laporanku individu

Upload: wiwiek-whidie

Post on 14-Oct-2015

57 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

KATA PENGANTARPuji syukur senantiasa kami ucapkan atas kehadirat Allah SWT dimana atas berkat dan rahmat-Nya lah kami dapat menyelesaikan laporan tutorial kami yang berjudul Asuhan Keperawatan pada Tn.W dengan Artritis Gout. Adapun tujuan kami membuat laporan ini adalah untuk melengkapi tugas tutorial Sistem Muskuloskeletal..Kami mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu terselesaikannya laporan ini.Kami menyadari bahwa laporan ini ini jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu kritik dan saran yang membangun untuk perbaikan laporan kami kedepan sangat kami harapkan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat untuk orang banyak umumnya dan untuk kami sendiri secara khususnya.

Jambi , Mei 2014

Penulis

STEP 1KLARIFIKASI ISTILAH1. Hipertensi: Kondisi dimana tekanan darah seseorang berada diatas normal 120/80 mmhg (Ardyan)Literatur: suatu gangguan yang terjadi ditandai dengan meningkatnya tekanan darah melampaui 140/90 mmHg (kamus Mosby, 2008)2. Meringis: rasa menahan sakit (Hermandani)Literatur: ekspresi kesakitan namun tidak megeluarkan airmata( anonym, 2013)3. DM: penyakit yang mempengaruhi gula darah karena kadar glukosa didalama tubuh (Nova)Literatur: suatu gangguan kompleks pada metabolism karbohidrat, lemak dan protein yang terutama akibat defisiensi atau tidak adanya sekresi insulinoleh sel beta pancreas ( kamus Mosby, 2008)4. Limfosit; salah satu jenis leukosit yg membentuk ketebalan dan antibody. normal 20-33% (Riko)Literatur: leukosit agranulosit kecil yang berasal dari sel tunas janin dan berkembang dalam sumsum tulang. Jumlahnya 25 % dari total leukosit (Kamus Mosby, 2008)5. Nyeri: suatu sensasi rasa yg tdk menyenangkan (mina). Pengalaman sensorik dan emosional yg tdk menyenangkan yg dpt berkisar dri tdk kenyamanan ringan smpai penderitaan (Nurzakia)Literatur:suatu respon sensorik yang tidak menyenangkan yang berhubungan dengan sisi emosional seseorang (Wikipedia,2012)6. Articulation Genue dextra: . sendi lutut yang dikanan atau yg dibentuk os. Patella dan os pemur (octavia)Literatur: persendian lutut kana yang dibentuk os patella dan os femur7. Ureum: hasil akhir metabolisme protein berasal dari asam amino di dalam hati mencapai ginjal (idris)Literatur: produk akhir dari metabolism protein didalam hati dan mencapai ginjal yang di ekresikan 30 gr/hari (Kamus Mosby, 2008)8. Sinar X: gelombang elektro magnetik yang dapat menembus benda -benda lunak seperti daging dan kulit (Mina)Literatur: radiasi elektromagnetik dengan panjang gelombang sekitar antara 0,005- 10 nm. Dihasilkan bila electron berjalan pada kecepatan tinggi menabrak materi tertentu. (Kamus Mosby, 2008) 9. Kreatinin: produk akhir metabolisme keratin otot dan keratin fospat yg diproduksi dalam hati normal pria 0,6-1,3 mm/dl.wanita 0,5-0,9mm/dl.(Wiwiek)Literatur: suatu zat yang terbentuk dari metabolism kreatine, terutama dijumpai dalam darah, jaringan oto dan urin (Kamus Mosby, 2008)10. Asam urat: . zat hasil metabolis didlam tubuh atau zat asam yg dikeluarkan ginjal melalui urin (Hermandani)Literatur: prodk metabolism protein yang terdapat dalam darah dan diekresikan dalam urin (Kamus Mosby, 2008)11. LED: perbandingan eritrosit dan plasma (Zulfida) proses pemeriksaan sedimentasi atau pengendapan darah (mina)Dewasa pria < 15 mm/jam , Wanita 20mm/jam (Octavia)Literatur: salah satu pemeriksaan rutin untuk darah ( kamus Mosby, 2008)12. Neutrofil: leukosit dalam yang bntuknya lonjong (nova)Pertahanan tubuh terhadap infeksi isinya 50-60% (octavia)Literatur: suatu granulosit granular polimononuklear yang dapat diwarnai dengan pewarnaan netral, yang penting untuk fagositosis serta proteolisis yang mengangkat dan menghancurkan bakteri, debris selular dan partikel ppadat lainnya (Kamus Mosby, 2008)13. GDS: Gula Darah Sewaktu, normalnya 110-199 mg/dl (Nova)Literatur: hasil pengukuran yang dilakukan seketika waktu itu, tanpa ada puasa. Jadi biasanya kadar gula akan lebih tinggi. Normalnya, kadar gula dalam darah adalah 110 mg/dl (gula darah puasa) dan 140 mg/dl ( kamus Mosby, 2008)14. Radang: respon dari suatu organisme terhadap otogen dan alterasi .Mekanisme dlm jaringan (Hermandani)Literatur: respon dari suatu organisme terhadap patogen dan alterasi dalam jaringan berupa rangkaian reaksi yang terjadi pada tempat jaringan yang mengalami cidera sperti terbakar atau terinfeksi (http://id.wikipedia.org/)15. Ekstremitas: anggota badan (Nurzakia)Literatur:anggota gerak badan (Anonim)16. Pucat: mukanya tidak tampak putih kemerahan(lita)Literatur: keadaan muka yang tidak nampak putih kemerah-merahan, tetapi terlihat putih semu hijau dan nampak lesu, sedangkan kulitnya lembab otot-ototnya nampak kebiru-biruan (Anonim)17. WBC: sel darah putih normalnya 5000-10.000/mm3 (Octavia) bagian sel darah yang fungsinya melawan nfeksi (Wiwiek)Litertur: sel darah putih, satu dari unsur yang terbentuk pada sirkulasi darah (Kamus Mosby, 2008)18. Cemas: respon emosional terhadap penilaian yg mnggambarkan keadaan khawatir gelisah itdak tentram dll(Riko)Literatur: penilaian yang menggambarkan keadaan khawatir, gelisah, takut, tidak tentram disertai berbagai keluhan fisik.(anonym)19. Anamnesa: berhubungan dengan Tanya jawab komunikasi yang berjalan (nurul) pengumpulan data mengenai pasien baik riwayat medic dan psikiatrik (wiwiek)Lteratur: pengumpulan data mengenai pasien, baik riwayat medis atau psikiatrik, termasuk keluarga, lingkungan sebelumnya, latar belakang pengalaman dan terutama kemampuan mengingat masa lalu (Kamus Mosby, 2008)20. Ortepedi: yang berkaitan dengan penyakit atau kerusakan tulang (aris)RBC: sel darah merah (Syarifah)Literatur: cabang layanan kesehatan yang mempelajari pencegahan dan koreksi gangguan system musculoskletal tubuh (Kamus Mosby, 2008)21. RBC:Unsur seluler utama darah dalam sirkulasi fungsi membawa oksigen normalnya pria : 4,6-6,2jt/m3, wanita : 4,2-5,4 jt/m3 (Wiwiek)Literatur: sel darah merah matang,cakram bikonkaf dengn diameter sekitar 7yang mengandung hemoglobin dalam membrane lipoid (Kamus Mosby, 2008)22. Pedis: tulang kaki (Octavia)Literature: tulang kaki (anonim)23. Cairan sendi: cairan piskos pada rongga sendi (aris)Literature: cairan pelumas yang terdapat pada persendian atau sendi-sendi yang merupakan ultrafiltrat plasma yang mengandung asam hialuronatyang disekresikan oleh lapisan sinovia sendi (http://mellywibowo.blogspot.com)24. Rawat inap: proses perawatan oleh tenaga kesehatan dengan menginapkan pasien dalam waktu minimal 24 jam (Wiwiek)Literatur: proses perawatan pasien oleh tenaga kesehatan professional akibat penyakit tertentu dimana pasien dianapkan di ruangan di Rumah Sakit (http://id.m.wikipedia.org)25. Benjolan: tonjolan atau bagian daging lebih meninggi (Syarifah)Literatur: keadaan permukaan kulit yang menonjol atau meninggi disbanding bagian lain (anonym)26. Panas: energy yang berpindah akibat perubahan suhu (Nurul)Literatur: energy yang berpindah akibat perbedaan suhu (http://id.m.wikipedia.org)27. Laboratorium: tempat untuk meneliti suatu zat (Zulfida)Literatur: suatu fasilitas, ruangn, bangunan atau bagian dari sebuah bangunan yang merupakan tempat melakukan riset, eksperimen,pengujian ilmiahatau aktivitas penyelidika lain (Kamus Mosby, 2008)28. ROM: latihan rentang gerak yang dilakukan oleh pasien (lita) Kemampuan maxsimal seseorang dalam melakukan gerakan atau merupakan ruang gerak (nova)Literatur: Range Of Motion(kisaran gerak) tatu kemampuan untuk menggerakkan sendi agar tidak terjadi kekakuan, nyeri, pembengkakan, keterbatasan sendi dan gerakan (Kamus Mosby, 2008)

