lingkungan hidup.docx
DESCRIPTION
Lingkungan HidupTRANSCRIPT
A. PENGERTIAN
Problema lingkungan saat ini sungguh sudah melebihi ambang batas yang sulit untuk
terus menerus ditolelir tanpa ada keputusan hukum syari yang pasti, karena sudah
merusak sendi – sendi kehidupan secara menyeluruh, bukan hanya mahluk hidup yang
rusak yang secara kasat mata bisa dilihat dengan transparan, tetapi juga sudah jauh
melewati dunia ini. Manusia yang diamanahi sebagi Khalifah di muka bumi, ternyata
sudah tidak mampu lagi untuk mengetur dirinya sendiri memelihara tempat tinggalnya
serta menyelamatkan lingkungan untuk kelangsungan hidup generasinya dan generasi
sesudahnya.
Secara umum di indonesia, segala hal mengenai pengelolaan lingkungan hidup di
pandang dari sudut ekonomi, sosial dan budaya, bahkan sampai bidang politik. Sangat
jarang ketika ada permasalahan tentang lingkungan, masyarakat memendang dari sisi
rohani / agama. Sedangkan dari sudut pandang agama, semua yang ada di muka bumi ini
merupakan tanggung jawab setiap makhluk yang bertempat tinggal di dalamnya.
Pengelolaan lingkungan secara dini seharusnya telah ditanamkan, supaya manusia bisa
sadar dan bisa lebih mencintai lingkungan dengan tidak merusak lingkungan itu sendiri.
Dalam upaya konservasi lingkungan kerjasama antara pemerintah dengan masyarakat
sangat penting supaya kerusakan lingkingan tidak semakin parah. Pentingnya kesadaran
masyarakat juga menjadi salah satu faktor penting dalam upaya konserfasi lingkungan.
Hubungan saling mengisi antara manusia dan alam ini juga ditentukan dalam agama
bukan saja Islam tetapi dalam agama – agama lainnya. Agama Budha mengajarkan
kausalitas atau hubungan sebab akibat. Kesehatan lingkungan akan berpengaruh terhadap
kesehatan manusia.
Pendidikan lingkungan hidup adalah upaya mengubah perilaku dan sikap yang
dilakukan oleh berbagai pihak atau elemen masyarakat yang bertujuan untuk
meningkatkan pengetahuan, keterampilan dan kesadaran masyarakat tentang nilai-nilai
lingkungan dan isu permasalahan lingkungan yang pada akhirnya dapat menggerakkan
masyarakat untuk berperan aktif dalam upaya pelestarian dan keselamatan lingkungan
untuk kepentingan generasi sekarang dan yang akan datang.
Di sekitar kita terdapat tumbuhan. Kita merasa, teduh, sejuk dan nyaman jika berada di
tempat yang rindang oleh pepohonan. Kanopi pohon melindungi kita dari sinar matahari
yang terik. Tumbuhan mengeluarkan oksigen yang sangat kita butuhkan dan menyerap
CO2, sehingga udara terasa sejuk. Tumbuhan juga menjadi sumber makanan bagi
manusia dan hewan.
Di lingkungan sekitar kita terdapat hewan, baik hewan peliharaan maupun hewan liar.
Keduanya berperan besar dalam memenuhi kebutuhan manusia akan makanan dan fungsi
lainnya, seperti bahan baku pakaian, keindahan, dan lain – lain.
Di sekitar kita juga terdapat sesuatu yang tak terlihat secara kasat mata. Daya dan
keadaan ada di sekitar kita dalam berbagai bentuk, seperti keadaan tenang, gaduh, sejuk,
panas, dingin, banyak, sedikit, kuat, lemah dan lain–lain. Semuanya mempengaruhi
kehidupan dan kesejahteraan kita. Manusia tidak akan nyaman jika keadaannya panas
atau berisik. Ini berarti kesejahteraannya terganggu.
Semua yang ada di sekitar kita seperti yang telah di uraikan tadi, baik yang berwujud
kebendaan maupun berupa daya dan keadaan akan mempengaruhi sikap dan perilaku kita,
bahkan akan mempengaruhi peri kehidupan dan kesejahteraan kita, sesuai definisi
lingkungan menurut Undang–Undang Lingkungan Hidup No. 23
Tahun 1997 adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan
perikehidupan dan kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya.
Dalam lingkungan terjadi interaksi yang dinamis antara manusia dengan manusia lainnya
dan antara manusia dengan komponen biogeofisikkimia. Interaksi tersebut tidaklah selalu
sederhana tetapi sangat kompleks. Dalam interaksi tersebut manusia mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh lingkungannya.
Manusia mempengaruhi lingkungan dengan cara mengatur lingkungan dan mengambil
sumber daya yang ada di lingkungan. Manusia membangun jembatan, jalan, sawah,
permukiman dan lain–lain. Manusia juga membangun nilai dan norma dalam kaitannya
dengan lingkungan. Sebaliknya lingkungan juga mempengaruhi perilaku manusia.
Perhatikanlah bagaimana manusia beradaptasi menyesuaikan diri dengan lingkungannya
masing–masing. Bentuk rumah, mata perncaharian, jenis pakaian dan lain – lain
dipengaruhi oleh kondisi lingkungan.
