liturgi ibadah hari minggu model ii (virtual ......2020/10/11 · 22:2 "hal kerajaan sorga...
TRANSCRIPT
1
GEREJA KALIMANTAN EVANGELIS (ANGGOTA PGI) KALIMANTAN EVANGELICAL CHURCH (MEMBER OF CCI)
Badan Hukum: Kep. Gub. Jend. No. 23 LN No. 217 tgl 24-04-1937; Menkeh No. J.A.5/104 tgl. 17-11-1954; Kep. Dirjen Bimas Kristen Protestan Depag RI No. 32 tgl 03-02-1988;
Kemenkumham No. AHU2.AH.01.04-240 tgl. 22-08-2016
MAJELIS RESORT PALANGKA RAYA MAJELIS JEMAAT SINAR KASIH
Jl. G. Obos XII No. 20 Palangka Raya 73112, Kalimantan Tengah
LITURGI IBADAH HARI MINGGU MODEL II (VIRTUAL)
Minggu, 11 Oktober 2020
1. PERSIAPAN/INTROITUS
a. Doa Persiapan
b. Berita Jemaat (Petugas)
c. Kata Pembukaan : Selamat Pagi, Salam Sejahtera untuk kita. Bapak/Ibu/Sdr(i)
warga Jemaat GKE Sinar Kasih dimanapun kita berada. Hari ini kita beribadah
dalam suasana baru yang disebut New Normal, dalam kaitannya dengan situasi
berjaga-jaga terhadap pandemik Covid-19. Karena itu pelayanan ibadah hari
minggu ini, masih kita laksanakan secara virtual, dengan liturgi yang sedikit
dimodifikasi dengan memanfaatkan kemajuan teknologi, dan tetap
menerapkan social distancing. Semoga kita dapat mengikuti ibadah ini dengan
hikmat dan sukacita oleh pertolongan dan Pimpinan Tuhan. Mari kita memulai
ibadah kita, jemaat Tuhan diundang untuk berdiri.
d. Menyanyi dari KJ No. 8 Bait 1 & 6 (BAGIMU TUHAN NYANYIANKU)
2
6. Betapa aku bahagia
dan sukacita hatiku penuh:
‘ku yakin, Kau memperhatikan
semua yang kumohon padaMu.
Berkelimpahan pemberianMu,
jauh melebihi perkiraanku.
2. VOTUM dan SALAM:
P : Pertolongan kita adalah dalam nama Tuhan yang menjadikan langit dan
bumi, yang tetap setia untuk selama-lamanya dan tidak meninggalkan
perbuatan TanganNya
Kasih karunia dan damai sejahtera dari Allah, Bapa kita, dan dari Tuhan
Yesus Kristus menyertai kamu ( I Kor. 1 : 3 ).
J :
~Jemaat Duduk~
3. MENYANYI dari KJ No.7 bait 1 dan 4 (YA TUHAN KAMI PUJI NAMA-MU BESAR)
3
4. DOA PENGAMPUNAN DOSA DAN UCAPAN SYUKUR
L : Setelah kita menjalani kehidupan dari waktu ke waktu, Allah dengan setia
menyertai dan memberkati kita. Namun kita masih sering lalai, bahkan
melanggar perintah-perintahNya. Mari kita merenung ulang dan menyesali
dosa di hadapan Tuhan dalam saat teduh ...................( Sejenak )
Kita datang dan mengaku dosa dan kelemahan kita di hadapan Tuhan
dengan tulus ikhlas dalam doa:
”Ya Allah yang Maha Kuasa;Allah penuh Rahmat, yang berkenan
memberi pengampunan kepada setiap orang yang menyesali dosanya
dan yang berpaling Kepada-Nya. Sekarang ini genapkanlah kiranya janji
AnugerahMu yang menyelamatkan itu ke dalam hati tiap orang yang
menyesali dosanya. Hapuskanlah dosa kami dan bersihkanlah hati
nurani kami oleh pengorbanan Kristus, Tuhan kami. Pelihara kami selalu
dalam damai sejahtera dan kegembiraan kehidupan yang suci, supaya
untuk selama-lamanya kami boleh mengasihi Engkau dan mengabdi
pada-Mu. Dalam nama Allah: Bapa dan Anak dan Roh Kudus. Amin.”
