latihan analisis lingkungan internal rumah sakit filelembaga dan mampu memberikan insentif yang...

22
www.manajemenrumahs Materi Pelatihan J LATIHAN Jika sebuah le keuangan BLU dan m dan menghasilkan pel memiliki keunggulan k pelayanan pada masy lembaga dan mampu Salah satu ker Rantai Nilai (Value C et.al., 2006). Kerangk konsumen akan me jasa/produk yang dih (konsumen pendidik mendapatkan produk pembenihan), dan se yang menghasilkan n pendukung. Aktivitas menghasilkan nilai ba akan mengoptimalkan Rantai Nilai s namun tidak akan ad diperoleh dari surve Rantai nilai memberi value bagi pengguna untuk memfokuskan hsakit.net Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rum N ANALISIS LINGKUNGAN INTE RUMAH embaga pelayanan publik ingin mengad menjadi lembaga yang lebih produktif, lebih layanan yang lebih bermutu, lembaga terse kompetitif agar dapat tetap eksis dalam me yarakat, memiliki pendapatan untuk keberlan memberikan insentif yang layak bagi karyaw rangka pikir yang dapat digunakan adalah Chain) yang dikembangkan oleh Porter ka ini dikembangkan berdasarkan pemikira emperoleh nilai tambah setelah meng hasilkan lembaga, misalnya menjadi leb kan), lebih sehat (konsumen rumah k yang dibeli (konsumen air bersih, pembi ebagainya. Menurut rantai nilai ini, ada dua nilai bagi pengguna, yaitu aktivitas inti dan s inti adalah seluruh kegiatan yang agi pengguna, didukung oleh aktivitas-aktiv n proses penciptaan nilai bagi pengguna. Gambar 1 Rantai Nilai i sebenarnya merupakan satu bentuk “insp da artinya tanpa adanya input dari pengg ey, FGD maupun wawancara dengan pe ikan gambaran mengenai dimana dan ba a dibentuk, sehingga dapat digunakan seb perbaikan atau pengembangan pada sist mah Sakit |1 ERNAL H SAKIT dopsi pola akuntabel ebut harus emberikan angsungan wannya. kerangka (Swayne, an bahwa gkonsumsi bih pintar h sakit), ibitan dan a aktivitas n aktivitas langsung vitas yang peksi diri” guna yang engguna ii . bagaimana bagai alat tem. Oleh

Upload: vuhanh

Post on 20-Jun-2019

232 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |1

LATIHAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNALRUMAH SAKIT

Jika sebuah lembaga pelayanan publik ingin mengadopsi polakeuangan BLU dan menjadi lembaga yang lebih produktif, lebih akuntabeldan menghasilkan pelayanan yang lebih bermutu, lembaga tersebut harusmemiliki keunggulan kompetitif agar dapat tetap eksis dalam memberikanpelayanan pada masyarakat, memiliki pendapatan untuk keberlangsunganlembaga dan mampu memberikan insentif yang layak bagi karyawannya.

Salah satu kerangka pikir yang dapat digunakan adalah kerangkaRantai Nilai (Value Chain) yang dikembangkan oleh Porter (Swayne,et.al., 2006). Kerangka ini dikembangkan berdasarkan pemikiran bahwakonsumen akan memperoleh nilai tambah setelah mengkonsumsijasa/produk yang dihasilkan lembaga, misalnya menjadi lebih pintar(konsumen pendidikan), lebih sehat (konsumen rumah sakit),mendapatkan produk yang dibeli (konsumen air bersih, pembibitan danpembenihan), dan sebagainya. Menurut rantai nilai ini, ada dua aktivitasyang menghasilkan nilai bagi pengguna, yaitu aktivitas inti dan aktivitaspendukung. Aktivitas inti adalah seluruh kegiatan yang langsungmenghasilkan nilai bagi pengguna, didukung oleh aktivitas-aktivitas yangakan mengoptimalkan proses penciptaan nilai bagi pengguna.

Gambar 1 Rantai Nilaii

Rantai Nilai sebenarnya merupakan satu bentuk “inspeksi diri”namun tidak akan ada artinya tanpa adanya input dari pengguna yangdiperoleh dari survey, FGD maupun wawancara dengan penggunaii.Rantai nilai memberikan gambaran mengenai dimana dan bagaimanavalue bagi pengguna dibentuk, sehingga dapat digunakan sebagai alatuntuk memfokuskan perbaikan atau pengembangan pada sistem. Oleh

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |1

LATIHAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNALRUMAH SAKIT

Jika sebuah lembaga pelayanan publik ingin mengadopsi polakeuangan BLU dan menjadi lembaga yang lebih produktif, lebih akuntabeldan menghasilkan pelayanan yang lebih bermutu, lembaga tersebut harusmemiliki keunggulan kompetitif agar dapat tetap eksis dalam memberikanpelayanan pada masyarakat, memiliki pendapatan untuk keberlangsunganlembaga dan mampu memberikan insentif yang layak bagi karyawannya.

Salah satu kerangka pikir yang dapat digunakan adalah kerangkaRantai Nilai (Value Chain) yang dikembangkan oleh Porter (Swayne,et.al., 2006). Kerangka ini dikembangkan berdasarkan pemikiran bahwakonsumen akan memperoleh nilai tambah setelah mengkonsumsijasa/produk yang dihasilkan lembaga, misalnya menjadi lebih pintar(konsumen pendidikan), lebih sehat (konsumen rumah sakit),mendapatkan produk yang dibeli (konsumen air bersih, pembibitan danpembenihan), dan sebagainya. Menurut rantai nilai ini, ada dua aktivitasyang menghasilkan nilai bagi pengguna, yaitu aktivitas inti dan aktivitaspendukung. Aktivitas inti adalah seluruh kegiatan yang langsungmenghasilkan nilai bagi pengguna, didukung oleh aktivitas-aktivitas yangakan mengoptimalkan proses penciptaan nilai bagi pengguna.

