laporan praktikum fister upload
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUMFISIOLOGI TERNAK DASAR
PREPARAT DARAH NATIF, WAKTU KOAGULASI, WAKTU PENDARAHAN DAN
TEKANAN OSMOTIK
Oleh
WIDIASTUTID1B4 11 010
JURUSAN PETERNAKAN
FAKULTAS PETERNAKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2012
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Allah SWT karena atas karunia-Nya lah yang telah
memberikan kekuatan, kesehatan dan lindungan dari hal-hal yang buruk sehingga
penyusunan Laporan Praktikum Fisiologi Ternak ini dapat terselesaikan.
Laporan praktikum dengan judul “Preparat Darah Natif, Waktu Koagulasi,
Waktu Pendarahan Dan Tekanan Osmotik” ini disusun sebagai hasil dari
praktikum yang telah dilaksanakan sebelumnya dan nantinya akan menjadi salah
satu penilaian oleh dosen pengajar serta bahan belajar untuk para mahasiswa lain.
Penyusun laporan praktikum ini menyadri bahwa masih ada kesalahan-
kesalahan dalam penyusunan laporan praktikum ini, oleh karena itu kritik dan
saran yang membangun sangat diperlukan untuk kesempurnaan laporan-laporan
selanjutnnya.
Kendari, Mei 2012
Penyusun
DAFTAR ISI
Hal.
Halaman Judul ......................................................................................... I
Kata Pengantar ........................................................................................ ii
Daftar Isi ................................................................................................... iii
I. Pendahuluan...................................................................................... 1
A. Latar Belakang .............................................................................. 1
B. Tujuan dan Manfaat ...................................................................... 2
II. Tinjauan Pustaka .............................................................................. 3
III. Metodologi Praktikum ..................................................................... 7
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan ................................................. 7
B. Alat dan Bahan ............................................................................. 7
C. Prosedur Kerja .............................................................................. 9
IV. Hasil dan Pembahasan ..................................................................... 10
V. Penutup ............................................................................................. 13
A. Kesimpulan..................................................................................... 13
B. Saran .............................................................................................. 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN-LAMPIRAN
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Darah merupakan jaringan yang berbentuk cairan yang mengalir ke
seluruh tubuh melalui vena dan arteri yang memasok oksigen, dan bahan makanan
ke seluruh jaringan tubuh serta mengambil karbondioksida dan sisa metabolisme
dari jaringan. Darah memiliki dua komponen penyusun yaitu plasma dan sel
darah. Plasma darah merupakan bagian dari komponen darah yang berwarna
kekuning-kuningan yang jumlahnya sekitar 60% dari volume darah, sedangkan sel
darah adalah komponen selluler dari darah termasuk sel darah merah (eritrosit),
sel darah putih (leukosit) dan keping-keping darah (trombosit).
Volume darah di dalam tubuh sekitar sepertiga belas berat badan orang
sehat, atau kurang lebih 4 – 5 liter. Bila cairan darah terlalu banyak atau terlalu
sedikit, maka tubuh sendiri akan mengatur sekresi melalui keringat dan kencing
atau urine sehingga kadar larutan dalam darah tetap dan tekanan osmosis dalam
darahpun juga tetap. Darah mempunyai bebarapa fungsi yang penting untuk
tubuh. Darah mengangkut zat-zat makanan dari alat pencernaan ke jaringan tubuh,
hasil limbah metbolisme dari jaringan tubuh ke ginjal, dan hormon dari kelenjar
endokrin ke target organ tubuh.
Fungsi utama dari darah adalah sebagai media transport yaitu mengangkut
oksigen ke jaringan dan mengembalikan karbondioksida dari jaringan ke paru-
paru, untuk mencapai gas ini sel darah mengandung protein khusus yaitu
hemoglobin karena sewtiap sel darah merah mengandung sekitar 640 juta molekul
hemoglobulin, selain itu darah juga berfungsi sebagai regulasi dan pertahanan
tubuh, yaitu mencegah dari pendarahan dan pertahanan tubuh dari penyakit. Atas
dasar inilah dilakukan praktikum mengenai darah I untuk mengetahui bentuk dan
sifat-sifat darah diantaranya preparat darah natif, waktu koagulasi dan pendarahan,
serta laju endap darah.
