licensing investmentstrategi alliance1 (1)

Upload: aswanudin

Post on 07-Aug-2018

215 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    1/24

    1 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    BAB I

    PENDAHULUAN

    1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

    Pada tahun 1970-an, ekonomi Jepang mulai berkembang dengan

    pesat. Perusahaan-perusahaan Jepang, khusunya dalam bidang idustri

    ekonomi, melihat kawasan Asia Tenggara sebagai pangsa pasar untuk

    menyebarkan produk-produknya. eskipun demikian, !ndonesia

    menerapkan kebi"akan subtitusi impor untuk melindungi basis industrinya

    yang masih muda. Perusahaan-perusahaan asing yang ingin masuk ke

    pasar !ndonesia harus menempatkan partner lokal yang meran#ang

    operasi perakitan di !ndonesia.

    $etika pulang dari tugas di !nggris, %"amsul &ursalim memikul

    tanggung "awab dari ayahnya untuk men"alankan bisnis pen"ualan karet

    keluarga, pada tahun 19'( di %umatera. )ia mengerti pentingnya kualitas

    pada pasar dunia, perusahaan tersebut telah mengekspor karet mentah

    ke Amerika %erikat dan Jepang tahun 19(0-an. Pada tahun 19'9, %"amsul

    menggerakkan operasinya ke Jakarta dan bergabung dengan sebuah

    pabrik ban ke#il &* +o#k Thay +in pada tahun 19(1, yang merupakan

    perusahaan yang memproduksi ban domestik untuk ban be#ak dan

    sepeda. alu perusahaan mengubah namanya men"adi a"ah Tunggal

    tahun 19'1, ketika %"amsul mengambil alih perusahaan yang

    memproduksi merek ban be#ak yang popular di !ndonesia tersebut.

    Perekonomian pada masa orde baru tahun 19'', telahmenggerakkan dan melun#urkan perubahan ekonomi di !ndonesia, yang

    berarti akan lbih banyak lagi sepeda motor dan mobil. %"amsul

    memutuskan bahwa masa depan gad"ah tunggal terletak pada pembuatan

    ban kendaraan bermotor.

    %"amsul dan perusahaannya hanya mengetahui sedikit mengenai

    pembuatan ban kndaraan bermotor. $ekuatan dan standar kualitas untuk

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    2/24

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    3/24

    3 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    penumpang yang paling laris di !ndonesia adalah Toyota dan $i"ang,

    sebuah minibus tinggi chassis pada bawah truk yang ringan. )aihatsu,

    %u8uki, itsubishi dan isu8u men"ual kendaraan serupa. %istem suspense

    truk yang ringan tidak memerlukan ban radial berkulitas tinggi.

    Pemerintah !ndonesia mengumumkan ren#ana pada tahun 199

    untuk se#ara berangsur-angsur menderegulasi industri mobil pada "angka

    pan"ang dan tenaga ahli mngharapkan pn"ualan sedan penumpang

    ditingkatkan.

    )engan bantuan teknis dari Yokohama Tire Company  54T6, a"ah

    Tunggal melengkapi instalasi permesinan terbaru untuk menghasilkan ban

    radial di dalam tahun 199. Tu"uannya adalah meningkatkan produksi

    sampai 900.000 ban radial pertahun, sekitar : dari total produksi.

    Table 1.1 TAHUN-TAHUN PENTING PT. GAJAH TUNGGAL Tbk

    No. Tahun Ketean!an

    1 19(1 %"amsul &ursalim bergabung dengan &* +o#k Thay

    +in untuk membuat ban sepeda da be#ak. Tahun 19'1

    berubah nama gad"ah tunggal 1971 a"ah Tunggal mulai memproduksi ban sepeda motor 

    atas persetu"uan asisten teknis dengan !nour /ubber 

    ompany 5!/6 dari "epang 191 Perusahaan mulai memproduksi ban biasa untuk

    kendaraan umum dengan asisten teknis dari

    yokohama /ubber ompany dari "epang; 199 perusahaan mulai memproduksi ban radial untuk mobil

    dan light tru#k

    ( 1990 a"ah Tunggal terdatar di bursa eek Jakarta dan%urabaya' 1991 a"ah Tunggal mendirikan T Petro#hem !ndustries,

    sebagai produsen #ord ban nylon ilament7 199 a"ah Tunggal ter#atat dalam bursa eek di %ingapura