STEP 2IDENTIFIKASI MASALAH1. Apa yang menyebabkan nyeri pada panggkal ibu jari dan lututnya (Hermandani)2. Tn.w tidak bisa melakukan aktivitas (Syarifah)3. Tampak pucat dan menguap(Ardyan)4. Cemas (Nurzakia)5. Asam urat meningkat dalam darah (Mina)6. Tampak dan teraba benjolan pada pangkal ibu jari (Haris)7. Penyakit kambuh? (Wiwiek)8. Nyeri setelah makan kari kambing ( Zulfida)9. Kekuatan otot ekstremitas atas kiri dan kanan 5, bawah kiri dan kanan 1(Nova) 10. Rom terbatas pada articulation genue dextra (Mina )11. Wajah tampak meringis (Lita)12. Neutrofilnya meningkat limfosit mnurun (Nurul)13. Asam urat dalam urin menurun (Idris)14. WBC mningkat RBC mnurun ( Octa)15. Sinar x terlihat radang pda digiti 1 (Ardyan)STEP 3MENJAWAB PERTANYAAN1. Karna adanya infeksi dan virus (nova) karena Efek dari makanan( mina)Penimbunanan asam urat pada sendi(octa)2. Karena terjadi ibu jarinya merasa nyeri karena terjadi pembengkakan pada ibu jarinya(Hermandani)Karena persendian klien tampak sakit(nurul)3. Kurang tidur (syarifah) Karena kecapekan lelah (danil)Sel darah merahnya menurun mengakibatkan wajah yg pucat (nova)4. Penyakitnya sering kambuh dan kepikiran keluarga karena ia adalah kepala keluarga (kya)5. Disebabkan oleh konsumsi makanan yang tinggi purin seperti makanan kegemarannya gulai jeroan, kari kambing, emping dan kacang- kacangan, karena meningkatnya purin akan meningkatkan produksi asam urat dalam darah (Wiwiek)6. Karena factor makanan (Mina) karena penumpukkan asam urat yang tidak tersekresi secara baik (Wiwiek)7. Karena penyakitnya residitif, pola mkan, aktivitasnyayang kurang baik mengakibatkan penyakit kambuh (Octa)8. Karena kandungan purin yang ada pada makanan tersebut menyebabkan meningkatnya produksi asam urat dalam darah yang menumouk pada bagian tubuh tertentu (wiwiek)9. Ekstermitas atas dalam batas normal sedangkan pada ekstremitas bawah hanya data berkontraksi sedikit dan tidak dapat digerakkan bebas (Octa), 10. Karena pada penyakit ini semua keluhan berada pada ekstremitas bawah seperti benjolan, nyeri,panas, kemerahan dll dengan ROM yang hanya 1. Sedangkan untuk ekstremitas atas tidak terbatas dan kondisinya normal (Wiwiek)11. Karena respon dari nyeri yang dirasakan (Mina)12. Memproduksi anti bodi karna meningkat antisipasi tubuh terinfeksi dan dihubungkan dengan usia juga. (Octa). Limfosit menurun karena adanya gangguan sekresi dalam ginjal. (Wiwiek)13. Karena penumpukan dan pengkristalan asam urat sehingga tidaka disekresikan secara baik (Wiwiek) karena asam urat bercampur dalam darah sehingga pada saat eksresi jumlahnya menurun( Octa)14 leukosit berfungsi kekebalan tubuh, fagositosis dan pertahanan tubuh, sedangkan RBC akan menurun karena gangguan dalam filtrasi darah (Nova) . karena masuknya purin kedalam tubuh dan bersatu dengan sel darah merah selnjutnya menggumpal (Octa)

STEP 4HIPOTESA1. Ardyan: Asam urat2. Octavia: Artitis Gout3. Wiwiek: Artitis Gout4. Nurzakia: Asam urat5. Hermandani: Asam uratDari hasil diskusi dari seluruh anggota kelompok 4, diambil kesimpulan bahwa kasus ini adalah Artitis Gout atau dalam masyarakat dikenal sebagai Asam Urat.STEP 5 LEARNING OBJECTIVE1. Definisi 2. Etioogi3. Patofisiologi4. WOC5. Manifestasi klinis6. Klasifikasi7. Pemeriksaan penunjang8. Komplikasi9. Pencegahan10. Penatalaksanaan11. Diagnose banding12. Prognosis13. Asuhan keperawatanSTEP 6STEP 7

A. KONSEP TEORI

1. Definisi Gout adalah gangguan metabolisme urat,menciri dengan deposisi Kristal urat dalam jaringan, terutama dalam persendiandan disebabkan oleh meningkatnya konsentrasi asam urat dalam cairan jaringan, termasuk plasma darah (Spector ,1993)Gout merupakan kelompok keadaan heterogenous yamg berhubungan dengan defek genetic pada metabolism purin atau hiperuricemia (Brunner & Suddart, 2001) Gout adalah gangguan metabolisme asam urat dengan ditandai oleh hiperurisemia dan deposit Kristal urat urat dalam jaringan sendi, menyebabkan serangan akut. Deposit bisa terdapat di ginjal, tulang rawan dan tulang jaringan(David Ovedoff, 2002)Artritis gout adalah suatu sindrom klinik yang mempunyai gambaran khusus, yaitu artritis akut. Artritis gout lebih banyak terdapat pada pria dari pada wanita. Pada pria sering mengenai usia pertengahan, sedangkan pada wanita biasanya mendekati masa menopause (Ismayadi, 2004)Gout adalah penyakit akibat gangguan metabolisme purin yang ditandai dengan hiperuricemia dan serangan sinovitis akut berulang- ulang. (Arif Muttaqin, 2008)Gout adalah sekelompok penyakit heterogen yang disebabkan oleh pengendapan kristal Na-urat dalam jaringan, akibat kadar asam urat dalam cairan ekstra-seluler yang lewat jenuh (Zuljasri Albar,2012)Artritis pirai (Gout) adalah suatu proses inflamasi yang terjadi karena deposisi kristal asam urat pada jaringan sekitar sendi. gout terjadi sebagai akibat dari hyperuricemia yang berlangsung lama (asam urat serum meningkat) disebabkn karena penumpukan purin atau ekresi asam urat yang kurang dari ginjal( Ojan, 2012)2. EtiologiPada dasarnya penyebab dari Gout ini tidak diketahui, namun dapat dilihat dari beberapa Factor presdiposisi, antara lain : Usia: umumnya pada usia pertengahan, tetapi gejala dapat terjadi lebih awal bila terdapat factor herediter Jenis kelamin: lebih sering terjadi pada pria dengan perbandingan 20 : 1 Iklim: lebih banyak ditemukan pada daerah dengan suhu yang lebih tinggi Herediter: factor herediter dominan autosom sangat berperan dan sebanyak 25% disertai adanya hiperurisemia (David Ovedoff, 2002)Selain itu, factor- factor yang berpengaruh antara lain; Penurunan fungsi renal akibat penggunaan obat dalam waktu yang lama (diuretik) dapat menyebabkan penurunan ekskresi asam urat dari ginjal. Penyebab Gout dapat terjadi akibat hiperusemia yang di sebabkan oleh diet yang ketat atau starpasi, asupan makanan kaya purin (terang-terangan/jeron) yang berlebihan atau kelainan Herediter (Gede, 2009)

