laporan tetap blj.doc

33
PERCOBAAN BLJ-1 Biakan/Jamur/dan Actinomycetes I. Tujuan Percobaan Mengenalkan kepada mahasiswa pemakaian mikroskop untuk melihat macam-macam jamur. II. Dasar Teori Jamur adalah suatu organisme yang mempunyai ciri-ciri spesifik sebagai berikut: - Mempunyai inti sel - Memproduksi spora - Tidak mempunyai klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis - Dapat berkembang biak secara seksual maupun aseksual - Beberapa diantaranya sel yang mengandung selulosa atau khitin atau keduanya. Perkembangan jamur secara seksual yaitu dengan cara membelah diri membentuk spora konidia, sedangkan oembaiakan seksual yaitu dengan cara menyatukan sel-sel gamet dengan miselium yang saling bertukar isi atau yang disebut konyugasi. KLASIFIKASI JAMUR 1. Zygomycotina

Upload: xyber1

Post on 25-Oct-2015

425 views

Category:

Documents


91 download

DESCRIPTION

[email protected]

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tetap BLJ.doc

PERCOBAAN BLJ-1

Biakan/Jamur/dan Actinomycetes

I. Tujuan Percobaan

Mengenalkan kepada mahasiswa pemakaian mikroskop untuk melihat macam-macam

jamur.

II. Dasar Teori

Jamur adalah suatu organisme yang mempunyai ciri-ciri spesifik sebagai berikut:

- Mempunyai inti sel

- Memproduksi spora

- Tidak mempunyai klorofil sehingga dapat melakukan fotosintesis

- Dapat berkembang biak secara seksual maupun aseksual

- Beberapa diantaranya sel yang mengandung selulosa atau khitin atau keduanya.

Perkembangan jamur secara seksual yaitu dengan cara membelah diri membentuk spora

konidia, sedangkan oembaiakan seksual yaitu dengan cara menyatukan sel-sel gamet

dengan miselium yang saling bertukar isi atau yang disebut konyugasi.

KLASIFIKASI JAMUR

1. Zygomycotina

Perkembang-biakan pada zygomycotina bersatunya hifa (+) dan hifa (-) dan

hifanya bersekat dan homositik, hidupnya saprofit pada substrat tertentu, berkembang

biak secara seksual.

Contoh :

- Rhyzopus Pembuatan tempe, roti

- Mucor mucedo Pembuatan selai, keju, roti

Page 2: Laporan Tetap BLJ.doc

2. Oomycotina

Struktur tubuh uniseluler (bersel satu) dan ( multiseluler (bersel banyak).

Berkembang biak secara aseksual yang akan membentuk spora (zoospora). Spora ini

dalam sporagium seksual membentuk oospora.

3. Ascomycotina

Struktur tubuh ada yang bersel satu ada yang bersel banyak dan berkembang

biak dengan aseksual, hidupnya saprofit pada bahan makanan dan sampah. Hidup parasit

pada tanaman. Secara seksual, pada yang bersel satu akan membentuk askus (askospora).

4. Basidiomycotina

Struktur tubuhnya umumnya membentuk payung, pada bagian bawah hidung

merupakan tempat terbentuknya basidium. Perkembang biakan secara aseksual pada

spora vegetatif (spora yang tidak kawin), yaitu menghasilkan konidia (konidiospora)

sedangkan pada seksual spora generatif (spora yang kawin) menghasilkan basidia

(basidiospora), yang umumnya hidup saprofit.

Contoh:

- Volvariella volvaceaea jamur metang

- Auricularia polytricha jamur kuping

5. Deuteromycotina

Hifahnya bersekat dan dinding selnya berbentuk bahan khitin. Reproduksinya secara

aseksual membentuk konidia (konidiospora) dan pada yang secara aseksual belum

diketahui.

