laporan praktik lapangan ismi

38
LAPORAN PRAKTIK LAPANGAN PENANGANAN PASCAPANEN DAN STRATEGI PEMASARAN PRODUK HORTIKULTURA DI PT HORTIMART AGRO CENTER, BAWEN, JAWA TENGAH ISMI NURFAIZAH G34120074

Upload: ismi-nurfaizah

Post on 20-Feb-2016

281 views

Category:

Documents


60 download

DESCRIPTION

laporan praktik lapangan

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Praktik Lapangan Ismi

LAPORAN PRAKTIK LAPANGANPENANGANAN PASCAPANEN DAN STRATEGI PEMASARAN

PRODUK HORTIKULTURA DI PT HORTIMART AGRO CENTER, BAWEN, JAWA TENGAH

ISMI NURFAIZAHG34120074

DEPARTEMEN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2015

Page 2: Laporan Praktik Lapangan Ismi

LAPORAN PRAKTIK LAPANGANPENANGANAN PASCAPANEN DAN STRATEGI PEMASARAN

PRODUK HORTIKULTURA DI PT HORTIMART AGRO CENTER, BAWEN, JAWA TENGAH

ISMI NURFAIZAHG34120074

Laporan Praktik Lapangan sebagai salah satu tugas akhir pelakssanaan mata kuliah Praktik Lapangan (BIO 495) di Departemen Biologi Institut Pertanian

Bogor

DEPARTEMEN BIOLOGIFAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

INSTITUT PERTANIAN BOGORBOGOR

2015

i

Page 3: Laporan Praktik Lapangan Ismi

LEMBAR PENGESAHAN

Nama : Ismi NurfaizahNIM : G34120074Departemen : BiologiTopik : Penanganan Pascapanen dan Strategi Pemasaran Produk

Hortikultura di PT Hortimart Agro Center, Bawen, Jawa Tengah

Bogor, 5 Oktober 2015Menyetujui,

Pembimbing I, Pembimbing II,

Prof. Dr. Aris Tri Wahyudi, M.Si. SuyonoNIP. 19630705 199103 1 005

Mengetahui,Ketua Departemen Biologi

Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan AlamInstitut Pertanian Bogor

Dr. Ir. Iman Rusmana, M.Si.NIP 19650720 199103 1 002

Tanggal lulus:

ii

Page 4: Laporan Praktik Lapangan Ismi

PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT, karena rahmat-Nya penulis dapat menyelesaikan kegiatan dan laporan praktik lapangan berjudul Penanganan Pascapanen dan Strategi Pemasaran Produk Hortikultura di PT Hortimart Agro Center, Bawen, Kabupaten Semarang dengan lancar. Penulis mengucapkan terimakasih kepada Bapak Prof. Dr. Aris Tri Wahyudi, M.Si. dan Bapak Suyono sebagai pembimbing I dan pembimbing II kegiatan praktik lapangan. Penulis juga mengucapkan terimakasih kepada Ibu Damayanti, Bapak Asrofi, Ibu Yuni, Bapak Adi, Bapak Romlan, Bapak Widodo, Bapak Nur, Ibu Kinem, Ibu Ngati, Ibu Lis, Mas Eko, Mas Asa, Mas Wono, Mas Abidin, Mas Nano, Mbak Ika, Mbak Vetty, Mbak Ike, Mbak Aini, Mbak Nestri, Mbak Tina, Niedya, Linda, Himma, Puput, Alfian dan Damar karena telah membantu penulis dalam mengumpulkan data untuk laporan serta ucapan terimakasih kepada kedua orangtua penulis yaitu Bapak Muzamil dan Ibu Fatricha atas doa, kasih sayang, dan semangat yang telah diberikan kepada penulis.

Semoga laporan praktik lapangan ini bermanfaat bagi pembaca dan PT Hortimart Agro Center.

Bogor, 5 Oktober 2015

Ismi Nurfaizah

iii

Page 5: Laporan Praktik Lapangan Ismi

DAFTAR ISIHalaman

DAFTAR TABEL....................................................................................................vDAFTAR GAMBAR...............................................................................................vDAFTAR LAMPIRAN............................................................................................vPENDAHULUAN...................................................................................................1

Latar Belakang.....................................................................................................1Tujuan...................................................................................................................1Manfaat Praktik Lapangan...................................................................................1Aspek Kajian........................................................................................................2

METODE.................................................................................................................2Waktu dan Tempat...............................................................................................2Metode..................................................................................................................2

KEADAAN UMUM PT HORTIMART AGRO CENTER.....................................3Sejarah berdiri dan perkembangan PT Hortimart Agro Center............................3Visi dan Misi PT Hortimart Agro Center.............................................................3Struktur Organisasi PT Hortimart Agro Center...................................................3Divisi PT Hortimart Agro Center.........................................................................4Sarana dan Prasarana PT Hortimart Agro Center................................................4Lahan Produksi.....................................................................................................6

TINJAUAN PUSTAKA..........................................................................................6Pascapanen...........................................................................................................7Pemasaran.............................................................................................................8

HASIL DAN PEMBAHASAN................................................................................9Penanganan Pascapanen dan Pemasaran di PT Hortimart Agro Center..............9Kegiatan Panen di PT HORTIMART AGRO CENTER...................................10Kegiatan Pascapanen di PT HORTIMART AGRO CENTER..........................12Kegiatan Pemasaran di PT HORTIMART AGRO CENTER............................13

SIMPULAN DAN SARAN...................................................................................15Simpulan.............................................................................................................15Saran...................................................................................................................16

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................17LAMPIRAN...........................................................................................................18

iv

Page 6: Laporan Praktik Lapangan Ismi

DAFTAR TABELNo Halaman1 Pembagian area dan jenis tanaman di PT Hortimart Agro Center........... 62 Produk pada bulan Juli-Agustus di PT Hortimart Agro Center............... 20

DAFTAR GAMBARNo Halaman1 Logo PT Hortimart Agro Center.................................................................. 32 Brosur agrowisata di PT Hortimart Agro Center........................................ 43 Sarana dan prasarana di PT Hortimart Agro Center ................................. 64 Bagan proses pascapanen di PT Hortimart Agro Center........................... 105 Kegiatan panen dan alat pemanen di PT Hortimart Agro Center..................... 116 Kegiatan pascapanen di PT Hortimart Agro Center ........................................ 137 Kegiatan pemasaran di Agro Mart.................................................................... 15