3. PatofisiologiAsam urat adalah produk sisa metabolisme purin. Pada keadaan normal terjadi keseimbangan antara produksi dan ekskresi. Sekitar dua pertiga (2/3) Jumlah yang, diproduksi setiap hari diekskresikan melalui ginjal dan sisanya melalui feses. Serum asam urat normal dipertahankan antara 3,4 7,0 mg/dl pada pria dan 2,4 6,0 pada wanita, pada level lebih dari 7,0 mg/dl akan terbentuk kristal monosodium urat.Faktor-faktor yang merupakan presipitasi pembentukan kristal dan deposit di jaringan antara lain :Penurunan PH cairan ekstraselulerPenurunan protein plasma pengikat kristal-kristal uratTrauma jaringanPeningkatan kadar asam urat dari dietGout terjadi dalam empat tahapan, yaitu :1. Hiperuricemia asimptomatikPada keadaan ini terjadi kadar asam urat mencapai 9 10 mg/dl tanpa menunjukan gejala. Banyak pasien dengan hiperuncemia tidak berkembang ketingkat selanjutnya, dimana hanya sekitar 5 20% kasus berkembang ketahap serangan gout akut. Resiko semakin meningkat dengan semakin meninghkatnya serum asam urat (price & wilson, 1992)2. Gout arthritis akutBiasanya menyerang satu persendian, terjadi secara tak terduga, terjadi pada malam hari yang dapat dipicu oleh trauma, konsumsi alkohol dan pembelahan. Pada level ini asam urat di dalam persendian menimbulkan respon inflamasi, selanjutnya leukosit Poli Morfo nuklear (PMN) menginfiltrasi persendian dan memfagosit kristal-kristal urat yang menyebabkan kematian leukosit PMN, pengeluaran enzim-enzim lisosom serta mediator-mediator inflamasi lainnya kedalam jaringan. Hal ini menyebabkan sendi yang terserang terlihat kemerahan, papas, bengkak dan terasa nyeri.Sekitar 50% serangan gout arthritis akut terjadi pada sendi metatarsophalangeal tumit, sedangkan bagian tubuh lain yang juga mengalami serangan; ankle, tumit, lutut, jari-jari tangan dan siku. Nyeri bertambah dalam beberapa jam yang disertai keluhan demam serta peningkatan angka leukosit (white blood cell) dan sedimen rate.Serangan akut gout ini dapat terjadi dalam beberapa hari sampai beberapa minggu. Hampir 60% penderita mengalami serangan ulang setelah satu tahun.3. Gout kronik (terbentuknyatofi)Jika hiperuricemia terjadi secara terus menerus dan tidak diatasi maka kumpulan asam urat meluas dan kristal monosodium urat mengalami deposit yang disebuttofi. Tofi terlihat seperti nodul yang berwarna kemerahan yang, dapat digerakkan. Tofi ini berkembang didalam kartilago, membran sinovial. tendon dan jaringan lunak. Sering terjadi pada helik daun telinga, jaringan disekeliling sendi dan bursae, terutama mengelilingi siku dan lutut, disepanjang tendon jari, tumit, ankle dan pergelangan tangan, dipermukaan ulnar tangan, disepanjang kaki serta pada dearah-daerah tertekan. Kulit pada area tofi mengalami ulserasi, pengeluaran eksudat yang berisi sel inflamasi dan kristal urat. Tofi juga dapat berkembang dalam otot jantung dan epidural spinal. Tofi tidak menimbulkan nyeri, tetapi dapat menghambat dan menurunkan pergerakan sendi dan menyebakan deformitas tangan dan kaki.4. NephropatiPeningkatan kadar asam urat yang berlangsung lama dan tidsak dionati menyebabkan deposit kristal urat pada jaringan interstisial ginjal. Selain itu kristal urat juga terbentuk di dalam duktus kolektivus, pelvis renal dan ureter yang dapat membentuk batu. Batu asam urat dapat menyebabkan obstruksi aliran urin, sehingga terjadi gagal ginjal akut (Gede, 2009).

5. WOC TEORITIS ARTRITIS GOUT

Erosi tulang rawan, proliferasi synovia, dan pembentukan panusDegenerasi tulang rawan sendiTerbentuk tofus serta fibrosis dan ankilosis pada tulangTerbentuk batu asam urat,gagal ginjal kronis,hipertensi,dan sklerosisMK Gangguan konsep diri, citra diriMK NyeriPerubahan bentuk tubuh pada tulang dan sendiPlelonefritis,sclerosis arteriolar, atau nefritis kronisTerjadi hialinisasi dan fibrosis pada glomelurusPenimbunan asam urat di korteks dan reaksi inflasi pada ginjalPenimbunan Kristal pada membrane synovia dan tulang rawan artikularGenetikPenimbunan Kristal urat monohidrat monosodiumHiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang-ulangGoutGangguan Metabolise PurinSekresi Asam Urat Yang BerlebihanProduksi Asam Urat Yang Berlebihan

MK Hambatan mobilitas fisik

MK Ansietas6. Manifestasi klinisa. Gout Arthritis Akut-Diakibatkan oleh trauma, konsumsi alkohol, atau stress-Biasanya monoartikuler. menyerang sendi metatarsofalangeal dari ibu jari,ankle, lutut, tumit atau siku-Nyeri Akut-Terlihat warna kemmerahan pada sendi yang terserang. panas, bengkak, dan sendi lembut.-Demam-Malaise-Peningkatan angka leukosit (WBC) dan sedimane rateb.Gout Tofi Kronik-Terdapat tofi yaitu nodul yang berwarna kemerahan yang dapat digerakkan, sering terjadi pada helik daun telinga, jaringan disekeliling sendi dan bursae, terutama mengelilingi siku dan lutut, disepanjang tendon jari, tumit, ankle dan pergelangan tangan, dipermukaan ulnar tangan, disepanjang kaki serta pada dearah-daerah tertekan. Kulit pada area tofi mengalami ulserasi, pengeluaran eksudat yang berisi sel inflamase dan kristal urat.-Range of motion terbatas dan kekakuan sendi-Ulserasi pada tofi dengan mengeluarkan eksudat (Gede, 2009)

7. KlasifikasiKlasifikasi gout dibagi dua, yaitu :a. Gout Primer. Gout primer dipengaruhi oleh factor genetic. Terdapat produksi/ sekresi asam urat yang berlebihan dan tidak diketahui penyebabnyab. Gout sekunder. Gout sekunder dapat disebabkan oleh dua hal, yaitu ; Produksi asam urat yang berlebihan, misalnya pada : Kelainan mieloplroliferatif (polisitemi, leukemia, myeloma retikularis) Syndrome lesch- nyhan yaitu suatu kelainan akibat defisiensi hipoxantin guanine fosfori bosil transferase yang terjadi pada anak- anak dan pada sebagian orang dewasa Gangguan penyimpanan glikogen Penatalaksanaan anemia pernisiosa karena maturasi sell megaloblastik menstimulasi pengeluaran asam urat Sekresi asam urat yang berkurang, misalnya pada gagal ginjal kronis, pemakaian obat salisilat, tiazid, beberapa macam diuretic dan sulfonami, atau keadaan alkoholik, asidosis laktat, hiperparatiroidisme, dan pad miksedema. (Arif Mutaqqin, 2008)

8. Pemeriksaan penunjanga. Serum asam uratUmumnya meningkat, diatas 7,5 mg/dl. Pemeriksaan ini mengindikasikan hiperuricemia, akibat peningkatan produksi asam urat atau gangguan ekskresi.b. Angka leukositMenunjukkan peningkatan yang signifikan mencapai 20.000/mm3selama serangan akut. Selama periode asimtomatik angka leukosit masih dalam batas normal yaitu 5000 - 10.000/mm3.c. Eusinofil Sedimen rate (ESR)Meningkat selama serangan akut. Peningkatan kecepatan sedimen rate mengindikasikan proses inflamasi akut, sebagai akibat deposit asam urat di persendian.d. Urin spesimen 24 jamUrin dikumpulkan dan diperiksa untuk menentukan produksi dan ekskresi dan asam urat. Jumlah normal seorang mengekskresikan 250 - 750 mg/24 jam asam urat di dalam urin. Ketika produksi asam urat meningkat maka level asam urat urin meningkat. Kadar kurang dari 800 mg/24 jam mengindikasikan gangguan ekskresi pada pasien dengan peningkatan serum asam urat.Instruksikan pasien untuk menampun semua urindengan peses atau tisu toilet selama waktu pengumpulan. Biasanya diet purin normal direkomendasikan selama pengumpulan urin meskipun diet bebas purin pada waktu itu diindikasikan.e. Analisis cairan aspirasi dari sendi yang mengalami inflamasi akut atau material aspirasi dari sebuahtofimenggunakan jarum kristal urat yang tajam, memberikan diagnosis definitif gout.f. Pemeriksaan radiografiDilakukan pada sendi yang terserang, hasil pemeriksaan akan menunjukkan tidak terdapat perubahan pada awal penyakit, tetapi setelah penyakit berkembang progresif maka akan terlihat jelas/area terpukul pada tulang yang berada di bawah sinavial sendi.g. Pemeriksaan mikroskopik cairan sendiSatu mililiter cairan sinovial dimasukkan ke dalam tube dengan setetes heparin (dari 60 mg heparin dalam 2 ml air distilasi) dan disentrifugasi. Sedimen ini dilarutkan dengan alkohol absolut dengan cepat karena kristal asam urat larut dalam air. Lalu periksa sedimentasi dengan polarizing microscope.h. Tes MurexideBeberapa tetes asam nitrat ditambahkan ke dalam substansi yang akan diperiksa. Campuran ini dikeringkan dengan penguapan, lalu lembabkan dengan amonium hidroksida. Jika ada asam urat, hasilnya berwarna ungu (Murexide). Dengan cara ini, material dari tofus atau cairan sendi dapat diperiksa secara kimia (Leo Galuh, 2011)

