laporan pti kel 3 modul 2 selesai
TRANSCRIPT
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada zaman ini perkembangan dunia manufaktur perakitan berkembang pesat dan
bersaing. Misalnya perusahaan mainan mobil – mobilan seperti tamiya mini 4 WD. Melihat
kondisi pasar yang signifikan dalam penjualan tamiya ini, maka banyak perusahaan mainan
tamiya mini 4 WD dengan menciptakan inovasi dengan cara mengembangkan berbagai
terobosan guna yang nantinya dapat membuat perusahaan tersebut akan survive (bertahan).
Dalam hal ini peran perancangan organisasi sangat vital untuk menciptakan keseimbangan
dan pembagian peran di dalam organisasi itu sendiri,
Dengan organisasi yang disusun secara tepat pada posisinya maka setiap orang yang
terdapat didalamnya akan mengetahui tugas-tugasnya dan dapat menjalankan
perkerjaannya secara sistematis agar memperoleh kinerja yang efektif dan efisien. Struktur
organisasi perusahaan harus disesuaikan dengan jenis barang yang diproduksi, kondisi
internal perusahaan dan kondisi eksternal perusahaan. Kondisi internal perusahaan meliputi
kualitas SDM, bahan baku, raw material, dan karyawan yang ada dan terdapat di
lingkungan perusahaan, sedangkan kondisi eksternal meliputi hubungan dengan supplier
dan konsumen. Antara kondisi internal dan eksternal harus berjalan seimbang. Struktur
organisasi tidak hanya ditingkat manajerial saja, tetapi juga terdapat pada unit-unit produksi
(dimana semua berpusat kepada manajer). Tiap unit-unit produksi mempunyai manajer
yang nantinya akan bertanggung jawab pada manajer utama. Struktur organisasi inipun
didukung oleh job description yang jelas. Job description menerangkan pekerjaan yang
harus ditangani sesuai dengan status jabatan didalam organisasi/perusahaan. Job
description ini dibuat agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam proses kerja antara individu
satu dengan yang lain dan tidak adanya tenaga kerja yang menganggur.
1
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Pada kasus kali ini yaitu PT. Tami Jaya adalah sebuah perusahaan produsen
mini 4WD. Meskipun produk PT. Tami Jaya memiliki brand yang unggul di pasar, PT.
Tami Jaya bukan merupakan perusahaan modern karena belum ada penerapan konsep
ilmu keteknik industrian dalam produksinya. Melihat peluang tersebut PT. TI Holding
memutuskan untuk membeli seluruh saham PT. Tami Jaya dan melakukan
restrukturisasi perusahaan secara menyeluruh.
1.2 Perumusan Masalah
PT. Tami Jaya adalah sebuah perusahaan produsen mini 4WD dengan produk yang
unggul di pasaran. Tetapi organisasai ini belum modern. Dalam praktikum kali ini kami
akan melakukan perancangan dan pengembangan organisasi bisnis dalam perusahaan PT.
Tami Jaya ini..
1.3 Tujuan Penulisan
1. Praktikan mampu memahami elemen-elemen yang ada pada organisasi serta
macam-macam tipe struktur organisasi.
2. Praktikan mampu memahami pentingnya visi, misi, value, dan belief perusahaan
dalam perancangan organisasi.
3. Praktikan mampu memahami keterkaitan antara proses bisnis dan perancangan
struktur organisasi perusahaan dalam proses pembuatan struktur organisasi dan job
description.
4. Mampu merancang sebuah organisasi perusahaan berdasarkan metode perancangan
organisasi secara sistematis.
5. Praktikan mampu membuat struktur organisasi perusahaan.
6. Praktikan mampu menjelaskan job description dan seluruh unit organisasi.
7. Praktikan mampu memahami aspek modal dan pemasaran dalam perusahaan.
8. Praktikan mampu menganalisis strategi perusahaan.
2
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
9. praktikan mampu menentukan posisi perusahaan.
1.4 Pembatasan Masalah dan Asumsi
Pada praktikum kali ini kami akan melakukan perancangan dan pengembangan
organisasi bisnis pada perusahaan PT. Tami Jaya dengan menggunakan Strategi Wheelen
Hunger sebagai strategi utama.
1.5 Sistematika penulisan
BAB I PENDAHULUAN
Berisi tentang latar belakang perancangan dan pengembangan
organisasi bisnis, tujuan praktikum, dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN PUSTAKA
Berisi tentang penjelasan profil perusahaan, arti visi dan misi
perusahaan, pengertian value dan belief, pengertiantujuan dan
sasaran dalam perusahaan, strategi management, analisa SWOT, dan
struktur organisasi.
BAB III METODOLOGI PRAKTIKUM
Berisi tentang langkah-langkah praktikum.
3
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
INPUT
IDEF 0
(Modul 1)
Praktikum OUTPUT
Struktur OrganisasiStrategi Bisnis OrganisasiRancangan Pengembangan organisasi
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
BAB IV PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
Berisi tentang data given dan pengolahan data menggunakan konsep
Wheelen Hunger.
BAB V PEMBAHASAN
Berisi tentang pembahasan visi misi perusahaan, penjelasan logo,
value dan belief, tujuan dan sasaran, penerapan strategi internal dan
eksternal, SWOT, proses bisnis, pengelompokan proses bisnis,
matriks proses bisnis, struktur organisasi, dan usulan perbaikan.
BAB VI PENUTUP
Berisi tentang kesimpulan dan saran dari hasil praktikum yang telah
dilakukan.
4
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Profil Perusahaan
Profil perusahaan adalah informasi mengenai suatu perusahaan, biasanya terdiri dari
identitas perusahaan yang meliputi nama perusahaan, alamat, email, tanggal berdirinya,
badan hukum, jenis usaha dan sebagainya. Selain identitas perusahaan, profil perusahaan
juga mencantumkan visi dan misi, tujuan, strategi dan sasaran serta informasi lainnya yang
ada pada suatu perusahaan.
2.2 Visi Misi Perusahaan
2.2.1 Visi
Visi adalah keinginan akan keadaan dimasa mendatang yang dicita-citakan oleh
seluruh anggota perusahaan mulai dari jenjang paling bawah hingga paling atas. Cita-
cita dimasa depan yang ada dibenak pendiri yang mewakili seluruh anggota
perusahaan inilah yang menjadi visi dari suatu perusahaan. Contohnya memperluas
pemasaran produk sampai pasar mainan di Asia Tenggara.
Menurut Bennis dan Mische (1996) ada empat syarat untuk menetapkan dan
menulis Visi:
1. Mencakup segala hal dan berani, menekankan hasil yang luar biasa
ketimbang hanya hasil yang bertahap.
2. Menciptakan rasa kekuatan, semangat dan komitmen ketimbang
kegelisahan, kepanikan, dan intimidasi . Realistis dan dapat dicapai, dipergunakan
sebagai pedoman bagi semua aktivitas organisasi Spesifik dan harus dinyatakan
dengan keyakinan; sebab visi adalah artikulasi dari citra, nilai, arah dan tujuan
yang akan memandu masa depan organisasi.
5
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Berdasarkan hal tersebut, maka penetapan visi, sebagai bagian dari perencanaan
strategis, merupakan suatu langkah penting dalam perjalanan suatu organisasi. Visi
tidak hanya penting pada waktu mulai berkarya, tetapi juga pada kehidupan organisasi
itu selanjutnya. Kehidupan organisasi sangat dipengaruhi oleh perubahan lingkungan
internal dan eksternal. Oleh karenanya, visi organisasi juga harus menyesuaikan dengan
perubahan tersebut.
Pada hakekatnya tidak ada visi organisasi, yang ada adalah visi-visi pribadi dari
anggota organisasi. Namun kita harus mampu merumuskan gambaran bersama
mengenai masa depan, berupa komitmen murni tanpa adanya rasa terpaksa. Visi adalah
mental model masa depan, dengan demikian visi harus menjadi milik bersama dan
diyakini oleh seluruh anggota organisasi.
Pernyataan visi yang efektif adalah menggambarkan secara jelas gambaran dari
perusahaan yang ingin dikembangkan. Visi digunakan sebagai pemandu untuk merubah
hal – hal yang berhubungan dengan perusahaan. Visi menjelaskan pada karyawan
kemana kita akan menuju. Untuk mendapatkan gambaran yang jelas kemana kita akan
melangkah, contoh pernyataan visi yang efektif adalah “Jika kita ingin bersaing pada
taraf internasional, perusahaan ini diharapkan untuk …….”
Pada area yang kosong dapat digunakan untuk menggambarkan detail – detailnya
Karakteristik Visi dan Misi Yang Strategis Menentukan visi dan misi tidaklah
sembarang. Kita tahu bahwa visi dan misi sangat menentukan arah perjalanan sebuah
perusahaan. Maka dari itu untuk menentukan visi dan misi tidak boleh “asal jadi”.
Sedikit saja salah dalam menentukan visi maupun misi maka arah perusahaan akan
bergerak tidak sesuai dengan keinginan kita.
6
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Ada beberapa strategi dalam menentukan visi, yaitu :
1. Mengidentifikasikan aktivitas perusahaan berdasarkan impian yang ingin dikejar
2. Menetapkan arah yang jauh ke depan (pandangan masa depan)
3. Menyediakan gambaran besar yang menggambarkan siapa "kita", apa
yang "kita" lakukan, dan kemana "kita" mengarah
Sedangkan strategi dalam membentuk misi adalah :
1. Menetapkan perusahaan menjadi bagian – bagian yang kecil
2. Membangun rasa yang kuat terhadap identitas perusahaan dan tujuan bisnis
Seorang pemimipin yang strategis akan selalu mulai dengan :
1. Konsep yang harus dan tidak harus dilakukan oleh perusahaan
2. Visi ke mana perusahaan akan melangkah
(http://id.shooving.com/tags/bisnis-online/)
2.2.2 Misi
Misi adalah penunjukan arah dan masa depan didalam suatu perusahaan agar
setiap orang dapat mengamati dan memahaminya. Contoh:
Meningkatkan costumer relationship.
Mempercepat waktu pengiriman/distribusi barang dari produsen ke
konsumen.
Menghasilkan produk yang berkualitas tinggi dan bermutu sesuai
standadizasi.
Mencari supplier yang memiliki kualitas baik.
Menurut Drucker(1974), misi lebih merupakan alasan-alasan yang menyebabkan
berdirinya sebuah perusahaan (the reason for which the business is established). Misi
juga dapat didefinisikan sebagai sebagai penjabaran secara tertulis mengenai makna
7
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
visi yang terkesan sulit dimengerti, sehingga seluruh anggota dalam perusahaan
menjadi paham dan jelas apa yang menjadi cita-citanya.
2.3 Value & Belief Perusahaan
2.3.1 Value
Value adalah nilai-nilai yang menjadi landasan dalam perilaku dan motivasi
karyawan serta mempengaruhi persepsi karyawan mengenai perusahaan
(Robbins,2003). Value adalah nilai-nilai yang dijunjung tinggi oleh setiap personal dan
perusahaan yang memandu dalam pencapaian visi perusahaan.
2.3.2 Belief
Sementara itu belief lebih mengarah pada apa yang dirasa benar atau tidak
benar oleh organisasi dan seluruh anggotanya. Belief merupakan keyakinan umum
yang perlu dimiliki oleh setiap anggota organisasi untuk memicu dan mengerahkan
energi seluruh anggota organisasi untuk mewujudkan visi organisasi melalui misi yang
telah dipilih.
Value & Belief sering dikaitkan dengan filsafah dari suatu perusahaan. Perilaku
yang diharapkan diikuti oleh setiap orang didalam perusahaan, dan diperkuat antara
satu dan lainnya tanpa mempedulikan kedudukan dan tingkatan dalam perusahaan.
2.4 Tujuan dan Sasaran Perusahaan
2.4.1 Tujuan
Tujuan adalah dasar penyusunan dari struktur organisasi. Tujuan digambarkan
sebagai keadaan yang ingin dicapai oleh organisasi yang lebih operasional dan terukur.
8
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Karakteristik tujuan adalah:
1. Terukur
2. Realistik
3. Menantang
4. Berbatas waktu
5. Khusus (Stoner, Managemen
2.4.2 Sasaran
Goals adalah suatu keadaan atau kondisi yang ingin dicapai oleh suatu organisasi.
Dalam pengertian tersebut, sasaran dapat diartikan sebagai tujuan organisasi, baik tujuan
jangka panjang atau jangka pendek, juga mencakup sasaran dari keseluruhan organisasi
atau sasaran dari suatu bagian tertentu dari organisasi
Ada dua alasan yang menyebabkan sasaran organisasi menjadi penting, yaitu:
1. Dengan adanya tujuan, sesungguhnya menunjukkan eksistensi dari organisasi
tersebut.
2. Tujuan atau sasaran itu penting bagi proses managemen yang dijalankan suatu
organisasi. Dengan adanya sasaran atau tujuan tersebut, maka:
1. Memberikan legitimasi: Ijin atau akta pendirian merupakan pengakuan
resmi (dari pemerintah) terhadap tujuan suatu organisasi, yaitu mengenai
hak organisasi tersebut untuk mencapai tujuannya. Tujuan organisasi secara
resmi diumumkan menunjukkan kepada pihak luar mengenai apa ataupun
kondisi yang ingin dicapai oleh organisasi.
2. Memberikan arah pengembangan organisasi: Tujuan organisasi memberikan
keterangan mengenai arah yang harus ditempuh oleh setiap anggota
organisasi dalam setiap kegiatan yang mereka lakukan. Adanya arah yang
9
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
jelas dapat memberikan rangsangan bagi meningkatnya motivasi anggota
organisasi dalam melaksanakan yang melaksanakan tugasnya.
