legenda hang tuah
TRANSCRIPT
1. UNSUR- UNSUR INTRINSIK
Judul : Hikayat Hang Tuah
Alur :
Pengenalan tokoh → muncul konflik → puncak konflik → konflik mereda →
penyelesaian
Pengenalan Tokoh
Hang Tuah ialah seorang pahlawan legenda berbangsa melayu pada masa
pemerintahan Sultan Melaka di abad ke- 12
Muncul konflik Melor
Hang Tuah dan dihukum bunuh karena di fitnah berzinah dengan Melor yang telah
menjadi gundik Sultan
Puncak Konflik
Hang Jebat bertindak durhaka kepada Sultan dan mengambil alih istana
Konflik mereda
Dato’ Bendahara memberi tahu bahwa Hang Tuah masih hidup
Penyelesaian
Hang Tuah kemudian diperintahkan untuk membunuh Hang Jebat dan akhirnya Hang
Tuah memenangkan pertarungan
Tema :
Pahlawan kesultanan handal bernama Hang Tuah berhasil merebut keris Taming
Sari, tetapi Hang Jebat menghianati kerajaan namun pada akhirnya Hang Jebat
terkalahkan oleh ketangguhan Hang Tuah
Gaya Bahasa :
Hikayat Hang Tuah menggunakan Bahasa Melayu yang sulit dipahami dan
kadang membingungkan
Cotoh :
- Bapanya bernama Hang Mahmud manakala ibunya pula ialah Dang Merdu Wati
- Mereka berjaya menyelamatkan Dato’ Bendahara daripada seorang lelaki yang
sedang mengamok
Penokohan :
1. Hang Tuah
→ Hang Tuah ialah seorang pahlawan berbangsa Melayu pada masa pemerintahan
Sultan Malaka pada abad ke- 15
2. Hang Mahmud
→ Bapaknya bernama Hang Mahmud
3. Dang Merdu Wati
→ Manakala ibunya pula ialah Dang Merdu Wati
4. Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang Lekrir dan Hang Lekiu
→ Hang Tuah dan keempat orang kawannya menuntut ilmu
5. Adiputra
→ Mereka menuntuk ilmu bersama Adiputra
6. Melor
→ Melor, anak orang asli yang tinggal di gunung Ledang dan menjadi pembantu
Adiputra
7. Dato’ Bendahara
→ Pada suatu hari, mereka berjaya menyelamatkan Dato’ Bendahara
8. Taming Sari
→ Hang Tuah telah berjaya membunuh seorang pendekar jawa yang bernama
Taming Sari
9. Tun Ali
→ Atas muslihat Tun Ali juga, Hang Tuah kembali dari Pahang
10. Patih Karma Vijaya
→ Melor telah ditawan oleh Tun Ali atas hasutan Patih Karma Vijaya
11. Sultan Malaka
→ Sultan juga turut menyaksikan perbuatan Hang Tuah itu.
Perwatakan :
1. Hang Tuah
o Setia
→ Hang Tuah ialah laksana yang terkenal dengan kesetiaannya kepada raja
o Mahir Silat
→ Hang Tuah merupakan petarung silat yang amat handal dan tiada tolok
bandingnnya
2. Hang Mahmud
o Handal, pemberani
→ Bapaknya (Hang Mahmud) juga pernah menjadi Hulubalang yang handal
suatu ketika dahulu
3. Dang Merdu Wati
o Setia
→ begitulah juga ibunya merupakan keturunan dayang di istana
4. Hang Jebat
o Penghianat
→ Hang Jebat bertindak durhaka kepada Sultan dan mengambil alih istana
5. Adiputra
o Baik, mau membagi ilmunya
→ Hang Tuah dan empat orang kawannya menuntut ilmu bersama Adiputra
6. Melor
o Baik hati
→ ketika Hang Tuah ke Pahang, Melor turun dari gunung Ledang mencari Hang
Tuah
7. Dato’ Bendahara
o Baik
→ Dato’ Bendahara menjemput mereka semua ke rumahnya dan mengambil
mereka untuk bertugas di istana
8. Taming Sari
o Jahat
→ Hang Tuah berjaya membunuh seorang pendekar jawa yang tidak dapat
ditaklukkan
o Kebal, kuat
→ Kekebalan Taming sari terletak pada kerisnya
9. Tun Ali
o Licik
→ Atas muslihat Tun Ali, Hang Tuah kembali dari Pahana
10. Patih Karma Vijaya
o Penghasut
→ Atas hasutan Patih Karma Vijaya bagi dijadikan gundik Sultan
11. Sultan Malaka
o Mudah percay
→ Sulatn melantik Hang Jebat menjadi laksamana menggantikan Hang Tuah
Latar :
Tempat
1) Kampung sungai Duyong
→ Menurut rekod sejarah, beliau lahir di kampung sungai Buyong, Melaka
2) Gunung Ledang
→ Hang Tuah empat orang kawannya menurut ilmu bersama Adiputradi Gunung
Ledang
3) Pahang
→ Hang Tuah telah diutuskan ke Pahang bagi mendapatkan Tun Teja untuk
dijadikan permaisuri Sultan Melaka
4) Rumah Brndahara
→ Sultan terpaksa melarikan diri dan berlindung dirumah Bendahara
5) Istana
→ Dato’ Bendahara menjemput mereka ke istana
Waktu
1) Abad ke- 15
→ Hang Tuah pahlawan paada masa pemerintahan Sultan Melaka di abad ke- 15
2) Tahun 1444
→ Hang Tuah lahir tahun 1444 A.D
Suasana
1) Kasmaran
→ Hang Tuah telah jatuh cinta pada Melor
2) Penuh Kemenangan
→ Pada suatu hari mereka berjaya menyelamatkan Dato’ Bendahara
3) Penghianatan
→ Hang Jebat bertindak durhaka pada Sultan dan mengambil alih istana
4) Penyesalan
→ Pada masa itu baginda baru menyesal karena membunuh Hang Tuah yang
tidak bersalah
5) Bahagia
→ Hang Tuah akhirnya berjaya merampas semula Taming sarinya daripada Hang
Jebat dan membunuhnya
Sudut Pandang :
Sudut pandang Orang ketiga. Karena pengarang sebagai orang serba tahu
(sebagai pencerita). Tapi tidak ikut berperan dalam cerita.