Gambar 1 Rantai Nilaii

Rantai Nilai sebenarnya merupakan satu bentuk “inspeksi diri”namun tidak akan ada artinya tanpa adanya input dari pengguna yangdiperoleh dari survey, FGD maupun wawancara dengan penggunaii.Rantai nilai memberikan gambaran mengenai dimana dan bagaimanavalue bagi pengguna dibentuk, sehingga dapat digunakan sebagai alatuntuk memfokuskan perbaikan atau pengembangan pada sistem. Oleh

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |1

LATIHAN ANALISIS LINGKUNGAN INTERNALRUMAH SAKIT

Jika sebuah lembaga pelayanan publik ingin mengadopsi polakeuangan BLU dan menjadi lembaga yang lebih produktif, lebih akuntabeldan menghasilkan pelayanan yang lebih bermutu, lembaga tersebut harusmemiliki keunggulan kompetitif agar dapat tetap eksis dalam memberikanpelayanan pada masyarakat, memiliki pendapatan untuk keberlangsunganlembaga dan mampu memberikan insentif yang layak bagi karyawannya.

Salah satu kerangka pikir yang dapat digunakan adalah kerangkaRantai Nilai (Value Chain) yang dikembangkan oleh Porter (Swayne,et.al., 2006). Kerangka ini dikembangkan berdasarkan pemikiran bahwakonsumen akan memperoleh nilai tambah setelah mengkonsumsijasa/produk yang dihasilkan lembaga, misalnya menjadi lebih pintar(konsumen pendidikan), lebih sehat (konsumen rumah sakit),mendapatkan produk yang dibeli (konsumen air bersih, pembibitan danpembenihan), dan sebagainya. Menurut rantai nilai ini, ada dua aktivitasyang menghasilkan nilai bagi pengguna, yaitu aktivitas inti dan aktivitaspendukung. Aktivitas inti adalah seluruh kegiatan yang langsungmenghasilkan nilai bagi pengguna, didukung oleh aktivitas-aktivitas yangakan mengoptimalkan proses penciptaan nilai bagi pengguna.

Gambar 1 Rantai Nilaii

Rantai Nilai sebenarnya merupakan satu bentuk “inspeksi diri”namun tidak akan ada artinya tanpa adanya input dari pengguna yangdiperoleh dari survey, FGD maupun wawancara dengan penggunaii.Rantai nilai memberikan gambaran mengenai dimana dan bagaimanavalue bagi pengguna dibentuk, sehingga dapat digunakan sebagai alatuntuk memfokuskan perbaikan atau pengembangan pada sistem. Oleh

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |2

karena itu, analisis internal dengan menggunakan konsep ini akanmenyentuh semua bagian pada sistem di lembaga pelayanan publiksecara komprehensif.

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |3

DiskusiStudi Kasus

Dr. Donnie Damara, M.Kes bermaksud menyusun Rencana Strategis Bisnisbagi RSUD X yang saat ini dipimpinnya. Selama 4 tahun terakhir kinerja RS iniseperti jalan ditempat. Jumlah kunjungan hanya meningkat sedikit,pendapatan juga meningkat namun tidak signifikan, sedangkan biayameningkat sangat tinggi. Dilain pihak, ada 3 RS swasta yang cukup besaryang menjadi pesaingnya dan terus mengembangkan pelayanan. Sebagaiorang yang dibesarkan dalam atmosfer wirausaha (orang tuanya adalahpengusaha restoran yang sukses di kota asalnya), dr. Donnie merasa bahwaRSUD ini memiliki prospek untuk berhasil. Namun ia tahu bahwa insting iniharus dibuktikan dengan analisis yang kuat agar tidak salah dalamperhitungan. Ada beberapa hal kunci yang ingin ia ketahui sebelummemutuskan untuk melakukan pengembangan, antara lain:

1. Sebesar apakah kebutuhan pelayanan kesehatan masyarakat padalima sampai sepuluh tahun kedepan? Berapa persen dari kebutuhantersebut yang bisa dipenuhi oleh kapasitas pelayanan yang ada diKabupaten X saat ini?

2. Kemana arah pengembangan RS pesaing?3. Jika dikaitkan antara pola penyakit dengan ketersediaan tenaga

spesialis di RSUD X, produk pelayanan (klinik) apa saja yang potensialuntuk dikembangkan? Berapa kapasitasnya? Sejauh manateknologinya?

4. Bagaimana dukungan stakeholder eksternal terhadap upaya-upayapengembangan RSUD X? Siapa saja yang mendukung dan siapa yangtidak? Apakah Pemda akan senantiasa memberi subsidi bagi RS?

Untuk memperoleh jawaban atas pertanyaan-pertanyaan tersebut di atas,dr. Donnie mulai mengerahkan stafnya untuk mencari data yang diperlukandan melakukan analisis. Namun ternyata melakukan analisis tidak semudahyang diperkirakan. Para staf yang diberi tugas tidak mengerti harus memulaidari mana dan konsep apa yang dipakai.

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |4

Lampiran: Contoh melakukan analisis trend watching secarakuantitatif terhadap lingkungan internal rumah sakit.

Analisis ini ditujukan untuk mengevaluasi kinerja pelayanan RS dalam kaitannya denganpengembangan perencanaan di RS. Dalam hal ini, analisis difokuskan pada instalasi-instalasi di RS yang merupakan revenue centre dan core-business RS. Sebagai catatan,semakin detil informasi mengenai proyeksi volume “penjualan” atau kegiatan produk yangingin dihasilkan maka akan semakin detil pula data yang dibutuhkan.