B. KOMPONEN LINGKUNGAN HIDUP
Lingkungan hidup dapat dibagi menjadi lingkungan alam (abiotik dan biotik), lingkungan
binaan dan lingkungan sosial budaya. Dalam pengelompokan ini komponen abiotik dan
biotik dimasukan ke dalam komponen lingkungan alam. Sementara itu, lingkungan fisik
hasil karya manusia dimasukan menjadi lingkungan binaan.
1. Lingkungan Hidup Alami
Lingkungan hidup alami adalah lingkungan hidup yang telah ada di alam tanpa
memperoleh gangguan atau dimodifikasi oleh manusia. Lingkungan hidup alami
terdiri atas komponen biotik dan abiotik. Komponen biotik adalah segala makhluk
hidup, mulai mikroorganisme sampai dengan tumbuhan dan hewan. Lingkungan
abiotik adalah segala kondisi yang terdapat di sekitar makhluk hidup yang bukan
organisme hidup, seperti batuan, tanah, mineral, udara, angin, curah hujan, cahaya
matahari dan lain–lain. Lingkungan biotik sering pula dinamakan lingkungan organik,
sedangkan lingkungan abiotik dinamakan juga lingkungan anorganik.
Di dalam lingkungan hidup alami terdapat hubungan saling mempengaruhi antara
komponen abiotik dengan biotik. Komponen abiotik berupa batuan, tanah, air, udara
(cuaca dan iklim) mempengaruhi keberadaan organisme di suatu wilayah. Keberadaan
tumbuhan dan pertumbuhannya sangat dipengaruhi oleh kondisi tanah, cuaca dan
iklim. Tumbuhan sayuran sangat baik pertumbuhannya di daerah pegunungan yang
suhunya dingin dan tanah vulkanik yang subur. Sebaliknya tumbuhan palma (kelapa,
nipah dan lain – lain) sangat baik pertumbuhannya di daerah pantai yang bersuhu
panas (megaterma). Komponen biotik juga mempengaruhi abiotik. Sebagai contoh,
suhu udara dipengaruhi oleh keberadaan tumbuhan. Jika kita berada di daerah yang
banyak tumbuhannya, maka udara akan terasa lebih nyaman.
Antar komponen biotik maupun antar komponen abiotik juga saling mempengaruhi.
Keberadaan tumbuhan mempengaruhi keberadaan hewan di suatu wilayah. Di daerah
dengan tumbuhan yang beragam memungkinkan hewannya juga beragam.Seperti
halnya dalam lingkungan biotik, dalam lingkungan abiotik juga terjadi proses saling
mempengaruhi. Tanah dipengaruhi oleh iklim, dan batuan atau bahan induk. Demikian
halnya dengan air yang keberadaannya dipengaruhi oleh kondisi curah hujan , tanah
dan batuan.
2. Lingkungan Binaan
Manusia menyadari bahwa lingkungan mempunyai interaksi antar komponen dan juga
keterbatasan kemampuan ( daya lenting ) lingkungan. Usaha manusia untuk
memperpanjang usia lingkungan hidup dikenal dengan penciptaan lingkungan hidup
binaan yaitu berusaha membentuk, memodifikasi, atau mengelola lingkungan hidup.
Tujuan agar lingkungan hidup dapat normal kembali seperti semula yaitu memiliki
keseimbangan ekologi. Prinsip penciptaan lingkungan hidup binaan misalnya
melakukan reboisasi hutan, pengelolaan air limbah agar bersih kembali dan aman jika
dibuang ke sungai.
Contoh yang sederhana dalam penciptaan lingkungan binaan misalnya penanaman
pohon di lingkungan komplek perumahan agar udaranya leebih segar, terlihat asri
dan nyaman
Seharusnya manusia terus-menerus melakukan upaya lingkungan binaan. Namun
kebanyakan, manusia tidak melakukannya sehingga banyak kerusakan lingkungan di
mana-mana. Hutan lebat dibabat seenaknya tanpa memikirkan penanaman kembali.
Air bersih dipakai untuk industri tekstil, setelah tercemar air tersebut dibuang ke
sungai sehingga mencemari lingkungan.
Kegiatan manusia yang tidak menciptakan lingkungan binaan mengakibatkan
dampak negatif terhadap lingkungan alam. Bagaimana agar tidak rusak, manusia perlu
merencanakannya dengan baik setiap akan membangun bangunan atau membuka
hutanagar tidak mengganggu kelestarian lingkungan alami. Jika lingkungan binaan
manusia tidak mampu mengembalikan keadaan lingkungan alami, lambat laun akan
mempengaruhi keadaan sosial lingkungan sosial budaya manusia.
3. Lingkungan Sosial Budaya
Lingkungan sosial budya merupakan lingkungan hidup manusia yang melakukan
interaksi dengan sesamanya. lingkungan sosial budaya tidak terlepas dengan
lingkungan alam. banyak kerusakan lingkungan alam akibat interaksi antara manusia
yang negatif , contohnya peperangan yang mengakibatkan kerusakan alam secara
langsung. kerusakan alam yang lainnya seperti longgarnya aturan penegakan hukum
bagi perambah hutan dan penjaraah hutan.
Bentuk interaksi sosial yang dapat disaksikan dalam kehidupan sehari-hari hanya dua
kelompok besar yaitu bentuk interaksi yang bersifat asosiasif dan yang bersifat
disosiasif . Bentuk asosiasif adalah interaksi sosial yang cenderung menimbulkan
dampak untuk saling bekerjasama,salin g meenghargai dan saling memberi dan
menerima. Adapun bentuk disosiasif menimbulkan persaingan, pertentangan dan
pertikaian.
