laporan pkl ak3 umum.bejana tekan dan mesin uap di pt ispatindo
DESCRIPTION
laporan AK3 umumTRANSCRIPT
LAPORAN PKL
PENGAWASAN NORMA K3 PESAWAT
UAP DAN BEJANA TEKAN
DI PT. ISPAT INDO
Disusun Oleh:
KELOMPOK II
1. Adi Kurniawan2. Fandi Ariesta3. Siswantoro4. Berlian Adiguna, ST5. Kartiko Hantono6. Nico Prasetia,ST
KATA PENGANTAR
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 1
Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha
Esa atas segala rahmat dan hidayahnya kita dapat melaksanakan praktik
kerja lapangan bimbingan teknik ahli K3 umum di PT. Ispatindo,
kabupaten Sidoarjo pada tanggal 2 Desember 2014 sebagai salah satu
persyaratan penilaian AK3 umum.
Laporan praktek kerja lapangan ini merupakan bentuk aplikasi dari
pelatihan bimbingan teknik calon anggota ahli AK3 umum yang
dilaksanakan dinas tenaga kerja trasmigrasi dan kependudukan 24
November 2014 – 04 desember 2014. Laporan PKL ini berisi tentang
pengawasan norma kecelakaan dan kesehatan kerja Pesawat Uap dan
Bejana Tekan yang diterapkan pada perusahaan yang kami kunjungi.
Akhirnya, tidak lupa kami sampaikan terimakasih kepada semua pihak
yang telah membantu terciptanya laporan PKL ini, semoga dapat
bermanfaat bagi kita semua.
Hormat Kami,
Kelompok II
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 2
DAFTAR ISI
Kata Pengantar...................................................................................2
Daftar Isi.............................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN..........................................................................4
1.1.......................................................................................................Latar
Belakang........................................................................................4
1.2.......................................................................................................Maksu
d dan Tujuan..................................................................................5
1.3.......................................................................................................Ruang
Lingkup..........................................................................................5
1.4.......................................................................................................Penge
rtian (Perundangan).......................................................................6
1.5.......................................................................................................Metod
e Pengumpulan Data......................................................................7
BAB II FAKTA DAN MASALAH...............................................................9
2.1 Fakta.............................................................................................9
2.2 Masalah.........................................................................................11
BAB III ANALISA MASALAH...................................................................13
BAB IV KESIMPULAN............................................................................15
4.1 Kesimpulan...................................................................................15
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 3
4.2 Saran............................................................................................15
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sejalan dengan semakin cepatnya perkembangan industri,
penerapan teknologi tinggi, penggunaan bahan serta peralatan yang
semakin rumit dan kompleks tidak bisa dihindari, sehingga
memerlukan tenaga kerja yang ahli dan terampil. Berkembangnya ilmu
dan teknologi dapat terlihat dalam penggunaan mesin-mesin,
peralatan produksi, bahan baku produksi ataupun bahan berbahaya
yang terus meningkat dan modern.
Penerapan teknologi dan penggunaan bahan tersebut tidak
selamanya selaras dengan keahlian dan keterampilan tenaga kerja
yang mengoperasikannya. Semakin kompleksnya peralatan dan
semakin canggihnya penerapan teknologi dan proses industri yang
berlangsung, maka tingkat bahaya yang ditimbulkan akan semakin
tinggi, baik secara langsung ataupun tidak langsung yang akan
berdampak pada tenaga kerja dan lingkungan sekitarnya.
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 4
Mengingat pentingnya keselamatan tenaga kerja dan
lingkungannya, maka diperlukan adanya perlindungan dan tindakan
pencegahannya. Untuk itu pemerintah mengeluarkan berbagai
peraturan untuk kesehatan dan keselamatan kerja seperti UU no 1
tahun 1970 tentang keselamatan kerja, Permenaker RI No.
02/MEN/1982 tentang kualifikasi juru las dan khususnya Permenaker RI
No 1/MEN/1982 yang berbicara tentang Bejana Tekan.
Pada penelitian kali ini, kelompok kami mengambil judul “Penelitian
Norma K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan”. Contoh bahaya yang dapat
ditimbulkan dari Pesawat Uap dan Bejana Tekan adalah terjadinya
ledakan dan kebakaran. Sehingga dalam pemakaian dan perawatan
Bejana Tekan perlu diatur lebih lanjut. Tidak semua gas aman untuk
manusia dan makhluk hidup, ada beberapa gas yang dapat
membahayakan kesehatan manusia dan makhluk hidup yang lain. Ada
beberapa gas, yang dapat mengganggu pernafasan, ada beberapa gas
yang bersifat korosif, ada beberapa gas yang bersifat karsiogenik dan
bahkan ada beberapa gas yang mudah terbakar dan mudah meledak.
