laporanpraktikum robbymuliadi 1306407546teknikperkapalanfakultasteknik
DESCRIPTION
laprak fisdas UITRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM R-Lab
LR-03 “KARAKTERISTIK V I SEMIKONDUKTOR”
Nama : Robby Muliadi
NPM : 1306407546
Fakultas : Teknik
Departemen : Teknik Mesin
Program Studi : Teknik Perkapalan
Nomor Praktikum : LR-03
Tanggal Praktikum : 25 September 2014
Unit Pelaksana Pendidikan Ilmu Pengetahuan Dasar
(UPP-IPD)
Universitas Indonesia
I. Tujuan
Melihat karakteristik hubungan beda potensial (V) dengan arus listrik (I) pada
suatu semikonduktor
II. Peralatan
Bahan semikonduktor
Amperemeter
Voltmeter
Variable power supply
Camcorder
Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis
III. LandasanTeori
Semikonduktor adalah sebuah bahan yang memiliki kualitas konduktivitas
listrik di antara insulator dan konduktor. Tahanan jenis bahan semikonduktor antara
10-3Ωm sampai dengan sekitar 103Ωm. Atom-atom yang dimiliki bahan semi
konduktor membentuk kristal dengan struktur tetrahedral, dengan ikatan kovalen.
Sebuah semikonduktor bersifat sebagai insulator pada temperatur yang sangat rendah,
namun pada temperatur ruangan besifat sebagai konduktor. Bahan semikonduksi yang
sering digunakan adalah silikon, germanium, dan gallium arsenide. Pada 0 K, SI
mempunyai lebar pita (energy gap) 0,785 eV, dan Ge 1,21 eV. Baik Si maupun Ge
mempunyai elektron valensi 4. Ada 2 jenis bahan semikonduktor yaitu semikonduktor
intrinsik (murni) dan semi konduktor ekstrinsik (tidak murni). Untuk semikonduktor
ekstrinsik ada 2 tipe yaitu tipa P dan tipe N.
Semi konduktor instrinsik
Semikonduktor instrinsik (murni) adalah semi konduktor yang tidak ataupun
belum terkotori/tercemar oleh atom-atom asing. Pada 0 K pita valensi penuh, pita
konduksi kosong sehingga bersifat sebagai isolator. Pada suhu yang lebih tinggi misal
pada suhu kamar ada elektron pada pita valensi yang energinya melebihi energi gap
sehingga elektron dapat meloncat dari pita valensi ke pita konduksi menjadi elektron
bebas dengan meninggalkan kekosongan pada pita valensi. Kekosongan ini disebut
hole (lubang) dan dianggap bermuatan positif (+) sebesar muatan elektron.
Semikonduktor intrinsik pada suhu 0 K bersifat sebagai isolator, dan pada
suhu agak tinggi bersifat sebagai konduktor karena adanya pembentukan pasangan-
pasangan eletron bebas hole yang keduanya berlaku sebagai pembawa ikatan.
Jika konsentrasi (jumlah per volume) elektron bebas dalam semi
konduktot instrinsik dinyatakan dengan ni dan konsentrasi hole
dengan pi maka berlaku,
ni = pi
Ketergantungan konsentrasi pembawa muatan dalam semikonduktor instrinsik
nterhadap suhu dapat ditentukan berdasarkan statistik Fermi Dirac, dan menghasilkan
formulasi sebagai berikut :
ni2= AoT
3∈-EGO/kT
Ao= tetapan tak bergantung suhu
T = suhu kelvin
EGO = energi gap pada 0 K dalam eV
K = konstante Bolzman dalam eV/K
∈ = 2,7
Daya hantar jenis dan tahanan jenis semikonduktor intrinsik diberikan oleh
persamaan-persamaan
Σ = eni(μn+ μp)
Σ = daya hantar listrik
ρ = tahan jenis
μn = mobilitas elektron bebas
μp = mobilitas hole
Semi konduktor tipe N
Semi konduktor tipe N termasuk dalam semi konduktorekstrinsik (tak murni).