1. Rawat Jalan(Jika data kunjungan rawat jalan dan IGD di RS anda TIDAK DAPAT dipisahkan,maka analisis pada langkah pertama ini hanya digabung untuk data rawat jalan danIGD).

a. Masukkan data kunjungan pasien rawat jalan di RS anda dari 3 – 5 tahunterakhir ke sebuah file excel baru. Dokumen anda akan nampak sebagai berikut:

2010 2011 2012Jumlah Kunjungan Poliklinik 12,033 19,941 29,505

Beri nama sheet ini sebagai “IRJA”

b. Hitunglah trend kunjungan tersebut dengan rumus berikut:a. Trend kunjungan pasien poliklinik th 2010-2011 (T1) adalah:, − ,, = . %b. Trend kunjungan pasien poliklinik th 2011-2012 (T2) adalah:, − ,, = . %c. Trend rata-rata = − = %+ % = . %Contoh interpretasi untuk data tersebut:Kunjungan poliklinik dari tahun 2010 – 2012 telah mengalami peningkatansebesar 57% pertahun. Peningkatan ini sangat tinggi sehingga kedepannyaperlu diantisipasi dengan menyiapkan kapasitas pelayanan penunjangdiagnostik, tindakan medik maupun rawat inap.

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |5

c. Masukkan data kunjungan pasien poliklinik per jenis pasien (cara membayar)dan hitung trend pasien askes-askeskin-umum di IRJA RS anda, sehingga dataanda akan nampak sebagai berikut:

2010 2011 2012 T1 T2 Trata-rata

Pasien Umum 4,140 13,600 20,466 229% 50% 139%Pasien Askes 1,544 3,121 4,214 102% 35% 69%Pasien Askeskin 6,349 3,220 4,825 -49% 50% 0%Jumlah 12,033 19,941 29,505 66% 48% 57%

Contoh interpretasi untuk data di atas:Dalam tiga tahun terakhir pasien umum meningkat sangat pesat yaitu mencapai139% per tahun, sedangkan pasien askeskin justru menurun. Hal inidikarenakan pada tahun 2010 ada kejadian luar biasa sehingga hampir semuapasien yang masuk ke IRJA dikategorikan sebagai pasien tidak mampu danpengobatannya ditanggung pemerintah.Dan seterusnya.

d. Hitung komposisi pasien berdasarkan cara bayarnya dari data di atas, laluhitung rata-ratanya. Data anda akan nampak sebagai berikut.

JenisPasien2010 2011 2012 Rata-

rataJumlah % Jumlah % Jumlah %Pasien Umum 4,140 34% 13,600 68% 20,466 69% 57%Pasien Askes 1,544 13% 3,121 16% 4,214 14% 14%Pasien Askeskin 6,349 53% 3,220 16% 4,825 16% 28%Jumlah 12,033 19,941 29,505

Contoh perhitungan untuk mencari komposisi pasien Askes Tahun 2010 adalahsbb:

= %= ,, % = %

Angka-angka persentase yang lain diperoleh dengan cara yang sama.Lalu untuk mencari angka perentase rata-rata, caranya adalah sebagai berikut:

Contoh penghitungan rata-rata persentase pasien Askes:

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |6

= % +% +%= 13%+ 16%+ 14%3 = 14%

Angka ini lebih mewakili komposisi pasien Askes di RSUD ini dibandingkandengan hanya menggunakan data 1 tahun.

Contoh interpretasi untuk data di atas:Tahun 2010 terjadi lonjakan komposisi pasien Askeskin pada tahun 2010 naikdengan drastis karena kebijakan pemerintah mengenai pembiayaan kesehatanmasyarakat terkait dengan adanya kejadian luar biasa. Namun pada kondisinormal, komposisi pasien Askeskin di pelayanan rawat jalan adalah 16% daritotal pasien. Sebaliknya, pasien umum hampir mencapai 70%. Ini menunjukkanbahwa sebagian besar masyarakat pengguna pelayanan RS tidak tercover olehasuransi atau jaminan kesehatan.

2. IGDa. Masukkan data kunjungan pasien IGD di RS anda dari 3 – 5 tahun terakhir ke

sebuah sheet baru. Dokumen anda akan nampak sebagai berikut:2010 2011 2012

Jumlah Kunjungan IGD 12,034 5,301 9,125

Beri nama sheet ini sebagai “IGD”

b. Hitunglah trend kunjungan tersebut dengan rumus berikut:a. Trend kunjungan pasien IGD th 2010-2011 (T1) adalah:, − ,, × % = %b. Trend kunjungan pasien IGD th 2011-2012 (T2) adalah:, − ,, × % = %c. Trend rata-rata: + = − % + % = %

Contoh interpretasi untuk data tersebut:Kunjungan gawat darurat dari tahun 2010 – 2012 telah mengalamipeningkatan sebesar 8% pertahun. Peningkatan ini bersifat semu karenakejadian luar biasa di tahun 2010 yang menyebabkan terjadinya lonjakanpasien IGD menjadi jauh lebih tinggi dibandingkan pada kondisi normal.

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |7

c. Dapatkah anda menghitung persentase jumlah kunjungan IGD dibandingkandengan jumlah kunjungan IRJA? Informasi ini bermanfaat untuk menjadi dasardalam memproyeksikan kunjungan IGD nantinya.