5. PEMBACAAN ALKITAB (L)
Pembacaan Alkitab sesuai dengan Almanak Nast GKE, terdapat dalam Kitab
Perjanjian Lama, Keluaran pasal 32 ayat 1 sampai 14 dengan perikop “Anak
lembu emas”
Keluaran 32 : 1- 14
Anak lembu emas
32:1 Ketika bangsa itu melihat, bahwa Musa mengundur-undurkan turun dari
gunung itu, maka berkumpullah mereka mengerumuni Harun dan berkata
kepadanya: "Mari, buatlah untuk kami allah, yang akan berjalan di
depan kami sebab Musa ini, orang yang telah memimpin kami keluar dari
tanah Mesir--kami tidak tahu apa yang telah terjadi dengan dia." 32:2 Lalu berkatalah Harun kepada mereka: "Tanggalkanlah anting-anting emas
yang ada pada telinga isterimu, anakmu laki-laki dan perempuan, dan
bawalah semuanya kepadaku." 32: 3 Lalu seluruh bangsa itu menanggalkan anting-anting emas yang ada pada
telinga mereka dan membawanya kepada Harun. 32:4 Diterimanyalah itu dari tangan mereka, dibentuknya dengan pahat, dan
dibuatnyalah dari padanya anak lembu tuangan. Kemudian berkatalah
mereka: "Hai Israel, inilah Allahmu, yang telah menuntun engkau keluar dari
tanah Mesir!" 32:5 Ketika Harun melihat itu, didirikannyalah mezbah di depan anak lembu itu.
Berserulah Harun, katanya: "Besok hari raya bagi TUHAN!"
4
32:6 Dan keesokan harinya pagi-pagi maka mereka mempersembahkan korban
bakaran dan korban keselamatan, sesudah itu duduklah bangsa itu untuk
makan dan minum; kemudian bangunlah mereka dan bersukaria. 32:7 Berfirmanlah TUHAN kepada Musa: "Pergilah, turunlah, sebab bangsamu
yang kaupimpin keluar dari tanah Mesir telah rusak lakunya. 32:8 Segera juga mereka menyimpang dari jalan yang Kuperintahkan kepada
mereka; mereka telah membuat anak lembu tuangan, dan kepadanya
mereka sujud menyembah dan mempersembahkan korban, sambil berkata:
Hai Israel, inilah Allahmu yang telah menuntun engkau keluar dari tanah
Mesir." 32:9 Lagi firman TUHAN kepada Musa: "Telah Kulihat bangsa ini dan
sesungguhnya mereka adalah suatu bangsa yang tegar tengkuk. 32:10 Oleh sebab itu biarkanlah Aku, supaya murka-Ku bangkit terhadap mereka
dan Aku akan membinasakan mereka, tetapi engkau akan Kubuat menjadi
bangsa yang besar." 32:11 Lalu Musa mencoba melunakkan hati TUHAN, Allahnya, dengan berkata:
"Mengapakah, TUHAN, murka-Mu bangkit terhadap umat-Mu, yang telah
Kaubawa keluar dari tanah Mesir dengan kekuatan yang besar dan dengan
tangan yang kuat? 32:12 Mengapakah orang Mesir akan berkata: Dia membawa mereka keluar
dengan maksud menimpakan malapetaka kepada mereka dan membunuh
mereka di gunung dan membinasakannya dari muka bumi? Berbaliklah dari
murka-Mu yang bernyala-nyala itu dan menyesallah karena malapetaka yang
hendak Kaudatangkan kepada umat-Mu. 32:13 Ingatlah kepada Abraham, Ishak dan Israel, hamba-hamba-Mu itu, sebab
kepada mereka Engkau telah bersumpah demi diri-Mu sendiri dengan
berfirman kepada mereka: Aku akan membuat keturunanmu sebanyak
bintang di langit, dan seluruh negeri yang telah Kujanjikan ini akan Kuberikan
kepada keturunanmu, supaya dimilikinya untuk selama-lamanya." 32:14 Dan menyesallah TUHAN karena malapetaka yang dirancangkan-Nya atas
umat-Nya.
