layanan bimbingan seksual bagi siswa sma...

60
LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA OLEH PUSKESMAS BAMBANGLIPURO BANTUL YOGYAKARTA SKRIPSI Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu Disusun Oleh: SITI SHOLIKHAH NIM. 11220038 Dosen Pembimbing : , S.Ag. M.A Kalida Muhsin NIP. 19700403 200312 1 001 BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN KALIJAGA YOGYAKARTA 2015

Upload: nguyenhanh

Post on 06-Feb-2018

219 views

Category:

Documents


1 download

TRANSCRIPT

Page 1: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA

OLEH PUSKESMAS BAMBANGLIPURO

BANTUL YOGYAKARTA

SKRIPSI

Diajukan Kepada Fakultas Dakwah Dan Komunikasi

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta Untuk

Memenuhi Sebagian Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Strata Satu

Disusun Oleh:

SITI SHOLIKHAH

NIM. 11220038

Dosen Pembimbing :

, S.Ag. M.AKalida Muhsin

NIP. 19700403 200312 1 001

BIMBINGAN DAN KONSELING ISLAM

FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

SUNAN KALIJAGA

YOGYAKARTA

2015

Page 2: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi
Page 3: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi
Page 4: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi
Page 5: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

v

PERSEMBAHAN

Dengan segenap kerendahan hati, tulisan ini secara khusus

kupersembahkan kepada:

Kedua orang tua penulis tercinta Bapak Paiman dan Ibu Supartinah.

Terima kasih atas semua doa, kasih sayang, pengorbanan dan

dukungannya selama ini. Semoga dapat membanggakan dan

membahagiakan kedua orang tua penulis.

Page 6: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

vi

MOTTO

“Katakanlah kepada orang laki-laki yang beriman:

Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya;

yang demikian itu adalah lebih suci bagi mereka”

“Katakanlah kepda wanita yang beriman:

Hendaklah mereka menahan pandangannya dan memelihara kemaluannya

Dan hendaklah mereka menutupkan kain kudung di dadanya”

(Q.S. An-Nur: 30-31)

Departemen Agama, Al-Quran dan Terjemahnya, (Semarang: CV. Asy-Syifa), hlm. 772

Page 7: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

vii

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan

kemudahan kepada penulis dalam menyelesaikan skripsi ini. Penulisan skripsi

yang berjudul “Layanan Bimbingan Reproduksi Sehat Bagi Siswa SMA Oleh

Puskesmas Bambanglipuro Bantul Yogyakarta” dapat terselesaikan dengan baik.

Adapun penyusunan skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat yang harus

dipenuhi untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial pada Program Studi Bimbingan

dan Konseling Islam, fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri

Sunan kalijaga Yogyakarta.

Penulis menyadari bahwa penyusunan tugas akhir skripsi ini tidak terlepas

dari bantuan berbagai pihak secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena

itu, pada kesempatan ini penulis menyampaikan penghargaan dan terimakasih

kepada:

1. Bapak Prof. Drs. H. Akh Minhaji, M.A., Ph.D pengganti rektor sementara

UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, yang telah memberikan ijin dan kesempatan

bagi penulis untuk menimba ilmu dari masa awal studi sampai dengan

terselesaikannya tugas akhir skripsi ini.

2. Ibu Dr. Nurjannah, M.Si. dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN

Sunan Kalijaga Yogyakarta atas ijin, bantuan, fasilitas dan kesempatan

selama penulis menempuh studi.

Page 8: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

viii

3. A. Said Hasan Basri, S.Psi., M.Si. Ketua Jurusan Bimbingan dan Konseling

Islam Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta

atas ijin dan kesempatan selam penulis menempuh studi.

4. Drs. Abror Sodik, M.Si. selaku pembimbing akademik yang telah

memberikan dukungan, pembinaan dan bimbingan kepada penulis.

5. Bapak dan ibu dosen Jurusan Bimbingan dan Konseling Fakultas Dakwah

dan Komunikasi yang telah bersedia membimbing dan menyalurkan ilmunya

kepada penulis.

6. Bapak kepala dan staf Puskesmas Bambanglipuro Bantul Yogyakarta yang

telah bersedia memberi ijin dan informasi kepada penulis untuk melakukan

penelitian di Puskesmas Bambanglipuro.

7. Keluargaku. Ibu dan Bapakku, untuk doa dan kasih sayangnya. Mbak Eni,

Mbak Zukhana serta kedua keponakanku Fiyya dan Najwan terima kasih atas

dorongan semangat yang tiada henti dan juga kepercayaan yang begitu besar.

8. Sahabat-sahabat terbaikku Ihda, Dewi, Alun, Alfi, Ana, terima kasih atas

pengalaman dan persahabatan yang telah diberikan selama ini. Terimakasih

atas perjuangan dan persahabatan kita.

9. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu persatu yang telah banyak

membantu dalam penyelesaian skripsi ini.

Page 9: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

ix

Saran dan kritik konstruktif sangatlah penulis harapkan. Semoga bantuan

yang telah diberikan dapat menjadi amal baik dan mendapatkan imbalan pahala

dari Allah SWT serta hasil dari penelitian ini kiranya dapat bermanfaat. Amin.

Yogyakarta, 9 November 2015

Penulis

Siti Sholikhah

Page 10: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

x

LAYANAN BIMBINGAN REPRODUKSI SEHAT BAGI SISWA SMA OLEH

PUSKESMAS BAMBANGLIPURO BANTUL YOGYAKARTA

Abstrak

Skripsi berjudul Layanan Bimbingan Reproduksi Sehat Bagi Siswa SMA

Oleh Puskesmas Bambanglipuro merupakan program yang dilaksanakan oleh

Puskesmas Bambanglipuro yang bekerjasama dengan SMA N 1 Bambanglipuro

Bantul Yogyakarta. Bimbingan reproduksi sehat yang bertema ABAT (Aku

Bangga Aku Tahu) ini bertujuan agar siswa dapat memahami perilaku seksual

yang sehat dan dapat menjaga kesehatan organ reproduksi dan memberikan

pencegahan agar tidak melakukan penyimpangan seksual. Karena selanjutnya

diketahui ketahui, generasi siswa SMA rentan melakukan penyimpangan seksual.

Mereka punya rasa ingin tahu yang besar mengenai hal ini. Namun etika yang

berlaku di masyarakat dan sikap orang tua yang menabukan pembicaraan

mengenai seksualitas. Hal ini, membuat mereka terkadang mencari informasi dari

berbagai sumber, sehingga rentan mendapat informasi yang tidak tepat.

Penelitian ini merupakan penelitian kualitatif. Informan dalam penelitian

ini adalah pimpinan dan staf puskesmas yang melakukan bimbingan reproduksi di

SMA N 1 Bambanglipuro. Sedangkan objek penelitian ini adalah proses

pelaksanaan bimbingan reproduksi sehat bagi siswa SMA N 1 Bambanglipuro

Bantul Yogyakarta. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan metode

observasi, wawancara dan dokumentasi. Analisa data dilakukan deskriptif

kualitatif, yaitu setelah data yang berkaitan demgan penelitian terkumpul, lalu

disusun dan diklasifikasikan dengan menggunakan data-data yang diperoleh untuk

menggambarkan jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan.

Hasil dari penelitian ini yaitu: Pelaksanaan bimbingan reproduksi sehat

yang dilakukan Puskesmas Bambanglipuro menggunakan metode ceramah, tanya

jawab dan peer educator. Materi yang disampaikan dalam pelaksanaan bimbingan

reproduksi sehat adalah tentang kesehatan seksual dan penyakit menular seksual.

Kata kunci : Bimbingan Reproduksi Sehat dan Siswa SMA

Page 11: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

xi

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL…………………………… ................................. i

HALAMAN PENGESAHAN……………. .......................................... ii

SURAT PERSETUJUAN SKRIPSI……… ........................................ iii

SURAT PERNYATAAN KEASLIAN……. ....................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN………….. ......................................... v

HALAMAN MOTTO………………………… ................................... vi

KATA PENGANTAR………………………… ................................... vii

ABSTRAK…………………………………….. ................................... x

DAFTAR ISI………………………………….. .................................... xi

BAB I PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul………………….. ...................................... 1

B. Latar Belakang Masalah……….. .......................................... 4

C. Rumusan Masalah………………. ........................................ 8

D. Tujuan Penelitian………………. .......................................... 9

E. Kegunaan Penelitian………………….. ................................ 9

F. Tinjaun Pustaka………………. ............................................ 9

G. Kerangka Teori……………… .............................................. 11

H. Metode Penelitian……………… .......................................... 30

Page 12: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

xii

BAB II GAMBARAN UMUM PUSKESMAS BAMBANGLIPURO

BANTUL YOGYAKARTA

A. Letak Geografis………………. ........................................... 38

B. Sejarah Singkat Berdirinya Puskesmas Bambanglipuro ...... 38

C. Visi dan Misi Puskesmas Bambanglipuro ............................ 41

D. Jenis Layanan Puskesmas Bambanglipuro ........................... 42

E. Program Kerja………………………… .............................. 42

F. Sarana dan Prasarana Bimbingan Reproduksi Sehat............ 52

G. Sumber Dana Progam Bimbingan Reproduksi Sehat .......... 53

BAB III PELAKSANAAN BIMBINGAN REPRODUKSI SEHAT

BAGI SISWA SMA OLEH PUSKESMAS

BAMBANGLIPURO BANTUL YOGYAKARTA

A. Metode Bimbingan Reproduksi Sehat….. ............................. 55

B. Tahap Bimbingan Reproduksi Sehat……….. ....................... 59

C. Materi Bimbingan Reproduksi Sehat……….. ...................... 67

BAB IV PENTUTUP

A. Kesimpulan…………………… ............................................ 80

B. Saran ………………………… ............................................. 81

C. Kata Pentutup……………………. ....................................... 81

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

Page 13: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Penegasan Judul

Untuk menghindari salah interpretasi terhadap judul skripsi

”Layanan Bimbingan Reproduksi Sehat Bagi Siswa SMA N 1

Bambanglipuro Oleh Puskesmas Kecamatan Bambanglipuro Bantul

Yogyakarta”, penulis menganggap perlu adanya penegasan istilah-istilah

dari judul tersebut, yaitu sebagai berikut:

1. Layanan Bimbingan Reproduksi Sehat

Kata layanan menurut Kamus Bahasa Indonesia berarti “cara

melayani” atau sesuatu cara yang disepakati oleh seseorang dalam

melayani orang lain.1

Secara etimologis, kata bimbingan merupakan terjemahan dari

kata “guidance” yang berasal dari kata “to guide” yang artinya

menunjukkan, membimbing, menuntun ataupun membantu. Sedangkan

menurut Samsul Munir Amin, bimbingan adalah bantuan yang

diberikan secara sistematis kepada seseorang atau masyarakat agar

mereka mengembangkan potensi-potensi yang dimilikinya sendiri

dalam upaya mengatasi berbagai permasalahan sehingga mereka dapat

menentukan sendiri jalan hidupnya secara bertanggung jawab tanpa

1 Peter Salim dan Yenni Salim, Kamus Bahasa Indonesia, (Jakarta: Modern English

Press, 1991), hlm. 8 .