DAFTAR LAMPIRANNo Halaman1 Pembagian area dan jenis tanaman di PT Hortimart Agro Center............. 182 Denah PT Hortimart Agro Center................................................................... 19

v

Page 7: Laporan Praktik Lapangan Ismi

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Produk hortikultura merupakan salah satu hasil dari budidaya pertanian. Produk hortikultura bisa berupa sayuran, buah-buahan, maupun tanaman hias. Permintaan konsumen untuk produk hortikultura terus meningkat setiap tahunnya, hal ini menjadi sebuah dorongan untuk para petani dan pengusaha di bidang agribisnis untuk lebih meningkatkan produksi. Peluang usaha yang semakin besar membuat sebuah inovasi baru seperti agrowisata. Agrowisata merupakan sebuah ide menarik tentang lahan produksi pertanian yang sekaligus dijadikan untuk tempat berwisata. Konsumen dapat merasakan suasana perkebunan bahkan mendapatkan pengalaman memanen buah langsung dari pohonnya.

Pesatnya perkembangan agrowisata membuat konsumen lebih mengerti akan kualitas produk yang baik dan segar. Kualitas produk hortikultura dapat dipengaruhi oleh faktor-faktor tertentu. Salah satu faktornya adalah penanganan pascapanen. Penanganan pascapanen terdiri atas beberapa tahap seperti pengeringan, pendinginan, pembersihan, penyortiran, dan pengemasan. Penanganan pascapanen yang tepat dapat meningkatkan kualitas produk. Produk yang berkualitas dapat meningkatkan kepuasan konsumen. Konsumen sendiri terbagi menjadi tiga kelas yaitu kelas menengah ke bawah, kelas menengah ke atas, dan kelas atas. Harga penjualan produk hortikultura dapat ditingkatkan sesuai dengan target pasar yang dituju oleh perusahaan. Peningkatan harga penjualan produk dapat menyejahterakan para petani dan mewujudkan pertanian modern.

PT Hortimart Agro Center merupakan perusahaan yang bergerak di bidang agrowisata. Penanganan pascapanen produk hortikultura dan strategi pemasaran yang dilakukan oleh PT Hortimart Agro Center dapat menjadi contoh bagi para petani khususnya di daerah sekitar kabupaten Semarang sehingga dapat tercapainya pertanian modern.

Tujuan

Praktik lapangan bertujuan memberikan kesempatan mendapatkan keterampilan dan pengalaman kerja bagi mahasiswa; mengenalkan kondisi, persyaratan, dan tuntutan lingkungan profesi kepada mahasiswa; memberikan pengalaman magang kerja bagi mahasiswa; memberikan kesempatan bagi mahasiswa untuk mengaplikasikan ilmu yang diperoleh di perkuliahan; melatih mahasiswa bekerja disiplin dan bertanggung jawab; dan mengetahui manajemen penanganan pascapanen dan strategi pemasaran produk hortikultura di PT Hortimart Agro Center.

Manfaat Praktik Lapangan

Mahasiswa mendapat pengalaman cara beradaptasi di lingkungan pekerjaan dan memahami berbagai macam aspek kegiatan dalam lingkungan pekerjaan. Mahasiswa mendapat keterampilan, dan pengalaman kerja, serta sosialisasi dengan karyawan di perusahaan.

1

Page 8: Laporan Praktik Lapangan Ismi

Aspek Kajian

Aspek yang dikaji secara umum dalam praktik lapangan adalah keadaan umum dan kegiatan di PT. Hortimart Agro Center, antara lain: profil perusahaan, struktur organisasi perusahaan, ketenagakerjaan, serta komoditi yang dikembangkan. Aspek khusus yang dikaji dari kegiatan praktik lapangan di PT. Hortimart Agro Center adalah penanganan pascapanen dan strategi pemasaran produk hortikultura.

METODE

Waktu dan Tempat

Praktik lapangan dilaksanakan pada tanggal 1 Juli sampai dengan 8 Agustus 2015 dengan memenuhi syarat 200 jam kerja di PT. Hortimart Agro Center yang bertempat di Jalan Gatot Subroto No. 55 Bawen, Kabupaten Semarang, Jawa Tengah, 50661.

Metode

Metode yang digunakan dalam pelaksanaan kegiatan praktik lapangan, antara lain: Tanya Jawab

Metode tanya jawab adalah kegiatan dalam bentuk wawancara yang terdiri dari kalimat tanya dari mahasiswa dan jawaban yang diperoleh dari pembimbing lapangan dan para karyawan mengenai kondisi umum PT Hortimart Agro Center. Kegiatan wawancara ini dilakukan selama kegiatan praktik lapangan berlangsung bertujuan untuk melengkapi data laporan praktik lapangan Observasi dan Studi Pustaka

Metode observasi merupakan salah satu pengumpulan data dengan mengadakan pengamatan langsung terhadap kegiatan di PT Hortimart Agro Center dan mengadakan pencatatan secara sistematis tentang hal-hal tertentu yang diamati. Sebelum observasi itu dilaksnanakan, mahasiswa telah menetapkan terlebih dahulu aspek-aspek apa yang akan diobservasi, sehingga pengamatan yang akan dicatat dalam observasi dapat terarah. Kegiatan ini melibatkan mahasiswa secara langsung dalam mengamati seluruh kegiatan di PT. Hortimart Agro Center dan melakukan pengamatan terhadap proses pascapanen produk hortikultura dan kegiatan pemasaran. Pengumpulan data tertulis dilakukan berdasarkan kegiatan yang ada dan dikerjakan langsung di tempat praktik lapangan. Kegiatan yang dilakukan merupakan pelatihan keterampilan dan penguasaan teknik. Referensi dan literatur juga dibutuhkan dari pustaka primer maupun data dan informasi yang berasal dari perusahaan. Kegiatan ini dilakukan secara terbimbing di bawah arahan dan pengawasan pembimbing lapangan. Evaluasi Kegiatan

Evaluasi kegiatan praktik lapangan akan dilakukan di akhir kegiatan. Pihak yang akan mengevaluasi dan memberikan penilaian atas kinerja mahasiswa adalah dosen departemen Biologi pembimbing praktik lapangan dan pembimbing lapangan dari PT. Hortimart Agro Center.