Contoh:

Aspergillus wentii kecap

Monilla sitophylla oncom merah

Jamur yang menguntungkan bagi manusia :

- Saccharomyces cereviseae fregmentasi anggur, alkohol, roti

Page 3: Laporan Tetap BLJ.doc

- Aspergillus wentii pembuatan kecap

- Aspergillur Orizae Pembuatan sake

- Saccharomyches Lardami Pembuatan cream

- Penicillium Notatum Penghasil antibiotik penisilin

Jamur yang merugikan bagi manusia :

- Penicillium crustacum Penyebab penyakit paru-paru

- Phitohtora Parasit pada tanaman kentang

- Unstilago maydis Parasit pada tanaman jagung

- Aspergillus fidulans penyebab penyakit telingan manusia

III. Alat dan Bahan

Bahan yang digunakan :

1. Larutan methylen blue

2. Jagung, jeruk kunci, tempe, roti yang ditumbuhi jamur, dan bawang putih.

Alat yang digunakan :

1. Mikroskop (1)

2. Preparat (1)

3. Kaca Objek (1)

4. Kaca tutup (1)

5. Pinset (1)

Page 4: Laporan Tetap BLJ.doc

IV. Prosedur percobaan

1. Menyiapkan sampel yang ditumbuhi jamur, misalnya tempe, kelapa yang telah

ditumbuhi jamur, jeruk nipis, roti atau apa saja yang telah ditumbuhi jamur.

2. Sampel ini harus dipersiapkan terlebih dahulu beberapa hari sebelum praktikum

(menyiapkan dirumah).

3. Menyelidiki jamur-jamur yang di temukan dalam sampel secara teliti. Misalnya

adanya: spora, mycellia, septa, rhizoit, dan lainya.

4. Menyelidiki jamur dalam bahan tersebut dan mengamati perbedaan dalam tiap

jenis bahan tersebut.

5. Menggambarkan morphologi jamur yang sudah diamati.

6. Mencatat semua hasil pengamatan saudara dan jelaskan perbedaan jamur dari

tiap-tiap sampel tersebut.

Page 5: Laporan Tetap BLJ.doc

V. Data Pengamatan

No.

Sample Jamur yang Terdapat

1 Tempe dan Bawang Putih

Zygomycotina

2 Roti Ascomycotina

3 Jagung Basidiomycotina

Page 6: Laporan Tetap BLJ.doc

4 Jeruk Kunci Cocodimycosis

Tabel Data Pengamatan BLJ-1

VI. Analisa Percobaan

Pada percobaan kali ini, melakukan percobaan mengenai pengembangbiakan jamur

dengan mikroskop. Sampel yang digunakan ada 5 sampel, yaitu bawang putih, jagung,

roti yang telah ditumbuhi jamur, tempe, dan jeruk kunci. Mikroskop terlebih dahulu

dibersihkan. Kaca preparat dan kaca penutup dibersihkan terlebih dahulu dengan

menggunakan alkohol kemudian dibersihkan dengan menggunakan tisue. Sampel yang

pertama hingga terakhir diambil dengan menggunakan pinset lalu diletakkan di atas kaca

preparat dan ditutup dengan kaca penutup setelah ditambahakn dengan methylen blue.

Berdasarkan data atau hasil pengamatan, dapat dikatakan bahwa jamur yang terdapat

pada tempe adalah Zygomycotina. Karena mempunyai sedikit yang halus dan hifanya

berwarna biru dan berdekatan. Pada roti terdapat jamur Ascomycotina karena memiliki

hifa yang berbentuk misellium. Jamur yang terdapat pada jagung adalah Basidiomycotina

karena hifanya bersekat dan memiliki cabang yang membesar. Sedangkan pada jeruk

kunci terdapat jamur Cocodimycosis.

Page 7: Laporan Tetap BLJ.doc

VII. Kesimpulan

Mikroskop terdiri dari dua lensa yaitu lensa objektif dan lensa okuler.

Mikroskop digunakan untuk memperoleh bayangan yang sangat halus dari

suatu benda sehingga dapat dilihat susunan yang halus dari suatu benda yang

bagian-bagiannya tidak dapat dilihat dengan kasat mata.

Berdasarkan percobaan yang telah dilakukan diperoleh data:

o Jamur pada tempe dan bawang putih adalah Zygomycotina.

o Jamur pada roti adalah Ascomycotina.

o Jamur pada jagung adalah Basidiomycotina.

o Jamur pada jeruk kunci adalah Cocodimycosis.

