lldpe

25
MANFAAT LLDPE Polietilena atau yang lebih dikenal plastik adalah produk yang banyak digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Polietilen merupakan hasil polimerisasi dari etena (C 2 H 4 ), sehingga rumus molekulnya (C 2 H 4 )n. Polietilen tidak larut dalam pelarut apapun pada suhu kamar. Polimer ini juga tahan terhadap asam dan basa tetapi tidak dapat dirusak oleh asam nitrat pekat. Salah satu produk polietilen adalah Linear Low Density Polyethylene (LLDPE). Linear Low Density Polyethylene merupakan termoplastik yang terbuat dari monomer etilen. Liniear Low Density Polyethylene memiliki rantai polimer yang lurus dengan rantai-rantai cabang yang pendek. Linear Low Density Polyethylene memiliki densitas pada kisaran 0.910 g/cm 3 hingga 0.925 g/cm 3. Dari tahun ke tahun kebutuhan Linear Low Density Polyethylene di dunia khususnya Indonesia semakin meningkat. Diperkirakan kebutuhan tersebut akan meningkat pada tahun-tahun mendatang dengan makin berkembangnya industri Linear Low Density Polyethylene. Dengan berkembangnya pasar dan peningkatan jumlah penduduk dunia, berakibat semakin meningkatnya penggunaan plastik yang berbahan baku Linear Low Density Polyethylene. Untuk itu industri Linear Low Density Polyethylene mempunyai prospek yang baik untuk dikembangkan di Indonesia. Disamping untuk memenuhi kebutuhan dalam negeri yang tiap tahunnya cenderung meningkat, juga untuk meningkatkan sumber daya manusia. Hal ini dapat menjadi peluang yang bagus untuk perkembangan Linear Low Density Polyethylene di Indonesia. Linear Low Density Polyethylene memiliki fungsi atau kegunaan yang beragam. Hal ini dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Upload: nindya

Post on 22-Dec-2015

50 views

Category:

Documents


15 download

DESCRIPTION

RANCANG PABRIK

TRANSCRIPT

Page 1: lldpe

MANFAAT LLDPE

Polietilena atau yang lebih dikenal plastik adalah produk yang banyak digunakan

dalam kehidupan sehari-hari. Polietilen merupakan hasil polimerisasi dari etena (C2H4),

sehingga rumus molekulnya (C2H4)n. Polietilen tidak larut dalam pelarut apapun pada suhu

kamar. Polimer ini juga tahan terhadap asam dan basa tetapi tidak dapat dirusak oleh asam

nitrat pekat. Salah satu produk polietilen adalah Linear Low Density Polyethylene (LLDPE).

Linear Low Density Polyethylene merupakan termoplastik yang terbuat dari monomer etilen.

Liniear Low Density Polyethylene memiliki rantai polimer yang lurus dengan rantai-rantai

cabang yang pendek. Linear Low Density Polyethylene memiliki densitas pada kisaran 0.910

g/cm3 hingga 0.925 g/cm3.

Dari tahun ke tahun kebutuhan Linear Low Density Polyethylene di dunia

khususnya Indonesia semakin meningkat. Diperkirakan kebutuhan tersebut akan

meningkat pada tahun-tahun mendatang dengan makin berkembangnya industri Linear Low

Density Polyethylene. Dengan berkembangnya pasar dan peningkatan jumlah penduduk

dunia, berakibat semakin meningkatnya penggunaan plastik yang berbahan baku Linear Low

Density Polyethylene. Untuk itu industri Linear Low Density Polyethylene mempunyai

prospek yang baik untuk dikembangkan di Indonesia. Disamping untuk memenuhi

kebutuhan dalam negeri yang tiap tahunnya cenderung meningkat, juga untuk meningkatkan

sumber daya manusia. Hal ini dapat menjadi peluang yang bagus untuk perkembangan

Linear Low Density Polyethylene di Indonesia.

Linear Low Density Polyethylene memiliki fungsi atau kegunaan yang beragam. Hal

ini dapat dilihat pada Gambar 1.1.