    199; a"ah Tunggal menerima serteikat kualitas seperti heel

    ororation dan T Petro#hem !ndustries serta

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    4/24

    4 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    memperluas produksi yang mn#akup karet sintetik,

    ethylne gly#ol, polyester ilament dan serat polyester 

    10 199( a"ah Tunggal mengakuisisi anggeng 2ra"atama

    11 1997 a"ah Tunggal mengadakan ker"asama dengan Pirelli

    Tye unutk memproduksi desain Pirelli unutk ban radial

    mobil penumpang di Amerika =tara dan memperolh

    !%? 9001 untuk kualitas desain pngmbangan dan

    sistem instalasi1 1999 a"ah Tunggal memperoleh !%? 9001 unutk kualitas

    desain pengmbangan dan sistem instalasi1 000 a"ah Tunggal memperoleh !%? 900 untuk kualitas

    produksi ban radial1; 00 a"ah Tunggal memperoleh sertiikat @% 90001( 00 PT ad"ah Tunggal Petro#hem !ndustries Tbk,

    menyetu"ui rekstukturisasi utang1' 00; i#helin dan aribaldi mengambil alih pada bulan mei

    sebesar 70: dari saham perusahaan. ad"ah Tunggal

    mengadakan per"an"ian dengan i#helin untuk

    mendistribusikan ban i#helin di !ndonesia dan

    memproduksi merek ban i#helin, melun#urkan

    TireBone konsep toko retail yang men"ual produk T/adial, i#helin dan 23 oodri#h

    17 00( a"ah Tunggal memperoleh !%?T% 1'9;9, upgrade

    dari @% 9000, mendiCestasi eshindo Alloy >heel 

    TABEL 1." SHAREH#LDER LIST

    No. Shaehol$e Na%e Po&enta!e1 $operasi 0,1': aribaldi *enture 3und imited 1,11:

    )irektur 0,0:

    ; ompagnie 3inan#iere i#helin imited 10,00:( )enham Pte imited ,;:

    ' lobal =nion 3iber !nCestment imited 11,00:

    7 Publi# (,17:

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    5/24

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    6/24

    6 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    TINJAUAN PUSTAKAGL#BAL MARKET STRATEGIES

     Akhir-akhir ini, dunia disibukkan oleh krisis keuangan global yang

    berawal dari Amerika. Ada beberapa aktor yang menyebabkan krisis

    keuangan ini, di antaranya adalah penumpukan utang nasional yang

    men#apai =%E ,9 triliun, pengurangan pa"ak korporasi, pembengkakan

    biaya perang !rak, dan perang Aghanistan. 4ang paling atal adalah

    adalah Subprime !ortgage, yaitu kerugian surat berharga properti

    sehingga membangkrutkan beberapa perusahaan besar, seperti ehman2rothers, erryl yn#h, oldman %a#hs, &orthern /o#k, =2%, dan

    itsubishi =3.

    Ternyata krisis tidak hanya berhenti merontokkan perusahaan-

    perusahaan besar Amerika, namun "uga mengan#am kelangsungan

    perusahaan-perusahaan besar di negara lain, seperti di negara-negara

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    7/24

    7 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    inrastruktur mempengeruhi kesediaan mana"emen untuk memberikan

    komitmen sumber daya pada negara atau pasar tertentu dan mode o 

    entry. isalnya, perusahaan ke#il biasanya lebih baik melakukan ekspor 

    atau lisensi. ana"emen bisa membatasi komitmen sumber daya pada

    negara-negara yang risiko politiknya besar atau inrastukturnya parah

    dengan #ara memberikan lisensi atau membentuk usaha patungan

    dengan mitra bisnis lokal. %elain itu, "ika mana"emen bekeinginan

    memasuki se"umlah negara se#aara #epat, sementara sumber daya dan

    waktu yang dibutuhkan untuk melakukan inCestasi langsung sangat

    terbatas, maka lisensi atau usaha patungan men"adi pilihan yang realistis

    dan strategis.

