laporan spektek air santan

41
Laporan Spesifikasi Teknis SID Pembangunan Embung Sungai Air Santan Kabupaten Lebong BAB. I PENDAHULUAN PT. RAYACONSULT

Upload: jherwindo895

Post on 10-Jul-2016

268 views

Category:

Documents


19 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Spektek Air Santan

Laporan Spesifikasi Teknis

SID Pembangunan Embung Sungai Air SantanKabupaten Lebong

BAB. IPENDAHULUAN

PT. RAYACONSULT

Page 2: Laporan Spektek Air Santan

Spesifikasi Teknis

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar BelakangEmbung adalah salah satu bangunan irigasi yang berfungsi menampung air hujan untuk persediaan suatu desa atau dusun di musim kering. Selama musim kering, air akan dimanfaatkan oleh masyarakat untuk memenuhi kebutuhan penduduk, ternak dan kebun. Dimusim hujan embung biasanya tidak beroperasi karena air di luar embung mencukupi ketiga kebutuhan di atas. Oleh karena itu pada setiap akhir musim hujan sangat diharapkan kolam embung dapat terisi penuh air sesuai desain.Dari uraian di atas maka dapat dipastikan bahwa konstruksi embung harus direncanakan dengan standar mutu tertentu sehingga dapat menjawab fungsi dan manfaat yang diharapkan. Standar yang dimaksud adalah penggunaan material, dimensi bangunan, stabilitas konstruksi, operasional dan pemeliharaan.Penetapan standar sangat berpengaruh terhadap metode pelaksanaan pekerjaan, metode pengawasan, penggunaan peralatan, waktu pelaksanaan dan pada akhirnya bermuara pada besarnya biaya pelaksanaan pekerjaan. Standar yang dimaksud dalam perencanaan ini disebut dengan nama Spesifikasi Teknik.Kaitannya dengan pelelangan pekerjaan maka spesifikasi teknik sangat dibutuhkan dalam menentukan harga satuan setiap jenis pekerjaan karena dalam spesifikasi teknik tersirat metode pelaksanaan yang diperlukan dalam penyelesaian pekerjaan. Relevan dengan uraian di atas maka dalam pekerjaan fisik pembangunan embung kecil disertakan spesifikasi teknik yang diperlukan.

1.2 Maksud Dan Tujuan

Maksud

Memenuhi persyaratan administrasi sebagaimana yang tertuang dalam KAK.

Sebagai bahan acuan dalam proses pelelangan maupun konstruksi.

Tujuan

Memberikan gambaran tentang jenis kegiatan yang akan dilakukan pada saat konstruksi.

Memberikan gambaran tentang kualitas pekerjaan yang harus dicapai ketika pelaksanaan konstruksi serta syarat-syarat teknisnya,

Sebagai dasar dalam menyusun metode pelaksanaan pekerjaan.

1.3 Lokasi PekerjaanLokasi pembangunan embung kecil disesuaikan dengan daftar lokasi pekerjaan

pembangunan embung kecil yang akan dilaksanakan.

Page 3: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknis

BAB 2 SPESIFIKASI

2.1 Umum

2.1.1 Spesifikasi DasarKecuali ditentukan lain, bahan dan hasil pekerjaan harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku. Spesifikasi lain mungkin dapat disubstitusikan atas ketetapan Direksi.Kontraktor harus menyediakan sekurang-kurangnya satu salinan Standar Nasional Indonesia yang ditentukan dalam spesifikasi atau standar lainnya yang disetujui untuk bahan yang disuplai atau hasil-hasil pekerjaan yang sedang dalam pelaksanaan. Standar tersebut harus tersedia setiap saat untuk keperluan pemeriksaan dan penggunaan oleh direksi.Bahan dan hasil pekerjaan yang tidak sepenuhnya diperinci atau tidak dicakup oleh Standar Nasional atau Standar lain yang telah disetujui haruslah bahan dan hasil pekerjaan semacam untuk kelas satu. Direksi akan menetapkan apakah semua atau sebagian bahan yang dipesan atau dimasukkan untu digunakan dalam pekerjaan cocok untu maksud tersebut dan keputusan Direksi dalam hal ini menentukan.

2.1.2 Tenaga KerjaKontraktor diwajibkan menyediakan tenaga kerja yang bertanggung jawab dan terampil dalam bidang-bidang keahlian yang dibutuhkan oleh pekerjaan serta dalam jumlah yang memadai untuk menyelesaikan volume pekerjaan sesuai jadwalnya.Daftar dari tenaga kerja ini beserta kualifikasinya, terutama tenaga kerja inti, harus diserahkan kepada direksi sebelum memulai pekerjaan, dan penggantian tenaga kerja inti harus dilaporkan kepada Direksi. Kontraktor juga diwajibkan untuk mengikutsertakan dan memprioritaskan tenaga kerja lokal dalam pelaksanaan pekerjaan ini.

2.1.3 PeralatanKontraktor harus menyediakan alat-alat kerja/bantu dalam kondisi yang baik dalam jumlah yang cukup sesuai dengan kebutuhan agar dapat menyelesaikan pekerjaan tepat pada waktunya. Alat-alat ini harus dibuat daftarnya dan diserahkan kepada Direksi untuk mendapatkan persetujuan sebaelum memulai seluruh pekerjaan.Bila dalam pelaksanaan pekerjaan terjadi hambatan dan hal ini menurut Direksi disebabkan karena kurangnya jumlah tenaga kerja atau peralatan atau kurang memenuhi syaratnya dari beberapa pekerja dan peralatan, maka Direksi berhak memerintahkan Kontraktor untuk menambah atau mengganti tenaga kerja dan peralatan tersebut.

2.2 Pekerjaan PersiapanYang termasuk dalam Pekerjaan Persiapan adalah :

Pekerjaan Mobilisasi dan Demobilisasi Pekerjaan Sosialisasi dan Dokumentasi Pembuatan Papan Nama Proyek

Page 4: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknis Pembuatan Quality Assurance Pembuatan Jalan Masuk Pelaporan

Kecuali Pembuatan Papan Nama Proyek yang diukur dan dibayar sesuai jumlah yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga maka jenis pekerjaan lain diukur dan dibayar secara lumpsum (ls), sudah termasuk biaya untuk material, upah dan bahan.

2.2.1 Mobilisasi dan DemobilisasiKontraktor diharuskan memperhitungkan pekerjaan mobilisasi dan demobilisasi dari peralatan berat yang akan dipergunakan, yaitu peralatan berat yang didatangkan ke lokasi pekerjaan dan mengembalikan peralatan berat tersebut ke tempat asalnya, sesuai dengan kebutuhan peralatan.Mobilisasi dan Demolisasi harus sudah memperhitungkan biaya-biaya sebagai berikut : Mobilisasi dan demobilisasi peralatan berat termasuk biaya pengamanan. Mobilisasi dan demobilisasi tenaga kerja termasuk peralatan-peralatan kecil yang

diperlukan. Menyiapkan fasilitas lapangan antara lain : kantor lapangan (untuk Direksi dan

Kontraktor) termasuk maubiler (meja, kursi, lemari arsip) yang diperlukan, kendaraan roda 2 untuk pengawasan lapangan 1 (satu).

Fasilitas yang disiapkan setelah pekerjaan selesai menjadi milik Kontraktor.

2.2.2 Sosialisasi dan DokumentasiKontraktor sebelum memulai pekerjaan, bersama Direksi terlebih dahulu harus menghubungi para Kepala Desa/Aparat Desa lainnya yang berwenang dari wilayah kerjanya untuk memberitahukan kehadiran dan menjelaskan semua rencana kerjanya sehubungan dengan pelaksanaan pekerjaan di daerah tersebut. Hal ini perlu karena pekerjaan ini berkaitan langsung dengan kepentingan masyarakat. Selanjutnya Kontraktor juga diwajibkan melakukan dokumentasi pekerjaan minimal untuk kondisi0%, 50% dan 100% disertai pelaporannya.

2.2.3 Pembuatan Papan Nama ProyekKontraktor diwajibkan membuat papan nama proyek. Bentuk dan ukuran serta isi tulisan dan penempatannya ditentukan bersama-sama dengan Direksi/Pengawas Lapangan.

2.2.4 Pengukuran dan Pematokan (Setting Out/Uitzet).Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor tersebih dahulu harus mengadakan pengukuran/uitzet dengan pengawasan Direksi/Pengawas Lapangan. Alat yang dipakai dalam pengukuran ini minimal adalah alat waterpass. Pengikatan dalam pengukuran ini dilakukan terhadap patok-patok tertentu yang berfungsi sebagai titik tetap yang lokasinya akan ditetapkan/ditunjuk oleh Direksi/Pengawas Lapangan. Data ketinggian dan detail penjelasan tentang titik tetap ini dapat diperoleh dengan mengajukan permintaan secara tertulis kepada Direksi. Sebelum memulai pengukuran, Kontraktor diharuskan untuk memeriksa titik-titik tetap atau membuat titik tetap dan membuat titik tetap tambahan lainnya sedemikian sehingga jarak 2 titik tetap tidak lebih dari 1 km. ketelitian pengukuran harus selalu dalam batas-batas keseksamaan sebagai berikut :

Page 5: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknis

a. Titik-titik untuk tampang lintang, boleh terletak kurang dari posisi yang ditentukan, baik dalam arah vertikal maupun horisontal.

b. Pengukuran harus diselesaikan pada sebuah titik tetap atau dibawa kembalikapada titik pertama. Kesalahan penutupan harus kurang dari 10 L dimana Ladalah jarak sirkuit pengukuran dalam Km.

c. Patok-patok yang menunjukkan tinggi akhir dari pekerjaan tanah harus dipasang dengan titik melewati 0,25 cm dari titik tinggi yang benar.

d. Garis singgung dan lengkung, perbedaannya dari yang benar harus kurang dari 2 cm dari kedudukan yang sebenarnya kecuali pada pemasangan pekerjaan baja dan peralatannya memerlukan yang lebih tinggi.

