laporan tetap kt (analisis kation)1

34
ANALISIS KATION I. TUJUAN PERCOBAAN 1. Mengenal sifat-sifat unsur dan ion-ionnya dalam larutan melalui pengamatan. 2. Melakukan analisis kation dalam suatu cuplikan melalui penentuan golongan dan test khusus (specific test). II. ALAT DAN BAHAN Daftar alat yang digunakan : Tabung reaksi dan rak 18/1 Pipet tetes 5 Kawat Ni-Cr - Bunsen, kaki tiga, kasa - Gelas kimia 500 ml 3 Kaca arloji 3 Labu ukur 100 ml 2 Pengaduk 2 Spatula 2 Botol aquadest 2 Pipet ukur 5 ml, 10 ml 1/1 Bola karet 2 Masker 8

Upload: devi-purnamasari

Post on 01-Jan-2016

279 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

ANALISIS KATION

I. TUJUAN PERCOBAAN

1. Mengenal sifat-sifat unsur dan ion-ionnya dalam larutan melalui

pengamatan.

2. Melakukan analisis kation dalam suatu cuplikan melalui penentuan

golongan dan test khusus (specific test).

II. ALAT DAN BAHAN

Daftar alat yang digunakan :

Tabung reaksi dan rak 18/1

Pipet tetes 5

Kawat Ni-Cr              -                            

Bunsen, kaki tiga, kasa -

Gelas kimia 500 ml 3

Kaca arloji 3

Labu ukur 100 ml 2

Pengaduk 2

Spatula 2

Botol aquadest 2

Pipet ukur 5 ml, 10 ml 1/1

Bola karet 2

Masker 8

Sarung tangan 8

Kaca kobalt -

Penjepit kayu 4

Bahan yang di gunakan :

a. Reagen

- Tiosetamida 1M - Ba(NO3)2 0.1M

- (NH4)2 CO3 1M dalam NH3 1M - K4Fe(CN)6 0.5M

Page 2: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

- NH4Cl 2M - K3(CN)6 0.5M

- HCl 6M - NaBiO3 padat

- HNO3 6M - Dimetilgloksim 1% dlm

- NaOH 2M etanol

- NaOH 6M - KCNS padat

- H2SO4 6M - NaSO3 1M dan padat

- HNO3 1M - KHSO4 padat

- CH3COOH 2M - Na3[Co(NO2)]6 padat

- Larutan Morin

b. Cuplikan

4 sample yang belum diketahui zatnya.

III. DASAR TEORI

            Analisis kualitatif merupakan analisis yang dilakukan untuk mengetahui

unsur apa yang terdapat pada suatu sampel. Analisis kualitatif untuk zat anorganik

terdiri dari :

1. Analisis Anion

2. Analisis Kation

            Pada analisis kation, kation yang di pelajari adalah sebagai berikut :

NH4+, Na+, Ca2+, Ba2+, Mg2+, Hg2+, Pb2+, Cu2+, Sn2+, Fe2+, Fe3+, Co2+, Mn2+, Ni2+,

Al3+, K+, Ag2+, dan sebagainya.

Tahapan analisis kualitatif yang dilakukan adalah sebagai berikut :

A. Analisis Pendahuluan

Pada cuplikan dilakukan “pemeriksaan pendahuluan” yaitu, pengamatan

sifat fisik yaitu warna, bau, bentuk kristal, dan test kelarutan dalam air.

B. Test nyala

            Untuk menganalisis suatu kation dalam cuplikan, dapat dilakukan test

nyala. Beberapa logam mempunyai warna nyala tertentu bila di panaskan dalam

nyala bunsen dengan menggunakan kawat Ni-Cr.

Warna Nyala pada Unsur Logam

Page 3: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

Colour Metal

Red Charmine:Lithium Chompounds. Masked by Barium and Sodium

Scarlet or Crinsom:Strotium Chompounds, Masked by Barium

Yellow Yellow-red : Cakium Chompounds, Masked by Barium.