3. Sebagai kriteria mengukur performasi organisasi: Tujuan ataupun sasaran
memberikan acuan untuk melakukan penilaian terhadap organisasi.
4. Untuk mengurangi ketidakpastian: Proses penetapan tujuan atau sasaran ini
memberikan kesempatan bagi para pimpinan mendiskusikan berbagai
pendapat yang berbeda, dan akhirnya menetapkan tujuan atau sasaran yang
mendapat prioritas utama.
2.5 Strategi Management
Pengertian strategi ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh para ahli
dalam buku karya mereka masing-masing. Menurut Stephani K. Marrus, seperti yang
dikutip Sukristono (1995), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan rencana
para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai
penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai.
Definisi strategi (Thomposn, 1998): ”suatu pola dari aksi-aksi dan pendekatan-
pendekatan bisnis yang digunakan para manejer untuk menyenangkan konsumen,
membangun posisi pasar yang menarik, dan mencapai tujuan organisasi: sebenarnya,
strategi perusahaan sebagian direncanakan dan sebagian adalah reaksi dari perubahan
keadaan.
Pengertian strategi manajement ada beberapa macam sebagaimana dikemukakan oleh
para ahli dalam buku karya mereka masing-masing. Menurut Stephanie K. Marrus, seperti
yang dikutip oleh Sukrisno (1995), strategi didefinisikan sebagai suatu proses penentuan
rencana para pemimpin puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi,
disertai penyusunan suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan jangka panjang organisasi
tersebut dapat tercapai.
10
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Definisi strategi (Thompson, 1998): “suatu pola dari aksi-aksi dan pendekatan-
pendekatan bisnis yang digunakan para manajer untuk menyenangkan konsumen,
membangun posisi pasar yang menarik, dan mencapai tujuan organisasi yang sebenarnya,
strategi perusahaan sebagian direncanakan dan sebagian adalah reaksi dari perubahan
keadaan”.
Manajemen strategis adalah seni dan ilmu penyusunan, penerapan, dan
pengevaluasian keputusan-keputusan lintas fungsional yang dapat memungkinkan
suatu perusahaan mencapat sasarannya. Manajemen strategis adalah proses penetapan
tujuan organisasi, pengembangan kebijakan dan perencanaan untuk mencapai sasaran
tersebut, serta mengalokasikansumber daya untuk menerapkan kebijakan dan
merencanakan pencapaian tujuan organisasi. Manajemen strategis mengkombinasikan
aktivitas-aktivitas dari berbagai bagian fungsional suatu bisnis untuk mencapai tujuan
organisasi.
Manajemen strategis merupakan aktivitas manajemen tertinggi yang biasanya disusun
oleh dewan direktur dan dilaksanakan oleh CEO serta tim eksekutif organisasi tersebut.
Manajemen strategis memberikan arahan menyeluruh untuk perusahaan dan terkait erat
dengan bidang perilaku organisasi.
2.5.1 Strategi Generik fred R. David
Strategi generik adalah suatu pendekatan perusahaan dalam rangka mengungguli
pesaing dalam industri sejenis. Menurut Ferd R David, pada prinsipnya strategi generik
dapat dikelompokkan atas empat kelompok strategi, yaitu:
a. Strategi Integrasi Vertikal (Vertical Integration Strategy)
Strategi ini menghendaki agar perusahaan melakukan pengawasan yang
lebih terhadap distributor, pemasok, dan/atau para pesaingnya, misalnya
melalui merger, akuisisi atau membuat perusahaan sendiri.
11
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
b. Strategi Intensif (Intensive Strategy)
Strategi ini memerlukan usaha-usaha yang intensif untuk meningkatkan
posisi persaingan perusahaan melalui produk yang ada.
c. Strategi Diversifikasi (Diversification Strategy)
Strategi ini dimaksudkan untuk menambah produk-produk baru. Strategi ini
makin kurang popular, paling tidak ditinjau dari sisi tingginya tingkat
kesulitan manajemen dalam mengendalikan akivitas perusahaan yang
berbeda-beda.
d. Strategi Bertahan (Devensife Strategy)
Strategi ini bermaksud agar perusahaan melakukan tindakan-tindakan
penyelamatan agar terlepas dari kerusian yang lebih besar, yang pada ujung-
ujungnya adalah kebangkrutan.
2.5.2 Strategi Utama Wheelen dan Hunger
Jabaran strategi utama dari Strategi Generik versi Wheelen-Hunger yang
menggunakan konsep dari GE ini, dapat dilihat pada tabel berikut
Tabel 2.1 Strategi Generik Versi Wheelen-Hunger
Strategi Generik Strategi Utama
Strategi Pertumbuhan
(Growth Strategy)
a. Strategi Pertumbuhan Konsentrasi
- Horizontal
- Vertikal
b. Strategi Pertumbuhan Diversifikasi
- Terpusat
- Konglomerasi
Strategi stabilitas a. Strategi Istirahat (Pause strategy)/ Strategi terus
12
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
(Stability strategy) dengan hati-hati (Procced with Caution Strategy)
b. Strategi Tanpa Perubahan (No Change Strategy)
c. Strategi Laba (Profit Strategy)
Strategi Penciutan
(Retrench Strategy)
a. Strategi Perubahan Haluan (Turnaround Strategy)
b. Strategi memikat Perusahaan Lain (Captive
Company Strategy)
c. Strategi Jual/Ditutup (Sell Out/ Divestmen
Strategy)
d. Strategi Pelepasan (Bankruptcy Strategy)/
Strategi likuidasi (Liquidation Strategy)
(Umar Husein: Strategy Management in Action,2001)
2.6 SWOT
SWOT adalah singkatan yang diambil dari huruf depan kata Strength, Weakness,
Opportunity dan Threat, yang dalam bahasa Indonesia mudahnya diartikan sebagai
kekuatan, Kelemahan, peluang dan ancaman.
Metoda analisa SWOT bisa dianggap sebagai metoda analisa yang paling dasar, yang
berguna untuk melihat suatu topik atau permasalahan dari 4 sisi yg berbeda. Hasil analisa
biasanya adalah arahan/rekomendasi untuk mempertahankan kekuatan dan menambah
keuntungan dari peluang yang ada, sambil mengurangi kekurangan dan menghindari
ancaman. Jika digunakan dengan benar, analisa SWOT akan membantu kita untuk melihat
sisi-sisi yang terlupakan atau tidak terlihat selama ini.
Berikut ini dijelaskan tambahan hal-hal yang biasanya menjadi:
· Kekuatan:
1. Knowledge atau kepakaran yang dimiliki
13
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
2. Produk baru atau pelayanan yang unik
3. Lokasi tempat perusahaan berada
4. Kualitas produk atau proses
· Kelemahan:
1. Kurangnya pengetahuan marketing
2. Produk yang tidak dapat dibedakan dengan produk kompetitor
3. Lokasi perusahaan yang terpencil
4. Kualitas produk yang jelek
5. Reputasi yang buruk
· Peluang:
1. Pasar yang berkembang
2. Penggabungan 2-3 perusahaan atau aliansi
3. Segmen pasar yang baru
4. Pasar internasional
5. Pasar yang luang karena kompetitor yang tidak sanggup memenuhi permintaan
customer
· Ancaman:
1. Kompetitor baru di area yang sama
2. Persaingan harga dengan kompetitor
3. Kompetitor mengeluarkan produk baru yang inovatif
4. Kompetitor memegang pangsa pasar terbesar
5. Diperkenalkannya pajak penjualan
14
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Gambar 2.1 Matriks SWOT
2.6.1 Akuisisi & joint-venture
2.6.1.1 Akuisisi
Akuisisi atau yang lebih dikenal dengan pengambilalihan adalah perbuatan
hukum yang dilakukan badan hukum atau orang perseorangan untuk mengambil
alih baik seluruh atau sebagian besar saham perseroan yang dapat mengakibatkan
beralihnya pengendalian terhadap perseroan tersebut. Dari definisi sebagaimana
diuraikan, pada prakteknya, akuisisi tidak selamanya dilakukan dengan mengambil
alih kepemilikan saham suatu perseroan.
Dalam praktek akuisisi banyak dikenal dalam beberapa jenis, antara lain seperti :
1. akuisisi horizontal: akuisisi perusahaan dimana perusahaan yang diakuisisi
adalah para pesaingnya, baik pesaing yang mempunyai produk yang sama, atau
yang memiliki teritorial pemasaran yang sama, dengan tujuan untuk
memperbesar pangsa pasar atau membunuh pesaing
15
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
2. akuisisi vertikal: akuisisi oleh suatu perusahaan terhadap perusahaan lain yang
masih dalam satu mata rantai produksi, yakni suatu perusahaan dalam arus
pergerakan produksi dari hulu ke hilir
3. akuisisi konglomerat: akuisisi terhadap perusahaan yang tidak terkait baik
secara horizontal maupun vertikal
4. akuisisi eksternal: akuisisi yang terjadi antara dua atau lebih perusahaan,
masing-masing dalam grup yang berbeda, atau tidak dalam grup yang sama.
5. akuisisi interna: kebalikan akuisisi eksternal, dalam akuisisi internal
perusahaan-perusahaan yang melakukan akuisisi masih dalam satu grup usaha.
6. akuisisi saham: akuisisi perusahaan dimana yang diakuisisi atau dibeli adalah
sahamnya perusahaan target, baik dengan uang tunai, maupun dibayar dengan
sahamnya pengakuisisi atau perusahaan lainnya. Untuk dapat disebut transaksi
akuisisi, maka saham yang dibeli tersebut haruslah paling sedikit 51%(simple
majority), atau paling tidak setelah akuisisi tersebut, pihak pengakuisisi
memegang saham paling tidak 51%.sebab jika kurang dari presentase tersebut,
perusahaan target tidak bisa dikontrol, karenanya yang terjadi hanya jual beli
saham biasa saja.
7. akuisisi aset: pegakuisisian terhadap aset perusahaan target dengan atau tanpa
ikut mengasumsi/mengambil alih seluruh kewajiban perusahaan target terhadap
pihak ketiga.
8. akuisisi kombinas: kombinasi antara akuisisi saham dengan akuisisi aset.
9. akuisisi bertahap: akuisisi yang tidak dilaksanakan sekaligus, misalnya dengan
pembelian convertible bonds oleh perusahaan pengakuisisi, maka tahap pertama
perusahaan pengakuisisi mendrop dana ke perusahaan target lewat pembelian
16
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
bonds yang kemudian ditukar dengan equity, jika kinerja perusahaan target
semakin baik, hak opsi ada pada pemilik convertible bonds, yang adalah
Perusahaan pergakuisisi.
10. akuisisi strategis: akuisisi perusahaan yang dilakukan dengan latar belakang
untuk meningkatkan produktivitas perusahaan, sebab dengan akuisisi diharapkan
dapat meningkatkan sinergi usaha, mengurangi resiko (karena diversivikasi),
memperluas pangsa pasar, meningkatkan efisiensi, dsb
11. akuisisi finansial: akuisisi yang dilakukan untuk meningkatkan keuntungan
finansial semata-mata dalam waktu sesingkat-singkatnya.bersifat spekulatif,
dengan keuntungan yang diharapkan lewat pembelian saham/aset yang murah
tetapi dengan income perusahaan target yang tinggi.
Berdasarkan uraian di atas maka jelas, bicara tentang akuisisi tidak selamanya
harus bicara tentang pengambil alih kepemilikan saham. Lalu, apakah akuisisi itu
sama dengan jual beli saham? jawabnya tentu saja tidak. Perbedaan jual beli saham
dengan akuisisi saham adalah pada jumlah saham yang dibeli (haruslah paling
sedikit 51%, atau paling tidak setelah akuisisi tersebut, pihak pengakuisisi
memegang saham paling tidak 51%.
2.6.1.2 Joint venture
Joint venture adalah kerjasama antara dua orang atau badan usaha atau lebih
untuk mengusahakan tertentu, karakteristik:
- Waktunya terbatas
- Masing-masing pihak dapat menyerahkan kontribusi baik berupa uang
maupun barang.
- Keuntungan atau kerugian dibagi sama
17
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
- Unut pihak-pihak yang berjasa diperhitungkan terlebih dahulu bunga modal,
komisi, bonus dan lain-lain.
- Pimpinan usaha joint venture disebut “managing partner” yang mempunyai
kewajiban menyelenggarakan pembukuan dan menyajikan laporan
keuangan.
2.7 Struktur Organisasi
Struktur organisasi adalah kerangka kerja formal organisasi dimana tugas-tugas
pekerjaan dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan (Robbins,2003)
Terdapat dua bentuk dasar struktur organisasi, yaitu struktur fungsional dan struktur
produk. Pilihan mengenai bentuk dasar yang akan digunakan merupakan masalah utama
dalam merancang bentuk organisasi.
1. Struktur Fungsional
Pada organisasi yang menggunakan struktur fungsional, kegiatan pada seluruh
tingkatan dikelompokkan sedemikian rupa sehingga kegiatan yang fungsinya
sama terkumpul pada suatu bagian. Contohnya:
PIMPINAN PERUSAHAAN
BAGIAN LITBANG
BAGIAN PRODUKSI
BAGIAN KEUANGAN
BAGIAN PEMASARAN
Gambar 2.2 Struktur Fungsional
18
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
2. Struktur Produk
Struktur produk terdiri dari bagian yang masing-masing merupakan unit
organisasi yang lengkap memiliki seluruh fungsi yang diperlukan. Pengelompokan
bisa juga dulakukan menurut aspek lainnya, seperti sekelompok jenis pelayanan
yang dihasilkan, jenis pasar, jenis konsumen, lokasi pasar atau konsumen, atau
menurut program.
