lo steven (week 2)

7
Jenis Cairan Infus Cairan Hipotonik: Osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritas serum. Maka cairan ditarik! dari dalam pembuluh darah keluar ke "aringan sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi), sampai akhirnya mengisi sel#sel yang ditu"u. $igunakan pada keadaan sel mengalami! dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi diuretik, "uga pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis diabetik. %omplikasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba#tiba cairan dari dalam pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardio&askular dan peningkatan tekanan intrakranial (dalam otak) pada beberapa orang. Contohnya adalah NaCl ' dan $ekstrosa *,. Cairan sotonik: Osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. erman-aat pada  pasien yang mengalami hipo&olemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah terus menurun). Memiliki risiko ter"adinya o&erload (kelebihan cairan), khususnya  pada penyakit gagal "antung kongesti- dan hip ertensi. Contohnya adalah cairan inger#/aktat (/), dan normal saline0larutan garam -isiologis (NaCl 1,2). Cairan Hipertonik: Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga menarik! cairan dan elektrolit dari "aringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi ede ma (bengkak). 3enggunaannya kontradikti- dengan cairan hipotonik. Misalnya $e4trose , NaCl ' hipertonik, $e4trose +inger#/actate, $e4trose +NaCl 1,2, produk darah (darah), dan albumin. Pembagian cairan lain adalah berdasarkan kelompokn ya %ristaloid: ersi-at isotonik, maka e-ekti- dalam mengisi se"umlah &olume cairan (&olume e4panders) ke dalam pembuluh darah dalam 5aktu yang singkat, dan berguna pada  pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya inger#/aktat dan garam -isiologis. %oloid: 6kuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan keluar dari membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka si-atnya hipertonik, dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya adalah albumin dan steroid.

Upload: steven-matuali

Post on 06-Jan-2016

214 views

Category:

Documents


0 download

DESCRIPTION

LO

TRANSCRIPT

7/17/2019 LO Steven (Week 2)

http://slidepdf.com/reader/full/lo-steven-week-2 1/7

Jenis Cairan Infus

Cairan Hipotonik:

Osmolaritasnya lebih rendah dibandingkan serum (konsentrasi ion Na+ lebih rendah

dibandingkan serum), sehingga larut dalam serum, dan menurunkan osmolaritasserum. Maka cairan ditarik! dari dalam pembuluh darah keluar ke "aringan

sekitarnya (prinsip cairan berpindah dari osmolaritas rendah ke osmolaritas tinggi),

sampai akhirnya mengisi sel#sel yang ditu"u. $igunakan pada keadaan sel

mengalami! dehidrasi, misalnya pada pasien cuci darah (dialisis) dalam terapi

diuretik, "uga pada pasien hiperglikemia (kadar gula darah tinggi) dengan ketoasidosis

diabetik. %omplikasi yang membahayakan adalah perpindahan tiba#tiba cairan dari

dalam pembuluh darah ke sel, menyebabkan kolaps kardio&askular dan peningkatan

tekanan intrakranial (dalam otak) pada beberapa orang. Contohnya adalah NaCl '

dan $ekstrosa *,.

Cairan sotonik:

Osmolaritas (tingkat kepekatan) cairannya mendekati serum (bagian cair dari

komponen darah), sehingga terus berada di dalam pembuluh darah. erman-aat pada

 pasien yang mengalami hipo&olemi (kekurangan cairan tubuh, sehingga tekanan darah

terus menurun). Memiliki risiko ter"adinya o&erload (kelebihan cairan), khususnya

 pada penyakit gagal "antung kongesti- dan hipertensi. Contohnya adalah cairan

inger#/aktat (/), dan normal saline0larutan garam -isiologis (NaCl 1,2).

Cairan Hipertonik:

Osmolaritasnya lebih tinggi dibandingkan serum, sehingga menarik! cairan dan

elektrolit dari "aringan dan sel ke dalam pembuluh darah. Mampu menstabilkan

tekanan darah, meningkatkan produksi urin, dan mengurangi edema (bengkak).

3enggunaannya kontradikti- dengan cairan hipotonik. Misalnya $e4trose , NaCl

' hipertonik, $e4trose +inger#/actate, $e4trose +NaCl 1,2, produk

darah (darah), dan albumin.

Pembagian cairan lain adalah berdasarkan kelompoknya

%ristaloid:

ersi-at isotonik, maka e-ekti- dalam mengisi se"umlah &olume cairan (&olume

e4panders) ke dalam pembuluh darah dalam 5aktu yang singkat, dan berguna pada

 pasien yang memerlukan cairan segera. Misalnya inger#/aktat dan garam -isiologis.