Hasil pengukuran uitzet ini, berupa data dan gambar sket hasil pengukuran, harus diserahkan kepada Direksi. Oleh Direksi hasil ini akan diperiksa, dan apabila terdapat kesalahan, baik itu pada pengukuran, perhitungan, maupun penggambaran, maka kontraktor harus memperbaikinya sampai betul dan mendapat persetujuan Direksi. Hasil pengukuran uitzet yang benar akan dipakai untuk menentukan trase pipa maupun bangunan pelengkap lainnya. Oleh karena itu Kontraktor tidak diperbolehkan memulai suatu pekerjaan sebelum posisi, maupun dimensinya disetujui oleh Direksi. Interval pematokan as pada trase pipa, ataupun jalan masuk harus dilakukan pada setiap interval 50 m dan pada setiap belokan dengan menggunakan patok kayu. Pematokan pada lokasi-lokasi bangunan bak distribusi harus dilakukan dengan menggunakan patok beton. Pada setiap patok yang telah dipasang agar dicantumkan nomor urut dan elevasi hasil pengukurannya. Jika pada waktu pengukuran/uitzet trase pipa dijumpai ketidak sesuaian antara gambar dengan keadaan lapangan, maka Kontraktor harus secepatnya melapor kepada Direksi untuk mendapat penyelesaian. Pada bagian pekerjaan yang memerlukan pemasangan bouwplank seperti pasangan batu dan bak distribusi perlu dilakukan pemeriksaan terlebih dahulu oleh Direksi/Pengawas Lapangan apakah pemasangan telah benar dan cukup kuat, jika pemeriksaan telah selesai dan hasilnya baik maka pekerjaan dapat dilanjutkan. Semua biaya pembuatan bowplank sudah termasuk dalam item pekerjaan yang yang berkaitan.

2.2.5 Pembuatan Quality AssuranceKontraktor diharuskan melakukan pembuatan pelaporan Quality Assurance secara periodik atas pekerjaan yang dimulai pada awal pekerjaan (Rencana Mutu Kontrak) sampai dengan berakhirnya pekerjaan. Pelaksanaan Quality Assurance akan dibahas secara rinci dengan pihak proyek pada saat Pre Construction Meeting, dan penandatanganan Rencana Mutu Kontrak sudah harus dilaksanakan bersamaan dengan penandatanganan kontrak.

2.2.6 Pembuatan Jalan MasukApabila tidak ada jalan masuk ke lokasi pekerjaan maka Kontraktor harus membuatnya atas dasar petunjuk dan persetujuan Direksi. Jalan masuk tersebut harus dipelihara / dijaga oleh Kontraktor sehingga kelancaran transportasi tidak terhambat. Semuapekerjaan ini apabila tidak ditentukan lain dalam gambar diajukan dalam perhitungan berupa overhead.

Page 6: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknis

2.2.7 PelaporanKontraktor harus menyiapkan dan memasukkan laporan harian, mingguan, bulanan, gambar kerja, gambar terbangun dalam jumlah yang sesuai dengan penawaran.

2.2.8 Keamanan dan Keselamatan KerjaKontraktor harus memasukkan biaya fasilitas pengobatan, Pertolongan Pertama PadaKecelakaan dan pengobatan lainnya dalam perhitungan berupa overhead.

2.3 Pekerjaan TanggulYang termasuk dalam pekerjaan tanggul adalah :

Pekerjaan pembersihan dan pengupasan, Pekerjaan galian pondasi, Pekerjaan galian tanah dan timbunan tanah kedap air termasuk perataan dan

pemadatan, Pekerjaan penghamparan top soil, Pekerjaan membuang kelebihan hasil galian, Pekerjaan mendatangkan tanah timbunan dari borrow area.

2.3.1 Pembersihan dan pengupasana. Semua daerah pekerjaan harus dibersihkan sesuai dengan gambar dan perintah

Direksi.b. Pembersihan dan pengupasan meliputi pembersihan dari tumbuh-tumbuhan,

pohon yang tumbang, cabang dan daun, ranting, sampah, bekas runtuhan bangunan, batu-batuan yang ditunjukan oleh Direksi.

c. Pembersihan harus dilakukan sampai minimal 15 m dari batas galian atau timbunan.

d. Pembakaran barang bekas harus dilakukan bila situasi mengijinkan dan disetujuioleh Direksi. Pembakaran dilakukan sedemikian rupa sehingga pembakaran menjadi abu, Kontraktor harus menjaga dan menjamin nyala api tidak merembet kesekeliling yang dapat membahayakan lingkungan.

e. Permukaan dasar tanah penimbunan, bangunan permanen, borrow area, stockpile dan daerah yang ditunjuk Direksi harus bersih dari akar, sampah atautumbuh-tumbuhan dan batu-batuan.

f. Sebelum mengadakan penimbunan, Kontraktor harus melakukan stripping, termasuk borrow area, sehingga humus, bahan organik dan akar rumput dapat dibuang. Stripping dilakukan sampai pada kedalaman yang ditunjukan dalam gambar atau sesuai dengan perintah kedalaman yang ditentukan oleh Direksi.

g. Stripping di borrow area harus dilakukan untuk mendapatkan bahan timbunanyang memenuhi syarat, Kontraktor harus mengupas lapisan atas sampai pada kedalaman yang ditentukan oleh Direksi. Material hasil kupasan tersebut dikumpulkan secara terpisah dan atas petunjuk Direksi/Pengawas Lapangan dapat dimanfaatkan kembali sebagai lapisan top soil pada kolam embung seperti yang diisyaratkan dalam daftar kuantitas dan harga.

Satuan pembayaran untuk pembersihan dan pengupasan adalah m2 (meter persegi).

Page 7: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknis

2.3.2 Pekerjaan galian tanah pondasi (cut off).a. Yang dimaksud dengan pekerjaan galian tanah pondasi adalah pekerjaan galian

struktur/bongkaran untuk pondasi embung/dinding halang dengan dimensi sesuai gambar rencana.

b. Pekerjaan ini harus mencakup penggalian, penanganan hasil galian maupun penumpukan.

c. Pemanfaatan kembali bahan galian ini harus mendapat persetujuan telebih dahulu dari pengawas lapangan/Direksi.

d. Kontraktor harus memikul semua tanggung jawab dalam menjamin keselamatan pekerja, yang melaksanakan pekerjaan galian, penduduk dan bangunan yang ada di sekitar lokasi galian.

Satuan pembayaran untuk pekerjaan ini adalah m3.

2.3.3 Pekerjaan galian tanah dan timbunan tanah kedap air termasuk perataan dan pemadatan.Semua pekerjaan galian harus sesuai dengan batas, kemiringan dan dimensi seperti yang ditunjukan dalam gambar atau atas perintah Direksi bila tidak tercakup dalam gambar. Harga satuan pekerjaan galian tidak berubah. Pekerjaan galian yang dilakukan kontraktor atas kehendaknya sendiri karena keadaan dan situasi pekerjaan tanpa sepengetahuan Direksi akan menjadi tanggungan dan biaya Kontraktor sendiri.Bahan bekas galian di lokasi tubuh embung dan galian organik di spillway yang tidak memenuhi syarat sebagai bahan timbunan harus dibuang ke lokasi disposal area. Apabila bahan tersebut memenuhi syarat menurut penilaian Direksi maka bahan tersebut harus ditempatkan di dekat lokasi pekerjaan untuk digunakan sebagai bahan timbunan.Kontraktor harus menyerahkan program dan rencana kerja untuk pekerjaan penimbunan kembali kepada Direksi untuk mendapat persetujuan. Bahan untuk timbunan dapat juga diambil dari lokasi borrow area apabila bahan galian setempat tidak mencukupi. Bahan yang dihampar harus bersih terhadap kotoran akar atau bahan asing lainnya.Ukuran dan kemiringan penampang timbunan harus sesuai dengan gambar. Batas- batas pekerjaan timbunan disesuaikan antara gambar dan kenyataan di lapangan. Kontraktor harus menjaga dan memelihara keadaan timbunan yang telah dipadatkan dan diterima oleh Direksi dari waktu ke waktu sedemikian rupa sehingga tetap memenuhi syarat sampai pekerjaan timbunan diterima secara keseluruhan oleh Direksi. Kontraktor harus memperbaiki bagian yang rusak akibat erosi air atau penyebab lainnya dengan biaya sendiri.

