laporan ske c blok 19

54
Scenario C 2012 BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Blok Tumbuh Kembang dan Geriatri adalah blok sembilan belas pada semester VI dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario C yang memaparkan kasus Cerebral Palsy. 1.2 Maksud dan Tujuan Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu : 1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang. 2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis dan pembelajaran diskusi kelompok. 3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial. Page 1

Upload: ade-pratama-heriansa

Post on 04-Dec-2015

307 views

Category:

Documents


1 download

DESCRIPTION

lnmsadbnabeomnce

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Blok Tumbuh Kembang dan Geriatri adalah blok sembilan belas pada

semester VI dari Kurikulum Berbasis Kompetensi Pendidikan Dokter Fakultas

Kedokteran Universitas Muhammadiyah Palembang.

Pada kesempatan ini dilaksanakan tutorial studi kasus skenario C yang

memaparkan kasus Cerebral Palsy.

1.2 Maksud dan Tujuan

Adapun maksud dan tujuan dari laporan tutorial studi kasus ini, yaitu :

1. Sebagai laporan tugas kelompok tutorial yang merupakan bagian dari system

pembelajaran KBK di Fakultas Kedokteran Universitas Muhammadiyah

Palembang.

2. Dapat menyelesaikan kasus yang diberikan pada skenario dengan metode analisis

dan pembelajaran diskusi kelompok.

3. Tercapainya tujuan dari metode pembelajaran tutorial.

Page 1

Page 2: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Data Tutorial

Tutor : dr. RA. Tanzila

Moderator : Siska Purnamasari

Sekretaris meja : Yenti Agustina

Sekretaris papan : Agis Mira Dewi

Waktu : 1. Selasa, 16 juli 2012

2. Kamis, 18 juli 2012

Pukul. 13.00 – 15.30 wib.

Rule :

1. Menonaktifkan ponsel atau dalam keadaan diam.

2. Mengacungkan tangan saat akan mengajukan argumen

3. Izin saat akan keluar ruangan

2.2 Skenario Kasus

Bobi, laki-laki, usia 8 bulan, dibawa ke RSMP karena belum bisa tengkurap.

Bobi baru bisa memiring-miringkan badannya pada usia 6 bulan. Sampai saat ini

belum bisa makan nasi tim, sehingga masih diberi bubur saring dan susu. Bobi juga

belum bisa makan biskuit sendiri. Bobi belum bisa mengoceh dan meraih benda.

Bobi adalah anak pertama dari ibu usia 20 tahun. Lahir spontan dengan bidan

pada kehamilan 37 minggu dengan riwayat ketuban pecah dini 24 jam sebelum

melahirkan. Selama hamil ibu tidak ada keluhan dengan periksa kehamilan ke bidan 3

kali. Segera setelah lahir bayi langsung menangis, skor APGAR 1 menit 7, menit

kelima 9. Berat badan waktu lahir 2.800 gram. Dirawat di RS selama 3 minggu

dengan meningitis neonatal.

Pemeriksaan fisik :

Berat badan 6 kg, panjang badan 68 cm, lingkaran kepada 38 cm.

Page 2

Page 3: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Tidak ada gambaran dismorfik. Anak sadar, kontak mata baik, mau melihat

tapi tidak mau tersenyum kepada pemeriksa. Menoleh ketika dipanggil

namanya dengan keras. Tidak terdapat gerakan yang tidak terkontrol.

Pada posisi ditengkurapkan dapat mengangkat dan menahan kepala beberapa

detik. Refleks Moro dan refleks menggenggam masih ditemukan. Kekuatan

kedua lengan dan tungkai 3, lengan dan tungkai kaku dan susah untuk ditekuk,

refleks tendon meningkat, refleks Babinsky (+). Tidak ada kelainan anatomi

pada kedua tungkai dan kaki.

2.3 Seven Jump Steps

2.3.1 KLARIFIKASI ISTILAH

Lahir spontan : Proses persalinan dengan tenaga mengejan ibu tanpa bantuan alat

apapun.

Ketuban pecah dini : Air yang keluar dari jalan lahir yang mendahului bayi lahir

pada pembukaan < 4 cm.

Skor APGAR : Metode yang digunakan untuk menilai kondisi kesehatan bayi

baru lahir sesaat setelah kelahiran.

Meningitis neonatal : Peradangan pada selaput meningen pada bayi baru lahir.

Dismorfik : Kelainan bentuk pada wajah.

Refleks Moro : Refleks normal pada bayi yang baru lahir ketika ia terkejut atau

merasa seperti akan terjatuh.

Refleks Babinsky : Dorso fleksi ibu jari kaki pada perangsangan, terjadi pada lesi

yang mengenai traktus piramidalis.

Page 3

Page 4: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

2.3.2 IDENTIFIKASI MASALAH

1. Bobi, laki-laki, usia 8 bulan, dibawa ke RSMP karena belum bisa tengkurap. Bobi

baru bisa memiring-miringkan badannya pada usia 6 bulan.

2. Sampai saat ini belum bisa makan nasi tim, sehingga masih diberi bubur saring

dan susu. Bobi juga belum bisa makan biskuit sendiri. Bobi belum bisa mengoceh

dan meraih benda.

3. Bobi adalah anak pertama dari ibu usia 20 tahun. Lahir spontan dengan bidan pada

kehamilan 37 minggu dengan riwayat ketuban pecah dini 24 jam sebelum

melahirkan. Selama hamil ibu tidak ada keluhan dengan periksa kehamilan ke

bidan 3 kali.

4. Segera setelah lahir bayi langsung menangis, skor APGAR 1 menit 7, menit

kelima 9. Berat badan waktu lahir 2.800 gram. Dirawat di RS selama 3 minggu

dengan meningitis neonatal.

5. Pemeriksaan Fisik :

Berat badan 6 kg, panjang badan 68 cm, lingkaran kepada 38 cm.

6. Mau melihat tapi tidak mau tersenyum kepada pemeriksa. Menoleh ketika

dipanggil namanya dengan keras. Tidak terdapat gerakan yang tidak terkontrol.

7. Pada posisi ditengkurapkan dapat mengangkat dan menahan kepala beberapa

detik. Refleks Moro dan refleks menggenggam masih ditemukan. Kekuatan kedua

lengan dan tungkai 3, lengan dan tungkai kaku dan susah untuk ditekuk, refleks

tendon meningkat, refleks Babinsky (+).

2.3.3 ANALISIS MASALAH

1. Bobi, laki-laki, usia 8 bulan, dibawa ke RSMP karena belum bisa tengkurap.

Bobi baru bisa memiring-miringkan badannya pada usia 6 bulan.

a) Bagaimana tumbuh kembang normal bayi usia 8 bulan ?

b) Apa penyebab bobi usia 8 bulan belum bisa tengkurap ?

Page 4

Page 5: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

c) Bagaimana tumbuh kembang normal bayi usia 6 bulan ?

d) Bagaimana interpretasi bobi baru bisa memiring-miringkan badan pada usia 6

bulan ?

