laporan resmi biokimia karagenan

32
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM BIOKIMIA EKSTRAKSI KARAGENAN Oleh : Dias Natasasmita 26020110110093 PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN JURUSAN ILMU KELAUTAN

Upload: dimaspanjibp

Post on 28-Dec-2015

140 views

Category:

Documents


2 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

LAPORAN RESMI

PRAKTIKUM BIOKIMIA

EKSTRAKSI KARAGENAN

Oleh

Dias Natasasmita

26020110110093

PROGRAM STUDI ILMU KELAUTAN

JURUSAN ILMU KELAUTAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS DIPONEGORO

SEMARANG

2011

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Karaginan sampai saat ini belum diolah di Indonesia walaupun bahan baku

yang digunakan (Kappaphycus alvarezzi) untuk membuat karaginan banyak

terdapat di Indonesia Karaginan adalah campuran yang kompleks dari beberapa

polisakarida Ada tiga jenis karaginan yaitu lamda kappa dan iota Lamda dan

kappa karaginan dapat diekstrak dari rumput laut jenis Chondrus crispus dan

beberapa spesies Gigartina sedangkan iota karaginan diekstrak dari Eucheuma

spinosum Karaginan banyak dimanfaatkan pada industri farmasi kosmetik

makanan dan minuman seperti susu keju kecap susu coklat sirop biscuit dan es

krim Juga untuk pet food dan keramik

Pada saat ini pemanfaatan rumput laut meningkat seiring dengan

peningkatan kesejahteraan manusia dan teknologi antara lain dibidang pertanian

digunakan sebagai bahan pupuk organic media tumbuhan dalam kultur jaringan

dibidang peternakan sebagai pakan ternak dibidang kedokteran digunakan

sebagai media kultur bakteri dibidang farmasi digunakan sebagai bahan pembuat

suspensi pengemulsi tablet plester dan filter Dibidang industri lainnya

digunakan dalam proses pengolahan produksi sebagai bahan aditif pada industri

tekstil kosmetik kertas keramik fotografi insektisida pelindung kayu dan

pencegah api

Selain bernilai ekonomis rumput laut juga bernilai ekologis Dimana

rumput laut sebagai tumbuhan menempati posisi sebagai produsen primer yang

menyokong kehidupan biota lain pada tropic level yang lebih tinggi Dewasa ini

penelitian tentang rumput laut telah banyak dilakukan terutama untuk jenis-jenis

yang mempunyai nilai ekonomis penting Hal ini diarahkan untuk menghasilkan

biomassa dan mutu rumput laut yang belum bernilai ekonomis tetapi berniali

ekologis yang penting kurang mendapat perhatian

12 Tujuan

Mengisolasi karagenan dari rumput laut

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Rumput laut

Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga Tanaman ini adalah

gangang multiseluler golongan divisi thallophyta Berbeda dengan tanaman

sempurna pada umumnya rumput laut tidak memiliki akar batang dan daun Jenis

rumput laut sangat beragam mulai dari yang berbentuk bulat pipih tabung atau

seperti ranting dahan bercabang-cabang Seperti layaknya tanaman darat pada

umumnya rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain

(wwwcinduatakacauharihujanwordpresscom)

Rumput laut adalah salah satu sumberdaya hayati (salah satu sumber daya

dapat pulih ldquorenewable resourcesrdquo yang terdiri atas flora dan fauna) yang terdapat

di wilayah pesisir dan laut Dalam bahasa Inggris rumput laut diartikan sebagai

ldquoSeaweedrdquo Sumberdaya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi

dengan keberadaan ekosistem terumbu karang Rumput laut alam biasanya dapat

hidup di atas substrat pasir dan karang mati Beberapa daerah pantai di bagian

selatan Jawa dan pantai barat Sumatera rumput laut banyak ditemui hidup di atas

karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak

(wwwcinduatakacauharihujanwordpresscom)

211 Morfologi

Kappaphycus alvarezii atau Euchema alvarezii atau Euchema cottoni

mempunyai thallus silindris permukaan licin cartilagineus warna hijau hijau

kuning abu-abu atau merah Penampakan thalli bervariasi mulai dari bentuk

sederhana sampai kompleks Duri-duri pada thallus terdapat juga sama seperti

halnya dengan E spinosum tetapi tidak bersusun melingkari thallus Percabangan

ke berbagai arah dengan batang-batang utama keluar saling berdekatan di daerah

basal (pangkal) Tumbuh melekat ke substrat dengan alat perekat berupa cakram

Cabang-cabang pertama dan kedua tumbuh membentuk rumpun yang rimbun

dengan ciri khusus mengarah ke arah datangnya sinar matahari Cabang-cabang

tersebut tampak ada yang memanjang atau melengkung seperti tanduk

(wwwzonaikanwordpresscom)

Ciri-ciri umum Alge tumbuh tegak sangat rimbun membentuk rumpun

yang padat melekat diatas batu karang dengan cakram perekat tinggi sekitar 15

cm dan diameter rumpun antara 20-30 cm warna thalli meraah tua kadang

kecoklatan (wwwipteknetid)

212 Klasifikasi

Kingdom Plantae

Divisi Rhodophyta

Kelas Rhodophyceae

Ordo Gigartinales

Famili Solieriaceae

Genus Kappaphycus

Spesies Kappaphycus alvarezii

(wwwsithitbacid)

213 Komposisi Kimia

Tabel 1 Komposisi kimia rumput laut Kappaphycus alvarezii

Komposisi Jumlah

Air () 833

Protein () 07

Lemak () 02

Abu () 34

Serat makanan tidak larut () 586

Serat makanan larut () 107

Total serat makanan () 693

Mineral Zn (mgg) 001

Mineral Mg (mgg) 288

Mineral Ca (mgg) 280

Mineral K (mgg) 8710

Mineral Na (mgg) 1193

(Atmadja 1996)

214 Siklus Hidup dan Reproduksi

Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi Rhodopyceae

membentuk bermacam-macam spora karpospora (spora seksual) sporta netral

monospora Tetraspora bispora dan polispora

(wwwtugaskuli4hwordpresscom)

Pada yang tingkat tinggi pergantian keturunan terdiri dari dua tipe yaitu

Bifasik inti zigot langsung mengadakan meiosis hingga

menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada

gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga

membentuk karposporangium yang intinya diploid inti

karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk

karpospora yang haploid Karposporofit berada pada

gametofit

Trifasik inti zigot hanya membelah mitosis membentuk

karposporangium dengan karpospora yang diploid

Karposporofit terdapat pada gametofit karpospora yang

diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan

hidup bebas tetrasporangium yang terbentuk intinya

membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid

(tertraspora) Tetraspora tumbuh menjadi gametofit

Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik

(wwwtugaskuli4hwordpresscom)

22 Karagenan

Karaginan adalah senyawa hidrokoloid yang diekstraksi dari rumput laut

merah jenis Eucheuma cottonii Karaginan dapat digunakan untuk meningkatkan

kestabilan bahan pangan baik yang berbentuk suspensi (dispersi padatan dalam

cairan) emulsi (dispersi gas dalam cairan) Selain itu dapat digunakan sebagai

bahan penstabil karena mengandung gugus sulfat yang bermuatan negatif

disepanjang rantai polimernya dan bersifat hidrofilik yang dapat mengikat air atau

gugus hidroksil lainnya (Suryaningrum 2000) Karena sifatnya yang hidrofilik

maka penambahan karaginan dalam produk emulsi akan meningkatkan viskositas

fase kontinyu sehingga emulsi menjadi stabil Karaginan dapat berfungsi dalam

industri makanan sebagai bahan pengental pengemulsi dan stabilisator suhu

Karaginan digunakan dalam industri makanan kosmetik dan tekstil (Kadi 1990)

Karaginan merupakan polisakarida yang diekstraksi dari rumput laut merah

dari jenis Chondrus Eucheuma Gigartina Hypnea Iradea dan Phyllophora

Polisakarida ini merupakan galaktan yang mengandung ester asam sulfat antara 20

-30 dan saling berikatan dengan ikatan (13) B (14) D glikosidik secara

berselang seling Karaginan juga merupakan suatu campuran yang kompleks dari

beberapa polisacharida Lambda dan Kappa karaginan secara bersama-sama dapat

diekstrak dari rumput laut jenis Chondrus crispus dan beberapa species dari

Gigartina sedangkan lota karaginan diekstrak dari Eucheuma cottinii (Aslan

1991)

221 Struktur Kimia Karageenan

(wwwfaoorg)

Karaginan merupakan senyawa hidrokoloid yang terdiri atas ester

kaliumnatrium magnesium dan kalium sulfat dengan galaktosa 36

anhidrogalaktosa kopolimer Karaginan adalah suatu bentuk polisakarida linear

dengan berat molekul di atas 100 kDa (Winarno 1996 WHO 1999)

Karaginan tersusun dari perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro

galaktosa (36-AG) Keduanya baik yang berikatan dengan sulfat atau tidak

dihubungkan dengan ikatan glikosidik 1048878 ndash13 dan 1048878-14 secara bergantian (FMC

Corp 1977)Menurut Hellebust dan Cragie (1978) karaginan terdapat dalam

dinding sel rumput laut atau matriks intraselulernya dan karaginan merupakan

bagian penyusun yang besar dari berat kering rumput laut dibandingkan dengan

komponen yang lain Jumlah dan posisi sulfat membedakan macam-macam

polisakarida Rhodophyceae seperti yang tercantum dalam Federal Register

polisakarida tersebut harus mengandung 20 sulfat berdasarkan berat kering

untuk diklasifikasikan sebagai karaginan Berat molekul karaginan tersebut cukup

tinggi yaitu berkisar 100 - 800 ribu (Winarno 1996)

Karaginan merupakan getah rumput laut yang diperoleh dari hasil ekstraksi

rumput laut merah dengan menggunakan air panas (hot water) atau larutan alkali

pada temperatur tinggi (Glicksman 1983)

Karaginan merupakan nama yang diberikan untuk keluarga polisakarida

linear yang diperoleh dari alga merah dan penting untuk pangan Doty (1987)

membedakan karaginan berdasarkan kandungan sulfatnya menjadi dua fraksi

yaitu kappa karaginan yang mengandung sulfat kurang dari 28 dan iota

karaginan jika lebih dari 30 Winarno (1996) menyatakan bahwa kappa

karaginan dihasilkan dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii iota karaginan

dihasilkan dari Eucheuma spinosum sedangkan lambda karaginan dari Chondrus

crispus selanjutmya membagi karaginan menjadi 3 fraksi berdasarkan unit

penyusunnya yaitu kappa iota dan lambda karaginan Kappa karaginan tersusun

dari (13)-D-galaktosa-4-sulfat dan 1048878(14)-36- anhidro-D-galaktosa Karaginan

juga mengandung D-galaktosa-6-sulfat ester dan 36-anhidro-D-galaktosa-2-sulfat

ester Adanya gugusan 6-sulfat dapat menurunkan daya gelasi dari karaginan

tetapi dengan pemberian alkali mampu menyebabkan terjadinya transeliminasi

gugusan 6-sulfat yang menghasilkan 36-anhidro-D-galaktosa Dengan demikian

derajat keseragaman molekul meningkat dan daya gelasinya juga bertambah

(Winarno 1996)

Menurut Imeson (2000) karagenan merupakan polisakarida berantai linear

dengan berat molekul yang tinggi Rantai polisakarida tersebut terdiri dari ikatan

berulang antara gugus galaktosa dengan 36-anhidrogalaktosa (36 AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-(13) dan β-(14)

Kappa karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa Kappa karagenan mengandung 25 ester sulfat dan 34 36-

anhidrogalaktosa Jumlah 36-anhidrogalaktosa yang terkandung dalam kappa

karagenan adalah yang terbesar diantara dua jenis karagenan lainnya Iota

karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa-2-sulfat Iota karagenan mengandung 32 ester sulfat dan 30

36-anhidrogalaktosa(Winarno 1996)

Lambda karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-2-sulfat dan β-(14) D-

galaktosa-26-disulfat Lambda karagenan mengandung 35 ester sulfat dan

hanya mengandung sedikit atau tidak mengandung 36- anhidrogalaktosa Selain

ketiga jenis tipe karagenan tersebut terdapat pula dua jenis tipe karagenan lain

yaitu mu (μ) dan nu (ν) karagenan (Imeson 2000)

222 Biosintesa Karageenan

Ekstraksi karaginan dari rumput laut Eucheuma pada prinsipnya merebus

rumput laut dalam larutan perebus Kemudian disaring dijendalkan dipress dan

dikeringkan kembali Untuk memperoleh tepung karagenan dengan kekuatan gel

yang tinggi rumput laut yang digunakan sebaiknya rumput laut yang telah diberi

perlakuan alkali panas (ATC) Ekstraksi karaginan dilakukan sebagai berikut

rumpt laut kering yang telah diberi perlakuan alkali panas diekstraksi dengan

menggunakan larutan KCl 01 dengan olume larutan 50-60 kali berat rumpt laut

kering Ekstraksi dilakukan pada suhu 90-95C selama 3-6jam Setelah proses

esktraksi selesai ruput lat disaring dengan saringan bergetar Filtrat yang

diperoleh ditampung dalam pan penjedal dan dibiarkan membentuk gel semalam

Gel karagenan kemudian diiris dengan menggunakan alat pemotong gel dengan

ketebalan 08 cm sehngga membentuk lembaran Lembaran gel kaagenan

dibungkus dengan menggunakan kain blacu kemudian dipres dalam bak

pengepres dan diberi beban dengan menggunakan batu pemerat Pengepresan

dilakukan selama semalam dengan penambahan beban secara bertahap Sehingga

diperoleh lembaran ndash embaran gel karagenan yangcukup tipis Gel karagenan

kemudian dijemur beserta kain sampai keringkemudian dilpas dari kainnya dan

dipotong-potong dan digiling sehingga menjadi tepung karagenan (Badan riset

Kelautan dan Perikanan2003)

Karagenan adalah hasil ekstraksi dari rumput laut yang tergolong

Rhodophyceae dengan menggunakan air atau alkali Karagenan tersusun dari

perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro-galaktosa (36-AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-13 dan szlig-14 secara bergantian (Anonim 1977) Karagenan dapat

dibagi dalam tiga fraksi yaitu fraksi kappa- iota- dan lambda-karagenan Fraksi

iota-karagenan banyak terdapat pada genus Eucheuma (Winarno 1996)

Proses yang dilakukan terhadap rumput laut untuk menghasilkan karagenan

dapat dibagi menjadi 9 tahapan utama yakni

1 Pembersihan bahan baku dan pensortiran

Pembersihan dan pensortiran dilakukan untuk membuang rumput laut

yang sudah berwarna kegelapan dan kurang bermutu ini dilakukan

dengan menggunakan tenaga kerja Bahan baku yang telah disortir

dikumpulkan dalam gudang penyimpan

2 Pemotongan rumput laut

Rumput laut yang telah sesuai dengan standard dimasukkan ke dalam

mesin pemotong melalui screw conveyor sehingga pada saat keluar

memiliki panjang sekitar 10 cm Hal ini dilakukan agar untuk

mempermudah dalam proses ekstraksi karagenan

3 Pencucian

Bahan baku yang telah dipotong kemudian dicuci dengan air pada suhu

300C untuk membuang garam yang melekat pada rumput laut di dalam

Tangki Pelarut Kadar garam yang terkandung dalam rumput laut

biasanya 15-25 dari berat rumput laut

4 Reaksi

Rumput laut kemudian di ekstraksi dengan larutah KOH 12 pada suhu

750C di dalam Reaktor Ekstraksi ini biasanya memakan waktu sekitar 1-

2 jam

5 Filtrasi

Setelah tercapai waktu yang dibutuhkan untuk pemasakan rumput laut

dikeluarkan dan dilajutkan ke unit filtrasi Unit filtrasi berguna untuk

memisahkan larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat

dengan K2SO4

6 PemurnianK2SO4

Residu dari proses filtrasi yakni K2SO4 dimurnikan dengan cara

disentrifusi dan dikeringkan pada rotary dryer

7 Pemisahan kappa karagenan dengan KOH protein dan karbohidrat

Filtrat berupa larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat yang

tidak bereaksi diumpankan ke unit Rotary Filter untuk memisahkan

KOH Protein karbohidrat yang tidak bereaksi dengan kappa karagenan

8 Pemurnian kappa karagenan

Endapan karagenan yang masih mengandung sedikit air dikeringkan dan

dihancurkan untuk membuat tepung kappa karagenan (Winarno 1990)

23 Manfaat karageenan

231 Industri makanan

Produk pangan yang dihasilkan meliputi cokelat bakso sosis kue biskuit

roti mi es krim saus kecap serta daging olahan tanpa tulang (nugget) Di

samping itu ia juga memasarkan bubuk karaginan untuk diolah konsumen

(wwwwargahijauorg)

Beerwinevinega Mempercepat dan memperbaiki kejernihan

Chocolate milk drink Stabilizer dan memperbaiki viskositas

Ice cream Mencegah pembentukan kristal es dan memperbaiki rasa

Sauces dressing Mengentalkan dan memperbaiki viskositas

Daging dan unggas Penstabil emulsi airminyak selama proses

preparasi

pemasakan dan penyimpanan serta mencegah denaturasi protein

Mi Meningkatkan daya tahan akibat over cooking dan dapat

mengurangi jumlah pemakaian telur tanpa penurunan kualitas

(httpiinparlinawordpresscom)

232 Industri Farmasi

Mencegah kanker

Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat selenium

dan seng dapat mereduksi estrogen Disinyalir level estrogen yang terlalu

tinggi dapat mendorong timbulnya kanker Penelitian yang dilakukan

terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang

melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi

asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang

rendah Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public

Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang

yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya

menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga

kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita

Amerika

Mencegah penyakit stroke

Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh

sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang

Mencegah terjadinya penurunan kecerdasan

Kandungan vitamin mineral asam amino dan enzym dalam rumput laut

sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan

dan peremajaan kulit Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja

sama dalam memelihara kolagen sedangkan kandungan protein dari

rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit

Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit

Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi

defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan

kecerdasan seseorang

Sebagai makanan diet

Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan

karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang

lebih lama Disamping itu serat pada rumput laut juga dapat membantu

memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi

resiko obesitas menurunkan kolesterol darah dan gula darah

Sebagai antioksidan dan meningkatkan kekbalan tubuh

Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau)

berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan

tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan tubuh yang kuat

akan dapat menguruangi gejala alergi

Mencegah gejala osteoporosis

Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan

dengan susu sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk

mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis

Mencegah penyakit gangguan pencernaan

Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung radang usus

besar susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya

Lain ndash lain

Disamping sebagai bahan makanan bergizi rumput laut telah banyak

digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan

serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual

produk tersebut Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk

pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria

Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa

senyawa natrium alginat Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan

dalam pembuatan obat antibakteri anti tumor penurunan darah tinggi

dan mengatasi gangguan kelenjar

(wwwcinduatakacauhariujanwordpresscom)

24 Standar Mutu Karageenan

Tabel 2 Standar mutu karageenan komersial FAO (Food Agriculturre

Organization) FCC (Food Chemical Codex) dan EEC (European Economic

Community) (wwwfaoorg)

Parameter Karageenan Komersil

Karageenan standar FAO

Karageenan standar FCC

Karageenan standar EEC

Kadar Air 1434plusmn 025 Maksimal 12 Maksimal 12 Maksimal 12

Kadar Abu

1860plusmn 022 15 - 40 18 - 40 15 ndash 40

Kekuatan gel

68550plusmn 1343 - - -

Titik leleh

5021plusmn 105 - - -

Titik gel 3410plusmn 186 - - -

(wwwrumputlautindonesiablogspotcom)

