level kel 1
TRANSCRIPT
LAPORAN PRAKTIKUM
INSTRUMENTASI DAN PENGUKURAN
Kalibrasi Pengukuran Tinggi Cairan (Level)
Laporan ini disusun untuk memenuhi salah satu tugas praktek Mata kuliah Instrumentasi dan Pengukuran
Dosen Pembimbing : Harita N Chamidi, LRSC, MT
Disusun oleh :Kelompok 1
Afina Jamilatul Azhar 111411001Ajeng Megawati Iskandar 111411003Azka Marta Kintara 111411005Didin Sodikin 111411006
Tanggal Praktikum 12 April 2012Tanggal Pengumpulan Laporan 26 April 2012
KELAS 1A
D3 TEKNIK KIMIAPOLITEKNIK NEGERI BANDUNG
2011/2012
KALIBRASI PENGUKURAN TINGGI CAIRAN (LEVEL)
I. Latar Belakang
Kalibrasi adalah suatu proses mencocokan atau membandingkan antara system
pengukuran terhadap suatu standar atau menandai suatu display (penunjuk) saat transduser
berada pada lingkungan yang telah ditentukan.
Pembanding yang bisa dipakai adalah:
1. Standar Primer
2. Standar sekunder yang mempunyai tingkat akurasi lebih tinggi daripada system yang
akan di pakai
3. Sumber masukan yang telah diketahui dan termasuk pula pengukuran-pengukuran lain
yang dapat dianggap telah memiliki tingkat akurasi lebih tinggi dari pada system yang
akan di pakai.
Pada prakteknya, standar primer ini jarang sekali dipergunakan untuk kalibrasi, yang
lebih sering justru standar sekunder. Hal ini karena tingkat kesulitannya jika harus
membandingkan antara system pengukuran yang akan dipakai dengan standar primer.
Kurva kalibrasi suatu alat ukur tertentu dapat dibuat suatu tabel dimana pembacaan dari
alat ukur tersebut pada titik tertentu adalah sebanding dengan harga standarnya.
II. Tujuan
Menghitung persamaan kurva kalibrasi dengan regresi linier dari seluruh data
pembacaan naik dan turun.
Menghitung ketelitian (presisi) dan ketepatan (akurasi)
Menghitung nilai sesungguhnya jika pengukuran dilakukan dengan mendapatkan
pembacaan selain dari pembacaan saat kalibrasi, lengkap dengan nilai akurasinya
Menghitung nilai histeresis.
III. Dasar Teori
Sebelum peralatan ukur digunakan, kalibrasi perlu dilakukan sesuai dengan
kebutuhan. Ketelitian (presisi) adalah tingkat keterulangan pengukuran pada kondisi
dan rentang waktu tertentu. Dengan kata lain, ketelitian menunjukan seberapa
konsisten hasil pengukuran mempunyai pembacaan yang sama. Ketelitian dinyatakan
dengan nilai ”ketidaktelitian” pengukuran.
Ketelitian ± 0,1 oC. Artinya nilai ketelitian instrumen ukur adalah 0,1 oC di atas atau
di bawah nilai pengukuran.
Penentuan ketelitian dilakukan dengan mengulang beberapa kali pengukuran!
Dari beberapa kali pengukuran variable terikat atau nilai pengukuran
(y) dari satu nilai variable bebas atau nilai sebenarnya (x) diperoleh ketelitian sebagai
berikut.
Ketelitian = ± Syȳ
Dimana Sy = standar deviasi suatu rangkaian pengukuran skala naik atau turun
ȳ = rata-rata pembacaan
Ketepatan (akurasi) adalah tingkat kedekatan nilai terukur dengan nilai
standar. Dengan kata lain, akurasi menunjukan seberapa dekat hasil pengukuran
dengan nilai sebenarnya. Ketepatan dinyatakan dengan nilai ketidaktepatan atau
ketidakpastian pengukuran.
Ketepatan instrumen ukur = ± 0,1 oC artinya nilai ketidaktepatan instrumen ukur
adalah 0,1 di atas atau di bawah nilai sebenarnya.
Hysteresis adalah penyimpangan terbesar yang terjadi antara pengukuran naik dan
pengukuran turun.