%oloid:

6kuran molekulnya (biasanya protein) cukup besar sehingga tidak akan keluar dari

membran kapiler, dan tetap berada dalam pembuluh darah, maka si-atnya hipertonik,

dan dapat menarik cairan dari luar pembuluh darah. Contohnya adalah albumin dan

steroid.

7/17/2019 LO Steven (Week 2)

http://slidepdf.com/reader/full/lo-steven-week-2 2/7

JENIS-JENIS CAIRAN INFS

ASERIN!

ndikasi:

$ehidrasi (syok hipo&olemik dan asidosis) pada kondisi: gastroenteritis akut, demam berdarah dengue ($H7), luka bakar, syok hemoragik, dehidrasi berat, trauma.

%omposisi:

8etiap liter asering mengandung

•  Na 91 m;<

• % ' m;<

• Cl 912 m;<

• Ca m;<

• =setat (garam) *> m;<

%eunggulan:

• =setat dimetabolisme di otot, dan masih dapat ditolelir pada pasien yang

mengalami gangguan hati

3ada pemberian sebelum operasi sesar, = mengatasi asidosis laktat lebih baik dibanding / pada neonatus

• 3ada kasus bedah, asetat dapat mempertahankan suhu tubuh sentral pada

anestesi dengan iso-luran

• Mempunyai e-ek &asodilator 

• 3ada kasus stroke akut, penambahan Mg8O' *1 sebanyak 91 ml pada 9111

ml =, dapat meningkatkan tonisitas larutan in-us sehingga memperkecil

risiko memperburuk edema serebral

"A-EN #$

ndikasi:

• 8ebagai larutan a5al bila status elektrolit pasien belum diketahui, misal pada

kasus emergensi (dehidrasi karena asupan oral tidak memadai, demam) ? *'

 "am pasca operasi

• $osis la@im 11#9111 ml untuk sekali pemberian secara A. %ecepatan

sebaiknya 11#11 ml0"am (de5asa) dan 1#911 ml0"am pada anak#anak 

7/17/2019 LO Steven (Week 2)

http://slidepdf.com/reader/full/lo-steven-week-2 3/7

• ayi prematur atau bayi baru lahir, sebaiknya tidak diberikan lebih dari 911

ml0"am

"A-EN %A & "A-EN %$

ndikasi:

• /arutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit

dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada

keadaan asupan oral terbatas

• umatan untuk kasus pasca operasi (B *'#'> "am)

• Mensuplai kalium sebesar 91 m;<0/ untuk %=#;N =

• Mensuplai kalium sebesar *1 m;<0/ untuk %=#;N

"A-EN '!%

ndikasi :

• /arutan rumatan nasional untuk memenuhi kebutuhan harian air dan elektrolit

dengan kandungan kalium cukup untuk mengganti ekskresi harian, pada

keadaan asupan oral terbatas

• umatan untuk kasus pasca operasi (B *'#'> "am)

• Mensuplai kalium *1 m;<0/

• umatan untuk kasus dimana suplemen N3C dibutuhkan '11 kcal0/

"A-EN (A

ndikasi :

• Merupakan larutan in-us rumatan untuk bayi dan anak 

• anpa kandungan kalium, sehingga dapat diberikan pada pasien dengan berbagai kadar konsentrasi kalium serum normal

• epat digunakan untuk dehidrasi hipertonik 

%omposisi (per 9111 ml):

•  Na 1 m;<0/

• % 1 m;<0/

• Cl *1 m;<0/

7/17/2019 LO Steven (Week 2)

http://slidepdf.com/reader/full/lo-steven-week-2 4/7

• /aktat 91 m;<0/

• Dlukosa '1 gr0/

"A-EN ($ndikasi:

• Merupakan larutan in-us rumatan untuk bayi dan anak usia kurang tahun

• Mensuplai > m;<0/ kalium pada pasien sehingga meminimalkan risiko

hipokalemia

• epat digunakan untuk dehidrasi hipertonik 

%omposisi:

•  Na 1 m;<0/

• % > m;<0/

• Cl *> m;<0/

• /aktat 91 m;<0/

• Dlukosa E, gr0/

)*su-NS

ndikasi:

• 6ntuk resusitasi

• %ehilangan Na B Cl, misal diare

• 8indrom yang berkaitan dengan kehilangan natrium (asidosis diabetikum,

insu-isiensi adrenokortikal, luka bakar)

)*su-R+

ndikasi:

• esusitasi

• 8uplai ion bikarbonat

• =sidosis metabolik 

7/17/2019 LO Steven (Week 2)

http://slidepdf.com/reader/full/lo-steven-week-2 5/7

'AR,)S-#

ndikasi:

• 8uplai air dan karbohidrat secara parenteral pada penderita diabetik 

• %eadaan kritis lain yang membutuhkan nutrisi eksogen seperti tumor, in-eksi

 berat, stres berat dan de-isiensi protein

• $osis: 1, gr0kg 0"am

• Mengandung '11 kcal0/

A'IPAREN

ndikasi:

• 8tres metabolik berat

• /uka bakar 

• n-eksi berat

• %5asiokor 

• 3asca operasi

• otal 3arenteral Nutrition

• $osis de5asa 911 ml selama F1 menit

A'IN).E+-/

ndikasi:

•  Nutrisi tambahan pada gangguan saluran D

• 3enderita D yang dipuasakan

• %ebutuhan metabolik yang meningkat (misal luka bakar, trauma dan pasca

operasi)

• 8tres metabolik sedang

• $osis de5asa 11 ml selama '#F "am (*1#1 tpm)

PAN-A'IN !ndikasi:

7/17/2019 LO Steven (Week 2)

http://slidepdf.com/reader/full/lo-steven-week-2 6/7

• 8uplai asam amino pada hiponatremia dan stres metabolik ringan

•  Nitrisi dini pasca operasi

• i-oid

'icrosurgery uses

hese agents are used commonly by microsurgeons to decrease &ascular thrombosis.

he antithrombotic e--ect o- de4tran is mediated through its binding o- erythrocytes,

 platelets, and &ascular endothelium, increasing their  electronegati&ity and thus

reducing erythrocyte aggregation and  platelet adhesi&eness. $e4trans also reduce

-actor A#=g Aon Gillebrand -actor , thereby decreasing platelet -unction. Clots

-ormed a-ter administration o- de4trans are more easily lysed due to an altered

thrombus structure (more e&enly distributed platelets 5ith coarser -ibrin). y

inhibiting #* antiplasmin, de4tran ser&es as a plasminogen acti&ator and there-ore

 possesses thrombolytic -eatures.

Outside -rom these -eatures, larger de4trans, 5hich do not pass out o- the &essels, are

 potent osmotic agents, and thus ha&e been used urgently to treat hypo&olemia. he

hemodilution caused by &olume e4pansion 5ith de4tran use impro&es blood -lo5,

thus -urther impro&ing patency o- microanastomoses and reducing thrombosis. 8till,

no di--erence has been detected in antithrombotic e--ecti&eness in comparison o-

intraarterial and intra&enous administration o- de4tran.

$e4trans are a&ailable in multiple molecular 5eights ranging -rom 91,111 $a to

91,111 $a. he larger de4trans are e4creted poorly -rom the kidney and there-oreremain in the blood -or as long as 5eeks until they are metaboli@ed. 8ubse<uently,

they ha&e prolonged antithrombotic and colloidal e--ects. n this -amily, de4tran#'1

(MG: '1,111 $a), has been the most popular member -or  anticoagulation therapy.

Close to E1 o- de4tran#'1 is e4creted in urine 5ithin the -irst *' hours a-ter

intra&enous in-usion 5hile the remaining 1 5ill be retained -or se&eral more days.

)*her medical uses

• t is used in some eye drops as a lubricant, and in certain intra&enous -luids to

solubilise other -actors, e.g. iron (Iiron de4tran).

• ntra&enous solutions 5ith de4tran -unction both as &olume e4panders and

means o- parenteral nutrition. 8uch a solution pro&ides an osmotically neutral

-luid that once in the body is digested by cells into glucose and -ree 5ater. t is

occasionally used to replace lost blood in emergency situations, 5hen

replacement blood is not a&ailable, but must be used 5ith caution as it does

not pro&ide necessary electrolytes and can cause hyponatremia or other

electrolyte disturbances.

• t also increases blood sugar  le&els.

Side effec*s

7/17/2019 LO Steven (Week 2)

http://slidepdf.com/reader/full/lo-steven-week-2 7/7

=lthough there are relati&ely -e5 side#e--ects associated 5ith de4tran use, these side#

e--ects can be &ery serious. hese include anaphyla4is, &olume o&erload, pulmonary

edema, cerebral edema, or platelet dys-unction. =n uncommon but signi-icant

complication o- de4tran osmotic e--ect is acute renal -ailure. he pathogenesis o- this

renal -ailure is the sub"ect o- many debates 5ith direct to4ic e--ect on tubules and

glomerulus &ersus intraluminal hyper&iscosity being some o- the proposedmechanisms. 3atients 5ith history o- diabetes mellitus, renal insu--iciency, or &ascular 

disorders are most at risk. rooks and others recommend the a&oidance o- de4tran

therapy in patients 5ith chronic renal insu--iciency and CrCl?'1 cc per minute.