laporan praktikum vertebrata 1.docx

26
LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA “Morfologi dan Anatomi pada Ikan” Disusun Oleh : Dian Ratna Sari (1110016100002) Syifa Fauziah (1110016100009) Iyus Abdusyakir (1110016100007) Fanny Sagita Prianti (1110016100014) Moh. Amuy Saepudin (1110016100017) Muslliyadi (1110016100025) Mukhayyarah (1110016100043) Biologi 6A Kelompok 5 PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGI JURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

Upload: musliy-adi

Post on 12-Feb-2015

556 views

Category:

Documents


7 download

DESCRIPTION

laporan vertebrata pisces

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA

“Morfologi dan Anatomi pada Ikan”

Disusun Oleh :

Dian Ratna Sari (1110016100002)

Syifa Fauziah (1110016100009)

Iyus Abdusyakir (1110016100007)

Fanny Sagita Prianti (1110016100014)

Moh. Amuy Saepudin (1110016100017)

Muslliyadi (1110016100025)

Mukhayyarah (1110016100043)

Biologi 6A

Kelompok 5

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN BIOLOGIJURUSAN PENDIDIKAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUANUNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SYARIF HIDAYATULLAHJAKARTA

2013

Page 2: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

Laporan Praktikum Vertebrata

Pisces

A. TUJUAN PRAKTIKUM

Untuk mempelajari anatomi dan morfologi ikan

B. LANDASAN TEORI

Hewan yang termasuk dalam kelas ini umumnya hidup dalam air dan bernafas

dengan insang, anggota gerak berupa sirip-sirip yang digunakan untuk melakukan

pergerakan di dalam air. Kulit diliputi oleh sisik dengan berbagai bentuk, tetapi terkadang

ada pula yang tidak bersisik. Secara umum, tubuh hewan ini terbagi tiga yaitu : caput,

truncus dan cauda.

Caput (kepala), terdiri dari : Rima oris (celah mulut) ,Fovea nasalis (cekung

hidung), Organum visus (alat penglihatan),Apparatus opercularis (tutup insang).

Truncus (badan/tubuh). Pada truncus terdapat : Squama (sisik),Linea lateralis

(garis lateral), Cara menghitung sisik pada linea dimulai dari hidung ( dekat operculum)

sampai pangkal ekor. Pinnae ventralis / abdominalis ( sirip perut),Pinnae dorsalis (sirip

punggung), Pinnae pectoralis / toracalis (sirip dada)

Cauda (ekor); pada cauda terdapat Anus (porus urogenitalis) Pinnae caudalis

(sirip ekor), Pinnae analis (sirip dubur)

a. Sistem-sistem yang ada pada kelas Pisces

Sistem pencernaan ikan terdiri atas : (1) Tractus digestivus (alat-alat pencernaan),

terdiri atas : Cavum oris, Pharynk, Oesophagus, Ventriculus, Intestinum (2)

Kelenjar pencernaan (Glandula digestoria), terdiri dari : Hepar,Visica velea,

Pancreas

Sistem urogenitalis pada ikan, terdiri dari : Organ genetalia, berupa : Sepasang

gonad, terdapat dalam abdomen bagian lateral; pada jantan disebut testis,

sedangkan pada betina disebut ovarium, sinus urogenitalis, porus urogenitalis.

Organ uropoetica, terdiri atas : (1) Meso nephros terdapat sepasang berwarna

merah antara gelembung renang (pneumatosis) dan tulang punggung, (2) Ductus

meso nephrodicus (urether) saluran keluar dari meso nephros, (3) Vesica

urinaria ( kantung kencing) dan (4) Sinus urogenitalis

Page 3: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

Sistem respirasi pada ikan,terdiri dari: (1) Aparatus opercularis (tutup insang)

(2) Arcus branchialis, terdapat sepasang rigi-rigi yang berguna untuk saringan air

pernapasan (lengkung insang) (3) Hemibranchia (lembaran insang), mengandung

banyak pembuluh darah yang merupakan cabang-cabang arteri branchialis,

sehingga pada hemibranchia inilah terjadi pertukaran gas. (4) Holobranchia

(gabungan dua hemibranchia) (5) Spatium inter-branchialis (celah insang), organ

yang berfungsi memisahkan insang satu dengan yang lain, organ ini berhubungan

dengan pharynk ke dalam opertura branchiale interna dan keluar melalui opertura

branchiale externa.

