laporan reaksi kimia

42
I. Judul Percobaan : Reaksi – Reaksi Kimia II. Hari/ Tanggal Percobaan : Rabu/ 03 Desember 2014 III. Selesai Percobaan : Rabu/ 03 Desember 2014 IV. Tujuan Percobaan : Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi V. Tinjauan Pustaka : Reaksi kimia adalah suatu proses reaksi antar senyawa kimia yang mengakibatkan perubahan struktur dan molekul. Dalam suatu reaksi terjadi proses ikatan dimana senyawa pereaksi bereaksi menghasilkan senyawa baru (produk). Dalam ilmu kimia reaksi itu merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat – sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia. Ada beberapa hal yang menandai terjadinya reaksi kimia, diantaranya terjadi perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Reaksi kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat. Reaksi kimia yang berlangsung cepat misalnya meledaknya bom dan terbakarnya bensin sedangkan yang berlangsung lambat misalnya besi berkarat. Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur molekul. Reaksi ini bisa

Upload: alfi-dinar-karlia

Post on 06-Feb-2016

270 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

macam acam reaksi kimia

TRANSCRIPT

Page 1: LAPORAN REAKSI KIMIA

I. Judul Percobaan : Reaksi – Reaksi Kimia

II. Hari/ Tanggal Percobaan : Rabu/ 03 Desember 2014

III. Selesai Percobaan : Rabu/ 03 Desember 2014

IV. Tujuan Percobaan :

Mengamati perubahan yang terjadi pada suatu reaksi

V. Tinjauan Pustaka :

Reaksi kimia adalah suatu proses reaksi antar senyawa kimia yang

mengakibatkan perubahan struktur dan molekul. Dalam suatu reaksi terjadi

proses ikatan dimana senyawa pereaksi bereaksi menghasilkan senyawa

baru (produk). Dalam ilmu kimia reaksi itu merupakan salah satu cara

untuk mengetahui sifat – sifat kimia dari satu atau berbagai jenis zat.

Reaksi merupakan salah satu cara untuk mengetahui sifat-sifat kimia dari

satu atau berbagai jenis zat. Perubahan kimia disebut juga reaksi kimia.

Ada beberapa hal yang menandai terjadinya reaksi kimia, diantaranya

terjadi perubahan warna, bau, suhu, timbulnya gas dan endapan. Reaksi

kimia ada yang berlangsung cepat, ada pula yang berlangsung lambat.

Reaksi kimia yang berlangsung cepat misalnya meledaknya bom dan

terbakarnya bensin sedangkan yang berlangsung lambat misalnya besi

berkarat.

Reaksi kimia adalah transformasi/perubahan dalam struktur

molekul. Reaksi ini bisa menghasilkan penggabungan molekul membentuk

molekul yang lebih besar, pembelahan molekul menjadi dua atau lebih

molekul yang lebih kecil, atau penataulangan atom-atom dalam molekul.

Reaksi kimia selalu melibatkan terbentuk atau terputusnya ikatan kimia.

Reaksi kimia mertupakan suatu proses alam yang selalu menghasilkan

antarubahan senyawa kimia. Senyawa ataupun senyawa-senyawa awal

yang terlibat dalam reaksi disebut sebagai reaktan. Reaksi kimia biasanya

dikarakterisasikan dengan perubahan kimiawi, dan akan menghasilkan

satu atau lebihproduk yang biasanya memiliki ciri-ciri yang berbeda dari

reaktan. Secara klasik, reaksi kimia melibatkan perubahan yang

melibatkan pergerakan elektron dalam pembentukan dan pemutusan ikatan

kimia, walaupun pada dasarnya konsep umum reaksi kimia juga dapat

Page 2: LAPORAN REAKSI KIMIA

diterapkan pada transformasi partikel-partikel elementer seperti pada

reaksi nuklir. Reaksi-reaksi kimia yang berbeda digunakan bersama dalam

sintesis kimia untuk menghasilkan produk senyawa yang diinginkan.

Dalam biokimia, sederet reaksi kimia yang dikatalisis oleh enzim

membentuklintasan metabolisme, di mana sintesis dan dekomposisi yang

biasanya tidak mungkin terjadi di dalam sel dilakukan.

Reaksi kimia merupakan proses hasil konversi senyawa kimia.

Senyawa yang awalnya terlibat dengan reaksi kimia disebut bahan reaksi.