Indonesia belum mempunyai standar mutu karaginan Standar mutu yang

dikenal adalah EEC Stabilizer Directive dan FAOWHO Specification Tepung

karagenan mempunyai standar 99 lolos saringan 60 mesh tepung yang

terendap alcohol 07 dan kadar air 15 pada RH 50 dan 25 pada RH

70(wwwiinparlinawordpresscom)

BAB III

MATERI DAN METODE

31 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari Tanggal Senin 6 Juni 2011

Pukul 0800 ndash 1300 WIB

Tempat Laboratorium Biokimia Fakuktas perikanan dan

Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro Semarang

32 Alat dan Bahan

No Nama Alat

Bahan

Gambar Fungsi

1 Timbangan Untuk menimbang jumlah

Kappaphycuss alvarezii

yang akan digunakan

2 Gunting Untuk memeotong

Kappaphycuss alvarezii

3 Kompor

pemanas

Untuk memanaskan

Kappaphycuss alvarezii

4 Beker glass Meletakan Kappaphycuss

alvarezii saat di beri

perlakuan

5 Thermometer Untuk mengukur suhu saat

pemanasan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 2: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

BAB I

PENDAHULUAN

11 Latar Belakang

Karaginan sampai saat ini belum diolah di Indonesia walaupun bahan baku

yang digunakan (Kappaphycus alvarezzi) untuk membuat karaginan banyak

terdapat di Indonesia Karaginan adalah campuran yang kompleks dari beberapa

polisakarida Ada tiga jenis karaginan yaitu lamda kappa dan iota Lamda dan

kappa karaginan dapat diekstrak dari rumput laut jenis Chondrus crispus dan

beberapa spesies Gigartina sedangkan iota karaginan diekstrak dari Eucheuma

spinosum Karaginan banyak dimanfaatkan pada industri farmasi kosmetik

makanan dan minuman seperti susu keju kecap susu coklat sirop biscuit dan es

krim Juga untuk pet food dan keramik

Pada saat ini pemanfaatan rumput laut meningkat seiring dengan

peningkatan kesejahteraan manusia dan teknologi antara lain dibidang pertanian

digunakan sebagai bahan pupuk organic media tumbuhan dalam kultur jaringan

dibidang peternakan sebagai pakan ternak dibidang kedokteran digunakan

sebagai media kultur bakteri dibidang farmasi digunakan sebagai bahan pembuat

suspensi pengemulsi tablet plester dan filter Dibidang industri lainnya

digunakan dalam proses pengolahan produksi sebagai bahan aditif pada industri

tekstil kosmetik kertas keramik fotografi insektisida pelindung kayu dan

pencegah api

Selain bernilai ekonomis rumput laut juga bernilai ekologis Dimana

rumput laut sebagai tumbuhan menempati posisi sebagai produsen primer yang

menyokong kehidupan biota lain pada tropic level yang lebih tinggi Dewasa ini

penelitian tentang rumput laut telah banyak dilakukan terutama untuk jenis-jenis

yang mempunyai nilai ekonomis penting Hal ini diarahkan untuk menghasilkan

biomassa dan mutu rumput laut yang belum bernilai ekonomis tetapi berniali

ekologis yang penting kurang mendapat perhatian

12 Tujuan

Mengisolasi karagenan dari rumput laut

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Rumput laut

Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga Tanaman ini adalah

gangang multiseluler golongan divisi thallophyta Berbeda dengan tanaman

sempurna pada umumnya rumput laut tidak memiliki akar batang dan daun Jenis

rumput laut sangat beragam mulai dari yang berbentuk bulat pipih tabung atau

seperti ranting dahan bercabang-cabang Seperti layaknya tanaman darat pada

umumnya rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain

(wwwcinduatakacauharihujanwordpresscom)

Rumput laut adalah salah satu sumberdaya hayati (salah satu sumber daya

dapat pulih ldquorenewable resourcesrdquo yang terdiri atas flora dan fauna) yang terdapat

di wilayah pesisir dan laut Dalam bahasa Inggris rumput laut diartikan sebagai

ldquoSeaweedrdquo Sumberdaya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi

dengan keberadaan ekosistem terumbu karang Rumput laut alam biasanya dapat

hidup di atas substrat pasir dan karang mati Beberapa daerah pantai di bagian

selatan Jawa dan pantai barat Sumatera rumput laut banyak ditemui hidup di atas

karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak

(wwwcinduatakacauharihujanwordpresscom)

211 Morfologi

Kappaphycus alvarezii atau Euchema alvarezii atau Euchema cottoni

mempunyai thallus silindris permukaan licin cartilagineus warna hijau hijau

kuning abu-abu atau merah Penampakan thalli bervariasi mulai dari bentuk

sederhana sampai kompleks Duri-duri pada thallus terdapat juga sama seperti

halnya dengan E spinosum tetapi tidak bersusun melingkari thallus Percabangan

ke berbagai arah dengan batang-batang utama keluar saling berdekatan di daerah

basal (pangkal) Tumbuh melekat ke substrat dengan alat perekat berupa cakram

Cabang-cabang pertama dan kedua tumbuh membentuk rumpun yang rimbun

dengan ciri khusus mengarah ke arah datangnya sinar matahari Cabang-cabang

tersebut tampak ada yang memanjang atau melengkung seperti tanduk

(wwwzonaikanwordpresscom)

Ciri-ciri umum Alge tumbuh tegak sangat rimbun membentuk rumpun

yang padat melekat diatas batu karang dengan cakram perekat tinggi sekitar 15

cm dan diameter rumpun antara 20-30 cm warna thalli meraah tua kadang

kecoklatan (wwwipteknetid)

212 Klasifikasi

Kingdom Plantae

Divisi Rhodophyta

Kelas Rhodophyceae

Ordo Gigartinales

Famili Solieriaceae

Genus Kappaphycus

Spesies Kappaphycus alvarezii

(wwwsithitbacid)

213 Komposisi Kimia

Tabel 1 Komposisi kimia rumput laut Kappaphycus alvarezii

Komposisi Jumlah

Air () 833

Protein () 07

Lemak () 02

Abu () 34

Serat makanan tidak larut () 586

Serat makanan larut () 107

Total serat makanan () 693

Mineral Zn (mgg) 001

Mineral Mg (mgg) 288

Mineral Ca (mgg) 280

Mineral K (mgg) 8710

Mineral Na (mgg) 1193

(Atmadja 1996)

214 Siklus Hidup dan Reproduksi

Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi Rhodopyceae

membentuk bermacam-macam spora karpospora (spora seksual) sporta netral

monospora Tetraspora bispora dan polispora

(wwwtugaskuli4hwordpresscom)

Pada yang tingkat tinggi pergantian keturunan terdiri dari dua tipe yaitu

Bifasik inti zigot langsung mengadakan meiosis hingga

menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada

gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga

membentuk karposporangium yang intinya diploid inti

karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk

karpospora yang haploid Karposporofit berada pada

gametofit

Trifasik inti zigot hanya membelah mitosis membentuk

karposporangium dengan karpospora yang diploid

Karposporofit terdapat pada gametofit karpospora yang

diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan

hidup bebas tetrasporangium yang terbentuk intinya

membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid

(tertraspora) Tetraspora tumbuh menjadi gametofit

Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik

(wwwtugaskuli4hwordpresscom)

22 Karagenan

Karaginan adalah senyawa hidrokoloid yang diekstraksi dari rumput laut

merah jenis Eucheuma cottonii Karaginan dapat digunakan untuk meningkatkan

kestabilan bahan pangan baik yang berbentuk suspensi (dispersi padatan dalam

cairan) emulsi (dispersi gas dalam cairan) Selain itu dapat digunakan sebagai

bahan penstabil karena mengandung gugus sulfat yang bermuatan negatif

disepanjang rantai polimernya dan bersifat hidrofilik yang dapat mengikat air atau

gugus hidroksil lainnya (Suryaningrum 2000) Karena sifatnya yang hidrofilik

maka penambahan karaginan dalam produk emulsi akan meningkatkan viskositas

fase kontinyu sehingga emulsi menjadi stabil Karaginan dapat berfungsi dalam

industri makanan sebagai bahan pengental pengemulsi dan stabilisator suhu

Karaginan digunakan dalam industri makanan kosmetik dan tekstil (Kadi 1990)

Karaginan merupakan polisakarida yang diekstraksi dari rumput laut merah

dari jenis Chondrus Eucheuma Gigartina Hypnea Iradea dan Phyllophora

Polisakarida ini merupakan galaktan yang mengandung ester asam sulfat antara 20

-30 dan saling berikatan dengan ikatan (13) B (14) D glikosidik secara

berselang seling Karaginan juga merupakan suatu campuran yang kompleks dari

beberapa polisacharida Lambda dan Kappa karaginan secara bersama-sama dapat

diekstrak dari rumput laut jenis Chondrus crispus dan beberapa species dari

Gigartina sedangkan lota karaginan diekstrak dari Eucheuma cottinii (Aslan

1991)

221 Struktur Kimia Karageenan

(wwwfaoorg)

Karaginan merupakan senyawa hidrokoloid yang terdiri atas ester

kaliumnatrium magnesium dan kalium sulfat dengan galaktosa 36

anhidrogalaktosa kopolimer Karaginan adalah suatu bentuk polisakarida linear

dengan berat molekul di atas 100 kDa (Winarno 1996 WHO 1999)

Karaginan tersusun dari perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro

galaktosa (36-AG) Keduanya baik yang berikatan dengan sulfat atau tidak

dihubungkan dengan ikatan glikosidik 1048878 ndash13 dan 1048878-14 secara bergantian (FMC

Corp 1977)Menurut Hellebust dan Cragie (1978) karaginan terdapat dalam

dinding sel rumput laut atau matriks intraselulernya dan karaginan merupakan

bagian penyusun yang besar dari berat kering rumput laut dibandingkan dengan

komponen yang lain Jumlah dan posisi sulfat membedakan macam-macam

polisakarida Rhodophyceae seperti yang tercantum dalam Federal Register

polisakarida tersebut harus mengandung 20 sulfat berdasarkan berat kering

untuk diklasifikasikan sebagai karaginan Berat molekul karaginan tersebut cukup

tinggi yaitu berkisar 100 - 800 ribu (Winarno 1996)

Karaginan merupakan getah rumput laut yang diperoleh dari hasil ekstraksi

rumput laut merah dengan menggunakan air panas (hot water) atau larutan alkali

pada temperatur tinggi (Glicksman 1983)

Karaginan merupakan nama yang diberikan untuk keluarga polisakarida

linear yang diperoleh dari alga merah dan penting untuk pangan Doty (1987)

membedakan karaginan berdasarkan kandungan sulfatnya menjadi dua fraksi

yaitu kappa karaginan yang mengandung sulfat kurang dari 28 dan iota

karaginan jika lebih dari 30 Winarno (1996) menyatakan bahwa kappa

karaginan dihasilkan dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii iota karaginan

dihasilkan dari Eucheuma spinosum sedangkan lambda karaginan dari Chondrus

crispus selanjutmya membagi karaginan menjadi 3 fraksi berdasarkan unit

penyusunnya yaitu kappa iota dan lambda karaginan Kappa karaginan tersusun

dari (13)-D-galaktosa-4-sulfat dan 1048878(14)-36- anhidro-D-galaktosa Karaginan

juga mengandung D-galaktosa-6-sulfat ester dan 36-anhidro-D-galaktosa-2-sulfat

ester Adanya gugusan 6-sulfat dapat menurunkan daya gelasi dari karaginan

tetapi dengan pemberian alkali mampu menyebabkan terjadinya transeliminasi

gugusan 6-sulfat yang menghasilkan 36-anhidro-D-galaktosa Dengan demikian

derajat keseragaman molekul meningkat dan daya gelasinya juga bertambah

(Winarno 1996)

Menurut Imeson (2000) karagenan merupakan polisakarida berantai linear

dengan berat molekul yang tinggi Rantai polisakarida tersebut terdiri dari ikatan

berulang antara gugus galaktosa dengan 36-anhidrogalaktosa (36 AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-(13) dan β-(14)

Kappa karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa Kappa karagenan mengandung 25 ester sulfat dan 34 36-

anhidrogalaktosa Jumlah 36-anhidrogalaktosa yang terkandung dalam kappa

karagenan adalah yang terbesar diantara dua jenis karagenan lainnya Iota

karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa-2-sulfat Iota karagenan mengandung 32 ester sulfat dan 30

36-anhidrogalaktosa(Winarno 1996)

Lambda karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-2-sulfat dan β-(14) D-

galaktosa-26-disulfat Lambda karagenan mengandung 35 ester sulfat dan

hanya mengandung sedikit atau tidak mengandung 36- anhidrogalaktosa Selain

ketiga jenis tipe karagenan tersebut terdapat pula dua jenis tipe karagenan lain

yaitu mu (μ) dan nu (ν) karagenan (Imeson 2000)

222 Biosintesa Karageenan

Ekstraksi karaginan dari rumput laut Eucheuma pada prinsipnya merebus

rumput laut dalam larutan perebus Kemudian disaring dijendalkan dipress dan

dikeringkan kembali Untuk memperoleh tepung karagenan dengan kekuatan gel

yang tinggi rumput laut yang digunakan sebaiknya rumput laut yang telah diberi

perlakuan alkali panas (ATC) Ekstraksi karaginan dilakukan sebagai berikut

rumpt laut kering yang telah diberi perlakuan alkali panas diekstraksi dengan

menggunakan larutan KCl 01 dengan olume larutan 50-60 kali berat rumpt laut

kering Ekstraksi dilakukan pada suhu 90-95C selama 3-6jam Setelah proses

esktraksi selesai ruput lat disaring dengan saringan bergetar Filtrat yang

diperoleh ditampung dalam pan penjedal dan dibiarkan membentuk gel semalam

Gel karagenan kemudian diiris dengan menggunakan alat pemotong gel dengan

ketebalan 08 cm sehngga membentuk lembaran Lembaran gel kaagenan

dibungkus dengan menggunakan kain blacu kemudian dipres dalam bak

pengepres dan diberi beban dengan menggunakan batu pemerat Pengepresan

dilakukan selama semalam dengan penambahan beban secara bertahap Sehingga

diperoleh lembaran ndash embaran gel karagenan yangcukup tipis Gel karagenan

kemudian dijemur beserta kain sampai keringkemudian dilpas dari kainnya dan

dipotong-potong dan digiling sehingga menjadi tepung karagenan (Badan riset

Kelautan dan Perikanan2003)

Karagenan adalah hasil ekstraksi dari rumput laut yang tergolong

Rhodophyceae dengan menggunakan air atau alkali Karagenan tersusun dari

perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro-galaktosa (36-AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-13 dan szlig-14 secara bergantian (Anonim 1977) Karagenan dapat

dibagi dalam tiga fraksi yaitu fraksi kappa- iota- dan lambda-karagenan Fraksi

iota-karagenan banyak terdapat pada genus Eucheuma (Winarno 1996)

Proses yang dilakukan terhadap rumput laut untuk menghasilkan karagenan

dapat dibagi menjadi 9 tahapan utama yakni

1 Pembersihan bahan baku dan pensortiran

Pembersihan dan pensortiran dilakukan untuk membuang rumput laut

yang sudah berwarna kegelapan dan kurang bermutu ini dilakukan

dengan menggunakan tenaga kerja Bahan baku yang telah disortir

dikumpulkan dalam gudang penyimpan

2 Pemotongan rumput laut

Rumput laut yang telah sesuai dengan standard dimasukkan ke dalam

mesin pemotong melalui screw conveyor sehingga pada saat keluar

memiliki panjang sekitar 10 cm Hal ini dilakukan agar untuk

mempermudah dalam proses ekstraksi karagenan

3 Pencucian

Bahan baku yang telah dipotong kemudian dicuci dengan air pada suhu

300C untuk membuang garam yang melekat pada rumput laut di dalam

Tangki Pelarut Kadar garam yang terkandung dalam rumput laut

biasanya 15-25 dari berat rumput laut

4 Reaksi

Rumput laut kemudian di ekstraksi dengan larutah KOH 12 pada suhu

750C di dalam Reaktor Ekstraksi ini biasanya memakan waktu sekitar 1-

2 jam

5 Filtrasi

Setelah tercapai waktu yang dibutuhkan untuk pemasakan rumput laut

dikeluarkan dan dilajutkan ke unit filtrasi Unit filtrasi berguna untuk

memisahkan larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat

dengan K2SO4

6 PemurnianK2SO4

Residu dari proses filtrasi yakni K2SO4 dimurnikan dengan cara

disentrifusi dan dikeringkan pada rotary dryer

7 Pemisahan kappa karagenan dengan KOH protein dan karbohidrat

Filtrat berupa larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat yang

tidak bereaksi diumpankan ke unit Rotary Filter untuk memisahkan

KOH Protein karbohidrat yang tidak bereaksi dengan kappa karagenan

8 Pemurnian kappa karagenan

Endapan karagenan yang masih mengandung sedikit air dikeringkan dan

dihancurkan untuk membuat tepung kappa karagenan (Winarno 1990)

23 Manfaat karageenan

231 Industri makanan

Produk pangan yang dihasilkan meliputi cokelat bakso sosis kue biskuit

roti mi es krim saus kecap serta daging olahan tanpa tulang (nugget) Di

samping itu ia juga memasarkan bubuk karaginan untuk diolah konsumen

(wwwwargahijauorg)

Beerwinevinega Mempercepat dan memperbaiki kejernihan

Chocolate milk drink Stabilizer dan memperbaiki viskositas

Ice cream Mencegah pembentukan kristal es dan memperbaiki rasa

Sauces dressing Mengentalkan dan memperbaiki viskositas

Daging dan unggas Penstabil emulsi airminyak selama proses

preparasi

pemasakan dan penyimpanan serta mencegah denaturasi protein

Mi Meningkatkan daya tahan akibat over cooking dan dapat

mengurangi jumlah pemakaian telur tanpa penurunan kualitas

(httpiinparlinawordpresscom)

232 Industri Farmasi

Mencegah kanker

Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat selenium

dan seng dapat mereduksi estrogen Disinyalir level estrogen yang terlalu

tinggi dapat mendorong timbulnya kanker Penelitian yang dilakukan

terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang

melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi

asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang

rendah Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public

Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang

yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya

menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga

kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita

Amerika

Mencegah penyakit stroke

Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh

sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang

Mencegah terjadinya penurunan kecerdasan

Kandungan vitamin mineral asam amino dan enzym dalam rumput laut

sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan

dan peremajaan kulit Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja

sama dalam memelihara kolagen sedangkan kandungan protein dari

rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit

Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit

Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi

defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan

kecerdasan seseorang

Sebagai makanan diet

Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan

karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang

lebih lama Disamping itu serat pada rumput laut juga dapat membantu

memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi

resiko obesitas menurunkan kolesterol darah dan gula darah

Sebagai antioksidan dan meningkatkan kekbalan tubuh

Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau)

berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan

tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan tubuh yang kuat

akan dapat menguruangi gejala alergi

Mencegah gejala osteoporosis

Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan

dengan susu sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk

mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis

Mencegah penyakit gangguan pencernaan

Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung radang usus

besar susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya

Lain ndash lain

Disamping sebagai bahan makanan bergizi rumput laut telah banyak

digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan

serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual

produk tersebut Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk

pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria

Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa

senyawa natrium alginat Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan

dalam pembuatan obat antibakteri anti tumor penurunan darah tinggi

dan mengatasi gangguan kelenjar

(wwwcinduatakacauhariujanwordpresscom)

