Gabah
kedalam ovenMasukkan gabah kedalam
Oven
Tunggu sampai
dengan 72 jam
Keluarkan gabah dari
oven dan timbang
Diperolehlah kadar air rata-
rata
Input data gabah
ke aplikasi excelHitung rata-rata kadar
airnya
8/20/2019 LAPORAN Pengukuran Kadar Air Dan Kalibrasi Alat Ukur
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pengukuran-kadar-air-dan-kalibrasi-alat-ukur 5/10
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Tabel 1. Pengukuran kadar air gabah pada kadar air gabah dengan kett moisture
tester
Jenis GabahKadar Air (%) pada ulangan ke-
Rata-rata (%)1 2 3
A 12.8 12.7 12.7 12.73
B 14.2 14.35 14.4 14.32
C 16.8 16.6 16.8 16.73
D 19 19 19 19
Tabel 2 Pengukuran kadai air gabah pada kadar air dengan grain moisture tester
Jenis
Gabah
Kadar Air (%) Rata-
rata1 2 3
A 10.4 10.8 10.4 10.53
B 12 12.8 12.4 12.40
C 14.8 15 15 14.93
D 16.3 16.9 16.6 16.60
Tabel 3. Pengukuran kadar air gabah pada kadar air dengan crown moisture tester
Jenis
Gabah
Kadar Air (%)Rata-
rataUlangan-
1
Ulangan-
2
Ulangan-
3
A 13.3 13.1 13.1 13.17
B 14.6 14.4 14.7 14.57
C 16.6 16.8 16.4 16.60
D 18.2 18.4 18.2 18.27
Tabel 4. Pengukuran kadar air gabah pada kadar air dengan oven
Jenis Gabah No
Cawan
Berat
Cawan (g)
Berat Cawan
+ Bahan
(sebelum
oven) (g)
Berat Cawan +
Bahan (setelah
oven) (g)
Kadar
air
(%bk)
kadar air
(%bb)
A 22 2.24 7.79 7.33 8.94 8.21
B 23 2.29 7.83 7.09 15.37 13.33
C 25 2.44 7.22 6.85 8.47 7.81
D 40 2.14 7.43 6.38 24.81 19.88
Rata-rata 14.40 12.31
8/20/2019 LAPORAN Pengukuran Kadar Air Dan Kalibrasi Alat Ukur
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pengukuran-kadar-air-dan-kalibrasi-alat-ukur 6/10
Tabel 5. Pengukuran kadar air rata-rata dari masing-masing kelompok
Grafik 1. Kalibrasi kadar air pada pengukuran dengan alat ukur Kett Moister Tester
dengan kadar air pada pengukuran menggunakan metode Oven .
Grafik 2. Kalibrasi kadar air pada pengukuran dengan alat ukur Grain Moisture
Tester dengan kadar air pada pengukuran menggunakan metode Oven.
y = 0.7972x
R² = 0.3669
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
0.00 5.00 10.00 15.00 20.00 K a d a r A i r O v e n ( % )
Kadar Air Alat Kett Grain Mouster Tester (%)
Kalibrasi Kett Mouster Tester
y = 0.9149xR² = 0.3478
0.00
5.00
10.00
15.0020.00
25.00
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 K a d a r A i r O v e n ( % )
Kadar Air Alat Grainer II (%)
Kalibrasi Grain Moisture Tester
Berat CawanBerat total sebelum
oven
Berat total sesudah
ovenBerat Gabah Basah
Rata-
rata berat
gabah
basah
Berat Gabah
Kering
Rata-
rata berat
gabah
kering bb% bk%
1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3 1 2 3
A 2,16 2,24 2,17 7,39 7,79 7,40 7,02 7,33 7,22 5,23 5,55 5,23 5,34 4,85 5,09 5,05 5,00 6,35 6,78
B 2,40 2,29 2,35 7,42 7,83 7,55 6,76 7,09 6,87 5,02 5,54 5,20 5,25 4,36 4,80 4,52 4,56 13,18 15,18
C 2,33 2,44 2,35 7,32 7,22 7,57 5,10 6,85 6,91 4,99 4,79 5,21 5,00 2,77 4,41 4,55 3,91 21,74 27,77
D 2,32 2,14 2,17 7,32 7,43 7,41 6,24 6,38 6,37 5,00 5,29 5,23 5,18 3,92 4,24 4,19 4,12 20,47 25,74
8/20/2019 LAPORAN Pengukuran Kadar Air Dan Kalibrasi Alat Ukur
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pengukuran-kadar-air-dan-kalibrasi-alat-ukur 7/10
Grafik 3. Kalibrasi kadar air pada pengukuran dengan alat ukur Crown Moister
Tester dengan kadar air pada pengukuran menggunakan metode Oven.