Bahan reaksi kimia umumnya dicirikan melalui perubahan kimia, dan

menghasilkan satu atau lebih hasil yang secara umum berbeda dari bahan

reaksi. Dari sebelumnya, reaksi kimia melibatkan pergerakan elektron

dalam membentuk dan memecahkan ikatan kimia, walaupun konsep

umum untuk reaksi kimia, dalam bentuk persamaan kimia, bisa digunakan

untuk transisi partikel keunsuran, begitu juga reaksi nuklir.

Perubahan warna yang terjadi pada reaksi bisa mengindikasikan pH

dari produk (hasil reaksi) untuk mengetahui perubahan warna pada reaksi

kimia selain dengan pencampuran senyawa kita juga dapat menambahkan

suatu indikator. Indikator adalah suatu zat yang warnanya berbeda-beda

sesuai dengan konsentrasi ion-hidrogen.Indikator umumnya merupakan

suatu asam atau basa organik lemah yang digunakan dalam larutan yang

sangat encer. Beberapa macam indikator dapat dicampur bersama untuk

memperoleh apa yang disebut indikator “universal” dan dengan indikator

ini pH kira-kira dari larutan dapat ditentukan dengan hanya sau uji tunggal.

IndikatorWarna dalam

larutan asam

Warna dalam larutan

basaJangka pH

(Asam) biru

kresil

brilian

Jingga-merah Biru 0,0 – 1,0

(Asam) α-

naftol

benzein

Tak berwarna Kuning 0,0 - 0,8

Page 3: LAPORAN REAKSI KIMIA

Ungu metil Kuning Hijau-Biru 0,0 – 1,8

(Asam)

merah

kresol

Merah Kuning 1,2 – 2,8

(Asam) biru

timolMerah Kuning 1,2 – 2,8

Ungu meta

kresolMerah Kuning 1,2 – 2,8

Biru

bromofenolKuning Biru 2,8 – 4,6

Jingga metil Merah Kuning 3,1 – 4,4

Merah

kongoLembayung Merah 3,0 – 5,0

Hijau

bromo

kresol

Kuning Biru 3,8 – 5,4

Merah metil Merah Kuning 4,2 – 6,3

Merah

kloro-fenolKuning Merah 4,8 – 6,4

(Litmus)

azolitminMerah Biru 5,0 – 8,0

Biru

bromotimolKuning Biru 6,0 – 7,6

Ungu fenol Kuning Lembayung 7,0 – 8,6

(Basa) biru

timolKuning Merah 7,2 – 8,8

α-Naftol-

ftaleinKuning Biru 7,3 – 8,7

(Basa) biru

timolKuning Biru 8,0 – 9,6

(Basa) α-

Naftol-

Kuning Hijau-Biru 8,2 – 10,0

Page 4: LAPORAN REAKSI KIMIA

benzein

Fenolftalein Tak Berwarna Merah 8,3 – 10,0

Timolftalein Tak Berwarna Biru 9,3 – 10,5

(Basa) biru

kresil

brilian

Biru Kuning 10,8 – 12,0

Ciri-ciri reaksi kimia:

1. Perubahan warna

Merupakan salah satu petunjuk telah terbentuknya zat baru.

2. Perubahan suhu

Reaksi kimia umumnya disertai dengan pelepasan atau penyerapan

energi. Bentuk energi yang menyertai reaksi kimia dapat berupa kalor,

cahaya, atau listrik. Reaksi yang melepaskan kalor disebut reaksi

eksoterm, sedangkan yang menyerap kalor disebut reaksi endoterm.

3. Pembentukan endapan

Ketika mereaksikan dua larutan dalam tabung reaksi, kadang-kadang

terbentuk suatu senyawa yang tidak larut, berbentuk padatan dan

terpisah dari larutannya. Padatan ini disebut dengan endapan

(presipitat).

4. Pembentukan gas

Salah satu petunjuk bahwa telah terjadi reaksi kimia adalah dengan

dihasilkannya produk yang berwujud gas. Adanya gas yang terbentuk

ditunjukkan dengan adanya gelembung-gelembung dalam larutan yang

direaksikan. Adanya gas juga dapat diketahui dari adanya bau yang

khas, seperti gas asam sulfida dan amoniak.