Berdasarkan uraian diatas maka dianggap perlu dilakukan praktikum
mengenai fisiologi tubuh seperti preparat darah natif, penentuan waktu koagulasi,
penentuan waktu pendarahan dan tekanan osmotik darah.
Demikian hal-hal yang melatar belakangi pelaksanaan praktikum fisiologi
tubuh seperti preparat darah natif, penentuan waktu koagulasi, penentuan waktu
pendarahan dan tekanan osmotik.
B. Tujuan dan Manfaat
Tujuan yang ingin dicapai dari pelaksanaan praktikum ini adalah sebagai
berikut :
a. Untuk mengetahui bentuk-bentuk sel darah dan keping-keping darah
(trombosit)
b. Untuk mengatahui lama waktu keluarnya darah pertama sampai
terbentuknya benang-benang fibrin
c. Untuk mengetahui lama waktu darah berhenti keluar
d. Untuk mengetahui hal-hal yang terjadi jika darah dicampur dengan larutan
kimia.
Manfaat yang dapat diperoleh dari pelaksanaan praktikum ini dapat
menjadi sumber bacaan mengenai proses fisiologis dalam tubuh seperti preparat
darah natif, waktu pendarahan, waktu koagulasi darah, dan tekanan osmotik
darah.
II. TINJAUAN PUSTAKA
A. Darah
Darah memiliki dua komponen penyusun yaitu plasma dan sel darah.
Plasma darah merupakan bagian dari komponen darah yang berwarna kekuning-
kuningan yang jumlahnya sekitar 60% dari volume darah, sedangkan sel darah
adalah komponen selluler dari darah termasuk sel darah merah (eritrosit), sel
darah putih (Leukosit) dan keping-keping darah (trombosit). Darah merupakan
jaringan yang berbentuk cairan yang mengalir ke seluruh tubuh melalui vena dan
arteri yang memasok oksigen, dan bahan makanan ke seluruh jaringan tubuh serta
mengambil karbondioksida dan sisa metabolisme dari jaringan (Anonim, 2009),
dalam (Rahman, S. 2009).
Fungsi darah pada tubuh manusia ataupun ternak adalah sebagai alat
pengangkut air dan menyebarkannya ke seluruh tubuh, sebagai alat pengangkut
oksigen dan akan menyebarkannya ke seluruh tubuh, mengangkut hasil oksidasi
untuk dibuang melalui alat ekskresi, mengangkut getah hormone dari kelenjar
bungtu atau endokrin, menjaga suhu temperature tubuh, mencegah infeksi dengan
sel darah putih, antibody, dan sel darah beku, serta mengatur keseimbangan asaam
basa dalam tubuh. darah berfungsi untuk mentransfor asam amino, asam lemak,
mineral, dan bahan-bahan nutrisi lainnya darah juga mentransfor hormone dan
vitamin kesel untuk mengatur proses metabolisme dalam sel. Melalui pertukaran
ion-ion dan molekul pada cairan interstitial, darah membantu mempertahankan pH
dan konsentrasi elktrolit pada cairan interstitial dalam batas-batas yang
dibutuhkan untuk fungsi sel yang normal (Rahman, S. 2009).
Darah terdiri daripada beberapa jenis korpuskula yang membentuk 45%
bagian dari darah. Bagian 55% yang lain berupa cairan kekuningan yang
membentuk medium cairan darah yang disebut plasma darah. Korpuskula darah
terdiri dari:
a. Sel darah merah atau eritrosit (sekitar 99%)
Gambar 1. Sel darah merah
b. Sel darah putih atau leukosit (0,2%)
Gambar 2. Sel darah putih
c. Plasma darah : Pada dasarnya adalah larutan air yang mengandung : albumin,
bahan pembeku darah, immunoglobin (antibodi), hormon, berbagai jenis
protein, berbagai jenis garam (Wikipedia, 2009).
Gambar 3. Plasma darah
Darah merupakan bagian dari tubuh yang jumlahnya 60-80% dari berat
badan, dangan viskositas darah 4,5 kali lebih besar daripada air. Darah merupakan
jaringan yang berbentuk cairan, terdiri dari dua bagian yaitu plasma darah dan sel
darah. Plasma darah meliputi 55% volume darah merupakan substansi nonseluler,
sedangkan 45% dari volume darah meliputi sel darah. Sel darah terdiri dari sel
darah merah, sel darah putih, dan trombosit (Ginzie, G.L. 2009).
