laporan praktikum kimklin 2

Upload: kukuh-prasetyo

Post on 10-Oct-2015

93 views

Category:

Documents


2 download

DESCRIPTION

pengenalan alat dan bahan kimia

TRANSCRIPT

  • Laporan Praktikum Hari, Tanggal : Selasa, 18 Februari 2014

    Kimia Klinis Waktu : 08.00-12.00 WIB

    Kelas : KIM 2C P1 pagi

    Dosen : Dr.drh.Erni Sulistiawati, SP1

    drh.Saptina Aryani

    Asisten : Nurul Syifa, S.Si

    Yudieta Puji Sanggari, Amd

    PENGENALAN ALAT DAN PENANGANAN SAMPEL

    Kelompok 4

    Yestrin Premita D J3L112005 1. Anggita Septi W J3L112028 2 Kukuh Prasetyo J3L112045 3. Regina Oktoris J3L112098 4 Feni Ayudia J3L212192 5.

    PROGRAM KEAHLIAN ANALISIS KIMIA

    PROGRAM DIPLOMA

    INSTITUT PERTANIAN BOGOR

    BOGOR

    2013

  • Pendahuluan

    Pada dasarnya setiap alat memiliki nama yang menunjukkan kegunaan alat,

    prinsip kerja atau proses yang berlangsung ketika alat digunakan. Beberapa

    kegunaan alat dapat dikenali berdasarkan namanya. Sebelum melakukan

    praktikum, terlebih dahulu kita harus mengenal atau mengetahui tentang alat-alat

    yang digunakan dalam melakukan praktikum tersebut. Hal ini berguna untuk

    mempermudah kita dalam melaksanakan percobaan, sehingga resiko kecelakaan

    di laboratorium dapat ditanggulangi. Kebersihan dan kesempurnaan alat sangat

    penting untuk bekerja di laboratorium (Day & Underwood 2002).

    Kesalahan dalam penggunaan alat dan bahan dapat menimbulkan hasil yang

    didapat tidak akurat dalam hal ilmu statistika kesalahan seperti ini digolongkan

    dalam galat pasti. Oleh karena itu, pemahaman fungsi dan cara kerja peralatan

    serta bahan harus mutlak dikuasai oleh praktikan sebelum melakukan praktikum

    di laboratorium kimia. Bukan hal yang mustahil bila terjadi kecelakaan di dalam

    laboratorium karena kesalahan dalam pemakaian dan penggunaan alat - alat dan

    bahan yang dilakukan dalam suatu pratikum yang berhubungan dengan bahan

    kimia berbahaya, disamping itu, pemilihan jenis alat yang akan digunakan dalam

    penelitian disesuaikan dengan tujuan penelitian. Agar penelitian berjalan lancar.

    Tujuan praktikum pengenalan alat di laboratorium ini adalah untuk

    mengetahui jenis jenis alat, prinsip kerja alat, fungsi alat yang baik dan benar. Agar pada praktikum selanjutnya praktikan tidak melakukan kesalahan.

    Materi Praktikum

    Pipa kapiler merupakan pipa dengan ukuran diameter yang sangat kecil

    yang di bidang kimia klinis digunakan sebagai alat untuk mengukur kadar

    hematokrit. Hematokrit merupakan pengukuran elemen padat darah terhadap

    volume total darah, yang dinyatakan sebagai persen. Oleh karena pada penyakit

    tertentu nilainya berubah secara radikal, hematokrit dapat dimanfaatkan dalam

    diagnosis, terutama keadaan yang mengubah pembentukan eritrosit. Prinsip dari

    penggunaan pipa kapiler untuk mengukur kadar hematokrit ini adalah darah

    antikoagulan dalam tabung kapiler yang disentrifuse dan volume dari PRC dan

    presentasi dari whole blood ditentukan dari sebuah grafik (special hematocrite

    reader).

    Pipet thoma merupakan pipet kaca dengan volume sedikit, bentuknya

    sedikit membesar dibagian tengah dan pada bagian tersebut diisi dengan batu kecil

    berwarna merah untuk eritrosit dan biru untuk leukosit. Batu ini berfungsi untuk

    mengaduk eritrosit dan hayem, leukosit dan turk, atau trombosit dan turk. Pipet

    thoma Eritrosit berfungsi untuk mengencerkan eritrosit yang akan digunakan

    dalam perhitungan sel dengan kamar hitung. Pipet thoma leukosit berfungsi untuk

    mengencerkan leukosit yang akan digunakan dalam perhitungan sel dengan kamar

    hitung. Sampel dimasukkan kedalam pipet dengan dihisap oleh praktikan melalui

    selang aspirator. Selang aspirator berfungsi sebagai penyambung antara mulut

    kepipet ketika ingin menghisap larutan yang akan diukur.

