lkj pemerintah kabupaten tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/bab-3.pdf ·...

102
LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016 Hal 96 Dalam semangat transparansi, akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus ini disusun dan disajikan kepada pihak-pihak terkait sebagai pertanggungjawaban administrasi, moral dan spiritual sesuai koridor peraturan perundang-undangan yang berlaku. Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban. Sejalan dengan kewenangannya sebagai daerah otonom yang memiliki keleluasaan dalam mengatur urusan kepemerintahan dan pembangunan beserta pembiayaannya sendiri sesuai dengan semangat Undang Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten Tanggamus dalam tahun 2016 telah melaksanakan berbagai program dan kegiatan sebagai amanat yang telah dibebankan oleh rakyat/masyarakat sebagai stakeholders. Sebagai operasionalisasi untuk mewujudkan visi dan misi yang ditetapkan Perencanaan Strategis telah dituangkan dalam Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang pelaksanaannya dilakukan oleh instansi perangkat Pemerintah Kabupaten Tanggamus. Di samping itu akuntabilitas dapat diinterprestasikan mencakup keseluruhan aspek tingkah laku seseorang atau dalam hal birokrasi, mencakup aspek tingkah laku birokrasi termasuk akuntabilitas spiritualnya maupun perilaku yang bersifat eksternal terhadap lingkungan dan masyarakat keseluruhan. Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah Kabupaten Tanggamus ini merupakan laporan pertanggung-jawaban Kepala Daerah atas pelaksanaan tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan, dalam rangka mewujudkan tujuan dan sasaran sesuai visi, dan misi yang telah ditetapkan berdasarkan kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Tangamus. A. CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS 2016

Upload: vonhu

Post on 09-Mar-2019

218 views

Category:

Documents


0 download

TRANSCRIPT

Page 1: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 96

Dalam semangat transparansi, akuntabilitas kinerja Pemerintah Kabupaten

Tanggamus ini disusun dan disajikan kepada pihak-pihak terkait sebagai

pertanggungjawaban administrasi, moral dan spiritual sesuai koridor

peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Akuntabilitas adalah kewajiban untuk memberikan pertanggungjawaban atau

menjawab dan menerangkan kinerja dan tindakan seseorang/badan

hukum/pimpinan suatu organisasi kepada pihak yang memiliki hak atau

kewenangan untuk meminta keterangan atau pertanggungjawaban.

Sejalan dengan kewenangannya sebagai daerah otonom yang memiliki

keleluasaan dalam mengatur urusan kepemerintahan dan pembangunan

beserta pembiayaannya sendiri sesuai dengan semangat Undang Undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah, Pemerintah Kabupaten

Tanggamus dalam tahun 2016 telah melaksanakan berbagai program dan

kegiatan sebagai amanat yang telah dibebankan oleh rakyat/masyarakat

sebagai stakeholders. Sebagai operasionalisasi untuk mewujudkan visi dan

misi yang ditetapkan Perencanaan Strategis telah dituangkan dalam Anggaran

Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) yang pelaksanaannya dilakukan oleh

instansi perangkat Pemerintah Kabupaten Tanggamus.

Di samping itu akuntabilitas dapat diinterprestasikan mencakup keseluruhan

aspek tingkah laku seseorang atau dalam hal birokrasi, mencakup aspek

tingkah laku birokrasi termasuk akuntabilitas spiritualnya maupun perilaku

yang bersifat eksternal terhadap lingkungan dan masyarakat keseluruhan.

Laporan Kinerja (LKj) Instansi Pemerintah Kabupaten Tanggamus ini

merupakan laporan pertanggung-jawaban Kepala Daerah atas pelaksanaan

tugas-tugas umum pemerintahan dan pembangunan, dalam rangka

mewujudkan tujuan dan sasaran sesuai visi, dan misi yang telah ditetapkan

berdasarkan kewenangan yang dimiliki Pemerintah Kabupaten Tangamus.

A. CAPAIAN KINERJA PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS 2016

Page 2: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 97

Dalam pelaksanaan akuntabilitas ini, prinsip-prinsip yang diperhatikan

sebagai acuan adalah sebagai berikut :

1. Harus ada komitmen dari pimpinan dan seluruh staf jajaran

birokrasi Pemerintah Kabupaten Tanggamus untuk melakukan

pengelolaan pelaksanaan misi agar akuntabel.

2. Harus merupakan suatu sistem yang menjali penggunaan sumber-

sumber daya secara konsisten dengan peraturan-perundang-

undangan yang berlaku.

3. Harus dapat menunjukkan tingkat pencapaian tujuan dan sasaran

yang telah ditetapkan.

4. Harus berorientasi pada pencapaian visi dan misi serta hasil dan

manfaat yang diperoleh.

5. Harus jujur, obyektif, transparan dan inovatif sebagai katalisator

perubahan manajemen Pemerintah Kabupaten Tanggamus dalam

bentuk pemutakhiran, metode dan teknik pengukuran kinerja dan

penyusunan laporan akuntabilitas.

Kemudian, pertanggungjawaban kinerja pelaksanaan pembangunan sifatnya

terukur, terdapat standar pengukuran antara yang diukur dengan piranti

pengukurannya. Pertanggungjawaban pengukuran yang diukur adalah

kegiatan, program dan sasaran yang prosesnya adalah sejauh mana ketiga

komponentersebut dilaksanakan selaras dan sinergi dengan berbagai piranti

perencanaan yang telah dibuat. Piranti pengukurannya berupa Pengukuran

Kinerja (atau sebelum Peraturan Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan

Reformasi Birokrasi Nomor 53 Tahun 2014 disebut dengan Pengukuran

Pencapaian Sasaran untuk mengukur sasaran).

Sesuai dengan kerangka Pengukuran kinerja di Pemerintah Kabupaten

Tanggamus dilakukan dengan mengacu pada Keputusan Kepala LAN Nomor

239/IX/6/8/2003 tentang Perbaikan Pedoman Penyusunan Pelaporan

Akuntabilitas Kinerja Instansi Pemerintah. Adapun pengukuran kinerja

tersebut dengan rumus sebagai berikut :

Page 3: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 98

1. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin

tingginya kinerja atau semakin rendah realisasi menunjukkan

semakin rendahnya kinerja, digunakan rumus :

2. Apabila semakin tinggi realisasi menunjukkan semakin

rendahnya kinerja atau semakin rendah realisasi

menunjukkan semakin tingginya kinerja, digunakan rumus :

Atau

Penyimpulan pada tingkat sasaran dilakukan dengan mengalikan

jumlah indikator untuk setiap kategori (sangat berhasil, berhasil,

cukup berhasil dan tidak berhasil) yang ada disetiap kelompok

sasaran dengan nilai mean (rata-rata) skala ordinal dari setiap

kategori, dibagi dengan jumlah indikator yang ada di kelompok

sasaran tersebut.

Page 4: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 99

Adapun pengukuran kinerja dilakukan dengan cara membandingkan target

setiap Indikator Kinerja Sasaran dengan realisasinya. Setelah dilakukan

penghitungan akan diketahui selisih atau celah kinerja (performance gap).

Selanjutnya berdasarkan selisih Kinerja tersebut dilakukan evaluasi guna

mendapatkan strategi yang tepat untuk peningkatan kinerja di masa yang

akan datang (performance improvement).

Dalam hal ini, laporan kinerja pemerintah merupakan bentuk akuntabilitas

dari pelaksanaan tugas dan fungsi yang dipercayakan kepada setiap instansi

pemerintah atas penggunaan anggaran. Hal terpenting yang diperlukandalam

penyusunan laporan kinerja adalah pengukuran kinerja dan evaluasi

sertapengungkapan (disclosure) secara memadai hasil analisis terhadap

pengukurankinerja (Permenpan No. 53 tahun 2014 tentang Petunjuk Teknis

Perjanjian Kinerja,Pelaporan Kinerja dan Tata Cara Reviu atas Laporan Kinerja

Instansi Pemerintah).

Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran

berpedoman pada Permendagri No. 54 tahun 2010 dengan menggunakan skala

penilaian terhadap kinerja pemerintahdibagi 4 (empat) kategori dapat dilihat

pada tabel 3.1 sebagai berikut :

Tabel 3.1 Skala Pengukuran Capaian Sasaran Kinerja Tahun 2016

No. Interval Nilai Relaisasi

Kinerja

Kriteria Penilaian Realisasi

Kinerja

Kode

1. 91< Sangat Tinggi

2. 76<90 Tinggi

3. 66<75 Sedang

4. 51<65 Rendah

5. <50 Sangat Rendah

Page 5: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 100

Adapun tingkat Capaian Kinerja Pemerintah Kabupaten Tanggamus pada

tahun 2016 terlihat pada tabel 3.2 sebagai berikut:

Page 6: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

3.2 Tabel Pengukuran Perjanjian Kinerja Bupati Tanggamus 2016

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN Target 2016 Realisasi

2016 % Capaian

Kinerja

1 2 3 4 5 6

1 1. Meningkatnya pertumbuhan

ekonomi

1 Laju pertumbuhan ekonomi 5,80% 5,12%* 88,27%

2. Menurunnya tingkat

pengganguran (angka

pengganguran)

1 Tingkat penganguran terbuka

(TPT) 5,50%

5,60*

98,1%

2 Tingkat Partisipasi Angkatan

Kerja (TPAK)

68,50%

68,6%

100,1%

3. Meningkatnya kontribusi

sektor perdagangan (barang

dan jasa terhadap PDRB)

1 Rata-rata pertumbuhan sektor

perdagangan per tahun

1,50% 2,0% 133,3%

2 Kontribusi sektor perdagangan

terhadap PDRB 9,05% 9,28% 102,5%

4. Meningkatnya peran koperasi

dan UMKM dalam

perekonomian daerah

1 Jumlah koperasi sehat 60% 52,30% 87,16%

2 Persentase penyerapan tenaga

kerja sektor UMKM dan

Koperasi

12% 7% 58,3%

5. Meningkatnya kontribusi

sektor industri terhadap

perekonomian daerah

1 Kontribusi sektor industri

terhadap PDRB

6.50% 7,31% 112,5%

6. Meningkatnya konstribusi

investasi (penanaman modal)

terhadap keuangan daerah

1 Persentase nilai relaisasi PMDN

6,00%

5,2% 86,7%

7. Meningkatnya kapasitas

perekonomian masyarakat

pedesaan

1 Jumlah pekon yang memiliki

badan usaha

400 299 74,75%

8.

Menurunnya persenatse

angka kemiskinan

1 Angka kemiskinan

14,00% 14,05% 99,6%

2 9. Meningkatnya indeks

pengetahuan masyarakat

(indeks pendidikan)

1 Angka Melek Huruf 96,50% 97,21%* 100.73%

2 Angka Rata-Rata Lama Sekolah 7,35 Tahun 6,86 Tahun 106,6%

10.. Meningkatnya minat baca

masyarakat

1 Jumlah pengunjung

perpustakaan per tahun 30.000 22.984 76,6%

Page 7: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 102

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN Target 2016 Realisasi

2016 % Capaian

Kinerja

1 2 3 4 5 6

2 Persentase minat baca

masyarakat 45% 28,7% 63,7%

11. Meningkatnya derajat

kesehatan masyarakat

1 Angka Harapan Hidup 67,58 Thn 68.8 Thn 99,88%

2 Angka kematian bayi (AKB) per

1000 Kelahiran Hidup (KH) 1,2 11,5 958%

3 Angka Kematian Ibu (AKI) per

100.000 Kelahiran Hidup (KH) 0.04 0,393 982,5%

12. Terwujudnya pengendalian

hidup

1 Angka Laju pertumbuhan

penduduk

1,13% 1,13 100%

3

13. Terwujudnya pembangunan

Kawasan Indutri Maritim

(KIM) sebagai kawasan

strategi nasional

1 Luas wilayah industri

- - -

14. Meningkatnya infrastruktur

prasarana dan sarana

transportasi

1 Proporsi Panjang Jaringan

Jalan Dalam kondisi Baik 60% 50% 83,3%

2 Persentase Terminal dalam

Kondisi Baik

75% 50% 66,67%

3 Persentase dermaga dalam

kondisi baik 73% 65,2% 89,3%

15. Meningkatnya penyediaan

sumber daya air untuk

memenuhi kebutuhan

masyarakat dan aktifitas

ekonom i

1 Persentase Rumah Tangga yang

menggunakan air bersih 75% 65% 86,7%

2 Persentase kawasan industri

dan perekonomian yang dialiri

PDAM 68% 54% 79,4%

16. Meningkatnya kualitas

lingkungan permukiman

yang layak, sehat dan

produktif.

1 Rasio rumah layak huni

70% 60,2%* 86%

2 Persenatse kawasan kumuh 25% 34% 64%

17. Meningkatnya cakupan

pelayanan dan kualitas

infrastruktur energi dan

ketenagalistrikan

1 Angka Ratio Elektrifikasi

70% 68,5% 97,85%

Page 8: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 103

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN Target 2016 Realisasi

2016 % Capaian

Kinerja

1 2 3 4 5 6

18. Meningkatnya pemanfaatan

sumber daya mineral

terhadap perekonomian

daerah

1 Konstribusi sektor

pertambangan terhdap

perekonomian daerah 6,85% 6,60% 96,35%

19. Meningkatnya daya dukung

infrastruktur komunikasi

dan informasi yang handal

dan merata

1 Persentase wilayah jangkauan

layanan akes telekomunikasi

dan internet 60% 40% 66,7%

4 20. Meningkatnya kontribusi

sektor pertanian, perikanan,

perkebunan dan kehutanan

terhadap PDRB Kabupaten

Tanggamus

1 Nilai Tukar Petani 138.50 138,50 100%

2 Kontribusi Sektor Pertanian

Tanaman Pangan terhadap

PDRB

8,91% 9,07% 101.79%

3 Kontribusi SektorPerikanan

terhadap PDRB 12,06% 8,80% 72,96%

4 Konstribusi Sektor Perkebunan

Tahunan terhadap PDRB 12.89% 12,35% 95,81%

5 Kontribusi Sektor Peternakan

terhadap PDRB 2,45% 2,66% 108,57%

6 Kontribusi sektor Kehutanan

terhadap PDRB 0,28% 0,26% 92,8%

21. Tersedianya pangan yang

cukup baik

1. Jumlah desa mandiri pangan 30 pekon 8 pekon 26,7%

2. Jumlah cadangan pangan

Kabupaten 30 ton 35 ton 116,6%

5 22. Meningkatnya kualitas

lingkungan hidup dan

keanekaragaman hayati

secara berkelanjutan

1 Persentase terjaganya Kualitas mutu Lingkungan

70% 38,46% 54,94%

2 Persentase penurunan emisi

gas rumah kaca (GRK) 34% - -

3 Penilaian Kota Sehat Adipura Tidak 0%

23. Berkurangnya wilayah rawan

bencana dan menekan angka

resiko bencana

1 Wilayah Kebanjiran 4 Kecamatan 2 Kecamatan 150%

2 Wilayah Kekeringan 4 Kecamatan 0 Kecamatan 200%

3 Ketepatan waktu tindakan

pemadaman kebakaran setelah

pengaduan

60% 100% 166,7%

4. Desa sigap bencana alam 6 pekon 5 pekon 83,3%

6 24. Meningkatnya keunggulan

kompratif inovasi daerah

terhadap produk daerah

1 Jumlah peningkatan dan

Penguatan Sistem Inovasi

Daerah (SIDA) 1 komoditas 1 komoditas 100%

25. Meningkatnya daya saing destinasi pariwisata daerah

1 Jumlah kunjungan wisata 109.300 156.940 143,5%

2. Kontribusi sektor Pariwisata terhdap PDRB

1,09% 0,1% 10%

Page 9: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 104

NO SASARAN STRATEGIS INDIKATOR SASARAN Target 2016 Realisasi

2016 % Capaian

Kinerja

1 2 3 4 5 6

26. Meningkatnya prestasi

olahraga

1 Peringkat pada pekon olahraga

provinsi 10 besar - 0%

7 27.. Meningkatnya Pembangunan

Berkesetaraan gender dan

perlindungan anak

1 Indeks Pembangunan Gender

(IPG) 64.60 65.50 101,55%

2 Indeks Pemberdayaan Gender

(IDG) 56.00 50,02 92,62%

3 Persentase partisipasi

perempuan di parlemen 20% 20% 100%

4. Partisipasi angkatan kerja

perempuan 38,50% 34,46% 89,50%

5. Rasio KDRT

3 3 100%

28.. Meningkatnya akuntabilitas

kinerja tata kelola

pemerintah dan keuangan

daerah

1 Nilai akuntabilitas kinerja

instansi pemerintah Kabupaten

Tanggamus B CC 75%

2 Nilai evaluasi kinerja instansi

Pemerintah Kabupaten

Tanggamus

Sedang Sedang 96,7%

3

Opini Laporan Keungan oleh

auditor eksternal WTP WTP 100%

29. Meningkatnya kemandirian

keuangan daerah

1 Rasio PAD terhadap total

pendapatan daerah 1,85% 1,6% 86,48%

30 Meningkatnya kualitas

pelayanan publik

1 Indeks kepuasan Masyarakat 75% 73,47% 97,96%

31 Meningkatnya pembangunan

politik lokal dan wawasan

kebangsaan

1 Tingkat partisipasi politik

masyarakat dalam Pemilu dan

Pilkada

75% - -

32

Terciptanya kehidupan

masyarakat yang rukun,

aman, dan nyaman

1 Jumlah Konflik sosial 0 0 100%

2 Angka kriminalitas 60 48,93 81,55%

Sumber data: data olah bagian organisasi 2017

Page 10: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 105

Bagian ini akan menguraikan evaluasi dan analisis capaian kinerja

yang menjelaskan capaian kinerja secara umum sebagaimana sudah

diuraikan dalam subbab sebelumnya. Penyajian untuk sub bab ini

akan disajikan per sasaran strategis. Beberapa sasaran strategis

yang terkait digabungkan menjadi satu dalam analisis ini.

1. Sasaran Meningkatnya Pertumbuhan Ekonomi

Sasaran meningkatnya pertumbuhan ekonomi terhadap PDRB

Kabupaten Tanggamus didukung dengan 1 (satu) indikator

sebagaimana tabel 3.3 berikut:

Tabel 3.3 Rencana dan Capaian Kinerja Sasaran 1 Peningkatan

Pertumbuhan Ekonomi Sebelum tahun 2019 Pada Kisaran 6,50%

No. Indikator Kinerja Capaian 2014

Capaian 2015

2016

Target 2016 Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Laju pertumbuhan ekonomi

5,48 4,64 5,80% 5,12%* 88,27%

*nilai sangat sementara

Sumber data olah bag. Organisasi Kab. Tanggamus

Dari tabel diatas pada sasaran pertama mengenai pertumbuhan

ekonomi di Kabupaten Tanggamus capaian sasaran mencapai pada

nilai 88,27% yang dapat digolongkan tingkat keberhasilan tinggi.

Hal ini dapat dilihat dari data, bahwa pada tahun 2015 sampai

dengan tahun 2016 akhir sedikit mengalami perlambatan jika

dibandingkan tahun sebelumnya, baik dengan migas maupun tanpa

B. EVALUASI DAN ANALISIS CAPAIAN KINERJA

Page 11: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 106

migas. Dimana pada tahun 2015, tumbuh sebesar 5,50 % dengan

migas tanpa migas menjadi 5,14 % tanpa migas, sedangkan pada

tahun 2014 masing-masing tumbuh sebesar 5,89% dan 5,61%. Hal

tersebut sejalan dengan perlambatan pergerakkan ekonomi nasional.

Pertumbuhan ekonomi tertinggi berada pada kegiatan pertambangan

dan penggagilan, yakni sebesar 12,06%, disusul kegiatan

transportasi, yakni sebesar 11,82% dan kegiatan penyediaan

akomodasi dan makan minum sebesar 11,7%. Sedangkan kegiatan

ekonomi lainnya secara rata-rata masih tumbuh di atas 2% kecuali

kegiatan konstruksi dan perdagangan. Namun, pertumbuhan dengan

migas maupun tanpa migas tidak terjadi perbedaan yang signifikan.

Jika dibandingkan tahun sebelumnya pada tahun 2011

perekonomian Kabupaten Tanggamus pertumbuhan ekonominya

sebesar 5.87%. Pertumbuhan ini mengalami peningkatan apabila

dibandingkan dengan tahun 2010 yang mengalami pertumbuhan

sebesar 5.79%. Sedangkan pertumbuhan ekonomi Kabupaten

Tanggamus tahun 2015 sebesar 4.64%, jika dilihat dari tahun 2011-

2015 pertumbuhan ekonomi tersebut mengalami fluktuasi akan

tetapi bila dibandingkan dengan pertumbuhan ekonomi Provinsi

Lampung, maka pertumbuhan ekonomi Kabupaten Tanggamus

masih lebih tinggi. Hal tersebut sebagai dampak perekonomian

nasional yang berpengaruh terhadap kinerja pertumbuhan ekonomi

daerah. Hal ini menunjukkan bahwa perekonomian Kabupaten

Tanggamus masih mengalami pertumbuhan yang cukup positif dan

pembangunan yang terjadi di Kabupaten Tanggamus sedikit banyak

terserap dengan baik oleh masyarakat.

Page 12: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 107

Gambar 3.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi di Kabupaten

Tanggamus, Tahun 2011 – 2015

Sumber : BPS Kabupaten Tanggamus, 2016

Pertumbuhan ekonomi pada suatu wilayah dapat dikatakan

mengalami peningkatan apabila terjadi pergerakan positif pada

kegiatan ekonomi yang diukur melalui pendekatan konsumsi

masyarakat, pengeluaran pemerintah, investasi dan pendapatan dari

produk lokal (net export). Dalam perkembangannya geliat ekonomi

akan ditandai dengan fluktuasi ekonomi yang terkait kebutuhan dan

ketersediaan barang dan jasa tersebut.

Kemudian, Aspek kesejahteraan masyarakat diindikasikan dengan

peningkatan Indeks Daya Beli (people purchasing power/PPP). Saat

ini Indeks Daya Beli masyarakat Tangammus sekitar Rp.7.800.000

pertahun atau Rp.650.000/perkapita/bulan, meningkat dari

Rp.620.000 pada tahun sebelumnya. PDRB perkapitan berdasarkan

atas harga berlaku tahun 2015 mencapai Rp17.97 juta atau

meningkat hampir 10 persen setiap tahunnya.