B. Koagulasi Darah
Koagulasi darah adalah transformasi darah dari sifat solution menjadi
bentuk gel. Bentukan suatu bekuan di sumbat trombosit akan memperkuat dan
menunjang sumbatan tersebut dapat menutupi lubang di pembuluh. Koagulasi
merupakan mekanisme homeostatik yang difungsikan dalam proses koagulasi
darah. Reaksi dasar koagulasi darah adalah perubahan protein plasma yang larut
(fibrinogen) dari fibrin yang bersifat tidak larut. Proses tersebut memerlukan
pengeluaran 2 pasang peptide 4c dari setiap molekul fibrinogen. Bagian yang
tersisa (fibrin monomer) kemudian akan berpolimerasi rerga-, fibrin monomer
lainnya membentuk fibrin (Kuspriyadani, R. 2011).
Waktu koagulasi normal pada manusia yaitu 15 detik samapai 2 menit dan
berakhir dalam waktu 5 menit. Sedangkan waktu koagulasi pada ternak seperti
sapi 6,5 menit, kambing 2,5 menit, ayam 4,5 menit, kuda 11,5 menit, babi 3,5
menit, domba 2,5 menit dan anjing 2,5 menit (Frandson, 1992) dalam (Rahman,
S. 2009).
Mekanisme koagulasi atau proses koagulasi (penggumpalan darah) terjadi
lewat mekanisme kompleks yang diakhiri dengan pembentukan benang fibrin
(protein dalam plasma darah yang diubah oleh trombin/enzim pembeku darah
dalam proses pembekuan darah). Mekanisme ini terjadi jika ada cedera didalam
maupun dipermukaan tubuh. Kondisi darah mudah menggumpal bisa terjadi
karena faktor keturunan maupun hal lain misalnya akibat infeksi maupun
tingginya antibodi antikardiolipid (ACA) akibat gangguan autonium (Anonim,
2009).
Proses koagulasi darah biasanya juga dipengaruhi oleh beberapa faktor,
seperti : Faktor I yaitu Fibrinogen, Faktor II yaitu Protombin, Faktor III yaitu
Tromboplastin, Faktor IV yaitu Kalsium, Faktor V yaitu labil, Proakselerin, Ac-
globulin dan lain-lain (Rahman, S. 2009).
Gambar 4. Bagan koagulasi darah
C. Waktu Pendarahan
Waktu pendarahan adalah waktu yang dibutuhkan kulit berdarah untuk
berhenti setelah kulit berdarah. Darah dihapus tiap 30 detik atauluka direndam
dalam larutan fisiologis (Sonjaya, 2008) dalam (Rahman, S. 2009). Sedangkan
menurut (Anonim 2009), waktu pendarahan adalah interval waktu mulai
timbulnya tetes darah dari pembuluh darah yang luka sampai darah berhenti
mengalir keluar dari pembuluh darah.
Waktu pendarahan diamati sebagai interval waktu timbulnya tetes darah
dari mulai pembulh darah yang luka sampai darah terhenti mengalir keluar dari
pembuluh darah. Penghentian pendarahan ini disebabkan oleh terbentuknya
agregat pletelat yang menutupi calah pembuluh darah yang rusak (Anonim, 2009).
Waktu pendarahan biasanya dapat juga diartikan sebagai waktu ulai
keluarnya tetesan darah pertama sampai tidak ada lagi noda di kertas saring atau
tissue. Faktor-faktor yang mempengaruhi waktu pendarahan suatu darah yaitu
besar kecilnya luka, suhu, status kesehatan, umur, besarnya tubuh dan aktivitas,
kadar hemaglobin dalam plasma dan kadar globulin dalam darah (Sonjaya, 2008)
dalam (Rahman, S. 2009).
Waktu perdarahan normal antara 1 sampai 3 menit. Apabila melewati dari
10 menit, darah belum berhenti, hentikan percobaan karena tidak ada gunanya
(Rochmat R (2009).