Page 5: LAPORAN REAKSI KIMIA

- Dimasukkan ke dalam

tabung reaksi

- Ditambah 1 tetes

indikator universal

- Amati perubahan warna

- Dimasukkan ke dalam tabung

reaksi

- Ditambah 1 tetes indikator

universal

- Amati perubahan warna

- Dimasukkan ke dalam

tabung reaksi

- Ditambah 1 tetes

indikator universal

- Amati perubahan warna

- Dimasukkan ke dalam

tabung reaksi

- Ditambah 1 tetes

indikator universal

- Amati perubahan warna

VI. Cara Kerja :

1. 20 tetes HCl 0,05 M

Hasil

20 tetes CH3COOH 0,05 M

Hasil

20 tetes NaOH 0,05 M

20 tetes NaOH 0,05 M

Hasil

Hasil

Hasil

Hasil

Page 6: LAPORAN REAKSI KIMIA

- Dimasukkan ke dalam

tabung reaksi

- Ditambah 5 tetes

NH4OH

- Ditambah terus

menerus sampai

terjadi perubahan

-

- Dimasukkan ke dalam

tabung reaksi

- Ditambah 5 tetes

NaOH 0,5 M

- Ditambah terus

menerus sampai

terjadi perubahan

2.

3.

- Dimasukkan ke tabung reaksi

- Ditambah 2 Ml NaOH 0,5 M

- Ditutup dengan sumbat berpipa mengalir

- Ujung pipa ditutup dengan kertas lakmus merah yang telah dibasahi air.

- Amati perubahannya

-

3 ml (NH4)2SO4 0,5 M

Hasil

20 tetes ZnSO4 0,05 M

Hasil

20 tetes ZnSO4 0,05 M

Hasil

Hasil

Page 7: LAPORAN REAKSI KIMIA

4.

- Dimasukkan ke tabung reaksi

- Ditambah 2 Ml HCl 0,5 M

- Ditutup dengan sumbat berpipa mengalir

- Ujung pipa dimasukkan ke tabung reaksi yang diisi Ba(OH)2 0,2 m

- Amati perubahannya

20 tetes BaCl2 0,1 M

20 tetes BaCl2 0,1 M

20 tetes BaCl2 0,1

M

- dimasukkan ke tabung reaksi

- Ditambah 1 ml K2CrO4 0,1 M

- Amati perubahannya

Hasil Hasil

Hasil

Dibandingkan

0,2 gram serbuk CaCO3

Hasil

-Dimasukkan ke tabung reaksi

- Ditambahkan 1 Ml K2Cr2O7 0,1 M

- Amati perubahannya

Dimasukkan ke tabung reaksi

- Ditambahkan 1ml K2CrO4 0,1 M & 1 ml HCl 0,5 M

- Amati perubahannya

Hasil

Page 8: LAPORAN REAKSI KIMIA

VII. Hasil Pengamatan

No

Perco

baan

Percobaan Sebelum Sesudah

1. 20 tetes HCl 0,05 M + 1 tetes

indikator universal

HCl tidak

berwarna

Merah (+ )

20 tetes NaOH 0,05 M + 1

tetes indikator universal

NaOH tidak

berwarna

Ungu

20 tetes HCl 0,05 M + 1 tetes

indikator universal dicampur

dengan 20 tetes NaOH 0,05 M

+ 1 tetes indikator universal

Hijau

20 tetes CH3COOH 0,05 M + 1

tetes indikator universal

CH3COOH

tidak berwarna

Merah (-)

20 tetes NaOH 0,05 M + 1

tetes indikator universal

NaOH tidak

berwarna

Ungu

20 tetes CH3COOH 0,05 M + 1

tetes indikator universal

dicampur dengan 20 tetes

NaOH 0,05 M + 1 tetes

indikator universal

Ungu

2. 20 tetes ZnSO4 0,1 M + 5 tetes

NaOH

ZnSO4 tidak

berwarna

(jernih)

NaOH tidak

berwarna

(jernih)

Putih keruh dan

terbentuk

endapan (+ +)

Page 9: LAPORAN REAKSI KIMIA

20 tetes ZnSO4 0,1 M + 170

tetes NaOH

Adanya

endapan (++)

Endapan larut

kembali sehingga

larutan kembali

menjadi jernih

20 tetes ZnSO4 0,1 M + 5 tetes

NH4OH

ZnSO4 tidak

berwarna

(jernih)

NH4OH tidak

berwarna

(jernih)

Putih keruh,

endapan (+ )

20 tetes ZnSO4 0,1 M + 118

tetes NH4OH

Adanya

endapan (+)

Endapan larut

kembali sehingga

larutan kembali

menjadi jernih

3. 3 mL (NH4)2SO4 0,5 M + 2

mL NaOH

(NH4)2SO4

tidak berwarna

NaOH tidak

berwarna

Kertas lakmus

merah

Terdapat gas NH3

Kertas Lakmus

merah berubah

menjadi biru

Page 10: LAPORAN REAKSI KIMIA

0,2 gram serbuk CaCO3 + 3

mL HCl 0,5 M segera

ditutup dan ujung pipa

dimasukkan ke dalam

Ba(OH)2 0,2 M

HCl tidak

berwarna

Ba(OH)2 tidak

berwarna

Terbentuk

gelembung gas

berupa CO2

Ba(OH)2 : keruh

4. 20 tetes BaCl2 0,1 M +

K2CrO4 0,1 M

BaCl2 tidak

berwarna

K2CrO4

berwarna

kuning

Kuning (+) dan

terbentuk

endapan (++)