Gambar 1.1 Kegunaan LLDPE di Dunia (The Essential Chemical Industry, 2014)

Page 2: lldpe

Dari gambar tersebut dapat disimpulkan bahwa penggunaan Linear Low Density

Polyethylene paling banyak untuk memproduksi film, dimana total konsumsi Linear Low

Density Polyethylene menjadi film mencapai nilai 76% dari total konsumsi Linear Low

Density Polyethylene di dunia. Kebutuhan Linear Low Density Polyethylene akan semakin

meningkat karena kegunaannya yang beragam. Dengan meningkatnya kebutuhan Linear Low

Density Polyethylene pada berbagai bidang industri, maka produksi Linear Low Density

Polyethylene secara industri akan memberikan keuntungan secara ekonomi.

PANGSA PASAR

Linear Low Density Polyethylene (LLDPE) merupakan salah satu bahan baku yang

digunakan dalam beberapa industri, seperti industri kemasan, industri pelastik, dan industri

kabel. Adapun perusahaan-perusahaan yang mengimpor LLDPE sebagai bahan baku adalah

sebagai berikut:

PT.DIC GRAPHICS PT.SUPREME CABLE MANUFACTURING CORPORAT PT. LOUISZ INTERNATIONAL PT. METRICPACK MANDIRI PT. KORYO INDONESIA PT. GUNA ERA MANUFAKTURA PT. PANVERTA CAKRAKENCANA PT. TOPLA ABADI JAYA PT. SUMI RUBBER INDONESIA PT. NATIONAL STARCH CHEMICAL

(Sumber : Badan Pusat Statistik, 2009)

Hingga tahun 2009 perusahaan-perusahaan di atas masih memenuhi kebutuhan LLDPE dari hasil impor, hal ini menjadi peluang untuk industri yang memproduksi LLDPE.

KETERSEDIAAN DI PASARKetersediaan LLDPE

Hingga saat ini, sebagian besar kebutuhan Linear Low Density Polyethylene di

Indonesia dipenuhi oleh 2 pabrik yang memproduksi Linear Low Density Polyethylene dari

bahan baku etilen, yaitu PT Chandra Asri Petrochemical (PT CAP) Tbk Cilegon yang

berkapasitas produksi sebesar 200.000 ton/tahun dan PT. TITAN Petrokimia Nusantara

Cilegon 225.000 ton/tahun. Konsumsi LLDPE di dunia, ditunjukkan pada gambar 1.2.

Page 3: lldpe

Gambar 1.2 Konsumsi LLDPE di Dunia (IHS, 2014)

Berdasarkan Gambar 1.2, dapat dilihat bahwa China merupakan negara konsumsi

Linear Low Density Polyethylene yang terbesar di dunia. Melihat banyaknya kebutuhan

Linear Low Density Polyethylene di dunia, maka produksi Linear Low Density Polyethylene

secara industri akan memberikan keuntungan secara ekonomi.

Bahan bakuBahan baku utama berupa Etilen diperoleh dari PT. Chandra Asri Petrochemical

Center, Cilegon dengan kapasitas penjualan etilen 201.000 ton per tahun. Sedangkan bahan

baku nitrogen, hidrogen, comonomer diperoleh dari PT. Bayer Material Science Indonesia,

Cilegon.

KAPASITAS

Dalam menentukan kapasitas pra-rancangan pabrik, ada beberapa hal yang perlu

dipertimbangkan seperti kebutuhan produk, ketersediaan bahan baku, dan kapasitas

rancangan minimum.

1.4.1 Kebutuhan Linear Low Density Polyethylene di Indonesia

Kebutuhan Linear Low Density Polyethylene di Indonesia mengalami peningakatan

setiap tahun, namun kebutuhan tersebut belum sepenuhnya terpenuhi dari produksi Linear

Low Density Polyethylene dalam negeri. Berikut data kebutuhan Linear Low Density

Polyethylene dari tahun 2010 hingga 2014 yang diperoleh dari Indonesian Olefin & Plastic

Industry Association (INAplas) ditunjukkan pada Tabel 1.1.