PIMPINAN PERUSAHAAN
BAGIAN PRODUK A
BAGIAN PRODUK A
BAGIAN PRODUK A
BAGIAN LITBANG
BAGIAN PRODUKSI
BAGIAN KEUANG
AN
BAGIAN PEMASA
RAN
BAGIAN LITBANG
BAGIAN PRODUKSI
BAGIAN KEUANG
AN
BAGIAN PEMASA
RAN
BAGIAN LITBANG
BAGIAN PRODUKSI
BAGIAN KEUANG
AN
BAGIAN PEMASA
RAN
Gambar 2.3 Struktur Produk
3. Struktur Matriks
Pada beberapa organisasi, dirasakan bahwa perlu kelebihan dari struktur
fungsional maupun kelebihan dari struktur produk secara bersamaan. Struktur
matriks ini digunakan apabila struktur fungsional maupun kombinasi struktur
produk dengan pemakaiannya alat kontribusi horizontal, untuk mencapai tingkat
koordinasi tertentu, ternyata tidak mampu lagi menjawab tuntutan lingkungan
terhadap organisasi.
19
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
PIMPINAN ORGANISASI
PIMPINAN PRODUK
PIMPINAN BAGIAN
PEMASARAN
PIMPINAN BAGIAN
PRODUKSI
PIMPINAN BAGIAN
LOGISTIK
PRODUK 1
PRODUK 2
PRODUK 3
PIMPINAN PRODUK
PIMPINAN FUNGSIONAL
ALIRAN HORIZONTAL
WEWENANG DAN TANGGUNG JAWAB MENURUT PRODUK
BAWAHAN
BAWAHAN
BAWAHAN
BAWAHAN
Gambar 2.4 Struktur Matriks
2.7.1 Koordinasi Horisontal
Koordinasi adalah proses mengkaitkan kegiatan-kegiatan individu dan kelompok
untuk menjamin tujuan bersama tidak ditinggalkan. Koordinasi ada 2 : koordinasi
vertikal (jenjang hierarkis) dan horizontal (setingkat). Koordinasi Vertikal : prinsip
skalar yaitu komando, prinsip satu perintah, rentang kendali terbatas, perlu delegasi,
dengan rantai komando, prinsip wewenang/tanggung jawab (wewenang harus sama
dengan tanggung jawab yang diberikan). Koordinasi Horizontal : dengan wewenang
fungsional, garis dan staf masing-masing.
2.8 Desain Organisasi
Desain organisasi (organizational design) merupakan proses memilih dan
mengimplementasikan struktur yang terbaik untuk mengelola sumber-sumber untuk
20
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
mencapai tujuan. Organisasi adalah sekelompok orang (dua atau lebih) yang secara formal
dipersatukan dalam suatu kerjasama untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Bentuk
dari desain organisasi ini ditentukan oleh tingkat formalisasi yang dilakukan, tingkat
sentralisasi dalan organisasi, kualifikasi karyawan, span of control yang ada serta
komunikasi dan koordinasi yang ada dalam organisasi (Robbins,2003:136).
Bentuk desain organisasi terdiri dari:
a. Organic
Pada organisasi yang berbentuk organic, maka dalam organisasi ini terdapat tingkat
formalisasi yang rendah, terdapat tingkat sentralisasi yang rendah, serta diperlukan training
dan pengalaman untuk melakukan tugas pekerjaan. Selain itu terdapat span of control yang
sempit serta adanya komunikasi horizontal dalam organisasi.
b. Mostly Organic
Pada organisasi yang berbentuk mostly organic, formalisasi dan sentralisasi yang
diterapkan berada di tingkat moderat. Selain itu diperlukan pengalaman kerja yang banyak
dalam organisasi ini. Terdapat span of control yang bersifat antara moderat sampai lebar
serta lebih banyak komunikasi horisontal yang bersifat verbal dalam organisasi tersebut.
c. Mechanistic
Pada organisasi yang berbentuk mechanistic, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya tingkat
formalisasi yang tinggi, tingkat sentralisasi yang tinggi, training atau pengalaman kerja
yang sedikit atau tidak terlalu penting, ada span of control yang lebar serta adanya
komunikasi yang bersifat vertikal dan tertulis.
21
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
d. Mostly Mechanistic
Pada jenis organisasi ini, terdapat ciri-ciri yaitu: adanya formalisasi dan sentralisasi pada
tingkat moderat, adanya training-training yang bersifat formal atau wajib, span of control
yang bersifat moderat serta terjadi komunikasi tertulis maupun verbal dalam organisasi
tersebut.
22
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
BAB III
METODOLOGI PRAKTIKUM
3.1 Flowchart Praktikum
mulai
Tinjauan pustaka
Studi pustaka
Data given
Visi misi, value belief, dan
strategi dan sasaran
Proses bisnis
Pengolahan data
Wheelen Hunger
Analisis SWOT
Struktur organisas
i
Job Descripti
on
Pengembangan organisasi yang meliputi aspek
modal dan pemasaran
Kesimpulan & saran
selesai
Penentuan strategi
Gambar 3.1 Flowchart Praktikum
23
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
BAB IV
PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA
4.1 Data Given Asisten
Soal Bangkitan 3
A. Potensi Penjualan E. Harga Produk Mini 4WD
No Nama PT Share No Nama PT Share
1 PT. IS 15.62 1 PT. IS 21.21
2 PT. B 30.15 2 PT. B 24.13
3 PT. C 18.51 3 PT. C 29.13
4 PT. D 23.3 4 PT. D 14.21
5 PT. E 12.42 5 PT. E 11.32
100 100
B. Omset per Bulan
No Nama PT Share No Komponen Kekuatan
Bobot
(%)
1 PT. IS 19.34 1 Potensi penjualan 22.13
2 PT. B 32.99 2 Omset per bulan 18.15
3 PT. C 17.3 3 Daerah pemasaran 16.24
4 PT. D 16.9 4 Jumlah gudang 13.22
5 PT. E 13.47 5 Harga produk 30.26
100 100
24
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
C. Daerah Pemasaran
No Nama PT Share
Komponen daya tarik
industri Bobot(%)
1 PT. IS 17.21 Desain Produk 60
2 PT. B 18.14 Reliability produk 40
3 PT. C 30.22
4 PT. D 25.15
5 PT. E 9.28
100
D. Jumlah Gudang
No Nama PT Share
1 PT. IS 24.53
2 PT. B 14.69
3 PT. C 17.21
4 PT. D 32.92
5 PT. E 10.65
100
4.2 Pengolahan Data Wheelen Hunger
Menghitung skor kekuatan bisnis
a. Potensi Penjualan25
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
y1 = 1 x1 = 12.42
y2 = 5 x2 = 30.15
b =
a = y1 – b x1 = 1- (0.226)(12.42)
= -1.807
Y = a + bX
Y1 = a + bX1
= (-1.807) + (0.226)(15.62)
= 1.723 untuk PT. IS
Y2 = a + bX2
= (-1.807) + (0.226)(30.15)
= 5 untuk PT. B
Y3 = a + bX3
= (-1.807) + (0.226)(18.51)
= 2.3763 untuk PT. C
Y4 = a + bX4
= (-1.807) + (0.226)(23.3)
= 3.4588 untuk PT. D
26
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Y5 = a + bX5
= (-1.807) + (0.226)(12.42)
= 1 untuk PT. E
Score PT. IS = (1.723)(0,2213)
= 0.3813
No Nama PT Peringkat Bobot Score
1 PT. IS 1.723 0.2213 0.3813
2 PT. B 5 0.2213 1.1065
3 PT. C 2.3763 0.2213 0.5259
4 PT. D 3.4588 0.2213 0.7654
5 PT. E 1 0.2213 0.2213
b. Omset per bulan
y1 = 1 x1 = 13.47
y2 = 5 x2 = 32.99
b =
a = y1 – b x1 = 1- (0.205)(13.47)
= -1.7614
Y = a + bX
Y1 = a + bX1
27
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
= (-1.7614) + (0.205)(19.34)
= 2.2033 untuk PT. IS
Y2 = a + bX2
= (-1.7614) + (0.205)(32.99)
= 5 untuk PT. B
Y3 = a + bX3
= (-1.7614) + (0.205)(17.3)
= 1.7851 untuk PT. C
Y4 = a + bX4
= (-1.7614) + (0.205)(16.9)
= 1.7031 untuk PT. D
Y5 = a + bX5
= (-1.7614) + (0.205)(13.47)
= 1 untuk PT. E
Score PT. IS = (2.2033)(0.1815)
= 0.3999
No Nama PT Peringkat Bobot Score
1 PT. IS 2.2033 0.1815 0.3999
2 PT. B 5 0.1815 0.9075
3 PT. C 1.7851 0.1815 0.324
4 PT. D 1.7031 0.1815 0.3091
5 PT. E 1 0.1815 0.1815
28
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
c. Daerah Pemasaran
y1 = 1 x1 = 9.28
y2 = 5 x2 = 30.22
b =
a = y1 – b x1 = 1- (0.191)(9.28)
= -0.772
Y = a + bX
Y1 = a + bX1
= (-0.772) + (0.191)(17.21)
= 2.51511 untuk PT. IS
Y2 = a + bX2
= (-0.772) + (0.191)(18.14)
= 2.6927 untuk PT. B
Y3 = a + bX3
= (-0.772) + (0.191)(30.22)
= 5 untuk PT. C
29
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Y4 = a + bX4
= (-0.772) + (0.191)(25.15)
= 4.0312 untuk PT. D
Y5 = a + bX5
= (-0.772) + (0.191)(9.28)
= 1 untuk PT. E
Score PT. IS = (2.51511)(0,1624)
= 0.4085
No Nama PT Peringkat Bobot Score
1 PT. IS 2.51511 0.1624 0.4085
2 PT. B 2.6927 0.1624 0.4373
3 PT. C 5 0.1624 0.812
4 PT. D 4.0312 0.1624 0.6547
5 PT. E 1 0.1624 0.1624
d. Jumlah Gudang
y1 = 1 x1 = 10.65
y2 = 5 x2 = 32.92
b =
30
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
a = y1 – b x1 = 1- (0.180)(10.65)
= -0.917
Y = a + bX
Y1 = a + bX1
= (-0.917) + (0.180)(24.53)
= 3.4984 untuk PT. IS
Y2 = a + bX2
= (-0.917) + (0.180)(14.69)
= 1.7272 untuk PT. B
Y3 = a + bX3
= (-0.917) + (0.180)(17.21)
= 2.1808 untuk PT. C
Y4 = a + bX4
= (-0.917) + (0.180)(32.92)
= 5 untuk PT. D
Y5 = a + bX5
= (-0.917) + (0.180)(10.65)
= 1 untuk PT. E
Score PT. IS = (3.4984)(0,1322)
= 0.4625
31
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
No Nama PT Peringkat Bobot Score
1 PT. IS 3.4984 0.1322 0.4625
2 PT. B 1.7272 0.1322 0.2283
3 PT. C 2.1808 0.1322 0.2883
4 PT. D 5 0.1322 0.661
5 PT. E 1 0.1322 0.1322
e. Harga produk mini 4WD
y1 = 1 x1 = 29.13
y2 = 5 x2 = 11.32
b =
a = y1 – b x1 = 1- (-0.225)(29.13)
= 7.55425
Y = a + bX
Y1 = a + bX1
= (7.55425) + (-0.225)(21.21)
= 2.782 untuk PT. IS
32
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Y2 = a + bX2
= (7.55425) + (-0.225)(24.13)
= 2.125 untuk PT. B
Y3 = a + bX3
= (7.55425) + (-0.225)(29.13)
= 1 untuk PT. C
Y4 = a + bX4
= (7.55425) + (-0.225)(14.21)
= 4.357 untuk PT. D
Y5 = a + bX5
= (7.55425) + (-0.225)(11.32)
= 5 untuk PT. E
Score PT. IS = (2.782)(0.3026)
= 0.8418
No Nama PT Peringkat Bobot Score
1 PT. IS 2.782 0.3026 0.8418
2 PT. B 2.125 0.3026 0.6430
3 PT. C 1.0000 0.3026 0.3026
4 PT. D 4.357 0.3026 1.3184
5 PT. E 5.0000 0.3026 1.513
33
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
PT. IS
No Komponen Kekuatan Score
1 Potensi penjualan 0.3813
2 Omset per bulan 0.3999
3 Daerah pemasaran 0.4085
4 Jumlah gudang 0.4625
5 Harga produk 0.8418
Total 2.494
PT. B
No Komponen Kekuatan Score
1 Potensi penjualan 1.1065
2 Omset per bulan 0.9075
3 Daerah pemasaran 0.4373
4 Jumlah gudang 0.2283
5 Harga produk 0.6430
Total 3.3226
PT. C
No Komponen Kekuatan Score
1 Potensi penjualan 0.5259
2 Omset per bulan 0.324
3 Daerah pemasaran 0.812
34
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
4 Jumlah gudang 0.2883
5 Harga produk 0.3026
Total 2.2528
PT. D
No Komponen Kekuatan Score
1 Potensi penjualan 0.7654
2 Omset per bulan 0.3091
3 Daerah pemasaran 0.6547
4 Jumlah gudang 0.661
5 Harga produk 1.3184
Total 3.7086
PT. E
No Komponen Kekuatan Score
1 Potensi penjualan 0.2213
2 Omset per bulan 0.1815
3 Daerah pemasaran 0.1624
4 Jumlah gudang 0.1322
5 Harga produk 1.513
Total 2.2104
Menghitung Score Daya Tarik Industri
a. Score desain produk = (0.6)(4) = 2.4
b. Score reliability produk = (0.4)(4) = 1.6
35
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Tabel 4.1 Score Daya Tarik Industri
No Nama PT
Score desain
produk
Score reliability
produk
Total
score
1 PT. IS 2.4 1.6 4
2 PT. B 2.4 1.6 4
3 PT. C 2.4 1.6 4
4 PT. D 2.4 1.6 4
5 PT. E 2.4 1.6 4
Kesimpulan :
5,0 3,67 2,33 1,0
1
PT. D2
PT. B
3
PT. E4
5 6
78 9
Maka kekuatan bisnis/posisi persaingan masing-masing perusahaan yaitu sebagai
berikut :
36
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
3,67
2,33
1,0
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
1. PT IS : Mengalami pertumbuhan, konsentrasi via integrasi horizontal
2. PT. B : Mengalami pertumbuhan, konsentrasi via integrasi horizontal
3. PT. C : mengalami pengurangan, turnaround
4. PT. D : Mengalami pertumbuhan, konsentrasi via integrasi vertical
5. PT. E : mengalami pengurangan, turnaround
BAB V
PEMBAHASAN
5.1 Profil Perusahaan
1. Nama usaha PT INDO SPEELGOED
2. Bidang Usaha Produksi mainan mini 4 wd
3. Jenis Produk / Jasa Mini 4wd
4. Alamat Perusahaan Jl. Kelud Raya No 279 Semarang
5. Nomor Telepon (024) 8769088
37
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
6. Nomor Fax (024) 8769089
7. Alamat E-mail [email protected]
8. Bank Perusahaan Mandiri cab.Pemuda
9. Mulai Berdiri 16 Oktober 2010
5.2 Visi dan Misi Perusahaan
Visi
Menjadi perusahaan mainan mini 4WD yang menguasai pasar dunia dengan produk
yang berkualitas.