    Kamar hitung adalah suatu ruang dengan ukuran yang sangat kecil yang

    digunakan untuk menghitung sel darah dengan menggunakan sampel yang sangat

    sedikit.Seluruh bidang kamar hitung memiliki luas 3 x 3 mm dengan tinggi

    0,1mm. Bidang ini dibagi menjadi 9 kotak besar sehingga luas setiap kotak besar

    1x1 mm. Kotak besar ini dibagi menjadi 16 kamar sedang dengan luas 1/4 x

    1/4

    mm. Kamar besar dibagian tengah kamar hitung memiliki 16 kotak kecil dangan

  • luas 1/16 x

    1/16 mm pada setiap kotak sedang. Leukosit dihitung pada 4 kotak besar

    yang terdapat di sudut kamar, sementara untuk perhitungan eritrosit dilakukan di

    kotak besar yang berada ditengah yang didalamnya terdapat kotak-kotak kecil. Sel

    eritrosit dan leukosit dihitung dengan manual dibawah mikroskop.

    Mikroskop adalah alat yang digunakan untuk melihat optik yang berukuran

    mikroskop. Mikroskop dapat dibedakan atas beberapa jenis, tetapi mekanisme

    bekerjanya pada prinsipnya sama yaitu terdiri dari sistem optik atau sistem

    pembesaran, dan sistem iluminasi yang menyebabkan terlihatnya suatu objek

    (Fardiaz 1992). Cara penggunaan mikroskop pertama-tama pastikan mikroskop

    dalam keadaan off dan tombol intensitas cahaya dalam kondisi minimum. Kabel

    mikroskop dimasukan ke sumber listrik, kemudian ditekan tombol on.

    Penggunaan cahaya diatur, sehingga lapangan pandang menjadi terang. Demikian

    juga dengan diagfragma dan kondensor. Preparat diletakan diatas meja objek tepat

    dibawah lensa objektif, tanpa melihat melalui okuler. Lensa obyektif (tubus)

    diturunkan hingga titik terendah (lensa tidak boleh mengenai preparat), dengan

    memutan pemutar kasar. Lalu dilihat melalui okuler dengan menaikan lensa

    obyektif secara perlahan hingga preparat mulai tampak dengan memutar pengatur

    kasar. Untuk pemeriksaan pertama digunakan lensa objektif perbesaran 10x.

    Setelah preparat terlihat jelas dan tajam, lensa objektif diganti dengan perbesaran

    40x dengan memutar revolver. Lensa obyektif tidak perlu dinaikan, maka akan

    tampak preparatnya walaupun kadang-kadang kurang jelas. Dengan memutar

    sedikit penghalus, preparat akan terlihat lebih tajam. Lensa obyektif dinaikan

    dengan memutar pengatur kasar lalu diganti dengan lensa objektif 100x dengan

    memutar revolver. Minyak imersi diteteskan pada preparat yang akan dilihat

    dengan memutar pengatur kasar turunkan lensa objektif hingga menyentuh

    minyak imersi tersebut, tetapi lensa tidak boleh sampai menyentuh preparat yang

    akan dilihat. Melalui okuler dilihat dan difokuskan preparat dengan memutarkan

    pengatur halus sedemikian hingga lensa obyektif menjauhi gelas objek dan

    preparat terlihat jelas (Hadioetomo 1993). Macam-macam mikroskopantara lain

    Mikroskop Cahaya, Mikroskop Binokuler, Mikroskop Elektron, Scanning

    Electron Microscope.

    Refraktometer adalah alat yang digunakan untuk mengetahui indeks

    refraksi, kerapatan jenis, dan konsentrasi dari suatu zat terlarut misalnya

    mengukur kadar gula, kadar urin dan protein dalam tubuh. Prinsip kerja

    refraktimeter adalah memanfaat kan cahaya polikormatis yang mengenai sampel

    dan diteruskan ke prisma kemudian menjadi cahaya monokromatis, lensa

    memfokuskan cahaya kemudian diteruskan ke biomaterial skip sehingga tertera

    skala.

    Pipet transfer merupakan pipet plastik tanpa skala dengan ujung bawah

    meruncing dan bagian ujung atas menggelembung dan tidak bercela. Alat ini

    berfungsi memindahkan bahan berupa cairan secara tidak teliti. Cara

    penggunaannya dengan menekan bagian yang gelembung dan menahan dengan

    posisi tersebut, mengarahkan ujung bawah ke cairan yang ingin dipindahkan.