Page 4: lldpe

Tabel 1.1 Data Kebutuhan LLDPE di Indonesia

Tahun

Tahun Ke- Kebutuhan LLDPE di Indonesia (kiloton)

2010 1 3002011 2 3302012 3 3502013 4 3752014 5 3902015 6 420

(Sumber : INAplas,2006)

0 1 2 3 4 5 6 70

50

100

150

200

250

300

350

400

450

f(x) = 23 x + 280.333333333333R² = 0.993205185516317

Tahun Ke-

Kebu

tuha

n LL

DPE

di In

done

sia (k

iloto

n)

Gambar 1.3 Grafik Kebutuhan Linear Low Density Polyethylene di Indonesia

Berdasarkan Gambar 1.3, dapat diperkirakan kebutuhan Linear Low Density

Polyethylene di Indonesia pada tahun 2017 dengan persamaan garis lurus adalah sebagai

berikut:

y = 23x + 280.33

Jika y = kebutuhan Linear Low Density Polyethylene dan x = tahun ke-, maka:

y = (23*8)+280.33

y = 464.33

Hasil perhitungan menunjukkan bahwa kebutuhan Linear Low Density Polyethylene

di Indonesia pada tahun 2017 diprediksi sebesar 464.330 ton/tahun.

1.4.1 Ketersediaan Bahan Baku

Bahan baku merupakan faktor yang sangat penting untuk kelangsungan produksi pada

suatu pabrik. Bahan baku yang digunakan adalah ethylene, diperoleh dari PT. Chandra Asri

Page 5: lldpe

Petrochemical Center, Cilegon. Sedangkan nitrogen, hidrogen dan comonomer diperoleh dari

PT. Bayer Material Science Indonesia, Cilegon, dengan kapasitas produksi 35.000 ton/tahun.

Bahan pembantu berupa katalis Katalis M-1 diperoleh dari Beyond Industries Co., Ltd, Cina

dengan kapasitas produksi 20.000 ton/tahun.

1.4.2 Kapasitas Minimum Pabrik sejenis

Kapasitas rancangan minimum pabrik pembuatan LLDPE dari etilen dapat diketahui

dari data kapasitas pabrik sejenis dalam skala komersial yang telah ada. Adapun kapasitas

minimum pabrik LLDPE yang pernah dibangun adalah Produksi Linear Low Density

Polyethylene nasional saat ini dilakukan PT Chandra Asri Petrochemical dengan kapasitas

200.000 ton/tahun dan PT. TITAN Petrokimia Nusantara dengan kapasitas 225.000

ton/tahun, namun masih belum mencukupi kebutuhan LLDPE dalam negeri.

Berdasarkan pertimbangan tersebut, maka ditetapkan kapasitas pabrik LLDPE yang

akan didirikan pada tahun 2019 adalah sebesar 90.000 ton/tahun, sehingga memenuhi

kebutuhan impor sebanyak xx%..

CALON LOKASI

Secara geografis, penentuan lokasi pabrik sangat menentukan kemajuan serta

kelangsungan dari suatu industri kini dan pada masa yang akan datang karena berpengaruh

terhadap faktor produksi dan distribusi dari pabrik yang didirikan. Pemilihan lokasi pabrik

harus tepat berdasarkan perhitungan biaya produksi dan distribusi yang minimal serta

pertimbangan sosiologi dan budaya masyarakat di sekitar lokasi pabrik (Peters, 2004).

Berikut ini adalah hal-hal yang menjadi pemilihan lokasi pembuatan pabrik.

1. Bahan baku

Bahan baku utama berupa etilen diperoleh dari PT. Chandra Asri Petrochemical

Center, Cilegon. Sedangkan bahan baku nitrogen, hidrogen, comonomer diperoleh dari

PT. Bayer Material Science Indonesia, Cilegon. Bahan pembantu berupa katalis dan co-

catalyst diperoleh dari Beyond Industries Co., Ltd, Cina.

2. Pemasaran

Kebutuhan akan bijih plastik Linear Low Density Polyethylene terus menunjukan

peningkatan dari tahun ke tahun, seiring dengan meningkatnya kebutuhan akan plastik

khususnya kebutuhan dalam negeri. Lokasi pabrik mendekati pasar bertujuan agar produk

cepat sampai ke konsumen, menghindari kerusakan selama pengiriman dan agar dapat

menekan biaya transportasi. Dalam hal ini, Lokasi pendirian pabrik dekat dengan

Page 6: lldpe

pelabuhan Ciwandan sehingga produk dapat dipasarkan baik dalam maupun luar negeri

seperti ke Singapura dan Malaysia. Selain itu, bijih plastik LLDPE ini dapat dijual ke

perusahaan domestik yang membutuhkannya seperti PT. Tripolyta Indonesia, PT.

