laporan praktikum ekologi new
DESCRIPTION
menjelaskan tentang alat-alat ekologi dan ungsi penggunaannyaTRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM EKOLOGI
PENGENALAN ALAT-ALAT EKOLOGI
Disusun Oleh:
Nama : Aulia Nuanza Alam
NIM : 4411412055
Rombel : 2
FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2014
PENGENALAN ALAT-ALAT EKOLOGI
A. Tujuan
1. Untuk mengenal alat-alat yang berhubungan dengan ekologi
2. Untuk mengetahui fungsi dari masing-masing alat tersebut.
B. Alat-alat
1. Thernohygrometer
2. Soil tester
3. Lux meter
4. Altimeter
5. Anemometer digital
6. Refraktometer
7. Salimnometer
8. Secchi disk
9. Eikcment grap
10. Plankton net
11. Jala surber
C. Cara kerja
1. Mengelompok sesuai dengan kelompok yang sudah dibentuk
2. Memperhatikan apa saja alat yang dijelaskan didepan mulai dari cara kerja alat,
fungsinya serta bagian-bagian dari alat
3. Mencatat semua yang di jelaskan
4. Turun ke kebun biologi untuk mempraktikkan cara menggunakan beberapa alat
yang telah ditentukan
5. Mencatat semua hasil pengamatan dari alat-slst ysng telah digunakan
D. Landasan teori
Salah satu pokok bahasan dalam ekologi adalah masalah populasi dan
komunitas yang di dalamnya membahas pH, struktur, dinamika dan interaksi
populasi. Untuk membuat deskripsi dan mengungkapkan informasi yang
penting tentang suatu komunitas yang dikaji, maka harus dilakukan analisis
vegetasi.
Dalam ekologi tumbuhan dikenal struktur vegetasi atau struktur komunitas.
Berbicara tentang struktur vegetasi ada lima struktur vegetasi dari level atas ke
bawah, yaitu:
1. Fisiologi
2. Struktur biomas
3. Struktur lifeform
4. Struktur floristic = komposisi species
5. Struktur tegakan
Ekologi berasal dari bahasa yunani “ OIKOS “ yang berarti rumah
tangga dan “ LOGOS “ yang berarti ilmu. Menurut Odum (1971) menulis ekologi
sebagai suatu kajian makhluk ditempat hidupnya. Selanjutnya dituliskan bahwa
ekologi seperti diartikan dalam kamus Webster’s Unabriged Dictionary sebagai
totalitas atau pola hubungan antara makhluk dan lingkungan mereka. Krebs (1978)
menuliskan bahwa Ernest Haeckel pad tahun 1869 memberi tarif ekologi sebagai
suatu hubungan keseluruhan antara makhluk hidup, dalam hal ini hewan dengan
lingkungan organik dan anorganik.
Synekologi adalah kajian komunitas, dan aetokologi adalah kajian
spesies. Begon (1986) menuliskan bahwa pengaruh berbagai suhu terhadap hewan
eksoterm mengikuti suatu pola yang tipikal, walaupun ada perbedaan dari spesies ke
spesies yang lain. Pada intinya ada 3 kisaran suhu yang menarik perhatian adalah:
suhu rendah berbahaya, suhu tinggi berbahaya, dan suhu diantara suhu rendah
berbahaya dan suhu tinggi berbahaya. Suatu kondisi diberi tarif sebagai suatu faktor
lingkungan abiotik yang berbeda dalam ruang dan waktu, dan terhadap kondisi ini
makhluk memberi tanggapan secara berbeda-beda. Contohnya meliputi suhu, lengas
nisbi, pH, salinitas, kecepatan arus air dan sungai serta kadar pencemar. Kendeigh
(1980) menyebutkan bahwa semua makhluk hewan memberi reaksi terhadap habitat
dengan cara mereka masing-masing dan bilamana makhluk tersebut dalam cacah
yang banyak maka reaksi tersebut akan menghasilkan pengaruh yang nyata.
Air dikondisikan secara homotipik bilamana perubahan dihasilkan
sebelumnya oleh individu yang sama spesies dengan spesies yang sedang dikaji dan
air dikondisikan secara heterotipik bila perubahan dihasilkan oleh spesies yang
berbeda. Miller (1982) menulis bahwa sumber daya adalah semua saja yang
diperlukan oleh makhluk atau kelompok makhluk, jadi sumber daya adalah sesuatu
yang berguna.