A. Trial embankmentSebelum melakukan penimbunan, Kontraktor harus melakukan percobaan penimbunan (trial embankment) dengan memakai bahan-bahan yang telah ditentukan. Bahan-bahan yang akan digunakan perlu mendapat persetujuan Direksi yang akan memberikan rencana gradasi, kadar air, kepadatan dan permeabilitas, ketebalan hamparan dan proses pemadatan. Hasil trial embankment ini akan digunakan sebagai dasar pelaksanaan pekerjaan timbunan. trial embankment dilakukan dengan menggunakan jumlah lintasan berturut-turut

Page 8: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknis8, 10, 12 dengan ketebalan lapisan maksimum 25 cm setelah dipadatkan. Trial

embankment dilaksanakan minimal hingga 4 lapis (4 x 25 cm), setiap lapisan genapdiadakan tes permealilitas dan tes kepadatan dengan menggunakan Sand-Cone. Angka kepadatan (K) yang digunakan dalam pelaksanaan harus mencapai 1e10-5

cm/det dan 95% kepadatan kering standar proctor untuk kepadatan. Biaya dalam pelaksanaan maupun pembongkaran trial embankment ditanggung oleh Kontraktor. Tabel Berikut ini mensyaratkan angka properties tanah:

No. Material Fungsi Min. Kohesi (C) Min. Phi (ϕ) Max. Rembesan (K)

1 Tanah Lempung Inti tubuh embung 33,24 KPa 17 o 10 -5

2 Tanah pilihan Filter 20,59 KPa 25 o Menyesuaikan

3 Tanah Setempat Timbunan Menyesuaikan Menyesuaikan Menyesuaikan

B. Kadar airKadar air bahan timbunan harus dijaga merata pada setiap lapisan. Kadar air bahan timbunan tidak boleh melebihi batas yang disyaratkan, yaitu pada batas 3% di bawah atau di atas kadar air optimum standar proctor. Kepadatan tanah timbunan minimal 95% kepadatan kering maksimum standar proctor. Jika kadar air terlalu tinggi, Kontraktor harus mengendalikannya kepada batas yang disyaratkan. Semua biaya penyiraman/pengeringan menjadi tanggungan Kontraktor.

C. PenghamparanSebelum penghamparan dilakukan, lokasi harus dibersihkan dari material yang bisa membusuk dan dipadatkan terlebih dahulu dengan alat pemadat mekanis dan dilakukan uji permeabilitas dengan koefisien minimal (K) = 1e10-5. Prosedur pemadatan sama dengan pemadatan untuk pekerjaan timbunan.Bahan timbunan harus dihampar merata dengan ketebalan tidak boleh melebihi25 cm setelah dipadatkan atau sesuai dengan hasil uji kepadatan untuk timbunan. Kerikil dengan diameter > 1,5 cm harus dibuang. Sebelum melakukan penghamparan untuk lapisan berikutnya, permukaan tanah harus digaruk sampai kedalaman yang lebih besar dari retak-retak tanah yang ada dan paling tidak samapi kedalaman 0,15 m. kadar air dari tanah yang dikeruk harus dijaga secara baik.

Kontraktor harus membuat sistim drainase yang baik atas petunjuk Direksi terutama pada waktu hujan dengan biaya sendiri. Pemadatan setiap lapisan harus sistimatis dan menerus sedemikian rupa sehingga setiap bagian dapat dipadatkan dengan alat pemadat yang memadai, sejajar dengan arah tubuh embung.Setiap pekerjaan yang telah diterima oleh Direksi akan diukur di lapangan untuk mendapatkan persetujuan dan pembayaran dalam m3 pekerjaan.Direksi berhak untu memberhentikan sementara pekerjaan penimbunan akibat mutu pekerjaan yang tidak memenuhi syarat atau keadaan cuaca yang tidak memungkinkan dan Kontraktor tidak berhak menganjukan penambahan biaya.Direksi akan menilai mutu pemadatan. Apabila dinilai kurang, Direksi berhak

Page 9: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknismemerintahkan untuk memadatkan kembali tanpa tambahan biaya. Jenis alat pemadat yang digunakan adalah Vibrator Path Foot Roller dengan berat minimal 10 ton atau dapat juga menggunakan alat lain sesuai hasil uji tes pemadatan. Kontraktor diperbolehkan mengajukan alternatif alat pemadat lain dan akan dibuktikan dengan melakukan percobaan pemadatan lapangan. Persetujuan akan diberikan oleh Direksi berdasarkan hasil pengujian kepadatan lapangan.

2.3.4 Pekerjaan Penghamparan Top SoilPekerjaan ini berkaitan erat dengan poin 1.3.1.g yakni memanfaatkan material hasil stipping terpilih yakni yang dianggap layak oleh Direksi untuk dijadikan bahan timbunan top soil. Penghamparan dilakukan pada seluruh bagian permukaan tanggul guna memungkinkan rumput dapat tumbuh dengan mudah. Proses pemadatan sebagaimana yang tertuang dalam point 1.3.3. Pengukuran dan pembayaran sesuai dengan yang dimaksud dalam Daftar Kuantitas dan Harga dengan satuan m2.

2.3.5 Pekerjaan membuang kelebihan hasil galianSetiap bahan galian yang melebihi kebutuhan timbunan, atau tiap bahan galian yang tidak disetujui oleh Direksi sebagai material timbunan, harus dibuang ke luar dari lokasi kolam embung ke tempat yang ditunjuk oleh Direksi dan diratakan oleh Kontraktor. Kuantitas pekerjaan ditentukan menurut satuan pengukuran m3 dan sesuai dengan harga yang tercantum di dalam Daftar kuantitas dan harga.

2.3.6 Pekerjaan mendatangkan tanah timbunan dari borrow areaPekerjaan timbunan tanah untuk konstruksi tubuh embung dapat diambil dari lokasi borrow area yang telah ditentukan. Bagian ini berkaitan dengan point 1.3.1, Pembersihan dan Pengupasan dan point 1.2.6, Jalan Masuk serta poin 1.3.3, Galian Tanah dan Timbunan Tanah Kedap Air Termasuk Perataan dan Pemadatan.Sebelum penggalian pada tanah tersebut, permukaan tanah harus dikupas dari tanaman-tanaman termasuk akar-akarnya. Apabila diperihtahkan direksi, tanah harus dikupas sampai kedalaman 0,25m dan untuk sementara ditimbun di sekitar lokasi pengambilan.Setelah selesai penggalian, Kontraktor harus meninggalkan daerah kerja dalam keadaan rapi samapi memuaskan Direksi termasuk semua pekerjaan tanah yang diperlukan untuk mencegah penggenangan air di daerah tersebut.Selanjutnya, Kontraktor harus menggali, mengangkut memadatkan dan membentuk bahan-bahan timbunan tersebut seperti yang diharuskan dalam poin-poin di atas. Satuan pengukuran yang digunakan untuk bagian ini adalah m3.

2.4 Pekerjaan SpillwayYang termasuk pekerjaan spillway adalah : Pekerjaan galian termasuk perapihan dan pemadatan, Pekerjaan timbunan kembali termasuk perataan dan pemadatan, Pekerjaan Beton K-225,, Pekerjaan pasangan batu kali campuran 1 : 3, Pekerjaan plesteran campuran 1 : 2, Pekerjaan bronjong.

2.4.1 Pekerjaan galian termasuk perapihan dan pemadatanYang dimaksudkan dengan pekerjaan galian adalah semua pekerjaan galian yang

Page 10: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknisditunjukan dalam gambar desain spillway atau sesuai dengan petunjuk Direksi. Semua pekerjaan galian harus dilakukan sesuai garis batas dan ketinggian yang ditunjukkan dalam gambar. Kontraktor harus merapikan semua penggalian sampai ketinggian yang ditunjuk dalam gambar. Biaya atas penggalian lebih dan penimbunan kembali akibat kesalahan penggalian merupakan tanggung jawab kontraktor. Khusus untuk lantai saluran perlu dilakukan pemadatan dengan menggunakan Vibrator Roller. Bagian yang berhubungan dengan pekerjaan ini adalah poin 1.3.3. Sedangkan satuan pengukuran yang digunakan adalah m2.

2.4.2 Pekerjaan timbunan kembali termasuk perataan dan pemadatan.Yang berkaitan dengan pekerjaan ini adalah poin 1.4.3 pasangan batu kali. Dalam pekerjaan ini juga dilakukan pemadatan menggunakan stamper. Hal ini dimaksudkan agar tidak terjadi gerusan yang dapat merusak struktur pasangan.Satuan pengukuran yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah m3.

2.4.3 Pekerjaan pasangan batu karang campuran 1pc : 3 psr.Dalam hal ini pasangan batu digunakan sebagai dinding atau pelindung saluran spillway terutama pada bagian-bagian yang dipandang mudah tergerus atau rusak. Untuk itu penempatan pasangan batu mengacu kepada gambar rencana yang ada.

A. Batu KarangHaruslah merupakan batu yang bersih dan keras, tahan lama, bebas dari campuran besi, noda-noda, pasir. Batu tersebut harus dibelah agar permukaannya kasar dan dapat melekat dengan sempurna dengan mortar dan diambil dari sumber yang disetujui Direksi. Ukuran maksimum batu harus memperhatikan tebal dinding. Tiap batu untuk pasangan harus seluruhnya dibasahi lebih dahulu sebelum dipasang dan harus diletakkan dengan alasnya tegak lurus kepada arah teganan patok. Setiap batu harus diberi alas adukan pada waktu pekerjaan berlangsung. Tebal adukan tidak lebih dari 50 mm lebarnya, serta tidak boleh ada batu berimpit satu sama lainnya tanpa campuran.

PasirKualitas pasir yang dipakai untuk pasangan batu harus sama dengan yang disyaratkan yaitu :a. Berat jenis antara 2,50 – 2,65 ton/m3.b. Modulus kehalusan 2,30 – 3,20 c. Kadar lumpur < 5%.Dengan batasan di atas, pasir haruslah mempunyai gradasi yang baik dan kekerasan yang memungkinkan untuk menghasilkan mortar yang baik.