Bentuk pertentangan bermacam-macam mulai dari pertentangan pribad, pertentangan
rasial, pertentangan antar kelas-kelas sosial,pertentangan politik,dan pertentangan
yang bersifat internasional. Semua pertentangan menimbulkan keadaan lingkungan
sosial yang tidak nyaman
Dalam interaksi dengan lingkungan alam,manusia menempati posisi yang dominan
karena manusia dikaruniai kemampuan budaya yang lebih bila dibandingkan dengan
mahluk-mahluk lainya. Dengan kemampuan budayanya itu manusia mampu
mengubah permukaan muka bumi Tentu saja setiap kelompok masyarakat memiliki
tingkat budayanya masing-masing. Masyarakat yang telah maju dengan teknologi
tinggi mampu memanfaatkan lingkungan bagi kemakmuran hidupnya. Kebalikanya,
kelompok manusia yang berkemampuan budayanya masih terbatas,pemanfaatan daya
lingkungannya juga terbatas.
C. MANFAAT LINGKUNGAN HIDUP
A. Manfaat lingkungan hidup bagi manusia dapat kita rinci sebagai berikut.
1. Udara untuk keperluan pernapasan, tidak ada manusia yang dapaat bertahan hidup
tanpa bantuan udara.
2. Air untuk keperluan minum,mandi serta keperluan kolektif seperti pengairan
sawah dan pembangkit tenaga listrik. Bahkan saat ini air sudah merupakan benda
ekonomi
3. Tumbuhan untuk keperluan pemenuhan kebutuhan protein hewani dan nabati .
Kalau kita makan, tidak cukup hanya nasi saja, akan tetapi perlu sayuran dan lauk
pauk. Selain untuk sumber makanan, hewan dan tumbuhan dapat juga dijadikan
sumber tenaga dan kesenangan
4. Lahan untuk keperluan mendirikan sarana pribadi maupun sosial. Rumah yang
kita bangun untuk melindungi diri dari panas dan hujan,serta untuk fasilitas
lainnya seperti sarana olah raga,pertokoan dsb.
Bayangkanlah jika komponen-komponen tersebut mengalami kerusakan, maka pada
akhirnya manusia juga yang akan merasakan dampak negatifnya. Bencana alam
yang terjadi seperti banjir dan kekeringan umumnya karena ulah manusia yang tidak
bertanggung jawab bukan saja proses alamiah. Hutan yang berfungsi menjaga
pasokan air di musim kemarau akhirnya tidak mampu lagi menjaga fungsinya karena
telah ditebang untuk keperluan pertanian dan pemukiman. Akibatnya pada musim
penghujan hanya sedikit air yang diserap oleh tanah dan sebagian besar dialirkan ke
sungai dan menimbulkan banjir.
Dalam pembangunan permukiman diperlukan keseimbangan dengan ekosistem,
sehingga tidak melebihi daya dukung lingkungan. Untuk itu diperlukan strategi
berdasarkan keberlanjutan. Dengan pendekatan ekologi dapat diharapkan dapat:
a. Memperbaiki dan menjamin penyediaan air bersih
b. Meminimumkan masalah pembuangan limbah
c. Mmengurangi pengubahan lahan subur untuk pertanian menjadi lahan
permukiman dan membantu mempertahankan produktivitas lahan
d. Mengembangkan pola konservasi energi untuk keperluan hidup dan produksi
barang
e. Memaksimumkan pemanfaatan sumber daya yang tersedia
f. Memadukan pemeliharaan dan pelayanan permukiman dengan penyediaan
lapangan pekerjaan, pembangunan masyarakat, dan pendidikan.
B. Cara Memelihara Lingkungan Alam dan Buatan
Lingkungan alam dan buatan harus dijaga dan dipelihara dengan sebaik-baiknya.
Lingkungan alam dan buatan yang dijaga kelestariannya akan terus memberikan
manfaat bagi manusia. Berikut beberapa cara dalam memelihara lingkungan alam
dan buatan yang ada di sekitar kita.
1. Cara Memelihara Lingkungan Alam
Tumbuh-tumbuhan yang hidup di hutan dan di pegunungan dapat berfungsi untuk
melestarikan air, udara, dan tanah. Akar tumbuhan dapat berfungsi sebagai
penahan air, sehingga tidak akan terjadi banjir dan erosi pada saat hujan deras.
Erosi dan banjir menyebabkan lapisan tanah paling atas akan ikut hanyut. Padahal
lapisan tanah paling atas adalah yang paling subur. Hutan juga disebut dengan
paru-paru dunia. Tumbuhan yang ada di hutan menghasilkan oksigen dan
menyerap karbon dioksida. Hal ini terjadi pada saat tumbuhan melakukan proses
fotosintesis. Oksigen diperlukan makhluk hidup untuk bernapas.
