laporan praktikum hidrokarbon
TRANSCRIPT
BAB I
PENDAHULUAN
I. Latar Belakang
Tumbuh-tumbuhan dan hewan, masih ada sumber senyawa
hidrokarbon sederhana yaitu batu bara dan minyak bumi. Tumbuh-tumbuhan
dan hewan tertentu merupakan sumber senyawa hidrokarbon yang kompleks,
misalnya gula, amylum, protein, glukosida, antibiotika, minyak, lemak dan
lain-lain. Dari batu bara diperoleh kokas, gas batu bara, batu bara yang
mengandung berbagai senyawa organik. Minyak bumi merupakan campuran
senyawa-senyawa karbon, terutama hidrokarbon jenuh dari zat cair yang
mudah menguap. Berbagai senyawa kompleks tersebut terdiri dari berbagai
unsur atau atom-atom, yang membentuk suatu molekul ataupun senyawa.
Dalam suatu molekul atau senyawa memiliki bentuk-bentuk yang beragam
yang disebut dengan bentuk molekul, dimana memiliki berbagai sifat pada
tiap bentuk molekul tersebut
Bentuk molekul merupakan konsep dasar dalam kimia organik.
Molekul ini berbentuk tiga dimensi dan interaksi ruang dari suatu bagian
molekul dengan bagian molekul lainnya sangat penting dalam menentukan
sifat fisik dan kimia dari molekul-molekul tersebut. Bentuk molekul atau ion
poliatom menyatakan bagaimana atom-atom pembentuk molekul tersusun
dalam ruang yang nantinya dapat mempengaruhi sifat fisika senyawa atau ion
poliatom tersebut. Sedangkan untuk sifat kimia senyawanya ditentukan oleh
ikatan antar atom dalam molekul senyawa bersangkutan.
Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Ikatan
karbon dan hidrogen dapat tersusun sebagai rantai terbuka ataupun rantai
tertutup. Senyawa hidrokarbon yang rantainya tersusun terbuka disebut
sebagai hidrokarbon alifatik. Apabila ikatan karbon-karbon dalam senyawa
tersusun atas ikatan sigma atau ikatan tunggal, maka disebut alkana. Atom-
atom penyusun senyawa alkana dapat memutari ikatan sigma tersebut
sedemikian sehingga menghasilkan penataan yang beragam. Namun,
kesemuanya itu merupakan senyawa-senyawa yang sama walaupun atom-
atomnya tertata dalam ruang secara berbeda.
Berdasarkan pernyataan-pernyataan diatas maka perlunya
praktikum model hidrokarbon yang bertujuan dapat membuat model-model
molekul senyawa organik sehingga dapat mengetahui bentuk dari berbagai
macam senyawa organik, tanpa perlu pengkhayalan serta dapat melihat
langsung beberapa bentuk senyawa organik melalui model hidrokarbon ini.
II. Tujuan Praktikum
Tujuan praktikum dari percobaan ini yaitu sebagai berikut :
1. Dapat membuat model-model molekul senyawa organik.
2. Dapat menggambarkan struktur molekul senyawa organik dalam tiga
dimensi.
3. Memberikan gambaran isomer.
III. Prinsip Praktikum
Prinsip praktikum dari percobaan ini yaitu model hidokarbon yang
berupa karbon tetrahedral, alkana dan alkil, alkena dan alkuna, Sikloalkana
dan isomer gugus fungsi dalam di gambarkan dalam tiga dimensi dengan
menggunakan model (molimod). Atau bell dan stick model .
BAB II
TEORI PENDUKUNG
Senyawa hidrokarbon aromatik maupun olefin merupakan bahan
baku utama yang sangat penting dalam berbagai proses industri petrokimia. Saat
ini, sumber utama senyawa tersebut masih mengandalkan pada ketersediaan
sumber alam berupa gas dan minyak bumi hasil proses penyulingan. Menyadari
semakin menipisnya cadangan minyak bumi tersebut. Pembentukan senyawa
aromatik dapat berlangsung melalui reaksi kondensasi dan dehydrosklisasi
molekul isobutelena daripada melalui reaksi siklisasi dienon Serbuk halus padatan
katalis ZSM-5 komersial (berukuran partikel 3μm) dengan rasio Si/Al masing-
masing adalah 25, 75 dan 100 digunakan sebagai sampel katalis dalam reaksi
konversi aseton fasa gas menjadi hidrokarbon aromatik (Setiadi, 2005).