Sistem peredaran darah (cardiovascular sistem) pada ikan, terdiri atas:

(1) Cor (jantung), terdiri atas: Sinus venosus, terdapat di bagian caudo dorsal cor,

berfungsi untuk menerima darah dari vena cardinalis anterior dan vena

cardinalis posterior, Atrium (serambi), berwarna merah), Ventricel (bilik),

berdinding tebal warnanya lebih muda dari atrium, Bulbus arteriosus,

dindingnya tebal sekali dan berwarna putih yang merupakan lanjutan dari

ventricle, (2) Vasa (pembuluh darah), terdiri atas: Arteri dan Vena, terdiri dari:

vena cardinalis anterior dan vena cardinalis posterior. Berfungsi untuk

mengedarkan darah ke seluruh tubuh.

C. METODE PRAKTIKUM

Waktu : Pukul 11.00 sd selesai

Tempat : Laboratorium IPA UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

D. ALAT DAN BAHAN

ALAT BAHAN

Penggaris

Alat bedah

Papan bedah

Jarum pentul

Lup

mikroskop

Tissue

Kamera digital

Berbagai jeis ikan : ikan kembung

dan ikan bandeng

Alkohol 70%

E. PROSEDUR KERJA

Page 4: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

No Prosedur Kerja Gambar

1. Siapkan alat dan bahan yang akan digunakan

Ambil salah satu ikan kemudian simpan di papan bedah

Mengamati bentuk dan struktur fisiknya

2. Mengukur panjang ikan

3. Lepaskan bagian sisik, kulit dan bagian lainnya.

4. Selanjutnya tahap pembedahan, dimulai dari

bagian anus ikan kearah dorsal sampai

ketulang belakang.

5. Amati dan gambar bagian anatomi yang ada

pada ikan

F. HASIL DAN PEMBAHASAN

Page 5: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

Anal FinLateral lineOperculum

Lateral lineDorsal FinOperculum Eyes

Mouth

mouthEyes

Caudal FinPelvic Fins Scales Caudal Fin

a. Hasil Pengamatan

I. Morfologi ikan

Ikan Kembung Ikan Bandeng

Jenis ikan Gambar Morfologi ikan Keterangan

Ikan Kembung 1. Tipe mulut terminal

2. Mata

3. Operkulum

1. Ekornya berbentuk

homoserkal

2. Lateral line

1. Sirip punggung

1 2 3

1 2

1

Page 6: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

Ikan Bandeng 1. Tipe mulut terminal

2. Mata

3. Operkulum

1. Sirip punggung

2. Sisik

1. Lateral line

2. Tipe ekor lunate

1. Pelvic fin

II. Anatomi ikan

Jenis ikan Gambar Anatomi ikan Keterangan

1 2 3

1 2

1 2

1

Page 7: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

Ikan Kembung 1. Tulang

2. Gonad betina

1. Otak ikan

1. Jantung ikan

1. Usus

2. Lambung

1. Insang

1. Ginjal

1

2

1

1

1

2

1

1

Page 8: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

Ikan Bandeng 1. Tulang

2. Usus

1. Lambung

2. Jantung

1. Insang

1. Sisik ikan

Tabel Hasil Pengamatan Struktur Morfologi dan Anatomi ikan

Jenis ikan Habitat Morfologi Anatomi

Ikan

kembung

Air laut Badan memanjang dengan panjang 20.5 cm, lebar 4.5 cm

Ekor bercagak dengan panjang 3,5 cm

Kepala dengan mulut berbentuk terminal dan berahang

Linea lateralis,

1. Otak yang kecil2. Sistem pernafasan: memiliki

operkulum 4 lapis3. Sistem peredaran darah:

jantung berukuran kecil4. Sistem ekskresi: hati yang

ukurannya lebih besar dari organ lainnya

5. Sistem pencernaan: mulut,

1

2

1

2

1

1

Page 9: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

rudimeter, finlet Lubang hidung dua buah Operkulum 4 lapis Sirip punggung

berpasangan dengan bagian depan keras dan belakang lunak, sirip anal, sirip perut,

kerongkongan, terdapat usus yang pendek tidak tampak panjang seperti ikan lain, anus.

6. Sistem reproduksi: terdapat gonad berwarna putih dan telur berwarna kuning.

Ikan

Bandeng

Hidup di air laut dan

dapat pula hidup di

air payau

Panjang badan 14 cm Panjang ekor 5 cm Tipe ekor luntae Warna tubuh putih agak

mengkilat Bentuk tubuh torpedo Seluruh permukaan

tubuhnya ditutupi oleh sisik

Berwarna keperakan Terdapat sirip dada,

perut, dan anus Terdapat selaput pada

mata Mulutnya kecil dan tidak

bergigi Tipe mulut terminal Sirip punggung tunggal Tipe sisik sikloid Tipe sirip ekor bercagak

1. Kerangka Ikan Bertulang Sejati Memiliki rangka axial,

apendicular, visceral2. Urat Daging (otot)

Otot menyebar di seluruh permukaan tubuhnya

Terdapat otot licin, bergaris dan otot jantung

3. Organ Internal a. sistem pernafasan

Alat pernafasan berupa insang

b. sistem peredaran darah Terdapat jantung di

belakang insang c. sistem pencernaan

Saluran pencernaan : mulut, rongga mulut, faring, esofagus, lambung, pilorus, usus, rektun, kloaka, anus

Usus lebih panjang karena ikan bandeng ikan herbivora jika dibandingkan dengan ikan tongkol

d. sistem intergumen Terdapat kulit Terdapat sisik dengan

tipe stenoid Terdapat lender Tidak memiliki kelenjar

racun

b. Pembahasan

Page 10: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

Ikan Kembung (Scomber canagorta )

Ikan kembung mempunyai klasifikasi sebagai berikut (Anonimous, 2009):

Kelas : Condrichhyes

Ordo : Scombriformes

Family : Scombridae

Genus : Scomber

Species : Scomber canagorta

Ikan yang kami amati adalah Ikan kembung Perempuan yang biasa disebut

ikan cue sebagai lauk. Ikan kembung perempuan (Scomber neglectus) termasuk ke

dalam Ordo Percomorphi. Memiliki warna tubuh bagian atas kekuning-kunungan dan

pada bagian ventral berwarna kuning keemasan ( TIM IKHTIOLOGI 1989).

warna yang terdapat pada tubuh ikan tersebut disebabkan oleh adanya

schemachrome (karena konfigurasi fisik) dan juga disebabkan oleh biochrome

(pigmen pembawa warna). Warna kuning yang terdapat pada ikan ini disebabkan

karena adanya pigmen chromolipoid, warna putih atau keperak-perakan yang terdapat

pada tubuh bagian bawah dipengaruhi oleh pigmen purin, sedangkan warna kebiru-

biruan pada bagian atas linnea lateralisnya disebabkan karena pengaruh pigmen

pembawa warna yaitu pigmen indigoid.

Perbedaan ikan kembung betina dengan ikan kembung jantan adalah kembung

laki-laki terdapat bintik hita, pada dorsalnya sedangkan yang betina tidak ada .Selain

tubuhnya lebih gemuk dari pada ikan kembung laki-laki. Habitat kembung

perempuan adalah pada air laut (Saanin,1984).

a) Kepala

Pada bagian kepala terdapat mulut, hidung, mata, insang, rahang dan gigi.