D. Tekanan Osmotik
Tekanan osmotik adalah tekanan yang terbentuk dalam larutan akibat
osmosis saring yang berlangsung dalam larutan tersebut. Semakin besar
konsentrasi zat terlarut, maka semakin besar tekanan osmotiknya. Dengan
demikian, tekanan osmotik adalah suatu ukuran daya tarik larutan terhadap
molekul air (Primadani, R. 2006)
Peristiwa pembesaran molekul pelarut dari pelarut dalam larutan atau dari
larutan lebih encer kelarutan lebih pekat melalui membran semipermiabel. Ketika
terjadi perbedaan hidrostatika maksimum antara suatu larutan dengan pelarutnya
disebut tekanan osmotik (Hoff, 2000) dalam (Primadani, Robby. 2006)
Tekanan osmotik suatu larutan adalah tekanan potensial yang dinyatakan
dalam istilah gaya atau tekanan yang dibutuhkan untuk menghentikan osmosis air
selanjutnya (Anonim, 2009).
Tekanan osmotik suatu larutan bergantung pada jumlah partikel zat
terlarut per volume unit larutan. Dengan demikian, konsentrasi jumlah molar
(jumlahmolekul atau ion dalam larutan) dan bukan persentase konsentrasi dalam
larutan yang menentukan tekanan osmotik potensial larutan (Chairunnissa, M. M..
2011).
Larutan isotonik adalah suatu larutan yang mempunyai konsentrasi zat
terlarut yang sama (tekanan osmotik yang sama) seperti larutan yang lain,
sehingga tidak ada pergerakan air. Larutan hipertonik adalah suatu larutan dengan
konsentrasi zat terlarut lebih tinggi (tekanan osmotik yang lebih tinggi) dari pada
yang lain sehingga air bergerak ke luar sel. Larutan hipotonik adalah suatu larutan
dengan konsentrasi zat terlarut lebih rendah (tekanan osmotik lebih rendah) dari
pada yang lain sehingga air bergerak ke dalam sel (Chairunnissa, M. M.. 2011).
Gambar 5. Larutan Hipertonik, Isotonik dan Hipotonik
III. METODOLOGI PRAKTIKUM
A. Waktu dan Tempat Pelaksanaan
Praktikum ini dilaksanakan pada hari Selasa tanggal 15 Mei 2012 pukul
15.30 – 17.00 WITA, bertempat di Laboratorium Reproduksi Jurusan Peternakan
Fakultas Peternakan Universitas Haluoleo, Kendari.
B. Alat dan Bahan
Alat dan kegunaan pada praktikum preparat darah natif, waktu koagulasi,
waktu pendarahan dan larutan osmotik dapat dilihat pada Tabel dibawah ini.
Tabel 1. Alat dan kegunaan pada praktikum preparat darah natif, waktu koagulasi, waktu pendarahan dan larutan osmotik
Alat Kegunaan
Kaca Penutup Untuk menutup sampel pada kaca objek
Kaca Objek Sebagai tempat sampel untuk diamati
Pipet Tetes Untuk mengambil darah dari jari dan meneteskan ke atas tabung
Jarum Pentul Untuk melukai jari tangan
Mikroskop Untuk melihat sampel darah pada kaca obyek
Penunjuk waktu Sebagai penunjuk waktu
Bahan dan kegunaan pada praktikum preparat darah natif, waktu
koagulasi, waktu pendarahan dan larutan osmotik dapat dilihat pada Tabel
dibawah ini.
Tabel 2. Bahan dan kegunaan pada praktikum preparat darah natif, waktu koagulasi, waktu pendarahan dan larutan osmotik
Bahan Kegunaan
Tissue/Kapas Untuk mengeringkan/membersihkan
Larutan NaCl 0,6 %, 0,9 % , 1,2 % Sebagai pelarut campuran sampel darah
Sampel Darah Sebagai objek yang diamati
Alkohol 70 %Untuk membersihakan permukaan jari dan jarum sebelum melukai jari tangan.
C. Prosedur Kerja
1. Preparat darah natif
a. Meneteskan 1-2 tetes larutan NaCl 0,9 % dan satu tetes darah keatas
kaca objek yang telah dibersihkan terlebih dahulu.
b. Kedua tetesan tersebut lalu dicampur dan ditutup dengan kaca penutup.
c. Sampel tersebut diamati dibawah mikroskop dengan pembesaran 10x.
2. Penentuan waktu koagulasi
a. Meneteskan darah dari ujungjari ke ataskaca objek.
b. Mengaduk darah secara perlahan dengan menggunakan jarum sambil
mengangkat beberapa kali untuk melihat koagulasi terjadi atau benang
fibrin terlihat.
c. Mencatat waktu mulai dari darah diteteskan sampai terjadi koagulasi
atau benang fibrin sudah terlihat.