Sodium chompounds amount. A Yellow flame is not indicative of

sodium unless it persist and is not intensified by addition of 1 %

NaCl to the dry chompuond.

White White-Green : Zink

Green Emerald : copper chompounds, other than halides. Thallium Blue-

Green : Phospates, when moistened with H2SO4 or Br2O3. Faint

Green Antimony and NH4 chompounds.

Blue Yellow-Green : Barium, Molybdenum

Azure: lead, selenium, bismuth, CuCl2 and other copper

chompounds moistened with hydrodoric acid. Light-Blue : arcenic

and come off it chompounds.

Grenish-Blue : CuBr2, antimony.

Violet Pottasium chompounds other than borates, phospates, and

silicates. Masked by sodium or lithium.

Purple-red: Potassium, Rubidium, and / cessium , in the precense

of sodium when viewed through a blue glass.

Logam-Logam` Warna Nyala

Na Kuning

K Lembayung (kaca kobalt)

Li Merah padam

Ca Merah kuning

Sr Kuning hijau

Cu + logam boraks Hijau

Pb, As, Sb, Bi Biru muda

C. Penentuan Golongan Kation

Page 4: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

            Untuk identifikasi kation secara sistematis, harus dilakukan pemisahan

golongan. Setelah itu baru dilakukan uji spesifik setiap kation yang ada dalam

golongan tersebut untuk mengidentifikasi keberadaan di dalam cuplikan. Dalam

analisis kation ini terdapat lima golongan :

Golongan 1      : Ag +, Pb2+  akan mengendap sebagai garam klor dalam

kondisi asam kuat.

Golongan 2      : Pb2+, Hg2+, CU2+, Sn2+  akan mengendap sebagai garam

sulfida atau hidroksida  dalam suasana sedikit asam.

Golongan 3      : Fe2+, Fe3+, Co2+, Mn2+, Ni2+, Al3+ akan mengendap sebagai

garam sulfida atau  hidroksida dalam suasana sedikit basa.

Golongan 4      : Ca2+, Ba2+ tetap berada dalam larutan setelah pemeriksaan

kation golongan 1, 2, 3.

Golongan 5      : NH4+, Mg2+, K+, Na+.

            Golongan 5 dapat dipisahkan langsung dari golongan 1 - 4, karena gas H2S

mempunyai bau yang tidak enak serat berbahaya, maka digunakan tiosetamida

sebagai pengganti. Reaksi tiosetamida dengan air bila dipanaskan akan

menghasilkan H2S juga, tetapi berupa larutan jenuh.

D. Sistematika Pemisahan Kation

Page 5: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

+ (NH4)2CO3

Golongan 5 Terdapat kation dari

Golongan 1-4

+ HCl 6M

Golongan 1 Golongan 2-4

+tiosetamida

+ HCl

Golongan 2 Golongan 3 dan 4

+NH3/NH4Cl

+tiosetamida

Golongan 3 Golongan 4

Gambar 1. Sistematika Pemisahan Golongan untuk Kation

E. Analisis Kation dengan Reaksi Spesifik

Larutan yang tidak di ketahui

Larutan Endapan

Endapan Larutan

Larutan Endapan

Larutan Endapan

Page 6: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

Tes spesifik digunakan untuk mengetahui adanya kation tertentu dalam suatu

sampel atau suatu larutan.