Page 13: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 108

Proses peningkatan harga secara umum terjadi secara terus menerus

sebagai akibat dari mekanisme pasar disebut sebagai inflasi. Jadi

kata kunci dari inflasi adalah kenaikan harga yang berlangsung

secara kontinyu, dimana penurunan ini terkait dengan tingkat

likuiditas uang di masyarakat, olah karenanya sering kali inflasi

dijadikan sebagai indikator dan sinyalemen terjadinya kenaikan

harga secara terus menerus. Tetapi untuk bisa berkontribusi dan

bersaing dengan sektor-sektor pembentuk PDRB pada daerah

referensi (provinsi) yang masuk dalam kategori maju dan tumbuh

lebih besar (Kuadran I) pada Gambar 2.7. adalah sektor : pertanian,

akomodasi makan minum, jasa pendidikan dan jasa kesehatan.

Sedangkan sektor-sektor yang memiliki potensi tumbuh lebih besar

adalah sektor : pertambangan, konstruksi, perdagangan, dan jasa

perusahaan.

Kontribusi PDRB terhadap PDRB Provinsi Lampung dibanding

kabupaten lain di Provinsi Lampung masih tergolong kecil,

sebagaimana tabel 2.20 berikut:

Tabel 3.4 Tingkat Kontribusi PDRB Kabupaten Tanggamus

terhadap PDRB Provinsi Tahun 2011-2015

PDRB 2011 2012 2013 2014 2015

Provinsi

Lampung

- Nilai

Absolut

(milyar rupiah)

160,437,5

00

170,769,20

6

180,636,65

7

189,809,45

8

199,525,4

19

Tanggam

us

- Nilai Absolut

(milyar

rupiah)

6,841,758 7,245,218 7,645,716 8,064,903 8,439,420

- %

terhada

p PDRB

Provinsi

4.26% 4.24% 4.23% 4.25% 4.23%

Page 14: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 109

PDRB 2011 2012 2013 2014 2015

Lampun

g

Sumber : BPS Provinsi Lampung, 2016

Dari tabel di atas dapat dilihat masih sangat kecil kontribusi

Kabupaten Tanggamus terhadap PDRB Provinsi Lampung rata-rata

hanya 4.24 persen.

Namun begitu, melemahnya kinerja perekonomian Kabupaten

Tanggamus tidak serta merta ,menunjukkan pelemahan untuk

semua kegiatan perkonomian. Hal tersebut terlihat dari pergerakkan

tahun sebelumnya, seperti halnya kegiatan transportasi dan

pergudangan masih bisa menunjukkan pertumbuhan yang

signifikan, dan kegiatan ekonomi lainnya masih menunjukkan

pergerakkan yang positif. (BPS Kab. Tanggamus 2015)

2. Sasaran 2 Menurunnya Tingkat Pengangguran (Angka

Pengangguran)

Sasaran meningkatkan dalam menurunnya tingkat pengangguran

(angka pengangguran) yang didukung dengan 2 (dua) indikator

sebagaimana tabel 3.5 berikut:

Tabel 3.5 Rencana dan Realisasi Kinerja Sasaran 2 Penurunan

tingkat pengangguran (angka pengangguran)

No. Indikator Kinerja Capaian

2015 2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Angka Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)

5,72 5,50%

5,72%

104%

2 Angka Partisipasi Angkatan Kerja

68,46 68,50%

68,46% 99,94%

Page 15: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 110

Dari tabel diatas capaian sasaran pada sasaran stategis menurunnya

tingkat pengangguran mencapai 101,97 yang dapat dikategorikan

sangat berhasil.

Tingkat partisipasi angkatan kerja menunjukkan besaran rasio

antara jumlah angkatan kerja dengan penduduk usia kerja. Adapun

yang termasuk angkatan kerja (labor force) adalah penduduk usia

kerja yang bekerja (employed), tidak bekerja, dan mencari pekerjaan

(unemployed). Yang termasuk dalam kategori bukan angkatan kerja

(not in labor force) adalah penduduk usia kerja yang masih sekolah,

mengurus rumah tangga, dan melaksanakan kegiatan lainnya

(pensiun, cacat, dan sebagainya). Pendekatan angkatan kerja

memiliki aturan dasar yang harus konsisten. Azas pertama adalah

eksklusifitas yang berarti bahwa penduduk usia kerja hanya dapat

digolongkan dalam satu kategori dalam komposisi penduduk usia

kerja. Seseorang yang dikategorikan bekerja tidak boleh dimasukkan

lagi dalam kategori sekolah atau mengurus rumah tangga meskipun

dalam kenyataannya orang tersebut melakukan dua aktivitas yang

berbeda. Azas kedua adalah prioritas yang berarti bahwa urutan

prioritas kategori ditentukan secara pasti, yaitu bekerja, mencari

pekerjaan, sekolah, mengurus rumah tangga, dan lainnya. Jika

seseorang bekerja tetapi juga sekolah maka orang tersebut

digolongkan sebagai penduduk bekerja.

Demikian juga, bila seseorang mengurus rumah tangga tetapi juga

bekerja maka orang tersebut dikategorikan sebagai bekerja meskipun

sebagian besar waktu yang dimiliki digunakan untuk mengurus

rumah tangga atau sekolah.

Jumlah Pencari Kerja Terdaftar di Kabupaten Tanggamus pada

Bidang Penempatan dan Pelatihan Produktivitas Kabupaten

Tanggamus pada Tahun 2016 sebesar 2.789 pekerja. Proporsi

Page 16: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 111

terbesar pencari kerja yang mendaftar pada Bidang Penempatan dan

Pelatihan Produktivitas Kabupaten Tanggamus berpendidikan

terakhir SMA yaitu sebesar 1.444 pekerja.

Sementara itu jumlah angkatan kerja di kabupaten Tanggamus

berdasarkan Survei Angkatan Kerja Nasional Agustus, diperkirakan

terdapat 280.783 jiwa yang terdiri dari 264.712 jiwa yang berstatus

bekerja, 16.071 jiwa yang berstatus pengangguran terbuka,

sedangkan jumlah bukan angkatan kerjanya sebanyak 129.383 jiwa.

Tabel 3.6 Angkatan Kerja Kabupaten Tanggamus 2016

No. Kegiatan Utama Laki-laki Perempuan Jumlah

Total

1. Angkatan Kerja 182.795 97.988 280.783

a. Bekerja 173.477 91.235 264.712

b. Pengaguran 9.318 6.753 16.071

2. Bukan Angkatan Kerja 32.637 96.746 129.383

a. Sekolah 16.377 11.388 27.765

b. Mengurus rumah 2.734 78.095 80.829

c. Lainnya 12.526 7.263 20.789

Jumlah

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja

84,85 50,32 68,46

Tingkat Pengaguran 5,10 6,89 5,72 Sumber: BPS (Tanggamus dalam Angka 2017)

3. Sasaran 3 Meningkatnya Kontribusi Sektor Perdagangan

(Barang dan Jasa terhadap PDRB)

Sasaran meningkatkan sektor perdagangan (barang dan jasa)

didukung dengan 2 (dua) indikator sebagaimana tabel 3.7 berikut:

Page 17: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 112

Tabel 3.7 Rencana dan Realisasi Kinerja Sasaran 3 Sektor

perdagangan (barang dan jasa)

No. Indikator Kinerja Capaian 2015

2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Rata-rata pertumbuhan sektor perdagangan per tahun

15%

1,50% 2,0% 133,3%

2 Kontribusi sektor perdagangan terhadap PDRB

92% 9,05% 9,28% 102,9%

Dapat dilihat dari tabel diatas pada sasaran sektor perdagangan

(barang dan jasa) tumbuh menjadi sektor prima nilai capaian

sasaran mencapai 118,1% nilai ini dapat digolongkan pada kategori

sangat berhasil. Artinya Pemerintah Kabupaten Tanggamus pada

sasaran sektor perdagangan (barang dan jasa) tumbuh menjadi

sektor prima Tahun 2016 sangat berhasil.

Sektor perdagangan memegang peranan penting khususnya pasar

tradisional. Pasar sebagai lokasi perdagangan merupakan salah satu

pilar perekonomian. Melalui berbagai fungsi dan peran strategis yang

dimiliki, pasar tradisional menjadi salah satu wadah atau sarana

untuk mencapai kesejahteraan rakyat Indonesia. Fungsi dan peran

tersebut tercermin dalam berbagai hal diantaranya pasar tradisional

menjadi indikator nasional terkait pergerakan tingkat kestabilan

harga kebutuhan sembilan bahan pokok. Untuk itu para ahli

statistik dan instansi pemerintah melakukan monitoring setiap

bulannya. Oleh karena itu pemerintah Kabupaten Tanggamus

mempunyai sasaran untuk mewujudkan sektor perdagangan

menjadi sektor prima dalam mendongkrak pertumbuhan ekonomi di

Page 18: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 113

Kabupaten Tanggamus. Sasaran ini masuk pada tujuan Mewujudkan

pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat.

Tabel 3.8 Profil Pasar Tradisional Menurut Kecamatan Kabupaten Tanggamus 2016

No. Kecamatan Jumlah Pedagang Pasar

Luas Lahan (m2)

1. Wonosobo 670 11.262

2. Semaka 710 6.958

3. Bandar Negeri Semuong - -

4. Kota Agung 845 7.453

5. Pematang Sawa 80 800

6. Kota Agung Barat - -

7. Kota Agung Timur 50 2.400

8. Pulau Panggung 425 6.350

9. Ulu Belu 650 5.935

10. Air Naningan 375 9.271

11. Talang Padang 425 11.020

12. Sumber Rejo 904 5.847

13. Gisting 500 9.350

14. Gunung Alip - -

15. Pugung 280 3.100

16. Bulok 75 800

17. Cukuh Balak 286 3.799

18 Kelumbayan 75 1.000

19. Limau 226 1.498

20. Kelumbayan Barat 140 1.430

Jumlah pedagang pasar di kabupaten Tanggamus tahun 2016

sebanyak 6.696 pedagang dengan luas lahan pasar 88.273 m2.

Pedagang pasar terbanyak ada di kecamatan Kota Agung (845

pedagang) dengan luas lahan pasar 7.453 m2. Sedangkan jumlah

pedagang pasar terkecil ada di kecamatan Kota Agung Timur (50

pedagang) denga luas lahan pasar 2.400 m2. Ada tiga kecamatan

yang tidak memiliki pasar yaitu kecamatan Bandar Negeri Semuong,

Kota Agung Barat, dan Gunung Alip. Sarana perdagangan di

kabupaten Tanggamus tahun 2016 ada sebanyak 40 pasar, 798

toko, 56 ruko, 1.283 los, dan 2.415 dasaran.

Page 19: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 114

Tabel 3.9 Jumlah Sarana Perdagangan Menurut Jenisnya di Kabupaten Tanggamus 2016

No. Sarana Perdagangan Jumlah

1. Pasar 40

2. Toko 798

3. Ruko 56

4. LOS 1.283

5. Dasaran 2.415

Dari tabel diatas terlihat pencapaian kinerja Dinas Perdagangan dan

pasar pada tahun 2016 tinggi, hal ini mengakibatkan kemajuan yang

signifikan terhadap indikator kinerja di bidang perdagangan

pemerintah Kabupaten Tanggamus pada tahun 2016 yang

berdampak pada perekonomian daerah. Sektor perdangan menjadi

sektor kedua penyumbang PDRB tertinggi pada tahun 2016 nilai

PDRB mencapai 1.14 triliun rupiah (9.28 %).

4. Sasaran 4 Meningkatnya Peran Koperasi dan UMKM dalam

Perekonomian Daerah

Sasaran meningkatnya peran koperasi dan umkm dalam

perekonomian daerah mempunyai tujuan Mewujudkan

pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat yang

didukung dengan 2 (dua) indikator kinerja seperti yang terlihat pada

tabel 3.9 berikut :

Tabel 3.10 Indikator Kinerja Sasaran 4 Meningkatnya Peran

Koperasi dan UMKM dalam Perekonomian Daerah

No. Indikator Kinerja Capaian

2015 2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Persentase koperasi sehat 90% 60% 52,30% 87,16%

2 Persentase penyerapan tenaga sektor UMKM dan Koperasi

- 12% 7% 58,3%

Page 20: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 115

Pada tabel Indikator Kienerja mengenai peningkatan peran koperasi

dan UMKM dalam perekonomian daerah di Kabupaten Tanggamus

pada tahun 2016 mencapai 72,73% Nilai capaian sasaran tersebut

menandakan kinerja Pemerintah kabupaten Tanggamus pada bidang

koperasi dan UMKM cukup berhasil pada tahun 2016.

Hal ini dikarenakan meningkatnya jumlah usaha mikro kecil

menengah pada tahun 2016 mencapai 8831, sedangkan pada

koperasi terjadi pennurunan keaktifannya. Pada tahun 2016

koperasi aktif hanya mencapai 159 koperasi, menurun dibandingkan

pada tahun 2015 yang mencapai 302 koperasi aktif.

Penurunan keaktifan koperasi di Kabupaten Tanggamus pada tahun

2016 disebabkan karena adanya keterbatasan anggaran untuk

memberikan pembinaan ataupun pelatihan bagi para pengrajin, dan

usaha yang bergerak dibidang pengkoperasian sehingga masyarakat

kekurangan modal. Selain itu terdapat kurangnya pengembangan

bentuk dan desain kemasan produk usaha mikro kecil menengah.

Kegiatan umum koperasi hingga tahun 2016 dilihat dari beberapa

indikator menurut jenisnya yaitu : KUD ada 16 koperasi, KPR ada 19

koperasi, Kopkar ada 3 koperasi dan lainnya ada 261 koperasi.

Adapun datanya dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 3.11 Jumlah Koperasi Menurut Jenis Koperasi dan Kecamatan,

2016

No Kecamatan KUD KPR KOPKAR Lainnya

Jumlah

Total

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Wonosobo 1 3 0 13 17

2 Semaka 1 0 0 12 13

3 Bandar Negeri Semuong 0 0 0 5 5

Page 21: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 116

No Kecamatan KUD KPR KOPKAR Lainnya

Jumlah

Total

4 Kota Agung 2 2 1 26 31

5 Pematang Sawa 0 0 0 13 13

6 Kota Agung Barat 0 0 0 9 9

7 Kota Agung Timur 1 1 0 19 21

8 Pulau Panggung 1 2 0 11 14

9 Ulu Belu 1 0 1 11 13

10 Air Naningan 0 1 0 8 9

11 Talang Padang 1 2 1 30 34

12 Sumberejo 1 0 0 13 14

13 Gisting 1 7 0 21 29

14 Gunung Alip 1 0 0 8 9

15 Pugung 3 0 0 15 18

16 Bulok 0 0 0 9 9

17 Cukuh Balak 0 0 0 17 17

18 Kelumbayan 1 1 0 10 12

19 Limau 1 0 0 7 8

20 Kelumbayan Barat 0 0 0 4 4

Tanggamus 16 19 3 261 299

Sumber : Dinas Koperasi, UMKM dan Perindustrian Kabupaten Tanggamus,

2016

Solusi

Pelaksanaan pelatihan, bimbingan teknis, sosilisasi baik

koperasi maupun Usaha Kecil Menengah, serta Koperasi

Simpan Pinjam maupun Unit Simpan Pinjam yang ada di

seluruh Kabupaten Tanggamus.

Page 22: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 117

Perlu adanya monitoring dan evaluasi langsung ke kecamatan

maupun pekon-pekon di Kabupaten Tanggamus terhadap

koperasi baik dibidang keuangan maupun pelaksanaan tugas

keseharian koperasi.

5. Sasaran 5 Meningkatnya Kontribusi Sektor Industri

terhadap Perekonomian Daerah

Sasaran meningkatnya kontribusi sektor industri terhadap

perekonomian daerah mempunyai tujuan Mewujudkan

pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat yang

didukung dengan 2 (dua) indikator kinerja seperti yang terlihat pada

tabel 3.11 berikut :

Tabel 3.12 Indikator Kinerja Sasaran 5 Meningkatnya

Kontribusi Sektor Industri terhadap Perekonomian Daerah

No. Indikator Kinerja Capaian

2015

2016

Target

2016

Realisasi

2016

Capaia

n 2016

1 Kontribusi sektor

industri terhadap PDRB

- 6.50% 7,31% 112,5%

Nilai capaian sasaran peningkatan keunggulan komparatif sektor

industri pengolahan mencapai nilai 112,5% dengan kategori sangat

berhasil. Hal ini dapat dilihat dari data dibawah:

Page 23: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 118

Tabel 3.13 Produk Domestik Regional Bruto Atas Dasar Harga Konstan Menurut Lapangan Usaha Industri Pengolahan di Kabupaten Tanggamus (juta

rupiah) 2013−2016

No. Industri Pengolahan Tahun 2013

Tahun 2014

Tahun 2015

Tahun 2016

1. Industri Batubara dan Pengilangan Migas

a. Industri Batu Bara b. Industri Pengilangan

Migas

0,00

0,00 0,00

0,00

0,00 0,00

0,00

0,00 0,00

0,00

0,00 0,00

2. Industri makanan dan minuman

153 046,94

169 488,54

206 203,03

226 454,34

3. Pengolahan Tembakau 0,00 0,00 0,00 0,00

4. Industri Tekstil dan Pakaian Jadi

720,43 805,88 862,31 993,27

5. Industri kulit, barang dari kulit dan alas kaki

0,00 0,00 0,00 0,00

6. Kayu dan gabus dan barang anyaman dari bambu, rotan dan sejenisnya

19 235,00

20 103,48

23 059,72

26 622,04

7. Industri kertas dan barang dari kertas, percetakan dan reproduksi media rekaman

0,00 0,00 0,00 0,00

8. Industri Kimia, Farmasi, dan obat tradisional

321 531.47

357 489.21

382 369.47

465 429,79

9. Industri karet, barang dari karet dan plastik

0,00 0,00 0,00 0,00

10. Industri barang galian bukan logam

81 281,25

91 781,28

98 117,98

113 764,33

11. Industri logam dasar 0,00 0,00 0,00 0,00

12. Komputer, barang elektronik, optik dan peralatan listrik

34 036.27

36 851.97

41 457.18

47 736.72

13. Industri mesin dan perlengkapan YTDL

0,00 0,00 0,00 0,00

14. Industri alat angkutan 361,92 371,31 400,57 461,77

15. Industri Furnitur , industri pengolahan lainnya

1 592,26 1.781,39 1894,60 2 091,66

16. Jasa Reparasi dan pemasangan mesin dan peralatan

13 001,61

14 743,67

15 920,99

18 249,28

Sumber: BPS Tanggamus 2017

Dapat dilihat dari sektor industri menyumbangkan 7,3% untuk

PDRB kabupaten Tanggamus pada tahun 2016 atau sekitar

Rp.901.803.200,00.

Page 24: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 119

6. Sasaran 6 Meningkatnya Kontribusi Investasi (Penanaman

Modal terhadap Keuangan Daerah)

Sasaran meningkatnya kontribusi investasi (penanaman modal

terhadap keuangan daerah) mempunyai tujuan Mewujudkan

pembangunan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan rakyat yang

didukung dengan 3 (tiga) indikator kinerja seperti yang terlihat pada

tabel 3.14 berikut :

Tabel 3.14 Indikator Kinerja Sasaran 6 Meningkatnya Kontribusi

Investasi (Penanaman Modal terhadap Keuangan Daerah)

No. Indikator Kinerja 2016

Target

2016

Realisasi

2016

Capaian 2016

1 Persentase nilai realisasi

PMDN 6,00%

5,2%

86,7%

Nilai capaian Sasaran Peningkatan kontribusi investasi/penanaman

modal mencapai 91,86% dengan kategori sangat berhasil.

Penanaman modal merupakan segala bentuk kegiatan menanam

modal baik oleh Penanam Modal Dalam Negeri Maupun Penenam

Modal Asing untuk melakukan usaha di seluruh sektor bidang usaha

di wilayah negara Republik indonesia.

Penanaman modal di Kabupaten Tanggamus terdiri atas Penanaman

Modal Dalam Negeri dan Penanaman Modal Asing. Penanaman Modal

Dalam Negeri yang menginvestasikan di Kabupaten Tanggamus

terdiri atas:

a. PT Japfa Comfeed Gisting.

b. PT Napal Umbar Picung.

c. PT Tanggamus Matratirta.

d. PT Tanggamus Indah.

e. PT Wahana Tanggamus Berkah.

Page 25: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 120

f. PT Namasindo Plas.

Sedangkan untuk penanaman Modal Asing di Kabupaten Tanggamus

terdiri atas:

a. PT Tanggamus Electric Power.

b. PT Tirta Investama.

c. PT Natarang Mining.

Berikut akan disajikan progres Nilai investasi perusahaan

penanaman modal di kabupaten tanggamus pada triwulan IV selama

tahun 2016:

Page 26: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman
Page 27: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

7. Sasaran 7 Meningkatnya Kapasitas Perekonomian

Masayrakat Pedesaan

Sasaran meningkatnya kapasitas perekonomian masayrakat

pedesaan mempunyai tujuan Mewujudkan pembangunan ekonomi

dan peningkatan kesejahteraan rakyat yang didukung dengan 1

(satu) indikator kinerja seperti yang terlihat pada tabel 3.13 berikut :

Tabel 3.15 Indikator Kinerja Sasaran 7 Meningkatnya Kapasitas

Perekonomian Masyrakat Pedesaan

No. Indikator Kinerja Capaian 2015

2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Jumlah Pekon yang

memiliki Badan Usaha

- 400 299 74,75%

Nilai capaian sasaran meningkatnya Kapasitas Perekonomian

Masayrakat Pedesaan mencapai nilai 74,75% dengan kategori cukup

berhasil.