Misi
- Menciptakan produk mainan mini 4WD berkualitas yang dapat memuaskan
pelanggan.
- Melakukan inovasi dengan cara mengembangkan berbagai terobosan untuk
mempertahankan dan mengembangkan perusahaan di tingkat dunia.
- Mengembangkan perusahaan menjadi produsen dan distributor mainan yang utama.
- Menyelenggarakan kegiatan usaha yang menciptakan iklim kerja kondusif bagi
komunitas perusahaan untuk berkontribusi secara maksimal pada pertumbuhan dan
kelangsungan hidup Perusahaan .
38
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
5.3 Penjelasan logo dan arti logo perusahaan
Warna hitam: Melambangkan keyakinan dan keteguhan perusahaan kami, dimana kami
sebagai perusahaan mini 4WD yang unggul dari perusahaan mini 4WD lainnya.
Warna Kuning: melambangkan bahwa perusahaan kami selalu optimis terhadap persaingan
perusahaan lainnya, serta menarik perhatian dari segi produk yang lebih berkualitas dari
perusahaan lainnya.
Simbol IS: Melambangkan kesatuan erat organisasi di dalamnya dan merupakan inisial
yang mudah dikenali dan mudah diingat oleh pelanggan.
5.4 Value & Believe
Value
39
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Dengan semangat bertumbuh kembang bersama, Indo Spellgoed memasuki era
baru industri mainan mini 4WD yang menuntut segenap karyawan dan manajemen
untuk berpegang teguh pada nilai perusahan sebagai berikut:
Komitmen
Melaksanakan tugas dan kewajiban secara profesional
Integritas
Terdapat kesatuan kata dan perbuatan yang dilaksanakan secara konsisten dan
dilandasi kejujuran.
Keterbukaan
Sikap positif terhadap pendapat dan gagasan yang disampaikan secara
bertanggung jawab.
Kebersamaan
Sikap saling percaya dan saling menghormati serta kesediaan bekerja secara
tulus dengan mengacu pada visi, misi dan tata nilai bersama.
Belief
1. Saling menghormati dan menjaga kepercayaan antar anggota perusahaan
2. Menerapkan disiplin kerja dalam perusahaan guna meningkatkan
produktivitas
3. Menyelesaikan segala permasalahan dengan musyawarah
4. Bekerja dengan penuh tanggung jawab untuk mencapai tujuan bersama
5. Melaksanakan segala sesuatu dengan penuh keyakinan ( optimizasion )
6. Focus terhadap sesuatu yang telah menjadi tanggung jawab anggota
perusahaan
40
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
7. Bekerja secara cepat dan professional disertai tindakan saling mendukung
antar anggota perusahaan ( excellence dan mutual respect)
5.5 Tujuan dan Sasaran
Tujuan
1. Mengusahakan keuntungan berdasarkan prinsip pengelolaan secara efektif dan
efisien.
2. Memproduksi mainan yang dapat diterima dengan antusias di pasaran.
3. Mangusai pasar mainan terutama mini4wd di tingkat nasioal dan dunia
4. Mempertahankan dan mengembangkan posisi perusahaan.
5. Menciptakan produk unggulan yang belum dimiliki produsen mainan lain.
Sasaran
1. Meningkatkan penjualan tahunan sebesar 20% sejak tahun ke 2.
2. Mampu meningkatkan keuntungan sebesar 10% tiap tahunnya.
3. Menguasai pasar baru setiap 18 sampai 24 bulan.
4. Mampu menembus pasar dunia pada tahun ke 3 penjualan.
5.6 Penerapan Strategi Eksternal dan Internal
5.6.1 Strategi dengan konsep Wheelen Hunger
Dari perhitungan dengan menggunakan konsep Wheelen Hunger diperoleh
matriks sebagai berikut :
5,0 3,67 2,33 1,0
41
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
1
PT. D2
PT. B
3
PT. E4
5 6
7
8 9
Maka kekuatan bisnis/posisi persaingan masing-masing perusahaan yaitu sebagai
berikut :
1. PT IS : Strategi pertumbuhan, konsentrasi via integrasi horizontal
2. PT. B : Strategi pertumbuhan, konsentrasi via integrasi horizontal
3. PT. C : strategi pengurangan, turnaround
4. PT. D : Strategi pertumbuhan, konsentrasi via integrasi vertical
5. PT. E : strategi pengurangan, turnaround
5.6.2 Analisa Hasil Perhitungan
Pada hasil perhitungan di atas dapat diketahui bahwa PT. D berada pada
kotak no 1, yaitu Strategi pertumbuhan konsentrasi via integrasi vertical. Yang
dimaksud dengan strategi ini adalah perusahaan sebaiknya berkonsentrasi dan
bertumbuh-kembang pada semua atau hampir semua sumber daya yang sejenis
dengan cara mengambil alih fungsi yang sebelumnya disediakan oleh pemasok
42
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
3,67
2,33
1,0
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
(backward integration) atau distributor (forward integration). Dengan kata lain
terdapat satu atau lebih bisnis yang selama ini disediakan oleh perusahaan lain.
PT. IS dan PT. B berada pada kotak 2, yaitu Strategi pertumbuhan,
konsentrasi via integrasi horizontal. Yang dimaksud dengan strategi ini adalah
perusahaan sebaiknya berkonsentrasi dan bertumbuh-kembang pada semua atau
hampir semua sumber daya yang sejenis, yang dilakukan dengan cara dua sisi.
Dari sisi internal, hendaknya segmen pasar diperluas untuk mengurangi potensi
persaingan, sehingga skala ekonomi menjadi lebih besar. Dari sisi eksternal,
perusahaan dapat melakukan akuisisi atau joint-venture dengan perusahaan lain
pada industri yang sama.
Sedangkan PT. C dan PT. E berada pada kotak 3 yaitu strategi penguranagan
(turnaround). Strategi pengurangan perlu dilakukan apabila perusahaan
berproduksi pada titik di mana jauh dari titik impas, maka perlu dilakukan
efisiensi-efisiensi di berbagai bidang. Strategi ini dapat dilakukan dengan
operating turnaround yang berhubungan dengan upaya-upaya peningkatan
revenue, penurunan biaya atau pengurangan harta-harta.
5.7 SWOT
Strength (Kekuatan)
Mempunyai staff ahli pada masing-masing departemen
Memiliki staf pada departemen pemasaran yang mengerti betul tentang segmen
pasar yang ada
Memiliki produk dengan brand yang unggul di pasar
Memiliki fasilitas produksi yang lengkap
Weakness (Kelemahan)
Belum menerapkan prinsip-prinsip manajemen secara professional
Belum menerapkan konsep-konsep teknik industri dalam produksinya
43
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Kurangnya inovasi terhadap mini 4WD
Nama Indo Spellgoed yang belum terlalu dikenal masyarakat
Opportunity (Kesempatan)
Masih banyaknya segmen pasar yang potensial
Sering diadakan kompetisi mini 4WD yang membuat demand mini 4WD
meningkat
Memiliki banyak supplier yang bisa memenuhi kebutuhan konsumen
Threat (Ancaman)
Banyaknya produk murah yang berasal dari China
Persaingan dengan perusahaaan perakitan mini4WD yang lain
Munculnya jenis – jenis mainan anak yang baru dan sangat bervariasi.
Tabel 5.1 Matriks SWOT
Strategi Strenght Weakness
Opportunities Memperluas segmen pasar,
untuk meningkatkan
penjualan produk
perusahaan
Melakukan inovasi-inovasi
terhadap produk untuk
menarik perhatian pasar
baru
Threat Melakukan akuisisi atau
joint-venture dengan
perusahaan lain yang
bergerak pada bidang yang
sama
Melakukan perbaikan-
perbaikan pada lini
produksi dan memperbaiki
manajemen yang ada,
untuk menghasilkan produk
yang bermutu dengan harga
yang terjangkau
5.8 Proses Bisnis
Membuat Visi dan Misi perusahaan
44
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Mengangkat dan memberhentikan Direksi
Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi
Melakukan penilaian kinerja Direksi
Menetapkan perhitungan alokasi laba perusahaan;
Menyetujui atau menolak RJPP dan RKAP
Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi
Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif
Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan
dunia luar
Menyiapkan RKAP, RJPP, menandatanganinya dan disyahkan
RUPS
Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan untuk disahkan
RUPS
Menetapkan struktur organisasi dan uraian tugasnya
Merencanakan suatu kebijakan yang akan diambil perusahaan serta
memprediksi hasil yang akan didapat dari tindakan yang akan diambil tersebut.
Mengatur, membentuk, mendelegasikan dan menerapkan jalur suatu
wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta mengoordinir kerja
setiap anggota organisasi/instansi.
Mempersiapkan standar kualitas dan kuantitas hasil kerja, baik
dalam bentuk produk ataupun jasa yang diberikan pada perusahaan dalam
rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan.
Menentukan kebutuhana tenaga kerja
Melakukan recruitmen tenaga kerja
Melakukan pengarahan dan pelatihan tenaga kerja
Melakukan Riset dan pengembangan produk
Melakukan pengembangan sistem informasi perusahaan
45
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Melakukan inovasi produk sesuai kebutuhan konsumen
Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan
Melakukan peramalan (forcast)
Melakukan penjadwalan produksi
Melakukan proses produksi
Mendata raw material, in process dan produk jadi
Melakukan pengambilan sampel
Menguji sampel
Meninjau keputusan
Memesan raw material pada supplier
Menyimpan raw material di gudang
Menyuplai raw material untuk proses produksi
Menyimpan produk jadi yang siap dipasarkan
Menghitung pendapatan & pengeluaran secara keseluruhan
Menghitung profit perusahaan
Menghitung hutang & melakukan pembayaran hutang
Rencana Pemasaran
Promosi Produk
Menjalin kerjasama dan memberikan informasi pada distributor dan
konsumen
Analisa pola penjualan produk
Laporan penjualan & analisa permintaan konsumen
5.8.1 Pengelompokan Proses Bisnis
RUPS
Membuat Visi dan Misi perusahaan
Mengangkat dan memberhentikan Direksi
46
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi
Melakukan penilaian kinerja Direksi
Menetapkan perhitungan alokasi laba perusahaan;
Menyetujui atau menolak RJPP dan RKAP
Direksi
Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi
Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif
Bertindak sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan
dunia luar
Menyiapkan RKAP, RJPP, menandatanganinya bersama dengan
Komisaris, dan disyahkan RUPS
Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan untuk disahkan
RUPS
Menetapkan struktur organisasi dan uraian tugasnya
General Manager
Merencanakan suatu kebijakan yang akan diambil perusahaan serta
memprediksi hasil yang akan didapat dari tindakan yang akan
diambil tersebut.
Mengatur, membentuk, mendelegasikan dan menerapkan jalur suatu
wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta
mengoordinir kerja setiap anggota organisasi/instansi.
Mempersiapkan standar kualitas dan kuantitas hasil kerja, baik
dalam bentuk produk ataupun jasa yang diberikan pada perusahaan
dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan.