a. Ag+

Ag+ + Cl- → AgCl(s)  ↓ putih

Ag+ + OH-  → AgOH(s) ↓ hitam coklat

AgOH + 2NH3 → (Ag(NH3) 2)+ (larutan) Larut dalam amoniak berlebih

b. Pb2+

Pb2+  + CrO42-  → PbCr4(s) ↓ putih

Pb2+  + SO2-  → PbSO4 ↓ putih

Pb2+  + OH-  → Pb(OH)(s) ↓ putih Tidak larut dalam amoniak berlebih

c. Hg+

Hg+ + 2OH- → Hg2O(s) ↓ kuning + H2O

Hg2+ + 2I- → HgI2 ↓ merah

d. Cu2+

2Cu2+ + SO42- + 2NH3 + 2H2O → Cu(OH)2. CuSO4 ↓ + 2NH4

+

Cu2+ + 2OH- → Cu(OH) ↓ biru

Cu(OH)2 ↓ → Cuo ↓ hitam + H20

e. Sn2+

Sn2+ + HgCl → HgCl ↓ putih + Sn4+ + 2Cl-

Jika di tambahkan Sn berlebih

Sn2+ + HgCl → 2Hg ↓ abu-abu + Sn4+ + 2Cl-

f. Fe2+

Fe2+ + 2OH- → Fe(OH) 2 ↓ putih

4Fe(OH) 2 + H2O + O2 → 4Fe(OH) 3 ↓ coklat merah

Page 7: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

Fe2+ + [Fe(CN)6]3- → Fe3+ + [Fe(CN) 6]4-

4Fe3+ + 3[Fe(CN)6]4- → Fe4 [Fe(CN) 6] 3 ↓ biru turnbull

g. Fe3+

Fe3+ + 3SCN- → Fe(SCN)3 ↓ merah tua

Fe3+ + [Fe(CN)6]3- → Fe [Fe(CN)6] ↓ coklat

Dengan menambahkan HO atau sedikit larutan timah (ɪɪ) klorida

menghasilkan endapan biru prusia

h. Co2+

Co2+ + 4SCN- → [Co(SCN)4]2- ↓ biru

i. Mn2+

Mn2+ + 5NaBiO3 + 14H+ → 2MnO4+ + 5Bi3+ + 5Na+ + 7H2O

Menghasilkan warna ungu dari permanganat

j. Ni2+

H

O O

H3C N N CH3

CH3 C N OH Ni2+ + 2 C C CH3 C N OH Ni +2H+

C C

H3C N N CH3

O O

H

k. Al3+

Al3+ + 3CH3COO- + 2H2O → AL(OH) 2 CH3COO + 2CH3COOH

Page 8: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

Al3+ + 3OH- → AL(OH) 3 ↓ putih

l. Ba2+

Ba2+ + SO42-

→ BaSO4 ↓ putih

Ba2+ + CrO42- → BaCrO4 ↓ kuning

m. Ca2+

Ca2+ + SO42- → CaSO4

2- ↓ putih

Ca2+ + CrO42-

→ tidak berbentuk endapan

n. NH4+

NH4+ + OH- → NH3 + H2O

Timbul bau, kertas lakmus merah berubah menjadi biru

o. Mg2+

Mg2+ + NH3 + HPO42-

→ Mg(NH4)PO4 ↓ kristalin putih

p. K+

3K+ + [Co(NO2) 6]3- → K3[Co(NO2) 6] ↓ kuning

q. Na+

- Na+ + Mg2+ + 3UO22+ + 9CH3COO- → NaMg(UO2) 3 (CH3COO) 9 ↓

Kristalin kuning

- Test nyala

Page 9: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

IV. KESELAMATAN KERJA

Gunakan peralatan keselamatan kerja seperti sarung tangan dan masker

untuk zat-zat korosif dan toksik.

V. LANGKAH KERJA

1. Analisis pendahuluan

Pengamatan fisik

Lakukan pengamatan fisik seperti waran, bau, dan bentuk kristal, catat.

Test kelarutan

Ambil ± 0.2 gr cuplikan dan tambahkanlah 2 ml air demineral. Amati

kelarutannya di dalam air dingin. Bila tidak melarut, letakkan tabung reaksi

di gelas kimia yang berisi air mendidih. Amati dan catat hasil pengamatan,

yaitu warna, dan pH larutan.

Bila cuplikan tidak larut dalam air dingin maupun air panas, maka

dilakukan tes kelarutan dengan asam-asam sebagai berikut:

1 ml H2SO4 6M

1 ml HCl 6M

1 ml HNO3 6M

Test Nyala

Letakkan kira-kira 0.1 gr cuplikan yang tidak diketahui pada kaca arlojidan

tambahkan 3 tets HCl 6M. Terlebih dahulu bersihkan kawat Ni-Cr dengan

memijarkan pada nyala bunsen, kemudian celupkan kawat tersbut dengan

HCl yang mengandung cuplikan, lalu pijarkan sampai warna konstan.