8. Sasaran 8 Menurunnya Persentase Angka Kemiskinan

Sasaran menurunnya persentase angka kemiskinan mempunyai

tujuan mewujudkan pembangunan ekonomi dan peningkatan

kesejahteraan rakyat yang didukung dengan 1 (satu) indikator kinerja

seperti yang terlihat pada tabel 3.16 berikut :

Page 28: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 123

Tabel 3.16 Indikator Kinerja Sasaran 8 Menurunnya Persentase

Angka Kemiskinan

No. Indikator Kinerja Capaian 2015

2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian

2016

1 Angka Kemiskinan 14,26% 14,00% 14,05% 99,6%

Nilai capaian sasaran pada Peningkatan Aksesibilitas PMKS Dalam

Pemenuhan Kebutuhan Sosial Dasar mencapai 90,23% kategori

keberhasilan pembangunan sangat berhasil pada sektor ini pada

tahun 2016.

Jumlah penduduk miskin di kabupaten tanggamus pada tahun 2016

ada sebanyak 81.340 jiwa, dengan garis kemiskinan 332.302 rupiah.

Jumlah penduduk miskin dari tahun 2010 hingga 2016 mengalami

penurunan yang cukup signifikan, jika pada tahun 2010 terdapat

18.30 persen penduduk miskin sedangkan pada tahun 2016

terdapat 14.05 persen penduduk miskin.

Tabel 3.17 Garis Kemiskinan dan Penduduk Miskin di Kabupaten

Tanggamus 2010‒2016

No. Tahun Garis Kemiskinan

Jumlah Total Penduduk Miskin

Persentase Kemiskinan

1. 2010 222.504 98.000 18,3

2. 2011 250.134 92.746 17,06

3. 2012 267.148 89.362 16,1

4. 2013 287.560 85.639 15,24%

5. 2014 299.051 85.019 14,95%

6. 2015 309.569 81.560 14,26%

7. 2016 332.502 81.340 14,05% Sumber: Tanggamus Dalam Angka 2017

Pencapaian di bidang sosial ini dikarenakan program yang ada pada

bidang sosial tepat sasaran dan menghasilkan potensi mengatasi

Page 29: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 124

PMKS dalam memenuhi kebutuhan dasar seperti tabel potensi yang

digambarkan pada tabel berikut:

Tabel 3.18 DATA HASIL POTENSI SUMBER KESEJAHTERAAN

SOSIAL (PSKS) KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2016

NO JENIS PSKS JENIS KELAMIN JUMLAH

L P

1 Pekerja Sosial Profesional 5 2 7

2 Pekerja Sosial Masyrakat (PSM) 60 25 85

3 Taruna Siaga Bencana (TAGANA) 49 3 52

4 Wanita Pemimpin Kesejahteraan Sosial (WPKS)

- 115 115

5 Penyuluh Sosial - 2 2

6 Tenaga Kesejahteraan Sosial Kecamatan (TKSK)

17 3 20

JUMLAH 131 150 281

Sumber: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 2016

Berikut akan disajikan data penyandang masalah kesejahteraan

sosial (PMKS) di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2016 :

Tabel 3.19 DATA PENYANDANG MASALAH KESEJAHTERAAN

SOSIAL(PMKS) KABUPATEN TANGGAMUS TAHUN 2016

NO JENIS PMKS JENIS KELAMIN JUMLAH

L P

1 Anak Balita Terlantar (ABT) 72 56 128

2 Anak Terlantar (AT) 269 223 492

3 Anak yang Berhadapan dengan Hukum 15 5 20

4 Anak Jalanan 150 45 195

5 Anak dengan Kedisabilitasan (ADK) 197 178 375

6 Anak yang menjadi korban tindak kekerasan atau

diperlakukan salah

45 15 60

7 Anak yang memerlukan perlindungan khusus 16 13 29

8 Lanjut usia terlantar 126 256 382

9 Penyandang disabilitas 165 157 322

10 Tuna Susila - - -

11 Gelandangan 28 20 48

12 Pengemis - - -

13 Pemulung 5 - 5

14 Kelompok Minoritas 4 - 4

15 Bekas Warga Binaan Lembaga Permasyrakatan 11 - 11

Page 30: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 125

(BWBLP)

16 Orang dengan HIV/AIDS (ODHA) - - -

17 Korban penyalahgunaan NAPZA 4 - 4

18 Korban Traffiking - 15 15

19 Korban Tindak Kekerasan - 52 52

20 Pekerja Migran Bermasalah Sosial (PMBS) 60 170 230

21 Korban Bencana Alam 278 387 665

22 Korban Bencana Sosial 2 3 5

23 Perempuan Rawan Sosial Ekonomi - - 612

24 Fakir Miskin (FM) 28.530 20.000 48.530

25 Keluarga Bermasalah Sosial Psikologis - - -

26 Komunitas Adat Terpencil (KAT) - - -

JUMLAH 29.997 21.595 52.185

Sumber: Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 2016

Dari data potensi diatas Dinas Sosial dan Ketenagakerjaan

Kabupaten Tanggamus menghasilkan kelompok usaha bersama.

Kelompok usaha bersama (KUBE) pada tahun 2016 mencapai 230

kelompok. Dan dinas sosial dan ketenagakerjaan juga berhasil

merehabilitas rumah dari yang tidak layak huni menjadi layak huni

pada tahun 2016 sebesar 20 rumah.

Tabel 3.20 PSKS Di Kabupaten Tanggamus

NO JENIS PSKS JUMLAH

1 Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin (KUBE) Fakir Miskin Pedesaan

50 Kelompok

2 Kelompok Usaha Bersama Fakir Miskin (KUBE) Fakir Miskin Perkotaan

50 Kelompok

3 Kelompok Usaha Bersama (KUBE) Fakir Miskin Pedesaan Program Keluarga Harapan (PKH)

130 Kelompok

4 Rehabilitasi Sosial Rumah Tidak Layak Huni (RSRTLH) Perkotaan

20 Rumah

5 Keserasian Sosial 2 Tempat

Sumber : Dinas Sosial dan Tenaga Kerja 2016

Page 31: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 126

9. Sasaran 9 Meningkatnya Indeks Pengetahuan Masyarakat

(Indeks Pendidikan)

Sasaran Peningkatan indeks pengetahuan masyarakat (indeks

pendidikan) mempunyai tujuan Mewujdkan pembangunan

pendidikan dan kesehatan yang berkualitas dengan didukung dengan

3 (tiga) indikator kinerja seperti yang terlihat pada tabel 3.18 berikut :

Tabel 3.21 Indikator Kinerja Sasaran 9 Meningkatnya Indeks

Pengetahuan Masyarakat (Indeks Pendidikan)

No. Indikator Kinerja Capaian 2015

2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Angka Melek Huruf 95,855 96,50% 97,21%* 100.73%

2 Angka Rata-Rata Lama Sekolah

7,27 Tahun

7,35 Tahun

6,86 Tahun

106,6%

Nilai capaian sasaran pada Peningkatan indeks pengetahuan

masyarakat (indeks pendidikan) mencapai 122,94% kategori

keberhasilan pembangunan sangat berhasil pada sektor pendidikan

pada tahun 2016.

Angka Melek Huruf adalah proporsi penduduk berusia 15 tahun ke

atas yang dapat membaca dan menulis dalam huruf latin atau

lainnya. Selama periode 2011-2015, capaian Angka Melek Huruf

cukup mengalami peningkatan. AMH pada tahun 2011 sebesar

95.47%, hanya tahun 2015 turun menjadi 95.85%.

Page 32: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 127

Gambar 2.2. Perkembangan Pencapaian Angka Melek Huruf (AMH) di

Kabupaten Tanggamus, 2011 – 2015

Sumber: BPS Provinsi Lampung , 2016

Berikut akan disajikan secara lengkap data mengenai prasarana

Dikdasmen Kabupaten Tanggamus pada tahun 2016.

Tabel 3.22 Data Prasarana Dikdasmen Kabupaten Tanggamus Tahun

2016

No. Variabel SD SMP SM Dikdasmen

1 Sekolah 467 127 67 661

2 Rombongan

Belajar 3.219 971 616 4.806

3 Ruang Kelas 3.025 988 601 4.614

4 Perpustakaan 248 84 46 378

5 Ruang UKS 82 45 33 160

6 Tempat

Olahraga 347 72 51 470

7 Laboratorium 1 69 91 161

Sumber:Dapodikdasmen Tahun 2016

95,47 95,4895,74

96,86

95,85

94,5

95

95,5

96

96,5

97

2011 2012 2013 2014 2015

Page 33: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 128

Berdasarkan Tabel 3.19 di Kabupaten Tanggamus terdapat jumlah

sekolah pendidikan dasar menengah sebesar 661 buah dengan

sekolah terbesar adalah jenjang SD sebesar 467 sekolah dan terkecil

adalah jenjang SM sebesar 67 sekolah. Seperti satuan pendidikan di

Kabupaten Tanggamus lainnya, ternyata makin tinggi jenjang

pendidikan makin sedikit jumlah satuan pendidikan yang ada jika

dibandingkan dengan jenjang pendidikan yang lebih rendah.

Grafik 3.2 Prasarana Sekolah Dikdasmen Kabupaten Tanggamus

Tahun 2016

Pada Tabel 3.19 diketahui bahwa untuk menampung siswa jenjang

SD sebesar 68.169, tersedia 467 sekolah dan 3.025 ruang kelas serta

rombongan belajar sejumlah 3.219. Hal yang sama untuk

menampung siswa jenjang SMP sebesar 22.536 orang, tersedia 127

sekolah dan 988 ruang kelas dengan jumlah rombongan belajar

sebesar 971. Untuk menampung siswa jenjang SM sebesar 18.669

orang, tersedia sebesar 67 sekolah dan 601 ruang kelas dengan

jumlah rombongan belajar sebesar 616. Dengan demikian, untuk

dikdasmen telah menampung sebanyak 109.374 orang di 661

sekolah dan 4.614 ruang kelas dengan jumlah rombongan belajar

sebesar 4.806.

0

500

1.000

1.500

2.000

2.500

3.000

3.500

4.000

4.500

5.000

SD SMP SM Dikdasmen

Sekolah Rombongan Belajar Ruang KelasPerpustakaan Ruang UKS Tempat OlahragaLaboratorium

Page 34: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 129

Selain itu diketahui ruang kelas jenjang SD lebih kecil jika

dibandingkan dengan rombongan belajar yang ada, sedangkan

jenjang SMP dengan kondisi sebaliknya. Bila satu rombongan belajar

harus menggunakan satu ruang kelas maka masih terdapat

kekuranganruang kelas. Kondisi di Kabupaten Tanggamus seperti

disajikan pada Tabel 3.3, untuk jenjang SD kekurangan194 ruang

kelas, jenjang SMP kelebihan 17 ruang kelas, dan jenjang SM

kekurangan 15 ruang kelas, sehingga untuk dikdasmen

kekurangan192 ruang. Terjadinya kekurangan ruang kelas di jenjang

SD dan SM tersebut hendaknya dipenuhi dalam rangka

meningkatkan akses yang merata, sehingga Misi 2 dapat tercapai

sesuai dengan Rencana Strategi Kemendikbud 2019. Sebaliknya,

jenjang pendidikan SMP yang kelebihan ruang kelas tidak dibiarkan

kosong dan hendaknya dapat dimanfaatkan oleh semua anak yang

belum bersekolah agar bersekolah, sehingga Misi 2akses yang

meluas dapat tercapai sesuai dengan Rencana Strategi Kemendikbud

2019.

Grafik 3.3 Sumber Daya Manusia Pendidikan Dasar Menengah

Kabupaten Tanggamus Tahun 2016

Kemudian angka putus sekolah yang terbesar terdapat pada jenjang

SD sebesar 107 orang sedangkan putus sekolah terkecil pada jenjang

0

20.000

40.000

60.000

80.000

100.000

120.000

SD SMP SM Dikdasmen

11.765 10.277 6.570

28.612

68.169

22.53618.669

109.374

10.510 9.4815.149

25.140

5.329 2.293 1.6379.259

Siswa Baru Siswa Lulusan Guru

Page 35: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 130

SM sebesar 53 orang sehingga jumlah putus sekolah dikdasmen

menjadi sebesar 229 orang. Dalam rangka meningkatkan mutu

pendidikan maka mengulang yang besar pada jenjang SD harus

segera ditanggulangi melalui program remedial. Hal yang sama

untuk putus sekolah yang besar pada jenjang SD hendaknya

ditanggulangi melalui program retrieval sehingga anak yang putus

sekolah bisa kembali ke sekolah atau dapat masuk di program Paket

A/B/C dalam rangka peningkatan mutu di tingkat SD/SMP/SM.

Grafik 3.3 Mengulang dan Putus Sekolah Dikdasmen Kabupaten

Tanggamus Tahun 2016

Kelayakan mengajar guru menggunakan Undang-Undang Nomor 14,

Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen (UU 14/2005). Guru layak

mengajar di tingkat SD, SMP dan SM adalah yang berijazah Sarjana

atau Diploma IV dan yang lebih tinggi. Jumlah guru menurut

kelayakan mengajar dapat dilihat pada Tabel 3.4 dan Grafik 3.4.

Jumlah guru di Kabupaten Tanggamus layak mengajar yang terbaik

terdapat di jenjangSMP dan SM sebesar 3.930 orang, sedangkan

guru layak terkecil terdapat di jenjang SD sebesar 3.548 orang.

0

200

400

600

800

1.000

1.200

1.400

SD SMP SM Dikdasmen

1.284

8 8

1.300

107 69 53

229

Mengulang Putus Sekolah

Page 36: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 131

Kecilnya guru layak di jenjang SD karena adanya peningkatan

kualifikasi bahwa guru SD yang layak sebelumnya adalah mereka

yang memiliki ijazah Diploma II. Sebaliknya, guru yang tidak layak

mengajar terbesar di jenjang SD sebesar 1.781 orang dan yang

terendah di jenjang SMP dan SM sebesar 0 orang. Dengan demikian,

untuk dikdasmen terdapat guru layak mengajar sebesar 7.478 orang

dan tidak layak sebesar 1.781 orang. Kondisi ini cukup

memprihatinkan, untuk itu diperlukan upaya lebih lanjut dalam

rangka penyetaraan guru agar sesuai dengan jenjang pendidikan

yang dipersyaratkan pada UU No. 14/2005.

Tabel 3.23 Guru menurut Kelayakan Mengajar Kabupaten

Tanggamus Tahun 2016

No. Variabel SD SMP SM Dikdasmen

1 Layak 3.548 2.293 1.637 7.478

2 Tidak Layak 1.781 0 0 1.781

Jumlah 5.329 2.293 1.637 9.259

1 % Layak

66,58

100,00

100,00 80,76

2 % Tidak

Layak 33,42 - - 19,24

Sumber: Dapodikdasmen Tahun 2016

Page 37: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 132

Grafik 3.5 Guru menurut Kelayakan Mengajar Kabupaten

Tanggamus Tahun 2016

Ruang kelas sebagai prasarana penting sekolah terbagi dalam lima

kondisi, yaitu baik, rusak ringan, rusak sedang, rusak berat, dan

rusak total. Jumlah ruang kelas menurut kondisi terdapat pada

Tabel 3.5 dan Grafik 3.5. Berdasarkan ruang kelas di Kabupaten

Tanggamus, ternyata sebagian/semua jenjang pendidikan memiliki

ruang kelas yang rusak berat.Jumlah ruang kelas baik terbesardi

jenjang SD sebesar 1.799 ruang, sedangkan ruang kelas yang baik

terkecildi jenjang SM sebesar 495ruang. Untuk jumlah ruang kelas

rusak ringan yang terbesardi jenjang SD sebesar 434 ruang,

sedangkan ruang kelas rusak ringan yang terkecildi jenjang SM

sebesar 76 ruang.Jumlah ruang kelas rusak sedang yang terbesar di

jenjang SD sebesar 409 ruang, sedangkan ruang kelas rusak sedang

yang terkecil di jenjang SM sebesar 12 ruang. Jumlah ruang kelas

rusak berat yang terbesar di jenjang SD sebesar 342 ruang,

sedangkan ruang kelas rusak berat yang terkecil di jenjang SM

sebesar 11 ruang. Sebaliknya, ruang kelas rusak total terbesar

terdapat di jenjang SD sebesar 41 ruang dan terkecil terdapat di

jenjang SM sebesar 11 ruang.

3.548

2.2931.637

7.478

1.781

0 0

1.781

5.329

2.2931.637

9.259

0

2.000

4.000

6.000

8.000

10.000

SD SMP SM DikdasmenLayak Tidak Layak Jumlah

Page 38: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 133

Grafik 3.6 Ruang Kelas Menurut Kondisi Kabupaten Tanggamus

Tahun 2016

Prasarana sekolah yang juga penting adalah perpustakaan terbagi

dalam kondisi baik dan rusak terdapat pada Tabel 3.6 dan Grafik

3.6. Berdasarkan perpustakaan di Kabupaten Tanggamus, ternyata

semua jenjang pendidikan memiliki perpustakaan yang rusak.

Jumlah perpustakaan yang baik terkecil di jenjang SMP sebesar

58,33% atau 49 perpustakaan, sedangkan perpustakaan yang baik

terbesar di jenjang SD besar 85,08% atau 248 perpustakaan. Hal

yang sama untuk jumlah perpustakaan yang rusak terbesar di

jenjang SMP sebesar 41,67 % atau 35 Perpustakaan, sedangkan

perpustakaan yang rusak terkecil di jenjang SD sebesar 14,92% atau

37 perpustakaan.

0% 20% 40% 60% 80% 100%

SD

SMP

SM

Dikdasmen

1.799

528

495

2.822

434

239

76

749

409

75

12

496

342

135

11

488

41

11

7

59

Baik Rusak Ringan Rusak Sedang Rusak Berat Rusak Total

Page 39: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 134

Tabel 3.24 Indikator Akses yang Merata, Meluas, dan Berkeadilan

Kabupaten Tanggamus Tahun 2016

Grafik 3.7 Indikator Akses yang Merata (Rasio Pendidikan)

Kabupaten Tanggamus Tahun 2016

Berdasarkan peraturan menteri pendididikan nasional Nomor 23

Tahun 2013, Ratio S/K jenjang SD sebesar 32, sedangkan jenjang

SMP dan jenjang sekolah menengah sebesar 36. Pada kenyataannya,

Ratio S/K di Kabupaten Tanggamus untuk jenjang SD sebesar

21,untuk jenjang SMP sebesar 23, dan untuk jenjang sekolah

menengah sebesar 30 sehingga rata-rata pendidikan dasar

menengah sebesar 23 siswa. Jenjang SD menggunakan sistem kelas

0

5

10

15

20

25

30

35

SD SMP SM Dikdasmen

21 23

30

23

1,06 0,98 1,02 1,04

Rasio S/K Rasio K/RK

Page 40: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 135

sehingga terlihat perbedaannya dengan jenjang SMP maupun jenjang

Sekolah Menengah.

Kemudian, pada tingkat SD, dari 409 sekolah dengan jumlah murid

60.096 dan jumlah guru 4.545. Di tingkat MI yang berjumlah 57

sekolah dengan jumlah murid 7679 dan jumlah guru 694. Di tingkat

SMP yang berjumlah 81 sekolah dengan jumlah murid 18.983 dan

jumlah guru 1.322. Untuk tingkat MTS terdapat 47 sekolah dengan

jumlah murid 9.819 dan jumlah guru 1.045. Untuk SMA terdapat 27

sekolah dengan jumlah murid 8.327 dan jumlah guru 595. Untuk

MA terdapat 18 sekolah dengan jumlah murid 3.179 dan jumlah

guru 428.

Grafik 3.8 Indikator Akses yang Merata (Persentase Prasarana)

Kabupaten Tanggamus Tahun 2016

Akses meluas terdiri dari 4 indikator, yaitu angka partisipasi murni

(APM), angka partisipasi kasar (APK), tingkat pelayanan sekolah

(TPS), dan satuan biaya (SB).

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

SD SMP SM Dikdasmen

53,10

66,1468,66

57,19

17,56

35,43

49,25

24,21

74,30

56,69

76,12

71,10

0,21

54,33

27,16

17,33

% Perpustakaan % Ruang UKS % Tempat Olahraga % Laboratorium

Page 41: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 136

Berdasarkan Tabel 3.10 dan Grafik 3.12 digunakan dua partisipasi,

yaitu APM dan APK, idealnya APM adalah 100% sedangkan APK

dapat lebih tinggi dari 100%. APM jenjang SD sebesar 90,89 %,

jenjang SMP sebesar 36,73 % dan jenjang SM sebesar 38,29%,

sehingga dikdasmen sebesar 65,09 %. Berdasarkan perhitungan

APK, ternyata APK tertinggi juga terdapat pada jenjang SD sebesar

105,57 % sedangkan yang terendah pada jenjang SM sebesar 61,87

%, sehingga dikdasmen sebesar 86,97 % belum mendekati 100%.

Lebih rendahnya APK di jenjang SM menunjukkan partisipasi yang

rendah jika dibandingkan dengan jenjang lainnya. Dengan demikian,

dapat dikatakan bahwa jenjang SD mempunyai kondisi yang lebih

baik jika dibandingkan dengan jenjang SMP dan jenjang SM karena

anak yang bersekolah di jenjang SD paling banyak jika dibandingkan

dengan jenjang pendidikan lainnya yang lebih tinggi.

Tabel 3.25 Angka Partisipasi Murni (APM) dan Angka Partisipasi

Kasar (APK) Menurut Jenjang Pendidikan di Kabupaten

Tanggamus 2016

No. Jenjang Pendidikan APM APK

1. SD/MI 99,04 11,87

2. SMP/MTS 80,4 105,4

3. SMA/SMK/MA 55,57 75,3

4. Perguruan Tinggi 5,61 6,43

Sumber: BPS Tanggamus 2017

Akses yang meluas di Kabupaten Tanggamus yang berasal dari TPS

terbesar adalah jenjang SM sebesar 93 % yang berarti pelayanan

sekolah yang terburuk, sedangkan TPS terkecil adalah jenjang SD

sebesar 64 % yang berarti pelayanan sekolah yang terbaik karena

memberi kesempatan yang lebih besar kepada siswa untuk

bersekolah. Akses yang meluas dapat dilihat dari SB terbesar

adalah jenjang SM sebesar Rp 551.712 dan terkecil pada jenjang

SMP sebesar Rp 313.853. Dengan demikian, akses yang meluas

Dikdasmen dilihat dari biaya sebesar Rp 294.934 menunjukkan

Page 42: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 137

besarnya partisipasi pemerintah daerah dalam membiayai

pendidikan.