    Cairan ditarik masuk ke pipet dengan merenggangkan secara berlahan bagian

    gelembung yang ditahan hingga dianggap cukup kemudian dipindahkan ke tempat

    yang dituju. Larutan dikeluarkan dari pipet dengan menekan kembali bagian

    gelembung. Prinsipnya ketika bagian gelembung ditekan maka ada udara yang

    keluar kemudian ketika direnggangkan udara dibawah akan mengisi gelembung,

  • sehingga cairan di ujung bawah akan ikut tertarik masuk ke pipet. Ketika cairan

    dikeluarkan gelembung ditekan udara tertekan kebawah dan mendorong cairan

    keluar dari pipet.

    Mikropipet merupakan alat yang mampu menarik sampel atau bahan cair

    secara teliti dengan jumlah mikro. Mikropipet dapat mengambil sampel dengan

    jarak volume tertentu seperti mikropipet 20L-200L dan mikropipet 200L-

    1000L. Mikropipet dengan jarak volume tertentu ini dapat diatur volume sesuai

    yang diinginkan dengan cara memutar tombol penekan pada bagian ujung hingga

    angka menunjukkan volume yang diinginkan. Alat ini hanya menarik cairan

    semtara unutk menampung cairan yang diambil digunakan tips yang dipasang

    pada ujung mikropipet. Tips ini dapat dilepas dan diganti. Tips ada dua yaitu tips

    kuning untuk volume 20L-200L dan tips biru untuk volume 200L-1000L.

    Pembakar Bunsen (Bunsen Burner) merupakan salah satu alat yang

    berfungsi untuk menciptakan kondisi yang steril dan sebagai sumber api untuk

    pemanasan sesuai yang dibutuhkan dalam suatu reaksi. Bagian api yang paling

    cocok untuk memijarkannya adalah bagian api yang berwarna biru (paling panas).

    Sumber dari api bunsen tersebut dapat menggunakan bahan bakar gas atau

    metanol. Selang bunsen harus dihubungkan dengan kerang yang terhubung gas

    agar dapat mengeluarkan api. Api yang dihasilkan bisa diatur sesuai

    kebutuhannya.

    Spektrofotometri merupakan salah satu metode dalam kimia analisis yang

    digunakan untuk menentukan komposisi suatu sampel baik secara kuantitatif dan

    kualitatif yang didasarkan pada interaksi antara materi dengan cahaya. Sedangkan

    peralatan yang digunakan dalam spektrofometri disebut spektrofotometer. Cahaya

    yang dimaksud dapat berupa cahaya visibel, UV dan inframerah, sedangkan

    materi dapat berupa atom dan molekul namun yang lebih berperan adalah elektron

    yang adapada atom ataupun molekul yang bersangkutan. Spektrofotometri dapat

    dianggap sebagai suatu perluasan pemeriksaan visual yang dengan studi lebih

    mendalam dari absorpsi energi radiasi oleh macam-macam zat kimia

    memperkenankan dilakukannya pengukuran ciri-ciri serta kuantitatifnya dengan

    ketelitian lebih besar (Day & Underwood 2002). Prinsip kerja spektrofotometer

    adalah bila cahaya (monokromatik maupun campuran) jatuh pada suatu medium

    homogen, sebagian dari sinar masuk akan dipantulkan, sebagian diserap dalam

    medium itu, dan sisanya diteruskan. Nilai yang keluar dari cahaya yang diteruskan

    dinyatakan dalam nilai absorbansi karena memiliki hubungan dengan konsentrasi

    sampel. Cara kerja alat ini yaitu sinar berasal dari dua lampu yang berbeda, yaitu

    lampu wolfram untuk sinar Visible (sinar tampak = 38 780nm) dan lampu deuterium untuk sinar Ultra Violet (180-380nm) pada video lampu yang besar.

    Panjag gelombang dipilih sesuai yang diinginkan atau diperlukan. Sampel

    diletakan di dalam kuvet yang bersih. Kemudian detektor atau pembaca cahaya

    yang diteruskan oleh sampel, disini terjadi pengubahan data sinar menjadi angka

    yang akan ditampilkan pada reader. Hal yang harus dihindari adanya cahaya yang

    masuk ke dalam alat, biasanya pada saat menutup tenpat kuvet, karena bila ada

    cahaya lain otomatis jumlah cahaya yang diukur menjadi bertambah.

