laporan praktikum kimia analisis pemeriksaan kation anion gina

of 40 /40
LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISIS ANALISA KUALITATIF REAKSI-REAKSI KATION TERPENTING, ANION TERPENTING, DAN KHUSUS TERPENTING Disusun oleh: Nama : Gina Puspitasari NRP : 13020039 Grup/Jurusan : K 2/Kimia Tekstil Dosen/Asisten : Octianne D.,M.T. Siti Si.,M.Pd. Rosmaya Dewi,S.Pd.,M.Si. Tanggal Praktikum : 22 September 2014 29 September 2014 06 Oktober 2014 20 Oktober 2014 SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTIL BANDUNG 2014

Author: gina-sari

Post on 22-Jul-2015

4.299 views

Category:

Education


8 download

Embed Size (px)

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA ANALISISANALISA KUALITATIF REAKSI-REAKSI KATION TERPENTING, ANION TERPENTING, DAN KHUSUS TERPENTING

Disusun oleh:Nama: Gina PuspitasariNRP: 13020039Grup/Jurusan: K 2/Kimia TekstilDosen/Asisten: Octianne D.,M.T. Siti Si.,M.Pd. Rosmaya Dewi,S.Pd.,M.Si. Tanggal Praktikum : 22 September 2014 29 September 2014 06 Oktober 2014 20 Oktober 2014

SEKOLAH TINGGI TEKNOLOGI TEKSTILBANDUNG2014

UJI KATION dan ANIONI. Maksud dan TujuanMaksud dan tujuan dari praktikum kimia analis ini yaitu : Agar praktikan mengenal reaksi kation anion terpenting Agar praktikan memiliki kemampuan untuk mengamati setiap hasil percobaan dari pemisahan dan pengendapan hasil dari kation dengan pereaksi, sehingga membentuk suatu perubahan tertentu, seperti endapan maupun perubahan warna larutan yang diuji.

II. TEORI DASARAnalisa kimia adalah penyelidikan kimia yang bertujuan untuk mencari susunan persenyawaan atau campuran persenyawaan di dalam suatu sampel. Dua langkah utama dalam analisisa kimia adalah identifikasi dan estimisi komponen-komponen suatu senyawa. Langkah identifikasi dikenal sebagai analisis kualitatif sedangkan langkah estimasinya adalah analisis kuantitatif. Analisis kualitatif berkaitan dengan identifikasi zat-zat kimia, mengenali unsur atau senyawa apa yang ada dalam suatu sampel. Analisis kuantitatif berkaitan dengan penentapan berapa banyak suatu zat tertentu yang terkandunng dalam sutu sampel.Analisis kualitatif terdapat dua aspek penting yaitu, identifikasi dan pemisahan, aspek ini didasari oleh kelarutan, keasaman, kebasaan, pembentukan senyawa kompleks, oksidasi-reduksi, sifat penguapan dan ekstraksi. Analisi kualitatif biasanya diguakan dalam identifikasi kation dan anion dengan melakukan uji sesifik. Uji spesifik dilakukan dengan penambahan reagen (pereaksi) tertentu yang akan memberikan larutan atau endapan warna yang merupakan karakteristik (khas) untuk ion-ion tertentu. Berdasarkan hal tersebut maka percobaan identifikasi kation dan anion ini dilakukan.

A.Klasifikasi Analisi KationUntuk analisis kualitatif sistematik kation-kation dikalsifikasi dalam lima golongan berdasarkan sifat-sifat kation itu terhadap beberapa reagen. Reagen golongan yang dipakai untuk klasifikasi kation yang paling umum adalah asam klorida, hidrogen sulfida, amonium sulfida dan amonium karbonat. Klalisfikasi ini didasarkan atas apakah suatu kation bereaksi dengan reagen-reagen ini dengan membentuk endapan atau tidak.[1]Menurut G. Svehla (1985), Kelima golongan kation dan ciri-ciri khas golongan-golongan ini adalah sebagai berikut:1.Golongan I, kation golongan ini membentuk endapan dengan asam klorida encer. Ion-ion golongan ini adalah timbal, merkurium(I) (raksa), dan perak.2.Golongan II, kation golongan ini bereaksi dengan asam klorida, tetapi membentuk endapan dengan hidrogen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Ion-ion golongan ini adalah merkurium(II), tembaga, bismut, kadmium, arsenik(III), arsenik(V), stibium(III), stibium(V), timah(II), dan timah(III) (IV). Keempat ion yang pertama merupakan sub-golongan IIa dan keenam yang terakhir sub-golongan IIb. Sementara sulfida dari kation dalam golongan IIa tak dapat larut dalam ammonium polisulfida, sulfida dari kation dalam golongan IIb justru dapat larut.3.Golongan III, kation golongan ini tak bereaksi dengan asam klorida encer, ataupun dengan hidrongen sulfida dalam suasana asam mineral encer. Namun, kation ini membentuk endapan dengan ammonium sulfida dengan suasana netral atau amoniakal. Kation-kation golongan ini adalah kobalt(II), nikel(II), besi(II), besi(III), kromium(III), aluminium, zink, dan mangan(II).4.Golongan IV, kation golongan ini tak bereaksi dengan reagen golongan I, II, III. Kation-kation ini membentuk endapan dengan ammonium karbonat dengan adanya ammonium klorida, dalam suasana netral atau sedikit asam. Kation-kation golongan ini adalah kalsium, strontium, dan barium.5.Golongan V, kation-kation yang umum, yang tidak bereaksi dengan reagen-reagen golongan sebelumnya, merupakan golongan kation yang terakhir, yang meliputi ion-ion magnesium, natrium, kalium, amonium, litium, dan hidrogen.