2

Page 9: Laporan Praktik Lapangan Ismi

KEADAAN UMUM PT HORTIMART AGRO CENTER

Sejarah berdiri dan perkembangan PT Hortimart Agro Center

PT Hortimart Agro Center adalah perusahaan swasta yang bergerak dibidang agribisnis dan agrowisata. Ir. Budi Darmawan mendirikan PT Hortimart pada tahun 1970. Area seluas 25 Ha ini awalnya ditanami tanaman keras seperti jeruk, kelengkeng, dan durian. PT Hortimart mengalami pembubaran pada tahun 1979 dan digantikan oleh PT Jasa Dharma Utama yang merupakan gabungan dari beberapa perusahaan bidang pertanian, namun PT Jasa Dharma Utama bubar pada tahun 1984. PT Hortimart mulai berdiri kembali pada 1984. Perusahaan ini melakukan usaha pembibitan tanaman buah. Usaha pembibitan PT Hortimart berkembang baik, tetapi tidak lama setelahnya mengalami penutupan karena kebangkrutan. PT Hortimart kembali berjalan tahun 1989 kemudian berganti nama menjadi PT Hortimart Agro Center dan adanya logo perusahaan seperti terlihat pada Gambar 1 dibawah. Perusahaan ini dikelola dan dikembangkan oleh Ir. Budi Darmawan yang merupakan pemilik PT. Hortimart Agro Center.

Gambar 1 Logo PT Hortimart Agro Center

Visi dan Misi PT Hortimart Agro Center

Visi PT. Hortimart Agro Center adalah menyejahterakan dan menambah wawasan para petani di daerah sekitar serta ikut berperan dalam bidang pendidikan di Indonesia. Misi yang dilaksanakan oleh PT. Hortimart Agro Center adalah membuka lapangan pekerjaan untuk masyarakat sekitar dan menerima mahasiswa/ siswa dari seluruh Indonesia untuk melaksanakan kegiatan praktik kerja lapangan.

Struktur Organisasi PT Hortimart Agro Center

PT. Hortimart Agro Center merupakan perusahaan dengan struktur organisasi yang terbagi menjadi beberapa divisi PT Hortimart Agro Center dipimpin oleh direktur utama selaku pemilik perusahaan, dibantu oleh general manager, akuntan dan sekretaris. General manager membantu direktur dalam pembagian tugas pada setiap divisi di PT Hortimart Agro Center. Akunting bertugas melakukan perencanaan anggaran perusahaan dan audit keuangan perusahaan. Sekretaris bertanggungjawab atas urusan kesekretariatan dan sarana prasarana. Setiap divisi dipimpin oleh seorang kepala bagian. Jumlah keseluruhan karyawan di PT Hortimart Agro Center adalah 85 orang. Struktur organisasi PT. Hortimart Agro Center secara keseluruhan disajikan pada Lampiran 1.

3

Page 10: Laporan Praktik Lapangan Ismi

Divisi PT Hortimart Agro Center

Divisi pada PT Hortimart Agro Center terbagi menjadi 5 yaitu Agro Resto, Agro Mart, Agro Supply, Agro Estate, dan Agro Tour. Divisi Agro Resto menangani pengelolaan restoran yang ada di hortimart. Divisi Agro Mart menangani toko dan pemasaran kepada pelanggan, serta distribusi produk. Divisi Agro Supply menangani bagian nursery atau pembibitan tanaman yang diproduksi oleh PT Hortimart Agro Center sendiri. Divisi Agro Estate merupakan bagian yang menangani pengelolaan lahan produksi di PT Hortimart Agro Center. Divisi Agro Tour menangani bagian pengelolaan pariwisata di PT Hortimart Agro Center. Brosur kegiatan agrowisata dari Divisi Agro Tour dapat dilihat pada Gambar 2.

Gambar 2 Brosur agrowisata di PT Hortimart Agro Center

Sarana dan Prasarana PT Hortimart Agro Center

PT. Hortimart Agro Center dilengkapi dengan sarana dan prasarana yang cukup mendukung seperti sarana transportasi, sarana komunikasi, dan prasarana bangunan atau gedung yang memadai. Sarana dan prasarana berguna untuk memperlancar kegiatan produksi, penyebaran informasi, dan pengangkutan hasil panen yang ada di PT. Hortimart Agro Center. Prasarana yang tersedia diantaranya berupa bangunan seperti gedung kantor, penginapan, Agro Mart, toko penjualan bibit, mushola, Agro Resto, Green resto, toilet, dan gudang. Prasarana lainnya yaitu lahan produksi, tiga embung (danau penampung air), anjungan tunai mandiri (ATM), lahan parkir, dan play ground. Prasarana di PT Hortimart Agro Center disajikan pada Gambar 3. Sarana transportasi yang digunakan pada kebun Hortimart satu mobil Gran Max untuk distribusi dan pengiriman produk ke mitra dan pelanggan; dua motor roda tiga untuk mengangkut hasil panen dari lahan produksi ke tempat processing; dan tiga mobil wisata untuk pengunjung yang ingin berkeliling kebun . Sarana komunikasi yang ada berupa walkie talkie untuk penyebaran informasi yang cepat diantara divisi dan telepon perusahaan. Sarana lainnya yang terdapat di PT Hortimart Agro Center adalah komputer dan printer untuk keperluan kantor. Sarana di PT Hortimart Agro Center disajikan pada Gambar 4. Denah wilayah PT. Hortimart Agro Center disajikan pada lampiran 2.

4

Page 11: Laporan Praktik Lapangan Ismi

Gambar 3 Prasarana di PT Hortimart Agro Center (kiri atas-kanan bawah) : Gedung kantor, penginapan, Agro Mart, Agro Resto, tempat Processing, Green Resto, toko penjualan bibit, Agro Tour, lahan parkir,

5

Page 12: Laporan Praktik Lapangan Ismi

play ground, mushola, lahan produksi, embung, gudang, toilet, ATM, lift barang.