B. SemenSemen yang dipakai dalam pekerjaan ini harus Portland Cement dari perusahaan yang disetujui Direksi dan secara umum memenuhi SNI NI-8 dan pasal 3.2 NI-2 PBI71 atau ASTM C150 atau standar lain yang diakui oleh Pemerintah Indonesia. Tipe semen yang lain dapat digunakan untu keperluan khusus jika diperintahkan oleh Direksi. Kontraktor harus menyediakan contoh semen yang berada digudang lapangan atau dari pabrik yang dapat diusulkan Direksi untuk di tes. Semen lain yang menurut pendapat Direksi tidak baik, sebagian atau seluruhnya harus ditolak dan Kontraktor harus memindahkan ke luar daerah pekerjaan.

Page 11: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi TeknisC. Air

Air yang dipakai untuk membuat dan merawat mortar harus dari sumber yang disetujui oleh Direksi dan memenuhi pasal 9 Standar Nasional Indonesia (NI-3PUBI) serta pada waktu pemakaian, air harus terhindar dari bahan-bahan yang bisa mengotori air dalam jumlah berapa saja yang dapat :

a. Mempengaruhi waktu permulaan pengerasan dari semen yang melebihi dari30 menit, atau mengurangi kekuatan dari percobaan kubus lebih dari 20%apabila dites sesuai standar ASHTON T26.

b. Menghasilkan perubahan warna atau pemekaran permukaan mortar yang sedang mengeras.

c. Menunjukan reaksi agregat alkali.Air harus bebas dari hidrokarbon dan larutan bahan organik, larutan bahan organik tidak lebih dari 500 bagian untuk tiap satu juta bagian dalam berat.

D. Pelaksanaan Pasangan BatuPasangan batu merupakan satu kesatuan yang kuat (tidak mudah lepas) dari susunan batu karang yang diatur sedemikian rupa dengan menggunakan perekat yang mengisi rongga antar batu berupa mortar. Pengisian mortar di bagian belakang dinding/talud pasangan batu harus rata dengan permukaan batu sesuai garis rencana. Pasangan batu harus mempunyai sifat kedap air, dalam arti tidak bocor bila pasangan batu digunakan sebagai dinding saluran.

1. Persiapana. Pondasi untuk struktur pasangan batu harus disiapkan sesuai dengan poin

1.4.1 di atas.b. Terkecuali disyaratkan lain atau ditunjukkan pada gambar, dasar pondasi

untuk struktur dinding harus tegak lurus atau bertangga yang juga tegak lurus terhadap muka dari dinding. Untuk struktur lain, dasar pondasi harus mendatar atau bertangga yang juga horisontal.

2. Pemasangan Batua. Landasan dari adukan baru paling sedikit 3 cm tebalnya harus dipasang

pada pondasi yang disiapkan sesaat sebelum penempatan masing-masing batu pada lapisan pertama. Batu besar pilihan harus digunakan untuk batu dasar dan pada sudut-sudut. Perhatian harus diberikan untuk menghindarkan pengelompokkan batu yang berukuran sama.

b. Batu harus dipasang dengan muka yang terpanjang, mendatar dan muka yang tampak harus dipasang sejajar dengan muka dinding dari batu yang terpasang.

c. Batu harus ditangani sedemikian hingga tidak menggeser atau memindahkan batu yang terpasang. Peralatan yang cocok harus disediakan untuk memasang batu yang lebih besar dari ukuran yang dapt ditangani oleh dua orang. Menggelindingkan batu atau menggulingkan batu pada pekerjaan yang baru dipasang tidak diperkenankan.

3. Penempatan Adukana. Sebelum pemasangan, batu harus dibersihkan dan dibasahi sampai merata

dan dalam waktu yang cukup sehingga untuk memungkinkan penerapan air mendekati titik jenuh. Landasan yang akan menerima setiap batu juga

Page 12: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknisharus dibasahi dan selanjutnya landasan dari adukan (1pc : 3 psr) harus disebar pada sisi batu yang bersebelahan dengan batu yang akan dipasang.

b. Tebal dari landasan adukan harus pada rentang antara 2 cm sampai 5 cm dan merupakan kebutuhan minimum untuk menjamin bahwa seluruh rongga antara batu yang dipasang terisi penuh.

c. Banyaknya adukan untuk landasan yang ditempatkan pada suatu waktu haruslah dibatasi sehingga batu hanya dipasang pada adukan baru yang belum mengeras. Bilamana batu menjadi longgar atau lepas setelah adukan mencapai pengerasan awal, maka batu tersebut harus dibongkar, dan adukannya dibersihkan dan batu tersebut dipasang lagi dengan adukan yang baru.

4. Pekerjaan Akhir Pasangan Batua. Sambungan antar batu pada permukaan harus dikerjakan hampir rata

dengan permukaan pekerjaan.b. Segera setelah batu ditempatkan, dan sewaktu adukan masih baru, seluruh

permukaan batu harus dibersihkan dari bekas adukan.c. Permukaan yang telah selesai harus dirawat seperti yang disyaratkan untuk

pekerjaan beton dari spesifikasi ini.d. Bilamana pekerjaan pasangan batu yang dihasilkan cukup kuat, dan dalam

waktu yang tidak lebih dini dari 14 hari setelah pekerjaan pasangan selesai dikerjakan, penimbunan kembali harus dilaksanakan seperti disyaratkan, atau seperti diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan, sesuai dengan ketentuan pada point 1.4.2.

Satuan pengukuran yang digunakan untuk pekerjaan ini adalah m3 dan dibayarkan sesuai harga kontrak yang tertuang dalam Daftar Kuantitas dan Harga.

2.4.4 Pekerjaan Plesteran campuran 1pc : 2psr

Permukaan dinding dan lantai pasangan batu harus diplester dengan adukan campuran 1pc : 2psr. Bahan-bahan adukan untuk plesteran harus memenuhi persyaratan point 1.4.3 (B,C,D). Pekerjaan plesteran dikerjakan secara dua lapis sampai ketebalan 2 cm. Apabila tidak diperintahkan lain, pasangan harus diplester pada bagian atas dari dinding, ujung-ujung saluran pasangan, dan untuk 10 cm di bawah tepi atas dinding atau sesuai dengan gambar rencana.

2.4.5 Pekerjaan BronjongPekerjaan ini harus mencakup penyiapan landasan, batu, bronjong kawat maupun berbagai alat bantu yang diperlukan. Detail pelaksanaan pekerjaan ini yang tidak termasuk dalam dokumen kontrak pada waktu pelelangan dapat diterbitkan oleh Direksi Pekerjaan setelah mempelajari rancangan awal.

A. Standar RujukanSNI-03-0090-1999 atau ASTM A239

B. Pengajuan Kesiapan KerjaContoh keranjang kawat disertai dengan sertifikat dari pabrik perlu diserahkan kepada direksi bila ada.

C. Bahan

Page 13: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknis1. Kawat Bronjong

a. Haruslah baja berlapis seng yang memenuhi SNI-03-0090-1999 atau ASTM A239.

b. Karakteristik kawat bronjong adalah :Tulangan tepi diameter : 5,0 mm, 6 SWG Jaringan, diameter : 4,0 mm, 8 SWG Pengikat, diameter : 2,10 mm, 14 SWG Ukuran anyaman : 2 m x 1 m x 0,50 m Kuat tarik : 4.200 kg/cm2.Diafragma (sekat) : setiap 1 meter panjang.

c. Anyaman :Anyaman haruslah merata berbentuk segi enam yang teranyam dengan tiga lilitan yang dibuat sedemikian rupa hingga tidak lepas-lepas dan dirancang untuk memperoleh kelenturan dan kekuatan yang diperlukan. Keliling tepi dari anyaman kawat harus diikat pada kerangka bronjong sehingga sambungan-sambungan yang diikatkan pada kerangka harus sama kuatnya seperti pada badan anyaman.

d. Keranjang haruslah merupakan unit tunggal dan disediakan dengan dimensi yang disyaratkan dalam gambar dan dibuat sedemikian sehingga dapat dikirim ke lapangan dengan cara dibundel dalam kemasan yang berisi 10 –30 unit/bundel.

2. BatuBatu untuk bronjong haruslah terdiri dari batu kali atau batu gunung atau batu belah atau batu karang. Batu-batu yang digunakan memiliki ukuran minimal 15 cm dan maksimal 30 cm.

D. Pelaksanaana. Persiapan.

Galian harus memenuhi ketentuan dimensi seperti gambar rencana.Seluruh permukaan yang disiapkan harus disetujui oleh Direksi Pekerjaan sebelum dilakukan penempatan bronjong.

b. Penempatan Bronjong. Keranjang bronjong harus dibentangkan dengan kuat untuk memperoleh

bentuk serta posisi yang benar dengan menggunakan batang penarik atauulir penarik kecil sebelum pengisian batu ke dalam kawat bronjong. Sambungan antar keranjang haruslah sekuat seperti anyaman itu sendiri. Setiap segi enam harus menerima paling sedikit dua lilitan kawat pengikat dan kerangka bronjong antar segi enam tepi paling sedikit satu lilitan. Paling sedikit 15 cm kawat pengikat harus ditinggalkan sesudah pengikatan terakhir dan dibengkokkan ke dalam keranjang.

Batu harus dimasukkan satu demi satu sehingga diperoleh kepadatan maksimum dan rongga seminimal mungkin. Bilamana tiap bronjong telahdiisi setengah dari tingginya, dua kawat pengaku horisontal dari muka ke belakang harus dipasang. Keranjang selanjutnya diisi sedikit berlebihan atarterjadi penurunan (settlement). Sisi luar batu yang berhadapan dengan kawat harus mempunyai permukaan yang rata dan bertumpu pada

Page 14: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknisanyaman.

