lapsus ruptur achilles

7/24/2019 Lapsus Ruptur Achilles

1/21

LAPORAN KASUS

Tendon Achilles Ruptur

Nama : NADIRA DAMAYANTI

NIM : !"! !! #$

Tempat pra%te% : &an'sal Ortopedi RS (ahidin

Sudirohusodo

PRO)RAM STUDI S! *ISIOT+RAPI PRO*+SI

*AKULTAS K+DOKT+RAN

UNI,+RSITAS -ASANUDDIN

./!0

BAB I

1


2/21

TINJAUAN PUSTAKA

A. Anatomi

Tendon achilles merupakan tempat insersi distal dari muskulus gastrocnemius

dan muskulus soleus. Tendon menginseri masuk ke daerah rectangular di bagian

tengah permukaan posterior calcaneus. Ruang antara tendon dan tuberositas

calcaneus diisi oleh bursa retrocalcanea (gambar 1). Tendon achilles tidak terlihat

sampai otot soleus berinsersi masuk ke tendon gastrocnemius sekitar kurang lebih

3-4 cm di bagian distal.

Tendon plantaris berasal dari meniskus lateral dan epikondilus femoralis

lateralis dan berhubungan erat dengan caput muskulus gastrocnemius lateral.

Tendon plantaris menyeberang miring antara muskulus soleus dan muskulus

gastrocnemius dan berlanjut ke medial sampai ke achilles. Terdapat beberapa

insersi plantaris tetapi sebagian besar berinsersi di aspek medial tuberositas

kalkaneus superior atau 1 cm dari anterior dan medial achilles di kalkaneus.

!ompleks achilles-plantaris disebut "kompleks trisep-surae".

Tendon terdiri atas 3#$ kolagen dan %$ elastin yang terdapat di matriks

proteoglikan ekstraseluler dan terdiri atas &'-#$ air. !olagen berjalan pararel satu

sama lain dan bergabung di tendon achilles. agian terkecil dari kolagen adalah

2


3/21

kolagen fibril dan tenosit. eberapa kolagen fiber terikat bersama membentuk

lapisan dalam tendon disebut fascia. *ndotenon mengelilingi fascia untuk

menstabilkan dan mengikat tendon achiles. *ndotenon terikat bersama oleh lapisan

tendon terakhir yang disebut peritendon. +eritendon di bentuk oleh 3 lapisan

epitenon mesotenon dan paratenon. *pitenon merupakan lapisan terdalam yang

paling dekat dengan endotenon yang terdiri dari saraf pembuluh darah dan

limfatik. +aratenon merupakan lapisan terluar.

+aratenon terdiri atas beberapa membran tipis dan membentuk area tipis

antara tendon dan fascia crura. ,ascia crura di tutup oleh jaringan subkutan dan

kulit. +ada sisi entral paratenon terdiri atas jaringan areolar lemak dan terdiri atas

pembuluh darah dan jarinan konektius. agian entral sampai tendon achilles

merupakan suatu triangular pre-achilles fat pad yang dikenal sebagai kagers fat

pad.

+aratenon memiliki lapisan iseral dan parietal. +aratenon ini analog dengan

sinoium yang menyediakan nutrisi untuk tendon tapi karena tendon achilles tidak

berubah sumbu gerak maka tidak digunakan untuk pelumasan seperti fungsi

sinoium. +aratenon ini di proksimal berhubungan dengan fascia dan didistal

dengan periosteum calcaneus.

ua lapisan jaringan fibrosa dengan pembuluh darah mesotendal internal

membuat paratenon bergerak keatas. /erat anyaman paratenon membuat

tendon 0 meregang hingga beberapa sentimeter dan menyebabkan tendon bergeser

beberapa derajat.