Kepala ikan kembung tidak memiliki sisik, sedangkan pada bagian dalamnya terdapat

otak. Tipe mulut ikan kembung adalah terminal, bentuk mulut ini tergantung dari

jenis makanan yang makannya,biasanya ikan kembung ini memakan crustacea dan

plankton. Mulut terminal yaitu mulut yang terletak di ujung hidung. Operkulum pada

ikan kembung memiliki 4 lapisan yang akan dibahasa pada anatomi sistem

pernafasan.

b) Ekor

Page 11: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

Pada ikan kembung memiliki ekor dengan tipe bercagak, karena terdapat

lekukan tajam antara lembar dorsal dengan lembar ventralekor, ekor pada ikan

berfungsi sebagai ala gerak. Bentuk ekor ikan tergantung pada cara mereka berburu

dan bertempat tinggal.

c) Sisik

Seluruh badan ikan umumnya mempunyai sisik (squama). Bentuk, ukuran dan

jumlah sisik ikan dapat memberikan gambaran bagaimana kehidupan ikan tersebut.

Sisik disebut juga rangka dermal, yang berhubungan dengan rangka luar

(exoskeleton). Sisik atau squama berfungsi membentuk rangka luar. Sisik pada ikan

kembung berbentuk seperti lingkaran dan lembut atau halus hal ini karena ikan

kembung hidup di perairan yang membuatnya bergerak cepat.

d) Sirip

Finlet (jari-jari sirip tambahan), merupakan sembulan-sembulan kulit yang

tipis dan pendek, umumnya berbentuk segitiga, kadang-kadang mempunyai satu jari-

jari. Finlet terletak di antara sirip punggung dan sirip ekor, dan di antara sirip dubur

dan sirip ekor. Finlet ditemukan misalnya pada ikan kembung perempuan yang kami

amati. Fungsi sirip adalah sebagai anggota gerak yang dimanan ikan dapat bergerak

dan berada pada posisi yang diinginkannya. Sirip yang dimiliki ikan kembung adalah

berpasangan pada punggungnya, sirip pertama keras dan yang kedua lunak. Fungsi

lain sirip ikan adalah sebagai alat peraba, penyalur sperma, dan lain-lain. Setiap sirp

disusun oleh membrana yaitu selaput yang terdiri dari jaringan lunak.

e) Gurat Sisi

Pada bagian tengah badan ikan, sebelah kanan dan kiri, mulai dari kepala

sampai ke pangkal ekor, terdapat suatu bangunan yang kelihatannya seperti garis

memanjang, yang disebut garis rusuk atau gurat sisi (linea lateralis). Garis rusuk

dapat ditemukan baik pada ikan yang mempunyai sisik maupun tidak bersisik. Pada

ikan yang bersisik, garis rusuk ini dibentuk oleh sisik yang memiliki pori-pori. Garis

rusuk berfungsi sebagai indera keenam pada ikan, yaitu untuk mengetahui perubahan

tekanan air yang terjadi sehubungan dengan aliran arus air, untuk mengetahui jika

ikan itu mendekati atau menjauhi benda-benda keras, dan untuk osmoregulasi.

f) Sistem pernafasan ikan

Page 12: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

Insang: Alat pernafasan yang digunakan ikan adalah insang, penutup insang

disebut juga operkulum yang berfungsi untuk melindungi insang. Pada bagian bawah

tulang-tulang penutup insang terdapat suatu selaput tipis yang menutupi tulang-tulang

di atasnya, disebut membran branchiostega. Membran ini diperkuat oleh radii

branchiostega yaitu berupa tulang-tulang kecil yang terletak pada bagian ventral dari

pharing.