2. Sampai saat ini belum bisa makan nasi tim, sehingga masih diberi bubur saring

dan susu. Bobi juga belum bisa makan biskuit sendiri. Bobi belum bisa

mengoceh dan meraih benda.

a) Apa makanan tambahan yang tepat diberikan pada bayi 8 bulan ?

b) Bagaimana interpretasi belum bisa makan nasi tim ?

c) Bagaimana komposisi nasi tim yang baik ?

d) Bagaimana komposisi bubur saring yang baik ?

e) Bagaimana komposisi susu formula ?

f) Berapa kebutuhan kalori pada bayi 8 bulan ?

g) Bagaimana interpretasi bobi belum bisa makan biskuit sendiri ?

h) Bagaimana interpretasi bobi belum bisa mengoceh dan meraih benda ?

3. Bobi adalah anak pertama dari ibu usia 20 tahun. Lahir spontan dengan bidan

pada kehamilan 37 minggu dengan riwayat ketuban pecah dini 24 jam sebelum

melahirkan. Selama hamil ibu tidak ada keluhan dengan periksa kehamilan ke

bidan 3 kali.

a) Bagaimana interpretasi riwayat kehamilan ?

b) Bagaimana riwayat kehamilan dengan keluhan bobi ?

c) Apa penyebab pecah ketuban dini ?

d) Bagaimana ANC yang baik ?

4. Segera setelah lahir bayi langsung menangis, skor APGAR 1 menit 7, menit

kelima 9. Berat badan waktu lahir 2.800 gram. Dirawat di RS selama 3 minggu

dengan meningitis neonatal.

Page 5

Page 6: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

a) Bagaimana interpretasi skor APGAR 1 menit 7, menit kelima 9 dan berat

badan 2.800 gram ?

b) Apa saja yang diperiksa pada APGAR ?

c) Apa penyebab meningitis neonatal ?

d) Bagaimana hubungan meningitis neonatal dengan keluhan bobi sekarang ?

e) Apa dampak meningitis neonatal ?

5. Pemeriksaan Fisik :

Berat badan 6 kg, panjang badan 68 cm, lingkaran kepala 38 cm.

a) Bagaimana interpretasi dari BB, PB, dan LK bobi ?

b) Apa hubungan berat badan dan lingkaran kepala yang kurang dengan kasus ?

6. Mau melihat tapi tidak mau tersenyum kepada pemeriksa. Menoleh ketika

dipanggil namanya dengan keras. Tidak terdapat gerakan yang tidak terkontrol.

a) Bagaimana interpretasi mau melihat tapi tidak mau tersenyum kepada

pemeriksa ?

b) Bagaimana interpretasi menoleh ketika dipanggil namanya dengan keras ?

7. Pada posisi ditengkurapkan dapat mengangkat dan menahan kepala beberapa

detik. Refleks Moro dan refleks menggenggam masih ditemukan. Kekuatan

kedua lengan dan tungkai 3, lengan dan tungkai kaku dan susah untuk ditekuk,

refleks tendon meningkat, refleks Babinsky (+).

a) Bagaimana interpretasi dapat mengangkat dan menahan kepala beberapa

detik?

b) Bagaimana interpretasi reflex moro dan refleks menggenggam ?

c) Bagaimana interpretasi kekuatan lengan dan tungkai 3, lengan dan tungkai

kaku dan susah ditekuk, refleks tendon meningkat, refleks Babinsky (+) ?

8. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus ini ?

Page 6

Page 7: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

9. Bagaimana diagnosis banding pada kasus ini ?

10. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus ini ?

11. Bagaimana diagnosis pasti pada kasus ini ?

12. Bagaimana penatalaksaan pada kasus ini ?

13. Bagaimana komplikasi kasus ini ?

14. Bagaimana prognosis pada kasus ini ?

15. Bagaimana kompetensi dokter umum untuk kasus ini ?

16. Bagaimana pandangan islam ?

Page 7

Page 8: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

2.3.4 HIPOTESIS

Bobi, laki-laki, usia 8 bulan mengalami keterlambatan perkembangan motorik,

bahasa, dan kemandirian yang disebabkan Cerebral Palsy quadriplegia tipe spastik

disertai KEP derajat II.

2.3.5 KERANGKA KONSEP

Page 8

Infeksi pada Ibu

KPSW

Keterlambatan Perkembangan

Motorik

Belum bisa ngoceh

Infeksi pada Bayi

Sepsis

Cerebral Palsy

Keterlambatan Perkembangan

Bahasa

Gangguan Kemandirian dan

Sosial

Meningitis Neonatal

-Belum bisa tersenyum

-Belum bisa makan biskuit sendiri

Belum bisa tengkurap

Gangguan otot-otot Oromotor

- Refleks Moro

- Refleks Babinsky

Belum bisa meraih benda

Belum bisa makan nasi tim

KEP

Page 9: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

2.3.6 LEARNING ISSUE

No Pokok Bahasan What I know

What I don’t know I have to prove How will I learn

1. Tumbuh Kembang Bayi

Fisiologi Fisiologi - Text book

- Internet

2. Meningitis Neonatal Definisi, Epidemiologi,

Etiologi, Faktor Resiko,

Patofisiologi, Manifestasi

Klinik, Diagnosis,

Diagnosis Banding,

Penatalaksanaan,

Komplikasi, Prognosis

Patofisiologi - Text book

- Internet

3. Skor APGAR Cara Pemeriksaan Cara Pemeriksaan

- Text book

- Internet

4. Pandangan Islam - Text book

- Internet

Page 9

Page 10: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

2.3.7 SINTESIS

1. Bobi, laki-laki, usia 8 bulan, dibawa ke RSMP karena belum bisa tengkurap.

Bobi baru bisa memiring-miringkan badannya pada usia 6 bulan.

a) Bagaimana tumbuh kembang normal bayi usia 8 bulan ?

Jawab :

Seorang bayi baru lahir akan mengalami pertumbuhan dan perkembangan sebelum menjadi seorang dewasa. Pertumbuhan dan perkembangan merupakan dua hal berbeda yang saling berhubungan dan tidak dapat berjalan sendiri-sendiri.

A. PertumbuhanPertumbuhan adalah penambahan jumlah dan ukuran sel dan

jaringan interseluler yang akan menyebabkan bertambahnya ukuran tubuh. Indikator untuk melihat pertumbuhan bayi adalah berat badan, panjang badan/tinggi badan, lingkar kepala, dan lingkar lengan atas.

