latar belakang masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/bab i...

22
Bab 1 PENDAHULUAN Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN) memang terus mengalami perubahan. Tidak saja karena perkembangan keilmuwan yang terus mengalami perbaikan. Sebagai lembaga berafiliasi kepada agama, Institut Agama Islam Negeri (IAIN) mulanya diartikan sebagai lembaga Dakwah Islam yang bertanggung jawab terhadap syi’ar agama di masyarakat, sehingga orientasi kepentingannya lebih difokuskan pada pertimbangan-pertimbangan dakwah tentu saja orientasi ini tidaklah keliru, hanya saja menjadikan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) sebagai lembaga dakwah pada dasarnya telah mengurangi peran yang semestinya lebih ditonjolkan yaitu sebagai lembaga Pendidikan Tinggi Islam ( Fuad Jabali, 2002. Hal. 9). Karena Institut Agama Islam Negeri (IAIN) sebagai lembaga akademis, maka tuntutan dan tanggungjawab yang dipikul oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN) adalah tanggungjawab akademis dan ilmiah. Dengan demikian, pertimbangan yang diberikan untuk menakar bobot suatu pikiran, temuan dan penelitian haruslah sesuai dengan ukuran ilmiah (Fuad Jabali, 2002. 10). Fakultas Tarbiyah merupakan salah satu fakultas di lingkungan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah yang mendapat prestasi Lembaga

Upload: others

Post on 30-Nov-2020

6 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

Bab 1

PENDAHULUAN

Latar Belakang Masalah

Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

memang terus mengalami perubahan. Tidak saja karena perkembangan keilmuwan

yang terus mengalami perbaikan. Sebagai lembaga berafiliasi kepada agama, Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) mulanya diartikan sebagai lembaga Dakwah Islam yang

bertanggung jawab terhadap syi’ar agama di masyarakat, sehingga orientasi

kepentingannya lebih difokuskan pada pertimbangan-pertimbangan dakwah tentu saja

orientasi ini tidaklah keliru, hanya saja menjadikan Institut Agama Islam Negeri

(IAIN) sebagai lembaga dakwah pada dasarnya telah mengurangi peran yang

semestinya lebih ditonjolkan yaitu sebagai lembaga Pendidikan Tinggi Islam ( Fuad

Jabali, 2002. Hal. 9).

Karena Institut Agama Islam Negeri (IAIN) sebagai lembaga akademis, maka

tuntutan dan tanggungjawab yang dipikul oleh Institut Agama Islam Negeri (IAIN)

adalah tanggungjawab akademis dan ilmiah. Dengan demikian, pertimbangan yang

diberikan untuk menakar bobot suatu pikiran, temuan dan penelitian haruslah sesuai

dengan ukuran ilmiah (Fuad Jabali, 2002. 10).

Fakultas Tarbiyah merupakan salah satu fakultas di lingkungan Institut

Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah yang mendapat prestasi Lembaga

Page 2: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

Peningkatan Tenaga Kependidikan (LPTK) yaitu: sertifikasi dan kulifikasi, lembaga

penyelenggara program ektension, lembaga penyelenggara program akta IV yang

mengalami peningkatan peminat yang sangat signifikan, sehingga dengan demikian

dituntut untuk lebih mempersiapkan dan meningkatkan kualitas pelayanan terhadap

pelanggan.

Semenjak diberlakunya UU No.20 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen,

Fakultas Tarbiyah semakin diminati oleh masyarakat. Hal ini dapat dibuktikan

dengan besarnya peminat yang memilih Fakualtas Tarbiyah sebagai pilihan utama

dan banyaknya jumlah mahasiswa dibandingkan fakultas yang lain. Selain itu juga

semakin berkembangan jurusan serta dibukanya program baru kualifikasi, ektensi dan

semakin bertambahnya peminat program akta IV karena memang UU tersebut

mewajibkan seluruh guru memiliki sertifikat akta IV dan berpendidikan Strata Satu,

sehingga secara otomatis Fakultas Tarbiyah dituntut mampu meningkatkan kualitas

juga harus menjalankan amanat dari masyarakat dan pemerintah yang telah

mempercayakan anaknya untuk kuliah di Perguruan Tinggi ini.

