laporan praktikum sistem thermoregulasi kelomok 4

Upload: ghiyatskaluku

Post on 06-Mar-2016

12 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

anfisma

TRANSCRIPT

LAPORAN PRAKTIKUMSISTEM THERMOREGULASI1. JUDULSuhu Tubuh2. TUJUANMengukur Suhu Tubuh Manusia Pada Berbagai Kondisi3. DASAR TEORISuhu adalah properti fisik dari materi yang kuantitatif mengungkapkan gagasan umum dari panas dan dingin. Objek suhu rendah dingin, sementara berbagai tingkat suhu yang lebih tinggi yang disebut sebagai hangat atau panas. Suhu menunjukkan derajat panas benda. Semakin tinggi suhu suatu benda, semakin panas benda tersebut. Secara mikroskopis, suhu menunjukkan energi yang dimiliki oleh suatu benda. Setiap atom dalam suatu benda masing-masing bergerak, baik itu dalam bentuk perpindahan maupun gerakan di tempat berupa getaran. Makin tingginya energi atom-atom penyusun benda, makin tinggi suhu benda tersebut. Dalam hal tersebut adalah tubuh, berarti suhu menunjukkan derajat panas tubuh (Evelyn, 2006).Suhu tubuh dari hari kehari selalu konstan kecuali terjadi demam. Terdapat mekanisme dalam tubuh untuk mempertanyakannya agar konstan walaupun dipengauhi oleh cuaca yang ekstrim, aktifitas dan lain lain. Suhu tubuh rectal umumnya lebih 1c disbanding suhu oral. Mekanisme pengaturan suhu tubuh dilakukan oleh hipotalamus dan perangai pengaturan suhu tubuh. Bila suhu tubuh interna terlalu tinggi, isyarat dari area preoptika otak memberikan kesan psikis terlalu panas. Bila tubuh terasa dingin, isyarat dari kulit dan mungkin dari reseptor perifer menimbulkan perasaan dingin yang tidak enak. Oleh karena itu orang membuat peyesuaian lingkungan untuk memberikan rasa nyaman (Kimball, 1983).Makanan yang masuk ke dalam tubuh memengaruhi proses metabolisme sel tubuh. Proses tersebut bisa berlangsung cepat jika makanan yang masuk tergolong merangsang. Misalnya, makanan pedas atau makanan bersuhu tinggi. Jika proses metabolisme sel tubuh berlangsung cepat, suhu tubuh meningkat. Sitokin (salah satu protein) pun terpicu muncul. Salah satu bahan yang tergolong sitokin adalah kalikrein. Bahan itu berpengaruh terhadap pelebaran pembuluh darah yang menuju kelenjar keringat di kulit. Dampaknya, keringat pun mengucur keluar (Setiadi, 2007).Adapun suhu tubuh dihasilkan dari (Irianto, 2004):a) Laju metabolism basal (basal metabolism rate, BMR) di semua sel tubuh.b) Laju cadangan metabolism yang disebabkan aktivitas otot (termasuk kontraksi otot akibat menggigil)c) Metabolisme tambahan akibat pengaruh hormone tiroksin dan sebagian kecil hormone lain, misalnya hormone pertumbuhan.d) Metabolisme tambahan akibat pengaruh epinephrine, norepineprine, dan rangsangan simpatis pada sel.e) Metabolisme tambahan akibat peningkatan aktivitas kimiawi di dalam sel itu sendiri terutama bia temperature menurun.Suhu tubuh manusia diatur oleh system thermostat di dalam otak yang membantu suhu tubuh yang konstan antara 36.5oC dan 37.5oC. Suhu tubuh normal manusia akan bervariasi dalam sehari. Seperti ketika tidur, maka suhu tubuh kita akan lebih rendah dibanding saat kita sedang bangun atau dalam aktivitas. Dan pengukuran yang diambil dengan berlainan posisi tubuh juga akan memberikan hasil yang berbeda. Pengambilan suhu di bawah lidah (dalam mulut) normal sekitar 37o C, sedang diantara lengan (ketiak) sekitar 36.5o C sedang di rectum (anus) sekitar 37.5o C. Secara kualitatif, kita dapat mengetahui bahwa suhu adalah sensasi dingin atau hangatnya sebuah benda yang dirasakan ketika menyentuhnya. Secara kuantitatif, kita dapat mengetahuinya dengan menggunakan thermometer (Evelyn, 2006).Kita dapat mengukur suhu tubuh pada tempat-tempat berikut (Setiadi, 2007):a) ketiak/ axilae: termometer didiamkan selama 10-15 menit.b) anus/ dubur/ rectal: termometer didiamkan selama 3-5 menit.c) mulut/ oral: termometer didiamkan selama 2-3 menitAdapun suhu tubuh normal menurut usia dapat dilihat pada tabel berikut (Evelyn, 2006):UsiaSuhu Tubuh

