laporan praktik pengalaman lapangan jurusan...
TRANSCRIPT
i
LAPORAN PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
STRATEGI MANAJEMEN KEUANGAN PADA BADAN USAHA MILIK
DESA (BUMDES) ARTA LESTARI DESA BOGORAN KECAMATAN
KAMPAK KABUPATEN TRENGGALEK
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Akhir
Praktik Pengalaman Lapangan Jurusan Manajemen Keuangan Syariah
Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung
Oleh :
ANIS WATUR ROFIAH
NIM. 12406173041
Dosen Pembimbing Lapangan
Hj. Amalia Nuril H.,SE, M.Sy
NIP. 198407132014032002
JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
IAIN TULUNGAGUNG
2020
ii
HALAMAN PERSETUJUAN
PRAKTIK PENGALAMAN LAPANGAN
Laporan akhir Praktik Pengalaman Lapangan Manajemen Keuangan
Syariah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Insitut Agama Islam Negeri
Tulungagung ini telah disetujui dan disahkan pada :
Hari : Senin
Tanggal : 31 Agustus 2020
Di : Tulungagung
Judul : Strategi Manajemen Keuangan Pada Badan Usaha Milik Desa
Arta Lestari Desa Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten
Trenggalek
MENYETUJUI
Dosen Pembimbing Lapangan
Hj. Amalia Nuril H.,SE, M.Sy
NIP. 198407132014032002
MENGESAHKAN
a.n. DEKAN
Kepala Laboratorium Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam
Siswahyudianto, S.Pd.I,.M.M.
NIDN:2015068402
iii
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah puji syukur bagi Allah SWT. yang telah memberikan
kenikmatan yang tiada terkira, sehingga atas izin-Nya penulis dapat
menyelesaikan laporan akhir dengan judul “Strategi Manajemen Keuangan
Pada Badan Usaha Milik Desa Arta Lestari Desa Bogoran Kecamatan
Kampak Kabupaten Trenggalek’’ yang dianjurkan untuk memenuhi tugas akhir
Praktik Pengalaman Lapangan .
Praktik Pengalaman Lapangan merupakan bentuk pelatihan akademik
sebagai upaya penerapan ilmu pengetahuan yang diperoleh dalam bangku
perkuliahan ke praktik yang sebenarnya, yaitu lingkungan lembaga atau instansi
tempat praktik yang terkait. Selain itu, juga sebagai wadah untuk mengadakan
penelitian mengenai kendala yang ada di lembaga atau instasi tempat praktik,
serta sebagai tempat pengabdian kepada lembaga, yaitu dengan melakukan
kegiatan di luar kampus guna menyampaikan program dan eksistensi kepada
pihak-pihak atau masyarakat, khususnya kepada lembaga tempat praktik.
Melalui laporan ini, penulis mengucapkan terimakasih kepada :
1. Prof. Dr. Maftukhin, M.Ag. selaku Rektor Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung.
2. Dr. H. Dede Nurohman,M.Ag., selaku Dekan Fakultas Ekonomi dan
Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
3. Hj. Amalia Nuril Hidayati, M.Sy. Selaku ketua jurusan manajemen
keuangan syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama
Islam Negeri Tulungagung.
4. Siswahyudianto, S.Pd.I,.M.M. selaku Kepala Laboratorium Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam Institut Agama Islam Negeri Tulungagung.
5. Hj. Amalia Nuril Hidayati, M.Sy. Selaku dosen pembimbing lapangan.
6. Bapak Ihsanudin, SE Selaku Dewan Komisaris lembaga perekonomian
BUMDesa Bogoran atas ijin dan kesempatan tempat yang telah diberikan.
7. Bapak Sumarji selaku Direktur Utama BUMDesa Bogoran. Kantor Desa
Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek atas kesempatan
waktu dan tempat yang telah diberikan.
iv
8. Ibu Kusmini selaku Direktur Administrasi dan Keuangan atas bimbingan
mengenai materi potensi desa serta keuangan dan analisis teknikal yang
telah diberikan.
9. Seluruh jajaran staf dan karyawan pemerintahan Desa Bogoran, Kantor
desa Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek.
Semoga Semua bantuan, serta bimbingan yang telah diberikan
dicatat oleh Allah SWT. sebagai amal khasanah dan dilipat gandakan
pahalanya, Amin.
Disini penulisan menyadari bahwa didalam penulisan laporan ini
masih terdapat kesalahan dan kekurangan, maka dari itu kritik dan saran
yang bersifat membangun penulis harapan demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis berharap agar laporan ini dapat bermanfaat bagi semua
pihak.
Trenggalek, 31 Agustus 2020
ANIS WATUR ROFIAH
NIM. 12406173041
v
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL
HALAMAN PERSETUJUAN.............................................................................ii
KATA PENGANTAR..........................................................................................iii
DAFTAR ISI..........................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran ......................................................................................... 1
B. Tujuan dan Manfaat ................................................................................... 3
C. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................................ 4
BAB II PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Lembaga Perekonomian .................................................................. 5
B. Pelaksanaan Praktik ..................................................................................13
C. Permasalahan Di Lapangan .......................................................................14
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga ...............................................................15
BAB III PEMBAHASAN
A. Strategi ......................................................................................................16
B. Manajemen Keuangan ...............................................................................18
C. Badan Usaha Milik Desa ...........................................................................19
D. Strategi Manajemen Keuangan dalam peningkatan Badan Usaha Milik
Desa (BUMDES) Arta Lestari Desa Bogoran ..........................................21
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan ...............................................................................................25
B. Saran-saran ...............................................................................................25
DAFTAR PUSTAKA...........................................................................................27
LAMPIRAN-LAMPIRAN..................................................................................29
vi
DAFTAR TABEL
Tabel 2.1 Legalitas Kelembagaan .......................................................................... 6
Tabel 2.2 Struktur Organisasi ................................................................................ 7
Tabel 2.3 Tabel Pengurus .......................................................................................8
Tabel 3.1 Neraca....................................................................................................23
Lampiran 1 Berita Acara Harian............................................................................30
Lampiran 2 Berita Acara Konsultasi......................................................................34
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Dasar Pemikiran
Pengoptimalan penyelenggaraan pemerintahan, pembangunan serta
peningkatan pelayanan kepada masyarakat, pemerintah desa perlu didukung oleh
pembiayaan dari sumber-sumber pendapatan yang terdiri dari Pendapatan Asli Desa
(PADes) bagi hasil dari pajak dan retribusi daerah, bantuan dari pemerintah dan
pemerintah daerah serta hibah dan sumbangan dari pihak ketiga. Salah satu
pendapatan desa yang dapat ditingkatkan adalah pendapatan asli desa, yaitu berupa
lembaga usaha desa. Lembaga usaha desa yang di maksud adalah Badan Usaha Milik
Desa.
Menurut peraturan menteri desa, PDTT Republik Indonesia Nomor 4 Tahun
2015 Badan Usaha Milik Desa, selanjutnya disebut BUMDesa, adalah badan usaha
yang seluruh atau sebagian besar modalnya dimiliki oleh Desa melalui penyertaan
secara langsung yang berasal dari kekayaan Desa yang dipisahkan guna mengelola
aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk sebesar-besarnya kesejahteraan
masyarakat Desa. Sedangkan menurut Peraturan Daerah Kabupaten Trenggalek
Nomor 7 Tahun 2017 yang dimaksud Badan Usaha Milik Desa, yang selanjutnya
disingkat BUMDesa adalah badan usaha yang seluruh atau sebagian besar modalnya
dimiliki oleh desa melalui penyertaan secara langsung yang berasal dari kekayaan
desa yang dipisahkan guna mengelola aset, jasa pelayanan, dan usaha lainnya untuk
sebesar-besarnya kesejahteraan masyarakat desa.1
Peraturan tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa BUMDesa adalah
Lembaga Usaha Desa yang sah dengan modal sebagian atau seluruhnya milik
pemerintah desa yang dipisahkan, dikelola untuk kegiatan perekonomian dengan
tujuan untuk kesejahteraan masyarakat. Dalam pengembangan dan pengelolaan
BUMDesa saat ini belum berjalan dengan maksimal dikarenakan adanya beberapa
faktor salah satunya ialah bagaimana pengelolaan potensi desa yang bisa menjadi ikon
desa dan bahkan bisa meningkatkan dan manambah pendapatan asli desa. Seperti
adanya sektor pariwisata yang ada namun belum ada kreatifitas dalam mengelola
1 Hidayat, Akhmad Bagus dan Eva Hany Fanida. “Strategi Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDEs) dalam Upaya Pengembangan BUMDesa Surya Sejahtera Desa Kedungturi Kecamatan Taman Kabupaten
Sidoarjo”. 2016. Jurnal Ilmu Administrasi Negara. Vol. 4 nomor 9. Hlm.45
2
potensi desa tersebut. Untuk saat ini desa Bogoran yang masih sangat asri dan belum
ada yang bisa meningkatkan kreatifitas pengembangan potensi desa, karena wilayah
desa Bogoran berada di sebagian dataran tinggi.
Pengalokasian Dana Desa merupakan salah satu bentuk tanggung jawab
pemerintah desa dalam sistem penganggaran. Desa sebagai salah satu unit organisasi
pemerintah yang berhadapan langsung dengan masyarakat dengan masyarakat dengan
segala latar belakang kepentingan dan kebutuhannya mempunyai peranan yang sangat
strategis. Khususnya dalam pelaksanaan tugas di bidang pelayanan publik.