Page 14: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

2

harus bergantung kepada orang lain dan bantuan itu dilakukan secara

terus-menerus.2

Reproduksi sehat adalah keadaan kesejahtaraan fisik, mental

dan sosial yang utuh dan bukan hanya tidak adanya penyakit atau

kelemahan dalam segala hal yang berhubungan dengan sistem

reproduksi dan fungsi-fungsi serta proses-prosesnya. Oleh karena

reproduksi sehat berarti bahwa, orang dapat mempunyai kehidupan seks

yang memuaskan, aman dan mereka mempunyai kemampuabn untuk

dan kebebasan untuk menentukan apakah mereka ingin melakukannya

atau tidak.3 Upaya untuk meningkatkan kesehatan reproduksi adalah

menjadikan siswa yang dari tidak tahu menjadi tahu, dari belum sadar

menjadi sadar yang bertujuan agar masyarakat khususnya remaja

menjaga kesehatan reproduksinya. Hingga akhirnya diharapkan seluruh

masyarakat menjaga kesehatan reproduksinya agar sehat dan secara

fisik dan jasmani.

Layanan bimbingan reproduksi sehat yang dimaksud penulis

adalah proses pemberian bantuan yang diberikan oleh pembimbing

Puskesmas kepada siswa SMA N 1 Bambanglipuro mengenai

permasalahan-permasalahan yang bersangkutan dengan reproduksi

sehat atau kesehatan reproduksi, agar klien dapat berperilaku normal

yang sehat dan memahami seksualitas yang sebenarnya.

2 Samsul Munir Amin, Bimbingan Konseling Islam: Pengertian Bimbingan, (Jakarta:

Amzah, 2010), hlm. 7.

3Abdurahman Wahid dkk, Seksualitas, Kesehatan Reproduksi, Dan Ketimpangan

Gender, (Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996), hlm. 21.

Page 15: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

3

2. Siswa SMA

Siswa adalah murid, pelajar.4 Yang dimaksud dalam hal ini

adalah siswa atau murid atau pelajar yang sedang duduk di tingkat

SMA (Sekolah Menengah Atas) yakni siswa di SMA N 1

Bambanglipuro. Siswa SMA kini telah memasuki usia remaja. Lebih

lanjut Monk dkk, membuat analisis yang cermat mengenai masa

remaja, yang secara global berlangsung antara umur 12-21 tahun,

dengan pembagian 12-15 tahun: masa remaja awal, 15-18: masa remaja

pertengahan, 18-21: masa remaja akhir.5

Yang dimaksud dalam penelitian ini adalah siswa SMA yang

telah memasuki usia remaja yaitu antara usia 15-18 tahun yang

bersekolah di wilayah Kecamatan Bambanglipuro Bantul Yogyakarta.

3. Puskesmas Kecamatan Bambanglipuro Bantul Yogyakarta

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, Puskesmas adalah

singkatan dari Pusat Kesehatan Masyarakat, poliklinik di tingkat

kecamatan tempat rakyat menerima pelaksanaan dan penyuluhan.6

Dalam hal ini adalah Puskesmas yang ada di Kecamatan

Bambanglipuro Bantul Yogyakarta.

Jadi yang dimaksud Layanan Bimbingan Reproduksi Sehat bagi

Siswa SMA oleh Puskesmas Bambanglipuro Bantul Yogyakarta adalah

4JS Badudu dan Sutan Mohamad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia, hlm. 1338.

5 Monk dkk, Psikologi Perkembangan; Pengantar dalam Berbagai Bagiannya,

(Yogyakarta: Gadjah Mada University Press), hlm. 259.

6 Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia, (Jakarta:

Balai Pustaka, 1989), hlm. 713.

Page 16: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

4

bantuan yang diberikan Puskesmas kepada siswa SMA yang menginjak

masa remaja, yang bersekolah di wilayah Kecamatan Bambanglipuro

Bantul Yogyakarta yaitu SMA N 1 Bambanglipuro mengenai

permasalahan-permasalahan yang berhubungan dengan reproduksi

sehat atau kesehatan reproduksi, dalam hal ini rangsangan-rangsangan

dari organ reproduksi yang ditinjau dari segi kesehatan, menjadikan

siswa yang dari tidak tahu menjadi tahu, dari belum sadar menjadi sadar

yang bertujuan agar masyarakat khususnya remaja menjaga kesehatan

reproduksinya agar dapat berperilaku normal yang sehat, terhindar dari

penyakit seksual dan memahami seksualitas yang sebenarnya.

B. Latar Belakang

Pengaruh perkembangan teknologi, informasi dan globalisasi

mempunyai andil besar dalam membentuk perilaku seorang anak. Televisi,

setiap hari menampilkan film-film baik berupa sinetron Indonesia maupun

telenovela asing. Tentu saja secara tidak disadari, perlahan-lahan

pengaruhnya terasa. Gaya hidup dan penampilan siswa SMA yang mulai

menginjak masa remaja jika orang tua tidak mencermatinya, maka akan

menimbulkan banyak masalah yang terjadi di kemudian hari.7

Remaja pada umumnya didefinisikan sebagai orang-orang yang

mengalami masa peralihan dari masa kanak-kanak ke masa dewasa.

Menurut WHO, remaja (adolesence) adalah mereka yang berusia 10-19

tahun. Sementara dalam terminologi lain PBB menyebutkan anak muda

7 Yudho Purwoko, Memecahkan Masalah Remaja, (Bandung: Nuansa, 2001), hlm. 14.

Page 17: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

5

(youth) untuk mereka yang berusia 15-24 tahun. Dalam program BKKBN

disebutkan bahwa remaja adalah mereka yang berusia antara 10-24 tahun.8

Dari uraian tersebut siswa SMA telah memasuki masa remaja yang

berumur sekitar 15-18 tahun.

Salah satu masalah besar yang dihadapi oleh siswa SMA yang kini

menginjak masa remaja adalah penyesuaian terhadap perubahan secara

fisiologis dan psikologis karena pengaruh hormon reproduksi yang sudah

mulai berfungsi. Setelah mendapatkan pengalaman menstruasi untuk

perempuan dan mimpi basah untuk laki-laki, keingintahuan terhadap hal-

hal seputar seksualitas yang hanya disempitkan pada aspek fisik hubungan

seks, membawa akibat seksualitas menjadi hal yang tabu untuk

dibicarakan, terutama di lingkungan keluarga. Sehingga mereka memasuki

usia remaja tanpa pengetahuan yang memadai tentang seks, baik itu

mengenai organ-organ reproduksi mereka maupun mengenai

perkembangan metabolisme tubuh mereka.

Masa remaja sering disebut adolesensi (menjadi dewasa atau dalam

perkembangan menjadi dewasa), permulaan masa remaja ditandai dengan

gejala timbulnya seksualitas (genital).9 Pada masa ini remaja mengalami

masa peralihan, masa pancaroba, masa kegoncangan, masa puber, masa

menentang dimana anak berbuat dan bertingkah laku hanya berdasar pada

pikiran praktis saja. Segala sesuatu yang menarik bagi remaja secara

8Marmi, Kesehatan Reproduksi, (Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014), hlm. 43.

9 F. J. Monk, dkk, Psikologi Perkembangan, (Yogyakarta: Gajah Mada University Press,

1985), hlm. 218.

Page 18: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

6

otomatis mendorong untuk memiliki dan mendapatkan tanpa ia

memperhitungkan efek dan akibat negatifnya.10

Ketika siswa SMA ini

dihadapkan pada masalah seks, seolah seks menjadi hal yang cukup

menarik yang tidak pernah mereka rasakan. Karena didasari oleh rasa

penasaran tersebut, tidak jarang para remaja tersebut, berusaha untuk

mendapatkannya.

Problematika seksual yang ditimbulkan oleh unsur seks dan

seksualitas merupakan problem zaman, yang muncul berpangkal dari

potensi dasar kemanusiaan yang tidak direalisasikan melalui jalur-jalur

yang tidak relevan baik dalam perspektif moralitas ataupun humanistis.