    $arakteristik produk, siat permintaan, dan hambatan dagang, serta

    tu"uan mana"emen "uga berpengaruh pada keputusan pemilihan mode o 

    entry. ontohnya, produk bernilai rendah namun dalam "umlah besar 

    (buky)  menuntut produksi yang dekat dengan pasar karena biaya

    pengangkutannya relati besar 5meskipun biaya tersebut bisa diimbangi

    dengan skala ekonomis produksi6. Tari maupun hambatan dagang lainnya

    bisa mendorong pemilihan mode o entry yang memungkinkan produksi

    atau perakitan di negara tu"uan pemasaran. %elain itu, sasaran

    mana"emen dan tu"uan ekspansi mempengaruhi komitmen sumber daya

    pada pasar global dan minat untuk men"alin kontrak ker"a sama dengan

    organisasi lain.

    1. L'(en('

    isensi merupakan pilihan yang tepat apabila perusahaan memiliki

    hak #ipta tertentu, seperti teknologi proses atau produk yang telah

    dipatenkan, merek dagang, atau nama merek, yang bisa dimanaatkan

    dalam skala internasional tanpa harus men#urahkan banyak sumber daya

    untuk operasi internasional. )alam kesepakatan lisensi, perusahaan

    memberikan hak untuk memanaatkan teknologi, merek dagang, atau

    nama merek yang dipatenkan kepada icense  dengan mendapatkan

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    8/24

    8 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    pembayaran royalti. =mumnya royalti tersebut ditentukan berdasarkan

    persentase dari pen"ualan sesuai kesepakatan.  isensi itu memiliki

    beberapa syarat. )an syarat itu sangat tergantung kepada apa yang mau

    dilisensikan. $alau untuk nama atau merek, tentunya nama tersebut

    sudah berkembang, sudah terkenal, dan memiliki brand image. Jadi nama

    tersebut sudah mewakili keunggulan-keunggulan produk atau "asa.

    isensi memungkinkan perusahan untuk mendapat manaat dari

    pen"ualan internasional dengan memanaatkan  proprietary assets  yang

    dimiliki dengan komitmen sumber daya dan resiko yang minimal. &amun,

    kesepakatan sema#am ini hanya memberikan hasil (returns)  terbatas.

    %elain itu, pengembangan pasar "uga terbatas "ika icensee  tidak

    men#urahkan perhatian yang memadai atau tidak memiliki sumber daya

    untuk mengembangkan pasar se#ara optimal.

    %ekarang ini banyak produk yang dilisensikan dalam skala

    internasional. %ekalipun mendatangkan uang dalam "umlah besar 

    tindakan seperti itu "uga beresiko, terutama bila merek dagangnya

    digunakan untuk produk-produk yang tidak memenuhi standar kualitas

    atau reliabilitas, atau "ika strategi pemasarannya tidak tepat. !tu bisa

    merusak reputasi dan nilai merek dagang bersangkutan. )alam

    kesepakatan lisensi, perusahaan memberikan hak untuk memanaatkan

    teknologi, merek dagang, atau nama merek yang dipatenkan kepada

    icense  dengan mendapatkan pembayaran royalti. =mumnya royalti

    tersebut ditentukan berdasarkan persentase dari pen"ualan sesuai

    kesepakatan.

    /isiko lisensi bisa digambarkan dengan "elas melalui pengalaman

    Pepsio dan FeroG. Pepsio men"ual hak lisensi kepada Perrier,

    perusahaan air mineral peran#is, untuk membotolkan dan

    mendistribusikan merek-mereknya di Peran#is. &amun, Perrier kalah

    bersaing dengan pesaing utamanya 52adoit dan

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    9/24

    9 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    banyak pangsa pasar dan akhirnya memutuskan kontraknya dengan

    Perrier. FeroG melakukan kesalahan serupa yang lebih mengenaskan saat

    memutuskan untuk memberi hak eksklusi yang berlaku selama-lamanya

    pada organisasi /ank di !nggris untuk memasarkan semua produk yang

    bernaung di bawah hak paten FeroG di pasar-pasar di luar Amerika.