Asahimas Subentra dan PT. Karya Persada (Kawasan Industri Cilegon, Banten) dan

kepada pabrik yang membutuhkan di Kawasan Industri lainnya.

3. Transportasi

Daerah Cilegon mempunyai sarana transportasi darat dan laut yang cukup memadai,

yaitu jalan tol yang menghubungkan Merak-Jakarta-Cikampek dan pelabuhan laut yang

mampu untuk berlabuhnya kapal–kapal besar dapat dilaksanakan melalui Pelabuhan

Merak, Pelabuhan Ciwandan dan Pelabuhan Bojonegara sehingga memudahkan

pengiriman produk Linear Low Density Polyethylene.

4. Tenaga Kerja

Sebagai kawasan industri, daerah ini merupakan salah satu tujuan para pencari

kerja.Cilegon terletak berdekatan dengan Jawa Barat dan Jabodetabek dimana daerah ini

mudah untuk memperoleh tenaga kerja ahli.

5. Utilitas

Fasilitas pendukung berupa air, listrik dan bahan bakar tersedia cukup memadai

karena merupakan kawasan industri. Penyediaan air untuk kebutuhan minum dan sanitasi

diperoleh dari PT Krakatau Tirta Industri, sedangkan untuk kebutuhan proses dapat

diperoleh dari air laut yang sebelumnya melalui proses treatment. Sedangkan penyediaan

listrik diperoleh dari PT Krakatau Daya Listrik.

6. Lahan

Sebagai kawasan industri, Cilegon masih memiliki lahan yang dapat digunakan untuk

mendirikan dan mengembangkan suatu pabrik. Ekspansi pabrik dimungkinkan karena

tanah yang tersedia cukup luas dan di sekeliling lahan tersebut belum banyak berdiri

pabrik serta tidak mengganggu pemukiman penduduk.

7. Sosial masyarakat

Sikap masyarakat diperkirakan akan mendukung pendirian pabrik pembuatan LLDPE

karena akan menjamin tersedianya lapangan kerja bagi mereka. Selain itu pendirian

pabrik ini diperkirakan tidak akan mengganggu keselamatan dan keamanan masyarakat

di sekitarnya.

Page 7: lldpe

8. Sarana dan Prasarana

Cilegon merupakan kawasan industri yang sudah maju dilengkapi dengan sarana dan

prasarana yang lengkap dan memadai seperti bank-bank maupun jaringan telekomunikasi

yang baik dan lengkap.

Berdasarkan faktor-faktor tersebut, maka Pabrik Pembuatan Linear Low Density

Polyethylene ini direncanakan berlokasi di daerah Kawasan Krakatau Industrial Estate

Cilegon, Banten.

SPESIFIKASI BAHAN BAKU DAN PRODUK

II.4 Tinjauam Bahan Baku

Bahan baku yang digunakan dalam proses produces LLDPE plant terdiri dari dua

macam, yaitu bahan baku utama dan bahan baku penunjang. Bahan baku utama yaitu

ethylene dan yang termasuk bahan baku penunjang adalah nitrogen, hidrogen, comonomer,

catalyst, co-catalyst, dan additive. Bahan-bahan tersebut sebelumnya mengalami perlakuan

seperti pemurnian dikarenakan proses dalam reaktor membutuhkan kemurnian yang tinggi,

kecuali hidrogen karena disuplai dengan kemurnian yang sangat tinggi.

II.4.1 Bahan Baku Utama

Bahan baku ethylene pada LLDPE plant PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. Terdiri

dari 99,9% gas ethylene dengan 0,1& merupakan gas pengotor. Gas ethylenr diproduksi

sendiri dari ethylene plant PT Chandra Asri Petrochemical Tbk. yang masih mengandung

pengotor dengan jumlahnya dalam ppm. Komposisi ethylene yang disupply le LLDPE plant

dapat dilihat pada tabel II.2

Tabel II.2 Komposisi bahan baku ethylene

Komponen Volume (%)

C2H4 99,9

C2H2 0,0001

CO 0,00002

CO2 0,00002

O2 0,09966

H2O 0,0001

S 0,0001

Page 8: lldpe

Di dalam LLDPE plant, gas ethylene ini berfungsi sebagai monomer (main block

building), dimana ethylene tersebut diperoleh dari hasil cracking naphta pada ethylene plant.

