laporan pkpa apotik isyka
Embed Size (px)
TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
FARMASI PERAPOTEKAN
DI
APOTEK ISYKA Jl. Adi Sucipto 88 A Jajar-Surakarta
1-30 JUNI 2008
Disusun Oleh:
Ambar Sulistyawan, S.Farm. KR 081000819
Anggie Caesaria F, S.Farm. K I 081000848
Syafa’ah, S.Farm. K I 081000852
Andi Kusnandar, S.Farm. KA 081000855
PROGRAM PROFESI APOTEKER
FAKULTAS FARMASI
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA
2008

ii
HALAMAN PENGESAHAN LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER
FARMASI PERAPOTEKAN
DI
APOTEK ISYKA SURAKARTA
PERIODE JUNI 2008
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu syarat untuk
memperoleh gelar Apoteker pada Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta
Disetujui Oleh :
Pembimbing PKPA
Fakultas Farmasi Apotek Isyka
(Peni Indrayudha, SF., Apt) (Zakiyah Rahmawati, S.Si., Apt)

iii
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum Wr. Wb.
Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang telah melimpahkan rahmat, taufiq
dan hidayah-Nya, shalawat serta salam senantiasa tercurah kepada junjungan kita
nabi besar Muhammad SAW beserta seluruh keluarga, sahabat dan pengikutnya,
sehingga kami dapat menyelesaikan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di
Apotek Isyka yang berlangsung pada bulan Juni 2008. Laporan hasil Praktek
Kerja Profesi Apoteker sebagai syarat untuk memperoleh gelar Apoteker (Apt.) di
Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
Praktek Kerja Profesi Apoteker ini memberikan kami pengetahuan secara
langsung kegiatan yang ada di apotek, sehingga kami mendapatkan pengalaman
tentang perapotekan dan mengetahui tugas dan kewajiban sebagai seorang
Apoteker yaitu sebagai seorang pemimpin dalam hal pelayanan kefarmasian,
kemampuan manajerial, kemampuan sebagai pengusaha retailer (pengecer) dan
mampu berkomunikasi dengan baik terhadap tenaga kesehatan lain maupun fungsi
sosialnya dalam masyarakat.
Laporan Praktek Kerja Profesi Apoteker ini disusun berdasarkan kegiatan
di Apotek yang tidak lepas dari bimbingan dan bantuan dari karyawan serta pihak-
pihak lain, maka perkenankanlah kami mengucapkan terima kasih atas bimbingan,
dorongan dan nasehat yang telah diberikan kepada kami selama Praktek Kerja
Profesi Apoteker kepada yang terhormat:

iv
1. Ibu Dra. Nurul Mutmainah M.Si., Apt. selaku Dekan Fakultas Farmasi
Universitas Muhammadiyah Surakarta.
2. Bapak Dr. Supardi Wongsosupantio, Apt. selaku Ketua Program Profesi
Apoteker Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
3. Zakiyah Rahmawati, S.Si., Apt., selaku Apoteker Pangelola Apotek sekaligus
pembimbing Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Isyka yang telah
memberikan ijin, ilmu, nasehat dan bimbingan kepada kami selama Praktek
Kerja Profesi Apoteker di Apotek Isyka.
4. Peni Indrayudha, S.F., Apt., selaku Dosen Pembimbing Praktek Kerja Profesi
Apoteker dari Fakultas Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta yang
telah banyak memberikan ilmu, nasehat dan bimbingan.
5. Segenap karyawan dan karyawati Apotek Isyka yang telah memberikan ilmu,
bantuan dan pengalaman kepada penulis selama melaksanakan Praktek Kerja
Profesi Apoteker.
6. Segenap pengajar, staf dan karyawan Program Profesi Apoteker Fakultas
Farmasi Universitas Muhammadiyah Surakarta.
7. Orang tua dan saudara kami tercinta yang telah memberikan doa restu, kasih
sayang, dorongan, nasehat, sehingga kami dapat menjalankan Paktek Kerja
Profesi Apoteker dengan lancar.
8. Semua pihak yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu yang telah
membantu selama pelaksanaan dan penyelesaian laporan Praktek Kerja
Profesi Apoteker.

v
Team menyadari bahwa dalam pelaksanaan Praktek Kerja Profesi
Apoteker ini masih banyak kekurangan dan semoga laporan ini dapat bermanfaat
bagi perkembangan Program Profesi Apoteker Universitas Muhammadiyah
Surakarta, khususnya peminatan Pelayanan Farmasi (Community Farmacy).
Amin.
Wassalamu’alaikum Wr. Wb.
Surakarta, Juni 2008
Team

vi
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL ………………………………………………………..
HALAMAN PENGESAHAN ………………………………………………
KATA PENGANTAR……………………………………………………….
DAFTAR ISI ………………………………………………………………..
DAFTAR GAMBAR………………………………………………………...
DAFTAR LAMPIRAN………………………………………………….......
RINGKASAN...……………………………………………………………...
BAB I. PENDAHULUAN...............................................................................
A. Latar Belakang …………………………………………………..
B. Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA)...........................
1. Tujuan Umum……………………………………………
2. Tujuan Khusus…………………………………………...
C. Tinjauan Umum Apotek.…………………………………………
1. Pengertian Apotek………………...……………………..
2. Peraturan Perundang-undangan Perapotekan....................
3. Tugas dan Fungsi Apotek..................................................
4. Tata Cara Pemberian Izin Apotek...………………...........
5. Persyaratan Pendirian Apotek...........................................
6. Lokasi Apotek...................................................................
7. Bangunan Apotek……….…………………………..…..
8. Perlengkapan Apotek……………………...…………….
i
ii
iii
vi
ix
x
xi
1
1
4
4
4
5
5
6
8
8
11
13
13
14

vii
9. Apoteker Pengelola Apotek…………………………….
10. Tenaga Kerja Apotek……………………………………
11. Pengelolaan Apotek……………………………………..
12. Distribusi Obat…………………………………………..
13. Pengelolaan Obat………………………………………..
14. Pajak Apotek………………………………………
BAB II. APOTEK ISYKA…………………………………………………
A. Sejarah Apotek Isyka..................................................................
B. Struktur Organisasi Apotek Isyka....................…………...........
C. Personalia....................................................................................
1. Apoteker Pengelola Apotek...................................................
2. Asisten Apoteker....................................................................
3. Kasir......................................................................................
4. Pengirim…………………………………………………....
5. Penjaga………………………………………………..........
6. Pembantu Umum……………………………………......
D. Sistem Pengelolaan Apotek Isyka……………………………..
1. Pengadaan Barang…………………………………….........
2. Penjualan dan Distribusi…………………………...............
3. Penjualan Alkes....................................................................
4. Administrasi dan Keuangan.................................................
5. Bangunan.............................................................................
BAB III. PEMBAHASAN………………………………………………....
16
17
17
25
27
37
38
39
40
40
42
43
43
44
44
44
45
49
54
54
62
64

viii
BAB IV. KESIMPULAN DAN SARAN....................................................
A. Kesimpulan…………………………………………………..
B. Saran………………………………………………………....
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………..
LAMPIRAN................................................................................................
72 72 73 74 76

ix
DAFTAR GAMBAR
1. Alur Proses Perijinan Apotek……………..................…………….......
2. Alur Distribusi Obat……………………………………………….…..
3. Struktur Organisasi Apotek Isyka……………………………………..
4. Alur Pelayanan Resep di Apotek Isyka…………………......…………
5. Tahap Penerimaan Barang Apotek Isyka...............................................
12
27
39
53
56

x
DAFTAR LAMPIRAN
Lampiran 1. Surat Pesanan Narkotika ......................................................... 77
Lampiran 2. Surat Pesanan Psikotropika ...................................................... 78
Lampiran 3. Contoh Copy Resep .................................................................. 79
Lampiran 4. Contoh Faktur pembelian dan Faktur Pajak ............................. 80
Lampiran 5. Contoh Nota Penjualan ............................................................ 81
Lampiran 6. Contoh Nota untuk Resep ........................................................ 82
Lampiran 7. Surat Pesanan ........................................................................... 83
Lampiran 8. Contoh Etiket ........................................................................... 84
Lampiran 9. Denah Lokasi Apotek Isyka ..................................................... 85
Lampiran 10. Lay Out Apotek Isyka ............................................................. 86
Lampiran 11. Flow barang .............................................................................. 87
Lampiran 12. Contoh Kartu Stok ................................................................... 88
Lampiran 13 Contoh Laporan Penggunaan Narkotik ................................... 89
Lampiran 14. Contoh Laporan Statistika Resep dan Pelayanan Obat
Generik Berlogo ....................................................................... 90
Lampiran 15. Contoh Laporan Khusus Penggunaan Morphin &
Pethidin .................................................................................... 91
Lampiran 16. Laporan Penggunaan Sediaan Jadi Narkotik ............................ 92
Lampiran 17. Laporan Penggunaan Psikotropika ........................................... 93
Lampiran 18. Tugas ........................................................................................ 94

xi
LAPORAN PRAKTEK KERJA PROFESI APOTEKER DI APOTEK ISYKA
Jl. Adi Sucipto no. 88 A Jajar-Surakarta
Ambar Sulistyawan, Anggie Caesaria F, Syafa’ah, Andi Kusnandar
RINGKASAN
Apotek merupakan sarana pelayanan kesehatan untuk mengelola, meracik, mengubah bentuk, menyalurkan obat, dan menyerahkan perbekalan farmasi yang meliputi obat, bahan obat, dan alat kesehatan. Apotek selain sebagai unit bisnis juga mempunyai fungsi sebagai unit pelayanan kesehatan. Apotek Isyka mengembangkan bisnis yang berbasis pasien (patient oriented), yaitu pelayanan yang berfokus pada kepentingan pasien, memberikan KIEO (Komunikasi, Informasi, Edukasi Obat) yang benar mengenai obat. Kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) bertujuan agar mahasiswa calon apoteker mengerti dan memahami serta dapat mengaplikasikan ruang lingkup kegiatan apotek, termasuk fungsi, peran dan tanggung jawab Apoteker Pengelola Apotek (APA).
Kegiatan PKPA di apotek Isyka dilaksanakan pada tanggal 3 sampai 3 Juni 2008. Mahasiswa calon apoteker mengamati dan meracik obat, pemberian etiket, penyiapan obat, copy resep, penyerahan obat ke pasien dan mencocokkan barang yang masuk dan keluar. Mahasiswa di samping terlibat secara langsung dalam pelayanan obat dengan resep dokter maupun obat bebas, bebas terbatas dan perbekalan kesehatan lainnya, juga melakukan diskusi mengenai kegiatan di apotek dengan Apoteker Pengelola Apotek (APA) .
Berdasarkan pengamatan selama PKPA, pengelolaan Apotek Isyka meliputi perecanaan, pembelian, penyimpanan, dan penjualan yang seluruhnya selalu terkontrol dan tercatat berdasarkan pengamatan selama PKPA. Sistem pengadaan barang yang meliputi perencanaan dan pembelian dilakukan berdasarkan hasil dari print out tiap hari yang dilaporkan AA kepada Apoteker Pengelola Apotek. Penerimaan barang dilakukan dan dicek kemudian dicocokkan dengan faktur dan surat pesanan untuk menghindari kesalahan, lalu diberi tanda tangan oleh Apoteker Pengelola Apotek atau Asisten Apoteker dan diberi stempel apotek. Sistem penyimpanan perbekalan farmasi diterapkan sistem FIFO (First In First Out) untuk menghindari adanya barang kadaluwarsa.
Kegiatan pengadaan barang (obat-obatan, alat kesehatan, dan barang pelengkap lainnya) dilakukan dengan cara memesan ke PBF sesuai dengan Surat Pesanan (SP). Surat Pesanan ditandatangani oleh APA dan dibuat rangkap dua, satu untuk PBF dan satunya untuk arsip apotek. Sedangkan pemesanan psikotropika dilakukan melalui SP khusus psikotropika kepada PBF atau pabrik farmasi.

1 Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Suatu bangsa yang maju adalah suatu bangsa yang mempunyai derajat
kesehatan yang tinggi. Pembangunan manusia yang seutuhnya harus mencakup
aspek jasmani, kejiwaan dan kepribadian, maka pembangunan bidang kesehatan
ditujukan untuk membentuk manusia yang sehat, cerdas dan produktif.
Kesehatan adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.
Pembangunan di bidang kesehatan bertujuan untuk meningkatan kesadaran,
kemauan dan kemampuan hidup sehat bagi setiap orang agar terwujud derajat
kesehatan masyarakat yang optimal. Upaya kesehatan meliputi peningkatan
kesehatan (promotif), pencegahan penyakit (preventif), penyembuhan penyakit
(kuratif) dan pemulihan kesehatan (rehabilitatif) yang dilaksanakan secara
menyeluruh, terpadu dan berkesinambungan (Anonim, 1992).
Peranan pembangunan kesehatan sangat penting dalam meningkatkan
kesejahteraan manusia, juga dalam membentuk manusia untuk menjadi insan
pembangunan, insan kesehatan dan sumber daya pembangunan yang optimal.
Derajat kesehatan sangat berpengaruh terhadap produktivitas dan daya saing
bangsa sebab derajat kesehatan yang tinggi akan meningkatkan produktivitas dan
mempertajam daya saing bangsa dalam ketatnya persaingan dunia.
1

2
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
Salah satu bentuk pembangunan di bidang kesehatan adalah melalui upaya
pelayanan kesehatan yaitu tersedianya obat-obatan dan alat kesehatan yang
mencukupi dengan kualitas yang baik dan terdistribusi secara merata. Pemerintah
maupun swasta mengupayakan penyediaan sarana pelayanan kesehatan dan
apotek yang berperan penting dalam mengelola perbekalan farmasi dan distribusi
untuk mencapai tujuan tersebut (Anonim, 1992).
Apotek berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang ketentuan dan tata cara pemberian ijin
apotek, disebutkan bahwa salah satu tempat pengabdian profesi apoteker adalah
apotek. Apoteker berkewajiban membuat, mengelola, meracik, mengubah bentuk,
menyalurkan dan menyerahkan perbekalan farmasi serta melayani informasi
mengenai perbekalan farmasi yang meliputi obat, bahan obat, obat asli Indonesia,
bahan obat asli Indonesia, alat kesehatan dan kosmetik. Peran apoteker diharapkan
lebih berkembang dan sebagai pusat informasi obat serta seorang apoteker
dituntut untuk memiliki kemampuan dan ketrampilan yang memadai mengenai
pelayanan kefarmasian (Anonim, 2002).
Apoteker adalah tenaga ahli yang mempunyai kewenangan di bidang
kefarmasian melalui keahliannya yang diperoleh selama pendidikan tinggi
kefarmasian. Pendidikan sebagai calon apoteker sangat diperlukan sebagai bekal
pengetahuan dan pengalaman untuk menciptakan tenaga apoteker handal dan
mampu menjalankan pelayanan profesional kefarmasian dan berorientasi kepada
kepentingan masyarakat. Semakin tinggi pendidikan masyarakat menyebabkan
meningkatnya kesadaran dalam arti hidup sehat, sehingga apoteker harus dapat

3
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
memberikan pelayanan obat yang rasional dan diharapkan tidak hanya mencari
keuntungan semata (Profit Oriented). Memberikan pelayanan konsultasi,
informasi dan edukasi mengenai obat secara rasional (Patient Oriented). Selain itu
apoteker harus dapat melakukan administrasi pengelolaan obat sesuai dengan
ketentuan perundang-undangan yang berlaku mulai dari pengadaan, penyimpanan,
pelayanan serta pencatatan dan pelaporan.
Seorang apoteker pengelola apotek harus mampu mengelola sebuah apotek
dengan manajemen yang baik dan profesional sehingga apotek dapat berkembang.
Mampu berkomunikasi dengan baik, dengan semua pihak yang ada di
komunitasnya. Orientasi pelaksanaan tugas apoteker dan tenaga profesi kesehatan
lainnya adalah untuk memberikan pelayanan terbaik bagi pasien dengan
pengabdian profesi kemanusiaan melalui obat. Selain itu, Apoteker Pengelola
Apotek juga berperan dalam pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi)
serta pelayanan obat kepada masyarakat dalam rangka peningkatan pengobatan
sendiri secara tepat, aman dan rasional guna mengatasi masalah kesehatan.
Pelayanan terhadap pasien meliputi tata cara atau aturan penggunaan obat
bagi pasien, mengintegrasikan aspek obat sebagai substansi dengan informasi
yang perlu disampaikan kepada pasien, menasehati pasien atas aspek potensi atau
manfaat serta bahaya obat yang akan digunakan, merujukkan pasien pada pusat
pelayanan kesehatan, memonitor dan melaksanakan evaluasi respon terapi dari
obat yang digunakan pasien dan mengkaji informasi tambahan obat yang
diperlukan (Hartono, 1998).

4
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
Seorang apoteker dalam melaksanakan tugas dan tanggung jawabnya dalam
pembangunan agar terlaksana sesuai dengan fungsinya, maka seorang calon
apoteker akan sangat memerlukan pendidikan yang memadai, tidak sekedar
memahami teori tetapi juga harus terjun langsung untuk mengenali lebih jauh
profesinya. Pengalaman yang diperoleh melalui Praktek Kerja Profesi Apoteker
(PKPA) ini akan sangat membantu calon apoteker untuk menambah wawasan dan
wacana bila suatu hari nanti akan mengelola sebuah apotek.
B. Tujuan Praktek Kerja Profesi Apoteker
1. Tujuan umum
Memberikan gambaran mengenai struktur organisasi, kondisi kerja dari
berbagai bentuk lapangan pekerjaan dibidang farmasi sehingga mendapat
gambaran mengenai fungsi, peran dan tugas seorang farmasis atau apoteker serta
mempersiapkan calon farmasis/apoteker untuk menjalani profesinya secara
profesional, handal dan mandiri sehingga dapat mengaplikasikan teori yang
didapat ke dalam praktek.
2. Tujuan khusus
a. Memberikan kesempatan kepada calon apoteker untuk mempelajari secara
langsung kegiatan farmasi di apotek.
b. Mengetahui tentang pelayanan teknis kefarmasian, seperti pelayanan
resep, obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, serta pelayanan
komunikasi, informasi dan edukasi.

5
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
c. Diharapkan dengan kegiatan tersebut memberikan bekal pengetahuan
kepada calon apoteker mengenai kegiatan pengelolaan dan ruang lingkup
apotek sehingga memahami peran seorang apoteker pengelola apotek
(APA) secara manajerial maupun profesional.
d. Dengan bekal yang diperoleh, maka mahasiswa calon apoteker akan
memperoleh bekal keterampilan dan pengetahuan praktis yang dapat
diterapkan pada saat terjun di dunia kerja, sehingga diharapkan dapat
memberikan informasi obat yang benar kepada masyarakat, meningkatan
mutu pelayanan kesehatan dan kemandirian profesi serta citra profesi
apoteker.
C. Tinjauan Pustaka
1. Pengertian Apotik
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI
No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang standar pelayanan kefarmasian di
apotek, apotek adalah tempat tertentu, tempat dilakukan pekerjaan
kefarmasian dan penyaluran sediaan farmasi, perbekalan kesehatan lainnya
kepada masyarakat.
Sediaan farmasi yang disalurkan apotek adalah obat, bahan obat, obat
tradisional dan kosmetik. Sedangkan perbekalan kesehatan adalah semua
bahan selain obat dan peralatan yang diperlukan untuk menyelenggarakan
upaya kesehatan.

6
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
Penyusunan standar pelayanan kefarmasian di apotek bertujuan untuk :
a. Pedoman praktek Apoteker dalam menjalankan profesinya.
b. Melindungi masyarakat dari pelayanan yang tidak profesional.
c. Melindungi profesi dalam menjalankan praktek kefarmasian.
2. Peraturan Perundang-undangan Perapotekan
Peraturan perundang-undangan yang mendasari pendirian dan
pengelolaan apotek meliputi :
a. Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1980 tentang Perubahan atas Peraturan
Pemerintah No. 26 tahun 1965 Apotek.
b. Undang-undang RI No. 23 tentang Kesehatan.
c. Peraturan Pemerintah No. 41 tahun 1990 tentang Masa Bakti Apoteker.
d. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 184/Menkes/PER/X/1995 tentang
Penyempurnaan Pelaksanaan Masa Bakti dan Ijin Kerja Apoteker.
e. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1332/Menkes/SK/X/2002 tentang
Perubahan atas Peraturan Menteri.
f. Peraturan Menteri Kesehatan No. 922/Menkes/Per//X/1993 tentang
Ketentuan dan Tata Cara Pendirian Ijin Apotek
g. Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 280/Menkes/PER/VI/1981 tentang
Cara Pemberian Ijin Apotek.
h. Undang-undang RI No. 22 tentang Narkotika.
i. Undang-undang RI No. 5 tentang Psikotropika.
j. Keputusan Menteri Kesehatan RI No. 1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang
Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek.

7
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1027/Menkes/SK/IX/2004 tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek:
a. Apoteker adalah sarjana farmasi yang telah lulus pendidikan profesi dan
telah mengucapkan sumpah berdasarkan peraturan perundangan yang
berlaku dan berhak melakukan pekerjaan kefarmasian di Indonesia sebagai
apoteker.
b. Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan
kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Menurut Keputusan Menteri Kesehatan RI No.
1332/Menkes/SK/X/2002 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri :
a. Surat ijin apotek (SIA) merupakan surat ijin yang diberikan menteri
kepada apoteker atau apoteker yang bekerjasama dengan pemilik sarana
untuk menyelenggarakan apotek di suatu tempat tertentu.
b. Apoteker pengelola apotek (APA) adalah apoteker yang telah diberi SIA.
c. Apoteker pendamping adalah apoteker yang bekerja di apotek disamping
APA dan atau menggantikannya pada jam-jam tertentu pada hari buka
apotek.
d. Apoteker pengganti adalah apoteker yang menggantikan APA selama
APA tersebut tidak berada di tempat lebih dari tiga bulan secara terus
menerus, telah memiliki surat ijin kerja dan tidak bertindak sebagai APA
di apotek lain.

8
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
e. Asisten apoteker adalah mereka yang berdasarkan peraturan perundang-
undangan yang berlaku berhak untuk melakukan pekerjaan kefarmasian
sebagai asisten apoteker.
f. Perbekalan farmasi adalah obat, bahan obat, obat asli Indonesia (obat
tradisional), alat kesehatan dan kosmetika.
g. Perlengkapan apotek adalah semua peralatan yang dipergunakan untuk
melaksanakan pengelolaan apotek (Anonim, 2002)
3. Tugas dan Fungsi Apotek
Peraturan Pemerintah No. 25 tahun 1980 menyebutkan bahwa tugas dan
fungsi apotek meliputi :
a. Tempat pengabdian profesi seorang apoteker yang telah mengucapkan
sumpah jabatan.
b. Sarana farmasi yang telah melakukan pekerjaan meracik, mengubah
bentuk, mencampur dan menyerahkan obat/bahan obat.
c. Sarana penyaluran perbekalan farmasi yang harus menyebarkan obat yang
diperlukan masyarakat secara luas dan merata.
4. Tata Cara Pemberian Ijin Apotek
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922/Menkes/Per/X/1993 tidak
menyebutkan persyaratan khusus mengenai lokasi apotek yang akan
didirikan, tetapi sebagai apoteker harus mempertimbangkan etika kefarmasian
dan kemungkinan profit yang akan diperoleh. Pertimbangan yang harus
diperhatikan antara lain kepadatan dan jumlah penduduk, jarak dengan apotek
lain, jumlah apotek, keadaan sosial ekonomi masyarakat setempat dan sarana

9
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
kesehatan lain yang mendukung apotek misalnya puskesmas, rumah sakit,
poliklinik, praktek dokter dan lain-lain (Anonim, 1993).
Ketentuan dan tata cara pemberian ijin apotek telah diatur dalam
Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
1332/Menkes/SK/X/2002. Dalam ketentuan umum dinyatakan bahwa Surat
Ijin Apotek (SIA) adalah surat ijin yang diberikan oleh menteri kepada
apoteker atau apoteker yang bekerja sama dengan pemilik sarana untuk
menyelenggarakan apotek di suatu tempat tertentu.
Pasal 4 menjelaskan mengenai pelimpahan wewenang dan pemberian
ijin apotek dari Menteri Kesehatan RI kepada Balai Pemeriksaan Obat dan
Makanan. Kepala Dinas melaporkan pelaksanaan ijin apotek setahun sekali
kepada Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan. Dalam melaksanakan
pelimpahan wewenang tersebut Kepala Dinas Kesehatan tidak diijinkan
mengadakan pengaturan yang membatasi ijin (Anonim, 2002).
Peraturan mengenai ketentuan dan tata cara pemberian ijin apotek
adalah berdasarkan Keputusan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
No. 1332/Menkes/SK/X/2002 pada Bab I Pasal 7, 8 dan 9 yaitu sebagai
berikut :
a. Permohonan ijin apotek diajukan oleh APA kepada Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota dengan menggunakan contoh formulir model
Apt-1.
b. Dengan menggunakan formulir model Apt-2, Kepala Dinas Kesehatan
Kabupaten/Kota selambat-lambatnya 6 hari kerja setelah menerima

10
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
permohonan dapat meminta bantuan teknis kepada Kepala Balai
Pemeriksaan Obat dan Makanan untuk melakukan pemeriksaan setempat
terhadap kesiapan apotek untuk melakukan kegiatan.
c. Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau Kepala Balai Pemeriksaan
Obat dan Makanan selambat-lambatnya 6 hari kerja setelah permintaan
bantuan teknis dari Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota melaporkan
hasil pemeriksaan setempat dengan menggunakan contoh formulir model
Apt-3.
d. Dalam hal pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 2 dan 3 tidak
dilaksanakan, maka apoteker pemohon dapat membuat surat pernyataan
siap melakukan kegiatan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat dengan tembusan kepada Kepala Dinas Propinsi dengan
menggunakan contoh model formulir Apt-4.
e. Dalam jangka waktu 12 hari kerja setelah diterima laporan hasil
pemeriksaan sebagaimana dimaksud dalam ayat 3 atau pernyataan
dimaksud dalam ayat 4 Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
setempat mengeluarkan Surat Ijin Apotek (SIA) menggunakan contoh
formulir model Apt-5.
f. Dalam hal hasil pemeriksaan Tim Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota atau
Kepala Balai Pemeriksaan Obat dan Makanan seperti yang dimaksud
dalam ayat 3 masih belum memenuhi syarat, maka Kepala Dinas
Kesehatan Kabupaten/Kota setempat dalam waktu 12 hari kerja

11
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
mengeluarkan surat penundaan dengan menggunakan contoh formulir
model Apt-6.
g. Terhadap surat penundaan sebagaimana yang dimaksud dalam ayat 6
apoteker diberi kesempatan untuk melengkapi persyaratan yang belum
dipenuhi selambat-lambatnya dalam jangka waktu 1 bulan sejak tanggal
surat penundaan.
h. Dalam hal apoteker menggunakan sarana pihak lain, maka penggunaan
sarana yang dimaksud wajib didasarkan atas perjanjian kerjasama antara
apoteker dengan pemilik sarana apotek. Pemilik sarana apotek yang
dimaksud harus memenuhi persyaratan tidak pernah terlibat dalam
pelanggaran peraturan perundang-undangan dibidang obat sebagaimana
dalam surat pernyataan yang bersangkutan.
i. Terhadap permohonan ijin apotek yang ternyata tidak memenuhi
persyaratan dimaksud pasal 5 dan 6 atau lokasi apotek tidak sesuai
permohonan maka Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota setempat
dalam jangka waktu selambat-lambatnya 12 hari kerja wajib mengeluarkan
surat penolakan disertai alasan-alasannya dengan menggunakan formulir
model Apt-7 (Anonim, 2002).
5. Persyaratan Pendirian Apotek
Menurut Peraturan Mentri Kesehatan Republik Indonesia No.
1332/Menkes/SK/X/2002 Bab IV pasal 6, persyaratan apoteker atau
apoteker yang bekerja sama dengan pemilik sarana yang telah memenuhi
persyaratan harus siap dengan tempat, perlengkapan termasuk sediaan

12
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
farmasi dan perbekalan farmasi lainnya yang merupakan milik sendiri atau
pihak lain untuk mendapatkan ijin apotek (lampiran 1).
Sarana apotek dapat didirikan pada lokasi yang sama dengan
kegiatan komoditi di luar sediaan farmasi. Apotek dapat melakukan
kegiatan pelayanan komoditi lainnya di luar sediaan farmasi.
Gambar 1. Alur Proses Perijinan Apotek
Apoteker yang ber-SP/SIK
Kadinkes kab/kota
Kepala BPOM
Kadinkes kab/kota
Belum memenuhi Syarat
(12 hari kerja )
Memenuhi Syarat (12 hari kerja)
Tidak memenuhi Syarat
(12 hari kerja)
Surat Penundaan Form model Apt-6
Surat Ijin Apotek Form model Apt-5
Surat Penolakan Form model Apt-7
Diberi Kesempatan Melengkapi
(1 bulan)
Melaksanakan Kegiatan Perapotekkan
Mengajukan ijin
Maksimal 6 hari kerja
Maksimal 6 hari kerja
Form model Apt-1
Form model Apt-2
Form model Apt-3
Jika pemeriksaan tidak dilakukan Apoteker membuat pernyataan siap melakukan kegiatan ke Kadinkes Propinsi Form model Apt-4

13
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
6. Lokasi Apotek
Peraturan Menteri Kesehatan No. 244 tahun 1990 tentang Ketentuan
dan Tata Cara Pemberian Ijin apotek bahwa jarak apotek tidak dibatasi dan
pemohon bebas memilih lokasi. Hal ini memberikan kesempatan kepada
masyarakat untuk mendapatkan pelayanan obat yang lebih baik.
Apotek berlokasi di daerah yang mudah dikenali oleh masyarakat.
Pada halaman terdapat papan petunjuk yang dengan jelas tertulis kata apotek.
Apotek harus dapat dengan mudah diakses oleh anggota masyarakat.
Pelayanan produk kefarmasian diberikan pada tempat yang terpisah dari
aktivitas pelayanan dan penjualan produk lainnya. Hal ini berguna untuk
menunjukkan integritas dan kualitas produk serta mengurangi resiko
kesalahan penyerahan.
7. Bangunan Apotek
Persyaratan bangunan apotek menurut Keputusan Menteri Kesehatan
No. 922/Menkes/Per/X/1993, sebuah apotek harus memenuhi persyaratan
bangunan minimal memiliki ruang tunggu, ruang peracikan dan penyerahan
obat, ruang administrasi dan ruang kerja apoteker, ruang tempat pencucian
alat dan WC. Selain itu apotek juga harus memenuhi persyaratan antara lain:
a. Dinding harus kuat dan tahan air, permukaan sebelah dalam harus rata,
tidak mudah mengelupas dan mudah dibersihkan. Langit-langit harus
terbuat dari bahan yang tidak mudah rusak dan permukaan sebelah dalam
warna terang. Atap tidak boleh bocor, terbuat dari genteng, sirap atau
bahan lain yang memadai.