Departemen HRD
Menentukan kebutuhana tenaga kerja
47
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Melakukan recruitmen tenaga kerja
Melakukan pengarahan dan pelatihan tenaga kerja
Departemen R & D
Melakukan Riset dan pengembangan produk
Mengidentifikasi kebutuhan pelanggan
Melakukan inovasi produk sesuai kebutuhan konsumen
Departemen IT
Melakukan pengembangan sistem informasi perusahaan
Departemen Produksi
Melakukan peramalan (forcast)
Melakukan penjadwalan produksi
Melakukan proses produksi
Departemen QC
Mendata raw material, in process dan produk jadi
Melakukan pengambilan sampel
Menguji sampel
Meninjau keputusan
Departemen Logistik
Memesan raw material pada supplier
Menyimpan raw material di gudang
Menyuplai raw material untuk proses produksi
Menyimpan produk jadi yang siap dipasarkan
Departemen Finansial
Menghitung pendapatan & pengeluaran secara keseluruhan
Menghitung profit perusahaan
Menghitung hutang & melakukan pembayaran hutang
Departemen Sales & Marketing
48
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Rencana Pemasaran
Promosi Produk
Menjalin kerjasama dan memberikan informasi pada distributor dan
konsumen
Analisa pola penjualan produk
Laporan penjualan & analisa permintaan konsumen
49
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Matriks Proses Bisnis
Tabel 5.2 Matriks Proses Bisnis
No
Level 1 Process Group
Unit Organisasi
RUPS
Direksi
GM
HRD R & D Produksi QC Logistik Finance
Marketig and Sales IT
Manager
Manager
Manager
Assembly
PPIC
Manager
Manager
Warehou
se
Purchasing
Distribu
si
Manager
Manager
Manager
1
Membuat Visi dan Misi perusahaan vv
2
Mengangkat dan memberhentikan Direksi vv
3
Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi; vv
4 Melakukan penilaia
vv
50
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
n kinerja Direksi
5
Menetapkan perhitungan alokasi laba perusahaan; Xx
vv
7
Menyetujui atau menolak RJPP dan RKAP vv
8
Menawarkan visi dan imajinasi di tingkat tertinggi vv
9
Memimpin seluruh dewan atau komite eksekutif vv
1 Bertinda vv
51
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
0
k sebagai perwakilan organisasi dalam hubungannya dengan dunia luar
11
Menyiapkan RKAP, RJPP, menandatanganinya, dan disyahkan RUPS vv
12
Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan untuk disahkan RUPS vv
13
Menetapkan struktur
vv
52
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
organisasi dan uraian tugasnya
14
Merencanakan suatu kebijakan yang akan diambil perusahaan serta memprediksi hasil yang akan didapat dari tindakan yang akan diambil tersebut.
vv
15
Mengatur, membentuk, mendelegasikan dan
vv
53
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
menerapkan jalur suatu wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta mengoordinir kerja setiap anggota organisasi/instansi.
16
Mempersiapkan standar kualitas dan kuantitas hasil kerja, baik dalam bentuk produk ataupun
vv
54
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
jasa yang diberikan pada perusahaan dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan.
17
Menentukan kebutuhana tenaga kerja xx
Vv
oo oo
Oo
oo oo oo oo
oo
oo
oo
18
Melakukan recruitmen tenaga kerja xx
Vv
oo oo
Oo
oo oo oo oo
oo
oo
oo
19
Melakukan pengarahan dan pelatiha
xx vv
oo
oo oo oo
oo oo oo oo
oo
oo
55
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
n tenaga kerja
20
Melakukan Riset dan pengembangan produk xx
vv
oo
21
Melakukan pengembangan sistem informasi perusahaan
Oo
oo oo
Oo
oo oo oo oo
oo
oo xx
vv
22
Melakukan inovasi produk sesuai kebutuhan konsumen xx
vv
23
Melakukan peramalan (forcast)
Vv oo
2 Melakuk vv oo
56
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
4
an penjadwalan produksi
25
Melakukan proses produksi xx vv oo
26
Mendata raw material, in process dan produk jadi
Oo xx
vv
27
Melakukan pengambilan sampel xx
vv
28
Menguji sampel xx
vv
29
Meninjau keputusan xx
vv
30
Memesan raw material pada supplier
Oo vv
oo
57
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
31
Menyimpan raw material di gudang
Oo xx vv oo
32
Menyuplai raw material untuk proses produksi oo vv
33
Menyimpan produk jadi yang siap dipasarkan xx vv
34
Menghitung pendapatan & pengeluaran secara keseluruhan Xx
vv
35
Menghitung profit perusaha
Xx vv
58
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
an
36
Menghitung hutang & melakukan pembayaran hutang xx
vv
37
Rencana Pemasaran xx
vv
38
Promosi Produk xx
vv
39
Menjalin kerjasama dan memberikan informasi pada distributor dan konsumen oo
oo xx
Vv
40
Analisa pola penjualan produk xx
vv
41
Laporan penjuala
xx vv
xx vv
59
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
n & analisa permintaan konsumen
xx = pengambil keputusan
vv = pelaku utama
oo = aliran informasi
60
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
5.9 Struktur Organisasi
5.9.1 Gambar STO
Gambar 5.1 STO
5.9.2 Penjelasan Gambar dan Aliran Organisasi
5.9.2.1 Analisa Struktur Organisasi
Struktur organisasi PT INDO SPELLGOED menggunakan
struktur organisasi fungsional, di mana kegiatan pada seluru
tingkatan dikelompokkan sedemikian rupa sehingga yang fungsinya
sama terkumpul pada suatu bagian. Masing-masing bagian ada yang
terdiri dari beberapa unit yang otonom, seperti pada bagian Produksi
dan Logistik.
61
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Jabatan-jabatan yang terdapat dalam struktur organisasi
Birokrasi Mesin diklasifikasikan kedalam 5 bagian, yaitu: Operating
Core, Strategic Apex, Middle Line, Technostructure, Support Staff.
Operating Core: yakni para pegawai yang melaksanakan
pekerjaan dasar yang berhubungan dengan produksi dari produk dan
jasa.
Unit organisasi Indo Speellgoed yang termasuk
diantaranya:
1. Departemen HRD
2. Departemen R and D
3. Departemen Produksi
4. Departemen Logistik
5. Departemen QC
6. Departemen Marketing and Sales
7. Departemen Finance
8. Departemen IT
Strategic Apex: manajer tingkat puncak yang diberi
tanggung jawab keseluruhan untuk organisasi tersebut.
Unit organisasi Indo Speellgoed yang termasuk
didalamnya:
1. RUPS
2. Direksi
3. General Manager
Middle Line: para manajer yang menjadi penghubung
operating core dengan strategic apex.
62
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Unit organisasi Indo Speellgoed yang termasuk
didalamnya:
1. Manager HRD
2. Manager R and D
3. Manager Produksi
4. Manager Logistik
5. Manager QC
6. Manager Marketing and Sales
7. Manager Finance
8. Manager IT
Technostructure: para analis yang bertanggung jawab
untuk melaksanakan bentuk standardisasi tertentu dalam organisasi.
Unit organisasi Indo Speellgoed yang termasuk didalamnya
adalah Departemen HRD.
Supporting Staff: orang-orang yang mengisi unit staff yang
memberikan jasa pendukung tidak langsung pada organisasi.
Indo Speellgoed yang termasuk didalamnya adalah semua
staf dari seluruh departemen yang ada di struktur organisasi.
63
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
5.9.2.2 Aliran Informasi
Gambar 5.2 Aliran Informasi
64
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
1. Aliran informasi dari RUPS ke direksi yaitu memberitahukan visi misi perusahaan, target kinerja yang telah dibuat RUPS kepada direksi.
2. Aliran informasi dari direksi ke general manager yaitu memberikan wewenang dan kebijakan pada general manager untuk memilih, menetapkan dan mengawasi tugas dari manager masing-masing departemen.
3. Aliran informasi dari HRD ke R n D yaitu hasil recruitment tenaga kerja yang telah dilakukan oleh departemen HRD kemudian diasalurkan ke department R n D. Tenaga kerja tersebut merupakan tenaga kerja yang telah memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh department R n D.
4. Aliran informasi dari HRD ke Assembly yaitu hasil recruitment tenaga kerja yang telah dilakukan oleh departemen HRD kemudian diasalurkan ke department Assembly. Tenaga kerja tersebut merupakan tenaga kerja yang telah memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh department Assembly.
5. Aliran informasi dari HRD ke PPIC yaitu hasil recruitment tenaga kerja yang telah dilakukan oleh departemen HRD kemudian diasalurkan ke department PPIC. Tenaga kerja tersebut merupakan tenaga kerja yang telah memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh department PPIC.
6. Aliran informasi dari HRD ke QC yaitu hasil recruitment tenaga kerja yang telah dilakukan oleh departemen HRD kemudian diasalurkan ke department QC. Tenaga kerja tersebut merupakan tenaga kerja yang telah memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh department QC.
7. Aliran informasi dari HRD ke Warehouse yaitu hasil recruitment tenaga kerja yang telah dilakukan oleh departemen HRD kemudian diasalurkan ke department Warehouse. Tenaga kerja tersebut merupakan tenaga kerja yang telah memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh department Warehouse.
8. Aliran informasi dari HRD ke Purchasing yaitu hasil recruitment tenaga kerja yang telah dilakukan oleh departemen HRD kemudian diasalurkan ke department Purchasing. Tenaga kerja tersebut merupakan tenaga kerja yang telah memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh department Purchasing.
65
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
9. Aliran informasi dari HRD ke Distribusi yaitu hasil recruitment tenaga kerja yang telah dilakukan oleh departemen HRD kemudian diasalurkan ke department Distribusi. Tenaga kerja tersebut merupakan tenaga kerja yang telah memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh department Distribusi.
10. Aliran informasi dari HRD ke Keuangan yaitu hasil recruitment tenaga kerja yang telah dilakukan oleh departemen HRD kemudian diasalurkan ke department Keuangan. Tenaga kerja tersebut merupakan tenaga kerja yang telah memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh department Keuangan.
11. Aliran informasi dari HRD ke Sales & Marketing yaitu hasil recruitment tenaga kerja yang telah dilakukan oleh departemen HRD kemudian diasalurkan ke department Sales & Marketing. Tenaga kerja tersebut merupakan tenaga kerja yang telah memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh department Sales & Marketing.
12. Aliran informasi dari HRD ke IT yaitu hasil recruitment tenaga kerja yang telah dilakukan oleh departemen HRD kemudian diasalurkan ke department IT. Tenaga kerja tersebut merupakan tenaga kerja yang telah memenuhi spesifikasi yang dibutuhkan oleh department IT.
13. Aliran informasi dari R n D ke Sales & Marketing yaitu berupa informasi tentang inovasi-inovasi produk yang telah didesain oleh Departemen R n D untuk diinformasikan dan dipromosikan kepada konsumen.
14. Aliran informasi dari IT ke HRD yaitu IT memberikan informasi mengenai teknologi yang dapat diterapkan di departemen HRD guna membantu tugas-tugas dari departemen HRD.
15. Aliran informasi dari IT ke R n D yaitu IT memberikan informasi mengenai teknologi yang dapat diterapkan di departemen R n D guna membantu tugas-tugas dari departemen R n D.
16. Aliran informasi dari IT ke Assembly yaitu IT memberikan informasi mengenai teknologi yang dapat diterapkan di departemen Assembly guna membantu tugas-tugas dari departemen Assembly.
66
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
17. Aliran informasi dari IT ke PPIC yaitu IT memberikan informasi mengenai teknologi yang dapat diterapkan di departemen PPIC guna membantu tugas-tugas dari departemen PPIC.
18. Aliran informasi dari IT ke QC yaitu IT memberikan informasi mengenai teknologi yang dapat diterapkan di departemen QC guna membantu tugas-tugas dari departemen QC.
19. Aliran informasi dari IT ke Warehouse yaitu IT memberikan informasi mengenai teknologi yang dapat diterapkan di departemen Warehouse guna membantu tugas-tugas dari departemen Warehouse.
20. Aliran informasi dari IT ke Purchasing yaitu IT memberikan informasi mengenai teknologi yang dapat diterapkan di departemen Purchasing guna membantu tugas-tugas dari departemen Purchasing.
21. Aliran informasi dari IT ke Distribusi yaitu IT memberikan informasi mengenai teknologi yang dapat diterapkan di departemen Distribusi guna membantu tugas-tugas dari departemen Distribusi.
22. Aliran informasi dari IT ke Keuangan yaitu IT memberikan informasi mengenai teknologi yang dapat diterapkan di departemen Keuangan guna membantu tugas-tugas dari departemen Keuangan.
23. Aliran informasi dari IT ke Sales & Marketing yaitu IT memberikan informasi mengenai teknologi yang dapat diterapkan di departemen Sales & Marketing guna membantu tugas-tugas dari departemen Sales & Marketing.
24. Aliran informasi dari departemen PPIC ke bagian Purchasing, yaitu PPIC memberikan informasi kebutuhan raw material yang harus dibeli.
25. Aliran informasi dari bagian assembly ke bagian warehouse berupa hasil rakitan untuk disimpan dibagian warehouse.
26. Aliran informasi dari departemen QC ke bagian PPIC berupa standar kualitas produk yang harus diproduksi.
27. Aliran informasi dari purchasing ke PPIC bagian purchasing memberikan informasi mengenai raw material yang telah dibeli dan digunakan untuk proses produksi.
67
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
28. Aliran informasi dari warehouse ke PPIC menginformasikan banyaknya persediaan produk yang ada di gudang sebagai data produksi periode berikutnya.
29. Aliran informasi dari warehouse ke purchasing. Memberikan data produk yang ada di gudang untuk pembelian raw material selanjutnya.
30. Aliran informasi dari distribusi ke PPIC. Bagian distribusi memberikan data dan informasi pendistribusian produk untuk acuan produksi berikutnya.