Jika dapat, maka data anda akan nampak sebagai berikut.2010 2011 2012

Jumlah Kunjungan IGD 12,034 5,301 9,125Jumlah kunjungan Poliklinik 12,033 19,941 29,505Total 24,067 25,242 38,630Persentase pasien IGD 50.0% 21.0% 23.6%

Data diatas menunjukkan bahwa komposisi pasien IGD rata-rata adalah sebesar% % . % = 31.5%.

Namun dalam kasus ini harus diingat bahwa kejadian luar biasa di tahun 2010menyebabkan tingginya kunjungan IGD dibandingkan kondisi normal, sehinggadata tahun 2010 untuk kunjungan IGD sebenarnya adalah BIAS. Oleh karenaitu, untuk mendapatkan proporsi kunjungan pasien IGD pada kondisi normal,data yang digunakan dalam perhitungan adalah data tahun 2011 dan 2012 saja,yaitu data DALAM KONDISI NORMAL.

Sehingga proporsinya menjadi: % . % = 22.3%.Angka inilah yang nantinya digunakan untuk memproyeksikan perkiraan jumlahkunjungan pasien IGD.

d. Pisahkan jumlah pasien Umum, Askes dan Askeskin berdasarkan data IGDanda dan cari persentasenya masing-masing.

Seringkali pada kenyataannya data sedetil ini tidak tersedia. Sebagai contohkasus yang digunakan pada modul ini, jumlah pasien Askes di IRJA dan IGDdigabung, demikian juga dengan jumlah pasien Akseskin dan Umum. Sehinggauntuk mencari proporsi masing-masing kelompok bisa menggunakan proporsidari data gabungan antara IRJA dan IGD tersebut, atau menggunakanpersentase pasien askes-askeskin di poliklinik sebagaimana dicontohkan dalamtabel berikut.

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |8

2010 2011 2012Persentase pasien IRJA:- Umum 34% 68% 69%- Askes 13% 16% 14%- Askeskin 53% 16% 16%

Jumlah kunjungan IGD 12,034 5,301 9,125Jumlah pasien IGD berbasis cara bayar adalah sbb:- Umum 4,140 3,615 6,330- Askes 1,544 830 1,303- Askeskin 6,350 856 1,492

Contoh cara memperoleh jumlah pasien umum IGD:= % pasien umum (poliklinik) x Jumlah pasien IGD = 34% x 12,034 = 4,140

Rumus ini dapat digunakan dengan asumsi komposisi pasien IGD dan IRJAkurang lebih sama. Komposisi seperti ini dapat terjadi pada RSUD yangpelayanan rawat jalannya hanya pada pagi – siang hari, sedangkan pasien yangdatang pada sore hari dilayani di IGD meskipun bukan kasus gawat darurat.

Contoh interpretasi untk hasil analisis diatas adalah sebagai berikut:Selama ini pelayanan di IGD tidak sepenuhnya berfungsi sebagai pelayananuntuk kasus gawat darurat saja. Hal ini disebabkan karena poliklinik secaraadministratif hanya buka sampai pk. 13.00 dan pelayanan maksimal hingga pk.14.00. pasien yang datang setelah jam tersebut akan dilayani di IGD dan inimenyebabkan intensitas pelayanan di IGD nampaknya cukup tinggi. Jikaditelusuri lebih rinci, pasien dengan kasus true gawat darurat kira-kira 30% daritotal kasus yang ada.

3. Rawat InapSetelah tidak ada lagi data yang dapat dianalisis di Poliklinik dan IGD, maka analisisdapat dilanjutkan ke Instalasi Rawat Inap.a. Masukkan angka kunjungan rawat inap ke sheet berikutnya, sehingga data anda

akan nampak seperti ini.2010 2011 2012

Jumlah Pasien MasukrawatInap

Namai sheet ini dengan “IRNA”

Berasal daridata RawatJalan

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |9

Kadang-kala data yang kita miliki tidak lengkap. Dalam kasus ini dicontohkanbahwa data tahun 2012 hanya terekap sampai dengan bulan Agustus (8 bulan).Untuk itu data tahun 2012 harus diproyeksikan sampai dengan akhir tahun.Contoh data adalah sebagai berikut:

2010 2011 2012*)Jumlah Penderita Dirawat ( P. Masuk ) 5063 6594 5706

*) sampai dengan Bulan Agustus

- Hitung rata-rata pertumbuhan pasien per bulan di tahun 2012, denganrumus: = = . dibulatkan menjadi .Jadi rata-rata ada 713 pasien masuk dalam 1 bulan.

- Hitung perkiraan jumlah pasien masuk selama 1 tahun (12 bulan) denganrumus: 713 x 12 = 8559

Langkah selanjutnya adalah merevisi data pada tahun 2012 tabel diatas denganangka pasien masuk selama 1 tahun (12 bulan) yang sudah diperoleh dari hasilperhitungan (dengan catatan beri keterangan bahwa tahun 2017 merupakanangka estimasi).

2010 2011 2012*)Jumlah Penderita Dirawat ( P. Masuk ) 5,063 6,594 8,559

*) estimasi

b. Hitung admission rate per tahun dan admission rate rata-rata dengan rumus:

%Admission rate adalah angka yang akan menunjukkan pola rujukan pasienpoliklinik dan IGD ke rawat inap di RS anda. Sehingga data anda akan nampaksebagai berikut:

2010 2011 2012 Rata-rataJumlah PasienMasukRawatInap 5,063 6,594 8,559

Jumlah KunjunganPoliklinik 12,033 19,941 29,505

Jumlah Kunjungan IGD 12,034 5,301 9,125

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |10

Admission rate = ,, + , = % + %+ %= 21% = 26% = 22% = 23%

Angka admission rate 23% artinya setiap 100 kunjungan pasien di poliklinik danIGD maka akan ada 23 orang yang kemungkinannya perlu dirujuk ke rawat inap.