Penyaluran hasrat naluri seks yang salah akan menimbulkan problem

kamanusiaan tersendiri. Merebaknya penyakit kelamin seperti sipilis,

AIDS dan meningkatnya kasus homoseksual, lesbian, serta maraknya

kasus seks bebas, merupakan indikasi kuat semakin banyaknya problem

kemanusiaan yang terkait dengan naluri seks yang dapat mengancam

peradaban manusia. Secara statistik, problematika penyimpangan seks

semakin memprihatinkan. Kecenderungan remaja yang memilih gaya

hidup permisif (serba boleh) dalam menyalurkan nafsu seksnya, telah

menyita banyak perhatian dari berbagai kalangan.11

Dorongan seks pada manusia menumbuhkan dan menggairahkan

hubungan antar manusia, sehingga bermacam-macam akibat yang positif

10

Sutari Imam Bernadib, Pengantar Ilmu Mendidik Anak-Anak, (Yogyakarta: Andi Offset,

1982), hlm. 47. 11

Jurnal Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Volume 9, Nomer 2, Oktober 2000, hlm.

168.

Page 19: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

7

atau negatif terjadi dalam kehidupan. Seks hendaknya dipandang sebagai

karunia Tuhan untuk dinikmati, bukan dosa yang kotor dan jahat, tetapi

sebagaimana karunia Tuhan yang lain, seks pun juga bisa dikategorikan

baik dan dibuat jahat. 12

Di sekolah para Siswa SMA mungkin telah diberikan pendidikan

seks, tetapi tidak dibahas secara mendalam. Kehidupan remaja di kota

dengan di desa ternyata tidak berbeda jauh. Informasi yang diperoleh dari

Puskesmas Bambanglipuro, mengenai perilaku seks menyimpang telah

sering dilakukan oleh remaja atau siswa SMA yang berada di desa

khususnya di wilayah kecamatan Bambanglipuro. Selain itu sikap orang

tua yang menabukan pembicaraan mengenai hal-hal yang berkaitan

dengan seksualitas dan bagian-bagian alat reproduksi. Sehingga para siswa

remaja tersebut lebih senang mendapatkan informasi mengenai seksualitas

melalui media sosial dari pada orang tua atau guru di sekolah.

Mengingat pentingnya masalah kesehatan reproduksi ini bagi

kehidupan remaja, banyak upaya yang telah dilakukan lembaga pelayanan

kesehatan untuk meningkatkan pengetahuan dan kesadaran remaja.

Sebagai langkah pencegahan dan peningkatan pengetahuan remaja

mengenai reproduksi sehat harus didukung dengan materi komunikasi,

informasi yang mengedukasi mengenai penyebab dan akibat dari perilaku

seksual, apa yang harus dilakukan dan dilengkapi dengan informasi

12

Salinto Wirawan, Menuju Keluarga Bahagia, (Jakarta: Bhratara Kanya Aksara, 1982),

hlm. 51.

Page 20: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

8

mengenai sarana pelayanan yang bersedia menolong seandainya

kehamilan yang tidak diinginkan atau tertular penyakit menular.

Berangkat dari kasus di atas Puskesmas sebagai pelayan kesehatan

masyarakat, khususnya siswa SMA yang menginjak masa remaja

memberikan layanan bimbingan reproduksi sehat di sekolah yang berada

dalam satu wilayah kecamatan. Hal ini bermaksud agar para siswa SMA

dapat memahami perilaku seksual yang sehat dan dapat menjaga kesehatan

organ reproduksinya dan memberikan pencegahan agar tidak melakukan

penyimpangan seksual, sehingga tidak tertular oleh penyakit kelamin yang

dapat mebahayakan kehidupannya. Maka dengan berpedoman pada realita

di atas, mengarahkan penulis untuk meneliti “bagaimanakah proses

pelaksanaan Bimbingan Reproduksi Sehat bagi Siswa SMA N 1

Bambanglipuro yang dilakukan oleh Puskesmas Bambanglipuro Bantul

Yogyakarta?”.

C. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang telah penulis uraikan

tersebut, maka rumusan masalahnya adalah:

bagaimanakah proses pelaksanaan Layanan Bimbingan Reproduksi Sehat

bagi Siswa SMA N 1 Bambanglipuro yang dilakukan oleh Puskesmas di

Kecamatan Bambanglipuro?

Page 21: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

9

D. Tujuan Penelitian

Berdasarkan uraian rumusan masalah tersebut di atas, maka tujuan

penelitian yang ingin dicapai dalam penelitian ini, yaitu:

Untuk mendeskripsikan proses pelaksanaan Layanan Bimbingan

Reproduksi Sehat bagi Siswa SMA N 1 Bambanglipuro oleh Puskesmas

Bambanglipuro.

E. Kegunaan Penelitian

1. Secara teoritis, dapat menambah khazanah ilmu pengetahuan tentang

pemberian Layanan Bimbingan Reproduksi Sehat oleh Puskesmas,

sekaligus sebagai sumbangan pemikiran pada Fakultas Dakwah

khususnya Jurusan Bimbingan dan Konseling Islam.

2. Secara praktis, sebagai landasan atau pedoman bagi meningkatnya

kemajuan penyelenggaraan layanan bimbingan oleh Puskesmas

Bambanglipuro pada khususnya dan pengetahuan bagi siswa pada

umumnya.

F. Tinjauan Pustaka

Menurut pengetahuan penulis belum banyak pengetahuan yang

mengkaji tentang Layanan Bimbingan Reproduksi Sehat bagi Siswa SMA

N 1 Bambanglipuro oleh Puskesmas Bambanglipuro Bantul Yogyakarta.

Kebanyakan penelitian masih terfokus pada metode dan konsep bimbingan

seksualitas. Adapun penelitian tersebut di antaranya:

Pertama, skripsi Afdilla Sari yang berjudul “Bimbingan

Seksualitas Terhadap Santri Salaf (Studi terhadap Santri Tahassus di

Page 22: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

10

Pondok Pesantren Putri Al Fitroh Jejeran Bantul Yogyakarta)”, skripsi ini

membahas tentang bagaimana pelaksanaan bimbingan seksualitas terhadap

santri Tahassus di Pondok Pesantren Putri Al Fitroh Jejeran Bantul

Yogyakarta dan hasil dari bimbingan seksual tersebut.13

Penelitian ini

berbeda dengan penelitian yang penulis lakukan. Penelitian ini membahas

seputar mentruasi dan cara mengenal laki-laki dan perempuan sesuai

dengan syariat isalm. Sedangkan penelitian yang penulis lakukan

membahas tentang seksualitas secara mendalam, yang berkaitan dengan

organ reproduksi dari segi kesehatan.

Kedua, skripsi Faiz Aminuddin yang berjudul “Bimbingan Seksual

Pra-Nikah dalam Perspektif Islam”, skripsi ini membahas pandangan

Islam tentang seksualitas serta konsep bimbingan seksualitas usia pra-

nikah menurut tinjauan Islam. Hasil penelitian menunjukkan bahwa Islam

memandang seksualitas tidak hanya dikaitkan dengan masalah hubungan

intim laki-laki dan perempuan, namun juga membahas aspek lain yang

terkait di dalamnya, seperti masalah ta‟aruf, interaksi sosial, gender,

pernikahan dan mendapatkan keturunan. Selain itu, hasil penelitian

menunjukkan bahwa konsep bimbingan seksualitas bagi remaja dalam

prespektif Islam meliputi metode dan materi bimbingan seksualitas.14

13

Afdilla Sari, Bimbingan Seksualitas Terhadap Santri Salaf (Studi terhadap Santri

Tahassus di Pondok Pesantren Putri Al Fitroh Jejeran Bantul Yogyakarta), (Yogyakarta: Fakultas

Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2013)

14

Faiz Aminuddin, Bimbingan Seksualitas Pra-Nikah dalam Perspektif Islam,

(Yogyakarta: Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2008)

Page 23: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

11

Ketiga, skripsi Siti Fatimah yang berjudul “Pendidikan Sebaya

dalam Bimbingan Seksual Remaja Ditinjau dari Pendidikan Agama

Islam”. Skripsi ini membahas tentang konsep pendidikan sebaya dalam

bimbingan seksual remaja ditinjau dari pendidikan agama Islam serta

metode yang diberikan untuk pendidikan sebaya dalam bimbingan seksual

remaja tersebut. Hasil penelitian menunjukkan bahwa konsep bimbingan

seksual yakni upaya normalisasi perilaku seksual di kalangan remaja

dengan menggunakan teman sebaya sebagai pelaku aktif dalam

memberikan informasi tentang seksual reproduksi sehat kepada kelompok

sebaya.15

Berdasarkan ketiga penelitian di atas, belum ada yang secara

spesifik atau khusus membahas mengenai layanan bimbingan seksual bagi

siswa SMA yang dilakukan oleh Puskesmas. Dalam hal ini yang ingin

penulis tekankan pada proses, faktor pendukung dan faktor penghambat

Layanan Bimbingan yang dilakukan oleh Puskesmas Bambanglipuro

Yogyakarta.

G. Kerangka Teori

1. Tinjauan Tentang Bimbingan Reproduksi Sehat

Bimbingan reproduksi sehat adalah membimbing serta

mengasuh seseorang agar mengerti tentang arti seks, fungsi dan tujuan

seks sehingga ia dapat menyalurkan ke jalan yang benar dengan

15

Siti Fatimah, Pendidikan Sebaya dalam Bimbingan Seksual Remaja Ditinjau dari

Pendidikan Agama Islam, .(Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan Kalijaga, 2008)

Page 24: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

12

menanamkan moral dan etika serta komitmen agama agar tidak terjadi

penyalahgunaan seks atau organ reproduksi tersebut.16

Sedangkan menurut Abdullah Nashih Ulwan, bimbingan

reproduksi sehat adalah mengajarkan, memberi pengertian dan

menjelaskan masalah-masalah yang menyangkut seks, naluri dan

perkawinan kepada anak sejak akalnya mulai tumbuh dan siap

memahami hal-hal mengenai seks.17

Dari pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa yang

dimaksud bimbingan reproduksi sehat bagi siswa adalah memberikan

bimbingan, arahan, pengetahuan tentang fungsi organ reproduksi

dengan menanamkan moral, etika yang berhubungan seksual kepada

siswa agar mereka mengerti arti, fungsi dan tujuan seks sehingga tidak

terjadi penyalahgunaan organ reproduksi.