Hal tersebut di atas juga menjadikan pemikiran pimpinan Fakultas Tarbiyah

untuk melaksanakan kegiatan administrasi yang lebih efektif dan efesien dengan

menerapkan 4 prinsip Total Quality Manajement (TQM), yaitu: kepuasan pelanggan,

respek kepada setiap orang, manajemen berdasarkan fakta dan perbaikan

berkesinambungan yang terangkai dalam kegiatan: perencanaan, pengorganisasian

serta pengawasan dan evaluasi agar tugas dan tanggungjawab yang dipercayakan

2

Page 3: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

dapat dilaksanakan secara efisien dan efektif sehingga mampu menghasilkan ou tput

yang dapat bersaing di dunia era globalisasi dan profesi ini.

Sebagaimana Visi dan Misi dari Fakultas Tarbiyah yaitu menyiapkan tenaga

pendidik dan pengembangan ilmu-ilmu tarbiyah (kependidikan) serta pembangunan

masyarakat yang berlandaskan pada iman, ilmu dan amal, serta mendidik dan

membina calon tenaga pendidik yang mampu mengembangkan potensi keilmuwan

secara profesional dalam bidang ilmu tarbiyah (Kependidikan Islam) yang

berlandaskan pada iman, ilmu dan amal ( Profil Fakultas Tarbiyah, 2008. hal. 3).

. Fakultas Tarbiyah sebagai pusat penyiapan tenaga pendidik dan

pengembangan ilmu-ilmu ketarbiyahan gagasan pendiriannya tidak terlepas dari

gagasan mendirikan lembaga pendidikan tinggi Islam di Palembang pada saat

berlangsung Muktamar Ulama Se-Indonesia di Palembang tahun 1957. ( Profil

Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah, 2008, hal. 2).

Pada zaman yang semakin modern dimana teknologi semakin maju,

pendidikan juga dituntut untuk mampu mengikuti perkembangan zaman dimana

pendidikan mempunyai peranan yang sangat penting dalam meningkatkan kualitas

kehidupan melalui pendidikan. Namun satu sisi dilema yang dihadapi dalam dunia

pendidikan, yaitu bergesernya makna fungsi pendidikan itu sendiri, dimana sistem

pendidikan nasional berfungsi mengusahakan pembangunan manusia untuk

memungkinkan perkembangan dirinya dalam rangka melaksanakan hubungan

manusia dengan diri pribadinya, hubungang manusia dengan Tuhannya, hubungan

manusia dengan masyarakat serta hubungan manusia dengan alam sekitarnya.

3

Page 4: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

Pendidikan Nasional merupakan usaha bersama keluarga, masyarakat dan

pemerintah untuk membangun bangsa yang memiliki sistem nilai, norma, ilmu,

keterampilan dan seni yang tinggi, oleh karena itu pendidikan nasional merupakan

suatu kegiatan mendidik dan membina manusia Indonesia menjadi manusia yang

taqwa, berbudi luhur, berpengetahuan dan berketerampilan tinggi (Jusuf 1995. hal.

25). Seperti yang dikatakan Bassam Tibi yang dikutip oelh Azyumardi Azra,

megemukakan bahwa hampir seluruh universitas muslim di kawasan Timur Tengah

dan Afrika sangat menekankan kapasitas untuk menghafal agar mahasiswa bisa lulus

dalam studi mereka, tidak ada kapasitas untuk berfikir kritis dan analisis. Mahasiswa

dipersiapkan untuk menjawab tantangan perubahan tetapi untuk stabilitas dan gengsi.

Hasilnya, setelah selesai studi para mahasiswa lebih dibekali dengan ijazah, tetapi

tidak dengan kualifikasi yang dapat diterapkan secara bermanfaat (Azyumardi Azra,

2001. xvi) ini menunjukkan bahwa dengan kemajuan saat ini memungkinkan

mahasiswa hanya mengejar ijazah semata.

Perguruan Tinggi adalah lembaga ilmiah yang merupakan sekelompok

masyarakat ilmiah. Konsekuensi logis dari kedudukan perguruan tinggi sebagai

lembaga ilmiah maupun sebagai masyarakat ilmiah, adalah mengacu kepada

tanggung jawab dan kewajiban untuk melaksanakan peranan, fungsi guna mencapai

tujuan pendidikan yang ada pada pelaksananaannya memerlukan unsur-unsur

manusia, metode, materi yang secara bersama-sama saling terkait dan saling

menunjang dalam rangka melaksanakan proses pendidikan yang efektif.

4

Page 5: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

Pembaharuan sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbarui visi,

misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Pendidikan nasional mempunyai

visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata-sosial yang kuat dan berwibawa

untuk memperdayakan semua warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia

yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang

selalu berubah.