1. Berat badan

Age Body weight (kg)

Newborn

5-6 mo

1 yr

2 yr

3 yr

> 3 yr

2,5 – 4,1 kg

2 x birth weight

3 x birth weight

4 x birth weight

5 x birth weight

2 n + 8

Tabel 1. BB normal bayi berdasarkan usia

Page 10

Page 11: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

2. Panjang badan/tinggi badan

Age Body height / length

Newborn

1 yr

4 yr

5 yr

13 yr

+ 50 cm

1,5 x birth length

2 x birth length

2 x birth length + 5 cm

3 x birth length

Tabel 2. Panjang badan/tinggi badan normal anak-anak

3. Lingkar kepalaKisaran lingkaran kepala bayi normal:

a. Bayi baru lahir : 33 – 35 cmb. 1 tahun : 45 – 47 cm c. 2 tahun : 48 – 50 cmd. 5 tahun : 51 – 53 cm

B. PerkembanganPerkembangan adalah bertambahnya kemampuan dalam struktur dan fungsi tubuh yang lebih kompleks dalam pola yang teratur sebagai hasil dari proses pematangan. Ada empat aspek dalam perkembangan anak: Motorik kasar, motorik halus, komunikasi dan bahasa, dan kognitif.

Pencapaian suatu kemampuan pada setiap anak bisa berbeda-beda. Namun ada patokan umur tentang kemampuan apa saja yang perlu dicapai seorang anak pada usia tertentu.

Usia anak Perkembangan anakLahir – 3 bulan Belajar mengangkat kepala

Belajar mengikuti objek dengan matanya Melihat kemuka orang dengan tersenyum Bereaksi terhadap suara/bunyi Mengenal ibunya dengan penglihatan, penciuman,

pendengaran dan kontak Menahan barang yang dipegangnya Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

Page 11

Page 12: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

3 – 6 bulan Mengangkat kepala 90 derajat dan mengangkat dada dengan bertopang tangan

Mulai belajar meraih benda-benda yang ada dalam jangkauannya atau diluar jangkauannya

Menaruh benda-benda di mulutnya Berusaha memperluas lapangan pandangan Tertawa dan menjerit karena gembira bila diajak

bermain Mulai berusaha mencari benda-benda yang hilang

6 – 9 bulan Dapat duduk tanpa dibantu Dapat tengkurap dan berbalik sendiri Dapat merangkak meraih benda atau mendekati

seseorang Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang

lain Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari

telunjuk Bergembira dengan melempar benda-benda Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut

kepada orang asing/lain Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan

dan sembunyi-sembunyian9 – 12 bulan Dapat berdiri sendiri tanpa dibantu

Dapat berjalan dengan dituntun Menirukan suara Mengulang bunyi yang didengarnya Belajar menyatakan satu atau dua kata Mengerti perintah sederhana atau larangan Memperlihatkan minat yang besar dalam

mengeksplorasi sekitarnya, ingin menyentuh apa saja dan memasukkan benda-benda ke mulutnya

Berpartisipasi dalam permainan

b) Apa penyebab bobi usia 8 bulan belum bisa tengkurap ?

Jawab :

Anak usia 8 bulan belum bisa tengkurap berarti mengalami keterlambatan perkembangan motorik. Pertumbuhan dan perkembangan anak dipengaruhi beberapa faktor , antara lain :

Faktor internal :

Page 12

Page 13: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Ras/etnik atau bangsa. Anak yang dilahirkan dari bangsa Amerika maka tidak akan memiliki faktor herediter bangsa indonesia atau sebaliknya.

Keluarga. Umur Jenis kelamin. Anak perempuan lebih cepat tumbuh dan berkembang dari-

pada anak laki-laki. Genetik. Ada beberapa kelainan genetik ysng berpengaruh pada tumbuh

kembang anak

Faktor eksternal :

Gizi/nutrisi ibu hamil terutama trimester akhir kehamilan akan mempen-garuhi pertumbuhan janin

Infeksi pada trimester pertama dan kedua dapat menyebabkan kelainan pada janin.

Stimulasi. Perkembangan memerlukan rangsangan khususnya dalam kelu-arga .

c) Bagaimana tumbuh kembang normal bayi usia 6 bulan ?

Jawab :

6 bulanBerat badan : 5,8-7,8 kgPanjang badan : 61,6-67,8 cmLingkar kepala: 40-46 cm

Perkembangan motorik kasar:  Mulai belajar merangkak, menarik perut dan kakinya di sepanjang lantai

dengan menggunakan tangan.  Mampu menggulingkan tubuhnya untuk berpindah tempat.

 Kalau dipegang pinggangnya, anak bersemangat untuk menggerakkan kedua kakinya, dan belajar berjalan.

Bisa duduk tegak lurus tanpa memiringkan kepalanya ke satu sisi.dalam beberapa menit.

Perkembangan motorik halus:

Mampu menggerakkan tangan dengan baik serta menggunakannya untuk mengeksplorasi benda-benda kecil di sekelilingnya.

Mulai mengamati serta mempelajari bentuk dan ukuran benda yang dipegangnya.

Page 13

Page 14: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Mampu meraih dan memegang benda yang disukainya dengan satu atau dua kali upaya untuk meraihnya.

Mulai bisa melihat, kemudian meraih dan memegang benda-benda berukuran kecil.

Mulai belajar memegang cangkir minumnya.

Mampu memindahkan benda yang dipegangnya dari satu tangan ke tangan yang lain.

Sosial/Kemandirian : memasukkan biskuit ke mulut.

d) Bagaimana interpretasi bobi baru bisa memiring-miringkan badan pada usia 6 bulan ?

Jawab :

Ada keterlambatan perkembangan motorik kasar karena normal nya pada usia 3-4 bulan.

Anak usia 6-9 bulan

Dapat duduk tanpa dibantu Dapat tengkurap dan berbalik sendiri Dapat merangkak meraih benda atau mendekati seseorang Memindahkan benda dari satu tangan ke tangan yang lain Memegang benda kecil dengan ibu jari dan jari telunjuk Bergembira dengan melempar benda-benda Mengeluarkan kata-kata yang tanpa arti Mengenal muka anggota-anggota keluarga dan takut kepada orang

asing/lain Mulai berpartisipasi dalam permainan tepuk tangan dan sembunyi-

sembunyian.

2. Sampai saat ini belum bisa makan nasi tim, sehingga masih diberi bubur saring

dan susu. Bobi juga belum bisa makan biskuit sendiri. Bobi belum bisa

mengoceh dan meraih benda.

a) Apa makanan tambahan yang tepat diberikan pada bayi 8 bulan ?

Jawab :

Page 14

Page 15: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Jadwal pemberian makanan tambahan menurut umur bayi, jenis makanan, dan frekuensi pemberian.