14
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
b. Bangunan apotek harus mempunyai ventilasi dan sanitasi yang baik serta
memenuhi persyaratan hygiene lainnya. Apotek harus memiliki sumber air
yang memenuhi persyaratan kesehatan. Ruang apotek harus mempunyai
penerangan yang cukup sehingga dapat menjamin pelaksanaan tugas dan
fungsi apotek.
c. Tersedianya alat pemadam kebakaran yang berfungsi dengan baik
sekurang-kurangnya 2 buah. Apotek harus memasang papan nama dengan
ukuran minimal 60 cm, lebar 40 cm dengan tulisan hitam di atas dasar
putih, tinggi huruf minimal 5 cm dan tebal 5 mm. Papan nama harus
memuat nama apotek, nama apoteker pengelola apotek, nomor surat izin
apotek, alamat dan nomor telepon apotek.
d. Bangunan apotek harus bebas dari hewan pengerat, serangga/pest, apotek
memiliki suplai listrik yang konstan, terutama untuk lemari pendingin.
e. Ruang tunggu yang nyaman bagi pasien.
f. Tempat untuk mendisplai informasi bagi pasien, termasuk penempatan
brosur/materi informasi.
g. Ruangan tertutup untuk konseling bagi pasien yang dilengkapi dengan
meja dan kursi serta lemari untuk menyimpan cacatan medikasi pasien.
h. Ruang racikan.
8. Perlengkapan Apotek
Perlengkapan apotek meliputi: alat pemadam kebakaran, alat
pembuatan, pengolahan dan peracikan, yaitu timbangan kilogram, gram dan,
milligram, gelas ukur, termometer, mortir dan perlengkapan lain disesuaikan

15
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
kebutuhan. Perlengkapan dan perbekalan farmasi, terdiri atas botol, lemari
dan rak penyimpanan obat, lemari pendingin, lemari untuk menyimpan
narkotika dan psikotropika.
Kumpulan peraturan perundang-undangan yang ada sangkut pautnya
dengan apotek. Wadah pengemas dan pembungkus untuk penyerahan obat
sesuai dengan kebutuhan. Farmakope Indonesia dan Ekstra Farmakope
Indonesia edisi terbaru serta buku lain yang ditetapkan oleh Direktur Jenderal
Pengawasan Obat dan Makanan.
Perbekalan administrasi seperti blanko surat pesanan obat, kartu stock
obat, kartu stelling, buku defecta, salinan resep, buku pembelian, buku
hutang, buku piutang, buku inkaso, buku hasil penjualan HV, buku hasil
penjualan obat dengan resep, buku hasil penjualan OWA, buku kas, buku
pengeluaran kas, buku catatan keluar masuk obat narkotika, buku catatan
keluar masuk obat psikotropika, tabelaris, laporan pembelian dan penggunaan
obat psikotropika, laporan pembelian dan penggunaan obat narkotika, faktur
pembelian, blanko nota penjualan, kwitansi, etiket obat, surat pesanan
narkotika, surat pesanan psikotropika, neraca akhir tahun, alat tulis dan kertas
sesuai kebutuhan.
Apoteker wajib menyediakan, menyimpan dan menyerahkan
perbekalan yang bermutu baik dan keabsahannya terjamin. Obat atau
perbekalan farmasi yang tidak dapat digunakan lagi atau dilarang digunakan
harus dimusnahkan dengan cara dibakar atau ditanam atau dengan cara lain
yang ditetapkan oleh Badan Pengawasan Obat dan Makanan. Pemusnahan

16
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
dilakukan oleh apoteker pengelola apotek (APA) atau apoteker pengganti
dibantu oleh sekurang-kurangnya seorang karyawan apotek dan dibuat berita
acara pemusnahan.
9. Apoteker Pengelola Apotek
Sesuai ketentuan perundangan yang berlaku apotek harus dikelola
oleh seorang apoteker yang professional.
Dalam pengelolaan apotek, apoteker senantiasa harus dapat
memberikan pelayanan yang baik, mengambil keputusan yang tepat,
kemampuan borkomunikasi antar profesi, menempatkan diri sebagai
pimpinan dalam situasi multidisipliner, kemampuan mengelola SDM secara
efektif, selalu belajar sepanjang karier, dan membantu memberi pendidikan
serta peluang untuk meningkatkan pengetahuan.
Pengelolaan apotek menjadi tugas dan tanggung jawab seorang
apoteker. APA harus memenuhi persyaratan seperti yang diatur dalam
Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922/Menkes/PER/X/1993 yaitu Bab III
Pasal 5 bahwa untuk menjadi APA harus memenuhi persyaratan sebagai
berikut :
a. Ijazahnya telah terdaftar pada Departemen Kesehatan.
b. Telah mengucapkan sumpah/janji apoteker.
c. Memiliki Surat Ijin Kerja dari Menteri Kesehatan.
d. Memenuhi syarat kesehatan fisik dan mental dalam melaksanakan
tugasnya sebagai seorang apoteker.

17
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
e. Tidak bekerja di suatu perusahaan farmasi dan tidak menjadi APA di
tempat lain.
APA harus berada di apotek selama apotek buka. Apabila berhalangan
hadir harus dapat digantikan oleh apoteker pendamping dan apabila
berhalangan lebih dari tiga bulan dapat digantikan oleh apoteker pengganti.
SIA atas nama apoteker yang bersangkutan dapat dicabut apabila APA
berhalangan melakukan tugasnya lebih dari 2 tahun secara terus–menerus
(Anonim, 1993).
10. Tenaga Kerja Apotek
Tenaga kerja yang terlibat di apotek terbagi menjadi dua bagian yaitu :
tenaga farmasi yang terdiri dari apoteker dan asisten apoteker yang bertugas
untuk melaksanakan pekerjaan kefarmasian. Persyaratan yang harus dipenuhi
oleh tenaga kerja farmasi adalah surat ijin kerja.
Tenaga kerja non farmasi yaitu : tenaga administrasi umum,
administrasi keuangan, kasir, juru resep dan pembantu umum yang bekerja
membantu pelaksanaan kegiatan apotek.
11. Pengelolaan Apotek
a. Pengelolaaan sediaan farmasi dan perbekalan kesehatan lainnya
Pengelolaan persediaan fermasi dan perbekalan kesehatan lainnya
dilakukan sesuai ketentuan perundangan yang berlaku meliputi :
perencanaan, pembelian, penyimpanan dan penjualan.

18
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
1) Perencanaan. Dalam membuat perencanaan pengadaan sediaan
farmasi perlu diperhatikan : pola penyakit, kemampuan masyarakat, dan
budaya masyarakat juga resep dokter di sekitar apotek.
2) Pembelian. Berhasil tidaknya tujuan usaha banyak tergantung
kebijaksanaan pembelian. Cara melakukan pembelian dapat dilakukan
sebagai berikut:
Pembelian dalam jumlah terbatas: pembelian dilakukan sesuai
kebutuhan dalam jangka waktu yang pendek, misalnya satu minggu.
Pembelian ini dilakukan bila modal terbatas dan PBF berada dalam
jarak yang tidak jauh dari apotek, misalnya satu kota yang selalu siap
segera melayani kebutuhan obat dengan pengiriman yang cepat.
Pembelian secara spekulasi: pembelian dilakukan dalam jumlah yang
lebih besar dari kebutuhan dengan harapan akan ada kenaikan harga
dalam waktu dekat atau karena ada diskon atau bonus. Meskipun
apabila spekulasinya benar dapat menambah pemasukan apotek,
tetapi cara ini mengandung resiko mengenai kerusakan atau waktu
kadaluarsa obat.
Pembelian berencana: cara pembelian ini erat hubungannya dengan
pengendalian persediaan barang. Pengawasan stock obat/barang
dagangan penting sekali, yaitu untuk mengetahui mana yang laku
keras dan mana yang kurang laku. Hal ini dapat dilihat pada kartu
stock dan kartu stelling. Selanjutnya dapat dilakukan perencanaan
pembelian sesuai dengan kebutuhan per item.

19
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
3) Persiapan. Pengumpulan data-data obat yang mau dipesan, dari buku
defecta peracikan maupun gudang. Termasuk obat-obat baru yang
ditawarkan oleh supplier.
4) Pemesanan. Mempersiapkan SP (surat pesanan) untuk supplier,
sebaiknya minimal rangkap 2, yang satu untuk supplier yang harus
dilampirkan dengan DO/faktur (lampiran 5) pada waktu mengirim
barang dan yang satu lagi untuk petugas gudang untuk mengontrol
apakah kiriman barang sesuai dengan pesanan serta untuk mencegah
barang dipesan kembali.
Surat pemesanan obat dan perbekalan farmasi lainnya harus
ditandatangani oleh APA dan mencantumkan nama dan nomor ijin
pengelolaan apotek atau surat ijin kerja. Surat pesanan memuat nama
dan jumlah barang yang dipesan ke PBF (lampiran 6).
Surat pesanan untuk obat golongan narkotika dibuat rangkap empat,
dimana lembar pertama sampai ketiga untuk PBF Kimia Farma dan
lembar keempat untuk arsip apotek. Surat pesanan didapatkan apotek
dengan membeli dari PBF Kimia Farma, dimana satu SP hanya dapat
digunakan untuk memesan satu item obat produk Kimia Farma. Surat
Pesanan mencantumkan rayon dan nomor SP, nama dan jumlah barang,
nama dan alamat distributor, nama dan alamat APA, nama dan alamat
apotek, serta tanda tangan, nama terang APA, nomor SIK dari APA dan
cap apotek (lampiran 7).

20
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
Surat pesanan untuk golongan psikotropika dibuat rangkap dua, dimana
lembar pertama untuk PBF dan lembar kedua untuk arsip. Surat
pesanan dapat dibuat oleh apotek yang bersangkutan, dan satu SP dapat
digunakan untuk memesan barang lebih dari satu item. Surat pesanan
mencantumkan nama dan alamat APA, nama dan alamat perusahaan
dan jumlah barang, nama dan alamat apotek, serta tanda tangan, nama
terang APA, nomor SIK dari APA dan cap apotek (lampiran 8).
5) Pembayaran. Bila sudah jatuh waktu, maka tiap faktur dikumpulkan
per debitur, lalu masing-masing dibuatkan bukti kas keluar, kemudian
ditanda tangani oleh petugas sebelum diserahkan ke supplier.
Konsinasi adalah semacam titipan barang dari si pemilik kepada apotek,
dimana bila barang/obat tidak laku, barang/obat tersebut bisa
dikembalikan dan dibayar yang laku saja. Barang konsinasi ini harus
dicatat dalam buku penerimaan barang tersendiri di gudang (Hartono,
1998).
6) Penerimaan. Petugas yang menerima harus mencocokkan barang
dengan faktur dan SP lembaran ke-2 dari gudang. Diperiksa jumlah
barang, ED, jenis, bentuk sediaan, nomor batch, harga satuan,
perhitungannya benar semua.
7) Pencatatan. Dari faktur disalin dalam :
a. Kartu stock obat yang ada digudang dimana ditulis nama obat,
bentuk kemasan, jumlah per kemasan, tanggal, nomor faktur, nomor

21
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
batch, tanggal ED, nama supplier, jumlah obat, keluar, sisa, harga,
potongan harga (lampiran 9).
b. Buku pembelian barang dimana ditulis nomor urut, tanggal, nomor
faktur, nama supplier, banyaknya obat, nama obat, harga satuan,
potongan harga, jumlah harga dan nomor batch.
c. Buku incaso yang memuat nomor urut, nomor faktur, nama supplier,
jumlah harga untuk mangetahui jumlah hutang yang harus dibayar.
d. Kartu stelling untuk mencatat jumlah pengeluaran obat per hari
(lampiran 10).
8) Penyimpanan obat atau pergudangan. Obat atau barang dagangan
yang sudah dibeli tidak semuanya langsung dapat dijual. Oleh karena
itu harus disimpan dalam gudang dahulu dengan tujuan supaya aman
atau tidak hilang, tidak mudah rusak dan mudah diawasi, menjaga
stabilitas obat dan untuk menjamin kelancaran pelayanan. Ruang untuk
penyimpanan hendaknya dapat dipertanggungjawabkan dari segi
keamanannya, tersedia rak yang cukup baik, dilengkapi dengan alat
pemadam kebakaran. Arus keluar barang diatur dalam system FIFO
(First In First Out) yaitu barang yang pertama masuk akan keluar
terlebih dahulu dan FEFO ( First Expired First Out ) yaitu barang yang
memiliki kadaluarsa terdekat akan dikeluarkan terlebih dahulu. Oleh
karena itu gudang harus memenuhi beberapa ketentuan antara lain :
a. Merupakan ruang tersendiri dalam komplek apotek.
b. Cukup aman, kuat dan dapat dikunci dengan baik

22
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
c. Tidak terkena sinar matahari langsung.
d. Tersedia rak yang cukup dan baik.
e. Dilengkapi dengan alat pemadam kebakaran, kering dan bersih.
Dalam penyimpanan barang/obat digolongkan menurut :
a. Bahan baku disusun secara abjad dan dipisahkan antara serbuk, cairan
dan setengah padat. Bentuk cairan yang mudah menguap, seperti
asam sulfat pekat, alkohol absolut dan lain lain disendirikan.
b. Obat jadi disusun menurut abjad atau menurut pabrik atau menurut
bentuk sediaannya.
c. Pembalut, kapas.
d. Alat-alat kesehatan.
e. Serum, vaksin dan obat yang mudah rusak atau meleleh pada suhu
kamar disimpan dalam lemari es.
f. Penyimpanan obat narkotika dilakukan dalam almari khusus sesuai
persyaratan Peraturan Menteri Kesehatan No. 28/Menkes/Per/I/1978
tanggal 26 Agustus 1978. Hal tersebut untuk menghindari
penyalahgunaan obat narkotika.
g. Penyimpanan obat psikotropika dilakukan dalam almari khusus
sesuai persyaratan peraturan Menteri Kesehatan. Hal ini untuk
menghindari penyalahgunaan obat psikotropika.
h. Obat antibiotika perlu diperhatikan mengenai tanggal kadaluwarsa
secara khusus dan diberi kartu yang menyebutkan tanggal kadaluarsa.
Setiap terjadi mutasi, obat segera dicatat dalam kartu stock.

23
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
Tujuan persediaan obat di gudang ialah untuk menjaga agar stock
obat tetap terjaga terutama obat yang laku keras sehingga pelayanan obat
di apotek berjalan lancar.
9) Penjualan. Macam penjualan di apotek dapat dilakukan sebagai
berikut:
Penjualan obat melalui resep yaitu penjualan yang didasarkan pada
permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter hewan, kepada
apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi pasien
sesuai peraturan perundangan yang berlaku.
Penjualan obat bebas, obat bebas terbatas dan obat wajib apotek.
Penjualan ini perlu pemberian informasi mengenai penggunaan obat.
Penjualan alat kesehatan, alat laboratorium dan bahan kimia.
b. Pengorganisasian
Merupakan sekelompok orang yang bekerjasama dengan berbagai
aktivitas untuk mencapai suatu tujuan yang ditentukan bersama. Proses
pengorganisasian meliputi pembagian atau pengelompokan aktivitas yang
sama dan seimbang dengan pendidikan setiap karyawan, penentuan tugas
masing-masing kelompok, pemilihan orang yang tepat dalam setiap bidang
dan disesuaikan dengan pendidikan, sifat dan pengalamannya, pelimpahan
wewenang dan tanggung jawab serta pengkoordinasian berbagai aktivitas
yang berhubungan dengan tanggung jawab terhadap kesehatan manusia.

24
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
c. Kepemimpinan
Merupakan kemampuan dalam memberikan dorongan atau
motivasi kepada bawahan sehingga mereka bekerja dengan baik demi
tercapainya tujuan organisasi. Penggerakan mencakup lingkungan kegiatan
yaitu : pengambilan keputusan, memotivasi karyawan, berkomunikasi dan
pembinaan karyawan.
d. Pengawasan
Merupakan pengendalian apakah semua kegiatan telah berjalan
sebagaimana mestinya. Penilaian dilakukan dengan membandingkan hasil
dengan rencana. Kemudian dilakukan koreksi atau usaha perbaikan
terhadap rencana-rencana berikutnya. Pengawasan dilakukan oleh
pimpinan bertujuan untuk menciptakan atau melaksanakan efisiensi dan
menghemat biaya-biaya yang dikeluarkan, dengan menjaga pengeluaran
agar tidak boros serta menjaga semua pendapatan sehingga dapat diterima
dan dipertanggungjawabkan.
Dalam pengelolaan apotek seorang APA harus mempunyai jiwa
kepemimpinan (leading) yaitu kemampuan untuk mengarahkan orang lain
bekerja sesuai apa yang diinginkannya dalam mencapai tujuan. Kualitas
kepemimpinan seorang pemimpin ditentukan oleh adanya sasaran dan
program yang jelas, bekerja sistematis dan efektif, komunikasi secara
efektif, kepekaan terhadap hubungan antar manusia, dapat membentuk tim
dengan kinerja tinggi dan dapat mengerjakan tugas-tugas dengan efektif

25
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
dan efisien. Apoteker harus mempunyai kemampuan dalam bidang
pembukuan, administrasi personalia dan perpajakan (Hartono, 1998).
Dalam pengelolaan apotek aliran barang masuk dan barang keluar
harus diperhatikan. Barang masuk dapat berasal dari pembelian
(kontan/kredit) dan konsinasi.
e. Administrasi
Dalam menjalankan pelayanan kefarmasian di apotek, perlu
dilaksanakan kegiatan administrasi yang meliputi ;
1) Administrasi umum. Pencatatan, pengarsipan, pelaporan narkotik,
psikotropika dan dokumentasi sesuai dengan ketentuan yang berlaku.
2) Administrasi keuangan. Dari saldo awal, penerimaan kas dari hasil
operasional, pengeluaran kas dari kegiatan operasional sampai pada
saldo akhir yang dilaporkan dalam neraca keuangan.
3) Administrasi obat. Dari pengadaan, penyimpanan, pendistribusian
obat kepada pasien dan pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat.
4) Administrasi pelayanan. Pengarsipan resep, pengarsipan cacatan
pengobatan pasien dan pengarsipan hasil monitoring penggunaan obat.
12. Distribusi Obat
Untuk menjamin kualitas kefarmasian maka pengadaan sediaan
farmasi melalui jalur resmi. Hal ini untuk menjamin keaslian obat yang
beredar di masyarakat. Permenkes No. 922/MENKES/PER/X/1993 pasal 3
menyebutkan bahwa pabrik farmasi dapat menyalurkan hasil produksinya

26
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
langsung kepada PBF, apotek, toko obat, apotek rumah sakit, dan unit sarana
pelayanan kesehatan lainnya.
Jadi sebuah pabrik farmasi tidak diperkenankan menjual langsung
produk-produk obatnya kepada konsumen. Khusus untuk obat daftar O
(=Opium=Narkotika) penyalurannya di Indonesia sampai kini hanya
dilakukan oleh PT Kimia Farma kepada pihak ke-III. Obat-obat daftar G
(=Gevaarlijk=Obat Keras/OKT) disalurkan oleh Pedagang Besar Farmasi
(P.B.F) hanya kepada 3 macam penyalur saja, yaitu : P.B.F lain, Apotek,dan
Rumah Sakit yang mempunyai Apoteker
Untuk penyaluran ke dokter, ke klinik, ke rumah sakit yang tidak
mempunyai apoteker, ke BKIA, ke puskesmas dilakukan oleh apotek. Obat-
obat daftar W (Obat bebas terbatas) dan obat bebas (B) oleh P.B.F dapat
disalurkan kepada apotek maupun toko obat. Para dokter pun tidak
diperbolehkan memberikan obat kepada pasien selain obat suntik, mengingat
kini sudah banyak apotek yang buka 24 jam di kota-kota besar. Hanya dalam
keadaan darurat, terpaksa, apalagi di kota/desa yang belum ada apotek, masih
diperbolehkan (Hartono, 1998).

27
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
Jalur distribusi obat yang berlaku di Indonesia saat ini dapat dilihat pada gambar
di bawah ini :
Gambar 2. Jalur Distribusi Obat
13. Pengelolaan Obat
a. Pengelolaan resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter
hewan kepada apoteker untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
pasien sesuai peraturan perundangan yang berlaku. Pelayanan resep
sepenuhnya tanggung jawab apoteker pengelola apotek (lampiran 11)
(Anonim, 2002).
Pengelolaan resep yang sudah dikerjakan yaitu resep–resep yang
sudah dilayani, disimpan menurut urutan tanggal dan nomor
penerimaan/pembuatan resep, resep yang mengandung narkotika harus
Pabrik Farmasi Importir Farmasi
Pedagangan Besar Farmasi P.B.F Lain
Apotek Apotek Lain
Toko Obat
Dokter Puskesmas Rumah Sakit tanpa Apoteker
Rumah Sakit dengan Apoteker
Konsumen/Pasien

28
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
dipisahkan dari resep lainnya, ditandai garis merah di bawah nama
obatnya. Resep yang telah disimpan selama tiga tahun dapat dimusnahkan
dengan cara dibakar atau dengan cara yang lain yang memadai.
Pemusnahan resep dilakukan oleh apoteker pengelola apotek bersama
dengan sekurang–kurangnya seorang petugas apotek (Anonim, 2002).
Pemusnahan resep harus dibuat berita acara pemusnahan sesuai
dengan ketentuan yang berlaku, dalam rangkap empat dan ditanda tangani
oleh apoteker pengelola apotek dan seorang petugas apotek yang ikut
memusnahkan. Berita acara tersebut memuat hari dan tanggal
pemusnahan, tanggal yang terawal dan terakhir resep, berat resep yang
dimusnahkan dalam kilogram (lampiran 13) (Anonim, 2002).
Copy resep yaitu salinan tertulis dari suatu resep (lampiran 12).
Salinan resep selain memuat semua keterangan yang termuat dalam resep
asli harus pula memuat :
1) Nama dan alamat apotek.
2) Nama dan nomor SIK apoteker pengelola apotek.
3) Nama dokter dan tanggal pembuatan resep.
4) Nomor resep dan tanggal pembuatan.
5) Tanda tangan atau paraf asisten apoteker dan apoteker pengelola
apotek untuk obat-obat narkotika dan obat-obat psikotropik.
6) PCC ( pro copy conform/dicopy sesuai resep aslinya).
Salinan resep harus ditanda tangani oleh petugas di apotek AA atau
APA. Resep atau salinan resep harus dirahasiakan dan disimpan di apotek

29
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
dengan baik selama tiga tahun. Resep atau salinan resep hanya boleh
diperlihatkan kepada dokter penulis resep atau yang merawat penderita
yang bersangkutan, petugas kesehatan atau petugas lain yang berwenang
menurut peraturan perundang–undangan yang berlaku. Apoteker pengelola
apotek diijinkan menjual obat keras yang disebut dalam daftar obat wajib
apotek tanpa resep (Anonim, 2002).
Apoteker melakukan proses dispensing obat yang meliputi :
1) Skrining resep. Apoteker melakukan skrining resep meliputi :
a) Persyaratan administratif yang berupa :
• Nama, SIP dan alamat dokter, dokter gigi atau dokter hewan.
• Tempat dan tanggal penulisan resep (inscriptio).
• Tanda R/ pada bagian kiri setiap penulisan resep, nama setiap
obat atau komposisi obat (invocatio).
• Bentuk sediaan obat yang akan dibuat, aturan pemakaian obat
yang tertulis (signatura).
• Nama ,alamat, umur, jenis kelamin, dan berat badan pasien.
• Jenis hewan dan nama serta alamat pemiliknya untuk resep
dokter hewan.
• Tanda seru dan paraf dokter untuk resep yang mengandung
obat yang jumlahnya melebihi dosis maksimal.
• Tanda tangan atau paraf dokter penulis resep (subscriptio).

30
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
b) Kesesuaian Farmasetik : bentuk sediaan, dosis, potensi, stabilitas,
inkompatibilitas, cara dan lama pemberian
c) Pertimbangan klinis : Adanya alergi, efek samping, interaksi,
kesesuaian (dosis, durasi, jumlah obat dan lain-lain). Jika ada
keraguan resep hendaknya dikonsultasikan kepada dokter penulis
resep dengan memberikan pertimbangan dan alternatif seperlunya
bila perlu menggunakan persetujuan setelah pemberitahuan.
2) Penyiapan dan peracikan obat. Merupakan kegiatan menyiapkan,
menimbang, mencampur, mengemas dan memberikan etiket pada
wadah. Dalam melaksanakan peracikan obat harus dibuat prosedur
tetap dengan memperhatikan dosis, jenis, dan jumlah obat serta
penulisan etiket yang benar. Etiket harus jelas dan dapat dibaca. Obat
yang diserahkan hendaknya dikemas dengan rapi dalam kemasan yang
cocok sehingga terjaga kualitasnya.
3) Penyerahan obat. Sebelum obat diserahkan pada pasien harus
dilakukan pemeriksaan akhir terhadap kesesuaian antara obat dan
resep. Penyerahan obat disertai dengan pemberian informasi obat dan
konseling obat kepada pasien.
a) Informasi obat. Apoteker harus memberikan informasi yang
benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, etis, bijaksana dan
terkini. Informasi obat pada pasien sekurang-kurangnya meliputi :
cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu

31
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus
dihindari selama terapi dan kemungkinan efek samping obat.
b) Konseling. Merupakan proses komunikasi dua arah yang sistemik
antara apoteker dan pasien untuk mengidentifikasi dan
memecahkan masalah yang berkaitan dengan obat dan pengobatan.
Apoteker hendaknya memberikan konseling mengenai sediaan,
pengobatan dan perbekalan kesehatan lainya, sehingga dapat
memperbaiki kualitas hidup pasien atau yang bersangkutan
terhindar dari bahaya penyalahgunaaan atau penggunaan yang
salah dari sediaan farmasi atau perbekalan farmasi lainya.
4) Monitoring penggunaan obat. Setelah penyerahan obat kepada
pasien, apoteker harus melaksanakan pemantauan penggunaan obat,
terutama untuk pasien tertentu.
b. Pengelolaan obat wajib apotek
Dalam rangka meningkatkan kemampuan masyarakat dalam
menolong dirinya sendiri guna mengatasi kesehatan, dirasa perlu ditunjang
dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri secara tepat,
aman dan rasional. Hal tersebut dapat dicapai melalui peningkatan
penyediaan obat yang dibutuhkan untuk pengobatan sendiri yang sekaligus
menjamin penggunaan obat secara tepat, aman dan rasional. Oleh karena
itu peran apoteker dalam pelayanan KIE serta pelayanan obat kepada
masyarakat perlu ditingkatkan dalam rangka peningkatan pengobatan
sendiri. Untuk kepentingan tersebut, maka ditetapkan keputusan menteri

32
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
kesehatan tentang obat keras yang dapat diserahkan tanpa resep dokter
oleh apoteker di apotek.
Berdasarkan keputusan Menteri Kesehatan No.
347/Menkes/SK/VII/1990 tentang obat wajib apotek memutuskan dan
menetapkan bahwa obat wajib apotek yaitu obat keras yang dapat
diserahkan oleh apoteker kepada pasien di apotek tanpa resep dokter. Obat
yang termasuk dalam OWA ditetapkan Menteri Kesehatan. Apoteker di
apotek dalam melayani pasien yang memerlukan obat tersebut diwajibkan:
a. Memenuhi kewajiban ketentuan dan batasan tiap jenis obat untuk setiap
pasien yang disebutkan dalam obat wajib apotek yang bersangkutan.
b. Membuat catatan pasien serta obat yang diserahkan.
c. Memberikan informasi meliputi dosis dan aturan pakainya, kontra
indikasi, efek samping dan lain–lain yang perlu diperhatikan oleh pasien
(Anonim, 1990).
c. Obat tanpa resep
Obat yang dapat diserahkan tanpa resep harus memenuhi kriteria
sesuai dengan peraturan Menteri Kesehatan No. 919/Menkes/Per/X/1993
yaitu :
a. Tidak dikontraindikasikan untuk penggunaan pada wanita hamil, anak
di bawah usia 2 tahun dan orang tua di atas 65 tahun.
b. Pengobatan sendiri dengan obat dimaksud tidak memberikan resiko
pada kelanjutan penyakit.