24 Standar Mutu Karageenan

Tabel 2 Standar mutu karageenan komersial FAO (Food Agriculturre

Organization) FCC (Food Chemical Codex) dan EEC (European Economic

Community) (wwwfaoorg)

Parameter Karageenan Komersil

Karageenan standar FAO

Karageenan standar FCC

Karageenan standar EEC

Kadar Air 1434plusmn 025 Maksimal 12 Maksimal 12 Maksimal 12

Kadar Abu

1860plusmn 022 15 - 40 18 - 40 15 ndash 40

Kekuatan gel

68550plusmn 1343 - - -

Titik leleh

5021plusmn 105 - - -

Titik gel 3410plusmn 186 - - -

(wwwrumputlautindonesiablogspotcom)

Indonesia belum mempunyai standar mutu karaginan Standar mutu yang

dikenal adalah EEC Stabilizer Directive dan FAOWHO Specification Tepung

karagenan mempunyai standar 99 lolos saringan 60 mesh tepung yang

terendap alcohol 07 dan kadar air 15 pada RH 50 dan 25 pada RH

70(wwwiinparlinawordpresscom)

BAB III

MATERI DAN METODE

31 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari Tanggal Senin 6 Juni 2011

Pukul 0800 ndash 1300 WIB

Tempat Laboratorium Biokimia Fakuktas perikanan dan

Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro Semarang

32 Alat dan Bahan

No Nama Alat

Bahan

Gambar Fungsi

1 Timbangan Untuk menimbang jumlah

Kappaphycuss alvarezii

yang akan digunakan

2 Gunting Untuk memeotong

Kappaphycuss alvarezii

3 Kompor

pemanas

Untuk memanaskan

Kappaphycuss alvarezii

4 Beker glass Meletakan Kappaphycuss

alvarezii saat di beri

perlakuan

5 Thermometer Untuk mengukur suhu saat

pemanasan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 3: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

21 Rumput laut

Rumput laut merupakan tumbuhan laut jenis alga Tanaman ini adalah

gangang multiseluler golongan divisi thallophyta Berbeda dengan tanaman

sempurna pada umumnya rumput laut tidak memiliki akar batang dan daun Jenis

rumput laut sangat beragam mulai dari yang berbentuk bulat pipih tabung atau

seperti ranting dahan bercabang-cabang Seperti layaknya tanaman darat pada

umumnya rumput laut juga memiliki klorofil atau pigmen warna yang lain

(wwwcinduatakacauharihujanwordpresscom)

Rumput laut adalah salah satu sumberdaya hayati (salah satu sumber daya

dapat pulih ldquorenewable resourcesrdquo yang terdiri atas flora dan fauna) yang terdapat

di wilayah pesisir dan laut Dalam bahasa Inggris rumput laut diartikan sebagai

ldquoSeaweedrdquo Sumberdaya ini biasanya dapat ditemui di perairan yang berasosiasi

dengan keberadaan ekosistem terumbu karang Rumput laut alam biasanya dapat

hidup di atas substrat pasir dan karang mati Beberapa daerah pantai di bagian

selatan Jawa dan pantai barat Sumatera rumput laut banyak ditemui hidup di atas

karang-karang terjal yang melindungi pantai dari deburan ombak

(wwwcinduatakacauharihujanwordpresscom)

211 Morfologi

Kappaphycus alvarezii atau Euchema alvarezii atau Euchema cottoni

mempunyai thallus silindris permukaan licin cartilagineus warna hijau hijau

kuning abu-abu atau merah Penampakan thalli bervariasi mulai dari bentuk

sederhana sampai kompleks Duri-duri pada thallus terdapat juga sama seperti

halnya dengan E spinosum tetapi tidak bersusun melingkari thallus Percabangan

ke berbagai arah dengan batang-batang utama keluar saling berdekatan di daerah

basal (pangkal) Tumbuh melekat ke substrat dengan alat perekat berupa cakram

Cabang-cabang pertama dan kedua tumbuh membentuk rumpun yang rimbun

dengan ciri khusus mengarah ke arah datangnya sinar matahari Cabang-cabang

tersebut tampak ada yang memanjang atau melengkung seperti tanduk

(wwwzonaikanwordpresscom)

Ciri-ciri umum Alge tumbuh tegak sangat rimbun membentuk rumpun

yang padat melekat diatas batu karang dengan cakram perekat tinggi sekitar 15

cm dan diameter rumpun antara 20-30 cm warna thalli meraah tua kadang

kecoklatan (wwwipteknetid)

212 Klasifikasi

Kingdom Plantae

Divisi Rhodophyta

Kelas Rhodophyceae

Ordo Gigartinales

Famili Solieriaceae

Genus Kappaphycus

Spesies Kappaphycus alvarezii

(wwwsithitbacid)

213 Komposisi Kimia

Tabel 1 Komposisi kimia rumput laut Kappaphycus alvarezii

Komposisi Jumlah

Air () 833

Protein () 07

Lemak () 02

Abu () 34

Serat makanan tidak larut () 586

Serat makanan larut () 107

Total serat makanan () 693

Mineral Zn (mgg) 001

Mineral Mg (mgg) 288

Mineral Ca (mgg) 280

Mineral K (mgg) 8710

Mineral Na (mgg) 1193

(Atmadja 1996)

214 Siklus Hidup dan Reproduksi

Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi Rhodopyceae

membentuk bermacam-macam spora karpospora (spora seksual) sporta netral

monospora Tetraspora bispora dan polispora

(wwwtugaskuli4hwordpresscom)

Pada yang tingkat tinggi pergantian keturunan terdiri dari dua tipe yaitu

Bifasik inti zigot langsung mengadakan meiosis hingga

menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada

gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga

membentuk karposporangium yang intinya diploid inti

karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk

karpospora yang haploid Karposporofit berada pada

gametofit

Trifasik inti zigot hanya membelah mitosis membentuk

karposporangium dengan karpospora yang diploid

Karposporofit terdapat pada gametofit karpospora yang

diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan

hidup bebas tetrasporangium yang terbentuk intinya

membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid

(tertraspora) Tetraspora tumbuh menjadi gametofit

Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik

(wwwtugaskuli4hwordpresscom)

22 Karagenan

Karaginan adalah senyawa hidrokoloid yang diekstraksi dari rumput laut

merah jenis Eucheuma cottonii Karaginan dapat digunakan untuk meningkatkan

kestabilan bahan pangan baik yang berbentuk suspensi (dispersi padatan dalam

cairan) emulsi (dispersi gas dalam cairan) Selain itu dapat digunakan sebagai

bahan penstabil karena mengandung gugus sulfat yang bermuatan negatif

disepanjang rantai polimernya dan bersifat hidrofilik yang dapat mengikat air atau

gugus hidroksil lainnya (Suryaningrum 2000) Karena sifatnya yang hidrofilik

maka penambahan karaginan dalam produk emulsi akan meningkatkan viskositas

fase kontinyu sehingga emulsi menjadi stabil Karaginan dapat berfungsi dalam

industri makanan sebagai bahan pengental pengemulsi dan stabilisator suhu

Karaginan digunakan dalam industri makanan kosmetik dan tekstil (Kadi 1990)

Karaginan merupakan polisakarida yang diekstraksi dari rumput laut merah

dari jenis Chondrus Eucheuma Gigartina Hypnea Iradea dan Phyllophora

Polisakarida ini merupakan galaktan yang mengandung ester asam sulfat antara 20

-30 dan saling berikatan dengan ikatan (13) B (14) D glikosidik secara

berselang seling Karaginan juga merupakan suatu campuran yang kompleks dari

beberapa polisacharida Lambda dan Kappa karaginan secara bersama-sama dapat

diekstrak dari rumput laut jenis Chondrus crispus dan beberapa species dari

Gigartina sedangkan lota karaginan diekstrak dari Eucheuma cottinii (Aslan

1991)

221 Struktur Kimia Karageenan

(wwwfaoorg)

Karaginan merupakan senyawa hidrokoloid yang terdiri atas ester

kaliumnatrium magnesium dan kalium sulfat dengan galaktosa 36

anhidrogalaktosa kopolimer Karaginan adalah suatu bentuk polisakarida linear

dengan berat molekul di atas 100 kDa (Winarno 1996 WHO 1999)

Karaginan tersusun dari perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro

galaktosa (36-AG) Keduanya baik yang berikatan dengan sulfat atau tidak

dihubungkan dengan ikatan glikosidik 1048878 ndash13 dan 1048878-14 secara bergantian (FMC

Corp 1977)Menurut Hellebust dan Cragie (1978) karaginan terdapat dalam

dinding sel rumput laut atau matriks intraselulernya dan karaginan merupakan

bagian penyusun yang besar dari berat kering rumput laut dibandingkan dengan

komponen yang lain Jumlah dan posisi sulfat membedakan macam-macam

polisakarida Rhodophyceae seperti yang tercantum dalam Federal Register

polisakarida tersebut harus mengandung 20 sulfat berdasarkan berat kering

untuk diklasifikasikan sebagai karaginan Berat molekul karaginan tersebut cukup

tinggi yaitu berkisar 100 - 800 ribu (Winarno 1996)

Karaginan merupakan getah rumput laut yang diperoleh dari hasil ekstraksi

rumput laut merah dengan menggunakan air panas (hot water) atau larutan alkali

pada temperatur tinggi (Glicksman 1983)

Karaginan merupakan nama yang diberikan untuk keluarga polisakarida

linear yang diperoleh dari alga merah dan penting untuk pangan Doty (1987)

membedakan karaginan berdasarkan kandungan sulfatnya menjadi dua fraksi

yaitu kappa karaginan yang mengandung sulfat kurang dari 28 dan iota

karaginan jika lebih dari 30 Winarno (1996) menyatakan bahwa kappa

karaginan dihasilkan dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii iota karaginan

dihasilkan dari Eucheuma spinosum sedangkan lambda karaginan dari Chondrus

crispus selanjutmya membagi karaginan menjadi 3 fraksi berdasarkan unit

penyusunnya yaitu kappa iota dan lambda karaginan Kappa karaginan tersusun

dari (13)-D-galaktosa-4-sulfat dan 1048878(14)-36- anhidro-D-galaktosa Karaginan

juga mengandung D-galaktosa-6-sulfat ester dan 36-anhidro-D-galaktosa-2-sulfat

ester Adanya gugusan 6-sulfat dapat menurunkan daya gelasi dari karaginan

tetapi dengan pemberian alkali mampu menyebabkan terjadinya transeliminasi

gugusan 6-sulfat yang menghasilkan 36-anhidro-D-galaktosa Dengan demikian

derajat keseragaman molekul meningkat dan daya gelasinya juga bertambah

(Winarno 1996)

Menurut Imeson (2000) karagenan merupakan polisakarida berantai linear

dengan berat molekul yang tinggi Rantai polisakarida tersebut terdiri dari ikatan

berulang antara gugus galaktosa dengan 36-anhidrogalaktosa (36 AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-(13) dan β-(14)

Kappa karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa Kappa karagenan mengandung 25 ester sulfat dan 34 36-

anhidrogalaktosa Jumlah 36-anhidrogalaktosa yang terkandung dalam kappa

karagenan adalah yang terbesar diantara dua jenis karagenan lainnya Iota

karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa-2-sulfat Iota karagenan mengandung 32 ester sulfat dan 30

36-anhidrogalaktosa(Winarno 1996)

Lambda karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-2-sulfat dan β-(14) D-

galaktosa-26-disulfat Lambda karagenan mengandung 35 ester sulfat dan

hanya mengandung sedikit atau tidak mengandung 36- anhidrogalaktosa Selain

ketiga jenis tipe karagenan tersebut terdapat pula dua jenis tipe karagenan lain

yaitu mu (μ) dan nu (ν) karagenan (Imeson 2000)

222 Biosintesa Karageenan

Ekstraksi karaginan dari rumput laut Eucheuma pada prinsipnya merebus

rumput laut dalam larutan perebus Kemudian disaring dijendalkan dipress dan

dikeringkan kembali Untuk memperoleh tepung karagenan dengan kekuatan gel

yang tinggi rumput laut yang digunakan sebaiknya rumput laut yang telah diberi

perlakuan alkali panas (ATC) Ekstraksi karaginan dilakukan sebagai berikut

rumpt laut kering yang telah diberi perlakuan alkali panas diekstraksi dengan

menggunakan larutan KCl 01 dengan olume larutan 50-60 kali berat rumpt laut

kering Ekstraksi dilakukan pada suhu 90-95C selama 3-6jam Setelah proses

esktraksi selesai ruput lat disaring dengan saringan bergetar Filtrat yang

diperoleh ditampung dalam pan penjedal dan dibiarkan membentuk gel semalam

Gel karagenan kemudian diiris dengan menggunakan alat pemotong gel dengan

ketebalan 08 cm sehngga membentuk lembaran Lembaran gel kaagenan

dibungkus dengan menggunakan kain blacu kemudian dipres dalam bak

pengepres dan diberi beban dengan menggunakan batu pemerat Pengepresan

dilakukan selama semalam dengan penambahan beban secara bertahap Sehingga

diperoleh lembaran ndash embaran gel karagenan yangcukup tipis Gel karagenan

kemudian dijemur beserta kain sampai keringkemudian dilpas dari kainnya dan

dipotong-potong dan digiling sehingga menjadi tepung karagenan (Badan riset

Kelautan dan Perikanan2003)

Karagenan adalah hasil ekstraksi dari rumput laut yang tergolong

Rhodophyceae dengan menggunakan air atau alkali Karagenan tersusun dari

perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro-galaktosa (36-AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-13 dan szlig-14 secara bergantian (Anonim 1977) Karagenan dapat

dibagi dalam tiga fraksi yaitu fraksi kappa- iota- dan lambda-karagenan Fraksi

iota-karagenan banyak terdapat pada genus Eucheuma (Winarno 1996)

Proses yang dilakukan terhadap rumput laut untuk menghasilkan karagenan

dapat dibagi menjadi 9 tahapan utama yakni

1 Pembersihan bahan baku dan pensortiran

Pembersihan dan pensortiran dilakukan untuk membuang rumput laut

yang sudah berwarna kegelapan dan kurang bermutu ini dilakukan

dengan menggunakan tenaga kerja Bahan baku yang telah disortir

dikumpulkan dalam gudang penyimpan

2 Pemotongan rumput laut

Rumput laut yang telah sesuai dengan standard dimasukkan ke dalam

mesin pemotong melalui screw conveyor sehingga pada saat keluar

memiliki panjang sekitar 10 cm Hal ini dilakukan agar untuk

mempermudah dalam proses ekstraksi karagenan

3 Pencucian

Bahan baku yang telah dipotong kemudian dicuci dengan air pada suhu

300C untuk membuang garam yang melekat pada rumput laut di dalam

Tangki Pelarut Kadar garam yang terkandung dalam rumput laut

biasanya 15-25 dari berat rumput laut

4 Reaksi

Rumput laut kemudian di ekstraksi dengan larutah KOH 12 pada suhu

750C di dalam Reaktor Ekstraksi ini biasanya memakan waktu sekitar 1-

2 jam

5 Filtrasi

Setelah tercapai waktu yang dibutuhkan untuk pemasakan rumput laut

dikeluarkan dan dilajutkan ke unit filtrasi Unit filtrasi berguna untuk

memisahkan larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat

dengan K2SO4

6 PemurnianK2SO4

Residu dari proses filtrasi yakni K2SO4 dimurnikan dengan cara

disentrifusi dan dikeringkan pada rotary dryer

7 Pemisahan kappa karagenan dengan KOH protein dan karbohidrat

Filtrat berupa larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat yang

tidak bereaksi diumpankan ke unit Rotary Filter untuk memisahkan

KOH Protein karbohidrat yang tidak bereaksi dengan kappa karagenan

8 Pemurnian kappa karagenan

Endapan karagenan yang masih mengandung sedikit air dikeringkan dan

dihancurkan untuk membuat tepung kappa karagenan (Winarno 1990)

23 Manfaat karageenan

231 Industri makanan

Produk pangan yang dihasilkan meliputi cokelat bakso sosis kue biskuit

roti mi es krim saus kecap serta daging olahan tanpa tulang (nugget) Di

samping itu ia juga memasarkan bubuk karaginan untuk diolah konsumen

(wwwwargahijauorg)

Beerwinevinega Mempercepat dan memperbaiki kejernihan

Chocolate milk drink Stabilizer dan memperbaiki viskositas

Ice cream Mencegah pembentukan kristal es dan memperbaiki rasa

Sauces dressing Mengentalkan dan memperbaiki viskositas

Daging dan unggas Penstabil emulsi airminyak selama proses

preparasi

pemasakan dan penyimpanan serta mencegah denaturasi protein

Mi Meningkatkan daya tahan akibat over cooking dan dapat

mengurangi jumlah pemakaian telur tanpa penurunan kualitas

(httpiinparlinawordpresscom)

232 Industri Farmasi

Mencegah kanker

Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat selenium

dan seng dapat mereduksi estrogen Disinyalir level estrogen yang terlalu

tinggi dapat mendorong timbulnya kanker Penelitian yang dilakukan

terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang

melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi

asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang

rendah Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public

Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang

yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya

menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga

kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita

Amerika

Mencegah penyakit stroke

Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh

sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang

Mencegah terjadinya penurunan kecerdasan

Kandungan vitamin mineral asam amino dan enzym dalam rumput laut

sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan

dan peremajaan kulit Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja

sama dalam memelihara kolagen sedangkan kandungan protein dari

rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit

Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit

Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi

defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan

kecerdasan seseorang

Sebagai makanan diet

Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan

karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang

lebih lama Disamping itu serat pada rumput laut juga dapat membantu

memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi

resiko obesitas menurunkan kolesterol darah dan gula darah

Sebagai antioksidan dan meningkatkan kekbalan tubuh

Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau)

berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan

tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan tubuh yang kuat

akan dapat menguruangi gejala alergi

Mencegah gejala osteoporosis

Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan

dengan susu sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk

mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis

Mencegah penyakit gangguan pencernaan

Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung radang usus

besar susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya

Lain ndash lain

Disamping sebagai bahan makanan bergizi rumput laut telah banyak

digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan

serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual

produk tersebut Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk

pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria

Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa

senyawa natrium alginat Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan

dalam pembuatan obat antibakteri anti tumor penurunan darah tinggi

dan mengatasi gangguan kelenjar

(wwwcinduatakacauhariujanwordpresscom)

24 Standar Mutu Karageenan

Tabel 2 Standar mutu karageenan komersial FAO (Food Agriculturre

Organization) FCC (Food Chemical Codex) dan EEC (European Economic

Community) (wwwfaoorg)

Parameter Karageenan Komersil

Karageenan standar FAO

Karageenan standar FCC

Karageenan standar EEC

Kadar Air 1434plusmn 025 Maksimal 12 Maksimal 12 Maksimal 12

Kadar Abu

1860plusmn 022 15 - 40 18 - 40 15 ndash 40

Kekuatan gel

68550plusmn 1343 - - -

Titik leleh

5021plusmn 105 - - -

Titik gel 3410plusmn 186 - - -

(wwwrumputlautindonesiablogspotcom)

Indonesia belum mempunyai standar mutu karaginan Standar mutu yang

dikenal adalah EEC Stabilizer Directive dan FAOWHO Specification Tepung

karagenan mempunyai standar 99 lolos saringan 60 mesh tepung yang

terendap alcohol 07 dan kadar air 15 pada RH 50 dan 25 pada RH

70(wwwiinparlinawordpresscom)

BAB III

MATERI DAN METODE

31 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari Tanggal Senin 6 Juni 2011