    /ankHFeroG gagal memanaatkan kesempatan tersebut dan hanya

    mengembangkan beberapa pasar di

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    10/24

    10 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    $onsekuensinya, seperti halnya kontrak manua#turing, li#ensor 

    harus selalu memantau aktiitas lisensi dan melakukan pengan dalian

    kualitas dan inansial se#ara ketat guna men"amin bahwa li#ensee

    memenuhi standar yang telah disepakati bersama.

    ". In)e(ta('$onsep !nCestasi sangatlah penting bagi perusahaan karena

    menyangkut masalah sumber dana untuk inCestasi, umur ekonomis, dan

    yang paling penting adalah mengenai e#pected return dari inCestasi

    tersebut. !nCestasi yang dilakukan oleh perusahaan adalah inCestasi pada

    aktiCa tetap dan modal ker"a. )imana modal ker"a tersebut untuk

    membelan"ai operasi sehari-hari, selain modal ker"a inCestasi "uga

    berhubungan erat dengan aktiCa tetap karena agar mendapatkan return

    yang lebih besar, dan bertu"uan untuk mengembangkan produk dan "asa

    perusahaan harus sesuai dengan kebutuhan konsumen. !nCestasi pada

    aktiCa tetap dan modal ker"a tersebut diharapkan akan meningkatkan

    proitabilitas.

    2erbagai masalah dan kesulitan dalam mengelola usaha patungan

    dan tipe-tipe kesepakatan kontraktual lainnya mendorong perusahaan

    untuk melakukan inCestasi langsung, se"auh itu diperbolehkan dan

    perusahaan memiliki sumber daya untuk merealisasikannya. %elain

    memberikan kendali penuh terhadap atas produksi dan pemasaran,

    operasi #abang "uga mengeliminasi kemungkinan konlik kepentingan dan

    masalah-masalah mana"emen yang mun#ul contract manu$acturing ,

    lisensi atau usaha patungan. %emua laba yang diperoleh dari &hoy'o&ned subsidiaries  men"adi milik perusahaan sepenuhnya. %elain itu,

    perusahaan bisa men#urahkan usaha maksimum untuk mengembangkan

    pasar sesuai dengan arah yang diinginkan, mempromosikan merek-merek

    internasional, atau mengembangkan produk baru yang memanaatkan

    keterampilan dan sumber daya perusahaan dari negara tu"uan pemasaran

    lainnya. Perusahaan memiliki dua pilihan dalam pengembangan operasi

    #abang, yaitu mengakusisi perusahaan yang sudah ada atau membangun

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    11/24

    11 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    sendiri operasi dari awal (gree$ied pant). $edua alternati ini memiliki

    keunggulan dan kelemahannya masing-masing, sebagaimana tersa"i

    dalam Tabel 1.

    Tabel ".1

    Keun!!ulan $an Kele%ahan In)e(ta('

    ASPEK AKUSISI GREEN*IELD

    $eunggulan •

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    12/24

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    13/24

    13 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    dan banyak

    negara

    ontoh penerapan aliansi strategis yang baik untuk kita amati

    adalah seperti yang dilakukan oleh 2ank uamalat dengan PT Pos dan

    2A. 4ang dilakukan 2ank uamalat adalah melakukan aliansi strategis

    dengan seluruh "araingan kantor pos di indonesia ketika melun#urkan dan

    men"ual produk %har-

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    14/24

    14 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    armasi yang telah berdiri se"ak tahun 19'9 ini berani untuk mengambil

    langkah berbeda dengan perusahaan armasi lainnya. )eGa berani

    melakukan berbagai aliansi dengan beberapa perusahaan armasi baik di

    tingkat lokal maupun global. isalnya, ker"a sama yang dilakukan dengan

     Alpharma, sebuah perusahaan obat generik global berbasis di Amerika.