Adapun misi pendidikan nasional menurut UU Sisdiknas tahun 2003 bahwa

misi pendidikan nasional adalah sebagai berikut:

1. Mengupayakan perluasan dan pemerataan kesempatan memperolehpendidikan yang bermutu bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Membantu dan memfasilitasi pengembangan potensi anak bangsa secara utuhsejak usia dini sampai akhir hayat dalam rangka mewujudkan masyarakatbelajar.

3. Meningkatkan kesiapan masukan dan kualitas proses pendidikan untukmengoptimalkan pembentukan kerpibadian yang bermoral.

4. Meningkatkan keprofesionalan dan akuntabilitas lembaga pendidikan sebagaipusat pembudayaan ilmu pengetahuan, keterampilan, pengalaman, sikap dannilai berdasarkan standar nasional dan global.

5. Memberdayakan peran serta masyarakat dalam penyelenggaraan pendidikanberdasarkan prinsip otonomi dalam konsteks Negara Kesatuan RIberdasarkanvisi dan misi pendidikan nasional tersebut, pendidikan nasional berfungsimengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangayang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuanuntuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yangberiman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat,berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga Negara yang demokrasiserta bertanggungjawab.

Bangsa Indonesia menyadari bahwa masalah pokok di bidang pendidikan

adalah meningkatkan kualitas serta aktivitas yang relevan di sekolah-sekolah serta

perguruan tinggi. Sesuai dengan ungkapan C.E Beeby bahwa ada dua hambatan

utama yang dihadapi dalam meningkatkan bidang pendidikan. Pertama, kurangnya

5

Page 6: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

biaya untuk melengkapi fasilitas pendidikan dan kedua, hambatan-hambatan yang

bukan bersifat material, dimana penambahan budget pendidikan tidak akan

mempengaruhi apapun (Beeby, 1979.3). Seiring dengan kemajuan yang dirasakan

dari dunia pendidikan, maka pendidikan telah banyak mengalami perubahan yang

telah membawa pada permasalahan untuk meningkatkan mutu dan kualitas

pendidikan.

Sudah menjadi prinsip setiap personalia pendidikan perlu mendapat

pembinaan secara kontineu, lebih-lebih tenaga pengajar di perguruan tinggi sangat

memerlukan pembinaan. Hal ini disebabkan oleh:

1. Perguruan Tinggi merupakan agen pembaharuan dalam segala hal.

2. Ia selalu harus melakukan pembahasan tentang hal-hal yang baru.

3. Perlu mendapatkan dukungan buku-buku yang terbaru.

Pembinaan seperti ini perlu mendapat bantuan dari pihak luar diri masing-masing

dosen yang bersangkutan (Pidarta. 1990. hal. 1). Dengan begitu para dosen mengajar

dan melaksanakan tugasnya dengan baik secara efektif.

Manajemen pendidikan pada hakekatnya merupakan bagian yang

diaplikasikan dalam dunia pendidikan. Manajemen sebagai suatu system mengandung

komponen-komponen masukan, proses dan keluaran yang m asing-masing tidak

dapat dipisahkan dari keterlibatan factor manusia, bahkan keberhasilan manajemen

itu sendiri sangat bergantung pada sumber daya manusia pelaksananya. Adapun

fungsi manajemen antara lain yaitu: planning (perencanaan), organizing

6

Page 7: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

(pengorganisasian), actuating (penggerakan), dan controlling (pengawasan)

(Panglayki dan Hazil Tanzil, 1998. 39-40).

Manajemen adalah aktivitas mamadukan sumber-sumber pendidikan agar

terpusat dalam usaha mencapai tujuan pendidikan yang telah ditentukan, dalam hal

ini dosen sebagai sumber daya manusia dipandang sangat penting dalam mencapai

tujuan pendidikan. Sebagaimana pendapat Gagne yang dikutip oleh Karti Soeharto

bahwa: dalam kegiatan pembelajaran dosen mempunyai tiga fungsi utama, yaitu:

pertama, merencanakan kegiatan pembelajaran, kedua, mengelola kegiatan

pembelajaran, tiga mengevaluasi kegiatan pembelajaran (Soeharto, 1995. hal. 8).

Fakultas Tarbiyah sebagai salah satu wadah untuk mengembangkan potensi

manusia sebagai calon pendidik bidang agama mempunyai tanggung jawab yang

besar dalam rangka menyiapkan tenaga pendidik yang professional. Agar tercapai

misi dan visinya maka Fakultas Tarbiyah perlu menyeiapkan sedemikian rupa melalui

perencanaan yang matang, pengorganisasian yang sesuai dengan job discription serta

pengawasan yang benar-benar teliti. Hal ini bisa terwujud apabila masing-masing

personil memahami tugas dan melaksanakan tugas sesuai dengan uraian tugas yang

telah dipersiapkan.