Pukul 0800 ndash 1300 WIB

Tempat Laboratorium Biokimia Fakuktas perikanan dan

Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro Semarang

32 Alat dan Bahan

No Nama Alat

Bahan

Gambar Fungsi

1 Timbangan Untuk menimbang jumlah

Kappaphycuss alvarezii

yang akan digunakan

2 Gunting Untuk memeotong

Kappaphycuss alvarezii

3 Kompor

pemanas

Untuk memanaskan

Kappaphycuss alvarezii

4 Beker glass Meletakan Kappaphycuss

alvarezii saat di beri

perlakuan

5 Thermometer Untuk mengukur suhu saat

pemanasan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 4: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

tersebut tampak ada yang memanjang atau melengkung seperti tanduk

(wwwzonaikanwordpresscom)

Ciri-ciri umum Alge tumbuh tegak sangat rimbun membentuk rumpun

yang padat melekat diatas batu karang dengan cakram perekat tinggi sekitar 15

cm dan diameter rumpun antara 20-30 cm warna thalli meraah tua kadang

kecoklatan (wwwipteknetid)

212 Klasifikasi

Kingdom Plantae

Divisi Rhodophyta

Kelas Rhodophyceae

Ordo Gigartinales

Famili Solieriaceae

Genus Kappaphycus

Spesies Kappaphycus alvarezii

(wwwsithitbacid)

213 Komposisi Kimia

Tabel 1 Komposisi kimia rumput laut Kappaphycus alvarezii

Komposisi Jumlah

Air () 833

Protein () 07

Lemak () 02

Abu () 34

Serat makanan tidak larut () 586

Serat makanan larut () 107

Total serat makanan () 693

Mineral Zn (mgg) 001

Mineral Mg (mgg) 288

Mineral Ca (mgg) 280

Mineral K (mgg) 8710

Mineral Na (mgg) 1193

(Atmadja 1996)

214 Siklus Hidup dan Reproduksi

Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi Rhodopyceae

membentuk bermacam-macam spora karpospora (spora seksual) sporta netral

monospora Tetraspora bispora dan polispora

(wwwtugaskuli4hwordpresscom)

Pada yang tingkat tinggi pergantian keturunan terdiri dari dua tipe yaitu

Bifasik inti zigot langsung mengadakan meiosis hingga

menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada

gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga

membentuk karposporangium yang intinya diploid inti

karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk

karpospora yang haploid Karposporofit berada pada

gametofit

Trifasik inti zigot hanya membelah mitosis membentuk

karposporangium dengan karpospora yang diploid

Karposporofit terdapat pada gametofit karpospora yang

diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan

hidup bebas tetrasporangium yang terbentuk intinya

membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid

(tertraspora) Tetraspora tumbuh menjadi gametofit

Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik

(wwwtugaskuli4hwordpresscom)

22 Karagenan

Karaginan adalah senyawa hidrokoloid yang diekstraksi dari rumput laut

merah jenis Eucheuma cottonii Karaginan dapat digunakan untuk meningkatkan

kestabilan bahan pangan baik yang berbentuk suspensi (dispersi padatan dalam

cairan) emulsi (dispersi gas dalam cairan) Selain itu dapat digunakan sebagai

bahan penstabil karena mengandung gugus sulfat yang bermuatan negatif

disepanjang rantai polimernya dan bersifat hidrofilik yang dapat mengikat air atau

gugus hidroksil lainnya (Suryaningrum 2000) Karena sifatnya yang hidrofilik

maka penambahan karaginan dalam produk emulsi akan meningkatkan viskositas

fase kontinyu sehingga emulsi menjadi stabil Karaginan dapat berfungsi dalam

industri makanan sebagai bahan pengental pengemulsi dan stabilisator suhu

Karaginan digunakan dalam industri makanan kosmetik dan tekstil (Kadi 1990)

Karaginan merupakan polisakarida yang diekstraksi dari rumput laut merah

dari jenis Chondrus Eucheuma Gigartina Hypnea Iradea dan Phyllophora

Polisakarida ini merupakan galaktan yang mengandung ester asam sulfat antara 20

-30 dan saling berikatan dengan ikatan (13) B (14) D glikosidik secara

berselang seling Karaginan juga merupakan suatu campuran yang kompleks dari

beberapa polisacharida Lambda dan Kappa karaginan secara bersama-sama dapat

diekstrak dari rumput laut jenis Chondrus crispus dan beberapa species dari

Gigartina sedangkan lota karaginan diekstrak dari Eucheuma cottinii (Aslan

1991)

221 Struktur Kimia Karageenan

(wwwfaoorg)

Karaginan merupakan senyawa hidrokoloid yang terdiri atas ester

kaliumnatrium magnesium dan kalium sulfat dengan galaktosa 36

anhidrogalaktosa kopolimer Karaginan adalah suatu bentuk polisakarida linear

dengan berat molekul di atas 100 kDa (Winarno 1996 WHO 1999)

Karaginan tersusun dari perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro

galaktosa (36-AG) Keduanya baik yang berikatan dengan sulfat atau tidak

dihubungkan dengan ikatan glikosidik 1048878 ndash13 dan 1048878-14 secara bergantian (FMC

Corp 1977)Menurut Hellebust dan Cragie (1978) karaginan terdapat dalam

dinding sel rumput laut atau matriks intraselulernya dan karaginan merupakan

bagian penyusun yang besar dari berat kering rumput laut dibandingkan dengan

komponen yang lain Jumlah dan posisi sulfat membedakan macam-macam

polisakarida Rhodophyceae seperti yang tercantum dalam Federal Register

polisakarida tersebut harus mengandung 20 sulfat berdasarkan berat kering

untuk diklasifikasikan sebagai karaginan Berat molekul karaginan tersebut cukup

tinggi yaitu berkisar 100 - 800 ribu (Winarno 1996)

Karaginan merupakan getah rumput laut yang diperoleh dari hasil ekstraksi

rumput laut merah dengan menggunakan air panas (hot water) atau larutan alkali

pada temperatur tinggi (Glicksman 1983)

Karaginan merupakan nama yang diberikan untuk keluarga polisakarida

linear yang diperoleh dari alga merah dan penting untuk pangan Doty (1987)

membedakan karaginan berdasarkan kandungan sulfatnya menjadi dua fraksi

yaitu kappa karaginan yang mengandung sulfat kurang dari 28 dan iota

karaginan jika lebih dari 30 Winarno (1996) menyatakan bahwa kappa

karaginan dihasilkan dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii iota karaginan

dihasilkan dari Eucheuma spinosum sedangkan lambda karaginan dari Chondrus

crispus selanjutmya membagi karaginan menjadi 3 fraksi berdasarkan unit

penyusunnya yaitu kappa iota dan lambda karaginan Kappa karaginan tersusun

dari (13)-D-galaktosa-4-sulfat dan 1048878(14)-36- anhidro-D-galaktosa Karaginan

juga mengandung D-galaktosa-6-sulfat ester dan 36-anhidro-D-galaktosa-2-sulfat

ester Adanya gugusan 6-sulfat dapat menurunkan daya gelasi dari karaginan

tetapi dengan pemberian alkali mampu menyebabkan terjadinya transeliminasi

gugusan 6-sulfat yang menghasilkan 36-anhidro-D-galaktosa Dengan demikian

derajat keseragaman molekul meningkat dan daya gelasinya juga bertambah

(Winarno 1996)

Menurut Imeson (2000) karagenan merupakan polisakarida berantai linear

dengan berat molekul yang tinggi Rantai polisakarida tersebut terdiri dari ikatan

berulang antara gugus galaktosa dengan 36-anhidrogalaktosa (36 AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-(13) dan β-(14)

Kappa karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa Kappa karagenan mengandung 25 ester sulfat dan 34 36-

anhidrogalaktosa Jumlah 36-anhidrogalaktosa yang terkandung dalam kappa

karagenan adalah yang terbesar diantara dua jenis karagenan lainnya Iota

karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa-2-sulfat Iota karagenan mengandung 32 ester sulfat dan 30

36-anhidrogalaktosa(Winarno 1996)

Lambda karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-2-sulfat dan β-(14) D-

galaktosa-26-disulfat Lambda karagenan mengandung 35 ester sulfat dan

hanya mengandung sedikit atau tidak mengandung 36- anhidrogalaktosa Selain

ketiga jenis tipe karagenan tersebut terdapat pula dua jenis tipe karagenan lain

yaitu mu (μ) dan nu (ν) karagenan (Imeson 2000)

222 Biosintesa Karageenan

Ekstraksi karaginan dari rumput laut Eucheuma pada prinsipnya merebus

rumput laut dalam larutan perebus Kemudian disaring dijendalkan dipress dan

dikeringkan kembali Untuk memperoleh tepung karagenan dengan kekuatan gel

yang tinggi rumput laut yang digunakan sebaiknya rumput laut yang telah diberi

perlakuan alkali panas (ATC) Ekstraksi karaginan dilakukan sebagai berikut

rumpt laut kering yang telah diberi perlakuan alkali panas diekstraksi dengan

menggunakan larutan KCl 01 dengan olume larutan 50-60 kali berat rumpt laut

kering Ekstraksi dilakukan pada suhu 90-95C selama 3-6jam Setelah proses

esktraksi selesai ruput lat disaring dengan saringan bergetar Filtrat yang

diperoleh ditampung dalam pan penjedal dan dibiarkan membentuk gel semalam

Gel karagenan kemudian diiris dengan menggunakan alat pemotong gel dengan

ketebalan 08 cm sehngga membentuk lembaran Lembaran gel kaagenan

dibungkus dengan menggunakan kain blacu kemudian dipres dalam bak

pengepres dan diberi beban dengan menggunakan batu pemerat Pengepresan

dilakukan selama semalam dengan penambahan beban secara bertahap Sehingga

diperoleh lembaran ndash embaran gel karagenan yangcukup tipis Gel karagenan

kemudian dijemur beserta kain sampai keringkemudian dilpas dari kainnya dan

dipotong-potong dan digiling sehingga menjadi tepung karagenan (Badan riset

Kelautan dan Perikanan2003)

Karagenan adalah hasil ekstraksi dari rumput laut yang tergolong

Rhodophyceae dengan menggunakan air atau alkali Karagenan tersusun dari

perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro-galaktosa (36-AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-13 dan szlig-14 secara bergantian (Anonim 1977) Karagenan dapat

dibagi dalam tiga fraksi yaitu fraksi kappa- iota- dan lambda-karagenan Fraksi

iota-karagenan banyak terdapat pada genus Eucheuma (Winarno 1996)

Proses yang dilakukan terhadap rumput laut untuk menghasilkan karagenan

dapat dibagi menjadi 9 tahapan utama yakni

1 Pembersihan bahan baku dan pensortiran

Pembersihan dan pensortiran dilakukan untuk membuang rumput laut

yang sudah berwarna kegelapan dan kurang bermutu ini dilakukan

dengan menggunakan tenaga kerja Bahan baku yang telah disortir

dikumpulkan dalam gudang penyimpan

2 Pemotongan rumput laut

Rumput laut yang telah sesuai dengan standard dimasukkan ke dalam

mesin pemotong melalui screw conveyor sehingga pada saat keluar

memiliki panjang sekitar 10 cm Hal ini dilakukan agar untuk

mempermudah dalam proses ekstraksi karagenan

3 Pencucian

Bahan baku yang telah dipotong kemudian dicuci dengan air pada suhu

300C untuk membuang garam yang melekat pada rumput laut di dalam

Tangki Pelarut Kadar garam yang terkandung dalam rumput laut

biasanya 15-25 dari berat rumput laut

4 Reaksi

Rumput laut kemudian di ekstraksi dengan larutah KOH 12 pada suhu

750C di dalam Reaktor Ekstraksi ini biasanya memakan waktu sekitar 1-

2 jam

5 Filtrasi

Setelah tercapai waktu yang dibutuhkan untuk pemasakan rumput laut

dikeluarkan dan dilajutkan ke unit filtrasi Unit filtrasi berguna untuk

memisahkan larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat

dengan K2SO4

6 PemurnianK2SO4

Residu dari proses filtrasi yakni K2SO4 dimurnikan dengan cara

disentrifusi dan dikeringkan pada rotary dryer

7 Pemisahan kappa karagenan dengan KOH protein dan karbohidrat

Filtrat berupa larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat yang

tidak bereaksi diumpankan ke unit Rotary Filter untuk memisahkan

KOH Protein karbohidrat yang tidak bereaksi dengan kappa karagenan

8 Pemurnian kappa karagenan

Endapan karagenan yang masih mengandung sedikit air dikeringkan dan

dihancurkan untuk membuat tepung kappa karagenan (Winarno 1990)

23 Manfaat karageenan

231 Industri makanan

Produk pangan yang dihasilkan meliputi cokelat bakso sosis kue biskuit

roti mi es krim saus kecap serta daging olahan tanpa tulang (nugget) Di

samping itu ia juga memasarkan bubuk karaginan untuk diolah konsumen

(wwwwargahijauorg)

Beerwinevinega Mempercepat dan memperbaiki kejernihan

Chocolate milk drink Stabilizer dan memperbaiki viskositas

Ice cream Mencegah pembentukan kristal es dan memperbaiki rasa

Sauces dressing Mengentalkan dan memperbaiki viskositas

Daging dan unggas Penstabil emulsi airminyak selama proses

preparasi

pemasakan dan penyimpanan serta mencegah denaturasi protein

Mi Meningkatkan daya tahan akibat over cooking dan dapat

mengurangi jumlah pemakaian telur tanpa penurunan kualitas

(httpiinparlinawordpresscom)

232 Industri Farmasi

Mencegah kanker

Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat selenium

dan seng dapat mereduksi estrogen Disinyalir level estrogen yang terlalu

tinggi dapat mendorong timbulnya kanker Penelitian yang dilakukan

terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang

melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi

asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang

rendah Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public

Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang

yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya

menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga

kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita

Amerika

Mencegah penyakit stroke

Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh

sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang

Mencegah terjadinya penurunan kecerdasan

Kandungan vitamin mineral asam amino dan enzym dalam rumput laut

sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan

dan peremajaan kulit Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja

sama dalam memelihara kolagen sedangkan kandungan protein dari

rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit

Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit

Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi

defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan

kecerdasan seseorang

Sebagai makanan diet

Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan

karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang

lebih lama Disamping itu serat pada rumput laut juga dapat membantu

memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi

resiko obesitas menurunkan kolesterol darah dan gula darah

Sebagai antioksidan dan meningkatkan kekbalan tubuh

Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau)

berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan

tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan tubuh yang kuat

akan dapat menguruangi gejala alergi

Mencegah gejala osteoporosis

Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan

dengan susu sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk

mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis

Mencegah penyakit gangguan pencernaan

Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung radang usus

besar susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya

Lain ndash lain

Disamping sebagai bahan makanan bergizi rumput laut telah banyak

digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan

serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual

produk tersebut Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk

pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria

Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa

senyawa natrium alginat Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan

dalam pembuatan obat antibakteri anti tumor penurunan darah tinggi

dan mengatasi gangguan kelenjar

(wwwcinduatakacauhariujanwordpresscom)

24 Standar Mutu Karageenan

Tabel 2 Standar mutu karageenan komersial FAO (Food Agriculturre

Organization) FCC (Food Chemical Codex) dan EEC (European Economic

Community) (wwwfaoorg)

Parameter Karageenan Komersil

Karageenan standar FAO

Karageenan standar FCC

Karageenan standar EEC

Kadar Air 1434plusmn 025 Maksimal 12 Maksimal 12 Maksimal 12

Kadar Abu

1860plusmn 022 15 - 40 18 - 40 15 ndash 40

Kekuatan gel

68550plusmn 1343 - - -

Titik leleh

5021plusmn 105 - - -

Titik gel 3410plusmn 186 - - -

(wwwrumputlautindonesiablogspotcom)

Indonesia belum mempunyai standar mutu karaginan Standar mutu yang

dikenal adalah EEC Stabilizer Directive dan FAOWHO Specification Tepung

karagenan mempunyai standar 99 lolos saringan 60 mesh tepung yang

terendap alcohol 07 dan kadar air 15 pada RH 50 dan 25 pada RH

70(wwwiinparlinawordpresscom)

BAB III

MATERI DAN METODE

31 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari Tanggal Senin 6 Juni 2011

Pukul 0800 ndash 1300 WIB

Tempat Laboratorium Biokimia Fakuktas perikanan dan

Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro Semarang

32 Alat dan Bahan

No Nama Alat

Bahan

Gambar Fungsi

1 Timbangan Untuk menimbang jumlah

Kappaphycuss alvarezii

yang akan digunakan

2 Gunting Untuk memeotong

Kappaphycuss alvarezii

3 Kompor

pemanas

Untuk memanaskan

Kappaphycuss alvarezii

4 Beker glass Meletakan Kappaphycuss

alvarezii saat di beri

perlakuan

5 Thermometer Untuk mengukur suhu saat

pemanasan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 5: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

214 Siklus Hidup dan Reproduksi

Reproduksi secara vegetatif dilakukan dengan fragmentasi Rhodopyceae

membentuk bermacam-macam spora karpospora (spora seksual) sporta netral

monospora Tetraspora bispora dan polispora

(wwwtugaskuli4hwordpresscom)

Pada yang tingkat tinggi pergantian keturunan terdiri dari dua tipe yaitu

Bifasik inti zigot langsung mengadakan meiosis hingga

menghasilkan karposporafit haploid yang tumbuh pada

gametofitnya atau inti zigot membelah mitosis hingga

membentuk karposporangium yang intinya diploid inti

karposporangium mengadakan meiosis dan membentuk

karpospora yang haploid Karposporofit berada pada

gametofit

Trifasik inti zigot hanya membelah mitosis membentuk

karposporangium dengan karpospora yang diploid

Karposporofit terdapat pada gametofit karpospora yang

diploid tumbuh menjadi tetrasporofit yang diploid dan

hidup bebas tetrasporangium yang terbentuk intinya

membelah meiosis dan menghasilkan 4 spora yang haploid

(tertraspora) Tetraspora tumbuh menjadi gametofit

Gametofit dan tetrasporofit umumnya isomorfik

(wwwtugaskuli4hwordpresscom)

22 Karagenan

Karaginan adalah senyawa hidrokoloid yang diekstraksi dari rumput laut

merah jenis Eucheuma cottonii Karaginan dapat digunakan untuk meningkatkan

kestabilan bahan pangan baik yang berbentuk suspensi (dispersi padatan dalam

cairan) emulsi (dispersi gas dalam cairan) Selain itu dapat digunakan sebagai

bahan penstabil karena mengandung gugus sulfat yang bermuatan negatif

disepanjang rantai polimernya dan bersifat hidrofilik yang dapat mengikat air atau

gugus hidroksil lainnya (Suryaningrum 2000) Karena sifatnya yang hidrofilik

maka penambahan karaginan dalam produk emulsi akan meningkatkan viskositas

fase kontinyu sehingga emulsi menjadi stabil Karaginan dapat berfungsi dalam

industri makanan sebagai bahan pengental pengemulsi dan stabilisator suhu

Karaginan digunakan dalam industri makanan kosmetik dan tekstil (Kadi 1990)

Karaginan merupakan polisakarida yang diekstraksi dari rumput laut merah

dari jenis Chondrus Eucheuma Gigartina Hypnea Iradea dan Phyllophora

Polisakarida ini merupakan galaktan yang mengandung ester asam sulfat antara 20

-30 dan saling berikatan dengan ikatan (13) B (14) D glikosidik secara

berselang seling Karaginan juga merupakan suatu campuran yang kompleks dari

beberapa polisacharida Lambda dan Kappa karaginan secara bersama-sama dapat

diekstrak dari rumput laut jenis Chondrus crispus dan beberapa species dari

Gigartina sedangkan lota karaginan diekstrak dari Eucheuma cottinii (Aslan

1991)