Dengan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, maka
diperlukan adanya inspeksi mengenai keselamatan dan kesehatan
kerja. Inspeksi tersebut merupakan langkah awal untuk mencegah
terjadinya kecelakaan dan penyakit akibat kerja. Berdasar latar
belakang diatas maka penulis mengambil judul “Pengawasan Norma
K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan” di PT Ispatindo.
1.2 Maksud dan Tujuan
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 5
Praktek Kerja lapangan di PT Ispatindo bertujuan sebagai tindakan
pembelajaran secara nyata pada peserta diklat ahli K3 Umum untuk
mempraktekkan ilmu pengetahuan yang didapat selama pelatihan dan
menerapkannya pada pelaksanaan SMK3 di lingkungan industri.
1.3 Ruang Lingkup
Ruang lingkup materi pembelajaran pengawasan Keselamatan dan
Kesehatan Kerja di bidang Pesawat Uap dan Bejana Tekan meliputi
Pengertian, Dasar Hukum Pengawasan K3, Sumber-sumber bahaya,
Syarat-syarat K3 serta proses Pemeriksaan, Pengawasan dan
Pengujiannya.
1.4 Pengertian-pengertian (Undang-undang No. 1 Tahun 1970)
1. Pesawat Uap
Ketel Uap dan alat-alat lainnya yang dengan Peraturan Pemerintah
ditetapkan demikian, langsung atau tidak langsung
berhubungan/tersambung dengansuatu ketel Uap dan
diperuntukkan bekerja dengan Tekanan yang lebih besar/tinggi dari
Tekanan udara luar.
2. Ketel Uap
Suatu Pesawat dibuat guna menghasilkan Uap dan stoom yang
dipergunakan di luar Pesawatnya.
3. Bejana Tekan
Botol baja yang di dalamnya terdapat Tekanan yang melebihi dari
Tekanan luar, dan dipakai untuk menampung gas atau campuran
gas termasuk udara, baik dikempa menjadi cair dalam keadaan
larut atau beku.
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 6
4. PAK (Penyakit Akibat Kerja)
Penyakit yang disebabkan oleh pekerjaan atau lingkungan kerja.
5. Kecelakaan Kerja
Suatu kejadian yang tidak dikehendaki dan tidak diduga semula
yang dapat menimbulkan korban manusia dan atau harta benda.
6. Operator
Tenaga kerja berkeahlian khusus untuk melayani pemakaian
Pesawat Uap.
7. Alat Pengaman
Semua alat perlengkapan Bejana, Tekan yang ditunjukkan untuk
melengkapi Bejana agar pemakaiannya dapat digunakan dengan
aman.
8. Pemeriksaaan Bejana Tekan
Pemeriksaan dari luar dan dalam, baik menggunakan alat-alat bantu
maupun tidak.
9. Pengujian
Pemeriksaan dan semua tindakan untuk mengetahui kemampuan
bahan konstruksi Bejana Tekan.
1.5 Metode Pengumpulan Data
1. Observasi
Observasi dilakukan dengan pengamatan secara langsung terhadap
pengawasan norma K3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan.
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 7
2. Wawancara
Wawancara dilakukan kepada pihak-pihak yang berhubungan
dengan objek penelitian baik operator maupun ahli K3 untuk
memperoleh informasi mengenai objek yang teliti.
3. Dokumentasi
Pengumpulan data dilakukan dengan mengumpulkan data-data dan
mempelajari dokumen serta catatan perusahaan yang berhubungan
dengan objek penelitian.
4. Himpunan peraturan perundangan K3
a. UU No. 13 Tahun 2003 tentang Ketenagakerjaan
b. UU No. 1 Tahun 1970 tentang Keselamatan Kerja
c. Peraturan Uap Tahun 1930
d. UU Uap Tahun 1930
e. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No. Per.
01/MEN/1982 Tentang Bejana Tekan.
f. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.
Per.01/MEN/1988 Tentang Kualitas dan Syarat-Syarat
Operator Pesawat Uap.
g. Peraturan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi RI No.
Per.02/MEN/1982 Tentang Kualifikasi Juru Las.