Tendon achilles menerima aliran pembuluh darah dari 3 regio 1)

musculotendinous junction %) paratenon yang mengelilingi tendon dan 3)

osteotendinous junction. agian yang kaya pembuluh darah terdapat di anterior

sedangkan yang miskin pembuluh darah terdapat di bagian tengah dan posterior

distal dari tendon achilles. +aratenon mempunyai aliran pembuluh darah yang

berlebih. 2liran darah yang rendah terdapat di insersi calcaneus. /epertiga tengah

tendon dan paratenon menerima aliran darah 3&$ dari sistem askular ekstrinsik

dan 0&$ dari sistem askuler intrinsic.

3


4/21

Tendon achilles di persarafi oleh saraf yang terdapat di muskulus dan sedikit

di fascia saraf kutan dan sebagian dari saraf sural. /araf didalam tendon

jumlahnya relatif sedikit mengikuti aliran pembuluh darah sepanjang aksis tendon

beranastomosis satu sama lain secara oblik dan transersal mengikuti serat saraf

dan berakhir di saraf sensoris.

2khir saraf berbeda tergantung stimulus. ,ungsi mekanoreseptor merupakan

tranduser energi fisik mengekspresikan tekanan atau tegangan dalam saraf

aferen. osiseptor merupakan resepor yang merespon stimulus dan menyebabkan

kerusakan jaringan banyak terdapat di kulit paratenon dan tendon.

mobilisasi menyebabkan atropi tendon tetapi karena tendon mempunyai

metabolisme yang rendah maka pengaruh yang dirasakan lama dan tidak

sedramatis di otot betis.

BAB II

PATOFISIOLOGI

A. Definisi

4


5/21

Ruptur tendon achilles merupakan pecahnya atau terpisahnya serabut tendon

sehingga tendon achilles tidak dapat lagi menjalankan fungsinya.Tendon adalah

bagian tubuh yang menyatukan tulang dengan otot5muskulus. Tendon achilles

merupakan tendon yang melekatkan otot gastrocnemius dan otot soleus ke salah

satu tulang penyusun pergelangan kaki yaitu calcaneus.

Tendon achilles merupakan tendon terbesar di tubuh manusia. Tendon achilles

menghubungkan otot betis sampai ke tulang tumit yang fungsinya digunakan untuk

berjalan berlari dan melompat. 6eskipun tendon achilles dapat menahan tekanan

besar saat berlari dan melompat namun tendon achilles rentan terhadap cedera.

Ruptur tendon achilles pertama kali dijelaskan oleh 2mbroise +are pada

tahun 1&& dan pertama kali dilaporkan dalam literatur medis di tahun 1033.

Ruptur tendon achilles jarang dilaporkan sampai tahun 17-an. /ebelum 17%7

kurang dari # kasus dilaporkan. ama 2chilles diambil dari nama seorang

pahla8an mitologi kuno yang bernama 2chilles yang meninggal karena tusukan

didaerah tendon ini.

Ruptur tendon achilles (parsial atau komplet) merupakan salah satu

gangguan pada tendon achilles yang disebabkan karena trauma atau karena

penggunaan berlebih dari tendon 2chilles.

B. Epidemiologi

nsiden ruptur tendon achilles meningkat hingga $ di negara maju.

Robekan tendon achilles paling umum terjadi di negara-negara maju dengan

prealensi berariasi. nsiden meningkat dari 1'51##.### pada tahun 17'4

menjadi 351##.### pada tahun 1770. nsiden tertinggi pada kelompok umur 3#-37

tahun.

Tujuh puluh tiga persen cedera berhubungan dengan olah raga. +uncak cedera

yang berhubungan dengan olah raga terjadi pada usia rata-rata &3 tahun.

. 9angguan pada tendon achilles lebih umum terjadi di sebelah kiri dari

pada sisi kanan dengan alasan yang tidak diketahui.4 Terjadi peningkatan %## kali

lipat resiko pada tendon kontralateral pada pasien yang sebelumnya pernah

menderita ruptur tendon achilles. Ruptur tendon paling banyak terjadi pada laki-

laki dengan rasio antara laki-laki dan perempuan kira-kira 1#1.