Usia Bayi Jenis Makanan Berapa kali sehari

0-6 bulan ASI 10-12 kali sehari

6-7 bulan

ASI Saat dibutuhkan

1. Buah lunak/sari buah2. Bubur : bubur havermout/bubur

tepung beras merah

1-2 kali sehari

7-9 bulan

ASI Saat dibutuhkan

3. Buah-buahan4. Hati ayam atau kacang-kacangan5. Beras merah atau ubi6. Sayuran (wortek, bayam)7. Minyak/santan/avokad

3-4 kali

9-12 bulan

ASI Saat dibutuhkan

8. Buah-buahan9. Bubur/roti10. Daging/kacang-kacangan/ayam/

ikan11. Beras merah/kentang/labu/jagung12. Kacang tanah13. Minyak/santan/avokad14. Sari buah tanpa gula

4-6 kali

0-6 bln 6-7 bln 7-9 bln 9-12 bln > 12 bln

Pukul 06.00 ASI on demand ASI ASI/PASI ASI/PASI ASI/PASI

Pukul 08.00 (makan pagi)

ASI on demand Bubur susuBubur menuju nasi tim

Nasi tim menuju makanan keluarga

Makanan keluarga

Pukul 10.00 ASI on demandBuah segar/biskuit

Buah segar/biskuit

Buah segar/biskuit

Snack

Page 15

Page 16: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Pukul 12.00 (makan siang)

ASI on demand ASIBubur menuju nasi tim

Nasi tim menuju makanan keluarga

Makanan keluarga

Pukul 14.00 ASI on demand ASI ASI/PASI ASI/PASI

Pukul 16.00 ASI on demandBuah segar/biskuit

Buah segar/biskuit

Buah segar/biskuit

Snack

Pukul 18.00 ASI on demand Bubur susuBubur menuju nasi tim

Nasi tim menuju makanan keluarga

Makanan keluarga

b) Bagaimana interpretasi belum bisa makan nasi tim ?

Jawab :

Belum bisa makan nasi tim merupakan keterlambatan pada bobi, dikarenakan oleh gangguan otot-otot oromotor bobi.

c) Bagaimana komposisi nasi tim yang baik ?

Jawab :

Nasi tim I II

Jumlah kalori nasi tim

Sumber kalori (beras)

Protein hewani

Protein nabati

Sayuran

Komposisi nutrien

Protein

Kalori

Vit A

Vit B1

Kalsium

150 kal

25 gram

20 gram

15 gram

10 gram

8 gram

150 kal

8960 UI

148 gamma

57 mg

220 kal

25 gram

20 gram

15 gram

10 gram

12 gram

220 kal

9780 UI

178 gamma

75 mg

Page 16

Page 17: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Fosfor

besi

165 mg

3,7 mg

231 mg

4,3 mg

d) Bagaimana komposisi bubur saring yang baik ?

Jawab :

Bubur Saring ( sebagai makanan lembik )

Bahan makanan ( ingridien )

Susu sapi

Tepung beras

Gula pasir

Komposisi nutrien

Protein

Kalori

Vit A

Kalsium

Fosfor

Besi

150 ml

10 gram

10 gram

5 gram

165 kal

210 UI

136 mg

64 mg

0,3 mg

e) Bagaimana komposisi susu formula ?

Jawab :

Komposisi susu formula, menggunakan acuan ASI sebagai gold standard.

Pada awalnya modifikasi susu formula hanya makronutrien dan mineral saja,

tetapi saat ini telah ditambahkan LCPUFAs (AA dan DHA), nukleotida, taurin

dan komponen kekebalan seperti laktoferin, laktobasilus bifidus (probiotik)

dan prebiotik seperti FOS (fructo-oligosaccharide).

Page 17

Page 18: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

- Perbandingan Whey protein : kasein = 60 : 40, mendekati komposisi ASI,

bertujuan agar protein dalam susu formula muda dicerna.

- Asam amino di dalam susu formula juga mengacu pada komposisi ASI

- Penambahan zat besi, bertujuan untuk mencegah anemia defisiensi besi

pada anak yang tidak minum ASI/hanya minum ASI sebagian, sebbab zat

besi penting untuk pertumbuhan dan perkembangan kognitif anak.

- Penambahan LCPUFAs (AA dan DHA) juga mengacu pada komposisi

ASI, yang berfungsi sebagai bagian fosfolipid yang mempengaruhi

struktur dan fungsi membran sel sebagai prekuersor pada biosintesis

golongan eicanasoid seperti prostaglandin, tromboksan, dan leukotrin;

merupakan asam lemak utama pada otak dan retina.

- Nuklotida, berfungsi pada sistem imun seperti maturasi sel T, aktifasi

makrofag, sitokin, aktivitas sel natural killer dan respon imun pada

imunisasi.

- Taurin, asam amino esensial yang dibutuhkan untuk pertumbuhan mata

dan otak serta konjugasi bilirubin.

- Laktoferin, untuk meningkatkan kekebalan bayi yang minum susu

formula, merupakan senyawa glikoprotein yang mengikat besi, yang

terdapat pada SI, air mata, saliva, sekresi mucus, dan leukosit, berfungsi

mengikat besi bebas yang sering digunakan untuk pertumbuhan bakteri,

virus dan jamur, sehingga tidak tersedia zat besi untuk pertumbuhan.

f) Berapa kebutuhan kalori pada bayi 8 bulan ?

Jawab :

Kebutuhan kalori untuk anak 7-9 bulan 80-90 kkal/kg BB/hari.

Untuk normalnya anak 8 bulan BB 8,8 kg jadi 8,8 × 90 = 792 kkal/hari.

Untuk anak 8 bulan 4×sehari maka 792/4=198 kkal/hari.

g) Bagaimana interpretasi bobi belum bisa makan biskuit sendiri ?

Jawab :

Page 18

Page 19: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Perkembangan motorik halus pada anak 8 bulan :

Mampu menggerakkan tangan dengan baik serta menggunakannya untuk mengeksplorasi benda-benda kecil di sekelilingnya.

Mulai mengamati serta mempelajari bentuk dan ukuran benda yang dipegangnya.

Mampu meraih dan memegang benda yang disukainya dengan satu atau dua kali upaya untuk meraihnya.

Mulai bisa melihat, kemudian meraih dan memegang benda-benda berukuran kecil.

Mulai belajar memegang cangkir minumnya.

Mampu memindahkan benda yang dipegangnya dari satu tangan ke tangan yang lain.

Sosial/Kemandirian : memasukkan biskuit ke mulut.

Namun pada bobi belum bisa makan biskuit sendiri ini menunjukkan adanya gangguan pada motorik halus anak.

h) Bagaimana interpretasi bobi belum bisa mengoceh dan meraih benda ?

Jawab :

Umur 0-3 bulan

* Mengangkat kepala setinggi 45 derajat

* Menggerakkan kepala dari kanan/kiri ke tengah

* Melihat dan menatap wajah Anda

* Mengoceh spontan atau bereaksi dengan mengoceh

* Suka tertawa keras

* Bereaksi terkejut terhadap suara keras

* Membalas tersenyum ketika diajak bicara/tersenyum

* Mengenal ibu dengan penglihatan, penciuman, pendengaran dan kontak

Umur 3-6 bulan

Page 19

Page 20: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

* Berbalik dari telungkup ke telentang

* Mengangkat kepala setinggi 90 derajat

* Mempertahankan kepala tetap tegak dan stabil

* Menggenggam pencil

* Meraih benda yang ada dalam jangkauannya

* Memegang tangannya sendiri

* Berusaha memperluas pandangan

* Mengarahkan matanya pada benda-benda kecil

* Mengeluarkan suara gembira bernada tinggi atau memekik

* Tersenyum ketika melihat gambar/mainan yang menarik saat bermain

sendiri

Umur 6-9 bulan

* Duduk (sikap tripoid-sendiri)

* Belajar berdiri, kedua kakinya menyangga sebagian berat badan

* Merangkak meraih mainan atau mendekati seseorang

* Memindahkan benda dari tangan satu ke tangan lainnya

* Memungut 2 benda, masing-masing tangan pegang 1 benda pada saat yang

bersamaan

* Memungut benda sebesar kacang dengan cara meraup

* Bersuara tanpa arti, misalnya mamama, bababa, papapa.

