laporan perkembangan sel kelamin ii

17
I. PENDAHULUAN A. Latar Belakang Dalam mata kuliah Struktur dan Perkembangan Hewan ini yang dibahas bukan lagi masalah histologi akan tetapi sistem reproduksi. Reproduksi adalah proses menghasilkan individu baru dari dirinya sendiri dan ini merupakan salah satu ciri makhluk hidup yang membedakan dengan yang tidak hidup. Sistem reproduksi disebut juga sistem perkembangbiakan atau sistem genetalia. Sistem ini berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin jantan (sperma), menyalurkan gamet jantan agar mendapatkan individu baru yang bekualitas. Manusia dapat menciptakan hasil reproduksi baru dari suatu hewan yang memiliki keunggulan dan bisa dijadikan sebagai sesuatu yang berguna bagi kehidupan. Seperti perkawinan silang dengan tujuan untuk mendapat hasil yang lebih unggul. Cara bereproduksi makhluk hidup sangat beraneka ragam macamnya. Mulai dari yang paling sederhana seperti membelah diri pada organism

Upload: mulkyadam

Post on 21-Dec-2015

192 views

Category:

Documents


18 download

DESCRIPTION

zdvfad

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Perkembangan Sel Kelamin II

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Dalam mata kuliah Struktur dan Perkembangan Hewan ini

yang dibahas bukan lagi masalah histologi akan tetapi sistem

reproduksi. Reproduksi adalah proses menghasilkan individu baru 

dari dirinya sendiri dan ini merupakan salah satu ciri makhluk

hidup yang membedakan dengan yang tidak hidup. Sistem

reproduksi disebut juga sistem perkembangbiakan atau sistem

genetalia. Sistem ini berfungsi untuk menghasilkan sel kelamin

jantan (sperma), menyalurkan gamet jantan agar mendapatkan

individu baru yang bekualitas.

Manusia dapat menciptakan hasil reproduksi baru dari

suatu hewan yang memiliki keunggulan dan bisa dijadikan sebagai

sesuatu yang berguna bagi kehidupan. Seperti perkawinan silang

dengan tujuan untuk mendapat hasil yang lebih unggul. Cara

bereproduksi makhluk hidup sangat beraneka ragam macamnya.

Mulai dari yang paling sederhana seperti membelah diri pada

organism bersel satu (protozoa), pemberian masing-masing materi

genetik atau konjugasi, penumbuhan bagian tubuh yang terpisah

atau fragmentasi, pembentukan tunas, dan tingkat yang paling

tinggi adalah peleburan antara dua sel kelamin (zigot) yang disebut

fertilisasi.

Terjadinya fertilisasi, terlebih dahulu harus ada dua sel

kelamin yang berbeda. Tidak lain adalah sperma dan ovum.

Sperma dan ovum ini dibentuk melalui serangkaian proses yang

melibatkan pembelahan yang disebut gametogenesis.

Gametogenesis adalah suatu proses dimana bakal sel kelamin

diubah menjadi sel kelamin yang sangat terspesialisasi sehingga

memiliki kemampuan untuk berfusi pada saat fertilisasi, dan

Page 2: Laporan Perkembangan Sel Kelamin II

selanjutnya menghasilkan organisme baru. Salah satu proses

pembentukan sel gamet yang akan dibahas yakni oogenesis.

Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum) yang

terjadi pada ovarium hewan betina.

Berdasarkan latar belakang di atas, maka sekiranya perlu

diadakan praktikum mengenai Perkembangan Sel Kelamin

(oogenesis) sehingga kita dapat membedakan perkembangan sel

kelamin pada katak (Rana sp) dan tikus (Rattus sp).

B. Rumusan Masalah

Rumusan masalah pada praktikum Perkembangan Sel

Kelamin adalah bagaimana perbedaan perkembangan sel kelamin

pada katak (Rana sp) dan tikus (Rattus sp).

C. Tujuan Praktikum

Tujuan yang ingin dicapai pada praktikum Perkembangan

Sel Kelamin adalah untuk mengetahui perbedaan perkembangan

sel kelamin pada katak (Rana sp) dan tikus (Rattus sp).

