laporan penyuluhan hipertensi
DESCRIPTION
jjjTRANSCRIPT
LAPORAN PENYULUHAN DOKTER INTERNSHIP
LAPORAN PENYULUHAN DOKTER INTERNSIP
PUSKESMAS RAWAT INAP KOTA KARANG
PERIODE OKTOBER 2012- JANUARI 2013Nama
: dr. Anditta ZahraniDokter Pendamping: dr. Hj. Susi Kania, MKes
Materi Penyuluhan: Hipertensi
Tanggal
: 25 Oktober 2012
Laporan Penyuluhan
I. Latar Belakang
Hipertensi merupakan salah satu penyakit yang mengakibatkan angka kesakitan yang tinggi. Prevalensi hipertensi di seluruh dunia, diperkirakan sekitar 15-20%. Hipertensi di Asia diperkirakan sudah mencapai 8-18% pada tahun 2009, hipertensi dijumpai pada 4.400 per 10.000 penduduk. Hasil Riset Kesehatan Dasar (Riskesdas) tahun 2007 oleh Badan Penelitian dan Pengembangan Kemenkes RI bahkan menunjukkan prevalensi hipertensi nasional sebesar 31,7%. Oleh karena itu, perlu dilakukan tatalaksana atau pengendalian hipertensi yang tepat. Dengan pengendalian yang tepat maka dapat mengurangi angka morbiditas dan mortalitas kejadian kardiovaskular sebanyak 35%.II. Permasalahan
Hipertensi sering kali disebut sebagai pembunuh gelap (silent killer) karena termasuk yang mematikan tanpa disertai dengan gejala-gejalanya lebih dahulu sebagai peringatan bagi korbannya. Hipertensi adalah faktor risiko utama untuk terjadinya penyakit jantung koroner dan gangguan pembuluh darah otak yang dikenal dengan stroke. Bila tekanan darah semakin tinggi maka harapan hidup semakin turun. Banyak penderita yang menganggap hipertensi merupakan penyakit ringan dan biasa terjadi. Sehingga jarang atau tidak berobat secara rutin.III. Tujuan
a. Tujuan Umum : lansia mengetahui tentang hipertensi.b. Tujuan Khusus : lansia secara mandiri dapat memahami tentang hipertensi serta dapat mengetahui cara pencegahan dan penatalaksanaan hipertensi.IV. Sasaran
Seluruh peserta yang berkunjung ke Posyandu Lansia Melati XII, Kel. Kota Karang, Bandar Lampung.
VI. Rencana Kegiatan
Topik
: Hipertensi
Metode
: Edukasi dan Tanya Jawab Langsung Perorangan
Media dan Alat: Lembar balik
Waktu
: 25 Oktober 2012, pk. 09.00 WIB - selesai
Tempat
: Posyandu Lansia Melati XII, Kel. Kota Karang
VII. Hasil Kegiatan
Kesan peserta penyuluhan tentang hipertensi dapat dilihat dari adanya perhatian saat diberikan penyuluhan dan adanya tanya jawab setelah penyuluhan selesai, serta mampu menjawab apa yang ditanyakan oleh presentan mengenai kedua topik tersebut.
Materi PenyuluhanA. Pengertian
Hipertensi adalah berdasarkan JNC VII didapatkan tekanan darah sistolik lebih dari atau sama dengan 140 mmHg dan tekanan darah diastolik yang lebih dari atau sama dengan 90 mmHg dengan atau tanpa gejala.
B. Faktor Risiko
Hipertensi lebih mudah terjadi pada:1. pria = wanita berusia > 45 tahun
2. riwayat keluarga hipertensi
3. pasien riwayat penyakit diabetes melitus, dislipidemia
4. pasien memiliki berat badan berlebihan (overweight atau obesitas)
5. perokok
6. stresor
7. penderita gangguan jantung dan gangguan ginjal
8. diet tinggi lemak dan garam
9. kurang aktivitas atau berolahraga
Faktor risiko tersebut tidak berdiri sendiri-sendiri, dapat berupa gabungan lebih dari 2 faktor risiko yang dapat menyebabkan terjadinya hipertensi.