B.Klasifikasi Analisis AnionAnion merupakan ion yang muatan totalnya negatif akibat adanya kenaikan jumlah elektron. Misalnya : atom klorin (Cl) dapat memperoleh tambahan satu elektron untuk mendapat ion klorida (Cl-). Natrium klorida (NaCl), yang dikenal sebagai garam dapur, disebut senyawa ionik (ionik compound) karena dibentuk dari kation dan anion. Atom dapat kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron. Contoh ion-ion yang terbentuk dengan kehilangan atau memperoleh lebih dari satu elektron adalah Mg2+, Fe3+, S2-, dan N3-, Na+dan Cl-Ion-ion ini disebut ion monoatomik karena ion-ion ini mengandung hanya satu atom.[2]Pengujian anion dilakukan setelah uji kation. Pengujian terhadap anion relatif lebih sederhana karena gangguan-gangguan dari ion-ion lain yang ada dalam larutan minimal (dapat diabaikan). Pada umumnya anion-anion dapat digolongkan sebagai berikut :1.Golongan sulfat: SO42-, SO32-, PO43-, Cr2O42-, BO33--, Cr2O42-, AsO43-,AsO33-. Anion-anion ini mengendap dengan Ba2+dalam suasana basa.2.Golongan halida : Cl-, Br-, I, S2-Anion golongan ini mengendap dengan Ag+dalam larutan asam (HNO3).3.Golongan nitrat : NO3-, NO2-,C2H3O2-.Semua garam dari golongan ini larut. NO3-, NO2-, CH3OO-.[3]Menurut G. Svehla (1985), Proses reaksi anion dapat dibagi kedalan dua bagian yaitu:1.Kelas Aa.Gas dilepaskan dengan asam klorida encer atau asam sulfat encer: Karbonat, hidrogen karbonat (bikarbonat), sulfit, tiosulfat, sulfide, nitrit, hipoklorit, sianida, dan sianat.b.Gas atau uap asam dilepaskan dengan asam sulfat pekat.2.Kelas Ba.Reaksi pengendapan: sulfat, peroksodisulfat, fosfat, fosfit, hipofosfit, arsenat, arsenit, kromat, dikromat, silikat, heksafluorosilikat, salisilat, benzoate, dan suksinat.b.Oksidasi dan reduksi dalam larutan

UJI KATIONI. ALAT DAN BAHANALAT: Tabung reaksi Batang pengaduk Rak tabung reaksi Plat tetes Pipet tetes Gelas kimia Penangas listrik

PEREAKSI : AgNO3 Hg(NO3)2 CuCl2 CdSO4 AlCl3 CrCl3 FeCl3 MnSO4 NiSO4 Co(NO3)2 ZnSO4 CaCl2 BaCl2 MgSO4 HCl KCN

Na2S2O3 NH4OH NaOH KOH K CNS K4Fe(CN)6 Aluminon H3PO4 amylalkohol (NH4)2C2O4 H2SO4 K2CrO4 Na3PO4 NaHPO4

II. CARA KERJA Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes. Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air suling) Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S) Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok terbalik untuk mencegah pengotoran. Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik dengan kertas saring berlipat.