Grafik 3.9 Indikator Akses yang Meluas (APM dan APK) Kabupaten

Tanggamus Tahun 2016

Akses berkeadilan terdiri dari 3 indikator, yaitu perbedaan gender

APK (PG APK), indeks paritas gender APK (IPG APK), dan persentase

siswa swasta (%S-Swt).

Grafik 3.10 Indikator Pembelajaran Bermutu dari Segi Guru

Kabupaten Tanggamus Tahun 2016

0,00

20,00

40,00

60,00

80,00

100,00

120,00

SD SMP SM Dikdasmen

105,64

72,6863,70

87,6190,90

36,84 38,60

65,20

APK APM

0,00

10,00

20,00

30,00

40,00

50,00

60,00

70,00

80,00

90,00

SD SMP SM Dikdasmen

66,58

75,32

82,41

71,54

47,83

37,81

26,02

41,49

12,799,83 11,40 11,81

%GL %GS R-S/G

Page 43: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 138

Mutu prasarana terdiri dari 5 indikator, yaitu persentase sekolah

dengan akreditasi A dan B (%SA-AB), persentase ruang kelas baik

(%RKb), persentase perpustakaan baik (%Perpusb), persentase ruang

UKS baik (%RUKSb), dan persentase laboratorium baik (%Labb).

Dalam rangka meningkatkan kualitasprasarana pendidikan yang

terdapat pada Grafik 3.16 maka %SA-AB, %RKb, %Perpusb,

%RUKSb, dan %Labb idealnya adalah 100%. Pada kenyataannya,

%SA-AB bervariasi dari terkecil di jenjang SMP sebesar 43,31 %

sampai terbesar di jenjang SD sebesar 51,39 %, dengan demikian

dikdasmen sebesar 49,17 %. Oleh karena itu, untuk SD perlu

akreditasi sebesar 48,61 % sekolah, untuk SMP perlu akreditasi

sebesar 56,69 % sekolah dan untuk SM perlu akreditasi sebesar

55,22 %, sehingga dikdasmen perlu akreditasi sebesar 50,83 %.

%RKb bervariasi dari terkecildi jenjang SMPsebesar 53,44 % sampai

terbesardi jenjang SMsebesar 82,36 %. Untuk itu, prioritas

rehabilitasi hendaknya dilakukan pada jenjang SMP yang terkecil,

kemudian jenjang SD, sedangkanjenjang SM cukup baik karena

mencapai lebih dari 75%. %Rkb dikdasmen mencapai61,16 % masih

jauh dari 100% sehingga masih diperlukan rehabilitasi SD sebesar

40,53 %, rehabilitasi SMP sebesar 46,56 %, dan SM sebesar 17,64 %.

Oleh karena itu, diperlukan kepedulian pemerintah untuk

melakukan rehabilitasi terhadap ruang kelas dikdasmen yang rusak

berat sebesar 38,84 %.

Seperti halnya ruang kelas, prasarana lainnya adalah perpustakaan,

ruang UKS, dan laboratorium idealnya adalah 100%. Pada

kenyataannya, %Perpusb terbaik pada jenjang SD sebesar 85,08 %

dan terburuk pada jenjang SMP sebesar 58,33 %, sehingga

dikdasmen sebesar 78,57 %, berarti masih diperlukan rehabilitasi

SD sebesar 14,92 %, SMP sebesar 41,67 %, dan SM sebesar 19,57 %

Page 44: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 139

dari sekolah yang ada. Bila mutu semua jenjang harus sama maka

maka perlu kebijakan khusus dengan memberi prioritas rehabilitasi

perpustakaan yang memiliki kerusakan paling besar. %RUKSb

terbaik pada jenjang SD sebesar 74,39 % dan terburuk pada jenjang

SMP sebesar 62,22 %, sehingga dikdasmen sebesar 69,38 %, berarti

masih diperlukan rehabilitasi SD sebesar 25,61 %, SMP sebesar

37,78 %, dan SM sebesar 33,33 % dari sekolah yang ada.Sebaliknya,

%Labb terbaik pada jenjang SMP sebesar 29,13 % dan terkecil pada

jenjang SD sebesar 0,21 %, berarti masih diperlukan rehabilitasi

dikdasmen sebesar 88,48 % dari sekolah yang ada. Oleh karena itu,

diperlukan kepedulian pemerintah khususnya Kabupaten

Tanggamus terhadap prasarana sekolah seperti perpustakaan, ruang

UKS, dan laboratorium untuk melakukan rehabilitasi prasarana

tersebut. Hal ini berarti peningkatan mutu prasarana di semua

jenjang pendidikan masih perlu diupayakan.

Indikatormisi yang digunakan untuk menilai kinerja program

pembangunan pendidikan. Indikatornya digunakan untuk menilai

akses yang merata, meluas, dan berkeadilan yang dapat dicapai

sedangkan indikator lainnya digunakan untuk menilai pembelajaran

yang bermutu yang dapat dicapai. Gabungan dari keduamisi dengan

26 indikator tersebut untuk menilai kinerja program pembangunan

pendidikan dasar dan menengah.

Tabel 3.26 Indikator Pendidikan Berdasarkan Misi Pendidikan

Kabupaten Tanggamus Tahun 2016

Misi No. Jenis Indikator SD SMP SM Dikdasm

en

Akses yang Merata

INDIKATO

R AKSES

YANG

MERATA,

1

Rasio Siswa per Kelas (R-

S/K) 21 23 30 28

2

Rasio Kelas per Ruang

Kelas (R-K/RK) 1,06 0,98 1,02 1,04

Page 45: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 140

MELUAS,

DAN

BERKEAD

ILAN MISI

2

3

Persentase Perpustakaan

(%Perpus) 53,10 66,14 68,66 57,19

4

Persentase Ruang UKS

(%RUKS) 17,56 35,43 49,25 24,21

5

Persentase Tempat

Olahraga (%TOR) 74,30 56,69 76,12 71,10

6

Persentase Laboratorium

(%Lab) 0,21 54,33 27,16 17,33

Akses yang Meluas

7

Angka Partisipasi Murni

(APM) 90,90 36,84 38,60 65,20

8

Angka Partisipasi Kasar

(APK) 105,64 72,68 63,70 87,61

9

Tingkat Pelayanan

Sekolah (TPS) 64 65 92 68

10 Satuan Biaya (SB)

354.21

7

313.85

3

551.7

12 294.934

Akses yang Berkeadilan

11

Perbedaan Gender APK

(PG APK) 0,87 -4,62

-

11,37 -4,12

12

Indeks Paritas Gender

APK (IPG APK) 0,99 1,07 1,19 1,05

13 % Siswa Swasta (% S-Swt) 13,03 57,10 45,72 27,69

Mutu dari segi Siswa

INDIKATO

R

PEMBELA

JARAN

YANG

BERMUTU

: MISI 3

1

Persentase Siswa Baru TK

(%SB TK) 49,89 - - -

2 Angka Masukan Murni

(AMM SD)/Angka

Melanjutkan (AM SMP dan

SM) 31,38 97,78 69,30 -

3 Angka Mengulang (AU) 1,91 0,03 0,05 1,16

4 Angka Bertahan Tk 5 (AB5

SD)/Angka Bertahan (AB

SMP dan SM) 99,50 99,73 99,70 -

5 Angka Lulusan (AL) 99,36 99,78

108,3

3 101,24

6 Angka Putus Sekolah 0,16 0,24 0,33 0,20

Page 46: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 141

(APS)

7 Rata2 Lama Belajar (RLB) 6,13 3,00 3,00 -

Mutu dari segi Guru

8

Persentase Guru Layak (%

GL) 66,58 75,32 82,41 71,54

9

Persentase Guru

Sertifikasi (%GS) 47,83 37,81 26,02 41,49

10

Rasio Siswa per Guru (R-

S/G) 13 10 11 12

Mutu dari segi Prasarana

11

Persentase Sekolah

Akreditasi A & B (%SA-AB) 51,39 43,31 44,78 49,17

12

Persentase Ruang Kelas

baik (%RKb) 59,47 53,44 82,36 61,16

13

Persentase Perpustakaan

baik (%Perpusb) 85,08 58,33 80,43 78,57

14

Persentase Ruang UKS

baik (%RUKSb) 74,39 62,22 66,67 69,38

15

Persentase Laboratorium

baik (%Labb) 0,21 29,13 20,60 11,52

10. Sasaran 10 Meningkatnya Minat Baca Masyarakat

Sasaran meningkatnya minat baca masyarakat yang dengan

didukung dengan 2 (dua) indikator kinerja seperti yang terlihat pada

tabel 3.27 berikut :

Tabel 3.27 Indikator Kinerja Sasaran 10 Meningkatnya Minat Baca

Masyarakat

No. Indikator Kinerja Capaian 2015

2016

Target

2016

Realisasi

2016

Capaian

2016

1 Persentase Minat Baca

Masyarakat

- 45% 28,7% 63,77%

Page 47: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 142

2 Jumlah Pengunjung

Perpustakaan per tahun

15.678 30.000 22.984 76,6%

Pencapaian sasaran Peningkatan indeks pengetahuan masyarakat

(indeks pendidikan) mencapai 70,185% pencapaian ini dapat

dikategorikan cukup berhasil.

Indeks Pembangunan Manusia (IPM) menjelaskan bagaimana

penduduk dapat mengakses hasil pembangunan dalam memperoleh

pendapatan, kesehatan, pendidikan dan sebagainya. IPM

diperkenalkan oleh UNDP pada tahun 1990 dan dipublikasikan

secara berkala dalam laporan tahunan Human Development Report

(HDR). IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar, Umur Panjang dan

Hidup Sehat, Pengetahuan, dan Standar Hidup Layak.

Peningkatan kualitas sumber daya manusia di Kabupaten

Tanggamus, salah satu indikator yang dapat dilihat yaitu dari

pencapaian Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten

Tanggamus yang pada tahun 2010 berada di peringkat ke-4 dari 14

kabupaten/kota se-Provinsi Lampung, dan pada tahun 2013 IPM

Kabupaten Tanggamus tetap menempati urutan ke-4 di Provinsi

Lampung. Namun tingkat IPM Kabupaten Tanggamus tetap berada di

bawah rata-rata Provinsi Lampung.

Tabel 3.28 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Menurut

Kabuapten/Kota di Provinsi Lampung, Tahun 2010 - 2015

No Kabupaten/Kota 2011 2012 2013 2014 2015

1 Lampung Barat 61.92 62.51 63.21 63.54 64.54

2 Tanggamus 60.63 61.14 61.89 62.67 63.66

3 Lampung Selatan 61.95 62.68 63.35 63.75 65.22

4 LampungTimur 64.10 65.1 66.07 66.42 67.10

Page 48: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 143

No Kabupaten/Kota 2011 2012 2013 2014 2015

5 Lampung Tengah 64.71 65.6 66.57 67.07 67.61

6 Lampung Utara 62.67 62.93 64,00 64.89 65.20

7 Way Kanan 62.04 62.79 63.92 64.32 65.18

8 Tulang Bawang 63.67 64.11 64.91 65.83 66.08

9 Pesawaran 59.44 59.98 60.94 61.7 62.70

10 Pringsewu 64.86 65.37 66.14 66.58 67.55

11 Mesujl 57.32 57.67 58.16 58.71 59.79

12 Tulang Bawang Barat 60.13 60.77 61.46 62.46 63.01

13 Pesisir Barat ... ... 58.95 59.76 60.55

Kota/M unicipality

1 Bandar Lampung 72.04 72.88 73.93 74.34 74.81

2 Metro 72.23 72.86 74.27 74.98 75.10

Lampung 64.20 64.87 65.73 66.42 66.95

Sumber : Lampung Dalam Angka, BPS 2016

Pada tahun 2014 – 2015 BPS menerapkan metode baru dalam

menetukan nilai IPM yaitu menjadi 4 komponen, Angka Harapan

Hidup (AHH), Harapan Lama Sekolah (HLS), Rata-rata Lama Sekolah

(RLS), dan Pengeluaran Perkapita (PPk).

IPM dibentuk oleh tiga dimensi dasar yaitu Umur Panjang dan Hidup

Sehat (a long and healthy life), Pengetahuan (knowledge), Standar

Hidup Layak (decent standar of living). Dimensi umur panjang dan

hidup sehat lebih dikenal dengan dimensi kesehatan menggunakan

indikator angka harapan hidup saat lahir, dimensi pengetahuan

menggunakan indilator harapan lama sekolah dan rata-rata lama

Page 49: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 144

sekolah sedangkan dimensi standar hidup layak menggunakan

indikator PNB per kapita.

Melihat tabel dibawah ini, percepatan pertumbuhan IPM Kabupaten

Tanggamus menempati urutan ke-4 dan lebih besar dari rata-rata

Provinsi Lampung yaitu sebesar 1.58.

Page 50: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 145

Tabel 3.29 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kabupaten/Kota di Provinsi

Lampung, Tahun 2014 - 2015

Kabupaten/

Kota

AHH

(tahun)

HLS

(tahun)

RLS

(tahun)

Pengeluara

n

per Kapita

Disesuaika

n

(Rp 000)

IPM

Capaian Pertumbu

han

201

4

201

5

201

4

201

5

201

4

201

5

2014 201

5

201

4

201

5

2014-

2015

Lampung

Barat

66,0

2

66,4

2

11,3

6

11,7

4

7,25 7,56 8,459 8,80

1

63,

54

64,

54

1.57

Tanggamus 67,

12

67,

42

11,

49

11,

92

6,6

3

7,2

7

7,88

0

7,9

61

62,

67

63,

66

1,58

Lampung

Selatan

68,1

2

68,3

2

10,9

8

11,6

5

7,01 6,86 8,441 8,74

6

63,

75

65,

22

2,31

Lampung

Timur

69,3

3

69,7

3

12,3

8

12,4

0

7,16 7,20 8,814 9,19

4

66,

42

67,

10

1,02

Lampung

Tengah

68,9

1

69,0

1

12,1

6

12,2

0

7,06 7,14 9,935 10,2

98

67,

07

67,

61

0,81

Lampung

Utara

68,0

2

68,1

2

12,3

8

12,4

1

7,69 7,70 7,567 7,72

9

64,

89

65,

20

0,49

Way Kanan 68,2

1

68,4

1

11,9

6

11,9

8

6,76 7,32 8,278 8,31

3

64,

32

65,

18

1,34

Tulang

Bawang

68,9

4

69,1

4

11,1

1

11,1

5

7,10 7,11 9,796 9,89

3

65,

83

66,

08

0,38

Pesawaran 67,3

3

67,8

3

11,4

4

12,0

8

7,21 7,23 6,680 6,74

4

61,

70

62,

70

1,62

Pringsewu 68,0

1

68,6

1

12,4

7

12,7

5

7,53 7,83 8,992 9,02

0

66,

58

67,

55

1,45

Mesuji 67,0

5

67,1

5

10,3

4

10,7

8

5,80 6,12 6,764 6,83

6

58,

71

59,

79

1,83

Tulang

Bawang

Barat

68,9

8

69,0

8

11,2

9

11,4

9

6,81 6,82 7,137 7,33

2

62,

46

63,

01

0,89

Pesisir Barat 61,7

4

62,0

4

11,1

2

11,5

3

7,36 7,47 7,169 7,25

1

59,

76

60,

55

1,32

Kota Bandar

Lampung

70,5

5

70,6

5

13,3

1

13,3

5

10,8

5

10,8

7

10,70

2

11,0

90

74,

34

74,

81

0,64

Kota Metro 70.9

8

70,9

8

14,2

5

14,2

6

10.5

4

10.5

5

10,60

6

10,7

07

7,4

98

7,5

10

0.16

Lampung 69, 69, 12, 12. 7,4 7,5 8,47 8.7 63, 64, 0,79

Page 51: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 146

66 90 24 25 8 6 6 29 54 54

Nasional 70,

59

70,

78

12,

39

12.

55

7,7

3

7,8

4

9,90

3

10.

150

62,

67

63,

66

0,94

Sumber: BPS Provinsi Lampung, 2016

11. Sasaran 11 Meningkatnya Derajat Kesehatan Masyarakat

Sasaran 11 Peningkatan Derajat Kesehatan Masyarakat mempunyai tujuan

Mewujudkan pembangunan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas

dengan didukung dengan 45 (empat puluh lima) indikator kinerja seperti yang

terlihat pada tabel 3.30 berikut :

Tabel 3.30 Indikator Kinerja Sasaran 11 Peningkatan Derajat Kesehatan

Masyarakat

No. Indikator Kinerja 2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Angka Harapan Hidup 67,58 Thn 68.8 Thn 99,88%

2 Angka Kematian Bayi (AKB) per 1.000 Kelahiran

Hidup (KH) 11,2 11,5 102,67%

3 Angka Kematian Ibu (AKI) per 100.000 Kelahiran

Hidup (KH) 0.4 0,393 98,25%

Sumber data : Dinas Kesehatan Kab. Tanggamus 2017

Dari tabel indikator mengenai derajat kesehatan masyarakat Kabupaten

tanggamus pada Tahun 2016 nilai capaian sasaran strategi mencapai 100,26%

yang dapat digolongkan sangat berhasil.

Dari tabel diatas terlihat bahwa Indikator kinerja yang memenuhi target yang

diharapkan adalah menurunkan angka kematian ibu per 100.000 kelahiran

hidup, angka kematian bayi per 1.000 kelahiran hidup, angka kematian balita

per 1.000 kelahiran hidup, ibu hamil mendapat tablet tambah darah 90 tablet

selama masa kehamilan, ibu hamil KEK yang mendapat makanan tambahan,

prevalensi gizi kurang, bayi dengan BBLR rendah, bayi usia <6 bulan

Page 52: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 147

mendapat asi eksklusif, balita BGM, balita ditimbang naik berat badannya,

balita gizi buruk mendapat perawatan, pemberian MP-ASI pada anak usia 6-24

bulan keluarga miskin, dan komplikasi kebidanan ditangani. Kemudian

Indikator kinerja yang telah memenuhi target adalah penanganan penderita

DBD, kematian akibat DBD, penderita malaria klinis dikonfirmasi

laboratorium, penderita gigitan hewan tersangka rabies ditangani, penderita

tekanan darah tinggi, bayi mendpat imunisasi dasar lengkapdan

desa/kelurahan mengalami kejadian luar biasa (KLB) dilakukan penyelidikan

epidemiologi <24 jam. Kemudian indikator yang telah memenuhi target kinerja

adalah rawat jalan di sarana pelayanan kesehatan (Puskesmas), pelayanan

gawat darurat Level 1 yang harus diberikan RS Kabupaten, desa siaga aktif,

pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin, dan pelayanan kesehatan

rujukan masyarakat miskin. Untuk indikator kinerja Puskesmas Terakreditasi,

belum terpenuhinya target dikarenakan belum adanya Sertifikat Akreditasi

dari lembaga independen Kemenkes RI.

a. Permasalahan

Permasalahan yang dihadapi dalam pelaksanaan SPM Bidang Kesehatan di

Kabupaten Tanggamus pada semester II Tahun 2016 adalah sebagai berikut :

Pengumpulan data untuk mengevaluasi kegiatan masih belum optimal

terutama sumber data yang berasal dari pelayanan kesehatan swasta

maupun pelayanan kesehatan lain yang berada di Kabupaten

Tanggamus dalam ketepatan waktu laporan serta pemahaman akan

definisi operasional dari masing – masing indikator masih kurang

Sumber daya kesehatan yang secara jumlah dan kualitas dirasa masih

kurang, terutama tenaga analis kesehatan, gizi, farmasi dan apoteker.

Persebaran tenaga juga tidak merata, daerah sulit atau terpencil

umumnya memiliki tenaga yang sangat terbatas. Dengan begitu banyak

pogram bidang kesehatan biasanya seorang tenaga bertanggung jawab

pada lebih dari 1 program.

Page 53: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 148

b. Solusi

Solusi yang akan dilaksanakan sebagai upaya untuk meningkatkan capaian

SPM Bidang Kesehatan di Tahun 2016 sebagai berikut :

Untuk mengoptimalkan pengumpulan data perlu adanya peningkatan

koordinasi antar sarana pelayanan kesehatan dalam mengumpulkan

hasil kegiatan pelayanannya melalui laporan tepat waktu serta

meningkatkan pemahaman indikator SPM bidang kesehatan di semua

sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Tanggamus.

Membangun Sistem Informasi Kesehatan dengan pendekatan teknologi

agar data diperoleh secara “ Real Time “

Penambahan Sumber Daya Manusia dengan mengangkat Pegawai Tidak

tetap ( PTT ).

Perbandingan capaian pada tahun 2015 berikut akan disajikan data capaian

derajat kemasyarakatan.

a) Rasio Rumah Sakit Per Satuan Penduduk

Rumah Sakit merupakan salah satu sarana kesehatan yang berfungsi untuk

menyelenggarakan pelayanan kesehatan rujukan, asuhan keperawatan secara

berkesinambungan, diagnosis serta pengobatan penyakit yang diderita oleh

pasien. Semakin banyak jumlah ketersediaan rumah sakit, akan semakin

mudah bagi masyarakat dalam mengakses layanan kesehatan. Berikut

perbandingan jumlah rumah sakit per jumlah penduduk di Kabupaten

Tanggamus Tahun 2013-2015.

Tabel 3.31 Rasio Rumah Sakit per 100.000 Penduduk di Kabupaten

Tanggamus, Tahun 2013-2015

No Tahun 2013 2014 2015

1 RSUD 1 1 1

2 RS Swasta 1 1 1

3 Jumlah Penduduk 538.418 567.172 573.904

Rasio 0,37 0,35 0,35

Sumber : BPS Kabupaten Tanggamus, 2016 (data diolah)

Page 54: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 149

Rasio ketersediaan rumah sakit di Kabupaten Tanggamus cenderung

mengalami penurunan, karena jumlah rumah sakit tetap, sementara jumlah

penduduk terus bertambah.