Senyawa hidrokarbon merupakan senyawa karbon yang paling
sederhana. Dari namanya, senyawa hidrokarbon adalah senyawa karbon yang
hanya tersusun dari atom hidrogen dan atom karbon. Dalam kehidupan sehari-hari
banyak kita temui senyawa hidrokarbon, misalnya minyak tanah, bensin, gas
alam, plastik dan lain-lain. Sampai saat ini telah dikenal lebih dari 2 juta senyawa
hidrokarbon. Untuk mempermudah mempelajari senyawa hidrokarbon yang
begitu banyak, para ahli mengolongkan hidrokarbon berdasarkan susunan atom-
atom karbon dalam molekulnya. Berdasarkan susunan atom karbon dalam
molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa
alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon
yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang.
Berdasarkan jumlah ikatannya, senyawa hidrokarbon alifatik terbagi menjadi
senyawa alifatik jenuh dan tidak jenuh (Sukarmin, 2004).
Batuan sumber hidrokarbon (hydrocarbon source rock) biasanya
dijumpai dalam batuan sedimen klastika halus yang kaya akan bahan organik,
khususnya maseral liptinit. Di daerah penelitian, batuan sedimen klastika halus
dan kaya akan bahan organik terdapat dalam Formasi Kelesa dan Formasi Lakat.
Analisis bahan organik adalah untuk mengetahui jenis bahan tersebut dan
mengukur reflektan maseral vitrinit yang terdapat secara tersebar (dispersed
organic matter, DOM) dalam batulumpur karbonan sebagai batuan pembawa
hidrokarbon. Analisis ini memberikan informasi tentang peran temperature
terhadap bahan organik yang diketahui dari pengukuran reflektan vitrinit dan
sekaligus juga merupakan parameter untuk mengetahui tingkat pembatubaraan
(Haryanto, 2006).
Beberapa konsep ilmu kimia khususnya pada skala molekuler
dapat dipelajari dengan menggunakan model molekul. Contoh hal ini adalah
kajian tentang ukuran atom dan periodisitas, bentuk geometri dari struktur
molekul, stereokimia dan lain-lain. Model molekul pada mulanya diajarkan
dengan menggunakan model tiga dimensional dengan menggunakan alat peraga
berbentuk bola-bola dari bahan plastik atau kayu. Saat ini dengan adanya
perkembangan teknologi komputer baik dari segi perangkat keras maupun
perangkat lunak memungkinkan untuk pemodelan molekul dengan menggunakan
komputer. Beberapa perangkat lunak yang tersedia di pasaran saat ini dapat
digunakan untuk keperluan visualisasi model molekul. Beranjak dari kondisi
tersebut di atas maka perlu dicoba praktek visualisasi model molekul sebagai
alternatif pembelajaran yang diharapkan dapat lebih menarik minat mahasiswa
untuk mempelajari ilmu kimia secara lebih intensif (Tahir, 2006).
Alkana adalah senyawa karbon yang memiliki ikatan sigma
tunggal si antara atom karbonnya, dengan rumus umumCnH2n+2. alkana di sebut
sebagai senyawa jenuh karena atom karbonnya berikatan dengan sebanyak
mungkin atom hidrogen. Pada alkena adalah hidrokarbon yang memiliki ikatan
ganda antara dua atom karbon yang berdampingan pada kerangka hidrokarbon,
ikatan ganda tersebut bertindak sebagai gugus fungsional dominan dalam
molekul tersebut, rumus umum untuk alkena adalah CnH2n . alkuna adalah
hidrokarbon yang memiliki ikatan rangkap tiga antara dua atom karbon yang
berdampingan pada kerangka hidrokarbon, ikatan rangkap tiga merupakan gugus
fungsuional dominan, rumus umum untuk alkuna adalah CnH2n-2 (Bresnick, 2004).