Page 8: Laporan Tetap BLJ.doc

Daftar Pustaka

Tim Lab. Rekayasa Bioproses.2012.”Penuntun Praktikum Rekayasa Bioproses”.

Politeknik Negeri Sriwijaya:Palembang.

http://id.shuong.com/Medicineandhealth/nutrion/manfaatdanbahayaroti//24januari2012

Page 9: Laporan Tetap BLJ.doc

Gambar Alat

Mikroskop

Kaca Penutup

Kaca Preparat Pinset

Page 10: Laporan Tetap BLJ.doc

PERCOBAAN BLJ-2

(Biakan jeast)

I. Tujuan Percobaan :

Mengenalkan kepada mahasiswa bentuk mikroorganisme dari jeast roti.

II. Dasar Teori :

Jeast roti merupakan bahan yang berupa jamur yang berasal dari famili Ascomicotina

yang digunakan dalam pembuatan roti. Jamur yang digunakan yaitu: Saccharomyces

cereviseae.

Ciri-ciri Ascomicotina adalah :

1. Bersel satu dan ada yang bersel banyak

2. Hifa bersekat atau berinti banyak

3. Reproduksi aseksual yang membentuk konidia/konidiospora

4. Reproduksi seksual yaitu dengan membentuk askus (askospora)

Ascomicotina yang menguntungkan :

- Saccharomyces Sp. (ragi), dapat digunakan dalam pembuatan alkohol, tape, sake,

dan roti serta kue

- Penicillium notatum dan P.chrysogenum menghasilkan antibiotik

- Claviceps purpurea dapat menghasilkan alkoloid untuk membuat bahan obat-

obatan.

Ascomicotina yang merugikan :

- Aspergillus nidulans ditemukan parasit dalam telingan manusia dan

menyebabkan penyakit otomucosisi

- Aspergilus plavus dapat menghasilkan zat racun aflatoksin

Page 11: Laporan Tetap BLJ.doc

- Penicillium crustaceum menyebabkan penyakit paru-paru kronis pada manusia.

Hidupnya tersebar dialam bebas, baik yang bersifat saprofit pada bahan makanan

dan sampah serta hidup parasit pada tanaman.

III. Bahan yang digunakan :

1. Larutan methylen blue

2. Jeast roti

3. Gula

IV. Alat yang digunakan :

1. Mikroskop (1)

2. Preparat (1)

3. Kaca objek (1)

4. Kaca tutup (1)

5. Tabung reaksi (2)

6. Spatula (1)

7. Rak tabung reaksi (1)

8. Pinset (1)

V. Prosedur Percobaan :

1. Mengambil jeast roti, membiakkan dalam tabung-tabung reaksi dalam air yang

telah ditambah gula sedikit.

2. Setelah terjadi pembiakan, mengambil sedikit dan menaruh di gelas preparat dan

mengamati dengan mikroskop.

3. Menggambarkan morfologi jeast yang sudah diamati.

4. Mencatat semua yang di lihat dan membuat kesimpulan dan pengamatan anda.

Page 12: Laporan Tetap BLJ.doc

VI. Data Pengamatan

Gambar sebelum ragi roti dibiakkan

Gambar setelah ragi roti dibiakkan

Page 13: Laporan Tetap BLJ.doc

VII. Analisa Percobaan

Setelah melakukan percobaan pada ragi roti (fermipan) dapat dianalisa bahwa

diperlukan seujung spatula ragi roti + ½ sdt gula pasir lalu ditambahkan sedikit air

aqudest. Menunggu selama 1 jam hingga menimbulkan busa yang mengendap pada

tabung reaksi. Menyiapkan mikroskop, kaca preparat dan kaca penutup untuk dibersihkan

terlebih dahulu dengan menggunakan alkohol. Setelah 1 jam, campuran ragi roti dan gula

pasir dimasukkan dengan cara diteteskan di atas kaca preparat, kemudian meneteskan

larutan methylen blue dan ditutup dengan kaca penutup. Setelah diamati, dapat diketahui

bahwa jamur yang terdapat pada ragi roti adalah jenis Ascomycotina yaitu Saccharomyces

cerevisiae. Bentuknya seperti gelembung besar dan kecil. Saccharomyces cerevisiase

adalah jamur bersel tunggal yang telah memahat milestones.