* Mencari benda/mainan yang dijatuhkan

* Bermain tepuk tangan/ciluk ba

* Bergembira dengan melempar benda

* Makan kue sendiri

- Bobi, 8 bulan belum bisa mengoceh. Seharusnya, pada usia 6 bulan Bobi

sudah bisa mengoceh, menyebutkan “mama-papa” tidak spesifik.

Yang artinya, bobi mengalami gangguan perkembangan bicara.

- Bobi, 8 bulan belum bisa meraih benda. Seharusnya, pada usia 7-9 bulan

Bobi sudah bisa memegang benda dengan 3 atau 2 jari.

Yang artinya, bobi mengalami gangguan perkembangan motorik

halus.

Page 20

Page 21: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

3. Bobi adalah anak pertama dari ibu usia 20 tahun. Lahir spontan dengan bidan

pada kehamilan 37 minggu dengan riwayat ketuban pecah dini 24 jam sebelum

melahirkan. Selama hamil ibu tidak ada keluhan dengan periksa kehamilan ke

bidan 3 kali.

a) Bagaimana interpretasi riwayat kehamilan ?

Jawab :

Usia 20 tahun termasuk ke dalam kelompok usia ekstrim untuk hamil. Ada tiga alasan yang sering menyebabkan berbagai faktor risiko ketika seorang wanita hamil dalam usia terlampau muda:

o Wanita berusia 20 tahun masih berada dalam masa pertumbuhan dan

perkembangan sehingga membutuhkan energi kalori dan nutrisi yang sesuai dengan masanya. Apabila pada usia ini seorang wanita hamil, maka dia akan membutuhkan kebutuhan energi dan nutrisi ganda yang berbeda dari wanita hamil bukan pada usia remaja. Hamil pada usia terlalu muda merupakan faktor risiko untuk melahirkan seorang anak prematur dan BBLR

o Sistem reproduksi yang belum kompeten juga merupakan faktor risiko

untuk melahirkan seorang anak prematur.

o Psikologis serta pengetahuan yang belum matang sangat berpengaruh

terhadap pertumbuhan dan perkembangan anak baik selama mengandung maupun setelah lahir.

o KPSW berdampak dengan terjadinya infeksi pada bayi.

b) Bagaimana riwayat kehamilan dengan keluhan bobi ?

Jawab :

Riwayat ANC ibu bobi kemungkinan masih belum bisa mendeteksi adanya infeksi yang Faktor maternal seperti ketuban pecah dini dan infeksi ibu hamil selama trimester akhir merupakan penyebab utama meningitis neonatal.

Ketuban pecah dini adalah faktor resiko terjadinya infeksi.

c) Apa penyebab pecah ketuban dini ?

Jawab :

Page 21

Page 22: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Penyebab ketuban pecah dini pada sebagian besar kasus tidak diketahui.

Banyak penelitian yang telah dilakukan beberapa dokter menunjukkan infeksi

sebagai penyebabnya. Faktor lain yang mempengaruhi ;

Kondisi sosial ekonomi rendah yang berhubungan dengan rendahnya

kualitas perawatan antenatal, penyakit menular seksual misalnya

disebabkan oleh chlamydia trachomatis dan nescheria gonorrhea.

Infeksi yang terjadi secara langsung pada selaput ketuban.

Fisiologi selaput amnion/ketuban yang abnormal.

Servik yang inkompetensia.

trauma oleh beberapa ahli disepakati sebagai faktor predisposisi atau

penyebab terjadinya ketuban pecah dini. Trauma yang didapat

misalnya hubungan seksual dan pemeriksaan dalam. Penelitian lain

menyebutkan faktor paritas yaitu pada multipara sebesar 37,59% juga

mempengaruhi terjadinya ketuban pecah dini, selain itu riwayat

ketuban pecah dini sebelumnya sebesar 18,75% dan usia ibu yang

lebih dari 35 tahun mengalami ketuban pecah dini.

d) Bagaimana ANC yang baik ?

Jawab :

ANC adalah pemeriksaan/pengawasan antenatal adalah pemeriksaan

kehamilan untuk mengoptimalisasi kesehatan mental dan fisik ibu hamil,

sehingga mampu menghadapi persalinan, nifas, persiapan memberikan ASI,

dan kembalinya kesehatan reproduksi secara wajar.

Kunjungan ANC sebaiknya dilakukan paling sedikit 4 kali selama kehamilan

yaitu :

1 kali pada trimester I

1 kali pada trimester II

2 kali pada trimester III

Pemeriksaan pertama dilakukan segera setelah diketahui terlambat

haid.

Kunjungan ANC yang saint adalah :

Page 22

Page 23: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

setiap bulan sampai umur kehamilan 28 minggu

setiap 2 minggu sampai umur kehamilan 32 minggu

setiap 1 minggu sejak kehamilan 32 minggu sampai terjadi kelahiran.

Pemeriksaan khusus jika ada keluhan tertentu.

Kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya adalah sebanyak

empat kali yang dikenal dengan istilah K1,K2,K3,dan K4. Satu kali pada

triwulan pertama (sebelum 14 minggu), satu kali pada triwulan kedua (antara

14 – 28 minggu), dan dua kali pada triwulan ketiga (antara minggu 28 – 36

dan sesudah minggu ke 36) (Depkes RI,2004).

Adapun uraian sebagai berikut :

1) K1 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada

trimester I (sebelum usia kehamilan 12 minggu) dengan jumlah kunjungan

minimal satu kali dan mendapatkan pelayanan 7T yaitu timbang berat

badan, ukur tekanan darah, imunisasi Tetanus Toxoid, periksa fundus

uteri, pemberian tablet tambah darah, tes PMS, dan temu wicara. K1 ini

mempunyai peranan penting dalam program kesehatan ibu dan anak yaitu

sebagai indicator pemantauan yang dipergunakan untuk mengetahui

jangkauan pelayanan antenatal serta kemampuan program dalam mengger-

akkan masyarakat. (Depkes RI 2001).

2) K2 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada

trimester II (usia kehamilan 12 – 28 minggu) dan mendapatkan pelayanan

7T setelah melewati K1

3) K3 adalah kunjungan ibu hami yang memeriksakan kehamilannya pada

trimester III (usia kehamilan 28 – 36 minggu) dan mendapatkan pelayanan

7 T setelah melewati K1 dan K2.

4) K4 adalah kunjungan ibu hamil yang memeriksakan kehamilannya pada

trimester III (usia kehamilan >36 minggu) dan mendapatkan pelayanan 7T

setelah melewati K1,K2 dan K3.