20 tetes BaCl2 0,1 M +

K2Cr2O7 0,1 M

K2Cr2O7 :

orange

Kuning (++) dan

terbentuk

endapan (+)

20 tetes BaCl2 0,1 M + 1 ml

K2CrO4 0,1 M + 1 mL HCl 0,5

M

BaCl2 tidak

berwarna

K2CrO4

berwarna

kuning

HCl : jernih,

tidak berwarna

BaCl2 ketika

dicampur dengan

K2CrO4 berwarna

kuning (+) ,

setelah ditambah

dengan 1 ml HCl

warnanya

berubah menjadi

kuning (++). Dan

terbentuk

endapan (++)

VIII. Analisis Data

1. Percobaan asam dengan basa

Page 11: LAPORAN REAKSI KIMIA

Pada percobaan pertama, 20 tetes larutan HCl 0,05 M dimasukkan

ke dalam tabung reaksi (1) kemudian ditambah dengan 1 tetes indikator

universal menghasilkan warna merah (+) dan berdasarkan perhitungan

diperoleh pH 1.31. Pada tabung reaksi (3), 20 tetes NaOH 0,05 M

ditambah dengan 1 tetes indikator universal menghasilkan warna ungu

dan berdasarkan perhitungan pH 12,69 karena NaOH merupakan basa

kuat.

Selanjutnya tabung reaksi (1) dengan (3) dicampur dan

menghasilkan warna hijau dan diperoleh pH 7 atau bersifat netral.

Reaksi antara HCl dengan NaOH adalah :

HCl(aq)+NaOH(aq) NaCl(aq)+H2O(l)

Pada tabung reaksi (2) dimasukkan 20 tetes larutan CH3COOH,

kemudian ditambah dengan 1 tetes indikator universal dan

menghasilkan warna merah (-) dan berdasakan perhitungan diperoleh

pH sebesar 3,16. Selanjutnya pada tabung reaksi (4) dimasukkan 20

tetes larutan NaOH yang ditambah 1 tetes indikator universal dan

menghasilkan warna ungu dan berdasarkan perhitungan pH 12,69

karena NaOH merupakan basa kuat.

Kemudian tabung reaksi (2) dicampur dengan tabung reaksi (4)

dan menghasilkan warna ungu. Hal ini menunjukkan bahwa campuran

antara larutan CH3COOH dengan larutan NaOH bersifat basa dengan

menghasilkan perhitungan pH sebesar 8,69.

Reaksi antara CH3COOH dengan NaOH adalah :

CH3COOH(aq)+NaOH(aq) CH3COONa(aq)+H2O(l)

2. Percobaan reaksi pembentukan senyawa kompleks

Kami membandingkan perbedaan terbentuknya endapan yang terjadi

ketika larutan ZnSO4 ditambah dengan NaOH atau NH4OH.

a. 20 tetes larutan ZnSO4 0,1 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi

kemudian ditambah dengan 5 tetes NaOH menghasilkan larutan

keruh. Kemudian larutan tersebut didiamkan sehingga terbentuk

Page 12: LAPORAN REAKSI KIMIA

endapan (++). Selanjutnya ditambah NaOH terus menerus sampai

larutan berubah kembali menjadi jernih (endapan hilang).

Penambahan NaOH tersebut sebanyak 170 tetes

Reaksi antara ZnSO4 dengan NaOH :

ZnSO4(aq)+2NaOH(aq) Zn(OH)2(aq)+Na2SO4(aq)

b. 20 tetes larutan ZnSO4 0,1 M dimasukkan ke dalam tabung reaksi

kemudian ditambah dengan 5 tetes NH4OH menghasilkan larutan

keruh. Kemudian larutan tersebut didiamkan sehingga terbentuk

endapan (+). Selanjutnya ditambah NH4OH terus menerus sampai

larutan berubah kembali menjadi jernih (endapan hilang).

Penambahan NH4OH tersebut sebanyak 118 tetes.