Gambar 4 Sarana di PT Hortimart Agro Center (kiri-kanan) : Motor tiga roda, mobil wisata, walkie talkie,

Lahan Produksi

PT. Hortimart Agro Center memiliki tiga lahan produksi. Lokasi kebun yang dipilih untuk pelaksanaan praktik lapangan adalah kebun Hortimart I yang berada di Jalan Gathot Subroto No. 55 Bawen. Tepatnya di Desa Berokan, Kecamatan Bawen, Kabupaten Semarang. Kebun Hortimart I memiliki luas lahan 25Ha dan berada pada ketinggian 450 meter di atas permukaan laut. Kebun Hortimart I dibagi menjadi beberapa area, antara lain: area tanaman keras, area tanaman semusim, lahan sayur terbuka, dan sayur dalam screen house. Pembagian area di PT. Hortimart Agro Center disajikan pada Tabel 1 dibawah ini.

Tabel 1 Pembagian area dan jenis tanaman di PT Hortimart Agro Center

Hanca (Area) Jenis Tanaman

1 Jeruk Bali dan Jeruk Siem Sumowono2 Nangka dan Jeruk Bali3 Sirsak Madu

4 Srikaya, Jeruk Siem Madu, Durian Montong, dan Durian Lokal

5 Srikaya dan Sirsak Madu6 Jambu Biji Merah7 Belimbing dan Kelapa Lokal8 Kelengkeng dan Mangga

9 Durian Montong, Jeruk, dan Durian Musang King

10 Durian Lokal11 Srikaya12 Mangga13 Buah Naga

SayuranKangkung, Bayam, Siomak, Pak Coy, Caisim, Sawi Asin, Daun Raja, dan Pucuk Labu

Tanaman multi musim Cabai, Buncis, Tomat, Jagung, Melon

6

Page 13: Laporan Praktik Lapangan Ismi

TINJAUAN PUSTAKA

Pascapanen

Pangan merupakan kebutuhan paling dasar bagi manusia. Oleh karena itu, ketersediaan pangan yang cukup, baik kualitas maupun kuantitasnya, terus diupayakan oleh pemerintah antara lain melalui program ketahanan pangan. Melalui program tersebut diharapkan masyarakat dapat memperoleh pangan yang cukup, aman, bergizi, sehat, dan halal untuk dikonsumsi. Produk pertanian sebagai sumber pangan, baik pangan segar maupun olahan, harus selalu terjamin keamanannya agar masyarakat terhindar dari bahaya mengkonsumsi pangan yang tidak aman. (Rahayu WP 2005). Industri pangan di Indonesia berkembang pesat, baik industri kecil, menengah maupun besar, dengan orientasi ekspor maupun untuk memenuhi kebutuhan domestik. Perkembangan ini berdampak positif bagi sektor pertanian serta akan mendorong terbukanya kesempatan kerja (Djaafar TF & Rahayu S 2007).

Hortikultura merupakan salah satu subsektor pertanian yang potensial untuk dikembangkan karena mempunyai nilai ekonomis dan nilai tambah cukup tinggi dibandingkan dengan komoditas lainnya. Komoditas hortikultura mempunyai peran strategik, terutama dalam upaya pemenuhan ketersediaan dan kecukupan pangan, peningkatan kesejahteraan petani, dan penyediaan lapangan kerja (Puspasari SL, Hadjomidjojo H, & Sarma M 2013). Produk hortikultura, terutama sayuran merupakan sumber provitamin A, vitamin C, serat, dan mineral (kalsium dan besi). Sayuran merupakan hasil pertanian yang cepat rusak bila tidak langsung diproses setelah panen. Kerusakan ini terjadi akibat pengaruh fisik, kimiawi, dan mikroba. Kerusakan hortikultura dapat lebih cepat terjadi bila penanganan pascapanen kurang baik, misalnya komoditi mengalami luka memar, tergores, atau terdapat mikroba penyebab penyakit. Penanganan pasca panen yang tepat dapat menghambat proses pengrusakan bahan. Karena sifat bahan yang mudah rusak maka penanganan pascapanen harus dilakukan secara hati-hati. Kegiatan pascapanen sendiri berawal dari pemanenan komoditas hortikultura sampai komoditas tersebut sampai ke konsumen.

Penanganan pasca panen adalah tindakan yang disiapkan atau dilakukan pada tahapan pasca panen, sehingga hasil pertanian siap dan aman digunakan konsumen atau diolah lebih lanjut oleh industri. Penanganan pascapanen terhadap sayuran meliputi pencucian, pengeringan, curing, sortasi, pengemasan, dan pendinginan. Hampir semua komoditas sayuran yang telah dipanen mengalami kontaminasi fisik terutama debu, pupuk atau tanah yang menempel sehingga perlu dilakukan pencucian. Pencucian dilakukan dengan tujuan untuk menghilangkan kotoran. Proses pencucian umumnya menggunakan air namun untuk mendapatkan hasil yang lebih baik disarankan penambahan klorin ke dalam air agar dapat menghilangkan mikroba, setelah itu dikeringkan dengan cara meniriskannya dialam terbuka atau dengan cara mengalirkan udara panas. Curing merupakan suatu proses yang dilakukan terhdap komoditas sayuran yang mengalami

7

Page 14: Laporan Praktik Lapangan Ismi

kerusakan kulit,misalnya seperti kentang, bawang merah, bawang putih, dan ubi jalar. Proses curing dilakukan dengan tujuan agar permukaan kulit yang terluka/tergores dapat tertutup kembali. Hal ini biasanya dilakukan dengan cara membiarkan bahan untuk beberapa hari pada suhu ruang. Sortasi merupakan proses pemisahan suatu komoditas berdasarkan kriteria tertentu. Kriteria tersebut dapat berupa ukuran, tingkat kematangan, kerusakan, luka, warna, dll. Pengemasan dilakukan secara bertahap dimana pada tahap pertama sayuran dikemas dengan bahan plastik atau kertas agar bahan terhindar dari kerusakan akibat gesekan atau benturan sesama bahan sehingga mutunya dapat dipertahankan. Selanjutnya dilakukan tahap kedua (sekunder) dimana sayuran dikemas dengan kardus atau kotak kayu (Samad 2006).