2. Menjaga kelestarian air
Setiap makhluk hidup membutuhkan air. Manusia membutuhkan air untuk
minum, mandi, mencuci, memasak, dan lain-lain. Air untuk minum harus dimasak
lebih dulu agar kuman-kumannya mati. Hewan memerlu-kan air untuk minum dan
mandi. Tumbuhan memerlukan air untuk pertumbuhan dan kesuburannya. Air
merupakan karunia Tuhan yang harus dijaga keberadaan dan kebersihannya. Air
yang kotor atau tercemar tidak dapat dimanfaatkan. Air yang kotor atau tercemar
dapat membaha-yakan kehidupan manusia, hewan, dan tumbuhan. Kelestarian air
dapat dijaga dengan cara antara lain:
1) tidak membuang sampah di sungai atau saluran air
2) melakukan kegiatan penghijuan atau penanaman pohon yang dapat berfungsi
sebagai penahan dan penyimpan air
3) menggunakan air sesuai kebutuhan.
4) Air bekas cucian dan mandi diusahakan tidak langsung meresap ke alam
tanah, tetapi dialirkan ke saluran pembuangan.
3. Menjaga Kelestarian Udara
Udara sangat penting bagi kehidupan manusia. Setiap makhluk hidup di bumi
membutuhkan udara. Manusia dan hewan memerlukan udara untuk berna-pas.
Tanpa udara semua makhluk hidup akan mati. Udara perlu dijaga kebersihan-nya.
Asap pabrik dan asap kendaraan bermotor dapat menyebabkan terjadinya
pencemaran udara. Pencemaran udara sama dengan polusi udara. Untuk
mengurangi pencemaran udara, pabrik-pabrik yang besar harus menggunakan
cerobong asap. Udara yang bersih baik untuk kesehatan badan. Untuk mengurangi
terjadinya pencemaran udara sebaiknya di kanan kiri jalan ditanami pohon. Kamu
juga harus ikut serta dalam menjaga kebersihan udara.
4. Menjaga Kesuburan Tanah
Tanah merupakan tempat hidup bagi makhluk hidup. Semua hasil pertanian,
perkebunan, tambang, dan hasil bumi lainnya berasal dari tanah. Tanah yang
subur dapat menghasilkan tanaman yang baik. Tanah yang tandus perlu diolah
agar menjadi subur. Sampah dari daun baik untuk menyuburkan tanah.Untuk
menjaga kelestarian tanah tanamilah tanah kosong di sekitarmu agar tidak menjadi
tandus. Tanah harus diolah dengan pengairan dan pemupukan yang benar.
Kelestarian tanah juga.
Pengelolaan sumber daya alam berkelanjutan
Dalam pengelolaan sumber daya alam agar tetap lestari maka dapat dilakukan
uasaha atau upaya sebagai berikut:
1. Menjaga kawasan tangkapan hujan seperti kawasan pegunungan yang harus
selalu hijau karena daerah pegunungan merupakan sumber bagi perairan di
darat.
2. Untuk mengurangi aliran permukaan serta untuk meningkatkan resapan air
sebagia air tanah, maka diperlukan pembuatan lahan dan sumur resapan.
3. Reboisasi di daerah pegunungan, dimana daerah tersebut berfungsi sebagai
reservoir air, tata air, peresapan air, dan keseimbangan lingkungan.
4. Adanya pengaturan terhadap penggunaan air bersih oleh pemerintah.
5. Sebelum melakukan pengolahan diperlukan adanya pencegahan terhadap
pembuangan air limbah yang banyak dibuang secara langsung ke sungai.
6. Adanya kegiatan penghijauan di setiap tepi jalan raya, pemukiman penduduk,
perkantoran, dan pusat-pusat kegiatan lain.
7. Adanya pengendalian terhadap kendaraan bermotor yang memiliki tingkat
pencemaran tinggi sehingga menimbulkan polusi.
8. Memperbanyak penggunaan pupuk kandang dan organik dibandingkan
dengan penggunaan pupuk buatan sehinnga tidak terjadi kerusakan pada
tanah.
9. Melakukan reboisasi terhadap lahan yang kritis sebagai suatu bentuk usaha
pengendalian agar memiliki nilai yang ekonomis.
10. Pembuatan sengkedan, guludan, dan sasag yang betujuan untuk mengurangi
laju erosi.
11. Adanya pengendalian terhadap penggunan sumber daya alam secara
berlebihan.
12. Untuk menambah nilai ekonomis maka penggunaan bahan mentah perlu
dikurangi karena dianggap kurang efisien.
13. Reklamasi lahan pada daerah yang sebelumnya dijadikan sebagai daerah
penggalian.
Pengelolaan Daur Ulang Sumber Daya alam
Tingkat pencemaran dan kerusakan lingkungan dapat dikurangi dengan cara
melakukan pengembangan usaha seperti mendaur ulang bahan-bahan yang
sebagian besar orang menganggap sampah, sebenarnya dapat dijadikan barang
lain yang bisa bermanfaat dan tentunya dengan pengolahan yang baik.
Pengelolaan limbah sangat efisien dalam upaya untuk mengatasi masalah
lingkungan. Langkah-langkah yang dapat dilakukan dalam pengelolaan limbah
dengan menggunakan konsep daur ulang adalah sebagai berikut:
1. Melakukan pengelompokan dan pemisahan limbah terlebih dahulu.
2. Pengelolaan limbah menjadi barang yang bermanfaat serta memilki nilai
ekonomis.
3. Dalam pengolahan limbah juga harus mengembangkan penggunaan
teknologi.
Pelestarian Flora dan Fauna
Untuk menjaga kelestarian flora dan fauna, upaya yang dapat dilakukan adalah
mendirikan tempat atau daerah dengan memberikan perlindungan khusus yaitu
sebagai berikut:
1. Hutan Suaka Alam merupakan daerah khusus yang diperuntukan untuk
melindungi alam hayati.