D. Manfaat Praktikum

Manfaat yang diperoleh praktikan setelah mengikuti

praktikum Perkembangan Sel Kelamin adalah dapat mengetahui

perbedaan perkembangan sel kelamin pada katak (Rana sp) dan

tikus (Rattus sp).

Page 3: Laporan Perkembangan Sel Kelamin II

II.TINJAUAN PUSTAKA

Alat reproduksi betina secara umum terdiri atas sepasang ovarium,

saluran genital yang meliputi tuba dan saluran telur, uteru, vagina.

Ovarium pada vertebrata umumnya sepasang kecuali pada beberapa jenis

burng hanya mempunyai satu ovarium, misalnya pada ayam dan burung

merpati. Ovarium pada katak dan pada ikan besarnya sebanding dengan

ukuran tubuh. Ovarium terletak retroperitoneal, dengan alat penggantung

yang disebut mesovarium. Ovarium berfungsi untuk menghasilkan sel

kelamin betina (ovum) dan hormon kelamin yaitu estrogen dan

progesterone (Sugiyanto, 1996).

Oogenesis adalah pembelahan sel meiosis yang menghasilkan

ovum pada wanita. Proses dimulai pada perkembangan janin dengan

indung telur janin. Sel diploid bernama oogonia membelah secara mitosis

menghasilkan oosit primer. Setiap oosit primer dikelilingi oleh satu atau

lebih lapisan sel. Gabungan oosit dan sel yang mengelilinginya disebut

folikel indung telur. Oosit primer memulai meiosis, tetapi proses

pembelahannya hanya sampai profase 1. Ini bertahan sampai masa

pubertas (Pack, 2007).

Kondisi hiperglikemik pada sistem reproduksi betina dapat

berpengaruh terhadap fungsi folikel ovarium. Keadaan hiperglikemik

mempengaruhi transport glukosa dalam ovarium dan produksi estrogen

yang dihasilkan oleh folikel ovarium sehingga kadar estrogen dalam

tubuh menjadi rendah. Pada mencit estrogen akan mempengaruhi

sensitivitas epitel vagina untuk mengalami kornifikasi sebagai tanda

bahwa mencit tersebut telah memasuki tahap estrus. Dengan demikian

keadaan hiperglikemik diduga berpengaruh terhadap struktur ovarium dan

siklus estrus pada mencit (Utami, 2009).

Page 4: Laporan Perkembangan Sel Kelamin II

Periode perkembangan janin perempuan di dalam uterus ibunya,

sel-sel bakal telur telah terbentuk oleh proliferasi sel-sel lapisan epitelium

germinal yang meliputi ovarium. Bakal sel telur melepaskan diri dari

epitelium germinal dan terbenam di dalam bagian korteks dari ovarium.

Di sana bakal sel telur berproliferasi membentuk oogonium. Sel-sel yang

berada di sekitar oogonium mengatur diri di sekeliling oogonium untuk

membeikan perlindungan dan penyalur makanan bagi oogonium,

membentuk folikel primer (Ferial, 2013).

Ovarium dan uterus merupakan organ reproduksi pada hewan

betina. Ovarium mempunyai fungsi ganda yaitu menghasilkan serta

melepaskan (ovulasi) oosit dan menghasilkan serta mensekresi hormon-

hormon. Korteks ovari terdiri atas stroma jaringan ikat yang mengandung

banyak sel-sel, di dalamnya terbenam folikel-folikel ovarium. Uterus

adalah organ dimana fetus berkembang dan mendapat nutrisi sampai lahir

(Safrida, 2012).

Page 5: Laporan Perkembangan Sel Kelamin II

III. METODE PRAKTIKUM

A. Waktu dan Tempat

Praktikum Perkembangan Sel Kelamin (Oogenesis)

dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 22 April 2014, pukul 14.00–

17.00 WITA dan bertempat di Laboratorium Zoologi Jurusan

Biologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam,

Universitas Halu Oleo, Kendari.