VIII. Kesimpulan

Jamur yang terdapat pada ragi roti adalah jenis Ascomycotina yang bernama

Saccharomyces cerevisiae.

Saccharomyces cerevisiae disebut sebagai mikroorganisme aman.

Jamur ini merupakan mikroorganisme pertama yang dikembangkan untuk

membuat makanan.

Page 14: Laporan Tetap BLJ.doc

Daftar Pustaka

Tim Lab. Rekayasa Bioproses.2012.”Penuntun Praktikum Rekayasa Bioproses”.

Politeknik Negeri Sriwijaya:Palembang.

Page 15: Laporan Tetap BLJ.doc

Gambar Alat

Kaca Penutup Kaca Preparat Spatula

PinsetRak Tabung ReaksiTabung Reaksi

Mikroskop

Page 16: Laporan Tetap BLJ.doc

PEMBUATAN NATA de COCO

A. TEORI

1. Air Kelapa

Air kelapa merupakan media yang sangat sesuai untuk pertumbuhan berbagai

jenis mikroorganisme. Nata de Coco merupakan salah satu produk hasil olahan kelapa

yang menggunakan proses fregmentasi. Pada pengolahan air kelapa yang menjadi nata de

cocco mikroorganisme yang berperan adalah Acetobacter xyinum. Selain itu faktor lain

yang juga berperan adala pH dan suhu fregmentasi.

Diantara faktor-faktor tersebut yang paling berperan adalah mikroorganisme,

karena bagaimanapun banyak nutrisi yang ditambahkan ataupun kondisi medianya sudah

baik tetapi bila mikroorganismenya kurang maka proses fregmentasi untuk pembentukan

nata de coco tidak berjalan dengna baik pula, hal ini menunjukan bahwa aktivitas bakteri

sangat menentukan hasil yang akan diperoleh.

Air kelapa dapat dimanfaatkan dengan bantuan mikroorganisme (bakteri),

seperti alkohol, asam Cuka dan nata de coco karena air kelapa ini rasanya manis dan

mengandung mineral 4%, gula 2% dan air.

Air kelapa merupakan media yang sangat sesuai untuk pertumbuhan berbagai

jenis mikroorganisme. Oleh karena itu proses fregmentasi merupakan tahap yang tidak

dapat dikesampingkan. Air kelapa yang mengalami fregmentasi akan mengandung

berbagai jenis bakteri seperti saccaromyces dan Acetobacter, karena air kelapa yang telah

mengalami fregmentasi banyak mengandung asam maka bakteri yang tumbuh lebih cepat

dan lebih banyak adalah Acetobacter xylinum.

Komposisi air kelapa banyak mengandung mineral dan vitamin sehingga dapat

dijadikan media yang baik dalam pertumbuhan mikroba dibantu dengan gula yang

terdapat dalam air kelapa maka akan terjadi fregmentasi dengan mudah menjadi alkohol

dan asam asetat.

Page 17: Laporan Tetap BLJ.doc

2. Nata de Coco

Nata de coco sebenarnya terjadi karena fregmentasi glukosa yang merupakan

salah satu jenis karbohidrat, karbohidrat tersebut berada dalam larutan gula yang

terkandung dalam air kepala oleh Actobacter cylinum. Kemudian glukosa tersebut

digabung dengan asam lebak membentuk cairan nata pada membran sel.

Selanjutnya cairan ini dikeluarkan bersama enzim yang akan

mempolimerisasikan glukosa menjad selukosa di luar sel. Secara fisik nata bertekstur

lembut dan berwarna putih. Air kelapa yang di gunakan untuk pengolahan nata de coco

rata-rata mengandung gula sekitar 14,5% dan pH 4,29%. Berdasarkan komposisi

kimianya maka nata de coco termasuk dalam makanan penyegar atau pencuci mulut, dan

dikomposisiskan dengan buah-buahan lainya.