    $er"a sama ini meliputi pemberian lisensi kepada Alpharma dalam hal

    registrasi dan pemasaran di !ndonesia dan beberapa negara sekitar.

    %elain itu, "uga ker"a sama dalam bentuk pemindahan produksi

    5to'manu$acturing 6 dan distribusi. enariknya, ker"a sama dengan

     Alpharma ini "uga melibatkan anak perusahaan )eGa edi#a. 2ila toll-

    manua#turing dilakukan oleh 3erron, distribusi lebih dilakukan oleh

     Anugrah Argon edi#a 5AA&6. &amun, ker"a sama Alpharma bukanlah

    yang pertama bagi )eGa edi#a. 2anyak ker"a sama aliansi strategis

    yang telah dilakukannya. isalnya, aliansi !ndoarma dalam memproduksi

    0 "uta pil perbulan. anaat langsung dari kontrak produksi ini adalah

    biaya tetap 5iGed #ost6 per satuan unit produksi perusahaan diharapkan

    dapat berkurang sehingga margin perusahaan se#ara keseluruhan dapat

    lebih baik.

    . Market Expansion Strategies

    Tabel diatas menggambarkan strategi sebagai berikutD

    %trategi 1, negara dan konsentrasi pasar, men#akup target se"umlah

    segmen pelanggan yang terbatas dalam beberapa negara. se#ara

    tipikal merupakan satu titik awal untuk sebagian besar perusahaan. !tu

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    15/24

    15 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    sesuai dengan sumber-sumber daya perusahaan dan kebutuhan

    inCestasi pasar. %trategi , konsentrasi negara dan segmen diCersiikasi , sebuah

    perusahaan melayani banyak pasar dalam beberapa negara. %trategi

    ini diterapkan oleh banyak perusahaan

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    16/24

    16 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    BAB III

    PEMBAHASAN

    +.1 PR#*IL PERUSAHAAN

    a. PT. GAJAH TUNGGAL/Tbk

    PT. a"ah Tunggal,Tbk yang memliki brand produk "A Leading 

    Tire Manufacturer in South East Asia"  merupakan produsen ban dalam

    urutan 0 besar di dunia yang memproduksi ban men#angkup wilayah

     Asia Tenggara dan masuk dalam 0 besar produsen ban di dunia.

    Perusahaan ad"ah Tunggal didirikan pada tahun 19(1 dengan pabrik

    ban sepeda, dan perusahaan mulai melakukan ekspansi dengan

    meningkatkan kemampuan dan pertama mendiCersiikasi ban motor dan

    ban untuk alat transportasi umum.

    b. PABRIK KELAS DUNIA

    Perusahaan terus-menerus meningkatkan kualitas produk. +al ini

    terlihat dari pen#apaian perusahaan dalam memperoleh !%? 900 untuk

    kualitas produksi ban radial pada tahun 199(. pada tahun 1997 pabrik banradial memproleh sertiikasi !%? 9001 untuk kualitas desain

    pengembangan dan sistem instalansi. Pada tahun 00 a"ah Tunggal

    memperoleh sertiikasi dalam industri otomoti, di !%? 9000 dari T=4

    !nternasional. )an pada tahun 00; perusahaan memperoleh !%?HT%

    1'9;9 yang merupakan a$gret   dengan @% 9000, perusahaan "uga

    memperoleh sertiikasi kualitas dari berbagai &egara termasuk

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    17/24

    17 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    mengoprasikan ( pabrik ban yang memproduksi berma#am-ma#am tipe

    dan ukuran ban dari radial, bias, ban sepeda motor dan pabrik yang

    berhubungan dengan ban.

    &. PERUSAHAAN MANU*AKTUR BAN 0ANG TERINTEGRASI

    Perusahaan terus mengurangi biaya produksi dengan melakukan

    strategi integrasi Certikal dimana perusahaan mengakuisisi aset yang

    memproduksi bahan baku kun#i. Perusahaan itu telah mengintegrasi

    asset yang memproduksi #ord ban dan karet sintetis untuk mensuplai

    bahan baku dalam operasi pembuatan ban. %ekitar separuh dari produksicord   ban dan karet sintetis di gunakan dalam produksi T ban,

    separuhnya di"ual ke pihak lain. $ontrol perusahaan terhadap pabrik karet

    sintesisnus dan merupakan satu-satunya produsen %2/ di !ndonesia. )an

    #ord ban perusahaan menyebabkan perusahaan memperoleh prioritas

    suplai sehingga menyebabkan prusahaan dapat meningkatkan

    kemampuan untuk meningkatkan biaya.