g) Sistem pencernaan ikan

Sistem pencernaan ikan meliputi mulut, faring, esophagus, lambung, usus dan

anus. Pada ikan kembung usus terlihat amat pendek. Rongga mulut dilapisi sel-

sel penghasil lendir yang berperan mempermudah jalannya

makanan ke segmen berikutnya, juga terdapat organ pengecap

yang berfungsi menyeleksi makanan. Ikam kembung memiliki gigi

dalam rongga mulut, gigi tersebut berperan dalam mengambil,

mencengkeram, merobek, memotong atau menghancurkan

makanan atau merupakan alat pencernaan makanan secara

mekanik. Faring berfungsi menyaring makanan, makanan yang

ditelan namun terdapat substrat lain maka itu akan dibuang melalui

insang. Esophagus ikan kembung berbentuk seperti pip berfungsi

untuk menelan makanan, pada ikan kembung esophagus berfungsi

dalam penyerapan garam melalui difusi pasif sehingga

menyebabkan konsenterasi garam diminum menurun sehingga

memudahkan penyerapan air oleh usus. Lambung berfungsi sebagai

penampung makanan, rektum berfungsi dalam penyerapan air dan

ion dan anus sebagai lubang pembuangan. Pada ikan lambung

anus terletak di sebelah depan saluran genital.

h) Sistem reproduksi

Dari hasil pengamatan yang dilakukan didapatkan ovarium berwarna oranye

kemerah-merahan,telur jelas dapat dibedakan, bentuknya bulat telur. Ovarium

mengisi kira-kira dua per tiga ruang bawah. Reproduksinya adalah ovoparus yaitu

telur dibuahi diluar tubuh ikan dan telurnya bersifat planktonis. Pembuahan ikan

kembung terjadi secara eksternal yaitu di keluarkan telur di lingkungan perairan.

Page 13: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

Biasanya fekunditas telur ikan kembung banyak dan telurnya tidak dijaga oleh

induknya.

Dari praktikum kami mendapatkan pula jantung ikan kembung. Sistem

peredaran darah pada ikan kembung merupakan sistem peredaran darah tertutup,

karena darah mengalir di dalam pembuluh darah dan kapiler darah. Pada kapiler

darah terjadi pertukaran zat makanan maupun udara. Sistem transportasi ikan

merupakan peredaran darah tunggal, karena hanya satu kali melalui jantung dalam

satu peredaran darah lengkap. Jantung ikan tersusun atas sebuah sinus venosus,

atrium, ventrikel, dan sebuah konus arteriosus yang tersusun secara linier.

i) Sistem peredaran darah

Proses Peredaran Darah pada Ikan, darah kotor yang terkumpul dari seluruh

badan ikan masuk ke atrium yang berdinding tipis. Pada waktu jantung kendur, darah

mengalir melalui sebuah katup ke dalam ventrikel yang berdinding tebal. Kontraksi

ventrikel yang kuat mendesak darah keluar melalui aorta ventralis yang bercabang-

cabang menjadi 6 pasang lung aorta yang menjulur secara dorsal menuju insang

melalui arteri eferen brankialis. Darah yang mengandung CO2 tersebut dilepaskan ke

dalam air melalui kapiler dalam insang dan O2 berdifusi dari air menuju insang.

Darah dari insang yang mengandung O2, kemudian meninggalkan insang menuju

aorta dorsalis. Aorta dorsalis membagi darah ini memenjadi cabang-cabang yang

menuju ke seluruh bagian tubuh. Pada seluruh bagian tubuh ini O2 digunakan oleh sel,

yang menghasilkan CO2. Darah kotor dari tubuh bagian depan kembali ke jantung

melalui vena kardinalis anterior, sedangkan darah kotor dari tubuh bagian belakang

masuk ke jantung melalui vena kardinalis posterior. Darah kotor dari hati kembali ke

jantung melewati vena hepatika. (Effendi, 1997).

j) Sistem eksresi

Pada ikan terdapat ginjal berjumlah sepasang dan berwarna kemerah-

merahan. Beberapa jenis ikan memiliki suatu saluran yang merupakan gabungan

saluran ginjal dan saluran kelamin. Saluran ini dinamakan saluran urogenital. Letak

saluran urogenital berdekatan dengan anus. Namun, ada beberapa jenis ikan lainnya

Page 14: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

yang memiliki kloaka. Sisa metabolisme seperti karbondioksida dan urine akan

dikeluarkan melalui alat ekskresi ikan.