Nata de Coco yang dikenal di masyarakat saat iini adalah dibuat dari air kelapa

yang kadar gulanya telah ditingkatkan dengan penambahan gula pasir 70 gr/lt air kelapa,

starter 156 ml (16,5%) dan asam asetat 20-22 ml.

3. Bakteri

Pembentukan nata de coc adalah oleh bakteri asam asetat yang disebut Acetobacter

xylinum. Bakteri ini tergolong family Psomonadeceae dan termasuk genus acetobacter,

panjang dua ujung biasanya terdapat sebagai sel tunggal. Bakteri ini membentuk asam

dari glukosa, etil alkohol, propil alkohol, dan glikol. Mengoksidasi asam asetat menjadi

karbondioksida dan air.

Dalam fregmentasinya bakteri ini dapat mengubah glukosa menjadi selulosa

secara ekstraseluler sehingga terbentuk lapisan tebal, gelembun-gelembung udara yang

terbentuk adalah akibat dari metabolisme berupa gas CO2 mempunyai kecendrungan

melekat pada jaringan selulosa, sehingga struktur permukaaan menjadi naik dan hal ini

ternyata membantu persediaaan oksigen untuk mikroba. Nata de coco merupakan salah

satu produk hasil olahan air kelapa dengan menggunakan proses fregmentasi . Air kelapa

yang digunakan alasanya adalah air kelapa yang sudah tua karena air kelapa

dikategorikan sebagai limbah yang dibuang sedangkan air kelapa yang masih muda dapat

digunakan secara langsung tanpa diolah misalnya sebagai minuman segar.

Page 18: Laporan Tetap BLJ.doc

Faktor-faktor yang mempengaruhi pembentukan Nata de Coco adalah :

1. Varietas kelapa

Air kelapa yang baik digunakan adalah air kepala dari varietas kelapa ganjah

karena penggunaan air kelapa ini akan menghasilkan nata de coco yang lebih tebal bila

dibandingkan dengan menggunakan air kelapa dari varietas kelapa hibrida.

2. Temperatur 28-310C

Temperatur merupakan faktor yang akan mengontrol kondisi lingkungan dari

proses fregmentasi dan temperatur yang digunakan pada fregmentasi ini adalah 28-310C.

3. pH media

pH atau derajat keasaman yang digunakan juga merupakan parametes tetap,

untuk mengendalikan tingkat keasaman dari proses, dan menjaga bakteri tetap dapat

tumbuh dengan baik, seperti Acetobacter xylinum adalah pH 4. Sehingga diperlukan

penambahan bahan untuk mendapatkan pH yang diinginkan, yang biasanya asalah asam

asetat glasial.

4. Gula sebagai sumber karbon

Proses fregmentasi dapat terjadi apabila mengandung cairan karbohidrat seperti

jenis surkosa, laktosa dan jenis lainya yang didapatkan banyak dalam gula, merupakan

sumber karbon yang digunakan sebagai nutrisi bagi pertumbuhan bakteri pada saat

proses metabolisme dan juga sebagai sumber energi pada saat perombakan glukosa dan

fruktosa menjadi selulosa.

5. Sumber Nitrogen

Sumber nitrogen yang digunakan dapat berupa ammonium pospat. Ammonium

sulfat dan sumber nitrogen lainya. Nitrogen ini juga merupakan sumber nutrisi untuk

pertumbuhan dari bakteri, konsentrasi yang biasanya digunakan adalah 0,3%-0,7%.

B. PEMBUATAN BIAKAN MURNI (starter) nata de Coco

Biakan murni untuk pembuatan nata de coco dibuat dengan dua cara :

a. Cara I : Bahan dan alat yang dipergunakan.