Gas ethylene masuk ke reaktor setelah mengalami purifikasi.

Tabel IV.2 Sifat fisik ethylene

Rumus molekul CH2=CH2

Berat molekul 28,05 g/mol

Wujud Gas

Kenampakan Tidak berwarna

Densitas 7,579 kg/m3 at 282,34 K

Titik leleh -169,2oC

Titik didih -103,7oC

Suhu kritis 9,15oC

Tekanan kritis 50,4 bar

Volume kritis 131 cm3/mol

Kemurnian 99,9%

Kelarutan dalam air 3,5 mg / 100 mL (17oC)

II.4.2 Bahan penunjang

Bahan penunjang yang digunakan pada LLDPW plant adalah comonomer

(butene-1/hexene-1), hidrogen, nitrogen, catalyst, co-catalyst, dan additive.

II.4.2.1 Comonomer (butene-1/hexene-1)

Comonomer yang digunakan terdiri dari dua macam yaitu butane-1 dan hexene-1

yang diperoleh dari ethylene plant. Comonomer berfungsi untuk mengendalikan densitas

polyethylene. Comonomer merupakan rantai cabang pada rantai utama polyethylene.

Semakin kecil konsentrasi comonomer yang digunakan dalam reaktor maka semakin besar

densitas yang akan dihasilkan, karena jarak antar molekul polyethylene semakin dekat dan

pendek percabangan yang dihasilkan mengakibatkan densitas polyethylene yang dihasilkan

meningkat. Semakin besar konsentrasi comonomer maka mengakibatkan percabangan yang

dihasilkan semakin banyak, sehingga struktur ruang dari polimer akan melebar, volume

menjadi bertambah.

Selain itu, bertambahnya comonomer akan meningkatkan massa dari polimer, akan

tetapi perubahan volume akan memberikan pengaruh yang lebih besar, sehingga kenaikkan

Page 9: lldpe

jumlah comonomer akan menurunkan densitas polimer yang terbentuk. Densitas yang

digunakan masuk ke reaktor setelah mengalami purifikasi. Butene-1 digunakan untuk tipe

katalis M-1, sedangkan hexee-1 digunakan untuk tipe katalis S-2. Sifat fisik butene-1 dana

hexene-1 dapat dilihat pada tabel II.3 dan tabel II.4 sedangkan komponen butene-1 dan

hexene-1 dapat dilihat pada tabel II.5 dan tabel II.6.

Tabel II.3 Sifat fisik butene-1

Rumus molekul CH2=CHCH2CH3

Berat molekul 56,10 g/mol

Wujud Gas

Kenampakan Tidak berwarna

Densitas 4,142 kg/m3 at 419,95 K

Titik leleh -185,2oC

Titik didih -6,1oC

Suhu kritis 146,85oC

Tekanan kritis 40,43 bar

Volume kritis 239,3 cm3/mol

Kemurnian 99,9%

Tabel II.4 Sifat fisik hexene-1

Rumus molekul CH2=CHCH2CH2CH2CH3

Berat molekul 84 g/mol

Wujud Cair

Kenampakan Tidak berwarna

Densitas 2,826 kg/m3 at 504.03 K

Titik leleh -95,16oC

Titik didih 68,88oC

Suhu kritis 230,85oC

Tekanan kritis 31,4 bar

Volume kritis 354 cm3/mol

Kemurnian 99,9%

Page 10: lldpe

Tabel II.5 kandungan butene-1

Komponen Volume (%)

Butene 99,9

H2O 0,0975

CO 0,0005

CO2 0,001

O2 0,002

Karbonil 0,0005

Methanol 0,0002

Sulfur 0,0001

Tabel II.6 Kandungan hexene-1

Komponen Volume (%)

Hexene 99,9

H2O 0,975

Peroxide 0,0025

II.4.2.2 Hidrogen (H2)