221 Struktur Kimia Karageenan

(wwwfaoorg)

Karaginan merupakan senyawa hidrokoloid yang terdiri atas ester

kaliumnatrium magnesium dan kalium sulfat dengan galaktosa 36

anhidrogalaktosa kopolimer Karaginan adalah suatu bentuk polisakarida linear

dengan berat molekul di atas 100 kDa (Winarno 1996 WHO 1999)

Karaginan tersusun dari perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro

galaktosa (36-AG) Keduanya baik yang berikatan dengan sulfat atau tidak

dihubungkan dengan ikatan glikosidik 1048878 ndash13 dan 1048878-14 secara bergantian (FMC

Corp 1977)Menurut Hellebust dan Cragie (1978) karaginan terdapat dalam

dinding sel rumput laut atau matriks intraselulernya dan karaginan merupakan

bagian penyusun yang besar dari berat kering rumput laut dibandingkan dengan

komponen yang lain Jumlah dan posisi sulfat membedakan macam-macam

polisakarida Rhodophyceae seperti yang tercantum dalam Federal Register

polisakarida tersebut harus mengandung 20 sulfat berdasarkan berat kering

untuk diklasifikasikan sebagai karaginan Berat molekul karaginan tersebut cukup

tinggi yaitu berkisar 100 - 800 ribu (Winarno 1996)

Karaginan merupakan getah rumput laut yang diperoleh dari hasil ekstraksi

rumput laut merah dengan menggunakan air panas (hot water) atau larutan alkali

pada temperatur tinggi (Glicksman 1983)

Karaginan merupakan nama yang diberikan untuk keluarga polisakarida

linear yang diperoleh dari alga merah dan penting untuk pangan Doty (1987)

membedakan karaginan berdasarkan kandungan sulfatnya menjadi dua fraksi

yaitu kappa karaginan yang mengandung sulfat kurang dari 28 dan iota

karaginan jika lebih dari 30 Winarno (1996) menyatakan bahwa kappa

karaginan dihasilkan dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii iota karaginan

dihasilkan dari Eucheuma spinosum sedangkan lambda karaginan dari Chondrus

crispus selanjutmya membagi karaginan menjadi 3 fraksi berdasarkan unit

penyusunnya yaitu kappa iota dan lambda karaginan Kappa karaginan tersusun

dari (13)-D-galaktosa-4-sulfat dan 1048878(14)-36- anhidro-D-galaktosa Karaginan

juga mengandung D-galaktosa-6-sulfat ester dan 36-anhidro-D-galaktosa-2-sulfat

ester Adanya gugusan 6-sulfat dapat menurunkan daya gelasi dari karaginan

tetapi dengan pemberian alkali mampu menyebabkan terjadinya transeliminasi

gugusan 6-sulfat yang menghasilkan 36-anhidro-D-galaktosa Dengan demikian

derajat keseragaman molekul meningkat dan daya gelasinya juga bertambah

(Winarno 1996)

Menurut Imeson (2000) karagenan merupakan polisakarida berantai linear

dengan berat molekul yang tinggi Rantai polisakarida tersebut terdiri dari ikatan

berulang antara gugus galaktosa dengan 36-anhidrogalaktosa (36 AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-(13) dan β-(14)

Kappa karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa Kappa karagenan mengandung 25 ester sulfat dan 34 36-

anhidrogalaktosa Jumlah 36-anhidrogalaktosa yang terkandung dalam kappa

karagenan adalah yang terbesar diantara dua jenis karagenan lainnya Iota

karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa-2-sulfat Iota karagenan mengandung 32 ester sulfat dan 30

36-anhidrogalaktosa(Winarno 1996)

Lambda karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-2-sulfat dan β-(14) D-

galaktosa-26-disulfat Lambda karagenan mengandung 35 ester sulfat dan

hanya mengandung sedikit atau tidak mengandung 36- anhidrogalaktosa Selain

ketiga jenis tipe karagenan tersebut terdapat pula dua jenis tipe karagenan lain

yaitu mu (μ) dan nu (ν) karagenan (Imeson 2000)

222 Biosintesa Karageenan

Ekstraksi karaginan dari rumput laut Eucheuma pada prinsipnya merebus

rumput laut dalam larutan perebus Kemudian disaring dijendalkan dipress dan

dikeringkan kembali Untuk memperoleh tepung karagenan dengan kekuatan gel

yang tinggi rumput laut yang digunakan sebaiknya rumput laut yang telah diberi

perlakuan alkali panas (ATC) Ekstraksi karaginan dilakukan sebagai berikut

rumpt laut kering yang telah diberi perlakuan alkali panas diekstraksi dengan

menggunakan larutan KCl 01 dengan olume larutan 50-60 kali berat rumpt laut

kering Ekstraksi dilakukan pada suhu 90-95C selama 3-6jam Setelah proses

esktraksi selesai ruput lat disaring dengan saringan bergetar Filtrat yang

diperoleh ditampung dalam pan penjedal dan dibiarkan membentuk gel semalam

Gel karagenan kemudian diiris dengan menggunakan alat pemotong gel dengan

ketebalan 08 cm sehngga membentuk lembaran Lembaran gel kaagenan

dibungkus dengan menggunakan kain blacu kemudian dipres dalam bak

pengepres dan diberi beban dengan menggunakan batu pemerat Pengepresan

dilakukan selama semalam dengan penambahan beban secara bertahap Sehingga

diperoleh lembaran ndash embaran gel karagenan yangcukup tipis Gel karagenan

kemudian dijemur beserta kain sampai keringkemudian dilpas dari kainnya dan

dipotong-potong dan digiling sehingga menjadi tepung karagenan (Badan riset

Kelautan dan Perikanan2003)

Karagenan adalah hasil ekstraksi dari rumput laut yang tergolong

Rhodophyceae dengan menggunakan air atau alkali Karagenan tersusun dari

perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro-galaktosa (36-AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-13 dan szlig-14 secara bergantian (Anonim 1977) Karagenan dapat

dibagi dalam tiga fraksi yaitu fraksi kappa- iota- dan lambda-karagenan Fraksi

iota-karagenan banyak terdapat pada genus Eucheuma (Winarno 1996)

Proses yang dilakukan terhadap rumput laut untuk menghasilkan karagenan

dapat dibagi menjadi 9 tahapan utama yakni

1 Pembersihan bahan baku dan pensortiran

Pembersihan dan pensortiran dilakukan untuk membuang rumput laut

yang sudah berwarna kegelapan dan kurang bermutu ini dilakukan

dengan menggunakan tenaga kerja Bahan baku yang telah disortir

dikumpulkan dalam gudang penyimpan

2 Pemotongan rumput laut

Rumput laut yang telah sesuai dengan standard dimasukkan ke dalam

mesin pemotong melalui screw conveyor sehingga pada saat keluar

memiliki panjang sekitar 10 cm Hal ini dilakukan agar untuk

mempermudah dalam proses ekstraksi karagenan

3 Pencucian

Bahan baku yang telah dipotong kemudian dicuci dengan air pada suhu

300C untuk membuang garam yang melekat pada rumput laut di dalam

Tangki Pelarut Kadar garam yang terkandung dalam rumput laut

biasanya 15-25 dari berat rumput laut

4 Reaksi

Rumput laut kemudian di ekstraksi dengan larutah KOH 12 pada suhu

750C di dalam Reaktor Ekstraksi ini biasanya memakan waktu sekitar 1-

2 jam

5 Filtrasi

Setelah tercapai waktu yang dibutuhkan untuk pemasakan rumput laut

dikeluarkan dan dilajutkan ke unit filtrasi Unit filtrasi berguna untuk

memisahkan larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat

dengan K2SO4

6 PemurnianK2SO4

Residu dari proses filtrasi yakni K2SO4 dimurnikan dengan cara

disentrifusi dan dikeringkan pada rotary dryer

7 Pemisahan kappa karagenan dengan KOH protein dan karbohidrat

Filtrat berupa larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat yang

tidak bereaksi diumpankan ke unit Rotary Filter untuk memisahkan

KOH Protein karbohidrat yang tidak bereaksi dengan kappa karagenan

8 Pemurnian kappa karagenan

Endapan karagenan yang masih mengandung sedikit air dikeringkan dan

dihancurkan untuk membuat tepung kappa karagenan (Winarno 1990)

23 Manfaat karageenan

231 Industri makanan

Produk pangan yang dihasilkan meliputi cokelat bakso sosis kue biskuit

roti mi es krim saus kecap serta daging olahan tanpa tulang (nugget) Di

samping itu ia juga memasarkan bubuk karaginan untuk diolah konsumen

(wwwwargahijauorg)

Beerwinevinega Mempercepat dan memperbaiki kejernihan

Chocolate milk drink Stabilizer dan memperbaiki viskositas

Ice cream Mencegah pembentukan kristal es dan memperbaiki rasa

Sauces dressing Mengentalkan dan memperbaiki viskositas

Daging dan unggas Penstabil emulsi airminyak selama proses

preparasi

pemasakan dan penyimpanan serta mencegah denaturasi protein

Mi Meningkatkan daya tahan akibat over cooking dan dapat

mengurangi jumlah pemakaian telur tanpa penurunan kualitas

(httpiinparlinawordpresscom)

232 Industri Farmasi

Mencegah kanker

Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat selenium

dan seng dapat mereduksi estrogen Disinyalir level estrogen yang terlalu

tinggi dapat mendorong timbulnya kanker Penelitian yang dilakukan

terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang

melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi

asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang

rendah Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public

Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang

yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya

menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga

kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita

Amerika

Mencegah penyakit stroke

Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh

sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang

Mencegah terjadinya penurunan kecerdasan

Kandungan vitamin mineral asam amino dan enzym dalam rumput laut

sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan

dan peremajaan kulit Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja

sama dalam memelihara kolagen sedangkan kandungan protein dari

rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit

Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit

Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi

defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan

kecerdasan seseorang

Sebagai makanan diet

Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan

karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang

lebih lama Disamping itu serat pada rumput laut juga dapat membantu

memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi

resiko obesitas menurunkan kolesterol darah dan gula darah

Sebagai antioksidan dan meningkatkan kekbalan tubuh

Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau)

berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan

tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan tubuh yang kuat

akan dapat menguruangi gejala alergi

Mencegah gejala osteoporosis

Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan

dengan susu sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk

mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis

Mencegah penyakit gangguan pencernaan

Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung radang usus

besar susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya

Lain ndash lain

Disamping sebagai bahan makanan bergizi rumput laut telah banyak

digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan

serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual

produk tersebut Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk

pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria

Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa

senyawa natrium alginat Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan

dalam pembuatan obat antibakteri anti tumor penurunan darah tinggi

dan mengatasi gangguan kelenjar

(wwwcinduatakacauhariujanwordpresscom)

24 Standar Mutu Karageenan

Tabel 2 Standar mutu karageenan komersial FAO (Food Agriculturre

Organization) FCC (Food Chemical Codex) dan EEC (European Economic

Community) (wwwfaoorg)

Parameter Karageenan Komersil

Karageenan standar FAO

Karageenan standar FCC

Karageenan standar EEC

Kadar Air 1434plusmn 025 Maksimal 12 Maksimal 12 Maksimal 12

Kadar Abu

1860plusmn 022 15 - 40 18 - 40 15 ndash 40

Kekuatan gel

68550plusmn 1343 - - -

Titik leleh

5021plusmn 105 - - -

Titik gel 3410plusmn 186 - - -

(wwwrumputlautindonesiablogspotcom)

Indonesia belum mempunyai standar mutu karaginan Standar mutu yang

dikenal adalah EEC Stabilizer Directive dan FAOWHO Specification Tepung

karagenan mempunyai standar 99 lolos saringan 60 mesh tepung yang

terendap alcohol 07 dan kadar air 15 pada RH 50 dan 25 pada RH

70(wwwiinparlinawordpresscom)

BAB III

MATERI DAN METODE

31 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari Tanggal Senin 6 Juni 2011

Pukul 0800 ndash 1300 WIB

Tempat Laboratorium Biokimia Fakuktas perikanan dan

Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro Semarang

32 Alat dan Bahan

No Nama Alat

Bahan

Gambar Fungsi

1 Timbangan Untuk menimbang jumlah

Kappaphycuss alvarezii

yang akan digunakan

2 Gunting Untuk memeotong

Kappaphycuss alvarezii

3 Kompor

pemanas

Untuk memanaskan

Kappaphycuss alvarezii

4 Beker glass Meletakan Kappaphycuss

alvarezii saat di beri

perlakuan

5 Thermometer Untuk mengukur suhu saat

pemanasan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 6: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

industri makanan sebagai bahan pengental pengemulsi dan stabilisator suhu

Karaginan digunakan dalam industri makanan kosmetik dan tekstil (Kadi 1990)

Karaginan merupakan polisakarida yang diekstraksi dari rumput laut merah

dari jenis Chondrus Eucheuma Gigartina Hypnea Iradea dan Phyllophora

Polisakarida ini merupakan galaktan yang mengandung ester asam sulfat antara 20

-30 dan saling berikatan dengan ikatan (13) B (14) D glikosidik secara

berselang seling Karaginan juga merupakan suatu campuran yang kompleks dari

beberapa polisacharida Lambda dan Kappa karaginan secara bersama-sama dapat

diekstrak dari rumput laut jenis Chondrus crispus dan beberapa species dari

Gigartina sedangkan lota karaginan diekstrak dari Eucheuma cottinii (Aslan

1991)

221 Struktur Kimia Karageenan

(wwwfaoorg)

Karaginan merupakan senyawa hidrokoloid yang terdiri atas ester

kaliumnatrium magnesium dan kalium sulfat dengan galaktosa 36

anhidrogalaktosa kopolimer Karaginan adalah suatu bentuk polisakarida linear

dengan berat molekul di atas 100 kDa (Winarno 1996 WHO 1999)

Karaginan tersusun dari perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro

galaktosa (36-AG) Keduanya baik yang berikatan dengan sulfat atau tidak

dihubungkan dengan ikatan glikosidik 1048878 ndash13 dan 1048878-14 secara bergantian (FMC

Corp 1977)Menurut Hellebust dan Cragie (1978) karaginan terdapat dalam

dinding sel rumput laut atau matriks intraselulernya dan karaginan merupakan

bagian penyusun yang besar dari berat kering rumput laut dibandingkan dengan

komponen yang lain Jumlah dan posisi sulfat membedakan macam-macam

polisakarida Rhodophyceae seperti yang tercantum dalam Federal Register

polisakarida tersebut harus mengandung 20 sulfat berdasarkan berat kering

untuk diklasifikasikan sebagai karaginan Berat molekul karaginan tersebut cukup

tinggi yaitu berkisar 100 - 800 ribu (Winarno 1996)

Karaginan merupakan getah rumput laut yang diperoleh dari hasil ekstraksi

rumput laut merah dengan menggunakan air panas (hot water) atau larutan alkali

pada temperatur tinggi (Glicksman 1983)

Karaginan merupakan nama yang diberikan untuk keluarga polisakarida

linear yang diperoleh dari alga merah dan penting untuk pangan Doty (1987)

membedakan karaginan berdasarkan kandungan sulfatnya menjadi dua fraksi

yaitu kappa karaginan yang mengandung sulfat kurang dari 28 dan iota

karaginan jika lebih dari 30 Winarno (1996) menyatakan bahwa kappa

karaginan dihasilkan dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii iota karaginan

dihasilkan dari Eucheuma spinosum sedangkan lambda karaginan dari Chondrus

crispus selanjutmya membagi karaginan menjadi 3 fraksi berdasarkan unit

penyusunnya yaitu kappa iota dan lambda karaginan Kappa karaginan tersusun

dari (13)-D-galaktosa-4-sulfat dan 1048878(14)-36- anhidro-D-galaktosa Karaginan

juga mengandung D-galaktosa-6-sulfat ester dan 36-anhidro-D-galaktosa-2-sulfat

ester Adanya gugusan 6-sulfat dapat menurunkan daya gelasi dari karaginan

tetapi dengan pemberian alkali mampu menyebabkan terjadinya transeliminasi

gugusan 6-sulfat yang menghasilkan 36-anhidro-D-galaktosa Dengan demikian

derajat keseragaman molekul meningkat dan daya gelasinya juga bertambah

(Winarno 1996)

Menurut Imeson (2000) karagenan merupakan polisakarida berantai linear

dengan berat molekul yang tinggi Rantai polisakarida tersebut terdiri dari ikatan

berulang antara gugus galaktosa dengan 36-anhidrogalaktosa (36 AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-(13) dan β-(14)

Kappa karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa Kappa karagenan mengandung 25 ester sulfat dan 34 36-

anhidrogalaktosa Jumlah 36-anhidrogalaktosa yang terkandung dalam kappa

karagenan adalah yang terbesar diantara dua jenis karagenan lainnya Iota

karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa-2-sulfat Iota karagenan mengandung 32 ester sulfat dan 30

36-anhidrogalaktosa(Winarno 1996)

Lambda karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-2-sulfat dan β-(14) D-

galaktosa-26-disulfat Lambda karagenan mengandung 35 ester sulfat dan

hanya mengandung sedikit atau tidak mengandung 36- anhidrogalaktosa Selain

ketiga jenis tipe karagenan tersebut terdapat pula dua jenis tipe karagenan lain

yaitu mu (μ) dan nu (ν) karagenan (Imeson 2000)

222 Biosintesa Karageenan

Ekstraksi karaginan dari rumput laut Eucheuma pada prinsipnya merebus

rumput laut dalam larutan perebus Kemudian disaring dijendalkan dipress dan

dikeringkan kembali Untuk memperoleh tepung karagenan dengan kekuatan gel

yang tinggi rumput laut yang digunakan sebaiknya rumput laut yang telah diberi

perlakuan alkali panas (ATC) Ekstraksi karaginan dilakukan sebagai berikut

rumpt laut kering yang telah diberi perlakuan alkali panas diekstraksi dengan

menggunakan larutan KCl 01 dengan olume larutan 50-60 kali berat rumpt laut

kering Ekstraksi dilakukan pada suhu 90-95C selama 3-6jam Setelah proses

esktraksi selesai ruput lat disaring dengan saringan bergetar Filtrat yang

diperoleh ditampung dalam pan penjedal dan dibiarkan membentuk gel semalam

Gel karagenan kemudian diiris dengan menggunakan alat pemotong gel dengan

ketebalan 08 cm sehngga membentuk lembaran Lembaran gel kaagenan

dibungkus dengan menggunakan kain blacu kemudian dipres dalam bak

pengepres dan diberi beban dengan menggunakan batu pemerat Pengepresan

dilakukan selama semalam dengan penambahan beban secara bertahap Sehingga

diperoleh lembaran ndash embaran gel karagenan yangcukup tipis Gel karagenan

kemudian dijemur beserta kain sampai keringkemudian dilpas dari kainnya dan

dipotong-potong dan digiling sehingga menjadi tepung karagenan (Badan riset

Kelautan dan Perikanan2003)

Karagenan adalah hasil ekstraksi dari rumput laut yang tergolong

Rhodophyceae dengan menggunakan air atau alkali Karagenan tersusun dari

perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro-galaktosa (36-AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-13 dan szlig-14 secara bergantian (Anonim 1977) Karagenan dapat

dibagi dalam tiga fraksi yaitu fraksi kappa- iota- dan lambda-karagenan Fraksi

iota-karagenan banyak terdapat pada genus Eucheuma (Winarno 1996)