Setelah pengisian, tepi dari tutup harus dibentangkan dengan batang penarik atau ulir penarik pada permukaan atasnya dan diikat.

Bilamana keranjang dipasang satu di atas yang lainnya, sambungan vertikal harus dibuat berselang-seling.

E. Pengukuran dan PembayaranKuantitas yang diukur untuk pembayaran haruslah jumlah meter kubik (m3) dari bronjong lengkap di tempat dan diterima. Dimensi yang digunakan untuk menghitung kuantitas ini haruslah dimensi nominal dari masing-masing kranjang bronjong seperti yang diuraikan dalam gambar.

2.5 Pekerjaan Jaringan DistribusiYang termasuk dalam pekerjaan ini adalah

1. Pekerjaan Jaringan Perpipaan2. Pekerjaan Bak Pelayanan

2.5.1 Pekerjaan Galian Tanah BiasaPekerjaan ini mengacu kepada poin 1.3.3 penjelasan tentang galian tanah.

2.5.2 Pekerjaan Timbunan Kembali DipadatkanPekerjaan ini mengacu kepada poin 1.4.2 penjelasan tentang timbunan kembali dipadatkan.

2.5.3 Pekerjaan Pemasangan Jaringan Pipa Transmisi dan Distribusi.Pipa harus diletakkan/dipasang dengan selimut dan angker beton bertulang menurut dimensi yang ditunjukan dalam gambar perencanaan. Blok angker terbuat dari beton bertulang dipasang sebagai pengikat pada bagian ujung pipa pembungkus. Sedangkan plat pengikat dipasang setiap jarak 5 m.

2.5.4 Pekerjaan Pemasangan Jaringan Pipa PVC dia 2”Pemasangan pipa PVC dia. 2” mengikuti gambar rencana. Pada kedua bagian ujung diikat dengan menggunakan blok angker seperti yang tertuang dalam gambar. Plat- plat pengikat diletakkan dengan jarak 5 m. selanjutnya penutup tanah diatur sedemikian rupa dan dipadatkan menggunakan stamper secara hati-hati sehingga tidak merusak instalasi tersebut.

2.5.5 Pekerjaan Beton termasuk Pembesian dan Begisting.A. Umum

Pekerjaan ini harus meliputi penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton, pemeliharaan pondasi, pembuatan lantai kerja, pemompaan atau tindakan lain untuk mengeringkan lantai kerja.

Mutu beton yang akan digunakan disesuaikan terhadap masing-masing bagian pekerjaan sesuai kontrak dan seperti yang ditunjukkan dalam gambar rencana maupun poin-poin lain yang berkaitan dengan pekerjaan ini.Kriteria yang disyaratkan dalam PBI NI-2 1971, NI-8 atau ASTM C150 perlu diterapkan sepenuhnya, kecuali bila terdapat pertentangan dengan penjelasan

Page 15: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknisdalam spesifikasi ini maka yang berlaku adalah spesifikasi ini.

B. Jaminan MutuMutu bahan yang dipasok dari campuran yang dihasilkan dan cara kerja serta hasil akhir harus dipantau dan dikendalikan seperti yang disyaratkan dalam standar rujukan dibawah ini.

emenSemen yang digunakan dalam pekerjaan ini merujuk kepada poin 1.4.3C.

AirAir yang digunakan dalam pekerjaan ini merujuk kepada poin 1.4.3D.

AgregatBahan agregat untuk beton dan adukan harus memenuhi SNI-2 PBI 1971 ; PUBI (Persyaratan Umum Untuk Bangunan di Indonesia) dan ASTM C33. Material yang digunakan untuk memproduksi agregat baik berupa agregat halus, pasir atau agregat kasar berupa kerikil/gravel harus berasal dari tempat yang disetujui Direksi.- Agregat halus didefinisikan sebagai agregat dengan ukuran butir maksimum

adalah 5mm. Agregat halus harus keras, padat, tahan lama, bukan pecahan batu lapuk, bebas dari debu, lanau, lempung, material organik dan material lainya. Pasir harus diambil dari sungai atau pasir tambang dengan distribusi variasi ukuran butir. Penambahan material lain diijinkan apabila menurut pendapat Direksi, pasir yang ada tidak memenuhi gradasinya. Kandungan maksimum terhadap lempung lanau dan debut tidak boleh lebih dari 3% perbandingan berat. Finess Modulus (FM) agregat halus harus antara 2,5 dan 3,3 tidak boleh mengandung material lumpur (clay lumps) lebih dari1%, dan kehilangan berat pada test sodium sulfate soundness (5 cycles) tidak boleh melebihi 10%. Spesifikasi agregat halus di atas masih mungkin dirubah atas kehendak dan persetujuan Direksi dengan penimbangan kondisi material di lapangan, namun tidak ada tambahan biaya atau kompensasi yang diberikan kepada Kontraktor karena perubahan tersebut.

- Bahan batu pecah (split) atau disebut agregat kasar didefinisikan sebagai agregat dengan ukuran butir minimal adalah 5mm. Syarat agregat kasar harus keras, padat, tanah lama, bukan becahan batu lapuk, bersudut baik.

Bebas dari debu, lanau, lempung, material organik dan material asing lainnya. Bahan batuan pecah (split) harus memenuhi persyaratan dan bergradasi baik (distribusi variasi ukuran agregat kasar) dengan diameter maksimum tergantung dari kelas betonnya. Kerikil harus dari batu pecah dan memenuhi ukuran batu pecah. Apabila kelas dari beton menghendaki perlawanan abrasi yang baik maka bahan batuan harus diambil dari lokasi setempat yang menurut penilaian Direksi adalah terbaik.

Agregat kasar tidak boleh mengandung material lumpur (clay lumps) lebih dari0,25%. Kehilangan berat tidak boleh melebihi 12% pada test sodium sulfate soundness (5 cycles), 10% pada test Los Angeles Abration 100 putaran, dan40% pada test Los Angeles Abration 500 putaran. Bentuk agregat kasar tidak boleh terlalu pipih dan lonjong. Ukuran panjang butiran tidak boleh melebihi 3 kali ukuran tebal atau lebarnya.

Page 16: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi TeknisSpesifikasi agregat kasar di atas masih mungkin dirubah atas kehendak dan persetujuan Direksi dengan pertimbangan kondisi material di lapangan, namun tidak ada tambahan biaya atau kompensasi yang diberikan kepada Kontraktor karena perubahan tersebut. Secara umum bila tidak ada permintaan lain dari Direksi, besar butiran agregat kasar yang digunakan mempunyai ukuran 20 sampai dengan 40mm.

Kontraktor harus mengirim contoh material apabila dibutuhkan Direksi dan harus membuat percobaan dari contoh material seseuai PBI 1971 secara rutin dengan frekuensi yang disetujui Direksi serta mengirim kepada Direksi setiap copy laporan tes. Apabila tes abrasi dibutuhkan oleh Direksi, maka Kontraktor harus melakukannya. Bahan beton untuk beton tahan abrasi harus berberat jenis 2,6 dan nilai tahan aus kurang dari 15% diuji menurut PBI 1971.

TulanganTulangan baja untuk beton harus tulangan baja U-24 yang bulat dan polos, U-32 untuk tulangan yang diprofilkan (deformed bar), digilas panas, sesuai dengan PBI 1971 seperti ditunjukan dalam gambar.

Setiap baja tulangan yang digunakan mempunyai diameter sesuai gambar rencana. Untuk tiap-tiap kiriman tulang anyaman besi beton yang dikirim ke tempat pekerjaan, Kontraktor harus menyerahkan pada Direksi satu kutipan yang diakui dari catatan-catatan pemeriksaan dan pengujiannya yang berhubungan dengan pemuatan dari mana kiriman itu dibuat.

Kontraktor harus menyediakan contoh tulangan dari gudang di lapangan, jika dibutuhkan Direksi. Pada waktu pengecoran, tulangan harus bersih dan bebas dari kerusakan, sisik gilingan yang lepas dan karat. Batang-batang yang telah menjadi bengkok, tidak boleh diluruskan atau dibengkokkan lagi untuk dipakai tanpa persetujuan Direksi.

Baja tulangan dan bahan logam lainnya perlu disimpan ditempat aman dan bebas dari pengaruh luar yang dapat menurunkan kualitasnya. Tempat penyimpanan harus diketahui dan mendapat persetujuan Direksi.

C. Acuan dan Pembuatannya.Ada dua tipe pekerjaan acuan (formwork) yaitu acuan tipe F1 dan Acuan tipe F2.- Tipe F1 digunakan pada tempat-tempat yang tidak telihat oleh mata. Setelah

pekerjaan selesai, atau setelah acuan dibuka maka permukaan beton ditutup kembali oleh tanah, pasangan batu, dan lain-lain, misalnya pada pondasi.

- Tipe F2 digunakan pada tempat-tempat yang terlihat oleh mata supaya kerapihan dari pekerjaan telihat bagus dan indah misalnya pada dinding dan plat-plat penutup.

Acuan (bekisting/formwork) hadus dibuat kokoh selama pekerjaan pengecoran hingga proses pengerasan agar bentuk permukaan yang diperlukan dan tidak diperkenankan adanya lendutan. Untuk itu, Kontraktor harus menyerahkan rencana-rencana dan penjelasan dan gambar tentang acuan untuk mendapat persetujuan Direksi.

