leisa

5
1. Dalam pengertian umum, agroekosistem adalah komunitas bersama antara tanaman dan hewan pada suatu lingkungan alami sebagai hasil campur tangan manusia untuk menghasilkan pangan, pakan, tanaman dan produk- produk lainnya guna memenuhi kebutuhan manusia. Jelas bahwa konsep agroekosistem adalah sistem ekologi yang berbasis pertanian. Pada sistem tersebut terjadi proses pertanian untuk menghasilkan produk- produk pertanian.yang dibutuhkan manusia. Dalam hal ini, harapan manusia sebagai subjek adalah produktivitas tinggi atas objek yang dikelolanya . Konservasi agroekosistem tanaman perkebunan kelapa sawit dapat dilakukan dengan cara menggunakan system pertanian terpadu, pemerintah tengah gencar memperkenalkan inovasi teknologi system integrasi tanaman – ternak seperti, system integrasi sapi kelapa sawit (SISKA) atau sapi-sawit (SASA), dengan adanya pertanian terpadu maka akan terjadi keterkaitan Antara hewan ternak dengan tanaman perkebunan yang saling menguntungkan, untuk pengoptimalan kegiatan konservasi agroekosistem tanaman kelapa sawit maka konsep yang baik dipakai adalah konep LEISA (Low External Input And Sustainable Agriculture) konsep ini digunakaan untuk menjaga kondisi tanah dan unsur nutrient yang ada dengan tidak menggunakan produk-produk dari bahan kimia atau produk yang bukan berasal dari dalam pertanian itu sendiri atau external input. untuk penanggulangan hama bisa menggunakan air kencing sapi dan kotoran sapi sebagai pupuk alami yang memberikan nutrient pada tanaman kelapa sawit, sedangkan untuk pakan sapi itu sendiri didapat dari pelepah sawit, bungkil sawit, lumpur sawit, serabut

Upload: dede-subhan

Post on 08-Nov-2015

7 views

Category:

Documents


4 download

DESCRIPTION

metode leisa

TRANSCRIPT

1. Dalam pengertian umum, agroekosistem adalah komunitas bersama antara tanaman dan hewan pada suatu lingkungan alami sebagai hasil campur tangan manusia untuk menghasilkan pangan, pakan, tanaman dan produk- produk lainnya guna memenuhi kebutuhan manusia. Jelas bahwa konsep agroekosistem adalah sistem ekologi yang berbasis pertanian.Pada sistem tersebut terjadi proses pertanian untuk menghasilkan produk-produk pertanian.yang dibutuhkan manusia. Dalam hal ini, harapan manusia sebagai subjek adalah produktivitas tinggi atas objek yang dikelolanya. Konservasi agroekosistem tanaman perkebunan kelapa sawit dapat dilakukan dengan cara menggunakan system pertanian terpadu, pemerintah tengah gencar memperkenalkan inovasi teknologi system integrasi tanaman ternak seperti, system integrasi sapi kelapa sawit (SISKA) atau sapi-sawit (SASA), dengan adanya pertanian terpadu maka akan terjadi keterkaitan Antara hewan ternak dengan tanaman perkebunan yang saling menguntungkan, untuk pengoptimalan kegiatan konservasi agroekosistem tanaman kelapa sawit maka konsep yang baik dipakai adalah konep LEISA (Low External Input And Sustainable Agriculture) konsep ini digunakaan untuk menjaga kondisi tanah dan unsur nutrient yang ada dengan tidak menggunakan produk-produk dari bahan kimia atau produk yang bukan berasal dari dalam pertanian itu sendiri atau external input.untuk penanggulangan hama bisa menggunakan air kencing sapi dan kotoran sapi sebagai pupuk alami yang memberikan nutrient pada tanaman kelapa sawit, sedangkan untuk pakan sapi itu sendiri didapat dari pelepah sawit, bungkil sawit, lumpur sawit, serabut perasan sawit,tandan kosong dan cangkang, untuk perlindungan tanah dari sinar matahari didapat dari perlindungan pelepah sawit yang menghalangi sinar matahari masuk langsung ke tanah yang dapat merusak tanah, 2. - Metode BioteknologiUpaya Konservasi Rusa di penangkaran dengan menggunakan metode bioteknologi modern, pada jaman sekarang bioteknologi modern telah mampu mengatasi masalah kemandulan dan dapat menghasilkan bibit bibit unggul pada hewan yang dapat menguntungkan manusia hal tersebut dapat dilakukan diantaranya dengan melalui proses inseminasi buatan, inseminasi buatan pada rusa akan memberikan banyak manfaat seperti berikut ini. Memperbaiki mutu genetika ternak. Tidak mengharuskan pejantan unggul untuk dibawa ketempat yangdibutuhkan sehingga mengurangi biaya. Mengoptimalkan penggunaan bibit pejantan unggul secara lebih luasdalam jangka waktu yang lebih lama. Meningkatkan angka kelahiran dengan cepat dan teratur. Mencegah penularan / penyebaran penyakit kelaminSetelah rusa bisa berkembang biak dengan baik dan memiliki populasi yang cukup sehingga rusa hasil penangkaran dengan menggunakan proses inseminasi buatan dapat dilepas liarkan kembali ke alam bebas yang sesuai dengan habitatnya. Metode KonvensionalUpaya konservasi penyu dengan metode konvensional, Penangkaran penyu pada hakikatnya mempunyai tujuan yang mulia yaitu sebagai pengembangbiakan jenis biota laut langka seperti penyu dan merupakan salah satu upaya untuk menyelamatkan populasi penyu dari ancaman kepunahan, terutama oleh aktivitas manusia, dengan meningkatkan peluang hidup penyu.Secara teknis, kegiatan penangkaran meliputi kegiatan penetasan telur (padahabitat semi alami atau inkubasi), pemeliharaan tukik, dan pelepasan tukik ke laut. Tahapan kegiatan teknis penangkaran penyu secara rinci meliputi: Pemindahan telur, Penetasan semi alami, Pemeliharaan tukikdanPelepasantukik.