Hidrogen yang digunakan pada LLDPE plant diperoleh dari ethylene plant. Hidrogen

tersebut digunakan untuk mengontrol Melt Index (MI) dari polyethylene, dan berfungsi

sebagai indikator besarnya berat molekul polyethylene, berdasarkan pada perbandingan

jumlah hodrogen terhadap ethylen yang terdapat pada reaktor. Semakin besar konsentrasi

hidrogen maka semakin besar MI yang dihasilkan dan BM semakin rendah. Hidrogen dapat

menyebabkan pemutusan rantai karbon pada reaksi polimerisasi sehingga rantai karbon yang

dihasilkan relatif pendek, akibatnya BM yang dihasikan rendah dan kekuatannya berkurang

seiring dengan penurunan viskositasnya. Hidrogen yang digunakan disupply dari ethylene

plant dan masuk reaktpr tanpa mengalami purifikasi karena telah memenuhi spesifikasi yang

diutuhkan. Sifat fisik hidrogen dapat dilihat pada tabel II.7

Page 11: lldpe

Tabel II.7 Sifat fisik hidrogen

Komponen H2

Berat molekul 2,02 g/mol

Wujud Gas

Kenampakan Tidak berwarna

Densitas 15,516 kg/m3 at 33,19 K

Titik leleh -259,1oC

Titik didih -252,7oC

Suhu kritis -239,96oC

Tekanan kritis 13,13 bar (abs)

Volume kritis 64,1 cm3/mol

Kemurnian 99%

Kelarutan dalam air 6647,8 g/m3

Kapasitas panas 14,270 kJ/kg K

Cp/Cv 1,41

II.4.2.3 Nitrogen

Nitrogen merupakan gas inert pada LLDPE plant terdiri dari bagian, yaitu :

1. High Pressure Purified Nitrogen (HPPN), berfungsi untuk membantu mengatur

tekanan di dalam reaktor, sealing system (sebagai penyekat) di compressor, dan

berfungsi sebagai pembawa katalis di catalyst feeder.

2. Low Pressure Purified Nitrogen (LPPN), berfungsi untuk purging (membersihkan)

reaktor, menaikkan tekanan, conveying resin, dan regenerasi alat purifikasi.

Nitrogen yang merupakan bahan penunjang pada LLDPE plant disuplai dari PT. Air

Liquid Indonesia (ALINDO) dan mengalami purifikasi sebelum digunakan

sebagaimana fungsinya. Proses purifikasi tersebut bertujuan untuk mengurangi

kandungan uap air dan oksigen. Kandungan nitrogen dapat dilihat pada tabel 3.8 dan

sifat fisik nitrogen dapat dilihat pada tabel 3.9.

Tabel II.8 Kandungan Nitrogen

Komponen Volume (%)

Nitrogen 99,99

O2 0,09965

H2O 0,0001

Page 12: lldpe

Tabel II.9 Sifat fisik nitrogen

Rumus molekul N2

Berat molekul 28,02 g/mol

Wujud Gas

Kenampakan Tak berwarna

Densitas 11,217 kg/m3 at 126,2 K

Titik leleh -209,86 0C

Titik didih -195,8 0C

Suhu kritis 34 bar (abs)

Tekanan kritis volume kritis 89,2 cm3/mol

Kemurnian 99,95 %

Kapasitas panas 1,038 kJ/kg K

Cp/Cv 1,40

II.4.2.4 Katalis

Terdapat tiga jenis katalis yang digunakan dalam LDPE plant, yaitu M1, S2, dan F3.

Ketiga jenis katalis tersebut diimpor dari China dan Amerika Serikat dalam bentuk powder

(serbuk). Khusus untuk katalis M1 membutuhkan co-catalyst TEAL untuk membantu

kinerjanya. Pasangan katalis dan co-catalyst akan membentuk radikal bebas yang dapat

mempercepat terjadinya proses polimerisasi. Berikut ini adalah sifat-sifat dari katalis yang

digunakan pada LLDPE plant :

1. Katalis M1

Jenis : Metal active titanium yang di-suport oleh silika (SiO2) dan alumunium (Al).

Sifat : - Melt index tinggi dan densitas rendah

- Distribusi berat molekul (MWD) terbatas

- Aktivasi baik (2-4 ppm Ti)

- Digunakan dalam produces LLDPE untuk sekali pakai

- Produktivitas katalis mencapai 3000-5000 kg resin/kg katalis

2. Katalis S-2

Jenis : metal active chrome yang didukung oleh silika (SiO2) dan alumunium (Al).