Bimbingan reproduksi sehat bagi siswa merupakan proses

pemberian bantuan kepada siswa agar dapat memahami perilaku

seksual yang sehat dan dapat menjaga kesehatan organ reproduksinya

dan memberikan pencegahan agar tidak melakukan penyimpangan

seksual. Sehingga tidak tertular oleh penyakit kelamin yang dapat

membahayakan kehidupannya.

Mulai bertambahnya usia dan perubahan dari masa anak-anak

menuju dewasa membuat para siswa semakin penasaran dengan

16

Nina Surtiretna, Bimbingan Seks Bagi Remaja, (Bandung: Rosdakarya, 2001), hlm. 2.

17

Abdullah Nashih Ulwan & Hassan Hathout, Pendidikan Anak menurut Islam;

Pendidikan Seks, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996), hlm. 1.

Page 25: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

13

sesuatu hal yang menyangkut seksualitas. Karena itu, masa remaja

merupakan masa yang rawan terhadap kesehatan reproduksi.

Pengaruh arus globalisasi dan pembicaraan seksualitas yang

dianggap tabu oleh orang tua, membuat siswa lebih tertarik

membicarakan hal tersebut kepada temannya melalui media sosial.

Tanpa adanya informasi yang jelas mengenai pelayanan yang

berhubungan dengan kesehatan reproduksi yang tepat dan benar,

remaja akan sangat mudah terpengaruh terhadap informasi

menyesatkan yang beredar di lingkungannya. Remaja, dalam hal ini

perlu mendapatkan informasi mengenai kesehatan reproduksi yang

benar, terpadu dan bertanggung jawab.

Tujuan bimbingan reproduksi sehat adalah untuk mendidik

siswa agar berperilaku yang baik dalam hal seksual, sesuai dengan

norma agama, sosial dan kesusilaan.18

Sehingga dapat membentuk

suatu sikap emosional yang sehat terhadap masalah seksual dan

membimbing siswa ke arah hidup dewasa yang sehat dan bertanggung

jawab terhadap kehidupan seksualnya. Karena merupakan anugerah

Tuhan dan berfungsi penting untuk kelangsungan hidup manusia dan

agar siswa dapat belajar menghargai kemampuan seksualnya dan

hanya menyalurkan dorongan seksual tersebut untuk tujuan tertentu

(yang baik) dan pada waktunya.

18

Abdullah Nashih Ulwan & Hassan Hathout, Pendidikan Anak menurut Islam;

Pendidikan Seks, (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 1996), hlm. 3.

Page 26: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

14

2. Metode Bimbingan

Metode yang dipakai dalam bimbingan Islam menurut Ainur

Rahim Faqih dikelompokkan dari segi komunikasi, yaitu:

a. Metode Komunikasi Langsung: pembimbing melakukan

komunikasi langsung (tatap muka) dengan orang yang

dibimbingnya. Metode ini dirincikan lagi menjadi dua:

b. Metode individual: Pembimbing dalam hal ini melakukan

komunikasi langsung secara individual dengan pihak yang

dibimbingnya. Hal ini dapat dilakukan dengan mempergunakan

tehnik:

1) Percakapan pribadi, yaitu pembimbing melakukan dialog

langsung tatap muka dengan pihak yang dibimbing.

2) Kunjungan ke rumah (home visit), yaitu pembimbing

mengadakan dialog dengan kliennya tetapi dilaksanakan di

rumah sekaligus untuk mengamati keadaan rumah klien dan

lingkungannya.

3) Kunjungan dan observasi kerja, yaitu pembimbing atau

konseling jabatan melakukan percakapan individual

sekaligus mengamati kerja siswa dan lingkungannya.19

c. Metode kelompok: metode ini digunkan untuk membantu

sekelompok siswa dalam memecahkan masalah melalui kegiatan

kelompok.20

Antara lain:

19

Aunur Rahman Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press,

2011), hlm. 55.

Page 27: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

15

1) Metode karyawisata, yaitu bimbingan kelompok yang

dilakukan secara langsung dengan mempergunakan ajang

karyawisata sebagai forumnya.

2) Metode demonstrasi, yaitu merupakan metode penyajian

atau penyampaian bahan pengajaran dengan

memperlihatkan secara langsung suatu proses, misalnya

bagaimana cara berlangsungnya sesuatu atau bagaimana

melakukan sesuatu.21

3) Metode peer educator, biasa diartikan sebagai pendidik

sebaya, peer (sebaya) educator (pendidik). Sebaya

bermakna kelompok yang terdiri atas sejumlah individu yag

cenderung sama dalam berbagai aspeknya terutama dalam

usia dan status atau posisi sosial.22

Proses dalam

pelaksanaan peer educator dapat dilakukan kapan saja dan

di mana saja. Bisa pagi, siang, sore, malam, di sekolah, di

rumah, di taman dan sebagainya. Seorang pendidik sebaya

berasal dari latar belakang sosial dan budaya yang sama

dengan kelompok sebaya, misalnya umur, kelas sosial, jenis

kelamin dan sebagainya. Seorang pendidik biasanya

memiliki kepercayaan diri, jiwa kepemimpinan,

20

Monk-Knoer dan Siti Rahayu Haditono, Psikologi Perkembangan Pengantar Dalam

Berbagai Bagiannya, (Yogyakarta: Gajah Mada University press, 1982), hlm. 262.

21

Tayor Yusuf, Praktek Mengajar, (Bandung: Al-Ma‟arig, 1986), hlm. 64.

22

ST. Vembrianto, Sosiologi Pendidikan, (Yogyakarta: Andi Offset, 1990), hlm. 61.

Page 28: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

16

kemampuan berkomunikasi, kemampuan menjadi

pendengar yang baik, hubungan personal yang baik dengan

kelompoknya, mempunayi motivasi yang tinggi ,

kemampuan membangun jaringan dan pengetahuan yang

cukup memadai dan juga kreatif, inovatif untuk

memberikan informasi kepada teman sebayanya. Peer

educator memiliki keuntungan sehingga sangat efektif

dalam penyampaian informasi, terutama informasi seputar

seksualitas.

4) Metode tanya jawab, yaitu metode yang berbentuk

pertanyaan yang diberikan kepada siswa dan telah tersusun

sedemikian rupa sehingga pengalaman dan pengetahuan

siswa yang sudah ada dapat dimanfaatkan sebaik-baiknya.

5) Metode sosiodrama, yaitu bimbingan yang dilakukan

dengan cara bermain peran untuk memecahkan atau

mencegah timbulnya suatu masalah. 23

d. Metode Tidak Langsung: metode bimbingan yang dilakukan

dengan melalui media komunikasi masa. Metode ini dapat dirinci

menjadi dua.24

Hal ini dapat dilakukan secara individual maupun

kelompok, bahkan massal.

1) Metode individual

23

Aunur Rahman Faqih, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, (Yogyakarta: UII Press,

2011), hlm. 55.

24

Ibid, hlm. 55.

Page 29: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

17

a) Melalui surat menyurat

b) Melalui telepon

2) Metode kelompok atau massal

a) Melalui papan bimbingan

b) Melalui surat kabar atau majalah

c) Melalui brosur

d) Melalui radio

e) Melalui televisi

Layanan bimbingan reproduksi sehat yang dilakukan

Puskesmas Bambanglipuro, diberikan kepada remaja agar

memahami seksualitas dan menjaga kesehatan reproduksi,

sehingga mampu meraih prestasi, mengembangkan potensi dan

bertangung jawab.

3. Tahap-tahap Bimbingan

a. Persiapan: yaitu persiapan menyeluruh yang meliputi persiapan

fisik (tempat dan kelengkapannya), persiapan bahan atau materi.25

b. Pelaksanaan: tahap ini merupakan tahap inti yang berisi

pembahasan masalah-masalah yang akan dibahas dalam

bimbingan.26

25

Ahmad Juntika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan Dan Konseling, (Bandung:

Refika Aditama, 2005), hlm. 18.

26

A, Hellen, Bimbingan dan Konseling Revisi, (Jakarta: Quantum Teaching, 2005), hlm.

132.

Page 30: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

18

c. Evaluasi: tahap ini merupakan akhir dari seluruh kegiatan

bimbingan. Pada tahap ini siswa mengungkapkan kesan dan pesan

dan evaluasi akhir terhadap kegiatan bimbingan. 27

4. Materi Bimbingan Reproduksi Sehat

Menelusuri kembali pengertian bimbingan reproduksi sehat

sebagai pembimbing atau pengasuh seseorang atau kelompok agar

mengerti mengenai arti seks, fungsi dan tujuan seks sehingga dapat

memahami perilaku seksual yang sehat dan dapat menjaga kesehatan

organ reproduksinya dan memberikan pencegahan agar tidak

melakukan penyimpangan seksual. Oleh sebab itu bimbingan

reproduksi sehat sangat diperlukan bagi siswa. Maka dibutuhkan

materi bimbingan yang jelas dan mudah dipahami oleh para siswa,

diantaranya bimbingan seksual berdasarkan usia yang meliputi:

a. Usia 7-10 tahun diajari tentang sopan santun masuk rumah dan

sopan santun memandang.

b. Usia 10-14 tahun, anak di jauhkan dari hal-hal yang

membangkitkan birahi.

c. Usia 14-16 tahun (usia remaja), anak diajari etika bergaul dengan

lawan jenis.28

Berbeda dengan Moh. Rasyid yang lebih menyajikan materi

bimbingan seksual secara rinci, yaitu meliputi:

27

Ahmad Juntika Nurihsan, Strategi Layanan Bimbingan Dan Konseling, (Bandung:

Refika Aditama, 2005), hlm. 20-21.