2. Suaka Marga Satwa merupakan salah satu dari daerah hutan suaka alam yang
tujuannya sebagai tempat perlindungan untuk hewan-hewan langka agar tidak
punah.
3. Taman Nasional yaitu daerah yang cukup luas yang tujuannya sebagai tempat
perlindungan alam dan bukan sebagai tempat tinggal melainkan sebagai
tempat rekreasi.
4. Cagar alam merupakan daerah dari hutan suaka alam yang dijadikan sebagai
tempat perlindungan untuk keadaan alam yang mempunyai ciri khusus
termasuk di dalamnya meliputi flora dan fauna serta lingkungan abiotiknya
yang berfungsi untuk kepentingn kebudayaan dan ilmu pengetahuan.
Tips Cara Melestarikan Lingkungan
Kebersihan lingkungan merupakan keadaan bebas dari kotoran, termasuk di
dalamnya, debu, sampah, dan bau. Di Indonesia, masalah kebersihan lingkungan
selalu menjadi perdebatan dan masalah yang berkembang. Kasus-kasus yang
menyangkut masalah kebersihan lingkungan setiap tahunnya terus meningkat.
Problem tentang kebersihan lingkungan yang tidak kondusif dikarenakan
masyarakat selalu tidak sadar akah hal kebersihan lingkungan. Tempat
pembuangan kotoran tidak dipergunakan dan dirawat dengan baik. Akibatnya
masalah diare, penyakit kulit, penyakit usus, penyakit pernafasan dan penyakit
lain yang disebabkan air dan udara sering menyerang golongan keluarga ekonomi
lemah. Berbagai upaya pengembangan kesehatan anak secara umum pun menjadi
terhambat.
Lalu Bagaimana tips Mudah untuk menjaga kebersihan lingkungan ?
Tips dan Trik yang mudah, tepat dan efektif menyadarkan masyarakat Indonesia
untuk selalu menjaga kebersihan lingkungan?
Berikut Tips dan trik menjaga kebersihan lingkungan:
1. Dimulai dari diri sendiri dengan cara memberi contoh kepada masyarakat
bagaimana menjaga kebersihan lingkungan.
2. Selalu Libatkan tokoh masyarakat yang berpengaruh untuk memberikan
pengarahan kepada masyarakat akan pentingnya menjaga kebersihan
lingkungan.
3. Sertkan para pemuda untuk ikut aktif menjaga kebersihan lingkungan.
4. Perbanyak tempat sampah di sekitar lingkungan anda;
5. Pekerjakan petugas kebersihan lingkungan dengan memberi imbalan yang
sesuai setiap bulannya.
6. Sosialisakan kepada masyarakat untuk terbiasa memilah sampah rumah
tangga menjadi sampah organik dan non organik.
7. Pelajari teknologi pembuatan kompos dari sampah organik agar dapat
dimanfaatkan kembali untuk pupuk;
8. Kreatif, Dengan membuat souvenir atau kerajinan tangan dengan
memanfaatkan sampah.
9. Atur jadwal untuk kegiatan kerja bakti membersihkan lingkungan.
D. PENGERTIAN ETIKA
Kata etika, seringkali disebut pula dengan kata etik, atau ethics (bahasa Inggris),
mengandung banyak pengertian.
Etika berasal dari kata Ethos yang berasal dari bahasa Yunani. Ethos berarti adat istiadat
atau kebiasaan. Kebiasaan yang baik dituangkan dalam bentuk norma dan peraturan, yang
kemudian disebarluaskan secara lisan dari generasi ke generasi. Etika sebuah pedoman
yang mengatur bagaimana seseorang harus hdup dan bertindak sebagai orang yan baik
sebagai manusia.
Etika merupakan ilmu pengetahuan yang berhubungan dengan upaya menentukan
perbuatan yang di lakukan manusia untuk dikatakan baik atau buruk, dengan kata lain
aturan atau pola tingkah laku yang di hasilkan oleh akal manusia. Dengan adanya etika
pergaulan dalam masyarakat akan terlihat baik dan buruknya. Etika bersifat relative yakni
dapat berubah-ubah sesuai dengan tuntutan zaman.
Etika juga disebut ilmu normative, maka dengan sendirinya berisi ketentuan-ketentuan
(norma-norma) dan nilai-nilai yang dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Etika merupakan cabang filsafat yang mempelajari pandangan-pandangan dan persoalan-
persoalan yang berhubungan dengan masalah kesusilaan, dan kadang-kadang orang
memakai filsafat etika, filsafat moral atau filsafat susila. Dengan demikian dapat
dikatakan, etika ialah penyelidikan filosofis mengenai kewajiban-kewajiban manusia dan
hal-hal yang baik dan buruk. Etika adalah penyelidikan filsafat bidang moral. Etika tidak
membahas keadaan manusia, melainkan membahas bagaimana seharusnya manusia itu
berlaku benar. Etika juga merupakan filsafat praxis manusia. etika adalah cabang dari
aksiologi, yaitu ilmu tentang nilai, yang menitikberatkan pada pencarian salah dan benar
dalam pengertian lain tentang moral.
Sebagai suatu ilmu maka Etika terdiri atas berbagai macam jenis dan ragamnya antara
lain :
1. Etika deskriptif, yang memberikan gambaran dan ilustrasi tentang tingkah laku
manusia ditinjau dari nilai baik dan buruk serta hal-hal mana yang boleh dilakukan
sesuai dengan norma etis yang dianut oleh masyarakat.