IV. Alat dan bahan
1. CRL ‘electrical consol’
2. Udara tekan
3. Air yang sudah terisi di bak penempung
V. Prosedur Kerja
Pemastian keberadaan udara tekan, pemeriksaan alat dan pemastian
tidak ada kebocoran
Menyalakan CRL, menekan tombol ON/OFF. Pemastian tidak ada air
dalam tabung
Pemastian semua kran di bawah tabung tertutup
Pengisian tabung dengan air secara bertahap, pemutaran saklar ke posisi
manual.
Pencatatan angka pada display CRL, dan harga skala yang terbaca di
tabung setiap kenaikan 5%-100%.
Membuka kran di bawah tabung, pencatatan angka pada display CRL, dan harga skala setiap penurunan
5%-habis.
Pengulangan langkah 5 dan 6 sebanyak 5 kali.
VI. Data Pengamatan dan Pengolahan Data
1) Penentuan Presisi
A. Pengukuran Naik
Ketinggian Cairan
Display Sensor ( %)ȳ Sy Presisi Sensitivitas
(%) 1 2 3 4 50 6,1 5,9 6,0 6,0 6,0 6,00 0,0707 0,0118 -
5 11,0 10,7 10,4 10,6 10,5 10,64 0,2302 0,0216 2,128010 15,8 15,6 15,3 15,7 15,2 15,52 0,2588 0,0167 1,552015 20,9 20,7 20,7 20,8 21,7 20,96 0,4219 0,0201 1,397320 25,8 25,7 25,6 25,4 25,6 25,62 0,1483 0,0058 1,281025 30,7 31,1 30,7 30,1 30,6 30,64 0,3578 0,0117 1,225630 35,6 35,6 35,5 35,4 35,1 35,44 0,2074 0,0059 1,181335 40,6 40,4 40,7 40,5 40,1 40,46 0,2302 0,0057 1,156040 45,6 45,5 45,5 45,7 45,0 45,46 0,2702 0,0059 1,136545 50,6 50,5 50,6 50,7 53,3 51,14 1,2095 0,0237 1,136450 55,7 55,7 55,6 55,5 55,6 55,62 0,0837 0,0015 1,112455 60,7 60,6 60,6 60,4 60,3 60,52 0,1643 0,0027 1,100460 65,8 65,7 65,7 65,5 65,5 65,64 0,1342 0,0020 1,094065 70,7 70,7 70,4 70,5 70,3 70,52 0,1789 0,0025 1,084970 75,7 75,9 75,8 75,6 75,8 75,76 0,1140 0,0015 1,082375 80,8 81,1 81,1 80,8 80,6 81,02 0,4712 0,0058 1,080380 85,9 86,5 85,7 85,9 86,3 86,06 0,3286 0,0038 1,075885 91,0 91,2 90,9 91,2 90,7 91,00 0,2121 0,0023 1,070690 95,9 96,2 95,8 96,3 95,9 96,02 0,2168 0,0022 1,066995 100,9 101,
1100,8 101,2 100,
7 100,94 0,2074 0,0020 1,0625100 106,1 106,
0105,8 106,0 105,
9 105,96 0,1140 0,0010 1,0596
Presisi dari pengukuran naik = 0,0237
B. Pengukuran Turun
Ketinggian Cairan
Display Sensor ( %)ȳ Sy Presisi Sensitivitas
1 2 3 4 5100 106,1 106,
5106,0 106,0 105,9
105,96 0,1140 0,0011 1,059695 101,2 101,
3101,0 100,4 100,6
100,90 0,3873 0,0038 1,062190 95,9 96,3 96,0 96,0 96,0 96,04 0,1517 0,0016 1,067185 91,3 91,1 91,4 91,2 91,3 91,26 0,1140 0,0012 1,073680 86,1 85,9 86,4 85,6 86,2 85,84 0,3362 0,0039 1,073075 81,0 81,3 81,2 81,3 81,2 81,20 0,1225 0,0015 1,082770 75,9 76,3 76,2 75,6 76,1 76,02 0,2775 0,0036 1,086065 71,0 71,3 70,8 69,9 71,0 70,80 0,5339 0,0075 1,089260 65,9 66,2 65,8 66,3 65,4 65,92 0,3564 0,0054 1,098755 60,8 61.3 60,3 61,3 61,3 61,00 0,4472 0,0073 1,109150 55,7 55,8 56,3 56,3 56,0 