9. KomplikasiKomplikasi yang sering terjadi akibat gout arthritis antara lain :a. Deformitas pada persendian yang terserangb. Urolitiasis akibat deposit kristal urat pada saluran kemihc. Nephrophaty akibat deposit kristal urat dalam interstisial ginjal (Arif mutaqqin, 2008)

10. Pencegahan Pembatasan purin : Hindari makanan yang mengandung purin yaitu : Jeroan (jantung, hati, lidah ginjal, usus), Sarden, Kerang, Ikan herring, Kacang-kacangan, Bayam, Udang, Daun melinjo. Kalori sesuai kebutuhan : Jumlah asupan kalori harus benar disesuaikan dengan kebutuhan tubuh berdasarkan pada tinggi dan berat badan. Penderita gangguan asam urat yang kelebihan berat badan, berat badannya harus diturunkan dengan tetap memperhatikan jumlah konsumsi kalori. Asupan kalori yang terlalu sedikit juga bisa meningkatkan kadar asam urat karena adanya badan keton yang akan mengurangi pengeluaran asam urat melalui urine. Tinggi karbohidrat : Karbohidrat kompleks seperti nasi, singkong, roti dan ubi sangat baik dikonsumsi oleh penderita gangguan asam urat karena akan meningkatkan pengeluaran asam urat melalui urine. Rendah protein : Protein terutama yang berasal dari hewan dapat meningkatkan kadar asam urat dalam darah. Sumber makanan yang mengandung protein hewani dalam jumlah yang tinggi, misalnya hati, ginjal, otak, paru dan limpa. Rendah lemak : Lemak dapat menghambat ekskresi asam urat melalui urin. Makanan yang digoreng, bersantan, serta margarine dan mentega sebaiknya dihindari. Konsumsi lemak sebaiknya sebanyak 15 persen dari total kalori. Tinggi cairan : Selain dari minuman, cairan bisa diperoleh melalui buah-buahan segar yang mengandung banyak air. Buah-buahan yang disarankan adalah semangka, melon, blewah, nanas, belimbing manis, dan jambu air. Selain buah-buahan tersebut, buah-buahan yang lain juga boleh dikonsumsi karena buah-buahan sangat sedikit mengandung purin. Buah-buahan yang sebaiknya dihindari adalah alpukat dan durian, karena keduanya mempunyai kandungan lemak yang tinggi. Tanpa alkohol : Berdasarkan penelitian diketahui bahwa kadar asam urat mereka yang mengonsumsi alkohol lebih tinggi dibandingkan mereka yang tidak mengonsumsi alkohol. Hal ini adalah karena alkohol akan meningkatkan asam laktat plasma. Asam laktat ini akan menghambat pengeluaran asam urat dari tubuh (Leo Galuh, 2011)

11. Penatalaksanaana. Serangan akut 1) Istirahat dan perawatan umum2) Respon yang cepat dengan phenylbutazone dosis tinggi (100- 200 mg tiap hari), indomethacin (50- 150 mg sebagai dosis awal kemudian 25- 50 mg tiap 8 jam)3) Colchicines diberikan sejak terdapat tanda nyeri pertama kali, 0,5 mg tiap 1-2 jam untuk 14 dosis atau sampai timbul efek samping. Kurangi perlahan- lahan setelah 12- 24 jam menjadi 0,5 mg tiap 3 kali sehari. Efek samping sakit perut, diare, mual dan muntah4) Obat anti inflamasi non steroid yang lain (Sulindac, naproxen, atau ibuprofen) 5) Analgesic diberikan bila rasa nyeri sangat berat. Jangan diberikan aspirin karena dalam dosis rendah akan menghambat ekskresi asam urat dari ginjal dan memperberat hiperurisemiab. Intercurrent Gout 1) Diet dianjurkan menurunkan berat badan pada pasien yang gemuk, serta diet rendah purin.2) Terapi seumur hidup dengan allpurinol merupakan indikasi bila serangan sering timbula dan asam urat serum tetap sangan tinggi, atau penderita dengan batu, tofi atau gangguan ginjal3) Pemberian allpurinol didasarkan pada konsentrasi asam urat dalam serum4) Obat urikosurik (probenecid, sulfinpyrazone) merupakan alternative penderita tanpa batu ginjal dan gagal ginjal5) Bila dimulai dengan allopurinol atu obat urikosurik,serangan akut dapat kumat : colchicines untuk pencegahan harus diberikan untuk beberapa minggu (David Ovedoff, 2002)12. Diagnosa bandingDiagnosa banding dari penyakit ini antara lain adalah ; Bedakan dari monoartritis akut yang lain (pseudogout atau kondrokalsinosis) Selulitis akut pada kaki Bentuk kronik kadang- kadang menyerupai poliartritis rheumatoid dan osteoarthritis (David Ovedoff, 2002)

13. Prognosis Mungkin perlu terapi seumur hidup Tofi dan serangan-serangan akut harus dikendalikan dengan pengobatan modern 75% penderita tidak akan mendapat serangan akut dengan profilaksis cholchicine (David Ovedoff, 2002)

B. ASUHAN KEPERAWATAN ARTHRITIS GOUT TEORI1. PengkajianPengumpulan data klien, baik subjektif ataupun objektif melalui anamnesis riwayat penyakit, pengkajian psikososial, pemeriksaan fisik, dan pemeriksaan diagnostik.a) Identitas pasienMeliputi nama, jenis jenis kelamin ( lebih sering pada pria daripada wanita ), usia ( terutama pada usia 30- 40), alamat, agama, bahasa yang digunakan, status perkawinan, pendidikan, pekerjaan, asuransi kesehatan, golongan darah, nomor register, tanggal masuk rumah sakit, dan diagnosis medis.b) Keluhan utamaPada umumnya keluhan utama pada kasus gout adalah nyeri pada sendi metatarsofalangeal ibu jari kaki kemudian serangan bersifat poli artikular. Gout biasanya mengenai satu atau beberapa sendi. Untuk memeperoleh pengkajian yang lengkap tentang nyeri klien, perawat dapat menggunakan metode PQRST. Provoking Incident : hal yang menjadi factor presipitasi nyeri adalah gangguan metabolism puroin yang ditandai dengan hiperurisemia dan serangan sinovitis akut berulang. Quality of pain: nyeri yang dirasakan bersifat menusuk. Region, Radiation, Relief: Nyeri pada sendi metatarsofalangeal ibu jari kaki. Severity (Scale) of pain: Nyeri yang dirasakan antara 1-3 pada rentang pengukuran 0-4. Tidak ada hubungan antara beratnya nyeri dan luas kerusakan yang terlihat pada pemeriksaan radiologi. Time: Berapa lama nyeri berlangsung, kapan, apakah bertambah buruk pada malam hari atau siang hari.

c) Riwayat penyakit Riwayat penyakit sekarang Pengumpulan data dilakukan sejak munculnya keluhan dan secara umum mencakup awitan gejala dan bagaimana gejala tersebut berkembang. Penting ditanyakan berapa lama pemakaian obat analgesic, alopurinol. Riwayat penyakit dahuluPada pengkajian ini, ditemukan kemungkinan penyebab yang mendukung terjadinya gout (mis: penyakit gagal ginjal kronis, leukemia, hiperparatiroidisme). Masalah lain yang perlu ditanyakan adalah pernahkah klien dirawat dengan masalah yang sama. Kaji adanya pemakaian alcohol yang berlebihan, penggunaan obat diuretik. Riwayat kesehatan keluargaKaji adanya keluarga dari generasi terdahulu yang mempunyai keluhan yang sama dengan klien karena klien gout dipengaruhi oleh factor genetic. Ada produksi/ sekresi asam urat yang berlebihan dan tidak diketahui penyebabnya. Riwayat PsikososialKaji respon emosi klien terhadap penyakit yang dideritanya dan peran klien dalam keluarga dan masyarakat. Respons didapat meliputi adanya kecemasan individu dengan rentang variasi tingkat kecemasan yang berbeda dan berhubungan erat dengan adanya sensasi nyeri, hambatan mobilitas fisik akibat respon nyeri, dan ketidaktahuan akan program pengobatan dan prognosis penyakit dan peningkatan asam urat pada sirkulasi. Adanya perubahan peran dalam keluarga akibat adanya nyeri dan hambatan mobilitas fisik memberikan respon trhadap konsep diri yang maladaptif.