Proses yang dilakukan terhadap rumput laut untuk menghasilkan karagenan

dapat dibagi menjadi 9 tahapan utama yakni

1 Pembersihan bahan baku dan pensortiran

Pembersihan dan pensortiran dilakukan untuk membuang rumput laut

yang sudah berwarna kegelapan dan kurang bermutu ini dilakukan

dengan menggunakan tenaga kerja Bahan baku yang telah disortir

dikumpulkan dalam gudang penyimpan

2 Pemotongan rumput laut

Rumput laut yang telah sesuai dengan standard dimasukkan ke dalam

mesin pemotong melalui screw conveyor sehingga pada saat keluar

memiliki panjang sekitar 10 cm Hal ini dilakukan agar untuk

mempermudah dalam proses ekstraksi karagenan

3 Pencucian

Bahan baku yang telah dipotong kemudian dicuci dengan air pada suhu

300C untuk membuang garam yang melekat pada rumput laut di dalam

Tangki Pelarut Kadar garam yang terkandung dalam rumput laut

biasanya 15-25 dari berat rumput laut

4 Reaksi

Rumput laut kemudian di ekstraksi dengan larutah KOH 12 pada suhu

750C di dalam Reaktor Ekstraksi ini biasanya memakan waktu sekitar 1-

2 jam

5 Filtrasi

Setelah tercapai waktu yang dibutuhkan untuk pemasakan rumput laut

dikeluarkan dan dilajutkan ke unit filtrasi Unit filtrasi berguna untuk

memisahkan larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat

dengan K2SO4

6 PemurnianK2SO4

Residu dari proses filtrasi yakni K2SO4 dimurnikan dengan cara

disentrifusi dan dikeringkan pada rotary dryer

7 Pemisahan kappa karagenan dengan KOH protein dan karbohidrat

Filtrat berupa larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat yang

tidak bereaksi diumpankan ke unit Rotary Filter untuk memisahkan

KOH Protein karbohidrat yang tidak bereaksi dengan kappa karagenan

8 Pemurnian kappa karagenan

Endapan karagenan yang masih mengandung sedikit air dikeringkan dan

dihancurkan untuk membuat tepung kappa karagenan (Winarno 1990)

23 Manfaat karageenan

231 Industri makanan

Produk pangan yang dihasilkan meliputi cokelat bakso sosis kue biskuit

roti mi es krim saus kecap serta daging olahan tanpa tulang (nugget) Di

samping itu ia juga memasarkan bubuk karaginan untuk diolah konsumen

(wwwwargahijauorg)

Beerwinevinega Mempercepat dan memperbaiki kejernihan

Chocolate milk drink Stabilizer dan memperbaiki viskositas

Ice cream Mencegah pembentukan kristal es dan memperbaiki rasa

Sauces dressing Mengentalkan dan memperbaiki viskositas

Daging dan unggas Penstabil emulsi airminyak selama proses

preparasi

pemasakan dan penyimpanan serta mencegah denaturasi protein

Mi Meningkatkan daya tahan akibat over cooking dan dapat

mengurangi jumlah pemakaian telur tanpa penurunan kualitas

(httpiinparlinawordpresscom)

232 Industri Farmasi

Mencegah kanker

Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat selenium

dan seng dapat mereduksi estrogen Disinyalir level estrogen yang terlalu

tinggi dapat mendorong timbulnya kanker Penelitian yang dilakukan

terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang

melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi

asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang

rendah Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public

Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang

yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya

menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga

kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita

Amerika

Mencegah penyakit stroke

Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh

sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang

Mencegah terjadinya penurunan kecerdasan

Kandungan vitamin mineral asam amino dan enzym dalam rumput laut

sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan

dan peremajaan kulit Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja

sama dalam memelihara kolagen sedangkan kandungan protein dari

rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit

Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit

Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi

defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan

kecerdasan seseorang

Sebagai makanan diet

Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan

karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang

lebih lama Disamping itu serat pada rumput laut juga dapat membantu

memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi

resiko obesitas menurunkan kolesterol darah dan gula darah

Sebagai antioksidan dan meningkatkan kekbalan tubuh

Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau)

berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan

tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan tubuh yang kuat

akan dapat menguruangi gejala alergi

Mencegah gejala osteoporosis

Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan

dengan susu sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk

mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis

Mencegah penyakit gangguan pencernaan

Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung radang usus

besar susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya

Lain ndash lain

Disamping sebagai bahan makanan bergizi rumput laut telah banyak

digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan

serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual

produk tersebut Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk

pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria

Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa

senyawa natrium alginat Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan

dalam pembuatan obat antibakteri anti tumor penurunan darah tinggi

dan mengatasi gangguan kelenjar

(wwwcinduatakacauhariujanwordpresscom)

24 Standar Mutu Karageenan

Tabel 2 Standar mutu karageenan komersial FAO (Food Agriculturre

Organization) FCC (Food Chemical Codex) dan EEC (European Economic

Community) (wwwfaoorg)

Parameter Karageenan Komersil

Karageenan standar FAO

Karageenan standar FCC

Karageenan standar EEC

Kadar Air 1434plusmn 025 Maksimal 12 Maksimal 12 Maksimal 12

Kadar Abu

1860plusmn 022 15 - 40 18 - 40 15 ndash 40

Kekuatan gel

68550plusmn 1343 - - -

Titik leleh

5021plusmn 105 - - -

Titik gel 3410plusmn 186 - - -

(wwwrumputlautindonesiablogspotcom)

Indonesia belum mempunyai standar mutu karaginan Standar mutu yang

dikenal adalah EEC Stabilizer Directive dan FAOWHO Specification Tepung

karagenan mempunyai standar 99 lolos saringan 60 mesh tepung yang

terendap alcohol 07 dan kadar air 15 pada RH 50 dan 25 pada RH

70(wwwiinparlinawordpresscom)

BAB III

MATERI DAN METODE

31 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari Tanggal Senin 6 Juni 2011

Pukul 0800 ndash 1300 WIB

Tempat Laboratorium Biokimia Fakuktas perikanan dan

Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro Semarang

32 Alat dan Bahan

No Nama Alat

Bahan

Gambar Fungsi

1 Timbangan Untuk menimbang jumlah

Kappaphycuss alvarezii

yang akan digunakan

2 Gunting Untuk memeotong

Kappaphycuss alvarezii

3 Kompor

pemanas

Untuk memanaskan

Kappaphycuss alvarezii

4 Beker glass Meletakan Kappaphycuss

alvarezii saat di beri

perlakuan

5 Thermometer Untuk mengukur suhu saat

pemanasan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 7: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

dinding sel rumput laut atau matriks intraselulernya dan karaginan merupakan

bagian penyusun yang besar dari berat kering rumput laut dibandingkan dengan

komponen yang lain Jumlah dan posisi sulfat membedakan macam-macam

polisakarida Rhodophyceae seperti yang tercantum dalam Federal Register

polisakarida tersebut harus mengandung 20 sulfat berdasarkan berat kering

untuk diklasifikasikan sebagai karaginan Berat molekul karaginan tersebut cukup

tinggi yaitu berkisar 100 - 800 ribu (Winarno 1996)

Karaginan merupakan getah rumput laut yang diperoleh dari hasil ekstraksi

rumput laut merah dengan menggunakan air panas (hot water) atau larutan alkali

pada temperatur tinggi (Glicksman 1983)

Karaginan merupakan nama yang diberikan untuk keluarga polisakarida

linear yang diperoleh dari alga merah dan penting untuk pangan Doty (1987)

membedakan karaginan berdasarkan kandungan sulfatnya menjadi dua fraksi

yaitu kappa karaginan yang mengandung sulfat kurang dari 28 dan iota

karaginan jika lebih dari 30 Winarno (1996) menyatakan bahwa kappa

karaginan dihasilkan dari rumput laut jenis Eucheuma cottonii iota karaginan

dihasilkan dari Eucheuma spinosum sedangkan lambda karaginan dari Chondrus

crispus selanjutmya membagi karaginan menjadi 3 fraksi berdasarkan unit

penyusunnya yaitu kappa iota dan lambda karaginan Kappa karaginan tersusun

dari (13)-D-galaktosa-4-sulfat dan 1048878(14)-36- anhidro-D-galaktosa Karaginan

juga mengandung D-galaktosa-6-sulfat ester dan 36-anhidro-D-galaktosa-2-sulfat

ester Adanya gugusan 6-sulfat dapat menurunkan daya gelasi dari karaginan

tetapi dengan pemberian alkali mampu menyebabkan terjadinya transeliminasi

gugusan 6-sulfat yang menghasilkan 36-anhidro-D-galaktosa Dengan demikian

derajat keseragaman molekul meningkat dan daya gelasinya juga bertambah

(Winarno 1996)

Menurut Imeson (2000) karagenan merupakan polisakarida berantai linear

dengan berat molekul yang tinggi Rantai polisakarida tersebut terdiri dari ikatan

berulang antara gugus galaktosa dengan 36-anhidrogalaktosa (36 AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-(13) dan β-(14)

Kappa karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa Kappa karagenan mengandung 25 ester sulfat dan 34 36-

anhidrogalaktosa Jumlah 36-anhidrogalaktosa yang terkandung dalam kappa

karagenan adalah yang terbesar diantara dua jenis karagenan lainnya Iota

karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa-2-sulfat Iota karagenan mengandung 32 ester sulfat dan 30

36-anhidrogalaktosa(Winarno 1996)

Lambda karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-2-sulfat dan β-(14) D-

galaktosa-26-disulfat Lambda karagenan mengandung 35 ester sulfat dan

hanya mengandung sedikit atau tidak mengandung 36- anhidrogalaktosa Selain

ketiga jenis tipe karagenan tersebut terdapat pula dua jenis tipe karagenan lain

yaitu mu (μ) dan nu (ν) karagenan (Imeson 2000)

222 Biosintesa Karageenan

Ekstraksi karaginan dari rumput laut Eucheuma pada prinsipnya merebus

rumput laut dalam larutan perebus Kemudian disaring dijendalkan dipress dan

dikeringkan kembali Untuk memperoleh tepung karagenan dengan kekuatan gel

yang tinggi rumput laut yang digunakan sebaiknya rumput laut yang telah diberi

perlakuan alkali panas (ATC) Ekstraksi karaginan dilakukan sebagai berikut

rumpt laut kering yang telah diberi perlakuan alkali panas diekstraksi dengan

menggunakan larutan KCl 01 dengan olume larutan 50-60 kali berat rumpt laut

kering Ekstraksi dilakukan pada suhu 90-95C selama 3-6jam Setelah proses

esktraksi selesai ruput lat disaring dengan saringan bergetar Filtrat yang

diperoleh ditampung dalam pan penjedal dan dibiarkan membentuk gel semalam

Gel karagenan kemudian diiris dengan menggunakan alat pemotong gel dengan

ketebalan 08 cm sehngga membentuk lembaran Lembaran gel kaagenan

dibungkus dengan menggunakan kain blacu kemudian dipres dalam bak

pengepres dan diberi beban dengan menggunakan batu pemerat Pengepresan

dilakukan selama semalam dengan penambahan beban secara bertahap Sehingga

diperoleh lembaran ndash embaran gel karagenan yangcukup tipis Gel karagenan

kemudian dijemur beserta kain sampai keringkemudian dilpas dari kainnya dan

dipotong-potong dan digiling sehingga menjadi tepung karagenan (Badan riset

Kelautan dan Perikanan2003)

Karagenan adalah hasil ekstraksi dari rumput laut yang tergolong

Rhodophyceae dengan menggunakan air atau alkali Karagenan tersusun dari

perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro-galaktosa (36-AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-13 dan szlig-14 secara bergantian (Anonim 1977) Karagenan dapat

dibagi dalam tiga fraksi yaitu fraksi kappa- iota- dan lambda-karagenan Fraksi

iota-karagenan banyak terdapat pada genus Eucheuma (Winarno 1996)

Proses yang dilakukan terhadap rumput laut untuk menghasilkan karagenan

dapat dibagi menjadi 9 tahapan utama yakni

1 Pembersihan bahan baku dan pensortiran

Pembersihan dan pensortiran dilakukan untuk membuang rumput laut

yang sudah berwarna kegelapan dan kurang bermutu ini dilakukan

dengan menggunakan tenaga kerja Bahan baku yang telah disortir

dikumpulkan dalam gudang penyimpan

2 Pemotongan rumput laut

Rumput laut yang telah sesuai dengan standard dimasukkan ke dalam

mesin pemotong melalui screw conveyor sehingga pada saat keluar

memiliki panjang sekitar 10 cm Hal ini dilakukan agar untuk

mempermudah dalam proses ekstraksi karagenan

3 Pencucian

Bahan baku yang telah dipotong kemudian dicuci dengan air pada suhu

300C untuk membuang garam yang melekat pada rumput laut di dalam

Tangki Pelarut Kadar garam yang terkandung dalam rumput laut

biasanya 15-25 dari berat rumput laut

4 Reaksi

Rumput laut kemudian di ekstraksi dengan larutah KOH 12 pada suhu

750C di dalam Reaktor Ekstraksi ini biasanya memakan waktu sekitar 1-

2 jam

5 Filtrasi

Setelah tercapai waktu yang dibutuhkan untuk pemasakan rumput laut

dikeluarkan dan dilajutkan ke unit filtrasi Unit filtrasi berguna untuk

memisahkan larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat

dengan K2SO4

6 PemurnianK2SO4

Residu dari proses filtrasi yakni K2SO4 dimurnikan dengan cara

disentrifusi dan dikeringkan pada rotary dryer

7 Pemisahan kappa karagenan dengan KOH protein dan karbohidrat

Filtrat berupa larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat yang

tidak bereaksi diumpankan ke unit Rotary Filter untuk memisahkan

KOH Protein karbohidrat yang tidak bereaksi dengan kappa karagenan

8 Pemurnian kappa karagenan

Endapan karagenan yang masih mengandung sedikit air dikeringkan dan

dihancurkan untuk membuat tepung kappa karagenan (Winarno 1990)

23 Manfaat karageenan

231 Industri makanan

Produk pangan yang dihasilkan meliputi cokelat bakso sosis kue biskuit

roti mi es krim saus kecap serta daging olahan tanpa tulang (nugget) Di

samping itu ia juga memasarkan bubuk karaginan untuk diolah konsumen

(wwwwargahijauorg)

Beerwinevinega Mempercepat dan memperbaiki kejernihan

Chocolate milk drink Stabilizer dan memperbaiki viskositas

Ice cream Mencegah pembentukan kristal es dan memperbaiki rasa

Sauces dressing Mengentalkan dan memperbaiki viskositas

Daging dan unggas Penstabil emulsi airminyak selama proses

preparasi

pemasakan dan penyimpanan serta mencegah denaturasi protein

Mi Meningkatkan daya tahan akibat over cooking dan dapat

mengurangi jumlah pemakaian telur tanpa penurunan kualitas

(httpiinparlinawordpresscom)

232 Industri Farmasi

Mencegah kanker

Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat selenium

dan seng dapat mereduksi estrogen Disinyalir level estrogen yang terlalu

tinggi dapat mendorong timbulnya kanker Penelitian yang dilakukan

terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang

melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi

asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang

rendah Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public

Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang

yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya

menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga

kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita

Amerika

Mencegah penyakit stroke

Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh

sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang

Mencegah terjadinya penurunan kecerdasan

Kandungan vitamin mineral asam amino dan enzym dalam rumput laut

sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan

dan peremajaan kulit Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja

sama dalam memelihara kolagen sedangkan kandungan protein dari

rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit

Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit

Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi

defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan

kecerdasan seseorang

Sebagai makanan diet

Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan

karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang

lebih lama Disamping itu serat pada rumput laut juga dapat membantu

memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi

resiko obesitas menurunkan kolesterol darah dan gula darah

Sebagai antioksidan dan meningkatkan kekbalan tubuh

Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau)

berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan

tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan tubuh yang kuat

akan dapat menguruangi gejala alergi

Mencegah gejala osteoporosis

Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan

dengan susu sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk

mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis

Mencegah penyakit gangguan pencernaan

Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung radang usus

besar susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya

Lain ndash lain

Disamping sebagai bahan makanan bergizi rumput laut telah banyak

digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan

serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual

produk tersebut Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk

pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria

Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa

senyawa natrium alginat Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan

dalam pembuatan obat antibakteri anti tumor penurunan darah tinggi

dan mengatasi gangguan kelenjar

(wwwcinduatakacauhariujanwordpresscom)

24 Standar Mutu Karageenan

Tabel 2 Standar mutu karageenan komersial FAO (Food Agriculturre

Organization) FCC (Food Chemical Codex) dan EEC (European Economic

Community) (wwwfaoorg)

Parameter Karageenan Komersil

Karageenan standar FAO

Karageenan standar FCC

Karageenan standar EEC

Kadar Air 1434plusmn 025 Maksimal 12 Maksimal 12 Maksimal 12

Kadar Abu

1860plusmn 022 15 - 40 18 - 40 15 ndash 40

Kekuatan gel

68550plusmn 1343 - - -

Titik leleh

5021plusmn 105 - - -

Titik gel 3410plusmn 186 - - -

(wwwrumputlautindonesiablogspotcom)

Indonesia belum mempunyai standar mutu karaginan Standar mutu yang

dikenal adalah EEC Stabilizer Directive dan FAOWHO Specification Tepung

karagenan mempunyai standar 99 lolos saringan 60 mesh tepung yang

terendap alcohol 07 dan kadar air 15 pada RH 50 dan 25 pada RH

70(wwwiinparlinawordpresscom)

BAB III

MATERI DAN METODE

31 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari Tanggal Senin 6 Juni 2011

Pukul 0800 ndash 1300 WIB

Tempat Laboratorium Biokimia Fakuktas perikanan dan

Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro Semarang

32 Alat dan Bahan

No Nama Alat

Bahan

Gambar Fungsi

1 Timbangan Untuk menimbang jumlah

Kappaphycuss alvarezii

yang akan digunakan

2 Gunting Untuk memeotong

Kappaphycuss alvarezii

3 Kompor

pemanas

Untuk memanaskan

Kappaphycuss alvarezii

4 Beker glass Meletakan Kappaphycuss

alvarezii saat di beri

perlakuan

5 Thermometer Untuk mengukur suhu saat

pemanasan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 8: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

Kappa karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa Kappa karagenan mengandung 25 ester sulfat dan 34 36-

anhidrogalaktosa Jumlah 36-anhidrogalaktosa yang terkandung dalam kappa

karagenan adalah yang terbesar diantara dua jenis karagenan lainnya Iota

karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-4-sulfat dan β-(14) 36-

anhidrogalaktosa-2-sulfat Iota karagenan mengandung 32 ester sulfat dan 30

36-anhidrogalaktosa(Winarno 1996)

Lambda karagenan tersusun atas α-(13) D-galaktosa-2-sulfat dan β-(14) D-

galaktosa-26-disulfat Lambda karagenan mengandung 35 ester sulfat dan

hanya mengandung sedikit atau tidak mengandung 36- anhidrogalaktosa Selain

ketiga jenis tipe karagenan tersebut terdapat pula dua jenis tipe karagenan lain

yaitu mu (μ) dan nu (ν) karagenan (Imeson 2000)