3. Upaya Konservasi suatu kawasan dalam bentuk taman nasional, Taman Nasionaladalah kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli, dikelola dengan sistem zonasi yang dimanfaatkan untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi alam.Kriteria Penetapan Kawasan Taman Nasional (TN) adalah sebagai berikut : Kawasan yang ditetapkan mempunyai luas yang cukup untuk menjamin kelangsungan proses ekologis secara alami; Memiliki sumber daya alam yang khas dan unik baik berupa jenis tumbuhan maupun satwa dan ekosistemnya serta gejala alam yang masih utuh dan alami; Memiliki satu atau beberapa ekosistem yang masih utuh sebagai pariwisata alam; Memiliki keadaan alam yang asli dan alami untuk dikembangkan. Merupakan kawasan yang dapat dibagi kedalam Zona Inti, Zona Pemanfaatan, Zona Rimba dan Zona lain yang karena pertimbangan kepentingan rehabilitasi kawasan, ketergantungan penduduk sekitar kawasan, dan dalam rangka mendukung upaya pelestarian sumber daya alam hayati dan kosistemnya, dapat ditetapkan sebagai zona tersendiri.Manfaat taman nasional

Pengelolaan taman nasional dapat memberikan manfaat bagi masyarakat tempatan dan masyarakat di luar wilayah taman nasional antara lain:1. Ekonomi : Dapat dikembangkan sebagai kawasan yang mempunyai nilai ekonomis, sebagai contoh potensi terumbu karang merupakan sumber yang memiliki produktivitas dan keanekaragaman yang tinggi sehingga membantu meningkatkan pendapatan bagi nelayan, penduduk pesisir bahkan devisa negara.2. Ekologi : Dapat menjaga keseimbangan kehidupan baik biotik maupun abiotik di daratan maupun perairan.3. Estetika : Memiliki keindahan sebagai obyek wisata alam yang dikembangkan sebagai usaha pariwisata alam / bahari.4. Pendidikan dan Penelitian : Merupakan obyek dalam pengembangan ilmu pengetahuan, pendidikan dan penelitian.5. Jaminan Masa Depan : Keanekaragaman sumber daya alam kawasan konservasi baik di darat maupun di perairan memiliki jaminan untuk dimanfaatkan secara batasan bagi kehidupan yang lebih baik untuk generasi kini dan yang akan datang.