Page 17: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi TeknisAcuan harus dipasang sempurna, sesuai dengan bentuk-bentuk dan ukuran yang telah disetujui dari pekerjaan beton, yang ditunjukkkan dalam gambar. Acuan untuk permukaan beton harus sedemikian rupa untuk mencegah hilangnya bahan- bahan dari beton dan menghasilkan permukaan beton yang padat. Jika dibutuhkan oleh Direksi acuan untu permukaan beton yang kelihatan harus sedemikian rupa sehingga menghasilkan permukaan yang halus tanpa adanya garis atau kelihatan terputus. Tiap kali sebelum pembetonan dimulai, acuan harus diperiksa dengan teliti dan dibersihkan.

Pembetonan hanya boleh dimulai apabila Direksi sudah memerikasa dan memberi persetujuan terhadap acuan yang telah dibangun. Acuan harus tahan terhadap pembasahan (curing) pada permukaan beton secara langsung dan menggunakan karung goni yang telah dibasahi untuk menghindari retak-retak rambut.

Untuk pembetonan di cuaca panas atau kering, Kontraktor harus membuat rencana acuan dan membukanya, sehingga permukaan-permukaan beton dapat terlihat untuk dimulai perawatan sesegera mungkin. Acuan hanya boleh dibuka atas persetujuan Direksi dan harus dilaksanakan di bawah pengawasan seorang mandor yang berpengalaman. Harus diperhatikan sehingga pada waktu pembukaan acuan tidak terjadi goncangan yang dapat menyebabkan pembalikan tegangan beton. Ketika Direksi berpendapat bahwa usul Kontraktor untuk membuka acuan belum pada waktunya baik berdasarkan perhitungan maupun cuaca atau dengan alasan lainnya, maka ia dapat memerintahkan Kontraktor untuk menunda pembukaan acuan dan Kontraktor tidak boleh menuntut kerugian atas penundaan tersebut.

Perancah.Tiang-tiang perancah harus dipasang diatas papan kayu yang kokoh harus mudah disetel dengan baji. Tiang perancah boleh mempunyai paling banyak satu sambungan yang tidak disokong ke arah samping. Bambu tidak boleh digunakan untuk tiang-tiang perancah, stabilitas perlu dipikirkan terutama tehadap berat sendiri beton, serta beban-beban lain yang timbul selama pengecoran. Seperti akibat getaran alat penggetar, berat pekerja dan lain-lain.

D. Pekerjaan Finishing.Untuk pekerjaan perapihan permukaan beton dibedakan dua jenis, sebagaimana diuraikan berikut :

- Penyelesaian kasar (formwork type F1)

Penyelesaian kasar dari beton adalah penyelesaian yang dihasilkan oleh cor yang menggunakan cetakan dari kayu yang digergaji baik dan disambung- sambung dengan tajam dan siku. Permukaan beton dengan penyelesaian kasar harus bebas dari tonjolan tetapi tetap agak kasar dan dengan tanda- tanda dari sambungan, mata kayu masih tampak. Permukaan beton yang tanpa acuan dan ditentukan dengan penyelesaian kasar, harus digaruk rata dengan kayu lis tetapi dengan mutu yang sama seperti muka beton yang diacu dan dengan penyelesaian kasar.

- Penyelesaian kasar (formwork type F2)Penyelesaian halus adalah penyelesaian yang dihasilkan oleh pemakaianpapan kayu rata plywood atau plat besi beton untuk acuan. Muka beton

Page 18: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknisyang diacu dan diselesaikan dengan halus harus bebas dari tanda-tanda kayu, lekuk-lekung dan lain-lain kesalahan pemotongan. Pola dari papan cetakan harus teratur, permukaan beton dengan permukaan halus harus digaruk kemudian digosok halus dengan amplas kayu atau besi beton sampai rata dan dengan mutu yang sama seperti yang diacu.Kecuali ditentukan lain, penyelesaian halus harus dilakukan untuk permukaan beton yang tetap kelihatan (expose). Muka beton yang terbuka, kedap air harus digosok dengan amplas sampai halus. Pekerjaan menggosok harus dilakukan setelah beton cukup keras agar tidak terjadi timbulnya air dengan butiran halus dipermukaan. Muka beton tidak boleh diperbaiki tanpa ijin Direksi sesudah dibongkar cetakannya. Kecuali ditunjuk paa gambar, maka sudut-sudut tajam harus dibuat tumpul dengan ukuran 2 cm x 2 cm.

- Permukaan beton struktur tidak boleh diplester, disaat bekisting dibuka, permukaan beton tidak membutuhkan penghalusan (beton expose).

E. Kelas dan Mutu Beton .Kelas-kelas beton yang dipergunakan dalam pekerjaan dan batasan dari bahan- bahan pokok untuk tiap kelas, harus sesuaidengan standar Indonesia PBI 1971, NI-2 dan sifat-sifatnya yang terpenting diberikan dalam tabel dibawah ini : Tabel 1 Kelas dan Mutu Beton

KlsMutu Beton

(Kg/cm2)

Ukuran maks.

Aggregat (mm)

Berat min PC tiap m3

(kg)

Estimasi W/Cratio (Kg) Pemakaian

B 175 20 380 0,50 Bak distribusi

C 125 40 270 0,56 Lantai kerjaSumber : PBI 71

Bila dipandang perlu oleh Direksi, perbandingan campuran beton akan ditentukan/dirubah selama pekerjaan berlangsung. Kontraktor tidak boleh merubah perbandingan campuran beton termasuk bahan-bahan tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Direksi.

F. Perbandingan CampuranKontraktor harus menentukan perbandingan bahan untuk beton sesuai dengan kelasnya sampai mendapat persetujuan Direksi. Penentuan perbandingan di atas harus sesuai dengan petunjuk Standar Nasional Indonesia PBI 71, NI-2, dengan minimum semen yang dipakai sesuai kelas mutu beton pada poin E, kecuali ditentukan lain oleh Direksi. Kontraktor tidak boleh merubah perbandingan atau sumber bahan yang sudah disetujui tanpa persetujuan dari Direksi terlebih dahulu.

Persetujuan dari Direksi tentang campuran yang diusulkan tidak akan diberikan sebelum Kontraktor mengadakan percobaan campuran dengan pengujiannya untuk tiap kelas mutu beton dan telah menyerahkan keterangan lengkap hasil percobaan tentang mutu pekerjaan (faktor keadaan dan slump), kekuatan dan berat jenis kepada Direksi untuk persetujuan. Kontraktor tidak boleh memulai pekerjaan beton sebelum usulan campuran beton tersebut disetujui oleh Direksi.

Page 19: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknis

G. Campuran PercobaanKontraktor harus membuat perbandingan campuran percobaan untuk setiap kelas beton dengan memakai alat-alat yang sama yang akan dipakai di lokasi pekerjaan. Campuran kontraktor akan diizinkan bila kekuatan dari uji kubus yang diambil dari setiap kelas beton memenuhi syarat-syarat spesifikasi untuk masing-masing kelas beton. Pembuatan contoh dan pengujian harus memenuhi standar nasional Indonesia NI-2, PBI tahun 1971.

H. Pengujian BetonKontraktor harus melaksanakan pengujian beton menurut prosedur yang digariskan, dalam NI-2, PBI 1971. Kontraktor harus mengambil contoh beton untuk tes kubus dari campuran percobaan dan dari tempat penuangan beton pada pekerjaan kemudian dirawat seperlunya danmenyerahkan kepada laboratorium yang disetujui untuk diadakan pengujian sesuai diperintahkan.

Kubus-kubus harus dibuat dalam cetakan 15cm x 15cm x 15cm seperti disyaratkan dalam NI-2, PBI 71. Jumlah kubus uji beton sekitar 20 buah atau lebih untuk setiap bagian struktur beton dengan volume beton cukup besar dansetiap kelas kekuatan beton atau sesuai dengan petunjuk Direksi.

Kontraktor harus menjaga untuk menghindari kerusakan pada kubus-kubus uji sepanjang tahap pengujian. Selama pengecoran, Kontraktor harus selalu melakukan Slump test pada saat pengecoran. Tes tersebut harus dilakukan berdasarkan NI-2, PBI 71 kecuali ditentukan lain oleh Direksi. Pengeceran adukan beton untuk mencapai nilai slump haus tidak boleh merubah nilai water cement ratio.

Kontraktor harus membuat laporan untuk setiap tes yang menjelaskan hasil-hasil tersebut dalam satuan metrik dan diserahkan dalam rangkap dua dengan catatan 1 untuk Direksi dan 1 untuk Engineer. Kontraktor juga harus menyediakan tenaga dan peralatan di Lapangan untuk melakukan pengambilan sampel pengukuran slump dan kalau perlu alat pencatat temperatur beton.

I. Pengawasan dan Pencampuran Bahan BetonKontraktor harus mencampur dengan hati-hati bahan dari tiap-tiap kelas beton dengan perbandingan berdasarkan ukuran berat kecuali ada persetujuan untuk menggunakan cara lain. Air harus ditambahkan pada bahan batuan, pasir dan semen di dalam mesin pengaduk mekanis, banyaknya harus menurut jumlah paling kecil yang diperlukan untuk memperoleh pemadatan penuh.

Alat pengukur air harus menunjukkan banyaknya air yang diperlukan dan direncana agar secara otomatis berhenti bila jumlah air tersebut sudah dialirkan ke dalam campuran. Kemudian bahan-bahan beton seluruhnya harus benar-benar bercampur. Beton pracampur boleh digunakan atas persetujuan Direksi.