56,02 0,2775 0,0050 1,120445 50,6 51,8 50,8 50,9 51,2 51,06 0,4669 0,0091 1,134740 45,6 45,8 46,1 46,3 45,6 45,88 0,3114 0,0068 1,147035 40,5 40,3 41,4 40,4 40,6 40,64 0,4393 0,0108 1,161130 35,6 35,7 35,8 35,6 35,2 35,58 0,2280 0,0064 1,186025 30,6 30,5 30,8 30,6 30,2 30,54 0,2191 0,0072 1,221620 25,7 26,1 26,1 25,6 25,8 25,86 0,2302 0,0089 1,293015 20,8 21,3 20,8 21,5 21,9 21,26 0,4722 0,0222 1,417310 15,8 15,8 15,8 15,7 16,2 15,86 0,1949 0,0123 1,58605 10,9 11,0 10,8 10,8 10,9 11,00 0,3391 0,0308 2,20000 5,9 6,0 6,0 6,0 6,0 5,98 0,0447 0,0075 -
Presisi dari pengukuran turun= 0,0308
Maka kepresisian dari alat tersebut adalah 0,0308
2) Pembuatan Grafik
GRAFIK PENGUKURAN NAIK DAN TURUN
0 20 40 60 80 100 1200
20
40
60
80
100
120
f(x) = 1.00438961038961 x + 5.63290043290043R² = 0.999971088525776f(x) = 1.00075324675325 x + 5.76709956709956R² = 0.999974138256423
Pengukuran Pertama
Ketinggian naik
Linear (Ketinggian naik)
Ketinggian turun
Linear (Ketinggian turun)
Display Sensor (%)
Ketin
ggia
n Ca
iran
(%)
0 20 40 60 80 100 1200
20
40
60
80
100
120
f(x) = 1.00218181818182 x + 5.97186147186146R² = 0.999874809658482f(x) = 1.00618181818182 x + 5.55281385281386R² = 0.999910013165973
Pengukuran Kedua
Ketinggian naik
Linear (Ketinggian naik)
Ketinggian turun
Linear (Ketinggian turun)
Ketin
ggia
n Ca
iran
(%)
0 20 40 60 80 100 1200
20
40
60
80
100
120
f(x) = 1.00054545454545 x + 5.90606060606061R² = 0.999915894215045f(x) = 1.00267532467532 x + 5.54242424242425R² = 0.999966915192777
Pengukuran Ketiga
Ketinggian naik
Linear (Ketinggian naik)
Ketinggian turun
Linear (Ketinggian turun)
Display Sensor (%)
Ketin
ggia
n Ca
iran
(%)
0 20 40 60 80 100 1200
20
40
60
80
100
120
f(x) = 0.999766233766234 x + 5.88311688311689R² = 0.999830505059143f(x) = 1.00509090909091 x + 5.45021645021645R² = 0.999927467025857
Pengukuran Keempat
Ketinggian naik
Linear (Ketinggian naik)
Ketinggian turun
Linear (Ketinggian turun)
Display Sensor (%)
Ketin
ggia
n Ca
iran
(%)
0 20 40 60 80 100 1200
20
40
60
80
100
120
f(x) = 1.00062337662338 x + 5.90216450216451R² = 0.999831968423541f(x) = 1.0012987012987 x + 5.68268398268397R² = 0.999475927832144
Pengukuran Kelima
Ketinggian naik
Linear (Ketinggian naik)
Ketinggian turun
Linear (Ketinggian turun)
Display Sensor (%)
Ketin
ggia
n Ca
iran
(%)
3) Penentuan Akurasi
Pengukuran akurasi pada tinggi cairan 10% saat pengukuran pertama:
Persamaan linier dari grafik pengukuran naik kelima
y = 1,0013x + 5,6872
y = 1,0013 (10) + 5,6872
y = 10,013 + 5,6872
y = 15,7002
Niai hasil Pengukuran sebenarnya :
x=( y−n)
m
x=(15,7002−5,6872)
1,0013
X = 10
Nilai ketidakpastian sebenarnya :
Δx= Δym
Δy= sy√ N
t
x=(22.7−18.0)
0.976Δy=
√t