Page 23

Page 24: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

4. Segera setelah lahir bayi langsung menangis, skor APGAR 1 menit 7, menit

kelima 9. Berat badan waktu lahir 2.800 gram. Dirawat di RS selama 3 minggu

dengan meningitis neonatal.

a) Bagaimana interpretasi skor APGAR 1 menit 7, menit kelima 9 dan berat

badan 2.800 gram ?

Jawab :

- Skor APGAR 1 menit 7 , menit kelima 9→ Normal (Normalnya 7-10)

- Berat badan 2.800 gram → Normal (Normalnya 2.500-4.000 gram)

b) Apa saja yang diperiksa pada APGAR ?

Jawab :

Skor 0 1 2 Angka

A : Appearance

colour (warna kulit)

Pucat Badan merah,

ekstrimitas

biru

Seluruh tubuh

kemerah –

merahan

P : Pulse (heart rate)

(denyut jantung)

Tidak ada < 100 >100

G : Grimace (reaksi

terhadap rangsangan)

Tidak ada Sedikit

gerakan mimik

Menangis, batuk/

bersin

A : Activity (Tonus

otot)

Lumpuh Ekstrimitas

dalam fleksi

sedikit

Gerakan aktif

R : Respiration (usaha

napas)

Tidak ada Lemah, tidak

teratur

Menangis kuat

Jumlah

Page 24

Page 25: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Nilai 7 – 10 : Bayi normal

Nilai 4 – 6 : Bayi asfiksia ringan-sedang

Nilai 0 – 3 : Bayi asfiksia berat

c) Apa penyebab meningitis neonatal ?

Jawab :

Penyebab meningitis neonatus paling banyak karena bakteri yaitu :

- Group B Streptococcus

- Escherichia coli

- Listeria monocytogenes

d) Bagaimana hubungan meningitis Neonatal dengan keluhan bobi sekarang ?

Jawab :

Meningitis neonatal disebabkan oleh infeksi,dari infeksi ini dapat

menyebabkan kerusakan otak yang berakibat cerebral palsy. Sehingga terjadi

gangguan perkembangan motorik, perkembangan bahasa, kemandirian dan

sosial.

e) Apa dampak meningitis neonatal?

Jawab :

Hidrosefalus Obstruktif

Meningococcal septicemia (Mengingocemia)

Syndrome Water-Friderichsen (Septic syok, DIC, Perdarahan adrenal

bilateral)

SIADH (Sindrom Inappropriate Antidiuretic Hormone)

Page 25

Page 26: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Efusi subdural

Kejang

Edema dan herniasi serebral

Cerebral palsy

Gangguan mental

Gangguan belajar

Attention defisit disorder

5. Pemeriksaan Fisik :

Berat badan 6 kg, panjang badan 68 cm, lingkaran kepala 38 cm.

a) Bagaimana interpretasi dari BB, PB, dan LK bobi ?

Jawab :

Derajat mal-

nutrisi

BB/U (wasting) TB/U (stunting) BB/TB

Normal >90 > 95 > 90

Ringan 75 – 90 90 – 94 81 – 90

Sedang 60 – 74 85 – 89 70 – 80

Berat < 60 < 85 < 70

Page 26

Page 27: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Interpretasi dilihat dari Growth Chart yaitu:

1. BB 6 kg umur 8 bulan

BB/U x 100% = 6 kg / 8,8 x 100 % = 68 (moderate/sedang)

2. PB 68 cm umur 8 bulan

PB/U x 100% = 68 cm / 70 x 100% = 97 (normal)

3. BB/TB

BB/TB x 100 % = 6 kg / 8,2 x 100% = 73 (moderate/sedang)

Page 27

Page 28: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Interpretasi dari lingkar kepala 38 cm menurut WHO-CDC, yaitu Mikrochepali. Nor-

malnya pada umur 8 bulan yaitu 45 cm.

b) Apa hubungan berat badan dan lingkaran kepala yang kurang dengan kasus ?

Jawab ;

Pada cerebral palsy terjadi gangguan oromotor yang mengakibatkan gangguan

dalam proses pencernaan makanan sehingga BB dan LK tidak normal.

6. Mau melihat tapi tidak mau tersenyum kepada pemeriksa. Menoleh ketika

dipanggil namanya dengan keras. Tidak terdapat gerakan yang tidak terkontrol.

Page 28

Page 29: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

a) Bagaimana interpretasi mau melihat tapi tidak mau tersenyum kepada

pemeriksa ?

Jawab :

Abnormal. Normalnya anak sudah bisa melihat kemuka orang dengan

tersenyum pada usia 3 bulan. Ini menunjukan adanya gangguan perkembangan

motorik halus.

b) Bagaimana interpretasi menoleh ketika dipanggil namanya dengan keras ?

Jawab :

Menoleh ketika dipanggil namanya dengan keras menunjukkan adanya gang-

guan dari system pendengarannya sehingga perlu dipanggil namanya dengan

keras.

7. Pada posisi ditengkurapkan dapat mengangkat dan menahan kepala beberapa

detik. Refleks Moro dan refleks menggenggam masih ditemukan. Kekuatan

kedua lengan dan tungkai 3, lengan dan tungkai kaku dan susah untuk ditekuk,

refleks tendon meningkat, refleks Babinsky (+).

a) Bagaimana interpretasi dapat mengangkat dan menahan kepala beberapa

detik?

Jawab :

Tidak normal, terjadi keterlambatan perkembangan motorik kasar.

b) Bagaimana interpretasi reflex moro dan refleks menggenggam ?

Jawab :

1 Refleks moro + (abnormal) Hingga usia 4-5

bulan

Menandakan

adanya defek

neurologis

2 Refleks + (abnormal) Hingga usia 5-6 Menandakan

Page 29

Page 30: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

menggenggam bulan adanya defek

neurologis

(cerebral

palsy)

c) Bagaimana interpretasi kekuatan lengan dan tungkai 3, lengan dan tungkai

kaku dan susah ditekuk, refleks tendon meningkat, refleks Babinsky (+) ?

Jawab :

-Kekuatan kedua lengan dan tungkai 3:

0 Tidak didapatkan sedikitpun kontraksi otot,lumpuh total

1 terdapat sedikit kontraksi,namun tidak didapatkan gerakan pada persendian yang yang harus digerakkan oleh otot tersebur

2 didapatkan gerakan,tetapi gerakan ini tidak mampu melawan gaya berat (gravitasi)

3 dapat mengadakan gerakan melawan gaya gravitasi

4 disamping dapat melawan gravitasi ia dapat pula mengatasi sedikit tahanan yang diberikan

5 tidak ada kelumpuhan (normal)

-Lengan dan tungkai susah untuk ditekuk fenomena pisau lipat karena hipertoni pada otot.