Berdasarkan hasil observasi awal di Fakultas Tarbiyah nampaknya masih ada

beberapa fungsi-fungsi manajemen yang masih terhambat dan belum terealisasi,

misalnya kurang tersusunnya arsip-arsip penting baik yang berhubungan dengan

mahasiswa misalnya: Kartu Hasil Studi (KHS), Formulis Hasil Studi (FRS), nilai

7

Page 8: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

hasil komprehensif dan ujian skripsi, blangko nilai pembimbing skipsi dan surat izin

cuti kuliah karena sebagian besar masih menggunakan sistem manual.

Sedangkan arsip yang berhubungan dengan dosen juga masih menggunakan

sistem manual sehingga hal demikian kurang efisien misalnya: kesediaan mengajar

dosen yang belum sampai pada dosen yang mengajar, berkas ujian skripsi yang juga

sama masalahnya ataupun keterlambatan dosen dalam menyerahkan nilai ke bagian

akademik, bahkan bervareasinya tugas para dosen yang harus diselesaikan sehingga

mengakibatkan keterbatasan waktu serta kemampuan professional yang terabaikan.

Dengan melihat realita yang terdapat di Fakultas Tarbiyah Institut Agama

Islam (IAIN) Raden Fatah Palembang seperti diuraikan di atas, maka secara tidak

langsung akan menghambat pelaksanaan kegiatan administratif serta proses

perkuliahan menjadi tidak efektif dan efesien dan kurang berkualitas. Dengan

terlaksananya 4 (empat) prinsip Total Quality Management (TQM), maka Fakultas

Tarbiyah akan menjadi Fakualtas yang tidak hanya saja diminati dan paling banyak

jumlah mahasiswa melainkan sebuah fakultas yang berkualitas dan menjadi

kebanggaan Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang.

Dari latar belakang di atas maka peneliti membatasi permasalah hanya pada

sub Bagian akademik dan Kemahasiswaan (BAK) dengan judul “Manajemen

Pelaksanaan Kegiatan Administratif di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah”.

8

Page 9: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah dikemukakan dan observasi yang

dilakukan, maka dapat diidenfikasikan sebagai berikut:

1. Kurang tertata rapi arsip mengenai data dosen dan karyawan baik yang

berhubungan dengan biodata dosen dan karyawan maupun mengenai data

kepegawaiannya.

2. Banyaknya keluhan dosen karena pelayanan yang kurang maksimal sehingga

tugasnya terbengkalai, misalnya: keterlambatan pemberitahuan antara jadwal

konsultasi pembimbing akademik dengan mulainya belajar aktif.

3. Banyaknya surat-surat penting untuk dosen yang belum sampai pada dosen

yang bersangkutan.

4. Fasilitas yang masih minim sehingga menimbulkan kurang efektif dalam

proses belajar mengajar.

5. Tugas-tugas administrasi yang masih bersifat konseptual dan sangat bervariasi

sehingga mengakibatkan keterbatasan waktu dan kemampuan profesional

yang terabaikan.

Rumusan dan Batasan Masalah

Manajemen pelaksanaan kegiatan administratif yang dimaksud pada penelitian ini

adalah serangkaian kegiatan/pelayanan yang diberikan kepada pelanggan

(mahasiswa) dalam bidang Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan (BAK) di

Fakultas Tarbiyah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang.

9

Page 10: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

Rumusan Masalah

1. Bagaimana manajemen pelaksanaan kegiatan administratif di Fakultas

Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang?

2. Faktor apa sajakah yang mendukung dan menghambat terlaksananya kegiatan

administratif di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang?

Tujuan Penelitian

Berdasarkan latar belakang masalah dan rumusan masalah yang telah dikemukakan

diatas, maka penelitian ini bertujuan:

1. Untuk mengetahui bagaimana manajemen pelaksanaan kegiatan administratif

di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang?

2. Untuk mengetahui faktor yang mendukung dan menghambat kegiatan

administratif di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang?

Kegunaan Penelitian

Selain itu penelitian ini dipergunakan untuk:

1. Secara praktis penelitian ini dapat dijadikan pedoman bagi dosen dan tenaga

pendidik lainnya.

2. Secara teoritis, penelitian ini dapat menjadi masukan /konstribusi bagi instasi

terkait sekaligus dalam menerapkan pelaksanaan kegiatan administatif.