Page 19: Laporan Tetap BLJ.doc

Yeast ekstrak agar : 0,25 gram

K2HPO4/KH2PO4 : 0,50/0,39 gram

MgSO4 : 0,06 gram

Gula pasir : 10 gram

Agar-agar : 2 gram

Air kelapa : 100 ml

Air bersih : secukupnya

Asam asetat : secukupnya

Biakan murni Acetobacter

Autoklaf (dangdang), botol

Langkah Kerja :

Campurkan semua bahan (kecuali asa asetat dan biakan murni), lalu encerkan

dengan air yang bersih.

Panaskan campurkan tersebut agar bahan cepat terlarut.

Setelah semua bahan-bahan larut, campurkan (adonan) didinginkan kembali, lalu

tambahkan asam cuka hingga mencapai 4,5.

Kemudian adonan disterilkan dalam autoklaf pada suhu 1210C selama 15 menit.

Jika autoklaf tidak tersedia, sterilisasi dilakukan dengan menggunakan dandang.

Dalam keadaan panas, masukan adonan tersebut ke dalam botol atau tabung

reaksi yang sebelumnya telah disterilkan. Kemudian didiamkan dalam posisi

miring sampai beku. Adonan beku tersebut dinamakan media agar miring.

Selanjutnya media agar miring tersebut diinokulasi dengan biakan murni

Acetobacter xylinum dan simpan bahan tersebut dalam ruangan yang aman

selama 5 hari. Bakteri akan tumbuh diatas permukaan media agar. Supaya biakan

murni dapat bertahan, maka setiap sebulan sekali dipindahkan ke dalam media

yeast ekstrak agar baru.

b. Cara II

Pembuatan biakan murni cara II ini dilakukan Acetobacter xyliinum sukar

diperoleh. Untuk memperoleh bakteri tersebut digunakan ampas nanas. Bahan yang

diperlukan adalah : nanas, air, dan gula secukupnya, sehingga diperoleh perbandingan

ampas nanas, gula dan air sebesar 6:3:1. Sedangkan alat yang dibutuhkan adalah: pisau,

parut (penghancur nanas), wadah botol jar dan kertas.

Page 20: Laporan Tetap BLJ.doc

Cara pembuatanya adalah sebagai berikut :

Menyiapkan buah nanas yang matang, kupas dan cuci hingga bersih.

Membelah nanas tesebut dan potong kecil-kecil, lalu hancurkan dengan alat

penghancur atau dibelah dan diparut.

Memeras hancuran nanas sampai sarinya habis.

Selanjutnya mencampurkan ampas nanas dengan air dan gula pasir dengan

perbandingan 6:3:1.

Mengaduk semua bahan hingga tercampur merata lalu masukkan ke dalam botol

jar. Kemudian botol ditutup kertas dan diperam selama 2-3 minggu, sampai

terbentuk lapisan putih di atasnya. Lapisan itulah bakteri pembentuk nata.

PROSES PEMBUATAN Nata de Coco

a. Peralatan yang digunakan

Gelas kimia 2 liter

Saringan

Karet gelang

Spatula

Auto klav

Panci

Ember

Kain kasa

Kaca arloji

Neraca analitik

Kompor

Loyang plastik agar datar

b. Bahan yang digunakan

Air kelapa : 4 liter

Natrium benzoat :

Starter : 1 liter

Asam asetat glasial : 40 ml

Gula pasir : 20 gram

Air bersih : secukupnya

Pupuk ZA : 20 gram

Page 21: Laporan Tetap BLJ.doc

c. Langkah kerja pembuatan Nata de Coco

Menyiapkan air kelapa yang telah dirsaring dan bebas kotoran lainya.

Memanaskan air kelapa tersebut agar mikroba yang dapat dicemari mati.

Sementara memanaskan, ditambahkan gula sebanyak 7,5% dari jumlah

air yang digunakan.

Setelah larutan dingin, menempatkan dalma gelas kimia yang btelah

disterilkan lalu menambahkan asam setat sehigga keasaman larutan

mencapai pH antara 4,5-5.

Larutan yang diinokulasikan (dicampurkan) dengan starter yang telah

dibiakan lalu difregmentasikan selama 14 hari dalam ruangan yang

tertutup rapat dan bersih.