Amati warna nyala dari cupliakn dan bandingkan hasilnya dengan tabel

warna nyala pada teori.bila teramati warna nyala yang karekterisik, tulis

perkiraan unsur yang mungkin ada.

2. Identifikasi golongan kation

Langkah 1 : ( golongan 1-4, 5 )

Page 10: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

1 ml larutan cuplikan + 1 ml (NH4)CO3. Bila mengendap berarti kation dari

golongan 1-4. Bila tidak mengendap berarti golongan 5, maka kerjakan

langkah 5.

Langakh 2 : ( golongan1, 2-4 )

1 ml larutan cuplikan + 3 tetes HCl 6M. Bila ada endapan kemungkinan

adanya Ag+, Hg+, atau Pb2+. Bila tidak ada endapan lanjut ke langkah 3.

Langkah 3 : ( golongan 2, 3-4 )

1 ml cuplikan + tets HCl 6M dan 1 ml tisetamida 1M (pH 1). Letakkan

tabung reaksi selama 5 menit ke dalam gelas kimia 250 ml yang berisi air

mendidih. Sulfida yang mengendap dalam asam akan sempurna. Bila

endapan berwarna hitam, kemungkinan adanya kation Pb2+, Mg2+, Cu2+. Bila

endapan coklat, berarti kation Sn2+. Bila tidak mengendap lanjutkan ke

langkah 4.bila terdapat zat pengoksidasi ( Fe2+, CrO42- ), maka zat-zat

tersebut bereaksi dengan H2S membentuk koloid sulfar (kuning keruh).

Langkah 4 ( golongan 3, 4)

1 ml cuplikam + 3 tetes NH4Cl 1M dan ½ mlNH3 6M. Tambahkan 1 ml

tiosetamida 1M, kocok dan didihkan + 5 menit. Bila ada endapam hitam

berarti kemungkinan adanya Cr3+. Bila ada endapan merah berarti adanya

Mn2+. Bila tidak ada endapan lanjutkan ke langkah 5.

Langkah 5 : ( golongan 4 )

Lakukan reaksi spesifik kation golongan 4.

Langkah 6 : ( test nyala )

Periksalah kation golongan 5 melalui test nyala.

3. Reaksi spesifik untuk analisa kation

Golongan 1:

1. Ag+

1 ml cuplikan + 5 tetes HCl 2M endapan putih.

Endapan larut bila ditambahkan 3/2 ml NH3 6M dan larutan menjadi

bening.

1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1M endapan coklat.

Tambahkan ½ ml NH3 1M, endapan larut dan larutan menjadi bening.

Page 11: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

2. Pb2+

1 ml cuplikan + 4 tetes K2CrO4 0.1M kuning

1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1M putih

Tidak larut dalam NH3 berlebih.

Golongan 2 :

1. Hg2+

1 ml cuplikan + ½ getes NH3 1M kuning keruh

1 ml cuplikan + 1 ml KI 0.1M merah keruh

2. Cu2+

1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1M biru muda

Tambahkan amoniak berlebih (NH4OH) terjadi larutan biru tua

3. Sn2+

1 ml cuplikan + 1 ml Hg(NO3)2 0.1M putih

Golongan 3

1. Fe2+,

1 ml cuplikan + 5 tetes NaOH 2 M endapan seperti galatin

warna cokelat

1 ml cuplikan + 5 tetes K3Fe(CN)6 biru tua

2. Fe3+,

1 ml cuplikan + 3 tetes KSCN 0,1 M Merah tua.

1 ml cuplikan + 3 tetes K4Fe(CN)6 0,5 M biru berlin.