Ikan Bandeng (Chanos chanos)

Ikan bandeng mempunyai klasifikasi sebagai berikut (Saanin,1984):

Kelas : Condrichhyes

Ordo : Malacopterygh

Family : Chanidae

Genus : Chanos

Species : Chanos chanos

Ikan bandeng Menurut Djuhanda (1981) mempunyai tubuh yang ramping dan

ditutupi oleh sisik dengan jari-jari yang lunak. Sirip ekor yang panjang dan bercagak.

Mulut sedang dan non protractile dengan posisi mulut satu garis dengan sisi bawah

bola mata dan tidak memiliki sungut.

Ikan Bandeng mempunyai bentuk tubuh ramping ,badannya tertutup oleh

sisik, jari-jari semuanya lunak dan jumlah sirip punggung antara 14-16, pada sirip

dubur antara 10-11,pada sirip dada antara 16-17 dan pada sirip perut antara 11-

12.Sirip ekor panjang dan bercagak. Jumlah sisik pada gurat sisi ada 75-80 keping.

Mulutnya berukuran sedang dan nono protractile, dimana posisi mulut satu garis

dengan sisi bawah bola mata, bentuk tubuhnya seperti panah (Djuhanda,1981).

a) Organ Gerak (Sirip)

Ikan seperti pada hewan lain, melakukan gerakan dengan dukungan alat gerak.

Pada ikan, alat gerak yang utama dalam melakukan manuver di dalam air adalah sirip.

Sirip ikan juga dapat digunakan sebagai sumber data untuk identifikasi karena setiap

sirip suatu spesies ikan memiliki jumlah yang berbeda dan hal ini disebabkan oleh

evolusi.

Sirip pada ikan terdiri dari beberapa bagian yang dinamakan sesuai dengan

letak sirip tersebut berada pada tubuh ikan, yaitu : Pinna dorsalis (dorsal fin) Adalah

sirip yang berada di bagian dorsal tubuh ikan dan berfungsi dalam stabilitas ikan

ketika berenang. Bersama-sama dengan pinna analis membantu ikan untuk bergerak

memutar.

Page 15: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

1. Pinna pectoralis (pectoral fin)Adalah sirip yang terletak di posterior operculum

atau pada pertengahan tinggi pada kedua sisi tubuh ikan. Fungsi sirip ini adalah

untuk pergerakan maju, ke samping dan diam (mengerem).

2. Pinna ventralis (ventral fin)Adalah sirip yang berada pada bagian perut. ikan dan

berfungsi dalam membantu menstabilkan ikan saat berenang. Selain itu, juga

berfungsi dalam membantu untuk menetapkan posisi ikan pada suatu kedalaman.

3. Pinna analis (anal fin)Adalah sirip yang berada pada bagian ventral tubuh di

daerah posterior anal. Fungsi sirip ini adalah membantu dalam stabilitas berenang

ikan.

4. Pinna caudalis (caudal fin)Adalah sirip ikan yang berada di bagian posterior tubuh

dan biasanya disebut sebagai ekor. Pada sebagian besar ikan, sirip ini berfungsi

sebagai pendorong utama ketika berenang (maju) clan juga sebagai kemudi ketika

bermanuver.

5. Adipose finAdalah sirip yang keberadaannya tidak pada semua jenis ikan. Letak

sirip ini adalah pada dorsal tubuh, sedikit di depan pinna caudalis.