    $. JARINGAN DISTRIBUSI GL#BAL

    Perusahaan telah meningkatkan "aringan domestik dan

    internasional. produk dari a"ah Tunggal di pasarkan di lebih dari 100

    negara dan dapat dibeli di lebih dari (000 outlet retailer di seluruh dunia.

    a"ah tunggal melakukan "aringan pen"ualan dan distribusi yang

    eekti, yaituD

    )istributor T telah mendistribusikan produk Perusahaan rata-rata

    lebih dari 0 tahun Perusahaan memiliki lebih dari 7( distributor di seluruh dunia

    %ebagai tambahan, T telah men"ual ban di gerai A//

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    18/24

    18 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    a"ah Tunggal adalah sebuah pabrik ban kelas dunia, tetap

    melakukan peningkatan kualitas produksi untuk bersaing dengan

    mengimplementasikan strategi. a"ah Tunggal berkonsentrasi pada

    keuntungan dengan melakukan integrasi Certikal dengan adanya sinergi

    aktiCitasnya. Perusahaan "uga mulai menggunakan teknologi yang lebih

    modern dan memperluas operasi internasionalnya. a"ah Tunggal

    menggunakan strategi harga rendah dengan melakukan intergrasi Certikal

    dalam operasinya.

    Ga%ba +.1 Inte!a(' et'kal $an D')e(''ka(' 2"3345

    +."T'n6auan licensing  ,a$a PT. Ga6ah Tun!!al Tbk.

    Pada bulan ei 00;, a"ah Tunggal melakukan ker"asama bisnis

    yang berokus pada pembuatan ban mobil penumpang untuk pasar 

    dengan i#helin, salah satu perusahaan ban terkemuka di dunia yang

     "uga merupakan pemegang saham baru Perusahaan dan memiliki 10:

    saham Perusahaan. elalui per"an"ian o$$'take, a"ah Tunggal setu"u

    untuk memproduksi beberapa merk ban dalam group Michelin, namun

    tidak termasuk merk Michelin, untuk pasar di luar !ndonesia. 2erdasarkan

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    19/24

    19 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    per"an"ian distribusi, i#helin akan mendistribusikan ban-ban i#helin K

    23 oodri#h melalui "aringan distribusi Perusahaan di !ndonesia. a"ah

    Tunggal "uga melaksanakan ker"asama lisensi dengan Inoue Rubber 

    Compan !IRC, perusahaan ban sepeda motor terkemuka di Jepang,

    untuk memproduksi dan men"ual ban sepeda motor dengan merek !/ di

    !ndonesia se"ak tahun 197.

    Pada akhir 00; perusahaan mempunyai 10.(1 pegawai dimana

    sebelumnya pada tahun 00 perusahaan mempunyai 1(.0;9 pegawai

    dari 10.(1 pegawai, .1(9 beker"a di diCisi ban, 1.(0 beker"a di diCisi

    #ord ban, ;0 di diCisi karet sintetik, 7 di PT. eshindo Alloy >heell.

    +.+T'n6auan in#estment  ,a$a PT. Ga6ah Tun!!al Tbk.

    Produsen ban PT. a"ah Tunggal Tbk. 5JT6 akan membangun

    pabrik ban radial dan ban sepeda motor dalam kurun waktu tiga tahun ini.