E. Hasil pengamatan
Thermohygrometer analog
Tempat : Penggunaan kebun biologi
Waktu : 16.45
1. Kelembapan : 80%
2. Suhu : 28 ºC
Soil Tester
Tempat : Penggunaan kebun biologi
Waktu : 16.55
1. Kelembapan : 10%
2. pH : 7
Lux meter
Tempat : Penggunaan kebun biologi
Waktu : 16.55
Intensitas cahaya : 171 FC atau 1870 lux
F. Pembahasan
Thermohygrometer analog
a. Fungsi alat
Fungsi dari alat ini adalah untuk mengukur suatu kelembapan dan suhu udara
b. Cara kerja
1. Tentukan dimana tempat yang akan di ukur kelembapan dan suhu udaranya,
2. Letakkkan alat tersebut di tempat yang menggantung (digantungkan)
3. Tunggu ± 5 menit
4. Setelah 5 menit perhatikan jarumnya yang ditunjukkan oleh jarum skalanya, (
pada alat ini skala yang kecil menunjukkan kelembapan yang di ukur dan skala
yang besar menunjukkan kelembapan yang di ukur).
Soil Tester
a. Fungsi alat
Alat ini berfungsi untuk mengukur kelembapan dan pH tanah
b. Cara kerja
1. Tentukan dimana tanah yang akan diukur seberapa besar kelembapan dan pH-
nya
2. Pastikan pada bagian sensor alatnya sudah bersih, danjika belum bersih
dinersihkan dengan tisu yang dibasahi air bersih
3. Tancapkan alat tersebut hingga sensornya terpendam,
4. Tunggu ± 3-5 menit
5. Perhatikan skala yang ditunjukkan, ( skala yang berwarna merah menunjukkan
pH yang di ukur dan skala yang berwarna hijau menunjukkan kelembapannya)
Lux meter
a. Fungsi alat
Alat ini digunakan untuk mengukur seberapa besar intensitas cahaya
b. Cara kerja
1. Tentukan dimana tempat yang akan diukur intensitas cahayanya
2. Pilih satuan yang akan di pakai pada alat tersebut
3. Biarkan beberapa saat, dan perhatikan nilai yang muncul ( karena inensitas
cahaya selalu nberubah-ubah, maka nilai yang di ambil adalah angka yang sering
muncul).
Altimeter
a. Fungsi alat
Alat ini berfungsi untuk mengukur ketinggian tempat dengan prinsip kerja
tekanan udara (barometric) yaitu setiap ketinggian memiliki lapisan udara dan
tekanan udara yang berbeda-beda.
b. Cara kerja
1. Kita terlebih dahulu harus mengkalibrasi alat dengan membawa alat tersebut
ke laut (ketinggian 0m di atas air laut)
2. Setelah itu menentukan dimana tempat yang akan diukur ketinggian dan
tekanan udaranya
3. Kita hanya tinggal membawa alat tersebut ke tempat tujuan dan perhatikan
skalanya. (skala terluar menunjukkan ketinggian tempat yang di ukur
sedangkan skala yang di dalam menunjukkan tekanan udara yang di ukur).
Anemometer digital
a. Fungsi alat
Alat yang digunakan untuk mengukur arah dan kecepatan angin
b. Cara kerja
1. Pilih tombol ON
2. Tentukan satuan kecepatan angina yang ingin dipakai (knot, m/s atau km/s)
3. Mengarahkan sensor ketempat yang akan di ukur kecepatan anginnya (pada
alat yang kita gunakan yang ada titik kuningnya harus berlawanan arah angina
4. Catat angka terndah dan tertinggi dari kecepatan angin
Refrakometer
a. Fungsi alat
Alat yang dipakai untuk mengukur salinitas air atau konsentrasi cairan solusi
berdasarkan indeks biasnya.
b. Cara kerja
1. Cek hand refraktometer dengan cara meneropong. Warna skala akan terlihat
biru penuh.
2. Kalibrasi dengan satu tetes akuades hingga menunjukkan titik “0”
3. Lap tetesan akuadesnya dang anti dengan larutan yang akan di ukur salinitas
airnya.