2. Pola fungsi kesehatan1) AKTIVITAS/ISTIRAHATGejala: Nyeri sendi karena gerakan, nyeri tekan, memburuk dengan stress pada sendi : kekakuan pada pagi hari.Tanda: MalaiseKeterbatasan rentang gerak ; atrofi otot, kulit : kontraktur atau kelainan pada sendi dan otot2) KARDIOVASKULERGejala: Jantung cepat, tekanan darah menurun3) INTEGRITAS EGOGejala: Faktor-faktor stress akut atau kronis : Misalnya finansial, pekerjaan, ketidakmampuan, factor-faktor hubungan Keputusasaan dan ketidak berdayaanTanda: Ancaman pada konsep diri, citra tubuh, identitas pribadi misalnya ketergantungan orang lain4) MAKANAN ATAU CAIRANGejala: Ketidakmampuan untuk menghasilkan/ mengkonsumsi makanan/ cairan adekuat : mual,anoreksia,kesulitan untuk mengunyah.Tanda: Penurunan berat badan,kekeringan pada membran mukosa5) HIGIENEGejala: Berbagai kesulitan untuk melaksanakan aktivitas pribadi, ketergantungan pada orang lain.6) NEUROSENSORIGejala: Kebas/kesemutan pada tangan dan kaki, hilangnya sensasi pada jari tanganTanda: Pembengkakan sendi7) NYERI / KENYAMANANGejala: Fase akut dari nyeri Terasa nyeri kronis dan kekakuan8) KEAMANANGejala: Kesulitan dalam menangani tugas/pemeliharaan rumah tangga,kekeringan pada mata dan membran mukosa9) INTERAKSI SOSIALGejala: Kerusakan interaksi dan keluarga / orang lsin : perubahan peran: isolasi3. Pemeriksaan fisikPemeriksaan fisik dibagi menjadi dua yaitu pemeriksaan umum dan pemeriksaan setempat.a.B1 (Breathing)Inspeksi: bila tidak melibatkan system pernafasan, biasanya ditemukan kesimetrisan rongga dada, klien tidak sesak nafas, tidak ada penggunaan otot bantu pernafasan.Palpasi : Taktil fremitus seimbang kanan dan kiri.Perkusi : Suara resonan pada seluruh lapang paru.Auskultasi : Suara nafas hilang/ melemah pada sisi yang sakit, biasanya didapatkan suara ronki atau mengi.b.B2 (Blood)Pengisian kapiler kurang dari 1 detik, sering ditemukan keringat dingin dan pusing karena nyeri. Suara S1 dan S2 tunggal.c.B3(Brain) Kepala dan wajah: ada sianosis Mata: Sklera biasanya tidak ikterik, konjungtiva anemis Leher: Biasanya JVP dalam batas normal.d.B4 (Bladder)Produksi urine biasanya dalam batas normal dan tidak ada keluhan pada system perkemihan, kecuali penyakit gout sudah mengalami komplikasi ke ginjal berupa pielonefritis, batu asam urat, dan gagal ginjal kronik yang akan menimbulkan perubahan fungsi pada system ini.

e.B5 (Bowel)Kebutuhan eliminasi pada kasus gout tidak ada gangguan, tetapi tetap perlu dikaji frekuensi, konsistensi, warna, serta bau feses. Selain itu, perlu dikaji frekuensi, kepekatan, warna, bau, dan jumlah urine. Klien biasanya mual, mengalami nyeri lambung. Dan tidak nafsu makan, terutama klien yang memakan obat alnagesik dan antihiperurisemia.f.B6 ( Bone ). Pada pengkajian ini di temukan: Look : Keluhan nyeri sendi yang merypoakan keluhan utama yang mendorong klien mencari pertolongan (meskipun mungkin sebelumnya sendi sudah kaku dan berubah bentuknya). Nyeri biasanya bertambah dengan gerakandan sedikit berkurang dengan istirahat. Beberapa gerakan tertentu kadang menimbulkannyeri yang lebih dibandingkan dengangerakan yang lain. Deformitas sendi (pembentukan tofus) terjadi dengan temuan salah satu sendi pergelangan kaki secara perlahan membesar. Feel : Ada nyeri tekan pda sendi kaki yang membengkak. Move : Hambatan gerak sendi biasanya seamkin bertambah berat.P

4. Pemeriksaan DiagnostikGambaran radiologis pada stadium dini terlihat perubahan yang berarti dan mungkin terlihat osteoporosis yang ringan. Pada kasus lebih lanjut, terlihat erosi tulang seperti lubang-lubang kecil( punch out)

5. Analisa data

6. Diagnosa keperawatan1.Nyeri sendi b. d peradangan sendi, penimbunan kristal pada membrane sinovia, tulang rawan artikular, erosi tulang rawan, prolifera sinovia dan pembentukan panus.2.Hambatan mobilisasi fisik b. d penurunaan rentang gerak, kelemahan otot, pada gerakan, dan kekakuan pada sendi kaki sekunder akibat erosi tulang rawan, proloferasi sinovia, dan pembentukan panus.3.Gangguan citra diri b. d perubahan bentukkaki dan terbenuknya tofus.4.Perubahan pola tidur b.dnyeri.

7. Rencana Asuhan Keperawatan (NCP) Artritis GoutDk. I : Nyeri sendi b. d peradangan sendi, penimbunan Kristal pada membrane sinovia, tulang rawan arikular, erosi tulang rawan, prolifera sinovia dan pembentukan panus.Tujuan keperawatan: Nyeri berkurang, hilang, teratasi.Kriteria hasil: Klien melaporkan penelusuran nyeri. menunjukan perilaku yang lebiih rileks. memperagakan keterampilan reduksi nyeri. Skala nyeri 0 1 atau teratasi.

INTERVENSIRASIONAL

MANDIRI Kaji lokasi, intensitas,an tipe nyeri. Observasi kemajuan nyeri ke daerah yang baru. Kaji nyeri dengan skala0 4. Bantu klien dalammengidentifikasi factor pencetus. Jelaskan dan bantu klien terkait dengan tindakan pereda nyeri nonfamakologi dan non invasif.

Ajarkan relaksasi: teknik terkait ketegangan otot rangka yang dapat mengurangi intensitas nyeri.

Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut. Tingkatkan pengetahuaantentang penyebab nyeri dan hubungan dengan berapa lama nyeri akan berlangsung.

Hindarkan klien meminum alcohol, kafein, dan obat diuretik.

KOLABORASI Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian alopurinol Nyeri merupakan respon subjektif yangbdapat dikaji dengan menggunakan skala nyeri. Klien melaporkan nyeri biasanya di atas tingkat cedera. Nyeri dipengaruhi oleh kecemasan dan peradangan pada sendi. Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan farmakologilain menunjukan keefektifan dalam mengurangi nyeri.

Akan melancarkan peredaran darah sehingga kebutuhan oksigen pada jaringan terpenuhi dan mengurangi nyeri.

Mengalikan perhatian klien terhadap nyeri ke hal yang menyenangkan. pengetahuan tersebut membatu mengurangi nyeri dan dapat menbatumeningkatkan kepatuhan klien terhadap rencana terapeutik

pemakaian alkohol, kafein, dan obat-obatan diuretikakan menambah peningkatan kadar asam urat dalam serum.

Alopurinol menghambat biosentesis asam urat sehingga menurunkan kadar asam urat serum.

Dk. II : Hambatan mobilisasi fisik b. d penurunaan rentang gerak, kelemahan otot, pada gerakan, dan kekakuan pada sendi kaki sekunder akibat erosi tulang rawan, proloferasi sinovia, dan pembentukan panus.Tujuan keperawatan: klien mampu melaksanakan aktifitas fisik sesuai dengan kemampuannya.Kriteria hasil: klien ikut dalam program latihan tidak mengalami kontraktur sendi kekuatan otot bertambah klien menunjukkan tindakan untuk meningkatkan mobilitas dan mempertahankan koordinasi optimal.INTERVENSIRASIONAL

MANDIRI Kaji mobilitas yang ada dan observasi adanya peningkatan kerusakan.

Ajarkan klien melakukan latihan gerak aktif pada ekstermitas yang tidak sakit.

Bantu klien melakukan latihan ROM dan perawatan diri sesuai toleransi.

Pantau kemajuan dan perkembangan kemamapuan klien dalam melakukan aktifitas

KOLABORASI Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien. Mengetahui tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktifitas.

Gerakan aktif memberi masa tonus, dan kekuatan otot, serta memperbaiki fungsi jantung dan pernafasan. Untuk mempertahankan fleksibilitas sendi sesuai kemampauan.

Untuk mendeteksi perkembangan klien.

Kemampuan mobilisasi ekstermitas dapat ditingkatkan dengan latihan fisik dari tim fisioterapi.

Dk. III : Gangguan citra diri b. d perubahan bentukkaki dan terbenuknya tofus.Tujuan perawatan: Citra diri klien meningkatKriteria hasil: Klien mampu mengatakan atau mengkomunikasikan denganorang terdekat tentang situasi dan perubahan yang terjadi mampu menyatakan penerimaandiri terhadap situasi mengakui dan menggabungkan perubhan dalam konsep diri dengan cara yang akurat tanpa merasakan harga dirinya negatif.

INTERVENSIRASIONAL

MANDIRI Kaji perubahan persepsi dan hubungannyadengan derajat kletidak mampuan.

Ingatkan kembali realitas bahwa masih dapat menggunakan sisi yang sakit dan belajar mengontrol sisi yang sehat.