Page 13: lldpe

Sifat : - Melt index tinggi dan densitas tinggi

- Distribusi berat molekul (MWD) sangat luas

- Aktivasi baik (>1 ppm Ti)

- Digunakan dalam produces HDPE

- Produktivitas katalis mencapai 15000 kg resin/kg katalis

II.4.2.5 Co-catalyst

Co-catalyst digunakan untuk membantu kerja catalyst dan sebagai activator dari

catalyst. Co-catalyst yang digunakan adalah TEAL (Three ethyl Alumunium). TEAL

mempunyai sifat pyrophoric, yaitu terbakar apabila terkena kontak dengan O2 dan meledak

apabila terkena kontak dengan H2O. Penggunaannya hanya dilakukan apabila proses

produces menggunakan catalyst M1. Co-catalyst masuk ke reaktor melalui pipa pada bagian

samping reaktor atau dari pipa bagian bawah reaktor. Sebelum co-catalyst masuk, maka pada

reaktor dilakukan oxygen free terlebih dahulu dengan menginjeksikan LPPN. Penggunaan

co-catalyst tidak diperlukan pada catalyst S2 karena memiliki sifat sangat reaktif.

II.4.2.6 Additive

Additive berfungsi untuk mempertahankan sifat-sifat dasar pellet polyethylene dari

kemungkinan terjadinya degradasi kualitas pellet sebagai akibat dari pengaruh suhu, sinar

matahari, bahan kimia dan lain-lain.

Macam-macam additive yang ditambahkan pada LLDPE plant yaitu :

1. Sebagai Chemical Property Control (untuk mempertahankan sifat-sifat kimia)

- Antioxidant, berfungsi mengatasi degradasi polyrthylene dalam berbagai tingkat

proses. Contohnya: Prymary Antioxidant (Irganox 1076) dan Secondary Antioxidant

(weston 301).

- UV Stabilizer, berfungsi melindungi polyethylene dari radiasi UV dalam jagka waktu

yang panjang dengan cara melindungi absorpsi cahaya UV.

2. Sebagai Physically Property Control (untuk mempertahankan sifat-sifat fisika)

- Lubricants atau Processing Aids, berfungsi mengurangi gaya gesek internal antar

lapisan polimer sehingga polimer memiliki kemampuan untuk mudah dibentuk atau

diproses.

Page 14: lldpe

- Antiblock, berfungsi mengurangi kecenderungan lapisan film saling melekat dengan

cara menciptakan permukaan kasar yang mengurangi luas permukaan kontak antar

lapisan.

II.5 Sifat Fisik dan Sifat Kimia Produk

Sifat kimia produk LLDPE yaitu sebagai berikut :

1. Asam sulfat pekat bersifat merusak.

2. Pada suhu kamar tidak larut dalam pelarut apa saja (mengendap oleh hidrokarbon /

karbon tetraklorida) dan tahan terhadap asam dan basa.

3. Pada temperatur sangat tinggi dapat membentuk crosslink (sambung silang) yang diikuti

dengan pembelahan ikatan.

4. Kekristalan polyethyelene dapat dihancurkan dengan pemasukkan atom Cl secara acak ke

dalam rantai.

5. Polyethylene thermoplastic berubah menjadi elastomer tervulkanisir dengan kandungan ±

30 % Cl dan 15 % S dengan pengklorosulfonan.

Sedangkan sifat fisik produk LLDPE dapat dilihat pada Tabel II.2.

Tabel II.10 Sifat fisik LLDPE

Rumus molekul (-CH2-CH2-)n

BM 10.000 – 1.000.000 g/mol

Warna Putih

Kristalisasi 20-60 oC

Densitas 0,91–0,94 g/cm3

Titik lebur Kristal 220–260 oC

Page 15: lldpe

BASIS DESAIN: RONA LINGKUNGAN, SUHU, TEKANAN, ANGIN, KETERSEDIAAN , CODE, STANDAR

Hari Ini Normal Rekor 05/03/2014

Tinggi 28° 30° N/A 31°

Rendah 22° 23° N/A 24°

Kelembapan: 93% Tekanan: 1013.00 mb ↑ Indeks UV: 0 Tutupan Awan: 40% Titik Embun: 25° C Jarak Pandang: 6 km

http://www.accuweather.com/id/id/cilegon/202266/current-weather/202266

Prakiraan Cuaca Propinsi Banten

05 March 2015 07.00 WIB hingga 06 March 2015 07.00 WIB

Ibukota Kabupaten

CuacaSuh

u(°C)