B. Alat dan Bahan

Alat yang digunakan pada praktikum Perkembangan Sel

Kelamin (Oogenesis) dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Alat dan Kegunaannya pada praktikum Perkembangan Sel Kelamin (Oogenesis)

No Alat Kegunaan

1Kaca objek Sebagai tempat meletakkan objek

pengamatan2 Kaca Penutup Untuk menutupi objek pengamatan3 Mikroskop Untuk mengamati sel kelamin

4Kamera Untuk mengambil gambar objek

pengamatan5 Alat tulis Untuk menulis hasil pengamatan

Bahan yang digunakan pada praktikum Perkembangan Sel

Kelamin dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Bahan dan Kegunaan pada praktikum Perkembangan Sel Kelamin (Oogenesis)

No Bahan Kegunaan1 Preparat awetan Sebagai objek pengamatan

Page 6: Laporan Perkembangan Sel Kelamin II

ovarium katak dan tikus

perkembangan sel kelamin

C. Prosedur Kerja

Prosedur kerja yang dilakukan pada praktikum Perkembangan

Sel Kelamin (Oogenesis) adalah sebagai berikut :

1. Menyiapkan mikroskop dan preparat awetan yang akan diamati.

2. Meletakan preparat awetan di bawah mikroskop dengan

perbesaran 40 X.

3. Mengambil gambar dari preparat awetan yang diamati dengan

kamera..

4. Mencatat hasil pengamatan.

Page 7: Laporan Perkembangan Sel Kelamin II

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil Pengamatan

Hasil pengamatan pada praktikum Perkembangan Sel

Kelamin (Oogenesis) adalah sebagai berikut:

No

Gambar Keterangan

1 Preparat awetan tikus (Rattus sp.) 1. Folikel primer

2. Folikel sekunder

3. Corpus luteum

4. Folikel de graff

5. Oogonium

6. Epitel kecambah

2 Preparat awetan katak (Rana sp.) 1. Folikel primer

2. Folikel sekunder

3. Corpus luteum

4. Folikel de graff

5. Oogonium

6. Epitel kecambah

7. Oosit primer

8. Oosit sekunder

1

3

2

4

5

6

1

6

3

2

4

5

7 8

Page 8: Laporan Perkembangan Sel Kelamin II

3 Gambar Literatur

Ovarium Tikus

(Rattus sp)

4 Gambar Literatur

Ovarium Katak

(Rana sp)

B. Pembahasan

Gametogenesis mencakup pembentukan telur yang disebut

oogenesis. Oogenesis adalah proses pembentukan sel telur (ovum)

di dalam ovarium. Oogenesis dimulai dengan pembentukan bakal

sel-sel telur yang disebut oogonia. Pembentukan sel telur pada

manusia dimulai sejak di dalam kandungan, yaitu di dalam ovari

Page 9: Laporan Perkembangan Sel Kelamin II

fetus perempuan. Pada akhir bulan ketiga usia fetus, semua

oogonia yang bersifat diploid telah selesai dibentuk dan siap

memasuki tahap pembelahan. Semula oogonia membelah secara

mitosis menghasilkan oosit primer. Pada perkembangan fetus

selanjutnya, semua oosit primer membelah secara miosis, tetapi

hanya sampai fase profase. Pembelahan miosis tersebut berhenti

hingga bayi perempuan dilahirkan, ovariumnya mampu

menghasilkan sekitar 2 juta oosit primer mengalami kematian

setiap hari sampai masa pubertas. Memasuki masa pubertas, oosit

melanjutkan pembelahan miosis I. hasil pembelahan tersebut

berupa dua sel haploid, satu sel yang besar disebut oosit sekunder

dan satu sel berukuran lebih kecil disebut badan kutub primer.

Pada tahap selanjutnya, oosit sekunder dan badan kutub

primer akan mengalami pembelahan miosis II. Pada saat itu, oosit

sekunder akan membelah menjadi dua sel, yaitu satu sel berukuran

normal disebut ootid dan satu lagi berukuran lebih kecil disebut

badan polar sekunder. Badan kutub tersebut bergabung dengan dua

badan kutub sekunder lainnya yang berasal dari pembelahan badan

kutub primer sehingga diperoleh tiga badan kutub sekunder. Ootid

mengalami perkembangan lebih lanjut menjadi ovum matang,

sedangkan ketiga badan kutub mengalami degenerasi (hancur).

Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa pada oogenesis hanya

menghasilkan satu ovum.

Praktikum perkembangan sel kelamin (oogenesis)

pengamatan yang dilakukan yakni mengamati preparat awetan

ovarium tikus (Rattus sp) dan katak (Rana sp) di bawah

mikroskop. Pada pengamatan preparat awetan ovarium tikus

(Rattus sp), seperti terlihat pada gambar bahwa pada preparat

awetan ovarium tikus terlihat jelas bagian-bagian dalam dari

ovarium seperti folikel primer, yaitu folikel sel dengan ovum

berlapis sel tunggal, folikel sekunder, dimana oosit dikelilingi oleh

Page 10: Laporan Perkembangan Sel Kelamin II

dua atau lebih lapisan sel-sel folikel kubus, corpus luteum, massa

jaringan kuning di dalam ovarium yang dibentuk oleh sebuah

folikel yang telah masak dan mengeluarkan ovumnya. folikel de

graff, oogonium, yang merupakan indung dari sel telur (ovum) dan

epitel kecambah. Pada kondisi ini belum terjadi pembuahan sel

telur, dikarenakan tanda-tanda yang diperlihatkan masih berada

dalam tahap persiapan untuk menunggu kedatangan sel sperma

yang siap membuahi. Oogonium belum memperlihatkan ciri untuk

melakukan pembelahan.

Pengamatan preparat ovarium katak (Rana sp), bagian-

bagian yang terlihat sama seperti pada preparat ovarium tikus, akan

tetapi pada preparat katak ini sudah terjadi pembuahan pada sel

telur ditandai dengan oogonium atau indung sel telur yang telah

dibuahi oleh sperma telah memperlihatkan perkembangan untuk

melakukan pembentukan sel telur yang matang, akan tetapi

pembelahan yang dilakukan pada oogonium sampai pada

pembelahan meiosis I yang ditandai dengan munculnya oosit

sekunder sebagai hasil dari pembelahan meiosis I oleh oosit

primer.

Page 11: Laporan Perkembangan Sel Kelamin II

V. PENUTUP

A. Kesimpulan

Kesimpulan yang dapat ditarik setelah mengikuti praktikum

perkembangan sel kelamin (oogenesis) adalah sel kelamin pada

tikus (Rattus sp) masih berada dalam tahap persiapan menunggu

kedatangan sel sperma yang akan membuahi, sedangkan pada sel

kelamin katak (Rana sp) perkembangan sel kelamin sudah

memasuki tahap pembelahan meiosis I yang ditandai dengan

adanya oosit sekunder sebagai hasil pembelahan meiosis I.

B. Saran

Saran yang dapat diajukan dalam praktikum ini adalah agar

mahasiswa atau praktikan dapat lebih serius lagi dalam mengikuti

praktikum dalam hal ini lebih teliti dan fokus dalam melakukan

pengamatan, sebab yang diamati memiliki ukuran yang kecil dan

juga belajar lebih giat lagi agar bisa lulus respon, sebab dengan

respon dapat mengukur sejauh mana pemahaman mahasiswa atau

praktikan terhadap praktikum yang akan dilakukan sehingga

praktikum dapat berjalan dengan baik sesuai dengan yang

diharapkan.

Page 12: Laporan Perkembangan Sel Kelamin II

DAFTAR PUSTAKA

Ferial., 2013, Biologi Reproduksi, Erlangga, Jakarta

Pack, P, E., 2007, Anatomi dan Fisiologi, Pakar Raya, Bandung

Safrida., 2012, Deteksi Karbohidat Netral Pada Ovarium dan Uterus Tikus Putih

Dengan Pewarnaan Periodic Acid Schiff (PAS), J, Biologi Edukasi, V (4) :

36-40

Sugiyanto, J., 1996, Perkembangan Hewan, UGM, Yogyakarta

Utami, dkk., 2009, Efek Kondisi Hiperglikemik Terhadap Struktur Ovarium

dan Siklus Estrus Mencit (Mus musculus), J, Ilmu Dasar, V (10) : 219-

224