Catatan:Dalam dokumen Rencana Strategis Bisnis, tidak semua informasi/data padatabel di atas harus dimasukkan kedalam dokumen utama. Prosespenghitungan ini dilakukan dalam worksheet (misalnya miscrosoft excel),informasi mengenai kesimpulan hasil perhitungan ini yang perlu disampaikan didalam dokumen, misalnya hasil akhir penghitungan bahwa admission rate RSsebesar 23%.

c. Masukkan data BOR dan LOS lalu hitung Rata-ratanya. Data akan nampaksebagai berikut:

2010 2016 2012 Rata-rataBOR 63.59% 82.10% 100.36% 82.02%LOS 4.76 4.77 4.49 4.67

d. Masukkan jumlah hari rawat pasien di Instalasi Rawat Inap, jika memungkinkanhari perawatan per jenis pasien dan per kelas perawatan.

Dalam kasus ini, contoh data yang tersedia adalah data jumlah pasien masukberdasarkan cara pembayaran, namun data tahun 2007 hanya sampai BulanAgustus (8 bulan). Dengan demikian, data tahun 2007 harus diproyeksikanterlebih dahulu menjadi 1 tahun dengan mencari rata-rata per bulan, sepertinampak pada tabel berikut.

JumlahHariRawat 2010 20112012

s.d Agt per bulan estimasi 1 thTotal: 24,100 31,453 25,620 3,202 38,430- Pasien Umum 4,251 4,525 4,169 521 6,253- Pasien Askes 4,487 6,654 5,485 686 8,228- Pasien Askeskin 14,877 15,438 12,287 1,536 18,430

Meskipun data tersebut diatas mengabaikan fluktuasi yang berbeda-beda padatiap bulannya, namun setidaknya kita bisa memperoleh angka perkiraan jumlahhari rawat pasien selama 1 tahun yang nantinya bisa diperbandingkan denganangka pada tahun-tahun sebelumnya.

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |11

e. Hitung proporsi hari perawatan menurut kelompok pasien.JumlahHariRawat 2010 2011 2012 Rata-rata

Total:- Pasien Umum 18% 14% 16% 16%- Pasien Askes 19% 21% 21% 20%- Pasien Askeskin 62% 49% 48% 53%

Contoh cara penghitungan untuk mendapatkan angka-angka di atas adalah:Proporsi hari rawat pasien Askes th 2011 =

= , , = 0.21 x 100% =21%

f. Hitung rata-rata pertumbuhannya untuk mengetahui kelompok pasien manayang pertumbuhannya paling tinggi.

Jumlah Hari PerawatanTrend

t₁ t₂ TR

Total 31% 22% 26%- Pasien Umum 6% 38% 22%- Pasien Askes 48% 24% 36%- Pasien Askeskin 4% 19% 12%

Ternyata data pada contoh ini menunjukkan bahwa trend hari rawat pasienAskes paling tinggi (36%). Kedepannya bisa saja Manajer RS memutuskanuntuk menambah kapasitas pelayanan untuk pasien Askes (namun data di atasharus dikombinasikan dengan data eksternal untuk mengetahui sebesar apapeluang pengembangan kapasitas pelayanan rawat inap bagi pasien askes diRS ini).

g. Jika anda memiliki data mengenai jumlah hari rawat per pasien – per kelasperawatan masukkanlah data tersebut ke dalam file excel anda dan hitungkomposisi (persentase) masing-masing.

Di banyak RS, umumnya data yang ter-record dalam dokumen RS adalah datajumlah TT per kelas, jumlah pasien masuk per kelas dan per jenis pasien(terpisah), serta hari perawatan per kelas dan per jenis pasien (terpisah).Sebagaimana yang menjadi contoh berikut, data yang tercatat adalah jumlahpasien per jenis pembayaran seperti tabel di atas dan jumlah TT per kelas.

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |12

KelasPerawatan 2010 2011 2012Kelas VIP - 5 5Kelas I 5 15 15Kelas II 30 25 25Kelas III 60 60 60Jumlah TT 95 105 105

Data di atas bersama-sama dengan data mengenai kunjungan pasien per jenispembayaran nantinya akan digunakan untuk menghitung estimasi hariperawatan per kelas dan per jenis pembayaran. Pengkategorian ganda inipenting mengingat adanya paket pelayanan dan tarif khusus untuk pelayananpada pasien Askes dan Askeskin.

Sebagai catatan:- Pasien Umum menggunakan ruang perawatan kelas III, II, I dan VIP- Pasien Askes menggunakan ruang perawatan kelas II, I dan VIP- Pasien Askeskin menggunakan ruang perawatan kelas III, kecuali jika ruang

kelas III ini penuh pasien Askeskin terpaksa dititipkan di ruang kelas II.

h. Interpretasi data rawat inap secara keseluruhan adalah sebagai berikut:Admission rate di RS ini sebesar 23.11%, pada kondisi normal. Dilihat dari jenispasien, proporsi hari perawatan pasien Askeskin di IRNA sangat tinggi, rata-ratamencapai 53% dari total hari perawatan. Jika dibandingkan dengan jumlahkunjungan pasien rawat jalan, proporsi ini berbanding terbalik. Inimengindikasikan bahwa untuk pelayanan rawat jalan masyarakat cenderungmembayar secara out of pocket. Disamping tarif yang masih terjangkau,diperlukan upaya khusus untuk mengurus kartu miskin. Namun sebaliknya,untuk pelayanan rawat inap, dikarenakan umumnya pasien mendapatkanberbagai tindakan medis dan pemeriksaan penunjang, biaya yang timbulmenjadi besar. Hal ini mendorong masyarakat untuk mencari surat keteranganmiskin agar dapat berobat gratis.