II. DATA PERCOBAAN DAN REAKSINoKationNama Zat (Kation)Nama Zat (Anion)Reaksi Kesimpulan+/-

1.Ag+

AgNO3

HCl

a. KCN

b. Na2S2O3

c. NH4OH

NaOH

KOH

AgNO3 + HCl- AgCl + HNO3

AgCl + 2KCN- [Ag(CN)2]KCl-

AgCl + Na2S2O3 [Ag(S2O3)2]3- + NaCl

AgCl + 2NH3 [Ag(NH3)2] + Cl-

2AgNO3 + 2OH- Ag2O+ NaNO3 + H2O

Ag2O + 4NH3 + H2O 2[Ag(NH3)2] + 2OH-Endapan putih

Endapan larut

Endapan larut

Endapan larut

Endapan Hitam

Endapan larut

+

2. Hg2+

Hg(NO3)2NaOH

NH4OHHg(NO3)2+ 2NaOH- HgO + NaNO3 + H2O

2Hg2+ + NO3- + 4NH3 + H2O HgO.Hg(NH2)NO3 + 3NH4+Endapan Kuning

Endapan putih+

+

3.Pb2+

Tidak tersedia zat Pb2+ di lab

4.Cu2+

CuCl2NaOH

OH- berlebih

NH4OH

OH- berlebih

KCNS

K4Fe(CN)6CuCl2+ 2NaOH- Cu(OH)2+ NaCl

Cu(OH)2 CuO + H2O

2Cu2+ + SO42- + NH3 + 2H2O Cu(OH)2CuSO4 + 2NH4+

Cu(OH)2CuSO4 + NH3 2[Cu(NH3)4]2+ + SO42- + 2OH-

CuCl2 + 2SCN- Cu(SCN)2 + KCl

2CuCl2 + K4[Fe(CN)6] Cu2[Fe(CN)6]+ KClEndapan biru

Endapan hitam

Endapan biru

Endapan larut

Endapan hitam

Endapan merah coklat+

+

+

+

-

+

5. Al3+

AlCl3NaOH

OH- lebih

NH4OH

AluminonAl(SO4)3 + 3NaOH- Al(OH)3 + Na2SO4

Al(OH)3 + OH- [Al(OH)4]-

Al3+ + 3NH3 + 3H2O Al(OH)3 + 3NH4+Endapan selai putih

Endapan larut

Endapan putih

Endapan merah terang

6.Cr3+

CrCl3NaOH

OH- lebih

NH4OH

OH- lebih

H3PO4CrCl3 + 3NaOH- Cr(OH)3 + NaCl

Cr(OH)3 + OH- [Cr(OH)4]-

Cr3+ + 3NH3 + 3H2O Cr(OH)3

Cr(OH)3 + 6NH3 [Cr(NH3)6]3+ + 3OH-

CrCl3 + H3PO4 Cr3(PO4)2 + HClEndapan hijau kelabu

Endapan larut

Endapan hijau

Mengendap kembali

Endapan hijau

7.Fe3+

FeCl3NaOH

K4Fe(CN)6

KCNSFeCl3 + 3NaOH- Fe(OH)3 + NaCl

4FeCl3 + 3[Fe(CN)6]4- Fe4[Fe(CN)6]3 + KCl

Fe3+ + 3SCN- Fe(SCN)3 + KClEndapan coklat

Endapan biru

Larutan merah darah

8.Mn2+

MnSO4NaOH

Udara

NH4OH

MnSO4+ 2NaOH- Mn(OH)2 + Na2SO4

Mn(OH)2 + O2 + H2O MnO(OH)2 + 2OH-

Mn2+ + 2NH3 + 2H2O Mn(OH)2 + 2NH4+

Endapan putih

Endapan coklat

Endapan putih lalu menjadi coklat

9.Ni2+

NiSO4

NaOH

NH4OH

OH- lebih

NiSO4 + 2NaOH- Ni(OH)2 + Na2SO4

Ni2+ + 2NH3 + 2H2O Ni(OH)2 + 2NH4+

Ni(OH)2 + 6NH3 [Ni(NH3)6]2+ + 2OH-

Larutan hijau

Endapan hijau

Endapan larut,larutanmenjadi biru

10..Co2+

Co(NO3)2NaOH

OH-

Udara

KCNS+ amylalkoholCo(CO)3 + NaOH- + NO3- Co(OH)NO3 + Na2CO3

Co(OH)NO3 + OH- Co(OH)2 + NO3-

4Co(OH)NO3+ O2+ 2H2O 4Co(OH)3

Co(CO)3 + 4SCN- [Co(SCN)4]2- + KCO3Endapan kebiru-biruan

Endapan coklat

Lapisan atas biru, lapisan bawah merah muda

11.Zn2+

ZnSO4OH-

OH- lebihZnSO4 + 2NaOH- Zn(OH)2 + Na2SO4

Zn(OH)2 + 2OH- + [Zn(OH)4]2-Endapan putih

Endapan larut

12. Ca2+

CaCl2

(NH4)2C2O4

H2SO4

Na3PO4Ca(Cl)2 + (NH4)2C2O4 CaC2O4 + NH4Cl

CaCl2 + H2SO4 CaSO4 + HCl

CaCl2 + Na3PO4 Ca3(PO4)2 + NaClEndapan putih

Endapan putih

Endapan putih

13.Ba2+

BaCl2(NH4)2C2O4

H2SO4

K2CrO4

Na3PO4BaCl2 + (NH4)2C2O4 BaC2O4 + HCl

BaCl2 + H2SO4 BaSO4 + HCl

BaCl2 + K2CrO4 BaCrO4 + KCl

BaCl2 + H3PO4 Ba3(PO4)2 + HClEndapan putih

Endapan putih

Endapan kuning

Endapan putih

14.Mg2+

MgSO4NaOH

NaHPO4

NH4OH MgCl2 + 2NaOH- Mg(OH)2 + NaCl

Mg + NH3 + H3PO4 Mg(NH4)PO4

MgSO4 + NH4OH Mg(OH)2 + (NH4)2SO4Endapan putih selai

Endapan putih

Endapan putih

VI. PEMBAHASAN IdentifikasikationAg+menggunakan larutan AgNO3 ditambahkan HCl 2M, menghasilkan endapan putihdari senyawaAgCl. Penambahan HCl berfungsi untuk mempercepat adanya endapan karena Ag (perak) tidak dapat larut dengan HCl. Dengan SianidaBila sianida ditambahkan tetes demi tetes kepada larutan netral perak netral akan terbentuk endapan putih perak sianida. Dengan Natrium TiosulfatNatrium Tiosulfat melarutkan endapan dengan membentuk kompleks ditiosulfatoargentat. Dengan larutan ammoniaLarutan ammonia akan membentuk endapan coklat perak oksida. Dengan larutan Natrium HidroksidaLarutan Natrium Hidroksida akan membentuk endapan coklat perak oksida, endapan tidak larut dalam kelebihan endapan hanya melarut dalam larutan ammonia dan asam nitrat. Identifikasi kation Hg2+. Dengan larutan Natirum HidroksidaBila ditambahkan dalam jumlah sedikit akan terbentuk endapan merah kecoklatan dengan komposisi yang berbeda-beda, jika ditambahkan dalam jumlah yang stoikiometris endapan berubah menjadi kuning ketika terbentuk merkurium (II) oksida. Endapan tersebut tidak larut dalam kelebihan Natrium Hidroksida, hanya larut dengan asam. Dengan larutan ammonia Dua endapan putih akan tercampur, yang terdiri atas merkurium(II) oksida dan merkurium(II) amidonitrat

Identifikasi kation Cu2+ Dengan Natrium HIdroksidaAkan terbentuk endapan endapan biru tembaga(II) hidroksida, endapan tidak akan larut dalam kelebihan. Apabila dipanaskan endapan akan berubah menjadi tembaga(II)oksida hitam. Dengan Ammonium HidroksidaApabila ditambahkan dengan jumlah sedikit akan terbentuk endapan biru suatu garam basa (tembaga sulfat basa). Endapan akan larut dalam kelebihan dan akan terjadi warna biru tua yang disebabkan oleh terbentuknya ion kompleks tetraaminokuprat(II). Dengan Kalium SianidaBila ditambahkan dengan jumlah sedikit sekali, mula-mula akan terbentuk endapan kuning tembaga(II)sianida. Endapan akan cepat terurai menjadi tembaga (I) sianida putih dan sianogen gas yang sangat beracun. Dengan Kalium Heksasianoferat(II)Dalam suasana netral akan terbentuk endapan coklat-kemerahan yaitu tembaga heksasianoferat(II). Identifikasi kation Al3+ Dengan Natrium HidroksidaAkan terbentuk endapan putih aluminium hidroksida, endapan akan melarut dalam kelebihan reagnesia, karena akan terbentuk ion-ion tetrahidroksoaluminat. Dengan Ammonium HidroksidaAkan terbentuk endapan putih seperti gelatin, yaitu aluminium hidroksida yang sedikit larut dalamreagnesia berlebih. Kelarutan berkurang karena adanya garam-garam ammonium, disebabkan oleh efek ion sekutu. Sebagian kecil endapan masuk kedalam larutan sebagai aluminium hidroksida koloid