5.9.2.3 Analisa Koordinasi Vertikal
RUPS – Direksi
Rapat Umum Pemegang Saham
(RUPS)
Direksi
RUPS mengangkat dewan direksi untuk memimpin dewan dan komite
eksekutif perusahaan. Dalam memimpin, dewan direksi akan terus diawasi oleh
RUPS, apabila dewan direksi tidak dapat memimpin dengan baik maka RUPS
memiliki hak untuk memberhentikan dewan direksi. Dewan direksi dan RUPS
saling bekerjasama dalam menentukan visi dan imaginasi perusahaan. Dewan
direksi memberikan usulan mengenai visi dan imaginasi kepada RUPS kemudian
RUPS yang akan menentukan visi dan imaginasi mana yang akan digunakan oleh
perusahaan. Dewan direksi juga memiliki tugas untuk meberikan laporan
kepemimpinannya kepada RUPS dan mempertanggungjawabkan semua hasil
kepemimpinannya kepada RUPS.
68
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Direksi – General Manajer
Direksi
General Manajer
Setelah dewan direksi membentuk suatu struktur organisasi beserta tugas-
tugas yang harus dilakukan pada masing-masing bagian serta memberikan target
yang harus dicapai oleh perusahaan, General manager akan merencanakan suatu
kebijakan yang akan diambil perusahaan untuk mencapai target perushaan serta
memprediksi hasil yang akan didapat dari tindakan yang akan diambil tersebut.
General Manajer – Manajer HRD
General Manajer
Manajer HRD
General Manager akan mempersiapkan standar kualitas dan kuantitas hasil
kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yang diberikan pada perusahaan
69
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan. Kemudian Manager HRD
akan mengoordinasikan bawahannya untuk melakukan pengembangan sumber daya
manusia dalam rangka untuk memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan.
Pengembangan sumber daya manusia ini dapat dilakukan dengan merekrut
karyawan baru yang berkompeten atau memberikan pelatihan pada karyawan lama.
General Manajer – Manajer R & D
General Manajer
Manajer R & D
General Manager akan mempersiapkan standar kualitas dan kuantitas hasil
kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yang diberikan pada perusahaan
dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan. Kemudian Manager R &
D akan mengoordinasikan bawahannya untuk melakukan riset dan pengembangan
produk dalam rangka untuk memenuhi standar kualitas yang telah ditentukan dan
dapat meningkatkan kualitas produk yang dihasilkan perusahaan sesuai dengan
keinginan konsumen.
70
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
General Manajer – Manajer Produksi
General Manager
Manajer Produksi
General Manager akan mempersiapkan standar kualitas dan kuantitas hasil
kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yang diberikan pada perusahaan
dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan. Kemudian Manager
Produksi akan mengatur, membentuk, mendelegasikan dan menerapkan jalur suatu
wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta mengoordinir kerja setiap
anggota nya untuk melakukan produksi produk denagn sebaik-baiknya dalam
rangka untuk memenuhi standar kualitas dan permintaan yang telah ditentukan.
Manajer Produksi - PPIC
Manajer Produksi
PPIC
Manager Produksi akan mengatur, membentuk, mendelegasikan dan
menerapkan jalur suatu wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta
71
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
mengoordinir kerja setiap anggota nya untuk melakukan produksi produk denagn
sebaik-baiknya dalam rangka untuk memenuhi standar kualitas dan permintaan
yang telah ditentukan. Kemudian PPIC akan membuat suatu penjadwalan dan
peramalan produksi dibawah pengawasan manager produksi. PPIC hanya berhak
membuat peramalan dan penjadwalan produksi, namun yang berhak untuk
mengambil keputusan adalah manager produksi.
Manajer Produksi - Assembly
Manajer Produksi
Assembly
Manager Produksi akan mengatur, membentuk, mendelegasikan dan
menerapkan jalur suatu wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta
mengoordinir kerja setiap anggota nya untuk melakukan produksi produk denagn
sebaik-baiknya dalam rangka untuk memenuhi standar kualitas dan permintaan
yang telah ditentukan. Kemudian bagian assembly yang akan melakukan assembly
produk dibawah pengawasan manager produksi.
72
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
General Manajer – Manajer QC
General Manager
Manajer QC
General Manager akan mempersiapkan standar kualitas dan kuantitas hasil
kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yang diberikan pada perusahaan
dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan. Kemudian Manager QC
akan mengatur, membentuk, mendelegasikan dan menerapkan jalur suatu
wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta mengoordinir kerja setiap
anggota nya untuk melakukan pengontrolan terhadap kualitas material, produk wip
dan produk jadi dengan sebaik-baiknya dalam rangka untuk memenuhi standar
kualitas yang sesuai dengan spesifikasi yang telah ditetapkan oleh perusahaan.
General Manajer – Manajer Logistik
General Manajer
Manajer Logistik
73
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
General Manager akan mempersiapkan standar kualitas dan kuantitas hasil
kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yang diberikan pada perusahaan
dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan. Kemudian Manager
Logistik akan mengatur, membentuk, mendelegasikan dan menerapkan jalur suatu
wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta mengoordinir kerja setiap
anggota nya untuk melakukan kegiatan logistik baik itu pembelian material,
penyimpanan material, penyimpanan produk jadi, ataupun pendistribusian material
dan produk jadi dengan sebaik-baiknya.
Manajer Logistik - Warehouse
Manajer Logistik
Warehouse
Manager Logistik akan mengatur, membentuk, mendelegasikan dan
menerapkan jalur suatu wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta
mengoordinir kerja setiap anggota nya untuk melakukan kegiatan logistik baik itu
pembelian material, penyimpanan material, penyimpanan produk jadi, ataupun
pendistribusian material dan produk jadi dengan sebaik-baiknya. Kemudian bagian
warehouse akan melakukan penyimpanan material sesuai dengan prosedur
penyimpanan yang sudah ditetapkan dibawah pengawasan manager logistik.
74
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Manajer Logistik - Distribusi
Manajer Logistik
Distribusi
Manager Logistik akan mengatur, membentuk, mendelegasikan dan
menerapkan jalur suatu wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta
mengoordinir kerja setiap anggota nya untuk melakukan kegiatan logistik baik itu
pembelian material, penyimpanan material, penyimpanan produk jadi, ataupun
pendistribusian material dan produk jadi dengan sebaik-baiknya. Kemudian bagian
distribusi akan melakukan distribusi baik material untuk diproduksi maupun produk
jadi kepada konsumen sesuai dengan alur distribusi yang sudah ditetapkan dibawah
pengawasan manager logistik.
Manajer Logistik - Purchasing
Manajer Logistik
Purchasing
Manager Logistik akan mengatur, membentuk, mendelegasikan dan
menerapkan jalur suatu wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta
75
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
mengoordinir kerja setiap anggota nya untuk melakukan kegiatan logistik baik itu
pembelian material, penyimpanan material, penyimpanan produk jadi, ataupun
pendistribusian material dan produk jadi dengan sebaik-baiknya. Kemudian bagian
purchasing akan melakukan pembelian material sesuai dengan permintaan dari
bagian produksi dengan mengikuti peraturan yang sudah ditetapkan dibawah
pengawasan manager logistik.
General Manajer – Manajer Finance
General Manajer
Manajer Finance
General Manager akan mempersiapkan standar kualitas dan kuantitas hasil
kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yang diberikan pada perusahaan
dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan. Kemudian Manager
Finance akan mengatur, membentuk, mendelegasikan dan menerapkan jalur suatu
wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta mengoordinir kerja setiap
anggota nya untuk melakukan pengelolaan keuangan, pembuatan laporan
keuangaan, menghitung profit perusahaan dengan sebaik-baiknya.
76
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
General Manajer – Manajer Marketing and Sales
General Manajer
Manajer Sales and marketing
General Manager akan mempersiapkan standar kualitas dan kuantitas hasil
kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yang diberikan pada perusahaan
dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan. Kemudian Manager Sales
and Marketing akan mengatur, membentuk, mendelegasikan dan menerapkan jalur
suatu wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta mengoordinir kerja
setiap anggota nya untuk melakukan kegiatan Penjualan produk, pemasaran, dan
menjalin kerjasama dengan pihak distributor serta supplier dengan sebaik-baiknya.
General Manajer – Manajer IT
General Manajer
Manajer IT
General Manager akan mempersiapkan standar kualitas dan kuantitas hasil
kerja, baik dalam bentuk produk ataupun jasa yang diberikan pada perusahaan
77
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
dalam rangka memberikan pencapaian tujuan perusahaan. Kemudian Manager IT
akan mengatur, membentuk, mendelegasikan dan menerapkan jalur suatu
wewenang/tanggung jawab dan sistem komunikasi, serta mengoordinir kerja setiap
anggota nya untuk melakukan kegiatan logistik baik itu membuat dan
mengembangkan sistem informasi perusahaan dengan sebaik-baiknya.
5.9.3 Job Description
1. Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS)
Tugas RUPS
RUPS Tahunan untuk mengesahkan:
- RKAP : diselenggarakan paling lambat 30 hari setelah tahun anggaran
berjalan;
- Laporan Tahunan dan Perhitungan Tahunan : diselenggarakan paling
lambat 6 (enam) bulan setelah tahun buku berakhir;
RUPS lainnya/Luar Biasa yang dapat diselenggarakan sewaktu-waktu apabila
diperlukan oleh Pemegang Saham atau atas usulan Komisaris dan/atau Direksi.
Wewenang RUPS
a) Mengangkat dan memberhentikan Direksi dan Komisaris;
b) Menyetujui atau menolak RJPP dan RKAP;
c) Menetapkan target kinerja masing-masing Direksi dan Komisaris;
d) Melakukan penilaian kinerja Direksi dan Komisaris;
e) Menetapkan auditor eksternal untuk melakukan audit atas laporan keuangan;
f) Menetapkan remunerasi Komisaris dan Direksi;
g) Menetapkan perhitungan alokasi laba perusahaan;
h) Menetapkan jumlah maksimum jabatan Komisaris yang boleh dirangkap oleh
seorang Komisaris;
78
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
i) Menetapkan jumlah maksimum jabatan Komisaris yang boleh dirangkap oleh
Direksi pada Anak Perusahaan;
j) Mendelegasikan kepada Komisaris tentang pembagian tugas dan wewenang
anggota Direksi.
Hak Pemegang Saham
1. Menghadiri RUPS dan memberikan suara pada RUPS.
2. Memperoleh informasi material baik dari Komisaris maupun Direksi mengenai
keuangan atau hal-hal lain yang menyangkut Perusahaan secara lengkap, tepat
waktu, dan teratur.
3. Memperoleh pembagian laba Perusahaan (dividen).
4. Menyelenggarakan RUPS dalam hal Direksi dan/atau Komisaris lalai
menyelenggarakan RUPS Tahunan dan sewaktu-waktu meminta penyelenggaraan
RUPS Luar Biasa
2. DIREKSI
Tugas dan Tanggung jawab :
a) Memimpin dan mengurus Perseroan.
b) Menguasai, memelihara, dan mengurus kekayaan Perseroan.
c) Mewakili perseroan baik didalam maupun diluar pengadilan
d) Bertanggungjawab penuh dalam menjalankan tugas untuk kepentingan perseroan
sesuai ketentuan yang berlaku
e) Bertanggungjawab secara pribadi jika bersalah atau lalai dalam pelaksanaan
tugasnya
79
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Kewajiban:
a) Menyiapkan RKAP, RJPP, menandatanganinya bersama dengan Komisaris, dan
disyahkan RUPS;
b) Memberikan pertanggungjawaban dan segala keterangan tentang keadaan dan
jalannya Perusahaan;
c) Mengadakan dan memelihara pembukuan
d) Menyusun dan mengimplementasikan sistem akuntansi yang sesuai dengan standar
akuntansi keuangan;
e) Menyusun dan menyampaikan Laporan Tahunan untuk disyahkan RUPS;
f) Menetapkan struktur organisasi dan uraian tugasnya
Hak Direksi
1) Menetapkan kebijakan-kebijakan
2) Membuat aturan kepegawaian
3) Mengangkat dan memberhentikan pekerja
4) Mengangkat seseorang/kuasanya untuk melakukan perbuatan tertentu atas
tanggungjawabnya
5) Menjalankan tindakan-tindakan lainnya sesuai ketentuan yang berlaku
6) Memperoleh gaji,tunjangan dan fasilitas lain sesuai ketetapan RUPS
Wewenang Direksi
1) Melakukan perikatan/transaksi sesuai ketentuan AD
2) Mengatur pendelegasian wewenang
3) Direktur Utama bertindak untuk dan atas nama Direksi, serta mewakili perseroan
dengan terlebih dulu mendapat persetujuan rapat Direksi
80
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
3. General Manager
Tugas :
- Memimpin dan mengendalikan segala aktivitas yang terjadi di perusahaan.
- Melakukan pengawasan dan mengadakan pemeriksanaan serta penilaian
seluruh kegiatan perusahaan.
Tanggung Jawab :
-Bertanggung jawab kedalam dan keluar perusahaan dalam semua aspek
yang mempengaruhi perusahaan
-Bertanggung jawab pada pengadaan dana untuk kelancaran
operasionalisasi perusahaan
Wewenang :
-Membina, memberikan bimbingan, saran dan perintah pada Manager masing-
masing bagian yang menyangkut pelaksanaan tugas
4. Departemen HRD
a. Manager HRD
Tugas :
- Menyusun strategi dan kebijakan pengelolaan
SDM di perusahaan berdasarkan strategi jangka panjang dan jangka pendek
yang telah ditetapkan sesuai dengan peraturan pemerintah yang berlaku agar
diperoleh SDM dengan kinerja, kapabilitas dan kompetensi yang sesuai dengan
yang diinginkan perusahaan.