10

Page 11: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

Definisi Operasional

Agar tidak terjadinya kesalahan persepsi terhadap variable yang digunakan dalam

penelitian ini, maka variable tersebut didefinisikan secara operasional sebagai

berikut:

Manajemen pelaksanaan kegiatan administratif yang di maksud dalam penelitian ini

adalah serangkaian kegiatan (pelayanan) yang dilakukan oleh sekelompok orang atau

individu dengan menerapkan 4 (empat) prinsip total quality Manajemen) guna

meningkatkan kualitas secara maksimal.

Keempat prinsip Total quality Manajement itu adalah:

1. Kepuasan Pelanggan disini berarti setiap peleyanan yang diberikan kepada

pelanggan (mahasiswa) harus mengutamakan kepuasan pelanggan, misalnya

bersikap ramah, sabar dan bekerja sama dengan baik secara efektif dan

efisien.

2. Respek Kepada Setiap Orang maksudnya bahwa karyawan (pegawai)

merupakan individu yang terpilih dan harus punya loyalitas dan kerativitas

yang tinggi dalam melayani setiap pelanggan.

3. Manajement Berdasarkan Fakta bahwa pengambilan sebuah keputusan

hendaknya didasarkan pada data valid yang ada bukan karena feeling

(perasaan) atau karena ada hubungan kekeluargaan.

4. Perbaikan Berkesinambuangan merupakan proses yang harus dilalui pada

tahap berikutnya mengingat sebuah mutu dapat dicapai setelah melalui proses

11

Page 12: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

perbaikan dan pembenahan secara terus menerus dengan penuh konsisten dan

komitmen.

Berdasarkan uraian di atas, maka yang dimaksud manajemen pelaksanaan

administratif yaitu: serangkaian kegiatan/pelayanan yang diberikan kepada pelanggan

dengan menerapkan 4 (empat) prinsip total quality management dengan

memperhatikan sumberdaya manusia dalam Bidang Akademik dan Kemahasiswaan

(BAK) di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang guna meningkatkan

kualitas pelayanan secara maksimal.

Kerangka Teori

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teori ”Total Quality Manajemen”

(TQM) yang dikemukakan oleh Nancy Warren, seorang behavioral scientist di United

States Navy (Walton dalam Bounds, et. al., 1994). Istilah ini mengandung makna

every process, every job, dan every aspek (Goetsch & Davis, 1994). Aspek Pertama,

menguraikan apa TQM. TQM didefinisikan sebagai sebuah pendekatan dalam

menjalankan usaha yang berupaya memaksimumkan daya saing melalui

penyempurnaan secara terus menerus atas produk, jasa, manusia, proses, dan

lingkungan organisasi. Aspek kedua menguraikan tentang pembagian tugas dan

ketiga, menyangkut cara mencapainya dan berkaitan dengan sepuluh karakteristik

TQM yang terdiri atas: (a) fokus pada pelanggan (internal & eksternal, (b)

berorientasi pada kualitas, (c) menggunakan pendekatan ilmiah, (d) memiliki

komitmen jangka panjang, (e) kerja sama tim, (f) menyempurnakan kualitas secara

12

Page 13: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

berkesinambungan, (g) pendidikan dan pelatihan, (h) menerapkan kebebasan yang

terkendali, (i) memiliki kesatuan tujuan, (j) melibatakan dan memberdayakan

karyawan.

Lebih lanjut menurut Biil Creech bahwa prinsip yang digunakannya dikenal

dengan istilah Lima Pilar TQM yang terdiri atas produk, proses, organisasi,

pemimpin, dan komitmen. Kemudian dengan menerapkan empat kriteria, yaitu:

Pertama, program tersebut harus didasarkan pada kesadaran akan kualitas dan

berorientasi pada kualitas dalam aktivitasnya, termasuk dalam setiap proses dan

produk/jasa. Kedua, program tersebut harus memiliki sifat kemanusiaan yang kuat

untuk menerjemahkan kualitas dalam cara memeperlakukan karyawan, selalu

diikutsertakan dan diberi inspirasi. Ketiga, program TQM harus didasarkan pada

pendekatan desentralisasi yang memberikan wewenang disemua tingkatan terutama

pada lini depan sehingga antusias keterlibatan dan tujuan bersama menjadi kenyataan

dan bukan sekadar slogan. Keempat, TQM harus diterapkan secara menyeluruh

sehingga semua prinsip, kebijakan, dan kebiasaan mencapai setiap sudut dan celah-

celah organisasi (Creech, 1996, hal. 103 ).