3 bulan37,5 oC

6 bulan37,5 oC

1 tahun37,7 oC

3 tahun37,2 oC

5 tahun37,0 oC

7 tahun36,7 oC

9 tahun36,8 oC

11 tahun36,7 oC

13 tahun36,6 oC

Dewasa36,4 oC

> 70 Tahun36,0 oC

Suhu tubuh manusia cenderung berfluktuasi setiap saat. Banyak faktor yang dapat menyebabkan fluktuasi suhu tubuh. Untuk dapat mempertahankan suhu tubuh manusia dalam keadaan konstan, diperlukan regulasi suhu tubuh. Suhu tubuh manusia diatur dengan mekanisme umpan balik (feed back) yang diperankan oleh pusat pengaturan suhu di hipotalamus. Apabila pusat temperatur hipotalamus mendeteksi suhu tubuh yang terlalu panas, tubuh akan melakukan mekanisme umpan balik. Mekanisme umpan balik ini terjadi bila suhu tubuh inti telah melewati batas toleransi tubuh untuk mempertahankan suhu, yang disebut titik tetap (set point). Titik tetap tubuh akan dipertahankan agar suhu tubuh inti konstan pada 37C. Apabila suhu tubuh meningkat lebih dari titik tetap, hipotalamus akan terangsang untuk melakukan serangkaian mekanisme untuk mempertahankan suhu dengan cara menurunkan produksi panas dan meningkatkan pengeluaran panas sehingga suhu kembali pada titik tetap (Raven, 1981).

4. ALAT DAN BAHANa. Thermometer Klinisb. Thermometer Kamarc. Handuk/Sorbetd. Alkohol 70%e. Kapas dan Air Es5. PROSEDUR KERJAUntuk mengukur suhu tubuh manusia digunakan thermometer klinis dan pengukuran dilakukan pada bagian-bagian axilla dan mulut (cavum oris). Adapun pengukuran sebagai berikut:1. Probandus tidur terlentang dengan badan bagian atas terbuka. Fossa axillaries dikeringkan terhadap keringat yang dapat mengganggu pembacaan thermometer. Thermometer klinis air raksanya diturunkan dahulu sampai di dasar penampung kemudian ujungnya (dengan selubung inetal) dimasukkan kedalam fosa axillaries sehingga tertutup. Setelah dibiarkan 10 menit di dalam fossa axillaries, dimana temperature sudah menunjukkan temperature kurang lebih sama dengan temperature badan yang dicatat.2. Thermometer diturunkan lagi air raksanya dan dibersihkan dengan alkohol. Selanjutnya ujung thermometer dimasukkan kedalam mulut dibawah lidah dan mulut ditutup rapat. Setelah 10 menit maka diadakan pembacaan dan catatlah hasilnya.3. Probandus bernapas dengan tenang melalui mulut terbuka sesudah air raksa pada thermometer diturunkan., diletakkan lagi thermometer setelah 5 menit dan kemudian selama 10 menit tanpa menurunkan air raksanya terlebih dahulu dan dicatat.4. Probandus berkumur dengan air es selama 1 menit dan dimasukkan thermometer ke dalam mulut seperti diatas , setelah air raksanya diturunkan. Setelah 5 menit dibaca temperaturnya, selanjutnya dibaca temperature kembali setelah 10 menit tanpa menurukan air raksanya telebih dahulu dan dicatat hasilnya.