5


6/21

. Etiologi !"pt"! tendon a#$illes

*tiologi ruptur tendon achilles multifaktorial. iantaranya terdapat

beberapa bukti perubahan degeneratif hipoksia degeneratif (nekrotik) pada tendon

yang ruptur. :mur mengurangi diameter serat kolagen. +erubahan ini disertai

tingkat aktiitas yang tinggi dan hal ini menjelaskan kenapa puncak kejadian

berhubungan dengan olahraga pada kelompok umur paruh baya. !eausan mekanis

dan kekuatan berlebih (mikrotrauma) menyebabkan kelemahan tendon permanen

dan regenerasi tendon yang tidak lengkap.Terdapat bukti penggunaan

kortikosteroid sistemik dan lokal merupakan faktor risiko terjadinya ruptur tendo

achilles. Terdapat laporan kasus fluorokuinolon terkait ruptur tendon dan bukti

laboratorium tentang efek negatif ' fluorokuinolon pada tenosit. amun tidak

ada kesimpulan yang jelas tentang perannya dalam manusia. Ruptur tendon

achilles dapat dikaitkan dengan penyakit sistemik seperti diabetes mellitus gout

lupus eritematosus rheumatoid arthritis dan hiperparatiroid. 6ikro trauma yang

berulang juga merupakan faktor resiko terjadinya ruptur tendon 2chilles.

Teori mekanik disebut sebagai penyebab terutama pada pasien muda dan

sehat. +ada teori ini tendon sehat dapat ruptur oleh karena makrotrauma pada

kondisi fungsi dan anatomi tertentu.

D. %e&anisme !"pt"!

6ekanisme cedera yang paling umum pada ruptur tendon achilles

diklasifikasikan menjadi tiga kategori utama. 6ekanisme pertama pasien push-

off dengan menumpu pada kaki sementara lutut merenggang. 6ekanisme ini terjadi

pada sebagian besar pasien. 6ekanisme ini terjadi saat sprint melompat dan

olahraga raket. 6ekanisme kedua pada keadaan pergelangan kaki yang dorsofleksisecara tiba-tiba dan tak terduga misalnya saat pasien tergelincir ke lubang atau

jatuh menuruni tangga. 6ekanisme ketiga dorsofleksi kaki plantar-fleksi yang

terjadi saat jatuh dari ketinggian.

E. Klasifi&asi

erdasar area anatomi klasifikasi cedera pada tendon achilles dibagi menjadi

area noninsersional dan area insersional. Ruptur tendon achilles termasuk area

noninsersional. /elain ruptur tendon 2chilles yang termasuk area noninsersional

6


7/21

adalah noninsersional tendinosis achilles paratendinitis achilles dan tendinopati

adesif. /edangkan yang termasuk area insersional adalah insersional tendinosis

achilles bursitis retrocalcanea bursitis retro-achilles fascitis tendo achilles distal

fraktur aulsi calcaneus.

Ruptur tendon achilles dapat terjadi secara komplet maupun sebagian. Ruptur

dapat dibagi menjadi ruptur traumatik akut ruptur kronis dan ruptur kronik

attritional. amun ruptur tendon sering disebabkan karena gabungan dari keausan

karena umur dan adanya insiden traumatik akut.

erdasarkan keparahan dan derajat retraksinya ruptur tendon achilles dibagi

menjadi 4 tipe. Tipe 1 ruptur parsial kurang dari sama dengan $. Tipe ruptur

komplet dengan celah tendo kurang dari sama dengan 3 cm. Tipe ruptur komplet

dengan celah tendon 3-0 cm. Tipe ; ruptur komplet dengan defek lebih dari 0 cm

(ruptur yang terabaikan).