Reaksi antara ZnSO4 dengan NH4OH :

ZnSO4(aq)+2NH4OH(aq) Zn(OH)2(aq)+(NH4)2SO4 (aq)

c. Perbandingan antara 20 tetes larutan ZnSO4 0,1 M ditambah 5 tetes

NaOH dengan 20 tetes larutan ZnSO4 0,1 M ditambah 5 tetes

NH4OH menghasilkan endapan lebih banyak dan lebih keruh saat

ditambahi NaOH. Terbukti dibutuhkan 170 tetes NaOH untuk

menjernihkan larutan tersebut kembali, sedangkan NH4OH

dibutuhkan lebih sedikit yaitu 118 tetes.

3. Reaksi pembentukan gas

Pada percobaan unruk membuktikan bahwa reaksi kimia dapat

dilihat dengan ada atau tidaknya gelembung gas, kami melakukan 2

macam percobaan. Untuk percobaan pertama, dengan menggunakan

larutan (NH4)2SO4 0,5 M sebanyak 3 mL dimasukkan ke dalam tabung

reaksi. Kemudian ditambah dengan larutan NaOH 0,5 M sebanyak 2

mL, menghasilkan gas NH3, ini ditandai berubahnya warna kertas

lakmus merah menjadi biru.

Reaksi antara (NH4)2SO4 dengan NaOH adalah :

Page 13: LAPORAN REAKSI KIMIA

NH4)2SO4(aq)+2 NaOH(aq) Na2SO4(aq)+2NH3(g)+2H2O(l)

Sedangkan untuk percobaan kedua, kami menggunakan 0,2 gram

CaCO3(s) dimasukkan ke dalam gelas kimia, lalu ditambah dengan 3

mL larutan HCl 0,5 M, dan menghasilkan gas CO2, kemudian ketika

ujung selang dimasukkan ke dalam tabung yang telah diisi larutan

Ba(OH)2 0,2 M, terdapat sedikit gelembung gas. Gas CO2 tersebut

yang membuat larutan menjadi keruh.

Reaksi antara

CaCO3(s)+2HCl(aq) CaCl2(aq)+H2O(l)+CO2(g)

CO2(g) + Ba(OH)2(aq) BaCO3(s) + H2O(l)

4. Reaksi persenyawaan logam transisi

Pada percobaan ini, kami melakukan 3 macam percobaan. Pada

percobaan pertama, 20 tetes larutan BaCl2 0,1 M ditambah dengan 1

mL larutan K2CrO4 0,1 M menghasilkan endapan (++) dan warna

larutan berubah menjadi warna kuning muda (+).

Reaksi kimianya adalah :

BaCl2(aq)+K2CrO4(aq) BaCrO4(aq)+2KCl(aq)

Untuk yang kedua, 20 tetes larutan BaCl2 0,1 M ditambah dengan

larutan K2Cr2O7 0,1 M sebanyak 1 mL ternyata menghasilkan endapan

(+) dan warna larutan berubah menjadi kuning keoranyean (++).

Reaksi kimianya adalah :

BaCl2(aq)+K2Cr2O7(aq) BaCr2O7(aq)+2KCl(aq)

Dan pada percobaan yang ketiga, 20 tetes larutan BaCl2 0,1 M

ditambah dengan 1 mL larutan K2CrO4 0,1 M menghasilkan warna

kuning muda (+), kemudian larutan tersebut ditambah dengan 1 mL

HCl 0,5 M menghasilkan warna kuning keoranyean (++). Warnanya

hampir sama seperti pada percobaan yang kedua.

Reaksi kimianya adalah :