33
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
c. Penggunaannya tidak memerlukan cara dan atau alat khusus yang harus
dilakukan oleh tenaga kesehatan.
d. Penggunaannya diperlukan untuk penyakit yang prevalensinya tinggi di
Indonesia.
e. Obat yang dimaksud memiliki rasio khasiat keamanan yang dapat
dipertanggung jawabkan untuk pengobatan sendiri.
d. Pengelolaan narkotika
Narkotika merupakan salah satu obat yang diperlukan dalam
bidang pengobatan dan ilmu pengetahuan untuk tujuan pengobatan,
pengembangan ilmu dan penerapan. Narkotika dapat menimbulkan
ketergantungan yang sangat merugikan apabila digunakan tanpa
pembatasan dan pengawasan yang ketat dan seksama. Menteri Kesehatan
memberikan izin kepada apotek untuk membeli, meracik, menyediakan,
memiliki atau menyimpan untuk persediaan, menguasai, menjual,
menyalurkan, menyerahkan, mengirimkan dan membawa atau mengangkut
narkotika untuk kepentingan pengobatan. Pengelolaan narkotika meliputi
(Anonim, 1997) :
1) Pemesanan narkotika. Apotek dan apotek Rumah Sakit mendapat obat
narkotika dari PBF Kimia Farma dengan jalan menulis dan mengirimkan
surat pesanan narkotika.
2) Penyimpanan narkotika. Narkotika yang berada dalam penguasaan
importir, eksportir, pabrik obat, PBF, sarana penyimpanan sediaan
farmasi pemerintah, apotek, rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan,

34
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
dokter dan lembaga ilmu pengetahuan wajib disimpan secara khusus
sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Menteri Kesehatan. Disimpan
dalam lemari dua pintu yang ditanam pada dinding, pintu satu digunakan
untuk persediaan sedangkan pintu yang kedua digunakan untuk
kebutuhan sehari-hari.
3) Pelaporan narkotika. Apotek berkewajiban untuk membuat,
menyampaikan dan menyimpan laporan berkala mengenai pemasukan
dan pengeluaran narkotika yang ada dalam penguasaannya. Laporan
dikirim setiap bulan kepada Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota
dengan tembusan kepala Dinas Kesehatan Propinsi, Kepala Balai Besar
POM setempat dan arsip. Laporan harus ditanda tangani oleh APA
disertai nama terang, nomor ijin kerja dan cap apotek. Laporan bulanan
narkotika berisi nomor urut, nama sediaan, satuan, pemasukan
(pembuatan, lain–lain, jumlah), pengeluaran, persediaan akhir dan
keterangan (lampiran 14).
4) Pelayanan resep yang mengandung narkotika. Menurut UU No. 22
tahun 1997 disebutkan bahwa narkotika hanya digunakan untuk
kepentingan pengobatan dan tujuan ilmu pengetahuan. Narkotika dapat
digunakan untuk pengobatan penyakit hanya berdasarkan resep dokter.
Resep yang diberi tanda garis merah di bawah nama obat narkotika,
berarti resep narkotika. Resep tersebut harus dipisahkan dengan resep
lainnya dan dicatat di buku khusus yaitu buku catatan narkotika.
Pencatatan meliputi tanggal, nomor resep, tanggal pengeluaran, jumlah

35
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
obat, nama pasien, alamat pasien, nama dan alamat dokter penulis resep.
Resep narkotika tidak boleh ada pengulangan, ditulis nama pasien (tidak
boleh untuk dipakai sendiri), alamat pasien dan aturan pakai harus jelas
(Anonim, 1997).
5) Pemusnahan narkotika. Berdasarkan Peraturan Menteri Kesehatan RI
No. 28/Menkes/Per/I/1978 pemegang ijin khusus, apoteker pengelola
apotek atau dokter dapat memusnahkan narkotika yang rusak atau tidak
memenuhi syarat lagi. Pemusnahan narkotika yang telah rusak disaksikan
oleh petugas Direktorat Jendral Pengawasan Obat dan Makanan untuk
importir, pabrik farmasi dan untuk pergudangan obat. Petugas kantor
dinas kesehatan untuk PBF penyalur narkotika, lembaga dan unit
pergudangan propinsi. Petugas kesehatan daerah tingkat II untuk apotek,
rumah sakit, puskesmas dan dokter. Pemusnahan narkotika harus dibuat
berita acara pemusnahan paling sedikit rangkap tiga. Berita acara
dikirimkan kepada kepala Dinas Kesehatan kota Surakarta, kepala Dinas
Kesehatan propinsi Jawa Tengah dan kepala Balai Besar POM Semarang.
(Anonim, 1978).
e. Pengelolaan psikotropika
Berdasarkan Undang–undang No. 5 tahun 1997 tentang Psikotropika, yang
dimaksud dengan psikotropika adalah zat atau obat, baik alamiah maupun
sintetis, bukan narkotika yang bersifat psikoaktif melalui pengaruh selektif
pada susunan saraf pusat yang menyebabkan perubahan khas pada aktifitas
mental dan perilaku.

36
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
1) Pemesanan psikotropika. Pemesanan psikotropika menurut Undang–
undang No. 5 tahun 1997 menggunakan surat pesanan khusus, dapat
dipesan apotek melalui PBF tertentu yang mempunyai wewenang
dalam distribusi obat golongan psikotropika. Surat pesanan ditanda
tangani oleh apoteker kemudian dikirim ke PBF. Penyerahan
psikotropika hanya dapat dilakukan oleh apotek untuk apotek lain,
rumah sakit, puskesmas, balai pengobatan, dokter dan pelayanan resep
dokter.
2) Penyimpanan psikotropika. Obat–obat golongan psikotropika
cenderung untuk disalahgunakan dalam penggunaannya maka
disarankan agar penyimpanan obat–obat golongan psikotropika
diletakkan tersendiri dalam suatu rak atau almari khusus.
3) Pelaporan psikotropika. Untuk memonitor penggunaan psikotropika
dilakukan dengan pencatatan resep–resep yang berisi obat psikotropika
dalam buku register yang berisi nomor, nama sediaan, satuan,
persediaan awal, jumlah pemasukan, jumlah pengeluaran, sisa akhir
bulan dan keterangan. Berdasarkan Undang–Undang No.5 tahun 1997
apotek wajib membuat dan menyimpan catatan mengenai kegiatan
yang dilakukan berhubungan dengan psikotropika kemudian
dilaporkan kepada menteri kesehatan secara berkala setiap tahun
(lampiran 15).
4) Pemusnahan Psikotropika. Berdasarkan undang–undang No. 5 tahun
1997 pemusnahan psikotropika dilakukan bila berhubungan dengan

37
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
tindak pidana, diproduksi tanpa memenuhi standar dan persyaratan
yang berlaku, bila sudah kadaluwarsa dan tidak memenuhi syarat
untuk digunakan pada pelayanan kesehatan atau kepentingan ilmu
pengetahuan. Pemusnahan psikotropika wajib dibuat berita acara dan
disaksikan oleh pejabat yang ditunjuk dalam waktu 7 hari setelah
mendapat kepastian (Anonim, 1997).
f. Pengelolaan obat rusak dan kadaluarsa
Obat kadaluwarsa di apotek Isyka dapat dikembalikan 6 bulan
sebelumnya ke PBF yang bersangkutan atau sesuai dengan perjanjian
sebelumnya. Untuk obat yang rusak atau telah kadaluarsa dan tidak dapat
dikembalikan ke PBF dapat dilaksanakan pemusnahan bersamaan dengan
pemusnahan resep dengan cara dibakar atau ditanam.
14. Pajak Apotek
Pajak adalah suatu kewajiban setiap warga negara untuk menyerahkan
sebagian dari kekayaan atau hasilnya (hasil pendapatan) kepada negara
menurut peraturan perundang-undangan yang ditetapkan oleh pemerintah dan
dipergunakan untuk kepentingan masyarakat.
Apotek sebagai suatu tempat usaha yang berbadan hukum harus
membayar pajak. Pajak yang harus dibayar apotek antara lain : pajak
penghasilan (PPh), pajak bumi dan bangunan (PBB), pajak reklame, pajak
pertambahan nilai (PPN 10%), pajak listrik, pajak telepon dan PAM.

38
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
BAB II
APOTEK ISYKA
A. Sejarah Apotek Isyka
Apotek Isyka berdiri pada tanggal 29 September 2004 berlokasi di Jl.
Adisucipto no. 88A Jajar Surakarta, dengan No. SIA: 503/056/SIA/11.06/04.
Pemilik sarana apotek Isyka adalah dr. Moh. Hanif dan dikelola oleh seorang
apoteker bernama Zakiyah Rahmawati, S.Si., Apt. Sebelum apotek Isyka berdiri
terlebih dulu di tempat tersebut telah berdiri sebuah balai pengobatan dan hanya
praktek dokter umum saja. Selanjutnya berubah menjadi klinik dimana merupakan
tempat praktek dokter yang meliputi praktek dokter umum, dokter gigi, dokter
kandungan, fisiopterapi, akupunktur dan perawatan kulit (akupuntur dan skin
care) the House of dr. Tundjung. Apotek Isyka terus mengembangkan inovasi
dalam persaingan di dunia bisnis, diantaranya dengan mendirikan Play Group
”Bintangku” dan pembuatan kolam renang untuk muslimah di bawah tanggung
jawab manajer klinik Isyka.
Apotek Isyka didirikan dengan tujuan menyediakan obat yang bermutu
guna meningkatkan derajat kesehatan masyarakat, memberikan pelayanan obat
atas dasar resep dan pelayanan obat tanpa resep kepada masyarakat sekitar
apotek, memberikan informasi tentang obat-obat bebas dan obat bebas terbatas
dan pengobatan yang benar, sebagai tempat penyaluran perbekalan farmasi
lainnya yang mempunyai mutu dan kualitas yang baik dan terjamin, serta
38

39
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
DIREKTUR / PSA
APOTEKER
ASISTEN
APOTEKER
PENJAGA PENGANTAR /
PENGIRIM OBAT
ADMINISTRASI
meningkatkan hubungan yang dinamis antara apoteker dengan pasien beserta
keluarga dalam suasana kemitraan.
Salah satu faktor penting yang dapat mempengaruhi berkembangnya suatu
apotek yaitu pemilihan lokasi yang strategis dengan padat penduduk serta
melakukan berbagai kegiatan sosial seperti: mengadakan kegiatan pengobatan
gratis, khitanan masal, penyuluhan kesehatan dan lain sebagainya.
B. Struktur Organisasi Apotek Isyka
Struktur organisasi apotek Isyka adalah sebagai berikut:
Gambar 3 Struktur Organisasi Apotek Isyka

40
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
C. Personalia
Dalam melaksanakan pelayanan kefarmasian apotek Isyka mempunyai
sejumlah karyawan yang memiliki keahlian khusus dan berpengalaman terdiri
dari:
1. Apoteker pengelola apotek : 1 orang. 4. Pengirim : 1 orang.
2. Asisten apoteker : 4 orang. 5. Penjaga : 2 orang.
3. Kasir : 2 orang. 6. Pembantu umum : 2 orang.
Pembagian tugas dan tanggung jawab masing-masing karyawan sudah
tersusun dengan baik dan dijalankan dengan baik pula. Hal ini untuk mendukung
kelancaran pengelolaan apotek dalam melaksanakan pelayanan obat kepada
masyarakat, yang akhirnya dapat membuat apotek lebih maju dan berkembang.
Tugas dan kewajiban masing-masing karyawan di Apotek Isyka adalah sebagai
berikut:
1. Apoteker Pengelola Apotek (APA)
a. Tugas dan kewajiban
1) Melakukan pelayanan kefarmasian, berkewajiban menyediakan,
menyimpan dan menyerahkan sediaan farmasi yang bermutu baik
serta menjamin keabsahannya.
2) Memimpin seluruh kegiatan apotek termasuk koordinasi dan
pengawasan sistem kerja karyawan, antara lain mengkoordinasi
penyaluran karyawan dan gaji serta berkoordinasi dengan manajer.
3) Mengatur dan mengawasi penyimpanan obat serta kelengkapan obat
di apotek serta mengawasi hasil penjualan obat tunai setiap hari.

41
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
4) Mempertimbangkan usulan atau masukan dari para karyawan untuk
perbaikan dan pengembangan apotek.
5) Membuat dan memberikan laporan berkala tentang keseluruhan
kegiatan apotek.
6) Meningkatkan dan mengembangkan hasil usaha apotek serta
bertanggungjawab terhadap kelangsungan apotek yang dipimpinnya
kepada pemilik modal.
7) Memberikan informasi kepada pasien mengenai pemakaian obat dan
hal-hal yang harus diperhatikan selama pengobatan sehingga
penggunaannya tepat, aman, dan rasional.
8) Melakukan kerjasama dengan instansi yang menjadi pelanggan tetap
dan bertanggung jawab atas segala urusan apotek dengan pihak luar.
9) Bidang material berkewajiban mengelola dengan sebaik-baiknya
secara efektif dan efisien.
10) Bidang administrasi dan keuangan berkewajiban mengelola
keuangan dengan manajemen yang baik sehingga tercapai
keefektifan dan efisiensi biaya.
11) Bidang ketenagakerjaan atau personalia berkewajiban menempatkan
personil sesuai dengan kemampuan personil untuk tercapainya
kinerja yang maksimal.
12) Bidang lain yang berkaitan dengan tugas dan fungsi apotek.
13) Akuntabilitas dan manajemen farmasi secara baik sehingga dapat
terwujud kemajuan dan perkembangan apotek.

42
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
14) Memberikan asuhan kefarmasian dengan tanggung jawab moral
untuk memberdayakan masyarakat dalam penggunaan obat secara
mandiri, aman dan efektif.
15) Pendidikan dan pelatihan.
16) Penelitian dan pengembangan kefarmasian.
b. Tanggung Jawab dan Wewenang.
Apoteker Pengelola Apotek berwenang memimpin dan mengelola
penuh seluruh kegiatan apotek sesuai tugas dan fungsi apotek berdasarkan
pada perundang-undangan yang berlaku.
2. Asisten Apoteker (AA)
a. Tugas dan kewajiban
1) Pelayanan kefarmasian sesuai dengan petunjuk pimpinan apotek.
2) Membantu pengelolaan di apotek agar efektif dan efisien.
3) Membuat laporan penggunaan obat dan perbekalan farmasi (obat
narkotika, psikotropika, statistika resep, OWA dan kadaluwarsa).
4) Menerima barang pesanan, memeriksa dan menandatangani faktur.
5) Menyusun resep-resep menurut nomor urut dan tanggal kemudian
dibendel dan disimpan.
b. Tanggung Jawab dan Wewenang.
Asisten apoteker bertanggung jawab kepada Apoteker Pengelola
Apotek atas kebenaran segala tugas yang diselesaikannya dan
berwewenang melaksanakan pelayanan kefarmasian sesuai petunjuk
pimpinan apotek.

43
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
3. Kasir
a. Tugas dan kewajiban
1) Melaksanakan penerimaan uang dalam transaksi penjualan dan
menjaga kelancarannya.
2) Mencatat seluruh penerimaan uang cash dan menyerahkannya kepada
bagian keuangan.
3) Dalam keadaan tertentu dapat membantu tugas asisten apoteker dalam
pelayanan obat bebas.
4) Menjaga kebersihan dan kerapihan dalam bekerja selama pelayanan.
b. Tanggung Jawab dan Wewenang.
Kasir bertanggung jawab atas kebenaran jumlah uang yang
dipercayakan kepadanya dan bertanggung jawab langsung kepada
pimpinan apotek dan berwenang melaksanakan kegiatan dalam transaksi
penjualan sesuai dengan petunjuk dan instruksi dari pimpinan.
4. Pengirim
a. Tugas dan kewajiban
1) Mengirim obat kepada pasien bila diperlukan.
2) Mengambil obat yang tidak tersedia di apotek yaitu dengan membeli
obat-obat tersebut ke apotek lain/ nempil.
b. Tanggung Jawab dan Wewenang
Pengirim bertanggung jawab kepada pimpinan apotek atas tugas
yang dikerjakannya dan berwenang melaksanakan tugasnya untuk
mengirim barang/obat sesuai petunjuk dan instruksi dari pimpinan.

44
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
5. Penjaga
Tugas dan kewajibannya yaitu menjaga keamanan apotek, serta
bertanggung jawab kepada pimpinan apotek sesuai petunjuk dan instruksi
pimpinan.
6. Pembantu Umum
Tugas dan kewajiban yaitu membersihkan seluruh ruangan apotek serta
membantu semua bagian di apotek apabila diperlukan.
D. Sistem Pengelolaan Apotek Isyka
APA memiliki kekuasaan penuh dalam mengelola dan mempunyai hak
dalam menentukan kebijaksanaan terhadap semua kegiatan yang menyangkut
kelangsungan apotek yang dipimpinnya. APA dalam melaksanakan
pengelolaan apotek dibantu oleh asisten apoteker serta tenaga kerja lainnya.
Kegiatan di apotek Isyka meliputi pengadaan perbekalan farmasi yang
diperoleh dari PBF (Pedagang Besar Farmasi), penjualan (obat-obat bebas / HV,
obat-obatan OWA, dan pelayanan resep), melayani konsultasi tentang obat-obatan
kepada pasien, administrasi apotek dan perpajakan bersama dengan manajer.
Laporan keuangan setiap harinya berdasar pada rekap nota hasil penjualan HV,
OWA, resep yang kemudian terdokumentasi secara komputerisasi pada setiap
akhir kegiatan di apotek. Pengelolaan keuangan dilakukan oleh bagian
administrasi klinik Isyka yang dibantu oleh kasir dan AA untuk transaksi apotek.

45
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
1. Pengadaan barang
Pengadaan barang dilakukan dengan cara memesan (order) barang ke
PBF (Pedagang Besar Farmasi) sesuai dengan surat pesanan baik saat
kunjungan sales ke apotek atau memesan lewat telepon melalui salesman
disertai SP (Surat Pesanan) dari apotek Isyka yang ditandatangani oleh
APA berdasarkan kebutuhan barang yang tercatat dalam buku defecta,
barang slow moving dan fast moving, gambaran pola penyakit di sekitar
apotek, anggaran pembelian dan pemilihan PBF yang sesuai. Pengadaan
barang meliputi bahan obat, obat, alat kesehatan, alat kontrasepsi dan
barang-barang diluar sediaan farmasi sebagai pelengkap.
Proses pengadaan barang di apotek Isyka dilakukan dengan langkah-
langkah sebagai berikut:
a. Perencanaan Item Barang
Perencanaan item barang yang akan dipesan sesuai dengan barang
habis atau hampir habis. Perencanaan item barang yang akan dipesan
dimulai dengan pengecekan buku defecta.
b. Pemesanan Barang
Pemesanan dilakukan berdasarkan hasil pengecekan pada buku
defecta dengan membuat SP (Surat Pesanan) barang yang telah
ditandatangani oleh APA dan dibuat rangkap 2, satu untuk PBF dan
yang lain untuk arsip apotek. Barang-barang yang harganya mahal,
cepat rusak dan jarang ditulis dengan resep dokter disediakan dengan
jumlah secukupnya. Barang-barang yang harganya murah, essential,

46
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
sering ditulis dengan resep dokter disediakan dengan jumlah besar
untuk mendapatkan diskon serta meminimalisir biaya pengeluaran.
Pemesanan narkotika dilakukan melalui PBF Kimia Farma sebagai
distributor. Pemesanan dilakukan menggunakan SP narkotika dimana
setiap satu SP digunakan untuk satu jenis narkotika. SP ini dibuat
rangkap empat yang ditandatangani oleh APA dengan mencantumkan
no. SIK dan stempel apotek, dimana satu lembar SP untuk arsip
sedangkan yang tiga lembar dikirimkan ke PBF, yaitu satu lembar untuk
Dinkes Propinsi, satu lembar untuk Depkes RI dan BPOM, satu lembar
arsip PBF.
Pemesanan psikotropika dilakukan melalui PBF khusus atau
pabrik farmasi secara langsung untuk menyalurkan obat-obat keras
tetapi pemesanan psikotropika tidak khusus seperti narkotika.
Hal-hal yang diperlukan dalam pengadaan adalah :
1) Keadaan keuangan
2) Daftar anggaran belanja (anggaran pembelian)
3) Permintaan yang berlebih dari konsumen
4) Adanya kenaikan harga untuk produk yang fast moving bulan
mendatang
5) Buku defecta gudang
6) Pemilihan PBF yang sesuai dengan pertimbangan potongan harga
yang ditawarkan, bonus, jangka waktu pembayaran, pelayanan yang
baik dan cepat, kualitas dan kuantitas barang.

47
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
Penerimaan barang dilakukan oleh AA yang memiliki Surat Ijin
Kerja (SIK). Pada saat barang datang dilakukan pengecekan barang
meliputi alamat faktur yang dituju sesuai dengan pesanan atau tidak,
nama dan jumlah barang tiap item, jenis, nomor batch, bentuk sediaan
serta tanggal kadaluwarsa. Apabila sudah sesuai antara faktur dengan
barang yang diterima, kemudian ditandatangani oleh AA yang
menerima disertai nama terang, SIK, cap apotek dan tanggal
penerimaan.
Obat-obat yang mempunyai waktu kadaluwarsa dalam
pembelian biasanya dilakukan perjanjian mengenai pengembalian obat
kepada PBF yang bersangkutan dengan batas waktu menurut perjanjian,
biasanya 6 bulan sebelum ED (Expired Date). Obat dengan ED yang
hampir mendekati batas yang ditentukan dikelompokkan tersendiri dan
biasanya dikembalikan atau ditukar dengan obat yang waktu
kadaluwarsanya masih lama. Namun ada beberapa barang yang
memiliki ED tetapi tidak dapat dikembalikan dan biasanya mendapat
perhatian khusus maka barang / obat tersebut harus diprioritaskan untuk
dijual terlebih dahulu. Di apotek Isyka, obat-obat yang masa
kadaluwarsanya mendekati 6 bulan sebelum ED dikelompokkan
tersendiri untuk selanjutnya diretur atau dikembalikan ke PBF.
Barang yang sudah diterima dihargai dengan cara HNA + PPn +
laba yang diambil apotek. Kemudian dicocokkan dengan buku daftar harga
apotek apakah perlu dirubah atau tidak. Langkah selanjutnya memberi
label harga pada kemasan dan diletakkan di etalase / lemari penyimpanan

48
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
atau gudang. Penyimpanan obat dan perbekalan farmasi di apotek Isyka
dikelompokkan berdasarkan bentuk sediaan, tiap obat disusun secara
alfabetis, menurut sistem FIFO dan FEFO, obat-obat generik
dikelompokkan tersendiri, narkotika dan psikotropika disimpan di almari
dua pintu diletakkan terpisah oleh pembatas. Obat-obat yang disyaratkan
pada suhu dingin yaitu disimpan dalam lemari es. Untuk obat-obat yang
tidak pernah atau jarang digunakan sehingga menumpuk di gudang juga
perlu dilakukan evaluasi.
Pengadaan produk baru yang belum atau jarang dijual di apotek
dilakukan dengan cara pembelian di apotek lain yang sudah ada
kesepakatan antar apotek maupun konsinasi. Dalam hal konsinasi, PBF
akan menerima pembayaran jika barang yang dititipkan sudah laku terjual.
Sistem penyimpanan obat di apotek isyka adalah:
a. Obat-obat bebas dan bebas terbatas disusun berdasarkan bentuk
sediaan, alfabetis dan indikasi obat.
b. Obat-obat generik dikelompokkan tersendiri dan disusun berdasarkan
alfabetis dan bentuk sediaan
c. Obat-obat paten atau Branded disusun berdasarkan bentuk sediaan dan
secara alfabetis
d. Obat golongan narkotika dan psikotropika yang disimpan di lemari
khusus.
e. Obat-obat yang dipersyaratkan disimpan dalam suhu dingin disimpan
di lemari es.

49
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
2. Penjualan atau Distribusi
Penjualan dan distribusi obat di apotek Isyka meliputi berbagai hal
yaitu penjualan obat bebas, obat wajib apotik (OWA), obat dengan resep
maupun tanpa resep, barang-barang bebas yang bisa didapatkan antara lain:
susu, multivitamin, perlengkapan mandi, pembalut wanita, minuman
kesehatan. Setiap penjualan obat bebas, obat wajb apotek (OWA), obat dengan
resep maupun tanpa resep dimasukan dalam buku penjualan sesuai dengan
golongannya (HV, OWA, resep) yang didalamnya terdapat nama barang,
jumlah, harga, yang selanjutnya didokumentasi di komputer.
a. Penjualan obat bebas (HV) dan Obat Wajib Apotek (OWA)
Penjualan HV adalah penjualan yang dilakukan tanpa resep dokter.
Penjualan HV meliputi penjualan obat bebas, obat bebas terbatas,
kosmetika, perlengkapan bayi, makanan bayi, multivitamin, dan alat
kontrasepsi. Setiap pembelian obat tanpa resep ini ditulis pada nota untuk
mengetahui penerimaan obat tanpa resep setiap harinya. Penjualan obat
bebas ditandatangani oleh kasir bila diperlukan. Obat yang keluar dicatat
pada buku penjualan OTC / HV adalah nama obat, jumlah dan harganya.
Sedangkan untuk penjualan OWA dicatat pada buku pembelian OWA
kemudian semua bukti penjualan pada hari tersebut didokumentasikan
secara komputerisasi.
b. Penjualan obat dengan resep
Resep adalah permintaan tertulis dari dokter, dokter gigi, dokter
hewan kepada APA untuk menyediakan dan menyerahkan obat bagi
penderita sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

50
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
Setiap resep masuk yang dibawa pasien atau keluarga pasien ke
apotek Isyka diperiksa keabsahan, rasionalitas, kelengkapan dan
ketersediaan obatnya. Jika obat tersedia, resep diberi harga dan
dimintakan persetujuan kepada pasien. Resep yang bertanda cito atau
PIM harus didahulukan. Setelah resep dibayar resep diberi tanggal,
dicap lunas dan diberi nomor unit/nomor urut penerimaan resep.
Kemudian resep dilayani untuk diracik, diberi etiket, dikontrol AA dan
diserahkan kepada pasien dengan informasi yang diperlukan. AA
menanyakan alamat atau nomor telepon pasien pada saat penyerahan
obat, hal ini bertujuan jika ada kesalahan penyerahan obat, maka alamat
pasien dapat dilacak. Resep yang sudah dilayani dikumpulkan menjadi
satu, dibendel dan disimpan per bulan. Hal ini untuk mempermudah
pelacakan resep bila sewaktu-waktu diperlukan. Penyimpanan resep
dilakukan 3 tahun, setelah itu dimusnahkan dan dibuat berita acara
pemusnahan resep. Copy resep diberikan, jika dalam resep tertulis iter,
resep dibeli sebagian, obat dalam resep tidak tersedia dan apabila pasien
meminta dibuatkan copy resep. Copy resep berisi nama dan alamat
apotek, nama dan SIK apoteker, nama dokter dan tanggal pembuatan
resep, no resep dan tanggal dibuatnya resep, nama pasien, nama obat,
aturan pakai dan tanda lain yang diperlukan misalnya kocok dahulu
jumlah obat, atau indikasi obat, tanda PCC (Pro Copie Conform) dan
paraf apoteker. Tanda det = detur untuk obat yang sudah diserahkan atau
nedet untuk obat yang belum diserahkan (Anief, 1998).