Semua proses tersebut belum memadai dalam menghambat tingkat kerusakan komoditi hortikultura, diperlukan tempat atau ruang penyimpanan dingin agar bahan tetap segar. Ruang penyimpanan dingin bertujuan untuk mengurangi respirasi, memperlambat proses pelayuan, mengurangi tingkat kerusakan akibat mikroba. Setiap jenis sayuran memiliki sifat karakteristik penyimpanan tersendiri karena dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain varietas, tempat tumbuh, kondisi tanah, derajat kematangan, dan cara penanganan yang dilakukan sebelum disimpan. Ciri penyimpanan yang baik adalah suhu ruang pendingin harus dijaga agar tetap konstan, tidak berfluktuasi. Kelembaban dalam ruang penyimpanan dingin secara langsung mempengaruhi mutu sayuran yang disimpan. Jika kelembaban rendah maka akan terjadi pelayuan atau pengkeriputan, dam jika kelembaban terlalu tinggi akan merangsang proses pembusukan. Faktor-faktor umum yang dapat mempengaruhi kualitas produk hortikultura, adalah warna, kepadatan atau tekstur, bau, rasa, dan bentuk (Komar, Rakhmadiono, & Kurnia 2001).

Pemasaran

Pemasaran adalah proses penyusunan komunikasi terpadu yang bertujuan untuk memberikan informasi mengenai barang atau jasa dalam kaitannya dengan memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia. Pemasaran dimulai dengan pemenuhan kebutuhan manusia yang kemudian bertumbuh menjadi keinginan manusia. Proses dalam pemenuhan kebutuhan dan keinginan manusia inilah yang menjadi konsep pemasaran. Mulai dari pemenuhan produk, penetapan harga, pengiriman barang, dan mempromosikan barang. Seseorang yang bekerja dibidang pemasaran disebut pemasar. Pemasar ini sebaiknya memiliki pengetahuan dalam konsep dan prinsip pemasaran agar kegiatan pemasaran dapat tercapai sesuai dengan kebutuhan dan keinginan manusia terutama pihak konsumen yang dituju. Strategi pemasaran adalah sebuah rencana yang memungkinkan perusahaan mengoptimalkan penggunaan sumber daya untuk mencapai tujuan pemasaran dan perusahaan. Apek strategi pemasaran ada dua diantaranya seleksi dan evaluasi pasar sasaran; merancang dan menyusun alat pemasaran. Pasar sasaran adalah kelompok orang yang dijadikan sasaran dari semua usaha pemasaran perusahaan. Dalam penentuan pasar sasaran perusahaan perlu mempertimbangkan pengaruh pasar sasaran terhadap tingkat penjualan perusahaan, biaya, dan laba. Alat pemasaran merupakan sekumpulan alat yang

8

Page 15: Laporan Praktik Lapangan Ismi

digunakan perusahaan untuk mencapai tujuan pemasaran pada pasar sasaran (Rachmawati R 2011).

Sebuah perusahaan harus memutuskan segmen mana dan berapa segmen yang akan dilayani. Pasar sasaran mencakup seperangkat konsumen yang memiliki kebutuhan atau karakteristik umum yang ingin dilayani oleh perusahaan (Wijaya S & Chandra 2006). Konsumen sendiri terdiri dari beragam kelas sosial, baik ditinjau dari pekerjaan, pendapatan, kekayaan, dan variabel kelas sosial lainnya. Garis pendapatan-konsumsi menunjukkan bahwa perbedaan pendapatan yang diperoleh menyebabkan perbedaan pola konsumsi pada setiap konsumen. Perbedaan pendapatan merupakan salah satu indikator perbedaan kelas sosial. Hal ini menyebabkan perbedaan perilaku konsumen dalam kelas sosial yang berbeda. Kelas sosial mempunyai empat tingkat yaitu kelas bawah, menengah, menengah-atas, dan kelas atas. Peningkatan pendapatan masyarakat mengakibatkan peningkatan tuntutan terhadap mutu (Nurmalina et al. 2008).

Faktor-faktor yang memengaruhi perilaku konsumen, yaitu : faktor kebudayaan (budaya, sub-budaya, dan kelas sosial), faktor sosial (kelompok acuan, keluarga, peran dan status), faktor pribadi (usia dan tahap daur hidup, pekerjaan, keadaan ekonomi dan gaya hidup), dan faktor psikologis (motivasi, persepsi, proses belajar, kepercayaan dan sikap) (Maharani N & Oesman IF 2014). Tataniaga atau Pemasaran Agribisnis merupakan aliran produk pertanian mulai dari tingkat petani (usahatani) sebagai produsen primer sampai produk di tangan konsumen akhir. Dalam aliran produk ini banyak melibatkan perusahaan-perusahaan yang melakukan aktivitas bisnis dengan tujuan memperoleh keuntungan melalui kepuasan konsumen atau pelanggan. Selain itu, pemasaran juga penting bagi individu perusahaan karena perusahaan dapat mengetahui, menganalisis, dan memenuhi apa yang diinginkan konsumen terhadap produk perusahaan maupun perilaku perusahaan lain (Asmarantaka 2012). Dalam pembangunan pertanian subsektor hortikultura yang meliputi komoditas sayuran, buah, tanaman hias dan biofarmaka merupakan salah satu sumber perolehan devisa yang cukup penting (Irawan 2007).

HASIL DAN PEMBAHASAN

Penanganan Pascapanen dan Pemasaran di PT Hortimart Agro Center

Penanganan pascapanen di PT Hortimart Agro Center terdiri atas beberapa tahap diantaranya pemanenan, kegiatan pascapanen dilahan, dan kegiatan pascapanen di tempat processing. Setelah berlangsung penanganan pascapanen produk hortikultura akan langsung dipasarkan di toko Agro Mart atau dikirim kepada pelanggan jika ada pemesanan. Berikut merupakan gambaran umum berupa diagram dari proses penanganan pascapanen sampai proses pemasaran produk hortikultura di PT Hortimart Agro Center (Gambar 5). Pertama produk yang masih berada di lahan produksi melewati proses pemanenan dan proses pascapanen di lahan berupa pencucian dan sortasi. Setelah itu produk diangkut ke tempat processing untuk kegiatan pascapanen lebih lanjut yaitu, penimbangan hasil panen, pencucian, pengeringan, grading, pengemasan, dan pelabelan. Produk yang telah melewati proses pelabelan dibawa ke tempat pemasaran utama yaitu

9

Page 16: Laporan Praktik Lapangan Ismi

Proses jual beli

Lahan Produksi Pemanenan

Proses pascapanen di lahanpencucian dan sortasi

Processing

Pemasaran

Pengeringan

Penimbangan hasil panen

Proses pascapanen

Pelabelan

Pengemasan Grading

Pengangkutan produk

Distribusi ke Agro Mart

Pengiriman

Konsumen danMitra kerja

Pencucian

Agro Mart. Di tempat pemasaran ada juga produk yang siap untuk dikirim sesuai pesanan pelanggan atau mitra kerja PT Hortimart Agro Center. Selanjutnya terjadi proses jual beli oleh PT Hortimart Agro Center dan konsumen.