Dengan AluminonZat pewarna ini diadsorbsi oleh aluminium hidroksida, mengahasilkan suatu kompleks adsorpsi atau bubuk pewarna merah-terang. Identifikasi kation Cr3+ Dengan Natrium HidroksidaAkan terbentuk endapan kromium (III)hidroksida. Endapan akan larut dalam kelebihan reagnesia. Dengan Ammonium HidroksidaEndapan seperti gelatin yang berwarna abu-abu hijau smapai warna abu-abu biru, yaitu kromium (III) hidroksida yang sedikit larut dalam zat pengendap. Dengan Natrium Fosfatakan terbentuk endapan hijau kromium (III). Identifikasi katoinFe3+ Dengan Natrium HidroksidaAkan terbentuk endapan coklat kemerahan besi (III) hidroksida yang tidak larut dalam reagnesia berlebih. Dengan Kalium HeksasianoferatAkan terbentuk endapan biru tua, besi(III) heksasianoferat (biru prusia). Endapan tak larut dalam asam encer, tetapi tertai dalam asam klorida pekat. Reagnesia yang sangat berlebihan melarutkannya sebagian atau seluruhnya, maka akan diperoleh larutan yang berwarna biru tua. Natrium hidroksida mengubah endapan menjadi merah, karena terbentuk besi (III) oksida dan ion heksasuanoferat. Dengan Kalium SianidaBila ditambhakna secara perlahan akan terbentuk endapan merah kecoklatan besi(III) sianida.

Identifikasi kation Mn2+ Dengan Natrium HidroksidaAkan terbentuk endapan mangan (II) hidtroksida yang mula-mula berwarna putih. Endapan tidak larutn dalam kelebihan reagnesia, endapan akan cepat teroksidasi bila terkena udara, endapan akan menjadi coklat. Dengan Ammonium HidroksidaAkan terbentuk endapan mangan (II) hidroksida, yang semula berwarna putih. Pengendapan tidak akan terjadi jika ada garam-garam ammonium, disebabkan oleh turunnya konsentrasi ion-hidroksil, yang mengakibatkan ketidakmampuan untuk menghasilkan mangan hidroksida. Setelah terkena udara mangan dioksida berhidrat yang coklat mengendap dari larutan ini. Dengan PengoksidaAkan terbentuk larutan mangan(II)sulfat sangat asam dengan asam sulfat. Dalam larutan tidak boleh mengandung klorida, jika ada harus dihilangkan dengan cara menguapkan asam sulfat sebelum menguji.

Identifikasi Kation Ni2+ Dengan Natrium HidroksidaAkan terbentuk endapan hijau nikel (II) hidroksida. Endapan tidak akan larut dalam kelebihan, tidak akan terjadi endapan jika ada tartat atau sitrat, karena akan terbentuk ion kompleks. Dengan Ammonium HidroksidaAkan terbentuk endapan hijau nikel (II) hidroksida. Endapan akan larut dlaam kelebihan reagnesia. Larutan akan berubah menjadi berwarna biru tua. Jika terdapat garam ammonium tidak akan terjadi pengendapan.

Identifikasi kation Co2+ Dengan Natrium HidroksidaDalam keadaan dingin akan mengendap suatu garam basa berwarna biru. Hidroksida ini perlahan-lahan berubah menjadi kobalt (III) hidroksida yang hitam kecoklatan karena terbuka pada udara. Dengan Amonium TiosianatDengan menambahkan beberapa butir Kristal ammonium tiosianat kepada larutan kobalt (II) yang netral atau asam, akan muncul warna biru karena terbentuk ion tetratiosianatokobaltat (II). Dengan Kalium SianidaAkan terbentuk endapan coklat kemerahan kobalt (II) sianida.

Identifikasi kation Ca2+ Dengan Ammonium KarbonatAkan terbentuk endapan amorf putih kalsium karbonat. Dengan Ammonium OksalatAkan terbentuk endapan putih kalsium oksalat. Dengan Asam SulfatAkan terbentuk endapan putih kalsium sulfat. Dengan Natrium Posfat

Identifikasi kation Ba2+ Dengan Ammonium KarbonatAkan terbentuk endapan putih barium karbonat yang larut dalam asam asetat dan dalam asam mineral encer. Endapan akan larut sedikit dalam larutan garam-garam ammonia dari asam-asam kuat, karena ion ammonium sebagaai suatu asam kuat bereaksi dengan basa yaitu ion karbonat dengan mengakibatkan terbentuknya ion hidrogen karbonat, maka konsentrasi ion karbonat dari larutan mebjadi berkurang. Dengan Ammonium OksalatAkan terbentuk endapan putih barium oksalat yang sedikit larut dalam air dan hanya larut dalam asam asetatencer dan oleh asam mineral. Dengan Asam SulfatAkan terbentuk endapan putih barium sulfat yang berbutir halus, berat, dam tak larut dlaam air. Dan larut dalam asam sulfat pekat mendidih. Dengan Kalim KromatAkan terbentuk endapan kuning barium kromat, yang tidak larut dalam air. Dengan Natrium Posfat

Identifikasi kation Mg2+ Dengan Dinatrium Hidrogen FosfatAkan terbentuk endapan kristalin putih magnesium ammonium fosfat. Dengan Amonium HidroksidaAkan terbentuk endapan parsial magnesium hidroksida yang puti dan seperti gelatin. Dengan Amonium KarbonatAkan tebentuk endapan putih magnesium karbonat yang bersifat basa. Dengan MagnesonUji ini bergantung pada adsorpsi reagnesia, yang merupakan suatu zat pewarna diatas magnesium hidroksida (II) dalam suasana basa maka akan menghasilkan warna biru. Dengan Tittan YellowTitan yellow merupakan zat pewarna kuning yang larut dalam air. Ia diadsorbsi oleh magnesium hidroksida, menghasilkan warna atau endapan merah tua.