    Fotometer adalah alat untuk menangkap kekuatan cahaya atau interaksi

    cahaya yang ditransmisikan atau penguuran berdasarkan cahaya dengan sumber

    radiasi elektromagnetik. Instrument ini biasa digunakan pada rumah sakit yang

    menggunakan samel klinis misalnya serum darah. Komponen komponen

  • fotometer hampir sama dengan spektrofotometer meliputi sumber cahaya atau

    sumber radiasi, dan detetor. Tetapi terdapat perbedaan antara spektrofotometer

    dan fotometri yaitu pada monoromator dan pemilihan panjang gelombangnya.

    Pada spektrofotometer panjang gelombang dapat diubah ubah sesuai dengan

    kebutuhan sedangkan pada fotometri tidak.

    Cara kerja dari fotometri yaitu sampel yang telah diinubasi kemudian

    disedotkan pada aspirator sehingga masuk ke dalam kuvet dan dibaca oleh sinar

    cahaya kemudian sampel akan disedot kembali dengan ompa peristaltik menuju

    ke pembuangan. Sampel yang digunaan harus dimasukkan dalam inkubator. Hal

    ini agar reagen reagen dalam sampel bekerja secara maksimal.

    Labu Erlenmeyer (Erlenmeyer Flask) terbuat dari jenis gelas boroksilikat,

    labu erlenmeyer ada yang dilengkapi dengan tutup dan tanpa tutup. Tutup labu

    dan mulut labur erlenmeyer terbuat dari kaca asah. Labu erlenmeyer mempunyai

    kapasitas ukuran volume dari 25 2000 mL. Labu erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk pencampuran reaksi dengan pengocokkan kuat sedangkan labu

    erlenmeyer tanpa tutup asah biasanya digunakan untuk mencampurkan reaksi

    dengan kecepatan lemah. Masing- masing memiliki fungsi yang berbeda, labu

    erlenmeyer dengan tutup asah digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan kuat,

    dihubungkan dengan alat ekstraksi, alat destilasi dan sebagainya, sedangkan labu

    erlenmeyer tanpa tutup asah digunakan untuk titrasi dengan pengocokkan lemah

    hingga sedang.

    Tabung reaksi umumnya terbuat dari berbagai macam jenis gelas antara lain

    Boroksilikat, Soda, Fiolax dan Supermax. Soda Glass tidak tahan pemanasan,

    Fiolax Glass tidak peka terhadap perubahan panas dan pemanasan setempat.

    Tabung reaksi yang terbuat dari Fiolax dan Soda glass umumnya berdinding tipis,

    sedangkan tabung reaksi yang terbuat dari Boroksilikat dan Supermax tahan

    pemanasan. Ukuran tabung reaksi ditetapkan berdasarkan atas diameter mulut

    tabung bagian dalam dan panjang tabung, diameter antara 70 200 mm. Sebagai wadah larutan, beberapa memiliki tutup yang digunakan untuk meletakkan sampel

    (darah). Tabung reaksi berfungsi mereaksikan larutan, memanaskan sampel atau

    cairan. Ketika membawa tabung reaksi dalam jumlah banyak menggunakan rak

    tabung dan gunakan penjepit tabung saat akan melakukan pemanasan.

    Gelas piala merupakan wadah yang umumnya terbuat dari borosilikat. Gelas

    piala digunakan untuk bahan kimia yang bersifat korosif, untuk mencegah

    kontaminasi atau hilangnya cairan maka sebagai penutup dapat digunakan gelas

    arloji. Kegunaan dari gelas piala yaitu untuk mengaduk, mencampur, menampung

    larutan kimia sementara sebelum dimasukkan kedalam botol reagen, melarutkan

    zat yang tidak butuh ketelitian yang tinggi, dan memanaskan cairan karena

    dasarnya yang rata sehingga memiliki kedudukan yang seimbang untuk diletakkan

    dipemanas, namun skala yang terdapat pada gelas piala tidak dapat digunakan

    untuk mengukur volume. Ukuran gelas piala beragam yaitu 50 mL, 100 mL, 250

    mL, 500 mL, 1000 mL dan 2000 mL. Prinsip gelas piala yaitu wadah larutan

    dengan adanya skala pada badan gelas yang digunakan untuk mengukur larutan

    secara tidak teliti. Cara pemakaian gelas piala yaitu zat cair yang akan dilakukan

    pengadukan, pencampuran dan pemanasan dimasukkan kedalam gelas piala sesuai

    dengan volume yang diinginkan.