28

Abdullah Nashih Ulwan dan Hassan Hathout, Pendidikan Seks, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 1996), hlm. 1.

Page 31: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

19

a. Organ Reproduksi

Kajian seputar reproduksi terpilah atas organ reproduksi laki-laki

dan perempuan. Organ reproduksi laki-laki terdiri atas buah dzakar

(testis), kantong buah dzakar (scrotum), penis dan organ lainnya

seperti kelenjar prostat, kelenjar cowper, saluran atau kantong mani

(sperma), epididymus, kantung semen dan uretra. Sedangkan organ

reproduksi perempuan meliputi vagina, indung telur (ovarium),

saluran rahim (oviduct), fimbra, mulut rahim dan rahim.

b. Identifikasi Dewasa atau Baligh

Identifikasi baligh dilihat dari kaca mata fiqih terdiri dari mimpi

basah (untuk laki-laki), tumbuh rambut sekitar kemaluan dan

datang bulan atau haid, menstruasi (untuk perempuan).

c. Kesehatan Seksual Dalam Islam

Kesehatan dalam islam terdiri dari lima sunnah, yaitu: mencukur

rambut kelamin, mencukur bulu ketiak, istinjak (cebok), mandi

besar dan khitan. Seperti dalam hadis yang di riwayatkan oleh Abu

Hurairah RA dan Rasulullah SAW:

Ada lima macam fitrah, yaitu: khitan, mencukur bulu kemaluan,

memotong kumis, memotong kuku, dan mencabut bulu ketiak.”

(HR. Bukhari no. 5891 dan Muslim no. 258)

d. Penyimpangan (abnormalitas) seksual

Penyimpangan seksual terdiri atas beberapa aspek, diantaranya

yaitu aspek hasrat sepeti prostitusi, perzinahan, perkosaan. Aspek

pasangan seperti homoseks dan lesbian. Aspek pemusan seperti,

Page 32: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

20

onani dan masturbasi. Aspek faktor bawaan yang disebabkan oleh

kromosom antara lain sindromaklinefelter, sindrom truner,

hermaprodhite, dan lain-lain.

e. Kehamilan

Kajian mengenai kehamilan dilihat dari tanda-tandanya.

f. Persalinan

Materi yang diberikan dalam persalinan berupa tanda-tanda menjelang

proses persalinan dan apa yang harus dilakukan ketika bayi lahir.

g. Nifas (lochia)

Dalam materi ini membahas tentang ciri-ciri lochia, waktu yang

diperlukan untuk mengeluarkan lochia.

h. Bersuci

Aktivitas bersuci dalam kajian ini dipilih menjadi empat cara yaitu

istinja‟, mandi besar, berwudhu dan tayamum.

i. Yang Merangsang

Dalam kajian ini meliputi ejakulasi, ereksi, orgasme dan selaput

keperawanan.

j. Ketimpangan Dalam Reproduksi

Ketimpangan dalam reproduksi maksudnya adalah kondisi tidak

ideal dan yang diderita individu kaitannya dengan fungsi

reproduksi hubungannya dengan penyakit atau kelainan meliputi,

mandul, impoten, menopause, andropause dan keputihan.

k. Pernikahan

Page 33: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

21

Kajian seputar pernikahan membahas mengenai pengertian

perkawinan, persyaratan perkawinan, prosedur pekawinan dalam

konteks hukum positif (UU nomor 1 tahun 1974).29

Materi bimbingan reproduksi sehat lainnya diantaranya:

a. Pertumbuhan dan perkembangan fisik remaja

Setiap manusia, baik laki-laki atau perempuan mengalami masa

akil baligh atau masa pubertas. Pertumbuhan dan perkembangan

organ reproduksi pada remaja terjadi dalam 2 sampai 4 tahun.

1) Perkembangan fisik pada remaja perempuan

Pada masa ini terjadi peningkatan produksi hormon estrogen

dan progesteron yang menyebabkan terjadinya perubahan pada

organ seksual , yaitu: rahim mulai membesar, buah dada mulai

membesar, putting susu menonjol dan terasa sakit bila disentuh,

mulai haid atau menstruasi, tumbuhnya rambut disekitar

kemaluan, ketiak, tangan dan kaki.

2) Perkembangan fisik pada laki-laki

Pada masa pubertas terjadi peningkatan produksi hormon

testosteron yang menyebabkan terjadinya pertumbuhan dan

perkembangan organ seksual, yaitu penis membesar dan

memanjang, buah zakar atau testis bertambah besar, terjadinya

29

Moh. Rasyid, Pendidikan Seks, (Semarang: Syiar Publishing, 2007) hlm. 85.

Page 34: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

22

mimpi basah, mulai tumbuh rambut di sekitar kemaluan, ketiak

dan wajah.30

Terjadinya haid pada remaja perempuan dan mimpi basah

pada laki-laki menunjukkan bahwa organ reproduksi mereka telah

mencapai kematangan dan mulai berfungsi, sehingga kehamilan

dapat terjadi pada remaja akibat hubungan seksual. Meskipun

organ reproduksi remaja mencapai kematangan pertumbuhannya,

namun secara fisik dan kejiwaan remaja belum siap untuk memiliki

keturunan. Karena proses pertumbuhan dan perkembangan fisik

dan kejiwaan masih berlangsung.

a. Alat-alat Dan Organ Reproduksi

1) Organ reproduksi laki-laki terdiri dari:

a) Batang kemaluan atau penis

Batang kemaluan atau penis berfungsi sebagai alat kemih

untuk mengeluarkan air kemih atau kencing. Penis juga

merupakan alat reproduksi untuk mengeluarkan sperma

pada saat senggama. Ukuran penis tidak berhubungan

dengan subur (dapat memperoleh keturunan) atau tidaknya

seseorang.

b) Kepala penis atau glans

Yaitu bagian paling depan dari penis yang sangat banyak

mengandung pembuluh darah dan serabut saraf, sehingga

30

Lily S Sulistyowati, Pedoman Pembinaan dan Penyuluhan Pencegahan HIV-AIDS,

(Jakarta: Kementerian Kesehatan, 2013), hlm. 32-33.

Page 35: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

23

sangat peka terhadap rangsangan. Ujung penis ini tertutup

kulit yang biasanya dibuang (dikhitan atau disunat). Sunat

sangat dianjurkan karena memudahkan pembersihan penis,

sehingga mengurangi kemungkinan terkena infeksi atau

penyakit lain.

c) Saluran kemih atau urethra

Saluran kemih atau urethra adalah saluran untuk dilalui

sperma dan air kencing. Sperma dan air kencing tidak

akan keluar secara bersama-sama.

d) Saluran sperma atau vas deferens

Saluran sperma adalah sebuah saluran bagi sperma, untuk

dilalui sperma dari testis menuju prostat.

e) Epidydimis

Yaitu saluran yang lebih besar dan berkelok-kelok yang

membentuk bangunan seperti topi. Sperma yang

dihasilkan oleh testis akan berkumpul di epidydimis.

f) Buah zakar atau testis

Buah zakar yaitu dua bola kecil sebesar kelereng yang

berada di dalam kantung zakar. Fungsinya untuk

menghasilkan sperma yaitu sel berbentuk kecebong yang

memiliki kepala, badan dan ekor.

g) Kantung zakar atau scortum

Page 36: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

24

Kantung zakar adalah kantung lembut yang menahan dua

buah testis berbentuk bola kecil.

h) Prostat dan beberapa kelenjar lain (kelenjar seminalis)

Berfungsi menghasilkan cairan mani yaitu cairan yang

lengket bercampur dengan sperma ketika keluar dari penis

pada saat ejakulasi. Cairan mani juga berfungsi sebagai

makanan bagi sperma.

2) Organ reproduksi perempuan terdiri dari:

a) Indung telur atau ovarium

Indung telur atau ovarium adalah organ sebesar kepalan

tangan yang terletak di sebelah kiri dan kanan rahim.

Indung telur berfungsi menghasilkan sel-sel telur dan

hormon (estrogen dan progesteron).

b) Fimbre

Adalah ujung saluran telur yang berbentuk jari-jari dan

masuk ke saluran telur yang berfungsi menangkap sel telur

yang telah matang dari indung telur.

c) Saluran telur atau tuba falopi

Sa;uran telur atau tuba falopi adalah saluran di kiri dan

kanan rahim yang merupakan penghubung ovarium

(indung telur) dengan rahim. Ujung saluran telur atau

tuba falopi ini berbentuk jari-jari yang menangkap

ovarium dan menangkap sel telur yang di keluarkan

Page 37: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

25

indung telur. Saluran telur ini berfungsi sebagai tempat

berjalannya sel telur setelah keluar dari indung telur

(ovarium) menuju rahim dan sebagai tempat pertemuan

sel telur dengan sperma.

d) Rahim atau uterus

Rahim atau uterus adalah sebuah rongga sebesar telur

ayam yang terlindungi oleh beberapa lapisan otot dan

selaput lendir. Fungsinya sebagai tempat berkembangnya

janin. Dinding rahim yang menebal dan berisi pembuluh

darah kanan ke luar sebagai haid atau menstruasi bersama

sel telur yang menempel di dindingnya, bila tidak terjadi

kehamilan.

e) Leher rahim atau cervix

Yaitu bagian bawah rahim yang dapat membuka pada saat

bayi keluar dari rahim.

f) Vagina

Vagina adalah organ reproduksi berbentuk liang, tempat

keluarnya darah saat haid, tempat masuknya penis saat

senggama dan sebagai jalan keluar bayi saat kelahiran.

g) Mulut vagina

Mulut vagina adalah magian luar dari vagina yang

merupakan rongga penghubung antara rahim dengan

bagian luar tubuh. Lubuh vagina ini di tutupi oleh selaput

Page 38: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

26

dara (hymen), yaitu jaringan yang berbentuk cincin.