Adapun prinsip yang harus diterapkan dalam menerapkan Total Quality

Manajemen menurut pendapat Hensler dan Brunnell yaitu ada empat, yang terdiri

dari: kepuasan pelanggan, respek pada setiap orang dan menajemen berdasarkan

fakta, dan keempat perbaikan yang berkesinambungan. (Tjiptono dan Anastasia:

2001. hal. 14).

13

Page 14: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

Dari kerangka teori di atas, peneliti membatasi penelitian pada pelaksanaan

kegiatan administrasi dengan menerapan keempat prinsip sesuai dengan pendapat

Hensler dan Brunnell tersebut”, artinya bagaimana pelaksanaan kegiatan administratif

dengan menerapkan keempat prinsip yaitu: kepuasan pelanggan, respek kepada setiap

orang, manajemen berdasarkan fakta dan perbaikan berkesinambuangan khususnya

pada bidang akademik dan kemahasiswaan di Fakultas Tarbiyah sehingga akan

meningkatakan kualitas secara maksimal.

Tinjauan Pustaka

Dalam buku yang berjudul Total Quality Management In Education (1993)

oleh Edward Sallis menyatakan bahwa manajemen pelaksanaan administrasi

memiliki potensi untuk menerapkan konsep Total Quality Management yang di

Indonesia dikenal dengan manajemen mutu terpadu. Dalam Jurnal pendidikan dan

kebudayaan No.029, Mei 2001 yang memuat artikel Vincent Gaspersz berjudul:

Penerapan Total Quality Mangement In Education pada PTI: Suatu upaya untuk

memenuhi kebutuhan sistem industri modern, dijelaskan bahwa manajemen mutu

terpadu dalam pengelolaan industri dapat diterapkan dalam manajemen jasa melalui

peningkatan sistem multi jasa yang terdiri atas perencanaan sistem mutu jasa,

pengendalian sistem mutu dan peningkatan sistem mutu ( http: www. cet.ac.id)

Buku karangan M.N. Nasution menyatakan bahwa Total Quality Management

merupakan suatu konsep tepat setiap peribahan yang berfokus pada pelayanan

kebutuhan pelanggan, dimana salahsatu tujuan Total Quality Management adalah

14

Page 15: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

memberikan kepuasan pelanggan ( Nasution, 2003. hlm. Vi). Pada buku ini banyak

membahas mengenai konsep-konsep dan prinsip-prinsip dasar pelaksanaan Total

Quality Management dipandang dari segi bisnis serta implementasi Total Quality

Management pada sebuah perusahaan.

Syaiful Sagala dalam Strategi menerapkan Persaingan Mutu berpendapat

bahwa Total Quality Manajemen bukan sekedar slogan, tetapi suatu pendekatan yang

sistematis untuk mencapai tingkat mutu yang tepat dalam suatu gaya yang konsisten

dalam mengantisipasi kebutuhan dan keinginan pelanggan (Sagala, 2004, hlm. vi),

fokus kebijakan bukan jangka pendek melainkan peningkatan mutu jangka panjang

yang sifatnya terus menerus.

Penelitian yang dilakukan oleh M. Hasbi : Pengelolaan MAN Model

Jogjakarta Dalam Perspektif Total Quality Management (Tinjauan Terhadap

Pelanggan Eksternal Primer) menjelaskan bahwa indikator jasa administratif telah

berorientasi tidak hanya pada kuantitas melainkan juga pada kualitas, sehingga

kepuasan pelanggan eksternal primer berkaitan dengan cukut tingginya kualitas

(subtansi jasa) dan cara penyajiannya. Faktor yang menjadi kendala yang sering

muncul dalam pelayanan administrasi (kurikuler dan ekstrakulikuler) adalah yang

dirasakan oleh siswa bahwa guru kurang dapat memberikan rasa aman dan minimnya

penggunaan alat peraga dalam mengajar.

Sedangkan manajemen pelaksanaan kegiatan administratif ini lebih

menekankan pada proses penyelenggaraan kerja atau pelayanan yang yang diberikan

kepada pelanggan (mahasiswa) dengan memanfaatkan sumber daya manusia pada

15

Page 16: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

bidang Akademik dan kemahasiswaan (BAK) di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden

Fatah Palembang agar dapat meningkatakan kualitas secara maksimal. Berdasarkan

beberapa kajian di atas dapat dijadikan referensi untuk membantu di dalam menjawab

permasalahan yang akan dikaji dan Dari tinjauan pustaka dapat diketahui bahwa

penelitian ini belum pernah dilakukan oleh orang lain.

Metodologi Penelitian

Uraian mengenai metodologi penelitian ini meliputi pendekatan penelitian, informan

penelitian, metode pengumpulan data, teknik analisis data.