1. BaCl2(aq)+K2CrO4(aq) BaCrO4(aq)+2KCl(aq)

Page 14: LAPORAN REAKSI KIMIA

2. BaCrO4(aq) + HCl(aq) Ba2+ + Cr2O72- + H2O + Cl-

Perhitungan

HCl(aq) H+ + Cl- [HCl] = 0,05M

[H+] = 0,05 M

pH=

=

=

=

=

=

pH= 1,31

CH3COOH(aq) CH3COO- + H+

CH3COOH(aq) = 0,05M

[H+] =

=

=

pH =

=

=

Page 15: LAPORAN REAKSI KIMIA

=

=

=

=

=

=

Ph = 3,155

NaOH(aq) Na+ + OH- [NaOH] = 0,05M

[OH-] = 0,05 M

pOH =

=

=

=

=

=

= 1,31

pH = pH

=

Page 16: LAPORAN REAKSI KIMIA

= 12,69

CH3COOH(aq) + NaOH(aq) CH3COONa( ) + H2O

M 0,05mmol 0,05mmol

R 0,05mmol 0,05mmol 0,05mmol 0,05mmol

S - - 0,05mmol 0,05mmol

[CH3COOH] = [NaOH] =

= 0,05M

= 0,05M

n = 0,05.1mmol

n = 0,05mmol

[CH3COONa] =

= 0,025M

[OH-] =

=

=

=

pOH =

Page 17: LAPORAN REAKSI KIMIA

=

=

=

pOH =

=

= 5,31

pH =

=

= 8,69

Page 18: LAPORAN REAKSI KIMIA

IX. Pembahasan

1. Percobaan 1(reaksi antara basa dengan asam)

- Pada saat 20 tetes larutan HCl dicampurkan dengan 1 tetes indikator

universal menghasilkan warna merah (++). Hal ini sesuai dengan

teori bahwa HCl merupakan salah satu asam kuat sehingga saat

ditetesi dengan indikator universal berubah menjadi merah.

- Pada saat 20 tetes larutan CH3COOH dicampurkan dengan 1 tetes

indikator universal menghasilkan warna merah muda (-). Hal ini

sesuai dengan teori bahwa larutan CH3COOH merupakan salah satu

asam lemah sehingga saat ditetesi dengan indikator universal

berubah menjadi merah muda.

- Pada saat 20 tetes larutan NaOH dicampurkan dengan 1 tetes

indikator universal menghasilkan warna ungu. Hal ini sesuai dengan

teori yang menyatakan bahwa larutan NaOH merupakan basa kuat

sehingga dapat membirukan kertas lakmus atau membuat warna

campuran dengan indikator universal berubah menjadi ungu.

- Pencampuran antara larutan HCl dengan larutan NaOH yang telah

ditetesi indikator universal menghasilkan warna hijau. Hal ini sudah

sesuai dengan teori bahwa pencampuran antara asam kuat dengan

basa kuat akan menghasilkan Ph yang netral.

- Pencampuran larutan CH3COOH dengan larutan NaOH yang telah

ditetesi indikator universal menghasilkan warna ungu kebiruan. Hal

ini sesuai dengan teori karena jika asam lemah dengan basa kuat

dicampurkan akan menghasilkan garam yang bersifat basa sehingga

warnanya berubah menjadi ungu.

2. Percobaan 2 (reaksi pembentukan senyawa kompleks)

- 20 tetes larutan ZnSO4 dicampur dengan 5 tetes NaOH menghasilkan

endapan (++) setelah didiamkan .Endapan yang terbentuk adalah

seng hidroksida (Zn(OH)2). Endapan ini terbentuk karena seng

memiliki biloks 2+ dalam semua senyawanya. Unsurnya

merupakan reduktor yang cukup kuat. Endapan seng hidroksida

terbentuk pada suasana sedikit basa tetapi larut kembali membentuk

Page 19: LAPORAN REAKSI KIMIA

kompleks hidrokso bila konsentrasi OH- dinaikkan sehingga ketika

ditambahkan lagi sampai maksimal 170 tetes NaOH larutan berubah

kembali menjadi jernih (endapan larut).

- 20 tetes larutan ZnSO4 dicampur dengan 5 tetes NH4OH

menghasilkan endapan (+), setelah didiamkan beberapa saat.

Endapan yang terbentuk lebih sedikit jika dibandingkan dengan

larutan ZnSO4 ketika ditambah NaOH. Endapan yang terbentuk

adalah seng hidroksida (Zn(OH)2), Endapan ini terbentuk karena

seng memiliki biloks 2+ dalam semua senyawanya. Unsurnya

merupakan reduktor yang cukup kuat. Endapan seng hidroksida

terbentuk pada suasana sedikit basa tetapi larut kembali membentuk

kompleks hidrokso bila konsentrasi OH- dinaikkan sehingga ketika

ditambahkan lagi sampai maksimal 118 tetes NH4OH larutan

berubah kembali menjadi jernih.

- Ketika larutan ZnSO4 dicampur dengan 5 tetes NaOH maka akan

menghasilkan endapan yang lebih banyak daripada larutan ZnSO4

yang dicampur dengan 5 tetes NH4OH. Hal ini disebakan karena

NaOH merupakan basa kuat sehingga akan menimbulkan lebih

banyak endapan. Dan untuk menjernihkan larutan tersebut maka

dibutuhkan jumlah tetes NaOH lebih banyak daripada NH4OH.

3. Percobaan 3

- Pada percobaan ketiga yaitu dengan membuktikan ada atau

tidaknya gelembung gas pada suatu reaksi yaitu ketika larutan

(NH4)2SO4 ditambah dengan NaOH menghasilkan gas NH3. Hal ini

terbukti adanya gas yang terlihat di dalam Erlenmeyer. Kemudian

ketika dialirkan dan mengubah kertas lakmus merah yang telah

ditetesi air menjadi biru. Hal ini sesuai dengan teori yang

menyatakan bahwa apabila garam yang bersifat asam dicampur

dengan larutan yang bersifat basa kuat maka akan menghasilkan

campuran yang bersifat basa.