4. Pelayanan Penunjang Diagnostik: LaboratoriumIdealnya, data laboratorium yang dianalisis detil dan lengkap sehingga dapatdihasilkan informasi mengenai proporsi pemeriksaan lab yang merupakan rujukandari IGD, IRJA dan Rawat inap per jenis pasien (Umum, Askes dan Askeskin), perkelompok pemeriksaan (sederhana, sedang, canggih) dan per jenis pemeriksaan(darah rutin, urin rutin, fungsi ginjal, hati, dll).Informasi tersebut bermanfaat untuk:- Mengetahui diagnostic rate (tingkat utilisasi fasilitas Lab) oleh pasien IGD, IRJA

dan IRNA, baik yang membayar langsung (pasien Umum), Askes dan Askeskindan proporsinya masing-masing, per jenis dan kategori pemeriksaan;

- Menjadi dasar untuk menghitung proyeksi pemeriksaan laboratorium per asalrujukan, jenis pasien dan jenis/kategori pemeriksaan

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |13

Jika data anda cukup lengkap untuk menghasilkan informasi di atas, lakukanlangkah-langkah berikut:a. Buat sheet baru dengan nama “Lab”b. Masukkan data kunjungan laboratorium ke dalam sheet tersebut dalam format

sebagai berikut (ini adalah contoh dengan angka fiktif untuk memudahkanpemahaman).

VariabelJumlah Pemeriksaan Trend

2010 2011 2012 t1 t2 TR

IGD 6,700 6,800 10,000 1% 47% 24%Umum 2,300 4,700 7,000 104% 49% 77%Askes 800 1,000 1,400 25% 40% 33%Askeskin 3,600 1,100 1,600 -69% 45% -12%

IRJA 10,200 10,600 17,800 4% 68% 36%Umum 3,500 7,300 12,400 109% 70% 89%Askes 1,300 1,600 2,500 23% 56% 40%Askeskin 5,400 1,700 2,900 -69% 71% 1%

IRNA 17,000 28,800 43,500 69% 51% 60%Umum 3,000 5,500 8,700 83% 58% 71%Askes 2,900 4,500 7,100 55% 58% 56%Askeskin 11,100 18,800 27,700 69% 47% 58%

Jumlah 33,900 46,200 71,300 36% 54% 45%

Umum 8,800 17,500 28,100 99% 61% 80%Askes 5,000 7,100 11,000 42% 55% 48%Askeskin 20,100 21,600 32,200 7% 49% 28%Jumlah 33,900 46,200 71,300 36% 54% 45%

c. Hitung proporsi masing-masing variabel (jumlah pemeriksaan lab dan carapembayaran) sehingga data anda akan nampak sebagai berikut.

Proporsi 2010 2011 2012 Rata-rataIGD 20% 15% 14% 16%

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |14

Proporsi 2010 2011 2012 Rata-rataIRJA 30% 23% 25% 26%IRNA 50% 62% 61% 58%

Umum 26% 38% 39% 34%Askes 15% 15% 15% 15%Askeskin 59% 47% 45% 50%

Contoh cara perhitungan untuk memperoleh angka di atas adalah sebagaiberikut:Proporsi pemeriksaan lab IGD Th 2011 = , , x 100% = 15%

Proporsi pemeriksaan Lab Askeskin Th 2012 = ,, x 100% = 45%

d. Hitung diagnostic rate laboratorium dari masing-masing pelayanan (IGD, IRJAdan IRNA) dengan cara sebagai berikut:

= %= %= %

Sedapat mungkin diagnostic rate ini dihitung per jenis pasien (Umum, Askes danAskeskin).

Jika data Anda tidak lengkap, Anda harus tetap mencari estimasi jumlahpemeriksaan lab berbasis jenis dan asal rujukan pasien dengan melakukanimprovisasi terhadap data IGD, IRJA dan IRNA. Sebagaimana contoh yangdipaparkan berikut ini, data yang dimiliki hanyalah jumlah pemeriksaan lab perjenis pemeriksaan, tahun 2011 dan 2012 (Jan – Juli).

JenisPemeriksaan 20112012

s.d.Juli Per bulan Estimasi 1 thDarah Lengkap 6,704 4,955 708 8,494Ewit 3,579 2,981 426 5,110Sedimen 3,579 2,981 426 5,110

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |15

Zuiker 3,579 2,981 426 5,110Bilirubin 3,579 2,981 426 5,110KGDS 1,647 1,014 145 1,738Lainnya 1633 2740 391 4,697Jumlah 24,300 20,633 708 8,494

a. Proyeksikan data tahun 2012 sampai dengan Bulan Desemberb. Hitung komposisi tiap jenis pemeriksaan dan rata-ratanya, seperti berikut ini.

2011 2012 Rata-rataDarah Lengkap 28% 24% 26%Ewit 15% 14% 15%Sedimen 15% 14% 15%Zuiker 15% 14% 15%Bilirubin 15% 14% 15%KGDS 7% 5% 6%Lainnya 7% 13% 10%Jumlah 100% 100% 100%

c. Karena tidak ada data pemeriksaan lab per asal pasien (IGD, IRJA, IRNA), makadiagnostic rate dihitung secara total.