Fasilitas kesehatan yang dibangun Pemerintah Kabupaten Tanggamus seperti

Puskesmas dan Puskesmas Pembantu relative tetap sementara jumlah

penduduk terus bertambah sehingga menurunkan angka rasio terhadap

jumlah penduduk.

Pada tahun-tahun selanjutnya setidaknya PemKabupaten Tanggamus perlu

menambah Puskesmas Pembantu (Pustu) di mana 1 (satu) unit Pustu idealnya

membina dan mencakup 3 (tiga) desa, kondisi sekarang 1 (satu) Pustu

membawahi sekitar 5.44 desa. Atas Pemkab menambah dan menempatkan

tenaga-tenaga kesehatan pada setiap Poskesdes yang ada.

Tabel 3.32 Jumlah Fasilitas Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten

Tanggamus, Tahun 2015

Kecamatan

Rumah

Sakit

Rumah

Barsalin

Puskesma

s

Pos

yandu

Klinik/

Balai

Kesehatan

Poskes

Des

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7)

1. Wonosobo 0 0 2 33 1 18

2. Semaka 0 1 2 34 0 13

3. Bandar Negeri Semuong

0 0 1 15 1 5

4. Kota Agung 1 0 1 39 2 15

5. Pematang Sawa 0 0 1 19 0 7

6. Kota Agung

Barat

0 0 1 22 0 11

7. Kota Agung Timur

0 0 1 26 2 5

8. Pulau Panggung

0 0 1 44 1 18

9. Ulu Belu 0 0 1 50 0 16

10. Air Naningan 0 1 1 28 0 10

11. Talang Padang 0 0 1 63 4 17

12. Sumberejo 0 0 1 33 1 11

13. Gisting 1 0 1 47 4 8

14. Gunung Alip 0 0 1 24 0 8

Page 55: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 150

Kecamatan

Rumah

Sakit

Rumah

Barsalin

Puskesma

s

Pos

yandu

Klinik/

Balai

Kesehatan

Poskes

Des

15. Pugung 0 0 2 88 1 26

16. Bulok 0 0 1 27 0 9

17. Cukuh Balak 0 0 1 28 0 11

18. Kelumbayan 0 0 1 20 0 6

19. Limau 0 0 1 21 0 6

20. Kelumbayan Barat

0 0 1 11 0 6

Tanggamus 2 2 23 672 17 226

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus, 2016

b) Rasio Tenaga Medis per Satuan Penduduk

Jumlah Tenaga Kesehatan di Kabupaten Tanggamus yang paling banyak

adalah kebidanan dengan jumlah 163 orang, tenaga kesehatan lainnya

sebanyak 60 orang, tenaga medis sebanyak 25 orang, dan tenaga kefarmasian

sebanyak 11 orang.

Untuk tenaga medis (dokter spesialis, dokter umum, dan dokter gigi) yang ada

di Kabupaten Tanggamus adalah 39 dokter umum, 8 dokter spesialis, dan 6

dokter gigi.

Tabel 3.33 Jumlah Tenaga Kesehatan Menurut Kecamatan di Kabupaten

Tanggamus, Tahun 2015

Kecamatan

Tenaga

Medis

Tenaga

Kepera-

Watan

Tenaga

Kebi-

Danan

Tenaga

Kefar-

masian

Tenaga

Kesehatan

Lainnya

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1. Wonosobo 2 5 20 0 4

2. Semaka 1 14 19 0 5

3. Bandar Negeri Semuong

1 4 8 0 1

4. Kota Agung 2 4 22 1 2

5. Pematang Sawa 1 10 11 0 1

6. Kota Agung

Barat

1 3 12 1 2

7. Kota Agung

Timur

1 6 14 0 2

Page 56: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 151

Kecamatan

Tenaga

Medis

Tenaga

Kepera-

Watan

Tenaga

Kebi-

Danan

Tenaga

Kefar-

masian

Tenaga

Kesehatan

Lainnya

8. Pulau Panggung

1 6 25 1 3

9. Ulu Belu 2 15 22 0 4

10. Air Naningan 1 8 15 0 4

11. Talang Padang 2 13 24 1 4

12. Sumberejo 1 7 24 1 1

13. Gisting 2 11 19 1 4

14. Gunung Alip 1 4 16 1 2

15. Pugung 2 15 38 2 7

16. Bulok 1 11 12 0 2

17. Cukuh Balak 1 10 18 0 1

18. Kelumbayan 0 0 1 20 0

19. Limau 1 7 11 1 2

20. Kelumbayan Barat

0 7 0 11 2

Tanggamus 25 163 346 11 60

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus, 2016

Persebaran tenaga medis untuk 8 dokter spesialis, seluruhnya ditempatkan di

Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) Kota Agung, sedangkan sebagian besar

dokter umum ditempatkan di puskesmas.

Tabel 3.34 Jumlah Dokter Spesialis, Dokter Umum, dan Dokter Gigi Menurut

Sarana Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Tanggamus Tahun 2015

Unit Kerja Dokter Spesialis Dokter Umum Dokter Gigi

Puskesmas 0 25 4

Rumah Sakit 8 14 2

Jumlah 8 39 6

Sumber : Dinas Kesehatan Kabupaten Tanggamus, 2016

Dari jumlah tenaga medis yang ada khususnya jumlah dokter gigi sangat

minim karena hanya 4 (empat) orang, sehingga hanya 4 (empat) puskesmas

Page 57: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 152

yang memiliki dokter gigi. Pemerintah Kabupaten Tanggamus perlu penambah

jumlah ketersediaan tenaga medis, terutama dokter umum dan dokter gigi

untuk ditempatkan di puskesmas-puskesmas, sehingga memenuhi standar

rasio (dengan memperkecil jumlah satuan penduduk).

c) Rasio Tenaga Kesehatan per Satuan Penduduk

Tenaga kesehatan antara lain perawat, bidan, kefarmasian, ahli gizi, ahli

sanitasi, dan tenaga kesehatan lainnya. Kebutuhan tenaga kesehatan

ditentukan dengan tinggi rendahnya rasio per satuan penduduk.

Rasio Tenaga Kesehatan merupakan indicator untuk mengetahui akses

penduduk terhadap tenaga medis non dokter, kegunaannya untuk mengetahui

berapa beban tenaga medis non dokter dalam memberikan pelayanan

kesehatan terhadap penduduk. Perkembangan rasio ketersediaan tenaga

kesehatan per satuan penduduk dapat dilihat pada tabel berikut :

Tabel 3.35 Rasio Ketersediaan Tenaga Kesehatan per 100.000 penduduk di

Kabupaten Tanggamus tahun 2013-2015

No Uraian

Tahun

2013 2014 2015

I Perawat 117 88 163

Bidan 594 384 346

Farmasi 20 23 11

Ahli Gizi 20 18 18

Ahli Sanitasi 18 27 27

Tenaga Kesehatan lain 198 103 60

Jumlah Total 967 643 625

II Penduduk 560,286 567,172 573,904

III Rasio Perawat 20.88 15.52 28.40

Rasio Bidan 106.02 67.70 60.29

Rasio Ahli Gizi 3.57 4.06 1.92

Rasio Sanitasi 172.59 113.37 108.90

Page 58: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 153

No Uraian

Tahun

2013 2014 2015

Rasio Tenaga Kesehatan lainnya 35.34 18.16 10.45

IV Rasio Tenaga Kesehatan lainnya 172.59 113.37 108.90

Sumber : BPS Kabupaten Tanggamus, 2014-2016 (data diolah)

Bila dilihat dari data tabel di atas tingkat rasio cukup tinggi, namun setiap

tenaga kesehatan memiliki beban yang sangat besar karena cakupan

pelayanan per satuan penduduknya sangat besar (per 100.000).

12. Sasaran 12 Terwujudnya Pengendalian Penduduk

Sasaran 12 yaitu terwujudnya pengendalian penduduk mempunyai tujuan

Mewujudkan pembangunan pendidikan dan kesehatan yang berkualitas

dengan didukung dengan 1 (satu) indikator kinerja seperti yang terlihat pada

tabel 3.36 berikut :

Tabel 3.36 Indikator Kinerja Sasaran 12 Pengendalian Penduduk

No. Indikator Kinerja Capaian 2015

2016

Target

2016

Realisasi

2016

Capaian

2016

1 Angka laju pertumbuhan

penduduk

- 1,13% 1,13% 100%

Pencapaian sasaran pada pengendalian penduduk mencapai 100%, yang

dikategorikan sangat berhasil.

Indikator kependudukan yang penting untuk dilihat adalah indikator fertilitas.

Indikator fertilitas ini dapat dilihat dari jumlah anak lahir hidup dan jumlah

anak masih hidup. Nuraini (2000) menyatakan bahwa tingkat fertilitas salah

satunya dipengaruhi oleh jumlah anak yang dilahirkan dan Iswahjuni (2008)

menyatakan bahwa tingkat fertilitas dipengaruhi oleh jumlah anak yang lahir

hidup.

Dengan adanya program Keluarga Berencana (KB) mulai awal tahun 1970-an.

terbukti pandangan masyarakat tentang pandangan banyak anak banyak

Page 59: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 154

rezeki mulai luntur dan digantikan menjadi keluarga kecil bahagia sejahtera.

Diharapkan dengan jumlah anak yang tidak terlalu banyak. kebutuhan anak

dapat terpenuhi dengan baik. Selain itu. orang tua dapat mengikuti

perkembangan fisik dan psikologis anaknya lebih optimal. Tujuan akhir

program KB ini diharapkan akan menghasilkan sumber daya manusia yang

lebih baik dan lebih handal dalam segala bidang di masa mendatang. Namun

sayangnya. di beberapa wilayah. sejak adanya otonomi daerah dan BKKBN

menjadi badan yang tidak harus ada di setiap daerah. masalah KB bukan lagi

menjadi fokus pemerintah daerah sehingga diyakini oleh para demografer

bahwa tingkat fertilitas di Indonesia justru meningkat dalam kurun waktu

beberapa tahun ini.

Data jumlah anak yang masih hidup merupakan salah satu indikator penting

dalam kependudukan. Berdasarkan data ini, dapat diketahui tingkat fertilitas,

tingkat kematian bayi, derajat kesehatan masyarakat, pemenuhan gizi, dan

penyediaan prasarana kesehatan dalam masyarakat. Berdasarkan data yang

disajikan, pada tahun 2015 tingkat kematian bayi di Kabupaten Tanggamus

relatif rendah, yaitu dari 2,33 anak per wanita usia 15-49 tahun yang lahir

hidup, terdapat sekitar 2.30 anak yang berhasil bertahan hidup.

Pada kegiatan Susenas, dikumpulkan data mengenai persentase wanita usia

subur atau WUS (usia 15-49 tahun) yang berstatus kawin atau dikenal dengan

pasangan usia subur (PUS). Kelompok PUS inilah yang memiliki peran besar

terhadap pertambahan penduduk karena resiko terjadinya kehamilan,

kemudian kelahiran paling tinggi terdapat pada kelompok ini. Selain itu,

kelompok pasangan usia subur ini juga yang menjadi sasaran utama program

Keluarga Berencana (KB). Dari sejumlah WUS yang ada, sebesar 22,39 persen

tidak pernah menggunakan alat kontrasepsi, sebesar 10,66 persen tidak

menggunakan alat kontrasepsi lagi, dan sebesar 66,96 persen masih aktif

menggunakan alat kontrasepsi. Jenis alat kontrasepsi yang paling dominan

digunakan di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2015 adalah jenis Suntik KB.

Banyaknya WUS yang menggunakan alat kontrasepsi jenis suntik ini ada

sekitar 73 persen. Selain itu, WUS yang menggunakan alat kontrasepsi jenis

pil ada sekitar 14 persen dan susuk KB/implant/norplan/arwalit tersapat

sekita 8 persen. Penggunaan alat kontrasepsi lainnya di Kabupaten

Page 60: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 155

Tanggamus masih relatif sedikit, yaitu hanya sebanyak 5.38 persen. Alat

kontrasepsi yang termasuk dalam kelompok lainnya ini antara lain MOW

sebesar 0.72 persen, IUD/spiral sebesar 3,40 persen, dan kondom pria/wanita

1,26 persen. Kecilnya persentase WUS yang menggunakan alat kontrasepsi

yang permanen (kontap) ini dimungkinkan karena masih banyak WUS yang

ingin menambah anak sehingga lebih memilih jenis alat kontrasepsi non

permanen sehingga lebih memudahkan jika sewaktu-waktu ingin mempunyai

anak lagi. Selain itu, faktor biaya juga sangat menentukan jenis alat

kontrasepsi ini karena relatif lebih mahal jika dibandingkan dengan yang lain.

Penggunaan jenis alat kontrasepsi mantap ini memiliki kelebihan dari segi

persentase kegagalannya yang relatif lebih rendah. Alat kontrasepsi jenis

kontap memiliki resiko kegagalan KB lebih kecil dibanding dengan alat

kontrasepsi non kontap sehingga peluang mendapatkan anak yang tidak

diinginkan lebih kecil. Preferensi penggunaan jenis alat kontrasepsi oleh

masyarakat disebabkan oleh banyak faktor. Menurut Soeradji dan Hatmadji

(1987). keikutsertaan dalam program KB dipengaruhi oleh keadaan demografi

dan sosial ekonomi daerah serta faktor lingkungan6 . Keadaan demografi

berpengaruh terhadap ketersediaan alat kontrasepsi yang ada dan kemudahan

mendapatkan alat kontrasepsi yang digunakan. Kondisi sosial ekonomi

berpengaruh terhadap kemampuan daya beli akseptor KB terhadap jenis alat

KB yang akan digunakan. Selain itu. preferensi alat kontrasepsi yang

digunakan dipengaruhi oleh efek samping dari alat kontrasepsi tersebut.

Beberapa peneliti bahkan menunjukkan adanya hubungan antara suku dan

agama terhadap jenis alat KB yang digunakan. Masyarakat mempunyai

kebebasan dalam memilih jenis alat kontrasepsi yang paling aman. nyaman.

murah. dan mudah untuk diperoleh. Tugas pemerintah dalam hal ini adalah

memberikan pengarahan akan arti penting perencanaan keluarga dengan

menggunakan alat kontrasepsi dan menyediakan alat KB yang dibutuhkan

oleh masyarakat.

Fokus keluarga berencana merupakan fokus target rencana kependudukan

untuk menentukan dan mengantisipasi ledakan penduduk yang terjadi di

suatu daerah. Dalam hal ini Kabupaten Tanggamus memiliki tiga indikator

utama dalam hal menangani masalah tersebut yaitu menganalisis rata-rata

Page 61: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 156

jumlah anak per keluarga, rasio pengguna KB, dan peserta KB aktif. Secara

umum rasio akseptor KB sudah cukup baik karena sudah lebih dari 50%

penduduk usia produktif menggunakannya, adapun data jumlah klinik

Keluarga Berencana (KB) dan Pos Pelayanan dapat dilihat pada tabel berikut

ini :

Tabel 3.37 Jumlah Klinik Keluarga Berencana (KKB) dan Pos Pelayanan Keluarga

Berencana Desa (PPKBD) Menurut Kecamatan

No Kecamatan KKB PPKBD

1 Wonosobo 4 28

2 Semaka 6 22

3 Bandar Negeri Semuong 2 11

4 Kota Agung 2 16

5 Pematang Sawa 1 14

6 Kota Agung Timur 1 12

7 Kota Agung Barat 2 16

8 Pulau Panggung 4 21

9 Ulu Belu 3 16

10 Air Naningan 4 10

11 Talang Padang 3 20

12 Sumberejo 4 13

13 Gisting 2 9

14 Gunung Alip 3 12

15 Pugung 6 27

16 Bulok 3 10

17 Cukuh Balak 2 20

18 Kelumbayan 3 8

19 Limau 4 11

20 Kelumbayan Barat 2 6

Tanggamus 61 302

Sumber : Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten

Tanggamus, 2016

Page 62: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 157

Dari hasil pendataan yang telah dilaksanakan maka persentase pemakaian

kontrasepsi dan jumlah pasangan usia subur dan peserta KB aktif di

Kabupaten Tanggamus dituangkan pada tabel dibawah ini.

Tabel 3.38 Jumlah Pasangan Usia Subur dan Peserta KB Aktif

No Kecamatan Jumlah

PUS

Peserta KB Aktif

IUD MOW MOP Kondom

(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Wonosobo 6.848 201 73 121 228

2 Semaka 6.962 224 3 0 15

3 Bandar Negeri

Semuong

4.128 112 10 141 190

4 Kota Agung 10.351 1.041 124 32 203

5 Pematang

Sawa

3.871 642 1 0 515

6 Kota Agung

Timur

2.802 153 31 4 358

7 Kota Agung

Barat

4.509 426 3 1 42

8 Pulau

Panggung

6.007 462 40 12 269

9 Ulu Belu 9.240 617 20 42 318

10 Air Naningan 5.562 506 25 6 51

11 Talang

Padang

8.422 759 33 69 499

12 Sumberejo 5.707 1.358 49 138 190

13 Gisting 6.083 898 70 122 36

14 Gunung Alip 3.492 100 12 6 98

15 Pugung 12.547 390 91 112 423

16 Bulok 4.560 429 8 2 51

17 Cukuh Balak 4.539 391 24 3 176

18 Kelumbayan 2.124 85 2 2 28

Page 63: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 158

No Kecamatan Jumlah

PUS

Peserta KB Aktif

IUD MOW MOP Kondom

19 Limau 3.762 147 11 1 90

20 Kelumbayan

Barat

2.917 254 1 10 98

Tanggamus 114.433 9.195 631 824 3.878

Sumber : Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten

Tanggamus, 2016

Tabel 3.39 Jumlah Pasangan Usia Subur dan Peserta KB Aktif

No Kecamatan

Peserta KB Aktif

Implant Suntikan Pil Jumlah

(7) (8) (9) (10)

1 Wonosobo 986 2.108 1.189 4.906

2 Semaka 988 2.330 1.689 5.249

3 Bandar Negeri

Semuong

678 950 640 2.721

4 Kota Agung 824 3.719 2.039 7.982

5 Pematang Sawa 629 423 1.063 3.273

6 Kota Agung

Timur

359 317 795 2.017

7 Kota Agung

Barat

513 1.458 740 3.183

8 Pulau Panggung 1.352 981 1.000 4.116

9 Ulu Belu 1.548 2.391 1.681 6.617

10 Air Naningan 1.280 1.021 1.063 3.952

11 Talang Padang 920 2.084 1.763 6.127

12 Sumberejo 1.390 868 769 4.762

13 Gisting 551 1.347 1.211 4.235

14 Gunung Alip 297 855 1.062 2.430

15 Pugung 586 3.576 2.193 7.371

16 Bulok 252 1.200 1.102 3.044

Page 64: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 159

No Kecamatan

Peserta KB Aktif

Implant Suntikan Pil Jumlah

17 Cukuh Balak 202 1.314 1.332 3.442

18 Kelumbayan 105 768 454 1.444

19 Limau 755 639 860 2.503

20 Kelumbayan

Barat

334 764 594 2.055

Tanggamus 14.549 29.113 23.239 81.429

Sumber : Badan Keluarga Berencana dan Pemberdayaan Perempuan Kabupaten

Tanggamus, 2016

Penduduk Kabupaten Tanggamus berdasarkan proyeksi penduduk tahun

2016 sebanyak 580.383. Kecamatan Pugung merupakan kecamatan dengan

jumlah penduduk terbanyak di Kabupaten Tanggamus, pada tahun 2016

jumlah penduduknya diproyeksikan sebanyak 53.609 jiwa. Sedangkan

kecamatan yang mempunyai jumlah penduduk terkecil di Kabupaten

Tanggamus adalah Kecamatan Kelumbayan dengan jumlah penduduk di

tahun 2016 diproyeksikan sebanyak 10.822 jiwa.

13. Sasaran 13 Terwujudnya Pembangunan Kawasan Industri Maritim

(KIM) sebagai Kawasan strategi nasional

Kawasan Industri Maritim merupakan suatu kawasan klaster industri

pembangunan kapal baru, bangunan lepas pantai, reparasi kapal, dan ship

recycle (penutuhan kapal). Serta dilengkapi dengan industri penunjang dan

dukungan perusahaan logistic/supply kebutuhan material dan komponen

kapal, infrastruktur industri (Listrik, air bersih, gas, jalan / komunikasi dll)

dan fasilitas umum yang lengkap (perumahan, pendidikan, kesehatan, pasar

dll).

Kawasan Industri Maritim terletak di wilayah kawasan strategis Batu Balai

dengan luas area ± 1.022 Ha, akan direncanakan dan dikembangkan untuk

beberapa aktivitas kegiatan baik skala lokal, regional, nasional dan

internasional yang terdiri atas :

Page 65: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 160

1. Pengembangan Industri Maritim, yang bergerak dibidang Docking

Kapal.

2. Crude (terminal penampungan) Minyak PT. Pertamina (Persero) untuk

mensuplai minyak wilayah Sumatera

3. Pelabuhan Internasional.

4. Fasilitas yang akan dikembangkan:

Industri maritim, Pelabuhan, Crude Terminal, Agro wisata, Hutan

wisata, Eco Wisata, Ranch, Studio Alam, Golf Course, Resort,

Fasilitas Rekreasi.

Model Pengelolaan dan Kerjasama Dalam Pengembangan Kawasan Industri

Maritim Terpadu adalah investor membeli tanah/lahan, menyewa tanah, joint

venture.

Gambar 3.4 Peta Kawasan Industri Maritim (KIM) Tanggamus

Sumber : Profil KIM, 2016

Page 66: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 161

14. Sasaran 14 Meningkatnya Infrastruktur Prasarana dan Sarana

Transportasi

Sasaran 14 yaitu meningkatnya infrastruktur prasarana dan sarana

transportasi yang mempunyai tujuan Mewujudkan pemerataan pembangunan

infrastruktur diseluruh wilayah dengan didukung dengan 3 (tiga) indikator

kinerja seperti yang terlihat pada tabel 3.40 berikut :

Tabel 3.40 Indikator Kinerja Sasaran 14 Meningkatnya Infrastruktur

Prasarana dan Sarana Transportasi

No. Indikator Kinerja Capaian

2015 2016

Target 2016 Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Proporsi Panjang Jaringan

Jalan Dalam Kondisi Baik

45%

60% 45,12% 75,2%

2 Persentase Terminal dalam

Kondisi Baik

48%

75% 50% 66,67%

3 Persentase dermaga dalam

kondisi baik

52%

60% 55% 91,6%

Pencapaian sasaran pada Penyusunan jaringan transportasi yang handal dan

terintegrasi guna mendorong kelancaran aksesbilitas wilayah serta mobilitas

barang/jasa dan manusia mencapai 77,82%, yang dikategorikan dapat

dikategorikan berhasil.