C. Terjadinya hipertensi pada usia tua
Hipertensi usia tua, dalam hal ini ISH terjadi karena bertambahnya kekakuan pembuluh darah arteri besar. Akibat dari peningkatan usia, arteri kehilangan elastisitasnya, di samping itu, terjadi penumpukan jaringan ikat dan kalsium padfa pembuluh darah arteri. Kekakuan pembuluh darah besar akan menyebabkan peningkatan tekanan darah sistolik dan pengurangan volume atau isi pembuluh darah besar.D. Tanda dan Gejala
Peninggian tekanan darah kadang-kadang merupakan satu-satunya tanda pada hipertensi esensial dan tergantung dari tinggi rendahnya tekanan darah. Kadang-kadang hipertensi esensial berjalan tanpa gejala, dan baru timbul gejala setelah terjadi komplikasi pada organ target seperti pada ginjal, mata, otak dan jantung. Bila terdapat gejala biasanya hanya bersifat spesifik, misalnya sakit kepala atau pusing. Gejala lain yang sering ditemukan adalah epistaksis, mudah marah, telinga berdengung, rasa berat di tungkuk, sukar tidur, dan mata berkunang-kunang.E. Komplikasi
Hipertensi, khususnya dalam hal ini, hipertensi terisolasi yang sering terjadi pada usia lanjut dapat menyebabkan komplikasi sistemik apabila tidak dikendalikan dengan baik, diantaranya:
1. stroke
2. penyakit jantung
3. penyakit ginjal kronik
4. kerusakan pembuluh darah mata F. Penanganan
Pasien yang telah dinyatakan menderita hipertensi setelah pemeriksaan dokter, pertama-tama dianjurkan untuk mengatur pola hidup baik pola makan dan pola aktivitas. Dan berdasarkan penelitian, mengubah pola hidup berpengaruh menurunkan tekanan darah. Pola hidupPengaruh terhadap tekanan darah
Menurunkan berat badanMenurunkan TD 5-20mmHg/ 10 kg BB
Mengurangi makan garamMenurunkan TD 2-8 mmHg
Makan makanan sayur dan buahMenurunkan TD 8-14 mmHg
Mengurangi alkoholMenurunkan TD 5-10 mmHg
Aerobic 30 menit minimal 3x/mingguMenurunkan 4-9 mmHg
Pola diet atau makanan yang dianjurkan selain diet rendah garam, dianjurkan untuk memperbanyak sayur dan buah serta membatasi karbohidrat dan makanan berlemak tinggi seperti, jeroan dan daging berlemak.
Jika dengan perubahan pola hidup, tekanan darah tidak terkendali, maka pemberian obat-obatan anti hipertensi merupakan pilihan selanjutnya, di samping perubahan pola hidup. Obat-obatan antihipertensi yang sering digunakan diantaranya Amlodipin, Nifedipin, Captopril, serta HCT (hidroclorothiazid). Oleh karena itu, pada penderita hipertensi, wajib meminum obat secara teratur, disamping mengubah pola hidup serta selalu datang berobat untuk pengukuran tekanan darah selama 3-7 hari sekali atau jika obat habis dan tidak dianjurkan untuk mengatur dosis obat sendiri serta memberikan obat antihipertensi kepada orang lain dengan gejala dan tanda seperti di atas yang belum terbukti menderita hipertensi atau sudah dinyatakan hipertensi.
Bandar Lampung, 25 Oktober 2012
Mengetahui,
Dokter InternsipDokter Pendamping Internsip
Kepala Puskesmas Rawat Inap Kota Karang
dr. Anditta Zahranidr. Hj. Susi Kania, M.Kes
NIP. 19700611 200212 2002
5