UJI ANION1. ALAT DAN BAHANALAT: Tabung reaksi Batang pengaduk Rak tabung reaksi Botol semprot PEREAKSI : MgSO4 5%- HCl 4 N- Am. molibdat Na2S2O3 5%- BaCl2- FeCl3 MgCl2 5%- H2SO4- Air KI 5%- HNO3 4 N AgNO3 5%- AgNO3 NaNO2 5%- FeSO4 Na3PO4 5%- H2SO4 pekat KCNS 10%- CH3COOH Na2ClO3 5 %- CSNH2 10 %

2. CARA KERJA Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes. Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air suling) Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S) Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok terbalik untuk mencegah pengotoran. Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik dengan kertas saring berlipat.3. DATA PERCOBAAN DAN REAKSI

NOAnionNama Zat AnionNama Zat KationREAKSI IONKESIMPULAN+/-

1.SO42-

MnSO4 HClLarutan contoh + HCl 4N + BaCl2MnSO4 + BaCl2 BaSO4 + MnCl2Terbentuk endapan putih

2.S2O32-

Na2S2O3 Larutan contoh + H2SO41000C- Na2S2O3 + H2SO4 SO2 + NaS

- NaS2O3 +I2 2NaI + S4O62-Tercium gas SO2 (bau belerang)

Warna I2 hilang

3.Cl-

CaCl2 AgNO3Larutan contoh + HNO3 4N + AgNO3- MgCl2 + AgNO3 AgCl + MgNO3- AgCl + 2NH3 [Ag(NH3)2]+ + Cl-- [Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2H+ AgCl + 2NH4+Terbentuk endapan putih

4.I-

KI HNO3

AgNO3Larutan contoh + HNO3 + AgNO3- KI + AgNO3 AgI + KNO3Terbentuk endapan kuning

5.NO3-

NaNO3 H+Larutan contoh + H2SO4 + FeSO4 serbuk dikocok + H2SO4 pekat melalui dinding- 2NaNO3 + 4H2SO4 + 6Fe2+ 6Fe3+ + 2NO + 4SO42- + 4H2O- Fe2+ + NO[Fe(NO)]2+

Terbentuk cincin coklat

6. PO43-

Na3PO4 HNO3Larutan contoh + HNO3 + Am. Molibdat- HPO43- + 3NH4+ + 12 MoO42- + 23H+ (NH4)3[P(Mo3O10)2] + 12H2OTerbentuk endapan kuning

7.CNS-

KCNS Larutan contoh + H2SO4 + FeCl3 - KCNS + H2SO4 + H2O COS + NH4+ + K2SO4- 3SCN- + Fe3+ Fe(SCN)3 Terbentuk warna merah

8.CO3-

Na2CO3H2SO4Zat asli + H2SO4+ air- CaCO3 + CO2 + H2O Ca2+ + 2HCO3-Terbentuk gas CO3- (seperti soda) ketika ditambah air terbentuk endapan putih

4. PEMBAHASAN 1. SulfatDengan barium klorida terbentuk endapan putih barium sulfat, tidak larut dalam asam klorida encer panas dan asam nitrat encer, tetapi larut sedang-sedang saj dalam asam klorida pekat yang mendidih. Uji ini biasa dilakukan dengan menambahkan reagnesia kepada larutan yang diasamkan dengan asam klorida encer, karbonit, sulfit, dan fosfat tidak diendapakan pada kondisi-kondisi ini. Asam klorida pekat atau asam nitrat tidak boleh dipakai karena dapat membentuk endapan barium klorida atau endapan barium nitrat, namun endapan-endapan ini melarut setelah diencerkan dengan air. 2. TiosulfatDengan asam sulfat tidak terjaid perubahan dengan cepat dalam keadaan dingin, larutan yang diasamkan tersebut segera menjadi keruh karena pemisahan belerang. Dengan pemanasan belerang dioksida dilepaskan yang dpat dikenali dari baunya. Warna tepat hilang saat ditambahkan larutan iodium.3. KloridaDengan perak nitrat terbentuk endapan perak klorida seperti dadih dan berwarna putih. Tidak larut dalam air dan dalam asam nitrat encer, tetapi larut dalam larutan ammonia encer dan dalam larutan-larutan kalium sianida dan tiosulfat dan juga pada ion-ion kompleks. 4. IodidaDengan perak nitrat terbentuk endapan seperti dadih yang kuning, yaitu perak iodide, yang mudah larut dalam kelarutan kalium sianida dan dalam larutan natrium tiosulfat, sangat sedikit larut dalam larutan ammonia pekat dan tak larut dalam asam nitrat encer.5. NitratUji cincin coklat dengan penambahan asam sulfat dan serbuk besi, cincin coklat terbentuk disebabakan pembentukan [Fe(NO)]2+ . Setelah larutan campuran dikocok dan dipanasakan warna coklat itu hilang, nitrogen(II)oksida dilepaskan dan tinggallah larutan ion besi (III) yang kuning.6. NitritNitrit dalam asam asetat yang encer ditambahkan dengan sedikit tiourea nitrogen akan dilepaskan dan menghasilkan asam tiosianat. Terakhir dapat diidentifikasi dari warna merah yang dihasilkannya dengan HCl encer dan larutan FeCl3. Tiosianat dan iodida dapat mengganggu, maka sebaiknya dihilangkan dengan perak sulfat padat atau dengan perak nitrat encer sebelum menambahkan asam asetat dan tiourea.7. FosfatPenambahan ammonium molibdat dan asam nitrat akan membentuk endapan kuning kristalin. Larutan yang dihasilkan harus bersifat asam kuat dengan asam nitrat. Endapan larut dalam ammonia dan dalam larutan basa alkali. Asam klorida dalam jumlah yang besar menganggu uji ini, maka sebaiknya dihilangkan dengan menguapkan dengan asam nitrat pekat yang berlebih.8. TiosianatDengan larutan besi(III)klorida terbentuk warna merah darah yang ditimbulkan dari terbentuknya suatu senyawa kompleks.9. Karbonat10. SulfidaDengan asam sulfat maka gas hidrogen sulfide dilepaskan yang bisa diidentifikasi dari baunya yang khas, dan hasilnya dapat diketahui dengan menghitamnya pada kertas saring yang telah dibasahi larutan timbel asetat.REAKSI PENENTUAN ( REAKSI KHUSUS) KATION ANION