Hal ini dikarenakan, panjang jalan Kecamatan Kota Agung adalah 21 Km,

dengan kondisi jalan baik 8 Km, sedang 5 Km, dan kondisi jalan rusak 9 Km.

Untuk sarana transportasi, di kecamatan ini terdapat angkutan orang yakni

mikrolet 2 unit, bus 23 unit, ojek 1.043 unit. Sedangkan untuk angkutan

barang yang ada adalah truk sebanyak 41 unit dan pickup sebanyak 67 unit.

Page 67: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 162

Tabel 3.41 Panjang Jalan dan Rasio terhadap Penduduk dan Jumlah Kendaraan

di Kabupaten Tanggamus

Keadaan

Status Jalan

Jumlah Jalan

Nasional

Jalan

Provinsi

Jalan

Kabupaten

I Jenis Permukaan

1. Diaspal 95.6 378.96 785.81 1.260.37

2. Kerikil 365.11 365.11

3. Tanah 153.25 153.25

4. Lainnya 0

Jumlah 95.6 378.96 1.304.17 1.778.73

II Kondisi Jalan 0

1. Baik 95.6 378.96 328.10 802.66

2. Sedang 216.63 216.63

3. Rusak 341.46 341.46

4. Rusak Berat 417.98 417.98

Jumlah 95.6 378.96 1.304.17 1.778.73

III Rasio per 1000

Penduduk

0.167 0.660 2.272 3.099

IV Rasio terhadap jumlah

kendaraan

1 : 230 1 : 58 1 : 17 1 : 12

Sumber : BPS Kabupaten Tanggamus, 2016 (data diolah)

Rasio jalan terhadap jumlah kendaraan yang diperkirakan sekitar 22.000

kendaraan di Kabupaten Tanggamus, rata-rata untuk setiap kilometer ada

terdapat kendaraan.

Panjang jalan di Kabupaten Tanggamus tahun 2015 sepanjang 1301.7 km.

Kecamatan yang mempunyai jalan terpanjang yang dikelola oleh kabupaten

adalah kecamatan Pugung dengan panjang jalan 185.2 km, sedangkan

kecamatan dengan panjang jalan terpendek adalah kecamatan Gunung Alip

dengan panjang jalan 18.8 km.

Page 68: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 163

Jalan menurut jenis permukaan di kabupaten Tanggamus pada tahun 2015,

aspal (536 km), tidak diaspal (371 km), lainnya (395 km). Panjang jalan

menurut kondisinya di Kabupaten Tanggamus , baik (535.9 km), sedang

(371.2 km), rusak (237.4 km) dan rusak berat (157.5 km). Dapat diambil

kesimpulan proporsi panjang jalan di Kabupaten Tanggamus baik jalan

provinsi, jalan kabupaten maupun jalan nasional yang dalam kondisi baik

mencapai 45,12%.

15. Sasaran 15 Meningkatnya Penyediaan Sumber Daya Air untuk

Memenuhi Kebutuhan Masyarakat dan Aktifitas Ekonomi

Sasaran 15 yaitu Meningkatnya Penyediaan Sumber Daya Air untuk

Memenuhi Kebutuhan Masyarakat dan Aktifitas Ekonomi mempunyai tujuan

Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur diseluruh wilayah

dengan didukung dengan 2 (dua) indikator kinerja seperti yang terlihat pada

tabel 3.42 berikut :

Tabel 3.42 Indikator Kinerja Sasaran 15 Meningkatnya Penyediaan

Sumber Daya Air untuk Memenuhi Kebutuhan Masyarakat dan Aktifitas

Ekonomi

No. Indikator Kinerja Capaian

2015 2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Persentase Rumah Tangga yang menggunakan air

bersih

-

73% 65% 86,7%

2 Persentase kawasan industri dan perekonomian yang dialiri PDAM

- 68% 54% 79,4%

Pencapaian sasaran meningkatnya sumber daya air untuk memenuhi

kebutuhan masyarakat dan aktifitas ekonomi mencapai 83,05% yang

dikategorikan dapat dikategorikan berhasil.

Jumlah Pelanggan air di Kabupaten Tanggamus ada sebanyak 4.185

pelanggan, dengan rincian yaitu, Sosial 151 pelanggan, rumah tangga 3.934

pelanggan, instansi pemerintah 60 pelanggan, niaga 38 pelanggan, industri 1

Page 69: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 164

pelanggan, dan khusus 1 pelanggan. Jumlah air yang disalurkan oleh PDAM di

Kabupaten Tanggamus adalah sebanyak 1018566 m3 dengan nilai

2.202.035.850 rupiah.

Tabel 3.43 Jumlah Pelanggan dan Air yang Disalurkan Menurut Pelanggan di

Kabupaten Tanggamus 2016

No. Pelanggan Pelanggan Air

Disalurkan

Nilai

1. Sosial 154 235 347 327 754 214

2. Rumah Tangga 3 944 712 009 1 455 113 920

3. Instansi

Pemerintah

60 82 804 373 176 150

4. Niaga 37 5 758 25 415 750

5. Industri 1 2 883 17 650 516

6. Khusus 1 1 109 20 917 500

Jumlah 4 197 1 109 2 220 028 050

Ketersediaan air minum yang memiliki kualitas layak sebagai kebutuhan

pokok masyarakat telah dapat dinikmati oleh sekitar 69 persen penduduk

Kabupaten Tanggamus. Akses air minum layak yang dapat diakses

masyarakat adalah melalui jaringan perpipaan (PDAM dan BPSPAM) maupun

non perpipaan berupa sumur gali terlindungi, sumur gali dengan pompa,

sumur bor dengan pompa, terminal air, mata air terlindungi, dan

penampungan air hujan.

Selain memiliki kualitas yang layak, air minum yang dikonsumsi masyarakat

juga harus memehi syarat kesehatan. Dari 20 penyelenggara air minum di

Kabupaten Tanggamus, sebanyak 90.91 persen telah memenuhi syarat

kesehatan.

16. Sasaran 16 Meningkatnya Kualitas Lingkungan Permukiman Yang

Layak, Sehat dan Produktif

Sasaran 16 yaitu Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman yang layak,

sehat dan produktif yang mempunyai tujuan mewujudkan pemerataan

pembangunan infrastruktur diseluruh wilayah dengan didukung dengan 5

(lima) indikator kinerja seperti yang terlihat pada tabel 3.49 berikut :

Page 70: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 165

Tabel 3.44 Indikator Kinerja Sasaran 17 Meningkatnya kualitas lingkungan

permukiman yang layak, sehat dan produktif

No. Indikator Kinerja Capaian

2015 2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Ratio Rumah Layak Huni -

70% 60,2% 86%

2 Persentase Kawasan

Kumuh

- 25% 34% 64%

Pencapaian sasaran Meningkatnya kualitas lingkungan permukiman yang

layak, sehat dan produktif mencapai 75% yang dikategorikan dapat

dikategorikan cukup berhasil.

Berdasarkan data profil kesehatan Provinsi Lampung jumlah rumah di

Kabupaten Tanggamus tahun 2014 sebanyak 124,222 unit. Dari jumlah itu

yang masuk kategori rumah sehat sebanyak 57,900 unit atau 46.61 persen,

sedangkan yang belum memenuhi syarat rumah sehat sebanyak 66,322 unit

atau 53.29 persen. Dari jumlah rumah yang belum memenuhi syarat rumah

sehat dilakukan pembinaan oleh PemKabupaten Tanggamus sebanyak 26,371

unit, dan sebanyak 9,851 unit telah memenui syarat.

Ketersediaan air minum yang memiliki kualitas layak sebagai kebutuhan

pokok masyarakat telah dapat dinikmati oleh sekitar 69 persen penduduk

Kabupaten Tanggamus. Akses air minum layak yang dapat diakses

masyarakat adalah melalui jaringan perpipaan (PDAM dan BPSPAM) maupun

non perpipaan berupa sumur gali terlindungi, sumur gali dengan pompa,

sumur bor dengan pompa, terminal air, mata air terlindungi, dan

penampungan air hujan.

Selain memiliki kualitas yang layak, air minum yang dikonsumsi masyarakat

juga harus memehi syarat kesehatan. Dari 20 penyelenggara air minum di

Kabupaten Tanggamus, sebanyak 90.91 persen telah memenuhi syarat

kesehatan.

Page 71: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 166

Fasilitas sanitasi yang layak (jamban sehat) yang dapat diakses masyarakat

Kabupaten Tanggamus baru sekitar 51.40 persen yang masuk kategori layak.

Sementara Tempat-Tempat Umum (TTU) yang telah memenuhi syarat

kesehatan telah mencapai 76.22 persen.

Sementara itu lingkungan dan kawasan pemukiman penduduk dengan

saluran dan pembuangan air yang masuk kategori kumuh masih menyisakan

seluas 5.87 hektare.

17. Sasaran 17 Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas

infrastruktur energi dan ketenagalistrikan

Sasaran 17 yaitu Meningkatnya cakupan pelayanan dan kualitas infrastruktur

energi dan ketenagalistrikan yang mempunyai tujuan mewujudkan

pemerataan pembangunan infrastruktur diseluruh wilayah dengan didukung

dengan 1 (satu) indikator kinerja seperti yang terlihat pada tabel 3.45 berikut :

Tabel 3.45 Indikator Kinerja Sasaran 17 Meningkatnya Cakupan Pelayanan

Dan Kualitas Infrastruktur Energi Dan Ketenagalistrikan

No. Indikator Kinerja Capaian 2015

2016

Target 2016 Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Angka Ratio Elektrifikasi 58%

70% 68,5% 97,85%

Pencapaian sasaran Peningkatan Cakupan Pelayanan Dan Kualitas

Infrastruktur Energi Dan Ketenagalistrikan mencapai 97,85% yang

dikategorikan dapat dikategorikan sangat berhasil.

Kabupaten Tanggamus memiliki potensi yang melimpah pada sektor

pertambangan dan energi. Untuk mengelola potensi tersebut secara ekonomis,

telah dan akan terus diupayakan berbagai promosi terhadap para calon

investor. Diantarnaya melalui kemudahan perizinan, penyediaan infrastruktur

bagi kelancaran kegiatan penambangan dan memberikan jaminan keamanan

serta kepastian hukum.

Page 72: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 167

Sedangkan di sektor energi, kebutuhan energi listrik untuk menunjang

aktivitas pengembangan industri maritim dan industri penunjangnya

diperkirakan mencapai ± 150 MW, sementara pasokan energi listrik di

Kabupaten Tanggamus sangat minim artinya diperlukan sebuah investasi di

bidang energi listrik paling tidak sebesar 250 MW untuk menunjang aktivitas

industri serta multiplier effectnya. Namun kekhawatiran ini terjawab dengan

berbagai upaya Pemerintah Daerah untuk mencari/menggali sumber energi

listrik dengan cara bekerjasama dengan berbagai pihak (investor) dan PT.PLN

(persero).

Persentase rumah tangga di Kabupaten Tanggamus yang menggunakan listrik

sebagai sumber penerangan utama dapat dikatakan sudah mengalami

peningkatan dari tahun ke tahun. Hal ini buah hasil dari kinerja perusahaan

listrik yang giat memfasilitasi pemanfaatan listrik hingga ke pelosok. Untuk

kondisi yang terjadi di Kabupaten Tanggamus terkait pemanfaatan fasilitas

listrik ini disajikan pada tabel berikut:

Tabel 3.46 Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Penerangan di

Kabupaten Tanggamus 2013-2015

Sumber: BPS Tanggamus 2016

Kabupaten Tanggamus kaya akan energi potensial terutama dari hydrologis

(sungai-sungai) yang dapat dikonversi menjadi energi listrik (Pembangkit

Listrik Tenaga Mini Hydro) dan pemanfaatan panas bumi sebagai Pembangkit

Listrik Tenaga Geothermal (PLTG). Saat ini terdapat beberapa investor yang

Page 73: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 168

masih dalam proses penjajagan atau survey mendalam, untuk berinvestasi di

Kabupaten Tanggamus pada bidang energi listrik.

Tabel 3.47 Perusahaan yang Berminat Untuk Berinvestasi di Bidang

PLTMH, PLTM dan PLTA

No Nama Perusahaan Lokasi Perkiraan

Output Energi

1 PT. Lampung Hydro Energy Semaka –

Semuong

2 x 10 MW

2 PT. Senencoal Pratama

Indonesia

Semuong – Ngarip 10 MW

3 PT. Newport Mineral Way Ngarip 5 MW

4 PT. Tanggamus Electric Power Semaka –

Semuong

2 x 28 MW

5 PT. Somit Trakonal Semaka –

Semuong

17 MW

6 PT. Rakata Karya Sakti Semuong 16,17 MW

7 PT. Terrasys Energy Semaka –

Semuong

214 MW

8 PT. Kanz Sapta Energy Way Umbar Belum Presentasi

Sumber : Sekretariat Badan Koordinasi Penataan Ruang Daerah Kabupaten

Tanggamus, 2016

18. Sasaran 18 Meningkatnya Pemanfaatan Sumber Daya Mineral Yang

Ramah Lingkungan

Sasaran 18 yaitu meningkatnya pemanfaatan sumber daya mineral yang

ramah lingkungan yang mempunyai tujuan Mewujudkan pemerataan

pembangunan infrastruktur diseluruh wilayah dengan didukung dengan 1

(satu) indikator kinerja seperti yang terlihat pada tabel 3.48 berikut :

Page 74: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 169

Tabel 3.48 Indikator Kinerja Sasaran 18 Meningkatnya Pemanfaatan Sumber

Daya Mineral Yang Ramah Lingkungan

No. Indikator Kinerja Capaian 2015

2016

Target 2016 Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Kontribusi Sektor

Pertambangan terhadap

PDRB

6,82% 6.85% 6,60% 96,35%

Pencapaian sasaran Peningkatan pemanfaatan sumber daya mineral yang

ramah lingkungan mencapai 96,35% yang dikategorikan dapat dikategorikan

sangat berhasil. Hal ini dapat dilihat dari penerimaan pertambangan terhadap

PDRB:

Tabel 3.49 Penerimaan Pertambangan terhadap PDRB Kabupaten

Tanggamus 2016

No. Lapangan Usaha Pertambangan

2013 2014 2015 2016

1. Pertambangan minyak, gas dan Panas Bumi

259 880.22 297 341,79 343 179,91 350 603,99

2. Pertambangan Batubara dan light

0,00 0,00 0,00 0,00

3. Pertambangan bijih logam 33 206,27 37 336,32 36 828,42 38 001,92

4. Pertambangan dan Penggalian lainnya

219 853,59 229 924,02 252 673,47 271 015,11

Sumber: BPS Tanggamus 2017

Dari tabel diatas terlihat pencapaian pertambangan terhadap PDRB pada

tahun 2016 mencapai Rp. 813.537.410,00 terjadi penaikan hal ini dapat

dilihat dari penerimaan pertambangan pada tahun 2015 yaitu Rp.

759.124.460,00. Namun, jika dilihat dari bobot persentase penerimaan dari

seluruh total PDRB seluruh sub lapangan usaha maka sektor pertambangan

terjadi penurunan sebesar 0,22%, pada tahun 2015 mencapai 6,82 sedangkan

pada tahun 2016 mencapai 6,60. Hal ini dikarenakan pada tahun 2016 terjadi

pergeseran kewenangan mengenai sektor pertambangan dari pemerintah

daerah ke pemerintah pusat yang berdampak pada melemahnya sektor

pertambangan pada triwulan terakhir.

Page 75: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 170

Sumber daya mineral di kabupaten Tanggamus dapat dikategorikan sebagai

berikut :

Biji besi yang ada di Kabupaten Tanggamus banyak di jumpai di Pekon

Padang Ratu dan Pekon Tegineneng Kecamatan Limau. Pekon Suka

Agung Kecamatan Bulok serta Pekon Paku Kecamatan Kalumbayan. Biji

besi di Kabupaten Tanggamus umumnya berupa mineral magnetik yang

memiliki kadar Fe antara 55-65%.

Mangan di Kabupaten Tanggamus umumnya berupa mineral purolusit

dengan kadar Mn anatara 25-45% dan banyak dijumpai di Pekon

Tanjung Kemala, Pekon Tanjung Agung, Pekon Gunung Kasih yang

terdapat di Kecamatan Pugung. Terdapat beberapa perusahaan industri

yang mengelola mangan tersebut.

Batu bara di Kabupaten Tanggamus umumnya memiliki kalori berkisar

antara 5.500-6300 dan dapat dijumpai di pekon Tangkit Serdang. dan

pekon Gading Pertiwi Kecamatan Pugung, Teluk Berak Pekon Way Nipah

Kecamatan Pematang Sawa, Pekon Way Harong Kecamatan Air

Naningan, Pekon Sidoharjo Kecamatan Kalumbayan Barat, Pekon

Payandingan Kecamatan Kelumbayan.

Bahan galian Zeolit di Kabupaten Tanggamus banyak dijumpai di Pekon

Batu Balai Kecamatan Kota Agung Timur (sumber daya : 720.000 m³).

Pekon Pertiwi Kecamatan Cukuh Balak (sumber daya :

2000.000 m³) pengelola PT Peragon Perdana Mining. Pekon Way Rilau

Kecamatan Cukuh Balak (sumber daya : 600.000 m³)

Batu Andesit di Kabupaten Tanggamus tersebar merata dibeberapa

Kecamatan diantaranya : Pekon Toto Margo Kecamatan Air Naningan

(Sumber Daya tereka 2.000.000 m3). Pekon Purwodadi Kecamatan

Talang Padang (Sumber Daya Tereka 600.000 m3). Pekon Gisting Atas

Kecamatan Gisting (Sumber Daya Tereka 2.700.000 m3). Pekon

Kampung Baru Kecamatan Kota Agung Timur (Sumber Daya Tereka

140.000 m3). Pekon Way Nipah Kecamatan Pematang Sawa (Sumber

Daya Tereka 3.000.000 m3). Pekon Suka Agung Kecamatan Bulok

(Sumber Daya Tereka 5.250.000 m3). Pekon Balak Kecamatan Wonosobo

(Sumber Daya Tereka 18.000.000 m3). Pekon Way Panas Kecamatan

Page 76: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 171

Wonosobo (Sumber Daya Tereka 3.800.000 m3). Pekon Putih Doh

Kecamatan Cukuh Balak (Sumber Daya Tereka 18.750.000 m3). Pekon

Pampangan Kecamatan Cukuh Balak (Sumber Daya Tereka 6.000.000

m3).

Batu Gamping atau Batu Kapur di Kabupaten Tanggamus banyak

dijumpai pada beberapa wilayah di Kecamatan Pugung seperti di Pekon

Gunung Kasih (Sumber Daya Tereka 200.000 m3) dan Pekon Tanjung

Kemala (Sumber Daya Tereka 700.000 m3).

Selain beberapa bahan tambang tersebut, Kabupaten Tanggamus juga

menyimpan sejumlah sumber daya tambang lainnya yaitu Bentonit, Belerang,

Batu Apung, Pasir, Granit, Lempung, Silika, Sirtu, Marmer, dan Seng.

19. Sasaran 19 Meningkatnya Daya Dukung Infrastruktur Komunikasi

Dan Informasi Yang Handal Dan Merata

Sasaran 19 yaitu meningkatnya daya dukung infrastruktur komunikasi dan

informasi yang handal dan merata yang mempunyai tujuan Mewujudkan

pemerataan pembangunan infrastruktur diseluruh wilayah dengan didukung

dengan 1 (satu) indikator kinerja seperti yang terlihat pada tabel 3.50 berikut :

Tabel 3.50 Indikator Kinerja Sasaran 19 Meningkatnya Daya Dukung

Infrastruktur Komunikasi Dan Informasi Yang Handal Dan Merata

No. Indikator Kinerja Capaian 2015

2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Persentase wilayah

jangkauan layanan akses

telekomunikasi dan

internet

35%

60% 40% 66,7%

Pencapaian sasaran Implementasi daya dukung infrastruktur komunikasi dan

informasi yang handal dan merata mencapai 66,7% yang dikategorikan dapat

dikategorikan cukup berhasil.

Page 77: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 172

Sarana komunikasi di Kecamatan Kota Agung antara lain Kantor Pos berada di

Pekon Kuripan dan Kantor Telkom di Pekon Terbaya masing-masing 1 unit,

sedangkan warung telekomunikasi (wartel) sebanyak 4 unit yang berada di

Pekon Pasar Madang, Kuripan, dan Kota Batu.

Pengguna alat telekomunikasi (Telepon/HP) di kecamatan ini sampai dengan

tahun 2013 sebanyak 1.367 orang dengan pengguna terbanyak berada di

Pekon Kuripan yakni 730 orang. Sedangkan jumlah pesawat televisi di

kecamatan ini adalah sebanyak 6.513 unit.

Jumlah Kantor Pos Pembantu di Kabupaten Tanggamus tahun 2015 ada

sebanyak 6 kantor pos, mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya yang

hanya 5 kantor pos. Terdapat peningkatan 1 kantor pos karena adanya kantor

pos pembantu baru di Kecamatan Sumberejo, jadi kecamatan yang ada kantor

pos pembantunya adalah Wonosobo, Kota Agung, Pulau Panggung, Talang

Padang, Sumberejo, dan Gisting.