- Pada saat 0,2 gram CaCO3dicampur dengan 3 ml HCl 0,5 M

menimbulkan adanya gas CO2. Hal ini terbukti adanya gas yang

Page 20: LAPORAN REAKSI KIMIA

terlihat di dalam erlenmeyer. Kemudian ketika direaksikan dengan

larutan Ba(OH)2, larutan akan menjadi keruh disebabkan CO2 yang

bereaksi dengan Ba(OH)2 . Hal ini sesuai dengan persamaan reaksi

yang menjelaskan bahwa jika padatan CaCO3 dicampur dengan

larutan HCl maka akan menghasilkan gas karbondioksida yang

kemudian jika direaksikan dengan larutan barium hidroksida maka

akan membuat larutan menjadi keruh.

4. Percobaan 4

- Pada pencampuran larutan BaCl2 0,1 M dengan K2CrO4 0,1 M

mengalami perubahan warna larutan menjadi kuning muda(+) dan

terbentuk endapan (++)

- Pada pencampuran larutan BaCl2 0,1 M dengan K2Cr2O7 0,1 M

mengalami perubahan warna larutan menjadi kuning keoranyean

(++) dan terbentuk sedikit endapan (+)

- Pada pencampuran larutan BaCl2 0,1 M dengan K2CrO4 0,1 M

mengalami perubahan warna larutan menjadi kuning muda (+) ,

kemudian larutan campuran tersebut ditambah dengan 1 ml HCl

0,5 M berubah warna menjadi kuning keoranyean (++). Warnanya

hampir sama seperti pencampuran BaCl2 0,1 M dengan K2Cr2O7

0,1 M tetapi tidak ada endapan.

-

X. Kesimpulan

Berdasarkan percobaan yang telah kami lakukan dapat disimpulkan bahwa

terjadinya reaksi kimia dapat dilihat dari adanya :

1. Reaksi tersebut menghasilkan perubahan warna.

Ditunjukkan pada percobaan pertama yaitu pencampuran antara

larutan asam (HCl dan CH3COOH) dengan basa (NaOH).

2. Reaksi tersebut menghasilkan endapan.

Ditunjukkan pada percobaan kedua yaitu terbentuknya endapan

saat ZnSO4 ditambahkan larutan NaOH ataupun NH4OH.

3. Reaksi tersebut menghasilkan gas.

Page 21: LAPORAN REAKSI KIMIA

Ditunjukkan pada percobaan ketiga yaitu terbentuknya gas NH3

saat (NH4)SO4 ditambah NaOH. Dan terbentuknya gas CO2 saat

serbuk CaCO3 ditambah dengan HCl yang kemudian ditutup

dengan sumbat pipa mengalir yang ujungnya dimasukkan ke

dalam tabung reaksi yang berisi Ba(OH)2

4. Reaksi tersebut ditunjukkan dengan adanya perbedaan warna

Ditunjukkan pada percobaan keempat yaitu adanya perbedaan

warna antara pencampuran BaCl2 + K2CrO4 , BaCl2 + K2Cr2O7

dan BaCl2 + K2CrO4 + HCl.

XI. Menjawab Pertanyaan

Percobaan 1 : Reaksi asam basa

HCl(aq)+NaOH(aq) NaCl(aq)+H2O(l)

CH3COOH(aq)+NaOH(aq) CH3COONa(aq)+H2O(l)

Percobaan 2 : Reaksi pembentukan endapan

ZnSO4(aq)+2NaOH(aq) Zn(OH)2(aq)+Na2SO4(aq)

ZnSO4(aq)+2NH4OH(aq) Zn(OH)2(aq)+(NH4)2SO4 (aq)

Percobaan 3 : Reaksi pembentukan gas

(NH4)2SO4(aq)+2 NaOH(aq) Na2SO4(aq)+2NH3(g)+2H2O(l)

CaCO3(s)+2HCl(l) CaCl2(aql)+H2O(l)+CO2(g)

CO2(g) + Ba(OH)2(aq) BaCO3(s) + H2O(l)

Percobaan 4 : Reaksi persenyawaan dari logam transisi

BaCl2(aq)+K2CrO4(aq) BaCrO4(s)+2KCl(aq)

BaCl2(aq)+K2Cr2O7(aq) BaCr2O7(s)+2KCl(aq)

BaCl2(aq)+ K2CrO4(aq) BaCrO4(aq)+2KCl(aq)

BaCrO4(aq) + HCl(aq) Ba2+ + Cr2O72- + H2O + Cl-

Page 22: LAPORAN REAKSI KIMIA

Mengetahui,Dosen/Asisten Pembimbing

(……………………………….……)

Praktikan,

(……………………………….……)

XII. Daftar Pustaka

Tim Kimia Dasar. 2014. Petunjuk Praktikum Kimia Umum.