51
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
Obat dalam resep yang diserahkan diberi etiket warna putih (obat
dalam) dan biru (obat luar). Resep yang sudah dilayani atau dikerjakan
disimpan menurut urutan tanggal pembuatan resep. Resep yang
mengandung narkotika ditandai pada lembar kumpulan resep bulan
tersebut.
Berikut Protap pelayanan resep di apotek Isyka:
Asisten apoteker menerima resep dari pasien serta mencatat nomor
urut, nama, alamat, dan nomor telepon pasien (jika ada) di catat pada
lembar harga yang ditempelkan dibalik resep.
a. Penerimaan resep
b. Pemeriksaan keabsahan dan kelengkapan resep
1) Nama, alamat, nomor SIP dan tanda tangan/ paraf penulis resep.
2) Tempat dan tanggal pembuatan resep.
2) Nama obat, dosis, jumlah dan aturan pakai.
3) Nama pasien, umur, alamat, dan nomor telepon jika ada.
Resep yang diterima di baca dengan teliti. Namun jika AA tidak
mengerti apa yang ada dalam resep atau obat yang meragukan maka
diharuskan bertanya pada asisten apoteker yang lebih senior, apoteker,
menghubungi dokter yang bersangkutan.
c. Pemberian nomor resep
d. Penetapan harga obat pada resep
HJA=(HNA+PPN) x laba yang diambil apotek + Tuslah + Embalase
e. Pemeriksaan ketersediaan obatnya
f. Perjanjian dan pembayaran

52
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
1) Pengambilan obat semua atau sebagian
2) Ada/tidak penggantian obat atas persetujuan dokter/ pasien
3) Pembayaran tunai atau kredit
4) Validasi dan penyerahan nomor resep
5) Pembuatan kwitansi dan salinan resep apabila dibutuhkan
g. Peracikan
1) Penulisan etiket/penandaan obat, dan kemasan
2) Peracikan obat (menghitung dosis, menimbang, mencampur, dan
dikemas)
3) Penyajian hasil akhir
h. Pemeriksaan akhir
1) Kesesuaian hasil peracikan dengan resep; nomor resep, nama obat,
bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai, nama
pasien, umur, alamat, dan nomor telepon.
2) Kesesuaian salinan resep dengan resep asli
3) Kebenaran kuitansi
4) Dicek oleh AA/ Apoteker
i. Penyerahan obat dan pemberian informasi
1) Penyerahan obat harus disertai dengan penjelasan tentang: nama
obat, bentuk dan jenis sediaan, dosis, jumlah dan aturan pakai,
cara penyimpanan, efek samping yang mungkin timbul dan cara
mengatasinya.
2) Tanda terima pasien/penerimaan pasien

53
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
j. Layanan purna jual
1) Komunikasi dan informasi setiap waktu
2) Penggantian obat bila diperlukan atas permintaan dokter
Alur pelayanan resep di apotek Isyka dapat dilihat pada gambar 4 berikut :
Servis yang ditawarkan apotek Isyka salah satunya melayani antar
jemput resep ke rumah pasien tanpa dipungut biaya tambahan. Selain itu
apotek Isyka memberikan pelayanan konsultasi tentang obat-obatan secara
gratis. Pelayanan ini mempermudah bagi pasien yang ingin berkonsultasi
tentang obat-obatan kepada apoteker lewat telepon.
Gambar 4. Alur Pelayanan Resep di Apotek Isyka
Resep diterima
Diserahkan ke bagian penyerahan
Peracikan resep
Resep diberi harga
Pemberian etiket
Persetujuan harga dengan pasien
Penyerahan ke pasien dan
diberikan KIEO
Pasien membawa resep
Diperiksa kelengkapan resep
Pasien membayar harga
resep
Kasir
• Menerima uang • Memberi tanda lunas

54
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
3. Penjualan Alat Kesehatan
Apotek Isyka menyediakan alat kesehatan seperti termometer, alat
kontrasepsi, sarung tangan sintetik, stetoskop, kasa pembalut, kapas,
masker, pipet, spuit injeksi dan lain-lain. Penjualan alat kesehatan dilakukan
oleh AA dan ditulis di nota penjualan dan buku penjualan HV / OTC, nama
barang dicatat, jumlah dan harga yang pembayarannya dilakukan di kasir.
4. Administrasi dan Keuangan
a. Administrasi
Bagian administrasi membuat pembukuan dan laporan kegiatan
transaksi di apotek Isyka. Sistem pengelolaan administrasi di apotek
Isyka selain terdokumentasi secara manual juga direkapitulasi ulang
dengan komputer. Hal ini bertujuan agar memudahkan dalam pengelolaan
obat sehingga lebih efektif dan efisien. Administrasi yang dilakukan di
apotek Isyka berada di bawah tanggung jawab bagian administrasi.
Pembukuan dan laporan yang dilakukan di apotek Isyka meliputi:
1) Buku Defecta
Buku ini digunakan untuk mencatat nama obat atau obat baru,
obat yang habis atau hampir habis serta jumlahnya yang harus
segera dipesankan untuk memenuhi kebutuhan ketersediaan dan
stok di apotek. Keuntungan dengan adanya buku ini adalah kita
dapat sekaligus mengecek barang dan stok barang, menghindari
adanya duplikasi suatu barang sehingga ketersediaan barang di
apotek dapat dikontrol dan mempercepat proses pemesanan.

55
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
2) Buku Surat Pemesanan
Buku ini berisi lembaran-lembaran surat pesanan yang
ditandatangani oleh Apoteker Pengelola Apotek. Surat pemesanan
dibuat rangkap 2, dengan perincian lembar asli diserahkan ke PBF,
tembusannya digunakan sebagai arsip. Dalam surat pemesanan
tercantum tanggal pemesanan, nama PBF yang dituju, nama obat
atau barang, jumlah, keterangan, tanda tangan pemesan dan stempel
apotek. Obat golongan narkotika dipesan dengan menggunakan
surat pesanan tersendiri yang ditujukan ke PBF Kimia Farma
dengan menyerahkan lembar asli dari surat pemesanan, sedangkan
untuk obat golongan psikotropika dipesan dengan surat pesanan
khusus psikotropika yang ditujukan kepada PBF Kimia Farma atau
PBF yang menyediakan obat-obatan psikotropika.
3) Buku Penerimaan Barang
Buku ini digunakan untuk mencatat seluruh barang yang
datang atau penerimaan barang yang dilakukan setiap hari
berdasarkan faktur dan tanda terima barang. Dalam buku ini
tercantum tanggal penerimaan, nama PBF, nama barang, nomor
faktur, nomor batch, jumlah barang, ED, jatuh tempo, jumlah harga
sebelum diskon, jumlah harga setelah diskon/jumlah harga yang
harus dibayar, keterangan. Tahap – tahap penerimaan barang dapat
dilihat pada gambar 5.

56
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
4) Kartu Stok atau Kartu Gudang
Kartu stok digunakan untuk mengetahui jumlah barang masuk,
keluar maupun sisa, baik berupa obat atau komoditi lainnya di stok
gudang. Satu kartu untuk setiap item barang atau obat. Kartu stok
mencantumkan tanggal penerimaan, nama dan jumlah barang, nama
PBF dan nomor faktur, banyaknya jumlah pengeluaran barang, serta
Gambar 5. Tahap Penerimaan barang Apotek
Barang Datang
Cek harga
Barang diterima,
faktur ditanda tangani AA
Barang / obat
Cacat ED difakturkan
Barang dikeluarkan
(FIFO)
Surat pesanan (SP)
Ada Tidak ada Pemeriksaan meliputi :
Nama obat/barang
Jumlah obat/barang
Diskon & ED
Kondisi fisik harus baik
Jika ada retur harus ada paraf
pengirim
Jika ada kekurangan harus
diketahui/diparaf pengirim
Cth : surat pesanan, faktur
Fisik barang
Konfirmasi ke AA / APA
Barang diterima fisik barang faktur
ditanda tangani AA
Penerimaan barang
Faktur
Diberi lembar disposisi, ditanda tangani
AA, tanggal barang diterima
Catat di buku pembelian
Kartu stock
Input faktur komputer
masukan EDFaktur diarsipkan

57
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
sisa barang yang ada di apotek isyka. Kartu stok berfungsi untuk
mengetahui barang masuk dan keluar, dan sisa barang di apotek. Setiap
satu tahun sekali dilakukan stock opname barang (obat) untuk
mengetahui fisik barang apakah cocok dengan saldo pada kartu stok.
Kartu ini mempermudah untuk pengecekan ketersediaan obat dan
pembantu dalam pemesanan barang dalam buku defecta.
5) Kartu Stelling atau Kartu Barang
Kartu barang ditempatkan di dalam dos obat yang telah tersedia
di ruang racik yang berfungsi hampir sama dengan kartu stok yaitu
untuk mengetahui jumlah barang yang tersedia di ruang racik, setiap
kali menambah atau mengurangi jumlah barang harus mencatat
tanggal, jumlah tambah, kurang, sisa stok dan paraf pada kartu barang.
6) Buku Penjualan Obat dengan Resep
Buku ini digunakan untuk mencatat obat resep, nomor, nama
pasien, nama dokter, harga, diskon, jumlah tuslah rupiah, total harga.
Buku ini berfungsi memudahkan administrasi resep dan sekaligus
menghitung pendapatan apotek dari penjualan resep untuk setiap
harinya.
7) Laporan Pembelian dan Penggunaan Narkotika dan Psikotropika
Laporan penggunaan narkotika dan psikotropika. Laporan ini
dibuat untuk mengetahui apakah penggunaannya sesuai yang
tercantum dalam kartu barang. Laporan ini mencantumkan nama obat,
jumlah, penerimaan, penggunaan dan stok akhir. Tanggal dan nomor
resep, jumlah obat, nama dan alamat pasien, serta nama dokter
tercantum dalam penggunaan. Laporan narkotik dilakukan satu bulan

58
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
sekali ditandatangani APA dan dilaporkan kepada Dinas Kesehatan
Kotamadya dengan tembusan kepada Dinkes Propinsi, Depkes RI dan
BPOM. Laporan psikotropika dilakukan 1 tahun sekali pada awal
bulan dan direkap setiap 3 bulan sekali, ditandatangani APA dan
dilaporkan ke Dinas Kesehatan Kota Surakarta dengan tembusan
kepada Dinas Kesehatan Propinsi Jawa Tengah dan Balai POM di
Semarang, Depkes RI.
8) Buku penjualan Obat Wajib Apotek (OWA)
Buku ini digunakan untuk mencatat nama obat, jumlah, harga,
dan keluhan pasien untuk penjualan obat wajib apotek. Jumlah total
penjualan dicatat setiap harinya.
9) Buku Penjualan Obat Bebas (HV)
Buku ini digunakan untuk mencatat nama obat, jumlah, dan
harga penjualan obat bebas serta alat kesehatan. Jumlah total penjualan
dicatat setiap harinya.
10) Buku Neraca Akhir Tahun
Buku ini berisi kas, piutang lancar, inventaris, hutang barang,
hutang modal dan modal akhir. Neraca ini sebagai pembantu
pendapatan total yang harus wajib pajak.
11) Buku Neraca Rugi Laba
Buku ini berisi penjualan bruto, harga pokok penjualan, laba
serta biaya perhitungan, dilakukan satu kali dalam setahun.
Seluruh kegiatan transaksi yang berhubungan dengan
administrasi keuangan di apotek Isyka dikelola oleh bagian

59
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
administrasi di bawah pengawasan manajer. Kegiatan administrasi
pendokumentasian kegiatan keluar masuknya barang atau obat
dilakukan oleh asisten apoteker dibawah pengawasan dan tanggung
jawab apoteker. Uang yang masuk setiap harinya dicatat dalam buku
penjualan kemudian direkapitulasi setiap bulannya. Pengeluaran biaya
apotek Isyka setiap bulan meliputi: pembelian perbekalan farmasi, gaji
karyawan, biaya listrik, telepon, PDAM, pajak dan keperluan harian
apotek.
b. Perpajakan
Sebagai suatu badan usaha swasta yang memiliki karyawan tetap,
apotek Isyka juga tidak terlepas dari beban pajak pada negara, macam-
macam pajak tersebut antara lain:
1). Pajak Bumi dan Bangunan
Besarnya pajak yang diambil oleh negara melalui PBB adalah
ditentukan berdasarkan luas tanah bangunan dan lokasi apotek Isyka.
2). Pajak Penghasilan Karyawan (PPh 21)
Pajak ini merupakan pajak gaji karyawan yang besarnya tergantung
gaji karyawan. Setiap tahun setelah dikurangi dengan penghasilan
tidak kena pajak (PTKP). Pajak dikenakan kepada karyawan tetap.
Sistem perhitungannya adalah menghitung sendiri untuk dilaporkan
setiap tahun dan pembayarannya setiap bulan.
3). Pajak Penghasilan Badan Usaha (PPh 25)
Besarnya pajak berdasarkan keuntungan bersih yang diperoleh
apotek setiap tahun dan membuat SSP (Surat Setoran Pajak).

60
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
Pembayaran pajak maksimal tanggal 31 maret. Adapun ketentuannya
adalah sebagai berikut :
a) Penghasilan sampai dengan 25 juta rupiah dikenakan pajak 5%.
b) Penghasilan 25 juta rupiah sampai dengan 50 juta dikenakan pajak
sebesar 10%.
c) Penghasilan 50 juta sampai dengan 100 juta rupiah dikenakan
pajak sebesar 15%.
d) Penghasilan 100 juta rupiah sampai dengan 200 juta rupiah
dikenakan pajak sebesar 25%.
e) Penghasilan diatas 200 juta rupiah dikenakan pajak sebesar 35%.
Pajak ini dikenakan pada badan usaha yaitu apotek Isyka dan
dibayar satu tahun sekali dengan perhitungan sebagai berikut:
Penjualan tahun sebelumnya (omset resep dan obat bebas = sisa
obat akhir yang bersangkutan).
Perhitungan sisa obat awal tahun atau sisa obat akhir tahun lalu
ditambah pembelian tahun yang bersangkutan.
Laba kotor = (a – b)
Laba bersih = laba kotor – pengrekrutan
Pajak Badan Usaha (PPh 25) = laba bersih x 10%
4). Pajak Reklame
Pajak yang diberlakukan pada saat apotek memasang papan
nama.

61
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
5). Pajak Pertambahan Nilai (PPn)
Pajak yang nilainya 10% dari nilai total barang, pajak ini
biasanya dibebankan dari PBF ketika memesan barang.
6). Pajak lain-lain
Pajak di luar pajak di atas seperti pajak kendaraan bermotor.
c. Penggajian dan Kesejahteraan Karyawan
Penggajian karyawan apotek Isyka ditentukan oleh PSA-APA
berpedoman pada:
1). Besar gaji sesuai dengan besarnya tanggung jawab
2). Gaji karyawan meliputi gaji pokok dan tuslah yang besarnya tergantung
dari jumlah resep yang masuk.
3). Lama pengabdian.
d. Jam Kerja Apotek Isyka
Apotek Isyka dibuka mulai jam 07.00 – 21.00 dengan pembagian
shift sebagai berikut :
Pagi : jam 07.00 – 14.00 Sore : jam 14.00 – 21.00.
5. Bangunan
Bangunan apotek Isyka telah memenuhi syarat yang telah ditetapkan
antara lain atap dari genteng dan tidak bocor, dinding kuat dengan permukaan
rata dan mudah dibersihkan, langit-langit yang berupa enternit, lantai keramik,
tidak lembab dan ruangan mempunyai ventilasi dan sistem sanitasi yang baik.
Bangunan klinik Isyka terdiri dari bangunan apotek sebagai ruang untuk
pelayanan kefarmasian dan ruang kerja apoteker, ruang manajer, ruang untuk

62
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
tempat praktek dokter, ruang fisioterapi, klinik kecantikan dan akupuntur,
gudang serta mushola.
Ruang tunggu apotek Isyka cukup luas dan untuk menambah
kenyamanan pada ruang tunggu telah diberi televisi dan ber-AC. Ruang tunggu
apotek bebas dari keluar masuknya karyawan dari luar kedalam maupun dari
dalam keluar, karena pintu masuk untuk karyawan berbeda. Ruang peracikan
tergabung menjadi satu dengan bagian pelayanan penerimaan resep. Ruang
peracikan dikelilingi dengan lemari obat untuk memudahkan dan mempercepat
pengambilan obat. Lay out ruang pelayanan kefarmasian dapat dilihat pada
lampiran.
6. Kode Etik Apoteker Terhadap Profesi Kesehatan Lain
Etika profesi merupakan aturan internal dan ditetapkan dalam kongres
ISFI dan mengatur rambu-rambu berprofesi diantara teman sejawat dengan
rekan profesi serumpun dan kepada masyarakat. Etika apoteker terhadap
profesi kesehatan lain meliputi sikap kesejawatan dan saling menghormati
sesuai kode etik profesi, memandang profesi apoteker sebagai mitra dalam
rumpun profesi kesehatan maupun masyarakat, mendorong agar profesi
apoteker punya gairah masa depan, menerima sebagai anggota terhormat, team
profesi kesehatan merupakan prasyarat guna menumbuhkan profesionalisme
profesi apoteker serta kesediaan berkonsultasi lintas profesi.

63
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
BAB III
PEMBAHASAN
Apotek merupakan sarana penyalur persediaan obat dan perbekalan farmasi
yang bermutu kepada masyarakat. Di apotek inilah apoteker melakukan
pengabdian profesionalnya untuk mengelola sebuah apotek. Apoteker tidak cukup
hanya berbekal ilmu teknis kefarmasiaannya saja, karena mengelola apotek sama
halnya mengelola sebuah perusahaan. Apoteker juga harus dituntut untuk
menguasai sistem manajerial yang tangguh untuk menghadapi dunia persaingan
yang semakin komplek.
Kegiatan mahasiswa Praktek Kerja Profesi Apoteker di Apotek Isyka
dimulai pada tanggal 3-30 Juni 2008. Pelaksanaan kegiatan Praktek Kerja Profesi
Apoteker yaitu pelayanan penjualan obat OTC/HV, pelayanan resep (penerimaan
resep, pemeriksaan resep, menghargai resep, pemberian etiket, penyiapan obat
paten dan racikan, pemeriksaan resep, membuat copy resep dan penyerahan obat
kepada pasien), membantu pelayanan di Apotek Isyka, menerima barang yang
datang dari PBF serta memeriksa faktur, mencatat penerimaan barang atau obat ke
dalam kartu stock, mencatat pengeluaran barang dan manajemen apotek.
Mahasiswa PKPA ikut terjun langsung dalam kegiatan pelayanan di Apotek
Isyka, mahasiswa diberi informasi, berdiskusi dengan Apoteker Pengelola Apotik.
Dengan adanya kegiatan PKPA ini diharapkan mampu mewujudkan calon
Apoteker yang profesional dengan disiplin ilmu dan dedikasi tinggi terhadap
pelayanan obat pada konsumen.
64

64
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
Apotek mempunyai peranan yang besar dalam upaya meningkatkan derajat
kesehatan masyarakat, salah satunya sebagai tempat pelayanan kesehatan yang
berhubungan langsung dengan pasien. Apotek merupakan suatu usaha yang
menjual produk dan jasa. Produk yang berupa obat dan perlengkapan kesehatan
lainnya, sedangkan jasa berupa pemberian informasi yang diperlukan oleh pasien
tentang cara penggunaan obat, aturan minum, hal-hal apa saja yang harus
diperhatikan tentang penggunaan obat, dan efek samping yang akan muncul. Jasa
juga bisa berupa konseling tentang pengobatan sendiri (swamedikasi) mengingat
masyarakat sekarang lebih pandai. Karyawan di Apotek Isyka berjumlah 4 orang
yang dibagi menjadi 2 shift. Shift pertama jam 07.00-14.00 WIB dan shift kedua
jam 14.00-21.00 WIB, dengan adanya pembagian jam kerja tersebut, diharapkan
dapat memberikan kondisi kerja yang baik. Pada tiap shift terdapat dua orang
asisten apoteker yang sangat membantu dalam kelancaran kerja di apotek
terutama dalam pelayanan informasi obat bila apoteker tidak hadir. Pengadaan dan
pembelian perbekalan farmasi di Apotek Isyka dilakukan secara selektif dengan
mempertimbangkan persediaan barang yang menipis atau habis. Setiap persediaan
atau perbekalan farmasi yang menipis atau habis dicatat dalam buku defekta,
sehingga pemesanan barang atau obat dilakukukan berdasarkan buku defekta
dalam jumlah yang relatif tidak terlalu banyak. Pengadaan barang kebutuhan
apotek disesuaikan dengan anggaran dan laju penjualan, agar dana yang tersedia
dapat digunakan secara efektif dan tidak terjadi penumpukan barang yang
berlebihan. Pemesanan dilakukan ke Pedagang Besar Farmasi (PBF) dengan
membuat surat pesanan untuk PBF dengan persetujuan Apoteker Pengelola

65
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
Apotek dengan mempertimbangkan kecepatan dan ketepatan dalam pengiriman
barang, jangka waktu kredit, diskon dan bonus yang diberikan PBF kepada
Apotek. Surat pesanan dibuat rangkap dua, satu untuk PBF dan satunya lagi untuk
arsip apotek. Setelah obat dikirim oleh PBF, maka akan dilakukan pemeriksaan
yang meliputi kesesuaian dengan surat pesanan, yaitu berupa nama dan jumlah
barang, nomor batch dan tanggal kadaluarsa, setelah cocok kemudian faktur
ditandatangani oleh asisten apoteker dan diberi stempel. Faktur asli diserahkan ke
PBF dan diserahkan kembali kepada kita pada waktu inkaso. Perbekalan farmasi
setelah diperiksa selanjutnya dicatat di dalam kartu stock yang meliputi jumlah
nama dan jumlah barang/obat, no. batch, tanggal faktur, nama distributor, dan
tanggal ED. Barang tersebut disimpan berdasarkan komoditi obat dan non obat.
Penyimpanan obat disusun secara alfabetis dibedakan berdasarkan bentuk sediaan,
digolongkan antara obat bebas, obat keras dan obat generik. Penyimpanan
narkotika dan psikotropika juga dipisahkan tersendiri yang disimpan di almari
khusus. Lemari tersebut terdiri dari dua pintu terkunci dan kunci tersebut
dipegang oleh apoteker atau asisten apoteker yang telah ditentukan. Obat-obat
yang memerlukan penyimpanan dalam suhu rendah, misalnya suppositoria
disimpan dalam lemari es yang telah disediakan. Selain itu, penyimpanan juga
menggunakan sistem FIFO (First In First Out) dan FEFO (First Expired First
Out), hal ini bertujuan umtuk menghindari barang rusak atau kadaluarsa.
Pendistribusian obat di Apotek Isyka meliputi pelayanan obat dengan resep
dokter atau tanpa resep dokter. Pelayanan obat tanpa resep dokter meliputi

66
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
pelayanan obat bebas, obat bebas terbatas, obat wajib apotek, obat tradisional dan
alat kesehatan.
Pelayanan resep dimulai saat pasien menyerahkan resep, dilakukan
pengecekan keabsahan resep, kelengkapan dan rasionalitas resep, pemberian
harga. Setelah harga resep dihitung, dimintakan persetujuan, apakah pasien mau
membeli semua obat yang tertera dalam resep atau hanya membeli separo saja.
Kemudian obat yang tertera dalam resep segera disiapkan. Jika permintaan resep
adalah racikan, yang berupa kapsul, puyer atau sirup, maka disiapkan alat untuk
meracik. Obat yang telah diracik atau disiapkan diberi etiket, sesuai dengan
pemakaiannya, etiket putih untuk pemakaian dalam (oral) atau etiket biru untuk
pemakaian luar. Kemudian dilakukan pengecekan kembali apakah obat dan
etikatnya sudah sesuai dengan yang tertera dalam resep. Obat tersebut
diserahkankan kepada pasien dengan diberikan Komunikasi, Informasi dan
Edukasi (KIE) mengenai obat. KIE ini sangat penting dilakukan untuk
mengahindari kesalahan pasien dalam menggunakan obat, juga meningkatkan
hubungan silaturahmi antara pasien dengan farmasis di apotek. Pelayanan resep
dokter diusahakan terpenuhi seluruh item obat yang tertera di resep tersebut. Jika
item obat yang diminta tidak ada dalam persediaan, maka diupayakan mencari di
Apotek lainnya. Pelayanan resep di apotek Isyka juga menyediakan pelayanan
delivery resep dan pasien dapat membayar setelah obat diantarkan ke rumah.
Pengelolaan administrasi, pencatatan dan pelaporan di Apotek Isyka
dilakukan secara manual dan komputerisasi. Metode ini dikerjakan secara teliti
supaya tidak terjadi kekeliruan dalam pendataan dan perhitungan yang akan

67
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
berakibat pada keuangan apotek. Sistem administrasi tersebut sederhana dan dapat
berjalan dengan lancar. Pengelolaan uang masuk dilakukan secara administratif
dengan mengadakan pencatatan harian untuk uang yang diterima dari resep,
OWA, obat bebas dab obat bebas terbatas. Proses incaso dilakukan setiap
1 minggu sekali yaitu pada hari rabu. Selain itu Apotek Isyka juga mengadakan
stok opname tiap tahun untuk mengetahui persediaan yang ada, mengecek waktu
kadaluarsa obat dan untung-rugi apotek pada tahun tersebut.
Apotek Isyka mengembangkan bisnis perapotekan dengan melakukan
beberapa hal yaitu :
1. Melakukan kerjasama dengan dokter praktek.
2. Melakukan kerjasama dengan apotek lain yang berada di sekitar apotek untuk
mengupayakan kebutuhan obat yang tidak ada di dalam persediaan.
3. Memberikan pelayanan obat resep dengan sistem kredit.
4. Memberikan diskon harga obat kepada pasien yang merasa kurang mampu.
Dengan usaha-usaha tersebut di atas diharapkan omset apotek Isyka dapat
meningkat sehingga keuntungan apotek juga meningkat dan apotek dapat bertahan
dan bisa berkembang lebih pesat lagi.
Sebagai tempat usaha, apotek wajib membayar pajak. Pajak yang dibayarkan
oleh Apotek Isyka yaitu : pajak penghasilan sebagai badan usaha yang dibayarkan
tiap tahun, pajak pertambahan nilai yang besarnya 10% dari barang atau obat yang
dijual dan pajak reklame yang dipungut oleh pemerintah daerah.
Sumber daya manusia yang dapat mempengaruhi dan menunjang pelayanan
kefarmasian di apotek, yaitu karyawan yang ramah, responsif, murah senyum,

68
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
sabar, jujur, disiplin, bertanggung jawab, berani mengambil keputusan dan mudah
berinteraksi dengan pasien. Pengelolaan sumber daya manusia di Apotek Isyka
dilakukan dengan sistem kekeluargaan dengan mengutamakan kesejahteraan para
karyawannya. Kesejahteraan tersebut diwujudkan dengan mengikutsertakan
Jamsostek untuk karyawan yang sudah bekerja lebih dari 1 tahun.
Pekerjaan kefarmasian saat ini tidak hanya drug oriented tetapi sudah
berdasarkan patient oriented, seperti pelayanan atas resep dokter, pelayanan
kepada masyarakat (self medication) untuk mengatasi masalah kesehatan yang
ditunjang dengan sarana yang dapat meningkatkan pengobatan sendiri yang tepat,
aman dan rasional. Kemampuan masyarakat dalam upaya pengobatan sendiri
semakin meningkat sehingga diperlukan peran Apoteker di Apotek dengan
memberikan pelayanan KIE (Komunikasi, Informasi dan Edukasi). Apoteker
harus dapat berinteraksi langsung dengan pasien dan masyarakat dalam hal
pelayanan informasi obat. Pelayanan informasi obat di Apotek Isyka telah berjalan
baik, dengan pemberian informasi obat oleh apoteker dan asisten apoteker yang
umumnya hanya pada informasi tentang cara pemakaian dan aturan pakai obat.
Untuk melihat sampai seberapa jauh kekuatan, kelemahan, peluang dan
ancaman apotek Isyka dalam melaksanakan bisnis perapotekan, maka dapat
dilakukan analisa SWOT (Strength, Weakness, Oportunity, Threat) sebagai
berikut:
a. Strength (Kekuatan)
1) Lokasi apotek sangat strategis, di jalan utama dan pusat bisnis, mudah
dijangkau dengan alat transportasi dan di daerah dengan penduduk yang

69
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
padat.
2) Obat/alat kesehatan yang tersedia dalam jumlah yang cukup untuk masing-
masing jenis obat/alat kesehatan.
3) Kehadiran APA setiap hari sehingga APA mampu mengendalikan apotek
dan dapat memberikan pelayanan informasi obat yang dibutuhkan pasien.
4) Karyawan cukup tersedia, baik dari sisi kuantitas maupun kualitas
sehingga mampu memberikan pelayanan yang baik.
5) Terjalinnya keakraban kerjasama antara dokter praktek dengan apotek
sehingga dapat meningkatkan jumlah penerimaan resep bagi apotek.
6) Ruang tunggu yang luas dan nyaman.
7) Selain praktek dokter di apotek Isyka terdapat fisioterapi yang melayani
stroke, penyinaran dengan IR, Pijat bayi, akupuntur kecantikan dan
perawatan wajah (Skin Care), dan kolam renang untuk muslimah.
b. Weakness (Kelemahan)
1) Kurang tersedianya barang-barang kosmetik.
2) Produk-produk OTC/HV yang kurang lengkap.
3) Komunikasi Informasi dan Edukasi Obat kepada pasien masih terbatas dan
kurang detail.
c. Opportunity (Peluang)
1) Meningkatnya kerjasama antara apotek dengan lembaga keuangan dan
lembaga usaha lain.