    &ilai inCestasi masing-masing pabrik sebesar =%E100 "uta dan =%E70

     "uta. Pembangunan pabrik baru ini, seiring dengan meningkatnya

    permintaan dan adanya capacity demand  dari i#helin dan T. Perseroanmenargetkan kapasitas produksi setelah adanya pabrik baru untuk ban

    radial akan naik (0: men"adi ;( ribu ban per hari pada akhir tahun 00.

    sedangkan kapasitas produksi ban sepeda motor tahun 009 akan

    men"adi 10( ribu ban dan 1(( ribu ban per hari.

    a"ah Tunggal merupakan produsen ban terintegrasi terbesar di

     Asia Tenggara. Tiga produk utama perseroan adalah ban radial, ban bias,

    dan ban sepeda motor, untuk kendaraan penumpang, bus, truk, dan

    sepeda motor. $apasitas produksi saat ini ban radial 0ribu ban per hari,

    ban sepeda motor 7 ribu ban per hari dan ban bias 1 ribu ban per hari.

    %e#ara rata-rata pangsa pasar a"ah Tunggal adalah 1: ban radial,

    (: ban sepeda motor dan 7:ban bias.

    )ana pengembangan pabrik tersebut diambil dari hasil penerbitan

    obligasi yang dilakukan pada "uli lalu sebesar =%E( "uta. ?bligasi ini

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    20/24

    20 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    memberikan tingkat kupon bunga sebesar 10.(: per tahun dengan

     "angka waktu lima tahun yang akan "atuh tempo pada 010.

    ?bligasi ini dikeluarkan anak usaha a"ah Tunggal yang ada di

    2elanda dengan di "amin oleh induk perusahaan. )ana dari hasil

    penerbitan obligasi sebesar =%E0 "uta ini di gunakan untuk melunasi

    sebagian loating rate note 53/&6 dan sisanya untuk ekspansi usaha.

    $omposisi pemegang saham perseroan ini adalah aribaldi

    *enture 3und ltd sebesar ;.':, lobal =nion 3iber !nCestment td

    sebesar 11:, ompagnie 3inan#iere i#helin sebesar 10:, dan publik

    (.;:.

    +.T'n6auan Strategic Alliances ,a$a PT. Ga6ah Tun!!al Tbk.

    Perusahaan a"ah Tunggal merupakan produsen ban yang

    dikontrak oleh beberapa perusahaan ban terkemuka di dunia. a"ah

    Tunggal pernah memproduksi ban bagi perusahaan-perusahaan ban

    terkemuka seperti $ohohama dan %irelli . 2erdasarkan kesepakatan

    kedua belah pihak, kontrak-kontrak ini telah dihentikan pada tahun 199(dan tahun 001. %e"ak tahun 001 a"ah Tunggal melakukan ker"asama

    produksi dengan &okian Tres 'roup, sebuah Perusahaan ban

    terkemuka dari 3inlandia, untuk memproduksi ban mobil berpenumpang,

    termasuk ban musim dingin 5sal"u6, untuk pasar di luar !ndonesia.

    +.7 T'n6auan Market Expansion Strateg  ,a$a PT. Ga6ah Tun!!al Tbk.

    a"ah Tunggal memang sudah men"adi perusahaan tara !nternasional, bukan sa"a karena "umlah ekspor perusahaan yang

    men#apai ;' persen dari total pen"ualan perusahaan pada tahun 007,

    tapi "uga karena berbagai standarisasi dan sertiikasi internasional yang

    berhasil diperolehnya, antara lainD

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    21/24

    21 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    pasar internasional, terutama

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    22/24

    22 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    )engan kekuatan ini, ditambah pengalaman selama 0 tahun di

    industri ban, serta didukung lebih dari 10 ribu karyawan, a"ah Tunggal

    memang bisa dikatakan sebagai salah satu raksasa industri ban di

    !ndonesia. Tapi tentunya perusahaan tetap ingin memperkuat posisinya,

    terutama di pasar dimana mereka masih belum men"adi pemain yang

    kuat. %alah satunya adalah pasar repla#ement tire ban radial, dimana

    a"ah Tunggal baru memegang sekitar 0 persen pangsa pasar.