    Gelas ukur dalam laboratorium dibagi menjadi 3 kelompok yaitu sebagai

    alat ukur, alat tampung, serta alat pendukung. Gelas ukur merupakan alat

  • umumnya digunakan untuk mengukur volume larutan atau zat cair yang berwarna

    ataupun yang tidak berwarna secara cepat dengan melihat miniskus secara tepat,

    mata harus sejajar dengan gelas ukur untuk melihat miniskus bawah saat

    menentukan volume larutan namun tidak memerlukan tingkat ketelitian yang

    tinggi. Gelas ukur terbuat dari bahan kaca dan plastik dengan memiliki bentuk

    seperti pipa yang memiliki kaki atau dudukan sehingga dapat ditegakkan. Gelas

    ukur yang ada dilaboratorium digunakan untuk mengukur zat cair dengan cara

    yang mudah, tidak perlu ketelitian tinggi karena garis pengukurannya telah tertera

    di dinding gelas. Ada berbagai ukuran gelas kimia yaitu yang berukuran 10 mL

    sampai 2000 mL. Prinsip gelas ukur yaitu alat ukur yang lebih akurat

    dibandingkan dengan gelas piala namun kurang akurat jika dibandingkan dengan

    pipet mohr atau pipet volumetrik sehingga tidak masuk dalam perhitungan. Cara

    pemakaian dari gelas ukur yang telah bersih yaitu dengan dimasukkannya zat cair

    kedalam gelas ukur yang kosong lalu dilakukan pembacaan posisi permukaan zat

    cair. Larutan yang tidak berwarna pembacaan minuskus yang berlaku adalah

    miniskus bawah dan untuk larutan yang berwarna pekat maka pembacaan

    miniskus yang berlaku adalah miniskus atas.

    Termometer merupakan batang kaca yang panjangnya 300mm, diameter 6-7

    mm berisi air raksa yang ditempatkan pada suatu tabung kaca dan gas yang

    dilengkapi dengan skala derajat celcius. Termometer terdapat berbagai macam

    misalnya termometer klinis, termometer raksa, termometer digital, termometer

    bimetal mekanik dan termometer strip . Prinsip termometer yaitu mengukur suhu

    sesuai dengan laju alir raksa didalam termometer. Kegunaan dari termometer yaitu

    untuk mengukur suhu suatu larutan atau ruang inkubator. Cara pakai termometer

    yaitu termometer dimasukkan kedalam bahan atau zat yang akan diukur suhunya

    tanpa memegang bagian dari termometer karena akan mempengaruhi hasil akhir.

    Urinometer merupakan alat yang digunakan untuk mengukur berat jenis

    suatu larutan, tetapi umumnya digunakan untuk mengukur berat jenis urin.

    Urinometer termasuk salah satu jenis hydrometer atau acrometer. Urinometer

    memiliki skala 1.0000-1.0060 dan umumnya digunakan pada temperature 60F

    atau 15,5C. Bentuk urinometer yang menggelembung pada bagian bawah dan

    kecil pada bagian tangkai yang biasanya digunakan sebagai pegangan pada saat

    memutar urinometer. Cara pemakaian urinometer yaitu sampel urin dimasukkan

    kedalam gelas ukur, lalu urinometer dimasukkan kedalam gelas ukur usahakan

    bebas terapung, lalu baca berat jenis miniskus bawah. Cara membaca urinometer

    yaitu dengan menggunakan visual dan setinggi miniskus.

    Tabung Sentrifus merupakan tabung plastik dengan tutup. Tabung sentrifus

    berfungsi untuk meletakkan cairan yang ingin dipisahkan antara cairan dan

    endapannya. Tabung diletakkan pada rotor sentrifuse dengan posisi setinmbang.

    Prinsip kerja sentrifus adalah memisahkan substansi berdasarkan berat jenis

    molekul dengan cara memberikan gaya sentrifugal sehingga substansi yang lebih

    berat akan berada di dasar sedangkan substansi yang ringan akan berada di atas

    (Underwood 1998). Cairan akan terbagi menjadi dua fase yaitu supernatant yang

    berupa cairan dan pellet atau organel yang mengendap.