70
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
2) Kepuasan masyarakat akan kehadiran APA setiap hari yang
mempermudah bagi masyarakat untuk memperoleh informasi tentang
obat-obatan.
3) Usaha dalam upaya meningkatan kelengkapan bahan obat, obat dan alat
kesehatan dapat meningkatkan kepuasan konsumen.
4) Kepercayaan masyarakat akan pelayanan yang cepat makin meningkat.
5) Meningkatnya kepercayaan PBF kepada apotek karena ketepatan dalam
pembayaran faktur.
6) Adanya kepercayaan Bank pada apotek dalam pengelolaan keuangan.
d. Threat (Ancaman)
1) Adanya persaingan harga dengan apotek-apotek dan toko obat serta
adanya obat yang didapat dari jalur tidak resmi (black market).
2) Jumlah apotek dan toko obat semakin bertambah banyak di Surakarta.
3) Apotek yang baru berdiri juga melakukan praktek dokter bersama.
4) Praktek dokter, perawat dan bidan yang masih melakukan dispensing.
5) Harga yang tidak stabil di tingkat produsen obat.
Berdasarkan data tentang kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman dari
Apotek Isyka, dapat diambil kesimpulan bahwa Apotek Isyka merupakan apotek
yang besar dengan sistem manajemen yang baik sehingga diperkirakan masih
tetap berjalan di masa mendatang bahkan tetap exist sebagai apotek yang besar di

71
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
dunia bisnis perapotekan.
Secara keseluruhan tata letak (lay out) Apotek Isyka sudah efisien. Hal ini
dapat terlihat dari pengaturan arus pelayanan resep mulai dari penerimaan resep,
penyediaan obat, peracikan obat, hingga penyerahan obat dan pemberian
informasi obat kepada pasien yang berada dalam satu jalur. Letak gudang, toilet,
dapur dan jalan untuk karyawan keluar masuk apotek tidak mengganggu lalu
lintas pelayanan, teratur dan tertib. Lay out dapat dilihat pada lampiran.

72
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Kesimpulan yang dapat diambil dari kegiatan Praktek Kerja Profesi
Apoteker (PKPA) di apotek Isyka adalah sebagai berikut :
1. Apotek Isyka telah melaksanakan tugas dan fungsinya sebagai tempat
penyaluran sediaan farmasi, perbekalan farmasi dan tempat pelayanan
kesehatan bermutu dan berkualitas yang berorientasi untuk kepentingan
masyarakat serta memiliki sistem pengelolaan obat dengan baik, mulai dari
perencanaan, pengadaan, dokumentasi, penyimpanan, distribusi sampai
penyerahan obat kepada pasien.
2. Sistem pelayanan kefarmasian yang dilakukan di apotek Isyka kepada pasien
dilakukan mulai dari penerimaan resep yang datang sampai penyerahan obat
kepada pasien dan disertai dengan pemberian informasi obat pada pasien.
3. Adanya fasilitas delivery resep, pembayaran sistem kredit dan pelayanan
informasi obat (dengan tatap muka secara langsung dengan pasien maupun
lewat telepon) sehingga apotek Isyka mampu memberikan pelayanan yang
memuaskan bagi pasien.
4. Karyawan apotek Isyka cukup kompeten dan mempunyai standarisasi tertentu
yang ditetapkan apoteker baik dalam hal kualitas, skill dan loyalitas tenaga
kerja.
72

73
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
B. Saran
Saran dari kegiatan Praktek Kerja Profesi Apoteker (PKPA) di apotek
Isyka adalah sebagai berikut :
1. Perlu adanya peningkatan komunikasi, informasi dan edukasi (KIE) tentang
obat oleh apoteker dan asisten apoteker sehingga penggunaan obat oleh pasien
secara tepat dan rasional serta menjaga ketaatan pasien dalam mengkonsumsi
obat.
2. Perlunya perbaikan sistem komputerisasi sehingga sistem manajemen akan
lebih efektif dan efisien serta memberikan kemudahan dalam proses
administrasi.
3. Perlu dilakukan optimalisasi terhadap ruang praktek dokter yang belum
digunakan. Maka diperlukan penambahan dokter praktek yang diharapkan
dapat meningkatkan omzet penjualan obat apotek melalui penerimaan resep
yang ditulis oleh dokter dimana pasien menebusnya melalui Apotek Isyka.
4. Apotek Isyka perlu melakukan pengadaan majalah kesehatan di ruang tunggu
untuk menambah pengetahuan masyarakat mengenai obat dan pentingnya
kesehatan serta mengurangi rasa kebosanan konsumen dalam menunggu.

74
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
DAFTAR PUSTAKA
Anonim, 1978, Peraturan Menteri Kesehatan No. 28/Menkes/Per/1978 tentang Cara Penyimpanan Narkotika, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Anonim, 1980, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 26/Menkes/Per/1981, Tentang Pengelolaan dan Perijinan Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Anonim, 1990, Keputusan Menteri Kesehatan RI No 347/Menkes/SK/VII/1990,
Tentang Obat Wajib Apotik, Depkes RI, Jakarta. Anonim, 1992, Undang – Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 1992,
Tentang Kesehatan, PT. Saptamitra Widyadinamika, Jakarta. Anonim, 1993, Peraturan Menteri Kesehatan No 919/Menkes/Per/X/1993,
Tentang Kriteria Obat Yang Dapat Diserahkan Tanpa Resep, Depkes RI, Jakarta.
Anonim, 1993, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 922/Menkes/SK/X/1993,
Tentang Ketentuan dan Cara Pendirian Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Anonim, 1993, Peraturan Menteri Kesehatan RI No. 924/Menkes/SK/X/1993,
Tentang Obat Wajib Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 1997, Undang-Undang Republik Indonesia No. 5 Tahun 1997, Tentang
Psikotropika, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 1997, Undang-Undang Republik Indonesia No. 22 Tahun 1997, Tentang
Narkotika, Departemen Kesehatan RI, Jakarta. Anonim, 1998, Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
28/MenKes/Per/1998, Tentang Cara Penyimpanan Narkotika, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Anonim, 2002, Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1332/Menkes/SK/X/2002,
Tentang Perubahan atas Permenkes RI No 922/Menkes/Per/X/1993 Tentang Ketentuan dan Tata Cara Pemberian Izin Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.

75
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS
Anonim, 2004, Keputusan Menteri Kesehatan RI No 1027/Menkes/SK/IX/2004, Tentang Standar Pelayanan Kefarmasian di Apotek, Departemen Kesehatan RI, Jakarta.
Hartono, 1998, Manajemen Apotik, Depot Informasi Obat, Jakarta.

76
Laporan PKPA Apotek Isyka Periode Juni 2008
Program Profesi Apoteker Angkatan X UMS

77
Lampiran 1. Surat Pesanan Narkotika

78
Lampiran 2. Surat Pesanan Psikotropik

79
Lampiran 3. Copy Resep

80
Lampiran 4. Faktur Pembelian dan Pajak Pembelian

81
Lampiran 5. Nota Penjualan

82
Lampiran 6. Nota untuk resep

83
Lampiran 7. Surat Pesanan

84
Lampiran 8. Etiket

85
B
U
T
S
KLIINIK & APOTEISYKA
STADIONMANAHAN
RUMAH dr.Tunjung
JL.Yosodiporo
JL.Slamet riyadiJL
.Su p
omo
JL.Adisuc ipto
SMAN 4
Lampiran 1.
Lampiran 9. Denah Lokasi
SPBU

86
Keterangan: 1. Parkir umum 16. Kasir 2. Ruang tunggu pasien 17. Meja pendaftaran pasien 3. Rak obat HV tablet 18. Meja perawat 4. Rak HV obat luar 19. Meja rekam medik 5. Rak kosmetik & alat kesehatan 20. Televisi 6. Rak obat HV sirup 21. R. Dokter gigi 7. Meja kerja apa 22. R. Dokter kandungan 8. Almari narkotika & psikotropika 23. R. Fisioterapi 9. Gudang apotek 24. R. Dokter anak 10. Toilet 25. R. Manajer klinik Isyka 11. Rak obat paten tablet 26. Kamar penjaga klinik Isyka 12. Rak perlengkapan bayi, vitamin, obat tradisional 27. Dapur 13. Rak obat generik, obat racikan, salep & sirup 28. Mushola 14. Komputer 29. Salon kecantikan 15. Meja racik 30. Parkir karyawan
Lampiran 11. Flow Barang
1
2
2
34
5
6
7
10
8
9
11
12
13
14 15
16
17
18
18
19
29
20
21
9
22
23
24
25
26
9
27
28
30
Lampiran 10. Lay Out Apotek Isyka

87
BUKU DEFECTA
Pemesanan dengan SP
PBF
Penerimaan Barang
Di Cek dengan SP dan Faktur
Buku Pembelian, Kartu Stock
Disimpan secara Sistematis
Pelayanan Resep/Obat
Konseling
Lampiran 11. Flow Barang
Tanda tangan, nama terang Apoteker/AA, tgl terima, Stempel Apotek

88
KARTU STOCK OBAT “Apotek Isyka”
Nama Obat : ______________________ Produksi : ______________________ Exp. Date : ______________________
Tanggal Masuk Keluar Jumlah Paraf
Lampiran 12. Kartu Stock

89
Surakarta,
Nomor : I / Nark / SF / 2007
Hal : Laporan Penggunaan Narkotik
Kepada
Yth. Kepala Dinas Kesehatan Kota Surakarta
Dengan Hormat,
Bersama ini kami laporkan Laporan bulanan Penggunaan Narkotik dan
Laporan Tribulan untuk bulan Juni 2008 dengan lampiran sebagai berikut :
1. Laporan Penggunaan Jadi Narkotik
2. Laporan Khusus Penggunaan Morphin dan Pethidin
Apoteker Pengelola Apotek
Zakiyah Rahmawati,S. Si, Apt NO. SP: 00.03.1.3.5052
Lampiran 13. Laporan Penggunaan Narkotik

90
Lampiran 14. LAPORAN STATISTIKA RESEP DAN PELAYANAN OBAT GENERIK BERLOGO
NAMA APOTIK : ISYKA Bulan : NOMOR SIA : Tahun : ALAMAT : Jl. Adi Sucipto 88 A Jajar Surakarta
I. STATISTIK Resep Seluruhnya (Nama Dagang, Generik dan Generik Berlogo) Resep Generik Berlogo
Prosentase Generik Berlogo Dibanding R/ Seluruhnya
Jumlah Lembar Jumlah Resep (R/) Harga rata-rata per R/ Jumlah R/ Harga rata-rata per R/
II. OBAT GENERIK BERLOGO YANG MENGALAMI KEKOSONGAN
No Tanggal mulai kosong s/d yang tersedia Nama Sediaan Kemasan Keterangan
III. HAMBATAN / SARAN
IV. LAIN-LAIN
a. Obat generic berlogo yang tersedia : b. Pola perhitungan biaya /harga terhadap HJA Obat Generik Berlogo :
Obat racikan : Obat non racikan :
c. Pergantian Obat Generik Berlogo : d. Alasan :
Surakarta,………………… Apoteker Pengelola Apotek
Zakiyah Rahmawati, S. Si, Apt NO SP: 00.03.1.3.505

91
LAMPIRAN 15.
LAPORAN KHUSUS PENGGUNAAN MORPHIN& PETHIDIN Nama Apotek : ISYKA Bulan : Nomor SIA : 503/056/SIA/11.06/04 Tahun : Alamat : Jl. Adisucipto 88 A Jajar Kab Kodya : Surakarta
NO.
NAMA
NARKOTIK
SATUAN
RESEP
JUML
PASIEN
DOKTER
KET
NOMOR
TANGGAL
TANGGAL
PENYERAHAN
NAMA
ALAMAT
NAMA,
ALAMAT
SPESIALIS
Surakarta,
Apoteker Pengelola Apoter Zakiyah Rahmawati, S. Si, Apt

92
Lamiran 16.
LAPORAN PENGGUNAAN SEDIAAN JADI NARKOTIKA NAMA APOTEK : ISYKA Bulam :
NO SIA : 503/056/SIA/11.06/04 Tahun : 2008
ALAMAT : Jl. Adi Sucipto 88 A Jajar
KOTA/MADYA : Surakarta
No Nama Sediaan Satuan Persediaan
Awal Tahun
Pemasukan Jumlah
Keseluruhan
Pengeluaran
Persediaan
Akhir Bulan Keterangan Untuk
Jmh Tgl Dari Jmh
Pelayanan
Resep
Lain-
lain
Surakarta,
Apoteker Pengelola Apotek
Zakiyah Rahmawati S.Si., Spt.
NO SP. 00.03.1.3.5052

93
Lampiran 17.
LAPORAN PENGGUNAAN PSIKOTROPIKA NAMA APOTEK : ISYKA Bulam :
NO SIA : 503/056/SIA/11.06/04 Tahun : 2008
ALAMAT : Jl. Adi Sucipto 88 A Jajar
KOTA/MADYA : Surakarta
No Kode Nama Bahan Baku/ Sediaan Satuan Penerimaan Pengeluaran
Stock Akhir
Dari Jumlah Kepada Jumlah
Surakarta,
Apoteker Pengelola Apotek
Zakiyah Rahmawati S.Si., Spt.
NO SP. 00.03.1.3.5052

94
Lampiran 18. Tugas Penggolongan Obat Di Apotek Isyka
I. OWA TABLET
1. Antibiotik
1. Golongan Penicilin
1) Amoxan 500 berisi amoksisilin 500 mg.
2) Binotal 500 berisi Ampicillin 500 mg.
3) Clavamox 500 berisi Amoksisilin 500 mg dan Asam klavulanat 125 mg.
4) Claneksi 500 berisi Amoksisilin 500 mg dan Asam klavulanat 125 mg.
5) Dexyclav 500 berisi Amoksisilin 500 mg dan Asam klavulanat 125 mg.
6) Kalmoxillin 250 dan 500 berisi Amoksisilin 250 mg dan 500 mg.
7) Lapimox 500 berisi Amoksisilin 500 mg.
8) Widecyllin berisi Amoxicillin trihydrate 250 mg.
2. Golongan kuinolon
1) Akilen berisi Ofloksasin
2) Ciproxin 500 berisi Ciprofloksasin 500 mg.
3) Corsacin berisi Ciprofloksasin HCl.
4) Cravit berisi Levofloksasin
5) Danoflox 200 berisi Ofloksasin 200 mg.
6) Interflox 500 berisi Ciprofloksasin 500 mg.
7) Lefos 500 berisi Levofloksasin 500 mg.
8) Scanax 750 berisi Ciprofloksasin HCl 750 mg.
9) Tequinol 500 berisi Ciprofloksasin HCl 500 mg.
3. Golongan Kloramfenikol
1) Biothicol 500 berisi Thiamphenikol 500 mg.
2) Thiamycin 500 berisi Thiamphenikol 500 mg.
4. Golongan Sefalosporin
1) Celocid 500 berisi Cefuroxime 500 mg.
2) Cefat 500 berisi Cefadroksil 500 mg.
3) Cefspan berisi Cefixime 50 mg.

95
5. Golongan Makrolida
1) Erysanbe 250 berisi Erytromisin 250 mg.
2) Osmycin berisi Spiramycin 500 mg.
3) Spiradan berisi Spiramycin 500 mg.
4) Zistic 500 berisi Azythromycin 500 mg.
5) Zibramaz 500 berisi Azythromycin 500 mg.
6) Zithromax 500 berisi Azythromycin 500 mg.
6. Golongan Tetrasiklin
1) Interdoxin berisi Doxycycline hyclate 50 mg.
2) Siclidon 100 berisi Doxycycline hyclate 100 mg.
3) Super Tetra berisi Tetracycline phosphate complex 250 mg.
4) Sanlin berisi Tetracycline phosphate buffered 250 mg.
7. Golongan lain
1) Albiotin berisi Klindamisin HCl.
2) Biolincom 500 berisi Lincomisin
3) Climadan 150, 300 berisi Clindamycin 150 mg, 300 mg.
4) Clinium 150 berisi Clindamycin 150 mg.
5) Colistine berisi Colistine sulfate (Polymixin E Sulphate)
6) Fladex Forte berisi Metronidazol 500 mg.
7) Flagyl Forte berisi Metronidazole 500 mg.
8) Niladacin berisi Clindamycin 150 mg.
9) Nolipo 500 berisi Linkomicin 500 mg.
10) Trichodazole berisi Metronidazole 500 mg.
2. Kombinasi Antibakteri
1) Bactrim Forte berisi Co-trimoxazole sulfamethoxazole 800mg,
Trimethoprim 160 mg.
2) Sanprima berisi Co-trimoxazole sulfamethoxazole 400mg, Trimethoprim
80 mg.
3) Sanprima Forte berisi Co-trimoxazole sulfamethoxazole 800mg,
Trimethoprim 160 mg.

96
3. Antifungal
1. Flucoral berisi Fluconazole 150 mg dan 50 mg.
2. Fungasol berisi Ketokonazole 200 mg.
3. Mycoral berisi Ketoconazole 200 mg.
4. Tokasid berisi Ketoconazole 200 mg.
4. Antimalaria
Fansidar berisi Sulfadoxine 500 mg, Pyrimethamine 25 mg.
5. Analgetik, Antipiretik, Obat Migren
1. Bellaphen berisi Belladona total alkaloid 0,1 mg, ergotamine tartrate 0,3
mg, Phenobarbital 20 mg.
2. Datan berisi Asam mefenamat 500 mg.
3. Dolodon 500 berisi Asam mefenamat 500 mg.
4. Dolo Scanneuron berisi Metampiron 250 mg, vit-B1 50 mg, vit-B6 100 mg
dan vit B-12 100 mcg.
5. Goralgin berisi Metampiron 500 mg, vit-B1 50 mg, vit-B6 100 mg dan vit
B-12 100 mcg.
6. Iremax berisi Ibuprofen 200 mg, Paracetamol 400 mg.
7. Mefinter 500 berisi Asam mefenamat 500 mg.
8. Mefinal 250 dan Mefinal 500 berisi Asam mefenamat 250 mg dan 500 mg.
9. Neuralgin berisi Metampiron 500 mg, vit-B1 50 mg, vit-B6 10 mg, vit-
B12 10 mcg, Trimetilxantina 50 mg.
10. Neuropyron V berisi Metampiron 500 mg, vit-B1 50 mg, vit-B6 100 mg,
vit-B12 100 mcg.
11. Neurogen berisi Methampyrone 500 mg, Chlordiazepoxide 5 mg, vit-B1
25 mg.
12. Novalgin berisi Metamizole Na 500 mg.
13. Pamol berisi Paracetamol 500 mg.
14. Ponstan 500 berisi Asam mefenamat 500 mg.
15. Sanmol berisi Paracetamol 500 mg.
16. Stileran berisi Nethampyrone 500 mg, vit-B1 50 mg, vit-B6 100 mg, vit-
B12 100 mcg.

97
17. Sumagesic berisi Paracetamol 600 mg.
18. Tramal Retard 100 berisi Tramadol HCl 100 mg.
19. Toradol berisi Ketorolac tromethamine 10 mg.
20. Torasik berisi Ketorolac tromethamine 10 mg.
21. Unagen berisi Methampyrone 500 mg.
6. Antidiabetik
1. Amadiab 2 berisi Glimepirid 2 mg.
2. Amaryl 2 dan Amaryl 4 berisi Glimepirid 2 mg dan 4 mg.
3. Diamicron MR berisi Gliklazide 30 mg.
4. Glurenorm berisi Gliquidone 30 mg.
5. Glamarol 2 dan Glamarol 3 berisi Glimepirid 2 mg dan 3 mg.
6. Glucophage berisi Metformin HCl 500 mg.
7. Glucobay 50 berisi Acarbose 50 mg.
7. Antiflatulen
1. Dometic berisi Domperidone 10 mg.
2. Guarposid berisi Cisapride 5 mg.
3. Sulcolon berisi Sulfasalazine 500 mg.
8. Antianemia / Vtamin / Vitamin masa hamil
1. Alora berisi vit-A 500 IU, vit-C 100 mg, vit-D 100 IU, vit-E 10 IU, vit-K
85 mcg, Thiamin 1,2 mg, Riboflavin 1,2 mg, vit-B6 2 mg, Folic Acid 800
mcg, vit-B12 1,3 mcg, Calcium 128 mcg, Fe 20 mg, Phosphorus 100 mg,
Iodine 150 mcg, Magnesium 200 mg, Zn 20 mg, Copper 1,5 mg, DHA 50
mg.
2. Alinamin F berisi Tiamina Tetrahidrofurfuril disulfida basa 50 mg, vit-B2
5 mg.
3. Becefort berisi vit-B1, vit-B2, vit-B6, vit-B12, vit-C, vit-E, Ca-pantotenat,
nikotinamida.
4. Becomb-zet berisi vit-E, vit-C, Asam folat, vit-B1, vit-B2, Niasin, vit-B6,
vit-B12, asam pantotenat, Zn.

98
5. Biosanbe berisi besi (II) glukonat 250 mg, Mangan (II) sulfat 0,2 mg,
Tembaga (II) sulfat 0,2 mg, Asam askorbat 50 mg, Asam folat 1 mg, vit-
B12 7,5 mcg, Sorbitol 25 mg.
6. Bion 3 berisi Probiotik (Lactobacillus acidophilus PA 16/8,
Bifidobacterium bifidum MF 20/5, Bifidobacterium longum SP 07/3), vit-
A 550 mcg, vit-D 5 mcg, vit-E 10 mg, vit-C 60 mg, vit-B1 1,1 mg, vit-B2
1,5 mg, vit B3 15 mg, vit B6 1,6 mg, vit B12 1 mcg, Folic acid 200 mcg,
Biotin 0,1 mg, Pantothenic acid 5mg, Ca 40 mg, Phosphorus 16 mg, Fe 14
mg, Mg 5 mg, Zn 15 mg, Iodin 150 mcg, Manganese 2 mg, Silicone 2
mcg, Chromium 25 mcg, Molybdate 25 mcg, Selenium 30 mcg, Cl 4,5 mg,
K 5 mg.
7. Bionemi berisi Ferros fumarat, Asam folat, vit-B12, vit C, vit D3, Ca
karbonat.
8. Calcidin berisi Dibasic ca phosphate 200mg, Ca lactate 100 mg, vit C25
mg, vit D 100 iu.
9. Cal 95 berisi Coral Ca 500 mg, Natural soy isoflavone 20 mg, vit D3 200
iu, vit K1 25 mcg, Mg 100 mg, Zn 5 mg, Boron 1 mg.
10. Caltron berisi Ca (setara dengan Ca elemental 600 mg) 1500 mg, vit D3
200 iu, Mg 40 mg, Zn 7,5 mg, Copper 1 mg, Manganese 1,8 mg, Boron
200 mcg.
11. Calc-Os berisi Cangkang (kulit) tiram yang memberikan Ca elemental500
mg, vit D 125 iu.
12. Calcimega berisi Calcium Dibasic Phosphate 500 mg, Discosanhexaenoic
Acid (DHA) 100 mg, Omega 3 20 mg, Thiamin HCl 2 mg, Pyridoxin HCl
1,5 mg, Cyanocobalamine 5 mcg, Vitamin D3 400 iu, Nicotinamid 10 mg.
13. Cavit D3 berisi Ca hydrogen phosphate dehydrate 500 mg, Cholecalciferol
133 iu.
14. Cetop Zink berisi vit C 600 mg, vit B1 20 mg, vit B2 20 mg, vit B6 25 mg,
vit B12 0,05 mg, vit E 30 mg, Nicotinamide 100 mg, Folic acid 0,5 mg, Ca
panthothenate 20 mg Zink sebagai ZnSO4.7H2O 20 mg.