Desentralisasi kewenangan – kewenangan yang lebih besar disertai dengan
pembiayaan dan bantuan sarana prasarana yang memadai mutlak diperlukan guna
penguatan otonomi desa menuju kemandirian desa. Oleh sebab itu pemerintah
pengeluaran kebijakan yaitu Alokasi Dana Desa (ADD) untuk menunjang segala
sector di masyarakat, baik dalam pengalokasian dana Subak, Pengalokasian dana
Suka-Duka, Pengalokasian dana Pembinaan Kesejahtraan Keluarga (PKK), dan
pengalokasian dana Badan Usaha Milik Negara (BUMDES), serta pengalokasian dana
lainnya dan dapat meningkatkan kesejahtraan masyarakat desa yang dapat
memaksimalkan pembangunan desa.
Manajemen keuangan memainkan peranan penting dalam perkembangan
sebuah lembaga perekonomian khususnya didaerah pedesaan. Dalam penerapannya
keuangan tidak dapat berdiri sendiri. Manajemen keuangan selalu berkaitan erat
dengan berbagai disiplin ilmu yang lain seperti akuntansi, ilmu ekonomi mikro, ilmu
ekonomi makro, manajemen pemasaran, manajemen produksi dan manajemen sumber
daya manusia. Dalam Badan Usaha Milik Desa manager keuangan memiliki
kewenangan dan memegang peranan yang sangat penting seiring dengn
perkembangannya tugas dalam mengelola keuangan. Tugas manager keuangan tidak
hanya mencatat, membuat laporan keuangan, mengendalikan posisi keuangan,
membayar tagihan dan mencari dana tambahan.
Banyak upaya yang dapat dilakukan pemerintah desa untuk meningkatkan
perekonomian desa untuk kemakmuran masyarakat desa. Salah satu upaya tersebut
adalah dengan mendirikan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes). Sejalan dengan
tujuan pembentukan BUMDes yang tercantum dalam Peraturan Menteri Desa,
Pembangunan Daerah Tertinggal, dan Transmigrasi nomor 4 tahun 2015 adalah untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes). BUMDes didirikan atas prakarsa
pemerintah dan masyarakat desa yang didasarkan pada potensi khas desa. Potensi
3
tersebut dapat dikembangkan dengan menggunakan sumber daya lokal baik alam
maupun manusia. Sehingga pendirian BUMDes bukan mandatori dari pemerintah
pusat, melainkan lahir atas inisiatif pemerintah dan masyarakat desa untuk
meningkatkan kesejahteraan mereka juga. Namun dalam prakteknya, beberapa
BUMDes hanya sepatas papan nama dan belum berjalan dengan baik agar dapat
menyokong pendapatan desa.2 Salah satu permasalahan yang menyebabkan BUMDes
belum dapat meningkatkan ekonomi desa adalah penentuan bentuk badan hukum
yang tepat.
Dalam pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan di Badan Usaha Milik Desa
Arta Lestari Desa Bogoran, terdapat beberapa indikator yang digunakan dalam
mengatur dan mengelola sistem keuangan Badan Usaha Milik Desa Arta Lestari Desa
Bogoran. Dalam penulisan laporan ini, penulis akan menggunakan dua indikator yaitu
manajemen pengelolaan dan strategi peningkatan. Sehingga judul yang dipilih dalam
penulisan laporan Praktik Pengalaman Lapangan yaitu “Strategi Manajemen
Keuangan Badan Usaha Milik Desa Bogoran Arta Lestari Desa Bogoran
Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek”
B. Tujuan Laporan Praktik Pengalaman Lapangan
1. Untuk mengetahui Manajemen pengelolaan keuangan dan perkembangan Badan
Usaha Milik Desa Bogoran
2. Untuk mengetahui Strategi peningkatan potensi desa yang menambah pendapatan
Badan Usaha Milik Desa Bogoran
C. Manfaat Penulisan
1. Bagi Instansi Lembaga Perekonomian
a. Sebagai bentuk kepedulian lembaga terhadap generasi muda serta
menunjukkan keterbukaan lembaga kepada masyarakat.
b. Sebagai sarana untuk menjalin hubungan kerjasama antara pihak lembaga
dengan Insitut Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungagung khususnya Fakultas
Ekonomi dan Bisnis Islam.
2Ramadana, Coristya Berlian, Heru Ribawanto. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDES) Sebagai
Penguatan Ekonomi Desa (Studi di Desa Landungsari, Kecamatan Dau, Kabupaten Malang)dan Suwondo.
2013.. Jurnal Administrasi Publik. Vol. 1 No. 6. Hal 1068-1076
4
c. Sebagai sarana untuk memberikan pertimbangan dalam menentukan karakter
tenaga kerja yang dibutuhkan oleh lembaga, dilihat dari segi sumber daya
manusia yang dihasilkan oleh Perguruan Tinggi.
2. Bagi Fakultas
a. Mencetak tenaga kerja yang terampil dan kompeten.
b. Sebagai sarana untuk memperkenalkan lulusan Perguruan Tinggi Insitut
Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungaggung Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam Jurusan Manajemen Keuangan Syariah kepada lembaga perusahaan
yang membutuhkan tenaga kerja.
c. Sebagai sarana untuk menjalin hubungan kerjasama yang baik antara Insitut
Agama Islam Negeri (IAIN) Tulungaggung dengan lembaga.
3. Bagi Mahasiswa
a. Dapat menerapkan pengetahuan teoritas yang diperoleh di program pendidikan
dalam berbagai kasus riil didunia kerja maupun dunia usaha
b. Dapat meningkatkan kecerdasan intelektual dan emosional
c. Menumbuh kembangkan rasa percaya diri dalam menjalani kehidupan
bermasyarakat.
D. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
1 Waktu Pelaksanaan
Waktu pelaksanaan praktik pengalaman lapangan mahasiswa fakultas
ekonomi dan bisnis islam jurusan Manajemen Keuangan Syariah Institut
Agama Islam Negeri Tulungagung dilaksanakan pada tanggal 1 Agustus 2020
sampai dengan 31 Agustus 2020. Berlangsung selama 30 hari dengan jadwal
efektif setiap hari kerja, yaitu pada tanggal 1 sampai tanggal 31 dari pukul
08.00 WIB sampai 15.00 WIB.
2 Tempat Pelaksanaan
Tempat pelaksanaan praktik pengalaman lapangan di kantor
pemerintahan desa Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek
Indonesia yang beralamat di jalan Mliwis Putih No. 27, Kampak, Trenggalek
dengan jumlah peserta satu orang mahasiswa jurusan Manajemen Keuangan
Syariah . Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam. Institut Agama Islam Negeri
Tulungagung, yaitu: Anis Watur Rofiah (12406173041)
5
BAB II
PELAKSANAAN PRAKTIK
A. Profil Badan Usaha Milik Desa Arta Lestari Desa Bogoran
1. Sejarah Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa merupakan bentuk Badan Usaha yang menaungi
semua kegiatan usaha milik desa baik yang memiliki Badan Hukum maupun
Belum Berbadan Hukum, sebagai contoh adalah pasar desa, pertokoan desa, Jasa
perkreditan desa, persewaan, dan usaha-usaha desa lainnya. Badan Usaha Milik
Desa atau disebut BUMDesa “Arta Lestari” Desa Bogoran Kecamatan Kampak
Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur didirikan sejak tanggal 25 Oktober
2001 atas dasar Keputusan Desa nomor 02 Tahun 2001. Untuk mengoptimalkan
peran dan fungsi Badan Usaha Milik Desa “Arta Lestari”, diperlukan upaya
sungguh-sungguh dari berbagai pihak yang terkait, terutama komitmen pengurus
Badan Usaha Milik Desa, pemerintah desa, BPD, dan Tokoh Masyarakat. Tanpa
komitmen yang kuat dari berbagai pihak, terasa sulit Badan Usaha Milik Desa
“Arta Lestari”dapat berkembang serta berkompetitif dengan dunia usaha
swasta.Pemerintah daerah maupun pemerintah pusat diharapkan secara
berkelanjutan melakukan pembinaan, bimbingan, arahan demi perkembangan
Badan Usaha Milik Desa “ArtaLestari”
Badan Usaha Milik Desa juga sebagai wadah untuk mengoptimalkan
potensi desa dengan mengangkat hasil industri masyarakat dengan ikut
memberikan bantuan permodalan/pemasaran/pelatihan maupun pengembangan
usaha. Sehingga masyarakat semakin mandiri dan mampu mengembangkan
usahanya bersama Badan Usaha Milik Desa. Serta mampu mengembangkan
potensi desa yang ada dengan kearifan lokal, sehingga semakin banyak
tumbuhnya kegiatan usaha masyarakat bersama Badan Usaha Milik Desa.
Semakin berkembangnya usaha masyarakat semakin besar pula perkembangan
Badan Usaha Milik Desa serta semakin besar pula Pendapatan Asli Desa.