-Refleks tendon meningkat pada upm,menyebabkan refleks primitif bayi men etap seperti refleks moro dan mengenggam.

-Refleks babinsky (+) normal sampai umur 18 bulan, menunjukkan adanya lesi piramidal.

8. Bagaimana cara mendiagnosis pada kasus ini ?

Jawab :

- Anamnesis :

Page 30

Page 31: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Dari hasil anamnesis diketahui bahwa Bobi pada usia 8 bulan mengalami keterlambatan perkembangan motorik seperti belum bisa tengkurap, baru bisa memiringkan badan pada usia 6 bulan. Belum bisa makan biskuit sendiri, mengoceh dan meraih benda.

Didapat faktor resiko yaitu ketuban pecah dini dan meningitis neonatal- Pada pemeriksaan fisik:

Masih terdapat reflek primitif yaitu reflek moro dan reflek menggenggam. Terjadi kelemahan otot, kekuatan kedua lengan dan tungkai 3.

Terjadi kekakuan lengan dan tungkai serta susah ditekuk. Refleks tendon meningkat Refleks Babinsky (+)

9. Bagaimana diagnosis banding pada kasus ini ?

Jawab :

CP tipe

spastic

CP tipe

diskinetic

CP tipe

ataxic

DMD(duscent

muscle distropy

Kasus

Jenis kelamin Laki-laki

58,3%>

perempuan

Laki-laki

58,3%>pere

mpuan

Laki-laki

53,8%>pere

mpuan

Laki-laki

Motorik

kasar(duduk dan

merangkak)

Terlembat

dan statis

Terlambatda

n statis

Terlambatda

n statis

Normal/

sedikitTerlambat

padaawal umur,

selanjutnya

mengalami

kemunduran

progresif

Usia 12

bulan

belum

bisa

Anak pertama >>>62,5% >>>62,5% >>>62,5% _ +

Usia ibu <30thn <30thn <30thn _ 18 thn

Persalinan

spontan

87,5% 87,5% 87,5% _ +

Usia kehamilan 75%

aterm/pret

erm

75%

aterm/preter

m

75%

aterm/preter

m

aterm Preterm

36

minggu

Antenatal care FR FR FR _ +

Page 31

Page 32: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

canggih(radiasi)

Tidak langsung

menangis

>> + >> + >> + >>Langsung

menangis

+

APGAR Asfiksia

berat

Asfiksia

berat

Asfiksia

berat

-/+ Asfiksia

berat

BBL BBLR BBLR BBLR >>normal 2000

gram

BBLR

Motorik

halus(belum bisa

makan nasi)

Terlambat terlambat terlambat Normal/

sedikitTerlambat

padaawal umur,

selanjutnya

mengalami

kemunduran

progresif

+

Bicara bahasa Resiko

bertambah

pada

quadripleg

i

Biasa terjadi

karna otot

orofarig

kena

normal terganggu Bisa

mama

danpapa

Riwayat kejang >>spastic

quadripleg

i

jarang - Jarang sekali _

BB >>malnutri

si

>>malnutrisi >>malnutrisi -/+ 6,6 kg

2:mod

erate

Pertumbuhan Terganggu

karna

gangguan

otot

pencernaa

n(otot

orofaring),

Terganggu

karna

gangguan

otot

pencernaan(

otot

orofaring)

normal -/+ tergangg

u

Page 32

Page 33: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

susah

menelan

Mikrosefali + pada

quadripleg

i

Jarang,

karna

kognisinya

jarang kena

-, karna yang

kena otak

yang

mengatur

keseimbanga

n dan depth

preseption

-/+

Gambaran

dismorfik

- - - _ _

Gerakan yang

tidak

terkontrol(choreo

athetosis

_ + _ _ _

Refleks primitif

(moro,

menggenggam,

tendon

meningkat)

+ + + -/+ +

Kekuatan kedua

lengan dan

tungkai

Menurun menurun menurun menurun 3,

normaln

ya 5

Lengan dan

tungkai kaku dan

susah untuk

ditekuk

+ rigiditas

+ rigiditas

_

_

_

_

-/+

-/+

+

+

10. Bagaimana pemeriksaan penunjang pada kasus ini ?

Jawab :

Pemeriksaan penunjang :

Page 33

Page 34: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

o Tes pendengaran (Bera),

o MRI untuk menunjukkan adanya kelainan struktur maupun kelainan bawaan

o CT scan untuk identifikasi adanya perdarahan, kelainan struktur, maupun kelainan

bawaan

o Pungsi lumbal untuk menyingkirkan penyebab suatu proses degenerative dan

meningitis (pada CP : CSS normal)

o EEG berguna untuk mengevaluasi severe hypoxic-ischemic injury. EEG

merupakan alat penting pada diagnosis seizure disorder. Jika CP tidak disertai

kejang (epilepsy atau epileptic syndrome), EEG tidak diindikasikan

11. Bagaimana diagnosis pasti pada kasus ini ?

Jawab :

Cerebral Palsy Quadriplegia tipe spastik disertai KEP derajat II.

Klasifikasi

a) Tipe spastic (50% dari kasus Cerebral palsy), otot-oto menjadi kaku dan lemah

Kekakuan yang terjadi dapat berupa :

1) Kuadriplegia (kedua lengan dan tungkai)

2) Diplegia (kedua tungkai)

3) Hemiplegia (lengan dan tungkai pada salah satu satu tungkai)

b) Tipe diskinetik (20% dari semua kasus CP)

1) Otot lengan, tungkai dan badan secara spontan bergerak perlahan

menggeliat tak terkendali, tetapi bisa juga timbul gerakan kasar dan

mengejang.

2) Gerakan khorea athetosis (gerakan yang tidak terkontrol )

3) Gerakan menghilang bila anak tidur

4) Intelegensia biasanya normal

5) Bermasalah dalam berjalan,duduk dan berbicara dengan jelas

6) Bermasalah dalam mengontrol otot wajah.

c) Tipe ataksik (10% dari semua kasus CP)

Page 34

Page 35: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

1) Tremor

2) Langkah goyah dengna kedua tungkai terpisah jauh

3) Gangguan koordinasi dan gerakan abnormal

4) Memiliki masalah dalam keseimbangan dan koordinasi

5) Bersifat sebentar karena akan berubah nantinya ke tipe spastic dan disk-

inetik

d) Tipe campuran (20% dari semua kasus CP)

Gejala lain yang bisa ditemukan :

a) Kecerdasan dibawah normal

b) Retardasi mental

c) Kejang/epilepsy

d) Refleks primitive menetap atau lambat hilang

e) Gangguan menghisap atau makan

f) Gangguan perkembangan motorik

g) Tidak bisa mempertahankan berat badan

h) Gerak menjadi terbatas (otot kaku)

12. Bagaimana penatalaksaan pada kasus ini ?

Jawab :

Cerebral palsy

Tujuan pengobatan adalah mengembangkan sisa kemampuan yang ada pada anak

tersebut seoptimal mungkin sehingga diharapkan anak dapat melakukan aktivitas

sehari-hari tanpa bantuan atau dengan bantuan yang minimal.