Tabel 3.51 Jumlah Kantor Pos Pembantu Menurut Kecamatan,

2012 - 2015

Kecamatan 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5)

1. Wonosobo 1 1 1 1

2. Semaka 0 0 0 0

3. Bandar Negeri

Cemuong

0 0 0 0

4. Kota Agung 1 1 1 1

5. Pematang Sawa 0 0 0 0

6. Kota Agung Barat

0 0 0 0

7. Kota Agung Timur

0 0 0 0

8. Pulau Panggung

1 1 1 1

9. Ulu Belu 0 0 0 0

Page 78: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 173

Kecamatan 2012 2013 2014 2015

(1) (2) (3) (4) (5)

10. Air Naningan 0 0 0 0

11. Talang Padang 1 1 1 1

12. Sumberejo 0 0 0 1

13. Gisting 1 1 1 1

14. Gunung Alip 0 0 0 0

15. Pugung 0 0 0 0

16. Bulok 0 0 0 0

17. Cukuh Balak 0 0 0 0

18. Kelumbayan 0 0 0 0

19. Limau 0 0 0 0

20. Kelumbayan Barat

0 0 0 0

Tanggamus 5 5 5 6

Sumber : Kantor Pos Kota Agung, 2016

20. Sasaran 20 Meningkatnya Kontribusi Sektor Pertanian, Perikanan,

Perkebunan dan Kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Tanggamus

Sasaran 20 yaitu meningkatnya kontribusi sektor pertanian, perikanan,

perkebunan dan kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Tanggamus dengan

didukung dengan 6 (enam) indikator kinerja seperti yang terlihat pada tabel

3.52 berikut :

Tabel 3.52 Indikator Kinerja Sasaran 20 Meningkatnya Kontribusi Sektor

Pertanian, Perikanan, Perkebuann dan Kehutanan terhadap PDRB

Kabupaten Tanggamus

No. Indikator Kinerja 2016

Target 2016 Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Nilai Tukar Petani (NTP) 138,5 138,5 100%

Page 79: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 174

2. Kontribusi sektor pertanian

tanaman pangan terhadap

PDRB

8,91% 9,07 101,79%

3. Kontribusi sektor perikanan

terhadap PDRB 12,06% 8,80% 72,96%

4. Kontribusi sektor perkebunan

tahunan terhadap PDRB 12,89% 12,35% 95,81%

5. Kontribusi sektor peternakan

terhadap PDRB 2,45% 2,66% 108,57%

6. Kontribusi sektor kehutanan

terhadap PDRB 0,28% 0,26% 92,85%

Sumber: data olah bag.organisasi 2017

Pencapaian sasaran yaitu Peningkatan kontribusi sektor pertanian, perikanan,

perkebunan dan kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Tanggamus mencapai

95,33%% yang dikategorikan dapat dikategorikan berhasil.

Hal ini dikarenakan sektor pertanian masih menjadi sektor utama dalam

distribusi PDRB Tanggamus tahun 2016 dengan harga berlaku didominasi

oleh sektor pertanian dengan distribusi diatas (43.94 %) dengan nilai PDRB

mencapai (5.42 triliun rupiah). Distribusi terbesar kedua adalah sektor

Perdagangan dengan nilai PDRB mencapai 1.14 triliun rupiah (9.28 %),

sedangkan distribusi terkecil ada pada sektor Listrik dan Gas (0,06%).

Kemudian, pembangunan bidang tanaman pangan dan hortikultura

dilaksanakan dalam rangka mendukung terwujudnya cita-cita untuk

mencapai masyarakat yang sejahtera, adil, dan makmur. Pembangunan

bidang tanaman pangan dan hortikultura diharapkan mampu menjadikan

sektor pertanian yang tangguh, yang mampu mendukung terciptanya struktur

ekonomi yang seimbang serta meningkatkan kesejahteraan petani yang

ditunjukkan dengan meningkatkan Nilai Tukar Petani.

Untuk melihat kondisi ketahanan pangan di Kabupaten Tanggamus dapat

dilihat di dalam kondisi luas lahan, produksi, dan tingkat produktivitas nya

dalam hal pemenuhan tanaman pangan di Kabupaten Tanggamus. Lahan

sawah di Kabupaten Tanggamus yang terdiri daei lahan sawah irigasi (20.713

Ha) dan non irigasi (2.367 Ha). Kecamatan dengan luas lahan sawah irigasi

terbesar adalah Kecamatan Semaka dengan luas 2.481 hektar, dan luas lahan

irigasi terkecil adalah Kecamatan Kelumbayan Barat dengan luas 355 hektar.

Page 80: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 175

Kecamatan dengan luas lahan sawah non irigasi terbesar adalah di Kecamatan

Pematang Sawa dengan luas 993 hektar, dan Kecamatan yang tidak memiliki

lahan non irigasi adalah Kecamatan Wonosobo, Bandar Negeri Semuong,

Pulau Panggung, Ulu Belu, Air Naningan, Talang Padang, Cukuh Balak.

Luas Lahan Tegal atau Kebun di Kabupaten Tanggamus sebesar 31.635 ha,

Ladang atau Huma sebesar 12.832 ha, dan Lahan Sementara Tidak

Diusahakan sebesar 3.259 ha.

Luas panen padi sawah di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2016 adalah

53.392 ha ha, mempunyai Luas Panen 43.178 ha. Dengan hasil produktivitas

mencapai 53,85 ku/ha sedangkan produksi padi mencapai 233.133 ton,

seperti yang terlihat pada tabel di bawah ini:

Tabel 3. 53 ANGKA PERHITUNGAN DINAS TAHUN 2016

KOMODITI PADI SAWAH

No. Kecamatan

Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)

Produktivitas (Ku/Ha)

Produksi (Ton)

1. Kota Agung

1.053

1.268

54,37

6.894

2. Talang Padang

3.033

2.687

54,68

14.693

3. Wonosobo

3.394

2.979

53,36

15.896

4. Pulau Panggung

3.513

3.391

54,49

18.478

5. Cukuh Balak

2.067

1.758

52,90

9.300

6. Pugung

5.740

3.894

54,64

21.277

7. Pematang Sawa

2.432

1.748

53,66

9.380

8. Sumberejo

2.292

1.881

55,74

10.485

9. Semaka

8.459

6.795

53,48

36.340

10. Ulu Belu

1.238

1.107

52,37

5.797

11. Kelumbayan

1.257

1.025

52,80

5.412

12. Gisting

1.215

786

55,50

4.362

13. Kota Agung Timur

3.813

2.917

55,22

16.108

Page 81: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 176

14. Kota Agung Barat

3.259

2.897

54,21

15.705

15. Gunung Alip

2.576

1.725

56,37

9.724

16. Limau

792

959

52,69

5.053

17. Air Naningan

704

546

52,58

2.871

18. Bulok

3.706

2.586

52,70

13.628

19. Bandar Negeri Semuong

2.112

1.872

52,65

9.856

20. Kelumbayan Barat

737

357

52,56

1.876

Jumlah

53.392

43.178

53,85

233.133

Kemudian, pada komoditi padi ladang pada tahun 2016 luas tanam mencapai

1.933 ha, luas panen mencapai 1.804 ha, prouktivitas mencapai 26,03 ku/ha

dan produksi mencapai 4.699 ton, seperti yang terlihat pada tabel di bawah

ini:

Tabel 3.54 KOMODITI PADI LADANG KABUPATEN TANGGAMUS 2016

No. Kecamatan

Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)

Produktivitas (Ku/Ha)

Produksi (Ton)

1. Kota Agung -

-

-

-

2. Talang Padang -

-

-

-

3. Wonosobo

36

36

26,91

97

4. Pulau Panggung

-

-

-

-

5. Cukuh Balak

350

350

25,50

893

6. Pugung -

-

-

-

7. Pematang Sawa

941

871

26,27

2.288

8. Sumberejo -

-

-

-

9. Semaka

89

89

25,87

230

10. Ulu Belu -

-

-

-

11. Kelumbayan

225

165

25,86

427

Page 82: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 177

12. Gisting -

-

-

-

13. Kota Agung Timur

-

-

-

-

14. Kota Agung Barat -

-

-

-

15. Gunung Alip -

-

-

-

16. Limau

75

75

25,76

193

17. Air Naningan

6

5

25,51

13

18. Bulok

90

90

26,26

236

19.

Bandar Negeri

Semuong

6

8

26,11

21

20. Kelumbayan Barat

115

115

26,22

302

Jumlah

1.933

1.804

26,03

4.699

Sehingga komoditi padi di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2016

mempunyai Luas Tanam 55.325 ha, dengan luas panen 44.982 ha,

produktivitas 55,38 ku/ha dan produksi padi mencapai 237.382, data lengkap

akan ditampilkan dibawah dengan masing-masing penyebaran per kecamatan:

Tabel 3.55 ANGKA PERHITUNGAN DINAS TAHUN 2016

III. KOMODITI TOTAL PADI

No. Kecamatan

Luas Tanam (Ha)

Luas Panen (Ha)

Produktivitas (Ku/Ha)

Produksi (Ton)

1. Kota Agung

1.053

1.268

54,37

6.894

2. Talang Padang

3.033

2.687

54,68

14.693

3. Wonosobo

3.430

3.015

57,79

15.993

4. Pulau Panggung

3.513

3.391

55,81

18.478

5. Cukuh Balak

2.417

2.108

59,27

10.192

6. Pugung

5.740

3.894

58,90

21.277

7. Pematang Sawa

3.373

2.619

53,34

11.668

8. Sumberejo

2.292

1.881

55,74

10.485

9. Semaka

8.548

6.884

54,49

36.570

Page 83: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 178

10. Ulu Belu

1.238

1.107

52,37

5.797

11. Kelumbayan

1.482

1.190

52,68

5.839

12. Gisting

1.215

786

57,11

4.362

13. Kota Agung Timur

3.813

2.917

58,44

16.108

14. Kota Agung Barat

3.259

2.897

54,21

15.705

15. Gunung Alip

2.576

1.725

56,37

9.724

16. Limau

867

1.034

55,91

5.246

17. Air Naningan

710

551

52,36

2.884

18. Bulok

3.796

2.676

57,48

13.865

19. Bandar Negeri Semuong

2.118

1.880

53,78

9.877

20. Kelumbayan Barat

852

472

52,55

2.178

Jumlah

55.325

44.982

55,38

237.832

Luas Panen beberapa komoditas di Kabupaten Tanggamus, seperti jagung

sebesar 2.602 ha, kedelai sebesar 1.013 ha, kacang tanah sebesar 194 ha,

kacang hijau sebesar 115 ha, ubi kayu sebesar 398 ha, dan ubi jalar sebesar

282 ha.

Tabel 3.56 Luas Panen Jagung, Kedelai, Kacang Tanah, Kacang Hijau, Ubi Kayu, Ubi Jalar Menurut Kecamatan di Kabupaten Tanggamus, 2016

No Kecamatan Jagung Kedelai Kacang Tanah

Kacang Hijau

Ubi Kayu

Ubi Jalar

1 Kota Agung

9

1

8

-

4

5

2 Talang Padang

-

-

11

3

31

20

3 Wonosobo

12

17

15

7

16

7

4 Pulau Panggung

134

-

9

4

28

25

5 Cukuh Balak

294

109

6

-

42

15

6 Pugung

591

60

6

2

4

6

7 Pematang Sawa

-

118

4

14

6

4

8 Sumberejo

406

10

15

-

6

16

9 Semaka

Page 84: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 179

No Kecamatan Jagung Kedelai Kacang Tanah

Kacang Hijau

Ubi Kayu

Ubi Jalar

21 - 29 36 82 52

10 Ulu Belu

13

6

12

7

11

5

11 Kelumbayan

81

240

-

-

-

-

12 Gisting

9

-

8

-

8

9

13 Kota Agung Timur

149

4

23

-

16

43

14 Kota Agung Barat

41

29

7

2

5

3

15 Gunung Alip

-

-

6

-

2

6

16 Limau

205

-

8

14

34

36

17 Air Naningan

137

19

2

3

10

3

18 Bulok

327

175

2

5

52

-

19 Bandar Negeri Semuong

-

11

23

18

39

27

20 Kelumbayan Barat

173

214

-

-

2

-

Jumlah

2.602

1.013

194

115

398

282

Sumber : Dinas Tanaman Pangan dan Hortikultura Melalui Laporan Statistik Pertanian Tanaman Pangan, Palawija, 2016

Kemudian, pada kawasan hutan lindung di Kabupaten Tanggamus memiliki

luas kurang lebih 134.404,11 Hektar yang terdiri dari Kawasan Hutan Lindung

(KHL) Kota Agung Utara Reg. 39, KHL Bukit Rindingan Reg. 32, KHL Gunung

Tanggamus Reg. 30, KHL Pematang Neba Reg. 28, KHL Pematang Tanggamus

Reg. 25, KHL Pematang Arahan Reg. 31, KHL Serkung Peji Reg. 26 dan KHL

Pematang Sulah Reg. 27.Kemudian, Kawasan ini terdiri dari sejumlah

kawasan utama diantaranya kawasan Taman Nasional Bukit Barisan Selatan

dengan luas kurang lebih 10.220 Ha terdapat di Kecamatan Pematang Sawa,

Semaka, dan Ulu Belu. Sementara kawasan cagar alam laut di Kabupaten

Tanggamus berada di Bukit Barisan Selatan dengan luas mencapai 3.125 Ha

yang berada di perairan Kecamatan Pematang Sawah. Sedangkan Kawasan

Cagar Budaya berupa wisata budaya yang terdapat di Kecamatan Talang

padang, Kota Agung, Wonosobo, Ulu Belu, Sumberejo dan Pulau Panggung.

Page 85: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 180

Kemudian di Kabupaten Tanggamus terdapat juga Kawasan Konservasi

Perikanan (KKP) untuk lumba-lumba yang terdapat di Perairan Teluk Kiluan

Kecamatan Kelumbayan.

Kemudian pada sektor peternakan Kabupaten Tanggamus dapat digolongkan

cukup berhasil hal ini dapat dilihat dari peningkatan hasil peternakan di

Kabupaten Tanggamus.

Tabel 3.57 Pencapaian Kinerja Dinas Peternakan 2016

No. Sektor Peternakan Target 2016

Realisasi 2016

Capaian

1. Produksi Telur (Kg) : 716.129 835.361 116,64%

2. Produksi Susu Sapi Perah (liter) 68.339 80.569 117,89%

3. Populasi ternak: Sapi Potong Sapi Perah Kerbau Kuda Ayam Buras Ayam Ras Petelur Ayam Ras Pedaging Itik Kambing Saburai Kambing Non Saburai Domba

6.176 6.162 99,8%

110 103 93,6%

2.000 1.984 99,2%

- - -

304.450 343.693 112,9%

25.000 314.18 125,67%

331.000 343.693 103,83%

29.000 30.038 103,5%

31.200 27.809 89,13%

134.450 142.676 106,1%

7.100 7258 102,2%

4. Produksi Daging (Kg): 1.249.566 1.148.865 91,94%

Sumber: Dinas Peternakan dan Perkebunan 2017

21. Sasaran 21 Tersedianya Pangan Yang Cukup Baik

Sasaran 21 yaitu tersedianya pangan yang cukup baik yang mempunyai

tujuan mewujudkan ketahanan pangan melalui revitalisasi pertanian yang

menyeluruh dan bersinergi dengan sektor terkait dengan didukung dengan 2

(dua) indikator kinerja seperti yang terlihat pada tabel 3.59 berikut :

Page 86: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 181

Tabel 3.58 Indikator Kinerja Sasaran 21 Tersedianya Pangan Yang Cukup

Baik

No. Indikator Kinerja 2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Jumlah desa mandiri pangan

30 pekon 8 pekon 26,7%

2 Jumlah cadangan pangan Kabupaten

30 ton 35 ton 116,7%

Pencapaian sasaran yaitu Peningkatan kontribusi sektor pertanian, perikanan,

perkebunan dan kehutanan terhadap PDRB Kabupaten Tanggamus mencapai

71,7% yang dikategorikan dapat dikategorikan cukup berhasil.

Berikut akan disajikan data lokasi desa mandiri pangan di Kabupaten

Tanggamus:

Tabel 3.59 Data Lokasi Desa Mandiri

No. Kecamatan Desa Jumlah Kelompok

Afinitas

1. Pugung Sumanda 2

2. Pugung Campak W.Handak 3

3. Wonosobo Banyu Urip 3

4. Pugung Way Pring 4

5. Ulu Belu Air Abang 4

6. Pulau Panggung Way Nahan 4

7. Pulau Panggung Sri Menganten 4

8. Pulau Panggung Sumber Mulya 4

Sumber: Badan Ketahanan Pangan 2017

Aspek ketersediaan pangan adalah ketersediaan pangan secara fisik di sustu

wilayah dari segala sumber, baik itu produksi pangan domestik, perdagangan

pangan dan bantuan pangan. Ketersediaan pangan ditentukan oleh produksi

pangan di wilayah tersebut,perdagangan pangan melalui mekanisme pasar di

Page 87: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 182

wiliyaha tersebut, stok yang dimiliki oleh pedagang dan cadangan pemerintah,

dan bantuan pangan dari pemerintah atau organisasi lainnya.

Kabupaten Tanggamus memiliki lahan sawah yang terdiri dari lahan sawah

irigasi (20.713 hektar) dan non irigasi (2.367 hektar). Kecmatan dengan luas

lahan sawah irigasi terbesar adalah kecamatan Semaka dengan luas 2.481

hektar, dan laus lahan irigasi terkecil adalah kecamatan Kelumbayan Barat

dengan luas 355 hektar. Kemudian, luas lahan tegal/kebun di kabupaten

Tanggamus sebesar 31.635 hektar, ladang/huma sebesar 12.832 hektar dan

lahan sementara tidak diusahakan sebesar 3.259 hektar.

Luas panen pada sawah di Kabupaten Tanggamus adalah 50.083 hektar dan

luas padi ladang mencapai 2.252 hektar. Kecamatan dengan luas padi terbesar

adalah Kecamatan Semaka dengan luas 5.023 hektar, sedangkan kecamatan

dengan luas padi ladang terbesar adalah kecamatan Pematang Sawah dengan

laus 745 hektar. Hal ini sebanding dengan cadangan pangan pada tahun 2016

mencapai 35.000 kg (35 ton) atau senilai Rp. 310.275.000,- ( Rp. 8.865,00 x

35.000 kg).

22. Sasaran 22 Meningkatnya kualitas hidup dan keanekaragaman hayati

secara berkelanjutan

Sasaran 22 yaitu Meningkatnya kualitas hidup dan keanekaragaman hayati

secara berkelanjutan dengan didukung dengan 3 (tiga) indikator kinerja seperti

yang terlihat pada tabel 3.60 berikut :

Tabel 3.60 Indikator Kinerja Sasaran 22 Meningkatnya kualitas hidup dan

keanekaragaman hayati secara berkelanjutan

No. Indikator Kinerja Capaian 2015

2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Persenatse terjaganya kualitas mutu lingkungan

35 %

56% 38,46% 68,6%

2 Persentase Penurunan Emisi Gas Rumah Kaca

-

- - -

3 Penilaian Kota Sehat -

Sertifiat Adipura

Tidak Ada 0%

Page 88: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 183

Pencapaian sasaran yaitu Peningkatan kualitas lingkungan hidup dan

keanekaragman hayati secara berkelanjutan mencapai 34,3% yang

dikategorikan dapat dikategorikan tidak berhasil.

Bertambahnya jumlah penduduk di Kabupaten Tanggamus memiliki

konsekwensi pada peningkatan volume sampah yang dihasilkan.

Luas daerah pelayanan pengelolaan sampah di Kabupaten Tanggamus adalah

4.654,96 Km2 dengan persentase cakupan daerah pelayanan 80%. Jumlah

timbunan sampah harian di kabupaten ini terbagi menjadi tiga wilayah antara

lain wilayah kota otonom 33.598,25 ton; wilayah kabupaten 25.896,03 ton;

dan wilayah ibu kota kabupaten 2.837,45 ton.

Tabel 3.61 Komposisi dan Jumlah Timbunan Sampah Harian

Materi Sampah Persentase

(%) Sumber Sampah Jumlah (Ton)

Sisa Makanan 20,00 Rumah Tangga 470.445,00

Kayu, Ranting dan Daun 8,00 Kantor 313.630,00

Kertas 13,00 Pasar Tradisional 1.881,78

Plastik 22,00 Pusat Perniagaan 784,08

Logam 7,80 Fasilitas Publik 627,26

Kain dan Tekstil 12,00 Kawasan 313,63

Karet dan Kulit 7,20 Lainnya 182,05

Kaca 8,00

Lainnya 2,00

Jumlah 100,00 787.863,80

Sumber : Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan, 2016

Berdasarkan data diatas, materi sampah yang paling banyak dihasilkan

adalah plastik 22,00%, disusul materi sampah dari sisa makanan sebesar

20,00%. Sedangkan sumber sampah terbesar dihasilkan dari sampah rumah

tangga sebesar 470.445,00 ton perhari atau sebesar 59,71% dari total sampah

Page 89: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 184

Sisa Makanan, 20

Kayu, ranting, dan daun, 8

Kertas, 13

Plastik, 22

Logam, 7.8

Kain dan tekstil, 12

Karet dan kulit, 7.2

Kaca, 8 Lainnya, 2

Materi Sampah (%)

yang ada. Salah satu pengolahan sampah di Kabupaten Tanggamus adalah

komposting, dimana sebanyak 0,05 ton sampah yang dijadikan kompos per

harinya. Penimbunan sampah di tempat pemrosesan akhir (TPA) sebanyak 11

ton/hari dan jumlah sampah yang tidak terkelola sebanyak 8 ton/hari.

Gambar 3.5 Persentase Jenis Sampah Menurut Materi Sampah

Sumber : Badan Lingkungan Hidup, Kebersihan dan Pertamanan, 2016

Ruang Terbuka Hijau (RTH) adalah bagian dari ruang-ruang terbuka (open

spaces) suatu wilayah yang diisi oleh tumbuhan, tanaman, dan vegetasi guna

mendukung manfaat langsung atau tidak langsung yang dihasilkan oleh RTH

dalam kota tersebut yaitu keamanan, kenyamanan, kesejahteraan, dan

keindahan wilayah perkotaan tersebut.

Ruang Terbuka Hijau (RTH) di Kabupaten Tanggamus sebanyak 2 RTH, yakni

Taman Kota Ir. Soekarno seluas 7.500 m2 dan Taman Kota Way Lalaan seluas

5,4 ha, letak kedua taman kota tersebut satu berada di ibukota kabupaten

yakni Kota Agung sedangkan yang satunya berada di Kota Agung Timur.