Sirip ikan terdiri dari tiga jenis jari-jari sirip yang hanya sebagian atau

seluruhnya dimiliki oleh spesies ikan, yaitu :

1. Jari-jari sirip keras Merupakan jari jari sirip yang tidak berbuku-buku dan keras.

2. Jari jari sirip lemah Merupakan jari jari sirip yang dapat ditekuk, lemah, dan

berbukubuku.

3. Jari jari sirip lemah mengeras Merupakan jari jari sirip yang keras tetapi berbuku-

buku.

Penggolongan ikan juga dapat dilakukan berdasarkan tipe pinna caudalis yang

dimiliki suatu jenis ikan. Tipe pinna caudalis ikan secara umum terbagi atas :

1. Protocercal

Merupakan bentuk pinna caudalis yang tumpul dan simetris dimana columna

vertebralis terakhir mencapai ujung ekor.

2. Diphycercal

Merupakan bentuk pinna caudalis yang membulat atau meruncing, simetris

dengan ruas vertebrae terakhir tidak mencapai ujung sirip.

Page 16: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

3. Heterocercal

Merupakan bentuk pinna caudalis yang simetris dengan sebagian ujung ventral

lebih pendek.

4. Homocercal

Merupakan bentuk pinna caudalis yang berlekuk atau tidak dan ditunjang oleh

jari-jari sirip ekor.

b) Gurat Sisi (linea lateralis)

Linea lateralis merupakan salah satu bagian tubuh ikan yang dapat dilihat

secara langsung sebagai garis yang gelap di sepanjang kedua sisi tubuh ikan mulai

dari posterior operculum sampai pangkal ekor (peduncle). Pada linea lateralis terdapat

lubang-lubang yang berfungsi untuk menghubungkan kondisi luar tubuh dengan

sistem canal yang menampung sel-sel sensori dan pembuluh syaraf.

Linea lateralis sangat penting keberadaannya sebagai organ sensori ikan yang

dapat mendeteksi perubahan gelombang air dan listrik. Selain itu, linea lateralis juga

juga berfungsi sebagai echo-location yang membantu ikan untuk mengidentifikasi

lingkungan sekitamya.

Pada beberapa jenis ikan, termasuk golongan Characin, linea lateralis

merupakan satu garis panjang yang tidak terputus. Sedangkan pada kelompok ikan

Cichlidae, linea lateralis yang dimiliki merupakan garis panjang yang terputus

menjadi dua dengan potongan kedua berada di bagian bawah potongan pertama.

c) Sistem Integumen

Sistem integumen pada seluruh mahluk hidup merupakan bagian tubuh yang

berhubungan langsung dengan lingkungan luar tempat mahluk hidup tersebut berada.

Pada sistem integumen terdapat sejumlah organ atau straktur dengan fungsi yang

beraneka pada bermacam-macam jenis mahluk hidup.

d) Sisik

Jenis sisik yang duniliki ikan dapat dibagi atas bahan-bahan pembentukannva,

yaitu:

1. Sisik Placoid, yaitti sisik yang biasa dimiliki oleh kelompok Elasmobranchii dan

disebut dermal denticle. Sisik ini terbentuk seperti pada gigi manusia dimana

Page 17: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

bagian ectodermalnya memiliki lapisan email yang disebut sebagai vitrodentin

dan lapisan dalamnya ‘disebut dentine yang berisi pembuluh dentinal.

2. Sisik Cosmoid, yaitu sisik yang memiliki bagian terluar disebut vitrodentilie,

lapisan bawahnya disebut cosinine dan bagian terdalam terdapat pefilbuluh darah,

syaraf dan substansi tulang isopedine.

3. Sisik Ganoid, yaitu sisik yang memiliki lapisan terluar berupa pemunpukan

garani-garam anorganik yang disebut ganoine. Bagian dalamaya terdapat

substansi tulang isopedine.