Pendekatan Penelitian

Penelitian ini termasuk penelitian lapangan (field research) yaitu peneltitian dengan

cara terjun langsung ke tempat penelitian untuk mengamati dan terlibat langsung

dengan objek penelitiannya. Jenis penelitian ini adalah bersifat kualitatif deskriptif

dengan mengambarkan secara nyata bagaimana implementasi manajemen

pelaksanaan kegiatan administratif di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah

Palembang, pada Sub Bagian Akademik dan Kemahasiswaan (BAK) dan faktor apa

saja yang menjadi pendukung serta penghambat terlaksananya kegiatan tersebut

dengan menerapkan 4 (empat) prinsip Total Quality Management guna meningkatkan

kualitas pelayanan secara maksimal.

16

Page 17: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

Informan Penelitian

Informan pada penelitian ini adalah Kepala Sub Bagian Akademik dan

Kemahasiswaan (Kasubag BAK), Kepala Sub Bagian (Kasub) Kepegawaian,

Pembantu Dekan II, dan mahasiswa dimana mereka telah berpengalaman sebagai

pegawai dan mahasiswa sebagai pelanggan di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah

Palembang

Dalam upaya membandingkan dan mengecek ulang informasi, juga

melibatkan informan pendukung. Informan tersebut dipilih berdasarkan

kepemimpinan dan aktivitas mereka dalam rangka pelayanan kegiatan administrasi

dengan menggunkan prinsip “snowball” (Huberman dan Milles 1992, hal. 47).

Dengan teknik tersebut, maka melibatkan juga mahasiswa, staf, kepala tata usaha dan

karyawan yang dinilai berpartisipasi aktif dalam kegiatan administrasi.

Metode Pengumpulan Data

Untuk memperoleh data yang benar (valid), data utama yang dibutuhkan dalam

penelitian ini dikumpulkan melalui tiga metode, yaitu: wawancara, observasi dan

dokumentasi.

Wawancara secara mendalam (in-depth interview) dengan mengunakan

panduan wawancara (wawancara terstruktur) dilakukan pada informan. Selanjutnya

panduan tersebut dipakai secara fleksibel, bisa dipakai atau diganti selama wawancara

berlangsung guna memperoleh informasi yang valid tentang kegiatan/proses

17

Page 18: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

pelayanan administrasi dan faktor yang mendukung dan menghambat terlaksananya

kegiatan administratif di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang.

Metode observasi atau pengamatan digunakan untuk mengamati secara

langsung tentang kondisi dan realita kegiatan administrasi di fakultas. Observasi juga

dilakukan untuk membandingkan dan mengecek ulang kegiatan berdasarkan hasil

wawancara. Dalam hal observasi ini, peneliti bertindak sebagai pengamat dengan

membatasi prilaku yang akan mempengaruhi subjektivitas penelitian.

Metode dokumentasi dipergunakan untuk mengungkapkan data yang bersifat

administrasi dan kegiatan-kegiatan yang didokumentasikan. Sumber data tersebut

berupa: historis dan geografis fakultas, visi dan misi, denah lokasi, struktur

organisasi, keadaan karyawan dan dosen, sarana dan prasarana. Data dokumen ini

dipergunakan untuk menggambarkan konteks wilayah penelitian terkait dengan

kegiatan administratif di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang.

Teknik Analisis Data

Analisa data dalam penelitian ini mengikuti teknik analisis data yang dikemukakan

oleh Huberman dan Niles (1992, hal. 16-19), melalui tiga alur kegiatan yang terjadi

secara bersamaan, yaitu: reduksi data, penyajian data dan penarikan

kesimpulan/verifikasi.

Reduksi data merupakan proses pemilihan, pemusatan pemusatan perhatian

pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data kasar yang muncul dari

catatan-catatan tertulis di lapangan. Reduksi data dilakukan secara terus menerus

18

Page 19: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

selama penelitian samapai laporan akhir penelitian lengkap tersusun. Selama

pengumpulan data berlangsung dilakukan tahapan reduksi dengan cara membuat

ringkasan, mengkode, menelusuri tema dan menulis memo.

Selanjutnya dilakukan tahap penyajian data yakni sekumpulan informasi

tersusun yang memberi kemungkinan adanya penarikan kesimpulan dan verifikasi.

Dalam penelitian ini penyajian data dilakukan dengan memaparkan hasil wawancara

memasukkan jenis data untuk data yang relevan serta narasi-narasi dari hasil

observasi, dokumentasi maupun wawancara.