Selain kedua taman kota tersebut, di kabupaten ini memiliki hutan kota yakni

Hutan Kota Way Lalaan terletak di Kecamatan Kota Agung Timur dengan luas

10.000 m2.

Page 90: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 185

23. Sasaran 23 Berkurangnya Wilayah Rawan Bencana dan Menekan angka

Resiko Bencana

Sasaran 23 yaitu berkurangnya wilyaha rawan bencana dan menekan angka

resiko bencana dengan didukung dengan 4 (empat) indikator kinerja seperti

yang terlihat pada tabel 3.62 berikut :

Tabel 3.62 Indikator Kinerja Sasaran 23 Berkurangnya Wilayah Rawan

Bencana dan Menekan Angka Resiko Bencana

No. Indikator Kinerja 2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1. Wilayah Kebanjiran 4

Kecamatan

2

Kecamatan 150%

2. Wilayah Kekeringan 4

Kecamatan

0

Kecamatan 200%

3. Ketepatan waktu tindakan

pemadaman kebakaran

setetlah pengaduan

15 Menit 15 Menit 100%

4. Desa Sigap Bencana Alam 6 pekon 5 pekon 83,3%

Pencapaian sasaran yaitu berkurangnya wilyaha rawan bencana dan menekan

angka resiko bencana mencapai 133,3% yang dikategorikan dapat

dikategorikan sangat berhasil.

Kondisi fisik wilayah Kabupaten Tanggamus yang sangat variatif, dimana

mempunyai kemiringan yang bervariasi mulai dari 0 hingga > 40 %,

banyaknya daerah aliran sungai, terdapatnya beberapa gunung serta terletak

di dekat patahan semangka, menyebabkan wilayah Kabupaten Tanggamus

cenderung mempunyai potensi daerah rawan bencana yang cukup besar.

Berdasarkan data yang diperoleh terdapat beberapa daerah di Kabupaten

Tanggamus yang teridentifikasi sebagai daerah-daerah yang mempunyai

potensi terkena bencana alam. Dibawah ini adalah jenis bencana alam dan

perkiraan daerah yang terkena dampak bencana tersebut :

1) Bencana Longsor dan Pergerakan Tanah

Page 91: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 186

Kecamatan-kecamatan yang memiliki daerah rawan bencana

longsor/pergerakan tanah antara lain adalah Kecamatan Pematang Sawa,

Semaka, Bandar Negeri Semuong, Kota Agung Timur, Limau, Cukuh Balak,

Ulu Belu, Kelumbayan, Kelumbayan Barat, Bulok, dan Air Naningan.

2) Bencana Banjir

Daerah potensial banjir di Kabupaten Tanggamus antara lain adalah

Kecamatan Pematang Sawa, Semaka, Wonosobo, Bandar Negeri Semuong,

Kota Agung Barat, Kota Agung, Pugung, Talang Padang, Gisting, Cukuh

Balak, dan Limau.

3) Gempa Bumi

Beberapa kecamatan yang terlewati oleh sesar ini adalah Kecamatan

Bandar Negeri Semuong, Semaka, Wonosobo, Pematang sawa, dan Kota

Agung barat. Daerah lain yang jadi potensial terkena gempa bumi ialah Ulu

Belu, Kota Agung Barat, Kota Agung, Limau, Cukuh Balak, Kelumbayan

Barat, dan Kelumbayan.

4) Bencana Tsunami dan Gelombang Tinggi

Beberapa daerah yang rawan terjadi bencana tsunami dan gelombang tinggi

adalah Kecamatan Pematang Sawa, Semaka, Wonosobo, Kota Agung Barat,

Kota Agung, Kota Agung Timur, Limau, Cukuh Balak, dan Kelumbayan.

5) Bencana Kebakaran

Bencana kebakaran bangunan/rumah, daerah yang paling potensial terjadi

kebakaran adalah daerah dengan kepadatan penduduk tinggi dengan pola

tata letak bangunan yang rapat. Hal ini bisa terlihat di kecamatan

perkotaan seperti Kecamatan Talang Padang, Kota Agung, dan Gisting, juga

pada kecamatan-kecamatan padat seperti Kecamatan Wonosobo dan Kota

Agung Barat.

Beberapa kejadian bencana alam yang dialami Kabupaten Tanggamus pada

dua tahun terakhir ini adalah :

Tabel 3. 63 Kejadian Bencana Alam di Kabupaten Tanggamus 2013-2014

Tahu

n

Gempa

Bumi Banjir Longsor Tsunami Kebakaran Puting

BeliunJumlah

Page 92: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 187

g

2013 1 6 3 0 8 1 19

2014 0 10 8 0 18 0 36

Sumber : BPS Kabupaten Tanggamus, 2016

24. Sasara 24 Meningkatnya Keunggulan Kompratif Inovasi Daerah

terhadap Produk Daerah

Sasaran 24 meningkatnya keunggulan kompratif inovasi daerah terhadap

produk daerah yang mempunyai tujuan Mewujudkan pemerataan

pembangunan infrastruktur diseluruh wilayah dengan didukung dengan 1

(satu) indikator kinerja seperti yang terlihat pada tabel 3.64 berikut :

Tabel 3.64 Indikator Kinerja Sasaran 24 Meningkatnya Keunggulan Kompratif

Inovasi Daerah terhadap Produk Daerah

No. Indikator Kinerja 2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Jumlah peningkatan dan penguatan sistem inovasi daerah (SIDA)

1

komoditas

1

komoditas 100%

Pencapaian sasaran yaitu Peningkatan keberdayaan ekonomi masyarakat

perdesaan mencapai 100% yang dikategorikan dapat dikategorikan sangat

berhasil.

25. Sasaran 25 Meningkatnya Daya Saing Destinasi Pariwisata Daerah

Sasaran 25 meningkatnya daya saing destinasi pariwisata daerah tujuan

Mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur diseluruh wilayah

dengan didukung dengan 2 (dua) indikator kinerja seperti yang terlihat pada

tabel 3.65 berikut :

Page 93: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 188

Tabel 3.65 Indikator Kinerja 25 Peningkatan Daya Saing Destinasi Pariwisata

Daerah

No. Indikator Kinerja 2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Jumlah Kunjungan Wisata

109.300 156.940 143,58%

2. Kontribusi sektor Pariwisata terhadap PDRB

1,09% 0,01% 0,9%

Pencapaian sasaran yaitu Peningkatan daya saing daerah mencapai 72,24

yang dikategorikan dapat dikategorikan cukup berhasil.

Kabupaten Tanggamus memiliki banyak potensi pariwisata disbanding

kabupaten lain di Provinsi Lampung. Sesuai dengan klaster wilayah

pembangunan Provinsi Lampung, posisi Kabupaten Tanggamus sangat

potensial dijadikan destinasi wisata unggulan Provinsi Lampung.

Tabel 3.66 Potensi Kawasan Wisata Kabupaten Tanggamus

NO KECAMATAN NAMA OBYEK

WISATA

OBYEK

WISATA DAYA TARIK

1 Talang Padang Mesjid Tanjung

Heran

Budaya Tempat Ibadat dengan

Arsitektur Demak

2 Pugung Makam Ratu

Sangkhira Tiyuh

Memon

Budaya Makam Bersejarah

3 Pugung Makam Gunung

Putri

Budaya

Makam Islam Kuno

dan Keramat

4 Pugung Pekon Tradisional

Rantau Tijang

Budaya

Perkampungan Adat

Pubian Pugung

5 Kota Agung Pelabuhan

Tradisional Kota

Agung

Budaya Aktivitas Kegiatan

Berlabuh Nelayan

Tradisional

6 Kota Agung Pantai Terbaya Alam Panorama Alam Pantai

Page 94: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 189

NO KECAMATAN NAMA OBYEK

WISATA

OBYEK

WISATA DAYA TARIK

7 Kota Agung Air Terjun Way

Tapusan

Alam Panorama Keindahan

Air Terjun

8 Kota Agung

Timur

Pantai Pihabung

Alam Panorama Alam Pantai

9 Kota Agung

Timur

Pantai Tulung Alam Panorama Alam Pantai

10 Kota Agung

Timur

Pantai Terbaya Alam

Panorama Alam Pantai

11 Kota Agung

Timur

Air Terjun Way

Lalaan

Alam Panorama Alam Air

Terjun

12 Kota Agung

Timur

Pekon Batu Keramat Alam Panorama Alam

Pegunungan

13 Kota Agung

Barat

Pantai Way Gelang Alam

Panorama Alam Pantai

14 Gisting Gisting dan Gunung

Tanggamus

Alam Panorama Air DAM

15 Gisting Kampung Air Margo

Tirto

Alam Panorama Alam

Pegunungan

16 Bandar Negeri

Semuong

Lembah Sanggi Budaya Perkampungan

Tradisional

17 Wonosobo Pemandian Air

Panas

Alam

Pemandian Air Hangat

18 Semaka Air Terjun Curup

Way Kerap

Alam Air Terjun

19 Semaka Air Terjun Curup

Karang Agung

Alam Air Terjun

20 Pulau Panggung Batu Bertulis Budaya Batu Prasasti

21 Pulau Panggung Batu Gajah Budaya Batu Megalitikum

22 Cukuh Balak Batu Kapal Budaya Batu Peninggalan Masa

Lampau

23 Cukuh Balak Pantai Putih Doh Alam Panorama Alam Pantai

24 Cukuh Balak Pantai Pasir Putih

Karang

Alam Panorama Alam Pantai

Page 95: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 190

NO KECAMATAN NAMA OBYEK

WISATA

OBYEK

WISATA DAYA TARIK

25 Cukuh Balak Pantai Pulau

Tabuan

Alam

Panorama Alam Pantai

26 Pematang Sawa Air Terjun

Kacamarga

Alam Panorama Alam

Pegunungan

27 Pematang Sawa Tampang Alam Wisata Alam

28 Pematang Sawa

–Semaka

TNBBS

Alam Ekowisata hutan

29 Pematang Sawa Air Terjun 7 Sumur

Putri

Alam Panorama Keindahan

Air Terjun

30 Sumberejo Arung Jeram

Semangka

Alam Wisata Petualangan

31 Sumberejo Pemandian Wono

Tirto

Budaya Pemandian Umum

32 Sumberejo Air Terjun Berundak

Margoyoso

Budaya Panorama Keindahan

Air Terjun

33 Sumberejo Air Terjun Talang

Ogan

Alam Panorama Keindahan

Air Terjun

34 Air Naningan Waduk Batu Tegi

Buatan

Panorama Alam

Bendungan

35 Pulau Panggung Prasasti Batu Bedil Budaya Situs Purbakala

36 Ulu Belu Air Terjun Lembah

Pelangi

Alam Panorama Keindahan

Air Terjun

37 Kelumbayan Pantai Gigi Hiu/

Batu Layar

Alam Panorama Alam Pantai

38 Kelumbayan Pantai Paku Alam Panorama Alam Pantai

39 Kelumbayan Pantai Kiluan

Alam

Panorama Alam

Pantai/ Habitat

Lumba-Lumba

Sumber : Dinas Pariwisata, Pemuda, Olahraga dan Ekonomi Kreatif Kabupaten

Tanggamus, 2016

Page 96: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 191

Pada tahun 2016 Dinas Pariwisata Pemuda Olahraga dan ekonomi kreatif

Kabupaten Tanggamus mencapai keberhasilan dalam beberapa kegiatan

pembangunan sebagai berikut :

Kegiatan Pemberdayaan Masyarakat di Destinasi Wisata, telah berhasil

membantu renovasi 38 homestay di Pekon Kilauan negeri dan 3 (tiga)

Pokdarwis.

Kegiatan Rehabilitas Sarana dan Prasarana Pariwisata Air Terjun Way

Lalaan, berhasil merehabilitas 6 paket pembangunan/ rehabilitasi

prasarana di kawasan wisata air terjun way lalaan.

Prestasi yang dicapai anatara lain:

Juara II Pawai Budaya Nusantara Festival Krakatau Provinsi

Lampung.

26. Sasaran 26 Meningkatnya Prestasi Olahraga

Sasaran 26 Meningkatnya Prestasi Olahraga yang mempunyai tujuan

mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur diseluruh wilayah

dengan didukung dengan 1 (satu) indikator kinerja seperti yang terlihat pada

tabel 3.67 berikut :

Tabel 3.67 Indikator Kinerja 28 Terciptanya Masyarakat Yang Memiliki

Budaya, Peradaban Luhur dan Kearifan Lokal

No. Indikator Kinerja 2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Peringkat pada pekon olahraga provinsi

10 besar - 0 %

Pencapaian sasaran yaitu Meningkatnya Prestasi Olahraga mencapai 0% yang

dapat dikategorikan tidak berhasil. Hal ini dikarenakan belum maksimalnya

pelatihan pemuda olahraga di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2016.

Page 97: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 192

27. Sasaran 27 Meningkatnya Pembangunan Berkesetaraan Gender dan

Perlindungan Anak

Sasaran 27 meningkatnya pembangunan berkesetaraan gender dan

perlindungan anak yang mempunyai tujuan mewujudkan pemerataan

pembangunan infrastruktur diseluruh wilayah dengan didukung dengan 4

(empat) indikator kinerja seperti yang terlihat pada tabel 3.68 berikut :

Tabel 3.68 Indikator Kinerja 29 Peningkatan Kapasitas Dan Partisipasi

Pemuda Dalam Berbagai Bidang Pembangunan

No. Indikator Kinerja Capaian 2015

2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Indeks Pembangunan Gender (IPG)

63% 64,60% 65,50% 101,39%

2 Indeks Pemberdayaan Gender

- 56,00% 50,02% 92,62%

3. Persentase Partisipasi Perempuan di Parlemen

20% 20% 20% 100%

4. Partisipasi Angkatan Kerja Perempuan

- 38,50% 34,46% 89,5%

Pencapaian sasaran yaitu Peningkatan kapasitas dan partisipasi pemuda

dalam berbagai bidang pembangunan mencapai 95,87% yang dikategorikan

sangat berhasil.

Hal ini dapat kita lihat dari terwakilinya perempuan di parlemen Kabupaten

Tanggamus pada periode 2014-2018 :

Tabel 3.69 Jumlah Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Menurut Partai Politik

dan Jenis Kelamin di Kabupaten Tanggamus 2016

No. Partai Politik Laki-Laki Perempuan Jumlah

1. Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP)

10 1 11

2. Partai Amanat Nasional (PAN)

3 2 5

3. Partai Keadilan Sejahtera 2 1 3

4. Partai Golongan Karya (GOLKAR)

4 1 5

5. Partai Gerakan Indonesia Raya (GERINDRA)

3 1 4

6. Partai Kebangkitan Bangsa 2 0 2

Page 98: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 193

(PKB)

7. Partai Demokrat (PD) 4 1 2

8. Partai Hati Nurani Rakyat (HANURA)

2 1 3

9. Partai Persatuan Pembangunan (PPP)

4 0 4

10. Partai Nasional Demokrat (NASDEM)

2 1 3

Dari tabel diatas terlihat partisipasi perempuan di parlementer sebanyak 20%.

Sedangkan dalam partisipasi kerja di Kabupaten Tanggamus pada tahun 2016

seperti terlihat dari tabel 3.70 berikut:

Tabel 3.70 Angkatan Kerja Menurut Jenis Kelamin Kabupaten Tanggamus

Tahun 2016

No. Kegiatan Utama Laki-laki Perempuan Jumlah Total

1. Angkatan Kerja 182.795 97.988 280.783

a. Bekerja 173.477 91.235 264.712

b. Pengaguran 9.318 6.753 16.071

2. Bukan Angkatan Kerja 32.637 96.746 129.383

d. Sekolah 16.377 11.388 27.765

e. Mengurus rumah 2.734 78.095 80.829

f. Lainnya 12.526 7.263 20.789

Jumlah

Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja 84,85 50,32 68,46

Tingkat Pengaguran 5,10 6,89 5,72

28. Sasaran 28 Meningkatnya Akuntabilitas Kinerja Tata Kelola

Pemerintah dan Keuangan Daerah

Sasaran 28 Meningkatnya Akunbtabilitas Kinerja Tata Kelola Pemerintah dan

Keuangan Daerah dengan didukung dengan 3 (tiga) indikator kinerja seperti

yang terlihat pada tabel 3.71 berikut :

Tabel 3.71 Indikator Kinerja 30 Peningkatan Prestasi Olahraga

No. Indikator Kinerja 2016

Target 2016 Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Nilai akuntabilitas kinerja instansi pemerintah Kabupaten Tanggamus

B CC 75%

2 Nilai evaluasi kinerja instansi Pemerintah Kabupaten Tanggamus

3.5009 3.1467 89,88%

3 Opini Laporan Keuangan WTP

WTP 100%

Page 99: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 194

Pencapaian sasaran yaitu Meningkatnya Akunbtabilitas Kinerja Tata Kelola

Pemerintah dan Keuangan Daerah mencapai 88,29% yang dikategorikan dapat

dikategorikan cukup berhasil.

29. Sasaran 29 Meningkatnya Kemandirian Keuangan Daerah

Sasaran 29 Meningkatnya Kemandirian Keuangan Daerah dengan didukung

dengan 1 (satu) indikator kinerja seperti yang terlihat pada tabel 3.72 berikut :

Tabel 3.72 Indikator Kinerja 29 Meningkatnya Kemandirian Keuangan

Daerah

No. Indikator Kinerja Capaian 2015

2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Rasio PAD terhadap total pendapatan daerah

-

64.50 65.50 101,55%

Pencapaian sasaran Meningkatnya Kemandirian Keuangan Daerah mencapai

101,55% yang dikategorikan dapat dikategorikan berhasil.

30. Sasaran 30 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

Sasaran 30 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik yang mempunyai tujuan

mewujudkan pemerataan pembangunan infrastruktur diseluruh wilayah

dengan didukung dengan 1 (satu) indikator kinerja seperti yang terlihat pada

tabel 3.73 berikut :

Tabel 3.73 Indikator Kinerja 30 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik

No. Indikator Kinerja 2016

Target 2016

Realisasi 2016

Capaian 2016

1 Indeks Kepuasan Masyarakat

7,5 6,55 87,3%

Page 100: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 195

Pencapaian sasaran 30 Meningkatnya Kualitas Pelayanan Publik mencapai

87,3% yang dikategorikan dapat dikategorikan berhasil.

Tingkat kepuasan merupakan topik yang menarik diperbincangkan, walaupun

penilaiannya dilakukan secara subjektif. Kepuasan masyarakat dapat

dijadikan tolok ukur keberhasilan pemerintah.Kinerja pemerintah dikatakan

berhasil apabila tingkat kepuasan masyarakat tinggi. Sebaliknya, kinerja

pemerintah dinilai kurang dan perlu lebih keras memperbaiki permasalahan

bila kepuasan masyarakat menunjukkan tingkat kepuasan yang

rendah.Berdasarkan hasil survei, secara umum penduduk cenderung puas

terhadap pelayanan yang diberikan oleh pemerintah dengan nilai indeks

6,55.Dari 10 aspek kinerja pemerintah yang dinilai, aspek pendidikan

merupakan aspek yang memiliki indeks paling tinggi dengan nilai 7,16. Hal ini

mencerminkan bahwa pelayanan pada aspek pendidikan mulai dari

pembangunan gedung sekolah dan infrastrukturnya, peningkatan kuantitas

sumber daya pengajar, sampai penyaluran bantuan dana pendidikan untuk

masyarakat kurang mampu sudah cukup memuaskan. Kemudian aspek

kesehatan menempati posisi kedua dengan nilai 7,07. Selanjutnya aspek yang

paling rendah nilai indeksnya adalah aspek ekonomi dan ketenagakerjaan

dengan nilai 6,15. Hal ini dapat menjadi perhatian bagi pemerintah khususnya

aparat terkait untuk meningkatkan kepuasan masyarakat terhadap kinerja

pemerintah pada aspek ekonomi dan ketenagakerjaan.

Gambar 3.2 Tingkat Kepuasan Masyarakat terhadap Kinerja Pemerintah Menurut

Aspek di Kabupaten Tanggamus 2015

Page 101: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 196

Akuntabilitas keuangan merupakan bentuk pertanggung jawaban keuangan

dari anggaran kegiatan yang telah dilaksanakan dengan realisasi penggunaan

anggaran. Dalam rangka mencapai keberhasilan setiap indikator sasaran yang

telah ditetapkan, aspek keuangan sangat berpengaruh untuk mencapai

keberhasilan indikator sasaran dimaksud. Operasional kegiatan dapat

dilaksanakan apabila didukung dengan pembiayaan yang memadai, tentunya

sumber pembiayaan kegiatan tersebut berasal dari Anggaran Pendapatan dan

Belanja Daerah .

Belanja langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait secara

langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan, dimana dana tersebut

merupakan salah satu unsur yang sangat penting dalam mencapai sasaran

pembangunan. Pada tahun anggaran 2016 Pemerintah Kabupaten Tanggamus

menganggarkan belanja langsung sebesar Rp. 1.641.177.375.539,26 dengan

realisasi anggaran sebesar 1.348.152.094.117,02, secara umum pelaksanaan

serapan anggaran belanja langsung tercapai dengan katagori Sangat Berhasil

82,15.

Tabel 3.74 REALISASI ANGGARAN BELANJA LANGSUNG TAHUN 2016

PEMERINTAH KABUPATEN TANGGAMUS

NO U RA I A N ANGGARAN TAHUN

2016 REALISASI 2016 PERSENTASE

1 Belanja Operasi 1.279.461.860.702,30 1.117.953.204.674,50 87,38

2 Belanja Modal 359.715.514.836,96

227.843.154.692,52 63,34

3 Belanja Tak Terduga 2.000.000.000,00 2.355.734.750,00 117,79

JUMLAH 1.641.177.375.539,26 1.348.152.094.117,02 82,15

C. Realisasi Anggaran

Page 102: LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016tanggamus.go.id/web/wp-content/uploads/2017/09/BAB-3.pdf · Dalam memberikan klasifikasi penilaiantingkat capaian kinerja setiap sasaran berpedoman

LKj Pemerintah Kabupaten Tanggamus 2016

Hal 197