Surabaya : Jurusan Kimia FMIPA Universitas Negeri Surabaya

Setiono,L,Ir dan Pudjaatmaka Dr.1985.Vogel Buku Teks Analisis

Anorganik Kualitatif Makro dan Semi Makro Edisi Kelima.Jakarta:Kalman

Media Pustaka

Keenan, A Hadyana Pudjaatmaja,Ph CL. 1992. Kimia Untuk

Universitas Jilid 1. Bandung: Erlangga.

Petracci, H. Ralph Suminar. 1989. Kimia Dasar Edisi Keempat

Jilid 1. Jakarta : Erlangga.

Surabaya, 10 Desemberr 2014

Page 23: LAPORAN REAKSI KIMIA

LAMPIRAN

NO Gambar Keterangan

1 20 tetes larutan

HCl ketika

ditambah 1 tetes

indikator universal,

dan menghasilkan

warna merah (++)

2 20 tetes NaOH

ketika ditambah

dengan 1tetes

indikator

Universal, dan

menghasilkan

warna ungu.

Page 24: LAPORAN REAKSI KIMIA

3 Pencampuran

antara HCl dengan

NaOH yang telah

ditambah indikator

universal,

menghasilkan

larutan yang

berwarna hijau.

4 20 tetes larutan

CH3COOH ketika

ditambah 1 tetes

indikator universal,

menghasilkan

perubahan warna

menjadi merah (+)

Page 25: LAPORAN REAKSI KIMIA

5 Pencampuran

antara CH3COOH

dengan NaOH

yang telah ditetesi

indikator universal,

menghasilkan

perubahan warna

menjadi ungu.

6 ZnSO4

ketikaditambah

dengan 5 tetes

NaOH

(gambar kiri)

menghasilkan

endapan (++) jika

dibandingkan

dengan ZnSO4

ditambah dengan 5

tetes NH4OH

(gambar kanan)

menghasilkan

endapan (+)

Page 26: LAPORAN REAKSI KIMIA

7 ZnSO4 Ketika

ditetesir NaOH

terus menerus

dapat mengubah

larutan menjadi

jernih. Dalam hal

ini membutuhkan

170 tetes NaOH

untuk

menjernihkan

larutan kembali.

8 ZnSO4 Ketika

ditetesi NH4OH

terus menerus

dapat mengubah

larutan menjadi

jernih. Dalam hal

ini membutuhkan

118 tetes NH4OH

untuk

menjernihkan

larutan kembali.

Page 27: LAPORAN REAKSI KIMIA

9 (Gambar kanan)

BaCl2 ketika

ditambah K2CrO4

Menghasilkan

warna kuning (+)

dengan endapan (+

+)

(Gambar tengah)

BaCl2 ketika

ditambah K2Cr2O7

Menghasilkan

warna kuning (++)

dengan endapan

(+).

(Gambar kiri)

BaCl2 ketika

ditambah K2CrO4

Menghasilkan

warna kuning (+),

kemudian setelah

ditambah HCl

menghasilkan

warna kuning (++)

yang hapir sama

dengan perlakuan

kedua. Tetapi tidak

ada endapan.

Page 28: LAPORAN REAKSI KIMIA

10 Menambahkan 2

ml NsOH 0,5 M ke

dalam erlenmeyer

yang telah berisi

(NH4)2SO4.

11 Menutup

erlenmeyer

berparuh dengan

sumbat. Kemudian

ujung pipa ditutup

dengan kertas

lakmus merah

yang telah dibasahi

oleh air.

Page 29: LAPORAN REAKSI KIMIA

12 Kertas lakmus

merah berubah

warna menjadi

biru, ini

menunjukkan

bahwa reaksi

menghasilkan

gelembung gas.

13 CaCO3 yang telah

ditambah 3 ml HCl

kemudian ditutup

dengan sumbat,

dan ujung pipa

dimasukkan ke

dalam tabung

reaksi yang berisi

Ba(OH)2. Terdapat

sedikit gelembung

gas pada tabung

reaksi yaitu gas

CO2.