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 8
BAB II
FAKTA DAN MASALAH
2.1 Fakta
PT. Ispat Indo didirikan di Indonesia pada tahun 1976. Pada awal pendirian
perusahaan ini didirikan dengan kapasitas produksi 60.000 tpa Greenfield, untuk
rolling. Hari ini, Ispat Indo memiliki kapasitas produksi tahunan lebih dari
700.000 ton.
Perusahaan memproduksi baja billet dengan nilai karbon rendah hingga
nilai karbon yang tinggi, batang kawat dan bar dengan menggunakan sekitar
65% scrap dan 35% dari DRI / Pig Iron. Campuran bervariasi sesuai dengan kelas
baja yang dihasilkan.
PT. Ispat Indo memiliki posisi yang baik untuk perdagangan di seluruh
dunia. Menjual sekitar 70% produknya ke pasar domestik dan sekitar 30% untuk
pasar ekspor kawasan Asia-Pasifik yang berkembang pesat. Ini adalah produsen
batang kawat terbesar di Indonesia dengan pangsa pasar tertinggi. Ispat Indo
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 9
dikenal sebagai perusahaan yang menerapkan “on time delivery” dengan
produk-produk yang sangat fleksibel dengan harga paling kompetitif.
Produk dari PT. Ispat Indo adalah hasil dari fasilitas yang paling modern
dari pembuatan baja melalui tanur listrik dengan Penekan eksentrik bagian
bawah tanpa terak, metalurgi sekunder dan pengecoran kontinyu untuk baja
bersih. Diikuti dengan rolling dalam keadaan pabrik semi otomatis dengan
kontrol untuk metalurgi yang lebih baik. Barang berada di bawah pengawasan
yang ketat untuk pengendalian kualitas dan pengujian pada setiap tahap proses
identifikasi lengkap dan ketertelusuran setiap gulungan dikirim ke pelanggan.
Perusahaan menerapkan standar JIS Jepang Quality Assurance Organisasi
(JQA) untuk produksi, seperti tersebut di bawah ini:
1. Electrode Kelas (JIS G 3503) Cetificate Nomor JQID 08008
2. Rendah Karbon Wire Rod (JIS G 3505) Cetificate Nomor JQID 08009
3. Karbon Tinggi Wire Rod (JIS G 3506) Cetificate Nomor JQID 08010
4. Baja Bar untuk Beton (JIS G 3112), SNI 07-2052 - 2002, SNI 07-0954 -
2005, SMK3 dan juga bersertifikat ISO 9001: 2008, ISO 14001: 2004,
OHSAS 18001: 2007 oleh LRQA
5. Akreditasi ISO / IEC 17025: 2005 dengan No. LP - 455 - IDN oleh Komite
Akreditasi Nasional Indonesia (KAN)
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 10
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 11
2.2 Masalah
Selama melakukan peninjauan, ditemukan beberapa hal yang dapat dijadikan pertimbangan dan Observasi :
TEMUAN POSITIF
PESAWAT UAP
No
.
Hasil Temuan Deskripsi Keterangan
Dikarenakan di PT. Ispatindo tidak ditemukan adanya pesawat uap maka untuk temuan-temuan masalah pesawat
uap tidak ada.
BEJANA TEKAN
1. Identifikasi untuk tabung-
tabung berbahaya.
Pemberian stiker atau tanda pada
tabung-tabung yang bertekanan sudah
benar.
2. Keteriban pemakaian APD Dalam pemakaian APD oleh Operator
sudah dilakukan dengan benar meskipun
dalam keadaan mesin shutdown.
3.
Sertifikasi dari operator
Operator sudah mendapatkan sertifikasi
untuk pengoperasian mesin.
4.
Alat pengaman tabung
Pengaman tabung nitrogen cair (Safety
Valve) dapat bekerja dengan benar
dibuktikan pada saat kunjungan tabung
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 12
mengalami overload dan savety valve
bekerja dengan baik.
TEMUAN NEGATIF
PESAWAT UAP
Dikarenakan di PT. Ispatindo tidak ditemukan adanya pesawat uap maka untuk temuan-temuan masalah pesawat
uap tidak ada.
BEJANA TEKAN
N
oKategori Temuan Ketidaksesuaian Potensi Bahaya Peraturan Terkait
1.Warna pipa untuk
bahan-bahan kimia
Ditemukan warna pipa yang tidak
sesuai, misalnya pipa nitrogen dan
argon berwarna kuning dan untuk
pipa oksigen berwarna biru.