(Setelah pembacaan, Liturgos mengucapkan) : ”Hendaklah perkataan Kristus
diam dengan segala kekayaannya di antara kamu. (Kolose 3 : 16a)
6. PEMBERITAAN FIRMAN TUHAN (P)
a. Doa
b. Pembacaan Firman Tuhan dari : Matius 22 : 1 -14
Matius 22 : 1 - 14
Perumpamaan tentang perjamuan kawin
5
22:1 Lalu Yesus berbicara pula dalam perumpamaan kepada mereka: 22:2 "Hal Kerajaan Sorga seumpama seorang raja, yang mengadakan perjamuan
kawin untuk anaknya. 22:3 Ia menyuruh hamba-hambanya memanggil orang-orang yang telah
diundang ke perjamuan kawin itu, tetapi orang-orang itu tidak mau datang. 22:4 Ia menyuruh pula hamba-hamba lain, pesannya: Katakanlah kepada orang-
orang yang diundang itu: Sesungguhnya hidangan, telah kusediakan, lembu-
lembu jantan dan ternak piaraanku telah disembelih; semuanya telah
tersedia, datanglah ke perjamuan kawin ini. 22:5 Tetapi orang-orang yang diundang itu tidak mengindahkannya; ada yang
pergi ke ladangnya, ada yang pergi mengurus usahanya, 22:6 dan yang lain menangkap hamba-hambanya itu, menyiksanya dan
membunuhnya.
22:7 Maka murkalah raja itu, lalu menyuruh pasukannya ke sana untuk
membinasakan pembunuh-pembunuh itu dan membakar kota mereka. 22:8 Sesudah itu ia berkata kepada hamba-hambanya: Perjamuan kawin telah
tersedia, tetapi orang-orang yang diundang tadi tidak layak untuk itu. 22:9 Sebab itu pergilah ke persimpangan-persimpangan jalan dan undanglah
setiap orang yang kamu jumpai di sana ke perjamuan kawin itu. 22:10 Maka pergilah hamba-hamba itu dan mereka mengumpulkan semua orang
yang dijumpainya di jalan-jalan, orang-orang jahat dan orang-orang
baik, s sehingga penuhlah ruangan perjamuan kawin itu dengan tamu. 22:11 Ketika raja itu masuk untuk bertemu dengan tamu-tamu itu, ia melihat
seorang yang tidak berpakaian pesta. 22:12 Ia berkata kepadanya: Hai saudara, bagaimana engkau masuk ke mari
dengan tidak mengenakan pakaian pesta? Tetapi orang itu diam saja. 22:13 Lalu kata raja itu kepada hamba-hambanya: Ikatlah kaki dan tangannya dan
campakkanlah orang itu ke dalam kegelapan yang paling gelap, di sanalah
akan terdapat ratap dan kertak gigi. 22:14 Sebab banyak yang dipanggil, tetapi sedikit yang dipilih."
c. KHOTBAH oleh: Pdt.Evi Nurleni
ANDAI KITA LEBIH SIAP? Matius 22:1-14
Nast ini bagian dari perumpamaan tentang Kerajaan Sorga. Nast yang
berisi perumpamaan tidak dapat begitu saja ditafsirkan, karena perumpamaan
adalah kisah ilustratif untuk mengandaikan sesuatu hal. Yesusbanyak
menggunakan cerita-cerita sederhana sebagai ilutrasi dalam pengajarannya. Ia
menggunakan cerita sehari-hari yang konkret untuk menjelaskan sesuatu yang
abstrak. Misalnya tentang Allah dan Kerajaan Sorga yang sangat abstrak. Jadi
6
perumpamaan itu adalah penggambaran, bukan kejadian nyatanya. Jika ada
yang bertanya apakah nanti dalam Kerajaan Sorga sama seperti dalam
perumpamaan ini? Jawaban saya tidak persis, tapi kira-kira seperti itulah
gambarannya. Jadi tugas kita ialah memahami perumpamaansecara ilustratif?
Kemudian menentukan dimana posisi Allah dan posisi kita dalam perumpaan
ini? Oleh sebab itu, saya memberi tema khotbah yang juga berandai: Andai kita
lebih siap?
Nast kita hari berbicara tentang Kerajaan Sorga yang diibaratkan seperti
perjamuan pesta kawin. Seperti layaknya, sebuah pesta pastiia dipersiapkan
dengan penuh sukacita. Kata DIPERSIAPKAN untuk menunjukkan bahwa
normalnya sebuah perjamuan kawin,selalu dalam perencaan jauh hari. Bahkan
mungkin kabarnya sudah tersebar di kalangan keluarga, kerabat dab seluruh
kota itu jauh sebelum hari . Tendtu, tuan/nyonya pesta telah juga
memperhitungkan kapasitas meja/ruangan dengan jumlah undangan dikirim.
Selain itu, rupanya ada kebiasaan juga, dalam udangan ada tertulis dresscode.
Kalau dalam kebiasaan kita, keluarga yang diundang dibagikan kain seragam.