Semi konduktor ekstrinsik adalah semikonduktor instrinsik yang mendapat
pengotoran (doping) atom-atom asing. Konsentrasi pengotoran ini sangat kecil,
dengan perbandingan atom pengotor (asing) dengan atom asli berkisar antara 1 : 100
juta sampai dengan 1 : 1 juta
Tujuan ini adalah agar bahan kaya akan satu jenis pembawa muatan saja
(Elektron bebas saja atau hole saja) dan untuk memperbesar daya hantar listrik.
Semikonduktor tipe N ialah semikonduktor eksintrik, yang diperoleh dari
semikonduktor intrinsik yang dikotori dengan atom asing yang bervalensi 5 seperti
As, Pb, P.
Karena perbandingan atom pengotor dengan atom asli sangat kecil, maka
setiap atom pengotor (asing) dikelilingi oleh atom-atom asli. Elektron valensi yang ke
5 dari atom pengotortidak terikat dalam ikatan kovalen sehingga menjadi elektron
bebas. Dengan demikian pada bahan ini jumlah elektron bebas akan meningkatsesuai
jumlah atom pengotornya sehingga elektron bebas menjadi pembawa muatan
mayoritas dan hole (yang terbentuk akibat suhu) menjadi pembawa muatan minoritas.
Karena pembawa muatan mayoritasnya adalah elektron bebas, sedang elektron bebas
bermuatan negatif, maka semikonduktor yang terbentuk diberi nama semi konduktor
tipe N. dalam hal ini N kependekan dari kata Negatif, yakni jenis muatan
mayoritasnya. Jadi tidak berarti bahwa semikonduktor ini bermuatan negatif.
Semikonduktor ini tetap netral.
Karena atom pengotor memberikan kelebihan elektron-elektron dalam ikatan
kovalen, maka disebut donor (atom donor). Setelah donor memberikan kelebihan
elektronnya, maka akan menjadiion positif.
Jika konsentrasi elektron bebas pada semikonduktor tipe N ini dinyatakan
dengan nn sedang konsentrasi holenya dinyatakan dengan pn dan konsentrasi atom
donor dinyatakan dengan ND maka berlaku :
nn ≈ ND
Menurut hukum massa aksi hasil kali konsentrasi pembawa muatan positif
dengan pembawa muatan negatif dalam keseimbangan termal merupakan suatu
tetapan yang tidak bergantung pada donor dan aseptor yang besarnya n. Maka
berdasarkan hukum ini berlaku
nn pn ≈ ND
pn =
Daya hantar jenis listriknya dapat dicari dari hubungan sebagai berikut :
jika pn diabaikan terhadap nn maka ,
Semikonduktor P
Semikonduktor ini diperoleh dari semikonduktor intrinsik yang dikotori
dengan atom asing yang bervalensi 3, misalnya Al, atau Ga. Karena perbandingan
atom pengotor dengan atom asli sangat kecil, maka setiap atom pengotor hanya
bervalensi 3 maka hanya menyediakan 3 elektron dalam ikatan kovalen, sehingga ada
kekurangan (kekosongan = lubang = hole). Dengan demikian pengotoran ini
menyebabkan meningkatnya jumlah holeatau dengan kata lain hole sebagai pembawa
muatan mayoritas. Sedang pembawa muatan moniritasnya adalah elektron bebas yang
terbentuk adalah elektron bebas yang terbentuk akibat suhu. Karena pembawa muatan
mayoritasnya hole, sedang hole bermuatan positif maka semikonduktor yang
terbentuk disebut semikonduktor tipe P. dalam hal ini P kependekan dari kata positif,
yakni jenis muatan mayoritasnya. Jadi bukan berarti semikonduktor ini bermuatan
positif, tetapi semikonduktor ini tetap netral, seperti halnya semikonduktor tipe N.
Karena atom pengotor menyediakan kekurangan, maka disebut aseptor (atom
aseptor). Hole mudah diisi oleh elektron dan elektron yang mengisi meninggalkan
hole baru dan seterusnya sehingga ada gerakan hole. Setelah hole diisi oleh elektron,
aseptor akan menjadi ion negatif.
Jika konsentrasi elektron bebas pada semikonduktor tope P ini disebut np,
konsentrasi holenya ppdan konsentrasi aseptornya NA maka analog pada
semikonduktor tipe N berlaku persamaan-persamaan :
pp ≈ NA
dan jika np diabaikan terhadap pp maka,
Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik, karena
konduktansinya yang dapat diubah-ubah dengan menyuntikkan materi lain (biasa
disebut materi doping).