3. Penentuan waktu pendarahan
a. Mengeluarkan darah dari salah satu ujung jari dengan menggunakan
jarum pentul.
b. Mengusap darah dengan menggunakan kapas/tissue sampai darah
tidakkeluar lagi.
c. Mencatat waktu selama darah mulai keluar sampai tidak keluar lagi.
4. Tekanan osmotik
a. Memberi tanda pada tabung reaksi secara berturut-turut.
b. Memasukkan larutan NaCl 0,6 %, 0,9 % da n 1,2 % kedalam masing-
masing tabung reaksi sesuai tanda yang telah diberi sebelumnya.
c. Setiap tabung ditetesi 1-2 tetes darah dari ujung jari.
d. Mencampur keduan sampel tersebut sampai homogen dengan cara
mengocok secara perlahan dan hati-hati
e. Mengamati larutan tersebut dibawah mikroskop cahaya dengan
pembesaran 10 kali.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Preparat Darah Natif
Keterangan :
1. Eritrosit
2. Leukosit
3. Plasma darah
Gambar 6. Preparat darah natif (Pembesaran 10x)
Pada pengamatan ini, sampel darah yang diamati dibawah mikroskop
dengan pembesaran 10x dan nampak pada sampel tersebut keping sel darah merah
dan sel darah putih yang masih bergerak seperti air mengalir. Hal ini sesuai
dengan Mikrajuddin (2004), yang menyatakan bahwa darah manusi ataupun
hewan terdiri dari dua kompoen penting yaitu sel-sel darah dan plasma darah
(cairan drah). Dimana sel-sel darah itu sendiri terdiri dari sel drah merah dan sel
drah putih serta kepng darah, sedangkan cairan darah terdiri dari cairan darah
(Plasma darah). Lebih lanjut Anonim (2009) dalam (Rahman, S. 2009) yang
menyatakan bahwa susunan darah terdiri dari sel darah merah (eritrosit), sel darah
putih (leukosit), keeping-keping darah (trombosit), dan plasma darah. Pada
praktikum ini ditemukan sel darah putih (leukosit), hal ini dikarenakan cirri-ciri
dan spesifikasi leukosit yang memiliki inti atau nukleus.
B. Waktu Koagulasi
Berdasarkan hasil praktikum pada pengamatan waktu koagulasi mulai
dari darah diteteskan diatas kaca objek sampai muncul benang fibrin
membutuhkan waktu 2 menit 46 detik. Hal ini sesuai dengan Frandson (1992),
bahwa waktu koagulasi normal pada manusia yaitu 15 detik sampai 2 menit dan
berakhir dalam waktu 5 menit. Sedangkan waktu koagulasi pada ternak seperti
sapi 6,5 menit, kambing 2,5 menit, ayam 4,5 menit, kuda 11,5 menit, babi 3,5
menit, domba 2,5 menit dan anjing 2,5 menit.
C. Waktu Pendarahan
Berdasarkan hasil praktikum pada pengamatan penentuan waktu
pendarahan mulai dari darah dikeluarkan dari ujung jari dengan menggunakan
jarum pentul sampai dengan darah berhenti keluar, membutuhkan waktu selama 2
menit 1detik. Hal ini sesuai dengan Rochmat R (2009) bahwa waktu perdarahan
normal antara 1 sampai 3 menit. Apabila melewati dari 10 menit, darah belum
berhenti, hentikan percobaan karena tidak ada gunanya
D. Tekanan osmotik
a. Larutan NaCl 0,6 %
Benang fibrin
Gambar 7. Campuran darah dan larutan NaCl 0,6 %(Pembesaran 10 kali)
Berdasarkan hasil pengamatan pada sampel darah yang dicampur dengan
larutan NaCl 0,6 % didapat hasil seperti Gambar 2 diatas. Pada gambar diatas
terlihat ada benang-benang fibrin yang sangat jelas atau tampak lebih besar.
b. Larutan NaCl 0,9 %
Benang fibrin
Gambar 8. Campuran darah dan larutan NaCl 0,9 % (Pembesaran 10 kali)
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum tekanan osmotik, diperoleh
seperti gambar 3. Pada gambar diatas terlihat benang-benang fibrin yang sudah
tidak terlalu terlihat jelas dan ukurannya mengecil dari sebelumnya.
c. Larutan NaCl 1,2 %
Eritrosit
Gambar 9. Campuran darah dan NaCl 1,2 %
(Pembesaran 10 kali)
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum tekanan osmotik,diperoleh
hasil seperti gambar 4. Pada gambar diatas, benang-benang fibrin sudah tidak
terlihat tetapi hanya terlihat sel-sel darah dengan bentuk bulatan-bulatan yang
sangat kecil.