3. Co2+,

2 ml cuplikan + 1 spatula KSCN Biru keunguan

Tambahkan eter amil alkohol berubah menjadi biru

4. Mn2+,

5 tetes cuplikan + seujung spatula natrium bismutat + 5 tetes HNO3 6 M

merah violet

5. Ni2+,

1 ml cuplikan + 2 tetes NH3 1 M + 1 ml dimetilglioksin merah

6. Al3+

Page 12: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

a. ml cuplikan + 3 tetes CH3COOH + seujung spatula Natrium Asetat + 1 ml

larutan morin fluoresence hijau

b. 1 ml cuplikan + 2 tetes NaOH 2 M putih

seperti gelatin yang dapat larut dalam kelebihan NaOH

Golongan 4

1. Ba2+,

a. 1 ml cuplikan + 5 tetes H2SO4 2 M putih

tidak larut dalam asam kuat

b. 1 ml cuplikan + 5 tetes K2CrO4 0,1 M kuning muda

2. Ca2+,

a. 1 ml cuplikan + 5 tetes H2SO4 2 M putih

b. 1 ml cuplikan + 5 tetes H2SO4 2 M tidak ada endapan

Golongan 5

1. Na+,

Jika reaksi-reaksi untuk kation lain dalam golongan 5 negatif dan warna

nyala positif (dalam 1 menit), berati ada atom Na.

2. K+ / Na+

Seujung spatula Na2(CO(NO)2)6 + ½ ml air + 2 tetes CH3COOH 2 M maka

terbentuk endapan kuning.

3. Mg2+,

1 ml cuplikan + 4 tetes NH4Cl 1 M + NH4OH / NH3 2 M dan 1 ml

Na2HPO4 0,1 M maka timbul endapan putih.

4. NH4+

1 sendok spatula cuplikan + 1 ml NaOH 6 M panaskan gas amonia akan

dilepaskan dan dapat diidentifikasikan dengan baunya.

Page 13: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

VI. DATA PENGAMATAN

Analisa Pendahuluan

- Pengamatan fisik

Sifat Fisik

Kation Warna Bau Bentuk Kristal

Sampel 1 Putih Tidak berbau Butiran

Sampel 2 Putih Tidak berbau Serbuk

Sampel 3 Merah hati keunguan Tidak berbau Powder/bubuk

Sampel 4 Bening Tidak berbau Butiran

- Test kelarutan

Larutan

Kation

Air dingin Air mendidih H2SO4 6 M HCl 6 M HNO3 6 M

Sampel 1 Larut Larut Mengendap Mengenda

p

Mengendap

Sampel 2 Larut Larut Larut Larut Larut

Sampel 3 Larut Larut Mengendap Larut Mengendap

Sampel 4 Larut Larut Mengendap Larut Mengendap

Penentuan Golongan

Sampel 1

Pereaksi Pengamatan Kation yang mungkin

(NH4)2CO3 Mengendap Golongan 1 - 4

HCl 6 M Tidak mengendap Golongan 2 - 4

HCl 6 M dan Tiosetamida Tidak mengendap Golongan 3 - 4

NH4Cl 1 M dan NH3 Tidak mengendap Ba2+ dan Ca2+

Page 14: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

Sampel 2

Pereaksi Pengamatan Kation yang mungkin

(NH4)2CO3 Mengendap Golongan 1 - 4

HCl 6 M Tidak mengendap Golongan 2 - 4

HCl 6 M dan Tiosetamida Tidak mengendap Golongan 3 - 4

NH4Cl 1 M dan NH3 Tidak mengendap Ba2+ dan Ca2+

Sampel 3

Pereaksi Pengamatan Kation yang mungkin

(NH4)2CO3 Mengendap Golongan 1 - 4

HCl 6 M Tidak mengendap Golongan 2 - 4

HCl 6 M dan Tiosetamida Tidak mengendap Golongan 3 - 4

NH4Cl 1 M dan NH3 Mengendap (hitam) Fe2+, Fe3+, Co2+, Ni2+

Sampel 4 : terjadi kesalahan pada percobaan/pengamatan ketika penentuan

golongan

Tes Spesifik

Sampel 1 : pada penentuan golongan, didapat bahwa sampel 1 merupakan

kation golongan 4.