4. Cycloid dan Ctenoid, yaitu sisik yang tidak mengandung dentine. Dua jenis sisik

ini paling banyak ditemui pada kebanyakan ikan.

Pengelompokan sisik selain berdasarkan bahan penyusunnya juga didasarkan

atas bentuk sisik tersebut, yaitu:

1. Sisik Placoid, merupakan sisik yang tumbuhnya saling berdamputan atau sebelah

menyebelah dengan pola tumbuh mencuat dari kulitnya.

2. Sisik Rhombic, merupakan sisik yang berbentuk belah ketupat dengan

pertumbuhan yang sebelah menyebelah.

3. Sisik Cycloid, merupakan sisik yang bentuknya melingkar dimana didalamnya

terdapat garis-garis melingkar disebut circulii, anulii, radii, dan focus.

4. Sisik Ctenoid, merupakan sisik yang memiliki stenii pada bagian posteriornya dan

bentukan sisir pada bagian anteriornya.

G. KESIMPULAN

Pada praktikum kali ini dapat diambil kesimpulan sebagai berikut:

1. Ikan kembung Perempuan yang biasa disebut ikan cue sebagai lauk. Ikan kembung

perempuan (Scomber neglectus) termasuk ke dalam Ordo Percomorphi. Memiliki warna

tubuh bagian atas kekuning-kunungan dan pada bagian ventral berwarna kuning

keemasan.

2. Ikan Bandeng mempunyai bentuk tubuh ramping ,badannya tertutup oleh sisik, jari-jari

semuanya lunak dan jumlah sirip punggung antara 14-16, pada sirip dubur antara 10-

11,pada sirip dada antara 16-17 dan pada sirip perut antara 11-12.Sirip ekor panjang dan

bercagak. Jumlah sisik pada gurat sisi ada 75-80 keping. Mulutnya berukuran sedang dan

Page 18: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx

nono protractile, dimana posisi mulut satu garis dengan sisi bawah bola mata, bentuk

tubuhnya seperti panah.

3. Organ Internal, sistem pernafasanberupa insang. Sistem peredaran darah terdapat jantung

dibelakang insang. Sistem pencernaan berupa mulut, rongga mulut, faring, esophagus,

lambung, pylorus, usus, rektun, kloaka, anus. Sistem intregumen terdapat sisi dan kulit.

DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2012. Sistem pencernaan ikan. Diakses dari:

hardmodes.com/.../ciri-ciri-morfologi-dan-beberapa-aspek-biologi-ik...(MORFOLOGI

IKAN)

http://www.pustakasekolah.com/sistem-pencernaan-pada-ikan.html ( SISTEM

PENCERNAAN PADA IKAN), DIAKSES TANGGAL 08 APRIL 2013

http://www.unhas.ac.id/lkpp/laut/9.%20SISTEMPENCERNAAN.pdf diakses7 April

2013.

repository.ipb.ac.id/.../Bab%20II%20Tinpus%20C11dal-4.pdf?...6 (STRUKTUR IKAN

KEMBUNG)

www.unhas.ac.id/lkpp/laut/3.%20MORFOLOGI%20IKAN.pdf (MORFOLOGI IKAN)

Effendy, M.I. 1997. Biologi Perikanan. Yayasan Nusatama. Bogor.

FRIDMAN, A. L., 1988. Perhitungan Dalam Merancang Alat Penangkapan Ikan. Diterjemahkan

Tim Penerjemah BPPI Semarang. Bagian Proyek Pengembangan Teknik Penangkapan

Ikan Semarang, Balai Pengembangan Penangkapan Ikan, Semarang.

Kusrini, Eni, dkk. 2007. Anatomi Organ Pencernaan Oreochromis sp.

http://naksara.net/Aquaculture/Reproduction/pembenihan-ikan-nila.html [diakses tanggal

10 April 2013].

Page 19: LAPORAN PRAKTIKUM VERTEBRATA 1.docx