Kelembaban(%)

Kec.Angin

(km/jam)

ArahAngi

n

Pandeglang Hujan Ringan

23 - 31 63 - 95 14 Barat

Rangkas Bitung Hujan Ringan

23 - 32 60 - 93 15 Barat

Tigaraksa Hujan Ringan

24 - 32 60 - 92 14 Barat

Serang Hujan Ringan

23 - 32 62 - 94 15 Barat

Tangerang Hujan Ringan

24 - 33 60 - 92 14 Barat

Cilegon Hujan Ringan

23 - 33 62 - 94 16 Barat

Ciruas Hujan Ringan

23 - 32 60 - 93 14 Barat

Lebak Hujan Ringan

23 - 32 62 - 95 16 Barat

Malimping Hujan Ringan

23 - 33 62 - 94 16 Barat

Gunung Kencana Hujan Ringan

23 - 32 62 - 94 14 Barat

Labuhan Hujan Ringan

23 - 33 60 - 93 16 Barat

Ujung Kulon Hujan Ringan

23 - 32 62 - 94 18 Barat

Carita Hujan Ringan

23 - 33 60 - 94 15 Barat

Page 16: lldpe

Ibukota Kabupaten

CuacaSuh

u(°C)

Kelembaban(%)

Kec.Angin

(km/jam)

ArahAngi

n

Anyer Hujan Ringan

23 - 32 60 - 94 16 Barat

Bojonegara Hujan Ringan

24 - 33 60 - 94 16 Barat

Merak Hujan Ringan

24 - 32 60 - 94 16 Barat

http://meteo.bmkg.go.id/prakiraan/propinsi/11

GROSS PROFIT MARGIN1.1 Gross Profit Margin (GPM)

Rasio profitabilitas merupakan rasio yang menunjukkan besarnya keuntungan yang

diperoleh sebuah perusahaan dalam periode tertentu. Rasio ini digunakan untuk menilai

seberapa efisien keuntungan yang diperoleh dalam mendirikan suatu pabrik. Rasio

profitabilitas mengukur seberapa besar kemampuan perusahaan yang didirikian dalam

menghasilkan keuntungan. Salah satu metode perhitungan rasio profitabilitas adalah Gross

Profit Margin (GPM).

Gross Profit Margin (GPM) merupakan perbandingan laba kotor (penjualan bersih

dikurangi harga pokok penjualan) terhadap penjualan bersih (Ang, 1997). Gross Profit

Margin (GPM) dapat dihitung dengan menggunakan rumus berikut:

GPM = HargaProduk−Harga Bahan Baku

Harga Pr oduk x 100%

Etilen sebanyak 19516,2 kg menghasilkan produk Linear Low Density Polyethylene

sebanyak 20833,33 kg. Selain itu, bahan baku penunjang seperti 1-Butene sebanyak 1631,67

kg, Hidrogen sebanyak 1,83 kg, katalis TiCl4 sebanyak 4,46 kg, co- catalyst TEAL sebanyak

6,92 kg. Dari data tersebut diketahui perbandingan bahan baku dan produk sebagai berikut::

LLDPE : Etilen : 1-Butene : Hidrogen : TiCl4 : TEAL

1 : 0,9 : 0,07 : 8,8.10-5 : 2,1.104 : 3,32. .104

Perhitungan Gross Profit Margin (GPM) untuk pembuatan Linear Low Density

Polyethylene dari Etilen adalah sebagai berikut.

Harga LLDPE = US$ 2,6/kg (ICIS Pricing, 2014)

= Rp. 33.905,44 /kg

Page 17: lldpe

Harga Etilen = US$ 1,7/kg (ICIS Pricing, 2014)

= Rp. 22.168,94/kg

Harga 1-Butene = US$ 1,06/kg (ICIS Pricing, 2005)

= Rp. 13.822,99/kg

Harga Hidrogen = US$ 2.21/kg ()

= Rp. 28.819,62/kg

Harga TiCl4 = US$ 1.1/kg (Alibaba, 2014)

= Rp. 14.344,61/kg

Harga TEAL = US$ 1/kg ()

= Rp. 13.040,55/kg

Gross Profit Margin (GPM) = (Total Harga Produk )−(1,11 xHarga Bahan Baku)

(Total Harga Produk) x 100%

= 42,5%