Dibuktikan ketika :

a. 1 ml cuplikan + 5 tetes H2SO4 2 M putih

tidak larut dalam asam kuat

b. 1 ml cuplikan + 5 tetes K2CrO4 0,1 M kuning muda

Dan dari percobaan tesebut, dapat diketahui bahwa sampel 1 merupakan kation

Ba 2+

Sampel 2 : pada saat tes spesifik, sampel 2 gagal dalam melakukan

percobaan, karena kesalahan dalam pengamatan.

Page 15: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

Sampel 3 : pada penentuan golongan, didapat bahwa sampel 3 merupakan

kation golongan 3 (Fe2+, Fe3+, Co2+, Ni2+)

Dibuktikan ketika :

2 ml cuplikan + 1 spatula KSCN Biru keunguan

Dan pada saat ditambahkan eter amil alcohol, larutan berubah menjadi biru

Dan dari percobaan tesebut, dapat diketahui bahwa sampel 1 merupakan kation

Co 2+

Sampel 4 : percobaan penggolongan gagal/salah, sehingga pada tes spesifik

pun gagal/salah.

Page 16: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

VII. ANALISA DATA

Percobaan yang dilakukan adalah penentuan kation yang terdapat pada

suatu sample yang diberikan. Berarti percobaan ini merupakan analisa kualitatif

adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui unsur apa yang terdapat dalam

sebuah sampel.

Dalam analisa kualitatif ada beberapa tahapan untuk mengetahui suatu

unsur yang terdapat pada sampel-sampel yang diberikan/yang ingin diketahui

unsurnya.

Tahapan – tahapan tersebut sebagai berikut :

1. Pengamatan fisik dan uji kelarutan

Merupakan uji pendahuluan, uji ini meliputi pengamatan bentuk, warna, rasa,

kelarutan, dan bau, serta sifat-sifat higroskopis sampel. Pengamatan bentuk

bertujuan mengamati bentuk sampel. Apakah sampel tersebut berbentuk

serabut, serbuk, kristal, atau lainnya. Uji ini dapat mempermudah untuk

menentukan jenis kationnya. Uji kelarutan juga mempermudah penentuan

sampel. Setiap sampel dilarutkan dengan air dingin, air panas, dan asam kuat

lalu amati setiap sampel dan perubahan yang terjadi. Selain itu, warna larutan

juga mempermudah identifikasi. Pengamatan warna adalah yang paling

berperan di sini karena warna tertentu mencirikan kation tertentu pula.

2. Tes nyala

Untuk menganalisis suatu kation dalam cuplikan, dapat dilakukan test

nyala. Beberapa logam mempunyai warna nyala tertentu bila di panaskan

dalam nyala bunsen dengan menggunakan kawat Ni-Cr.

3. Penentuan golongan

Untuk identifikasi kation secara sistematis, harus dilakukan pemisahan

golongan. Dalam analisis kation ini terdapat lima golongan.

4. Analisis dengan reaksi spesifik

Tes spesifik digunakan untuk mengetahui adanya kation tertentu dalam

suatu sampel atau suatu larutan.

Page 17: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

Dari praktikum dapat diketahui kation-kation pada 4 sampel yang

diberikan.

Sampel 1 :

Analisa pendahuluan :

Pengamatan fisik (Warna : putih, Bau : tidak berbau, Bentuk : butiran)

Tes kelarutan (Air dingin : larut, Air panas : larut, H2SO4 6 M :

mengendap, HCl 6 M : mengendap, HNO3 6 M : mengendap)

Penentuan golongan :

Pereaksi (NH4)2CO3 : mengendap, HCl 6 M : tidak mengendap, HCl 6 M dan

tioasetamida : tidak mengendap, NH4Cl 1 M dan NH3 : tidak mengendap

Dan kation yang mungkin adalah Ba2+ dan Ca2+

Tes spesifik :

Ketika : a. 1 ml cuplikan + 5 tetes H2SO4 2 M putih

tidak larut dalam asam kuat

b. 1 ml cuplikan + 5 tetes K2CrO4 0,1 M kuning muda

Dari hasil diatas ternyata kation pada sampel 1 adalah Ba2+ golongan 4.