- Mengkoordinasikan dan mengontrol
pelaksanaan fungsi SDM di seluruh perusahaan untuk memastikan semuanya
sesuai dengan strategi, kebijakan, sistem dan rencana kerja yang telah disusun.
81
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
- Menyusun sistem manajemen kinerja, serta
mengkoordinasikan dan mengontrol pelaksanaan siklus manajemen kinerja,
mulai dari perencanaan, pembimbingan, sampai dengan penilaian kinerja, untuk
memastikan tercapainya target kinerja individu, unit, maupun perusahaan.
Wewenang jabatan :
- Merekrut pegawai baru.
- Mengeluarkan surat peringatan untuk pegawai yang melanggar peraturan
perutsahaan.
- Memutuskan hubungan kerja yang disebabkan karena keinginan karyawan,
keinginan perusahaan, kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebagainya.
b. Sekretaris HRD
Rincian tugas dan tanggung jawab
- Membantu Manajer HRD mengembangkan
pengelolaan SDM di perusahaan
- Membantu Manajer HRD menyusun sistem
manajemen kinerja serta melakukan kontrol terhadap pelaksanaan siklus
manajemen kinerja perusahaan
Wewenang
- Memberikan rekomendasi strategi pengelolaan
SDM perusahaan kepada Manager HRD.
c. Staff HRD
Tugas :
- Melaksanakan program-program pengelolaan SDM yang telah
dirancang oleh Manager HRD dan Sekretaris HRD
82
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
- Sebagai tim pelaksana dalam open recruitment perusahaan
5. Departemen R n D
a. Manager R n D
Tugas :
- Mengembangkan strategi dan konsep untuk
produk baru
- Mengelola Perusahaan dan Organisasi Perusahaan
- Meneliti teknologi terkini, komponen, dan kebutuhan pengembangan
Wewenang jabatan :
- Mengusulkan Rencana desain produk ke Direktur Utama
- Menetapkan daftar kebutuhan rutin pendukung pelaksanaan riset dan desain.
b. Sekretaris R and D
Rincian tugas dan tanggung jawab
- Membantu Manajer R & D mengembangkan
strategi dan konsep untuk produk baru
- Membantu Manajer R & D Mengelola
Perusahaan dan Organisasi Perusahaan
Wewenang
- Memberikan rekomendasi strategi
pengembangan produk kepada Manager R n D.
c. Staff R n D
Tugas :
- Melakukan riset dan pengembangan produk sesuai yang telah
direncanakan Manager R n D
83
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
- Melakukan inovasi produk sesuai keinginan konsumen
6. Departemen Keuangan
a. Manager Keuangan
Tugas :
- Bertanggung jawab dalam pembuatan anggaran gaji pegawai
- Bertanggung jawab dalam pembuatan laporan keuangan tahunan
- Bertanggung jawab dalam Perhitungan biaya produksi
Wewenang :
- Mengkoordinasikan tugas kepada asisten dan staf untuk pelaksanaan
perhitungan biaya dan pencatatannya
b. Sekretaris Keuangan
Rincian tugas dan tanggung jawab
- Melakukan perhitungan biaya-biaya
- Mempersiapkan laporan pada manager Finance
Wewenang
- Memberikan rekomendasi strategi keuangan kepada Manager Finance.
c. Staff Keuangan
- Melakukan pencatatan terhadap seluruh pemasukan dan pengeluaran
perusahaan
- Membuat laporan laba rugi perusahaan
- Menganalisis laporan keuangan perusahaan
84
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
7. Departemen QC
a. Manager QC
Tugas :
- Melakukan pemeriksaan terhadap jalannya proses produksi untuk memastikan
kesesuaian prosedur
- Memonitor kualitas material serta hasil produksi dengan perbandingan kualitas
standar
- Menyusun dan menyiapkan dokumen-dokumen QC dan data produksi
Wewenang jabatan :
- Memberikan perintah-perintah dalam pemeriksaan jalannya proses produksi.
- Kewenangan untuk menyatakan produk dalam proses produksi pass/lulus atau
failed / gagal.
- Memberi teguran atau peringatan secara lisan dan tertulis kepada setiap
personel di bawahnya.
b. Sekretaris QC
Rincian tugas dan tanggung jawab
- Membantu Manager QC dalam melakukan pemeriksaan terhadap jalannya
proses produksi untuk memastikan kesesuaian prosedur
- Memonitor kualitas material serta hasil produksi dengan perbandingan kualitas
standar
- Menyusun dan menyiapkan dokumen-dokumen QC dan data produksi
Wewenang
85
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
- Mengatur kinerja staf
- Menyusun jadwal staf dan menegur jika melakukan kesalahan.
c. Staff QC
- Melakukan pengendalian raw material yang akan diproses.
- Melakukan inspeksi terhadap produk yang telah diproduksi sesuai standar yang
telah ditentukan.
8. Departemen IT
a. Manager IT
Tugas :
- Membuat sistem informasi perusahaan
Wewenang jabatan
- Merubah sistem informasi perusahaan jika sudah dianggap tidak relevan dengan
keadaan.
b. Sekretaris IT
Rincian tugas dan tanggung jawab
- Membantu kerja Manager IT di dalam membuat alur informasi
- Membantu kerja Manager IT di dalam membuat web tentang
perusahaan
- Memberikan rekomendasi strategi arus informasi kepada Manager IT.
Wewenang
- Mengevaluasi tugas staff IT
- Memberi tugas kepada staff IT
86
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
- Memimpin rapat departemen IT ketika manager tidak ada di tempat
c. Staff IT
- Membuat web perusahaan.
- Membuat aliran informasi perusahaan.
- Melakukan komputerisasi pekerjaan.
9. Departemen Produksi
a. Manager Produksi
Tugas :
- Mengawasi proses perakitan komponen sesuai dengan urutan stasiun kerja yang
telah ditentukan.
- Mengendalikan kualitas produk yang telah selesai dirakit.
Wewenang jabatan :
- Mengusulkan rencana produksi ke General Manager
- Menetapkan daftar kebutuhan rutin pendukung pelaksanaan produksi.
- Menetukan keefisienan lintasan produksi.
b. Sekretaris Produksi
Rincian tugas dan tanggung jawab
- Merakit komponen sesuai dengan urutan stasiun kerja yang telah ditentukan.
- Mengendalikan kualitas produk yang telah selesai dirakit.
Wewenang jabatan
- Menetukan keefisienan lintasan produksi.
- Mengatur pembagian tugas staf
87
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
- Mengusulkan produk-produk defect yang harus disingkirkan.
- Meminta data demand yang akan diproduksi.
c. Kabag PPIC
Rincian tugas dan tanggung jawab
- Merencanakan dan mengontrol produksi serta melakukan sistem
inventori.
- Bertanggung jawab terhadap kebutuhan material dan jumlah produk
yang akan diproduksi.
Wewenang jabatan
- Mengusulkan jumlah safety stock yang harus ada di gudang.
- Menentukan berapa jumlah produksi pada tiap periode
- Mengusulkan kapan harus melakukan pemesanan raw material.
Staff PPIC
- Melakukan Peramalan Demand Berdasarkan Data Historis
- Merencanakan Jumlah raw material yang akan dibutuhkan dalam
produksi.
- Menghitung MRP dan CRP
- Membuat agregat planning
- Menghitung netting, lotting, offsetting, dan exploding
d. Kabag Assembly
Rincian tugas dan tanggung jawab
- Menentukan sistem dalam perakitan Produk
Wewenang jabatan
- Memberikan perintah-perintah dan keputusan dalam lini produksi
88
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
- Memberi evaluasi kepada staff perakitan
- Mengatur jalannya proses perakitan
Staff Assembly
- Melakukan pengecekan seluruh komponen yang akan dirakit.
- Menjalankan proses perakitan komponen sesuai standar yang telah
ditentukan.
10. Departemen Logistik
a. Manager Logistik
Tugas :
- Menyusun kebijakan dan strategi logistik
perusahaan sebagai acuan dalam pengelolaan logistik dalam menunjang
pengadaan kebutuhan barang di setiap tempat.
- Menentukan total kebutuhan barang dan
mengatur penyediaan, pengadaan, dan pengiriman barang sedemikian rupa agar
alokasi barang di setiap tempat dapat dipenuhi dengan efisien, efektif dan tepat
waktu.
- Menyusun anggaran biaya logistik dan
menjaga agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan efisien dan efektif
sesuai anggaran yang telah dialokasikan.
Wewenag Jabatan :
- Menerima atau menolak permintaan pelayanan forwarding,
pergudangan.
- Menandatangani surat jaminan perawatan bagi pegawai Unit Usaha.
- Menandatangani permohonan dana operasional Unit Usaha.
89
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
- Menyetujui atau menolak permintaan pembayaran yang diajukan
oleh Manajer Akuntansi & Keuangan Unit Usaha.
- Menyetujui atau menolak permintaan Rencana
Kebutuhan.
b. Sekretaris Logistik
Rincian tugas dan tanggung jawab
- Membantu manager logistik menganalisa total kebutuhan barang dan
mengatur penyediaan
- Membantu manager dalam menyusun anggaran biaya logistik dan menjaga
agar kegiatan operasional dapat berjalan dengan efisien dan efektif
Wewenang
- Mengatur pembagian tugas staff.
- Mengawasai dan menegur staf jika melakukan kesalahan.
Staff Logistik
- Mendata kebutuhan logistik seluruh lini pada perusahaan.
- Mememberikan data kebutuhan material kepada bagian purchasing
c. Kabag Purchasing
Tugas :
- Melakukan pengendalian terhadap kegiatan pembeliaan bahan baku dari segi
kuantitas, kualitas dan administrasi.
90
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Tanggung Jawab :
- Bertanggung jawab pada Manager Logistik atas tersedianya bahan baku.
Wewenang :
- Dapat Menentukan sumber penerimaan bahan baku
- Dapat menolak bahan baku yang tidak sesuai dengan kategori yang ada.
Staff purchasing
- Melakukan pembelian material sesuai kebutuhan perusahaan.
d. Kabag Warehouse
Tugas :
- Bertanggung jawab atas pengaturan persediaan bahan baku, produk jadi dan
bahan penolong di gudang.
- Membuat laporan penerimaan persediaan dan pengeluaran bahan baku di
gudang.
- Mengkoordinir dan mengawasi pengelolaan persediaan bahan baku di
gudang.
- Bertanggung jawab atas sarana dan prasarana pendukung di gudang.
Staff Warehouse
- Merencanakan dan mengngawasi kegiatan pergudangan.
- Membuat laporan stok barang.
- Memberikan barang – barang sesuai dengan permintaan bagian pemasaran.
- Menjamin kelancaraan atas situasi kondisi barang – barang yang ada di
gudang.
91
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
e. Kabag Distribusi
Tugas :
- Melaksanakan kebijakan pemasaran di daerah masing-masing
- Merencanakan kegiatan pemasaran di daerah masing-masing, melaksanakan
dan mempertahankannya, serta meningkatkan pangsa pasar di daerahnya.
- Mendapatkan umpan balik dari konsumen guna meningkatkan kepuasan
konsumen
- Menjamin tercapainya tingkat penjualan sesuai dengan rencana penjualan
departemen pemasaran
Staff Distribusi
- Melakukan pendistribusian produk
11. Departemen Sales & Marketing
a. Manager Sales & Marketing
Tugas :
- Menyusun rencana kegiatan di bidang
penjualan dan pemasaran
- mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan di
Bidang Penjualan dan Pemasaran yang meliputi Product Sales dan Market
Development
- mengendalikan bidang penjualan dan
pemasaran
- Mengelola sistem penjualan dan pemasaran
produk
- Mengetahui keinginan pelanggan dan
memberikan informasi ke dalam Divisi Production
92
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
- Penelitian pasar produk
- Pengelolaan dana terkait dengan aspek
penjualan dan pemasaran
- Membuat dan mengembangkan unit jaringan
pengembangan pasar
- Penentuan strategi marketing
- Memperhatikan pertimbangan biaya pemasaran dan distribusi dari
divisi keuangan
- Mengetahui kondisi pasar
Wewenang jabatan
- Memberikan tugas kepada asisten dan staf untuk pelaksanaan marketing dan
penyaluran barang ke konsumen.
b. Sekretaris Sales & Marketing
Rincian tugas dan tanggung jawab
- Menyusun rencana kegiatan di bidang
penjualan dan pemasaran
- mengkoordinasikan kegiatan-kegiatan di
Bidang Penjualan dan Pemasaran yang meliputi Product Sales dan Market
Development
- mengendalikan bidang penjualan dan
pemasaran
- Mengelola sistem penjualan dan pemasaran
produk
- Mengetahui keinginan pelanggan dan
memberikan informasi ke dalam Divisi Production
93
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
- Pengelolaan dana terkait dengan aspek
penjualan dan pemasaran
- Membuat dan mengembangkan unit jaringan
pengembangan pasar
- Penentuan strategi marketing
- Memperhatikan pertimbangan biaya pemasaran dan distribusi dari
divisi keuangan
- Mengetahui kondisi pasar
Wewenang jabatan
- Memberikan rekomendasi strategi pemasaran kepada Manager
Pemasaran
Staff Sales & Marketing
- Melakukan penjualan dan pemasaran produk kepada pelanggan.