Amanah :
Kita tidak boleh menghianati sahabat kita sendiri yang telah berbuat
baik dan setia kepada kita.
Apabila kita di beri kepercayaan, maka kita harus bisa menjaga
kepercayaan itu dengan baik, karena itu merupakan amanah.
Kita juga tidak boleh mudah percaya kepada orang lain, karena bisa
saja orang itu berniat buruk. Tetapi kita harus mempertimbangkan
segala keputusan agar tidak menyesal di kemudian hari.
2. UNSUR- UNSUR EKSTRINSIK
Hubungan cerita dengan kehidupan sehari-hari.
Politik : Kekuasaan seorang sultan (raja)
→ Dalam kehidupan nyata, seseorang yang memiliki kekuasaan / jabatan
akan cenderung berkuasa dan memerintah orang yang lemah/ orang yang
kedudukannya di bawah.
Sosial : Hang Tuah setia kepada raja, sedangkan Hang Jebat berhianat.
→Dalam kehidupan sehari-hari, banyak terjadi perbedaan karakter dalam
bersosialisasi. Ada yang jahat, penghianat dan ada pula yang baik dan setia.
Namun kelak akan mendapat balasan terhadap apa yang di lakukannya.
Budaya dan Agama: Hang Tuah dihukum mati karena berzina dengan melor
yang merupakan kalangan bawahan (budak).
→Di Jaman sekarang ini, justru banyak terjadi perzinahan. Dan hal
tersebut di anggap biasa, padahal jelas-jelas perzinahan di tentang agama.
Tindakan Hang Jebat yang membunuh rakyat melaka yang tidak berdosa di
istana juga melanggar aturan agama. Pada masa itu pembunuh akan di hukum
dengan mati. Sedangkan di masa kini pembunuh akan di sidang di pengadilan
dan mendapat sanksi / hukuman menurut peraturan perundang-undangan.
3. HAL- HAL MENARIK
Hang tuah berhasil menyelamatkan Dato’ Bendahara dari serangan musuh.
Ada keris sakti yang bisa mengebalkan tubuh sang pemilik.
Hang tuah bisa merampas keris sakti dari tangan Taming sari.
Hang tuah mendapat gelar laksamana dari sultan.
Dalam pertarungan, Hang Tuah berhasil merebut kembali taming sari dari tangan
Hang Jebat dan membunuhnya sehingga kerjaan kembali damai.
4. TOKOH YANG DITELADANI
Hang tuah → Setia, pantang menyerah, dapat mengemban Amanah.
Dato’ Bendahar→ membela yang benar.
5. SINOPSIS
Pada zaman dahulu kala, hidup seorang pahlawan legenda berbangsa melayu
bernama Hang tuah. Bapahnya bernama Hang Mahmud yang dulu pernah menjadi prajurit
istana. Sedangkan ibunya bernama Dang Merdu wati yang merupakan keturunan dayang
istana. Pada suatu hari, Hang tuah berlatih silat bersama Hang Jebat, Hang Kasturi, Hang
Lekir dan Hang Lekiu di gunung Ledang bersama Adiputra. Sepulangnya dari berlatih,
mereka dapat menyelamatkan Dato’ Bendahara dari serangan musuh.
Setelah itu mereka di angkat sebagai prjajurit istana. Ketika mengiringi sultan
melaka ke Majapahit, Hang Tuah berhasil membunuh dan merebut keris sakti Taming Sari.
Keris itu kemudian di anugerahkan kepada hang tuah. Suatu hari, Hang tuah ke Pahang
untuk menjemput Tun reja sebagai permaisur raja. Disana dia di fitnah dan di jebak Tun ali
dan patih karma Vijaya berzinah dengan melor yang merupakn budak.
Mengetahui hal tersebut, raja murka dan menghukum mati Hang Tuah. Namun
Bandahara tidak membunuhnya, melainkan menyembunyikannya di hutan. Keris tersebut di
berikan kepada Hang Jebat, tetapi ia berbuat Durhaka. Hang Jebat mengambil alih kerajaan
dan membunuh semua masyarakat di istana. Sang sultan berlindung di rumah dato’
Bendahara. Ia menyesal karena membunuh Hang Tuah yang tidak berdosa. Selanjutnya dato’
Bendahara memberitahu sultan bahwa Hang tuah masih hidup. Sultan bahagia dan mengutus
Hang Tuah memerangi Hang Jebat.
Selama 7 Hari bertarung, akhirnya Hang Tuah berhasil membunuh Hang Jebat
dan mengambil kembali kerisnya, setelah itu, kerajaan kembali damai seperti semula.