F. %anifestasi &linis

+asien dengan ruptur tendon achilles memiliki ri8ayat nyeri sifatnya tiba-tiba

tanpa gejala sebelumnya. /ering dilaporkan pasien merasa seolah-olah telah

dipukul sesuatu dari belakang. +ada kasus tertentu diagnosis sangat jelas.

iagnosis berdasarkan klinis adanya celah yang teraba di daerah ruptur selama

minggu pertama disertai kemampuan fleksi plantar di pergelangan kaki tidak ada

atau sangat lemah.

G. Diagnosis

1. +emeriksaan klinis

eberapa tes digunakan untuk diagnosis ruptur achilles. Tes calfs


8/21

diamati perubahan posisi kaki. Tes ini positif jika kaki di sisi cedera bergerak

netral atau dorsofleksi.

%. +emeriksaan radiologis

,oto polos radiografi menyediakan informasi yang terbatas pada

struktur jaringan lunak sehingga tidak di rekomendasikan untuk pemeriksaan

rutin pada semua pasien dengan suspek gangguan tendon achilles. /ebelum adapemeriksaan :/9 dan 6R pemeriksaan radiografi jaringan lunak merupakan

pemeriksaan yang paling sering dilakukan untuk mencari adanya tanda !ager?s

triangle fat pad pada gangguan tendon 2chilles.

,oto polos radiografi banyak tersedia di layanan kesehatan terjangkau

murah dan terkadang memberi informasi pada beberapa pasien dengan nyeri

pada tumit. +ada foto polos radiografi proyeksi lateral normalnya tepi

tendon achilles dan fat pad disekitar pre-achilles (!ager?s triangle fat pad)

tampak sebagai gambaran radiolusen dengan batas tegas terutama di anterior

(olar) tepi tendon (gambar ).

8


9/21

/ecara morfologi tendon achilles mempunyai tebal tidak lebih dari ' mm

dimensi 2+ dengan bagian proksimal paling tebal dan menipis secara bertahap

di 153 bagian 11 distal sampai berinsersi di tuberkulum calcaneus. ursa

retrocalcaneus tampak sebagai area radiolusen di anterior sampai insersi distal

tendon achilles kurang lebih % mm di ba8ah permukaan superior calcaneus.

+emeriksaan foto polos radiografi ruptur tendon achilles menunjukkan

adanya pembengkakan soft tissue dan pengaburan di daerah !ager?s triangle

fat pad (gambar '). amun selain pada kasus ruptur tendon achilles

pengaburan !ager?s triangle fat pad tampak pada tendinopati dan

inflamasi5perdarahan di dalam fat pad pre-achilles. 2danya kalsifikasi atauosifikasi pada tendon 2chilles yang terlihat pada foto polos. merupakan ciri

tendinosis kronis atau menunjukkan adanya ri8ayat ruptur tendon

sebelumnya. +enonjolan di calcaneus merupakan salah satu tanda bursitis

retrocalcanea.

+emeriksaan :/9 dan 6R dapat digunakan untuk menegakkan

diagnosis secara akurat namun jarang diperlukan pada kasus dengan temuan

klinis yang khas. +emeriksaan :/9 dan 6R diperlukan untuk membantu

9


10/21

ketika diagnosis meragukan. /ehingga pemeriksaan :/9 dan 6R tidak

direkomendasikan untuk penggunaan rutin. +emeriksaan :/9 membantu

membedakan tendinitis paratendinitis degenerasi ruptur sebagian (parsial)