Sehingga jika ada yang datang ke pesta tanpa baju pesta, jelas dia tidak
membaca dengan teliti undangannya, atau dia tidak sungguh-sungguh
mempersiapkan diri untuk pesta itu. Sehingga, apa yang disoroti Raja dalam
pesta perjamuan kawin ini? Pertama, meja undangan yang kososng.
Kedua,undangan yang tidak berpakaian pesta.
Buat saya, yang cukup mengejutkan adalah bagaimana perintah Raja
terhadap para undangan yang tidak datang dan yang tidak berpakaian pesta?
Pertama, Undangan yang tidak datang ada 3 klasifikasi: pergi ke ladang, pergi
mengurus usaha serta menangkap, menyiksa dan membunuh hambanya. Dan
apa sebutan untuk merekadalam nast: mereka yang TIDAK MENGINDAHKAN
(ayat 14). Kata ini menunjukkan sikap tidak peduli, tidak menganggap penting
dan tidak perlu dipikirkan. Kenapa sikap tidak mengindahkan ini sulit diterima?
Apa salahnya mengurus kerja pada saat undangan perjamuan? Jika kita melihat
dari posisi Raja, maka akan seperti ini kelihatannya: dari sekian banyak orang
yang layak diundang, aku memilihmu secara khusus untuk masuk dalam
perjamuan ini, karena anda istimewa bagi saya. Dan ketika hari H anda malah
tidak datang karena alasan sibuk? Jika anda perduli dan hormat sama saya,
anda akan mengurus kerja di hari lain. Sehingga, terindikasi bahwa perbuatan
para undangan ini sesuatu yang disengaja dan sebagai sikap tidak hormat pada
raja. Maka Raja yang murka membunuh dan membakar habis kota orang itu.
Kenapa tidak cukup hanya membunuh tetapi juga membakar kota? Adakah
kemungkinan Raja mengundang orang biasa dari kota itu? Saya pikir yang dia
undang adalah pemimpin kota itu (walikota). Bukankan kepatuhan pemimpin
adalah simbol dari kepatuhan rakyatnya. Apa yang dilakukan pimpinannya akan
ditiru oleh rakyatnya ‘kan? Sehingga sikap Raja membakar kota bukan tindakan
emosional, tetapi tindakan politik atas ketidakpatuhan bahwahannya. Jadi
7
bagian ini adalah sorotan bagi para pemimpin yang jahat. Yang diundang
melakukan kebaikan, tetapi malah melakukan sebaliknya. Banyak publik figur
yang tidak menyadari hal ini, bahwa tindakan individu itu melekat pada
dijabatnya. Itu sebabnya ada istilah guru kencing berdiri, murid kencing berlari.
Kedua, undangan yang tidak berpakaian pesta, dengan 2 kondisi: tidak
berpakaian pesta dan ketika ditanya diam saja. Sikap orang ini setara di atas
‘kan: TIDAK MENGINDAHKAN (ayat 14). Kenapa tidak berpakain pesta jadi
masalah besar? Jika dilihat dari posisi Raja, maka: Dalam saya memberikan
tempat istimewa di dalam perjamuan ini, kenapa anda datang tanpa persiapan,
tidak hormat dan tidak menunjukkan rasa terima kasih. Dan yang lebih parah
lagi, ketika ditanya orang itu diam atau tidak menjawab. Sehingga terindikasi
perbuatan undangan ini tidak responsif dan tidak tau diri; harusnya kalau sudah
dikasih tau salah, paling tidak mintalah maaf, atau akan lebih baik anda
memperbaikinya: minta maaf dan ijin pulang berganti pakaian dan kembali lagi.
Tapi orang ini sudah salah, tidak minta maaf lagi, atau malah balik memyerang
mungkin dengan bilang dalam hati bukannya Anda yang maksa aku masuk ke
sini? Raja yang jengkel mengusir orang itu keluar dan meletakkannya di tempat
gelap. Kenapa tidak cukup hanya mengusir? Karena akhirnya Raja itu tahu siapa
anda sesungguhnya ketika berhadapan langsung. Mungkin selama ini Raja
hanya mendengar gosip tentang bagaimana sikap dan perilaku anda yang
angkuh, dingin dan keras kepala, hari ini IA menghadapi secara langsung.
Sehingga layaklah kemudian ia dihukum dalam tempat gelap. Jadi, bagian inj
menyoroti tanggung jawab individu atas anugerah. Yang diundang untuk
melakukan kebaikan, tetapi malah melakukan sebaliknya. Banyak orang tidak
menyadari hal ini, bahwa tindakan pribadi itu melekat dengan kepribadiannya.