Metana
Molimod
Digambarkan kedalam dua dimensi dengan subtituen atom H semua
Digambarkan kedalam dua dimensi dengan subtituen 2 atom H dan 2 atom C
Etuna
BAB III
METODE PRAKTIKUM
I. Alat dan Bahan
Alat atau bahan yang digunakan dalam praktiukum dengan
percobaan model hidrokarbon yaitu molimod (model molekul).
II. Prosedur Kerja
1. Atom Karbon Tetrahedral
2. Alkana dan Alkil
Molimod
Dibuat model untuk metanaDihilangkan satu atom H hingga menjadi
metilDimasukkan atom bromida pada
subtituen kosongDigambarkan struktur 2 dimensinyaDiberikan nama
Metil Bromida
Dipegang satu atom H, diputarDigambarkan struktur tiap perpindahan atom Br
Struktur dua dimensi metil bromid
Dibuat model untuk etanaDibuat posisi Stegger dan EkslipDigambarkan dalam dua dimensi
Gambar dua dimensi Etana posisi stegger dan ekslip
Dibuat model untuk butanaDibuat sehingga atom C2 dan C3 menjadi atom pusatDibuat posisi stegger dan ekslipDigambar dalam dua dimensi
Molimod
Gambar dua dimensi Butana posisi stegger dan ekslip
Dibuat model untuk pentanaDibuat isomer-isomernyaDigambarkan dalam dua dimensi
Molimod
Gambar dua dimensi Pentana dan isomernya
3. Alkena dan Alkuna
Dibuat model untuk C2H4
Digambarkan dalam dua dimensiDiberikan nama
Molimod
Etena
Dibuat model senyawa dengan 4 atom karbon dan ikatan rangkap 2Dibuat kemungkinan isomernyaDiberikan nama
Molimod
n-butena, 2-butena dan 2-metil propena
Dibuat model untuk C2H2
Digambarkan dalam dua dimensiDiberikan nama
Molimod
Etuna
Dibuat model untuk senyawa dengan 4 atom karbon dan ikatan rangkap 3
Dibuat kemungkinan isomernyaDiberikan nama
Molimod
n-butuna dan 2-butuna
4. Sikloalkana
5. Isomer Gugus Fungsi
Molimod
Siklopentana>siklobutana>siklopropana
- Dibuat model siklopropana
- Digambarkan dalam dua dimensi
- Dibuat model Siklopentana
Dibuat model siklobutana
Model siklopropana
Model siklobutana
Model siklopentana
- Dibandingkan kedua sudutnya- Diperkirakan kestabilannya
- Dibandingkan ketiga sudutnya- Diperkirakan kestabilannya
Dibuat model untuk senyawa C3H8ODibuat kemungkinan isomernyaDiberikan nama
Molimod
Propanol, 2-propanol dan metoksi etana
Dibuat model untuk senyawa C2H6ODibuat kemungkinan isomernyaDiberikan nama
Molimod
Etanol dan metoksi metana
BAB IV
HASIL PENGAMATAN
I. Data Pengamatan
No Nama Rumus Molekul
Struktur MolekulDua Dimensi Tiga Dimensi
1. Atom Karbon Tetrahedrala. Metana
b. Etuna
CH4
C2H2
2. Alkana dan Alkila. Metana
b. Metil Bromida
c. Etana
CH4
CH3Br
C2H6
H
H
C
H
H
H
H
C
H
H
H
H
C
H
H
H
H
H
H
H
C
C
C
C
H
H
H
H
H
(Stegger)
(Eklips)
d. Butana
(Stegger)
(Ekslip)
e. Pentana dan isomer-isonmernya- n-pentana
- 2-metil butana
- 2,2-dimetil
C4H10
C5H12
H
H
C
H
HH
C
C
HH
HH
C
C
H
H
H
propana
HH
H
C
H
H
C
H
H
C
C
H
H
C
H
H
H
HH
C
HH
H
C
CH
H
H
CC
HH
HH
3. Alkena dan alkunaa. Etena