maupun ruptur komplet.0

'. Diagnosa Banding

1. Tendinopati

Tendinopati merupakan kelompok cedera pada tendon achilles yang

masuk pada kelompok noninsersional. /ering klinisi menggunakan istiah

tendinosis atau tendinitis yang sebenarnya diagnosis tendinitis dan tendinosis

digunakan setelah terdapat pemeriksaan histopatologi. Tendinopati merupakan

kondisi yang menyebabkan nyeri bengkak kekakuan dan kelemahan pada

tendon achilles. @istopatologi tendinopati berhubungan dengan abnormalitas

yang sama dengan tendinosis yang merepresentasikan suatu degenerasi tendon

bukan inflamasi. Tendinosis didefinisikan sebagai degenerasi intratendon

berupa hipoksia mukoid atau miksoid lemak fibrinoid kalsifikasi atau

gabungan yang disebabkan karena beberapa penyebab (proses umur

mikrotrauma gangguan askuler). nsidensinya meningkat seiring

meningkatnya aktiitas kompetisi olahraga dan rekreasi. Aebih banyak terjadi

pada atlet lari dengan kejadian 1# kali lebih banyak. /elain itu sering terjadi

pada atlet olah raga raket bola oley dan sepak bola. Temuan :/9 pada

tendinopati sulit dibedakan dengan ruptur tendon achilles parsial. Terdapat 3

grade berdasarkan pemeriksaan :/9. 9rade 1 tendon normalB grade %

pembesaran tendonB grade 3 tendon berisi area hipoekoik. 2rea hipoekoik dapat

berupa nodul difus atau multifokal.

Tanda khas :/9 tendinopati achilles adalah penebalan tendon dan adanya

area hipoekoik dengan batas tidak jelas di dalam tendon dengan atau tanpa

peningkatan askuler pada pemeriksaan doppler (gambar 10).

10


11/21

ormalnya tendon achilles mempunyai tebal 4- mm dan tanpa adanya

aliran darah yang terdeteksi. 2danya neoaskularisasi pada tendinopati

berhubungan dengan sakit yang menyangat fungsi yang jelek dan gejala yang

lama.+* +ada paratendinopati achilles akut :/9 menunjukkan adanya cairan

disekitar tendon. +ada adesi peritendinosa terlihat adanya penebalan paratenon

yang hipoekoik biasanya terjadi pada gangguan tendon kronis.

%. +eritendinitis

+eritendinitis oleh banyak penulis disebut sebagai paratenonitis. 2danya

krepitasi di paratenon disebut sebagai "peritendinitis crepitans ". +ada

peritendinitis achilles akut tampak adanya reaksi sel inflamasi edema

ekstraasasi protein plasma dan akumulasi fibrin di paratenon. +ada kasus

kronis ditemukan adanya penebalan paratenon proliferasi daerah jaringan ikat

bentukan adesi dan perubahan obliterasi di pembuluh darah. yeri mungkin

terasa di mana saja di sekitar tendon achilles tetapi paling sering disepertiga

tengah. /ering teraba nodul disekitar tendo achilles pada peritendinitis kronis

disertai penebalan fokal atau difus di jaringan subkutan. iasanya peritendinitis

timbul bersama dengan tendinosis. /ecara klinis sangat sulit membedakan

tendinosis dari paratenonitis kecuali pada palpasi teraba nodul khas

tendinosis akut.

9ambaran :/9 peritendinitis adalah tampak struktur intratendinosa

sedikit berubah dengan tanda inflamasi batas tak tegas. Tendon achilles dapat

disertai atau tanpa adanya akumulasi cairan semisirkuler (9ambar 1).

11


12/21

@asil operasi didapatkan adanya paratenon achilles hiperemi menebal dan

fibrosis dengan adesi disekitar struktur tendon.

I. Penatala&sanaan

+ada saat cedera atau setelahnya tubuh memulai proses penyembuhan.

+enyembuhan tendon adalah proses yang sangat kompleks dengan interaksi antara

darah dan sel asal jaringan mediator inflamasi dan matriks molekul. Tujuannya

adalah menyembuhkan dan memperbaiki proses untuk mencapai hemostasis

integritas jaringan dan dapat memberikan dukungan terhadap beban.