2. Etika normatif, membahas dan mengkaji ukuran baik buruk tindakan manusia, yang
biasanya dikelompokkan menjadi :
Etika Umum : Yang membahas berbagai berhubungan dengan kondisi
manusia untuk bertindak etis dalam mengambil kebijakan berdasarkan teori-teori
dan prinsip-prinsip moral.
Etika khusus : Terdiri dari etika social, etika individu dan etika terapan.
Etika social : Menekankan tanggung jawab social dan hubungan antar
sesame manusia dalam aktivitasnya
Etika individu : lebih menekankan pada kewajiban-kewajiban manusia
sebagai pribadi.
Etika terapan adalah etika yang diterapkan pada profesi.
Etika dapat dibedakan menjadi tiga macam:
1. Etika sebagai ilmu, yang merupakan kumpulan tentang kebajikan, tentang penilaian
perbuatan seseorang.
2. Etika dalam arti perbuatan, yaitu perbuatan kebajikan. Misalnya, seseorang
dikatakan etis apabila orang tersebut telah berbuat kebajikan.
3. Etika sebagai filsafat, yang mempelajari pandangan-pandangan, persoalan-persoalan
yang berhubungan dengan masalah kesusilaan.
Kita juga sering mendengar istilah descriptive ethics, normative ethics, dan philosophy
ethics.
a. Descriptive ethics, ialah gambaran atau lukisan tentang etika.
b. Normative ethics, ialah norma-norma tertentu tentang etika agar seorang dapat
dikatakan bermoral.
c. Philosophy ethics, ialah etika sebagai filsafat, yang menyelidiki kebenaran.
Etika sebagai filsafat, berarti mencari keterangan yang benar, mencari ukuran-ukuran
yang baik dan yang buruk bagi tingkah laku manusia. Serta mencari norma-norma,
ukuran-ukuran mana susial itu, tindakan manakah yang paling dianggap baik. Dalam
filsafat, masalah baik dan buruk (good and evil) dibicarakan dalam etika. Tugas etika
tidak lain berusaha untuk hal yang baik dan yang dikatakan buruk. Sedangkan tujuan
etika, agar setiap manusia mengetahui dan menjalankan perilaku, sebab perilaku yang
baik bukan saja bagi dirinya saja, tetapi juga penting bagi orang lain, masyarakat, bangsa
dan Negara, dan yang terpenting bagi Tuhan yang Maha Esa.
Dalam kamus besar bahasa Indonesia terbitan Departemen Pendidikan dan Kebudayaan
(1988), etika dirumuskan dalam tiga arti, yaitu;
1. Ilmu tentang apa yang baik dan apa yang buruk dan tentang hak dan kewajiban moral
(akhlak).
2. Kumpulan asas atau nilai yang berkenaan dengan akhlak.
3. Nilai mengenai benar dan salah yang dianut suatu golongan atau masyarakat.
Bertens mengemukakan bahwa urutan tiga arti tersebut kurang kena, sebaiknya arti
ketiga ditempatkan didepan karena lebih mendasar daripada yang pertama, dan
rumusannya juga bisa dipertajam lagi.
Dengan demikian, menurut Bertens tiga arti etika dapat dirumuskan sebagai berikut:
1. Etika dipakai dalam arti: nilai-nilai atau norma-norma yang menjadi pegangan
seseorang atau suatu kelompok dalam mengatur tingkah lakunya. Arti ini disebut
juga sebagai “system nilai” dalam hidup manusia perseorangan atau hidup
bermasyarakat. Misalnya etika orang jawa, etika agama Buddha.
2. Etika dipakai dalam arti: kumpulan asas atau nilai moral. Yang dimaksud disini
adalah kode etik. Misalnya, Kode Etik Advokat Indonesia.
3. Etika dipakai dalam arti: ilmu tentang yang baik dan yang buruk. Arti etika disini
sama dengan filsafat moral.
Dihubungkan dengan Etika Profesi Sekretaris, etika dalam arti pertama dan kedua adalah
relevan karena kedua arti tersebut berkenaan dengan perilaku seseorang atau sekelompok
profesi sekretaris. Misalnya sekretaris tidak bermoral, artinya perbuatan sekretaris itu
melanggar nilai-nilai dan norma-norma moral yang berlaku dalam kelompok sekretaris
tersebut. Dihubungkan dengan arti kedua, Etika Profesi Sekretaris berarti Kode Etik
Profesi Sekretaris.
Pengertian etika juga dikemukakan oleh Sumaryono (1995), menurut beliau etika berasal
dati istilah Yunani ethos yang mempunyai arti adapt-istiadat atau kebiasaan yang baik.
Bertolak dari pengertian tersebut, etika berkembang menjadi study tentang kebiasaan
manusia berdasarkan kesepakatan menurut ruang dan waktu yang berbeda, yang
menggambarkan perangai manusia dalam kehidupan manusia pada umumnya. Selain itu,
etika juga berkembang menjadi studi tentang kebenaran dan ketidakbenaran berdasarkan
kodrat manusia yang diwujudkan melalui kehendak manusia. Berdasarkan perkembangan
arti tadi, etika dapat dibedakan antara etika perangai dan etika moral.