99
15. Corovit berisi vit A 6000 iu, vit B1 3 mg, vit B2 3 mg, vit B6 2 mg, vit
B12 2 mcg, vit C 75 mg, Niacinamide 20 mg, vit D 400 iu, Ca
phantothenate 5 mg, minerals.
16. Cobazim 1000, 3000 berisi koenzim B12 1mg, 3 mg.
17. Cursil berisi Phytocur ® 10 mg (Curcumae Extr. Sicc. more soluble),
Curcuma Xanthorriza Extr. Sicc (setara dengan 35 mg Xanthorrizae),
Silybum Marianum Extr. Sicc (setara dengan 35 mg Silymarin).
18. Dumocalcin Pepermint dan Dumocalacin Coklat berisi Ca hydrogen
phosphate 500 mg rasa peppermint dan rasa coklat.
19. Dalfarol 200, 300 dan 400 mg berisi Vitamin E 200 iu, 300 iu dan 400 iu.
20. Dipavit berisi vit-A 1000 iu, vit-B1 1,4 mg, vit-B2 1,6 mg, vit-B6 2 mg,
vit-B12 3 mcg, vit-C 30 mg, vit-D 5 mcg, Nicotinamide 25 mg, vit-E 10
mg, Folic acid 400 mcg, Calcium 40 mg, Magnesium 0,1 mg, Ferrum 5
mg, Zinc 0,5 mg, Phosphor 20 mg, Iodium 50 mcg.
21. Ecavit berisi vit-B1 6 mg, vit-B2 6 mg, vit-B6 6 mg, vit-B12 12 mcg,
Nicotinamide 30 mg, vit-E 10 mg, Beta carotene 1,25 mg, Folic acid 150
mcg.
22. Elevit berisi vit-A, vit-B1, vit-B2, vit-B6, vit-B12, vit-C, vit D, vit-E, d-
biotin, Ca-pantotenat, Asam folat, Nikotinamida, Ca, Besi, Mg, Tembaga,
Mn, Seng, Fosfor.
23. Elkana berisi vit-A, vit-D, vit-C, vit-B1, vit-B2, vit-B6, vit-B12,
Nikotinamida, Ca-pantotenat, Kolina, Inositol, Ca-glukonat, Ca-hipofosfit,
Na-hipofosfit, lisina-HCl, tiap filcotab : Ca-monohidrogenfosfat, Ca-
laktat, vit-B6, vit-C, vit-D3.
24. Ferofort berisi Fe fumarat 250 mg (ekivalen dengan elemen besi 83 mg),
Asam ascorbat 150 mg, vit-B1 3 mg, vit-B2 3 mg, vit-B6 5 mg, vit B-12
10 mcg, Niasinamida 30 mg, Ca-Pantotenat 15 mg, Lisina HCl 50 mg,
Dioktil Na-sulfosuksinat 20 mg.
25. Folamil berisi β-carotene 10.000 iu, Ca lactate 250 mg, Ca pantothenate
7,5 mg, Copper sulphate 0,1 mg, Folic acid 1 mg, Fe fumarate 90 mg,
Nicotinamide 20 mg, K iodide 100 mcg, Na fluoride 1 mg, vit-B1

100
monohydrate 10 mg, vit-B12 4 mcg, vit-B2 2,5 mg, vit-B6 HCl 15 mg, vit-
C 100 mg, vit-D 400 iu.
26. Folamil genio berisi Folic acid 1 mg, β-carotene 10.000 iu, vit-B1 3 mg,
vit-B2 3,4 mg, Nicotinamide 20 mg, vit-B6 2 mg, Calcium D-Pantothenat
7,5 mg, Calcium carbonat 100 mg, vit-B12 4 mcg, vit-D3 400 iu, vit-K1
50 mcg, Biotin 30 mcg, Copper glukonate 0,1 mg, Iron Polymaltose
Complex (IPC) 30 mg, DHA (Docahexaenoic acid) dari algae 40 mg,
ARA (Arachidonic acid) 8 mg.
27. Farmabek plus berisi vit-C 750 mg, vit-E 30 iu, vit-B1 15 mg, vit-B2 15
mg, vit-B6 20 mg, vit-B12 12 mcg, Nicothinamide 100 mg, Pantothenic
acid 20 mg, Folic acid 0,4 mg, Zn 22,5 mg.
28. Folavit 400μg berisi Asam folat 1 mg: 400 mcg/tablet.
29. Hi-Bone berisi Bonistein (Genistein) 15 mg, Ca elemental (sebagai Ca
fosfat) 250 mg, vit-K1 0,1 mg, vit-D3 200 iu.
30. Inbion berisi Fe glukonate 250 mg, Manganese sulfate 200 mcg, Copper
sulfate 200 mcg, vit-C 50 mg, Folic acid 1 mg, vit-B12 dengan factor
intrinsic 7,5 mcg, sorbitol 25 mg.
31. Lanturol 200 berisi vit-E 200 iu.
32. Lycalvit berisi vit-B6 20 mg, vit-C 25 mg, vit-D3 100 iu, Ca lactate 100
mg, Ca monohydrogen phosphate 200 mg.
33. Lycoten berisi Lycopene 50 mg, β-carotene 10.000 iu, vit-C 200 mg, vit-E
25 iu, Selenium 15 mcg, Zn 15 mg.
34. Neurodex berisi vit-B1 100 mg, vit-B6 200 mg, vit-B12 250 mcg.
35. Neurosanbe berisi vit-B1 100 mg, vit-B6 200 mg, vit-B12 200 mcg.
36. Noros berisi Ekstr. Grapeseed 50 mg, Lycopene 5 mg, vit-E 30 iu, vit-C
100 mg, vit-B1 15 mg, vit-B2 15 mg, vit-B6 25 mg, vit-B12 15 mcg, Folic
acid 0,4 mg, Niacinamide 100 mg, Zn 25 mg, Biotin 150 mcg,
Panthothenic acid 20 mg, Selenium 60 mcg.
37. Imforce Plus berisi Echinacea Angustifolia 250 mg, Black Erderberry 400
mg, Zinc picolinate 10 mg, vit-C 50 mg.

101
38. Lesichol berisi Pure lecithin 175 mg, vit-B1 6 mg, vit-B2 6 mg, vit-B12 12
mcg, Nicotinamide 30 mg, vit-E 10 mg.
39. Nerva Plus berisi vit B1 100 mg, vit-B6 200 mg, vit-B12 200 mcg., Asam
folat 400 mcg.
40. Osteocare berisi Ca 300 mg, Mg 150 mg, vit-D 2,5 mcg, Zn 5 mg.
41. Osfit berisi Ca carbonat 625 mg, vit D3 100 iu, Mg oxide 125 mg, Boron
citrate 13,9 mg, Zn sulphate monohydrate 10,3 mg, Cupric sulfate 2 mg,
Chromium picolinate 100,5 mcg, Folic acid 100 mcg, vit-B6 2,5 mg, vit-
B12 7,5 mcg, Silica 5 mcg.
42. Osfit DHA berisi Tuna fish oil 200 mg, Calcium 200 mg, vit-D3 100 iu.
43. Ossoral berisi Ossein hydroxyapatite 200 mg.
44. Ossopan 200 berisi Ossein hydroxyapatite compound (OHC) 200 mg, (Ca
43 mg dan Phosphor 20 mg, Collagen dan Non Collagen protein, amino
acids).
45. Ossopan 800 berisi Ossein hydroxyapatite compound (OHC) 200 mg, (Ca
178 mg dan Phosphor 82 mg, Collagen dan Non Collagen protein, amino
acids).
46. Optimax berisi Lutein 3 mg, Lycopene 2 mg, vit-E 25 mg, vit-C 100 mg,
Zn 10 mg, β-Carotene 6000 iu, Bilberry Exstract 80 mg.
47. Santa E 100 dan Santa E 400 berisi vit-E 100 mcg dan 400 mcg.
48. Theragran M berisi vit-A 10.000 iu, vit-B1 10 mg, vit-B2 10 mg, vit-B6 5
mg, vit-B12 5 mcg, vit-C 200 mg, vit-D 400 iu, Ca phantotenate 20 mg,
Kiodide 150 mcg, Fe 12 mg, Mg 65 mg, Manganese 1 mg, Copper 2 mg,
Zn 1,5 mg.
49. Ultravita berisi vit-A 6000 iu, vit-B1 3 mg, vit-B2 3 mg, vit-B6 2 mg, vit-
B12 2 mcg, vit-C 75 mg, vit-D 400 iu, Niacinamide 20 mg, Ca
pantothenate 5 mg, Ca 100 mg, Iodine 0,15 mg, Fe 45 mg, Copper 1 mg,
Manganese 1 mg, Mg 6 mg, Zn 1,5 mg.
50. UB-Q berisi koenzim Q-10.

102
51. Vicanatal berisi vit-A 400 iu, vit-B1 2 mg, vit-B2 2 mg, vit-B6 800 mcg,
vit-B12 2 mcg, vit-C 50 mg, vit-D 400 iu, Niacinamid 10 mg, Ca
carbonate 600 mg, Fe 50 mg, Iodine 150 mcg.
52. Vioxy berisi vit-E 120 mg, vit-C 250 mg, β-carotene 3 mg, Zn 7,5 mg,
Copper 1 mg, Selenium 15 mcg, Manganese 1,5 mg
53. Vitachol berisi vit-A 5000 iu, vit-B1 7,5 mg, vit-B2 2,5 mg, vit-B6 10 mg,
vit-B12 4 mcg, vit-C 100 mg, vit-D 10 mcg, Nicotinamide 18 mg, Ca
panthothenate 7,5 mg, Folic acid 0,25 mg, Fe 30 mg, Ca lactate 200 mg,
Copper 0,1 mg, Iodine 0,1 mg, Dimethylpolysiloxane 20 mg, Na fluoride 1
mg, Lacithin murni (PPA 95%) 150 mg.
54. Vomilat berisi vit-B6 30 mg, Folic acid 400 mcg.
55. Zinc berisi Picolinat dan Gluconate.
56. Zegavit berisi vit-E 30 iu, vit-C 750 mg, vit-B1 15 mg, Niacinamide 100
mg, vit-B6 25 mg, vit-B12 12 mcg, Folic acid 0,4 mg, Ca 20 mg,
Panthothenic acid 20 mg, ZN 20 mg.
57. Zegase berisi vit-C 750 mg, vit-B1 15 mg, vit-B2 15 mg, vit-B6 25 mg,
vit-B12 5 mcg, Niacinamide 100 mg, Folic acid 0,4 mg, Ca 20 mg,
Panthothenic acid 20 mg, Zn 20 mg, Selenium 55 mcg, d-α tocopherol 30
iu.
9. Antihistamin dan Antialergi
1. Aerius berisi Desloratadine.
2. Celestamine berisi Bethamethasone 0,25 mg, Dexchlorpheniramine maleat
2 mg.
3. Dextamine berisi Deksametason 0,5 mg, Deksklorfeniramina maleat 2 mg.
4. Dexteem Plus berisi Deksametason 0,5 mg, Deksklorfeniramina maleat 2
mg.
5. Heptasan berisi siproheptadina HCl 4 mg.
6. Histapan berisi Mebhidrolin napadisilat setara Mebhidrolina 50 mg.
7. Homoclomin berisi Homoclhorcyclizine HCl 10 mg.
8. Interhistin berisi Mebhidrolina napadisilat 50 mg.
9. Incidal-OD berisi Cetirizine diHCl 10 mg.

103
10. Nilacelin berisi Betamethasone 0,25 mg, Dexchlorpheniramine Maleat 1
mg.
11. Oxtin berisi Oxatomide 30 mg.
12. Pronicy berisi Ciproheptadine HCl 4 mg.
13. Telfast OD berisi Fexofenadine HCl 120 mg.
14. Telfast Plus berisi Fexofenadine HCl 60 mg, Pseudoephedrine HCl 120
mg.
10. Antihipertensi
1. Golongan Beta bloker
1) Betablok berisi Atenolol.
2) Concor 2,5 dan 5 berisi Bisoprolol fumarate 2,5 mg dan 5 mg.
3) Farnormin berisi Atenolol 50 mg.
4) Maintate 5 berisi Bisoprolol fumarate 5 mg.
2. Golongan ACE inhibitor
1) Actapin berisi Amlodipin
2) Captensin berisi Captopril.
3) Norvask 5 dan Norvask 10 berisi Amlodipine besylate 5 mg dan 10
mg.
4) Tensivask 5 berisi Amlodipine besylate 5 mg.
5) Tenace 5 berisi Enalapril maleate 5 mg.
3. Golongan Antagonis Kalsium
Herbesser berisi Diltiazem HCl 30 mg.
4. Golongan Angiostensin II
Olmetec berisi Olmesartan medoxomil 20 mg.
5. Golongan lain
1) Catapress berisi Clonidine HCl.
2) Ser-Ap-Es berisi Reserpine 0,1 mg, Hydralazine HCl 25 mg,
Hydrochlorthiazide 15 mg.
11. Antivirus
1. Danovir 200 berisi Acyclovir 200 mg.
2. Valtrex berisi Valaciclovir HCl 500 mg.

104
12. Obat Batuk dan Pilek
1. Crofed berisi Tripolidine HCl 2,5 mg, Pseudoephedrine HCl 60 mg.
2. Demacolin berisi Paracetamol 500 mg, Pseuefedrin HCl 7,5 mg, CTM 2
mg, Kofein 10 mg.
3. Flutrop berisi Pseudoephedrine HCl 30 mg, Tripolidine HCl 2,5 mg.
4. Fluimucil 200 berisi N-acetylcysteine.200 mg/sachet.
5. Fluimucil Pedriatik berisi N-acetylcysteine 30 mg/sachet.
6. Interpec berisi Ambroxol HCl 30 mg.
7. Mucera berisi Ambroxol HCl 30 mg.
8. Mucohexin berisi Bromhexine HCl 8 mg.
9. Mucopect berisi Ambroxol HCl 30 mg.
10. Mucosolvan berisi Bromhexine HCl 8 mg.
11. Solmux berisi Carbocisteine 500 mg.
12. Selvigon berisi Pipazethat HCl.10 mg.
13. Transbroncho berisi Ambroxol HCl 30 mg.
14. Tremenza berisi Pseudoephedrine HCl 30 mg, Tripolidine HCl 2,5 mg.
15. Tuzaloz berisi Paracetamol 500 mg, Dextromethorphan HBr 10 mg,
Phenylpropanolamine HCl 15 mg, Chlorpheniramine maleate 1 mg.
16. Vectrine berisi Eldostein 300 mg.
13. Obat Jantung
1. Fargoxin berisi Digoxin 0,25 mg.
2. Venosmil berisi Hidromin (suatu derivate diosmin) 200 mg.
14. Obat Parkinsonisme
1. Arkine 2mg berisi trihexyphenidyl 2 mg.
2. Artane 2mg berisi trihexyphenidyl 2 mg.
3. Alpentin berisi Gabapentin 300 mg.
4. Levazide berisi Benzerazid 25 mg, Levodopa 100 mg.
15. Obat Metabolisme Tulang
1. Alovell berisi Alendronate Na 10 mg.
2. Bon-one 0,25 μg berisi Alfacalcidol.
3. Bonviva 150 mg berisi Ibandronic acid.

105
4. Ecatrol berisi Calcitriol 0,25 mg.
5. Kolkatriol berisi Calcitriol 0,25 mg.
16. Elektrolit dan Mineral
Aspar K berisi K-L-Aspartate 300 mg.
17. Obat Angina
1. Cedocard 5 berisi Isosorbide dinitrate 5 mg.
2. Isoket berisi Isosorbide dinitrate 5 mg.
3. Pentacard berisi Isosorbide 5 mononitrat 20 mg.
18. Obat Antihemoroid
1. Ardium berisi Diosmin 450 mg dan Hesperidin 50 mg.
2. Venaron berisi o-(Hydroxyethyl)-rutoside 300 mg.
19. Obat Antihiperlipidemik
1. Cholestat berisi Simvastatin 10 mg.
2. Crestor berisi Rosuvastatin 10 mg.
3. Evothyl berisi Fenofibrate.
4. Lipira 600 berisi Gemfibrozil 600 mg.
5. Lipitor berisi Atorvastatin Ca 10 mg.
20. Obat Kardiovaskuler
1. ATP Dankos berisi Adenosine Triphosphate.
2. Enerplus berisi Adenosin triphosphate 20 mg, vit-B1 100 mg, vit-B6 200
mg, vit-B12 200 mcg, vit-E 30 mg.
3. Myoviton berisi Pyridoxin HCl 250 mg, Adenosin triphosphoric acid
disodium 25 mg.
21. Obat Vasodilator Perifer
1. Duvadilan berisi Isoxsuprine HCl 20 mg.
2. Enico berisi DI-α- tocopheryl nicotinate 100 mg.
3. Dilbloc berisi Carvedilol 25 mg.
4. Heptamyl berisi Heptaminol hidrokolat 313 mg.
5. Siberid 5 berisi Flunarizine 5 mg.
6. Serolin berisi Nicergolin 10 mg.
7. Unalium 5 berisi Flunarizine 5 mg.

106
22. Obat Antiemetik dan Antivertigo
1. Anvomer B6 berisi Piratiasina 40 mg dan Vitamin B6 30 mg.
2. Damaben berisi Metoclopramide HCl 10 mg.
3. Mertigo berisi Betahistine mesylate 6 mg.
4. Mediamer B6 berisi Piratiasina 40 mg dan Vitamin B6 37,5 mg.
5. Vosea berisi Metoclopramide HCl 10 mg.
6. Vomitas FDT berisi Domperidone 10 mg.
7. Vometa FT berisi Domperidone 10 mg.
23. Diuretikum
1. Diamox berisi Asetazolamide 250 mg.
2. Lasix 40 berisi Furosemidum 40 mg.
3. Uresix berisi Furosemidum 40 mg.
24. Hormon
1. Andalan Pil KB berisi Ethynylestradiol dan levonolgestrel.
2. Andriol Testocaps berisi Testoterone Undecanoat (hormone androgen).
3. Celestone berisi hormone Bethamethasone na phosphate 0,5 mg (hormone
kortikosteroid).
4. Cyclo-progynova berisi 11 tablet masing-masing berisi Estradiol valerate 2
mg, 10 tablet masing-masing mengandung Estradiol valerate 2 mg dan
Norgestrel 0,5 mg.
5. Cortidex berisi Deksamethason 0,5 mg.
6. Dexamethason 0,5 dan 0,75 berisi Deksamethason 0,5 mg dan 0,75 mg.
7. Diane 35 berisi Cyproterone acetate 2 mg, Ethynil estradiol 0,035 mg.
8. Endometril berisi Lynestrenol 5 mg.
9. Exluton berisi Lynestrenol o,5 mg/tablet.
10. Infelon berisi Mesterolon 25 mg.
11. Kenacort 4 berisi Triamcinolone 4 mg.
12. Kalmethason berisi Deksamethasone natrium fosfat setara deksametason
fosfat 0,5 mg.
13. Lutenyl berisi Nomegestrol acetate 5 mg.
14. Lameson 4 berisi Methylprednisolon 4 mg.

107
15. Marvelon berisi 21 tablet mengandung Desogestrel 150 mcg,
Etunilestradiol 30 mcg, dan 7 tablet placebo.
16. Moloco B12 berisi Placental extr 15 m, dan vit-B12 20 mcg.
17. Gynaecosid berisi Methyloestrenolone 5 mg, Methyloestradiol 0,3 mg.
18. LaktaFIT berisi Placenta extract 15 mg, vit-B12 20 mcg, Tribasic calcium
phosphate 12 mg.
19. Microgynon berisi 21 tablet mengandung Levonorgestrel 0,15 mg dan
Etinilestradiol 0,03 mg dan 7 tablet berisi bahan inert (Placebo).
20. Planotab berisi 21 tablet mengandung Levonorgestrel 0,15 mg dan
Etinilestradiol 0,03 mg dan 7 tablet berisi bahan inert (Placebo).
21. Profula berisi Clomifene citrate 50 mg.
22. Prestrenol berisi Allylestrenol 5 mg.
23. Premaston berisi Allylestrenol 5 mg.
24. Primolut N berisi Norethisterone 5 mg.
25. Profertil berisi Clomipene citrate 50 mg.
26. Scandexon berisi Dexamethasone 500 mcg.
25. Antasida, Antiulcerasi
1. Acitral berisi Mg(OH)3 200 mg, Al(OH)3 200 mg, simethicone 20 mg. 2. Clast berisi Clebopride malate 0,5 mg. 3. Digest berisi Lansoprazole 30 mg. 4. Dogmatil berisi Sulpiride 50 mg. 5. Facid berisi Famotidine 20 mg. 6. Farmacrol Forte berisi Simethicone 125 mg, Mg(OH)2 100 mg, Al(OH)3-
Mg carbonat dried gel 275 mg. 7. Gastrul berisi Misoprostol 200 mcg. 8. Lexacrol berisi Al-Hidroksida gel kering 300 mg, Mg-trisilikat 300 mg,
Simetikon 50 mg. 9. Mucosta berisi Rebamipide 100 mg. 10. Ulceranin berisi Ranitidine HCl 150 mg. 11. Ulsidex berisi Sucralfat 500 mg.

108
26. Obat Antituberkulosis
1. Bacbutinh F berisi Etambutol-HCl 500 mg, Isoniazida 200 mg, Vit-B6 10
mg.
2. Erabutol Plus berisi Ethambutol 250 mg, INH 100 mg, vit-B6 6 mg.
3. Etibi 500 berisi Ethambutol 500 mg.
4. Santibi 500 berisi Ethambutol HCl 500 mg.
5. Suprazid Forte berisi INH 400 mg, vit-B6 10 mg.
27. Obat Antiasma dan Obat Saluran Pernafasan
1. Bricasma berisi Terbutaline sulfate
2. Bronsolvan berisi Theophylline
3. Brochipet berisi Thymi dry exstract 38%, Primrose exstract 14%
4. Bufabron berisi Theophyllin 130 mg.
5. Etaphylline berisi Acefylline Piperazine 250 mg.
6. Euphyllin Retard Mite berisi tablet salut selaput Anhydrous Theophylline
125 mg.
7. Inolin berisi Trimetoquinol HCl 3 mg.
8. Lasal 4 berisi Salbutamol sulfate 4 mg.
9. Meptin 0,05 berisi Procaterol HCl hemihidrate 50 mcg.
10. Salbron berisi Salbutamol sulfate 2 mg.
11. Teosal berisi Theophylline 150 mg.
28. Obat Antispasmodik
1. Buscopan berisi Hyosine-N-butylbromide.
2. Hyscopan berisi Hiosina butyl bromide 10 mg.
3. Spasminal berisi Metamizole Na 500 mg, Ekstrak belladonna 10 mg,
Papaverin HCl 25 mg.
4. Systabon Plain berisi Pramiverine HCl 2 mg.
5. Spasmal berisi Methampyrone 500 mg, Ekstrak belladonna 5 mg,
Papaverin HCl 30 mg.

109
29. Obat Antiinflamasi
1. Cartilife berisi Glukosamin hidroklorida 250 mg, Kondroitin sulfat 200
mg, Metil Sulfonil Metan (MSM) 125 mg, Vitamin C 35 mg, Mangan
glukonat 0,5 mg.
2. Cataflam 25, 50 berisi Kalium diklofenak 25 mg dan 50 mg.
3. Dansera berisi enzim antiinflamasi yaitu Serrapeptase 5 mg, Thiamine
mononitrate 1,4 mg, Ribloflavine 1,5 mg, Pyridoxine HCl 2,2 mg,
Cyanocobalamine 3 g, Nicotinamide 15 mg, Tocopherol acetate 3 mg.
4. Dioste berisi Glukosamin HCl 500 mg, Chondroitin sulfat 400 mg, MSM
250 mg, Cimicifuga rhizome ekstrak 10 mg.
5. Deflamat 75 CR dan Deflamat 100 CR berisi Natrium Diklofenak salut
enteric 75 mg dan 100 mg.
6. Exaflam 50 berisi Kalium dikolfenak 50 mg.
7. Flexor berisi Glucosamine HCl 250 mg, Chondroitin Sulfate 200 mg.
8. Flexor DS berisi Glucosamine HCl 500 mg,Chondroitin Sulfate 400 mg.
9. Fripos berisi Glukosamine HCl 250 mg, Chondroitin sulfate 200 mg, vit-C
25 mg, Mg 5 mg, Zn 2,5 mg, Manganese 0,25 mg.
10. Flamar 25 berisi Natrium diklofenak 25 mg.
11. Joint Care berisi Glukosamin HCl 250 mg, Chondroitin sulfate 200 mg,
vit-C 50 mg, vit-E 30 mg, Manganese 0,25 mg, Mg 5 mg, Zn 10 mg,
Selenium 15 mcg.
12. Kaltrofen berisi Ketoprofen 50 mg.
13. Mecox 7,5 dan Mecox 15 berisi Meloxicam 7,5 mg dan 15 mg.
14. Neurofenac 50 berisi Natrium diklofenak 50 mg.
15. Nonflamin berisi Tinoridine HCl 50 mg.
16. New Skelan berisi Ca dephenylbutazone 200 mg, Carisoprodol 125 mg.
17. Nutriflam berisi Serratiopeptidase 5 mg, Pancreatin 25 mg, Lecithin 100
mg.
18. Oste berisi Glukosamin HCl 250 mg, Chondroitin sulphate 200 mg, vit-C
25 mg, Manganese 0,25 mg, Mg 5 mg, Zn 2,5 mg.

110
19. Oste Forte berisi Glukosamin HCl 500 mg, Chondroitin sulphate 400 mg,
vit-C 25 mg, Manganese 0,25 mg, Mg 5 mg, Zn 2,5 mg.
20. Osteoflam berisi Glukosamin HCl 250 mg, Chondroitin sulphate 200 mg,
vit-C 25 mg, Manganese 0,25 mg, Mg 5 mg, Zn 2,5 mg, MSM 350 mg.
21. Osamin berisi Glukosamin HCl 250 mg, Chondroitin sulfate 200 mg, vit-C
25 mg, Manganese 2,5 mg, Mg 5 mg, Zn 2,5 mg.
22. Osamin Forte berisi Glukosamin HCl 500 mg, Chondroitin sulfate 400 mg,
vit-C 50 mg, Manganese 5 mg, Mg 10 mg, Zn 5 mg.
23. Scanaflam 50 berisi Kalium diklofenak 50 mg.
24. Voltaren 25 dan Voltaren 50 berisi Natrium diklofenak 25 mg dan 50 mg.
25. Voltadex 25 dan Voltadex 50 berisi Natrium diklofenak 25 mg dan 50 mg.
30. Relaksan Otot
1. Epsonal berisi Eperisone HCl 50 mg.
2. Myonep berisi Eperisone HCl 50 mg.
3. Myores berisi Tizanidine HCl 2 mg.
4. Zitanid 2 berisi Tizanidine HCl 2 mg.
31. Nootropik dan Neurotonik
1. Encephabol berisi Pyritinol HCl 100 mg.
2. Lapibal 250 dan Lapibal 500 berisi Mecobalamin 250 mcg dan 500 mcg.
3. Methycobal 250 dan Methycobal 500 berisi Mecobalamin 250 mcg dan
500 mcg.
4. Lyrica berisi Pregabalin 75 mg.
5. Nimotop berisi Nimodipine 30 mg.
32. Neurotropik (Transkuilizer)/Depresan Syaraf Pusat
1. Esilgan 1 berisi Estazolam 1mg.
2. Frisium berisi Klobazam 10 mg.
33. Digestan
1. Excelase-E berisi Amylase, Sanactase 50 mg, Protease 60 mg, Lipase 20
mg, Meicelase50 mg, Pancreatin 167,74 mg.
2. Tripanzym berisi Pancreatin 170 mg, Activated dimethylpolysiloxane 80
mg.

111
34. Antikoagulan, Antiplatelet & Fibrinolitik (Trombolitik)
1. Farmasal 100 berisi Acetylsalysilic acid 100 mg.
2. Kalnek 250 dan Kalnek 500 berisi Tranexamic acid 250 mg dan 500 mg.
3. Lysagor berisi Pizotifen 500 mcg.
4. Transamin 500 berisi Tranexamic acid 500 mg
35. Obat yang bekerja pada uterus
1. Hystolan berisi Isoxsuprine HCl 20 mg.
2. Methergin berisi Metilergometrina hydrogen maleat 0,125 mg.
3. Pospargin berisi Methylergometrine maleate 0,125 mg.
36. Kolagogum dan Hepatik Protektor
Lesichol berisi Lecithin murni (PPC 95%) 175 mg, vit-B1 6 mg, vit-B2 6 mg,
vit B6 6 mg, vit B12 6 mcg, Nicotinamide 30 mg, vit-E 10 mg.
37. Antidepresan
Ludiomil berisi Maprotiline HCl 10 mg.
38. Antidiare
1. Imodium berisi Loperamida HCl 2 mg.
2. Mecodiar berisi Loperamida HCl 2 mg.
39. Obat Hepatitis Kronis
HP Pro berisi Fructus Schizandrae (Exstract siccum) 7, 5 mg.
40. Obat Infeksi Topikal Mulut dan Tenggorokan
1. Lemocin berisi Tirotrisina 4 mg, Setrimonium bromide 2 mg, Lidokain 1
mg.
2. FG troches berisi Fradiomycin sulfate 2,5 mg, Gramicidin-S HCl 1 mg.
41. Obat Khusus untuk Pria
1. Fitogra berisi Eugenia Carryophyllata Thumb 4,4%, Woodfordia
Floribunda Salisb 22,2%, Castrchilus Panduratum Ridl 13,3%,
Cinamomum Burmani BI 1,1% dan bahan lain hingga 100%.
2. Tripoten berisi Ekstrak Muira puama lignum 150 mg, Ekstrak Damianae
folium 100 mg, Ekstrak Siberian ginseng radiks 30 mg, Ekstrak Yohimbe
(10% Yohimbine) 75 mg, L-Arginin HCl 300 mg.
3. Tribestan berisi Ekstrak Tribulus terrestris L. 250 mg.

112
4. Viagra berisi Sidenafil citrate 50 mg.
42. Antikonvulsan
Trileptal berisi Oxcarbazepine 300 mg.
43. Antineoplastikum
Tamofen berisi Tamoxifen citrate 10 mg.
44. Obat Hematopoietik
Trental 400 berisi Pentoxifylline 400 mg.
45. Antiseptik Saluran Kemih
1. Urispas berisi Flavoxatet HCl 200 mg.
2. Urotractin berisi Pipemidic acid 400 mg.
46. Obat Antiobesitas
Xenical berisi Orlistat 120 mg.
47. Obat Gout
Zyloric berisi Allopurinol 100 mg.
II. SEDIAAN OWA SYRUP
1. Antibiotik
1. Amoxan Dry Syrup berisi tiap 5 ml mengandung Amoxicyllin 125 mg @
60 ml, sediaan 60 ml.
2. Amoxan Dry Forte Syrup berisi tiap 5 ml mengandung Amoxicyllin 250
mg, sediaan 60 ml.
3. Bactrim berisi tiap 5 ml mengandung Trimetoprim 40 mg, Sulfametoxazol
200 mg,sediaan 60 ml.
4. Cefspan berisi tiap 5 ml mengandung Cefixime 100 mg , sediaan 60ml.
5. Erysanbe berisi tiap 5 ml mengandung Eritromycin 200 mg @ 60 ml.
6. Amoxyl Dry Forte Syrup berisi tiap 5 ml mengandung Amoxicyllin 250
mg @ 60 ml.
7. Intermoxyl Dry Syrup berisi tiap 5 ml mengandung Amoxicyllin 125 mg
@ 60 ml.
8. Kandistatin drop berisi tiap ml mengandung nistatin 10.000 iu @ 12 ml.