Salah satu alasan utama kegunaan semikonduktor dalam elektronik adalah
sifat elektroniknya dapat diubah banyak dalam sebuah cara terkontrol dengan
menambah sejumlah kecil ketidakmurnian. Ketidakmurnian ini disebut dopant.
Doping sejumlah besar ke semikonduktor dapat meningkatkan
konduktivitasnya dengan faktor lebih besar dari satu milyar. Dalam sirkuit terpadu
modern, misalnya, polycrystalline silicon didop-berat seringkali digunakan sebagai
pengganti logam.
Alat Semikonduktor atau semiconductor devices, adalah sejumlah komponen
elektronik yang menggunakan sifat-sifat materi semikonduktor, yaitu Silikon,
Germanium, dan Gallium Arsenide. Alat-alat semikonduktor zaman sekarang telah
menggantikan alat thermionik (seperti tabung hampa).
Alat-alat semikonduktor ini menggunakan konduksi elektronik dalam bentuk
padat (solid state), bukannya bentuk hampa (vacuum state) atau bentuk gas (gaseous
state). Alat-alat semikonduktor dapat ditemukan dalam bentuk-bentuk dicrete
(potongan) seperti transistor, diode, dll, atau dapat juga ditemukan sebagai bentuk
terintegrasi dalam jumlah yang sangat besar (jutaan) dalam satu keping Silikon yang
dinamakan Sirkuit terpadu (IC).
Gambar Rangkaian tertutup Semikonduktor
IV. Langkah Kerja
Eksperimen r-Lab ini dilakukan dengan cara masuk ke
http://sitrampil.ui.ac.id/elaboratory dengan memilih LR03–karakteristik VI
Semikonduktor dan melakukan langkah berikut:
1. Memerhatikan halaman web percobaan karakteristik VI semi konduktor.
2. Memberikan beda potensial dengan memberi tegangan V1.
3. Mengaktifkan power supply/baterai dengan mengklik radio button
disebelahnya.
4. Mengukur beda potensial dan arus yang terukur pada hambatan!
5. Mengulangi langkah 3 hingga 5 untuk beda potensial V2 hingga V8
V. Data Pengamatan
Data yang diperoleh adalah sebagai berikut:
V1
V(volt) I(mA)
0.41 3.26
0.40 3.58
0.41 3.26
0.41 3.26
0.41 3.26
V2
0.92 7.82
0.92 7.82
0.92 7.82
0.92 7.82
0.92 7.82
V3
1.37 12.06
1.37 12.06
1.37 12.06
1.37 12.06
1.37 12.06
V4
1.85 16.62
1.85 16.62
1.85 16.62
1.85 16.62
1.85 16.62
V5
2.27 20.53
2.26 21.18
2.26 20.85
2.26 21.18
2.26 21.18
V6
2.82 27.04
2.81 27.04
2.81 27.70
2.81 27.70
2.80 27.70
V7
3.13 31.28
3.13 30.95
3.13 31.93
3.12 32.91
3.12 31.61
V8
3.58 37.15
3.58 37.15
3.57 37.80
3.56 38.45
3.55 39.10
VI. Pengolahan Data
Mencari tegangan rata-rata dan arus rata-rata tiap percobaan dengan menggunakan
rumus ∑
dan
∑
, serta mencari tegangan rata-rata dan arus
rata-rata dari rata-rata tiap percobaan menggunakan rumus ∑
dan
∑
percobaan
v1 0,41 3,324
v2 0,92 7,82
v3 1,37 12,06
v4 1,85 16,62
v5 2,26 20,984
v6 2,81 27,436
v7 3,13 31,736
v8 3,57 29,652
Rata-rata
percobaan
2.04
18,704
Selanjutnya, menghitung hambatan dengan menggunakan rumus
Dengan menggunakan metode least square, kita dapat menentukan persamaan
garis hubungan antara V dan I. Hubungan ini disebut juga dngan hambatan
semikonduktor
2 XiYi
No xi yi xi2 yi
2 xiyi
1 0,43 3,58 0,1849 12,8164 1,5394
2 0,93 8,15 0,8649 66,4225 7,5795
3 1,35 12,124 1,8225 146,9914 16,3674
4 1,832 16,684 3,356224 278,3559 30,56509
5 2,17 20,332 4,7089 413,3902 44,12044
6 2,772 27,11 7,683984 734,9521 75,14892
7 3,042 30,432 9,253764 926,1066 92,57414
8 2,95 29,652 8,7025 879,2411 87,4734
∑ 15,476 148,064 36,57767 3458,276 355,3683
Dimana y merupakan fungsi dari V, b merupakan fungsi dari R, x merupakan fungsi
dari I, dan a merupakan Konstanta.