1. Etika Perangai
Etika perangai adalah adat istiadat atau kebiasaan yang menggambaran perangai
manusia dalam kehidupan bermasyarakat di aderah-daerah tertentu, pada waktu
tertentu pula. Etika perangai tersebut diakui dan berlaku karena disepakati
masyarakat berdasarkan hasil penilaian perilaku.
Contoh etika perangai:
- Berbusana adat
- Pergaulan muda-mudi
- Perkawinan semenda
- Upacara adat
2. Etika Moral
Etika moral berkenaan dengan kebiasaan berperilaku yang baik dan benar
berdasarkan kodrat manusia. Apabila etika ini dilanggar timbullah kejahatan, yaitu
perbuatan yang tidak baik dan tidak benar. Kebiasaan ini berasal dari kodrat manusia
yang disebut moral.
Contoh etika moral:
- Berkata dan berbuat jujur
- Menghargai hak orang lain
- Menghormati orangtua dan guru
- Membela kebenaran dan keadilan
- Menyantuni anak yatim/piatu.
Etika moral ini terwujud dalam bentuk kehendak manusia berdasarkan kesadaran,
dan kesadaran adalah suara hati nurani. Dalam kehidupan, manusia selalu
dikehendaki dengan baik dan tidak baik, antara benar dan tidak benar. Dengan
demikian ia mempertanggung jawabkan pilihan yang telah dipilihnya itu. Kebebasan
kehendak mengarahkan manusia untuk berbuat baik dan benar. Apabila manusia
melakukan pelanggaran etika moral, berarti dia berkehendak melakukan kejahatan,
dengan sendirinya berkehandak untuk di hukum. Dalam kehidupan bermasyarakat
dan bernegara, nilai moral dijadikan dasar hukum positif yang dibuat oleh penguasa.
E. ETIKA PRIBADI DAN ETIKA SOCIAL
Dalam kehidupan masyarakat kita mengenal etika pribadi dan etika social. Untuk
mengetahui etika pribadi dan etika social diberikan contoh sebagai berikut:
1. Etika Pribadi. Misalnya seorang yang berhasil dibidang usaha (wiraswasta) dan
menjadi seseorang yang kaya raya (jutawan). Ia disibukkan dengan usahanya
sehinnga ia lupa akan diri pribadinya sebagai hamba Tuhan. Ia mempergunakan
untuk keperluan-keperluan hal-hal yang tidak terpuji dimata masyarakat (mabuk-
mabukan, suka mengganggu ketentraman keluarga orang lain). Dari segi usaha ia
memang berhasil mengembangkan usahanya sehinnga ia menjadi jutawan, tetapi ia
tidak berhasil dalam emngembangkan etika pribadinya.
2. Etika Social. Misalnya seorang pejabat pemerintah (Negara) dipercaya untuk
mengelola uang negara. Uang milik Negara berasal dari rakyat dan untuk rakyat.
Pejabat tersebut ternyata melakukan penggelapan uang Negara utnuk kepentingan
pribadinya, dan tidak dapat mempertanggungjawabkan uang yang dipakainya itu
kepada pemerintah. Perbuatan pejabat tersebut adalah perbuatan yang merusak etika
social.
F. MANFAAT ETIKA
1. Dapat membantu suatu pendirian dalam beragam pandangan dan moral.
2. Dapat membantu membedakan mana yang tidak boleh dirubah dan mana yang boleh
dirubah, sehingga dalam melayani tamu kita tetap dapat yang layak diterima dan
ditolak mengambil sikap yang bisa dipertanggungjawabkan.
3. Dapat membantu seseorang mampu menentukan pendapat.
4. Dapat menjembatani semua dimensi atau nilai-nilai yang dibawa tamu dan yang telah
dianut oleh petugas.
Setelah kita mengetahui tentang etika dan moral, bagaimanakah hubungan antara etika
dan moral tersebut?
Moral adalah kepahaman atau pengertian mengenai hal yang baik dan hal yang tidak
baik. Sedangkan etika adalah tingkah laku manusia, baik mental maupun fisik mengenai
hal-hal yang sesuai dengan moral itu.
Etika adalah penyelidikan filosofis mengenai kewajiban manusia serta hal yang baik dan
yang tidak baik. Bidang inilah yang selanjutnya disebut bidang moral.
Objek etika adalah pernyataan-pernyataan moral. Oleh karena itu, etika bisa juga
dikatakan sebagai filsafat tentang bidang moral. Etika tidak mempersoalkan keadaan
manusia, melainkan bagaimana manusia harus bertindak.
G. PENGERTIAN MORALITAS
Pengertian moralitas berasal dari kata latin yaitu mos. Mos berarti adat istiadat atau
kebiasaan. Sama halnya dengan etika, moralitas juga sama-sama berbicara mengenai nilai
dan prinsip yang dianut oleh masyarakat tertentu sebagai pedoman dalam berperilaku
baik sebagai manusia.
Moral merupakan pengetahuan yang menyangkut budi pekerti manusia yang beradab.
Moral juga berarti ajaran yang baik dan buruk perbuatan dan kelakuan (akhlak).
Moralisasi, berarti uraian (pandangan, ajaran) tentang perbuatan dan kelakuan yang baik.
Demoralisasi, berarti kerusakan moral.