222 Biosintesa Karageenan

Ekstraksi karaginan dari rumput laut Eucheuma pada prinsipnya merebus

rumput laut dalam larutan perebus Kemudian disaring dijendalkan dipress dan

dikeringkan kembali Untuk memperoleh tepung karagenan dengan kekuatan gel

yang tinggi rumput laut yang digunakan sebaiknya rumput laut yang telah diberi

perlakuan alkali panas (ATC) Ekstraksi karaginan dilakukan sebagai berikut

rumpt laut kering yang telah diberi perlakuan alkali panas diekstraksi dengan

menggunakan larutan KCl 01 dengan olume larutan 50-60 kali berat rumpt laut

kering Ekstraksi dilakukan pada suhu 90-95C selama 3-6jam Setelah proses

esktraksi selesai ruput lat disaring dengan saringan bergetar Filtrat yang

diperoleh ditampung dalam pan penjedal dan dibiarkan membentuk gel semalam

Gel karagenan kemudian diiris dengan menggunakan alat pemotong gel dengan

ketebalan 08 cm sehngga membentuk lembaran Lembaran gel kaagenan

dibungkus dengan menggunakan kain blacu kemudian dipres dalam bak

pengepres dan diberi beban dengan menggunakan batu pemerat Pengepresan

dilakukan selama semalam dengan penambahan beban secara bertahap Sehingga

diperoleh lembaran ndash embaran gel karagenan yangcukup tipis Gel karagenan

kemudian dijemur beserta kain sampai keringkemudian dilpas dari kainnya dan

dipotong-potong dan digiling sehingga menjadi tepung karagenan (Badan riset

Kelautan dan Perikanan2003)

Karagenan adalah hasil ekstraksi dari rumput laut yang tergolong

Rhodophyceae dengan menggunakan air atau alkali Karagenan tersusun dari

perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro-galaktosa (36-AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-13 dan szlig-14 secara bergantian (Anonim 1977) Karagenan dapat

dibagi dalam tiga fraksi yaitu fraksi kappa- iota- dan lambda-karagenan Fraksi

iota-karagenan banyak terdapat pada genus Eucheuma (Winarno 1996)

Proses yang dilakukan terhadap rumput laut untuk menghasilkan karagenan

dapat dibagi menjadi 9 tahapan utama yakni

1 Pembersihan bahan baku dan pensortiran

Pembersihan dan pensortiran dilakukan untuk membuang rumput laut

yang sudah berwarna kegelapan dan kurang bermutu ini dilakukan

dengan menggunakan tenaga kerja Bahan baku yang telah disortir

dikumpulkan dalam gudang penyimpan

2 Pemotongan rumput laut

Rumput laut yang telah sesuai dengan standard dimasukkan ke dalam

mesin pemotong melalui screw conveyor sehingga pada saat keluar

memiliki panjang sekitar 10 cm Hal ini dilakukan agar untuk

mempermudah dalam proses ekstraksi karagenan

3 Pencucian

Bahan baku yang telah dipotong kemudian dicuci dengan air pada suhu

300C untuk membuang garam yang melekat pada rumput laut di dalam

Tangki Pelarut Kadar garam yang terkandung dalam rumput laut

biasanya 15-25 dari berat rumput laut

4 Reaksi

Rumput laut kemudian di ekstraksi dengan larutah KOH 12 pada suhu

750C di dalam Reaktor Ekstraksi ini biasanya memakan waktu sekitar 1-

2 jam

5 Filtrasi

Setelah tercapai waktu yang dibutuhkan untuk pemasakan rumput laut

dikeluarkan dan dilajutkan ke unit filtrasi Unit filtrasi berguna untuk

memisahkan larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat

dengan K2SO4

6 PemurnianK2SO4

Residu dari proses filtrasi yakni K2SO4 dimurnikan dengan cara

disentrifusi dan dikeringkan pada rotary dryer

7 Pemisahan kappa karagenan dengan KOH protein dan karbohidrat

Filtrat berupa larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat yang

tidak bereaksi diumpankan ke unit Rotary Filter untuk memisahkan

KOH Protein karbohidrat yang tidak bereaksi dengan kappa karagenan

8 Pemurnian kappa karagenan

Endapan karagenan yang masih mengandung sedikit air dikeringkan dan

dihancurkan untuk membuat tepung kappa karagenan (Winarno 1990)

23 Manfaat karageenan

231 Industri makanan

Produk pangan yang dihasilkan meliputi cokelat bakso sosis kue biskuit

roti mi es krim saus kecap serta daging olahan tanpa tulang (nugget) Di

samping itu ia juga memasarkan bubuk karaginan untuk diolah konsumen

(wwwwargahijauorg)

Beerwinevinega Mempercepat dan memperbaiki kejernihan

Chocolate milk drink Stabilizer dan memperbaiki viskositas

Ice cream Mencegah pembentukan kristal es dan memperbaiki rasa

Sauces dressing Mengentalkan dan memperbaiki viskositas

Daging dan unggas Penstabil emulsi airminyak selama proses

preparasi

pemasakan dan penyimpanan serta mencegah denaturasi protein

Mi Meningkatkan daya tahan akibat over cooking dan dapat

mengurangi jumlah pemakaian telur tanpa penurunan kualitas

(httpiinparlinawordpresscom)

232 Industri Farmasi

Mencegah kanker

Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat selenium

dan seng dapat mereduksi estrogen Disinyalir level estrogen yang terlalu

tinggi dapat mendorong timbulnya kanker Penelitian yang dilakukan

terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang

melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi

asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang

rendah Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public

Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang

yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya

menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga

kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita

Amerika

Mencegah penyakit stroke

Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh

sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang

Mencegah terjadinya penurunan kecerdasan

Kandungan vitamin mineral asam amino dan enzym dalam rumput laut

sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan

dan peremajaan kulit Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja

sama dalam memelihara kolagen sedangkan kandungan protein dari

rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit

Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit

Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi

defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan

kecerdasan seseorang

Sebagai makanan diet

Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan

karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang

lebih lama Disamping itu serat pada rumput laut juga dapat membantu

memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi

resiko obesitas menurunkan kolesterol darah dan gula darah

Sebagai antioksidan dan meningkatkan kekbalan tubuh

Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau)

berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan

tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan tubuh yang kuat

akan dapat menguruangi gejala alergi

Mencegah gejala osteoporosis

Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan

dengan susu sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk

mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis

Mencegah penyakit gangguan pencernaan

Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung radang usus

besar susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya

Lain ndash lain

Disamping sebagai bahan makanan bergizi rumput laut telah banyak

digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan

serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual

produk tersebut Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk

pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria

Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa

senyawa natrium alginat Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan

dalam pembuatan obat antibakteri anti tumor penurunan darah tinggi

dan mengatasi gangguan kelenjar

(wwwcinduatakacauhariujanwordpresscom)

24 Standar Mutu Karageenan

Tabel 2 Standar mutu karageenan komersial FAO (Food Agriculturre

Organization) FCC (Food Chemical Codex) dan EEC (European Economic

Community) (wwwfaoorg)

Parameter Karageenan Komersil

Karageenan standar FAO

Karageenan standar FCC

Karageenan standar EEC

Kadar Air 1434plusmn 025 Maksimal 12 Maksimal 12 Maksimal 12

Kadar Abu

1860plusmn 022 15 - 40 18 - 40 15 ndash 40

Kekuatan gel

68550plusmn 1343 - - -

Titik leleh

5021plusmn 105 - - -

Titik gel 3410plusmn 186 - - -

(wwwrumputlautindonesiablogspotcom)

Indonesia belum mempunyai standar mutu karaginan Standar mutu yang

dikenal adalah EEC Stabilizer Directive dan FAOWHO Specification Tepung

karagenan mempunyai standar 99 lolos saringan 60 mesh tepung yang

terendap alcohol 07 dan kadar air 15 pada RH 50 dan 25 pada RH

70(wwwiinparlinawordpresscom)

BAB III

MATERI DAN METODE

31 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari Tanggal Senin 6 Juni 2011

Pukul 0800 ndash 1300 WIB

Tempat Laboratorium Biokimia Fakuktas perikanan dan

Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro Semarang

32 Alat dan Bahan

No Nama Alat

Bahan

Gambar Fungsi

1 Timbangan Untuk menimbang jumlah

Kappaphycuss alvarezii

yang akan digunakan

2 Gunting Untuk memeotong

Kappaphycuss alvarezii

3 Kompor

pemanas

Untuk memanaskan

Kappaphycuss alvarezii

4 Beker glass Meletakan Kappaphycuss

alvarezii saat di beri

perlakuan

5 Thermometer Untuk mengukur suhu saat

pemanasan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 9: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

dipotong-potong dan digiling sehingga menjadi tepung karagenan (Badan riset

Kelautan dan Perikanan2003)

Karagenan adalah hasil ekstraksi dari rumput laut yang tergolong

Rhodophyceae dengan menggunakan air atau alkali Karagenan tersusun dari

perulangan unit-unit galaktosa dan 36-anhidro-galaktosa (36-AG) keduanya

baik yang berikatan dengan sulfat maupun tidak dihubungkan dengan ikatan

glikosidik α-13 dan szlig-14 secara bergantian (Anonim 1977) Karagenan dapat

dibagi dalam tiga fraksi yaitu fraksi kappa- iota- dan lambda-karagenan Fraksi

iota-karagenan banyak terdapat pada genus Eucheuma (Winarno 1996)

Proses yang dilakukan terhadap rumput laut untuk menghasilkan karagenan

dapat dibagi menjadi 9 tahapan utama yakni

1 Pembersihan bahan baku dan pensortiran

Pembersihan dan pensortiran dilakukan untuk membuang rumput laut

yang sudah berwarna kegelapan dan kurang bermutu ini dilakukan

dengan menggunakan tenaga kerja Bahan baku yang telah disortir

dikumpulkan dalam gudang penyimpan

2 Pemotongan rumput laut

Rumput laut yang telah sesuai dengan standard dimasukkan ke dalam

mesin pemotong melalui screw conveyor sehingga pada saat keluar

memiliki panjang sekitar 10 cm Hal ini dilakukan agar untuk

mempermudah dalam proses ekstraksi karagenan

3 Pencucian

Bahan baku yang telah dipotong kemudian dicuci dengan air pada suhu

300C untuk membuang garam yang melekat pada rumput laut di dalam

Tangki Pelarut Kadar garam yang terkandung dalam rumput laut

biasanya 15-25 dari berat rumput laut

4 Reaksi

Rumput laut kemudian di ekstraksi dengan larutah KOH 12 pada suhu

750C di dalam Reaktor Ekstraksi ini biasanya memakan waktu sekitar 1-

2 jam

5 Filtrasi

Setelah tercapai waktu yang dibutuhkan untuk pemasakan rumput laut

dikeluarkan dan dilajutkan ke unit filtrasi Unit filtrasi berguna untuk

memisahkan larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat

dengan K2SO4

6 PemurnianK2SO4

Residu dari proses filtrasi yakni K2SO4 dimurnikan dengan cara

disentrifusi dan dikeringkan pada rotary dryer

7 Pemisahan kappa karagenan dengan KOH protein dan karbohidrat

Filtrat berupa larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat yang

tidak bereaksi diumpankan ke unit Rotary Filter untuk memisahkan

KOH Protein karbohidrat yang tidak bereaksi dengan kappa karagenan

8 Pemurnian kappa karagenan

Endapan karagenan yang masih mengandung sedikit air dikeringkan dan

dihancurkan untuk membuat tepung kappa karagenan (Winarno 1990)

23 Manfaat karageenan

231 Industri makanan

Produk pangan yang dihasilkan meliputi cokelat bakso sosis kue biskuit

roti mi es krim saus kecap serta daging olahan tanpa tulang (nugget) Di

samping itu ia juga memasarkan bubuk karaginan untuk diolah konsumen

(wwwwargahijauorg)

Beerwinevinega Mempercepat dan memperbaiki kejernihan

Chocolate milk drink Stabilizer dan memperbaiki viskositas

Ice cream Mencegah pembentukan kristal es dan memperbaiki rasa

Sauces dressing Mengentalkan dan memperbaiki viskositas

Daging dan unggas Penstabil emulsi airminyak selama proses

preparasi

pemasakan dan penyimpanan serta mencegah denaturasi protein

Mi Meningkatkan daya tahan akibat over cooking dan dapat

mengurangi jumlah pemakaian telur tanpa penurunan kualitas

(httpiinparlinawordpresscom)

232 Industri Farmasi

Mencegah kanker

Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat selenium

dan seng dapat mereduksi estrogen Disinyalir level estrogen yang terlalu

tinggi dapat mendorong timbulnya kanker Penelitian yang dilakukan

terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang

melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi

asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang

rendah Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public

Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang

yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya

menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga

kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita

Amerika

Mencegah penyakit stroke

Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh

sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang

Mencegah terjadinya penurunan kecerdasan

Kandungan vitamin mineral asam amino dan enzym dalam rumput laut

sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan

dan peremajaan kulit Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja

sama dalam memelihara kolagen sedangkan kandungan protein dari

rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit

Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit

Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi

defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan

kecerdasan seseorang

Sebagai makanan diet

Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan

karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang

lebih lama Disamping itu serat pada rumput laut juga dapat membantu

memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi

resiko obesitas menurunkan kolesterol darah dan gula darah

Sebagai antioksidan dan meningkatkan kekbalan tubuh

Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau)

berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan

tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan tubuh yang kuat

akan dapat menguruangi gejala alergi

Mencegah gejala osteoporosis

Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan

dengan susu sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk

mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis

Mencegah penyakit gangguan pencernaan

Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung radang usus

besar susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya

Lain ndash lain

Disamping sebagai bahan makanan bergizi rumput laut telah banyak

digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan

serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual

produk tersebut Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk

pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria

Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa

senyawa natrium alginat Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan

dalam pembuatan obat antibakteri anti tumor penurunan darah tinggi

dan mengatasi gangguan kelenjar

(wwwcinduatakacauhariujanwordpresscom)

24 Standar Mutu Karageenan

Tabel 2 Standar mutu karageenan komersial FAO (Food Agriculturre

Organization) FCC (Food Chemical Codex) dan EEC (European Economic

Community) (wwwfaoorg)

Parameter Karageenan Komersil

Karageenan standar FAO

Karageenan standar FCC

Karageenan standar EEC

Kadar Air 1434plusmn 025 Maksimal 12 Maksimal 12 Maksimal 12

Kadar Abu

1860plusmn 022 15 - 40 18 - 40 15 ndash 40

Kekuatan gel

68550plusmn 1343 - - -

Titik leleh

5021plusmn 105 - - -

Titik gel 3410plusmn 186 - - -

(wwwrumputlautindonesiablogspotcom)

Indonesia belum mempunyai standar mutu karaginan Standar mutu yang

dikenal adalah EEC Stabilizer Directive dan FAOWHO Specification Tepung

karagenan mempunyai standar 99 lolos saringan 60 mesh tepung yang

terendap alcohol 07 dan kadar air 15 pada RH 50 dan 25 pada RH

70(wwwiinparlinawordpresscom)

BAB III

MATERI DAN METODE

31 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari Tanggal Senin 6 Juni 2011

Pukul 0800 ndash 1300 WIB

Tempat Laboratorium Biokimia Fakuktas perikanan dan

Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro Semarang

32 Alat dan Bahan

No Nama Alat

Bahan

Gambar Fungsi

1 Timbangan Untuk menimbang jumlah

Kappaphycuss alvarezii

yang akan digunakan

2 Gunting Untuk memeotong

Kappaphycuss alvarezii

3 Kompor

pemanas

Untuk memanaskan

Kappaphycuss alvarezii

4 Beker glass Meletakan Kappaphycuss

alvarezii saat di beri

perlakuan

5 Thermometer Untuk mengukur suhu saat

pemanasan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 10: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

Setelah tercapai waktu yang dibutuhkan untuk pemasakan rumput laut

dikeluarkan dan dilajutkan ke unit filtrasi Unit filtrasi berguna untuk

memisahkan larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat

dengan K2SO4

6 PemurnianK2SO4

Residu dari proses filtrasi yakni K2SO4 dimurnikan dengan cara

disentrifusi dan dikeringkan pada rotary dryer

7 Pemisahan kappa karagenan dengan KOH protein dan karbohidrat

Filtrat berupa larutan KOH protein air karagenan dan karbohidrat yang

tidak bereaksi diumpankan ke unit Rotary Filter untuk memisahkan

KOH Protein karbohidrat yang tidak bereaksi dengan kappa karagenan

8 Pemurnian kappa karagenan

Endapan karagenan yang masih mengandung sedikit air dikeringkan dan

dihancurkan untuk membuat tepung kappa karagenan (Winarno 1990)

23 Manfaat karageenan

231 Industri makanan

Produk pangan yang dihasilkan meliputi cokelat bakso sosis kue biskuit

roti mi es krim saus kecap serta daging olahan tanpa tulang (nugget) Di

samping itu ia juga memasarkan bubuk karaginan untuk diolah konsumen

(wwwwargahijauorg)

Beerwinevinega Mempercepat dan memperbaiki kejernihan

Chocolate milk drink Stabilizer dan memperbaiki viskositas

Ice cream Mencegah pembentukan kristal es dan memperbaiki rasa

Sauces dressing Mengentalkan dan memperbaiki viskositas

Daging dan unggas Penstabil emulsi airminyak selama proses

preparasi

pemasakan dan penyimpanan serta mencegah denaturasi protein

Mi Meningkatkan daya tahan akibat over cooking dan dapat

mengurangi jumlah pemakaian telur tanpa penurunan kualitas

(httpiinparlinawordpresscom)

232 Industri Farmasi

Mencegah kanker

Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat selenium

dan seng dapat mereduksi estrogen Disinyalir level estrogen yang terlalu

tinggi dapat mendorong timbulnya kanker Penelitian yang dilakukan

terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang

melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi

asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang

rendah Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public

Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang

yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya

menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga

kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita

Amerika

Mencegah penyakit stroke

Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh

sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang

Mencegah terjadinya penurunan kecerdasan

Kandungan vitamin mineral asam amino dan enzym dalam rumput laut

sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan

dan peremajaan kulit Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja

sama dalam memelihara kolagen sedangkan kandungan protein dari

rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit

Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit

Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi

defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan

kecerdasan seseorang

Sebagai makanan diet

Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan

karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang

lebih lama Disamping itu serat pada rumput laut juga dapat membantu

memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi

resiko obesitas menurunkan kolesterol darah dan gula darah

Sebagai antioksidan dan meningkatkan kekbalan tubuh

Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau)

berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan

tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan tubuh yang kuat

akan dapat menguruangi gejala alergi

Mencegah gejala osteoporosis

Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan

dengan susu sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk

mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis

Mencegah penyakit gangguan pencernaan

Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung radang usus

besar susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya

Lain ndash lain

Disamping sebagai bahan makanan bergizi rumput laut telah banyak

digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan

serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual

produk tersebut Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk

pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria

Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa

senyawa natrium alginat Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan

dalam pembuatan obat antibakteri anti tumor penurunan darah tinggi

dan mengatasi gangguan kelenjar

(wwwcinduatakacauhariujanwordpresscom)

24 Standar Mutu Karageenan

Tabel 2 Standar mutu karageenan komersial FAO (Food Agriculturre

Organization) FCC (Food Chemical Codex) dan EEC (European Economic

Community) (wwwfaoorg)

Parameter Karageenan Komersil

Karageenan standar FAO

Karageenan standar FCC

Karageenan standar EEC

Kadar Air 1434plusmn 025 Maksimal 12 Maksimal 12 Maksimal 12

Kadar Abu

1860plusmn 022 15 - 40 18 - 40 15 ndash 40

Kekuatan gel

68550plusmn 1343 - - -

Titik leleh

5021plusmn 105 - - -

Titik gel 3410plusmn 186 - - -

(wwwrumputlautindonesiablogspotcom)