+roses penyembuhan dapat dibagi menjadi tiga tahap penyembuhan. Tahap

pertama mencakup hemostasis yang berlangsung selama beberapa hari. ,ase ini

dimulai segera setelah cedera. Terjadi pembentukan bekuan darah trombosit aktif

dan terjadi asodilatasi. Terdapat kaskade mediator pro-inflamasi yang mengarah

ke angiogenesis dan perekrutan sel inflamasi ke daerah cedera dan sel-sel ini mulai

dengan penghancuran bekuan darah dan debris. Tahap kedua dikenal sebagai

proliferasi atau perbaikan dimulai hari ke dua setelah cedera dan berlangsung

hingga 0-' minggu. ,ase ini ditandai dengan aktifitas sintetis oleh makrofag dan

fibroblas. Terjadi pada beberapa hari setelah cedera dan menyebabkan perekrutan

sel dan melepaskan faktor pertumbuhan. ,ibroblas memproduksi sebagian besar

kolagen tipe untuk stabilitas sementara. Tahap ketiga yang dikenal sebagai

renoasi atau fase 1' pematangan. imulai pada bulan 1-% setelah cedera dan

dapat berlangsung selama lebih dari satu tahun. /elama fase ini kolagen tipe

mulai mendominasi dan struktur menjadi lebih teratur. +ada akhir fase ini jaringan

12


13/21

parut matur terbentuk namun tendon akan menyembuh lambat namun mungkin

tidak lengkap.

Terapi kasus ruptur tendon dapatberupa operasi maupun non operasi(tindakan konseratif). erdasar klasifikasi menurut keparahannya ruptur tendon

achilles tipe dengan tindakan konseratif tipe dengan end to end anastomosis

tipe dengan tendon graft flap possible synthetic graft ;-C adancement

os8orth turndo8n tendon transfer atau kombinasi. /edang tipe ; dengan resesi

gatrocnemius turndo8n tendon transfer free endon graft synthetic graft atau

kombinasi.

1. Tindakan non operasi

Tindakan dengan konseratif sangat berariasi. /ecara klasik

menggunakan gips panjang di kaki dengan lutut tertekuk5fleksi dan tumit di

e


14/21

jahitan di epitenon. +erlu diperhatikan tekanan akibat tindakan sehingga harus

dipikirkan adanya kolateral dari bagian sisi yang lain.

+lantaris sering digunakan sebagai suplemen lokal jika jaringan achillesmiskin nutrisi. 9angguan yang signifikan dan ruptur yang kronis

mengakibatkan fungsi tendon dialihkan ke fleksor longus digitorum fleksor

longus hallucis atau peroneal.

Teknik perkutan lebih populer. eberapa perangkat (ntegra 2chillon

Teno-Aig) dipromosikan untuk meminimalkan risiko terjepitnya saraf sural

yang merupakan komplikasi utama tindakan perkutan ini. iasanya insisi

kecil (1 cm) dibuat di lokasi ruptur (baik melintang atau membujur) yang

memungkinkan ruptur dapat terlihat. Tendon bagian proksimal dijepit dan

dijahit perkutan melalui tendon yang lebih proksimal dan ditarik masuk ke

selubung tendon. +roses ini diulang di bagian distal dan kemudian jahitan ini

diikat bersama-sama.

Teknik terbuka yang terbatas menggunakan elemen hibrid terbuka dan

teknik perkutan untuk meminimalkan gangguan jaringan. +rinsip fiksasi stabil

panjang tendon yang tepat penanganan jaringan lunak secara hati-hati dan

perlindungan terhadap struktur saraf harus selalu dilakukan.

J. Kompli&asi

!omplikasi dari tindakan konseratif pada ruptur tendon achilles antara lain

terjadinya ruptur ulang dan penurunan kemampuan fleksi dari plantar. /edangkan

komplikasi tindakan operasi perkutaneus atau operasi terbuka adalah adanya infeksi

kulit superfisial infeksi dalam ulkus pada tumit ruptur achilles ulang parsial

ataupun komplit. amun kejadian ruptur ulang pada tindakan operasi lebih rendah

dibandingkan dengan tindakan hanya dengan konseratif.