    =paya a"ah Tunggal untuk meningkatkan pasar ban radial

    domestik adalah dengan mengembangkan Tireone. erai retail ban yang

     "uga menawarkan pelayanan modern ini berungsi sebagai outlet produk

    T /adial, i#helin, dan "uga 23 oodri#h. Tireone  kini memiliki 0

    #abang yang tersebar di seluruh !ndonesia. Tire8one adalah buah

    ker"asama dengan i#helin yang notabene memiliki 10 persen dari saham

    a"ah Tunggal.

    )engan mampu terus berkembang memasuki pasar yang potensial

    ke depan, seperti pasar repla#ement tire ban radial dan "uga pasar ?

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    23/24

    23 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    BAB I

    KESIMPULAN

    2erdasarkan rumusan masalah, kesimpulan yang di dapat dari

    pembahasan diatas adalah ini adalah sebagai berikut D

    1. Tin"auan icensing  pada PT. a"ah Tunggal Tbk.a"ah Tunggal "uga melaksanakan ker"asama lisensi dengan Inoue

    Rubber Compan !IRC, perusahaan ban sepeda motor terkemuka di

    Jepang, untuk memproduksi dan men"ual ban sepeda motor dengan

    merek !/ di !ndonesia se"ak tahun 197. Pada tahun 001 PT. a"ah

    tunggal "uga melakukan lisensi dengan &okian Tres, produsen ban

    papan atas yang terkenal dengan produk ban sal"unya. Pada bulan

    ei 00;, a"ah Tunggal "uga melakukan lisensi dengan Michelin,

    salah satu perusahaan ban terkemuka di dunia yang "uga merupakan

    pemegang saham baru Perusahaan dan memiliki 10: saham

    Perusahaan.

    . Tin"auan investment  pada PT. a"ah Tunggal Tbk.$omposisi pemegang saham perseroan ini adalah aribaldi *enture

    3und ltd sebesar ;.':, lobal =nion 3iber !nCestment td sebesar 

    11:, ompagnie 3inan#iere i#helin sebesar 10:, dan publik (.;:.. Tin"auan Strategic Aiances pada PT. a"ah Tunggal Tbk.

    Perusahaan a"ah Tunggal merupakan produsen ban yang dikontrak

    oleh beberapa perusahaan ban terkemuka di dunia. a"ah Tunggal

    pernah memproduksi ban bagi perusahaan-perusahaan ban

    terkemuka seperti $ohohama dan %irelli 

    ;. 2agaimana tin"auan !arket "#pansion Strategy  pada PT. a"ah Tunggal

  • 8/20/2019 Licensing Investmentstrategi Alliance1 (1)

    24/24

    24 | G l o b a l M a r k e t S t r a t e g i e s

    )emi untuk mendukung berbagai ker"asama, a"ah Tunggal mulai

    melakukan langkah ekspansi  pada tahun 00(. Target perusahaan adalah

    meningkatkan kapasitas produksi ban radial men"adi ;(.000 ban per hari dari

    0.000 perhari saat ini, dan kapasitas produksi ban sepeda motor men"adi

    10(.000 ban per hari dari sekitar ;0.000 per hari saat ini.

    DA*TAR PUSTAKA

    2lan#hard $ristopher. MMM. oba !arket "ntry Strategies* Licensing,

    Investment, and Strategic Aiances+ &orth entral =niCersity+

    $eegen, >arren J. 007. !ana%emen emasaran oba , Jilid %atu.

    JakartaD !ndeks.

    $otabe K +elsenNs. 00;. oba !arketing !anagement, Third "dition.

    John >iley K %ons, !n#.,

    &&&+amaon+com-  oba  ' !arketing ' !anagement  ' !asaaki  '

    .otabe -dp-/01234/535 ' 306k 

    &&&+bm+gdu$+edu+cn-kcpt-  goba  73/ market  ing-T-Chap/6pp+ppt 

    &&&+gt'tires+com-indonesia-images-AR73/3//8'/4+pd$ 

    www.sba.pdG.eduHa#ultyH"imtH"ta##essH hapter9 .ppt

    http://www.sba.pdx.edu/faculty/jimt/jtaccess/Chapter9.ppthttp://www.sba.pdx.edu/faculty/jimt/jtaccess/Chapter9.ppt