Gambar 5 Bagan proses pascapanen di PT Hortimart Agro Center

Kegiatan Panen di PT HORTIMART AGRO CENTER

Kegiatan panen di PT Hortimart Agro Center dibedakan menjadi tiga komoditi. Komoditi pertama adalah sayuran yaitu kangkung, bayam, siomak, pak coy, sawi asin, dan caisim yang rutin di panen seminggu tiga kali yaitu pada hari Rabu, Jumat, dan Minggu. Cara pemanenan setiap sayur berbeda-beda, untuk kangkung, bayam, dan siomak yang di tanam di lahan terbuka cara pemanenannya adalah dicabut seluruh bagian tanaman hingga ke akarnya tanpa menggunakan alat bantu, selanjutnya ditempatkan pada kerat yang terbuat dari plastik. Sedangkan cara pemanenan untuk pak coy, sawi asin, dan caisim yang ditanam dalam screen house menggunakan alat pemotong yaitu cutter atau pisau yang tajam. Bagian yang dipotong adalah pertemuan antara tajuk dan akar, sehingga akarnya akan tertinggal dalam media tanam. Hasil panen juga ditempatkan pada kerat plastik.

Komoditi kedua adalah tanaman multi musim seperti cabai, terong, dan buncis. Pemanenan dilakukan dua kali seminggu untuk cabai, begitu juga untuk terong dan buncis. Cara pemanenan cabai adalah menarik tangkai cabai dengan perlahan yang dekat dengan bagian absisi agar bagian tanaman lainnya tidak rusak

10

Page 17: Laporan Praktik Lapangan Ismi

atau patah. Cabai yang telah dipetik dikumpulkan dalam wadah berupa ember atau kerat plastik. Cara pemanenan terong dan buncis dengan menggunakan alat berupa gunting panen berukuran kecil. Daerah pemotongan dilakukan di dekat buah agar tangkai tidak merusak buahnya. Setelah itu hasil panen dikumpulkan ke dalam kerat plastik.

Komoditi ketiga adalah buah tropis atau subtropis dari tanaman keras. Buah yang dipanen sekitar awal bulan Juli sampai pertengahan bulan Agustus antara lain adalah kelengkeng, sirsak madu, jeruk siem madu, jeruk siem sumowono, nangka, jambu biji, dan belimbing. Cara pemanenan setiap buah hampir sama yaitu dengan menggunakan gunting panen buah, bagian yang dipotong adalah tangkai yang dekat dengan buah. Untuk buah sirsak madu, jika buah berada pada tempat yang tinggi maka dapat dilakukan pemanjatan pohon atau menggunakan alat bantu galah. Hasil panen dikumpulkan pada kerat plastik atau tas yang terbat dari bahan karung.

Setiap komoditi diatas mempunyai kriteria yang harus dipenuhi agar dapat dipanen. Kriteria panen setiap komoditi tentunya berbeda-beda. Untuk komoditi sayuran diperkirakan panen saat tanaman umur ± 30 hari, misalnya untuk bayam tingginya mencapai ± 20 cm dan batangnya cukup gemuk. Untuk komoditi kedua atau tanaman multi musim diperkirakan dapat panen saat tanaman berumur ± 2 bulan setelah tanam. Misalnya tanaman cabai berumur 2 bulan sudah dapat dipanen buahnya, dan secara terus menerus hingga umur 5 bulan akan terus menghasilkan buah. Kriteria lainnya yang tampak jelas dapat diperhatikan yaitu warna dari buah cabai. Jika warna cabai sudah mempunyai semburat warna jingga atau merah maka sudah memenuhi kriteria panen. Komoditi ketiga atau buah dari tanaman keras mempunyai kriteria yang lebih spesifik lagi. Misalnya sirsak madu mempunyai kriteria untuk dipenuhi yaitu warna, ukuran, dan tekstur kulit luar buah. Warna buah akan terlihat lebih muda dan ukurannya sudah mencapai maksimal ditandai dengan tekstur duri pada kulit buah berjarak cukup jauh artinya perkembangan sudah maksimal. Kegiatan pemanenan setiap komoditi dapat dilihat pada Gambar 6.

11

Page 18: Laporan Praktik Lapangan Ismi

Gambar 6 Kegiatan panen dan alat pemanen di PT Hortimart Agro Center (kiri atas-kanan bawah): Panen bayam, panen pak coy dalam screen house, panen buncis, panen sirsak madu, hasil panen pak coy, hasil panen buncis, hasil panen sirsak madu, kerat plastik kecil, kerat plastik sedang, kerat plastik besar, gunting panen.

Kegiatan Pascapanen di PT HORTIMART AGRO CENTER

Setelah kegiatan panen yang dilakukan di lahan produksi maka selanjutnya hasill panen akan melewati proses pascapanen. Kegiatan pascapanen sayur yang pertama adalah pencucian dengan air yang dilakukan di lahan untuk mem-bersihkan produk dari kotoran menempel seperti tanah dan pupuk yang dapat menjadi sumber mikroba patogen. Setelah pencucian dilakukan pembersihan yaitu pembuangan bagian tanaman yang terkena penyakit seperti daun yang terinfeksi cendawan karat. Selanjutnya hasil panen dibawa ke tempat processing untuk dilakukan tahap lainnya yaitu penimbangan hasil panen. Penimbangan hasil panen dicatat untuk data perusahaan. Setelah ditimbang sayuran yang telah dicuci dan bersih akan ditimbang masing-masing 300 gram. Sebelum dilakukan pengemasan yaitu memasukkan sayuran kedalam plastik kemas, sayuran terlebih dahulu dikeringanginkan agar tidak mudah mengalami kerusakan karena terdapat air. Setelah dikemas, produk diberi lebel sesuai namanya.