Itu sebabnya ada pepatah bùruk muka cermin dipecahkan.
Terkait dengan tema tadi: seandainya kita lebih siap dalam perjamuan
itu, maka kejadiannya tentu akan berbeda. Datang pada hari H dan
mengenakan pakaian pesta yang sesuai, maka tentu penghukuman itu tidak
datang. Tapi banyak orang yang sering memandang remeh, memandang
rendah dan tanpa rasa bersalah undangan pencipta. Dalam sejarah kita banyak
orang yang dipanggil sebagai pemimpin atau individu untuk mewujudkan
kerajaan sorga di bumi, tapi sedikit saja diantaranya yang dipilih (ayat 24).
Banyak yang dipanggil menjadi pemimpin di antara kita, tetapi yang akhirnya
terpilih menjadi pemimpin yang benar. Tentu yang dimaksud pemimpin dan
individu yang mengindahkan perintah pencipta untuk melakukan kebaikan,
baik terhadap sesama manusia dan sesama ciptaan: hewan dan lingkungan
semesta. Seandainya kita lebih siap menerima undangan Kerajaan Allah, maka
wujud bumi tentu penuh kebaikan, tanpa permusuhan, penuh cinta dan
perhatian. Mari merenungkan lebih dalam: Andai kita sebagai gereja siap
dipanggil dan dipilih, maka apa yang akan kita kenakan, banggakan dan
tunjukkan dalam persta perjamuan itu? Tuhan memberkati. Amin.
8
7. PUJI-PUJIAN : Emmy CS
8. DOA SYAFAAT (diakhiri dengan Doa Bapa Kami): P
9. PERSEMBAHAN SYUKUR (L)
Nast Pengantar Persembahan: “Berilah dan kamu akan diberi: suatu takaran
yang baik, yang dipadatkan, yang digoncang dan yang tumpah keluar akan
dicurahkan ke dalam ribaanmu. Sebab ukuran yang kamu pakai untuk
mengukur, akan diukur kepadamu” (Lukas 6 : 38)
Mari kita berdoa :
Ya Bapa, terimakasih atas berkatMu melalui pekerjaan, usaha dan pelayanan
kami. Dengan sukacita kami memberikan persembahan sebagai ungkapan syukur
dan terimakasih kami atas berkat-Mu. Bersamanya kami menyerahkan hidup dan
pelayanan kami untuk menjadi persembahan yang berbau harum di hadapan-Mu.
Kiranya persembahan ini dapat digunakan untuk memberitakan Injil-Mu dan
menopang pelayanan gereja-Mu. Anugerahkanlah selalu kasih dan berkat kepada
umat-Mu yang dengan sukacita memberikan hidupnya bagiMu. Amin
Mari kita memberi persembahan kita dengan keyakinan bahwa Allah akan
melipatgandakan sukacita dan berkatNya kepada kita, diiringi dengan menyanyi
dari: NKB No. 211 : 1 - 3 (PAKAILAH WAKTU ANUGRAH TUHANMU)
9
10. PENGAKUAN IMAN RASULI (L) ~ Jemaat Berdiri ~
Marilah kita berdiri bersama-sama dengan sekalian orang percaya dari segala
masa dan tempat mengikrarkan Pengakuan Iman Kristen :
“Aku percaya kepada Allah, Bapa yang mahakuasa, Khalik langit dan bumi. Dan
kepada Yesus Kristus, AnakNya yang tunggal, Tuhan kita, yang dikandung
daripada Roh Kudus, lahir dari anakdara Maria, yang menderita di bawah
pemerintahan Pontius Pilatus, disalibkan, mati dan dikuburkan, turun ke dalam
kerajaan maut, pada hari yang ketiga bangkit pula dari antara orang mati, naik
ke sorga, duduk di sebelah kanan Allah, Bapa yang mahakuasa, dan akan datang
dari sana untuk menghakimi orang yang hidup dan yang mati. Aku percaya
kepada Roh Kudus; Gereja yang kudus dan am; persekutuan orang kudus;
pengampunan dosa; kebangkitan daging; dan hidup yang kekal. Amin” (Di akhiri
nyanyia Haleluya 3x)
11. BERKAT TUHAN (P)
Tuhan memberkati engkau dan melindungi engkau,
Tuhan menyinari engkau dengan Wajah-Nya dan
memberi engkau kasih karunia.
Tuhan menghadapkan Wajah-Nya kepadamu dan
memberi engkau damai sejahtera.
JEMAAT MENYANYI : Amin 3 x (KJ No 478b). (do = d, e, f)