Selaput dara ini dapat robek karena senggama atau karena

sebab lain (jatuh, kecelakaan).

h) Klentit atau clitoris

Klentit adalah benjolan daging kecil di sekitar mulut

vagina yang berisi anyak pembuluh darah dan syaraf

sehingga merupakan bagian yang sangat peka.31

b. Proses Pembuahan atau Konsepsi dan Kehamilan

Pada saat sesorang perempuan memasuki masa remaja,

terjadi pematangan sel telur secara periodik, satu bulan satu kali

indung telur (ovarium) akan melepaskan satu buah sel telur.

Proses ini disebut ovulasi. Sel telur tersebut akan ditangkap oleh

ujung saluran telur yang berbentuk jari jari dan masuk ke saluran

telur. Ovulasi ini terjadi 14 hari sebelum haid yang akan datang.

Sel telur ini dapat dibuahi hanya beberapa jam setelah ovulasi, ini

disebut masa subur perempuan.

Apabila pada masa subur terjadi hubungan seksual,

sperma yang tumpah di saluran vagina waktu bersenggama akan

bergerak masuk ke dalam rahim dan terus ke saluran telur. Di

saluran ini sperma bertemu sel telur dan langsung membuahinya

dengan cara masuk ke dalamnya. Proses ini disebut pembuahan

atau konsepsi.

31

Lily S Sulistyowati, Pedoman Pembinaan dan Penyuluhan Pencegahan HIV-AIDS,

(Jakarta: Kementerian Kesehatan, 2013), hlm. 36-38.

Page 39: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

27

Setelah terjadi pembuahan, sel telur yang telah dibuahi

oleh sperma akan masuk ke rahim lalu menempel dan berdiam di

lapisan dalam dinding rahim yang tebal dan telah banyak

pembuluh darah, sehingga hasil pembuahan dapat tumbuh dan

berkembang menjadi janin atau bayi di dalam rahim. Proses

perkembangan ini disebut kehamilan, yang berjalan selama 280

hari atau sembilan bulan. Proses kehamilan masih dapat terjadi

walaupun hanya melakukan hubungan seksual satu kali.

c. Tanda-tanda Kehamilan

1) Haid terhenti, hal ini terjadi karena sel telu yang telah dibuahi

bersarang pada dinding rahim yang dapat dipertahankan

karena pengaruh hormon agar tidak hancur seperti yang

terjadi pada haid.

2) Mual, muntah, pusing dan mengantuk, terutama pada masa

awal kehamilan.

3) Payudara membesar.

4) Putting susu menonjol dan berwarana lebih gelap.

5) Perut membesar.

d. Resiko Kehamilan Usia Dini

Kehamilan yang terjadi pada usia remaja mempunyai resiko fisik

atau medis, psikologis dan sosial, diantaranya:

Page 40: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

28

1) Resiko fisik

Mudah terjadi pendarahan selama hamil, karena sistem

hormonal dalam tubuh belum stabil, mudah terjadi keguguran

karena otot-otot rahim belum kuat, gangguan selama masa

hamil seperti keracunan kehamilan, kelahiran bayi sebelum

waktunya (prematur), keseulitan dalam proses melahirkan,

bayi lahir dengan berat badan rendah, tidak sehat, kurang gizi,

dan lain-lain.

2) Resiko psikologis

Resiko psikologis terjadi dalam bentuk perasaan tertekan atau

stress, kecemasan atau kekhawatiran yang tinggi karena

menanggung beban akan menjadi ayah atau ibu, perasaan malu

dan bersalah, dikucilkan orang tua, pertengkaran atau

ditinggalkan oleh ayah dari anak yang dikandung, dan lain-

lain.

3) Resiko sosial

Biasanya berupa dikucilkan dan mendapat cemoohan dari

orang lain, di keluarkan dari sekolah, terganggu rencana masa

depannya, menjadi ibu tunggal (ayah dari anak yang

dikandung pergi), cap buruk bagi ibu maupun anak.32

Kehamilan dapat terjadi pada remaja karena alat

reproduksi secara fisik telah siap. Namun bukan berarti telah siap

32

Lily S Sulistyowati, Pedoman Pembinaan dan Penyuluhan Pencegahan HIV-AIDS,

(Jakarta: Kementerian Kesehatan, 2013), hlm. 43.

Page 41: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

29

secara mental dan sosial untuk melaksanakan peran sebagai orang

tua. Kehamilan pada remaja yang belum menikah biasanya

disebut kehamilan yang tidak diinginkan (KTD). Selain itu, pada

usia di bawah 19 tahun walaupun organ reproduksi sudah siap

melakukan fungsi reproduksi, pertumbuhan tulang panggul

remaja perempuan belum sempurna. Akibatnya kesulitan

persalinan pada remaja perempuan usia di bawah 20 tahun, dua

sampai tiga kali lipat lebih sering dibandingkan perempuan

berusia di atas 20 tahun.

e. Pencegahan Kehamilan di Usia Dini

Dengan melihat resiko yang membahayakan diri apabila

terjadi kehamilan pada usia dini, maka para remaja perlu tahu dan

mengambil langkah-langkah pencegahannya, diantaranya yaitu:

1) Remaja putri harus berai mengatakan “tidak” apabila teman

laki-lakinya mengajak untuk melakukan hubungan seksual

sebelum menikah.

2) Remaja putra harus menghormati teman wanitanya dengan

tidak meminta apalagi memaksa untuk melakukan hubungan

seksual sebelum menikah.

3) Hindari sentuhan langsung pada bagian tubuh yang mudah

terrangsang, seperti alat kelamin, bokong, paha sebelah dalam,

buah dada, leher dan mulut, karena dapat mendorong

timbulnya nafsu seksual.

Page 42: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

30

4) Hindari tempat-tempat yang sepi maupun gelap untuk

berduaan dengan kekasih. Ajaran agama menyatakan bahwa

apabila kita sedang berdua-duan dengan lawan jenis, pihak

ketiga yang hadir adalah setan. Hal ini benar karena,

kesempatan tersebut dipakai setan utuk menggoda kita

melakukan hubungan seks sebelum nikah sebagaimana

dilarang agama dan norma masyarakat kita.

H. Metode Penelitian

1. Jenis Penelitian

Untuk mendapatkan data yang berkaitan dengan permasalahan

yang telah dirumuskan dan juga untuk mempermudah terlaksananya

penelitian dan tercapainya tujuan. Maka penulis menggunakan

penelitian lapangan (field research) yaitu penelitian yang mengambil

data-data primer.33

Dengan melakukan penelitian ini penulis berusaha

memperoleh data yang sesuai dengan gambaran, fenomena dan realita

yang nyata. Selanjutnya akan dideskripsikan secara rasional dan

objektif sesuai dengan keadaan yang terjadi di lapangan. Penulis

berusaha mengumpulkan data-data yang berhubungan dengan subjek

dan objek penelitian, yaitu mengenai proses pelaksanaan Layanan

Bimbingan Seksual bagi Siswa SMA N 1 Bambanglipuro oleh

Puskesmas Bambanglipuro Bantul Yogyakarta.

33

Lexy J. Moelong, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: Rosdakarya, 1993), hlm. 4.

Page 43: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

31

2. Subjek dan Objek Penelitian

a. Subjek

Subjek penelitian merupakan hal yang sangat pokok dalam

melakukan penelitian. Dalam penelitian ini yang sangat

diperlukan adalah suatu informasi untuk mencari data dan

masukan-masukan yang dapat mengungkap masalah yang penulis

teliti yaitu Layanan Bimbingan Rperoduksi Sehat bagi Siswa

SMA N 1 Bambanglipuro oleh Puskesmas Bambanglipuro

Yogyakarta. Adapun yang menjadi subjek penelitian adalah:

1) Tim pelaksana bimbingan reproduksi sehat di SMA N 1

Bambanglipuro Bantul Yogyakarta adalah dari Puskesmas

Bambanglipuro yaitu Ibu Sundari dan Bapak Jupri

2) Pimpinan dan Staf Puskesmas yang berkaitan dengan

informasi layanan bimbingan reproduksi sehat

b. Objek

Adapun yang menjadi objek penelitian dalam penelitian

ini adalah: Proses Pelaksanaan Layanan Bimbingan Reproduksi

Sehat bagi Siswa SMA N 1 Bambanglipuro oleh Pusekesmas

Bambanglipuro Yogyakarta.

Page 44: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

32

3. Metode Pengumpulan Data

a. Observasi

Observasi adalah kemampuan seseorang menggunakan

pengamatannya melalui hasil kerja mata dan dibantu dengan

pancaindera lainnya.34

Jadi dalam proses observasi ini penulis

berharap bisa mengetahui secara langsung proses pelaksanaan

layanan bimbingan reproduksi sehat yang dilakukan oleh

Puskesmas Bambanglipuro terhadap siswa.

Observasi yang digunakan dalam penelitian ini adalah

observasi partisipasi pasif. Observasi partisipasi pasif adalah

peneliti datang ke tempat kegiatan orang yang diamati, tetapi

tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.35

Maksudnya, penulis

memperoleh data mengenai proses pelaksanaan layanan

bimbingan reproduksi sehat bagi Siswa SMA N 1 Bambanglipuro

oleh Puskesmas Bambanglipuro Bantul Yogyakarta dengan

mengamati dan tidak ikut terlibat dalam kegiatan tersebut.

Melalui observasi penulis memperoleh data mengenai data

tentang lokasi penelitian yaitu gambaran umum Puskesmas

Bambanglipuro Bantul Yogyakarta.

34

Burhan Bungin, Metode Penelitian Sosial Dan Ekonomi: Format-Format Kuantitatif

Dan Kualitatif Untuk Studi Sosiologi, Kebijakan Public, Komunikasi, Manajemen Dan

Pemasaran, (Jakarta: Kencana, 2013), hlm. 142.