Pembahasan
Kadar air yang terkandung pada suatu produk pertanian terkait dengan
mutunya. Produk pertanian yang bermutu baik mengandung kadar air yang sesuai
dengan standar mutu yang ada. Untuk beberapa produk pertanian yang bermutu baik
dengan kadar air yang rendah biasanya dilakukan proses pengeringan. Sedangkan
untuk beberapa jenis produk pertanian yang lain digunakan teknologi untuk
mempertahankan kadar airnya.
Kadar air bahan juga diukur dengan menggunakan oven yang memiliki tingkat
ketepatan dan kebenaran yang lebih tinggi dibandingkan pengukuran dengan alatukur. Metode oven atau disebut metode primer, diperlukan untuk membuat kalibrasi
dari setiap alat ukur yang digunakan pada praktikum kali ini. Dengan adanya
kalibrasi, tingkat akurasi dan ketelusuran nilai kadar air hasil alat ukur dapat
ditingkatkan. Dalam praktikum ini praktikan mengukur kedua basis. Dari
pengukuran yang telah dilakukan, diperoleh rata-rata kadar air basis basah dari setiap
kelompok yaitu sebesar 6,35% untuk tipe A, 13,18% untuk tipe B, 21,74% untuk tipe
C, dan 20,47% untuk tipe D sedangkan untuk basis keringnya diperoleh hasil sebesar
6,78% untuk tipe A, 15,18% untuk tipe B, 27,77% untuk tipe C, dan 25,74% untuk
tipe D.
Pengukuran dengan metode sekunder dilakukan dengan bantuan tiga alat ukur
yang berbeda, yaitu kett grain moisture tester, grain moisture tester, dan crownmoisture tester. Masing-masing pengukuran memiliki hasil yang berbeda. Hasil yang
diperoleh dari pengukuran menggunakan kett moisture tester yaitu sebesar 12,73%
untuk tipe A, 14,32% untuk tipe B, 16,73% untuk tipe C, dan 19% untuk tipe D.
Hasil yang diperoleh dari pengukuran menggunakan grain moisture tester yaitu
sebesar 10,53% untuk tipe A, 12,4% untuk tipe B, 14,93% untuk tipe C, dan 16,6%
untuk tipe D. Hasil yang diperoleh dari pengukuran menggunakan crown moisture
tester yaitu sebesar 13,17% untuk tipe A, 14,57% untuk tipe B, 16,6% untuk tipe C,
dan 18.27% untuk tipe D. Melalui pengamatan terlihat bahwa perbandingan hasil
metode primer dengan metode sekunder mendekati. Hal ini menunjukkan bahwa
ketelitian ketiga alat ukur masin tinggi.