b. Butena dan isomernya- n-butena
- 2-butena
- 2-metil propena
c. Etuna
d. Butuna dan isomernya- n-butuna
- 2-butuna
C2H4
C4H8
C2H2
C4H6
4. Sikloalkanaa. Siklopropana C3H6
b. Siklobutana
c. Siklopentana
d. Benzena
e. Metil benzena
f. Dimetil benzena
C4H8
C5H10
C6H6
C7H8
C8H10
5. Isomer gugus fungsia. Propanol dan
isomernya
- 2-propanol
- Metoksi etana
b. Metoksi metana dan isomernya
C3H8O
C2H6O
H
H
C
H
C
C
C
C
H
C
H
H
- Etanol
II. Pembahasan
Model molekul menggambarkan bentuk-bentuk molekul dalam
ruang atau secara tiga dimensi. Molekul merupakan zat yang tersusun atas dua
atau lebih atom dari unsur-unsur yang sama ataupun dari unsur-unsur yang
berbeda. Molekul-molekul membentuk senyawa. Senyawa hidrokarbon terdiri
atas hidrogen dan karbon. Ikatan karbon dan hidrogen dapat tersusun sebagai
rantai terbuka ataupun rantai tertutup. Senyawa hidrokarbon yang rantainya
tersusun terbuka disebut sebagai hidrokarbon alifatik. Apabila ikatan karbon-
karbon dalam senyawa tersusun atas ikatan sigma atau ikatan tunggal, maka
disebut alkana. Atom-atom penyusun senyawa alkana dapat memutari ikatan
sigma tersebut sedemikian sehingga menghasilkan penataan yang beragam.
Namun, kesemuanya itu merupakan senyawa-senyawa yang sama walaupun
atom-atomnya tertata dalam ruang secara berbeda.
Pada percobaan model hidrokarbon ini betujuan untuk membuat
model molekul senyawa organik, menggambarkan struktur molekul senyawa
organik dalam tiga dimensi serta memberikan gambaran umum isomer gugus
fungsinya. Pada percobaan ini dilakukan pengamatan pada molimod, yang
dibentuk dalam berbagai bentuk struktur senyawa. Adapun bentuk struktur
yang akan divisualisasikan dalam molimod yaitu atom karbon tetrahedral,
alkane dan alkilnya, alkena, alkuna, sikloalkana, dan isomer gugus fungsi.
Atom karbon, dengan nomor atom 6 mempunyai konfigurasi
elektron 1s22s22p2 memiliki elektron valensi 4 mampu membentuk ikatan
kovalen baik kovalen tunggal maupun rangkap. Empat buah elektron valensi
inilah yang di sebut tangan-tangan atom karbon yang digunakan untuk
berikatan.
Salah satu molekul yang mempunyai bentuk tetrahedral yaitu
metana (CH4). Pada molekul CH4, karena terdapat empat ikatan, geometri CH4
adalah tetrahedral. Tetrahedron memiliki empat sisi atau muka (awalan tetra
berarti “empat”), yang semuanya merupakan segitiga sama sisi. Dalam
molekul tetrahedral, atom pusatnya (dalam kasus ini C) terletak pada pusat
tetrahedron dan empat atom lainnya terletak pada sudut-sudutnya.Molekul
CH4 memiliki empat pasangan elektron ikatan dan tidak mempunyai pasangan
elektron bebas. Sudut ikatan antara pasangan elektron ikatan yang satu sama
besar dengan pasangan elektron ikatan yang lain, karena tidak terganggu oleh
pasangan elektron bebas. Sudut ikatannya adalah 109,5°.