Bantu dan ajurkan perawatan yang baik dan memperbaiki kebiasaan.

Anjurkan orang terdekat untuk mengizinkan klien melakukan sebanyak mungkin hal untuk dirinya.

Bersama klien mencari alternatif koping yang positif.

Dukung prilaku atau usaha peningkata minat atau partisipasi dalam aktifitas rehabilitasi.

KOLABORASI Kolaborasi dengan ahli neuropsikologi dan konseling bila da indikasi . Menetukan bantuan individual dalm menyusun rencana perawatan atau pemilihan intervensi

Membantu klien melihat bahwaperaat menerima kedua bagian dari seluruh tubuh dan mulai menerima situasi baru.

Membantu meningkatkan perasaan harga diri dan mengontrol lebih dari satu area kehidupan.

Menghidupkan kembali perasaan mandiri dn membatu perkemabangan harga diri serta memengaruhi proses rehabilitasi.

Dukungan perawat kepada klien dapat meningkat kan rasa percaya diri klien.

Klien dapat beradaptasi terhadap perubahan dan memahami peran individu dimasa mendatang.

Dapat memfasilitasi perubahan peran yang penting untuk perkembangan perasaan.

DK IV :Perubahan Pola Tidur b/d Nyeri.Kriteria Hasil : Klien dapat memenuhi kebutuhan istirahat dan tidur.

INTERVENSIRASIONAL

Tentukan kebiasaan tidurnya dan perubahan saat tidur.

Buat rutinitas tidur baru yang dimasukkan dalam pola lama dan lingkungan baru.

Tingkatkan regimen kenyamanan waktu tidur, misalnya mandi hangat dan massage.

Gunakan pagar tempattidur sesuai indikasi ; rendahkan tempat tidur jika memungkinkan.

Kolaborasi dalam pemberian obat sedative, hipnotik sesuai dengan indikasi. Mengkaji pola tidurnya dan mengidentifikasi intervensi yang tepat.

Bila rutinitas baru mengandung aspek sebanyak kebiasaan lama, stress dan ansietas yang berhubungan dapat berkurang

Dapat merasakan takut jatuh karena perubahan ukuran dan tinggi tempat tidur, memberikan kenyamanan pagar tempatuntuk membantu mengubah posisi. Tidur tanpa gangguan lebih menim-bulkan rasa segar, dan pasien mungkin tidak mampu untuk kembali ke tempat tidur bila terbangun.

Di berikan untuk membantu pasien tidur atau istirahat.

C. ASUHAN KEPERAWATAN ARTHRITIS GOUT KASUSSKENARIO KASUSTn. W berusia 55 tahun dengan BB : 86 Kg dan TB : 156 cm, tanggal 1 April 2014 pukul 10.30 WIB dating ke poliklinik ortopedi RSUP Saiful Jamil karena penyakitnya kambuh lagi. Tn.W mengatakan sudah sekitar 1,5 tahun menderita penyakitnya. Pada saat anamnesa, pasien mengeluh nyeri pada pangkal ibu jari kaki kanannyadan di lutut kanannya. Pasien mengatakan sudah 2 hari ini tidak dapat berjalan dan aktivitas sehari- hari dibantu keluarga. Rasa sakit biasanya dirasakan setelah ia makan kari kambing dan juga jeroan yang menjadi makanan kesukaannya. Pasien juga suka mengkonsumsi emping dan kacang-kacangan. Pasien juga mengeluh jika malam hari tidur nya terganggu8 dikarekan nyeri pada kakinya, dan tidur malam hari sekitar 6 jam dan sering terbangun, Bila merasa sakit, Tn. W minum berbagai obat pegalinu, namun tidak ada yang terasa khasiatnya. Pasin menyangkal riwayat DM dan Hypertensi. Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien tampak sakit, CM dengan PTV : PD = 130/90mmHg, RR = 20x/menit, HR 82x/menit, SB = 36,8C. Pasien dianjurkan untuk rawat inap oleh dokter di poliklinik. Pada pengkajian tanggal 1 april 2014 pukul 13.00wib, tampak dan teraba benjolan pangkal ibu jari, teraba panas dan kemerahan pada ibu jari kaki kanan, nyeri tekan ditemukan pada lutut kanan pasien dengan wajah meringis dan ROM terbatas pada artikulasion genue dextra. Kekuatan otot extremitas atas kanan dan kiri 5, extremitas bawah kiri 5 kanan 1. Pasien juga terlihat pucat dan sering menguap. Pasien juga mengatakan sangat cemas dan khawatir dengan penyakit nya yang sering kambuh dan tak kunjung sembuh karna akan mengganggu sebagai kepala keluarga. Pasien juga mengatakan sudah 2 hari ini sholat dengan berbaring, dan aktivitas sehari-hari di bantu istri dan anak-anaknya, pasien mengatakan di rumah makan 3/hari, sering makan sayur rebus bayam dan kangkung dan gulai ikan dan jeroan, minum sekitar 4-6x sehari. BAB 1x/hari dan normal, BAK 4-6x/hari dan juga normal, tidur sekitas 6-7 jam namun sering terbangun karena nyrinya. Pasien juga mengaku merokok minimal 2-3 batang/hari. Hasil pemeriksaan laboratorium di dapatkan asam urat dalam darah = 12,3 mg/dl, asam urat urin = 240 mg/24 jam, WBC = 17.400 mm3, RBC = 3,55 jt/mm3, GDS = 129 mg/dl, neutrofil 84,6%, limfosit 7,6%, LED 138 mm/jam, ureum 31,2%, creatinim 0,85%. Pada pemeriksaan sinar-X terlihat radang pada digiti 1 dextra pedis dan radang pada articulation genue dextra. Pasien akan direncanakan pemeriksaan cairan sendi untuk melihat apakah di temukan Kristal monosodium urat.

1. Pengkajiana) Identitas pasienNama: Tn. WJenis kelamin: Laki- lakiUmur: 55 tahunPekerjaan: -Agama : IslamMRS: 1 April 2014Tanggal pengkajian: 1 April 2014Ruang: -

b) Keluhan utamaTn. W berusia 55 tahun dating ke poliklinik Ortopedi RSUP Saiful Jamil karena penyakitnya kambuh lagi.

c) Riwayat penyakit Riwayat penyakit sekarang Pasien mengeluh nyeri pada pangkal ibu jari kanannya dan di lutut kanannya. Pasien mengatakan sudah 2 hari ini tidak dapat berjalan dan aktivitas sehari- hari dibantu keluarga. Rasa sakit dirasakan setelah ia makan kari kambing dan gulai jeroan yang menjadi makanan kesukaannya. Pasien juga mengeluh jika malam hari tidurnya terganggu dikarenakan nyeri pada kakinya, dan tidur malam hari sekitar 6 jam dan sering terbangun. Riwayat penyakit dahulu : Tn. W mengatakan sudah sekitar 1,5 tahun menderita penyakitnya Riwayat penyakit keluarga :-

Riwayat alergi :-2. Pola fungsi kesehatana. Pola persepsi pemeliharaan kesehatan Gejala: - Tanda: bila merasa sakit, Tn W minum berbagai obat pegal linu, namun tidak ada yang terasa khasiatnyab. Pola istirahat dan tidur Gejala: pasien juga mengeluh jika malam hari tidurnya terganggu dikarenakan nyeri pada kakinya Tanda: tidur sekitar 6-7 jam namun sering terbangun karena nyerinya c. Pola hubungan dan peran Gejala: - Tanda: pasien mengatakan sudah 2 hari ini tidak dapat berjalan dan aktifitas sehari-hari dibantu keluargad. Pola nutrisi dan metabolisme Gejala: - Tanda: pasien mengatakan di rumah makan 3x /hari, sering makan sayur rebus bayam dan kangkung dan gulai ikan dan jeroan, minum sekitar 4-6x/ hari e. Pola eliminasi Gejala: tidak ada masalah pada pola eliminasi pasien Tanda: BAB 1x/hari dan normal, BAK 4-6x /hari dan juga normal.f. Pola kognitif perceptual Gejala: - Tanda: -g. Pola konsep diri Gejala: pasien juga mengatakan sangat cemas dan khawatir tehadap penyakitnya yang sering kambuh dan tak kunjung sembuh karena akan mengganggunya sebagai kepala keluarga Tanda: pasien mengatakan sudah 2hari ini tidak dapat berjalan dan aktifitas sehari- hari dibantu keluargah. Pola koping Gejala: pasien juga mengatakan sangat cemas dan khawatir tehadap penyakitnya yang sering kambuh dan tak kunjung sembuh karena akan mengganggunya sebagai kepala keluarga Tanda: i. Pola seksual reproduksi Gejala: - Tanda: -j. Pola nilai dan kepercayaan Gejala: - Tanda: pasien juga mengatakan sudah 2 hari ini sholat dengan berbaringk. Sirkulasi Gejala:- Tanda: - l. Nyeri/ ketidaknyamanan Gejala: tampak teraba benjolan pada pangkal ibu jari, teraba panas dan kemerahan pada ibu jari kanan Tanda: nyeri tekan ditemukan pada lutut kanan pasien dengan wajahmeringis dan ROM terbatas pada articulation genue dextra.m. Pernapasan Gejala: - Tanda: n. Keamanan Gejala: - Tanda: -o. Penyuluhan/ pembelajaran Gejala: Tanda: rasa sakit biasanya dirasakan setelah ia makan kari kambing dan gulai jeroan yang menjadi makanan kesukaannya.