6. HASIL PENGAMATANNo.NamaSuhu 1Suhu 2Suhu 3Suhu 4

1.Yunus Abdul Ghiyats Kaluku37,3 oC37,1 oC37,0 oC37,1 oC

2.Rika Hardiyanti Putri Buheli37,2 oC37,1 oC37,0 oC36,9 oC

3.Nindy Manaroinsong37,3 oC37,2 oC36,9 oC36,7 oC

4.Retno Wulandari Lagonah37,4 oC37,2 oC37,0 oC36,8 oC

5.Istianingsih Rauf37,5 oC37,2 oC37,0 oC37,0 oC

7. PEMBAHASANDalam praktikum kali ini adalah mengenai pengukuran suhu tubuh manusia. Alat-alat yang dibutuhkan adalah termometer klinis yang digunakan untuk mengukur suhu tubuh probandus di bagian mulut atau oral dengan tanpa perlakuan, pengukuran suhu di mulut dengan bernafas melalui mulut, pengukuran suhu di mulut setelah berkumur dengan air es serta pengukuran suhu tubuh melalui ketiak atau axilar.Untuk mendapatkan hasil percobaan dan untuk membandingkan hasilnya, kita harus melakukan beberapa langkah percobaan. Langkah-langkah ini diterapkan kepada semua probandus tanpa ada perbedaan. Langkah yang pertama adalah membaringkan badan probandus dengan bagian atas terbuka, lalu kita menurunkan suhu thermometer, setelah suhu sudah turun kita memasukkan thermometer ke dalam mulut di bawah lidah probandus dengan mulut tertutup. Setelah 5 menit kita menunggu kita membaca suhu tubuh probandus. Untuk perlakuan yang kedua, kita memasukkan thermometer ke dalam mulut di bawah lidah probandus, suhu tubuh probandus diukur sambil bernafas dengan mulut. Setelah menunggu selama 5 menit, kita membaca suhu tubuh dari probandus. Untuk perlakuan selanjutnya kita memasukkan thermometer ke dalam mulut di bawah lidah probandus, setelah sebelumnya berkumur dengan air es selama 1 menit. Sama seperti sebelumnya, pengukuran suhu dilakukan pada menit ke 5.Setelah pengukuran suhu tubuh probandus di bagian mulut telah selesai dilakukan, langkah selanjutnya kita melakukan pengukuran suhu tubuh di bagian ketiak dengan lengan dirapatkan ke badan, lalu thermometer diapitkan di bagian ketiaknya, lalu kita membaca suhu setelah 5 menit serta menulis semua hasil pengukuran.Dari hasil praktikum di atas, dapat kita ketahui bahwa semua probandus memiliki suhu tubuh normal, yaitu antara kurang lebih 36 -37 .Setelah dilakukan percobaan yang kedua yaitu ketika suhu tubuh diukur melalui mulut sambil bernafas, ternyata suhu tubuh probandus mengalami penurunan meskipun hanya sedikit. Hal ini terjadi karena suhu tubuh probandus melakukan penyesuaian dengan suhu tubuh di luar tubuh yang memiliki temperature lebih rendah. Disini terjadi pertukaran panas tubuh dengan lingkungan secara konveksi, yaitu tubuh kehilangan panas melalui konduksi ke udara sekeliling yang lebih dingin. Udara yang berkontak dengan tubuh melalui mulut menjadi lebih hangat dan karenanya menjadi lebih ringan dibanding udara dingin. Udara yang lebih hangat ini bergerak ke atas dan digantikan dengan udara yang lebih dingin.Pada saat mengukur suhu tubuh melalui mulut setelah berkumur dengan air es selama 1 menit, suhu tubuh mengalami penurunan lagi. Dari hasil pengukuran tersebut dapat kita simpulkan bahwa tubuh menyesuaikan dengan keadaan suhu es yang ada di mulut, sehingga suhunya menurun. Sewaktu berkumur dengan air es, tubuh kehilangan panasnya karena panas dipindahkan secara langsung ke air es yang suhunya lebih rendah. Kemudian suhu oral, yang lebih rendah, yang diukur merupakan suhu kesetimbangan. Ini artinya apabila suhu lingkungan dingin, maka tubuh akan memproduksi panas yang berasal posterior hipotalamus.Dari hasil pengukuran suhu tubuh di bagian ketiak, dapat kita simpulkan bahwa suhu tubuh probandus di bagian ketiak memiliki suhu yang lebih rendah dibandingkan dengan suhu tubuh di bagian mulut. Hal ini sesuai dengan teori, bahwa temperature kulit badan kita tidak sama di semua tempat, makin banyak berhubungan dengan udara luar, temperature semakin dipengaruhi oleh temperature sekitar. Mulut lebih banyak berhubungan dengan udara luar dibandingkan dengan ketiak, sehingga suhunya juga lebih banyak dipengaruhi oleh lingkungan..8. KESIMPULANSuhu mengacu pada derajat panas atau dinginnya suatu zat. Manusia adalah Homeothermik yaitu berdarah panas sehingga suhu tubuh tetap stabil meskipun terjadi perubahan lingkungan.Suhu normal tubuh manusia adalah 36 -37 .

DAFTAR PUSTAKA

Evelyn, C Pearce. 2006. Anatomi dan Fisiologi untuk Paramedis. Jakarta : PT Gramedia Pustaka UtamaIrianto, K. 2004. Struktur dan Fungsi Tubuh Manusia untuk Paramedis. Bandung : Yrama Widya.Kimball, W John. 1983. Biologi (Penerjemah: Siti Soetarni, Nawangsih Sugiri).Bogor : Pernerbit ErlanggaRaven. 1981. Atlas Anatomi untuk Umum dan Mahasiswa untuk Kedokteran. Jakarta : DjambatanSetiadi, 2007. Anatomi dan Fisiologi Manusia. Surabaya : Graha Ilmu

8