Alkana merupakan senyawa hidrokarbon alifatik jenuh, alkana
berupa senyawa hidrokarbon dengan rantai terbuka dan semua ikatan antara
karbonnya berupa ikatan tunggal. Rumus umun alkana yaitu CnH2n+2. Apabila
salah satu atom H dari alkana di hilangkan, maka akan terbentuk gugus
pengganti (sibtituen) yang disebut alkil, rumusnya adalah CnH2n+1. alkil bukan
merupakan suatu senyawa tetapi merupakan gugus pengganti . adapun nama
alkil sesuai dengan nama di alkananya akan tetapi akiharan –ana diganti
dengan –il. Contoh alkil yaitu metil yang berasal dari metana yang kehilangan
1 atom H. gugus metil tidak berbentuk tetrahedral tetapi berbentuk segitiga
planar, dengan sudut ikatan 120o. jika atom H yang di hilangkan tadi di ganti
dengan atom Br, maka akan terbentuk senyawa metil bromida. Senyawa
alkana umumnya memiliki panjang ikatan yang lebih besar (1,497 )
Bentuk molekul mempengaruhi sifat-sifatnya. Pada etana
berdasarkan proyeksi namun terdapat 2 konfirmasi bersilang (staggerd) dan
konformasi berimpit (eklips). Konformasi staggerd mempuyai energi yang
paling rendah dengan sudut dihedral 60o sedangkan pada konformasi eklips
mempunyai energi desakan sebesar 2,9 kkal/mol sehingga perbedaan energi di
antara kedua konformasi itu adalah 2,9 kkal/mol. Jika dibandingkan keduanya,
posisi eklips lebih stabil dibandingkan posisi stegert karena adanya tolak-
menolak antar awan elektron atom H terhadap elektron ikatan sehingga
menyebabkan jarak ikatan antar atomnya mendekati sudut kestabilan antar
atom.
Pada butana juga memiliki dua konformasi yaitu konformasi
steggerd dan eklips. Konformasi steggerd pada butana ini ada dua yaitu
staggerd ganche dan steggerd anti atau staggerd trans. Staggerd ganche tarjadi
pada pemutaran dengan sudut 60o dan 300o sedangkan staggerd anti pada
sudut 180o. Pada pengamatan atom C2 dan C3 menjadi atom pusat.
Pada pengamatan alkena dan alkuna yaitu membuat struktur etena
dan etuna. Senyawa alkena merupakan deret hidrokarbon yang di berikan yang
di cirikan oleh adanya ikatan rangkap 2 yang menghubungkan 2 atom karbon
yang berdekatan. Rumus umum dari alkena yaitu CnH2n. Adanya ikatan
rangkap 2 pada alkena menunjukkan ketidak jenuhan serta menunjukkan
reaksi adisi. Selain itu, senyawa-senyawa alkena juga menunjukkan adanya
keisomeran geometeri (cis-trans). Pada senyawa etena, C2H4, untuk
membentuk ikatan dengan tiga atom lain, atom C menggunakan tiga orbital
bastar yang ekivalen sp2, yang terbentuk dengan percampuran sat orbital s dan
dua orbital p. orbital sp2 terletak pada satu bidang dan berarah ke tiga sudut
segitiga sama sisi, sehingga sudut antara masing-masing orbital sebesar 120o.
Senyawa etena, tidak seperti senyawa etana C2H6, rotasi dari dua gugus metil
terhadap ikatan tunggal karbon-karbon (yang berupa ikatan sigma) adalah
cukup bebas. Pada molekul yang mengandung ikatan rangkap seperti etena
C2H4, selain ikatan sigma ada satu ikatan pi antara kedua atom karbon. Rotasi
disekitar atom karbon-karbon tidak mempengaruhi ikatan sigma itu, akan
tetapi hal itu menyebabkan dua orbital 2pz pindah keluar bidang tumpang-
tindih, dan karena itu merusak sebagian atau seluruh ikatan phi. Proses ini
memerlukan input energi sebesar 270 kJ/mol. Dengan alasan ini, rotasi ikatan
rangkap dua karbon-karbon menjadi terbatas, tetapi tidak mustahil.
Senyawa alkuna merupakan deret hidrokarbon yang di hubungkan
oleh ikatan rangkap 3 yang menghubungkan 2 atom kabon berdekatan. Alkuna
juga menunjukkan reaksi adisi pada alkena , dan pada alkuna adisi terjadi dua
kali . misalnya etuna jika di adisi dengan H2 maka akan menghasilkan etena
dan jika di adisi lagi dengan H2 maka akan terbentuk etana. Alkuna
mempunyai rumus umum yaitu CnH2n-2, misalnya etuna yang merupakan
contoh dari akuna. Pada senyawa alkuna mempunyai panjang ikatan(1,470
). Perbedaan antara panjang ikatan alkana dan alkuna menyebabkan jarak antar
inti pada senyawa alkana lebih kecil dibandingkan pada senyawa alkuna.