Setelah terbentuk nata maka hasil diremdam dalam ari bersih untuk

menghilangkan keasaman dan keasamanya hilang, dapat direndam dalam

air gula untuk mendapatkan rasa manis.

Gambar 1. Diagram proses pembuatan Nata de Coco

Page 22: Laporan Tetap BLJ.doc

PEMBUATAN YOGURT KEDELAI

Yogurt adalah merupakan produk oalahan secara fregmentasi pada kondisi

proses tertentu dengan bantuan bakteri penghasil asam laknat. Pada mulanya yogurt

terbuat dari susu sapi, dengan batuan eskrim atau bubur. Yogurt tidak hanya dapat dibuat

dari susu sapi, tetapi juga dari bahan kacang-kacangan seperti kadang kedelai, kacang

hijau.

Pada prinsipnya pembuatan yogurt kedelai ini dengan cara inokulasi susu

kedelai dengan starter Lactobacillus dan diinkubasi pada suuhu 380C di dalam alat

inkubator selama 4 jam. Bakteri L. Casei ini dapat menghasilkan asam laktat selama

proses fregmentasi terhadap susu kedelai.

Substrat utama yang dipecah dalam suatu proses fregmentasi adalah

karbohidrat. Asam yang terbentuk pada produk susu hasil fregmentasi adalah hasil

perombakan laktosa oleh bakteri. Proses perombakan laktosa selama proses fregmentasi

oleh bakteri pembentuk asam laktat digambarkan sebagai berikut :

m.o

C12H22O11 + H20 4C3H6O3

(laktosa) (air) (asam laktat)

Asam laktat yang dihasilkan ini menyebabkan penurunan pH susu atau meningkatkan

kadar asam susu.

A. Bahan dan Peralatan

Bahan : - Susu kedele - gula pasir

(kacang kedele, yang dibuat jadi susu kedele)

- Lactobacillus casei - air

- Susu krim - essens (misalnya : strawberry)

Page 23: Laporan Tetap BLJ.doc

Peralatan :

Autoklaf - viscometer

Inkoubator - neraca analitik

Termometer - kaca arloji

Hot plate - batang pengaduk

Pipet ukur 5 ml, 25 ml - erlemeyer

Spatula - gelas kimia 50 ml, 250 ml

Pipet tetes - oven

pH-meter digital - bola karet

B. Pembuatan starter

Starter atau bibit adalah sejumlah bakteri yogurt yang ditambahkan kedalam susu

agar berkembang biak. Pembuatan starter dapa diambil dari yogurt yang ada di pasaran

dengan syarat, yogurt tersebut masih mengandung bakteri hidup. Umumnya, pembuatan

produk sus hasil fregmentasi yang digunakan adalah biakan penghasil asam laktat.

C. Langkah kerja :

1. Memasak air 250 ml hingga mendidih, kemudian masukan susu krim 3 sendok

makan.

2. Memasukkan susu kedalam erlemeyer, kemudian disterilisasikan dalam autoklaf.

3. Mendinginkan susu hingga 350C.

4. Menambahkan 2 sendok makan minuman yakult sebagai bakteri pengasam (sumber

Lactobacillus)

5. Memasukkan starter tersebut kedalam inkubator ke dalam selama 7 jam dengan

suhu 380C.

6. Menyimpan starter ke dalam lemari es.

Page 24: Laporan Tetap BLJ.doc

D. Pembuatan Yogurt

1. Merebus susu kedelai yang telah ditambah susu krim pada suhu 1000C selam 30

menit, sambil selalu diaduk supaya tidak gosong.

2. Melakukan sterilisasi pada autoklaf.

3. Mendinginkan susu kedelai sampai 450C, lalu tambahkan gelatin 1 gram dan

essens1 ml (jika diinginkan).

4. Menambahkan starter kedalam susu kedelai tersebut pada suhu 350C.

5. Menginkubasikan (peran) susu kedelai yang sudah ditambah starter tersebut pada

alat inkubator dengan suhu 380C selam 4 jam, kemudian disimpan di dalam lemari

es supaya produk yogurt tersebut tahan lama.

Gambar 3. Diagram proses pembuatan yogurt