Medikamentosa

Obat-obatan : diberikan obat yang sesuai dengan kebutuhan anak,

seperti obat-obatan untuk relaksasi otot, antikejang, dan lain-lain. Untuk

mengatasi spastisitas dapat digunakan natrium dantrolen, benzodiazepin, dan

baklofen.

Nonmedikamentosa

Terapi bedah ortopedi : tujuannya adalah untuk stabilitas, melemahkan

otot yang terlalu kuat, menghilangkan nyeri, dan lain-lain.

Page 35

Page 36: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Fisioterapi : latihan luas gerak sendi, latihan penguatan dan

peningkatan daya tahan otot, latihan duduk, latihan berdiri, latihan pindah,

latihan jalan

Terapi okupasi : untuk latihan melakukan aktivitas sehari-hari, evaluasi

penggunaan alat-alat bantu, latihan keterampilan tangan, dan lain-lain.

Ortotik : dengan menggunakan brace dan bidai, tongkat ketiak, tripod,

walker, kursi roda, dan lain-lain.

Terapi wicara

Kekurangan Energi Protein (KEP)

Prinsip dasar penanganan 10 langkah utama (diutamakan penanganan kegawatan)

Penanganan hipoglikemi, hipotermi dan dehidrasi

Koreksi gangguan keseimbangan elektrolit

Pengobatan infeksi

Pemberian makanan

Fasilitasi tumbuh kejar

Koreksi defisiensi nutrisi mikro

Melakukan stimulasi sensorik dan perbaikan mental

Perencanaan tindak lanjut setelah sembuh

Pengobatan penyakit penyerta

Defisiensi vitamin A

Dermatosis

Parasit/cacing

Diare melanjut

Tuberkulosis

Tindakan kegawatan

Syok (renjatan)

Anemia berat

- Terapi nutrisi meliputi:

a. Diet tinggi kalori tinggi protein

b. Gizi yg baik dan tim penanganan nutrisi bagi anak terutama karena kelainan pada

gigi, kesulitan menelan, sukar untuk menyatakan keinginan untuk makan

Page 36

Page 37: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

c. Pencataan rutin perkembangan berat badan

Mikrosefali

Tak satupun bentuk mikrosefali dapat diobati, pengobatan yang dilakukan

yaitu simptomatik. Untuk kejang diberi antikonvulsan. Selanjutnya dilakukan :

a) Fisioterapi Meliputi:

1. Teknik tradisional

Meliputi latihan gerak sendi, latihan penguatan dan peningkatan daya tahan otot,

serta latihan duduk, berdiri dan jalan.

2. Motor function training

Dengan menggunakan sistem khusus dengan prinsip beberapa bentuk stimulasi

akan menimbulkan reaksi otot yang dikehendaki dan bila dilakukan secara

berulang-ulang akan berintegrasi kedalam pola gerak motorik yang bersangkutan

b) speech therapy dan sebagainya.

13. Bagaimana komplikasi kasus ini ?

Jawab :

- Pulmonal: aspirasi, disfungsi oromotor, bronchopulmonary dysplasia

- GI: refluks, disfagia

- Retardasi Mental

- Penurunan pendengaran

- Skoliosis dan Kifosis

- Dislokasi sendi panggul

- Malnutrisi, gagal tumbuh

- Isolasi social

- Nyeri

14. Bagaimana prognosis pada kasus ini ?

Jawab :

- Vital : Bonam karena bisa sembuh total apabila diobati dengan baik.

Page 37

Page 38: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

- Fungsional : Malam karena Cerebral Palsy tidak bisa disembuhkan hanya bisa untuk

meningkatkan kualitas hidupnya saja.

15. Bagaimana kompetensi dokter umum untuk kasus ini ?

Jawab :

3b. Mampu membuat diagnosis klinik berdasarkan pemeriksaan fisik dan pemeriksaan

pemeriksaan tambahan yang diminta oleh dokter (misalnya : pemeriksaan laborato-

rium sederhana atau X-ray). Dokter dapat memutuskan dan memberi terapi pendahu-

luan, serta merujuk ke spesialis yang relevan (kasus gawat darurat).

16. Bagaimana pandangan islam ?

Jawab :

QS Al-Baqarah: 286

“Allah tidak membebani seseorang melainkan sesuai dengan kesanggupannya.”

Dalam hal ini, kedua orang tua Bobi sebaiknya bersabar serta tetap berpikir positif

dalam merawat dan membesarkan Bobi karena pengobatan kausal untuk cerebral

palsy tidak ada, hanya simtomatik saja.

Page 38

Page 39: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

BAB III

DAFTAR PUSTAKA

Dorland, W. A. Newman. 2002. Kamus Kedokteran Dorland Edisi 29. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC.

Nelson, Waldo, dkk. 2000. Nelson Ilmu Kesehatan Anak Edisi 15, Jilid 1. Jakarta : Penerbit

Buku Kedokteran EGC

Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak FK UI. 2005. Buku Kuliah Ilmu Kesehatan Anak. Jakarta

: Percetakan Infomedika

Ikatan Dokter Anak Indonesia. 2008. Buku Ajar Neonatologi Bab 5 Pemeriksaan Fisis pada

Bayi Baru Lahir. Jakarta : Badan Penerbit IDAI

Mansjoer, Arif, dkk. 2001. Kapita Selekta Kedokteran Edisi Ketiga, Jilid 2 Hal. 507-509.

Jakarta : Media Aesculapicus

Bagian Ilmu Kesehatan Anak. 2010. Standar Penatalaksanaan Ilmu Kesehatan Anak RSMH.

Palembang

Arisman. 2004. Buku ajar Ilmu gizi, Gizi dalam daur kehidupan. Jakarta : EGC. Hal 93-106.

Arvin, Behrman Kliegman. 2000. Ilmu Kesehatan Anak Nelson. Vol 3. Ed. 15. Jakarta : EGC.

Hal. 2049

Bakti Husada. Pedoman Umum Pemberian Makanan Pendamping ASI (MP-ASI). 2006.

Jakarta: Depkes RI.

Hasan, R dan Alatas, H. 1991. Neurologi Dalam Ilmu Kesehatan Anak, Buku Jilid II, Jakarta,

, Infomedia, 847-884.

Narendra, M. B. 2003. Penilaian Pertumbuhan dan Perkembangan Anak. Jakarta: EGC.

Salim, A. 1996. Pendidikan Bagi Anak Cerebral Palsy. Jakarta: Departemen Pendidikan dan

Kebudayaan

Soetjiningsih. 1995. Tumbuh Kembang Anak. Jakarta : EGC

Suyitno, H, dan Narendra, M. B. 2003. Pertumbuhan Fisik Anak. Jakarta: EGC.

Page 39

Page 40: Laporan Ske c Blok 19

Scenario C 2012

Tanuwijaya, S. 2003. Konsep Umum Tumbuh dan Kembang. Jakarta: EGC

Page 40