Sampel 2 :

Analisa pendahuluan :

Pengamatan fisik (Warna : putih, Bau : tidak berbau, Bentuk : serbuk)

Tes kelarutan (Air dingin : larut, Air panas : larut, H2SO4 6 M : larut, HCl

6 M : larut, HNO3 6 M : larut)

Penentuan golongan :

Pereaksi (NH4)2CO3 : mengendap, HCl 6 M : tidak mengendap, HCl 6 M dan

tioasetamida : tidak mengendap, NH4Cl 1 M dan NH3 : tidak mengendap

Dan kation yang mungkin adalah Ba2+ dan Ca2

Tes spesifik :

Gagal, praktikan mengira sampel 2 merupakan Ba2+

Page 18: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

Jadi, sampel 2 itu seharusnya kation Ca2+ golongan 4. Kesalahan itu terjadi

karena praktikan kurang mengaduk cuplikan dan cuplikan yang digunakan pun

habis sehingga percobaan tidak bisa diulang.

Sampel 3 :

Analisa pendahuluan :

Pengamatan fisik (Warna : merah hati keunguan, Bau : tidak berbau,

Bentuk : powder/bubuk)

Tes kelarutan (Air dingin : larut, Air panas : larut, H2SO4 6 M :

mengendap, HCl 6 M : larut, HNO3 6 M : mengendap)

Penentuan golongan :

Pereaksi (NH4)2CO3 : mengendap, HCl 6 M : tidak mengendap, HCl 6 M dan

tioasetamida : tidak mengendap, NH4Cl 1 M dan NH3 : mengendap (hitam)

Dan kation yang mungkin adalah Fe2+, Fe3+, Co2+, Ni2+

Tes spesifik :

Ketika : 2 ml cuplikan + 1 spatula KSCN Biru keunguan

Dan pada saat ditambahkan eter amil alcohol, larutan berubah menjadi biru

Dari hasil diatas ternyata kation pada sampel 3 adalah Co2+ golongan 3.

Sampel 4 :

Analisa pendahuluan :

Pengamatan fisik (Warna : bening, Bau : tidak berbau, Bentuk : butiran)

Tes kelarutan (Air dingin : larut, Air panas : larut, H2SO4 6 M :

mengendap, HCl 6 M : larut, HNO3 6 M : mengendap)

Penentuan golongan :

Gagal

Tes spesifik :

Gagal

Saat penentuan golongan mengalami kegagalan, karena praktikan salah dalam

mengamati cuplikannya ketika langkah 1. Sehingga praktikan tetap melanjutkan

langkah selanjutnya. Yang seharusnya setelah langkah 1 langsung ke langkah 6

(tes nyala). Selain sebab itu, jumlah zat yang digunakan pun mungkin terlalu

Page 19: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

banyak. Akibatnya sampel 4 yang seharusnya Mg2+ golongan 5 tidak dapat

ditentukan.

VIII. PERTANYAAN

1. Apakah perbedaan antara analisis kuantitatif dan kualitatif!

2. Tuliskan sifat-sifat fisik dan kimia dari cuplikan yang anda analisa !

3. Tuliskan reaksi kation Al3+, Cr3+, Mn2+ dengan larutan natrium hidroksida.

Warna endapan yang dihasilkan?

Jawaban :

1. Analisis Kualitatif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui

unsur apa yang terdapat dalam sebuah sampel. Sedangkan, analisis

Kuantitatif menghitung analisa dengan angka atau untuk menghitung

kandungan pada sampel.