Pengertian moral dibedakan dengan pengertian kelaziman, meskipun dalam praktek
kehidupan sehari-hari kedua pengertian itu tidak jelas batas-batasnya. Kelaziman adalah
kebiasaan yang baik tanpa pikiran panjang dianggap baik, layak, sopan santun, tata
krama, dsb. Jadi, kelaziman itu merupakan norma-norma yang diikuti tanpa berpikir
panjang dianggap baik, yang berdasarkan kebiasaan atau tradisi.
Moral juga dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Moral murni, yaitu moral yang terdapat pada setiap manusia, sebagai suatu
pengejawantahan dari pancaran Ilahi. Moral murni disebut juga hati nurani.
2. Moral terapan, adalah moral yang didapat dari ajaran pelbagai ajaran filosofis, agama,
adat, yang menguasai pemutaran manusia
Tujuan akhir (sasaran) adalah diwujudkannya perbuatan yang dikehendakinya secara
bebas. Moralitas perbuatan ada dalam kehendak. Perbuatan itu menjadi objek perhatian
kehendak, artinya memang dikehendaki oleh pelakunya. Sebagai contoh, ialah kasus
dalam pembunuhan keluarga yang dikemukakan diatas:
- Perbuatan yang dikehendaki dengan bebas (tanpa paksaan) adalah membunuh.
- Diwujudkannya perbuatan tersebut terlihat pada akibatnya yang diinginkan pelaku,
yaitu matinya pemilik harta (pewaris)
- Moralitas perbuatan adalah kehendak bebas melakukan perbuatan jahat dan salah.
Lingkungan perbuatan adalah segala sesuatu yang secara aksidental mengelilingi atau
mewarnai perbuatan. Termasuk dalam pengertian lingkungan perbuatan adalah:
- Manusia yang terlihat
- Kualiitas dan kuantitas perbuatan
- Cara, waktu, tempat dilakukannya perbuatan
- Frekuensi perbuatan
Hal-hal ini dapat diperhitungkan sebelumnya atau dapat dikehendaki ada pada perbuatan
yang dilakukan secara sadar. Lingkungan ini menentukan kadar moralitas perbuatan yaitu
baik atau jahat, benar atau salah.
H. FAKTOR PENENTU MORALITAS
Sumaryono (1995) mengemukakan tiga factor penentu moralitas perbuatan manusia,
yaitu:
1. Motivasi
2. Tujuan akhir
3. Lingkungan perbuatan
Perbuatan manusia dikatakan baik apabila motivasi, tujuan akhir dan lingkungannya juga
baik. Apabila salah satu factor penentu itu tidak baik, maka keseluruhan perbuatan
manusia menjadi tidak baik.
Motivasi adalah hal yang diinginkan para pelaku perbuatan dengan maksud untuk
mencapai sasaran yang hendak dituju. Jadi, motivasi itu dikehendaki secara sadar,
sehingga menentukan kadar moralitas perbuatan.
Sebagai contoh ialah kasus pembunuhan dalam keluarga:
- Yang diinginkan pembunuh adalah matinya pemilik harta yang berstatus sebagai
pewaris
- Sasaran yang hendak dicapai adalah penguasa harta warisan
- Moralitas perbuatan adalah salah dan jahat
Beberapa perbedaan etika dan moral adalah:
1. Moral mengajarkan apa yang benar sedangkan etika melakukan yang kebenaran
2. Moral mengajarkan bagaimana seharusnya hidup sedangkan etika berbuat atau
bertindak sesuai dengan apa yang telah diajarkan dalam pendidikan moral.
3. Moral menyediakan “rel” kehidupan sedangkan etika berjalan dalam “rel”kehidupan.
4. Moral itu rambu-rambu kehidupan sedangkan etika mentaati rambu-rambu
kehidupan
5. Moral itu memberikan arah hidup yang harus ditepumpuh sedangkan etika berjalan
sesuai arah yang telah ditetapkan (menuju arah )
6. Moral itu seperti kompas dalam kehidupan sedangkan etika memperhatikan dan
mengikuti arah kompas dalam menjalani kehidupan .
7. Moral ibarat peta kehidupan sedangkan etika mengikuti peta kehidupan
8. Moral itu pedoman kehidupan sedangkan etika mengiuti pedoman
9. Moral tidak bisa dimanipulasisedangkan etika bisa dimanipulasi
10. Moral itu aturan yang wajib ditaati oleh setiap orang sedangkan etika sering
berorientasi pada sikon ,motif ,tujuan,kepentingan ,dsb.
I. RANGKUMAN
Lingkungan adalah kesatuan ruang dengan semua benda,daya,keadaan,dan mahluk hidup,
termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan
dan kesejahteraan manusia serta mahluk hidup lain. Lingkungan terdiri atas komponen
lingkungan alam,dan lingkungan sosial budaya.Lingkungan terdiri atas lingkungan biotik
dan abiotik. Lingkungan binaan merupakan lingkungan hasil rekayasa manusia.
Lingkungan sosial budaya merupakan lingkungan hidup manusia yang melakukan
interaksi dengan sesamanya.
Manusi hidup dengan lingkumngannya dan melakukan interaksi dengan komponen
lainnya. Seiring dengan perkembangan IPTEK,manusia cenderung lebih dominan
dibandingkan dengan mahluk lainnya. Akibatnya muncul kerusakan lingkungan yang
dampak negatipnya kembali kepada manusia.Karena itu,upaya menjaga dan melestarikan
fungsi lingkungan pada dasarnya adalah juga untuk kepentingan manusia sendiri.