UJI REAKSI KHUSUS KATION1.ALAT DAN BAHANALAT: Tabung reaksi Batang pengaduk Rak tabung reaksi Botol semprot Gelas kimia Penangas listrik PEREAKSI : AgNO3 5%- HCl 2N- Dimetyl glioksima 1% PbNO3 5%- K2CrO4 5%- KCNS 5% HgCl2 5 %- NaOH 2 N- Amyl Alkohol CuSO4 5%- H2SO4 2 N- Na-dihydroxytartat Bi(NO3)2 5%- Alkohol- (NH4)2C2O4 5% MnCl2 5%- keeping tembaga- Na-Rhodizonat Al(Cl)3 5%- Benzoinoxim- Magneson CrCl3 5%- K4Fe(CN)6- NaOH 4N NiSO4 5%- Chinconin- Titan Yellow Co(NO3)2 5%- Na2SnO2- Na3CO(NO)3 Zn Asetat 5%- HNO3 6N- ZnUO2 Asetat Ca(NO3)2- KIO4 Ba(OH)3 3%- NH4Asetat 6N MgCl2 5%- Aluminon 1% KI 5%- Morine Alkohol NaNO2- NaAsetat 2N NH4OH- NH4OH 6N

2. CARA KERJA Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes. Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air suling) Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S) Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok terbalik untuk mencegah pengotoran. Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik dengan kertas saring berlipat.2. DATA PERCOBAAN DAN REAKSI

NOKATIONANIONREAKSI KESIMPULAN

1. 1.Ag+ (AgNO3)

Cl-

Larutan + HCl 2NAgNO3 + HCl- AgCl + HNO3

Endapan putih kasar

2.

Cu2+(CuSO4)

K4Fe(CN)6Larutan pada kertas saring+ Benzoinoxim + uap NH3

Larutan + HCl 2N + K4Fe(CN)62CuSO4 + K4[Fe(CN)6] Cu2[Fe(CN)6]+ K2SO4Kertas saring menjadi berwarna biru

Endapan merah coklat

3.Bi3+Bi(NO3)2

OH-Kertas saring+chinconin+KI

Larutan + NaOH 2N + Na2SnO2Bi3+ + 3OH- Bi(OH) + H2O2Bi(OH)3 + 3[Sn(OH)4]2- Bi+3[Sn(OH)6]2-

Pada kertas saring terdapat noda merah

Terbentuk endapan coklat hitam

4.Al3+(ACl3)Aluminon

Morine AlkoholLArutan+NH4Asetat 6N+Aluminon 1%

Larutan + morine alkohol+ alkohol 96%

Endapan merah terang

Terbentuk warna florensen hijau

5.

Cr3+(CrCl3)Larutan + K2CrO4 + AgNO3Endapan merah

6.Ni2+(NiSO4)

Larutan + NaAsetat + NH4OH + dimetyl glioksima

Endapan merah

7.Co2+Co(NO3)2

CNS-Larutan + KCNS + amyl alkoholCo(NO3)2 + 4SCN- [Co(SCN)4]2- + KNO3

Lapisan atas biru, lapisan bawah merah muda

8. Zn2+Zn(CH3COO)2[Fe(CN)6]4-Zn(CH3COO)2 + 2[Fe(CN)6]4- K2Zn3[Fe(CN)6]2 + CH3COO-Endapan putih

9. Ca2+Ca(NO3)2

C2O42-

SO42-

Larutan + ammonium oksalat 5%Ca(NO3)2 + H2(COO)2 Ca(COO)2 + HNO3

Ca(NO3)2 + H2SO4 CaSO4 + HNO3

Endapan putih

Endapan putih

10.Ba2+Ba(OH)3Larutan pada kertas saring + Na RhodizonatTerbentuk warna merah

11.Mg2+MgCl2

Magneson

Titan Yellow Larutan + magneson +NaOH 5N

Larutan + titan yellow + NaOH 4N

Endapan biru

Endapan jonjot merah

12. K+(Kl)Larutan + Na3CO(NO)33KI + [Co(NO2)6]3- K3[Co(NO2)] + NaIEndapan kuning

13.Na+(NaNO2)Larutan + ZnUO asetat + NaOH 2NNaNO2 + Mg2+ + 3UO22+ + 9CH3COO- NaMg(UO2)3(CH3COO)9

Endapan kuning

3. PEMBAHASAN

1. Perak (Ag) Dengan Asam Klorida Akan terbentuk endapan putih perak klorida.2. Tembaga (Cu2+) Dengan BenzoinoximTerbentuk endapan hijau, tembaga(II) benzoinoksima yang tak larut dalam ammonia encer. Dengan Kalium Heksasianoferat(II)Dalam suasana netral akan terbentuk endapan coklat-kemerahan yaitu tembaga heksasianoferat(II).3. Bismut (Bi3+) Dengan Kalium IodidaBila ditambahakan tetes demi tetes makan akan terbentuk endapan hitam, endapan mudah melarut dalam reagnesia berlebihan dan akan terbentuk ion tetraiodobismutat yang berwarna jingga. 4. Mangan (Mn2+) Dengan PengoksidAkan terbentuk larutan mangan(II)sulfat sangat asam dengan asam sulfat. Dalam larutan tidak boleh mengandung klorida, jika ada harus dihilangkan dengan cara menguapkan asam sulfat sebelum menguji.5. Alumunium (Al3+) Dengan AluminonZat pewarna ini diadsorbsi oleh aluminium hidroksida, mengahasilkan suatu kompleks adsorpsi atau bubuk pewarna merah-terang. 6. Nikel (Ni2+) Dengan DimetilglioksimaAkan terbentuk endapan merah nikel dimetilglioksima dari larutan yang tepat basa dengan ammonia, atau larutan asam yang dibufferkan dengan natrium asetat.7. Kobalt (Co2+) Dengan Amyl Alkohol Larutan ditambahkan dengan KCNS dan amyl alkohol akan terbentuk lapisan biru yang menandakan adanya Co, setelah diencerkan dengan air suling lapisan biru tersebut menjadi hilang.8. Zink (Zn2+) Dengan Kalium Heksasianoferat(II)Akan terbentuk endapan putih, endapan tidak larut dalam asam encer tetapi mudah larut dalam Natrium Hidroksida.9. Kalsium (Ca2+) Dengan Ammonium Oksalat Akan terbentuk endapan putih kalsium oksalat. Dengan Asam Sulfat dan alkoholAkan terbentuk endapan putih kalsium sulfat. 10. Barium (Ba2+) Dengan Na-Rhodizonat pekatAkan terbentuk endapan coklat kemerahan, yaitu garam barum dari asam rhodizonat dalam larutan netral. 11. Magnesium (Mg2+) Dengan MagnesonUji ini bergantung pada adsorpsi reagnesia, yang merupakan suatu zat pewarna diatas magnesium hidroksida (II) dalam suasana basa maka akan menghasilkan warna biru. Dengan Tittan YellowTitan yellow merupakan zat pewarna kuning yang larut dalam air. Ia diadsorbsi oleh magnesium hidroksida, menghasilkan warna atau endapan merah tua.12. Kalium (K+) Dengan Natrium KobaltrinitratAkan terbentuk endapan kuning kalium heksanitritokonalt (III).