4. Melihat batas air pada teropong dan perhatikan skala yang dicapai.
Salinometer
a. Fungsi alat
Alat yang dipaki untuk mengukur salinitas dengan cara mengukur kepadatan dari
air yang akan dihitung salinitasnya
b. Cara kerja
1. Mengambil gelas ukur yang panjang,
2. Mengisi dengan air sampel yang akan diukur salinitasnya
3. Salinitas akan terbaca pada skalanya
Secchi disk
a. Fungsi alat
Alat ini dipakai untuk mengukur tingkat penetrasi cahaya yang masuk ke dalam
perairan.
b. Cara kerja
1. Secchi disk dimasukkan kedalam perairan hingga keping secchi disk tidak
terlihat lagi,
2. Beri tanda batas pada tali yang di permukaan air setelah bagian secchi disk
yang berwarna putih tidak terlihat,
3. Angkat perlahan dan ukur panjang tali yang telah di beri tanda tadi.
Eickment grap
a. Fungsi alat
Alat yang digunakan untuk mengambil sediment dasar atau bentos di perairan
yang dalam dan berlumpur (danau, rawa dan sungai)
b. Cara kerja
1. Sebelum menurunkan alat ke dasar perairan, pastikan semua bagian sudah
terangkai
2. Setelah semua benar-benar terangkai dengan baik, turunkan alat dengan
mengulur tali hingga alat mencapai kedasar perairan.
3. Setelah mencapai dasar, lepas realesenya (beban), maka dengan otomatis
cangkul box akan menutup.
4. Setelah cangkul box menutup angkat talinya maka bentos akan tebawa di
dalam box alat ini.
Planton net
a. Fungsi alat
Alat yang digunakan untuk mengambil populasi suatu plankton pada suatu
perairan
b. Cara kerja
1. Plankton net dimasukkan ke dalam air
2. Menunggu beberapa saat agar plankton yang ada di perairan masuk
c. Mengangkat plankton net setelah plankton masuk kedalam tabung yang ada di
bawah jarring.
Jala surber
a. Fungsi alat
Untuk mengambil sampel bentos diperairan dangkal yang berarus kuat dan dasar
perairan yang berpasir halus (sedikit berlumpur).
b. Cara kerja
1. Menentukan tempat yang akn diambil bentosnya,
2. Meletakkan jala tersebut dengan bagian mulut jala melawan arus aliran air,
3. Daerah yang dibatasi oleh alat ini dibersihkan (diaduk) sehingga benthos yang
melekat pada dasar perairan dapat hanyut dan tertangkap oleh jala.
4. Jika ada batu yang tedapat di dalam kotak, maka harus disikat juga memakai
sikat gigi di atas baki yang berisi air agar bentos yang melekat di batu dapat
pindah di baki.
Gambar dan bagian-bagian alat:
Skala kelembapan
Jarum penunjuk
Jarum penunjuk
Skala suhu
Skala pH
Jarum penunjuk
Sensor alat
Skala kelembapan
Thernohygrometer
Soil tester
Lux meter
Lux meter digital
Tombol alat
Layar digital
Sensor alat
A
n
e
m
o
m
e
t
e
r
d
i
g
it
a
l
Lux meter digital
skala alat
Jarum penunjuk
Pengatur satuan
Skala ketinggian
Skala tekanan udara
Jarum penunjuk
Altimeter
Anemometer digital
Sensor kipas
Tombol pilihan satuan
Layar digital
Angka Skala
tali
Kepingan secchi disk
Cangkul box
tali
beban
Box bentos yang terambil
Pengunci cangkul box
Refraktometer
Teropong penampil skala
Tempat sampel
Salimnometer
Secchi disk
Eikcment grap
G. Kesimpulan
Berdasarkan hasil dan penjelasan diatas, maka dapat disimpulkan bahwa dalam
masalah ekologi yang ada kita dapat menganalisa keadaan dan situasi sekitar dengan
alat-alat sebagai berikut:
1. Thernohygrometer
2. Soil tester
3. Lux meter
4. Altimeter
5. Anemometer digital
6. Refraktometer
7. Salimnometer
8. Secchi disk
9. Eikcment grap
10. Plankton net
11. Jala surber
Alat-alat diatas mempunyai fungsi dan kegunaan masing-masing. Dengan adanya
alat-alat tersebut maka akan mempermudah untuk menganalisa keadaan populasi,
ekosistem maupun komunitas yang ada.
H. Daftar pustaka
Anonym. 2009. Dasar-Dasar Ekologi. Laboratorium Biologi PMIPA FKIP UNLAM
Banjarmasin
Jala plankton
Botol
Jala
Pengeplot
Plankton net
Jala surber