35

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), (Bandung : Alfabeta, 2013),

hlm. 311.

Page 45: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

33

b. Wawancara

Yang dimaksud dengan metode wawancara adalah metode

pengumpulan data dengan tanya jawab yang dikerjakan secara

sistematis dengan berlandaskan pada penelitian.36

Adapun

wawancara yang penulis gunakan adalah wawancara bebas

terpimpin, maksudnya penulis mengajukan pertanyaan-pertanyaan

yang telah disiapkan sebelumnya sesuai dengan pedoman

wawancara kepada orang-orang yang mempunyai hubungan erat

dengan objek penelitian, kemudian dikembangkan secara bebas

dan terbuka, hal ini dilakukan untuk menghindari kemungkinan

kesalahan yang terjadi atas jawaban informan, dan diharapkan

mendapatkan informasi sebanyak-banyaknya sehingga

memperoleh data dan hasil yang berkualitas. Yang menjadi objek

dalam penelitian ini adalah tim pelaksana bimbingan seksual yaitu

Ibu Sundari, bapak Jupri, staf dan Kepala Puskesmas

Bambanglipuro Bantul Yogyakarta seperti yang telah disebutkan

di atas.

Penulis bebas menyatakan sesuatu kepada tim pelaksana

bimbingan seksual, pimpinan dan staf Puskesmas dengan

berdasarkan pedoman wawancara mengenai hal-hal yang akan

ditanyakan kepada mereka. Sehingga dengan wawancara ini

diharapkan penulis mendapatkan data secara langsung dari

36

Soetrisno Hadi, Metodologi Research II, (Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fak.

Psikologi UGM, 2008), hlm. 193.

Page 46: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

34

pembimbing Puskesmas mengenai aktivitas proses bimbingan

dan pimpinan atau staf Puskesmas mengenai gambaran umum

Puskesmas.

Data yang didapatkan dari hasil wawancara dengan tim

pelaksana bimbingan dan Kepala Puskesmas Bamanglipuro

adalah data mengenai proses pelaksanaan bimbingan seperti

metode, tahapan dan materi bimbingan seksual. Selain itu

wawancara juga dilakukan kepada staf Puskesmas Bambanglipuro

mengenai profil Puskesmas Bambanglipuro.

c. Dokumentasi

Teknik pengumpulan data dengan dokumentasi adalah

pengambilan data yang diperoleh melalui dokumen-dokumen.37

Metode dokumentasi dipakai dengan tujuan mencari dan

menyimpan data-data yang sangat penting dalam mendukung

validitas penelitian. Dokumentasi ini digunakan sebagai bukti

untuk mendukung suatu keterangan, penjelasan atau argumentasi.

Data yang didapatkan melalui metode ini yaitu

dokumentasi yang berisi mengenai profil puskesmas, susunan

organisasi puskesmas, program kerja puskesmas, materi

pelaksanaan bimbingan dan hasil atau foto pelaksanaan

bimbingan.

4. Analisis Data

37

Husaini Usman, Purnomo Setiady, Metode Penelitian Sosial, (Jakarta: Bumi Aksara,

1996), hlm 55.

Page 47: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

35

Penelitian ini adalah jenis penelitian lapangan. Dalam proses

menganalisa dan menginterpretasikan data-data yang telah terkumpul

peneliti menggunakan cara analisis deskriptif kualitatif, yakni setelah

data-data terkumpul kemudian data tersebut dikelompokkan menurut

kategori masing-masing dan selanjutnya diinterpretasikan melalui

kata-kata atau kalimat dengan kerangka berfikir teoritik untuk

memperoleh kesimpulan atau jawaban dari permasalahan yang telah

dirumuskan.38

Adapun langkah-langkahnya sebagai berikut:

a. Reduksi Data

Adalah merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan

polanya.39

Dengan demikinan dapat mempermudah penulis untuk

melakukan pengumpulan data selanjutnya, dan mencarinya bila

diperlukan.

Hasil observasi di lapangan kemudian direduksi dengan

langkah yang dilakukan penulis dalam menyederhanakan data,

yaitu semua hasil pengamatan yang diperoleh mengenai lokasi

penelitian meliputi gambaran umum Puskesmas Bambanglipuro

Bantul Yogyakarta.

38

Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek ,(Jakarta: Rineka

Cipta, 1997), hlm. 236.

39

Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D, (Bandung: Alfabeta,

2009), hal. 247.

Page 48: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

36

Penulis mencatat kemudian penulis laporkan secara jelas

sesuai yang dibutuhkan dalam penelitian. Dari hasil observasi

diketahui bahwa letak geografis dan keadaan Puskesmas

Bambanglipuro adalah strategis karena berada di samping jalan

Samas. Kondisi ruangan di Puskesmas cukup lengkap, bahkan ada

ruang rawat inap dan masing-masing staf mempunayi ruang kerja

masing-masing.

Langkah yang dilakukan penulis dari hasil wawancara

dalam mereduksi data yaitu dengan mengelompokkan informasi-

informasi yang berkaitan dengan penelitian yang diperoleh dari

kepala Puskesmas dr. Tarsisius Glory dan tim pelaksana

bimbingan reproduksi sehat Puskesmas Bambanglipuro Bapak

Jupri dan Ibu Sundari mengenai proses pelaksanaan bimbingan

seksual. Semua data yang telah diperoleh, kemudian penulis

memaparkan informasi yang berkaitan dengan proses pelaksanaan

bimbingan seksual.

Hasil dokumentasi penulis melakukan reduksi data dengan

memaparkan informasi yang berhubungan dengan penelitian yang

berupa arsip-arsip yang diperoleh dari staf dan tim pelaksana

bimbingan reproduksi sehat. Informasi-informasi tersebut

mengenai dokumentasi profil Puskesmas, dokumentasi materi

bimbingan reproduksi sehat dan dokumentasi foto kegiatan

Page 49: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

37

pelaksanaan bimbingan reproduksi sehat di SMA N 1

Bambanglipuro Bantul Yogyakarta.

b. Penyajian Data

Adalah mendeskripsikan hasil data dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan

sejenisnya. Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data

dalam penelitian kualitatif adalah dengan teks yang bersifat

naratif. 40

c. Penarikan Kesimpulan

Adalah merupakan temuan baru yang sebelumnya belum

pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau gambaran suatu

objek yang sebelumnya masih remang-remang atau gelap.

Sehingga setelah diteliti menjadi jelas dapat berupa hubungan

kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.41

40

Ibid, hlm. 249.

41

Ibid, hlm. 253.

Page 50: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

80

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan mengenai proses pelaksanaan

bimbingan reproduksi sehat yang dilakukan oleh Puskesmas

Bambanglipuro Bantul Yogyakarta bagi remaja, maka dapat disimpulkan

bahwa pelaksanaan bimbingan reproduksi sehat di SMA N I

Bambanglipuro adalah:

1. Ceramah: metode ceramah lebih ditekankan untuk menjelaskan materi

bimbingan reproduksi sehat dan penyakit menular.

2. Tanya jawab: metode tanya jawab digunakan pembimbing untuk

melihat keaktifan dan pemahaman siswa mengenai bimbingan

reproduksi sehat.

3. Peer Educator: metode peer educator bertujuan agar siswa yang telah

dibentuk dapat memberikan informasi yang benar kepada teman

sebaya mengenai reproduksi sehat.

Dari seluruh rangkaian kegiatan yang dilaksanakan oleh

Puskesmas Bamanglipuro bagi siswa SMA N I Bambanglipuro dapat

dikatakan berhasil.

Page 51: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

81

B. Saran

1. Bagi Puskesmas Bambanglipuro Bantul Yogyakarta, sebaiknya

pelaksanaan bimbingan reproduksi sehat ini tidak hanya dilakukan di

tingkat SMA. Diharapkan dapat dilakukan di tingkat SMP, agar siswa

SMP mendapatkan informasi yang jelas mengenai kesehatan

reproduksi sejak dini.

2. Bagi Puskesmas Bambanglipuro Bantul Yogyakarta, sebaiknya dalam

administarsi diperbaiki lagi. Agar dalam pengelolaan arsip atau

dokumentasi program kerja lebih mudah untuk dicari.

3. Kegiatan bimbingan reproduksi sehat yang dilaksanakan oleh

Puskesmas Bambanglipuro merupakan tanggung jawab bersama

antara puskesmas dan sekolah. alangkah lebih baiknya apabila

mengikutsertakan orang tua dalam pemberian bimbingan mengenai

reproduksi sehat. Sehingga duharapkan mampu menyampaikan

kembali secara jujur dan benar mengenai informasi seksualitas dan

tidak menganggap seksulitas sebagai hal yang tabu untuk dibicarakan.

C. Kata Penutup

Dari lubuk sanubari hati yang paling dalam penulis panjatkan puji

syukur kehadirat Allah SWT. Semoga atas ridho dan karunia-Nya

penulisan skripsi yang sederhana ini dapat terselesaikan.

Pembuatan skripsi ini tidak terlepas dari berbagai pihak yang dengan

ikhlas telah memberikan bantuanya. Oleh karena itu penulis mengucapkan

banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu dalam

Page 52: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

82

pembutan skripsi ini dan penulis hanya bisa mendoakan semoga amal baik

semua pihak yang telah membantu mendapatkan pahala dari Allah SWT.

Demi sempurnanya skripsi ini, maka penulis dengan terbuka menerima

kritik dan saran siapapun yang bersifat membangun sehingga nantinya

dapat meningkatkan kualitas penulisan skripsi ini.

Demikianlah yang dapat penulis sajikan, semoga penulisan ini

dapat memberikan manfaat bagi para pembaca. Amin Ya Robbal „Alamin.