14


15/21

BAB III

%ANAJE%EN FISIOTE(API 'A(TS

Anamnesis Um"m )ital Sign

ama y. / T 13#5# mm@g

>enis !elamin +erempuan + %#D 5 menit

:mur 3% tahun %D 5 menit

2lamat 6oro8ali / 30o E

2gama slam

+ekerjaan Firas8asta

@obby Glahraga

$ief Of omplain

yeri pada pergelangan kaki akibat kecelakaan 1 minggu yang lalu.

'isto!* Ta&ing

+asien mengalami kecelakan saat dibonceng memakai motor sekitar satu minggu yang

lalu. !aki pasien lalu masuk ke bagian terali motor dan merobek pergelangan kaki

pasien bagian belakang. +asien lalu diba8a ke rmah sakit moro8ali dan dilakukan

tindakan operasi. ua hari setelah operasi pasien kemudian dirujuk ke R/F/ dan akan

dilakukan tindakan operasi kembali. +asien tidak memiliki ri8ayat penyakit lain.

Assimet!i#al

1. nspeksi /tatis

Fajah pasien tampak cemas

Tungkai dekstra diimobilisasi

%. nspeksi inamis

+asien bisa berjalan dengan menggunakan tongkat

15


16/21

3. +alpasi

/uhu ormal

Tenderness -

Terdapat oedem pada pergelangan kaki

4. +,9

!nee

9erakan2ktif +asif

ekstra /inistra ekstra /inistra

,leksi apat dilakukan

full RG6

apat dilakukan

full RG6

apat

dilakukan full

RG6

apat dilakukan

full RG6

*kstensiapat dilakukan

full RG6

apat dilakukan

full RG6

apat

dilakukan full

RG6

apat dilakukan

full RG6

2nkle tidak dapat dilakukan

(est!i#ti+e

RG6 limitasi RG6 regio ankle

2A Aimitasi 2A 8alking toiletting.

+ekerjaan terbatas

Rekreasi terbatas

Tiss"e Impai!ment

+sikogen cemas

6uskulotendinogen ruptur tendon achilles dekstra

eurogen -

Gsteoarthrogen -

Spesifi# Test

1. @R/-2

@asil 14

+ !ecemasan sedang

16


17/21

%. ;2/

@asil yeri gerak

yeri tekan

yeri diam -

3. Tes Thompson@asil tes positif ditunjukkan dengan tidak adanya fleksi plantar ketika otot

diperas

4. Romberg Test

@asil +asien kurang mampu mempertahankan keseimbangan

nterpretasi terdapat gangguan keseimbangan

&. 66T

@asil tidak dapat dilakukan karena ankle pasien diimobilisasi

0. 2A Test ndeks !at=

@asil ndeks !at= ,nterpretasi 6andiri kecuali bathing dressing toiletting transfering.

. Radiologi56R

@asil Ruptur tendon achilles

Diagnosis FT

9angguan aktifitas fungsional ankle akibat ruptur tendon achilles 1 minggu yang

lalu.

P!o,lem FT

+roblem primer yeri cemas

+roblrm sekunder !eterbatasan RG6 ankle joint 6uscle 8eakness

+roblem kompleks 2A 8alking

T"-"an FT

Tujuan jangka pendek

1. 6engurangi nyeri H edema

%. 6emelihara H meningkatkan kekuatan otot

3. 6engembalikan fungsi soft tissue yg telah mengalami lesi5injury

4. 6eningkatkan sirkulasi darah

Tujuan jangka panjang

1. 6engatasi keterbatasan gerak pada ankle joint

%. 6emperkuat otot

3. 6engembalikan kapasitas fisik H kemampuan fungsional gerak pada ankle joint

17


18/21

Inte!+ensi FT

+re-operasi

o +roblem ,t 6odalitas ,t osis

1 yeri RE*

Rest

ce

Eompression

*leation

, setiap hari

konstan

T lying

T 1D%4jam

, setiap hari

3 menit

T intermitten (35%)