Pada tahap ketiga dilakukan penarikan kesimpulan, yaitu: kegiatan yang

berkaitan dengan upaya permulaan pengumpulan data dengan cara mencatat data

data-data secara teratur, pola-pola, penjelasan, konfigurasi-konfigurasi, alur sebab

akibat dan proposisi. Penarikan kesimpulan merupakan sebagian dari satu kegiatan

dari kongfigurasi yang utuh. Kesimpulan-kesimpulan tersebut kemudian diverifikasi.

Makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya,

kekokohannya dan kecocokannya. Dalam memeriksa keabsahan data dilakukan

dengan cara membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai

pandapat dan pandangan orang lain serta membandingkan hasil wawancara dengan isi

dokumen. Berdasarkan hasil penelitian tersebut, kemudian dilakukan verifikasi untuk

menarik suatu kesimpulan.

19

Page 20: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

Lokasi Penelitian

Penilitian ini dilaksanakan di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang,

penulis memilih lokasi tersebut karena Fakultas Tarbiyah merupakan salah satu

Fakultas di Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Raden Fatah Palembang yang jumlah

mahasiswa dan peminatnya paling banyak pada setiap tahunnya.

Langkah-langkah Penelitian

Penelitian ini dilaksanakan dengan melakukan serangkaian kegiatan dan proses

sebagai berikut:

1. Persiapan, kegiatan yang dilakukan dalam persiapan ini terdiri dari:

a. Penelitian awal berupa pencarian dan pengumpulan berbagai informasi faktual

yang berhubungan dengan manajemen pelaksanaan kegiatan administratif di

Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang.

b. Menghimpun dan mempelajari referensi guna pengembangan konsep-konsep yang

terpakai dan relevan dengan sifat-sifat dan tujuan penelitian baik referensi yang

berkenaan dengan substansi yang diteliti maupun metodologinya.

2. Menyusun research design secara lengkap sesuai dengan tujuan, permasalahan,

metode yang relevan dengan penelitian, meliputi kegiatan:

a. Merumuskan bahasan konsep-konsep yang dipakai

b. Menetapkan variabel yang diteliti

c. Merumuskan indikator dan kriteria

d. Menetapkan responden penelitian

20

Page 21: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

e. Menetapkan teknik analisa data.

3. Menyusun instrumen pengumpulan data dalam bentuk pedoman wawancara dan

pedoman observasi, kemudian melaksanakan reduksi data, penyajian data, penarikan

kesimpulan/verifikasi, dan terakhir adalah penulisan laporan penelitian.

Sistimatika Pembahasan

Pembahasan penelitian ini disistemisasikan dalam lima bab, kemudian masing-

masing bab dibagi menjadi beberapa sub bab bahasan, yaitu:

Bab pertama, menguraikan tentang pendahuluan dalam penulisan tesis ini

yang terdiri dari: latar belakang masalah, identifikasi masalah, rumusan masalah,

tujuan penelitian, kegunaan penelitian, definisi operasional, kerangka teori, tinjauan

pustaka, metodologi penelitian, langkah-langkah penelitian dan sistematika penulisan.

Bab kedua, menguraikan tentang landasan teoritis tentang deskripsi seputar

manajemen, konsep dasar manajemen, sejarah total quality management, definisi

total quality management, kebutuhan pelanggan dan cara memenuhinya, total quality

management dalam pendidikan serta faktor-faktor pendukung dan penghambat

terlaksananya kegiatan kegiatan administratif.

Bab ketiga, menguraikan tentang profil Fakultas Tarbiyah, lokasi dan keadaan

lingkungan, sejarah dan perkembangan Fakultas Tarbiyah, visi dan misi, profil

mahasiswa, minat mahasiswa, visi dan misi setiap jurusan, deskripsi kurikulum,

keadaan pegawai, jumlah mahasiswa, keadaan karyawan serta sarana pendukung

kegiatan perkuliahan.

21

Page 22: Latar Belakang Masalah - repository.radenfatah.ac.idrepository.radenfatah.ac.id/5422/2/BAB I (5).pdf · Latar Belakang Masalah Sebagai institusi pendidikan Islam, posisi Institut

Bab keempat, analisis terhadap manajemen pelaksanaan kegiatan

administratif, pelaksanaan kegiatan akademik, pelaksanaan kegiatan perkuliahan,

bimbingan penulisan skripsi dan ujian skripsi, tela’ah kritis atas kegiatan

administratis di Fakultas Tarbiyah IAIN Raden Fatah Palembang.

Bab Kelima, simpulan, bab ini berisikan uraian tantang simpulan, saran dan

rekomendasi.

22