- Melakukan laporan terhadap kondisi pasar
5.9.4 Jumlah tenaga kerja
RUPS : 3
Direksi : 2
General Manager : 1
Manager HRD : 1
Sekretaris HRD : 1
94
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Staff HRD : 2
Manager R n D : 1
Sekretaris R n D : 1
Staff R n D : 3
Manager Keuangan: 1
Sekretaris Keuangan : 1
Staff keuangan : 2
Manager QC : 1
Sekretaris QC : 1
Staff QC : 3
Manager IT : 1
Sekretaris IT : 1
Staff IT : 2
Manager Produksi : 1
Sekretaris Produksi: 1
Kabag PPIC : 1
Staff PPIC : 2
Kabag Assembly : 1
Staff Assembly : 2
Manager Logistik : 1
Sekretaris Logistik : 1
Kabag Purchasing : 1
Staff Purchasing : 2
Kabag Warehouse : 1
Staff Warehouse : 2
Kabag Distribusi : 1
Staff distribusi : 2
95
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Manager Sales & Marketing : 1
Sekretaris Sales & Marketing : 1
Staff Sales & Marketing : 2
5.10 Usulan Perbaikan
Departemen HRD
Usulan strategi SDM dalam organisasi bisnis dapat dielaborasi dari segi teori
sumber daya, di mana fungsi perusahaan adalah mengerahkan seluruh sumber daya
atau kemampuan internal untuk menghadapi kepentingan pasar sebagai faktor
eksternal utama. Sumber daya sebagaimana disebutkan di atas, adalah SDM
strategis yang memberikan nilai tambah (added value) sebagai tolok ukur
keberhasilan bisnis. Kemampuan SDM ini merupakan competitive advantage dari
perusahaan. Dengan demikian, dari segi sumber daya, strategi bisnis adalah
mendapatkan added value yang maksimum yang dapat mengoptimumkan
competitive advantage. Adanya SDM ekspertis: manajer strategis (strategic
managers) dan SDM yang handal yang menyumbang dalam menghasilkan added
value tersebut merupakan value added perusahaan.
Berhentinya seorang karyawan dari perusahaan akan dapat menimbulkan gangguan
terhadap kegiatan usaha, kerjasama tim (team work) dan performance dari unit kerja
yang ditinggalkan. Selain itu, kondisi ini juga menimbulkan biaya bagi perusahaan
yang bisa berdampak jangka pendek maupun jangka panjang. Untuk departemen ini
yang diusulkan adalah penerapan strategi retensi karyawan, yaitu memilih dan
mempertahankan staff yang bekerja secara baik, meningkatkan kualitas staff,
meningkatkan standar karyawan baru.
Departemen Produksi
96
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Strategi yang sebaiknya dijalankan pada departemen Produksi adalah dengan
menggunakan sistem Just in Time. Dengan Just in Time system penjadwalan
produksi Indo Speellgoed dapat selesai tepat waktu, tepat mutu, dan jumlahnya
sesuai dengan yang diperlukan oleh tahap produksi berikutnya atau sesuai dengan
permintaan pelanggan. Selain itu, Just in Time berarti bahwa dalam suatu rangkaian
proses produksi, suku cadang yang diperlukan untuk perakitan tiba pada ujung lini
rakit pada waktu yang diperlukan dan hanya dalam jumlah yang diperlukan.
Tujuan dari sistem produksi Just in Time ini adalah mengurangi ongkos produksi
dan meningkatkan produktivitas total industri secara keseluruhan dengan cara
menghilangkan pemborosan (waste) secara terus menerus. Tujuan utama yang ingin
dicapai dari sistem ini adalah sebagai berikut :
Zero Defect (tidak ada barang yang rusak)
Zero Set-up Time (tidak ada waktu set-up)
Zero Lot Excesses (tidak ada kelebihan lot)
Zero Handling (tidak ada penanganan)
Zero Queues (tidak ada antrian)
Zero Breakdowns (tidak ada kerusakan mesin)
Zero Lead Time (tidak ada lead time)
Departemen QC
Fokus terhadap kepuasan pelanggan, menjadikan peran departemen quality control
memegang peranan yang penting. Indo Spellgoed tidak ingin kehilangan potensi
keuntungan karena pinalti dari pelanggan karena produk yang tidak sesuai
spesifikasai terkirim ke pelanggan. Proses pelaksanaan pengendalian ini
97
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
dilaksanakan dengan memperhatikan factor penyebab kegagalan seperti manusia,
metode, dan peralatan. Dengan adanya pengendalian kualitas yang baik, maka
kegagalan produk pada tahap produksi dapat ditekan seminimal mungkin. Peranan
pengendalian kualitas terhadap kualitas pelayanan dilakukan dengan memakai
konsep P-D-C-A. Konsep P-D-C-A merupakan sistem yang efektif untuk
meningkatkan kualitas pelayanan yang mencakup lima bentuk pelayanan yaitu
kualitas pelayanan itu sendiri, kualitas setiap kegiatan (activity), kualitas biaya,
kualitas ketepatan waktu, dan kualitas keselamatan moral dan semangat kerja setiap
individu dalam organisasi. Untuk mencapai kualitas pelayanan tersebut diperlukan
partisipasi semua karyawan, semua bagian dan semua proses. Partisipasi semua
karyawan dalam pengendalian kualitas pelayanan diperlukan kesungguhan, dengan
menolak tujuan bagi diri sendiri dan merugikan perusahaan.
Departemen Logistik
Penerapan pemanfaatan waktu yang optimum merupakan usulan perbaikan dari
departemen logistik. Dalam hal ini Indo Spellgoed menerapkan manajemen yang
baik sebagai berikut:
1. Ketepatan waktu
Menerapkan manejemen waktu secara terarah dan terprogram pada setiap
tahap dalam proses produksi.
2. Kecepatan pengiriman
Melalui kemajuan tehnologi informasi, suatu produk dapat dikirim dari
tempat asal ke pelanggan dalam waktu yang lebih cepat.
3. Rata-rata kelambatan dan kerusakan minimal
98
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Melalui moda transport yang baik, barang yang bersifat khusus dapat
dikemas dan dikirim ke tujuan dengan baik dan terhindar dari kerusakaan.
4. Fleksibel dalam permintaan
Berdasarkan data permintaan yang akurat dan cepat melalui kemajuan
tehnologi informasi dapat dilakukan pemenuhan terhadap permintaan pasar.
Departemen Keuangan
Usulan strategi perbaikan yang diusulkan menggunakan F & A untuk pendekatan
alat eksklusif dan untuk memberikan bantuan yang anda butuhkan untuk mengubah
keuangan menjadi sumber kritis dan kompetitif. Kami akan menilai kinerja
departemen keuangan anda saat ini dengan mengevaluasi kedua sisi persamaan,
biaya dan nilai. Banyak perusahaan telah berhasil menggunakan F & A untuk
Advantage Diagnostik sebagai strategi perusahaan dan prioritas Keuangan selama
beberapa tahun mendatang dapat diatur dengan baik.
Departemen Sales & Marketing
Dalam konteks penyusunan strategi pemasaran memiliki dua dimensi, yaitu dimensi
saat ini dan dimensi yang akan datang. Dimensi saat ini berkaitan dengan hubungan
yang telah ada antara perusahaan dengan lingkungannya. Sedangkan dimensi masa
yang akan datang mencakup hubungan dimasa yang akan datang yang diharapkan
terjalin dengan program tindakan yang diperlukan untuk mencapai tujuan tersebut.
Untuk usulan strategi pemasaran digunakan rencana pemasaran untuk menentukan
pasar dan konsep pemasaran. E.Jerome McCarthy dan StanlY
Dalam hal ini menurutnya terdapat dua bagian yang saling berhubungan :
1) Pasar sasaran : kelompok konsumen yang relatif sama yang ingin
diraih perusahaan
2) Bauran pemasaran : variabel-variabel yang terkontrol yang
99
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
dilaksanakan oleh perusahaan untuk memuaskan kelompok sasaran.
Inti pemasaran strategis modern terdiri atas tiga langkah pokok yaitu
Segmentasi, Penentuan Pasar Sasaran dan Positioning. Ketiga langkah ini
sering disebut STP (Segmenting, Targetting, Positioning). Langkah pertama
adalah segmentasi pasar, yakni mengidentifikasi dan membentuk kelompok
pembeli yang terpisah-pisah yang membutuhkan produk dan / atau bauran
pemasaran tersendiri. Langkah kedua adalah penentuan pasar sasaran yaitu
tindakan memilih satu atau lebih segmen pasar untuk dimasuki maupun
dilayani. Langkah ketiga adalah Positioning yaitu tindakan membangun dan
mengkomunikasikan manfaat produk yang istimewa dari produk di dalam
pasar.
Departeman R & D
Dunia kini menghadapi dunia baru yang ditandai dengan kecenderungan globalisasi
sebagai akibat semakin banyaknya negara yang melaksanakan reformasi ekonomi.
Globalisasi ini sendiri telah mendorong perusahaan siap menghadapi persaingan
global dan secara drastis mengubah pola strategi perusahaan khususnya strategi
produknya. Perubahan ini menuntut kreativitas setiap perusahaan agar dapat
menyempurnakan dan mengembangkan produk yang ada. Pengembangan produk
baru ini akan membentuk masa depan perusahaan. Dalam hal pengembangan
produk baru ada beberapa macam strategi yang dapat dilakukan oleh perusahaan,
salah satunya adalah strategi diversifikasi produk. Strategi diversifikasi yang
diterapkan perusahaan meliputi diversifikasi dalam bidang bahan baku, desain
produk dan warna. Dalam menjalankan stategi diversifikasi produknya Indo
Spellgoed mempunyai faktor pendukung antara lain: desain produk yang berubah-
ubah karena konsumen yang semakin selektif, mampu bekerja sama dengan baik,
meningkatnya kepercayaan konsumen terhadap produk kami.
100
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
Departemen IT
Usulan strategi yang digunakan adalah Komunikasi Pemasaran terpadu ( Intergrated
Marketing Communication ) merupakan upaya perusahaan memadukan dan
mengkoordinasikan semua saluran komunikasi untuk menyampaikan pesan secara
jelas, konsisten dan berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk-produknya.
Manfaat IMC untuk perusahaan diantaranya:
I. Membentuk identitas merk yang kuat di pasar dengan mengikat
bersama dan memperkuat semua citra dan pesan komunikasi
perusahaan
II. Mengkoordinasikan semua pesan, positioning, dan citra serta
identitas perusahaan melalui semua bentuk komunikasi perusahaan
III. Adanya hubungan yang lebih erat antara perusahaan ( melalui
produk/jasanya ) dengan para konsumennya
BAB VI
PENUTUP
6. 6 Kesimpulan
1. Struktur organisasi terdiri atas 3 macam, yaitu struktur organisasi fungsional,
struktur organisasi produk, dan struktur organisasi matriks. alam perusahaan
101
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
INDO SPELLGOED adalah struktur organisasi fungsional dimana kegiatan
pada seluruh tingkatan dikelompokkan berdasarkan fungsi yang sama.
2. Visi Misi dan Value Beliefe dalam perusahaan sangat berpengaruh terhadap
kinerja perusahaan tersebut. Visi INDO SPELLGOED adalah Menjadi
perusahaan mainan mini 4WD yang menguasai pasar dunia dengan produk
yang berkualitas.
3. Pengelompokkan proses bisnis dalam INDO SPELLGOED terdiri dari
mengestimasi biaya, mengelola SDM, memproduksi mini 4WD, melakukan
inovasi produk, memasarkan mini 4WD, mengelola keuangan, dan mengelola
sistem informasi perusahaan.
4. Perusahaan INDO SPELLGOED dirancang berdasarkan metode perancangan
organisasi secara sistematis dengan cara menentukan struktur organisasi dan
job description berdasarkan proses bisnis dan perancangan struktur organisasi
perusahaan.
5. Struktur organisasi dalam INDO SPELLGOED terdiri dari RUPS, Direksi,
General Manager, Departemen HRD, R&D, Logistik, Finance, Produksi, Sales
and Marketing, QC, dan IT.
6. INDO SPELLGOED terdiri atas departemen keuangan, departemen produksi,
departemen IT, departemen Pemasaran, departemen RnD, dan departemen
HRD. Dalam masing-masing departement terdapat fungsi, tugas dan wewenang
masing-masing.
7. Aspek pemasaran dalam Perusahaan INDO SPELLGOED meliputi rencana
pemasaran, menentukan target pasar, melakukan penjualan produk, dan
menganalisa pola penjualan.
8. Strategi perusahaan kami adalah strategi pertumbuhan, konsentrasi via integrasi
horizontal, yaitu pertumbuhan dari sisi eksternal yang terdiri dari akuisisi dan
joint-venture serta pertumbuhan internal berupa perluasan pangsa pasar.
102
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010
Laporan Praktikum Perancangan Teknik Industri
Modul 2 “Perancangan dan Pengembangan Proses Bisnis”
Kelompok 3
9. Berdasarkan strategi utama Wheelen Hunger, perusahaan kami berada pada
posisi pertumbuhan integrasi horizontal.
6. 6 Saran
Dalam praktikum ini saran kami yaitu:
1. Praktikan harus memastikan bahwa IDEF0 benar sebelum melangkah pada
proses pembuatan struktur organisasi.
2. Dalam pembuatan job description harus disesuaikan dengan koordinasi
horisontal.
3. Dalam membuat strategi bisnis harus disesuaikan dengan posisi perusahaan,
visi, misi, serta tujuan dan sasaran perusahaan.
103
Program Studi Teknik IndustriFakultas TeknikUniversitas Diponegoro2010