113
9. Opimox Dry Syrup berisi tiap 5 ml mengandung Amoxicyllin 125 mg @
60 ml.
10. Opicef Dry Syrup berisi tiap 5 ml mengandung Cefadroxil monohydrate
125 mg @ 60 ml.
2. Obat Antiasma dan Saluran Pernafasan
1. Bricasma berisi tiap ml syrup mengandung Terbutalin sulfat 0,3 mg @ 50
ml.
2. Lasal berisi tiap 5 ml mengandung Salbutamol sulfat 2 mg@ 100 ml.
3. Lasal Expektorant berisi tiap 5 ml mengandung Glyceryl Guaiacolat 75
mg, Salbutamol sulfate 2 mg @ 100 ml.
4. Meptin berisi tiap 5 ml mengandung Procaterol HCl hemihydrate 5 mcg @
60 ml.
5. Nipe Drops berisi tiap 5 ml mengandung Acetaminofen 120 mg,
Isotilpendil HCl 1 mg, Fenilefrina HCl 1 mg.
3. Obat Batuk dan Pilek
1. Epexol berisi tiap 5 ml mengandung Ambroksol HCl 15 mg @ 60 ml.
2. Mucera berisi tiap 5 ml mengandung Ambroksol HCl 30 mg @ 60 ml.
3. Toplexil berisi tiap 5 ml mengandung Oksomemazina 1,65 mg,
Guaifenesina 33,3 mg @ 60 ml.
4. Antiemetik
1. Gerdilium berisi tiap 5 ml mengandung Domperidone 5 mg @ 60 ml.
2. Primperan berisi tiap 5 ml mengandung Metoklopramida 5 mg @ 50 ml.
3. Vometa berisi tiap 5 ml mengandung Domperidone 5 mg @ 60 ml.
5. Antasida dan Antiulcerasi
Inpepsa berisi tiap 5 ml mengandung Sucralfate 500 mg @ 100 ml.
6. Laksatif, Pencahar
Opilax berisi tiap 5 ml mengandung Lactulose 3,335 mg @ 60 ml.
7. Obat Antituberkulosa
Rimactane berisi tiap 5 ml mengandung Rifampisin 20 mg @ 50 ml.

114
III. OWA SEDIAAN TETES HIDUNG, INHALER DAN TETES MATA
1. Otrivin tetes hidung digunakan untuk anti inflamasi pada hidung, berisi
Xilometazolina-HCl 0,05% dan 0,1%, sediaan 10 ml.
2. Tarivid tetes telinga, digunakan untuk antiinfeksi pada telinga, tiap ml tetes
berisi Ofloksasin 3 mg.
3. Symbicort Turbuhaler, digunakan untuk antiasma, tiap inhalasi berisi
Budesonida 80 mcg, Formoterol fumarat 4 mcg.
4. Ventolin nebules, digunakan untuk obat antiasma, tiap nebulas berisi
Salbutamol 2,5 mg.
5. Cendo Gentamycin 1%, berisi Gentamisin sulfat 1%, sediaan 5 ml.
6. Cendo Gentamycin 0,3%, tiap gram berisi Gentamycin sulfat 0,3%, sediaan 5
ml.
7. Cendo Xitrol, tiap ml tetes mata berisi Deksamethason 0,1%, Neomisin
(sulfat) 3,5 mg, Polimiksin-B-SO4 6000 iu, sediaan 15 ml.
8. Cendo Catarlent, tiap ml tetes mata berisi K-Iodida 5 mg, K-Klorida 5 mg,
Na-tiosulfat 0,5 mg, Timerosal 0,002 mg, sediaan 15 ml.
9. Cendo Lyteers, tiap ml tetes mata berisi Na-klorida 8,64 mg, K-klorida 1,32
mg, sediaan 15 ml.
10. Cendo Polygran, tiap ml tetes mata berisi Polimiksina-B-Sulfat 2,5 mg,
Gramisidina 0,025 mg, sediaan 15 ml.
11. Cendo Mycos, tiap ml tetes mata berisi Kloramfenikol 1%, Polimiksin-B-SO4
5000 iu, sediaan 5 ml.
IV. OBAT-OBAT GOLONGAN PSIKOTROPIK
1. Apisate obat metabolisme, anoreksigenikum, tiap tablet berisi Dietil propion
HCl 75 mg, Vitamin B1 5 mg, Vitamin B2 4 mg, Vitamin B6 2 mg,
Nikotinamid 30 mg.
2. Alganax obat Neuroleptikum (Transkuilizer minor), tiap tablet berisi
Alprazolam 0,25 mg.
3. Danalgin obat Depresan susunan saraf pusat dan Analgetikum, tiap kaplet
berisi Metampiron 500 mg, Diazepam 2 mg.

115
4. Proneuron obat Depresan Susunan Saraf Pusat dan Analgetikum, tiap kaplet
berisi Metampiron 500 mg, Diazepam 2 mg.
5. Spasmium obat Relaksan Otot Sentral, tiap tablet berisi Klordiazepoxide HCl
5 mg, Fenil propil etilamina 30 mg.
6. Valisanbe obat Neuroleptikum (transkuilizer mayor)/depresan SSP, tiap tablet
berisi Diazepam 2 mg, 5 mg.
7. Xanax obat Neuroleptikum (Transkuilizer mayor)/depresan SSP, tiap tablet
berisi Alprazolam 1 mg.
8. Lexotan obat Neuroleptikum (transkuilizer mayor)/depresan SSP, tiap tablet
berisi Bromazepam 1,5 mg, 3 mg, 6 mg.
9. Zyparon obat Depresan SSP, Analgetik, tiap kaplet berisi Metampiron 500
mg, Diazepam 2 mg.
10. Deparon obat Depresan SSP, Analgetik, tiap kaplet berisi Metampiron 300
mg, Meprobamat 200 mg.
11. Analsik obat Depresan SSP, Analgetik, tiap kaplet berisi Metampiron 500 mg,
Klordiazepoksid HCl 5 mg, Vitamin B1 50 mg, Vitamin B6 10 mg, Vitamin
B12 10 mcg.
12. Ativan 1 obat Neuroleptikum (transkuilizer mayor)/depresan SSP, tiap tablet
berisi Lorazepam 1 mg.
13. Braxidin obat Neuroleptikum (transkuilizer mayor)/depresan SSP, tiap tablet
berisi Klordiazepoksid 5 mg, Klidinium bromide 2,5 mg.
14. Diazepam 2 mg (Generik) berisi Diazepam 2 mg.
15. Librium obat Neuroleptikum (transkuilizer mayor)/depresan SSP, tiap tablet
berisi Klordiazepoksid 5 mg, Klidinium bromide 2,5 mg.
16. Rivotril obat Antikonvulsi/Antiepileptikum, tiap tablet berisi Klonazepam 2
mg.
17. Ephedrin 25 mg (generic), tiap tablet mengandung Ephedrin HCl 25 mg.

116
V. OBAT-OBAT GOLONGAN NARKOTIKA
1. Codein 10 mg, 20 mg obat analgesic dan antitussif.
2. Codipront Kapsul obat analgesic dan antitussif, tiap kapsul berisi Kodein
anhydrat 30 mg, Phenyltoloxamin 10 mg.
3. Codipront Syrup obat analgesic dan antitussif, tiap 5 ml berisi Kodein
anhydrat 11,11 mg, Phenyltoloxamin 3,67 mg.
4. Doveri 100 mg obat antitussif, tiap tablet berisi Pulvis Doveri 100 mg.
5. MST Continus obat Analgesic dan Antipiretik, berisi Morphin sulfate BP 15
mg.
VI. OBAT HV TABLET
1. Obat Batuk, Flu dan Pilek
1. Mextril mengandung Dekstrometorfan HBr 8 mg, Asetaminofen 50 mg,
Gliserilguaiakolat 20 mg, Klorfeniramina maleat 1 mg, Fenilpropanolamin
HCl 4 mg.
2. Konidin berisi Klorfeniramin maleat 2 mg, dekstrometorfan HBr 5 mg,
Gliserilguaiakolat 100 mg.
3. Nalgestan berisi fenilpropanolamin HCl 15 mg, Klorfeniramin maleat 2
mg.
4. Fludane berisi Parasetamol 125 mg, CTM 0,5 mg, Fenilpropanolamin HCl
3,125 mg, Gliserilguaiakolat 30 mg.
5. Fludane Plus berisi Parasetamol 500 mg, CTM 2 mg, Fenilpropanolamin
HCl 12,5 mg, Dekstrometorfen HBr 15 mg.
6. Inza berisi Paracetamol 500 mg, Pseudoefedrin HCl 30 mg, Klorfeniramin
maleat 1 mg.
7. Noza berisi Triprolidina HCl 2,5 mg, Pseudoefedrin HCl 60 mg,
Parasetamol 500 mg.
8. Sanaflu berisi Parasetamol 500 mg, Fenilpropanolamin HCl 15 mg.
9. Decolsin berisi Parasetamol 400 mg, Pseudoefedrin HCl 30 mg,
Klorfeniramin maleat 1 mg, Dekstrometorfan HBr 5 mg,
Gliserilguaiakolat 50 mg.

117
10. Ultraflu berisi Parasetamol 600 mg, Fenilpropanolamin HCl 15 mg,
Klorfeniramin maleat 2 mg.
11. Paramex Flu dan Batuk berisi Parasetamol 250 mg, Propifenazon 150 mg,
Pseudiefedrin HCl 30 mg, Dekstrometorfan HBr 15 mg.
12. Procold berisi Parasetamol 500 mg,Pseudoefedrin HCl 15 mg,
Klorfeniramin maleat 2 mg.
13. OKB Sakit Kepala dan Flu berisi Parasetamol 650 mg, Phenilephrin 10
mg, Klorfeniramin maleat 2 mg.
14. Intunal berisi Parasetamol 500 mg, Phenilpropanolamin HCl 12,5 mg,
Dekschlorfeniramin maleat 1 mg, Dekstrometorfan HBr 10 mg,
Gliserilguaiakolat 50 mg.
15. Intunal Forte berisi Paracetamol 500 mg, Phenilpropanolamin HCl 15 mg,
Dekschlorfeniramin maleat 2 mg, Dekstrometorfan HBr 15 mg,
Gliserilguaiakolat 50 mg.
16. Mixagrip berisi Parasetamol 500 mg, Phenilpropanolamin HCl 15 mg,
Klorfeniramin maleat 2 mg.
17. Decolgen berisi Parasetamol 400 mg, Phenilpropanolamin HCl 12,5 mg,
Klorfeniramin maleat 1 mg.
18. Inza berisi Parasetamol 400 mg, Pseuefedrin HCl 12,5 mg, Klorfeniramin
maleat 1 mg.
19. Neozep Farte Parasetamol 250 mg, Phenilpropanolamin HCl 15 mg,
Klorfeniramin maleat 2 mg, Salisilamida 150 mg.
20. Bisolvon berisi Bromhexin HCl 8 mg.
21. Stop Cold berisi Parasetamol 500 mg, Pseudoefedrin HCl 30 mg,
Klorfeniramin maleat 2 mg, Gliserilguaiakolat 15 mg.
2. Obat Antiinflamasi
Neo Rheumacyl berisi Ibuprofen 200 mg, Paracetamol 350 mg.
3. Obat Analgetik dan Antipiretik
1. Paramex berisi Propifenazon 150 mg, Asetaminofen 250 mg,
Deksklorfeniramina maleat 1 mg, Kafeina anhidrat 50 mg.
2. Biogesic berisi Asetaminofen 500 mg.

118
3. Bodrex berisi Paracetamol 500 mg, Kofein 50 mg.
4. Bodrexin berisi Asetaminofen 80 mg.
5. Saridon berisi Asetaminofen 250 mg, Propifenazon 150 mg, Kafein 50 mg.
6. Panadol berisi Parasetamol 500 mg.
7. Poldan Mig berisi Parasetamol 400 mg, asetosal 250 mg, Kafeina 65 mg.
8. Oskadon berisi Asetaminofen 250 mg, Propifenazon 150 mg, Kafein 50
mg.
9. Neuralgin berisi Methampyron 500 mg, Thimisin HCl 50 mg, Piridoksin
HCl 10 mg, Sianokobalamin 10 mcg, Trimetilxantin 50 mg.
10. OKB Obat Sakit Kepala berisi Parasetamol 650 mg, Kofein 50 mg.
11. Aspilet berisi Asam asetilsalisilat 80 mg.
12. Oskadon SP berisi Ibuprofen 200 mg, Parasetamol 350 mg.
13. Puyer 16 tiap sachet (1000 mg) berisi parasetamol 400 mg, Asetosal 250
mg, Kofein 50 mg.
4. Obat Antiasma
1. Neo napacin berisi Teofilin 130 mg, Efedrin 25 mg.
2. Asmasolon berisi Efedrin HCl 12,5 mg, Teofilin 130 mg, Klorfeniramin
maleat 2 mg.
3. Asmasoho berisi Teofilin 130 mg, Efedrin 25 mg.
4. Brodilex berisi Teofilin 150 mg.
5. Obat Antidiare
1. Diapet berisi Ekstrak Psidii folium 23,5%, Ekstrak Curcumae Domesticae
rhizome 12,5%, Ekstrak Coixlacrima jobi semen 18%, Ekstrak
pheilodendri radix 23%, Ekstrak Coptidis rhizome 23%.
2. Diagit berisi Pektin 50 mg, Attapulgit 600 mg.
3. Neo Entrostop berisi Atapulgit 650 mg, Pektin 50 mg.
4. New Diatab berisi Atapulgit Aktif 600 mg.
5. Nodiar berisi Atapulgit 300 mg, Psidii Folium Ekstrak 50 mg, Curcumae
domestica rhizome ekstrak 7,5 mg.
6. Carbo tablet berisi Carbo adsorben 500 mg.

119
7. Pharolit tiap sachet mengandung Natrium klorida 0,52 gram, Kalium
klorida 0,3 gram, Trinatrium sitrat dihidrat 0,58 gram, Glukosa anhidrat
2,7 gram, bahan tambahan secukupnya.
6. Antasida/Antiulcerasi dan Antispasmodik
1. Strocain P berisi Eksetazaina 5 mg, Polimigel 244 mg.
2. Promag berisi Hidrotalsit 200 mg, Mg-hidroksida 15 mg, simetikon.
3. Mylanta berisi Al-Hidroksida gel kering 200 mg.Mg-Hidroksida 200 mg,
Simetikon 20 mg.
4. Plantacid berisi Al-Hidroksida gel kering 300 mg.Mg-Hidroksida 300 mg,
Dimetilpolisiloksan 30 mg.
5. Polycrol berisi Al-Hidroksida gel kering 275 mg.Mg-Hidroksida 100 mg,
Metilpolisiloksan 25 mg.
6. Hufamag berisi Al-Hidroksida koloidal 250 mg, Mg-trisilikat 250 mg.
7. Magasida berisi Al-Hidroksida gel kering 461 mg.Mg-Hidroksida 461 mg,
Simetikon 20 mg.
8. Neosanmag fast berisi Al-Hidroksida gel kering 300 mg.Mg-Hidroksida
300 mg, dimetikon aktif 60 mg.
9. Dexanta berisi Al-Hidroksida gel kering 200 mg.Mg-Hidroksida 200 mg,
Dimetilpolisiloksan aktif 20 mg.
10. Madrox berisi Mg-Hidroksida 400 mg, Al-Hidroksida gel kering 250 mg
setara Al-Hidroksida 191,25 mg, Simetikon 50 mg.
11. Dialac berisi Per sachet (1 g) Tyndalized lyophilisate lactobacillus
acidophilus 340 mg, Dextrose 322 mg, Vegetable cream powd 45,1 mg,
Milk calcium 20 mg, Bubuk aroma strawberry 200 mg, Bubuk perasa
strawberry 40 mg, Niacin 1 mg, Zn oxide 1,3 mg, Thiamin HCl 3 mg,
Riboflavin 0,3 mg, Pyridoxin HCl 0,3 mg, Sucrose 1 mg, Stevioside 1 mg,
Ascorbic acid 25 mg.
7. Obat Antiemetik
Antimo berisi Dimenhidraminat 50 mg.

120
8. Multivitamin dan Mineral
1. Vitamin A IPI berisi Vitamin A 6000 iu.
2. Vitamin B12 IPI berisi Vitamin B12 50 mcg.
3. Vitamin B1 IPI berisi Vitamin B1 25 mg.
4. Vitamin B Compleks IPI berisi Vitamin B1 2 mg, Vitamin B2 2 mg,
Vitamin B6 2 mg, Ca phantothenate 10 mg, Nicotinamid 20 mg.
5. Vitamin C IPI berisi Vitamin C 50 mg.
6. Vidorant Smart Tablet berisi Vitamin A 1000iu, Vitamin B1 1,4 mg,
Vitamin B2 1,6 mg, Vitamin B6 2 mg, Vitamin B12 3 mcg, Vitamin C 60
mg, Vitamin D 100 iu, Vitamin E 5 mg, Nikotinamid 9 mg, Kalsium
phantothenat 5 mg, Taurin 100 mg, Docosa Hexanoic Acid (DHA) 1,4 mg.
7. Sakatonik ABC berisi vitamin A 1000 iu, Vitamin B1 1,4 mg, Vitamin B2
1,6 mg, Vitamin B6 2 mg, Vitamin B12 3 mcg, Vitamin C 60 mg, Vitamin
D3 100 iu, Vitamin E 5 mg, Kalsium panthotanat 5 mg.
8. Fitkom berisi Vitamin A 1000 iu, Vitamin B1 1,4 mg, Vitamin B2 1,6 mg,
Vitamin B6 2 mg, Vitamin B12 3 mcg, Vitamin C 60 mg, Vitamin D3 100
iu, Vitamin E 3 mg, Nikotinamid 9 mg, Ca panthotenat 5 mg.
9. Vipro G berisi Epigallocate chingallate 2.500 mcg, vitamin C 500 mg,
Taurin 375 mg.
10. Neo Hormoviton berisi L Arginine 500 mg, Yohimbe ekstrak 100 mg,
Ginseng ekstrak setara dengan ginseng powder 1000 mg, Vitamin B1 12,5
mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin B12 5 mcg, Royal jelly 2 mg.
11. Fatigon berisi Vitamin E 30 iu, Vitamin B1 100 mg, Vitamin B2 25 mg,
Vitamin B6 50 mg, Vitamin B12 100 mcg, KI aspartat 100 mg, MgI
aspartat 100 mg.
12. Fatigon Spirit berisi L carnitine fumarat 100 mg, Ginseng ekstrak 20 mg,
Guaranine 50 mg, Vitamin B1 10 mg, Vitamin b6 5 mg, Vitamin B12 5
mcg.
13. Fatigon Viro berisi Ferro fumarat 90 mg, Mg sulfate 200 mcg, Copper
sulfate 200 mcg, Guaranine 50 mg, Folic acid 800 mcg, Sorbitol 25 mg,

121
Vitamin B1 5 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin B12 7,5 mcg, Vitamin C 50
mg.
14. Pharmaton Formula berisi Sari ginseng G115 konsentrasi tinggi 40 mg,
dimetilaminoetanol 26 mg, Vitamin A palmitat 4000 iu, Vitamin B1
mononitrat 2 mg, Vitamin B2 2 mg, Vitamin B6 1 mg, Vitamin B12 1
mcg, Vitamin C 60 mg, Vitamin D 400 iu, Vitamin E 10 mg, Nicotinamid
15 mg, Kalsium Panthotenat 10 mg, Rutin 20 mg, Besi (II) sulfat dihidrat
33 mg, Kalsium hydrogen fosfat 307,5 mg, Kalsium fluoride 0,42 mg,
Kalium fosfat 18 mg, Tembaga (II) sulfat monohidrat 2,8 mg, Mangan (II)
sulfat monohidrat 3,1 mg, Magnesium sulfat trihidrat 71 mg, Seng oksida
1,25 mg, Lesitin 66 mg.
15. Enzyplex berisi Amilase 10.000 iu, Protease 9000 iu, Lipase 240 iu, Asam
Desoksikholat 30 mg, Dimetilpolisiloksan 25 mg, Vitamin B1 10 mg,
Vitamin B2 5 mg, Vitamin B6 5 mg, Vitamin B12 5 mcg, Niacinamid 10
mg, Kalsium panthotenat 5 mg.
16. Biovision berisi Bilberry Extract 80 mg, Betakaroten 3 mg, Vitamin C 60
mg, Vitamin B2 1,5 mg.
17. Evion berisi Vitamin E 100 mg.
18. Enervon C berisi Vitamin C 500 mg, Niasinamid 50 mg, Kalsium
panthotenat 20 mg, Vitamin B1 50 mg, Vitamin B2 25 mg, Vitamin B6 10
mg, Vitamin B12 5 mcg.
19. Vitalong C berisi Acidum ascorbicum 500 mg dalam bentuk lepas berkala.
20. Ester C berisi Ester C 320 mg® 320 mg, Ca 32 mg, Citrus bioflavonoid
100 mg.
21. Matovit berisi Bilberry dry extract 80 mg, Betakaroten 5 mg, retrial 1600
iu, Vitamin E 40 mg.
22. Efisol berisi Decamethylene-bis-(4-aminoquinaldinium chloride) 0,25 mg,
Vitamin C 25 mg.
23. Berocca berisi Vitamin B1 7,5 mg, Vitamin B2 8,5 mg, Vitamin B3 50
mg, Vitamin B5 23 mg, Vitamin B6 10 mg, Vitamin B12 10 mcg, Vitamin

122
C 500 mg, Biotin 150 mcg, Asam folat 400 mcg, Magnesium 100 mg,
Kalsium 100 mg, Seng 10 mg.
24. Neurobion berisi Vitamin B1 mononitrat 100 mg, Vitamin B6
hydrochloride 100 mg, Vitamin B12 200 mcg.
25. Neurobion 5000 berisi Vitamin B1 mononitrat 100 mg, Vitamin B6
hydrochloride 100 mg, Vitamin B12 5000 mcg.
26. Pregnasia berisi Ekstrak Ginger 350 mg, Vitamin B6 37,5 mg..
27. Obical berisi Kalsium (sebagai Kalsium Karbonat) 600 mg, Magnesium 50
mg, Fosfor 50 mg, Vitamin D3 200 iu, Frukto Oligosakarida 100 mg.
28. Obimin-AF berisi Vitamin A 6000 iu, Vitamin D 400 iu, Vitamin C 100
mg, Vitamin B1 10 mg, Vitamin B2 2,5 mg, Vitamin B6 15 mg, Vitamin
B12 4 mcg, Niasinamida 20 mg, Kalsium pantothenat 7,5 mg, Asam folat
1 mg, Besi II fumarat 90 mg, Kalsium laktat 250 mg, Tembaga (sebagai
tembaga sulfat 0,1 mg, Iodium (sebagai Kalium iodide) 0,1 mg, Fluorida
(sebagai Natrium fluoride) 1 mg.
29. Obipluz berisi Vitamin A 3000 iu, Vitamin D 200 iu, Vitamin E 30 iu,
Vitamin B1 2 mg, Vitamin B2 2 mg, Vitamin B6 3 mg, Vitamin B12 3
mcg, Asam folat 1000 mcg, Kalsium pantothenat 8 mg, Biotin 35 mcg,
Nikotinamid 20 mg, Vitamin C 100 mg, Zat besi, Elemental (sebagai Besi
sulfat) 30 mg, Iodium 150 mcg, Kalsium karbonat 100 mg, Seng (sebagai
Sulfat) 15 mg, Magnesium (sebagai Magnesium sulfat ) 5 mg, Mangan
(sebagai Mangan sulfat) 1 mg, Tembaga (sebagai Tembaga sulfat) 1000
mcg, Minyak ikan 500 mg, Omega 3 135 mg (Asam Dokosaheksanoat
(DHA) 105 mg dan Asam Eikosapentanoat (EPA) 20 mg).
30. Nulacta untuk Ibu berisi Fish oil 18/12 EPA/DHA 373 mg, Pepermint oil 3
mg, Vitamin E 4 mg.
31. Pronemia berisi Vitamin C 100 mg, Vitamin B12 100 mcg, Asam folat
400 mcg, Nano-Fe 11,25 mg.
32. Prolacta with DHA for Mother berisi Docosahexaenoic Acid (DHA) 214
mg, Eicosapentaenoic Acid (EPA) 20 mg, Natural vitamin E 10 mg.

123
33. Prolacta with DHA for Baby berisi Natural Fish oil (from tuna) 400 mg,
Docosahexaenoic Acid (DHA) 108 mg, Eicosapentaenoic Acid (EPA) 28
mg, Arachidonic acid (AA)7,6 mg, Primrose oil 100 mg, Gamma
Linolenic acid 10 mg, Linoleic acid (LA) 65 mg.
34. Imboost berisi Echinaceae 250 mg, Zinc picolinat 10 mg.
35. Imboost Force berisi Echinaceae purpurea 250 mg, Black elderberry 400
mg, Zinc picolenate 10 mg.
36. Imunos berisi Echinacea (EFLA 894) 500 mg, Zinc pikolinat 10 mg,
Selenium 15 mcg, Ascobic acid 50 mg.
37. Stimuno berisi Ekstrak kering Phylanthus niruri L. 50 mg.
38. Cucuma berisi Bubuk dari Akar curcuma 200 mg.
39. Curvit berisi Vitamin B1 3 mg, Vitamin B2 2 mg, Vitamin B6 5 mg,
Vitamin B12 5 mcg, β carotene 4 mg, Dexphantenol 3 mg, Curcuminoid 2
mg, Ca glukonate 300 mg.
9. Obat Gatal
Lacomin berisi Kalsium laktat 500 mg, Klorfeniramin maleat 3,5 mg, Kafein
25 mg.
10. Antiseptik mulut
Degirol berisi Dequalinum chloride.
11. Antelmentika
1. Combantrin 125 tablet berisi Pirantel pamoat 125 mg.
2. Combantrin 250 tablet berisi Pirantel pamoat 250 mg.
3. Combantrin Syrup rasa jeruk @ 15 ml berisi tiap 5 ml mengandung
Pirantel pamoat 125 mg.
4. Combantrin Syrup rasa karamel @ 15 ml berisi tiap 5 ml mengandung
Pirantel pamoat 250 mg.
5. Upixon @ 15 ml berisi tiap 5 ml mengandung Piperazin 1 gram.
6. Vermox 500 berisi Mebendazol 500 mg.
12. Pemanis Buatan
Sacchorit tablet berisi Sodium saccharin 3,6 mg, Sodium siklamat 45 mg.

124
13. Obat Dimenorrhoe
Feminax berisi Parasetamol 500 mg, Ekstrak hiosiami 19 mg.
14. Laksativ/Pencahar
Dulcolax berisi Bisacodyl 5 mg.
VII. PRODUK JAMU
1. Pil Sakit Perut digunakan untuk mengobati sakit perut berisi Herba
pogostemonis 200 mg, Radix angelicae 200 mg, Pericarpium citri reticulatae
200 mg, Herba Asori 100 mg, Herba Menthae 200 mg, Rhizoma Notopterygii
196 mg, Radix Platycodi 200 mg, Rhizoma Pinellae 200 mg, Radix
Glycyrrhizae 300 mg, Peppermint Oil 2 mg, Menthol 2 mg.
2. Srongpas digunakan sebagai penambah stamina berisi Eurycomae Radix 50%,
Ginseng 25%, Elephantopi folium 10%, Retrofracti fructus 5%, Zingiberis
zerumbeti rhizome sampai 100% dalam bentuk ekstrak.
3. Lelap Kaplet digunakan untuk membantu meringankan gejala susah tidur
berisi Valerianae Radix 38,46%, Myristicae Semen 17,69%, Eleuthroginseng
Radix 15,38%, Polygalae Radix 20,77%.
4. Pil Kita digunakan sebagai menambah stamina berisi Zingiberis Zerumbeti
Rhizoma 20%, Retrofracti Fructus 35%, Curcumae Rhizoma 15%, Curcumae
Aeruginosae Rhizoma 5%, Kaemferiae Rhizoma 5%, bahan-bahan lain sampai
100%.
5. Ambeven digunakan sebagai obat antihemoroid/wasir berisi Graptophyllum
pictum-folia 30%, Sophora japonica-flos 15%, Rubia cordifolia-radix 15%,
Coleus atropurpureus-folia 10%, Sanguisorba officinalis-radix 10%,
Kaemferiae angustifolia-Rhizoma 10%, Curcuma heyneana-Rhizoma 10%.
6. Asifit digunakan sebagai pelancar Air Susu Ibu berisi Serbuk simplisia kering
daun katuk 114 mg, Vitamin B12 20 mcg, Vitamin B6 15 mg, Vitamin B2 2,5
mg, Vitamin B1 10 mg.
7. Lancar ASI digunakan sebagai pelancar Air Susu Ibu berisi Ekstrak Sauropi
Folium 25%, bahan tambahan lain sampai 100%.