Komoditi kedua, tanaman multi musim seperti buncis yang sudah terkumpul dalam kerat plastik kemudian dibawa ke tempat processing. Pertama hal yang dilakukan adalah penimbangan dan pencatatan hasil panen sama seperti produk sayur. Kemudian buncis dibedakan menjadi kelas A dan kelas B, proses ini merupakan grading yaitu pengelompokkan kelas berdasarkan faktor tertentu yang telah ditetapkan. Salah satu faktor yang dipakai untuk pengelasan komoditi buncis adalah ada atau tidaknya luka pada kulit. Setelah proses grading, buncis dikemas menggunakan wadah sterofoam. Wadah sterofoam untuk kelas A lebih kecil daripada wadah untuk kelas B. Buncis yang telah ada di wadah sterofoam kemudian ditutup dengan plastik wrap dan diberi label. Untuk buncis kelas A berat yang ditimbang satu kemasan adalah 300 gram, sedangkan untuk buncis kelas B 600 gram.

Komoditi ketiga, misalnya sirsak madu. Setelah terkumpul dalam kerat plastik kemudian sirsak madu di bawa ke tempat processing. Di tempat processing hasil panen ditimbang dan dicatat. Kemudian sirsak madu dibawa ke tempat pencucian untuk menghilangkan kotoran yang melekat pada buahnya seperti kutu putih, jelaga hitam, dan ulat. Pencucian ini menggunakan air mengalir, alat yang digunakan adalah sikat plastik yang lembut dan sabun. Penggunaan sikat yang lembut bertujuan agar tidak merusak kulit buah. Setelah melewati proses pencucian, komoditi ini dikeringanginkan diatas meja kawat kasa, kemudian dilanjutkan dengan grading. Pengelasan untuk sirsak madu terbagi menjadi 3 kelas, yaitu kelas A, B, dan C. Faktor yang dapat membedakan kelas-kelas tersebut adalah kecacatan yang dialami produk seperti kulit buah yang tidak mulus atau memiliki banyak luka akibat ulat atau candawan. Semakin sedikit kecacatan yang dimiliki maka semakin tinggi kelasnya. Ketika proses grading selesai, produk di kemas secara berbeda menurut kelasnya. Produk kelas A dibungkus dengan polinet putih dan diberi label, produk kelas B tidak

12

Page 19: Laporan Praktik Lapangan Ismi

dibungkus polinet tetapi tetap diberi label, sedangkan produk kelas C tidak diberi polinet dan label. Setiap komoditi yang telah dikemas didistribusikan ke Agro Mart yang berada diatas tempat processing menggunakan lift barang. Sedangkan untuk pemesanan oleh pelanggan pengemasan dilakukan menggunakan kardus Hortimart. Berbagai kegiatan pascapanen disajikan pada Gambar 7.

Gambar 7 Kegiatan pascapanen di PT Hortimart Agro Center (kiri atas-kanan bawah): pencucian sayur di lahan, penimbangan hasil panen, pengeringan sayur, penimbangan sayur 300 gram, pengemasan sayur, sayur yang telah diberi label, timun yang telah diberi label, pencucian sirsak madu, pengeringan sirsak madu, pengemasan sirsak madu dengan busa pembungkus, alat plastik wrap, timbangan digital.

Kegiatan Pemasaran di PT HORTIMART AGRO CENTER

13

Page 20: Laporan Praktik Lapangan Ismi

Pemasaran produk hortikultura berpusat di Agro Mart. Semua produk hasil panen di lahan produksi di PT Hortimart Agro Center dijual di Agro Mart. Daftar beberapa produk hortikultura yang dijual di Agro Mart pada bulan Juli-Agustus disajikan pada Tabel 2 dibawah ini.

Tabel 2 Produk pada bulan Juli-Agustus di PT Hortimart Agro CenterNama Produk Per satuan Harga (Rupiah)Bayam Bungkus (300 gr) 6.000Belimbing grade A Kg 12.000Belimbing Super Kg 18.000Buncis baby grade A Bungkus (300 gr) 6.000Buncis baby grade B Bungkus (600 gr) 6.000Caisim Bungkus (300 gr) 6.000Jeruk Bali Madu Kg 22.000Jeruk Peres Kg 12.000Jeruk Siam Madu Kg 40.000Kabucha Kg 17.000Kangkung Bungkus (300 gr) 6.000Kedondong Kg 10.000Kelapa Kupas Butir 7.500Pak Coy Kg 6.000Pepaya Eksotika grade A Kg 16.000Pepaya Hongkong grade A Kg 8.000Siomak Bungkus (300 gr) 6.000Sirsak Madu grade A Kg 15.000Sirsak Madu grade B Kg 8.000Sirsak Madu grade C Kg 5.000

Produk diatas merupakan hasil panen yang berasal dari lahan produksi PT Hortimart Agro Center, namun selain hasil perusahaan sendiri ada juga komoditi yang dipasok dari para petani dan perusahaan agribisnis lainnya seperti PT Cengkeh Zanzibar. Harga jual produk hortikultura di PT Hortimart Agro Center sedikit lebih tinggi dari harga pasar tradisional karena target pasar yang ditetapkan adalah kelas menengah atas. Alasan lainnya karena mutu dan kualitas produk yang baik dan berasal dari bibit unggul, serta kemasan yang bersih mencirikan pertanian yang modern, karena itu dapat menaikkan harga jual.

Kegiatan pemasaran di PT Hortimart Agro Center diantaranya interaksi dengan konsumen, proses jual beli, penerimaan pesanan pelanggan, dan distribusi produk pesanan pelanggan. Interaksi dengan konsumen merupakan salah satu hal yang penting untuk menaikkan jumlah penjualan produk. Interaksi ini dapat berbentuk cara menawarkan produk, penjelasan ciri-ciri produk, menjawab harga produk yang ditanyakan oleh konsumen. Selanjutnya proses jual beli, merupakan kegiatan dimana konsumen membayar produk yang ingin dibelinya di kasir, tidak adanya kegiatan tawar menawar karena produk yang dipasarkan di Agro Mart sudah mempunyai harga pas, tetapi ada juga event seperti diskon produk, selain itu konsumen juga meyerahkan produk yang dipilihnya untuk ditimbang di tempat