Diagnostic Rate Lab (th 2011) = ( )( )Diagnostic Rate Lab (th 2012) = ( )( )Diagnostic Rate Lab (Rata-rata) =

Hasilnya akan nampak sebagai berikut.2011 20012 Rata-rata

Diagnostic Rate 43% 46% 44%

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |16

Angka DR Rata-rata di atas akan digunakan sebagai basis untuk menghitungproyeksi utilisasi laboratorium.

d. Karena tidak ada data rinci mengenai jumlah pemeriksaan Lab menurut carabayar pasien, maka komposisi pasien Umum – Askes – Askeskin di IRJA, IGDdan IRNA (hari rawat) digunakan sebagai basis untuk menghitung estimasijumlah pemeriksaan per cara bayar.

Contoh:Pada langkah analisis pasien IRJA, IGD dan IRNA telah didapat hasil yang dapatdirangkum sebagai berikut.

KomposisiKunj. IRJA Kunj. IGD Hari rawat IRNA

Umum 57% 57% 16%Askes 14% 14% 20%Askekin 28% 28% 53%

Angka-angka di atas dapat digunakan sebagai basis untuk menghitung perkiraanjumlah pasien menurut asal rujukan dan cara pembayaran dengan caramengalikan angka persentase di atas dengan jumlah total pemeriksaan Lab.

5. Pelayanan Penunjang Diagnostik: RadiologiSeperti halnya laboratorium, idealnya data Radiologi yang dianalisis detil dan lengkapsehingga dapat dihasilkan informasi mengenai proporsi pemeriksaan Rad yangmerupakan rujukan dari IGD, IRJA dan Rawat inap per jenis pasien (Umum, Askesdan Askeskin), per kelompok pemeriksaan (sederhana, sedang, canggih) dan perjenis pemeriksaan (foto thorak, foto cranium, foto dengan atau tanpa kontras, dll).Informasi tersebut bermanfaat untuk: Mengetahui diagnostic rate (tingkat utilisasi fasilitas Rad) oleh pasien IGD, IRJA

dan IRNA, baik yang membayar langsung (pasien Umum), Askes dan Askeskindan proporsinya masing-masing, per jenis dan kategori pemeriksaan;

Menjadi dasar untuk menghitung proyeksi pemeriksaan radiologi per asalrujukan, jenis pasien dan jenis/kategori pemeriksaan

Jika data anda cukup lengkap untuk menghasilkan informasi di atas, lakukanlangkah-langkah berikut:a. Buat sheet baru dengan nama “Rad”b. Masukkan data kunjungan radiologi ke dalam sheet tersebut, dalam format yang

sama dengan Laboratorium.c. Hitung proporsi masing-masing variabel (jumlah pemeriksaan rad dan cara

pembayaran) sama seperti menghitung proporsi di Laboratorium.

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |17

d. Hitung diagnostic rate radiologi dari masing-masing pelayanan (IGD, IRJA danIRNA) dengan cara sebagai berikut:

= %= %

= %e. Sedapat mungkin diagnostic rate ini dihitung per jenis pasien (Umum, Askes dan

Askeskin).

Jika data Anda tidak lengkap, Anda harus tetap mencari estimasi jumlahpemeriksaan Radiologi seperti analisis pada data Laboratorium. Sebagaimanacontoh yang dipaparkan berikut ini, data yang dimiliki hanyalah jumlahpemeriksaan Rad per jenis pemeriksaan, tahun 2011 dan 2012 (Jan – Juni).

20112012

TrendJan - Juni Per bulan Estimasi 1 th

Umum 1,821 1,336 223 2,672 47%Askes 716 429 72 858 20%Askeskin 1,546 781 130 1,562 1%Jumlah 4,083 2,546 424 5,092 25%

Setelah menghitung estimasi pemeriksaan radiologi tahun 2012 dan trend 2011 –2012 hitunglah proporsi pemeriksaan radiologi berdasarkan jenis pasien (carapembayaran), sehingga diperoleh angka-angka sebagaimana ditunjukkan pada tabelberikut.

Diagnostic Rate 2011 2012 Rata-rataUmum 8% 8% 8%Askes 7% 6% 6%Askeskin 8% 6% 7%Jumlah 20% 17% 19%

Contoh cara perhitungannya adalah sebagai berikut:

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |18

Diagnostic Rate Rad pasien Askes th 2011 =

= , + , + , = %Angka proporsi ini nantinya akan digunakan sebagai basis untuk menghitung proyeksipemeriksaan radiologi pada pasien Umum, Askes dan Askeskin.

6. Pelayanan Kamar Bedah

a. Buatlah sheet baru dan beri nama “OK”b. Pada sheet ini masukkan data kinerja kamar operasi atau Instalasi Bedah

Sentral RS anda.c. Hitunglah trend, proporsi bedah berdasarkan kategori (sedang, besar,

khusus), dan kategori pasien (Umum, Askes, Askeskin), serta berdasarkan jenisspesialisasi (Umum, Obsgyn, Mata, THT, dll).

Contoh:KategoriOperasi 2010 2011 Trend

s 591 851 44%387 471 22%

55 96 75%2326 2495 7%

Jumlah Pembedahan 3359 3913 16%

d. Bandingkan kategori mana yang menunjukkan trend signifikan dan mana yangproporsinya paling besar. Informasi ini akan dapat dijadikan sebagai bahanpertimbangan untuk mengembangkan pelayanan IBS.

e. Hitung surgery rate dengan rumus:

=Jika data di RS anda tidak cukup lengkap untuk melakukan analisis di atas,lakukanlah improvisasi seperti terhadap data laboratorium dan radiologi. Contohberikut ini adalah data RS yang hanya terdiri dari jumlah operasi per kategori operasidan cara pembayaran pasien, tahun 2011.