    Prinsip kerja dari Haemometer adalah Hemoglobin darah diubah menjadi asam

    hematin dengan pertolongan larutan HCl, lalu kadar dari asam hematin ini diukur

    dengan membandingkan warna yang terjadi dengan warna standard memakai mata

    biasa. Haemometer berfungsi tuntuk mengukur secara manual kadar hemoglobin (

  • Hb) dalamdarah. Haemometer memiliki beberapa bagian: Tabung pengukur, 2

    tabung standar warna, Pipet Hb dengan pipa karetnya, Pipet HCl, Batang

    pengaduk, Botol tempat HCl dan aquadest, Sikat pembersih. Cara pakai

    Haemometer yaitu: Dimasukkan tabung sahli ke glass color standart haemometer.

    Kemudian tabung sahli diisi dengan larutan HCl 0,1 N sampai angka 10 (garis

    paling bawah pada tabung). Setelah itu dipipet 0.02 ml darah dengan

    menggunakan pipet sahli dengan perlahan, dibiarkan 3 menit sampai terbentuk

    asam hematin yang berwarna coklat. Kemudian ditambahkan pertetes aquades

    dengan pipet tetes kedalam tabung sambil diaduk sampai warna sama dengan

    warna standart. Dibaca tinggi permukaan cairan pada tabung sahli, dengan melihat

    skala jalur gr %, yang berarti banyaknya hemoglobin dalam gram per 100 ml

    darah.

    Glukometer adalah alat untuk melakukan pengukuran kadar glukosa darah

    kapiler. Prinsip kerja glukometer adalah oksigen dengan bantuan enzim glukosa

    oksidase mengkatalis proses oksidasi glukosa menjadi asam glukonat dan

    hydrogen peroksida. Tes strip pada glukometer mengandung bahan kimia glukosa

    oksidase 0,8 IU, garam naftalen asam sulfat 42 g, dan 3-metil-2-benzothiazolin hidrazon. Reaksi yang terjadi :

    Glukosa + O2 + H2O Asam Glukonat + H2O2

    Cara pakai alat glukometer yaitu: Dilakukan terlebih dahulu kalibrasi dengan chip

    khusus yang disisipkan untuk mengkode glukometer dengan kode tertentu

    biasanya sampai terdeteksi angka, Kemudian lanset dipasangkan. Setelah itu strip

    tes dipasang pada glukometer. Setelah itu, dibersihkan ujung jari yang akan

    ditusuk menggunakan kapas steril dengan alkohol 70%. Kemudian jari ditusuk

    dengan menggunakan jarum yang steril. Setelah itu darah yang keluar selanjutnya

    ditempelkan ke strip tes yang terpasang di glukometer. Dibaca glukosa darah yang

    muncul.

    Tabung darah terdiri dari beberapa jenis, dibedakan dengan melihat warna

    tutup dari tabung yaitu merah, kuning, hijau, ungu, dan abu-abu. Beberapa tabung

    diisi dengan antikoagulan yang bertujuan untuk mencegah pembekuan darah atau

    koagulasi. Prinsip anti koagulan ini ada dua yaitu menggkelat, mengikat,

    presipitasi kalsium yang merupakan faktor pembekuan darah atau dengan

    mencegah terbentuknya trombin. Tabung tutup merah tanpa penambahan

    antikoagulan, darah akan menjadi beku dan serum dipisahkan dengan gaya

    sentrifugal. Umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi,

    serologi dan bank darah. Tabung tutup kuning tanpa penambahan antikoagulan,

    darah akan menjadi beku dan serum dipisahkan dengan gaya sentrifugal. Tabung

    ini berisi gel separator (serum separator tube/SST) yang fungsinya memisahkan

    serum dan sel darah. Gel akan berada di antara sel darah dan serum. Umumnya

    digunakan untuk pemeriksaan kimia darah, imunologi dan serologi. Tabung hijau

    umumnya digunakan untuk pemeriksaan kimia plasma. Tabung ini berisi

    antikoagulan Heparin. Antikoagulan ini merupakan asam mukopolisacharida yang

    bekerja dengan cara menghentikan pembentukan trombin dari prothrombin

    sehingga menghentikan pembentukan fibrin dari fibrinogen. Berikut adalah

    struktur heparin

  • Gambar 1 Struktur kimia dari Heparin

    Tabung ungu berisi antikoagulan EDTA. Biasanya terdapat dalam bentuk garam

    sodium (natrium) atau potassium (kalium), mencegah koagulasi dengan cara

    mengikat atau mengkhelasi kalsium. EDTA memiliki keunggulan dibandingkan

    dengan antikoagulan yang lain, yaitu tidak mempengaruhi sel-sel darah, sehingga

    ideal untuk pengujian hematologi, seperti pemeriksaan hemoglobin, hematokrit,

    KED, hitung lekosit,dan hitung trombosit. Digunakan untuk pemeriksaan

    hematologi seperti CBC karena mempertahankan morfologi sel dan menghambat

    agregitasi flatelet(Gandasoebrata 2007). Berikut adalah reaksi EDTA dengan

    kalsium Ca2+

    +EDTA4- Ca(EDTA)2- (SNI 2004)