UJI REAKSI KHUSUS ANION 4. ALAT DAN BAHANALAT: Tabung reaksi Batang pengaduk Rak tabung reaksi Botol semprot Sentrifuge Pipet tetesPEREAKSI : CaCl2 5%- AgNO3 5%- MgCl2 5% KI 5%- HNO3 1N- alkohol 90% NaNO3 5%- NH4OH 6N- KMnO4 0,1N NH3PO4 5%- (NH4)2CO3- Alkohol 96% (NH4)2C2O4- FeCl3 5%- BaCl2 5% KCNS 5%- Kanji- HCl 2N CH3COOH- H2SO4 4N- KIO4 FeS- FeSO4 5%- Air H2SO4 6N- H2SO4 pekat NaS2O3 5%- HNO3 6N K4Fe(CN)6 5%- (NH4)3Mo3O10 K3Fe(CN)6 5%- NH4Cl 5%

2. CARA KERJA Pereaksi-pereaksi ditambahakan setetes demi setetes. Mencuci endapan, mengencerkan larutan selalu denga aquades (air suling) Penguapan selalu dalam ruang asam (juga mengalirkan H2S) Penguapan pada pinggang porselen sebaiknya ditutup dengan corok terbalik untuk mencegah pengotoran. Memutuskan (menayring) endapan yang tidak dipakai, lebih baik dengan kertas saring berlipat.

3. DATA PERCOBAAN DAN REAKSINOANIONREAKSI KESIMPULAN

1.Cl-(CaCl2)Larutan contoh + HNO3 4N + AgNO3- CaCl2 + AgNO3 AgCl + CaNO3- AgCl + 2NH3 [Ag(NH3)2]+ + Cl-- [Ag(NH3)2]+ + Cl- + 2H+ AgCl + 2NH4+Terbentuk endapan putih

2.I-(KI)Larutan contoh + HNO3 + AgNO3- KI + AgNO3 AgI + KNO3

Larutan contoh + FeCl3 + kertas saring- KI + FeCl3 3FeI + KCl Terbentuk endapan kuning

Warna biru pada kertas saring

3.NO3-(NaNO3)Larutan contoh + H2SO4 + FeSO4 serbuk dikocok + H2SO4 pekat melalui dinding- 2NaNO3 + 4H2SO4 + 6Fe2+ 6Fe3+ + 2NO + 4SO42- + 4H2O- Fe2+ + NO[Fe(NO)]2+

Terbentuk cincin coklat

4.PO43-(Na3PO4)Larutan contoh + HNO3 + Am. Molibdat- HPO43- + 3NH4+ + 12 MoO42- + 23H+ (NH4)3[P(Mo3O10)2] + 12H2O

Serbuk padat posfat + NH4Cl + MgCl2a. HPO43- + NH4Cl NH4(PO4)3 + HClb. NH4(PO4)3 + MgCl2 Mg(PO4)3 + NH4Cl2Terbentuk endapan kuning

Terbentuk endapan putih, larut dalam kelebihan

5.C2O42-(NH4)2C2O4Larutan contoh + CaCl2 + alkoholc. (NH4)2C2O4 + CaCl2 (COO)2Ca + NH4Cl

Endapan + H2SO4+KMnO4d. 5(COO)22- + 2MnO4- + 16H+10CO2 + 2Mn2+ + 8H2OTerbentuk endapan putih

Warna ungu hilang dan endapan larut

6.CNS-(KCNS)Larutan contoh + H2SO4 + FeCl3 - KCNS + H2SO4 + H2O COS + NH4+ + K2SO4- 3SCN- + Fe3+ Fe(SCN)3Terbentuk warna merah

7.CH3COO-(CH3COOH)Larutan contoh + alkoholCH3COOH + C2H5OHCH3COOC2H5 + H2OTercium bau pisang ambon

8..S2-(FeS)Zat asli + H2SO4 + kertas Pbastetat - S2- + 2H+ H2S- H2S + Pb2+ PbS- H2S + Cd2+ CdS- Pb2+ + 2OH- Pb(OH)2Terbentuk endapan hitam, tercium bau belerang. Pada kertas Pb menjadi berwarna hitam.