Besar Sedang Khusus Lain-lain Jumlah Surgery Rate

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |19

Umum 60 32 12 16 120 2.6%Askes 51 69 35 22 177 8.0%Askeskin 285 202 106 93 686 16.8%Jumlah 396 303 153 131 983 8.3%% 40.3% 30.8% 15.6% 13.3% 100.0%

a. Karena pada kasus RS ini pasien dari IGD bisa langsung menjalani operasi diOK tanpa harus mendaftar ke IRNA lebih dahulu, maka surgery rate di atasdihitung dengan rumus:

Surgery Rate 2011 = = , , =8.3%

Jika di RS anda OK murni hanya melayani operasi bagi pasien rawat inap, makapembaginya adalah jumlah pasien masuk IRNA pada tahun yang sama.Jika anda memiliki data lebih dari 1 tahun, carilah surgery rate setiap tahun danhitung rata-ratanya.

b. Hitung komposisi tiap jenis pasien dan kategori operasi.Besar Sedang Khusus Lain-lain

Umum 15% 11% 8% 12%Askes 13% 23% 23% 17%Askeskin 72% 67% 69% 71%Jumlah 100% 100% 100% 100%

c. Selain data tersebut di atas, ada data lain yang relevan, yaitu jumlah operasisesar, sebagai berikut.Umum PNS Gakin Jumlah besar total

41 31 172 244 16.6% 24.8%

Persentase terhadap operasi besar: = 16.6%

Persentase terhadap total operasi: = 24.8%

d. Contoh interpretasi untuk data OK di atas adalah:

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |20

RS ini melakukan tindakan operasi kategori besar lebih banyak dibandingkandengan operasi kategori lainnya, yaitu sebesar 40%. Operasi kategori kecil (‘Lain-lain’) komposisinya kecil yaitu hanya 13,3%. Hal ini menandakan bahwapelayanan operasi di OK digunakan untuk tindakan dengan teknologi menengahke atas. Surgery rate adalah sebesar 8.3%. Angka operasi sesar cukup besaryaitu 24.8% dari total operasi.

7. FisioterapiJika RS ada memiliki pelayanan fisioterapi, analisis data kinerja pelayanan ini denganmelihat trend pelayanan, komposisi pasien (Umum, Askes, Askeskin), dan kasusterbanyak di Fisioterapi.

Berikut ini adalah contoh data kegiatan pelayanan fisioterapi dari sebuah RS.

2011 2012 TrendKomposisi

2011 2007 Rata-rataJumlah Pasien 733 721 13%

Umum 65 121 86.2% 9% 17% 13%Askes 580 472 -18.6% 79% 65% 72%Askeskin 128 128 0.0% 17% 18% 18%

Contoh interpretasi untuk data di atas adalah sebagai berikut:Pasien fisioterapi mengalami kenaikan 13% dari tahun 2011 ke 2012. Dilihat dari carapembayarannya, kenaikan drastis terjadi pada pasien umum. Pasien Askes justrumenurun sebesar 17%. Dlihat dari komposisinya, pasien Askes yang terbanyakdibandingkan dengan pasien Askeskin dan pasien Umum.

8. Farmasia. Hitunglah tingkat peresepan di RS anda, pada pelayanan rawat jalan, IGD, rawat

inap dan OK (prescription rate).

= / × %= / × %

= / × %

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |21

= / × %b. Hitunglah komposisi peresepan berdasarkan kategori pasien: Umum, Askes dan

Askeskin, karena tarif dan paket obat untuk ketiga kelompok pasien ini berbeda-beda.

c. Berikut ini adalah contoh data dari Instalasi Farmasi.2011 2012

Resepmasuk 4,639 4,090R/ 13,575 6,885

Umum 4,639 2,750Askes - -Askeskin - 1,340

Data di atas dapat dianalisis lebih lanjut dengan menggunakan asumsi:- Setiap pasien rawat jalan rata-rata mendapatkan 3 R/- Setiap pasien IGD rata-rata mendapatkan 5 R/- Setiap hari rawat pasien di IRNA rata-rata mendapatkan 7 R/(Catatan: asumsi ini didasarkan pada sampling pola peresepan di IRJA, IGD danIRNA).Sehingga jumlah R/ yang seharusnya dapat dilayani adalah:

2011 2012IRJA 59,823 88,515IGD 26,505 45,625IRNA 220,174 269,009Jumlah 306,502 403,149

Dibandingkan dengan kenyataan jumlah resep yang dilayani (pada tabelsebelumnya), jumlah ini jauh lebih besar.

Contoh interpretasi untuk data Instalasi Farmasi diatas adalah:Resep yang dilayani di IFRS sangat sedikit dibandingkan dengan jumlah kunjunganpasien di IRJA dan IGD, serta total hari rawat pasien di IRNA. Hal ini disebabkankarena stok obat dan bahan medis di IFRS seringkali tidak sesuai dengan kebutuhanpasien, disamping RS belum memiliki formularium.

www.manajemenrumahsakit.net

Materi Pelatihan Jarak Jauh Penyusunan Rencana Strategis untuk Rumah Sakit |22

9. Pelayanan LainnyaJika RS anda memiliki jenis pelayanan lain yang perlu dihitung secara khusus, makalakukannya perhitungan dengan logika-logika yang telah terbentuk. Cara-cara ini jugadapat diaplikasikan pada pelayanan non medis.

10. Analisis KeuanganUntuk melihat kondisi keuangan RS, lakukan:- Analisis trend untuk biaya dan pendapatan secara umum- Analisis trend untuk biaya dan pendapatan per jenis pasien- Analisis trend untuk biaya dan pendapatan per unit pelayanan (revenue centre)

RS

iSwayne, et.al, (2006) op.cit p 155

iiJenster and Hussey (2001), Company Analysis; Determining Strategic Capability, John Wiley &Sons Ltd., England.