Δx = 4.815574
Nilai pengukuran sebenarnya :
10.0819±4.815
4) Penentuan Hysteresis
Pengukuran Naik Pengukuran Turun Hysteresis
1 2 3 4 5 1 2 3 4 5 1 2 3 4 56,1 5,9 6,0 6,0 6,0 5,9 6,0 6,0 6,0 6,0 0,2 0,1 0,0 0,0 0,011,0 10,7 10,4 10,6 10,5 10,9 11,6 10,8 10,8 10,9 0,1 0,9 0,4 0,2 -0,415,8 15,6 15,3 15,7 15,2 15,8 15,8 15,8 15,7 16,2 0,0 0,2 0,5 0,0 -1,020,9 20,7 20,7 20,8 21,7 20,8 21,3 20,8 21,5 21,9 0,1 0,6 0,1 0,7 -0,225,8 25,7 25,6 25,4 25,6 25,7 26,1 26,1 25,6 25,8 0,1 0,4 0,5 0,2 -0,230,7 31,1 30,7 30,1 30,6 30,6 30,5 30,8 30,6 30,2 0,1 0,6 0,1 0,5 0,435,6 35,6 35,5 35,4 35,1 35,6 35,7 35,8 35,6 35,2 0,0 0,1 0,3 0,2 -0,140,6 40,4 40,7 40,5 40,1 40,5 40,3 41,4 40,4 40,6 0,1 0,1 0,7 0,1 -0,5
45,6 45,5 45,5 45,7 45,0 45,6 45,8 46,1 46,3 45,6 0,0 0,3 0,6 0,6 -0,650,6 50,5 50,6 50,7 53,3 50,6 51,8 50,8 50,9 51,2 0,0 1,3 0,2 0,2 2,155,7 55,7 55,6 55,5 55,6 55,7 55,8 56,3 56,3 56,0 0,0 0,1 0,7 0,8 -0,460,7 60,6 60,6 60,4 60,3 60,8 61,3 60,3 61,3 61,3 0,1 0,7 0,3 0,9 -1,065,8 65,7 65,7 65,5 65,5 65,9 66,2 65,8 66,3 65,4 0,1 0,5 0,1 0,8 0,170,7 70,7 70,4 70,5 70,3 71,0 71,3 70,8 69,9 71,0 0,3 0,6 0,4 0,6 -0,775,7 75,9 75,8 75,6 75,8 75,9 76,3 76,2 75,6 76,1 0,2 0,4 0,4 0,0 -0,380,8 81,8 81,1 80,8 80,6 81,0 81,3 81,2 81,3 81,2 0,2 0,5 0,1 -0,5 -0,685,9 86,5 85,7 85,9 86,3 86,1 85,9 85,4 85,6 86,2 0,2 0,6 0,3 0,3 0,191,0 91,2 90,9 91,2 90,7 91,3 91,1 91,4 91,2 91,3 0,3 0,1 0,5 0,0 -0,695,9 96,2 95,8 96,3 95,9 95,9 96,3 96,0 96,0 96,0 0,0 -0,1 0,2 0,3 -0,1100,9 101,1 100,8 101,2 100,7 101,2 101,3 101 100,4 100,6 0,3 0,2 0,2 0,8 0,1106,1 106,0 105,8 106,0 105,9 106,1 106,0 105,8 106,0 105,9 0,0 0,0 0,0 0,0 0,0
Hysteresis = 1,3
VII. Pembahasan
Praktikum Kalibrasi Pengukuran Tinggi Cairan (level) yang kami lakukan bertujuan untuk mengetahui ketepatan dan ketelitian dari instrumen pengukur ketinggian atau level. Level merupakan variabel penting dalam kontrol proses di industri, misalnya digunakan pada kondensor, reactor tangki, boiler, separator.
Pengambilan data dilakukan secara 5 kali berulang, dengan dua pengukuran berbeda, yaitu pengukuran turun dan pengukuran naik. Pengambilan data sebanyak 5 kali dimaksudkan untuk mendapatkan nilai presisi dari alat. Dari masing-masing pengukuran didapatkan nilai yang tidak jauh berbeda. Presisi adalah nilai untuk menghitung seberapa konsisten sistem tersebut menampilkan nilai yang sama, untuk pengukuran yang sama pula pada rentang waktu tertentu. Sedangkan dengan dua klasifikasi pengukuran naik dan turun, akan menampilkan nilai akurasi dari alat tersebut. Nilai akurasi adalah kemampuan suatu alat ukur untuk mengukur suatu variable hingga “seberapa dekat” alat tersebut mendekati angka sebenarnya.