14

Page 21: Laporan Praktik Lapangan Ismi

penimbangan sebelum membayar dikasir. Penerimaan pesanan pelanggan diterima oleh perusahaan menggunakan telepon perusahaan. Pelanggan dapat memesan via telepon ke nomor perusahaan dan diantarkan ke rumah oleh karyawan Hortimart dengan syarat. Salah satu syaratnya adalah minimal produk yang di pesan sebanyak satu kardus hortimart. Selain melayani pesanan pelanggan, ada juga pesanan oleh mitra kerja PT Hortimart Agro Center. Mitra kerja Hortimart diantaranya adalah Resto Godong Salam Seafood, Pasar Swalayan Gelael, Toko Nature, Toko Buah Mitra, Istana Buah, My Meal Catering & Resto, Hypermart, Carefour, Sri Ratu, dan Toko Buah Niki Group. Resto, catering, dan pasar swalayan lebih tertarik memesan sayuran organik, sedangkan toko buah memesan buah yang sedang panen pada saat itu. Distribusi ke rumah pelanggan dan mitra kerja diangkut dengan mobil perusahaan. Mobil yang digunakan adalah jenis Gran Max yang dapat memuat cukup banyak barang. Pesanan yang diterima hanya berlaku untuk daerah sekitar PT Hortimart Agro Center saja yang mencakup daerah Bawen, Salatiga, Ungaran, Kota Semarang. Tempat pemasaran yaitu Agro Mart dan kegiatan pemasaran disajikan pada Gambar 8.

15

Page 22: Laporan Praktik Lapangan Ismi

Gambar 8 Kegiatan pemasaran di Agro Mart (kiri atas-kiri bawah): interaksi

dengan pelanggan, event diskon, pengemasan dengan kardus untuk pengiriman, pepaya hongkong, belimbing super, timun dan wortel, pak coy.

SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan

PT Hortimart Agro Center merupakan perusahaan yang bergerak dalam bidang agribisnis dan agrowisata. Penanganan pascapanen di PT Hortimart Agro Center terdiri dari beberapa proses, dimulai dari kegiatan panen sampai pascapanen. Strategi pemasaran di PT Hortimart Agro Center diantaranya menetapkan pasar sasaran di daerah sekitar perusahaan yaitu area Bawen, Salatiga, dan Kota Semarang. Kelas konsumen yang menjadi target PT Hortimart Agro Center adalah kelas menengah-atas. PT Hortimart Agro Center menyediakan fasilitas wisata dan pesan antar kepada konsumen.

Saran

Penulis ingin memberikan saran untuk pengembangan manajemen PT Hortimart Agro Center diantaranya penambahan karyawan di divisi Agro Estate, pembuatan website perusahaan, promosi perusahaan melalui media sosial, menyediakan ruang pengering (dry room) dan ruang penyimpanan dingin (cold storage) untuk penanganan pascapanen.

16

Page 23: Laporan Praktik Lapangan Ismi

DAFTAR PUSTAKA

Asmarantaka RW. 2012. Pemasaran Agribisnis (Agrimarketing). Bogor (ID) : IPB Press

Djaafar TF, Rahayu S. 2007. Cemaran Mikroba pada Produk Pertanian, Penyakit yang Ditimbulkan dan Pencegahannya. Litbang Pertanian 26(2) : 67-75

Irawan B. 2007. Fluktuasi Harga, Transmisi Harga, dan Marjin Pemasaran Sayuran dan Buah. Analisis Kebijakan Pertanian. 5(4): 358-373

Komar N, Rakhmadiono S, Kurnia L. 2001. Teknik Penyimpanan Bawang Merah Pasca Panen di Jawa Timur. Teknologi Pertanian 2(2) : 79-95

Maharani N, Oesman IF. 2014. Lingkungan Eksternal Individu (Budaya dan Kelas Sosial) Konsumen Pasar Tradisional di Baandung. Prosiding Seminar Nasional Penelitian dan PKM Sosial, Ekonomi, dan Humaniora. 2014; Bandung (ID). hlm. 9-16.

Nurmalina R, Astuti EP. 2008. Analisis Proses Keputusan Pembelian Dan Kepuasan Konsumen Terhadap Beras (Studi Kasus Di Kecamatan Mulyorejo Surabaya Jawa Timur). Sains Terapan : 1-17

Rachmawati R. 2011. Peranan Bauran Pemasaran (Marketing Mix) terhadap Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian terhadap Bisnis Restoran). Kompetensi Teknik 2(2) : 143-150

Rahayu WP. 2007. Jejaring Intelijen Pangan (JIP) dalam Sistem Keamanan Pangan Terpadu (SKPT). Di dalam: Djaafar TF, Rahayu S, editor. Prosiding Lokakarya Nasional Keamanan Pangan Produk Peternakan

17

Page 24: Laporan Praktik Lapangan Ismi

Bogor; 2005 Sep 14; Pusat Penelitian dan Pengembangan Peternakan, Bogor, Indonesia. Bogor (ID). hlm. 3−5.

Samad MY. 2006. Pengaruh Penanganan Pasca Panen Terhadap Mutu Komoditas Hortikultura. Sains dan Teknologi Indonesia 8(1) : 31-36

Siti Leny Puspasari SL, Hadjomidjojo H, Sarma M. 2013. Strategi Pengembangan Agribisnis Kentang Berbasis Sumber Daya Manajemen di Kabupaten Banjarnegara. Manajemen IKM 8(2) : 190-19

Wijaya S, Chandra GA. 2006. Analisa Segmentasi, Penentuan Target dan Posisi Pasar Pada Restoran Steak dan Grill di Surabaya. Manajemen Perhotelan 2(2) : 76-85

LAMPIRAN

Lampiran 1 Struktur Organisasi PT Hortimart Agro Center

18

DirekturBudi

Darmawan

General ManagerAhsana

Damayanti

AkuntanIka

Kepala bagianDivisi

Agro Tour

Kepala bagianDivisi Agro

Supply

Kepala bagian

Divisi Agro Mart

SekretarisWidodo

Kepala bagian

Divisi Agro Estate

Kepala bagian

Divisi Agro Resto

Page 25: Laporan Praktik Lapangan Ismi

19

Page 26: Laporan Praktik Lapangan Ismi

Lampiran 2 Denah PT Hortimart Agro Center

Sumber : Divisi Agro Tour PT Hortimart Agro Center

20