Badan Usaha Milik Desa “Arta Lestari” Desa Bogoran Kecamatan
Kampak Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa Timur didirikan mempunyai
maksud dan tujuan. Adapun maksud dari didirikannya Badan Usaha Milik Desa
“Arta Lestari” ini adalah untuk mendorong tumbuh dan berkembangnya lembaga
ekonomi desa guna menampung kegiatan ekonomi masyarakat, baik yang
6
berkembang menurut adat istiadat/budaya maupun kegiatan perekonomian yang
diserahkan untuk dikelola oleh masyarakat melalui program dan atau proyek
pemerintah dan pemerintah daerah.Sedangkan tujuan didirikanya Badan Usaha
Milik Desa “Arta Lestari” adalah :
a. Memajukan dan mengembangkan kegiatan perkonomian desa;
b. Memperkuat kinerja lembaga ekonomi yang telah ada di desa;
c. Pengumpulan modal usaha dari berbagai sumber;
d. Memberikan pelayanan terhadap kebutuhan masyarakat;
e. Memperoleh keuntungan untuk memperkuat Pendapatan Asli Desa;
f. Meningkatkan pengelolaan aset Desa yang ada;
g. Sebagai tulang punggung perekonomian Desa yang dikelola oleh pemerintah
dan masyarakat Desa.
2. Visi dan Misi Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa “Arta Lestari” mempunyai Visi yaitu “mewujudkan
kesejahteraan masyarakat desa melalui pengembangan Usaha Ekonomi dan
Pelayanan Sosial”. Sedangkan Misi dari Badan Usaha Milik Desa “Arta Lestari”
adalah :
a. Pengembangan usaha ekonomi melalui usaha jasa dan usaha sektor riil
b. Pengembangan layanan sosial melalui sistem keterjaminan sosial bagi
rumah tangga miskin
c. Pengembangan infrastruktur dasar pedesaan yang mendukung
perekonomian pedesaan
d. Mengembangkan jaringan kerjasama ekonomi dengan berbagai pihak
e. Mengelola dana program yang masuk ke desa yang bersifat dana bergulir
terutama dalam rangka pengentasan kemiskinan dan pengembangan usaha
ekonomi pedesaan.
3. Legalitas Lembaga Badan Usaha Milik Desa
Tabel 2.1
Legalitas KelembagaanBadan Usaha Milik Desa
Nama : Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) “ARTA LESTARI”.
7
Alamat
Sekretariat
: Jln. Mliwis Putih Nomor 27 Desa Bogoran RT. 01 RW. 01
Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek Provinsi Jawa
Timur kode pos 66373
Tahun
Berdiri
: BUMDesa “ARTA LESTARI” berdiri tanggal 25 Oktober
2001 berdasarkan Keputusan Desa nomor 02 Tahun 2001.
Legalitas
Lembaga
: - Peraturan Desa Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten
Trenggalek Nomor: 04Tahun 2016, Tentang Pendirian dan
Pengelolaan Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa);
- Anggaran Dasar dan Anggaran Rumah Tangga Badan
Usaha Milik Desa (BUMDesa) “ARTA LESTARI” Desa
Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek;
- Keputusan Kepala Desa Bogoran Nomor
:188.5/10/35.07.210021/2018 Tentang Pengurus Badan
Usaha Milik Desa (BUMDesa) “ARTA LESTARI” Desa
Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek.
4. Struktur Organisasi Kepengurusan Badan Usaha Milik Desa
Tabel 2.2
Struktur Organisasi
Pengurusan BUMDesa “Arta Lestari”
KOMISARIS
(Kepala Desa)
Direktur Administrasi
dan Keuangan
Direktur Utama
Unit Usaha Jasa Keuangan
Direktur Pemasaran
Badan Pengawas
8
Tabel 2.3
Susunan Pengurus BUMDesa “Arta Lestari”
No. NAMA JABATAN PEKERJAAN
1. Ihsanuddin, SE Komisaris/Penasehat Kepala Desa
2. Achmad Zaenudin M Ketua Badan Pengawas Sekretris Des
3. Muji Santoso Anggota Badan Pengawas Kaur Tata Usaha
& Umum
4. Sumarji Direktur Utama Swasta
5. Kusmini Direktur Administrasi dan
Keuangan Swasta
6. Siti Nurasiyah Direktur Pemasaran Swasta
Job Description Masing-masing Pengurus sebagai berikut:
1. Komisaris/penasehat
Tugas dan Kewajiban Komisaris/penasehat adalah:
a. Memberi nasehat kepada direksi dan kepala unit usaha dalam
menjalankan pengelolaan BUMDes dan /atau unit usaha.
b. Memberi nasehat, saran atau pendapat mengenai masalah yang
dianggap penting dalam pengelolaan BUMDes dan /atau unit
usaha.
c. Melakukan pengawasan kepada direksi dan kepala unit usaha
dalam menjalankan tugasnya.
d. Menerbitkan Surat Keputusan Pengangkatan dan atau
Pemberhentian pengurus BUMDesa;
e. Bersama Badan Pengawas memantau dan mengefaluasi kinerja
Pengurus;
f.Meminta penjelasan dari pengurus mengenai segala persoalan yang
menyangkut pengelolaan BUMDesa;
g. Menyampaikan laporan kepada pemerintah desa dan bupati
melalui camat.
2. Badan Pengawas
Badan Pengawas mempunyai Tugas :
a. Merumuskan kebijakan operasional pemeriksaan pengelolaan
BUMDesa;
9
b. Melaksanakan pemeriksaan atas kebijakan pengurus dalam
menjalankan BUMDesa;
c. Melakukan pemeriksaan terhadap aktivitas pengelolaan BUMDesa
pada aspek administrasi dan manajemen;
d. Menyampaikan laporan pemeriksaan pengelolaan BUMDesa
kepada Pemerintah Desa, BPD dan stake holders;
e. Melaksanakan tindak lanjut hasil pengawasan dan pemeriksaana
dengan persetujuan Pemerintah Desa dan BPD;
f. Menyusun laporan pertanggungjawaban pelaksanaan pemeriksaan
pengelolaan BUMDesa kepada Musyawarah Desa;
3. Pelaksana Operasional
a. Melaksanakan dan mengembangkan BUMDesa agar menjadi
Lembaga yang melayani kebutuhan ekonomi dan/atau pelayanan
umum masyarakat desa;
b. Menggali dan memanfaatkan potensi usaha ekonomi desa untuk
meningkatkan Pendapatan Asli Desa (PADes);
c. Melakukan kerja sama dengan lembaga-lembaga perekonomian desa
lainnya;
d. Melaksanakan segala ketentuan dalam Anggaran Dasar dan
Anggaran Rumah Tangga.
e. Merumuskan kebijakan operasional pengelolaan BUMDesa;
f. Mengangkat anggota/staff pengelola BUMDesa dengan persetujuan
Komisaris, Pemerintah Desa dan BPD;
g. Mengelola keuangan dan aset BUMDesa dan Mengkoordinasikan
seluruh tugas pengurus BUMDesa;
h. Mewakili dan atau menetapkan Kuasa Hukum BUMDesa untuk
bertindak di dalam dan atau di luar Pengadilan;
i. Menyusun laporan pelaksanaan dan Menyampaikan laporan
pertanggungjawaban pengelolaan BUMDesa;
(1) Direktur utama mempunyai tugas pokok melaksanakan fungsi dan
memimpin pengelolaan sumber daya Badan Usaha Milik Desa.
Tugas Ketua adalah sebagai berikut:
10
a. Merumuskan kebijakan operasional pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa;
b. Merumuskan strategi pengelolaan sumber daya Badan Usaha
Milik Desa;
c. Mengangkat dan memberhentikan anggota pengelola Badan
Usaha Milik Desa dengan persetujuan Komisaris, Pemerintah
Desa dan Badan Permusyawaratan Desa;
d. Mengkoordinasikan seluruh tugas pengelola Badan Usaha Milik
Desa baik dalam maupun keluar ;
e. Mewakili Badan Usaha Milik Desa kedalam maupun keluar
organisasi;
f. Menyusun dan menyampaikan laporan pertanggungjawaban
pengelolaan Badan Usaha Milik Desa kepada Komisaris.
Tugas Direktur Administrasi dan keuangan dan Direktur
Pemasaran adalah :
a. Membantu Ketua untuk mengawasi pelaksanaan kebijakan
operasional pengelolaan Badan Usaha Milik Desa;
b. Membantu Ketua untuk mengawasi pelaksanaan strategi
pengelolaan sumber daya Badan Usaha Milik Desa;
c. Membantu Ketua untuk melakukan pengawasan dan pengendalian
pelaksanaan tugas pengelola Badan Usaha Milik Desa sesuai bidang
tugasnya masing-masing;
d. Mewakili Ketua apabila berhalangan sementara atau berhalangan
tetap, untuk bertindak kedalam maupun keluar organisasi yang
disahkan dengan Surat Keputusan Pemberian Mandat oleh Ketua;
e. Melaksanakan kebijakan operasional dan strategi pengelolaan fungsi
administrasi Badan Usaha Milik Desa;
f. Memberikan pelayanan administrasi pengangkatan dan
pemberhentian anggota pengelola Unit Usaha Badan Usaha Milik
Desa;
g. Memberikan pelayanan administrasi seluruh tugas pengelola unit
Usaha Badan Usaha Milik Desa, baik kedalam maupun keluar;
11
h. Mengelola surat menyurat secara umum dan mengelola kearsipan;
i. Melakukan sosialisasi dan memasarkan kegiatan usaha Badan Usaha
Milik Desa;
j. Melakukan verifikasi terhadap calon nasabah dan melakukan
penagihan terhadap nasabah yang belum membayar angsuran
pinjaman;
k. Membantu Ketua untuk menyusun dan laporan pertanggungjawaban
pengelolaan Badan Usaha Milik Desa kepada Komisaris.