∑ ∑ ∑
∑ ∑
∑
∑ ∑ ∑
∑ ∑
Persamaan hambatan semikonduktor diperoleh
Menghitung kesalahan relatif
∑
∑
∑ ∑ ∑ ∑ ∑
∑ ∑
√
∑ ∑
√
Grafik Hubungan antara V dan I
VII. Analisis
1. Analisis Percobaan
Praktikan melakukan Percobaan ini dengan tujuan memelajari hubungan
antara tegangan listrik(V) dengan arus listrik (I) pada suatu “semikonduktor”.
Praktikan mengaktifkan webcam dan menyalakan tegangan lalu mengukur beda
potensial dan arus yang terlihat pada hambatan Setelah mendapatkan semua data
tersebut, praktikan mencari berapa nilai dari hambatan yang digunakan pada
percobaan tersebut
II. Analisis Hasil
Dari data pengamatan yang didapatkan, praktikan bisa menghitung besar
hambatan semikonduktor dengan cara memasukkan data-data tersebut ke dalam
persamaan hukum ohm. Hukum ohm menyatakan bahwa “Kuat arus yang mengalir
melalui penghantar sebanding dengan beda potensial pada kedua ujung
penghantar”.
Namun hasil yang diperoleh pada saat pengolahan data kurang maksimal
karena jumah angka yang digunakan hanya sampai 6 angka dibelakang koma
sehingga hasil yang didapatkan kurang akurat. Kesalahan relatif dari perhitungan
data adalah 52,75% hal ini menunjukan pengolahan data banyak terjadi kesalan.
Pada perhitungan nilai hambatan semikonduktor dapat digunakan rumus pada
hukum ohm karena semikonduktor dapat bersifat baik sebagai isolator dan
konduktor dan itu semua bergantung pada suhu. Apabila sedang dalam kondisi
sebagai konduktor maka pada semikonduktor itu terdapat hambatan. Pengaruh
temperatur pada semikonduktor berpengaruh pada perhitungan konsentrasi dari
elektron bebas atau hole.
2. Analisis Grafik
Dari grafik diatas dapat dilihat hubungan antara beda potensial (V)dan arus (I).
Grafik tersebut menghasilkan persamaan garis yang merupakan kurva linier.
Semakin besar arus yang diberikan maka beda potensialnya pun makin besar. Hal
ini menyatakan bahwa arus berbanding lurus dengan beda potensial. Berdasarkan
grafik, kita dapat mengetahui nilai gradien dari kurva linier tersebut.
VIII. Kesimpulan
o Semikonduktor merupakan bahan yang dapat bersifat isolator maupun
konduktor tergantung pada suhu bahan. Sifat konduktor akan lebih tampak
pada suhu tinggi, sedangkan sifat isolator akan lebih tampak pada suhu rendah
o Semikonduktor sangat berguna dalam bidang elektronik karena nilai
konduktansinya yang dapat diubah dengan mencampurkan materi lain.
o Untuk mencari besar hambatan pada semikonduktor dapat digunakan hukum
ohm yaitu:
o Beda potensial (V) berbanding lurus dengan arus istrik (I). Semakin besar
beda potensial maka arus yang dihasilkan juga semakin besar.
IX. Referensi
o Halliday, Resnick, Walker; Fundamentals of Physics, 9th Edition, Extended
Edition, John Wiley & Sons, Inc., NJ, 2007
o www.slideshare.net/nelnelly/bahan-semikonduktor-24342541
o staff.uny.ac.id/system/files/pendidikan/..../Bahan%20Semikonduktor.pdf
o Tippler , Fisika Untuk sains dan Teknik