Pada senyawa alkana, selain rantai lurus terdapat rantai melingkar
yang disebut sikloalkana. Salah satu contoh sikloalkana yaitu siklopropana
dan siklobutana. . Siklopropana merupakan siklo rantai melingkar dengan 3
atom C, sudut yang terbentuk adalah 60o yang di bentuk antara C-C, hal ini
menunjukkan siklopropane kurang stabil, di karenakan sudut yang terbentuk
sangat jauh perbedaannya dengan sudut tetrahedral, sedangkan sudut
tetrahedral merupakan sudut yang paling stabil. Siklobutana juga merupakan
alkana rantai melingkar dengan 4 atom C. sudut ikatan C-C adalah 90o, kedua
senyawa ini kurang stabil karena interaksi antara atom H yang terikat pada
atom C sangat kuat karena jaraknya berdekatan sehingga ikatannya mudah
putus/patah.
Pada penggambaran struktur dari sikloheksena mampu membentuk
2 bentuk yaitu sikloheksena bentuk perahu dan sikloheksena bentuk kursi.
Dari kedua konformasi ini yang paling di sukai adalah konformasi bentuk
kursi, di mana semua sudut C-C-C normal 109,5o, serta semua proyeksi
bersilang dengan sempurn. Pada konformasi kursi juga semua H terbagi dalam
dua macam yaitu aksial dan ekuatorial. Tiga H aksial terletak di atas di bidang
rata-rata cincin C dan tiga lainnya berada di bawah bidang rata-rata cincin C
dan tiga lainnya berada di bawah bidang. Selain itu juga pada konformasi
kursi, atom H tersusun rapi dan kedudukan aksial dan ekuatorial dan menurut
Newman tidak ada konformasi tindih yang terjadi. Keadaan ini menunjukkan
interaksi atom H sangat kecil. Tingkat kestabilan antara siklopropana,
siklobutana dan siloheksana, maka yang lebih stabil adalah sikloheksena
karena strukturnya tidak kaku sehingga ikatannya tidak mudah putus serta
interaksi antara atom-atomnya sangat kecil.
Benzena merupakan senyawa hidrokarbon dengan 6 buah atom C
dengan tiga ikatan tunggal, sehingga mampu mengikat 6 atom H (C6H6). Oleh
karena pengaruh dua ikatan ini, maka struktur benzena adalah datar. Dengan
posisi tiga ikatan dan ikatan tunggal yang berselang-seling. Benzena dapat
beresonansi sehingga benzena sering sebagai segi 6 dengan bulatan ditengah,
hal ini belum di benarkan di karenakan tidak mungkin semua ikatan
membentuk ikatan rangkap. Hasil mensubtitusi dari benzene tidak memiliki
isomer tetapi di subtitusi memiliki tiga isomer yaitu orto, meta dan para.
Selain itu panjang ikatan antara karbon-karbon sama besarnya yaitu berada di
antara panjang ikatan tunggal C dan C rangkap.
Isomer adalah senyawa-senyawa dengan rumus molekul yang sama
tetapi dengan sifat fisika atau kimia yang berbeda, karena letak atom-atommya
yang berbeda. Isomer secara struktural terdiri atas isomer rantai, isomer posisi,
isomer fungsi dan isomer geometri. Isomer rantai yaitu isomer yang berbeda-
beda pada struktur rantai C. Isomer struktur adalah isomer yang mempunyai
rantai yang sama, tetapi letak gugus fungsi atau subtutiuennya berbeda, namun
tidak mengubah kerangka atom karbonnya. Isomer fungsi adalah isomer
dengan rumus molekul yang sama tetapi gugus fungsinya berbeda. Pada
alkohol dan eter, dengan rumus umum CnH2n+2O. Isomer yang bisa dibuat yaitu
isomer fungsi, isomer rantai dan isomer posisi, misalnya isomer dari C3H7OH
yaitu isomer fungsinya metoksi etana, serta isomer rantainya yaitu 2-
propanol. Contoh dari isomer benzena yaitu dimetil benzena, metil benzena
dan lain sebagainya.