    Gambar 2 Kompleks Ca[EDTA]

    2- (SNI 2004)

    Tabung abu-abu berisi antikoagulan Potassium/Ammonium oxalate. digunakan

    untuk pemeriksaan glukosa darah, karena mampu menstabilkan kadar gula dalam

    darah selama 24 jam pada suhu ruangan dan selama 48 jam pada suhu 4oC. NaF

    menghambat enzim phosphenol pyruvate. Tabung biru berisi antikoagulan sodium

    sitrat( 3,2% / 3,8%). Antikoagulan sodium sitrat berfungsi untuk uji pembekuan

    darah dengan cara mengikat atau mengkelat kalsium.

    Tabel 1 Lembar Kerja

    No Gamabar Uraian/Penjelasan

    1

    Nama Alat : Haemometer

    Fungsi : Haemometer berfungsi untuk

    mengukur kadar haemoglobin dalam darah

    2

    Nama Alat : Kamar hitung Neubeur

    Fungsi : Kamar hitung Neubeur berfungsi

    untuk mengukur jumlah sel darah merah dan

    sel darah putih

    3

    Nama Alat : Erlenmeyer

    Fungsi : Erlenmeyer berfungsi untuk

    menampung sampel dan untuk penampung zat

    atau sampel yang akan dilakukan titrasi

  • Lanjutan tabel 1 Lembar Kerja

    4

    Nama Alat : Gelas piala

    Fungsi : Gelas piala berfungsi untuk

    mengaduk, mencampur, menampung larutan

    kimia sementara sebelum dimasukkan

    kedalam botol reagen, melarutkan zat yang

    tidak butuh ketelitian yang tinggi, dan

    memanaskan cairan

    5

    Nama Alat : Gelas ukur

    Fungsi : Gelas ukur berfungsi untuk

    mengukur volume larutan atau zat cair yang

    berwarna ataupun yang tidak berwarna secara

    cepat dengan melihat miniskus secara tepat

    6

    Nama Alat : A. Pipet thoma merah (eritrosit)

    B. Pipet thoma biru (leukosit)

    Fungsi :

    A. Pipet thoma merah berfungsi untuk mencampurkan spesimen darah

    dengan larutan hayem untuk

    menghitung sel darah merah dengan

    haemositometer

    B. Pipet thoma biru berfungsi untuk mencampurkan spesimen darah

    dengan larutan turk untuk menghitung

    sel darah putih dengan

    haemositometer

    7

    Nama Alat : Bunsen

    Fungsi : Bunsen berfungsi untuk melakukan

    pemanasan biasanya digunakan dengan kaki

    tiga dan kassa

    8

    Nama Alat : Bulp merah

    Fungsi : Untuk membantu menghisap suatu

    larutan saat memipet, yang digunakan

    bersamaan dengan pipet volumetrik ataupun

    pipet mohr.

    9

    Nama Alat : Neraca digital

    Fungsi : untuk menimbang sampel atau bahan

    yang akan digunakan dalam praktikum.

    Cara pemakaian : Tekan on untuk menghidupkan neraca, kemudian diamkan 10

    menit untuk pemanasan.Pastikan neraca

    dalam keadaan bersih, jiga kotor bersihkan

    dengan menggunakan kuas neraca. Botol

    timbang atau kaca arloji diletakkan pada

    neraca sebagai wadah. Neraca dinolkan

    dengan cara menekan tombol tera. Sampel dimasukan kedalam kaca arloji, dan didapat

    massa dari bahan atau sampel.

  • Lanjutan tabel 1 Lembar Kerja

    10

    Nama Alat : Pipet transfer

    Fungsi : untuk memindahkan atau memipet

    atau menghisap suatu sampel cair atau larutan

    secara kualitatif tanpa ukuran.

    Cara pemakaian : bagian yang berbentuk

    gelembung ditekan sehingga cairan terhisap,

    tahan sampai cairan naik. Untuk

    mengeluarkan cairan dengan melepaskan

    tekanan pada bagian yang berbentuk

    gelembung.

    11

    Nama Alat :

    a. Preparat b. Cover glass

    Fungsi :

    a. Untuk meletakan sampel yang akan dilihat dibawah mikroskop

    b. Untuk menutup sampel yang diletakan pada preparat

    12

    Nama Alat : Mikropipet dan tips.