(2) Kepala Unit mempunyai tugas pokok membantu Direktur Utama
melaksanakan fungsi dan memimpin pengelolaan sumber daya di Unit
Usaha Badan Usaha Milik Desa yang dipimpinnya.
a. Memimpin Organisasi Unit Usaha dan bertanggungjawab kepada
Direktur Utama;
b. Mencari sumber-sumber pendapatan unit usaha dan melaksanakan
usaha yang sesuai dengan kegiatan unitnya;
c. Menetapkan besarnya pinjaman yang diajukan nasabah atas
persetujuan Direktur Utama dan Komisaris kepada Unit Usaha
BUMDesa berdasarkan kelayakan usulan;
d. Melakukan pengendalian dan pembinaan bagi kegiatan-kegiatan
unit usaha yang dipimpinnya serta mengkoordinasikanya keluar
maupun kedalam untuk membangun relasi usaha yang baik;
e. Mengatur efektifitas kinerja staff unit usaha;
f. Memberi usul kepada Direktur Utama untuk mengangkat
karyawan yang diperlukan;
g. Melaporkan Posisi Keuangan kepada Direktur Utama;
h. Membangun jaringan kerja terhadap pihak-pihak terkait;
i. Memastikan terlaksananya prinsip transparansi dalam Pengurusan
kegiatan unit usaha;
5. Pelayanan dan Tata Cara Pengelolaan
a. Usaha Pelayanan Jasa Keuangan
12
Dalam memberikan pelayanan pinjaman kepada anggota/calon
peminjam pengurus Unit Jasa Perkreditan menerapkan sistim atau
prosedur mudah, cepat dan tepat. Adapun prosedur permohonan pinjaman
yang harus dipenuhi oleh calon peminjam adalah sebagai berikut :
1. Mengisi Blanko/Form pengajuan pinjaman;
2. Mengisi Blanko/Form biodata dan atau profil usaha;
3. Melampirkan foto copy KTP/KK’;
4. Melampirkan foto copy agunan;
5. Melakukan penelitian lapang untuk peminjam baru;
6. Menerapkan analisa karakter calon peminjam;
7. Melakukan Verifikasi calon peminjam;
8. Mendapatkan persetujuan Direktur Utama dan Komisaris;
9. Membuat akat pinjaman.
Realisasi pinjaman dalam Prosedur permohonan pengajuan pinjaman
dapat digambarkan dalam diagram alur 5 (lima) langkah berikut ini :
a. Pokmas/Perorangan mengajukan permohonan pinjaman kepada
BUMDesa, dilampiri dengan :Mengisi Form Pengajuan Pinjaman, Foto
copy KTP/KK, Foto Copy agunan
b. Pengurus menerima berkas pengajuan serta melakukan pengecekan
kelengkapan administratif
c. Pengurus melakukan penilaian Kelayakan Usaha peminjam dan Verifikasi
lanjutan.
d. Pengurus memanggil Pokmas/perorangan yang layak untuk
penandatanganan Surat Pernyataan dan akad perjanjian serta Mendapatkan
penjelasan tentang pagu pinjaman dan aturan pinjaman bersamaan
dilakukan pencairan
e. Pencairan pinjamanModal Usaha Salinan perjanjian pinjaman
Dalam memberikan pelayanan kepada masyarakat Badan Usaha Milik
Desa “Aeta Lestari” Desa Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek,
memberikan jam pelayanan sebagai berikut :
1. Pengajuan permohonan pinjaman dapat dilakukan di kantor BUMDesa
atau kepada pengurus BUMDesa;
13
2. Realisasi pinjaman dilakukan oleh pengurus kepada nasabah setelah
diverifikasi dengan hasil LAYAK memperoleh pinjaman;
3. Realisasi pinjaman dapat dilakukan paling cepat 2 (dua) hari dari
pengajuan permohonan pinjaman yang telah lolos seleksi administrasi
4. Penerimaan angsuran pada tanggal 14 dan tanggal 21 tiap bulan jam
08:00 WIB sampai 12:00 WIB di kantor BUMDesa
B. Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan Di BUMDES Bogoran.
Pelaksanaan Praktik Pengalaman Lapangan ini dilaksanakan di BUMDesa
Bogoran yang beralamat di Jalan Mliwis Putih No. 27, Kampak, Trenggalek, Jawa
timur. Praktik Pengalaman Lapangan (PPL) dimulai pada tanggal 1 Agustus 2020
sampai 31 Agustus 2020.
Dalam melaksanakan Praktik Pengalaman Lapangan ini, kami ditempatkan di
rumah. Hari pertama kegiatan Praktik Pengalaman Lapangan, saya diperkenalkan
dengan simulasi simpan pinjam kredit dalam kegiatan Badan Usaha Milik Desa.
Selain itu, saya diberikan materi dan beberapa contoh laporan keuangan Badan Usaha
Milik Desa pada tahun – tahun sebelumnya.
Selama berjalannya Praktik Pengalaman Lapangan, saya diberikan tugas untuk
melakukan simulasi simpan pinjam serta mencatat setoran perbulan dana dari
kreditor. Setiap kegiatan transaksi simpan pinjam, akan dikenakan biaya bunga
sebesar 1%. Simulasiini dilakukan secara individu dengan pencatatan secara manual.
Kegiatan ini dilakukan sesuai dengan jam kerja pada kantor desa Bogoran. Tujuan
diadakannya pencatatan setoran kreditur adalah untuk mengetahui proses
implementasi dalam kegiatan simpan pinjam Badan Usaha Milik Desa tersebut. Selain
itu, saya juga dapat mengetahui apakah dana yang diberikan berkembang atau tidak.
Jadi, dalam simulasiini, terdapat dua langkah yang harus dikelola yaitu
mengembangkan modal serta mengembangkan jumlah potensi desa agar bisa
meningkatkan pendapatan asli desa.
Selain simulasi kerja dalam Badan Usaha Milik Desa, saya juga diberikan
pengetahuan tentang beberapa usaha milik desa yang bisa di kembangkan menjadi
potensi desa dan bisa meningkatkan pendapatan asli desa. Mulai dari survei ke
berbagai wisata yang kurang dirawat sampai ke sumber mata air milik desa yang bisa
dijadikan sentra industri air mineral. Untuk meningkatkan pendapatannya maka desa
harus lebih maju dalam mengelola serta merawat beberapa daerah yang bisa
14
menunjang keberhasilan desa tersebut. Maka dari itu sangat diperlukan masyarakat
asli desa yang mempunyai pengalaman dan berpikir kreatif untuk mengembangkan
beberapa potensi desa yang belum berkembang.
Dengan adanya Praktik Pengalaman Lapangan ini, saya dapat menambah
pengetahuan dan pengalaman khususnya dalam bidang kegiatan usaha desa yang bisa
meningkatkan pendapatan asli desa. Hal tersebut tentunya sangat berharga dan dapat
saya terapkan baik dalam kehidupan sehari-hari maupun dalam dunia kerja nantinya.
C. Permasalahan Di lapangan
Dalam memilih usaha untuk meningkatkan potensi desa atau dalam rangka
meningkatkan kualitas desa diperlukan sebuah analisis lapangan yang mendalam. Jadi
masyarakat perlu mengetahui adanya suatu hal yang ada dalam desa tersebut yang
mungkin bisa dijadikan potensi desa untuk meningkatkan pendapatan asli desa serta
meminimalisir ketertinggalan suatu potensi desa tersebut.
Permasalahan yang ada adalah setiap masyarakat kurang memiliki pemikiran
kreatif serta pengalaman yang kurang untuk mengolah daerah – daerah yang mungkin
bisa dijadikan suatu potensi desa, baik itu desa wisata, sumber air PDAM, atau sentra
industri desa. Jadi masyarakat bisa mengembangkan beberapa daerah yang mungkin
bisa menghasilkan keuntungan untuk desa tersebut. Tetapi masalahnya adalah desa
Bogoran ini merupakan daerah yang setengahnya berada di dataran tinggi, maka perlu
diadakan analisis dilapangan bagaimana dan dimana tempat yang mungkin bisa diolah
dengan tepat.
Selain kurangnya edukasi kepada masyarakat, masih banyak orang dan
masyarakat beranggapan bahwa dana desa tidak digunakan untuk Badan Usaha Milik
Desa secara optimal. Padahal kenyataannya Badan Usaha Milik Desa saat ini dari
tahun ketahun mengalami peningkatan, walaupun itu hanya mempunyai satu usaha
yaitu usaha simpan pinjam. Masyarakat khawatir jika dana desa yang diberikan
kepada Badan Usaha Milik Desa tidak jelas hasilnya dan bahkan bisa merugikan desa
danmasyarakat.Adanya faktor diatas maka, diperlukan manajemen keuangan yang
bisa mengelola dengan jelas keberadaan keuangan desa yang diberikan kepada
BUMDesa serta implementasi strategi keuangan yang digunakan BUMDesa.