125
8. Vermint kapsul digunakan sebagai obat demam thypoid berisi Lumbricus
Rubellus 250 mg.
9. Rapet Wangi digunakan khusus untuk wanita berisi Kayu rapet 850 mg, Daun
Jati blanda 225 mg, Rimpang Kunyit 85 mg, Biji Klabet 85 mg, Kapulogo 85
mg, bahan lain sampai 100% dalam bentuk ekstrak.
10. Pil Tuntas digunakan untuk melancarkan haid yang tidak teratur berisi
Nigelleae Sativae Semen 15%, Acilleae Folium 20%, Blumeae Folium 20%,
Zingiberis Rhizoma 8%, dan bahan lain sampai 100% dalam bentuk ekstrak.
11. Diyet digunakan untuk menurunkan berat badan berisi Guazumae folium
ekstrak 25%, Zingiberis purpurei rhizome ekstrak 25%, Gallae ekstrak 15%,
Murrayae folium ekstrak 35%.
12. Natur Slim digunakan untuk menurunkan berat badan berisi Rhei Radix 500
mg, Guazumae Folium 1500 mg, Glasilaria sp 500 mg.
13. Merit digunakan untuk menurunkan berat badan berisi Guazumae Folium 150
mg, Rhei Radix 50 mg, Granati Fructus Cortex 50 mg, bahan lain sampai 500
mg.
14. Yungsan digunakan untuk mengobati keputihan berisi Andrographidis Herba
40%, Caricae Folium 5%, Curcumae Rhizoma 20%, Piperis Folium 5%, bahan
lain sampai 100%.
VIII. OBAT HV TETES MATA
1. Braito berisi Tetrahidrozolin HCl 0,05% netto 1 ml.
2. Insto berisi Tetrahidrozolin HCl 0,05% b/v, Benzalkonium Klorid 0,01% netto
7,5 ml dan 15 ml.
3. Insto Moist berisi Hydroxypropyl Methylcellulose 3,0 mg, Benzalkonium
klorid 0,1 mg netto 7,5 ml.
4. Rohto berisi Nafazolin HCl 0,012%, Asam borat, Natrium borat, Dinatrium
edetat, Polisorbat 80, Benzalkonium klorid, Klorbutanol dan L-Menthol
sebagai “Cooling Agent” netto 6 ml.
5. Visine berisi Tetrahidrozolin HCl 0,05% netto 6 ml.

126
6. Visine Tears berisi Polietilenglikol 400 1%, Gliserin 0,2% dan hidroksi propil
Metilselulosa 0,2%, sediaan 6 ml.
IX. OBAT GOSOK
1. Obat Gosok Khalifa berisi kuno 55%, Methyl Salysilate 10%, Minyak
gondopuro 10%, Minyak ekalitus 5%, Minyak caslaroct 5%, Menthol crystal
5%, Camphora 5%, Alkohol murni 5%.
2. Minyak Gosok Cap Tawon berisi Oleum cocos 60%, Oleum Cajuputi 5%,
Oleum Citronellae 5%, Oleum Terebinthinae 5%, Piperis Folium 3%,
Zingiberis rhizome 2%, Alium sativum 1,5% bahan-bahan lain sampai 100%.
3. Minyak Kulit Lawang Cap Cendrawasih berisi Kulit pohon kayu lawang
100%.
4. Minyak Gosok Konicare berisi Methylis salicylas 5%, Mentholum 5,2%,
camphora 5,2%, Glycerolum 5%.
5. Minyak Obat Gosok Cap Sembila Mutiara berisi Oleum Cocos 20%, Oleum
Citronellae 10%, Oleum Foeniculi 10%, OLeum menthae Piperitae 15%, Alii
Sativi Bulbus 10%, Angelicae Radix 10%, bahan-bahan lain sampai
100%.Minyak Otot Geliga berisi Oleum Cinnamomi 9%, Daun Citronella 2%,
Oleum Terpentin 22%, Methyl Salicylate 66,6%, Zat Draconis 0,3%,
Nonivamide 0,1%.
6. Minyak Cap Kapak berisi Menthol Crystate 20%, Eucalyptus oil 15%, Methyl
salicylate 15%, Camphor 5%, Essential oil 12%, basis sampai 100%.
7. Minyak Telon Cap Lang berisi Oleum Cocos 25%, Oleum Cajuputi 60%,
Oleum Foeniculi 15%.
8. Minyak Telon Cap Gajah berisi tiap 10 ml mengandung Minyak Kayu Putih 4
ml, Minyak Adas 2 ml, Minyak Kelapa 4 ml.
9. Minyak Telon Konicare berisi Oleum Cajuputi 42%, Oleum anisi 8%, Oleum
Cocos 50%.
10. Minyak Sereh Wangi Cap Dragon berisi Oleum Citronellae 100%.
11. Gondopuro Oli Cap Gajah berisi tiap 10 ml mengandung Oleum Gondopuro
10 ml.

127
12. Minyak Kayu Putih Konicare berisi Oleum Cajuputi 100%.
13. Minyak Kayu Putih Cap Lang berisi Oleum Cajuputi 100%.
14. Minyak Katu Putih Cap Gajah berisi tiap 10 ml mengandung Minyak Kayu
putih10 ml.
X. OBAT HV SYRUP
1. Obat Flu, Batuk dan Pilek
1. Coldrexin, tiap 5 ml berisi Parasetamol 125 mg, Dekstrometorpan HBr
3,75 mg, Klorfeniramin maleat 0,5 mg, Fenilpropanolamin HCl 3,125 mg,
sediaan 60 ml.
2. Actifed, tiap 5 ml berisi Tripolidina HCl 1,25 mg, Pseudoefedrin HCl 30
mg, sediaan 60 ml.
3. Zenirex, tiap 5 ml berisi Prometazine HCl 5 mg, Ekstrak ipeka 4 mg,
Gliserilguaiakolat 50 mg, sediaan 60 ml.
4. Wood Pepermint Child, tiap 5 ml berisi Guaefenesin 50 mg, netto 60 ml.
5. Vicks Formula 44, tiap 5 ml berisi Dekstrometorpan HBr 5 mg,
Doksilamina suksinat 3 mg, sediaan 27 ml, 50 ml dan 100 ml.
6. Triaminic Batuk, tiap 5 ml berisi Pseudoefedrin HCl 15 mg,
Dekstrometorfan HBr 15 mg, sediaan 60 ml.
7. Triaminic Ekspektorant, tiap 5 ml berisi Pseudoefedrin HCl 15 mg,
Guaefenesin 50 mg, sediaan 60 ml.
8. Triaminic Pilek, tiap 5 ml berisi Pseudoefedrin HCl 15 mg, klorfeniramin
maleat 1 mg, sediaan 60 ml.
9. Termorex Plus, tiap 5 ml berisi Parasetamol 125 mg, Pseudoefdrin HCl 7,5
mg, Gliserilguaiakolat 25 mg, Klorfeniramin maleat 0,5 mg, sediaan 60 ml
10. Paratusin, tiap 5 ml berisi Parasetamol 125 mg, Noskapin 10 mg,
Gliserilguaiakolat 25 mg, Klorfeniramin maleat 2 mg, Pseudoefedrin 7,5
mg, Sari akar manis 125 mg, sediaan 60 ml.
11. Anakonidin, tiap 5 ml berisi Dekstrometorfan HBr 5 mg,
Gliserilguaiacolat 25 mg, Pseudoefedrin HCl 7,5 mg, Klorfeniramin
maleat 0,5 mg, sediaan 30 ml dan 60 ml.

128
12. Allerin Ekspektorant, tiap 5 ml berisi Gliserilguaiakolat 50 mg, Natrium
sitrat 180 mg, Difenhidramine HCl 12,5 mg, Pseudoefedrin 15 mg, sediaan
60 ml.
13. Bronchitin Ekspektorant, tiap 5 ml berisi Efedrin HCl 8 mg,
Gliserilguaiakolat 50 mg, Parasetamol 200 mg, Klorfeniramin maleat 2,5
mg, sediaan 60 ml.
14. Bisolvin Kids, tiap 5 ml berisi Bromhexin HCl 2 mg, sediaan 60 ml.
15. Bodrexin Flu dan Batuk, tiap 5 ml berisi Parasetamol 80 mg,
Klorfeniramin maleat 1 mg, Fenilpropanolamin HCl 3 mg, Guaefenesin 25
mg, Na sitrat 60 mg, sediaan 60 ml.
16. Citocetin, tiap 5 ml berisi Parasetamol 120 mg, Efedrin HCl 2,5 mg,
Klorfeniramin maleat 1 mg, Gliserilguaiakolat 1,5 mg, Vitamin C 15 mg,
Na-sitrat 60 mg, sediaan 60 ml.
17. Decadryl Ekspektorant, tiap 5 ml berisi Difenhidramin HCl 13,5 mg,
Ammonium klorida 131,5 mg, Na sitrat 55 mg, Menthol 1 mg, Alkohol
5%, sediaan 60 ml.
18. Disudrin, tiap 5 ml berisi Pseudoefedrin HCl 30 mg, sediaan 60 ml.
19. Halmezyn, tiap 5 ml berisi Dekstrometorfan HBr 7,5 mg, Prometazina HCl
5 mg, Ammonium klorida 44 mg, Bromheksin HCl 4 mg, Na sitrat 17 mg.
20. Hufagrip, tiap 5 ml berisi Parasetamol 120 mg, Efedrin HCl 5 mg,
Klorfeniramin maleat 2 mg, Gliserilguaiakolat 50 mg, sediaan 100 ml.
21. Ikadryl, tiap 5 ml berisi Difenhidramin HCl 5 mg, Dekstrometorfan HBr
7,5 mg, Fenilefrin HCl 15 mg, Amonium klorid 62,5 mg, Na sitrat 25 mg,
sediaan 60 ml.
22. Kontrabat, tiap 5 ml berisi Parasetamol 150 mg, Klorfeniramin maleat 0,5
mg, Pseudoefedrin HCl 7,5 mg, Dekstrometorfan HBr 7,5 mg,
Gliserilguaiakolat 30 mg, Alkohol 3%, sediaan 100 ml.
23. Laserin, tiap 5 ml berisi Euphorbiahirta 0,15 g, Jahe 6 g, Cengkeh 0,6 g,
Daun sirih 1,8 g, Daun saga 0,3 g, Buah kardamon 0,15 g, dan Mentho
arvensis 0,15 g, Daun hibiscus 0,15 g, Minyak permanent 0,015 ml, Sari
akar manis 0,015 g, sediaan 60 ml.

129
24. Mextril, tiap 5 ml berisi Dekstrometorfan HBr 8 mg, Parasetamol 50 mg,
Gliserilguaiakolat 20 mg, Klorfeniramin maleat 1 mg, Fenilpropanolamin
HCl 4 mg, sediaan 60 ml.
25. Mucohexin, tiap 5 ml berisi Bromhexin HCl 4 mg, sediaan 60 ml.
26. Nellco Special OBH, tiap 5 ml berisi Ammonium klorida 40 mg,
Klorfeniramin maleat 1,3 mg, Efedrin HCl 2,5 mg, Glyzyrrhizae succus
100 mg, Parasetamol 135 mg, Oleum Menthae Piperita q.s. , sediaan 60 ml
27. Paracetin, tiap 5 ml berisi Parasetamol 125 mg, Gliserilguaiakolat 30 mg,
Efedrin HCl 3 mg, Klorfeniramin maleat 0,5 mg, sediaan 60 ml.
28. Sanadryl, tiap 5 ml berisi Difenhidramin HCl 12,5 mg, Amonium klorida
100 mg, K-sulfoguaiakolat 30 mg, Na-sitrat 50 mg, Menthol 1mg, sediaan
60 ml.
29. Poncolin, tiap 5 ml berisi Klorfeniramin maleat 2 mg, Efedrin HCl 5 mg,
Na-sitrat 75 mg, Guiafenesin 50 mg, sediaan 60 ml.
2. Multivitamin/Mineral
1. Durol, tiap 15 ml berisi Vit-B1 2,5 mg, Vit B2 1,5 mg, Vit B6 1 mg, Vit
B12 10 mcg, Nikotinamid 12,5 mcg, Panthotenic acid 5 mg, Folic acid 0,5
mg, Na-glycerophosphat 150 mg, K-glycerophosphat 5 mg, Manganese
sulfat 2 mg, Ferric ammon citrate 25 mg, Ethanol 1,425 ml, sediaan 60 ml.
2. Tribost, tiap 5 ml berisi Black elderberry 50 mg, Echinacea purpurea 500
mg, Phyllanthus niruri 100 mg, sediaan 60 ml.
3. Sakatonik Liver, tiap 5 ml berisi Vit B1, Vit B2, Vit B6, Vit B12, Vit C,
nikotinamid, Ca panthotenat, Na hipofosfat, Mn sulfate, Ferro sulfat,
sediaan 100 ml.
4. Tonikum Bayer, tiap 5 ml berisi Vit B1 3,3 mg, Vit B6 0,35 mg,
Nikotinamid 5 mg, Ethanol 250 mg, sediaan 100 ml.
5. Becombion Syrup Ekstra Lysine, tiap 5 ml berisi Vit B1 5 mg, Vit B2
2mg, Vit B3 20 mg, Vit B5 3 mg, Vit B6 2,5 mg, Vit B12 3 mcgL-Lysine
HCl 375 mg, sediaan 60 ml.

130
6. Biolysin, tiap 5 ml berisi Vit A 5000 iu, Vit B1 3 mg, Vit B2 2 mg, Vit B6
1 mg, Vit B12 5 mcg, Vit C 50 mg, Vit D3 1000 iu, D-panthenol 3 mg, L-
lysine HCl 200 mg, Niasinamid 20 mg, sediaan 60 ml.
7. Cerebrofort, tiap 5 ml berisi DHA 10 mg, Amino acids 15 mg, EPA 2 mg,
L-glutamic acid 50 mg, Folic acid 100 mcg, Vit B1 1,5 mg, Vit B2 1,5 mg,
Vit B6 1,5 mg, Vit B12 12mcg, Vit A 2000 iu, Vit C 50 mg, Vit D 200 iu,
sediaan 60 ml.
8. Elkana, tiap 5 ml berisi Vit A, Vit D, Vit C, Vit B1, Vit B2, Vit B6, Vit
B12, Nikotinamid, Ca panthothenat, Kolina, Inositol, Ca glukonat, Ca
hipofosfit, Lisina HCl, sediaan 60 ml.
9. Fitkom, tiap 5 ml berisi Dexphantenol 5 mg, Fe glukonat 3,6 mg, Inositol
12 mg, L-lysine HCl 100 mg, Nicotinamid 20 mg, Taurine 125 mg, Vit A
2500 iu, Vit B1 7,5 mg, Vit B12 15 mcg, Vit B2 5 mg, Vit B6 5 mg, Vit C
60 mg, Vit D3 200 iu, Vit E 6 mg, sediaan 60 ml.
10. Hufalysin, tiap 5 ml berisi Vit A, Vit D3, Vit B1, Vit B2, Vit B6, Vit B12,
Vit C, Niasinamid, D-pantenol, L-lisina HCl.
11. Igastrum, tiap 5 ml berisi Colostrum bovine 250 mg, Vit A 2000 iu, Vit D
200 iu, Vit b1 0,6 mg, Vit B2 0,5 mg, Vit B6 0,5 mg, Vit B6 0,5 mg, Vit
B12 1,5 mg, Nikotinamid 5 mg, Pantotenol 2,5 mg, sediaan 60 ml.
12. Imboost, tiap 5 ml berisi Echinaceae 250 mg, Zinc picolinat 5 mg, sediaan
60 ml.
13. Imboost Force, tiap 5 ml berisi Echinaceae purpurea 250 mg, Black
elderberry 400 mg, Zinc picolenate 5 mg, sediaan 60 ml.
14. Likurmin, tiap 5 ml berisi Curcuminoid 2 mg, Lysine HCl 250 mg, Vit B1
3 mg, Vit b2 2mg, Vit B6 5 mg, Vit B12 5 mcg, Niasinamid 5 mg,
Panthothenic acid 3 mg, sediaan 60 ml.
15. Imunos tiap 5 ml berisi Echinacea (EFLA 894) 500 mg, Zinc pikolinat 5
mg, Selenium 15 mcg, Ascobic acid 50 mg, sediaan 60 ml.
16. Matovit, tiap 5 ml berisi Bilberry dry ekstrak 40 mg, Retinol 800 iu, β
carotene 2,5 mg, Vit E 20 mg, sediaan 60 ml.

131
17. Nutrilin drops, Vit B1 2,5 mg, Vit B2 2,5 mg, Vit B6 2 mg, Vit B12 16,66
mg, Niasinamid 16,66 mg, Vit C 83,33 mg, Vit A 5000 iu, Vit D3 333,33
iu, sediaan 15 ml.
18. Starmuno, tiap 5 ml berisi Polinacea 100 mg, Black Elderberry 250 mg,
Zinc picolinate 5 mg, sediaan 60 ml.
19. Scott’s Emulsion Orange, tiap 15 ml berisi Cod Liver oil 2,94 gram (Vit A
850 iu, Vit D 85 iu), Ca hypophosphite 144 mg, Na hypophosphite 72 mg
20. Sangobion, tiap 5 ml berisi Fe glukonate 129,5 mg, Vit B1 1mg, Vut B2 1
mg, Vit B6 1,5 mg, Nicotinamide 15 mg, Biotin 300 mcg, sediaan 200 ml.
21. Stimuno, tiap 5 ml berisi Ekstrak kering Phylanthus niruri L. 50 mg,
sediaan 60 ml.
3. Antipiretik dan Analgetik
1. Pamol, tiap 5 ml berisi Parasetamol 160 mg, sediaan 60 ml.
2. Panadol, tiap 5 ml berisi Parasetamol 160 mg, sediaan 60 ml.
3. Proris, tiap 5 ml berisi Ibuprofen 100 mg, sediaan 60 ml.
4. Sanmol, tiap 5 ml berisi Parasetamol 120 mg, sediaan 60 ml.
5. Tempra, tiap 5 ml berisi Parasetamol 160 mg, sediaan 60 ml.
6. Termorex, tiap 5 ml berisi Parasetamol 160 mg, sediaan 60 ml.
4. Antacida/Antiulcerasi
1. Ultilox, tiap 5 ml berisi Magnesium Hidroksida 250 mg, Aluminium
Hidroksida 250 mg, Dimetilpolisiloksan 125 mg, sediaan 150 ml.
2. Dexanta, tiap 5 ml berisi Aluminium Hidroksida 200 mg, Magnesium
Hidroksida 200 mg, Dimetilpolisiloksan aktif 20 mg, sediaan 100 ml.
3. Magasida, tiap 5 ml berisi Aluminium hidroksida, magnesium hidroksida
gel kering 461 mg, Simetikon 20 mg, sediaan 150 ml.
4. Mylanta, tiap 5 ml berisi Aluminium hidroksida gel kering 200 mg,
magnesium hidroksida 200 mg, sediaan 150 ml.
5. Plantacid Forte, tiap 5 ml berisi Aluminium Hodroksida 400 mg,
Magnesium Hidroksida 400 mg, Dimetilpolisiloksan 100 mg, sediaan 100
ml.

132
6. Triocid, tiap 5 ml berisi aluminium hidroksida 200 mg, Magnesium
hidroksida 200 mg, Simetikon 20 mg, sediaan 100 ml.
5. Laksativ/Pencahar
1. Lactulax, tiap 5 ml berisi Latulosa 3,335 gram, sediaan 60 ml.
2. Laxadine, tiap 5 ml berisi Fenolftaleina 55 mg, Parafin cair 1200 mg,
Gliserin 378 mg, Jelly 9,4 mg, sediaan 60 ml.
6. Obat Antidiare
1. Kaopectate, tiap 30 ml berisi Kaolin 5,92 gram, Pektin 132 mg, sediaan
120 ml.
2. Kaolimec, tiap 15 ml berisi Kaolin 2,958 mg, Pektin 66 mg, sediaan 120
ml.
7. Obat Peluruh Batu Ginjal
Batugin Eliksir, tiap 30 ml eliksir berisi Ekstrak daun tempuyung setara
dengan bubuk kering 3 gram, Ekstrak daun kejibeling setara bubuk kering 0,3
gram, sediaan 300 ml.
XI. SEDIAAN BALSAM
1. Rheumason Balsam Gosok Hijau, tiap gram berisi Methylis salicylas 40 mg,
Mentholum 100 mg, Camphora 100 mg, Oleum Eucalypti 32 mg, sediaan 15
gram.
2. Rheumason Classic Balm, tiap gram berisi Mentholum 150 mg, Camphora
200 mg, Oleum Caryophylli 17,5 mg, Oleum Menthae 159 mg, Oleum
Eucalypti 129 mg, sediaan 15 gram.
3. Hansaplast Balsem, tiap gram berisi Methyl salicylate 5%, Eucalyptus Oil
8,5%, Camphor 5%, Menthol 10%, sediaan 10 gram.
4. Tjing Tjau Balsem, tiap gram berisi Camphora 20%, Menthol 18%,
Peppermint Oil 2%, Cassia Oil 1,5%, Wax 13,5%, Vaselin 45%,, sediaan 36
gram, 20 gram.
5. Balsem Otot Geliga, tiap gram berisi Methyl salicylate 246,6 mg, Menthol
122,2 mg, Base ad 1000 mg, sediaan 10 gram, 40 gram.

133
6. Balsem Cap Lang, tiap gram berisi L-Menthol 155 mg, Eucalyptus oil 195 mg,
Methyl salicylate 80 mg, Camphora 40 mg, sediaan 10 gram, 20 gram.
7. Balsem Balpirik Kayu Putih, tiap gram berisi Oleum Cajuputi 10%, Oleum
Eucalypti 4%, Oleum Myristicae 1%, Terpentinae 2%, Mentholi 0,5%,
Vaselin album ad 100%, sediaan 20 gram.
8. Balpirik Ekstra Kuat, tiap gram berisi Oleum Cajuputi 10%, Oleum Eucalypti
4%, Menthol 8%, Camphora 15%, Clove Oil 2%, Pepermint oil 12%, sediaan
20 gram.
9. Balpirik Ekstra Wangi Jasmine, tiap gram berisi Menthol 14%, Camphora
10%, Oleum Eucalypti 10%, Methyl salicylate 10%, Jasmine Oil 2,5%, Wheat
Germ oil 2,5%, Vaselin album ad 100%, sediaan 20 gram.
10. Balpirik Ekstra Wangi Lavender, tiap gram berisi Menthol 14%, Camphora
10%, Oleum Eucalypti 10%, Methyl salicylate 10%, Lavender Oil 2,5%,
Wheat Germ oil 2,5%, Vaselin album ad 100%, sediaan 20 gram.
11. Balpirik Ekstra Wangi Rose, tiap gram berisi Menthol 14%, Camphora 10%,
Oleum Eucalypti 10%, Methyl salicylate 10%, Rose Oil 2,5%, Wheat Germ
oil 2,5%, Vaselin album ad 100%, sediaan 20 gram.
12. Balsem Putih Cap Singa, tiap gram berisi Menthol 15%, Essential oil 20%,
Basis ad 100%, sediaan 20 gram.
13. Counterpain, tiap gram berisi Methyl salicylate 102 mg, Eugenol 13,6 mg,
Menthol 54,4 mg, Vinishing Cream base to 1000 mg, sediaan 5 gram, 15
gram, 30 gram, 60 gram dan 100 gram.
14. Counterpain Cool, tiap gram berisi Menthol 4%, sediaan 15 gram.
15. Tranpulmin, tiap gram berisi Eucaliptol 100 mg, Menthol 50 mg, Camphor 25
mg, Sage oil 25 mg, Extractive Substances from Camomile flowers 2 mg,
sediaan 5 gram.
16. Transpulmin BB, tiap gram berisi Eucalyptol 100 mg, Camomile Concentrate
III 7,44 mg, sediaan 5 gram.
17. Copal, tiap gram berisi Camphora BP 2,0% b/b, Menthol BP 2,0% b/b,
Eucalyptus oil BP 2,0%, sediaan 20 gram.

134
XII. SEDIAAN HV LAIN
1. Pagoda Salep, digunakan untuk mengobati gatal-gatal tiap gram berisi Asam
salicylat 12%, Sulfur 10%, Asam Benzoat 5%, Camphora 3%, Menthol 1%,
sediaan 10 gram.
2. Kalpanax Cream, digunakan untuk mengobati infeksi jamur tiap gram berisi
Miconazol 2%, sediaan 5 gram.
3. Virugon, digunakan untuk mengobati herpes tiap gram berisi Ekstrak
Drymariae setara dengan Drymariae Herba 10%, bahan lain hingga 100%.
4. Ellgy Plus, digunakan untuk mengobati kaki pecah-pecah, tiap gram berisi
Portulaca Extract 5,0%, Dimethicone 350 5,0%, Sodium lactate 5,0%,
Saccharide isomerate 3,0%, Cetosteanyl alcohol, Isopropyl Myristate, Propilen
glycol, Glycerine, Ceteareth-6-(and) Steryl alcohol, Ceteareth-25, 2-
Phenoxyethanol, Methyl, Ethyl, Propyl, Butyl paraben, Lavender oil,
Imidurea, Purified water, Lactic acid, sediaan 50 gram dan 10 gram.
5. Bephanten, Salep bayi untuk ruam popok, berisi Dekspanthenol 5%, sediaan
20 gram.
6. Neo Ultrasiline, digunakan untuk mengobati panu, kadas, kurap, kutu air, tiap
gram berisi Clotrimazole 1%, sediaan 5 gram.
7. Daktarin, digunakan untuk mengobati infeksi jamur, tiap gram berisi
Mikonazole nitrat 2%, sediaan 5 gram.
8. Fungiderm, digunakan untuk mengobati infeksi jamur, tiap gram berisi
Chlotrimazole 1%, sediaan 5 gram.
9. Nizoral SS, digunakan untuk mengobati infeksi jamur, tiap gram berisi
Ketoconazole 1%, sediaan 80 ml.
10. Caladine, digunakan untuk mengobati biang keringat, tiap gram berisi kalamin
10%, Sengoksida 2%, Kamfer 0,01%, Menthol 0,01%, parfum q.s.
11. Melanox cream, digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik hitam pada
wajah, tiap gram berisi Hidrokuinon 2%, sediaan 15 gram.
12. Bioquin, digunakan untuk menghilangkan bintik-bintik hitam pada wajah, tiap
gram berisi Hidrokuinon 20 mg. sediaan 15 gram.

135
13. Canesten, digunakan untuk mengobati infeksi jamur, tiap gram berisi
Chlotrimazole 1%, sediaan 3 gram.
14. Peditox, digunakan untuk membunuh kutu rambut, tiap ml berisi
Hexachlorocyclohexane 0,5%, sediaan 15 ml.
15. Albothyl, digunakan untuk mengobati sariawan mulut, tiap ml berisi
Policresulen 36% (g/g), sediaan 5 ml.
16. Salep 2-4, digunakan untuk mengobati gatal-gatal, tiap gram berisi Acid
salicyl 2%, Sulfur praecip 4%, sediaan 15 gram.
17. Salep Ichtyol, digunakan untuk mengobati bisul, tiap gram berisi Ichtamolum
10%, sediaan 15 gram.
18. Salep Levertran, digunakan untuk mengobati luka baker, tiap gram berisi
Oleum iecoris aselli 100 mg, sediaan 15 gram.
19. Acnol, digunakan untuk mengobati jerawat, tiap gram berisi Allantoin
0,20%,Camphor 0,50%, Sulfur 8,00%, M-hydroxybenzene 2,0%
trichlorohydroxyphenylethe 0,10%.
20. Kalpanax cair, tiap ml berisi Salicylic acid 4%, Benzoic acid 4%, Povidone
Iodine (setara dengan Iodine 0,5%) 5%, sediaan 10 ml.