BAB V
PENUTUP
I. Kesimpulan
Berdasarkan hasil percobaan yang telah dilakukan, maka dapat
disimpulkan sebagai berikut :
1. Dengan molimod dan software kimia kita mampu memvisualisasikan
model-model molekul hidrokarbon beserta strukturnya.
2. Panjang ikatan dan sudut ikatan pada senyawa organik berbeda satu sama
lain tergantung pada molekul yang dibentuknya.
3. Senyawa hidrokarbon memiliki isomer gugus fungsi. Misalnya pada
C3H7OH yang memiliki isomer dalam bentuk alkohol dan eter.
II. Saran
Adapun saran yang saya ajukan setelah mengikuti percobaan model
hidrokarbon ini yaitu molekul digambar dengan benar, dan bahan yang
digunakan dalam hal ini molimod dibuat dalam bentuk yang lebih bagus lagi.
DAFTAR PUSTAKA
Bresnick, Stephen, M.D., 2004. Intisari Kimia Organik. Hipokrates. Jakarta
Haryanto, Rachmat dan Hermiyanto, Heri, 2006. Potensi batuan sumber (source rock) hidrokarbon di Pegunungan Tigapuluh, Sumatera Tengah. Jurnal Geologi Indonesia. Vol. 1 No. 1. Pusat Survei Geologi. Bandung. (diakses tanggal 1 Desember 2013).
Setiadi, 2005. Uji Kinerja Katalis ZSM-5 dalam Konversi Aseton menjadi Hidrokarbon Aromatik. Riset Grup Chemical Reaction Engineering and Catalysis, Departemen Teknik Kimia. Fakultas Teknik, Universitas Indonesia, Kampus UI : Depok. (diakses tanggal 1 Desember 2013).
Sukarmin, 2004. Hidrokarbon dan Minyak Bumi. Bagian Proyek Pengembangan Kurikulum Direktorat Pendidikan Menengah Kejuruan Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah Departemen Pendidikan Nasional : Jakarta. (diakses tanggal 1 Desember 2013).
Tahir, I. 2006. Pemanfaatan Software Kimia Komputasi Untuk Pembelajaran IlmuKimia Tingkat Smu Melalui Visualisasi Model Molekul. Vol 5(2):1-2 Universitas Gadjah Mada: Yogyakarta. (diakses tanggal 1 Desember 2013).
ABSTRAK
Senyawa hidrokarbon terdiri atas hidrogen dan karbon. Ikatan karbon dan hidrogen dapat tersusun sebagai rantai terbuka ataupun rantai tertutup. Senyawa hidrokarbon yang rantainya tersusun terbuka disebut sebagai hidrokarbon alifatik. Tujuan praktikum dari percobaan ini yaitu dapat membuat model-model molekul senyawa organik, dapat menggambarkan struktur molekul senyawa organik dalam tiga dimensi, serta memberikan gambaran isomer. Prinsip praktikum dari percobaan ini yaitu model hidokarbon yang berupa karbon tetrahedral, alkana dan alkil, alkena dan alkuna, Sikloalkana dan isomer gugus fungsi dalam di gambarkan dalam tiga dimensi dengan menggunakan model (molimod). Atau bell dan stick model. Berdasarkan susunan atom karbon dalam molekulnya, senyawa karbon terbagi dalam 2 golongan besar, yaitu senyawa alifatik dan senyawa siklik. Senyawa hidrokarbon alifatik adalah senyawa karbon yang rantai C nya terbuka dan rantai C itu memungkinkan bercabang. Sedangkan Senyawa hidrokarbon siklik adalah senyawa karbon yang rantai C nya melingkar dan lingkaran itu mungkin juga mengikat rantai samping. Pada percobaan ini bentuk molekul yang akan dibentuk yaitu atom karbon tetrahedral misalnnya metana. Alkana dan alkilnya misalnya etana dan butane. Alkena dan alkuna misalnya etena dan etuna. Sikloalkana misalnya siklopentana dan sebagainya. Membuat struktur benzene (C6H6). Serta isomer gugus fungsi. Kesimpulan setelah melakukan percobaan ini yaitu Dengan molimod dan software kimia kita mampu memvisualisasikan model-model molekul hidrokarbon beserta strukturnya. Panjang ikatan dan sudut ikatan pada senyawa organik berbeda satu sama lain tergantung pada molekul yang dibentuknya. Senyawa hidrokarbon memiliki isomer gugus fungsi. Misalnya pada C3H7OH yang memiliki isomer dalam bentuk alkohol dan eter.