3. Pemeriksaan fisikNO.Vital SignNilai NormalNilai pada Kasus

1. Tekanan darah90/60mmHg- 140/90mmHg130/90 mmHg

2. Suhu36,7 - 37,20C36,8 oC

3. Heart rate60 100 x/i82x/menit

4. Respirasi rate 16 24x/i20x/menit

Kepala dan wajah : -

Leher : -

Dada:-Inspeksi:-Palpasi: -Perkusi: -Auskultasi: HR: 82x/menit

Abdomen dan pinggang: -

Pelvis dan perineum: -

Ekstrimitas: kekuatan otot ekstremitas atas kanan dan kiri 5, ekstremitas bawah kiri 5 kanan 1Inspeksi: tampak benjolan dan kemerahan pada ibu jari kaki kananPalpasi: teraba benjolan dan teraba panas pada pangkal ibu jariPerkusi : -Auskultasi : -4. Pemeriksaan Diagnostika. Pemeriksaan laboratorium Asam urat dalam darah: 12,3mg/dl Asam urat uri: 240mg/24 jam WBC: 17.400mm3 RBC: 3,55 jt/mm3 GDS: 129mg/dl Neutrofil: 84,6% Limfosit: 7,0% LED: 138mm/jam Ureum: 31,2% Creatinin: 0,85%b. Pemeriksaan Sinar- X: terlihat radang pada digiti 1 dextra pedis dan radang pada articulation genue dextra

5. Data Fokus Data subjektif : Tn. W berusia 55 tahun dengan BB : 86 kg dan TB 156 cm, tanggal 1 april 2014 pukul 10.30 WIB datang ke poliklinik ortopedi RSUP. Saiful Jamil karena penyakitnya kambuh lagi. Tn. W mengatakan sudah sekitar 1,5 tahun menderita penyakitnya. Pasien mengeluh nyeri pada pangkal ibu jari kaki kanannya dan di lutut kanannya. Pasien mengatakan sudah 2 hari ini tidak dapat berjalan dan aktivitas sehari-hari dibantu keluarga. Rasa sakit biasanya dirasakan setelah ia makan kari kambing dan gulai jeroan yang menjadi makanan kesukaannya. Pasien juga mengkonsumsi emping dan kacang-kacangan. Pasien juga mengeluh jika malam hari tidurnya terganggu dikarenakan nyeri pada kakinya, dan tidur malam hari sekitar 6 jam dan sering terbangun. Pasien juga mengatakan sangat cemas dan khawatir dengan penyakitnya yang sering kambuh dan tak kunjung sembuh karena akan mengganggunya sebagai kepala keluarga. Pasien juga mengatakan sudah 2 hari ini sholat dengan berbaring, dan aktivitas sehari-hari dibantu oleh istri dan anaknya. Pasien mengatakan dirumah makan 3x/hari, sering makan sayur rebus bayam dan kangkung, dan gulai ikan dan jeroan, minum sekitar 4-6x/hari. BAB 1x/hari dan normal, BAK 4-6x/hari dan juga normal, tidur sekitar 6-7 jam namun sering terbangun karena nyerinya. Pasien juga mengaku merokok minimal 2-3 batang/hari.

Data Objektif : Pada pemeriksaan fisik, keadaan umum pasien tampak sakit, CM, dengan TTV : TD = 130/90 mmHg, RR = 20x/menit, HR = 82 x/menit, SB = 36,80c. Pada pengkajian tanggal 1 april 2014 pukul 13.00 WIB, tampak dan teraba benjolan pangkal ibu jari, teraba panas dan kemerahan pada ibu jari kaki kanan, nyeri tekan ditemukan pada lutut kanan pasien dengan wajah meringis dan ROM terbatas pada artriculation genue dextra. Kekuatan otot ekstremitas atas kanan dan kiri 5, ekstremitas bawah kiri 5 kanan 1. Pasien juga terlihat pucat dan sering menguap. Hasil pemeriksaan laboratorium didapatkan asam urat dalam darah = 12,3 mg/dl, asam urat urin = 240 mg/24 jam, ureum, WBC = 17.400 mm3, RBC = 3,55 jt/ mm3, BUN = 31 mg/dl, GDS = 129 mg/dl, neutrofil 84,6%, limfosit 7,0%, LED 138 mm/jam, ureum 31,2%, ceratinin 0,85%. Pada pemeriksaan sinar X terlihat radang pada digiti 1 dextra pedis dan radang pada artriculation genue dextra.

6. Analisa data

NO.DATAETIOLOGIMASALAH KEPERAWATAN

1. Ds: pasien mengeluh nyeri pada pangkal ibu jari kaki kanannya dan di lutut kanannya.Do : pasien dengan wajah meringis asam urat dalam darah = 12,3mg/dl asam urat urin = 240mg/24jam neutrofil = 84,6% limfosit = 7,0% WBC = 17.400mm3 Kreatinin = 0,85% Radang pada digiti 1 dextra pedis dan articulation genue dextraPenimbunan Kristal uratNyeri akut

2. Ds : Pasien mengatakan sudah 2 hari ini tidak dapat berjalan dan aktivitas sehari-hari dibantu keluarga Pasien juga mengatakn sudah 2 hari ini sholat dengan berbaring dan aktivitas dibantu istri dan anaknya.Do : ROM terbatas pada articulation genue dextra Ekstremitas bawah kanan 1 Tampak dan teraba benjolan pangkal ibu jari,teraba panas dan kemerahan pada ibu jari kanan Kaku sendiHambatan mobilitas Fisik

3. Ds : Pasien juga mengatakan sangat cemas dan khawatir dengan penyakitnya yang sering kambuh dan tak kunjung sembuh karena akan mengganggunya sebagai kepala keluargaDo : ROM terbatas pada articulation genue dextra Tampak dan teraba benjolan pangkal ibu jari,teraba panas dan kemerahan pada ibu jari kananPerubahan bentuk kaki dan terbentuknya tofusGangguan citra tubuh

4. Ds : pasien juga mengeluh jika malam hari tidurnya terganggu dikarenakan nyeri pada kakinya, dan tidur malam hari sekitar 6 jam dan sering ternbangun pasien mengatakan tidur sekitar 6-7 jam namun sering terbangun karena nyerinyaDo : pasien juga terlihat pucat dan sering menguapNyeri Insomnia

5. Ds : pasien juga mengatakaan sangat cemas dan khawatir dengan penyakitnya yang sering kambuh dan tak kunjung sembuh karena akan mengganggunya sebagai kepala keluargaDo : -Perubahan status dan fungsi peranAnsietas

7. Diagnosa keperawatan1) Nyeri akut b.d penimbunan Kristal urat2) Hambatan mobilitas fisik b.d kaku sendi3) Gangguan citra tubuh b.d Perubahan bentuk kaki dan terbentuknya tofus4) Insomnia b.d nyeri5) Ansietas b.d perubahan status dan fungsi peran

8. 1

9. Rencana Asuhan Keperawatan (NCP)

NO.DIAGNOSATUJUAN DAN KRITERIA HASILINTERVENSIRASIONAL

1.Nyeri akut b.d penimbunan Kristal urat

Setelah dilakukan tindakan keperawatan Selama 2x 24 jam Nyeri berkurang, hilang, teratasi.Kriteria hasil: Klien melaporkan penelusuran nyeri. menunjukan perilaku yang lebiih rileks. Skala nyeri 0 1 atau teratasi Melaporkan kesejahteraaan fisik dan psikologis Menggunakan tindakan meredakan nyeri

Kaji lokasi, intensitas,an tipe nyeri. Observasi kemajuan nyeri ke daerah yang baru. Kaji nyeri dengan skala 0 4.

Bantu klien dalammengidentifikasi factor pencetus.

Jelaskan dan bantu klien terkait dengan tindakan pereda nyeri nonfamakologi dan non invasive.

Ajarkan relaksasi: teknik terkait ketegangan otot rangka yang dapat mengurangi intensitas nyeri.

Ajarkan metode distraksi selama nyeri akut.

Tingkatkan pengetahuantentang penyebab nyeri dan hubungan dengan berapa lama nyeri akan berlangsung. Hindarkan klien meminum alcohol, kafein, dan obat diuretik.