Apabila pencampuran beton K 125 diijinkan dilakukan dengan tenaga manusia, maka semen, batuan dan pasir harus dicampur di atas lantai kayu yang rapat. Bahan-bahan harus diaduk paling sedikit dua kali dalam keadaan kering dan paling sedikit 3x sesudah air dicampurkan, sampai campuran beton mencapai warna dan kekentalan yang merata.

J. Mengangkut, Menempatkan dan Memadatkan Beton

Page 20: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi TeknisBeton harus diangkut sedemikian rupa sehingga sampai di tempat penuangan, beton masih mempunyai mutu yang ditentukan dan kekentalan yang memenuhi, dan tidak terjadi penambahan atau pengurangan apapun sejak meninggalkan tempat adukan. Kontraktor harus mendapat persetujuan Direksi atas pengaturan yang direncanakan, sebelum pekerjaan pembetonan dimulai. Beton tidak diperbolehkan untuk dijatuhkan dari ketinggian lebih dari 1,5m, ketebalan beton dalam tuangan tidak boleh lebih dari 1,0m untuk satu kali pengecoran. Pengecoran harus dilakukan terus-menerus sampai ke tempat sambungan cor yang direncanakan sebelumnya. Kontraktor harus melaksanakan pemadatan beton dengan metode yang benar dan disetujui, pemadatan harus dibantu dengan pemakaian mesin penggetar dari jenis tenggelam, tetapi tidak mengakibatkan bergetarnya tulangan dan acuan. Jumlah dan jenis alat getar yang tersedia untuk dipakai pada setiap masa pembetonan, harus sesuai dengan persetujuan Direksi.

K. Sambungan Pengecoran BetonPenjelasan dan kedudukan tempat-tempat sambungan-sambungan beton harus diberitahukan kepada Direksi untuk mendapat persetujuan paling lambat 1 hari sebelum kegiatan pengecoran dimulai.Sambungan harus ditempatkan sedemikian rupa sehingga pengaruh dari penyusutan dan suhu sangat kecil. Hubungan cor harus rapat air, dan harus dibentuk dalam garis-garis lurus vertikal dan atau horiontal dan ditempatkan pada tempat dimana gaya lintang/geser terkecil. Sambungan itu merupakan jensi pertemuan biasa, kecuali jika jenis lain dikehendaki oleh Direksi. Sebelum beton

yang baru dicor disamping beton yang sudah mengeras, beton lama harus dibersihkan dari batuan, kotoran dan permukaannya dikasarkan serta bebas dari buih-buih semen. Ukuran vertikal dari beton yang dituangkan pada satu kali pengecoran harus tidak lebih dari 1,0m dan ukuran mendatar harus tidak lebih dari10 meter, atau sesuai dengan petunjuk Direksi.

Kontraktor harus mengusahakan kekuatan beton lama dan beon baru semaksimal mungkin, monolit. Pemakaian bahan additiv sebagai sambungan perekan akan mengacu pada petunjuk dari Engineer.

Pada bagian beton yang kedap air diusahakan satu kali pengecoran untuk menghindari kebocoran, jika harus dilaksanakan pengecoran beberapa kali maka sambungan antara beton lama dengan beton baru harus menggunakan bahan additive sebagai sambungan perekat dengan disim air semen terlebih dahulu atau sesuai dengan petunjuk Engineer. Semua biaya yang dikeluarkan untuk tambahan bahan additiv ditanggung oleh Kontraktor.

L. Pembetonan Di atas Permukaan Yang Tidak Kedap Air.Kontraktor tidak boleh melaksanakan pengecoran pada permukaan yang tidak kedap air sebelum permukaan itu ditutup dengan membran kedap air atau bahan kedap lainnya yang disetujui oleh Direksi.

M. Pembetonan Dalam Cuaca BurukPengecoran pada kondisi ekstrim seperti hujan lebat, panas yang berlebihan, diperbolehkan apabila mendapat persetujuan dari Direksi, dengan tidak mengabaikan perlindungan yang harus dipenuhi oleh Kontraktor tanpa adanya kompensasi biaya tambahan.

Page 21: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi TeknisKontraktor tidak boleh melakukan pengecoran pada waktu hujan deras tanpa perlindungan maksimal, Kontraktor harus menyiapkan pelindung beton terhadap hujan maupun terik matahari berlebih sebelum pengecoran sebagaimana diarahkan oleh Engineer atau Direksi.Apabila suhu udaran melebihi 350C, Kontraktor tidak boleh mengecor tanpa persetujuan Direksi dan tanpa mengambil tindakan pencegahan seperlunya untuk menjaga suapaya suhu beton pada waktu pencampuran dan penuangan kurang dari 350C dengan menjaga agar bahan-bahan beton dan acuan terlindung dari matahari, atau melakukan penyemprotan air pada bahan-bahan dan acuan.

N. Melindungi dan Merawat BetonSetidaknya dalam waktu 7 hari, atau sampai beton mengeras seluruhnya, Kontraktor harus melindungi beton dari pengaruh jelek seperti dingin, matahari, suhu tinggi atau rendah, pembebanan sebelum waktunya, lendutan ataupun air tanah yang merusak.Jika tidak ditentukan lain oleh Direksi, permukaan beton yang kelihatan harus dijaga supaya terus basah (curing) sesudah dicor, tidak kurang dari 7 hari untuk beton dengan semen portland, atau 4 hari untuk beton dengan semen yang cepat mengeras. Segera setelah dibuka acuannya maka permukaannya harus segera ditutupi dengan karung goni yang dibasahkan atau pasir atau bahan lain yang disetujui Direksi. Kontraktor harus membuat perlengkapan khusus atau

permintaan Direksi untuk perawatan dan pembahasan yang dimaksud dari 6 sampai 24 jam sesudah pengecoran beton dengan semen yang cepat mengeras atau tambahan additiv.

O. Pengukuran dan PembayaranPengukuran untuk pembayaran dari tiap kelas beton yang betul-betul dikerjakan diukur ditempat secara langsung atau seperti yang ditunjukkan pada gambar kecuali jika ditentukan lain dalam spesifikasi ini. Tidak ada pengukuran untuk pembayaran yang akan dibuat untuk pengolahan dan transportasi agregat, persiapan pondasi, pemotongan dan perakitan besi, pembuatan bekisting dan perancah, konstruksi perawatan sambungan mencakup penempatan mortar sebelum penempatan beton, perbaikan, dan lain-lain.

Pembayaran untuk masing-masing kelas beton diberbagai bagian pekerjaan akan dilakukan dalam harga satuan meter kubik (m3) sesuai yang tertera dalam kuantitas harga satuan. Harga satuan sudah termasuk biaya untuk tenaga kerja, material, peralatan, perawatan, pembersihan, transportasi, penyimpanan dan biaya lain untuk keperluan pekerjaan tersebut. Tidak ada pembayaran dan ukuran terpisah yang akan dibuat untuk penggunaan bahan tambahan (additive).

2.5.6 Pekerjaan Boks Stop Kran.Yang termasuk dalam pekerjaan Boks Stop Kran adalah :

Pekerjaan galian tanah termasuk perapihan, Pekerjaan timbunan tanah kembali termasuk perataan dan pemadatan, Pekerjaan pasangan batu karang campuran 1 pc : 3 psr, Pekerjaan plesteran dengan campuran 1 pc : 2 psr,

Page 22: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknis Pekerjaan acian, Instalasi pipa pada boks stop kran, pipa dia. 1 1/4” dan sambungan pipa. Pekerjaan pemasangan plat penutup tebal 3 mm, gembok dan engsel pada

penutup boks intake.

A. Pekerjaan Galian Tanah Termasuk PerapihanSpesifikasi pekerjaan ini mengacu kepada poin 1.3.3 penjelasan tentang galian tanah.

B. Pekerjaan Timbunan Kembali Tanah Dan DipadatkanPekerjaan ini mengacu kepada poin 1.4.2 penjelasan tentang timbunan kembali dipadatkan.

C. Pekerjaan pasangan batu karang campuran 1 pc : 3 psr,Spesifikasi untuk pekerjaan ini mengacu kepada poin 1.4.3.

D. Pekerjaan plesteran dengan campuran 1 pc : 2 psr,Spesifikasi untuk pekerjaan ini mengacu kepada poin 1.4.4.

E. Pekerjaan acianSpesifikasi untuk pekerjaan ini mengacu kepada poin 1.4.5.

F. Instalasi pipa pada boks stop kran, pipa dia. 1 1/4” dan sambungan pipa.Pipa harus diletakkan/dipasang sesuai gambar rencana atau mengikuti pertimbangan Direksi apabila dipandang perlu adanya penyesuaian-penyesuaian terhadap kondisi yang sesungguhnya. Dalam hal ini instalasi sudah mencakup pemasangan instalasi, asesoris serta berbagai kelengkapan yang diperlukan.

G. Pekerjaan pemasangan plat penutup tebal 3 mm, gembok dan engsel pada penutup boks intake.

Pabrikasi plat penutup menggunakan dimensi yang tertera pada gambar rencana. Sebelum dilakukan pemasangan, plat penutup harus dicat dengan cat besi agar plat lebih tahan terhadap bahaya korosi.

H. Pekerjaan Rabat Beton K 125 dan Beton Bertlang K 175

Spesifikasi untuk pekerjaan ini mengacu kepada poin 1.5.5.

I. Pekerjaan Instalasai Bak Manusia, Hewan dan Kebun

Spesifikasi untuk pekerjaan ini mengacu kepada sub poin F di atas.