Page 53: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

83

DAFTAR PUSTAKA

Amin Samsul Munir, Bimbingan Konseling Islam: Pengertian Bimbingan,

Jakarta: Amzah, 2010

Aminuddin Faiz, Bimbingan Seksualitas Pra-Nikah dalam Perspektif Islam,

Yogyakarta: Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2008

Akbar Ali dan Yusuf Abdullah, Bimbingan Seks Untuk Remaja, Jakarta: Pustaka,

1990

Arikunto Suharsimi, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek , Jakarta:

Rineka Cipta, 1997

Asmani Jamal Ma‟mur, Panduan Efektif Bimbingan dan Konseling di Sekolah:

Pengertian Bimbingan dan Konseling, Yogyakarta: Diva Press, 2010

Badudu JS dan Sutan Mohamad Zain, Kamus Umum Bahasa Indonesia

Bernadib Sutari Imam, Pengantar Ilmu Mendidik Anak-Anak, Yogyakarta: Andi

Offset, 1982

Bukhori M., Islam dan Adab Seksual, Jakarta: Bumi Aksara, 1994

Darajat Zakiah, Kesehatan Mental, Jakarta: PT. Gunung Agung, 1975

Departemen Pendidikan Dan Kebudayaan, Kamus besar Bahasa Indonesia,

Jakarta: Balai pustaka, 1989

Erman Amti dan Prayitno, Dasar-dasar Bimbingan dan Konseling Jakarta: Rineka

Cipta, 2009)

Page 54: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

84

Faqih Aunur Rahman, Bimbingan dan Konseling dalam Islam, Yogyakarta: UII

Press, 2011

Fatimah Siti, Pendidikan Sebaya dalam Bimbingan Seksual Remaja Ditinjau dari

Pendidikan Agama Islam, .Yogyakarta: Fakultas Tarbiyah UIN Sunan

Kalijaga, 2008

Hadi Soetrisno, Metodologi Research II, Yogyakarta: Yayasan Penerbitan Fak.

Psikologi UGM, 2008

Jurnal Pendidikan Islam, Fakultas Tarbiyah, Volume 9, Nomer 2, Oktober 2000

Knoers, FJ. Monks, A.M.P dan Siti Rahayu Haditomo, Psikilogi Perkembangan,

Jakarta: Gadjah Mada University Press, 1988

Manuaba Ida Ayu Chandranita, dkk, Memahami Kesehatan Reproduksi Wanita,

Jakarta: Penerbit Buku Kedokteran EGC, 2009

Marmi, Kesehatan Reproduksi, Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2014

Masland Jr., M. D Robert P. dan David Estridge, Apa yang Ingin Diketahui

Remaja Tentang Seks, Jakarta: Bumi Aksara, 2006

Miqdad Akhmad Azhar Abu, Pendidikan Seks Bagi Remaja, Menurut Hukum

Islam), (Yogyakarta: Mitra Pustaka, 2000

Moelong Lexy J., Metode Penelitian Kualitatif, Bandung: Rosdakarya, 1993

Monk F. J., dkk, Psikologi Perkembangan, Yogyakarta: Gajah Mada University

Press, 1985

Page 55: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

85

Poerwodarminto, Kamus Umum Bahasa Indonesia

Purwoko Yudho, Memecahkan Masalah Remaja, Bandung: Nuansa, 2001

Salim Peter dan Yenni Salim, KamusBahasa Indonesia, Jakarta: Modern Inglish

Press, 1991

Sari Afdilla, Bimbingan Seksualitas Terhadap Santri Salaf (Studi terhadap Santri

Tahassus di Pondok Pesantren Putri Al Fitroh Jejeran Bantul Yogyakarta),

Yogyakarta: Fakultas Dakwah UIN Sunan Kalijaga, 2013

Sodiq Mohammad, Telaah Ulang Wacana Seksualitas, Yogyakarta:PSW IAIN

Sunan Kalijaga, 2004

Sugiyono, Metode Penelitian Kombinasi (Mixed Methods), Bandung : Alfabeta,

2013

Surtiretna Nina, Bimbingan Seks Bagi Remaja, Bandung: Rosdakarya,2001

Usman Husaini, Purnomo Setiady, Metode Penelitian Sosial, Jakarta: Bumi

Aksara, 1996

Wahid Abdurrahman, Seksualitas, Kesehatan Reproduksi, dan Ketimpangan

Gender, Jakarta: Pustaka Sinar Harapan, 1996

Wilopo Agus Siswanto, Pokok-pokok Pembelajaran Kesehatan Reproduksi

Remaja, Jakarta: 2000

Wirawan Salinto, Menuju Keluarga Bahagia, Jakarta: Bhratara Kanya Aksara,

1982

Page 56: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

86

Wulandari R. Angraini, Hubungan Sosial Remaja Sekaitan Dengan Kesehatan

Remaja, Jakarta: 2000

Wulyo, Gejolak Jiwa Remaja, Gresik, CV. Bintang Pelajar

Page 57: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

PEDOMAN WAWANCARA

1. Daftar pertanyaan ditujukan kepada Staf Puskesmas Bambanglipuro

a. Bagaimanakah letak geografis Puskesmas Bambanglipuro Bantul

Yogyakarta?

b. Bagaimana sejarah singkat berdirinya Puskesmas Bambanglipuro

Bantul Yogakarta?

c. Apa visi dan misi dari Puskesmas Bambanglipuro Bantul Yogyakarta?

d. Bagaimana struktur organisasi Puskesmas bambanglipuro Bantul

Yogyakarta?

e. Apa program kerja yang dilaksanakan Puskesmas bambanglipuro

Bantul Yogyakarta?

f. Darimana sumber dana yang digunakan dalam pelaksanaan program

kerja?

2. Daftar pertanyaan ditujukan kepada Kepala Puskesmas dan Tim pelaksana

bimbingan seksual di SMA N 1 Bambanglipuro Bantul Yogyakarta

a. Bagaimanakah proses pemberian bimbingan seksual yang dilakukan

oleh Puskesmas Bambanglipuro terhadap siswa SMA N 1

Bambanglipuro?

b. Apa saja materi bimbingan seksual yang diberikan kepada siswa?

c. Bagaimana tahapan bimbingan seksual yang diberikan kepada siswa?

d. Apa metode yang digunakan dalam pelaksanaan bimbingan seksual

yang diberikan kepada siswa?

Page 58: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

Struktur Organisasi Puskesmas Bambanglipuro Tahun 2013/2014

Kepala Puskesmas

dr.Tarsisius Glory

Kelompok Jab.

Fungsional Dokter Umum/Gigi

Perawat Umum/Gigi

Bidan

Nutrisionis

Sanitarian

Apoteker

As Apoteker

Laboran

Kepala Tata

Usaha

C. Tri Rossi

Iryani

SIK

Yuli Indriastutik

Perencanaan&

Program

Keuangan

Bend.Penerima: Maryanti

B.Jamkesmas/Sos : Siti

NK

Bend.BOK: Ispur

Ranab : Purwanti

Umum &

Kepegawaian

Kepeg : Heru S

Arsib : Heru S

Pendaf: Giata

Perpus : Tri Budi

Asih

UKP

drg.Sari Rahayu Said

UKM

dr Rakhmawati L

Ralan

dr Rakhmawati L

Ranap/UGD

Hartini

Promkes

Jupri,SKM.M.ph

Desa Siaga: Ikha R

Deb 4MK: Ikha R

Usila : Uswatun Kh

UKK : Dariyati

Badtra/Toga: Listyas

UKS/Or/Sbh: Sundari

Kes Haji: Suyanto

Poskestren : Suyanto

Pyd Balita: Rumi

Pyd Lansia: Uswatun

Kh

Kesling

Sumarjo

BP

UMUM

Rahmawat

i L

Gizi

Rumi

Tribudi

KIA &Kb

Genit

K.Anak: Is pur

K.Ibu: Nurniati

KB:Maryani

DTKB:

Darmiyati

GSI: Sri W

Gemas: Sri W

Mtbs: Darmiyati

P4K: Nurmiati

P2M

dr. Rakhmawati

L

Imunisasi: Ani

T

Ispa: Hartini

Diare: Puji H

Tbc: Tri M

Pusta: M satiti

DBD: Sumarjo

Malaria:

Kasriatun

Pms: M satiti

Surveilans: puji Phm: puji

Bp gigi

drg sari

LAB

Mujiono

Bp Kia

Nur N

Obat

Listyas

Pustu Sidomulyo: sutimah

Pustu Mulyodadi : Siti NK

Pustu Sumbermulyo : Genit

Puskesling

Uswatun KH

Bides sidomulyo : luluk A

Bides Mulyodadi : Nunung H

Bides Sidomulyo : Sih Indarti

Page 59: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

FOTO KEGIATAN

Page 60: LAYANAN BIMBINGAN SEKSUAL BAGI SISWA SMA …digilib.uin-suka.ac.id/19659/1/11220038_BAB-I_IV-atau-V_DAFTAR... · terselesaikannya tugas akhir ... telah bersedia memberi ijin dan informasi

CURRICULUM VITAE

Nama : Siti Sholikhah

Tempat, tanggal lahir : Yogyakarta, 23 April 1992

Alamat Asal : Pilahan KG I/ 750 Kotagede Yogyakarta

Riwayat Pendidikan :

1. SD N Rejowinangun II : Lulus Tahun 2004

2. SMP N 4 Yogyakarta : Lulus Tahun 2007

3. MAN Yogyakarta II : Lulus Tahun 2010

4. UIN Sunan Kalijaga : Lulus Tahun 2015

Nama Orang Tua :

1. Ayah : Paiman

2. Pekerjaan : Petani

3. Ibu : Supartinah

4. Pekerjaan : Wiraswasta

Yogyakarta, Juni 2015

Penulis

Siti Sholikhah