15
D. Tanggapan Dari Pihak Lembaga
Permasalahan yang ada saat ini terjadi yaitu kurangnya edukasi kepada
masyarakat terhadap peningkatan potensi desa dan pengelolaan Badan Usaha Milik
Desa. Lembaga pemerintahan desa menyediakan sarana magang untuk mahasiswa.
Hal ini bertujuan untuk sebagai penyalur edukasi kepada masyarakat melalui
musyawarah desa bersama BPD, LPM, tokoh masyarakat, tokoh agama, tokoh
pemuda dan lembaga – lembaga lainnya. Dengan diadakannya sarana magang untuk
mahasiswa, maka mahasiswa dapat menyalurkan informasi mengenai budidaya wisata
atau usaha, mulai dari cara mengolahan dan wawasan untuk study bandingdan
berbagai desa yang sudah maju destinasi wisatanya atau sentra industrinya.
Menanggapi permasalahan tersebut pemerintah desa menampung semua
aspirasi masyarakat dan ibu – ibu PKK juga menyalurkan aspirasi agar diberikan
sarana prasarana untuk membuat kampung sayur atau kampung toga, dan itu yang
mengelola harus dari masyarakat daerah tersebut dan diperjual belikan oleh tukang
sayur dari daerah tersebut. Adapun berbagai san dari tokoh masyarakat dan tokoh
pemuda untuk diberikan kepelatihan SDM, agar bisa bekerja dan berkarya bagi
masyarakat atau pemuda yang belum memiliki pekerjaan.
16
BAB III
PEMBAHASAN
A. Strategi
Strategi adalah sarana bersama dengan tujuanjangka panjang yang hendak
dicapai. Strategi bisnis mencakup ekspansi georafis,diversifikasi, akusisi,
pengembangan produk, penetrasi pasar, pengetatan, divestasi,likuidasi, dan usaha
patungan.3 Strategi adalah aksi potensial yangmembutuhkan keputusan manajemen
puncak dan sumber daya perusahaan dalamjumlah besar. Jadi strategi adalah sebuah
tindakan aksi atau kegiatan yang dilakukanoleh seseorang atau perusahaan untuk
mencapai sasaran atau tujuan yang telah ditetapkan istilah strategi berasal dari bahasa
Yunani yaitu strategia yang artinya seni atau ilmu untuk menjadi seorang jendral.
Strategi juga bisa diartikan suatu rencana untuk pembagian dan penggunaan kekuatan
militer pada daerah – daerah tertentu untuk mencapai tujuan tertentu.
Strategi dalam suatu dunia bisnis atau usaha sangatlah di butuhkan untuk
pencapaian visi dan misi yang sudah di terapkan oleh perusahaan, maupun untuk
pencapaian sasaran atau tujuan, baik tujuan jangka pendek maupun tujuan jangka
panjang.4Strategi adalah alat untuk mencapai tujuan atau keunggulan bersaing dengan
melihat faktor eksternal dan internal perusahaan. Perusahaan melakukan tindakan
yang dapat menjadikan keuntungan baik untuk perusahaan maupun pihak lain yang
berada di bawah naungan perusahaan.5 Strategi merupakan respons secara terus-
menerus maupun adaptif terhadap peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan
kelemahan internal yang dapat memengaruhi organisasi.
Strategi adalah sejumlah keputusan dan aksi yang ditujukan untuk mencapai
tujuan (goal) dalam menyesuaikan sumber daya organisasi dengan peluang dan
tantangan yang dihadapi dalam linggkungan industrinya.6Ada beberapa tingkatan
dalam strategi untuk perusahaan besar, ada tiga tingkatan strategi manajemen yang
berkembang sesuai dengan perkembangan usaha perusahaan yaitu :
1. Strategi Korporasi (Corporate strategy)
Merupakan strategi yang mencerminkan seluruh arah perusahaan,
dengan tujuan menciptakan pertumbuhan bagi perusahaan secara keseluruhan
3David, Strategi Bisnis konvensional, (Bandung: Alfabeta), 2011, hlm. 19 4Faisal Afif, Strategi Menurut Para Ahli, (Bandung : Angkasa) 1984 – Hlm. 09 5Ibid, hlm. 26 6Mudrajad Kuncoro, Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, (Jakarta: erlangga, 2006) hal.12
17
dan manajemen berbagai macam bisnis lini produk.Ada 3 macam strategi yang
dapat dipakai pada strategi tingkat korporasi ini, yaitu strategi pertumbuhan
(growth strategy) adalah strategi berdasarkan terhadap tahap pertumbuhan
yang sedang dilalui perusahaan. Strategi stabilitas (Stability Strategy) adalah
strategi dalam menghadapi kemerosotan penghasilan yang sedang dihadapi
oleh suatu perusahaan. Dan retrenchment strategy adalah strategi yang
diterapkan untuk memperkecil atau mengurangi usaha yang dilakukan
perusahaan.
2. Strategi Bisnis (Business Strategy)
Merupakan strategi yang terjadi pada tingkat produk atau unit bisnis
dan merupakan strategi yang menekankan pada perbankan posisi bersaing
produk atau jasa pada spesifik industri atau segmen pasar tertentu. Ada tiga
macam strategi yang dapat digunakan pada strategi tingkat bisnis ini, yaitu
“Strategi Keunggulan Biaya, Strategi Diferensiasi dan Strategi Fokus”.
Strategi fokus itu sendiri terdiri dari fokus biaya dan fokus diferensiasi.
Strategi pada tingkat ini dirumuskan dan ditetapkan oleh para manajer yang
diserahi tugas tanggung jawab oleh manajemen puncak untuk mengelola
bisnis yang bersangkutan.
Strategi bisnis merupakan dasar dari usaha yang dikoordinasikan dan
ditopang, yang diarahkan terhadap pencapaian tujuan usaha jangka panjang.
Strategi bisnis menunjukkan bagaimana tujuan jangka panjang dicapai.
Dengan demikian, suatu strategi bisnis dapat didefinisikan sebagai suatu
pendekatan umum yang menyeluruh yang mengarahkan tindakan – tindakan
utama suatu perusahaan.7
3. Strategi Fungsional (Functional Strategy)
Merupakan strategi yang terjadi di level fungsional seperti,
operasional, pemasaran, keuangan, sumber daya manusia. Riset dan
pengembangan dimana strategi ini akan meningkatkan area fungsional
perusahaan sehingga mendapat keunggulan bersaing. Strategi ini harus
mengacu pada strategi bisnis dan strategi korporasi.Memfokuskan pada
memaksimumkan produktivitas sumber daya yang digunakan dalam
memberikan value terbaik untuk pemenuhan kebutuhan pelanggan (customer).
7Wheelen, Strategi Management perusahaan. (Jakarta: PT Raja Grafindo, 2018), hlm. 15
18
B. Manajemen Keuangan
Kata manajemen berasal dari bahasa Inggris, management, yang
dikembangkan dari kata to manage, yang artinya mengatur atau mengelola. Kata
manage juga berasal dari bahasa Italia, maneggio, yang diadopsi dari bahasalatin
managiare, yang berasal darikata manus, yang artinya tangan. Konsep manajemen
tidaklah mudah untuk didefinisikan. Sampai sekarang belum di temukan definisi
manajemen yang benar-benar dapat di terima secara universal.8Namun secara umum,
manajemen dapat diartikan sebagai upaya mengatur sumber daya yang dimiliki untuk
mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.9 Manajemen juga berarti mengatur
segala sesuatu agar dilakukan dengan baik, tepat dan tuntas. Dari definisi diatas,
manajemen memiliki tujuannya, adapun tujuan manajemen tersebut antara lain:
a. Untuk mencapai perencanaan yang matang.
b. Untuk mencapai pelaksanaan yang konsisten.
c. Untuk mencapai pengendalian yang kontinu agar tujuan yang tercapai dengan
efektif dan efisien.
d. Merencanakan untuk memperoleh dan mnggunakan dana sebagai pemaksimal
nilai obligasi (janji tertulis untuk membayar uang).10
Manajemen keuangan merupakan salah satu bidang yang paling penting dalam
sebuah perusahaan berskala besar maupun kecil baik profit maupun non profit, akan
mempunyai perhatian besar di bidang keuangan terutama dalam perkembangan dunia
usaha yang semakin maju, persaingan satu perusahaan dengan perusahaan lainnya
semakin ketat, belum lagi kondisi perekonomian yang tidak menentu menyebabkan
banyaknya perusahaan yang tiba-tiba mengalami kebangkrutan.11Manajemen
keuangan adalah segala aktifitas yang berhubungan dengan bagaimana memperoleh
dana untuk membiayai usahanya, mengelola dana tersebut sehingga tercapai, dan
pengelolaan aset yang dimiliki efektif dan efisien.12
8Burhannuddin Yusuf, Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan Syariah, Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada, 2015, hlm. 65. 9Ibid, hlm. 66. 10Agus Arijanto, Etika Bisnis bagi Pelaku Bisnis, (Jakarta: PT Raja Gafindo Persada), 2012, hlm. 96. 11Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti, Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, (Yogyakarta: AKADEMI
MANAJEMEN PERUSAHAAN YKPN, 2002), Hal, 7 12Kasmir, Manajemen Keuangan, (Yogyakarta:BPFE, 1997), Hal, 6
19
Manajemen adalah suatu proses dengan mana pelaksanaan suatu tujuan
tertentu diselenggarakan dan diawasi oleh pihak perusahaan.13 Manajemen adalah
fungsi untuk mencapai sesuatu melalui kegiatan orang lain dan mengawasi usaha-
usaha induvidu untuk mencapai tujuan bersama.14Manajemen keuangan adalah
meliputi kegiatan perencanaan, penggunaan, pencatatan data, laporan keuangan, dan
pertanggung jawaban penggunaan dana sesuai dengan yang direncanakan. Adapun
unsur-unsur manajemen keuangan meliputi perencanaan, penggunaan, pencatatan
data, laporan keuangan, dan pertanggung jawaban.