Kata kunci : hidrokarbon, model molekul, senyawa organik, isomer
LAPORAN PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAAN II
MODEL HIDROKARBON
OLEH :
NAMA : WA ODE AMALIA
STAMBUK : A1C4 12 051
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : LA ODE HARIMIN
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALU OLEO
KENDARI
2013
TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
KIMIA ORGANIK I
PERCOBAAAN II
MODEL HIDROKARBON
OLEH :
NAMA : WA ODE AMALIA
STAMBUK : A1C4 12 051
KELOMPOK : III (TIGA)
ASISTEN PEMBIMBING : LA ODE HARIMIN
LABORATORIUM PENGEMBANGAN UNIT KIMIA
FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS HALUOLEO
KENDARI
2013
TUGAS SETELAH PRAKTIKUM
1. Gambar rumus struktur dari :
a. 10-(1-metil pentil eikosana)
b. 5, 6 dietil – 3, 3, 7 trimetil 2 nonanol
Jawab :
2. Tuliskan struktur dan nama isomer dari C8H18
Jawab :
3. Tuliskan struktur dan nama isomer dari C4H8O
Jawab :
4. Gambarkan rumus bangun isomer 2,4 heksadiena.
Jawab :
5. Mengapa atom C dapat membentuk ikatan tunggal, rangkap dua dan rangkap
tiga dengan atom C yang lain ?
Jawab :
Atom C memiliki 4 elektron valensi pada kulit terluarnya. Keempat elektron
ini digunakan untuk berikatan dengan sesamanya atau dengan atom yang lain
untuk mencapai oktet. Keadaan ini memungkinkan atom C untuk melakukan
hibridisasi sp3, sp2, dan sp. Dalam setiap molekul, setiap atom karbon terikat
pada empat atom lain dalam keadaan hibrida sp3 dan keempat ikatan karbon
inilah yang dinamakan ikatan sigma. Bila karbon terikat pada empat atom lain
hibridisasi sp3membolehkan tumpang tindih maksimal dan menempatkan
keempat atom yang menempel pada jarak maksimum yang satu dari yang lain.
Pada hibridisasi sp2, setiap atom karbon yang terikat pada tiga atom lain
memungkinkan adanya orbital p pada karbon sp2 yang tumpang tindih dengan
orbital p lain yang berdekatan, yang dapat berupa atom karbon lain atau suatu
atom dari unsur lain. Tumpang tindih orbital p inilah yang membentuk ikatan
phi ( ).
6. Mengapa butana dapat membentuk posisi stegert dan eklips ? Mana yang lebih
stabil dari posisi tersebut ? Terangkan
Jawab :
Karena dalam butana terdapat dua gugus metil yang relatif besar, terikat pada
dua karbon pusat. Dipandang dari kedua karbon pusat, hadirnya gugus-gugs
metal ini menyebabkan terjadinya dua macam konformasi goyang yang
berbeda dalam hal posisi gugus-gugus metil yang satu dengan yang lain.
Konformasi inilah yang disebut posisi stegart dan eklips.
Jika dibandingkan keduanya, posisi eklips lebih stabil dibandingkan posisi
stegert karena adanya tolak-menolak antar awan elektron atom H terhadap
elektron ikatan sehingga menyebabkan jarak ikatan antar atomnya mendekati
sudut kestabilan antar atom.