y = 0.7991x
R² = 0.3098
0.00
5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
0.00 2.00 4.00 6.00 8.00 10.00 12.00 14.00 16.00 18.00 20.00
K a d a r A i r O v e n ( % )
Kadar Air Alat Crown Moister Tester(%)
Kalibrasi Crown Moister Tester
8/20/2019 LAPORAN Pengukuran Kadar Air Dan Kalibrasi Alat Ukur
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pengukuran-kadar-air-dan-kalibrasi-alat-ukur 8/10
Kalibrasi dari alat ukur diperoleh dengan grafik dan persamaan regresi
hubungan antara kadar air hasil pengukuran primer dan pengukuran sekunder. Grafik
kalibrasi alat ukur Kett Grain Moister Tester dapat dilihat pada Grafik 1, kalibrasi
alat ukur Grain Moisture Tester pada Grafik 2 ,dan kalibrasi alat ukur Crown Moister
Tester pada Grafik 3. Tingkat ketepatan dan ketelitian ditunjukkan dengan melihatnilai korelasi garis regresi (kecenderungan data). Dengan memasukkan nilai yang
terbaca pada alat ukur ke persamaan regresi masing-masing grafik, maka dapat
diperoleh nilai kadar air yang sebenarnya dari bahan. Nilai pengukuran yang baik
jika nilai korelasinya lebih dari 95% atau R 2 lebih dari 0,95. Nilai R 2 pada alat ukur
Kett Grain Moister Tester 0,9714 atau lebih besar dari 0,95 menunjukkan bahwa
hasil pengukuran cukup baik dan memiliki tingkat ketepatan yang tinggi. Nilai R 2
pada Grain Moisture tester dan Crown Moister Tester adalah 0,9342 dan 0,9132 atau
kurang dari 0,95 sehingga tidak cukup baik.
SIMPULAN
Pengukuran Kadar Air dilakukan pada gabah dengan kadar air yang bervariasi
dengan metode primer dan metode sekunder. Pengukuran dengan metode sekunder
dilakukan dengan menggunakan tiga alat ukur yaitu Kett Moister Tester, Grain
Moister Tester dan Crown Moister Tester. Pengukuran Kadar Air metode primer
dilakukan dengan menggunakan oven dengan menentukan selisih bobot gabah
sebelum pengeringan dan sesudah pengeringan. Berdasarkan hasil pengukuran
tersebut terlihat bahwa kadar air yang diukur dengan menggunakan Kett Moister
Tester mendekati nilai dari pengukuran Crown Moister Tester dan cukup berbeda
dengan pengukuran Grain Moister Tester. Pengukuran kadar air metode sekunder juga berdekatan dengan hasil pengukuran metode primer. Kalibrasi alat ukur
diperoleh dengan membuat grafik dan persamaan regresi hubungan antara kadar air
hasil pengukuran primer dan pengukuran sekunder.
DAFTAR PUSTAKA
Hasanah, M. dan Sukarman. 2003. Perbaikan mutu benih aneka tanaman perkebunan
melalui cara panen dan penanganan benih. Jurnal Litbang Pertanian 22 : 16-23.
Renanta, Hayu. 2009. Analisis ketidak pastian kalibrasi timbangan non-otomatis
dengan metoda perbandingan langsung terhadap standar masa acuan. Jurnal
Standardisasi 12 ( 1) : 64 – 68.
Schmidt, L. 2000. Guide to Handling of Tropical and Subtropical Forest
Seed(Penanganan Benih Tanaman Hutan Tropis dan Subtropis, alih bahasa :
Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Nasional). Direktorat Jendarl Lahan
dan Perhutanan Nasional. Jakarta.
Syarief, R. dan H. Halid. 1993. Teknologi Penyimpanan Pangan. Arcan, Jakarta.
Wiratakusumah, M.A., D. Hermanianto, dan N. Andarwulan. 1989. Prinsip Teknik
Pangan. Departeman Pendidikan dan Kebudayaan Direktorat Jenderal
Pendidikan Tinggi Pusat Antar Universitas Pangan dan Gizi Institut Pertanian
Bogor, Bogor.
8/20/2019 LAPORAN Pengukuran Kadar Air Dan Kalibrasi Alat Ukur
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pengukuran-kadar-air-dan-kalibrasi-alat-ukur 9/10
LAMPIRAN
Foto 1 Alat ukur kadar air Crown Moister Tester
Foto 2 Alat ukur kadar air Kett Moister Tester
Foto 4 Neraca Analitik
8/20/2019 LAPORAN Pengukuran Kadar Air Dan Kalibrasi Alat Ukur
http://slidepdf.com/reader/full/laporan-pengukuran-kadar-air-dan-kalibrasi-alat-ukur 10/10
Foto 5 Oven
Foto 6 Grain Moisture Tester