C. Badan Usaha Milik Desa
Badan Usaha Milik Desa yang disingkat menjadi BUMDes merupakan suatu
lembaga/usaha yang dikelola pemerintah dan masyarakat desa yang bertujuan untuk
memperkuat perekonomian desa. BUMDes adalah lembaga usaha desa yang dikelola
oleh masyarakat dan pemerintah desa dalam upaya memperkuat perekonomian desa
dan membangun kerekatan sosial masyarakat yang dibentuk berdasarkan kebutuhan
dan potensi desa. Jadi BUMDes merupakan suatu usaha/lembaga yang memiliki
fungsi untuk membangun perekonomian desa melalui usaha yang dikembangkan
dalam rangka memperoleh suatu hasil (keuntungan atau laba). Konsep pemerintahan
desa bahwa landasan pemikiran dalam peraturan mengenai desa adalah
keanekaragaman, partisispasi, otonomi asli, demokratisasi dan pemberdayaan
masyarakat.15
BUMDes merupakan suatu lembaga yang dipercaya sebagai badan usaha
yang mampu membantu pemerintah dan masyarakat desa untuk mengembangkan
sekaligus memenuhi kebutuhan sehari-hari, menjadi peluang usaha, menambah
wawasan masyarakat desa baik dengan cara mengembangkan potensi desa maupun
memanfaatkan sumber daya alam desa. BUMDes dapat menjadi pertimbangan untuk
menyalurkan inisiatif masyarakat desa, potensi desa, mengelola dan memanfaatkan
potensi Sumber Daya Alam (SDA) desa serta mengoptimalkan Sumber Daya Manusia
(Warga Desa). Perlu juga adanya peningkatan SDM masyarakat agar mampu
mengelola potensi desa yang bisa meningkatkan pendapatan asli desa.
13M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal , 3 14Haiman dalam M. Manulang, Dasar-Dasar Manajemen, (Jakarta: Galia Indonesia, 1990), Hal ,3 15Ateng syafrudin, Kapita Selekta: Hakikat Otonomi dan Desentralisasi dalam Pembangunan Daerah
(Yogyakarta: Citra Media, 2006), hlm 48
20
Keberadaan BUMDes secara umum dimaksudkan untuk meningkatkan
kemandirian desa serta untuk memperkuat perekonomian desa, demi mewujudkan
kesejahteraan masyarakat desa. Mengingat dengan adanya BUMDes, desa diberikan
hak penuh untuk mengelola dan mengembangkan potensi desa tanpa intruksi dari
pemerintah dan kelompok tertentu. Oleh sebab itu pemerintah dan masyarakat desa
dituntut untuk mandiri. Dalam hal ini untuk menopang sifat kemandirian dari
pemerintah dan masyarakat desa maka diperlukan prinsip-prinsip kooperatif,
partisipatif dan emansipatif, transparansi, serta sustainable agar BUMDes dapat
dijalankan dengan baik dan optimal, selain itu harus didasarkan oleh kemauan
(kesepakatan) masyarakat banyak serta kemampuan setiap anggota untuk lebih
mandiri dalam memenuhi kebutuhan dasarnya, baik untuk kepentingan produksi dan
konsumen.
Terciptanya Badan Usaha Milik Desa dikarenakan, sudah dititik beratkan
bahwa dalam meningkatkan pendapatan masyarakat dan pemerintah, desa dapat
mendirikan Badan Usaha Milik Desa. Sebagai lembaga komersial dengan institusi
sosial ekonomi BUMDes harus mampu berkompetensi ke luar desa serta harus
berpihak pada pemenuhan kebutuhan masyarakat baik dari segi prokduktif maupun
konsumtif dengan pelayanan distribusi penyediaan barang dan jasa, yakni hal ini
mampu diwujudkan dalam pengadaan kebutuhan masyarakat yang tidak memberatkan
seperti harga yang lebih murah dan mudah didapatkan dan lebih menguntungkan,
tetapi dalam hal ini BUMDes harus tetap memperhatikan efisiensi serta efektifitas
dalam kegiatan sektor riil dan lembaga keuangan yang berlaku sebagai lembaga
keuangan mikro.
Adapun maksud dan tujuan dari pembentukan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDes) yakni maksud pembentukan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) adalah :
1. Menumbuhkembangkan perekonomian desa
2. Meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah
3. Menyelenggarakan kemanfaatan umum berupa penyediaan jasa bagi
peruntukan hajat masyarakat desa
4. Sebagai perintis bagi kegiatan usaha desa. 16
16Purnomo, Perencanaan, perancangan dan Fasilitasi. (Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004), hlm. 12
21
D. Strategi Manajemen Keuangan dalam peningkatan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES) Arta Lestari Desa Bogoran
Badan Usaha Milik Desa Bogoran adalah Lembaga Usaha Desa yang sah
dengan modal sebagian atau seluruhnya milik pemerintah desa yang dipisahkan,
dikelola untuk kegiatan perekonomian dengan tujuan untuk kesejahteraan masyarakat
yang ditetapkan dalam Peraturan Desa nomor 04 Tahun 2016. Badan Usaha Milik
Desa Arta Lestari Desa Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek dibentuk
dalam upaya menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan atau pelayanan
umum dengan mempertimbangkan :
1. Dibentuk atas inisiatif pemerintah dan masyarakat desa
2. Adanya potensi usaha ekonomi desa
3. Adanya sumber daya alam di desa
4. Adanya SDM pengelola BUMDesa
5. Penyertaan modal dari pemerintah desa dalam bentuk pembiayaan
Dan kekayaan desa yang diserahkan untuk dikelola sebagai bagian
dari usaha BUMDesa.
Berdasarkan Peraturan Desa tersebut yang mempunyai wilayah kerja dalam
lingkup Desa Bogoran dan tidak menutup kemungkinan mengembangkan usahanya
melalui kerja sama antar desa.Dalam perkembangan BUMDesa Bogoran saat ini
melaksanakan kegiatan ekonomi melalui unit usahanya, yaitu Jasa Perkreditan
Bantuan Modal Pemerintah Kabupaten Trenggalek. Unit usaha ini terbentuk sejak
Tahun 2001 melalui program pemerintah kabupaten yang berupaya untuk merintis
adanya Badan Usaha yang dimiliki desa. Pada Tahun 2001 BUMDesa Bogoran
memperoleh bantuan sebesarRp. 10.000.000,00, hingga saat ini jumlah modal yang
dimiliki sebesar Rp. 168.596.950,00. Modal BUMDesa ini berada di kas Tunai, dan
pada nasabah BUMDesa.
Dari bergulirnya waktu, meskipun belum optimal keberadaan Badan Usaha
Milik Desa telah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan dapat memberikan
kontribusi kepada PADesa. Peranan pengurus dalam mengelola dan menciptakan
inovasi baru, peran serta masyarakat perlu untuk ditingkatkan. Memanfaatkan potensi
desa yang ada baik potensi SDA maupun potensi SDM sangat mendukung.
Keberadaan wilayah desa yang berada dipersimpangan serta merupakan jalur pintas
antar kecamatan merupakan faktor yang sangat mendukung berkembangnya Badan
Usaha Milik Desa “Arta Lestari” Dalam upaya mengoptimalkan dalam manajemen
22
pengelolaan dan pengembangan BUMDesa, ada beberapa hal yang telah dan akan
dilaksanakan oleh Pengurus, yaitu :
1. Menyelesaikan permasalahan yang muncul, khususnya timbulnya tunggakan
pinjaman pada Jasa Perkreditan bantuan dari Pemerintah Kabupaten
Trenggalek.
2. Melalui verifikasi yang ketat terhadap calon peminjam serta berupaya
seaksimal mungkin mengatasi kemacetan dengan pendekatan komunikasi
seaik-baiknya.
3. Untuk memperkuat kelembagaan saat ini sedang memproses Perijinan/Badan
Hukum terhadap unit-unit yang ada, khususnya unit Jasa Perkreditan.
4. Merencanakan mengembangkan usaha yaitu unit pertokoan/swalayan, dengan
pertimbangan bahwa desa Bogoran merupakan jalur persimpangan dan jalur
pintas antar kecamatan.
5. Merencanakan menumbuh kembangkan pasar tradisional yang ada dengan
memasarkan produk-produk industri masyarakat maupun hasil pertanian.
6. Merencanakan kerjasama dengan berbagai pihak untuk mengoptimalkan
kegiatan jasa-jasa lainnya.