J. Pekerjaan Penutup Bak

Penutup bak terbuat dari seng gelombang BJLS 20 yang dipakukan pada rangka kayu. Bentuk dan dimensi penutup bak mengikuti gambar rencana.

K. Pekerjaan Pemasangan Filter Air BersihInstalasi filter air bersih menggunakan standar SKSNI No. T-09-1992-03. Susunan tiap lapisan berpedoman kepada gambar rencana. Setiap material yang digunakan harus dalam keadaan bersih, dicuci lebih dahulu sebelum digunakan agar benar- benar bebas dari kotoran dan material lain yang tidak diperlukan.

Page 23: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknis

L. Pengukuran dan PembayaranPengukuran dan pembayaran setiap item pekerjaan seperti yang disebut di atas, sebagaimana yang tercantum dalam Daftar Kuantitas dan Harga untu masing- masing jenis pekerjaan.

2.6 Pekerjaan PelengkapYang termasuk dalam pekerjaan pelengkap adalah :

Pekerjaan Pagar

Pekerjaan Tangga

Pekerjaan Peil Scale

Pekerjaan Pelampung

Pembuatan Papan Nama Embung

A. Pekerjaan PagarPembuatan pagar dimaksudkan untuk keamanan embung terhadap manusia maupun ternak. Untuk itu pagar dibuat dengan ketinggian 1,25m, menggunakan kawat berduri 5 tarikan ditambah ikatan silang pada setiap span. Tiang-tiang pagar terbuat dari besi siku 40.40.4, ditanam ke dalam tanah sejauh 0,50m dengan menggunakan beton tanpa tulang K 125. Jarak antar tiang dibuat 3,0m. Bentuk dan dimensi pagar mengacu kepada gambar rencana.Satuan untuk pengukuran dan pembayaran mengikuti Daftar Kuantitas dan Harga yakni meter (m’).

B. Pekerjaan TanggaBentuk dan dimensi tangga mengikuti gambar rencana. Kerangka tangga menggunakan besi siku 80.80.10. Pengukuran untuk pembayaran seperti yang dimaksud dalam Daftar Kuantitas Harga yakni Lumpsum (Ls). Tidak ada pembayaran tersendiri untuk proses prabikasi, pengangkutan dan pemasangan.

C. Pekerjaan Peil ScalePeil Scale harus dibuat dan dipasang pada setiap embung dalam daerah Storage dengan menggunakan pipa besi diameter 2” yang diberi penomoran skala tinggi sesuai ketinggian stroge masing-masing Embung dan atas petunjuk Direksi. Bentuk dan dimensi mengikuti gambar rencana.Pengukuran untuk pembayaran seperti yang dimaksud dalam Daftar Kuantitas Harga yakni Lumpsum (Ls). Tidak ada pembayaran tersendiri untuk proses prabikasi, pengangkutan dan pemasangan.

D. Pekerjaan PelampungPelampung menggunakan bola karet diameter 40cm. Detail pemasangan seperti gambar rencana. Pengukuran untuk pembayaran seperti yang dimaksud dalam Daftar Kuantitas Harga yakni Lumpsum (Ls). Tidak ada pembayaran tersendiri untuk proses prabikasi, pengangkutan dan pemasangan.

E. Pembuatan Papan Nama EmbungPapan nama embung dibuat dengan ukuran 1,0m x 0,80m, direkatkan pada dua buah tiang pipa galvanis dengan cara dilas. Tiang ditanam dengan pondasi beton

Page 24: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknistanpa tulang (K 125). Bentuk dan isi tulangan dibuat dengan persetujuan Direksi.

Pengukuran untuk pembayaran seperti yang dimaksud dalam Daftar Kuantitas Harga yakni Lumpsum (Ls). Tidak ada pembayaran tersendiri untuk proses prabikasi, pengangkutan dan pemasangan.

2.7 Lampiran Spesifikasi

1. Standar Nasional IndonesiaStandar Nasional Indonesia berikut disediakan bersama dengan standar lainnya. Semua perubahan pada tiap standar atau lainnya harus dimasukan dalam daftar lampiran ini apabila perubahan tersebut berlaku 30 hari sebelum hari pertama penyerahan/pemasukan penawaran.

S t anda r I nd o n es i a J udu l NI-2 Peraturan Beton Bertulang Indonesia 1971

(Indonesia Standar for Reinforced Cocrete)NI-3 Peraturan Umum untuk Bahan Bangunan di IndinesiaNI-5 Peraturan Konstruksi Kayu Indonesia

(Indonesia Standar for Timber Construction) NI-7 Peraturan Kapur Indonesia

(Indonesia Standar of Lime)NI-8 Peraturan Portland Semen Indonesia

(Indonesia Standar for Portrland Cement) NI-10 Peraturan Batu Merah Indonesia

(Indonesia Standar of Bricks)NI-13 Peraturan Batu Belah Indonesia

(Indonesia Standar of Construction Stone)NI-20 Peraturan Tras dan Semen Merah Indonesia

(Indonesia Standar of Brickdust Cement)1055 (Indonesia Standar for Steel for Buildingsand Bridges) PUBI-1982 Persyaratan Umum Bahan Bangunan Indonesia

(Indonesia Standard for Building Materials)

2. British Standar and Codes of PracticeBerikut ini adalah daftar dari B.S dan Standar C.P yang akan disediakan bersama- sama dengan standar lain yang disetujui. Juga perubahan-perubahannya akan disertakan sesuai dengan Buku Tahunan dari British Standard Tahun 1986.

B r iti sh S t andar d Title4 Part 1a: Specification for hot rolied sections

Part 2 : Hpot rolled hollow sections12 Specification for ordinary and rapid hardening porland cement21 Pipe threads for tubes and fitting where pressure143 Malleable cast iron and castcopper aloy screwed153 Steel girder bridges242, 24359, 632 Linseed Oil244 and 290 Turpentine for paints245 Specification for mineral solvents

(White spirit and related hydrocarbon solvents) For paint and

Page 25: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknisother purposes

275 Dimensions or rivets (1/2 to 1 ¾ in diameter)302 Wire ropes for crane, excavator and general engineering

purposes443 Specification for testing zinc coating on steel wire and for

quality requirements639 Covered electrodes for the manual metal are welding of

carbon manganese steels709 Methods of testing fusion welded joints abd weld metal in

steel812 Methods of sampling and testing mineral aggregates, sand and

fiters822 Aggregat from natural sources for concrete (including

granotolic)890 Building limes903 Method of testing vulcanized rubber913 Wood preservation by means of pressure creasoting1052 Specification for mind steel wire for general engineering

purposes1201 Aggregat from natural sources for concrete (including

granotolic)1377 Method of test for soil for civil engineering purposes1387 Steel tubes and tubular suitable for scewing to BS 21 pipe

threads1400 Copper alloy ingots and copper allot castings1452 Specification for grey iron castings1521 Waterprof buildings papers1722 Specification for fences1775 Steel tubes for mechanical structure and general engineering

purposes1881 Method of testing concrete2035 Cast iron flanged pipes and flanged fitting2451 Chillend iron, shoot and greet2499 Hot applied joints sealant for concrete pavaments2521 Lead based priming for wood work2523 Lead based priming based2524 Red oxide linseed oil priming paint2525-2527 Undercoating and finishing paints for protective purposes2874 Copper and copper aloy, road and sections3100 Specification for steel casting for general engineering

purposes3148 Methods of test for water for making concrete3416 Black bitumen coating solutions for cpid application3692 ISO metric precition hexagon bolts, screw and nuts4164 Specification for coal-tar-based hot applied coating Material

for protection iron and steel including Suitable primers where required

4190 ISO metric black hexagon bolts, screw and nuts4232 Surface finish of blast cleaned stall for painting4360 Specification weldable structural steels

Page 26: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknis4395 High strength friction grip bolts and associated nuts and

washer for structural engineering4446 Presentation of confrence proceedings4449 Specification for hot rolled steel bars for the reinforcement of

concrete

4466 Bending dimentions of reinforcement4483 Steel fabric for the reinforcement of concrete4550 Methods of testing cement4604 The use of high strength friction grip bolts in structure steel

work, metric series4622 grey iron pipes and fittings4772 Specification for ductile iron pipes and fitting5135 Metal are welding of carbon and carbon manangese steel5328 Methods of specifying concrete, including ready mixed

concrete5400 Rubber bridge bearing5911 Precast concrete pipes and fitting for drainage and sewerageCP 114 Structural use for reinforce in buildings

3. Standar dari Direktorat Jenderal Pengairan Spesifikasi dan gambar standar pintu pengatur air dari Direktorat Jendral

Pengairan PU 1988 Standar Desain Irigasi, Kriteria Desain Vol KP-01 s/d KP-07, Desember 1986 Standar Desain Irigasi, Album Gambar BI-01 dan BI-02, Desember 1986.

Page 27: Laporan Spektek Air Santan

Pemerintah Provinsi Bengkulu Dinas Pekerjaan Umum TA. 2015

Spesifikasi Teknis

BAB 3PENUTUP

3.1 KesimpulanSpesifikasi teknik sangat dibutuhkan sebagai acuan dalam proses pelelangan pekerjaan maupun dalam proses konstruksi embung kecil, karena itu spesifikasi teknik selalu memuat dan menjelaskan hal-hal yang berkaitan dengan jenis dan mutu material yang akan digunakan, juga tersirat metode pelaksanaan yang akan dipakai

3.2 SaranSebaiknya spesifikasi teknik dipergunakan dalam proses pelelangan maupun proses konstruksi.

Page 28: Laporan Spektek Air Santan