Berdasarkan ke-3 hasil pengamatan pada praktikum tekanan osmotik
ternyata sesuai dengan yang dikemukakan oleh (Primadani R, 2006), bahwa pada
larutan NaCl dengan konsentrasi kecil, sel-sel darah merah merah ukurannya lebih
besar dibandingkan dengan konsentrasi yang pekat. Pada konsentrasi yang tinggi
sel-sel menjadi lebih kecil dan jaraknya saling berdekatan, yang mana hal
demikian terjadi karena adanya suatu tekanan dari larutan tersebut sehingga
menyebabkan sel-sel tersebut akhirnya mengalami proses hemolisis yaitu
peristiwa keluarnya hemoglobin di dalam sel menuju cairan disekelilingnya
karena adanya tekanan osmotik.
V. PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan hasil pengamatan pada praktikum tersebut, maka dapat
disimpulkan bahwa :
1. Darah adalah cairan yang terdapat pada semua hewan tingkat tinggi yang
berfungsi mengirimkan zat-zat oksigen yang dibutuhkan oleh jaringan tubuh,
mengangkut bahan-bahan metabolisme dan juga sebagai pertahanan tubuh
terhadap virus atau bakteri. Darah memiliki dua komponen penyusun yaitu
plasma, sel darah merah (eritrosit), sel darah putih (Leukosit) dan keping-
keping darah (trombosit).
2. Waktu koagulasi pada pengamatan yang telah dilakukan mulai dari darah
diteteskan diatas kaca objek sampai muncul benang fibrin membutuhkan
waktu 2 menit 46 detik. Hal ini sesuai waktu koagulasi normal pada manusia
yaitu 15 detik sampai 2 menit dan berakhir dalam waktu 5 menit.
3. Berdasarkan hasil praktikum pada pengamatan penentuan waktu pendarahan
mulai dari darah dikeluarkan dari ujung jari dengan menggunakan jarum
pentul sampai dengan darah berhenti keluar, membutuhkan waktu selama 2
menit 1detik. Hal ini sesuai dengan waktu perdarahan normal antara 1 sampai
3 menit. Apabila melewati dari 10 menit, darah belum berhenti, hentikan
percobaan karena tidak ada gunanya.
4. Tekanan osmotik adalah suatu ukuran daya tarik larutan terhadap molekul air.
B. Saran
Saran yang dapat diajukan pada praktikum ini adalah alat dan bahan
laboratorium dilengkapi agar pada praktikum selanjutnya, mahasiswa dapat
praktek dengan cara satu orang satu alat. Jadi, mahasiswa bisa praktek sendiri-
sendiri dan tidak lagi secara bergiliran.
DAFTAR PUSTAKA
Anonim , 2009. Osmosis dan Tekanan osmosis, (online)(http://www.geocities.com. Diakses pada tanggan 20 Mei 2012).
Ginzie, Gita Lala. 2009. Fisiologi Ternak – Darah, (online), (www.scribd.com. Diakses pada tanggal 19 Mei 2012).
Chairunnissa, Mutiara Maghfira. 2011. Menentukan Tahanan Osmotik Sel-sel Darah Merah. (http://katahatimutiara.wordpress.com. Diakses pada tanggal 21 Mei 2012).
Ratih Kuspriyadani. 2011. Laporan Praktikum Fisiologi Hewan, (online), (http://ratihkuspriyadani.blogspot.com. Diakses pada tanggal 20 Mei 2012).
Primadani, Robby. 2006. Toleransi Osmotik Erytrosit Terhadap Berbagai Tingkat Medium Pada Hewan Poikilotermik. FMIPA. Banjarmasin.
Rahman, Supardi. 2009. Laporan Fisiologi Ternak II, (online), (http://doddyrahman.blogspot.com. Diakses pada tanggal 20 Mei 2012).
Wikipedia, 2009. Komponen darah, (online), (http://wikipedia.com. diakses pada tanggal 20 mei 2012.