7. Pengelolaan Air Bersih;
8. Mengupayakan pengelolaan pasar desa dengan mengedepankan
pertumbuhanusaha produksi masyarakat serta sebagai wadah dalam pemasaran
usaha produksi masyarakat;
9. Merintis usaha-usaha lain untuk peningkatan potensi desa dengan
memanfaatkan SDM dan SDA yang tersedia.
Pendirian Badan Usaha Milik Desa (BUMDesa) dimaksudkan sebagai
upaya menampung seluruh kegiatan di bidang ekonomi dan atau pelayanan umum
yang dikelola oleh desa, dengan tujuan untuk meningkatkan perekonomian desa,
mengoptimalkan pengelolaan aset desa, menciptakan lapangan kerja, peluang
pasar, meningkatkan kesejahteraan masyarakat serta sebagi sumber pendapatan
asli desa (PADesa). Dalam hal pengelolaan usaha, BUMDesa Bogoran
mengambil langkah dengan memberikan kepercayaan kepada unit usaha untuk
mengelola unit usahanya sendiri. Pengawasan terhadap unit usaha dilakukan
setiap saat dengan menyampaikan hasil pengelolaannya tiap akhir bulan kepada
direktur utama. Direktur utama merekap hasil laporan dari unit-unit usaha untuk
disampaikan kepada komisaris pada awal bulan berikutnya sebelum tanggal 5
23
(lima). Setiap pencairan pinjaman harus mengetahui direktur utama dan
komisaris. Hal ini diharapkan transparansi terwujud serta meminimalisir adanya
pengajuan nasabah yang sama.
Tabel 3.1
Neraca
BADAN USAHA MILIK DESA BOGORAN
NERACA
Untuk periode yang Berakhir tanggal 31 Desember 2019
AKTIVA PASIVA
Aktiva lancar
Kas Rp 13.569.300,00
Piutang Usaha Rp137.200.000,00
Piutang Jatuh Tempo Rp 37.100.000,00
Piutang Lain Rp -
Bank Rp -
Klaim Asuransi Rp -
Total Aktiva LancarRp187.869.300,00
Aktiva tetap
Mesin Ketik Rp -
Gedung Rp -
Meja kursi Rp -
Komputer Rp -
-
-
Total aktiva tetap Rp -
Utang
Utang Administrasi Rp 1.723.350,00
Utang Lain Rp -
Utang pihak ketiga Rp -
Utang usaha Rp -
Alokasi Operasional Rp 111.750,00
Alokasi Operasional Rp 1.631.250,00
Alokasi Kas Desa Rp 4.289.250,00
Alokasi peng. SDM Rp 14.400,00
Alokasi dana sosial Rp 1.701.425,00
Alokasi dana cadangan Rp 1.051.425,00
Total Utang Rp 10.522.850,00
Modal
B. Pemkab Tgalek Rp126.694.000,00
Modal penyertn desa Rp 20.561.200,00
Modal penyertn penglola Rp -
Alokasi pemupukan Rp30.091.250,00
Total Modal Rp 177.346.450,00
Jumlah Aktiva Rp 187.869.300,00 Jumlah Aktiva Rp 187.869.300,00
Dalam strategi mengelola keuangan sudah berjalan dengan lancar
walaupun itu hanya dalam segi unit usaha simpan pinjam saja. Untuk strategi
24
dalam meningkatkan pendapatan melalui pengelolaan potensi desa yang ada kini
mulai dirintis dan mulai berjalan yaitu dari sektor wisata jurug mangir atau wisata
kedung panas yang ada di dusun Branjang desa Bogoran. Jurug mangir
merupakan air terjun aliran sungai yang menjulang dari arah desa Ngadimulyo ke
desa Bogoran yang sekarang menjadi ikon wisata desa Bogoran. Dalam
pengelolaan dan pengembangan sektor wisata baru ini pemerintah desa Bogoram
menjulurkan dananya melalui BUMDesa untuk dikelola dan dikembangkan demi
kemajuan dan perkembangan desa Bogoran.
Desa Bogoran yang memiliki 3 dusun tersebar di wilayah desa Bogoran
yang merupakan salah satu desa yang termasuk dalam desa wilayah generasi
sehat dan cerdas. Badan Usaha Milik desa Bogoran termasuk lembaga yang
berjalan dan berkembang di wilayah kecamatan Kampak. Strategi peningkatan
potensi desa yang kini diharapkan bisa menjadi salah satu daya pertambahan
profit usaha perekonomian desa sampai jangka panjang akan menambah
kemakmuran masyarakat disekitar wilayah sektor wisata air terjun Mangir desa
Bogoran.
Strategi peningkatan potensi desa Bogoran dengan pengelolaan sektor
wisata alam kedung panas yang berada di RT 20 RW 11 dukuh guli, dusun
branjang, desa Bogoran. Yang terletak bersembunyi dibalik perbukitan dengan
kawasan hutan yang masih sangat asri. Serta medan jalan yang masih sangat jauh
dari jalan raya untuk menempuh wisata alam kedung panas ini bisa berjalan kaki
sejauh 1 km dari tempat parkir. Untuk saat ini akibat adanya publikasi yang
sangat pesat mulai ada tamu wisatawan dari berbagai daerah sekitar untuk melihat
pemandangan yang sejuk di sekitar wisata alam kedung panas.
25
BAB IV
PENUTUP
A. Kesimpulan
BUMDesa Bogoran adalah Lembaga Usaha Desa yang sah dengan
modal sebagian atau seluruhnya milik pemerintah desa yang dipisahkan,
dikelola untuk kegiatan perekonomian dengan tujuan untuk kesejahteraan
masyarakat. Bogoran saat ini melaksanakan kegiatan ekonomi melalui unit
usahanya, yaitu Jasa Perkreditan Bantuan Modal Pemerintah Kabupaten
Trenggalek.
Managemen pengelolaan dan pengembangan BUMDesa, yaitu:
Menyelesaikan permasalahan yang muncul, khususnya timbulnya tunggakan
pinjaman pada Jasa Perkreditan bantuan dari Pemerintah Kabupaten
Trenggalek, Melalui verifikasi yang ketat terhadap calon peminjam serta
berupaya semaksimal mungkin mengatasi kemacetan dengan pendekatan
komunikasi sebaik-baiknya, Untuk memperkuat kelembagaan saat ini sedang
memproses Perijinan/Badan Hukum terhadap unit-unit yang ada dan lain
sebagainya.
Strategi peningkatan potensi desa Bogoran yaitu dengan pengelolaan
sektor wisata alam kedung panas yang berada di RT 20 RW 11 dukuh guli,
dusun branjang, desa Bogoran. Yang terletak bersembunyi dibalik perbukitan
dengan kawasan hutan yang masih sangat asri. Dengan pengelolaan dan
perkembangan potensi desa ini bisa meningkat produktifitas desa.
B. Saran
1. Untuk Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam Sebagai Pengelola Praktik
Melakukan Kerjasama dengan baik kepada pihak Lembaga yang akan
digunakan PPL dan membantu memenuhi persuratan atau perijinan supaya
nantinya program PPL di lembaga tersebut berjalan dengan lancar
mengingat kegiatan PPL sekarang merupakan kegiatan dari rumah.
2. Untuk Instansi/ Lembaga
Sebagai bentuk kepedulian lembaga perekonomian terhadap generasi muda
serta menunjukkan keterbukaan lembaga kepada masyarakat. untuk
menjalin hubungan kerjasama antara pihak lembaga dengan Insitut Agama
26
Islam Negeri (IAIN) Tulungagung khususnya Fakultas Ekonomi dan Bisnis
Islam, Sebagai sarana untuk memberikan pertimbangan dalam menentukan
karakter tenaga kerja yang dibutuhkan oleh lembaga, dilihat dari segi
sumber daya manusia yang diasilkan oleh Perguruan Tinggi.
3. Untuk Mahasiswa sebagai peserta PPL
Dengan adanya program praktik pengalaman lapangan dapat dimanfaatkan
sebagai pembelajaran untuk menjadi seorang tenaga kerja yang profesional
sebelum terjun ke dunia kerja yang sesungguhnya.
27
DAFTAR PUSTAKA
Agus Arijanto. 2012. Etika Bisnis bagi Pelaku Bisnis, Jakarta: PT Raja Gafindo Persada
Burhannuddin Yusuf. 2015.Manajemen Sumber Daya Manusia di Lembaga Keuangan
Syariah, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada
David. 2011. Strategi Bisnis konvensional, Bandung: Alfabeta
Faisal Afif. 1984. Strategi Menurut Para Ahli, Bandung : Angkasa
Haiman dalam M. Manulang. 1990Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Galia Indonesia
Hidayat, Akhmad Bagus dan Eva Hany Fanida. 2016. Strategi Pengelolaan Badan Usaha
Milik Desa (BUMDEs) dalam Upaya Pengembangan BUMDesa Surya Sejahtera Desa
Kedungturi Kecamatan Taman Kabupaten Sidoarjo. Jurnal Ilmu Administrasi Negara.
Vol. 4 nomor 9.