Indonesia belum mempunyai standar mutu karaginan Standar mutu yang

dikenal adalah EEC Stabilizer Directive dan FAOWHO Specification Tepung

karagenan mempunyai standar 99 lolos saringan 60 mesh tepung yang

terendap alcohol 07 dan kadar air 15 pada RH 50 dan 25 pada RH

70(wwwiinparlinawordpresscom)

BAB III

MATERI DAN METODE

31 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari Tanggal Senin 6 Juni 2011

Pukul 0800 ndash 1300 WIB

Tempat Laboratorium Biokimia Fakuktas perikanan dan

Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro Semarang

32 Alat dan Bahan

No Nama Alat

Bahan

Gambar Fungsi

1 Timbangan Untuk menimbang jumlah

Kappaphycuss alvarezii

yang akan digunakan

2 Gunting Untuk memeotong

Kappaphycuss alvarezii

3 Kompor

pemanas

Untuk memanaskan

Kappaphycuss alvarezii

4 Beker glass Meletakan Kappaphycuss

alvarezii saat di beri

perlakuan

5 Thermometer Untuk mengukur suhu saat

pemanasan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 11: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

232 Industri Farmasi

Mencegah kanker

Mengkonsumsi rumput laut yang kaya akan kandungan serat selenium

dan seng dapat mereduksi estrogen Disinyalir level estrogen yang terlalu

tinggi dapat mendorong timbulnya kanker Penelitian yang dilakukan

terhadap penderita kanker di Amerika menunjukkan bahwa wanita yang

melakukan diet ketat dengan mengkonsumsi serat tinggi dan mengurangi

asupan lemak dari daging dan susu mempunyai level estrogen yang

rendah Hal ini didukung oleh hasil penelitian Harvard School of Public

Health Amerika telah membuktikan bahwa pola konsumsi wanita Jepang

yang selalu menambahkan rumput laut dalam menu makannya

menyebabkan wanita premenopause di Jepang mempunyai peluang tiga

kali lebih kecil terkena kanker payudara dibandingkan dengan wanita

Amerika

Mencegah penyakit stroke

Mengkonsumsi rumput laut dapat menyerap kelebihan garam pada tubuh

sehingga dapat mengurangi tekanan darah tinggi pada seseorang

Mencegah terjadinya penurunan kecerdasan

Kandungan vitamin mineral asam amino dan enzym dalam rumput laut

sangat potensial sebagai anti oksidan yang berperan dalam penyembuhan

dan peremajaan kulit Vitamin A (beta carotene) dan vitamin C bekerja

sama dalam memelihara kolagen sedangkan kandungan protein dari

rumput laut penting untuk membentuk jaringan baru pada kulit

Mencegah terjadinya penuaan dini dan menjaga kesehatan kulit

Kandungan iodium pada rumput laut yang sangat tinggi dapat mengatasi

defisiensi iodium pada tubuh yang berdampak pada penurunan

kecerdasan seseorang

Sebagai makanan diet

Serat pada rumput laut bersifat mengenyangkan dan kandungan

karbohidratnya sukar dicerna sehingga akan menyebabkan rasa kenyang

lebih lama Disamping itu serat pada rumput laut juga dapat membantu

memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi

resiko obesitas menurunkan kolesterol darah dan gula darah

Sebagai antioksidan dan meningkatkan kekbalan tubuh

Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau)

berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan

tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan tubuh yang kuat

akan dapat menguruangi gejala alergi

Mencegah gejala osteoporosis

Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan

dengan susu sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk

mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis

Mencegah penyakit gangguan pencernaan

Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung radang usus

besar susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya

Lain ndash lain

Disamping sebagai bahan makanan bergizi rumput laut telah banyak

digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan

serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual

produk tersebut Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk

pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria

Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa

senyawa natrium alginat Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan

dalam pembuatan obat antibakteri anti tumor penurunan darah tinggi

dan mengatasi gangguan kelenjar

(wwwcinduatakacauhariujanwordpresscom)

24 Standar Mutu Karageenan

Tabel 2 Standar mutu karageenan komersial FAO (Food Agriculturre

Organization) FCC (Food Chemical Codex) dan EEC (European Economic

Community) (wwwfaoorg)

Parameter Karageenan Komersil

Karageenan standar FAO

Karageenan standar FCC

Karageenan standar EEC

Kadar Air 1434plusmn 025 Maksimal 12 Maksimal 12 Maksimal 12

Kadar Abu

1860plusmn 022 15 - 40 18 - 40 15 ndash 40

Kekuatan gel

68550plusmn 1343 - - -

Titik leleh

5021plusmn 105 - - -

Titik gel 3410plusmn 186 - - -

(wwwrumputlautindonesiablogspotcom)

Indonesia belum mempunyai standar mutu karaginan Standar mutu yang

dikenal adalah EEC Stabilizer Directive dan FAOWHO Specification Tepung

karagenan mempunyai standar 99 lolos saringan 60 mesh tepung yang

terendap alcohol 07 dan kadar air 15 pada RH 50 dan 25 pada RH

70(wwwiinparlinawordpresscom)

BAB III

MATERI DAN METODE

31 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari Tanggal Senin 6 Juni 2011

Pukul 0800 ndash 1300 WIB

Tempat Laboratorium Biokimia Fakuktas perikanan dan

Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro Semarang

32 Alat dan Bahan

No Nama Alat

Bahan

Gambar Fungsi

1 Timbangan Untuk menimbang jumlah

Kappaphycuss alvarezii

yang akan digunakan

2 Gunting Untuk memeotong

Kappaphycuss alvarezii

3 Kompor

pemanas

Untuk memanaskan

Kappaphycuss alvarezii

4 Beker glass Meletakan Kappaphycuss

alvarezii saat di beri

perlakuan

5 Thermometer Untuk mengukur suhu saat

pemanasan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 12: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

memperlancar proses metabolisme lemak sehingga akan mengurangi

resiko obesitas menurunkan kolesterol darah dan gula darah

Sebagai antioksidan dan meningkatkan kekbalan tubuh

Kandungan klorofil dan vitamin C pada rumput laut (ganggang hijau)

berfungsi sebagai anti oksidan sehingga dapat membantu membersihkan

tubuh dari reaksi radikal bebas yang sangat berbahaya sehingga dapat

meningkatkan sistem kekebalan tubuh Sistem kekebalan tubuh yang kuat

akan dapat menguruangi gejala alergi

Mencegah gejala osteoporosis

Rumput laut mengandung kalsium sepuluh kali lebih tinggi dibandingkan

dengan susu sehingga rumput laut sangat tepat dikonsumsi untuk

mengurangi dan mencegah gejala osteoporosis

Mencegah penyakit gangguan pencernaan

Rumput laut juga membantu pengobatan tukak lambung radang usus

besar susah buang air besar dan gangguan pencernaan lainnya

Lain ndash lain

Disamping sebagai bahan makanan bergizi rumput laut telah banyak

digunakan sebagai bahan pembuatan obat-obatan dan suplemen makanan

serta difortifikasi ke produk pangan untuk meningkatkan nilai jual

produk tersebut Jenis rumput laut yang banyak digunakan untuk

pembuatan obat adalah alga coklat khususnya sargasum dan turbinaria

Pengolahan rumput laut jenis tersebut menghasilkan ekstrak berupa

senyawa natrium alginat Senyawa alginat inilah yang dimanfaatkan

dalam pembuatan obat antibakteri anti tumor penurunan darah tinggi

dan mengatasi gangguan kelenjar

(wwwcinduatakacauhariujanwordpresscom)

24 Standar Mutu Karageenan

Tabel 2 Standar mutu karageenan komersial FAO (Food Agriculturre

Organization) FCC (Food Chemical Codex) dan EEC (European Economic

Community) (wwwfaoorg)

Parameter Karageenan Komersil

Karageenan standar FAO

Karageenan standar FCC

Karageenan standar EEC

Kadar Air 1434plusmn 025 Maksimal 12 Maksimal 12 Maksimal 12

Kadar Abu

1860plusmn 022 15 - 40 18 - 40 15 ndash 40

Kekuatan gel

68550plusmn 1343 - - -

Titik leleh

5021plusmn 105 - - -

Titik gel 3410plusmn 186 - - -

(wwwrumputlautindonesiablogspotcom)

Indonesia belum mempunyai standar mutu karaginan Standar mutu yang

dikenal adalah EEC Stabilizer Directive dan FAOWHO Specification Tepung

karagenan mempunyai standar 99 lolos saringan 60 mesh tepung yang

terendap alcohol 07 dan kadar air 15 pada RH 50 dan 25 pada RH

70(wwwiinparlinawordpresscom)

BAB III

MATERI DAN METODE

31 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari Tanggal Senin 6 Juni 2011

Pukul 0800 ndash 1300 WIB

Tempat Laboratorium Biokimia Fakuktas perikanan dan

Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro Semarang

32 Alat dan Bahan

No Nama Alat

Bahan

Gambar Fungsi

1 Timbangan Untuk menimbang jumlah

Kappaphycuss alvarezii

yang akan digunakan

2 Gunting Untuk memeotong

Kappaphycuss alvarezii

3 Kompor

pemanas

Untuk memanaskan

Kappaphycuss alvarezii

4 Beker glass Meletakan Kappaphycuss

alvarezii saat di beri

perlakuan

5 Thermometer Untuk mengukur suhu saat

pemanasan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 13: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

Parameter Karageenan Komersil

Karageenan standar FAO

Karageenan standar FCC

Karageenan standar EEC

Kadar Air 1434plusmn 025 Maksimal 12 Maksimal 12 Maksimal 12

Kadar Abu

1860plusmn 022 15 - 40 18 - 40 15 ndash 40

Kekuatan gel

68550plusmn 1343 - - -

Titik leleh

5021plusmn 105 - - -

Titik gel 3410plusmn 186 - - -

(wwwrumputlautindonesiablogspotcom)

Indonesia belum mempunyai standar mutu karaginan Standar mutu yang

dikenal adalah EEC Stabilizer Directive dan FAOWHO Specification Tepung

karagenan mempunyai standar 99 lolos saringan 60 mesh tepung yang

terendap alcohol 07 dan kadar air 15 pada RH 50 dan 25 pada RH

70(wwwiinparlinawordpresscom)

BAB III

MATERI DAN METODE

31 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari Tanggal Senin 6 Juni 2011

Pukul 0800 ndash 1300 WIB

Tempat Laboratorium Biokimia Fakuktas perikanan dan

Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro Semarang

32 Alat dan Bahan

No Nama Alat

Bahan

Gambar Fungsi

1 Timbangan Untuk menimbang jumlah

Kappaphycuss alvarezii

yang akan digunakan

2 Gunting Untuk memeotong

Kappaphycuss alvarezii

3 Kompor

pemanas

Untuk memanaskan

Kappaphycuss alvarezii

4 Beker glass Meletakan Kappaphycuss

alvarezii saat di beri

perlakuan

5 Thermometer Untuk mengukur suhu saat

pemanasan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 14: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

BAB III

MATERI DAN METODE

31 Waktu dan Tempat Praktikum

Hari Tanggal Senin 6 Juni 2011

Pukul 0800 ndash 1300 WIB

Tempat Laboratorium Biokimia Fakuktas perikanan dan

Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan

Universitas Diponegoro Semarang

32 Alat dan Bahan

No Nama Alat

Bahan

Gambar Fungsi

1 Timbangan Untuk menimbang jumlah

Kappaphycuss alvarezii

yang akan digunakan

2 Gunting Untuk memeotong

Kappaphycuss alvarezii

3 Kompor

pemanas

Untuk memanaskan

Kappaphycuss alvarezii

4 Beker glass Meletakan Kappaphycuss

alvarezii saat di beri

perlakuan

5 Thermometer Untuk mengukur suhu saat

pemanasan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 15: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

6 Kappaphycus

alvarezii

Sebagai sample yang akan

di ekstraksi

7 KOH Untuk menetralkan PH

8 NaOCl

(Kaporit)

Untuk memutihkan sample

9 Aquades Untuk mencuci

Kappaphycuss alvarezii

32 Prosedur Kerja

Ditimbang 20 gram

Dicuci dengan Akuades

Dipotong berukuran 2 ndash 3 cm

Dicuci dengan KOH 6

Dipanaskan pada suhu 50 oC selama 15

menit

Kappaphycus alvarezzi

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Gelas Beker

20 gr Kappaphycus alvarezzi

Beker gelas

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 16: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

Disaring

Dicuci dengan aquades sampai pH lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm

hingga tidak berbau

Dicuci dengan aquades

Dikeringkan di bawah sinar matahari

Ditimbang

BAB IV

Kappaphycus alvarezzi setelah pengeringan

Karagenan

Kappaphycus alvarezzi Gelas beker

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 17: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

HASIL DAN PEMBAHASAN

41 Hasil

Kappaphycus alvarezzi direndam dalam KOH 6 dan dipanaskan

pada suhu 50⁰ C selama 15 menit air menjadi berwarna kuning

kecokelatan dan berlendir

Direndam dicuci dengan air tawar lendir menjadi sedikit dan

pH menjadi lt 9

Direndam dengan kaporit 1000 ppm warna Kappaphycuss

alvarezii menjadi putih

Karagenan di jemur di bawah sinar matahari selama kurang lebih 2

hari dari pelaksanaan praktikum Setelah kering hasil yang diperoleh

ditimbang Hasil penimbangan adalah 232 gram

Kadar Karagenan = Berat akhir(gr) x 100

Berat awal(gr)

= 232 x 100

20

= 116

Data Perbandiangan Kadar Karagenan masing-masing kelompok

Kelompok Berat Awal Berat Akhir Kadar Karagenan

1A 20 gr 510 gr 255

1B 20 gr 430 gr 215

1C 20 gr 665 gr 3325

2A 20 gr 180 9

2B 20 gr 232 116

2C 20 gr 250 125

42 Pembahasan

Dalam percobaan ini rumput laut (Kappaphycuss alvarezii) 20 gr

dicuci dalam akuades Hal ini ditujukan untuk membersihkan rumput laut

dari kotoran selain itu juga agar kandungan garam (NaCl) yang terkandung

dalam rumput laut dapat berkurang

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 18: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

Setelah direndam dalam aquades rumput laut dipotong kecil-kecil

kira-kira 2-3 cm Pemotongan pada rumput laut bertujuan untuk

memperkecil ukuran rumput laut agar mempermudah pada proses-proses

selanjutnya misalnya pada proses pengeringan

Setelah itu dilakukan perendaman dengan KOH 6

Kappaphycuss alvarezii direndam dalam KOH bertujuan agar

menghasilakan gel yang elastis jika digunakan natrium klorida maka

kekuatan gel yang dihasilkan akan rendah Sedangkan jika menggunakan

garam kalium akan menghasilkan gel yang keras

Kemudian Kappaphycuss alvarezii dipanaskan pada suhu 50oC

selama 15 menit ketika proses ini berlangsung perlu dilakukan pengadukan

yang konstant agar campuran menjadi homogen Setelah pemanasan

didapatkan hasil rumput laut menjadi kuning kecoklatan dan berlendir

Setelah itu dilakukan perendaman Kappaphycuss alvarezii dengan

air tawar Hal ini dilakukan dengan tujuan untuk menjadikan rumput laut

tersebut bersifat netral tidak mengandung asam

Kemudian perendaman dengan kaporit 1000 ppm selama 10 menit

yang bertujuan untuk membersihkan rumput laut dari kuman-kuman yang

masih menempel Hasil yang di dapatkan warna Kappaphycuss alvarezii

menjadi putih

Setelah direndam dengan kaporit 1000 ppm proses selanjutnya

pencucian kembali dengan akuades Hal ini bertujuan untuk menghilangkan

kandungan kaporit yang menempel pada rumput laut tersebut

Langkah terakhir yaitu pengeringan dengan cara dijemur dibawah

sinar matahari Hal ini bertujuan untuk mengurangi kandungan air dalam

karagenan

Setelah proses pengeringan hasil yang didapat berupa karagenan itu

ditimbang Berat tersebut merupakan berat akhir dari karagenan dan

karagenen tersebut pun siap untuk dikonsumsi Berat akhir yang didapatkan

kelompok kami adalah 232 gram Atau dalam persen yaitu 116

Dari data kelompok lain di dapatkan kadar karagenan sebesar 125

215 3325 9 255 dari jenis rumput laut Kappaphycuss

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 19: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

alvarezii Hal ini menunjukan bahwa terjadi perbedaan kadar karagenan

meskipun pada jenis rumput laut yang sama Fenomena ini bias terjadi

disebabkan oleh beberapa faktor antara lain

1 Ketelitian Alat

Kondisi dan kelayakan alat yang digunakan dapat membuat hasil dan

data praktikum yang tidak akurat

2 Human Error

Kesalahan ndash kesalahan yang dilakukan oleh praktikan ketika

melakukan praktikum bias saja menjadi penyeabab perbedaan hasil akhir

Kesalahan ndash kesalahn tersebut seperti

a) Kesalahan penimbangan

b) Kesalahan prosedur

c) Kesalahan Perhitungan

d) Ketelitian praktikan

BAB V

PENUTUP

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 20: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

51 Kesimpulan

1 Karagenan merupakan senyawa polisakarida yang tersusun dari unit D-

galaktosa dan L-galaktosa 36 anhidrogalaktosa yang dihubungkan oleh

ikatan 1-4 glikosiklik Setiap unit galaktosa mengikat gugusan sulfat

Jumlah sulfat kurang lebih 351

2 Berdasarkan strukturnya karagenan dibagi menjadi tiga jenis yaitu

kappa iota dan lamda

3 Dari praktikum ini didapatkan hasil kadar karagenan kappaphycus

alvarezzi sebesar 116

52 Saran

1 Asisten hendaknya mengontrol kinerja masing ndash masing praktikan

2 Praktikan hendaknya memahami materi praktikum sebelum pelaksanaan

praktikum

3 Dalam pelaksanaan praktikum jumlah alat diusahakan sesuai dengan

jumlah kelompok praktikan agar tidak terjadi pergantian alat dengan

kelompok praktikan lainnya untuk hasil yang lebih detail tepat dan

akurat

DAFTAR PUSTAKA

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 21: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

Aslan L M 1991 Budidaya Rumput Laut Kanisius Yogyakarta

Atmadja WS Sulistijo Kadi ASahari R 1996 Pengenalan Jenis Rumput

Laut di Indonesia P30 LIPI Jakarta

Glicksman M 1983 Food Hydrocolloids Vol II CRC Press Boca Raton

Florida

Harapan Jakarta

Imeson A P 2000 Carrageenan di dalam Handbook of Hydrocolloids G O

Badan riset Kelautan dan Perikanan 2003 Proyek riset Kelautan dan

PerikananDepartemen Kelautan dan Perikanan Jakarta

Kadi A 1990 Inventarisasi Rumput Laut di Teluk Tering dalam Perairan Pulau

Bangka (ed) Anonimous LIPI Jakarta hal 45 - 50

Winarno F G 1990 Teknologi Pengolahan Rumput Laut Pustaka Sinar

Winarno F G 1996 Kimia Pangan dan Gizi Jakarta PT Gramedia

Pustaka

Utama

Dari Website

www iinparlinawordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwcinduatakacauhariujanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul

0800 WIB

wwwfaoorgdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwrumputlautindonesiablogspotcomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800

WIB

wwwsithitbaciddiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

wwwzonaikanwordpresscomdiakses Rabu 08 Juni 2011 pukul 0800 WIB

LAMPIRAN

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT

Page 22: Laporan Resmi Biokimia Karagenan

V

PENIMBANGAN KOH

PEMANASAN

PEMANASAN

PEMOTONGAN

PEMBERIAN KAPORIT