Dari data praktikum yang kami peroleh, dibuat grafik antara display sensor (y) terhadap ketinggian cairan (x) pada setiap pengukuran naik dan turun. Dari grafik ini dapat diketahui tingkat kelinieran garis hubungan antara tegangan dan tekanan.. Tingkat kelinieran biasanya digunakan untuk mencari tahu hubungan antara output dan input. Input yang berupa ketinggian level dirubah menjadi besaran listrik oleh tranduser. Apabila nilai ketinggian level yang besar, maka nilai ketinggian level yang dapat dibaca pada display juga menunjukkan angka yang tinggi. Dengan demikian nilai ketinggian level yang diberikan pada alat berbanding lurus dengan nilai ketinggian level pada pembacaan display.
Hysteresis adalah nilai selisih maksimum antara pengukuran naik dan pengukuran turun. Semakin kecil nilai hysteresis maka semakin teliti data yang diperoleh. Hysteresis terjadi karena adanya sensitivitas alat dan ketahanan alat tersebut. Hysteresis muncul akibat kondisi pengukur pada tabung air yang kurang baik sehingga menyulitkan pembacaan tinggi cairan yang dibutuhkan. Selain itu, hysteresis juga timbul akibat kesalahan sudut pandang (kesalahan parallax) dari praktikan, ketika sedang mengamati tinggi cairan pada tabung pengukur. Regreris liner yang dihasilkan dari setiap grafik ialah 0,9999 dan 1, namun lebih banyak regresi linier yang bernilai 0,9999. Regresi liner yang dihasilkan menunjukan bahwa grafik yang dihasilkan dari data pengukuran mendekati linier dan data yang dihasilkan semakin akurat, dengan persamaan y = 1,0013x + 5,6872.
Dari pengolahan data, maka hasil yang kami peroleh yaitu untuk pengukuran naik diperoleh nilai kepresisian sebesar 0,0237 dengan sensitivitas 1,1364 dan untuk pengukuran turun, diperoleh nilai kepresisian sebesar 0,0308 dengan sensitivitasnya sebesar 2,2 maka secara keseluruhan nilai kepresisian dari alat tersebut adalah 0,0308. Nilai hysteresis paling besar yang dihasilkan dari kalibrasi CRL adalah 1,3. Nilai tersebut didapat dari pengukuran pertama dengan kondisi satu pada tinggi cairan 45%.
VIII. Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum kalibrasi pengukuran tinggi cairan ini adalah kita
dapat mengetahui nilai kepresisian, akurasi, sensitivitas dan hysteresis dari data-
data yang diperoleh dengan menggunakan rumus-rumus yang sudah ditentukan.
Dari grafik diketahui bahwa tingkat kelinieran garis hubungan antara tegangan
dan tekanan menunjukkan angka mendekati satu. Hal ini menunjukkan bahwa
Alat CRL tersebut mempunyai tingkat keakurasian yang tinggi.
Nilai ketinggian level yang diberikan pada alat berbanding lurus dengan nilai
ketinggian level pada pembacaan display. Dilihat dari grafik, kalibrasi pengukuran
tinggi cairan (level) yaitu y = 1,0013x + 5,6872 dengan nilai regresi linier-nya
yaitu 0,9999. Akurasi yang dihasilkan dari pengkuran tersebut adalah 4,815 dari
pengukuran kondisi satu (naik) pada tinggi cairan yaitu 10 %. Dari data yang
sudah dihitung diperoleh nilai kepresisian alat tersebut sebesar 0,0308 dan nilai
hysteresis dari data yang diperoleh tersebut sebesar 1,3.
IX. Daftar Pustaka
Armfield. 1987. Engineering Teaching and Research Equipment, Electrical Console PCT-10. London.
Armfield. 1987. Engineering Teaching and Research Equipment, Pressure Control Accesory PCT-14. London.
Chamidy, Harita N. 2006. Instrumentasi dan Pengukuran. Bandung: Politeknik Negeri Bandung.
Heriyanto, dan Harita NC. 2001. Instrumentasi dan pengukuran. Bandung: Jurusan
Teknik Kimia, Politeknik Negeri Bandung