KOLABORASI

Kolaborasi dengan tim medis untuk pemberian alopurinol

Nyeri merupakan respon subjektif yang dapat dikaji dengan menggunakan skala nyeri. Klien melaporkan nyeri biasanya di atas tingkat cedera. Nyeri dipengaruhi oleh kecemasan dan peradangan pada sendi.

Pendekatan dengan menggunakan relaksasi dan farmakologi lain menunjukan keefektifan dalam mengurangi nyeri. Akan melancarkan peredaran darah sehingga kebutuhan oksigen pada jaringan terpenuhi dan mengurangi nyeri. Mengalikan perhatian klien terhadap nyeri ke hal yang menyenangkan. pengetahuan tersebut membatu mengurangi nyeri dan dapat menbatu meningkatkan kepatuhan klien terhadap rencana terapeutik

pemakaian alkohol, kafein, dan obat-obatan diuretikakan menambah peningkatan kadar asam urat dalam serum.

Alopurinol menghambat biosentesis asam urat sehingga menurunkan kadar asam urat serum

2.Hambatan mobilitas fisik b.d kaku sendi

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam klien mampu melaksanakan aktifitas fisik sesuai dengan kemampuannyaKriteria Hasil ; Melakukan aktivitas kehidupan sehari- hari secara mandiri dengan alat bantu klien ikut dalam program latihan tidak mengalami kontraktur sendi kekuatan otot bertambah klien menunjukkan tindakanuntuk meningkatkan mobilitas dan mempertahankan koordinasi optimal. Kaji mobilitas yang ada dan observasi adanya peningkatan kerusakan. Ajarkan klien melakukan latihan gerak aktif pada ekstermitas yang tidak sakit.

Bantu klien melakukan latihan ROM dan perawatan diri sesuai toleransi. Pantau kemajuan dan perkembangan kemamapuan klien dalam melakukan aktifitas

KOLABORASI Kolaborasi dengan ahli fisioterapi untuk latihan fisik klien.

Mengetahui tingkat kemampuan klien dalam melakukan aktifitas.

Gerakan aktif memberi masa tonus, dan kekuatan otot, serta memperbaiki fungsi jantung dan pernafasan. Untuk mempertahankan fleksibilitas sendi sesuai kemampauan. Untuk mendeteksi perkembangan klien.

Kemampuan mobilisasi ekstermitas dapat ditingkatkan dengan latihan fisik dari tim fisioterapi.

3.Gangguan citra tubuh b.d Perubahan bentuk kaki dan terbentuknya tofus

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam citra tubuh klien akan meningkat.kriteria hasil : Klien mampu mengatakan atau mengkomunikasikan denganorang terdekat tentang situasi dan perubahan yang terjadi mampu menyatakan penerimaandiri terhadap situasi mengakui dan menggabungkan perubhan dalam konsep diri dengan cara yang akurat tanpa merasakan harga dirinya negative menunjukan penerimaan penampilan

Kaji dan dokumentasikan respon verbal dan nonverbal klien terhadap tubuh klien Identifikasi mekanisme koping yang biasa digunakan klien

Ingatkan kembali realitas bahwa masih dapat menggunakan sisi yang sakit dan belajar mengontrol sisi yang sehat. Bantu dan ajurkan perawatan yang baik dan memperbaiki kebiasaan.

Anjurkan orang terdekat untuk mengizinkan klien melakukan sebanyak mungkin hal untuk dirinya.

Bersama klien mencari alternatif koping yang positif.

Dukung perilaku atau usaha peningkata minat atau partisipasi dalam aktifitas rehabilitasi.

Kolaborasi Kolaborasi dengan ahli neuropsikologi dan konseling bila da indikasi

Rujuk klien untuk mendapat terapi fisik untuk kekuatan dan fleksibilitas Menentukan rencana perawatan atau pemilihan intervensi

Agar klien merasa nyaman terhadap perubahan pad dirinya

Membantu klien melihat bahwaperaat menerima kedua bagian dari seluruh tubuh dan mulai menerima situasi baru. Membantu meningkatkan perasaan harga diri dan mengontrol lebih dari satu area kehidupan. Menghidupkan kembali perasaan mandiri dn membatu perkembangan harga diri serta memengaruhi proses rehabilitasi.

Dukungan perawat kepada klien dapat meningkat kan rasa percaya diri klien. Klien dapat beradaptasi terhadap perubahan dan memahami peran individu dimasa mendatang.

Dapat memfasilitasi perubahan peran yang penting untuk perkembangan perasaan.

Terapi fisik untuk kekuatan dan fleksibilitas dapat mempercepat kembali fungsi tubuh klien

4.Insomnia b.d nyeri

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 3x 24 jam pola tidur akan kembali normal.Kriteria hasil : Terbangun di waktu yang sesuai Perasaan segar setelah tidur Rutinitas, pola dan kualitas tidur baik Jumlah jam tidur minimal 5 jam dalam 24 jam Pantau pola tidur klien dan catat hubungan factor-faktor fisik (nyeri)

Tentukan efek samping pengobatan pola tidur klien

Anjurkan untuk menghindari alcohol dalam 4-6 jam sebelum tidur Anjurkan klien untuk tidak menggunakan pil tidur

Kolaborasi Diskusikan dengan dokter tentang perlunya meninjau program pengobatan jika berpengaruh pada pola tidur

Untuk menghindarkan factor penyebab dan memprioritaskan untuk mengatasi penyebabnya Menjauhkan terjadinya penyakit atau timbulny masalah lain

Menjaga agar klien sendiri dapat mengontrol kebiasaan yang dapat menggangu tidurnya Pil tidur bukan akan mengatsi penyebab namun mengganggu kualitas tidur

Program pengobatan yang tepat tidak akan mengjhasilkan masalah baru

5.Ansietas b.d ancaman atau perubahan status dan fungsi peran

Setelah dilakukan tindakan keperawatan selama 2x 24 jam menunjukan pengendalian diri terhadap ansietas.Kriteria Hasil : Merencanakan strategi koping untuk situasi penuh tekanan Mempertahankan performa peran Meneruskan aktivitas yang dibutuhkan meskipun mengalami kecemasan Memiliki tanda- tanda vital dalam batas normal Menunjukan kemampuan untuk berfokus pada kemampuan dan ketrampilan yang baru Kaji dan dokumentasikan tingkat kecemasan klien

Membantu klien untuk beradaptasi dengan ancaman yang menghambat pemenuhan tuntutan dan peran hidup

Meredakan kecemasan pada klien

instruksikan klien tentang penggunan tekhnik relaksasi

Membantu dalam mengendalaikan factor penyebab ansietas klien

Adaptasi dan penenangan akan membuat klien lebih nyaman dan akan mempercepat pengobatan

Kecemasan adalah buruknya koping individu yang akan memperburuk keadaan psikologis klien Tekhnik relaksasi akan menurunkan kecemasan dan kekhawatiran klien akan perubahan status perannya.

DAFTAR PUSTAKA

Anggota IKAPI.2008. Kamus Saku Mosby edisi 4.Jakarta : EGC . Ismayadi. 2004. Asuhan Keperawatan dengan Reumatik(Artritis Reumatoid) pada Lansia. Medan : USU LibraryMuttaqin, Arif. 2008. Asuhan keperawatan Klien Dengan Gangguan Sistem Muskuloskeletal. Jakarta : EGCOvedoff, David. 2002. Kapita Selekta Kedokteran Jilid 1. Jakarta : Bina Rupa AksaraSmeltzer, Suzanne. 2001. Buku Ajar Keperawatan Medikal Bedah Bunner dan Suddart. Jakarta : EGCSpector. 1993. Pengantar Patologi Umum edisi ketiga. Yogyakarta : Universitas Gajah MadaWilkinson, Judith M. 2009. Buku saku Diagnosis Keperawatan edisi 9. Jakarta : EGCZuljasri. 2010.Journal Gout : Diagnosis and management (hal 1)Anonim. 2013. Beda Menangis dan Meringis. http://id.answer.yahoo.com//beda menangis dan meringis/. Diakses 8 Mei 2014Anonim. 2012. Pengertian Rawat Inap. http://id.wikipedia.org/wiki/rawat_inap. diakses 8 Mei 2014Anonim. 2012. Pengerian Radang. http://id.wikipedia.org/wiki/radang. diakses 8 Mei 2014 Anonim. 2012. Cairan Sendi. http://mellywibowo.blogspot.com/2012/05/cairan-sendi.html. diakses 8 Mei 2014Galuh, Leo. 2011. Asuhan Keperawatan pada pasien gout Artritis(Asam Urat). http://leonardoblogaskep/Asuhan-keperawatan-pada-pasien-gout/. Diakses 7 Mei 2014 Kerta, Gede. 2009. Asuhan Keperawatan dengan Diagnosa gout. http://gde_kerta blogger. Diakses 7 Mei 2014Ojan. 2012. Asuhan Keperawatan Lansia Dengan Gout. http://askep-gout/ Diakses 7 Mei 2014