9. SO42-(MgSO4)Larutan contoh + HCl 4N + BaCl2MgSO4 + BaCl2 BaSO4 + MgCl2Terbentuk endapan putih

10.S2O32-(Na2S2O3)Larutan contoh+ HCle. S2O32- + 2H+ S + SO2 + H2OLarutan + KIO4 + kanjif. S + KIO4 SIO4 + K+

Terbentuk endapan kuning coklat

11.Fe(CN)64-(K4Fe(CN)6)Larutan contoh + FeCl3g. 3K4Fe(CN)6 + FeCl3 Fe4[Fe(CN)6]3 + 12KCl

Larutan contoh + NH4OH + AgNO3h. K4Fe(CN)6 + 4AgNO3 Ag4[Fe(CN)6]+KNO3Terbentuk endapan biru

Terbentuk endapan putih

12Fe(CN)63-(K3Fe(CN)6)Larutan contoh + AgNO3- K3Fe(CN)6 + 3AgNO3 Ag3[Fe(CN)6] + KNO3

Larutan contoh + KI + Kanjii. K3Fe(CN)6 + KI K3Fe(CN)6 + KITerbentuk endapan merah jingga

Terbentuk warna biru

4. PEMBAHASAN1. Klorida (Cl-)a. Dengan Perak NitratDengan perak nitrat terbentuk endapan perak klorida seperti dadih dan berwarna putih. Tidak larut dalam air dan dalam asam nitrat encer, tetapi larut dalam larutan ammonia encer dan dalam larutan-larutan kalium sianida dan tiosulfat dan juga pada ion-ion kompleks. 2. Iodida (I-) Dengan perak nitrat Akan terbentuk endapan seperti dadih yang kuning, yaitu perak iodide, yang mudah larut dalam kelarutan kalium sianida dan dalam larutan natrium tiosulfat, sangat sedikit larut dalam larutan ammonia pekat dan tak larut dalam asam nitrat encer.3. Nitrat (NO3-) Cincin coklatUji cincin coklat dengan penambahan asam sulfat dan serbuk besi, cincin coklat terbentuk dsebabakan pembentukan [Fe(NO)]2+ . setelah campuran dikocok dan dipanasakan wana coklat itu hilang, nitrogen(II)oksida dilepaskan dan tinggallah larutan ion besi (III) yang kuning.4. Posfat Dengan Ammonium MolibdatPenambahan ammonium molibdat dan asam nitrat akan membentuk endapan kuning kristalin. Larutan yang dihasilkan harus bersifat asam kuat dnegan asam nitrat. Endapan larut dalam ammonia dan dalam larutan basa alkali. Asam klorida dalam jumlah yang besar menganggu uji ini, maka sebaiknya dihilangkan dengan menguapkan dengan asam nitrat pekat yang berlebih.5. Oksalat (C2O42-) Dengan Kalsium Klorida dan Kalium PermanganatDengan kalsium klorida akan terbentuk endapan kristalin putih, kalsium oksalat dari larutan-larutan netral yang tak larut dalam asam asetat encer, asam oksalat dan ammonium oksalat, hanya larut dalam asam klorida encer dan asam nitrat encer.Dengan Kalium Permanganat warnanya akan hilang apabila dipanaskan dalam larutan asam sampai 600C-700C. penghilangan warna larutan permanganate ini juga ditimbulkan oleh banyak senyawa organik lainnya.6. Tiosianat(CNS-) Dengan larutan besi(III)klorida terbentuk warna merah darah yang ditimbulkan dari terbentuknya suatu senyawa kompleks.7. Asetat (CH3COO-) Dengan alkoholKetika dipanaskan akan terbentuk etil asetat yang tercium baunya seperti pisang ambon.8. Sulfida(S2-) Dengan Asam SulfatGas hidrogen akan dilepaskan yang bisa diidentifikasi dari baunya yang khas, dan dari menghitamnya kertas saring yang telah dibasahi larutan timbel asetat.9. Sulfat (SO42-) Dengan Barium kloridaDengan barium klorida terbentuk endapan putih barium sulfat, tidak larut dalam asam klorida encer panas dan asam nitrat encer, tetapi larut sedang-sedang saj dalam asam klorida pekat yang mendidih. Uji ini biasa dilakukan dengan menambahkan reagnesia kepada larutan yang diasamkan dengan asam klorida encer, karbonit, sulfit, dan fosfat tidak diendapakan pada kondisi-kondisi ini. Asam klorida pekat atau asam nitrat tidak boleh dipakai karena dapat membentuk endapan barium klorida atau endapan barium nitrat, namun endapan-endapan ini melarut setelah diencerkan dengan air.10. Heksasianoferat(K4Fe(CN)64-) Dengan besi(III)kloridaTerbentuk endapan biru prusia, dari larutan netral atau asam. Dengan Perak NitratAkan terbentuk endapan putih perak heksasianoferat(II).11. Heksasinoferat (III) (Fe(CN)63-) Dengan Perak NitratTerbentuk endapan berwarna merah jingga yaitu endapan perak heksasianoferat(III). Endapan akan larut dalam ammonia tetapi tidak larut dalam asam nitrat. Dengan Kalium IodidaIod akan dibebaskan dengan adanya asam klorida encer, dan dapat diintefikasi dari warna biru yang dihasilkan dengan larutan kanji.

KESIMPULANBerdasarkan percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa untuk menentukan adanya kation dan anion secara kualitatif melalui uji spesifik dapat dilakukan dengan penambahan pereaksi. Identifikasi dilakukan berdasarkan ada tidaknya endapan warna serta terjadinya perubahan warna yang terjadi pada larutan. Dari percobaan ini saya pun mengenal reaksi kation dan anion terpenting yang telah terlampir pada data percobaab yang salah satu reaksinya yaitu AgNO3 + HCl- AgCl + HNO3 .

DAFTAR PUSTAKA Shevla,G, Buku Teks Analisis Anorganik Kualitatif Makro dan Semimikro, Universitas Queen, Belfast, 1979. Hafiyahaziz.blogspot.com/2011/05/laporan-uji-kation-anion-.html?m=1(Dikutip pada hari Sabtu, 25 Oktober pukul 21.00 WIB) http://wahyunijaris.blogspot.com/2011/05/laporan-praktiku-kation-dan-anion.html (Dikutip pada hari Minggu ,26 Oktober pukul 09.56 WIB) http://hafiyahaziz.blogspot.com/2011/05/laporan-uji-kation-dan-anion.html (Dikutip pada hari Minggu,26 Oktober 2014 pukul 09.58)