Dapat terjadi kesalahan
pemakaian dan dapat
menyebabkan
kecelakaan kepada
tenaga kerja.
Menurut SNI-193778-
2005.
2. Tangki untuk air
limbah
Ditemukan warna tangki air limbah
berwarna hijau.
Dapat menyebabkan
kecelakaan karena
warna hijau adalah
untuk tangki air
dihawatirkan terminum
Permenaker RI No. Per-
01/MEN/1982 Pasal 23
ayat 1-4.
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 13
oleh tenaga kerja.
3. Tabung oksigenDitemukan tabung oksigen dalam
kondisi tidak sempurna (Penyok)
Dapat menyebabkan
bahaya peledakan dan
melukai tenaga kerja.
Menurut Permenaker RI
No. Per-01/MEN/1982
Pasal 1 huruf K
BAB III
ANALISA DAN PEMECAHAN
TEMUAN NEGATIF
PESAWAT UAP
Dikarenakan di PT. Ispatindo tidak ditemukan adanya pesawat uap maka untuk temuan-temuan masalah pesawat
uap tidak ada.
BEJANA TEKAN
N
oKategori Temuan
Ketidaksesuaia
nPotensi Bahaya Peraturan Terkait Saran
1. Warna pipa untuk
bahan-bahan kimia
Ditemukan
warna pipa
yang tidak
sesuai,
misalnya pipa
nitrogen dan
argon berwarna
dapat terjadi
kesalahan
pemakaian dan
dapat
menyebabkan
kecelakaan
kepada tenaga
Menurut SNI-193778-
2005.
untuk nitrogen
berwarna abu-abu,
untuk argon berwarna
abu-abu, untuk oksigen
berwarna biru muda
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 14
kuning dan
untuk pipa
oksigen
berwarna biru.kerja.
2.Tangki untuk air
limbah
Ditemukan
warna tangki
air limbah
berwarna hijau.
Dapat
menyebabkan
kecelakaan
karena warna
hijau adalah
untuk tangki air
dihawatirkan
terminum oleh
tenaga kerja.
Permenaker RI No. Per-
01/MEN/1982
Seharusnya Berwarna
Hitam bergaris Hijau
3. Tabung oksigen
.Ditemukan
tabung oksigen
dalam kondisi
tidak sempurna
(Penyok)
Dapat
menyebabkan
bahaya
peledakan dan
melukai tenaga
kerja.
Menurut Permenaker RI
No. Per-01/MEN/1982
Dilakukan klaim
penggantian ke
produsen tabung untuk
diganti yang baru.
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 15
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 16
BAB IV
SIMPULAN DAN SARAN
4.1 KESIMPULAN
Berdasarkan dari hasil pemantauan lapangan yang telah dilakukan
megenai pengawasan norma k3 Pesawat Uap dan Bejana Tekan di PT.
Ispatindo maka dapat diambil kesimpulan sebagai berikut.
1. Secara umum pelaksanaan k3 di PT. Ispatindo khususnya diwilayah
kerja Pesawat Uap dan Bejana Tekan dapat berjalan dengan baik.
2. Berdasar hasil pemeriksa dilapangan masih ada belum sesuai
mengenai identifikasi perpipaan.
3. Tabung nitrogen cair terdapat yang tidak sesuai dengan peraturan
perundangan (tabung penyok)
3.2. SARAN
1. Penyesuaian warna perpipaan di bahan-bahan kimia untuk nitrogen
berwarna abu-abu, untuk argon berwarna abu-abu, untuk oksigen
berwarna biru muda atau sesuai dengan permen NO 3/MEN/1982
Pasal 23 tentang pewarnaan pipa untuk zat asam diberi warna biru
muda, untuk bahan mudah terbakar berwarna merah, untuk gas
beracun berwarna kuning, dan gas beracun dan mudah terbakar
berwarna kuning dan merah.
2. Pemberian arah aliran pada pipa-pipa dari bahan kimia tersebut
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 17
3. untuk tabung pengolahan limbah seharusnya Berwarna Hitam
bergaris Hijau sesuai dengan SNI-193778-2005
4. Untuk tabung oksigen harap dilakukan klaim penggantian ke
produsen tabung untuk diganti yang baru dan dilakukan
pemeriksaan sesuai dengan Permenaker RI No. Per-01/MEN/1982
Pasal 1 huruf K.
Laporan PKL AK3 Umum Kelompok II K3 Pesawat Uap Dan Bejana Tekan Page 18