2. Sampel 1 : Ba2+

Sifat fisik : (Warna : putih, Bau : tidak berbau, Bentuk : butiran)

Sifat kimia : - larut dalam air dingin dan panas

- mengendap nila direaksikan dengan H2SO4 dan K2CrO7

Sampel 2 : Ca2+

Sifat fisik : (Warna : putih, Bau : tidak berbau, Bentuk : serbuk)

Sifat kimia : - larut dalam air dingin dan asam kuat

- beraksi dengan NH4Cl dan NH3, larutannya bening

Sampel 3 : Co2+

Sifat fisik : (Warna : merah hati keunguan, Bau : tidak berbau, Bentuk :

powder/bubuk)

Sifat kimia : - larut dalam air dingin dan HCl 6 M

- dengan pereaksi NH4Cl dan NH3 menghasilkan

endapan berwarna hitam

Sampel 4 : Mg2+

Sifat fisik : (Warna : bening, Bau : tidak berbau, Bentuk : butiran)

Sifat kimia : - larut dalam air dingin

Page 20: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

- larut dalam HCl 6 M

3. Al3+

AL2(SO4)3 + 6 NaOH 2 Al(OH)3 + 3 Na2SO4 putih

Cr3+

CrCl3 + 3 NaOH Cr(OH)3 + 3 NaCl putih

Mn2+

MnSO4 + 2 NaOH Mn(OH)2 + NaSO4 putih

IX. KESIMPULAN

Dari percobaan yang telah dilakukan dapat disimpulkan :

1. Analisa kation merupakan salah satu analisa kualitatif.

2. Analisa kualitatif adalah analisis yang dilakukan untuk mengetahui unsur

apa yang terdapat dalam sebuah sampel.

3. Kation merupakan unsur yang memiliki ion positif.

4. Tahapan dalam analisa kualitatif :

a. Analisis pendahuluan

b. Tes nyala

c. Penentuan golongan

d. Analisis dengan reaksi spesifik

5. Sifat dari setiap cuplikan berbeda antara unsur satu dengan yang lain.]

6. Sampel 1 : Ba2+ golongan 4

Sampel 2 : Ca2+ golongan 4

Sampel 3 : Co2+ golongan 3

Sampel 4 : Mg2+ golongan 5

7. Faktor-faktor penyebab kesalahan praktikum :

a. Kurang teliti praktikan dalam mengamati perubahan/endapan yang

terjadi.

b. Jumlah zat yang digunakan terlalu banyak.

Page 21: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

c. Kurang sabar praktikan dalam melakukan percobaan.

DAFTAR PUSTAKA

Jobsheet PRAKTIKUM KIMIA TERAPAN, Analisis Kation, Jurusan

Teknik Kimia. Politeknik Negeri Sriwijaya. Palembang. 2013.

www.ekaadrians.blogspot.com

www.academia.edu

www.google.com/images

Page 22: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

GAMBAR ALAT (LAMPIRAN)

rak tabung reaksi

gelas kimia

bola karet

kaca arloji

labu ukur

pengaduk

pipet tetes

pipet ukur

spatula

tabung reaksi

botol aquadest

penjepit kayu

Page 23: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

masker sarung tangan

LAPORAN TETAP PRAKTIKUM

KIMIA TERAPAN

ANALISIS KATION

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 1

ABELLIO NATHANAEL SITOMPUL ( 0613 4041 1637 )

ACHMAD ALGAN ( 0613 4041 1638 )

ARYO JULIANSYAH PRATAMA ( 0613 4041 1639 )

CHINTHIA OCTADINDA ( 0613 4041 1640 )

DEA ANGGRAENI ( 0613 4041 1641 )

DEVI PURNAMASARI ( 0613 4041 1642 )

DHIEMAS AULIA ( 0613 4041 1643 )

DIMAS MUHAMMAD FURQON ( 0613 4041 1644 )

KELAS : I EG.B

Page 24: Laporan Tetap KT (Analisis Kation)1

DOSEN PEMBIMBING : Ir. AISYAH SUCI NINGSIH, M.T

POLITEKNIK NEGERI SRIWIJAYA PALEMBANG

TAHUN PELAJARAN 2013-2014