    Fungsi : Mikropipet adalah alat untuk

    memindahkan cairan yang bervolume cukup

    kecil, biasanya kurang dari 1000 l. Banyak

    pilihan kapasitas dalam mikropipet yang

    dapat diatur volume pengambilannya.

    Mikropipet yang tidak bisa diatur volumenya

    hanya tersedia satu pilihan (fixed volume

    pipette). Dalam penggunaanya mikropipet

    memerlukan tips. Tips terdapat 2 macam yaitu

    blue tips dan yellow tips.

    Cara pemakaian : Sebelum digunakan tumb

    knob sebaiknya ditekan berkali-kali untuk

    memastikan lancarnya mikropipet. Masukan

    tip kedalam nozzle atau ujung pipet (gunakan

    tip sesuai dengan banyaknya volume yang

    diinginkan). Tekan tumb knob sampai

    hambatan pertama/ first stop, jangan ditekan

    lebih lama lagi. Masukan tip kedalam cairan

    atau larutan yang ingin diambil pipetnya.

    Tahan pipet dalam posisi vertikal kemudian

    lepaskan tekanan dari tumb knob maka cairan

    akan masuk ke tip. Pindahkan ujung tip

    kedalam wadah yang diinginkan. Tekan tumb

    knob sampai hambatan kedua maka semua

    cairan akan keluar.

  • Lanjutan tabel 1 Lembar Kerja

    13

    Nama Alat : refraktometer

    Fungsi : untuk mengukur berat jenis urin

    Cara pemakaian : prinsip kerja alat ini yaitu

    memanfaatkan refraksi cahaya. Sebelum

    digunakan terlebih dahulu di kalibrasi.

    Kalibrasi dilakukan dengan cara mula-mula

    prisma dibersihkan atau dilap dengan

    menggunakan tissue halus. Kemudian

    teteskan air, dan dilihat hingga bj nya yang

    muncul melalui eye piece adalah 1. Jika tidak

    menunjukan angka satu atur hingga

    menunjukan angka 1 dengan menekan knop pengatur skala. Setelah selesai digunakan lap atau bersihkan kembali prisma menggunakan

    tissue halus. Dalam pengukuran bj urin,

    penggunaanya sama seperti kalibrasi.

    14

    Nama Alat : Glukometer

    Fungsi : untuk mengukur glukosa darah

    dalam tubuh.

    15

    Nama Alat : Urinometer

    Fungsi : mengukur berat jenis urin

    16

    Nama Alat : Tabung reaksi

    Fungsi : Sebagai tempat untuk mereaksikan

    sampel dengan pereaksi

    17

    Nama Alat : Tabung reaksi

    Fungsi : Sebagai tempat untuk mereaksikan

    sampel dengan pereaksi.

    18

    Nama Alat : Combur test

    Fungsi : Sebagai alat untuk analisis urin

    dengan mencocokkan warna dengan standar

    19

    Nama Alat : Sentrifuse

    Fungsi : Sebagai alat yang berfungsi untuk

    memisahkan darah yaitu serum dan

    plasmanya dengan memanfaatkan gaya

    sentrifugal

  • Lanjutan tabel 1 Lembar Kerja

    20

    Nama Alat : Sarung tangan

    Fungsi : Sebagai alat pelindung diri terutama

    bagian tangan ketika kontak langsung dengan

    sampel

    21

    Nama Alat : Lemari Asam/ Laminar air flow

    Fungsi : Sebagai tempat ketika memindahan

    bahan bahan yang berbahaya/ pekat dengan

    dilengkapi dengan pipa penyedot udara

    dibagian atas.

    Daftar Pustaka

    Fardiaz S.1992. Mikrobiologi Pangan. Jakarta : Gramedia.

    Gandasoebrata, R. 2007.Laboratorium Klinik. Jakarta: Dian Rakyat.

    Hadioetomo, R.S. 1993. Mikrobiologi Dasar Dalam Praktek. Jakarta: Gramedia.

    Lehninger, A. 1988. Dasar-dasar Biokimia. Terjemahan Maggy Thenawidjaya.

    Jakarta:Erlangga

    R.A Day dan Underwood AL. 2002. Analisis Kimia Kuantitatif. Sopyan Iis

    penerjemah. Wibi H Hilarius dan Simarmata Lemeda editor. buku asli

    Quantitative Analisis Sixth Edition. Jakarta : Erlangga