Kasmir. 1997. Manajemen Keuangan, Yogyakarta:BPFE
M. Manulang. 1990.Dasar-Dasar Manajemen, Jakarta: Galia Indonesia
Mudrajad Kuncoro. 2006.Strategi Bagaimana Meraih Keunggulan Kompetitif, Jakarta:
Erlangga
Purnomo. 2004. Perencanaan, perancangan dan Fasilitasi. Yogyakarta: Graha Ilmu
Ramadana, Coristya Berlian, Heru Ribawanto. 2013. Keberadaan Badan Usaha Milik Desa
(BUMDES) Sebagai Penguatan Ekonomi Desa (Studi di Desa Landungsari, Kecamatan
Dau, Kabupaten Malang)dan Suwondo. Jurnal Administrasi Publik. Vol. 1 No. 6. Hal
1068-1076
28
Suad Husnan dan Enny Pudjiastuti. 2002.Dasar-Dasar Manajemen Keuangan, Yogyakarta:
AKADEMI MANAJEMEN PERUSAHAAN YKPN
Wheelen. 2018.Strategi Management perusahaan. Jakarta: PT Raja Grafindo
29
LAMPIRAN
30
BERITA ACARA HARIAN
PPL JURUSAN MANAJEMEN KEUANGAN SYARIAH
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM IAIN TULUNGAGUNG
GELOMBANG II TAHUN 2020
Pada tanggal 01 Sampai tanggal 31 bulan Agustus Tahun 2020, bertempat di
Lembaga BUMDesa “Arta Lestari” Bogoran, telah dilaksanakan PPL Jurusan Manajemen
Keuangan Syariah Fakultas Ekonomi dan Bisnis Islam IAIN Tulungagung gelombang II
Tahun2020 oleh mahasiswa dengan identitas sebagai berikut :
Nama : Anis Watur Rofiah
NIM : 12406173041
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
No Hari/Tanggal Pukul Kegiatan
1. Sabtu, 1 Agustus 2020 09.00 Pengenalan kepada semua anggota pengurus
BUMDesa Bogoran membahas tentang kegiatan
harian BUMDes
2. Minggu, 2 Agustus 2020 09.20 Mencatat kegiatan harian BUMDes serta
menggali informasi kepada lembaga
permusyawaratan desa atau BPD, berbicara
mengenai kegiatan BUMDesa
3. Senin, 3 Agustus 2020 08.30 Observasi ke kantor desa bertemu dengan
Direktur administrasi dan keuangan yang
membahas tentang profil BUMDesa
4. Selasa, 4 Agustus 2020 09.30 Menghubungi komisaris atau penasihat yaitu
bapak kepala desa yang membahas tentang
seberapa jauh perkembangan BUMDesa saat ini
5. Rabu, 5 Agustus 2020 08.00 Menulis laporan terkait dengan profil lembaga
BUMDesa Bogoran
6. Kamis, 6 Agustus 2020 09.00 Menghadiri acara desa yaitu musyawarah intern
bersama BPD dan perangkat Desa mengenai
perkembangan BUMDesa serta membahas
tentang rencana perdes BUMDesa Bogoran
31
7. Jumat, 7 Agustus 2020 08.00 Terjun kelapangan dengan semua anggota
BUMDesa dengan mencatat kredit simpan pinjam
dari nasabah
8. Sabtu, 8 Agustus 2020 10.00 Survei beberapa potensi desa bersama bapak
kepala dusun mengenai potensi desa yang bisa
dikembangkan oleh BUMDesa
9. Minggu, 9 Agustus 2020 09.00 Mencatat serta mengerjakan laporan harian dan
laporan PPL mengenai lembaga serta profil desa
10. Senin, 10 Agustus 2020 10.00 Meriview serta meresum webinar tentang
pendalaman materi PPL dengan 2 narasumber
yaitu bapak Muhaimin DPMP Tulungagung dan
bapak Abdul Aziz
11. Selasa, 11 Agustus 2020 09.00 Kunjungan wawancara ke lembaga BPD dan
LPM membahas tentang metode pengelolaan
BUMDesa dipandangan masyarakat
12. Rabu, 12 Agustus 2020 13.00 Survei lokasi PDAM bersama bapak kepala
dusun Branjang yang menjelaskan bahwa sumber
air yang secepatnya bisa dijadikan potensi desa
penambah pendapatan asli desa melalui
BUMDesa
13. Kamis, 13 Agustus 2020 12.00 Kunjungan ke gedung BUMDesa bersama ibu
direktur pemasaran membahas tentang struktur
kepengurusan BUMDesa
14. Jumat, 14 Agustus 2020 08.00 Melakukan kegiatan harian BUMDesa yaitu
menerima dan mencatat kredit bulanan nasabah
kepada BUMDesa
15. Sabtu, 15 Agustus 2020 12.00 Mengerjakan laporan PPL mengenai struktur
kepengurusan BUMDesa Arta Lestari Bogoran
16. Minggu, 16 Agustus 2020 10.00 Survei lokasi pembangunan gedung usaha kios
BUMDesa bersama lembaga BPD kios ini bisa di
jadikan tempat pemasaran produk usaha yang
dihasilkan desa
17. Senin, 17 Agustus 2020 08.00 Mengikuti acara upacara bendera hari
32
kemerdekaan Indonesia bersama perangkat desa
dan pengurus BUMDesa Bogoran
18. Selasa, 18 Agustus 2020 09.00 Kujungan ke industri umkm di desa Bogoran
bersama ibu PKK membahas tentang mengajak
umkm desa bogoran untuk ikut mempromosikan
produknya di pasar desa yang secepatnya akan
direalisasikan
19. Rabu, 19 Agustus 2020 09.30 Mengajukan surat ijin kegiatan kepada
pemerintah desa Bogoran untuk memperingati
tahun baru islam dan memperingati hari
kemerdekaan
20. Kamis, 20 Agustus 2020 10.00 Melakukan wawancara kepada direktur
pemasaran membahas tentang prosedur
pemasaran dan data warga desa yang ikut
berpartisipasi kredit simpan pinjam
21. Jumat, 21 Agustus 2020 08.00 Melakukan kegiatan harian BUMDesa yaitu
menerima dan mencatat kredit bulanan nasabah
kepada BUMDesa
22. Sabtu, 22 Agustus 2020 10.00 Mencatat dan mengerjakan laporan kegiatan dari
hasil waancara bersama pengurus BUMDesa
23. Minggu, 23 Agustus 2020 09.00 Mengerjakan laporan berita acara harian PPL
24. Senin, 24 Agustus 2020 10.00 Melakukan wawancara kepada direktur
administrasi dan keuangan mengenai biaya
operasional BUMDesa Bogoran
25. Selasa, 25 Agustus 2020 09.00 Mengikuti acara peresmian Kampung tangguh di
kantor desa Bogoran yang dihadiri oleh Bupati
Trenggalek, Polres Trenggalek serta Dandim
Trenggalek. Dalam acara tersebut saya
ditugaskan dipintu gerbang masuk protokol
kesehatan pengecekan suhu tubuh
26. Rabu, 26 Agustus 2020 13.00 Berpartisipasi dalam kegiatan wajib BPD
bersama pemerintah desa mengenai pembuatan
perdes BUMDesa bogoran yang baru
33
27. Kamis, 27 Agustus 2020 08.00 Melakukan kegiatan harian BUMDesa yaitu
menerima dan mencatat kredit bulanan nasabah
kepada BUMDesa
28. Jumat, 28 Agustus 2020 10.00 Membantu kegiatan pemerintah desa mengenai
sosialisasi peningkatan SDM desa Bogoran
29. Sabtu, 29 Agustus 2020 08.30 Mengerjakan laporan kegiatan berita acara
sosialisasi di desa Bogoran
30. Minggu, 30 Agustus 2020 09.30 Mengerjakan laporan PPL dan berita acara harian
31. Senin, 31 Agustus 2020 09.00 Melakukan kegiatan harian BUMDesa yaitu
menerima dan mencatat kredit bulanan nasabah
kepada BUMDesa dan melakukan dokumentasi
31 Agustus 2020
Anis Watur Rofiah
NIM.12406173041
34
BERITA ACARA KONSULTASI
Nama : Anis Watur Rofiah
NIM : 12406173041
Jurusan : Manajemen Keuangan Syariah
DPL : Hj. Amalia Nuril Hidayati, M.Sy.
Tempat PPL : BUMDES Arta Lestari Desa Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek
Judul Laporan : Strategi Manajemen Keuangan Pada Badan Usaha Milik Desa Arta Lestari Desa
Bogoran Kecamatan Kampak Kabupaten Trenggalek
No Hal Yang dikonsultasikan Catatan DPL Paraf
1. Judul Laporan Praktek Pengalaman
Lapangan
a. Penggunaan kata BUMDES
tidak boleh disingkat
b. Nama desa, kecamatan, dan
kabupaten harus ditulis dijudul
2. Teknik penulisan laporan PPL
mengenai profil lembaga
Teknik penulisan laporan PPL ada di
website FEBI IAIN Tulungagung dan
untuk profil lembaga yang dicatat
ialah profil lembaga BMDES desa itu
sendiri misal ada di BUMDES
3. Pengumpulan laporan PPL Pengumpulan laporan PPL sekitar 1
minggu setelah penutupan PPL
4. Tanda tangan DPL Pencatatan tanda tangan DPL pada
lembar persetujuan dan berita acara
konsultasi dilakukan online
Tulungagung, 31 Agustus 2020
Hj. Amalia Nuril Hidayati, M.Sy.
35
Dokumentasi
36