T %#-3# menit

, setiap hari

konstan

T pressure bandage

T 1D%4jam

, setiap hari

konstan

T Aokal

T 1D%4jam

+ost operasi

No P!o,lem %odalitas Dosis

1. 9angguan

pernapasan

reathing eDercise , setiap hari

3 D 0 repetisi

T eep breathing

T 0# sekon

18


19/21

%

.

yeri *Dercise therapy , setiap hari

3 hit D 0 repetisi

T /tatik kontraksi

T % menit

3. Aimitasi RG6

pada ankle joint

RG6 *Dercise , 1 kali5hr

' D pengulangan51 D terapi

T +asif RG6 pd ankle joint

T % menit

4 +enurunan

kekuatan otot

*Dercise therapy , setiap @ari

0 hit 'D pengulangan

T strengthening eDercise

T % menit

& 9angguan berjalan *Dercise therapy

,unctional training

, setiap hari

3D' pengulangan

T 8alking eeDercise

T & menit

, setiap hari

3D' pengulangan

T pasien fokus

T & menit

DAFTA( PUSTAKA

19


20/21

1. leakney RR Fhite A6 6affuli . maging of the 2chilles tendon. Icited %# july

%#14J. 2ailable from http55888.springer.com57'-1-'40%'-0%'-&.

%. !ist 6 >arinen 6. The operatie treatmen of chronic calcaneal peritonitis. > one

>oint /urg (r) 17'#B 0% 3&3-&

3. !ane ;. Ruptur tendon 2chilles. Icited %' august %#14J. 2ailable from

http55888.kerjanya.net5faR

%###B 1& 013-%&

&. >o=sa A !annus A. @uman tendons anatomy physiology and pathology. @uman

kinetics. Ehampaign llinois. 177

0. Glsson . 2cute achilles tendon rupture outcome prediction and optimi=ed

treatment. %#13. 9othenburg /8eden.

. 2nonim. 2chilles tendon rupture. Icited #1 september %#14J. 2ailable from

https55888.aofas.org5education5Grthopaedic2rticles52chillesruptures

'. uono 2 Ehan G 6affulli. 2chilles tendon functional anatomy and noel

emerging models of imaging classification. %#1%. nternational Grthopaedics

7. Fijesekera T Ealder > Aee >EA. maging in the assessment and management of

achilles tendinopathy and paratendinitis. /eminars in musculoskeletal radiology %#11B&(1) '7-1##

1#. /trauss *> shak E >a=ra8i A /herman G Rosen >. Gperatie treatment of acute

achilles tendon rupture an institutional reie8 of clinical outcomes. nj >.Eare njured

%##0B 1-. Icited #1 /eptember %#14J. 2ailable from 888.elseier.com5locate5injury

11. 2dler R/ ,in=el !E. The complementary roles of 6R imaging and ultrasound of

tendons. Radiol Elin 2m %##&B 1-'#

1%. 6artino , /ilestri * 9rassi F 9arlasci 9. 6usculoskeletal sonography

techni


21/21

1&. Ghberg A. The chronic painful 2chilles tendon sonographic finding and ne8

methods for treatment. issertation %##3. :mea :niersity /8eden. 3

10. @odgson R> G?connor +> 9rainger 2>. Tendon and ligament imaging. The ritish

>ournal of Radiology %#1%B '& 11&-%

1. Robertson A >amadar 2 >acobson >2 rigido 6! Eaoili *6 6argaliot K et

al. *Dtensor retinaculum of the 8rist sonographic characteri=ation and

pseudotenosynoitis appearance. 2>R %##B 1'' 17'-%#%

1'. +eer / !oacs + @arpf E odner 9. @igh-resolution sonography of lo8er

eDtremity peripheral neres. > :ltrasound 6ed %##%B %1B 31&-%%

17. +illen /. /keletal muscle ultrasound. *uropean >ournal Translation 6yology %#1#B

1(4) 14&-&&

21

lapsus ruptur achilles

Documents